ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA DENGAN KAKI BAGIAN DALAM DENGAN MODIFIKASI ALAT
SISWA KELAS V SDN 1 BANYUWANGI PRENGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh SURONTO
Penddidikan jasmani merupakan suatu proses pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan hidup aktif serta sikap sportif melalui kegiatan pendidikan jasmani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam melalui metode pembelajaran modifikasi alat bantu pada siswa kelas V SDN 1 Banyuwangi Prengsewu Tahun Pelajaran 2011/2012.
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas(Class room Action Reserch), dengan Dua siklus, dimana pada setiap siklus menggunakan tindakkan yang berbeda-beda. Siklus pertama dengan bola modifikasi terbuat dari busa bekas dibuat seperti bola dan dibungkus dengan pelastik bekas, dan siklus kedua dengan modifikasi bola plastik sebanyak siswa.
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa V SDN 1Banyuwangi Prengsewu Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 siswa. Pengumpulan data diambil dari tes berupa pengamatan keterampilan gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam yang meliputi sikap awal, pelaksanaan, dan sikap akhir.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam melalui penggunaan modifikasi alat bantu pada setiap siklusnya, adapun peningkatan pada setiap siklus adalah sebagai berikut siklus pertama sebesar 60,00 %, siklus kedua sebesar 88,00 %.
UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA DENGAN KAKI BAGIAN DALAM DENGAN MODIFIKASI ALAT
SISWA KELAS V SDN 1 BANYUWANGI PRENGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012
(Skripsi)
Oleh :
SURONTO
PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA DENGAN KAKI BAGIAN DALAM DENGAN MODIFIKASI ALAT
SISWA KELAS V SDN 1 BANYUWANGI PRENGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh
SURONTO
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Jurusan Ilmu Pendidikan
Program Studi Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
i DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ... i
DAFTAR TABEL ... iii
DAFTAR GAMBAR ... iv
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Rumusan Masalah ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 6
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar mengajar ... 7
B. Pendidikan Jasmani ... 8
C. Keterampilan Gerak Dasar ... 9
D. Sepakbola ... 10
E. Gerak Dasar Menendang Bola Dengan Kaki Bagian Dalam ... 10
F. Modifikasi Alat Pembelajaran ... 11
G. Hipotesis... 14
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 15
B. Subyek Penelitian ... 17
C. Tempat dan Waktu Penelitian ... 17
D. Rancangan Penelitian ... 18
E. Instrument Penelitian ... 21
F. Teknik Analisis Data ... 23
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 24
B. Pembahasan ... 28
ii V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 32
B. Saran ... 32
DAFTAR PUSTAKA ... 34
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Menggiring Bola Dengan Kura-kura Kaki... 25 2. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Menggiring Bola
Dengan Kura-kura Kaki Siklus I ... 26 3. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Menggiring Bola
Dengan Kura-kura Kaki Siklus II... 27 4. Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Pembelajaran Gerak
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua :Drs. Wiyono, M.Pd ...
Penguji
Bukan Pembimbing :Heru Sulistianta, S.Pd. M.Or ...
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si NIP. 19600315 198503 1 003
PERNYATAAN
Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Suronto
NPM : 1113118013
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul“Upaya Meningkatkan Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Bola Dalam Sepakbola Dengan Modifikasi Alat Pada Siswa Kelas V SDN 1 Banyuwangi Prengsewu Tahun Pelajaran 2011/2012”adalah benar-benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 3 Mei sampai dengan 28 Mei 2012. Skripsi ini bukan hasil plagiat, ataupun hasil karya orang lain.
Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenar-benarnya, apabila
dikemudian hari terjadi kesalahan, penulis bersedia menerima sanksi akademik
sebagaimana yang berlaku di Universitas Lampung.
Banyuwangi, September 2012
Judul Skripsi : UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR MENENDANG BOLADENGAN KAKI BAGIAN DALAM DENGAN MODIFIKASI ALAT SISWA KELAS V SDN 2
BANYUWANGI PRENGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Nama Mahasiswa : Suronto
Nomor Pokok Mahasiswa : 1113118013
Program Studi : Pendidikan Jasmani
Jurusan : Ilmu Pendidikan
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
Ketua Jurusan Imu Pendidikan Pembimbing
Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. Drs. Wiyono, M.Pd
SANWACANA
Asalamualaikum. Wr. Wb
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang mulia.
Skripsi dengan judul”Upaya Meningkatkan Pembelajaran Gerak DasarMenendang Bola Dalam Sepakbola Dengan Modifikasi Alat Pada Siswa Kelas V SDN 2 Banyuwangi Prengsewu Tahun Pelajaran 2011/2012”adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.
