• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA MENGGUNAKAN KURA-KURA KAKI ATAU KAKI BAGIAN PUNGGUNG DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU MODIFIKASI PADA SISWA KELAS 7 SMP AMAL BHAKTI JATIMULYO LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA MENGGUNAKAN KURA-KURA KAKI ATAU KAKI BAGIAN PUNGGUNG DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU MODIFIKASI PADA SISWA KELAS 7 SMP AMAL BHAKTI JATIMULYO LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA MENGGUNAKAN KURA-KURA KAKI ATAU KAKI

BAGIAN PUNGGUNG DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU MODIFIKASI PADA SISWA KELAS 7

SMP AMAL BHAKTI JATIMULYO LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

(Skripsi)

OLEH

MUHAMMAD HAIRI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

▸ Baca selengkapnya: kliping bola kaki

(2)

PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA MENGGUNAKAN KURA-KURA KAKI ATAU KAKI

BAGIAN PUNGGUNG DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU MODIFIKASI PADA SISWA KELAS 7

SMP AMAL BHAKTI JATIMULYO LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh

MUHAMMAD HAIRI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar SARJANA PENDIDIKAN

pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)

i

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1 : Daur Ulang PTK ... 18 Gambar 2 : Diagram Batang Rata-rata Kelas Siswa Yang Mendapatkan

Nilai≥ RK dan < RK Gerak DasarMenendang Bola Dengan Kura-kura Kaki Disetiap Siklus... 28 Gamabr 3 : Diagram Batang Ketuntasan Belajar Siswa Yang Mendapatkan

(4)

i DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 6

G. Euang Lingkup Penelitian ... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Jasmani ... 8

B. Belajar ... 9

C. Gerak ... 11

D.Modifikasi Alat Pembelajaran... 11

E. Sepakbola ... 15

F. Menendang Bola Menggunakan Punggung Kaki ... 16

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 17

B. Rencana Penelitian ... 19

C. Subjek Penelitian... 19

D. Tempat dan Waktu Penelitian ... 20

E. Instrument Penelitian ... 20

F. Teknik Analisis Data ... 21

G. Proses Pembelajaran Menendang Bola dengan Punggung kaki ... 22

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 26

B. Pembahasan ... 30

(5)

ii V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 34

B. Saran ... 34

DAFTAR PUSTAKA ... 36

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Bola Dengan Kura-kura Kaki ... 25

2. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Bola Dengan Kura-kura Kaki Siklus I... 26

3. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Bola Dengan Kura-kura Kaki Siklus II ... 27

4. Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Pembelajaran Gerak

(7)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua :Heru Sulistianta, S.Pd. M.Or ...

Penguji

Bukan Pembimbing :Drs.Wiyono M.Pd ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si NIP. 19600315 198503 1 003

(8)

PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Muhammad Hairi

NPM : 1013078013

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judulPeningkatan Keterampilan Gerak Dasar Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung Dengan Menggunakan Alat Bantu Modifikasi Pada Siswa Kelas 7 SMP Amal Bhakti Jatimulyo Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012adalah benar-benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 3 Mei sampai dengan 17 Mei 2012. Skripsi ini bukan hasil plagiat, ataupun hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenar-benarnya, apabila dikemudian hari terjadi kesalahan, penulis bersedia menerima sanksi akademik sebagaimana yang berlaku di Universitas Lampung.

Bandar Lampung, September 2012

(9)

SANWACANA

Asalamualaikum. Wr. Wb

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang mulia.

Skripsi dengan judulPeningkatan Keterampilan Gerak Dasar Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung Dengan Menggunakan Alat Modifikasi Pada Siswa Kelas 7 SMP Amal Bhakti Jatimulyo Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012.adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas Lampung. 2. Bapak Drs. Baharuddin, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan.

3. Bapak Heru Sulistianta, S.Pd, M.Or. Selaku Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis

4. Bapak Drs. Wiyono, M.Pd. selaku Pembahas atau penguji utama.

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.

6. Segenap dosen dan karyawan FKIP Universitas Lampung yang telah memberikan kelancaran dalam urusan administrasi.

7. Kepala SMP Amal Bhakti Jatimulyo Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012 yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian pada siswa kelas 7 Tahun

Pelajaran 2011/2012.

