• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA DENGAN KAKI BAGIAN DALAM DENGAN MODIFIKASI ALAT SISWA KELAS V SDN 3 SUKOHARJO I PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA DENGAN KAKI BAGIAN DALAM DENGAN MODIFIKASI ALAT SISWA KELAS V SDN 3 SUKOHARJO I PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA

DENGAN KAKI BAGIAN DALAM DENGAN MODIFIKASI ALAT SISWA KELAS V SDN 3 SUKOHARJO I PRINGSEWU

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Oleh

SUMARDIYONO

Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan hidup aktif serta sikap sportif melalui kegiatan pendidikan jasmani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam melalui metode pembelajaran modifikasi alat bantu pada siswa kelas V SDN 3 Sukoharjo 1 Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012.

Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas(Class room Action Reserch), dengan Dua siklus, dimana pada setiap siklus menggunakan tindakkan yang berbeda-beda. Siklus pertama dengan bola modifikasi terbuat dari busa bekas dibuat seperti bola dan dibungkus dengan pelastik bekas, dan siklus kedua dengan modifikasi bola plastik sebanyak siswa. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa V SDN 3 Sukoharjo1 Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 siswa. Pengumpulan data diambil dari tes berupa pengamatan keterampilan gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam yang meliputi sikap awal, pelaksanaan, dan sikap akhir. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam melalui penggunaan modifikasi alat bantu pada setiap siklusnya, adapun peningkatan pada setiap siklus adalah sebagai berikut siklus pertama sebesar 60,00 %, siklus kedua sebesar 88,00 %.

(2)

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA

DENGAN KAKI BAGIAN DALAM DENGAN MODIFIKASI ALAT SISWA KELAS V SDN 3 SUKOHARJO I PRINGSEWU

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Oleh

SUMARDIYONO

✁ ✂✄☎✆ ✄

✝✞ ✟✠ ✟✄ ✟✡ ✟☛ ✟☞✌ ✍ ✟✂✟☞ Untuk Mendapatkan Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA

DENGAN KAKI BAGIAN DALAM DENGAN MODIFIKASI ALAT SISWA KELAS V SDN 3 SUKOHARJO I PRINGSEWU

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

✎ ✏✑✒

r

p

s

✒ ✓

✔✕✖✗✘

✙✚✛✜✢ ✣✤✥✔✦✔ ✧★ ✧✩ ✧ ✧✪ ✧ ✧★

✫ ✬✭✮✯ ✮✯✰✱ ✭ ✲✱ ✳ ✴✱ ✭✯ ✮✱ ✭ ✰ ✬✳✬✵✱ ✶✱ ✭

✷✸ ✹✺ ✻✼✸ ✽✹✾✿✺ ❀✺✸ ❁ ❂✸❁ ❃ ✻❄✺❅✾❁❂❃ ❂❃ ✹✸ ❁

✚✦✤❆❇✢ ✙✤❈✜✙❉✜✛❊✚✦❋

(4)

i

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

❍■❏❑ ■r▲ ▼◆ ■ur ❖P■◗ ❘❙❚ ❯ ❱❱❱❱ ❱❱❱❱ ❱❱❱❱ ❱❱❱❱ ❱❱❱❱ ❱❱❱❱ ❱❱❱❱ ❱❱❱❱ ❱❱❱❱ ❱❱❱❱ ❱❱❱❱ ❱❱❱❱ ❱❱❱❱ ❱❱❱❱ ❱❱❱❱ ❱❱❱❱ ❱❱❱❱ ❱❱❱❱ ❱❱ ▲ ❲ ❍■❏❑ ■r❳ ▼◆❨■❘❩■❏❬■t■◗❘ ❭■t■ ❪r■t■❯❫P■s ❴❨sw■❵■◗ ❘❛❫◗❜■❝■t❞■◗

❡❨P■❨ ❭❯❜■◗❢❭❯❍❫r■❞◆ ■s■r ❛❫◗ ❘❘❨❨◗ ❘r ❬ ❣P■◆❫◗ ❘■◗❯ur■ ❪ ❞ ❤❩■❯■❞❨◆❨ ✐❫❨■t p❴❨❞Pus ❱❱❱❱ ❱❱❱❱ ❱❱❱❱ ❱❱❱❱ ❱❱❱❱ ❱❱❱❱ ❱❱❱❱ ❱❱❱❱ ❱❱❱❱ ❱❱❱❱ ❱❱❱❱ ❱❱❱❱ ❱❱❱❱ ❱❱❱❱ ❱❱❱❱ ❱❱ ❳❲ ❍■❏ ■❑❩❥ ▼◆❨■❘❩■❏❬■t■◗❘ ❯❫❤◗❦■✐■◗t ❬❫P■❧■r ❴❨sw■❵■◗ ❘❛❫◗❜■❝■❞■◗t

(5)

i q➠. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(6)

ii V. KESIMPULAN DAN SARAN

➢➤➥esimpul➦n ➤ ➤➤➤➤ ➤➤➤➤ ➤➤➤➤ ➤➤➤➤ ➤➤➤➤ ➤➤➤➤ ➤➤➤➤ ➤➤➤➤ ➤➤➤➤ ➤➤➤➤ ➤➤➤➤ ➤➤➤➤ ➤➤➤➤ ➤➤➤➤ ➤➤➤➤ ➤➤➤➤ ➤➤➤➤ ➤➤➤➤ ➤➤➤➤ ➤➤➤➤ ➤➤➤➤ ➤➤➤➤ ➤➤ ➧➨ ➩➤➫ ➦r➦n ➤➤➤ ➤➤➤➤ ➤➤➤➤ ➤➤➤➤ ➤➤➤➤ ➤➤➤➤ ➤➤➤➤ ➤➤➤➤ ➤➤➤➤ ➤➤➤➤ ➤➤➤➤ ➤➤➤➤ ➤➤➤➤ ➤➤➤➤ ➤➤➤➤ ➤➤➤➤ ➤➤➤➤ ➤➤➤➤ ➤➤➤➤ ➤➤➤➤ ➤➤➤➤ ➤➤➤➤ ➤➤➤➤ ➤➤➤➤ ➤➤➤➤ ➤➤ ➧➨

(7)

