• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEORI MUSIK DASAR. tone - scale interval triad chord roman numeral transposing. Selumiel Takaliuang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TEORI MUSIK DASAR. tone - scale interval triad chord roman numeral transposing. Selumiel Takaliuang"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

TEORI MUSIK DASAR

tone - scale – interval – triad – chord – roman numeral – transposing

Selumiel Takaliuang

www.takaliuang.info

(2)

PENDAHULUAN

Atas karunia Tuhan Yesus, saya mendapat kepercayaan dari-Nya untuk menerima talenta dalam bidang musik. Oleh karena itu saya memakainya untuk melayani-Nya dan Tuhan membuka kesempatan luas melayani lewat pelayanan musik baik di dalam maupun di luar negeri. Apa yang Tuhan telah berikan ingin saya bagikan dalam tulisan ini.

Dalam pelayanan saya sering bertemu dengan sesama para musisi, baik yang senior maupun yang masih muda. Secara khusus bagi musisi yang masih muda, mereka memiliki keinginan kuat untuk mengembangkan permainannya, namun ada beberapa penghambat yang sering saya temukan. Salah satunya ialah mereka tidak menguasai teori musik, bahkan yang mendasar sekalipun. Hal ini diperparah dengan perkembangan teknologi yang membuat para musisi muda cenderung untuk kurang tekun dalam mempelajari hal mendasar, dan ingin langsung bermain yang ‘ramai’. Keyboard modern dilengkapi dengan style dan memberikan kemudahan yang instan, sehingga tinggal tekan tombol start, seorang pemain keyboard dapat bermain dengan ‘ramai’. Hal berikut ialah banyak yang hanya mengandalkan feeling musik saja dan belajar secara otodidak.

Tulisan ini saya buat berdasarkan apa yang telah saya pelajari selama ini, khususnya

keyboard/piano. Referensi dari buku teori musik, video, kaset, vcd, internet dan tentu sharing dengan sesama pemain musik sangatlah berguna dalam penyusunan tulisan ini.

Melalui tulisan yang bersifat introduksi ini, saya rindu untuk memajukan kualitas pelayanan musik rohani Indonesia. Karena pemahaman tentang dasar musik yang benar akan

menghasilkan musik yang berkualitas pula. Semoga tulisan saya ini bisa memotivasi Anda untuk menjadi lebih baik lagi dalam melayani Tuhan, khususnya bagi Anda yang terlibat langsung dalam pelayanan musik rohani.

Kota Wisata Batu

Selumiel Takaliuang

(3)

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN ... I DAFTAR ISI ... II DASAR BERMUSIK ... IV

I. DEFINISI, TANDA & ISTILAH ... 6

DEFINISI ... 6

TANDA &ISTILAH ... 7

RANGKUMAN ... 7 II. SCALES... 8 PENGERTIAN SCALE ... 8 MAJOR SCALE ... 8 MINOR SCALE ... 10 PENTATONIC SCALE ... 11 MODE ... 12 DIMINISHED SCALE... 14

WHOLE-TONE SCALE ... 14

FUNGSI MODE... 14 III. INTERVAL ...15 PENGERTIAN INTERVALS ... 15 PENAMAAN INTERVAL ... 15 KARAKTER INTERVALS ... 18 1. Perfect Intervals ...18

2. Major & Minor Intervals ...18

3. Augmented dan Diminished Intervals (Tritone) ...18

INVERSI INTERVALS ... 18 IV. TRIADS ...21 PENGERTIAN TRIADS ... 21 JENIS TRIADS ... 21 1. Major Triad ...21 2. Minor Triad...22 3. Diminished Triad ...22 4. Augmented Triad ...22 TRIAD IN ACTION ... 23 TRIAD INVERSIONS ... 24 RANGKUMAN ... 24 V. CHORD ...26 TRIAD KE CHORD ... 26 PENAMAAN CHORD... 27 INVERSI CHORD ... 28 ROMAN NUMERALS ... 29 TRANPOSE ... 31 SLASH CHORD... 33 CHORD PROGRESSION ... 34 RANGKUMAN ... 38

(4)

VI. EXTENDED CHORDS ...39 SEVENTHCHORDS(7) ... 39 Major 7 ...39 Dominant 7 ...40 Minor 7 ...41 Minor Major 7 ...41 Half Diminished 7...41 Diminshed 7 ...42 Augmented Dominant 7 ...42 NINTHCHORDS(9) ... 42 Major 9th (Cmaj9)...42 9 (C9) ...42 Minor 9 (C min9) ...43

Add 9 (Cadd9) atau Add 2 (Cadd2) ...43

ELEVENTHCHORDS(11) ... 43 11 (C11) ...43 Minor 11th (Cmin11) ...44 THIRTEENTHCHORDS(13TH) ... 44 Chord 13 (C13) ...44 13#9 (C13#9) ...45 13b9 (C13b9) ...45 SUSPENDEDCHORDS ... 46 Sus2 (C sus2)...46 Sus4 (C sus4)...46 Sus2/4 (C sus2/4) ...46 SIXTHCHORDS(6) ... 47

Major 6 (C maj6 atau disingkat C6) ...47

Minor 6th (Cmin6) ...47 RANGKUMAN ... 47 PENUTUP ...48 TENTANG PENULIS ...49 KELUARGA ... 49 MUSIK ... 49 PELAYANAN ... 50 RECORDING ... 50 PROFILE ...51

(5)

DASAR BERMUSIK

Musik adalah gift dari Tuhan kepada kita manusia dan musik dihasilkan dari 12 nada yang lazim dipakai pada musik modern saat ini. Apakah Anda pernah berpikir hanya dengan 12 nada (C-B) ada sekian banyak lagu yang bisa diciptakan, luar biasa bukan? Tapi seberapa banyak lagu tercipta untuk memuji Tuhan? Itu yang menjadi pertanyaan besar.

Kondisi dunia musik saat ini sangat memprihatinkan, musik dipakai setan baik secara terang-terangan maupun tersamar untuk mempengaruhi begitu banyak orang, khususnya orang muda agar mengikuti kemauan setan dan terjebak dalam jerat Iblis (Yoh. 10:10), Tugas kita sebagai musisi rohani adalah mengembalikan musik yang telah diselewengkan oleh setan kembali ke jalur yang benar untuk kemuliaan nama Tuhan.