8. Siswa-siswi kelas 7 SMP Amal Bhakti Jatimulyo Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012, terima kasih atas waktu dan kerjasamanya.

9. Teman-teman seperjuangan angkatan 2010 S1 Dalam jabatan, ayo sukseskan program S1 secepatnya. Semangat.

(10)

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Wasalamualaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung, Juli 2012 Penulis

(11)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu upaya pemerintah untuk mewujudkan cita-cita di dilakukan

dengan menetapkan standar-standar nasional pendidikan. Standar nasional pendidikan di antaranya standar isi dan standar kompetensi lulusan yang dapat dijadikan acuan bagi sekolah untuk menyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan.

Melalui lembaga pendidikan dalam proses mempengaruhi peserta didik akan

menimbulkan perubahan secara bertahap dan menyeluruh ke arah peningkatan kualitas manusia Indonesia, agar berpungsi dalam kehidupan masyarakat. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut, maka ditempuh upaya melalui berbagai jalur pendidikan baik formal maupun non formal, salah satunya melalui pendidikan jasmani.

Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan, tujuannya pun bersifat mendidik untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih.

(12)

merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan (fisik dan psikis).

Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran dalam kurikulum di sekolah. Mata pelajaran ini beroreantasi pada pelaksanaan misi pendidikan melalui aktivitas jasmani dan pembiasaan perilaku hidup sehat. Tujuan yang ingin dicapai dalam mata pelajaran ini adalah “membantu peserta didik untuk kesegaran jasmani dan kesehatan

melalui pengenalan dan penanaman sikap positif serta kemampuan gerak dasar dan berbagai aktivitas jasmani”Dari berbagai bentuk dan macam kegiatan pendidikan jasmani di sekolah salah satunya yaitu permainan bola besar, sepakbola.

Sepak bola adalah salah satu materi dari permainan bola besar yang ada di sekolah. Sepakbola adalah permainan menggiring bola dengan menggunakan kaki, dengan tujuan memasukan bola ke gawang lawan untuk mendapatkan poin. Dalam menendang bagian mana bola yang akan ditendang akan berpengaruh terhadap jalannya bola. Jika

menendang sisi kiri bola, maka bola akan bergerak melengkung ke kanan. Jika

menendang tepat di bagian tengah bola, maka bola akan bergerak lurus ke depan. Jika menendang dari sisi kanan bola, maka bola akan bergerak melengkung ke kiri.

Sedangkan jika menendang tepat diatas bola, kemungkinan besar bola tidak akan

bergerak kemana-mana. Dan jika anda menendang tepat di bagian bawah bola maka bola terangkat serta melambung ke depan.

(13)

bola dengan punggung kaki menghadap sasaran, kemudian ayunkan kedepan, Tempatkan punggung kaki tepat di tengah-tengah bola. Setelah menendang kaki tetap mengayun ke depan mengikuti arah bola.

Dari hasil pengamatan pada siswa kelas Pada Siswa Kelas 7 SMP Amal Bhakti

Jatimulyo Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012, bahwa gerak dasar menendang bola menggunakan kura-kura kaki atau kaki bagian punggung dalam kategori rendah, hal ini dilihat pada saat siwa melakukan gerak dasar menendang bola menggunakan kura-kura kaki atau kaki bagian punggung,hasil tendangan sisa masih miring kekanan dan ke kiri, bahkan sering sekali bola yang akan ditendang, tidak benar-benar mengenai kura-kura kaki., ini disebabkan karena bola yang digunakan adalah bola yang berukuran standar, sehingga siswa sulit melakukan gerakan secara maksimal, karena bola terlalu berat dan keras untuk siswa SD. Hal ini menyebapkan keterampilan gerak dasar

menendang bola mengunakan kura-kura kaki atau kaki bagian punggung dalam kate gori rendah.