2. Bapak Drs. Baharuddin, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan.
3. Bapak Drs. Wiyono, M.Pd. Selaku Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis
4. Bapak Heru Sulistianta, S.Pd, M.Or. selaku Pembahas atau penguji utama.
5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.
6. Segenap dosen dan karyawan FKIP Universitas Lampung yang telah memberikan kelancaran dalam urusan administrasi.
7. Kepala SDN 1 Banyuwangi Prengsewu yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian pada siswa kelas V Tahun Pelajaran 2011/2012.
8. Siswa-siswi kelas V SDN 1 Banyuwangi Prengsewu Tahun Pelajaran 2011/2012, terima kasih atas waktu dan kerjasamanya.
9. Teman-teman seperjuangan S1 Dalam jabatan, ayo sukseskan program S1 secepatnya. Semangat.
Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
Wasalamualaikum Wr. Wb.
Prengsewu , September 2012
Penulis
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana yang dilakukan oleh seseorang
melalui proses pembelajaran agar secara aktif dapat mengembangkan dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pendidikan jasmani dan kesehatan
merupakan wahana pengembangan motorik, pengetahuan dan penghayatan
nilai-nilai moral yang bermuara pada pengembangan jiwa peserta didik secara
utuh. Isi dari pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan memuat
berbagai permainan olah gerak jasmani yang dapat merangsang peserta didik
untuk menjadi aktif dan kreatif sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan
perkembangannya. Masa anak-anak merupakan masa dimana pertumbuhan
dan perkembangan organ-organ tubuhnya sedang berlangsung dan bersifat
terpadu. Perkembangan yang satu berkaitan erat dan mempengaruhi aspek
perkembangan yang lain.
Pada usia sekolah dasar perkembangan fisik merupakan kepedulian guru.
Pada usia sekolah dasar perkembangan fisik akan amat erat kaitannya dengan
2
konsep- konsep yang belum dikenalnya. Disinilah pendidikan jasmani ikut
andil bagian dalam perkembangan seorang anak. Menurut pakar pendidikan
jasmani Amerika Serikat, Nixon dan Jewett, pendidikan jasmani adalah satu
tahap atau aspek dari proses pendidikan keseluruhan yang berkenaan dengan
perkembangan dan penggunaan kemampuan gerak individu yang dilakukan
atas dasar kemauan sendiri serta bermanfaat dan dengan reaksi atau respon
yang terkait langsung dengan mental, emosi dan sosial.
Permainan mempunyai manfaat yang sangat besar bagi mereka yang
memainkannya karena adanya pengaruh positif, baik terhadap individu
maupun kelompok terutama terhadap aspek fisik, mental dan moral.
Permainan sangat besar pengaruhnya bagi pertumbuhan dan perkembangan
anak terutama karena karakteristik permainannya yang mengutamakan
kerjasama kelompok dan dapat mengembangkan kemampuan penalaran
disamping dapat mengembangkan kemampuan gerak, sikap serta kesegaran
jasmani.Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani guru harus dapat
mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi
permainan / olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportifitas, jujur kerjasama, dan
lain-lain) dari pembiasaan pola hidup sehat.
Menurut sistem keolahragaan nasional UU RI No.3 tahun 2005 Bab IV Pasal 8
setiap warga negara berkewajiban untuk berperan serta dalam kegiatan
olahraga dan memelihara prasarana dan sarana olahraga serta lingkungan,
faktor yang menunjang dalam proses pembelajaran bola basket adalah sarana
3
dipergunakan akan berpengaruh dalam meningkatkan keterampilan bermain
sepakbola, ketersediaan fasilitas yang digunakan tidak sesuai akan
berpengaruh terhadap kelancaran proses pembelajaran sepakbola di sekolah
sesuai dengan tujuan kurikulum pendidikan jasmani.
Pelaksanaannya adalah dengan menyediakan dan memberikan berbagai
pengalaman gerak untuk membentuk fondasi gerak yang kokoh dan dapat
mengubah gaya hidup menjadi aktif dan sehat. Gerak tersebut terbagi unsur
gerak antara lain melibatkan unsur fisik, mental, intelektual, emosional dan
sosial sehingga aktivitas yang dilakukan dapat mencapai tujuan pengajaran.
Melalui pendidikan jasmani diharapkan siswa dapat memperoleh berbagai
pengalaman untuk mengungkapkan kesan pribadi yang menyenangkan,
kreatif, inovatif, terampil, meningkatkan dan memeliharan kesegaran jasmani
serta pemahaman terhadap gerak.
Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat. Sering kita
jumpai anak-anak maupun orang dewasa yang melakukan bermain sepakbola
dengan menggunakan fasilitas yang sederhana. Hal ini menunjukkan bahwa
bermain sepak bola sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat mulai
dari anak-anak maupun orang dewasa.
Salah satu gerak dasar dasar bermain sepakbola adalah menendang bola.
Menendang bola merupakan usaha dari seorang pemain untuk memainkan
bola dengan kaki untuk dioperkan kepada temannya untuk mencetak gol ke
gawang lawan. Menendang bola merupakan gerak dasar yang penting setelah
4
mengantisipasi datangnya bola, kemudian mengoper kepada temannya sebagai
umpan atau untuk mencetak gol ke gawang lawan. Hal ini disebabkan karena
pada waktu melakukan seorang pemain harus terus bergerak untuk melepaskan
diri dari hadangan lawan. Oleh karena itu maka upaya untuk meningkatkan
penguasaan gerak dasar menendang bola maka perlu diajarkan secara baik dan
benar di sekolah.
Pengalaman penulis mengajar untuk siswa SD masih banyak yang kurang
berani membawa bola/menendang bola pada waktu bermain di karenakan bola
takut lepas dari penguasaannya. Pada umumnya pada saat menendang bola
yang terjadi tendangan dengan ujung sepatunya sehingga bola tidak sesuai
dengan tujuan bermain. Di antaranya pada pelaksanaannya perkenaan bola
pada kaki bagian dalam di bagian ujung kaki dan posisi tubuh saat menendang
bola. Setelah penulis amati dari beberapa tahun yang lalu berkisar 70% dari
siswa masih kurang penguasan gerak dasar menendang bola dengan kaki
bagian dalamnya. Jika ditelusuri lebih cermat lagi yang dapat menguasai gerak
dasar menendang bola tidak lebih dari 25 - 30 %. di karenakan hal yang telah
dikemukan di atas salah satu penyebab rendahnya hasil belajar gerak dasar
menendang bola, jika dilihat dari hasil Keriteria Ketuntasan Mengajar (KKM)
di SDN 2 Banyuwangi Prengsewu adalah 65.
Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan tersebut penulis perlu
menindak lanjutinya dengan kajian ilmiah yaitu dengan penelitian tindakan
5
Menendang Bola dengan Kaki Bagian Dalam Melalui Modifikasi Alat Pada
Siswa Kelas V SDN 1 Banyuwangi Prengsewu Tahun Pelajaran 2011/2012”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah penulis kemukakan, maka
masalah yang timbul dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Masih rendahnya kemampuan penguasaan gerak dasar menendang bola
dengan kaki bagian dalam pada siswa kelas V di SDN 1 Banyuwangi
Prengsewu.
2. Masih banyak siswa menendang bola yang dilakukan dengan kaki bagian
ujung.
3. Masih rendahnya minat dan motivasi siswa putri dalam belajar sepakbola.
C. Rumusan Masalah
1. Sesuai latar belakang, identifikasi masalah di atas, maka masalah
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Apakahmodifikasi Alat
pembelajaran dapat memperbaiki dan meningkaikan gerak dasar
menendang bola dengan kaki bagaian dalam Pada Siswa kelas V di SDN 1
Banyuwangi Prengsewu.”
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dikemukakan di
6
1. Untuk memperbaiki dan meningkatkan gerak dasar menendang bola dalam
sepak bola dengan modifikasi bola plastic, bola terbuat dari busa dan
kertas bekas dibuat berbentuk bola, dan karet.
4. Untuk mengatasi kendala yang menyebabkan rendahnya pelaksanaan
pembelajaran gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam
untuk sepakbola yang dihadapi siswa pada pembelajaran bermain sepak
bola pada siswa kelas V di SDN 1 Banyuwangi Prengsewu.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai wawasan dan masukan
bagi:
1. Bagi penliti
Dapat menambah pengetahuan terutama yang berkaitan dengan sepakbola.
2. Bagi siswa
Sebagai motivasi dalam meningkatkan gerak dasar menendang bola
dengan kaki bagian dalam untuk sepakbola.
3. Bagi Sekolah
Sebagai bahan masukan dan referensi bagi pembina sekolah mengenai
penggunaan modifikasi alat pembelajaran (bola plastik, kertas dan busa
bekas yang digulung berbentuk bola, dan bola karet) pada sepakbola
4. Bagi Program Studi
Sebagai informasi dan acuan bagi pihak yang ingin melaksanakan
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar Mengajar
Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang
belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguhkan kelakuan melalui
pengalaman. Menurut pengertian ini, belajar adalah merupakan salah satu proses
suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya
mengingat akan tetapi lebih luas dari pada itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan
suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan kelakuan.