Bagaimana kita bisa mengembalikan musik itu kepada jalur yang benar? Salah satunya dengan menguasai prinsip-prinsip dan teori musik. Kalau kita tidak punya sesuatu yang lebih dari yang dunia tawarkan, maka orang lain akan berkata sama saja, tidak ada bedanya. Musik rohani harus lebih maju dari musik-musik sekuler, maka mau tidak mau seluruh pelayan musik rohani harus makin memperdalam ilmunya untuk bisa lebih maju dan profesional untuk melayani Tuhan. Saya sering menjumpai banyak pemusik yang memainkan alat musiknya hanya berdasarkan feeling atau hafalan saja (termasuk saya dulu, tetapi tidak mengerti bagaimana rangkaian

prosesnya). Feeling sangat diperlukan untuk bermain musik, tapi feeling tanpa dasar teoritis yang benar akan membuat kita 'tersesat' dan 'stuck' pada suatu point tertentu. Misalnya Anda ditanya, "Bagaimana proses terbentuknya chord major 7 dan bagimana memakainya?" Kalau Anda jawab, "Yah..memang dari sononya begitu" atau "Pokoknya kalau di piano tekannya di sini, sini lalu sini” atau ”Gunanya buat lagu yang ngejazz-ngejazz". Atau mungkin jawaban yang lebih 'parah' lagi "Untuk apa tahu bagaimana prosesnya, yang penting kan tahu cara memakainya..." Jawaban itu tidak lengkap, tidak menyentuh akarnya sehingga tidak dapat dipertanggung-jawabkan. Orang yang mendengar jawaban Anda pun kemungkinan besar tidak akan puas.

Ketika Anda bermain musik, Anda bisa berkata "Saya mengerti apa yang sedang saya mainkan". Jika kita mengerti apa yang sedang kita lakukan, maka kita dapat lebih menghayatinya. Musik adalah seni, seni itu perlu dipelajari dan dihayati.

Beberapa kali saya didatangi orang dan minta diajarkan main keyboard, tetapi kebanyakan maunya yang instan alias model hafalan, bukan dari dasarnya. Dalam prakteknya saya sering mendapat kesulitan ketika mengajari tipe orang seperti ini, karena akan sering terjadi 'macet'.

Feeling tanpa dasar teoritis yang benar akan membuat kita 'tersesat' dan 'stuck' pada suatu point tertentu.

(6)

Misalnya waktu saya ajarkan chord, akan ada suatu point dimana saya harus menjelaskan triad, ternyata dalam triad saya harus menjelaskan interval, dan seterusnya. Maka yang ingin ditekankan ialah marilah kita belajar dari yang paling dasar dan baru kemudian meningkat terus, bukan

lompat-lompat. Dengan mengerti teori musik Anda akan mudah belajar untuk pengembangan dan juga yang menarik, Anda akan lebih mudah mengajar musik kepada orang lain.

Pertanyaan berikut sering muncul "Apakah saya harus bisa membaca not balok?". Dengar kata 'not balok' kadang-kadang kita sudah menjadi alergi duluan, bahkan ketika melihat partitur yang full 'kecambah' membuat Anda tambah pusing. Jangan kuatir, saya juga mengalaminya … tapi apa boleh buat, mau tidak mau kita harus belajar membaca not balok kalau kita mau lebih maju. Sangat disesalkan bahwa sejak SD bukan not balok yang diberikan oleh guru musik kita tapi not angka. Sehingga kebanyakan orang Indonesia lebih akrab dengan not angka. Yang menjadi masalah adalah bahasa universal musik adalah not balok, bukan not angka. Hampir semua buku teori musik, penulisan partitur ditulis dalam not balok.

Tapi Anda tidak perlu terlalu risau, kalau kita tanyakan pada orang-orang yang sudah lancar membaca not balok, sebenarnya ini masalah kemauan saja. Kalau kita mau melatih diri untuk membaca not balok, maka lama kelamaan kita akan terbiasa. Sampai saat ini saya pun terus mengasah kemampuan saya untuk membaca not balok.

Memang untuk menjadi lebih, kita juga harus mengorbankan lebih. Jangan diharap dengan belajar setengah-setengah kita bisa maju cepat. Pemain-pemain musik top tidak jadi begitu saja, tetapi dengan pengorbanan yang luar biasa. Berapa jam sehari mereka habiskan untuk latihan,

ekperimen, jam session, dll? Bahkan tidak sedikit yang memang mengambil kuliah di jurusan musik untuk makin memperdalam ilmu mereka. Pertanyaan yang akan muncul, bagaimana

dengan kita yang hanya bermain musik dalam lingkungan gereja, persekutuan atau hanya pribadi? Kalau ada kesempatan belajar musik secara profesional, mengapa tidak? Saya rasa sudah saatnya Gereja lebih profesional dalam pembinaan musik, tidak hanya sekedarnya saja. Departemen musik dalam gereja perlu orang-orang yang memberikan hidupnya secara penuh waktu untuk melayani sebagai pelayan musik. Pelayanan musik rohani di Indonesia harus makin maju dan itu harus dimulai dari Anda dan saya.

Sudah saatnya Gereja lebih profesional dalam pembinaan musik

Jumlah mereka bersama-sama saudara-saudara mereka yang telah dilatih bernyanyi untuk TUHAN mereka sekalian adalah ahli seni ada dua ratus delapan puluh delapan

(7)

I. DEFINISI, TANDA & ISTILAH

Dalam teori musik ada beberapa istilah musik yang perlu didefinisikan agar ada keseragaman pengertian dalam pembahasannya. Selain itu ada beberapa aturan yang dipakai untuk pembahasan lebih lanjut.

D

E FI N I S I

Apa itu MUSIK (Yunani: musike)? Berdasarkan kamus webster:

Sound (suara) dihasilkan dari getaran, baik udara maupun benda-benda padat. Ketika getaran itu bersifat tidak teratur, maka suara itu adalah noise; ketika getaran tersebut teratur, maka suara itu disebut tone atau nada. Getaran yang pelan akan menghasilkan nada dan bunyi yang rendah (low), getaran yang cepat akan menghasilkan suara yang lebih tinggi (high). Pada prakteknya suara musik berkisar antara 40-4000 getaran per detik(hertz). Angka yang eksak (frekuensi) dari getaran akan menghasilkan bunyi yang sering disebut pitch. Pitch digunakan sebagai standar tinggi rendah dari sebuah tone atau nada.

Musik melibatkan interaksi dari tiga unsur penting, yaitu:

1. Rhythm: perubahan teratur antara panjang dan pendek, aksen dan non aksen suara musik. Rhythm dapat dihasilkan oleh segala macam bunyi yang teratur, tapi sekarang diasosiasikan pada alat-alat musik yang menghasilkan pola-pola rhythm seperti drum. 2. Melody: hasil dari bunyi bermacam-macam pitch.

3. Harmony: hasil dari beberapa pitch yang berbeda yang dibunyikan secara simultan. Piano adalah salah satu alat yang sering digunakan untuk memvisualisasikan pelajaran musik. Karena itu saya menggunakan gambar tuts piano (Gambar 1. Tuts Piano) pada seluruh

pembahasan tulisan ini.

Gambar 1. Tuts Piano

(8)

terendah (sisi kiri) ke yang tertinggi (sisi kanan). Tuts putih, dalam urutan dari kiri, disebut dengan nama huruf C D E F G A B, sedangkan yang hitam dinamakan C# atau Db; D# atau Eb; F# atau Gb; G# atau Ab; A# atau Bb.