➲➳➵➸➳➺➸➳ ➻➼ ➽

➾➚ ➪el Halaman

➶➹ ➺➘➴➷➷pitulsi ➳➬➷lisis ➮➷sil ➱➘m✃ ➘l➷j➷r➷n❐➘➷rk➲➷❒ ➷r ❮ ➘❰ ❰n ➬ ❰iri ➻➷lo➲➘n❰➷nÏ➷ur Ð k

u r

➷Ï➷ki ➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ Ñ Ò

Ñ ➹ ➺➘➴➷➷pitulsi ➳➬➷lisis ➮➷sil ➱➘m✃ ➘l➷j➷r➷n❐➘➷rk➲➷❒ ➷r ❮ ➘n❰ ❰iri➬ ❰➻➷lo➲➘n❰➷nÏ➷ur Ð k

u r

➷Ï➷ki Óiklus Ô ➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ÑÕ

Ö➹ ➺➘➴➷➷pitulsi ➳➬➷lisis ➮➷sil ➱➘m✃ ➘l➷j➷r➷n❐➘➷rk➲➷❒ ➷r ❮ ➘n❰ ❰iri➬ ❰➻➷lo➲➘n❰➷nÏ➷ur Ð k

u r

➷Ï➷ki Óiklus ÔÔ➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ ➹➹➹➹ Ñ× Ø➹ ➲➘skripsi ➮➷sil ➱➘➬ ➘➷litin➸Ù➬Ú➷ ➴➷nÏ➘➷ls Û➱➸ÏÜ➱➘m✃➘➷l➷j➷rn❐➘➷rk

(8)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua :Þrß àáâ ãä åæ çãâ èéê àëâ ...

Penguji

Bukan Pembimbing :ìãruíèulè çst ntçéíàëâ é êàîr ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Þrà ìè àïujçnðñçò óçôé êàíè õöëà÷ øù úú û÷ ü÷ ø ýüú û÷ú úû

(9)

✆✝RNYATAAN

✞✟✠ ✡✟☛✟✟y y✟☞ ✌✍✎✟☞ ✏✟rt ✟☞ ✌✟☞t ✏✑✍✟✟✠w ✑☞ ✑✒

✓✟ ✔✟ ✒ ✕✖ ✔✟r✏ ✑y✗☞ ✗

✓✘✙ ✒ ✚✛ ✚✜ ✚ ✚✢ ✚✚✛

✣✎☞ ✌✟☞✑☞ ✑✔✎☞✟y✟✤✟☞t ✍✟✠ ✡✟☛✤ ✥✑✦☛ ✑✏✎☞ ✌✟☞ ✧✖✏ ✖★ Upaya Meningkatkan Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Bola Dalam Sepakbola Dengan Modifikasi Alat Pada Siswa Kelas V SDN 3 Sukoharo 1 Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012✟ ✏✟★✟✠ ✍✎☞ ✟r✩✍✎☞ ✟r ✠✟☛ ✑★✤✟ry✟✦✎☞ ✖★✑s ✍✎r✏✟☛ ✟r✤✟☞

✦✎☞✎★✑t✑✟☞✟☞ ✌y ✏ ✑★✟✤☛ ✟☞✟✤✟☞✦✟ ✏✟ ✍✖★✟☞✪✤ ✫✗ ✍✎r t✟✠ ✖☞ ✬ ✛ ✚✬✭ ✕✤ ✥✑✦☛ ✑✑☞✑✍ ✖✤✟☞✠✟☛ ✑★✦★✟✌ ✑✟✮t ✟✟ ✖✦✖☞t ✠✟☛ ✑★✤✟✟ry✗✥✟☞ ✌★✟ ✑☞✭

✣✎ ✔ ✑✤✑✟☞ ✦✎☞r✟yt✟✟☞✑☞ ✑✦✎☞✖★✑s ✍ ✖✟t ✏✎☞ ✌✟☞☛ ✎ ✍✎ ☞✟ r✩✍✎☞ ✟☞r✟y ✮✟✦✟ ✍ ✑★✟ ✏ ✑✤✎ ✔ ✖✏ ✑✟☞✠ ✟r✑ t✎✧✟ ✏ ✑r ✤✎☛ ✟★✟✠ ✟☞✮ ✦✎☞✖★✑s ✍✎☛ ✎ ✏✑✟r ✔✎☞ ✎r✑✔✟ s✟☞✤☛ ✑✟✤✟ ✏✎✔✑✤ ☛ ✎ ✍✟ ✌✟ ✑✔✟☞ ✟ y✟☞ ✌ ✍✎r★✟✤u✏ ✑✯☞ ✑✰✎☛ ✑r✟ts ✱✟ ✔✦✖☞ ✌✭

✘r✑☞ ✌☛ ✎w✖✮ ✓✗ ✰✎ ✔ ✍✎r ✬✛✚✬

(10)

✲udul ✳kripsi ✴✵✶✷ ✸✷✹ ✺✻ ✼✻ ✽ ✾✷ ✿ ✾✷✻✽✺❀✷✾

❁✷❂✷ ❀ ✹ ✺✻✺✻❁✷ ✻✽ ❃❄ ❅✷❆❇ ❈❉❊❈

❋ ❊❋●❍❊❉● ❊❈❆ ❊■❊❏❆❇ ❈❉❊❈

❏❑❆●▲●❋ ❊✳●❊■❊▼✳●✳◆❊❋❇■❊✳❖

✳❆ ❈P ✳◗❋❑❘ ❊❙✲❑●❚❙ ● ❈❉✳❇◆◗

▼❊❘◗ ❈❚❇■❊✲❊❙ ❊❈❯ ❱❲❯ ❳❯ ❱❲P

❈ama ❏❨hasiswa ✴✳umardiyono

❈omor ❚okok ❏ahasiswa ✴❲❱❲ P❲ ❲❩❱❲❱ ❚rogram✳tudi ✴❚enjaskesrek

✲urusan ✴●lmu❚endidikan ▲ultasak ✴❋an druuegan●lmu❚endidikan

❬❭ ❪❫❭ ❴ ❵❛❵ ❜

❝❞❡❢❣❛❢❤ ❢✐ ❣❥❜ ❦❧ ❢♠ ❞❥ ♥♦♥♦♣ ❣❥ ♠ ❞❧q ♦❧q ♦❥r

s❤✐t ✉❣✈❣❤ ❢♥♥♦❥✇♦✐①❣♣② ❬t♠ ♥t s❤✐t ③♥❞❛❢q ❣❞♥♦② ❬t♠ ♥

(11)
(12)

➴khir kata➷➬en lis muenyadari bahwa sk➮ ➷aaripsi ini masih jau➱kan tetaph diari kesempurn sed

ik

it han semarapoga skripsi yang seda inerhani dguna dapat beran bermanfaat bagi kita sem

u a

✃ ➴mii➮✃

Wasalam✃ualaikum Wr❐ ❒✃

➬ri ngsewu ➷ ❮ovember ❰Ï Ð❰

➬enulis

(13)

1

I. ÒÓ ÔÕÖ×ØLUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana yang dilakukan oleh seseorang

melalui proses pembelajaran agar secara aktif dapat mengembangkan dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya dalam

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.Pendidikan jasmani dan kesehatan

merupakan wahana pengembangan motorik, pengetahuan dan penghayatan

nilai-nilai moral yang bermuara pada pengembangan jiwa peserta didik secara

utuh. Isi dari pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan memuat

berbagai permainan olah gerak jasmani yang dapat merangsang peserta didik

untuk menjadi aktif dan kreatif sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan

perkembangannya.Masa anak-anak merupakan masa dimana pertumbuhan dan

perkembangan organ-organ tubuhnya sedang berlangsung dan bersifat terpadu.