Menurut Oemar Hamalik (2003)“Mengajar adalah kegiatan membimbing kegiatan
belajar dan kegiatan mengajar hanya bermakna bila terjadi kegiatan belajar siswa”.
Menurut Husdarta dan Saputra (2002)“Mengajar merupakan suatu proses yang
kompleks, guru tidak hanya sekedar menyampaikan informasi kepada siswa saja
tetapi juga guru harus berusaha agar siswa mau belajar. Karena mengajar sebagai
upaya yang disengaja, maka guru terlebih dahulu harus mempersiapkan bahan yang
akan disajikan kepada siswa”.
Dalam pengertian luas, belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psikofisik menuju ke
perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti sempit, belajar
sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya. Relevan dengan ini
maka ada pengertian bahwa belajar adalah “penambahan pengetahuan“.
B. Pendidikan Jasmani
Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk mengembangkan dan
meningkatkan individu secara organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional, dalam kerangka sistem pendidikan nasional. (Kurikulum penjaskes 2004)
Pendidikan jasmani merupakan pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan
kebugaran jasmani, pengetahuan, prilaku hidup yang aktif dan sikap sportif melalui
kegiatan jasmani yang dilaksanakan secara terencana, bertahap, dan berkelanjutan
agar dapat meningkatkan sikap positif bagi diri sendiri sebagai pelaku dan
menghargai manfaat aktifitas jasmani bagi peningkatan kualitas hidup sehat
seseorang sehingga akan terbentuk jiwa sportif dan gaya hidup yang aktif
(Depdiknas, 2004: 2).
Menurut Eddy Suparman (2000:1) pendidikan jasmani dan kesehatan adalah mata
pelajaran yang merupakan bagian dari pendidikan keseluruhan yang dalam proses
pembelajarannya mengutamakan aktivitas jasmani dan kebiasaan hidup sehat
menuju pada pertumbuhan dengan pengembangan jasmani, mental, sosial dan
emosional yang selaras, serasi, seimbang.
Disinilah pentingnya pendidikan jasmani, karena menyediakan ruang untuk belajar
menggali potensi dirinya. Melalui pendidikan jasmani anak-anak menemukan
saluran yang tepat untuk memenuhi kebutuhannya akan gerak, menyalurkan energi
yang berlebihan agar tidak mengganggu keseimbangan perilaku dan mental anak,
menanamkan dasar-dasar keterampilan yang berguna dan merangsang
perkembangan yang bersifat menyeluruh, meliputi aspek fifik, mental, emosi, sosial
dan moral.
C. Keterampilan Gerak Dasar
Gerak dasar adalah gerak yang berkembangnya sejalan dengan pertumbuhan dan
tingkat kematangan. Ketermpilan gerak dasar merupakan pola gerak yang menjadi
dasar untuk ketangkasan yang lebih kompleks. Rusli (1998) membagi tiga gerakan
dasar yang melekat pada individu yaitu, 1) lokomotor, (2) gerak non lokomotor, (3)
manipulatif. Rusli (1998) mendefinisikan gerak lokomotor adalah”gerak yang
digunakan untuk memudahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain atau
memproyeksikan tubuh ke atas misalnya: jalan, lompat dan berguling”. gerak non
lokomotor”adalah keterampilan yang dilakukan tanpa memindahkan tubuh dari
tempatnya, misalnya membungkuk badan, memutar badan, mendorong dan
menarik. Sedangkan gerak manipualtif adalah ketrampilan memainkan suatu proyek
baik yang dilakukan dengan kaki maupun dengan tangan atau bagian tubuh yang
lain.Gerak manipulatif ini bertujuan untuk koordinasi mata-kaki, mata-tangan,
D. Sepakbola
Permainan sepakbola adalah suatu permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu,
yang masing-masing regunya terdiri dari sebelas pemain termasuk penjaga gawang.
Permainan sepakbola dilakukan dengan seluruh anggota badan kecuali kedua lengan
(Soekatamsi, 269).