Jarak antara dua tuts putih adalah whole-tone atau satu nada, kecuali E-F dan B-C', dua bagian itu berjarak semitone atau halftone atau setengah nada. Setiap semitone mempunyai

perbedaan frekuensi sekitar 1.059463hz. Tuts hitam memisahkan dua tuts putih, jarak tuts putih ke tuts hitam, dalam hal ini C-C#; D-Eb; F-F#;G-G#;A-A#, adalah semitone.

Gambar 1 juga menunjukkan 'derajat' pada nada dasar C diwakili dengan angka 1 s/d 7. Kemudian ada keterangan tentang solmisasi (solmization) Ini pertama kali digunakan oleh Guido d'Arezzo (Italia, 1025) dengan nama ut re mi fa sol la untuk 6 nada dari hexachord, pada awal abad 17 si ditambahkan dan ut diganti menjadi do.

Antara C ke C' ada 13 tuts (baik hitam maupun putih). Satu octav (one octave) adalah jarak terdekat antara dua nada yang sama tapi berbeda pitch, yang dipisahkan oleh 12 semitones. Misalnya C ke C' atau E ke E', dstnya. Jika disebutkan dua octav maka pengertiannya sama, hanya saja dibedakan oleh (12x2) semitones atau 24 semitones, begitu dengan tiga octav dan seterusnya.

T

A N D A

&

I

S T I L A H

 Tanda 'b' (flat/mol), artinya nada tersebut diturunkan semitone. Misalnya Eb, artinya nada E diturunkan semitone menjadi Eb. Sebenarnya tanda flat bukan huruf 'b', tapi .

 Tanda '#' (sharp/cruis), artinya nada tersebut dinaikkan semitone. Misalnya F#, artinya F dinaikkan semitone menjadi F#.

 Tanda ' menunjukkan satu oktav. Misalnya C', berarti C satu oktav lebih tinggi dari C. Kebalikannya 'C, berarti C satu oktav lebih rendah dari C. ' juga menunjukkan nada tertentu telah melewati C'. Nanti akan makin jelas dalam pembahasan berikutnya.

Not dan nada (tone) pada dasarnya adalah sama yaitu menunjukkan satu karakter suara dengan pitch tertentu.

C# dan Db; D# dan Eb; F# dan Gb; G# dan Ab; A# dan Bb disebut enharmonic, artinya beda tanda dan huruf, tetapi bunyinya sama.

 D# dan A# tidak dipakai dan digantikan dengan Eb dan Bb, sedangkan not atau huruf yang lainnya tetap menggunakan tanda #.

R

A N G K U M A N

Kita telah belajar pengertian ‘musik’, tiga unsur penting dalam musik dan pengertian dari semitone, tone, oktav, kruis dan mol. Silahkan lanjutkan ke SCALES

(9)

II. SCALES

Dalam bagian ini Anda akan mempelajari beberapa hal, antara lain:

 Pengertian Scale  Major Scale  Minor Scale  Pentatonic Scale  Blues Scale  Mode (Pengenalan)  Diminished Scale

 Whole Tone Scale

P

E N G E R T IA N

S

C A L E

Kalau diterjemahkan ke bahasa Indonesia maka 'scale' akan menjadi 'skala', tetapi saya kurang 'sejahtera' memakai istilah 'skala', karena cenderung diasosiasikan dalam pengertian yang berbeda. Ok, apa itu Scale?

Dari pengertian di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa scales itu sifatnya teratur, baku dan tidak berubah-ubah. Satu oktav terdiri dari 13 nada, jika dimainkan disebut chromatic scale.

M

A JO R

S

C A L E

Major scales mempunyai pola: wholetone-wholetone-semitone-wholetone-wholetone-wholetone-semitone atau 1-1-1/2-1-1-1-1/2. Misalnya, major scale dalam C adalah C-D-E-F-G-A-B-C. Bagaimana bisa mendapatkan huruf-huruf (baca: not-not) itu. Berdasarkan penjelasan tentang tuts dan jarak masing-masing tuts, maka kita akan hitung mulai dari C (karena didalam C major scale). Dari C naik wholetone didapatkan D, dari D naik wholetone didapatkan E, dari E naik semitone didapatkan F, dari F naik wholetone didapatkan G, dari G naik wholetone

didapatkan A, dari A naik wholetone didapatkan B, dari B naik semitone didapatkan C' (bandingkan dengan gambar 1).

Scales adalah kumpulan dari beberapa nada yang dipolakan dalam kombinasi wholetones dan semitones

(10)

Gambar Scale 1. C Major Scales

Bagaimana dengan not putih yang lain? Coba Anda hitung sendiri dan cocokkan dengan tabel 1 dan tabel 2 berikut ini:

1 2 3 4 5 6 7 1' C D E F G A B C' D E F# G A B C#' D' E F# G# A B C#' Eb' E' F G A Bb C' D' E' F' G A B C' D' E' F#' G' A B C#' D E F#' G#' A' B C#' Eb' E' F#' G#' Bb' B'

Tabel Scale 1. Tuts Putih Major Scale

1 2 3 4 5 6 7 1' C# Eb F F# G# Bb C' C#' Eb F G G# Bb C' D' Eb' F# G# Bb B C#' Eb' F' F#' G# Bb C C#' Eb' F' G' G'# Bb C' D' Eb' F' G' A' Bb'

Tabel Scale 2. Tuts Hitam Major Scale

Usahakan untuk menghafal posisi tiap tuts berdasarkan nada dasarnya, ini akan sangat memudahkan Anda untuk lebih cepat mengerti pelajaran berikutnya.

(11)

M

I N O R

S

C A L E

Setiap major scale punya sebuah relative minor. Relative minor dari C major adalah A minor. A adalah nada ke-6 dari C major scale, maka dalam relative minor scale selalu dimulai dari nada ke-6 dari major scalenya. Perhatikan tabel 3 berikut:

Derajat (not): 1 2 3 4 5 6 7 1' C major scale C D E F G A B C Derajat diubah posisinya: '6 '7 1 2 3 4 5 6 A minor Scale 'A 'B C D E F G A

Tabel Scale 3. Major dan Minor Scale

Bagaimana dengan not yang lain? Semua sama tentu dengan mengikuti aturan di atas. Coba Anda cari dan cocokkan dengan tabel 4 dan tabel 5 berikut:

'6 '7 1 2 3 4 5 6 'A 'B C D E F G A 'B C# D E F# G A B C D Eb F G G# Bb C' D E F G A Bb C' D' E F# G A B C' D' E' F G G# Bb C' C#' Eb' F' G A Bb C' D' Eb' F' G'

Tabel 4. Tuts Putih Minor Scale

6 7 1' 2' 3' 4' 5' 6' C# Eb E F# G# A B C#' Eb F F# G# Bb B C#' Eb' F# G# A B C#' D' E' F#' G# Bb B C#' Eb' E' F#' G#' Bb C' C#' Eb' F' F#' G#' Bb'

Tabel Scale 5. Tuts hitam Minor Scale

Minor scales mempunyai tiga macam varian, yaitu:

1. Natural Minor, dimulai dengan nada ke-6 atau A, menjadi A-B-C-D-E-F-G-A. Scale intervalnya (menggunakan # dan b): 1-2-b3-4-5-#5-b7-1'. Scale ini cukup umum dan sering dipakai untuk lagu-lagu pop, rock, country (Gambar 2).