Perkembangan yang satu berkaitan erat dan mempengaruhi aspek

perkembangan yang lain.

Pada usia sekolah dasar perkembangan fisik merupakan kepedulian guru.

(14)

2

perkembangan kognitif. Melalui aktivitas fisik mereka mampu menghayati

konsep- konsep yang belum dikenalnya.Disinilah pendidikan jasmani ikut

andil bagian dalam perkembangan seorang anak. Menurut pakar pendidikan

jasmani Amerika Serikat, Nixon dan Jewett, pendidikan jasmani adalah satu

tahap atau aspek dari proses pendidikan keseluruhan yang berkenaan dengan

perkembangan dan penggunaan kemampuan gerak individu yang dilakukan

atas dasar kemauan sendiri serta bermanfaat dan dengan reaksi atau respon

yang terkait langsung dengan mental, emosi dan sosial.

Permainan mempunyai manfaat yang sangat besar bagi mereka yang

memainkannya karena adanya pengaruh positif, baik terhadap individu

maupun kelompok terutama terhadap aspek fisik, mental dan moral.

Permainan sangat besar pengaruhnya bagi pertumbuhan dan perkembangan

anak terutama karena karakteristik permainannya yang mengutamakan

kerjasama kelompok dan dapat mengembangkan kemampuan penalaran

disamping dapat mengembangkan kemampuan gerak, sikap serta kesegaran

jasmani.Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani guru harus dapat

mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan

/ olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportifitas, jujur kerjasama, dan lain-lain)

dari pembiasaan pola hidup sehat.

Menurut sistem keolahragaan nasional UU RI No.3 tahun 2005 Bab IV Pasal 8

setiap warga negara berkewajiban untuk berperan serta dalam kegiatan

olahraga dan memelihara prasarana dan sarana olahraga serta lingkungan,

(15)

3

dan media belajar yang digunakan. Sarana dan fasilitas serta peralatan yang

dipergunakan akan berpengaruh dalam meningkatkan keterampilan bermain

sepakbola,ketersediaan fasilitas yang digunakan tidak sesuai akan berpengaruh

terhadap kelancaran proses pembelajaran sepakbola di sekolah sesuai dengan

tujuan kurikulum pendidikan jasmani.

Pelaksanaannya adalah dengan menyediakan dan memberikan berbagai

pengalaman gerak untuk membentuk fondasi gerak yang kokoh dan dapat

mengubah gaya hidup menjadi aktif dan sehat. Gerak tersebut terbagi unsur

gerak antara lain melibatkan unsur fisik, mental, intelektual, emosional dan

sosial sehingga aktivitas yang dilakukan dapat mencapai tujuan pengajaran.

Melalui pendidikan jasmani diharapkan siswa dapat memperoleh berbagai

pengalaman untuk mengungkapkan kesan pribadi yang menyenangkan,

kreatif, inovatif, terampil, meningkatkan dan memeliharan kesegaran jasmani

serta pemahaman terhadap gerak.

Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat.Sering kita

jumpai anak-anak maupun orang dewasa yang melakukan bermain sepakbola

dengan menggunakan fasilitas yang sederhana.Hal ini menunjukkan bahwa

bermain sepakbola sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat mulai dari

anak-anak maupun orang dewasa.

Salah satu gerak dasar dasar bermain sepakbola adalah menendang bola.

Menendang bola merupakan usaha dari seorang pemain untuk memainkan

bola dengan kaki untuk dioperkan kepada temannya untuk mencetak gol ke

(16)

4

menendang. Dalam menendang bola seorang pemain harus mampu

mengantisipasi datangnya bola, kemudian mengoper kepada temannya sebagai

umpan atau untuk mencetak gol ke gawang lawan. Hal ini disebabkan karena

pada waktu melakukan seorang pemain harus terus bergerak untuk melepaskan

diri dari hadangan lawan. Oleh karena itu maka upaya untuk meningkatkan

penguasaan gerak dasar menendang bola maka perlu diajarkan secara baik dan

benar di sekolah.

Pengalaman penulis mengajar untuk siswa SD masih banyak yang kurang

berani membawa bola/menendang bola pada waktu bermain di karenakan bola

takut lepas dari penguasaannya. Pada umumnya pada saat menendang bola

yang terjadi tendangan dengan ujung sepatunya sehingga bola tidak sesuai

dengan tujuan bermain. Di antaranya pada pelaksanaannya perkenaan bola

pada kaki bagian dalam di bagian ujung kaki dan posisi tubuh saat menendang

bola. Setelah penulis amati dari beberapa tahun yang lalu berkisar 70% dari

siswa masih kurang penguasangerak dasar menendang bola dengan kaki

bagian dalamnya. Jika ditelusuri lebih cermat lagi yang dapat menguasai gerak

dasar menendang bola tidak lebih dari 25 - 30 %. di karenakan hal yang telah

dikemukan di atas salah satu penyebab rendahnya hasil belajar gerak dasar

menendang bola, jika dilihat dari hasil Keriteria Ketuntasan Mengajar (KKM)

di SDN 3 Sukoharjo I Pringsewu adalah 65.

Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan tersebut penulis perlu

menindak lanjutinya dengan kajian ilmiah yaitu dengan penelitian tindakan

(17)

5

Menendang Bola dengan Kaki Bagian Dalam Melalui Modifikasi Alat Pada

Siswa Kelas V SDN 3 Sukoharjo I Pringsewu .

Ù. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah penulis kemukakan, maka

masalah yang timbul dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Masih rendahnya kemampuan penguasaan gerak dasar menendang bola

dengan kaki bagian dalam pada siswa kelas V di SDN 3 Sukoharjo I

Pringsewu.

2. Masih banyak siswa menendang bola yang dilakukan dengan kaki bagian

ujung.