Permainan sepakbola dimainkan olah dua regu yang masing-masing regu
beranggotakan 11 orang. Masing-masing regu mempertahankan sebuah gawang dan
menjebolkan bola ke gawang lawan. Setiap tim memiliki kiper yang bertugas untuk
menjaga gawang. Kiper diperbolehkan untuk mengontrol bola dengan tangannya di
dalam daerah pinalti yaitu daerah yang berukuran lebar 40,22 meter dan panjang
16,5 meter pada garis akhir. Pemain lainnya tidak diperbolehkan menggunakan
tangan atau lengan mereka untuk mengontrol bola, tapi mereka dapat menggunakan
kaki, tungkai atau kepala. Gol diciptakan dengan menendang atau menanduk bola
ke dalam gawang lawan. Setiap gol dihitung dengan skor satu, dan tim yang paling
banyak menciptakan gol memenangkan pertandingan.
E. Gerak Dasar Menendang Bola Dengan Kaki Bagian Dalam
Di dalam permainan menggunakan sistem ”man to man” makamenendang bola
dengan kaki dalam merupakan kebutuhan gerak dasar yang penting dari taktik
perorangan. Menendang juga dimaksud untuk menyelamatkan bola apabila tidak
ada kemungkinan untuk passing dengan segera.
Di dalam menendang bola dengan kaki dalam seorang pemain harus dapat
sempit, yang mana berarti bahwa bola selalu disentuh pada setiap langkah. Satu hal
yang perlu diperhatikan di dalam latihan menendang bola dengan kaki dalam ialah
setiap pemain dianjurkan untuk menggunakan kedua kaki sebagai keperluan untuk
melindungi bola terhadap serangan lawan. Pandangan tidak boleh selalu pada bola,
tetapi diutamakan pengamatan situasi lapangan.
Menendang bola dengan kaki bagian dalam, Posisi kaki yang digunakan untuk
menendang bola dengan kaki bagian dalam sesuai dengan kaki pada waktu
menendang bola dengan kaki bagian dalam. Kaki diputar keluar pada pergelangan
kakinya lurusmenghadap kedepan lutut sedikit ditekuk dan bola disentuh pada titik
pusatnya dengan kaki bagian belakangnya.
Menendang bola dengan kaki bagian dalam digunakan oleh pemain untuk mendang
bola jarak jauh dan mencetak gol. Jalan bola melambung berbentuk ellips bergerak
maju atau apabila lintasannya melengkung, dimana hal ini akan menyebabkan bola
dapat jauh sesuai dengan yang di inginkan pemain. Posisi badan harus ditempatkan
di samping bola posisi badan condong kebelakang bagian samping.
F. Modifikasi Alat Pembelajaran
Di dalam kamus bahasa Indonesia modifikasi adalah”pengubahan”dan berasal dari
kata”ubah”yang berarti”lain atau beda”mengubah dapat diartikan dengan
”menjadikan lain dari yang sebelumya”sedangkan dari arti pengubahan adalah
”proses”, perubahan atau cara mengubah, kemudian mengubah dapat juga diartikan
pembaruan. Tidak mengherankan bahwa pada mulanya dalam pembaruan berpokok
bermaksud menimbulkan efek belajar pada siswa yang bertujuan untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
Dalam pendidikan pembaruan dapat diartikan suatu upaya sadar yang dilakukan
untuk memperbaiki praktek pendidikan dengan sungguh-sungguh. Pada kamus
bahasa Indonesia pengertian dari alat adalah “yang dipakai untuk mengerjakan
sesuau” alat meupakan bagian dari fasilitas pendidikan yang digunakan untuk proses
kegiatan kegiatan belajar mengajar. Oleh sebab itu dengan adanya alat pembelajaran
guru dapat memberikan contoh secara langsung tentang materi yang akan dibeikan
kepada siswa, dengan bertujuan agar mudah dipahami dan dapat dimengerti oleh
peserta didik atau siswa.
Rusli Lutan ( 1998 ) Modifikasi adalah perubahan keadaan dapat berupa bentuk, isi,
fungsi, cara penggunaan dan manfaat tanpa sepenuhnya menghilangkan aslinya.
Lutan ( 1998 ) menerangkan modifikasi dalam mata pelajaran diperlukan dengan
tujuan agar siswa memperoleh kepuasan dan mengikuti pelajaran, meningkatkan
kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi dan siswa dapat melakukan pola
gerak secara benar.“Secara garis besar tujuan modifikasi adalah :1) mengatasi
keterbatasan akan sarana dan prasarana pendidikan jasmani; 2) mendukung
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik; 3) mendukung tercapainya tujuan
pembelajaran yang efektif; 4) mengurangi resiko cedera akibat proporsi antara
sarana pembelajaran dan kondisi fisik yang tidak seimbang”. ( Lutan, 1997 ).