(12)

2. Harmonic Minor, sama dengan natural minor, hanya nada ke-7 dinaikkan semitone menjadi A-B-C-D-E-F-G#-A. Scale intervalnya: 1-2-b3-4-5-b6-7-1'. Scale ini biasanya digunakan pada lagu-lagu latin, jazz dan tradisional (Gambar 3).

Gambar Scale 3. Harmonic Minor Scale

3. Melodic Minor, sama dengan natural minor, hanya nada ke-6 dan ke-7 dinaikkan semitone menjadi A-B-C-D-E-F#-G#-A dan dinaturalkan menjadi A-G-F-E-D-C-B-A ketika kembali dari atas ke ke bawah. Scale interval ketika naik: 1-2-b3-4-5-6-7-1', ketika turun: 1-b7-b6-5-4-b3-2-1 (gambar 4).

Gambar Scale 4. Melodic Minor Scale

P

E N T A T O N I C

S

C A L E

1. Major Pentatonic Scale, scale yang mengandung lima not yang sama dengan major scale. Nada ke-4 dan ke-7 dihapus dan menjadi C-D-E-G-A-C. Scale intervalnya: 1-2-3-5-6-1'. (gambar 5).

Gambar Scale 5. Major Pentatonic Scale

2. Minor Pentatonic Scale, scale yang mengandung lima not yang sama dengan natural minor scale, tapi nada ke-2 dan ke-6 dihapus menjadi A-C-D-E-G-A. Scalenya intervalnya: 1-b3-4-5-b7-1' (gambar 6).

Gambar Scale 6. Minor Pentatonic Scale

Kedua scale ini sering dipakai dalam lagu-lagu pop, kanton, jazz, dll.

Blues Scale

Scale yang mengandung enam nada yang sama dengan minor pentatonic scale, tapi

ditambahkan dengan # dari nada ke-3 dalam A blues scale atau nada ke-4 dalam A major scale (yaitu nada D) menjadi A-C-D-#D-E-G-A. Scale intervalnya: 1-b3-4-b5-5-b7-1'. (gambar 7).

(13)

Gambar Scale 7. Blues Scale

M

O D E

Mode digunakan oleh gereja mula-mula untuk membentuk Gregorian chant, Anglican chant, dan Plainsong. Sebenarnya hanya ada empat saja: Dorian, Phrygian, Lydian dan Mixolydian. Kemudian dikembangkan menjadi dua belas dan dalam era musik modern turun lagi menjadi tujuh dan dipakai sampai sekarang.

Welsh dan Irish music sering menggunakan Harmonic minor. Dalam salah satu kumpulan lagu di Perancis terdapat 8 lagu major, 8 Aeolian, 3 Phrygian, 2 Dorian. Di Spanyol yang paling sering digunakan adalah Phrygian, khususnya di Castile and Andalusia. Di Galicia (daerah Celtic) lebih bervariasi, ada Dorian, Phrygian, Mixolydian, dan Aeolian, semua digunakan baik dalam bentuk authentic dan plagal. Di Italia sering menggunakan Lydian dan Phrygian. Di Honggaria mode dorian and phrygian yang populer. Di Russia banyak menggunakan Phrygian, Dorian, Major dan Aeolian.

Ok, untuk mengerti apa itu Mode, coba Anda berpikir demikian: C major scale mempunyai tujuh not yang berbeda 1-7 atau do-si, yaitu C, D, E, F, G, A, B, (background kuning) dan kita dapat memainkan C major scale yang dimulai dari tiap not tersebut (7 not).

Ionian C (1) D (2) E (3) F (4) G (5) A (6) B (7) C' (1') Dorian D (1) E (2) F (b3) G (4) A (5) B (6) C' (b7) D' (1') Phyrigian E (1) F (b2) G (b3) A (4) B (5) C' (5#) D' (b7) E' (1) ' Lydian F (1) G (2) A (3) B (#4) C' (5) D' (6) E' (7) F' (1') Mixolydian G (1) A (2) B (3) C' (4) D' (5) E' (6) F' (b7) G' (1') Aeolian A (1) B (2) C' (b3) D' (4) E' (5) F' (#5) G' (b7) A' (1) Locrian B (1) C' (b2) D' (b3) E' (4) F' (b5) G' (#5) A' (b7) B' (1')

(14)

Kolom 2 pada tabel 6 adalah C major scale. Dalam konteks ini, Ionian = C majors Scale dan Aeolian = A natural minor scale. Pemakaian mode ini bisa meluas lagi, karena selain dalam C major scale, dapat pula dicari pada major scale yang lain, misalnya C Dorian, C Phyrigian, G Lydian dst.

Dalam praktek penggunaan mode dalam permainan musik, sangat jarang ditanyakan mode pada D major scale, atau F major scale dan nada lainnya. Yang lebih sering terjadi adalah, mainkan D dorian, mainkan F lydian, mainkan C aeolian, mainkan F# locrian dan lainnya, itulah rahasia berimprovisasi. Camkan kalimat berikut ini:

Untuk mencari mode dari satu not, Anda tidak perlu bersusah payah mencari seluruh Mode pada major scalenya. cukup tentukan rootnya, kemudian cari tahu scale intervalnya, dan

konversikan dari scale interval ke nada-nadanya, itu saja sudah cukup. Itu yang saya maksudkan dengan kalimat di atas, "Kita akan lebih mudah berimprovisasi dengan memikirkan scale

daripada chords".

Sebagai pedoman, jika Anda mau mencari MODE dari suatu nada, misalnya nada C pada mode Dorian, maka rootnya harus C dan nada-nada berikutnya menggunakan scale interval dorian, yaitu 1-2-b3-4-5-6-b7-1', sehingga C Dorian adalah: C-D-Eb-F-G-A-Bb-C'.

Misalnya G Lydian, intervalnya Lydian:1-2-3-#4-5-6-7-1', maka dimulai dari G, G lydian adalah: G-A-B-Db-D-E-F#-G'. Begitu pula dengan nada-nada lain, silahkan dicari sendiri sambil

dimainkan untuk merasakan bedanya.

Kemudian yang kedua adalah Major Minor Scale Harmony, sama dengan major scale tapi mode ini berdasarkan C melodic minor scale (bukan natural minor atau harmonic minor). Scale ini sering digunakan dalam improvisasi jazz. Akan saya bahas dalam kesempatan mendatang.

Minor-Major C D Eb F G A B C'

Susb9 D Eb F G A B C' D'

Lydian Augmented Eb F G A B C' D' Eb' Lydian Dominant F G A B C' D' Eb' F'

Rarely played G A B C' D' Eb' F' G' Half-Diminished A B C' D' Eb' F' G' A' Altered B C' D' Eb' F' G' A' B'

Tabel Scale 7. Melodic Minor Scale Harmony

(15)

D

I M IN IS HE D

S

C A L E

Ada dua model diminshed scale, yaitu:

1. Semitones-Wholetones, scale ini dimulai dari root, semitone-wholetone-semitone-... sampai ke root pada octav berikutnya.