3. Masih rendahnya minat dan motivasi siswa putri dalam belajar sepakbola.

E. Rumusan Masalah

Sesuai latar belakang, identifikasi masalah di atas, maka masalah penelitian ini

dapat dirumuskan sebagai berikut: ApakahmodifikasiAlat pembelajaran

dapat memperbaiki dan meningkaikan gerak dasar menendangbola dengan

kaki bagaian dalam Pada Siswa KelasVSDN 3 Sukoharjo I Pringsewu

F. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dikemukakan di

atas, maka penelitian ini bertujuan

1. Untuk memperbaiki dan meningkatkan gerak dasar menendang bola dalam

sepak bola dengan modifikasi bola plastic, bola terbuat dari busa dan

(18)

6

2. Untuk mengatasi kendala yang menyebabkan rendahnya pelaksanaan

pembelajaran gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam

untuk sepakbola yang dihadapi siswa pada pembelajaran bermain sepak

bola pada siswa kelas V di SDN 3 Sukoharjo I Pringsewu.

Ú. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai wawasan dan masukan

bagi:

1. Bagi penliti

Dapat menambah pengetahuan terutama yang berkaitan dengan sepakbola.

2. Bagi siswa

Sebagai motivasi dalam meningkatkan gerak dasar menendang bola

dengan kaki bagian dalam untuk sepakbola.

3. Bagi Sekolah

Sebagai bahan masukan dan referensi bagi pembina sekolah mengenai

penggunaanmodifikasi alatpembelajaran (bolaplastik, kertas dan busa

bekas yang digulung berbentuk bola, dan bola karet) pada sepakbola

4. Bagi Program Studi

Sebagai informasi dan acuan bagi pihak yang ingin melaksanakan

(19)

ÛÛÜÝÛ ÞßàáàÞâáãÝàäà

àÜâåæçåèéært êåëé ìéríåæçé ìér

îïðñòóñïóïïôõòö÷õï ôð÷øùúûïð÷óü ðüýþïøÿïøð÷ ðûüï ööï ýòóïøøyïö÷ø öïø ✁û÷õï✂ï ó✄ B÷õï✂ï ó

ïÿïõï ôðúÿòòþï ýòïöïüð÷ ðñ÷óö÷ ✁ü ôþïøþ÷õïþüïøð÷õïõüòñ÷ø ✁ïõïðïø✄☎÷øü óü öñ÷ø ✁÷ óöòïøòøò✆

û÷õï✂ïóïÿïõïôð÷óüñïþïøýïõïôýïöüñ óúý÷ýýüïöüþ÷ ✁òïöïøÿïøûüþïøýüïöüôïýòõïöïüôïýòõï öïü

öü✂üïø ✄ B÷õï✂ïóûüþïøôïøyïð÷ø ✁òø ✁ïöïþïøö÷öïñòõ÷ûòôõüïýÿïóòñïÿïòöü✆ yïþøòð÷ø ✁ïõïðò✄

îïýòõû÷õï✂ï óûüþïøýüï öüñ÷ø ✁üïýïïøôïýòõõïöò ôïø✆ð÷õïòøþïøñ÷ óüûï ôïøþ÷õïþüïø ✄

☎÷øü óü ö✝÷ðï óîïðïõòþ✞✟✠✠✡☛✥☎÷ø ✁ï✂ï óïÿïõï ôþ÷ ✁òïöïøð÷ ðûò ðûòø ✁þ÷ ✁òïöïøû÷õï✂ï óÿïø

þ÷ ✁òïöïøð÷ø ✁ï✂ï óôïøyïû÷ óðïþøïûòõïö÷ó✂ïÿòþ÷ ✁òïöïøû÷õï✂ï óýòý☞ï . Menurut Husdarta dan

Saputra (2002) Mengajar merupakan suatu proses yang kompleks, guru tidak hanya sekedar

menyampaikan informasi kepada siswa saja tetapi juga guru harus berusaha agar siswa mau

belajar. Karena mengajar sebagai upaya yang disengaja, maka guru terlebih dahulu harus

mempersiapkan bahan yang akan disajikan kepada siswa .

Dalam pengertian luas, belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psikofisik menuju ke

perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti sempit, belajar dimaksudkan sebagai

usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju

terbentuknya kepribadian seutuhnya. Relevan dengan ini maka ada pengertian bahwa belajar

(20)

✌✍ ✎✏✑✒✓✒✓✔✕✑✖ ✕✗✕✑✓s

Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang

direncanakan secara sistematik bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan individu

secara organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional, dalam kerangka sistem

pendidikan nasional. (Kurikulum penjaskes 2004)

Pendidikan jasmani merupakan pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan kebugaran

jasmani, pengetahuan, prilaku hidup yang aktif dan sikap sportif melalui kegiatan jasmani yang

dilaksanakan secara terencana, bertahap, dan berkelanjutan agar dapat meningkatkan sikap

positif bagi diri sendiri sebagai pelaku dan menghargai manfaat aktifitas jasmani bagi

peningkatan kualitas hidup sehat seseorang sehingga akan terbentuk jiwa sportif dan gaya hidup

yang aktif (Depdiknas, 2004: 2).

Menurut Eddy Suparman (2000:1) pendidikan jasmani dan kesehatan adalah mata pelajaran

yang merupakan bagian dari pendidikan keseluruhan yang dalam proses pembelajarannya

mengutamakan aktivitas jasmani dan kebiasaan hidup sehat menuju pada pertumbuhan dengan

pengembangan jasmani, mental, sosial dan emosional yang selaras, serasi, seimbang.

Disinilah pentingnya pendidikan jasmani, karena menyediakan ruang untuk belajar menjelajahi

lingkungan kemudian mencoba kegiatan yang sesuai minat anak menggali potensi dirinya.

Melalui pendidikan jasmani anak-anak menemukan saluran yang tepat untuk memenuhi

kebutuhannya akan gerak, menyalurkan energi yang berlebihan agar tidak mengganggu

keseimbangan perilaku dan mental anak, menanamkan dasar-dasar keterampilan yang berguna

dan merangsang perkembangan yang bersifat menyeluruh, meliputi aspek fifik, mental, emosi,

(21)

C✘✙✚t✚✛✜r ✢✣✛✤p ✦ ✚✛ ✧r D✛✛sr

Gerak dasar adalah gerak yang berkembangnya sejalan dengan pertumbuhan dan tingkat

kematangan. Ketermpilan gerak dasar merupakan pola gerak yang menjadi dasar untuk

ketangkasan yang lebih kompleks. Rusli (1998) membagi tiga gerakan dasar yang melekat pada

individu yaitu, 1) lokomotor, (2) gerak non lokomotor, (3) manipulatif.Rusli (1998)

mendefinisikan gerak lokomotor adalah gerak yang digunakan untuk memudahkan tubuh dari

satu tempat ke tempat lain atau memproyeksikan tubuh ke atas misalnya: jalan, lompat dan

berguling . gerak non lokomotor adalah keterampilan yang dilakukan tanpa memindahkan

tubuh dari tempatnya, misalnya membungkuk badan, memutar badan, mendorong dan menarik.