Bertitik tolak dari uraian di atas, maka penulis bermaksud melakukan penelitian tentang “Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura

Kaki Atau Kaki Bagian Punggung Dengan Menggunakan Alat Modifikasi Pada Siswa Kelas 7 SMP Amal Bhakti Jatimulyo Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :

(14)

2. Kurangnya kemampuan siswa melakukan gerak dasar menendang bola dengan menggunakan kura-kura kaki.

3. Rendahnya hasil belajar siswa dalam gerak dasar menendang bola dengan menggunakan kura-kura kaki.

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak meluas, maka penelitian ini dibatasi hanya pada “Peningkatan

Keterampilan Gerak Dasar Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung Dengan Menggunakan Alat Modifikasi Pada Siswa Kelas 7 SMP Amal Bhakti Jatimulyo Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah, maka penelitian di atas dapat dirumuskan sebagai berikut :

Apakah Keterampilan Gerak Dasar Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung dapat Ditingkatkan Dengan Menggunakan Alat Modifikasi Pada Siswa Kelas 7 SMP Amal Bhakti Jatimulyo Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012?

E. Tujuan

Sesuai dengan masalah penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah :

(15)

b. Untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung Pada Siswa Kelas 7 SMP Amal Bhakti Jatimulyo Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012.

c. Untuk memperbaiki proses pembelajaran khususnya keterampilan gerak dasar Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung Pada Siswa Kelas 7 SMP Amal Bhakti Jatimulyo Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012.

F. Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : a. Penulis

Sebagai salah satu sarana untuk mengkaji ulang mengenai peran ilmu biomekanik dalam menunjang peningkatan pembelajaran permainan bola besar sepak bola.

b. Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung dan untuk

meningkatkan proses pembelajaran gerak dasar Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung.

c. Mahasiswa Penjaskes S1 Dalam Jabatan

Sebagai salah satu referensi untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung dalam pembelajaran permaian bola besar sepak bola.

(16)

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi gambaran dalam upaya pengkajian dalam pengembangan ilmu pembelajaran sepak bola.

G. Ruang Lingkup Penelitian.

Obyek penelitian : Memberikan peningkatan keterampilan Menendang Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung dalam pembelajaran permaian bola besar sepak bola.

Subyek peneliti : Siswa Kelas 7 SMP Amal Bhakti Jatimulyo Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012.

(17)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran dalam kurikulum di sekolah. Mata pelajaran ini beroreantasi pada pelaksanaan misi pendidikan melalui aktivitas jasmani dan pembiasaan perilaku hidup sehat sehari-hari. Tujuan yang ingin dicapai dalam mata pelajaran ini adalah “membantu peserta didik untuk kesegaran jasmani dan

kesehatan melalui pengenalan dan penanaman sikap positif serta kemampuan gerak dasar dan berbagai aktivitas jasmani” (Depdikbud, 1993: 1).

Aktivitas pendidikan jasmani merupakan gejala yang komplek. Artinya kegiatan pendidikan jasmani mencakup aspek biologis, sosiologis, dan budaya. Dari aspek biologis hakikatnya adalah pola gerak fisik manusia yang terwujud dalam struktur jasmani yang perlu dipahami sebagai pola perilaku manusia. Dari aspek sosiologis dan budaya seorang pelatih atau guru dituntut memahami lingkungan belajar yang baik untuk mencapai tujuan pembelajaran pendidikan jasmani yang berdaya guna dan berhasil guna. Karena itu dalam garis-garis besar kurikulum pendidikan dasar (Depdikbud, 1993: 1) menjelaskan :

“Pendidikan jasmani di sekolah dasar berfungsi untuk (a) merangsang pertumbuhan jasmani dan perkembangan sikap, mental, social, dan emosional yang serasi, selaras, dan seimbang, (b) memberikan pemahaman tentang manfaat pendidikan jasmani dan

(18)

Berdasarkan paparan di atas dapat ditegaskan bahwa dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani yang lebih diutamakan adalah pemahaman tentang karakteristik pertumbuhan dan perkembangan yang professional dari domain belajar yaitu psikomotor, kognitif, dan afektif. Oleh karena itu program pendidikan jasmani harus merupakan suatu program yang memberikan perhatian yang cukup dan seimbang kepada ketiga domain tersebut. Jika tidak, maka program bersangkutan tidak lagi bisa disebut pendidikan jasmani.

Salah satu materi pendidikan jasmani di sekolah adalah pelajaran permaian bola besar sepak bola. Permaian bola besar sepak bola merupakan suatu keterampilan yang mampu mengembangkan potensi manusia baik secara fisik maupun mental dan dapat diberikan kepada peserta didik baik secara formal, informal, maupun non formal.