Gambar Scale 8. C Semi-Woletone scale

2. Wholetones-Semitones, scale ini dimulai dari root, wholetone-semitone-wholetone-... bergantian sampai ke root pada octav berikutnya.

Gambar Scale 9. C whole-semitones Scale

W

H O L E

-T

O N E

S

C A L E

Dalam scale ini setiap not berjarak whole tone (satu not)

Gambar Scale 10. C Whole-tone scale

Diminshed dan Whole-tone scale juga sering dipakai dalam improvisasi jazz.

F

U N G S I

M

O D E

Pada dasarnya penggunaan mode dan scale adalah untuk teknik memainkan satu pola melodi pada chord tertentu. Mungkin Anda sering mendengar ada percakapan di antara pemain musik "Mainkan C pentatonic pada F major7", "Improv pake D dorian saja", "untuk improv di E altered gunakan saja F melodic minor", dsbnya. Kita akan lebih mudah berimprovisasi dengan

memikirkan scale daripada chords, itu salah satu rahasia improvisasi. Jadi fungsi utama mode/ scale adalah mengetahui pola melodi apa yang harus Anda mainkan pada chord tertentu.

Fungsi utama mode/scale adalah mengetahui pola melodi apa yang harus Anda mainkan pada chord tertentu

(16)

III. INTERVAL

Dalam bagian ini Anda akan mempelajari:  Pengertian Interval

 Penamaan Interval  Karakter Interval  Inversi Interval

P

E N G E R T IA N

I

N T E R V A L S

Istilah ini mungkin sering kita temui pada waktu SMU, juga waktu kuliah di jurusan ilmu pasti. Dalam dunia musik istilah interval cukup sering digunakan. Mungkin pada waktu Anda belajar atau jam sesion dengan pemusik lain, ada percakapan "majorkan ini, diminishedkan itu...". Mungkin Anda tidak mengerti, tapi melalui pembahasan interval saya berharap Anda dapat menangangkap apa maksud pembicaraan di atas.

Pengertian dari interval sebenarnya sangat sederhana:

Jalan untuk menghitung interval adalah dengan wholetone dan semitone. Kita sudah mengenal apa itu wholetone dan semitone, pada pembahasan terms.

Interval dibagi menjadi dua macam:

1. Perfect: Yang termasuk perfect adalah 1, 4, 5 dan 8. Misalnya, "perfect fourth". 2. Non Perfect: Yang termasuk dalam interval ini adalah 2, 3, 6, 7. Dan biasanya disebut

major atau minor.

P

E N A MA A N

I

N T E R V A L

Pemberian nama pada interval berhubungan erat dengan scale. Jika Anda tidak menguasi scale, maka Anda dapat menemui kesulitan untuk menamakan interval.

Ada 'dua' langkah untuk menentukan interval dari dua buah nada:

1. Tentukan nada dasarnya atau rootnya dan tentukan nada pointernya. 2. Cek apakah nada pointer termasuk dalam root major scalenya.

a. Jika 'ya', maka Anda tinggal menghitung derajat nada pointer tersebut dari rootnya.

 Jika derajatnya 1, 5, atau 8, maka intervalnya "Perfect+Derajat"

 Jika derajatnya 2, 3, 6,atau 7, maka intervalnya "Major+Derajat"

b. Jika 'tidak', tambahkan semitone pada nada pointer, Anda akan mendapatkan 'derajat'. Hitung berapa 'derajat' nada tersebut dalam root major scalenya.

 Jika 'derajatnya' adalah 2, 3, 6 atau 7, maka intervalnya "Minor+'Derajat'". Interval adalah jarak antara dua nada

(17)

 Jika 'derajatnya' 5, maka intervalnya Tritone. Atau untuk mudahnya saya rumuskan sebagai berikut:

Pointer on Root major scale?

ya -> derajat 1, 5, atau 8 -> Interval = "Perfect+Derajat" ya -> derajat 2, 3, 6, atau 7 -> Interval = "Major+Derajat" tidak -> 'derajat' 2, 3, 6, atau 7-> Interval "Minor+'Derajat'"

tidak -> 5 -> Interval "Triton "

Tabel Interval 1. Rumus Interval

Contoh 1: Berapa interval dari D ke B?

1. Kita identifikasi bahwa rootnya adalah D. Nada pointernya adalah B. Jika Anda bingung rootnya yang mana, cari tahu konteks yang dibicarakan apa, atau nada dasarnya apa. Itulah rootnya.

2. Jika Anda sudah hafal D major scale di luar kepala, maka akan sangat memudahkan, tapi jika belum, kali ini saya beri contekkan gambar 2

Gambar Interval 2. D major scale

2.1 Apakah B terletak pada D majors scale. Jawabannya 'ya'.

Derajat dari B adalah 6 dalam D major scale, maka interval dari D ke B adalah major 6th

Contoh 2: Bagaimana dengan Bb pada E?

1. Rootnya adalah E, nada pointernya adalah Bb. 2. Bb# tidak termasuk dalam E major scale.

Gambar Interval 3. E major scale

2.2 Bb + semitone = B, B adalah derajat ke-5 dari D major scale. 2.2.2 Interval dari E ke Bb adalah Tritone.

(18)

Contoh 3. Bagaimana dengan D' pada E? 1. Rootnya E, nada pointernya D'.

2. D' tidak termasuk dalam E major scale.

2.2 D' + semitone = Eb', Eb' adalah derajat ke-7 pada E major scale 2.2.1 Interval dari E ke D adalah minor 7th.

Mudah bukan? Perhatikan nama interval secara lengkap pada tabel 1. Pelajari kembali rumus di atas dengan membandingkan tabel 1 dan gambar 4. Semua pada root C. Kemudian latihlah dengan root yang berbeda.

Gambar Interval 4. C major scale

Root Pointer (not) Interval Nama Lain Interval (Tone)

C C (1) Perfect Unisons -

C C# (#1) Minor 2nd - semitone (half step)

C D (2) Major 2nd - wholetone (whole step)

C Eb (b3) Minor 3rd - wholetone + semitone (1.5

steps)

C E (3) Major 3rd - 2 wholetones (2 steps)

C F (4) Perfect 4th - 2 wholetones + semitone (2.5

steps) C F# (#4 atau b5)) Augmented 4th atau Diminshed 5th

Tritone* 3 wholetones (3 steps)

C G (5) Perfect 5th - 3 wholetones + semitone (3.5

steps)

C G# (#5) Minor 6th - 4 wholetones (4 steps)

C A (6) Major 6th - 4 wholetones + semitone (4.5

steps)

C Bb (b7) Minor 7th - 5 wholetones (5 steps)

C B (7) Major 7th - 5 wholetones + semitone (5.5

steps)

C C' (1') Perfect 8th Octave 6 wholetones (6 steps)

(19)

* Augmanted 4th atau diminished 5 disebut tritone, karena jarak dari root C ke F# adalah tiga tones atau disebut juga TRITONE.