Sedangkan gerak manipualtif adalah ketrampilan memainkan suatu proyek baik yang dilakukan

dengan kaki maupun dengan tangan atau bagian tubuh yang lain.Gerak manipulatif ini bertujuan

untuk koordinasi mata-kaki, mata-tangan, misalnya melempar, menangkap dan menendang.

D✘★✚✛✧✩p ✣✛o

Permainan sepakbola adalah suatu permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu, yang

masing-masing regunya terdiri dari sebelas pemain termasuk penjaga gawang. Permainan

sepakbola dilakukan dengan seluruh anggota badan kecuali kedua lengan (Soekatamsi, 269).

Permainan sepakbola dimainkan olah dua regu yang masing-masing regu beranggotakan 11

orang. Masing-masing regu mempertahankan sebuah gawang dan menjebolkan bola ke gawang

lawan. Setiap tim memiliki kiper yang bertugas untuk menjaga gawang. Kiper diperbolehkan

untuk mengontrol bola dengan tangannya di dalam daerah pinalti yaitu daerah yang berukuran

lebar 40,22 meter dan panjang 16,5 meter pada garis akhir. Pemain lainnya tidak diperbolehkan

menggunakan tangan atau lengan mereka untuk mengontrol bola, tapi mereka dapat

(22)

ke dalam gawang lawan. Setiap gol dihitung dengan skor satu, dan tim yang paling banyak

menciptakan gol memenangkan pertandingan.

✪✫ ✬✭r✮✯ D✮✮sr✰ ✭✱✭✱✲✮✱✳✴o✵✮✲ ✭✱✳✮✱✯✮✯✶✴ ✮✳✶✮✱ D✮✵✮✷

Di dalam permainan menggunakan sistem man to man maka menendang bola dengan kaki

dalammerupakan kebutuhan gerak dasar yang penting dari taktik perorangan. Menendang juga

dimaksud untuk menyelamatkan bola apabila tidak ada kemungkinan untuk passing dengan

segera.

Di dalam menendang bola dengan kaki dalam seorang pemain harus dapat mengontrol bola

dengan baik. Bola harus dikontrol dengan baik di daerah yang sempit, yang mana berarti bahwa

bola selalu disentuh pada setiap langkah.Satu hal yang perlu diperhatikan di dalam latihan

menendang bola dengan kaki dalam ialah setiap pemain dianjurkan untuk menggunakan kedua

kaki sebagai keperluan untuk melindungi bola terhadap serangan lawan. Pandangan tidak boleh

selalu pada bola, tetapi diutamakan pengamatan situasi lapangan.

✸✹ ✰ ✭✲ ✭to ✷✭✱ ✭✱✲✮✱✳✴✵✮o✲✭✱✳✮✱✯✮✯✶✴✮✳✶✮✱ D✮✵✮✷

Menendang bola dengan kaki bagian dalam, Posisi kaki yang digunakan untuk menendang bola

dengan kaki bagian dalam sesuai dengan kaki pada waktu menendang bola dengan kaki bagian

dalam. Kaki diputar keluar pada pergelangan kakinya lurusmenghadap kedepan lutut sedikit

ditekuk danbola disentuh pada titik pusatnya dengan kaki bagian belakangnya.

Menendang bola dengankaki bagian dalamdigunakan oleh pemain untuk mendang bola jarak

jauh dan mencetak gol. Jalan bola melambung berbentuk ellips bergerak maju atau apabila

lintasannya melengkung, dimana hal ini akan menyebabkan bola dapat jauh sesuai dengan yang

di inginkan pemain. Posisi badan harus ditempatkan di samping bola posisi badan condong

(23)

6✺ ✻o✼✽✾✽✿❀✽s❁❂❀t ❃❄❅❆❄❂❀❇❀❀❈r

Di dalam kamus bahasa Indonesia modifikasi adalah pengubahan dan berasal dari

kata ubah yang berarti lain atau beda mengubah dapat diartikan dengan menjadikan lain dari

yang sebelumya sedangkan dari arti pengubahan adalah proses ,perubahan atau cara

mengubah, kemudian mengubah dapat juga diartikan pembaruan.Tidak mengherankan bahwa

pada mulanya dalam pembaruan berpokokpada metode mengajar, bukan karena mengajar itu

penting melainkan mengajar itu bermaksud menimbulkan efek belajar pada siswa yang

bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Dalam pendidikan pembaruan dapat diartikan suatu upaya sadar yang dilakukan untuk

memperbaiki praktek pendidikan dengan sungguh-sungguh. Pada kamus bahasa Indonesia

pengertian dari alat adalah yang dipakai untuk mengerjakan sesuau alat meupakan bagian dari

fasilitas pendidikan yang digunakan untuk proses kegiatan kegiatan belajar mengajar. Oleh

sebab itu dengan adanya alat pembelajaran guru dapat memberikan contoh secara langsung

tentang materi yang akan dibeikan kepada siswa,dengan bertujuan agar mudah dipahami dan

dapat dimengerti oleh peserta didik atau siswa.

Rusli Lutan ( 1998 ) Modifikasi adalah perubahan keadaan dapat berupa bentuk, isi, fungsi, cara

penggunaan dan manfaat tanpa sepenuhnya menghilangkan aslinya.Lutan ( 1998 ) menerangkan

modifikasi dalam mata pelajaran diperlukan dengan tujuan agar siswa memperoleh kepuasan

dan mengikuti pelajaran, meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi dan

siswa dapat melakukan pola gerak secara benar. Secara garis besar tujuan modifikasi adalah :1)

mengatasi keterbatasan akan sarana dan prasarana pendidikan jasmani; 2)

(24)

pembelajaran yang efektif; 4) mengurangi resiko cedera akibat proporsi antara sarana

pembelajaran dan kondisi fisik yang tidak seimbang . ( Lutan, 1997 ).

Menurut Azhar Arsyad ( 2005: 7 ) Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses

belajar baik di dalam maupun di luar kelas. Alat bantu adalah alat yang digunakan pendidik

dalam menyampaikan pendidikan, alat bantu ( peraga ) sangat penting. Alat tersebut berguna

agar bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru lebih mudah diterima atau dipahami peserta

didik. Dalam proses belajar mengajar alat peraga dipergunakan dengan tujuan membantu guru

agar proses belajar siswa lebih berhasil dalam proses pembelajaran dan efektif serta efesien .