Menurut Azhar Arsyad ( 2005: 7 ) Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu
pada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas.“Alat bantu adalah alat yang
penting. Alat tersebut berguna agar bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru
lebih mudah diterima atau dipahami peserta didik. Dalam proses belajar mengajar
alat peraga dipergunakan dengan tujuan membantu guru agar proses belajar siswa
lebih berhasil dalam proses pembelajaran dan efektif serta efesien”.
Dari uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa modifikasi alat bermain
merupakan suatu upaya seseorang untuk merubah alat bermain yang sesungguhnya
menjadi berbeda dari yang sebelumnya dengan tujuan untuk meningkatkan
kemampuan agar tujuan yang direncanakan sebelumnya dapat dicapai dengan
sebaik-baiknya. Modifikasi alat bermain merupakan bagian dari inovasi yang dapat
dilakukan dalam dunia pendidikan. Adapun kegiatan inovatif dalam hal ini antara
lain pengembangan dan produksi alat-alat pelajaran.
Modifikasi alat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan bola plastik yang relatif lebih ringan dan tidak keras. Hal ini dapat
memberikan kemudahan bagi anak dalam usahanya menuju gerak dasar mengoper
bola seperti yang diharapkan, karena anak dapat mencoba secara berulang-ulang
melakukan gerakan mengoper bola tanpa ragu dan rasa takut karena sakit yang
ditimbulkan saat mengoper bola.
Berikut ini adalah modifikasi alat permainan yang akan digunakan.
B. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara yang harus diuji lagi kebenarannya melalui
penelitian ilmiah. Berdasarkan teori dan kerangka pikir yang dikemukakan
diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
“Dengan modifikasi alat dapat memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran
gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam pada Siswa Kelas V SDN
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam memecahkan masalah sangat diperlukan suatu cara atau metode, karena
metode merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan dari suatu
penelitian terhadap subjek yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti ingin
menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang akan dilaksanakan
pada Siswa SDN 1 Banyuwangi Prengsewu.
Penelitian tindakan adalah salah satu strategi pemecahan masalah yang
memanfaatkan tindakan yang nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif
yang "di coba sambil berjalan " dalam mendeteksi dan memecahkan masalah.
Arikunto (1998 : 82)
Jadi jenis penelitian ini salah satu tindakan yang nyata dimana antara guru dengan
siswa terlibat langsung dalam proses memecahkan masalah dalam penelitian
tersebut. Adapun ciri-ciri sebagai berikut :
1. Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual dalam dunia kerja.
2. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah dan
perkembangan-perkembangan baru yang lebih baik.
PELAKSANAAN
PERENCANAAN PENGAMATAN
REFLEKSI SIKLUS
PELAKSANAAN
PERENCANAAN PENGAMATAN
REFLEKSI SIKLUS
PELAKSANAAN
PERENCANAAN PENGAMATAN
REFLEKSI SIKLUS
Gambar 4. Spiral Penelitian Tindakan Kelas. ( Hopkins, 1993 )
dalam buku ( Arikunto 1991 : 105 )
Keterangan gambar 1. Perencanaan( Planning ).
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana,
oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan, serta pada tahap
perencanaan ini dipersiapkan skenario pembelajaran, fasilitas sarana
pendukung yang diperlukan, dan juga instrumen untuk merekam data
simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan untuk menguji keterlaksanaan
rancangan.
2. Tindakan( Action )
Tindakan adalah pelaksaan yang merupakan implementasi atau penerapan
isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas.
3. Oberservasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat
suatu tindakan.
4. Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang
sudah dilakukan.
Dalam penelitian tindakan ada kata tindakan artinya dalam hal ini guru melakukan
sesuatu yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan kata lain, penelitian
tindakan kelas ini harus menyangkut upaya guru dalam bentuk proses pembelajaran
yang mengutamakan hasil kea rah yang lebih baik dari sebelumnya.
B. Subyek penelitian
Populasi menurut Arikunto (1998 : 108 ) Menjelaskan bahwa populasi adalah
keseluruan dari subjek penelitian. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini
adalah siswa Kelas V SDN 1 Banyuwangi Prengsewu berjumlah 24 orang.
C. Tempat dan Waktu.
1. Tempat Penelitian: Di lapangan SDN 1 Banyuwangi Prengsewu.
3. Lama waktu yang diperlukan dalam penelitian sampai pada tahap penyusunan
skripsi berlangsung selama kurang lebih 6 bulan.
D. Rancangan Penelitian
Penelitian tindakan terdiri dari empat komponen pokok yang menunjukan langkah
yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Hubungan keempat
komponen tersebut menunjukan sebuah siklus atau kegiatan berkelanjutan berulang.