B. Belajar

Belajar merupakan suatu usaha untuk menambah dan mengumpulkan berbagai

pengalaman tentang ilmu pengtahuan. Belajar juga sebuah proses yang sering diartikan penambahan pengetahuan.

Menurut Oemar Hamalik (2003:57), mengatakan bahwa pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,

perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.

Adapun ciri kegiatan yang disebut “belajar” adalah sebagai berikut (Noehi, Nasution,

1994:2):

(19)

b. Perubahan itu pada dasarnya berubah didapatkan kemampuan baru, yang berlaku yang relatif lama.

c. Perubahan itu terjadi karena usaha

Belajar adalah sebagai proses perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara individu dengan lingkungan. Tingkah laku ini mencakup pengatahuan,

ketrampilan dan sikap.

Sedangkan menurut A Tabrani Rusyan, 1989: 7 mengatakan bahwa;

“Belajar dalam arti luas adalah suatu proses perubahan individu yang diyatakan dalam bentuk penguasaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang study atau lebih luas lagi dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yang terorganisasi”.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku akibat adanya interaksi, perubahan itu berupa penguasaan, sikap dan cara berfikir yang bersikap menetap sebagai hasil dari latihan dan pengalaman belajar. C. Gerak

Proses belajar gerak berlangsung dalam suatu rangkaian kejadian dari waktu ke waktu dan dalam prosesnya melibatkan SSP, otak, dan ingatan. Dengan demikian tugas utama peserta didik dalam proses belajar gerak adalah menerima dan menginterprestasikan informasi tentang gerakan-gerakan yang akan dipelajari kemudian mengolah dan

menginformasikan informasi tersebut sedemikian rupa sehingga memungkinkan realisasi gerakan secara optimal dalam bentuk keterampilan.

(20)

pangkalnya. (Prof. Drs. Soedarminto 1993-197). Jadi pengertian gerak perpindahan tempat ketempat lain sesuai dengan tujuan tertentu.

Gerak dasar dalam menendang mengunakan kura-kura kaki atau kaki bagian punggung adalah keterampilan gerak yang dilakukan baik yang berkaitan dengan aktivitas dasar itu mencakup gerakan lokomotor dan keterampilan manipulativ.

D. Modifikasi Alat Pembelajaran

Di dalam kamus bahasa Indonesia modifikasi adalah”pengubahan”dan berasal dari kata

“ubah”yang berarti “lain atau beda”mengubah dapat diartikan dengan“menjadikan lain

dari yang sebelumya”sedangkan dari arti pengubahan adalah“proses,perubahan atau cara

mengubah”, kemudian mengubah dapat juga diartikan pembaruan, tidak mengherankan bahwa pada mulanya dalam pembaruan berpokok pada metode mengajar, bukan karena mengajar itu penting melainkan mengajar itu bermaksud menimbulkan efek belajar pada siswa yang bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Dalam pendidikan pembaruan dapat diartikan suatu upaya sadar yang dilakukan untuk memperbaiki praktek pendidikan dengan sungguh-sungguh. Pada kamus bahasa Indonesiapengertian dari alat adalah “yang dipakai untuk mengerjakan sesuau” alat meupakan bagian dari fasilitas pendidikan yang digunakan untuk proses kegiatan belajar mengajar. Oleh sebab itu dengan adanya alat pembelajaran guru dapat memberikan contoh secara langsung tentang materi yang akan diberikan kepada siswa,dengan bertujuan agar mudah dipahami dan dapat dimengerti oleh peserta didik atau siswa.

Dari uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa modifikasi alat pembelajaran

(21)

menjadi berbeda dari yang sebelumnya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan agar tujuan yang direncanakan sebelumnya dan dapat dicapai sebaik-baiknya.

Modifikasi alat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan bola plastik yang seukuran dengan bola kaki standar dan diikat dengan tali, dan bola pastik yang seukuran bola kaki standar.

1. Alat Belajar

Dalam kamus besar bahasaIndonesia pengertian dari alat adalah “yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu“. Alat merupakan bagian dari fasilitas pendidikan yang

digunakan untuk proses kegiatan belajar mengajar. Dengan alat pembelajaran guru dapat memberikan contoh secara langsung tentang materi tersebut agar mudah dipahami dan dimengerti oleh siswa.