Dari uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa modifikasi alat bermain merupakan suatu

upaya seseorang untuk merubah alat bermain yang sesungguhnya menjadi berbeda dari yang

sebelumnya dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan agar tujuan yang direncanakan

sebelumnya dapat dicapai dengan sebaik-baiknya. Modifikasi alat bermain merupakan bagian

dari inovasi yang dapat dilakukan dalam dunia pendidikan. Adapun kegiatan inovatif dalam hal

ini antara lain pengembangan dan produksi alat-alat pelajaran.

Modifikasi alat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan bola

plastik yang relatif lebih ringan dan tidak keras. Hal ini dapat memberikan kemudahan bagi anak

dalam usahanya menuju gerak dasar mengoper bola seperti yang diharapkan, karena anak dapat

mencoba secara berulang-ulang melakukan gerakan mengoper bola tanpa ragu dan rasa takut

karena sakit yang ditimbulkan saat mengoper bola. Berikut ini adalah modifikasi alat

permainan yang akan digunakan.

(25)

◗❘ ❙❚❯potss

Hipotesis adalah dugaan sementara yang harus diuji lagi kebenarannya melalui penelitian

ilmiah. Berdasarkan teori dan kerangka pikir yang dikemukakan diatas, maka dapat

dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

Dengan modifikasi alat dapat memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran gerak dasar

menendang bola dengan kaki bagian dalam pada Siswa Kelas V SDN 3 Sukoharjo I

(26)

1

❱ ❱❱ ❲❳ ❨❩ ❬ ❭❨❪❨❫ ❨❴❱ ❩ ❱ ❵❫

❛❜❝❜❞❞❡❞❡❢❜❣❤❜✐❞❜❥❜❝❜❣❥❜✐❦❜❧♠♥♦❡♣❝q❤❜✐❥q❜❧ q❢❜♣❜❜❧ ❜q❞❡❧r♠❡s❤❜♣❡✐❜

❞❡❧r♠❡❞❡♣q♦ ❜❤❜✐t❜❤❧r♣♦❡ ✐❧♥✐❦♠ ❜❝❜❞❞❡ ✐❡✐❧q❤❜✐❤❡✉❡ ♣❣❜❥♥❝❜✐♠ ❜♣♥❥q❜❧q

♦❡✐❡❝♥❧♥ ❜✐❧❡♣❣❜♠ ❜♦❥q✉✈❡ ❤ y❜✐❦❜❤❜✐♠♥❧❡ ❝♥❧♥✇❛ ❜❝❜❞❣❜❝♥✐♥♦❡✐❡❝♥❧♥♥ ✐❦♥ ✐

❞❡ ✐❦❦q✐❜❤❜✐❞❡❧r♠❡♦❡✐❡ ❝♥❧♥❜✐❧♥ ✐♠ ❜❤❜✐❤❡❝❜❥①②③④⑤ y❜✐❦❜❤❜✐♠♥ ❝❜❤❥ ❜✐❜❤❜✐

♦ ❜♠ ❜⑥♥❥⑦❜⑥❛⑧⑨⑥ q❤ r❣ ❜♣✈ r⑩②♣♥ ✐❦ ❥❡⑦ q ✇

②❡✐❡ ❝♥❧♥❜✐❧♥ ✐♠ ❜❤❜✐❜♠ ❜❝❜❣❥❜❝❜❣❥❜❧ q❥❧ ♣❜❧❡❦♥♦❡ ❞❡❢❜❣❜✐❞❜❥❜❝❜❣ y❜✐❦

❞❡ ❞❜✐t❜❜❧❤❜✐❧♥✐♠ ❜❤❜✐ y❜✐❦✐❜❧ ❜y ♠ ❜❝❜❞✉❡ ✐❧q❤♦ ♣r❥❡❥♦❡✐❦❡ ❞✉❜✐❦ ❜✐♥ ✐r❶❜ ❧♥t

y

❜✐❦"di coba sambil berjalan " dalam mendeteksi dan memecahkan masalah.

Arikunto (1998 : 82)

Jadi jenis penelitian ini salah satu tindakan yang nyata dimana antara guru dengan

siswa terlibat langsung dalam proses memecahkan masalah dalam penelitian

tersebut. Adapun ciri-ciri sebagai berikut :

1. Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual dalam dunia kerja.

2. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah dan

perkembangan-perkembangan baru yang lebih baik.

(27)

2

PELAKSANAAN

PERENCANAAN

PENGAMATAN

REFLEKSI SIKLUS1

PELAKSANAAN

PERENCANAAN

PENGAMATAN

REFLEKSI SIKLUS 2

PELAKSANAAN

PERENCANAAN

PENGAMATAN

REFLEKSI SIKLUS 3

Gambar 4. Spiral Penelitian Tindakan Kelas. ( Hopkins, 1993 ) dalam buku

( Arikunto 1991 : 105 )

❷❸t❸❹ ❺❻❹ ❺r ❻❹ ❼❽❹ ❾

1. Perencanaan( Planning ).

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana,

oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan, serta pada tahap

perencanaan ini dipersiapkan skenario pembelajaran, fasilitas sarana

(28)

3

mengenai proses hasil tindakan. Pada perencanaan ini juga dilaksanakan

simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan untuk menguji keterlaksanaan

rancangan.

2. Tindakan( Action )

Tindakan adalah pelaksaan yang merupakan implementasi atau penerapan

isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas.

3. Oberservasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat

suatu tindakan.

4. Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang

sudah dilakukan.

Dalam penelitian tindakan ada kata tindakan artinya dalam hal ini guru

melakukan sesuatu yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan kata

lain, penelitian tindakan kelas ini harus menyangkut upaya guru dalam bentuk

proses pembelajaran yang mengutamakan hasil kea rah yang lebih baik dari

sebelumnya.

❿➀ u➂➃yen peklitine

Populasi menurut Arikunto (1998 : 108 ) Menjelaskan bahwa populasi adalah

keseluruan dari subjek penelitian. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini

(29)

4

➄➅ ➆➇mpet ➈➇n➉➇➅ktu

1. Tempat Penelitian: Di lapangan SDN 3 Sukoharjo I Pringsewu.

2. Pelaksanaan Penelitian : selama 1,5 2 Bulan.

3. Lama waktu yang diperlukan dalam penelitian sampai pada tahap

penyusunan skripsi berlangsung selama kurang lebih 6 bulan.

➊➅➋➇➌➇nngn➍➇elitienn

Penelitian tindakan terdiri dari empat komponen pokok yang menunjukan langkah

yaitu➌➇penren➇➇➎n tin➈ ➇k➇➎n p ➇➇mgentn➈ ➇n rksiflee .Hubungan keempat

komponen tersebut menunjukan sebuah siklus atau kegiatan berkelanjutan berulang.