Demikianlah cara penamaan interval. Pertama memang Anda harus menghitung secara perlahan, tapi kalau Anda sudah hafal major scales dari semua not, maka saya jamin hanya dalam tiga detik Anda dapat langsung menyebutkan berapa intervalnya, kalau tidak mungkin sekitar 300 detik

K

A R A K T E R

I

N T E R V A L S

Di dalam sebuah film dengan soundtrack musik, nada-nada yang dipilih akan disesuaikan dengan keadaan yang diceritakan dalam film tersebut. Tidak mungkin kisah tentang kematian tapi suasana musiknya gembira (perfect), lebih cocok kalau musiknya melankolis atau sedih (minor). Kalau film horor mungkin lebih cocok menggunakan tritone.

Berikut karakter dari tiga macam intervals yang ada: 1. Perfect Intervals

Perfect hanya ada pada unisons, 4th, 5th dan octaves. Interval ini cenderung berbunyi bulat, natural dan lebar. Cocok untuk suasana bebas, santai.

2. Major & Minor Intervals

2nd, 3rd, 6th, dan 7th dapat berupa major atau minor. Major intervals cenderung mempunyai suara yang lebih warm, sedangkan minor interval sering kedengaran lebih sedih, melankolis. 3. Augmented dan Diminished Intervals (Tritone)

Sering di anggap sebagai dissonant dari semua interval, artinya lebih jarang terdengar, cenderung bersifat tegang, stress, mendesak, mengerikan atau kuatir.

Kenapa kita perlu memahami karakter dalam interval. Anda akan merasakan ketika memainkan melody-melody, seperti filler string pada suatu band. Perlu sekali untuk memahami karakter dari interval, agar jiwa dari musik tersebut lebih tampak.

I

N V E R S I

I

N T E R V A L S

Sebagai musisi atau penyanyi, Anda perlu mempunyai skill untuk menginversi intervals. Dalam hal ini memang feeling diperlukan. Untuk beberapa orang Tuhan memberikan feeling yang baik, tapi untuk yang lainnnya, perlu belajar extra untuk mempertajamnya. Para musisi profesional rata-rata mempunyai feeling yang peka akan bunyi not atau chord. Hanya dengan

(20)

intervalnya. Salah satunya adalah almarhum saxophonist Indonesia Embong Rahardjo (alm.). Telinganya sudah terlatih baik untuk bisa menganalisa suatu nada.

Ok, kembali ke masalah inversi interval, kenapa kita perlu menguasai ini? Hal ini akan berguna pada waktu kita melakukan tranposing, atau memindahkan root satu ke root yang yang lain. Misalnya Anda diminta mengubah nada yaitu naik major 6th, maka lebih mudah untuk transpose turun minor 3th, karena akan menghasilkan output yang sama. Dengan kata lain, Anda perlu tahu bahwa major 6th jika diinversi akan menjadi minor 3rd.

Perhatikan bahwa pada saat ini kita belum membahas soal inversi chords, ini baru nada saja, bukan triad atau chord, kita akan sampai di sana akhirnya.

Prinisip yang perlu diingat ketika menginversi sebuah interval, maka Anda menaikkan nada yang paling bawah sebanyak satu octav atau sebaliknya. Hasilnya akan menjadi sebuah interval baru.

Ketika Anda menginversi intervals maka:

- major menjadi minor - - minor menjadi major - - perfect tetap perfect - - tritone tetap tritone -

- jumlah derajat dalam interval lama dan baru adalah sembilan -

Tabel Interval 3. Inversi Interval

Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar 5. Jika Anda menginversi major 3rd (kotak biru, C sebagai root dengan E pada top), akan menjadi minor 6th (kotak coklat), dimana C berpindah satu octave (dari titik abu-abu ke hitam) dan menjadi minor 6th (E sebagai root dan C pada ropk). Major menjadi minor dan 3+6=9. Perhatikan bahwa minor 6th di sini dihitung mulai dari not E, bukan C.

Gambar Interval 5. Inversi major 3rd

Pada gambar 6, minor 2th menjadi major 7th. Minor menjadi major, 2+7=9

Gambar Interval 6. Inversi Minor 2th

(21)

Gambar Interval 7. Inversi Perfect

Pada gambar 8, tritone menjadi tritone. Tritone tetap Tritone, 4.5 +4.5=9

Gambar Interval 8. Inversi Tritone

Untuk lebih memahami dan mendalami intervals, kita perlu berlatih menghafalkan pitch dengan menyanyikan interval secara teratur. Kemudian dengarkan album-album favorit Anda, coba identifikasikan interval dari tiap bagian lagu yang dinyanyikan. Latihan ini sering disebut EAR TRAINING. Hal ini memerlukan feeling dan telinga yang peka, jikalau dalam otak kita sudah terekam not-not dan intervalnya, juga dengan scales, maka kita akan mudah melakukan

(22)

IV. TRIADS

Mungkin Anda sudah tidak sabar untuk belajar tentang chords, tapi pastikan jika Anda sudah mengerti tentang scale dan interval dan tentunya bagian ini. Saya tidak katakan Anda harus hafal tentang scale dan interval, tapi Anda perlu mengerti tentang keduanya.

Dalam bagian ini Anda akan diperkenalkan dengan:

 PengertianTriads

 Triads in Action

 Triads ke Chords

P

E N G E R T IA N

T

R IA D S

Sebelum masuk dalam chord, kita harus mengerti tentang Triad, karena chords berasal dari Triad. Triad disusun dari tiga not yang disusun dalam interval 3rd, baik major 3rd maupun minor 3rd. Triad adalah bentuk chord yang paling dasar.

Triad terdiri dari tiga not yaitu root note (not pertama), inner note (not ke-2), dan outer note (not ke-3). Untuk membentukannya digunakan aturan berikut:

 Tentukan root notnya (not pertamanya)

 Tentukan inner not (not kedua) dengan menghitung interval. Intervalnya hanya 2 macam yaitu major atau minor 3rd.

 Setelah inner not ketemu, dari inner notnya tentukan not ke-3 atau outer notenya berdasarkan interval major atau minor 3rd.

 Istilah' ROOT' menunjukkan not pokoknya, dimana penulisannya pada urutan ke-1  Istilah 'INNER' menunjukkan not tersebut berada di bagian dalam (tengah) dari triad, di

mana penulisannya pada urutan ke-2 –

Istilah 'OUTER' menunjukkan not tersebut berada di bagian terluar dari triad, di mana penulisannya pada urutan ke-3 -

J

E N IS

T

R I A D S

Ada beberapa jenis triad yang akan kita pelajari di sini: 1. Major Triad

Pembentukkan major triad adalah dengan rumus: Root->Major 3rd->Minor 3rd

Misalkan rootnya C, maka major triadnya menjadi C(root)-E(inner, major 3rd dari C)-G(outer, minor 3rd dari E). Seperti yang telah saya jelaskan, untuk outer not intervalnya dihitung dari inner not bukan rootnya.