Dari uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa alat pembelajaran yang

digunakan adalah lapanga dan gawang yang digunakan dalam proses pembelajaran sepak bola.

2. Keterampilan Gerak Dasar

Gerak dasar adalah gerak yang berkembangnya sejalan dengan pertumbuhan dan tingkat kematangan. Keterampilan gerak dasar merupakan pola gerak yang menjadi dasar untuk ketangkasan yang lebih kompleks. Rusli (1998) membagi tiga gerakan dasar yang melekat pada individu yaitu, 1) lokomotor, (2) gerak non lokomotor, (3) manipulatif.

(22)

atas misalnya: jalan, lompat danberguling”.Gerak non lokomotor“adalah

keterampilan yang dilakukan tanpa memindahkan tubuh dari tempatnya, misalnya membungkuk badan, memutar badan, mendorong dan menarik”. Sedangkan gerak manipualtif adalah keterampilan memainkan suatu proyek baik yang dilakukan dengan kaki maupun dengan tangan atau bagian tubuh yang lain.Gerak manipulatif ini bertujuan untuk koordinasi mata-kaki, mata-tangan, misalnya melempar,

menangkap dan menendang.

3. Belajar Motorik

Belajar motorik adalah menghasilkan perubahan yang relatif permanen. Seorang yang ingin memiliki keterampilan yang baik harus terlebih dahulu

mengembangkan unsur gerak, kemudian hal ini dapat dilakukan melalui proses belajar dan berlatih. Lutan (1998) mengatakan“belajar adalah sebuah prilaku yang relatif permanen sebagai akibat latihan atau pengalaman masa yang lampau”. Berkaitan dengan belajar keterampilan motorik suatu proses yang berkaitan dengan latihan atau pengalaman yang relatif permanen dalam reabilitasnya untuk merespon suatu gerak. Menurut Lutan belajar motorik adalah“seperangkat proses yang berkaitan dengan latihan atau pengalaman yang mengantarkan ke arah perubahan dalam prilaku terampil”.

Adapun tahap dalam keterampilan motorik yaitu sebagai berikut:

a. Tahap kognitif “merupakan tahap awal dalam belajar motorik”dalam tahap ini peserta didik harus memahami hakikat kegiatan yang akan dilakukan, kemudian harus memperoleh gambaran yang jelas baik secara verbal maupun visual. b. Tahap fiksasi pada tahap ini pengembangan keterampilan dilakukan peserta

(23)

permanen, selama latihan peserta didik membutuhkan semangat dan umpan balik untuk mengetahui apa yang dilakukan itu benar atau salah.

c. Tahap otomatis. Pada tahap otomatis, kontrol terhadap gerak semakin tepat dan penampilan semakin konsisten serta cermat. Menurut girimijoyo dalam priyono mengatakan“Secara psikologi hal ini dapat diartikan bahwa pada diri peserta didik telah terjadi suatu kondisi refleks bersyarat yaitu terjadi pengerahan tenaga mendekati pola gerak reflek yang sangat efesien dan hanya akan melibatkan unsur unit yang benar diperlukan untuk gerakan yang diinginkan”.

E. Sepak Bola

Sepak bola adalah suatu bentuk olahraga permainan yang sangat populer, banyak orang yang menggemari olahraga ini baik anak-anak, remaja maupun orang tua. Permainan sepak bola sudah ada sejak pemerintahan tentara dinasti han di cina pada abad kedua dan tiga masehi. Permainan bola sepak tersebut dianggap sangat berguna untuk melatih ketangkasan dan kekuatan tentara dinasti Han.

Sepak bola adalah permaianan beregu yang menggunakan bola sepak dari dua kelompok yang berlawanan yang masing-masing terdiri atas sebelas pemain. Bagi setiap pemain bebas memainkan bola dengan seluruh anggota badan kecuali dengan lengan. Sedangkan bagi penjaga gawang dalam memainkan bola bebas menggunakan semua anggota badannya di daerah tendangan hukumannya. (Luxbacher 2004:2) “

Kiper diperbolehkan untuk mengontrol bola dengan tangannya di dalam daerah pinalti, pemain lainnya tidak diperbolehkan menggunakan tangan atau lengan untuk

(24)

F. Menendang Bola Mengunakan Kura-Kura Kaki Atau Kaki Bagian Punggung

Pada umumnya menendang mengunakan kura-kura kaki atau kaki bagian punggung digunakan untuk menembak ke gawang (shooting at the goal). Dilakukan dengan cara :

Tahap Persiapan

• Posisi badan berada di belakang bola sedikit condong ke depan.