Jadi bentuk penelitian tindakan tidak pernah merupakan kegiatan yang tunggal,

tetapi selalu harus berupa rangkaian kegiatan akan kembali ke asal, yaitu dalam

bentuk siklus. Seperti yang di gambarkan sebagai berikut

➏➅ ➐s luikrtem

➇➅ ➋➌➇ne n➇➑

1. Menyiapkan skenario pembelajaran yang berisi tentang kegiatan- kegiatan yang

akan dilakukan meliputi kegiatan pendahuluan, inti, penutup.

2. Menyiapkan peralatan bola modifikasi terbuat dari busa bekas dibuat seperti bola

terbuat dari kertas dan dibungkus dengan pelastik bekas untuk proses pelaksanaan

pembelajaran.

3. Mempersiapkan instrumen untuk observasi/pengamatan proses pembelajaran dan

alat untuk dokumentasi seperti kamera.

(30)

5

➒➓ ➔→➣inkn

1. Siswa dibariskan, dan dibagi menjadi 3 syaf.

2. Kemudian siswa diberikan penjelasan tentang bentuk pembelajaran yang akan

dilakukan pada siklus pertama, yaitu posisi dari sikap awalan, pelaksanaan dan

sikap akhir cara menendang bola dengan kaki bagian dalam.

3. Sebelumnya siswa di berikan contoh menendang bola dengan kaki bagian dalam,

di mulai dari sikap awalan, pelaksanaan, dan akhir dengan menggunakan bola

modifikasi bola terbuat dari kertas dan plastik bekas.

4. Diberikan pengulangan gerak dasar menendang bola dengankaki bagian

dalamsecara bergantian dan berurutan.

5. Kegiatan tindakan dilakukan selama 1 minggu untuk 3 kali pertemuan setelah

2-3 kali pertemuan pada minggu berikutnya diadakan menggunakan instrumen gerak

dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam.

↕➓➙➒➣vrsesi

1) Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi dan berikan waktu

pengulangan kemudian dinilai atau dievaluasi.

2) Jumlah testor 3 orang , pada saat penilaian tempat testor berjauhan untuk

menjaga objektifitas yang dinilai.

→➓ ksi efle

1. Dari data hasil observasi disimpulkan oleh guru penjas sebagai testor.

2. Mendiskusikan rencana tindakan pada siklus kedua, Setelah di diskusikan maka

(31)

6

➜➝ ➞s luik➟➠eu

➡➝ ➢➤➡enn➡➥

1. Menyiapkan skenario pembelajaran gerak dasar menendang bola dengan kaki

bagian dalam yang berisi tentang kegiatan - kegiatan yang dilakukan meliputi

pendahuluan, inti, dan penutup.

2. Menyiapkan peralatan untuk proses pembelajaran gerak dasar menendang bola

dengan kaki bagian dalam.

3. Menyiapkan alat modifikasi bola plastik sebanyak siswa.

4. Menyiapkan alat untuk dokumentasi ( kamera )

5. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus kedua.

➦➝ ➧➠ ➡in kn

1. Siswa dibariskan, dan dibagi menjadi 4 bersyaf.

2. Kemudian siswa diberikan penjelasan tentang bentuk pembelajaran yang akan

dilakukan pada siklus kedua, yaitu posisi dari sikap awalan, pelaksanaan, dan sikap

akhir untuk pelaksanaan gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam

dengan bola plastik.

3. Sebelumnya siswa di berikan contoh gerak melakukan pembelajaran gerak dasar

menendang bola dengan kaki bagian dalam yang benar, dari mulai sikap awalan,

pelaksanaan.

4. Setiap siswa melakukan gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam

berulang- ulang sampai benar-benar menguasai gerak dasar ini secara berurutan

(32)

7

➨➩➫rvsesi

1) Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi dan berikan waktu

pengulangan kemudian dinilai atau dievaluasi.

2) Pada saat penilaian testor tempatnyaberjauhan untuk menjaga objektifitas.

➯➲ ➳ksi flee

Kesimpulan dari hasil pembelajaran penjaskes sepakbola yaitu menendang bola

dengan kaki bagian dalam disimpulkan berapa persen peningkatan yang dicapai

oleh siswa melalui refleksi dan hasil siklus ke-2 telah mencapai ketuntasan 80 %

pembelajaran dengan demikian maka penelitian ini dapat dihentikan pada siklus

ke-2 ini.

➵➲➸enumnstr➺➫elitienn

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur peaksanaan PTK (Penelitian

Tindakan Kelas) di setiap siklusnya, menurut Freir and Cuning Ham menurut

Muhajir dalam Surisman (1997 : 58). Alat untuk mengukur instrumen dalam PTK (

Penelitian Tindakan Kelas ) dikatakan valid bila tindakan itu memegang aplikatif

dan dapat berfungsi untuk memecahkan masalah yang di hadapi. Dari pendapat di

atas untuk instrumen tidak perlu lagi di uji coba dan di hitung validitas dan

reliabelitasnya.

Instrumen Penilaian Psykomotor Menendang bola dengan kura- kura

(33)

8

1. 1. Menghadap kedepan sejajar dengan bola .

2. 2. Kaki yang akan mendang bola berada di belakang

3. Kaki tumpu berada di samping bola dan kaki ayaun sejajar dengan bola.

➘❐ ÏÐ ❐❮❐ ❐❮el

4. Pada saat mendang bola lutut harus sedikit ditekuk. 5. Bola disentuh pada titik pusatnya di bagian belakangnya. 6. Kaki sepak diputar pada pangkal paha sehingga kaki sepak

membentuk sudut 900 dengan kaki tumpu.

7. Derah engkel kaki bagian dalamyang kontak dengan bola. 8. Bola yang disepak tepat pada titik pusatnya.

9. Pada saat mendang bola pandangan kedepan mengikuti jalannya bola.

➚❐ ❒ikkhir

10. Setelah bola ditendang ke kawan cari posisi dalam keadaan siap untuk

menerima bola berikutnya.

di Adopsi dari Soekatamsi dan Sukintaka (Buku Sepakbola2002 : 273 dan 274)

ÑÒ ➴eknik➬❐Ónisis ➽❐Ô❐

Setelah data dikumpulkan melalui tindakan setiap siklusnya, selanjutnya

data di analisis melalui perhitungan kuantitatif menggunakan rumus

sebagai berikut :

P= 100 %Õ➚uÖ❐ × Øo ➮ ÙÙ ➮❰➮ ÚÛÜ❐Ó❐ Ý➚❐ ❮urism ➮Ù ÙÛ Þ

Keterangan :

P : Prosentase keberhasilan.

f :Jumlah gerakan yang dilakukan dengan benar.