(23)

Gambar Triad 1. Major Triad

2. Minor Triad

Rumus: Root->Minor 3rd ->Major 3rd.

Misalkan rootnya C, maka minor triadnya menjadi C-Eb-G. Interval dari C->Eb adalah minor 3rd dan dari Eb->G intervalnya adalah Major 3rd.

Gambar Triad 2.Minor Triad

3. Diminished Triad

Rumus: Root->Minor 3rd ->Minor 3rd

Misalkan rootnya C, maka diminished triadnya menjadi C-Eb-F# dimana interval dari C->Eb adalah minor 3rd dan interval dari Eb#->F# adalah minor 3rd.

Gambar Triad 3. Diminished Triad

4. Augmented Triad

Rumus: Root->Major 3rd ->Major 3rd

Misalnya rootnya C, maka augmented triadnya menjadi C-E-G# dimana interval dari C->E adalah major 3rd dan interval dari E->G# adalah major 3rd

Gambar Triad 4. Augmented Triad

Major, Minor, Diminshed, & Augmented sering disebut dengan kualitas Triad

Triad dibentuk dari 3 not dengan kombinasi antara major dan minor 3rd yang dibunyikan secara bersamaan. Sekarang tugas Anda coba cari triad dari root selain C. Dari 12 not yang ada dapat dihasilkan 48 macam triads.

(24)

T

R IA D

I

N

A

C T IO N

Mungkin Anda bertanya, empat kombinasi triad akan dipakai untuk apa?

Seperti sudah saya jelaskan di atas, bahwa triad adalah kombinasi dari major dan minor 3rd. Sekarang kita akan aplikasikan triad ke dalam C major scale, mulai dari nada pertama sampai ke-7, semua ditriadkan. Karena semua triad dari C major scale harus dalam C major scale, atau kalau dalam piano, hanya not putih yang ditekan, tidak boleh ada nada hitamnya. Maka kita harus mencari kombinasi major minor yang cocok sehingga tidak ada not yang diluar C major scale alias tidak ada nada hitam yang ditekan pada triad yang terbentuk.

C major scale adalah: C-D-E-F-G-A-B-C' Kita mulai dari nada ke-1 (C)

Kalau kita menggunakan kombinasi major-minor, maka akan dihasilkan triad C-E-G, semua notnya ada dalam C major scale. Saya coba gunakan kombinasi minor-minor, hasilnya C-Eb-F#. Tidak masuk, karena Eb dan F# tidak berada dalam C major scale, begitu pula dua kombinasi yang lain (major-major dan minor-major). Kesimpulannya untuk nada ke-1 (C) kita harus menggunakan triad major-minor agar semua not terletak pada C major scale.

Nada ke-2 (D), seperti nada ke-1 kita coba pake kombinasi major-minor. D dengan interval major 3rd akan menghasilkan F#, F# dengan interval minor akan menghasilkan A, alias D-F#-A, tidak memenuhi syarat, karena tidak boleh ada not di luar C major scale, sedangkan F# bukan dalam C major scale. Kalau begitu kita coba kombinasi minor-major. D dengan interval minor 3rd akan menghasilkan F, F dengan kombinasi major 3rd akan menghasilkan A, alias D-F-A, tepat! Semua not dalam triad termasuk dalam C major scale.

Begitu seterusnya sampai nada ke-7 (B). Untuk diperhatikan, jikalau Anda sudah menemukan kombinasi yang cocok, Anda tidak perlu lanjutkan ke kombinasi triad yang lain, karena hanya ada satu kombinasi yang tepat, tidak mungkin lebih dari satu.

Lengkapnya perhatikan tabel 1 berikut:

ROOT TRIAD Kombinasi Triad (3rd) KUALITAS TRIAD

C C-e-g major-minor MAJOR

D D-f-a minor-major MINOR

E E-g-b minor-major MINOR

F F-a-c' major-minor MAJOR

G G-b-d' major-minor MAJOR

A A-c'-e' minor-major MINOR

B B-d'-f' minor-minor DIMINISHED

Tabel Triad 1. Triad C Major Scales

Kolom 'Root' menunjukkan C major scale, kemudian kolom 'triad' menunjukkan hasil dari triad yang cocok. Kolom 'kombinasi triad (3rd)' adalah kombinasi yang tepat juga untuk

menghasilkan triad, sedangkan kolom 'kualitas triad' menunjukkan kualitas dari triad. Jangan kacaukan antara kombinasi dan kualitas Triad.

(25)

Gambar 5 menunjukkan bagaimana tabel Triad C Major Scales diaplikasikan ke dalam tuts piano.

Gambar Triad 5. Triads pada C Major Scale

T

R IA D

I

N V E R S I O N S

Model triad yang telah kita pelajari adalah Root-Inner-Outer, sekarang misalnya saya ubah posisinya, tapi tetap pada not-not tersebut (Root, Inner, Outer). Misalnya: major triad dalam C adalah C-E-G, saya ubah posisinya menjadi E-G-C' kemudian G-C'-E', itulah yang disebut

INVERSI. E-G-C' adalah inversi pertama, G-C'-E' adalah inversi kedua. Perhatikan gambar 6 s/d 8.

Gambar Triad 6. Posisi dasar

Gambar Triad 7. Inversi pertama

Gambar Triad 8. Inversi kedua

Semua jenis triad dimanapun posisinya dapat diinversi sebanyak dua kali. Coba Anda cari variasi triad pada root yang lain dan tentukan inversi pertama dan kedua.

R

A N G K U M A N

Saya coba rangkumkan lagi apa yang telah kita pelajari sejauh ini:

 Kita telah belajar tentang scale, yaitu kumpulan dari beberapa not yang disusun dalam pola sedemikian rupa.

 Dari scale kita mengenal apa itu interval dan macam-macamnya.

 Lewat interval kita melihat bagaimana interval major or minor 3rd diterapkan dalam 3 not sehingga membentuk triads.

(26)

Anda bisa lihat pada rangkuman di atas tampak satu sama lain berhubungan erat satu sama lain. Memahami empat rangkuman tersebut dapat membawa kita lebih jauh lagi ke sebuah topik yang mungkin Anda sudah tunggu-tunggu, yaitu CHORD.

(27)

V. CHORD

Dalam bagian ini kita akan membahas beberapa pokok penting berkaitan dengan chords, antara lain:  Triads ke Chords  Penamaan Chords  Chord Inversion  Roman Numerals  Transposing  Slash Chords  Chords Progression  Extended Chords

Pembahasan akan chords bisa sangat panjang dan mendalam, tapi dalam lesson ini saya berusaha untuk memberikan secara singkat padat dan sejelas mungkin. Pembahasan chord terbagi pada beberapa halaman.