Jadi bentuk penelitian tindakan tidak pernah merupakan kegiatan yang tunggal,
tetapi selalu harus berupa rangkaian kegiatan akan kembali ke asal, yaitu dalam
bentuk siklus. Seperti yang di gambarkan sebagai berikut
1. Siklus Pertama a. Rencana :
1. Menyiapkan skenario pembelajaran yang berisi tentang kegiatan- kegiatan yang
akan dilakukan meliputi kegiatan pendahuluan, inti, penutup.
2. Menyiapkan peralatan bola modifikasi terbuat dari busa bekas dibuat seperti bola
terbuat dari kertas dan dibungkus dengan pelastik bekas untuk proses pelaksanaan
pembelajaran.
3. Mempersiapkan instrumen untuk observasi/pengamatan proses pembelajaran dan
alat untuk dokumentasi seperti kamera.
b. Tindakan :
1. Siswa dibariskan, dan dibagi menjadi 3 syaf.
2. Kemudian siswa diberikan penjelasan tentang bentuk pembelajaran yang akan
dilakukan pada siklus pertama, yaitu posisi dari sikap awalan, pelaksanaan dan
sikap akhir cara menendang bola dengan kaki bagian dalam.
3. Sebelumnya siswa di berikan contoh menendang bola dengan kaki bagian dalam,
di mulai dari sikap awalan, pelaksanaan, dan akhir dengan menggunakan bola
modifikasi bola terbuat dari kertas dan plastik bekas.
4. Diberikan pengulangan gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam
secara bergantian dan berurutan.
5. Kegiatan tindakan dilakukan selama 1 minggu untuk 3 kali pertemuan setelah
2-3 kali pertemuan pada minggu berikutnya diadakan menggunakan instrumen gerak
dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam.
c
. Observasi :1) Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi dan berikan waktu
pengulangan kemudian dinilai atau dievaluasi.
2) Jumlah testor 3 orang , pada saat penilaian tempat testor berjauhan untuk
menjaga objektifitas yang dinilai.
d. Refleksi :
1. Dari data hasil observasi disimpulkan oleh guru penjas sebagai testor.
2. Mendiskusikan rencana tindakan pada siklus kedua, Setelah di diskusikan maka
2. Siklus Kedua a. Rencana :
1. Menyiapkan skenario pembelajaran gerak dasar menendang bola dengan kaki
bagian dalam yang berisi tentang kegiatan - kegiatan yang dilakukan meliputi
pendahuluan, inti, dan penutup.
2. Menyiapkan peralatan untuk proses pembelajaran gerak dasar menendang bola
dengan kaki bagian dalam.
3. Menyiapkan alat modifikasi bola plastik sebanyak siswa.
4. Menyiapkan alat untuk dokumentasi ( kamera )
5. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus kedua.
b. Tindakan :
1. Siswa dibariskan, dan dibagi menjadi 4 bersyaf.
2. Kemudian siswa diberikan penjelasan tentang bentuk pembelajaran yang akan
dilakukan pada siklus kedua, yaitu posisi dari sikap awalan, pelaksanaan, dan sikap
akhir untuk pelaksanaan gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam
dengan bola plastik.
3. Sebelumnya siswa di berikan contoh gerak melakukan pembelajaran gerak dasar
menendang bola dengan kaki bagian dalam yang benar, dari mulai sikap awalan,
pelaksanaan.
4. Setiap siswa melakukan gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam
berulang- ulang sampai benar-benar menguasai gerak dasar ini secara berurutan
Observasi :
1) Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi dan berikan waktu
pengulangan kemudian dinilai atau dievaluasi.
2) Pada saat penilaian testor tempatnya berjauhan untuk menjaga objektifitas.
d. Refleksi :
Kesimpulan dari hasil pembelajaran penjaskes sepakbola yaitu menendang bola
dengan kaki bagian dalam disimpulkan berapa persen peningkatan yang dicapai
oleh siswa melalui refleksi dan hasil siklus ke-2 telah mencapai ketuntasan 80 %
pembelajaran dengan demikian maka penelitian ini dapat dihentikan pada siklus
ke-2 ini.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur peaksanaan PTK (Penelitian
Tindakan Kelas) di setiap siklusnya, menurut Freir and Cuning Ham menurut
Muhajir dalam Surisman (1997 : 58). Alat untuk mengukur instrumen dalam PTK (
Penelitian Tindakan Kelas ) dikatakan valid bila tindakan itu memegang aplikatif
dan dapat berfungsi untuk memecahkan masalah yang di hadapi. Dari pendapat di
atas untuk instrumen tidak perlu lagi di uji coba dan di hitung validitas dan
Instrumen Penilaian Psykomotor Menendang bola dengan kura- kura dalam
Sepakbola
NO DESKRIPTOR PENILAIAN SKOR
1 2 3
1 Persiapan:
1.Menghadap kedepan sejajar dengan bola .