(34)

ß à

áâã äåæ ç èéê ëìí ëìå ëîëì

ëâ ã ïðñ òóôõaö

÷øù úûü ûùý ûþÿûü✁✂øþ ø ✁✄ûþ ☎✆ûýûü✆ ✂ ✝ ✁ûþúûù ✂øþø ✁✄ûþ þ û úû ✁û ÿ✞

✟â ✠øþ✡ûþ ☛øþ✡✡✝þû ûþ☞✌✁û✆✌ú✍ýûü ✄øù☞✝û✄úûù ☞✝üû☞øýûüú☞✝û✄ü ø✂øù ✄ ☞✌✁û

úûþú☞✝þ✡ý ✝üúøþ✡ûþ✂ø ✁ûü ✄ý☞øýûüúû✂ û ✄✆ ø✆✂øù☞ûý úûþ✆ øþþ✡ýû ✄ý ûþ

✡øùûýúûü ûù✆øþ øþúûþ✡☞ ✌✁ûúøþ✡ûþý ûý ☞û✡ûþ úû ✁û✆ü ø✂ûý☞ ✌✁û✂ ûúû✎ ü✏û

✑ø✁ûü✒✎✠✓ß✎✝ý✌ÿûù✔✌à☛ùþ✡ü ø✏✝ ✕û ÿ✝þ✖✔ ûùûþ✗ ✘àà✙✗ ✘à✗.

✗✚ ✠øþ✡ûþ ☛øþ✡✡✝þû ûþ✆✌ú✍ý ûü ☞ ✌✁û✂✁ûü ✄✛üø☞ûþ✜ûýüü✏û úû✂ û ✄

✆ø✆✂ øù☞ûý úûþ✆ øþþ✡ý û ✄ýûþ✡øù ûý úûü ûù úûü ûù✆øþ øþ úûþ✡☞✌✁ûúøþ✡ûþ

ýûý ☞û✡ûþúû ✁û✆ü ø✂ ûý☞ ✌✁û✂ ûúû ✎ü✏û ✑ø✁û ü✒✎✠✓ß✎✝ý✌ÿûù✔✌à

(35)

✢ ✣

. aa

★✩✪✫ ✬✭ ✬✪✮ ✬✯✮✩✭✰✱ ✲✳ ✴✬✯✫ ✰ ✬✵✬✭✱✬✮✬✫✬✲✬✵✫✰ ✬✶✳ ✮ ✬✯✭✬✪ ✬✯✭ ✩✷ ✬✸ ✬✰✷ ✩✪✰ ✮✳ ✵✹

✺✻ ✼✩✲ ✬✫ ✬ ✲✬✪ ✬✸✳✪✳ ✲✩✯✫✰✫ ✰ ✮✬✯✶✬✭✱ ✬✯✰✽✱✾✫ ✰✿✰ ✮✬✭✰✲ ✩✱ ✷ ✩✴✬✶✬✪ ✬✯✰✯✰✫✬✲✬✵

✫✰ ✶✬✫✰ ✮ ✬✯✭ ✩✷ ✬✸ ✬✰✬❀✳✬✯✮✩✫ ✩✲✬✯✫✬✴✬✱ ✲✪✾✭✩✭✲ ✩✱✷✩✴✬✶✬✪✬✯✸✩✪✬✮✫ ✬✭ ✬✪

✱ ✩✯✩✯✫ ✬✯✸ ✷✾✴✬✫ ✩✯✸ ✬✯✮ ✬✮✰✷ ✬✸✰ ✬✯✫ ✬✴✬✱✭ ✩✲✬✮ ✷✾✴✬✻

✣✻ ❁ ✯✵✳ ✮✭✰❂ ✬s ✼✩✴ ✬s ❃❄❅❆✢❄✮u❇✬o ✶ro✺❈✰✯✸r s✩wu T✬❇✳ ✯❉✶✬r✬✯✣❊✺✺❋ ✣❊✺✣ ✬✸✬✪✭ ✩✴✬✴✳✷✩✪✳ ✲ ✬●✬✱ ✩✯✰ ✯✸ ✮ ✬✵✮✬✯✸✩✪✬✮✫ ✬✭ ✬✪ ✱ ✩✯ ✩✯✫✬✯✸✷✾✴✬✫✩✯✸✬✯✮ ✬✮✰

✷✬✸✰ ✬✯✫✬✴✬✱ ✭ ✩✲ ✬✮✷✾✴✬✻

✢✻ ★✬✸✰ ✲✩✯ ✩✴✰ ✵✰✴✬✰ ✯✯●✬✬✸ ✬✪✲✩✯ ✩✴✰ ✵✰ ✬✯✰ ✯✰ ✮✰ ✪✬✯●✬✫ ✬✲ ✬✵✫✰ ✮ ✩✱ ✷ ✬✯✸✮✬✯✴✩✷✰ ❇

✴✬✯ ✶✳ ✵✫ ✬✴✬✱✲✪✾✭ ✩✭✲✩✱✷✩✴✬✶✬✪✬✯✸✳✯ ✬✱ ✩✯✰ ✯✸✮✬✵✮ ✬✯❇ ✬✭✰ ✴✷✩✴✬✶✬✪✸ ✩✪ ✬✮✫✬✭ ✬✪

Gambar

Gambar 4. Spiral Penelitian Tindakan Kelas. ( Hopkins, 1993 ) dalam buku

Referensi

Dokumen terkait

belajar dan membantu siswa untuk belajar sepanjang hayat, serta materi reaksi oksidasi-reduksi memiliki banyak hal (masalah) yang dapat ditemui oleh siswa di kehidupan

Untuk mengetahui Karakteristik Penderita Demam tifoid rawat inap Anak. di RSUD Abdul Wahab

Adakah pengaruh yang signifikan pada penggunaan Multimedia interaktif melalui model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada materi

Sebagai pemimpin umat Islam setelah Rasulullah Saw., Abu Bakar disebut Khalifah Rasulillah (pengganti Rasul Allah) yang dalam perkembangan selanjutnya disebut

Industri perbankan syariah berkembang lebih cepat setelah keluarnya Undang-Undang No 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah jelas merupakan jaminan bagi kepastian

Padjadjaran atas segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta/Plagiatisme dalam karya ilmiah saya

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ” Deskripsi

Analisis hubungan jumlah tanggungan keluarga dengan tingkat intensitas kerja pada anak-anak yang bekerja di sektor informal tersebut yaitu sebagian besar terdiri dari jumlah