• Kaki tumpuan diletakkan di samping bola

• dan ujung kaki menghadap sasaran

• dan lutut sedikit ditekuk.

Tahap Pelaksanaan

• Kaki untuk menendang berada di belakang bola

• dengan punggung kaki menghadap sasaran,

• kemudian ayunkan kedepan.

• Tempatkan punggung kaki tepat di tengah-tengah bola.

Gerak Lanjutan

(25)

1

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan dengan metode kaji tindak dengan menggunakan pedoman yang peneliti tindak kelas(Clas room action research)CAR. Dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas atau di lapangan dikarenakan ada 3 kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian yang dapat di terangkan, (1) Penelitian menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk

(26)

2

Pada penelitian tidakan ini berciri sebagai berikut: a. Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual.

b. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah dan perkembangan-perkembangan yang lebih baik.

c. Dilakukan melalui putaran-putaran yang berspiral.

Penelitian tindakan kelas dilakukan melalui putaran atau spiral dengan beberapa siklus yang terdiri dari merencanakan, tahap melakukan tindakan, pengamatan (0bservasi) dan tahap refleksi.

Yang dimaksud dengan penelitian yang dilakukan melalaui putaran spiral adalah penelitian yang melalui siklus-siklus berikut ini:

Gambar 1 : Spiral Penelitian Tindakan Kelas (Hopkins, 1993) dalam buku (Arikunto 1991:105)

Keterangan gambar di atas :  Perencanaan (Planning)

(27)

3

 Tindakan

Tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas.  Observasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat oleh suatu tindakan.

 Refleksi

adalah merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan.

 Perbaikan rencana

Adalah memperbaiki suatu tindakan yang sudah dilaksanakan apabila tidak sesuai dengan tujuan yang diinginkan atau tindakan sesuai rencana.

B. Rencana Penelitian

Pada penelitian ini penulis melaksanakan penelitian sampai dua siklus (dua kali pertemuan) kemudian di antara setiap siklusnya penelitian merencanakan kegiatan tindakan berbeda pada setiap siklus, akan tetapi setiap siklus saling berkaitan, setiap proses penelitian merupakan tindakan lanjutan dari siklus penelitian sebelumnya.

C. Subjek Penelitian

(28)

4

D. Tempat dan Waktu

a. Tempat penelitian

Di SMP Amal Bhakti Jatimulyo Lampung Selatan.

b. Pelaksanaan penelitian

Lama waktu yang dilakukan dalam penelitian dua minggu dan terdapat dua siklus (dua kali pertemuan).

E. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan PTK (penelitian kaji tindak) disetiap siklusnya, Menurut Freir and Cuning ham dalam Muhajir (1997;58) dijelaskan“Alat untuk ukur instrument dalam PTK dikatakana valid bila tindakan itu memegang aplikatif dan dapat berfungsi untuk memecahkan masalah yang dihadapi”

(29)

5

Format Lembar Penilaian

Keterampilan Gerak Dasar Menendang Mengunakan Kura-Kura Kaki (Punggung Kaki)

Nama : ……….

Kelas : ……….

Materi : ……….

NO DESKRIPTOR PENILAIAN SKOR

1 2 3 1 Persiapan:

1. Menghadap kedepan sejajar dengan bola .

2. Kaki yang akan mendang bola berada di belakang, Kaki tumpu berada di samping bola dan kaki ayaun sejajar dengan bola.

2 Pelaksanaan

3. Pada saat mendang bola lutut harus sedikit ditekuk. 4. Bola disentuh pada titik pusatnya di bagian belakangnya.

5. Kaki sepak diputar pada pangkal paha sehingga kaki sepak membentuk sudut 900 dengan kaki tumpu.

6. Punggung kaki yang kontak dengan bola. 7. Bola yang disepak tepat pada titik pusatnya.

8. Pada saat menendang bola pandangan kedepan mengikuti jalannya bola.

3 Sikap Akhir

9. Setelah bola ditendang ke kawan cari posisi dalam keadaan siap untuk menerima bola berikutnya.

Keterangan :