2. Kaki yang akan mendang bola berada di belakang, Kaki tumpu
berada di samping bola dan kaki ayaun sejajar dengan bola.
2 Pelaksanaan
3. Pada saat mendang bola lutut harus sedikit ditekuk.
4. Bola disentuh pada titik pusatnya di bagian belakangnya.
5. Kaki sepak diputar pada pangkal paha sehingga kaki sepak
membentuk sudut 900 dengan kaki tumpu.
6. Derah engkel kaki bagian dalamyang kontak dengan bola.
7. Bola yang disepak tepat pada titik pusatnya.
8. Pada saat mendang bola pandangan kedepan mengikuti jalannya
bola.
3 Sikap Akhir
9. Setelah bola ditendang ke kawan cari posisi dalam keadaan siap
untuk menerima bola berikutnya.
**) di Adopsi dari Soekatamsi dan Sukintaka (Buku Sepakbola 2002 : 273 dan
F. Teknik Analisis Data
Setelah data dikumpulkan melalui tindakan setiap siklusnya, selanjutnya data
di analisis melalui perhitungan kuantitatif menggunakan rumus sebagai
berikut :
P= 100 % (Subagio 1991 : 107 dalam Surisman 1997) Keterangan :
P : Prosentase keberhasilan.
f : Jumlah gerakan yang dilakukan dengan benar.
34
DAFTAR PUSTAKA
Aip Syarifuddin dan Muhadi. 1992.Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdikbud. Dirjendikti. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Peneliti; Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi. PT Rineka Cipta. Jakarta.
Arsyad, Azhar. 2000.Media Pengajaran.PT Raja Gafindo Persada. Jakarta.
Bahagia Yoyo dan Suherman Adang. 2000.Prinsip-prinsip Pengembangan dan Modifikasi Cabang Olahraga. Jakarta : Depdiknas Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Depdiknas. 2004/2005.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Depdiknas.
Roji. (2004).Buku pendidikan jasmani dan kesehatan SD.Jakarta: PT. Glora Angkasa Pratama. Erlangga.
Hamzah, Amir. 1988.Media Audio-viisual.PT. Gramedia. Jakarta
Lutan, Rusli. (1988).Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metoda. Jakarta: Depdikbud Ditjen Dikti P2LPTK.
Lutan, Rusli dan Suherman, Adang. 2000.Pengukuran Dan Evaluasi Penjaskes. Jakarta : Depdikbud Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.
Muhajir. 2007.Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Erlangga : Jakarta.
Slameto. 1995.Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Soekatamsi. 2002.Permainan Bola Besar (Sepakbola). Modul Perkuliahan S1
Universitas Terbuka Tahun 2002.
35
Sukintaka. 2005. Metodik Pembelajaran Sepakbola Bagi Pemula. PT Rineka Cipta.
Sumarno. 1997.Pedoman Pelaksanaan Penelitan Tindakan Kelas.Jakarta : Dirjen Dikti, Depdikbud.
Surisman, 2007.Penilaian Hasil Pembelajaran.Universitas lampung.
36
32
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka simpulan dari penelitian ini adalah:
1. Dengan Penggunaan bola modifikasi terbuat dari busa bekas dibuat seperti bola dan dibungkus dengan pelastik bekas dapat memperbaiki dan meningkatkan
gerak dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam sepakbola pada Siswa
Kelas V SDN 2 Banyuwangi Prengsewu Tahun Ajaran 2011/2012.
2. Dengan Penggunaan modifikasi bola plastic sebanyak siswa dapat
memperbaiki dan meningkatkan gerak dasar dasar menendang bola dengan
kaki bagian dalam sepakbola pada Siswa Kelas V SDN 2 Banyuwangi
Prengsewu Tahun Ajaran 2011/2012.
B. Saran
33
1. Kepada para guru pendidikan jasmani, modifikasi pembelajaran ini dapat
dijadikan sebagai acuan ke depan dalam proses pembelajaran gerak dasar
menendang bola dengan kaki bagian dalam sepakbola.
2. Untuk siswa Kelas V SDN 2 Banyuwangi Prengsewu Tahun Ajaran 2011/2012
agar selalu berupaya meningkatkan gerak dasar menendang bola dengan kaki
bagian dalam sepakbola.
3. Bagi peneliti lainnya agar penelitian ini kiranya dapat dikembangkan lebih
lanjut dalam proses pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar gerak dasar