1 : kurang 2 : sedang 3 : baik

F. Teknik Analisis Data

Setelah data dikumpulkan melalui tindakan disetiap siklusnya, selanjutnya data dianalisis melalui tabulasi, presentase dan normatif. Tenik penilaian dalam proses pembelajaran menggunakan penilaian kwantitatif untuk melihat kwalitas hasil tindakan disetiap siklus menggunakan rumus sebagai berikut:

(30)

6

Keterangan:

P : Presentase keberhasilan

F : Jumlah gerakan yang dilakukan dengan benar N : Jumlah siswa yang mengikuti tes

G. Proses Pembelajaran Keterampilan Gerak Dasar Menendang Mengunakan Kura-Kura Kaki (Punggung Kaki)

1. Siklus Pertama a. Rencana :

1. Menyiapkan skenario pembelajaran yang berisi tentang kegiatan- kegiatan yang akan dilakukan meliputi kegiatan pendahuluan, inti, penutup.

2. Menyiapkan peralatan bola modifikasi terbuat dari busa bekas dibuat seperti bola terbuat dari kertas dan dibungkus dengan pelastik bekas untuk proses pelaksanaan pembelajaran.

3. Mempersiapkan instrumen untuk observasi/pengamatan proses pembelajaran dan alat untuk dokumentasi seperti kamera.

4. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus pertama.

b. Tindakan :

1. Siswa dibariskan, dan dibagi menjadi 3 syaf.

(31)

7

3. Sebelumnya siswa di berikan contoh menendang bola dengan kaki bagian dalam, di mulai dari sikap awalan, pelaksanaan, dan akhir dengan menggunakan bola modifikasi bola terbuat dari kertas dan plastik bekas.

4. Diberikan pengulangan gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam secara bergantian dan berurutan.

5. Kegiatan tindakan dilakukan selama 1 minggu untuk 3 kali pertemuan setelah 2-3 kali pertemuan pada minggu berikutnya diadakan menggunakan instrumen gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam.

c . Observasi :

1) Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi dan berikan waktu pengulangan kemudian dinilai atau dievaluasi.

2) Jumlah testor 3 orang , pada saat penilaian tempat testor berjauhan untuk menjaga objektifitas yang dinilai.

d. Refleksi :

1. Dari data hasil observasi disimpulkan oleh guru penjas sebagai testor.

2. Mendiskusikan rencana tindakan pada siklus kedua, Setelah di diskusikan maka tindakan pada siklus kedua adalah menggunakan bola plastik.

2. Siklus Kedua a. Rencana :

(32)

8

2. Menyiapkan peralatan untuk proses pembelajaran gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam.

3. Menyiapkan alat modifikasi bola plastik sebanyak siswa. 4. Menyiapkan alat untuk dokumentasi ( kamera )

5. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus kedua.

b. Tindakan :

1. Siswa dibariskan, dan dibagi menjadi 4 bersyaf.

2. Kemudian siswa diberikan penjelasan tentang bentuk pembelajaran yang akan dilakukan pada siklus kedua, yaitu posisi dari sikap awalan, pelaksanaan, dan sikap akhir untuk pelaksanaan gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam dengan bola plastik.

3. Sebelumnya siswa di berikan contoh gerak melakukan pembelajaran gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam yang benar, dari mulai sikap awalan, pelaksanaan.

4. Setiap siswa melakukan gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam berulang- ulang sampai benar-benar menguasai gerak dasar ini secara berurutan dengan bola plastik.

Observasi :

1) Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi dan berikan waktu pengulangan kemudian dinilai atau dievaluasi.

(33)

9

d. Refleksi :

(34)

34

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka simpulan dari penelitian ini adalah:

1. Dengan Penggunaan bola modifikasi terbuat dari busa bekas dibuat seperti bola dan dibungkus dengan pelastik bekas dapat memperbaiki dan meningkatkan gerak dasar menendang bola dengan punggung kaki dalam sepakbola pada Siswa Kelas 7 SMP Amal Bhakti Jatimulyo Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Dengan Penggunaan modifikasi bola plastic sebanyak siswa dapat

(35)

35

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat diajukan saran sebagai berikut :

1. Kepada para guru pendidikan jasmani, modifikasi pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai acuan ke depan dalam proses pembelajaran gerak dasar menendang bola dengan punggung kaki dalam sepakbola.

2. Untuk siswa Kelas 7 SMP Amal Bhakti Jatimulyo Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012 agar selalu berupaya meningkatkan gerak dasar

menendang bola dengan punggung kaki dalam sepakbola.

(36)

36

DAFTAR PUSTAKA

A. Luxbacher Joseph. 2004.Sepak Bola Langkah-langkah Menuju Sukses.PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Ali Nur. (2006).Belajar Gerak (makalah). Menpora, Yogyakarta.

Anonimus. 2008.Format Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Lampung: Bandar Lampung.

Arikunto DKK. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Arikunto Suharsimi. 1991. Prosedur Penelitian;Edisi Revisi. PT Rineka Cipta Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2006.Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Lutan Rusli dan Agung Suherman. (2000).Perencanaan Pembelajaran Penjaskes, Depdikbud, Jakarta.

Muhajir, 2003.Teori dan Praktik Pendidikan Jasmani. Bandung: Yudhistira.

Pamungkas. 1999.Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan. EYD. Surabaya: Giri Surya.

Riduwan, (2005) Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru- Karyawan Dan Peneliti Pemuda.

Scheunemann Timo. 2005.Dasar-dasar Sepak Bola Modern Untuk Pemain dan Pelatih.DIOMA. Malang.

(37)

37

(38)

ABSTRAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA MENGGUNAKAN KURA-KURA KAKI ATAU KAKI

BAGIAN PUNGGUNG DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU MODIFIKASI PADA SISWA KELAS 7

SMP AMAL BHAKTI JATIMULYO LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh

MUHAMMAD HAIRI

Penddidikan jasmani merupakan suatu proses pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan hidup aktif serta sikap sportif melalui kegiatan pendidikan jasmani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar gerak dasar menendang bola dengan punggung kaki melalui metode pembelajaran modifikasi alat bantu pada siswa kelas 7 SMP Amal Bhakti Jatimulyo Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012.

Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas(Class room Action Reserch), dengan Dua siklus, dimana pada setiap siklus menggunakan tindakkan yang berbeda-beda. Siklus pertama dengan bola modifikasi terbuat dari busa bekas dibuat seperti bola dan dibungkus dengan pelastik bekas, dan siklus kedua dengan modifikasi bola plastik sebanyak siswa. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa 7 SMP Amal Bhakti Jatimulyo Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 siswa.

Pengumpulan data diambil dari tes berupa pengamatan keterampilan gerak dasar menendang bola dengan punggung kaki yang meliputi sikap awal, pelaksanaan, dan sikap akhir.

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan gerak dasar menendang bola dengan punggung kaki melalui penggunaan modifikasi alat bantu pada setiap siklusnya, adapun peningkatan pada setiap siklus adalah sebagai berikut siklus pertama sebesar 60,00 %, siklus kedua sebesar 88,00 %.

Gambar

Gambar 1 : Spiral Penelitian Tindakan Kelas (Hopkins, 1993)dalam buku (Arikunto 1991:105)

Referensi

Dokumen terkait

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI DISCOVERY LEARNING BERBASIS NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN GROUP INVESTIGATION DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL

belajar terhadap penguasaan materi listrik, (3) pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis mobile learning pada smartphone dengan platform android

[r]

semua aspek konten maupun kognitif, baik untuk matematika dan sains. Namun diagnosa secara mendalam menemukan hal-hal yang sudah dikuasai juga hal-.. hal yang perlu

6 Pada proses produksi yang ketiga dilakukan produksi sebanyak 20 buah produksi dengan tempat produksi yang sama dengan tempat produksi yang kedua.. Pada periode produksi ketiga

meEka khususnya usaha kecil htrus diintogasirh dalam potensi ekonohi ndion!].. Di lain pihak dengan adanyr peBrinesn y a daknE dariluardae6h dan

Dalam rekonfigurasi jaring distribusi, selain tujuan utamanya adalah mendapatkan rekonfigurasi jaring yang optimal, maka diperlukan juga algoritma atau metode rekonfigurasi jaring

[r]