T

R IA D

K

E

C

H O R D

Pertanyaan utama yang perlu dijawab, "Kapan Triads akan menjadi chords"? ROOT TRIAD Kombinasi Triad (3rd) KUALITAS TRIAD

C C-e-g major-minor MAJOR

D D-f-a minor-major MINOR

E E-g-b minor-major MINOR

F F-a-c' major-minor MAJOR

G G-b-d' major-minor MAJOR

A A-c'-e' minor-major MINOR

B B-d'-f' minor-minor DIMINISHED

Tabel Chord 1. C major scales

Perhatikan tabel 1. Saya akan gabungkan antara kolom 'Root' dan 'Kualitas', maka akan menjadi:

C MAJOR - D MINOR - E MINOR - F MAJOR - G MAJOR- A MINOR- B DIMINSHED Penggabungan inilah yang disebut CHORDS.

(28)

Perlu diingat bahwa C tidak selalu berpasangan dengan 'major' atau B dengan 'diminished'. Semua bisa bervariasi, tergantung rootnya apa. Tetapi saat ini kita dalam konteks C major scale. Tapi kalau Anda tanya apakah dalam C major scale susunannya sudah baku seperti itu,

jawabannya "YA".

Mungkin nanti Anda akan menemui triad yang ditambahkan dengan dua identitas didepannya, misalnya 'CEminor', itu istilahnya 'Salis', alias Salah Tulis, he...hee... sekali lagi jangan terlalu tegang, rileks saja belajar musik, make it fun ...!

Btw, pada perkembangannya, kata 'major' biasanya tidak dituliskan, sehingga 'C major' cukup ditulis 'C' saja, sedangkan triad yang lain tetap ditulis, C minor, C diminished, C Augmented, dan biasanya disingkat Cm, Cdim, dan Caug.

P

E N A MA A N

C

HO R D

Bayangkan kalau kita lahir tanpa nama dan memang orang tua kita tidak memberi nama buat kita, pasti orang lain akan kebingungan untuk memanggil kita. Pemberian nama sangat penting sebagai identitas.

Mungkin Anda sering menjumpai chord Adim, atau Dmin7 atau C13, mengapa namanya bisa begitu? Atau teman Anda bertanya, “Mengapa chord ini bisa ada angka 7, 11 atau 13?” Tenang saja, saya percaya setelah Anda baca penjelasan di bawah ini, Anda akan dapat menerangkan dengan mudah kepada teman Anda.

Hampir semua penjelasan saya didasarkan pada C major scale. Pertanyaannya, "Apakah dapat diaplikasikan ke not yang lain"? Tentu saja bisa dan dijamin tidak fals, asal mengikuti aturan yang benar.

Tabel berikut adalah C Major Scale yang diperpanjang lebih dari satu oktav, menjadi:

C D E F G A B C' D' E' F' G' A' B' 1 2 3 4 5 6 7 1' 2' 3' 4' 5' 6' 7'

Tabel Chord 2. C Major Scale

Saya akan mengganti angka-angkanya menjadi:

C D E F G A B C' D' E' F' G' A' B' 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Tabel Chord 3. C Major Scale Panjang

Dalam konteks Chord, maka akan digunakan interval 3rd, baik major minor.

(29)

sesuai dengan C major scale. Mulai dari root ke kanan sebanyak 3rd, sampai angka terakhir, hasilnya yang cocok saya tandai dengan warna abu-abu, menjadi:

C D E F G A B C' D' E' F' G' A' B' 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Tabel Chord 4. C Major Scale 'Red'

Mungkin muncul pertanyaan dari Anda? Kenapa bukan 10?

Maka kita harus melihat satu angka disebelah kiri 10 yaitu 9. Kalau kita hitung dari angka 9, maka untuk mendapat interval 3rd yang sesuai di C major scale, kita akan menggunakan minor 3rd dan hasilnya adalah 11 atau F', kalau kita menggunakan major 3rd, hasilnya adalah 11.5 atau F#. F# bukan termasuk dalam C major scale.

Kenapa bukan 12? Coba Anda jawab sendiri!

I

N V E R S I

C

HO R D

Sebagaimana konsep triad inversion, chord inversion tidak jauh beda, hanya saja karena telah disebut chord, maka ada kemungkinan lebih dari 3 not. Misalnya saya akan inversi Cmaj7: Posisi dasar adalah C-E-G-B:

Gambar Chord 1. Posisi Dasar

Kemudian C dipindahkan menjadi outer note, menjadi E-G-B-C':

Gambar Chord 2. Inversi I

Kemudian E dipindahkan menjadi outer note, menjadi G-B-C'-E':

Gambar Chord 3. Inversi II

Kemudian G dipindahkan menjadi outer note, menjadi B-C'-E'-G':

(30)

Inversi II biasanya memberikan output dengan tekanan paling kuat ('tekanan' sering diistilahkan dengan kata 'tension') dibanding inversi I atau III. Kita akan lihat hal ini dalam pembahasan progresif chords.

Catatan:

Kita akan membahas angka-angka yang berwarna merah yaitu 7, 9, 11, 13, sedangkan 1, 3, 5 sudah di bahas dalam triads. Berdasarkan angka-angka tersebut kita dapat menentukan nama dari sebuah chord. Tapi sebelum membahasnya, kita harus mengerti dulu akan tiga topik penting yaitu angka romawi, slash chord dan chord progression.

R

O MA N

N

U ME R A L S

Ada beberapa alasan topik ini perlu dipelajari oleh para musisi, yaitu:

1. Roman Numerals banyak digunakkan dalam buku-buku teori musik, terutama untuk menyatakan bentuk-bentuk chord progression, misalnya: ii-V-I, vi-ii-V-I, dll.

2. Penggunaan Roman Numerals dapat melatih kita untuk mudah mengingat pergerakan chord, transposing, sehingga seorang pemusik tidak hanya terpaku pada satu chord tertentu.

Roman numerals berkaitan erat dengan triads. Dalam pelajaran triads kita mengingat bagaimana jika triad diaplikasikan dalam salah satu scale. Prinsip roman numerals hanya menggantikan chord dalam bentuk abjad dengan angka romawi dan dimulai dari Root seterusnya sampai not ke-7, maka akan menjadi seperti gambar I.

Gambar Chrod 5. Roman Numerals pada C major scale

Sebenarnya aturan penulisan roman numerals ada bermacam-macam, tapi untuk

menyeragamkan penulisan khususnya berkenaan dengan penulisan chord pada bagian songs, saya menggunakan aturan berikut:

1. Untuk chord major digunakan angka romawi besar.

Misalnya dalam chord C: C=I; Cmaj7=Imaj7; F=IV; G#=V#; Bb=VIIb; G7=V7. 2. Untuk chord minor digunakan angka romawi kecil.

Misalnya dalam chord C: Dm=ii; Em7=iii7; Dm9=ii9.

3. Untuk model chord yang lain (selain minor dan major) maka ditambahkan keterangan di belakangnya, sesuai dengan penulisan chordnya.

(31)

Technical name (Tonic, Supertonic, dstnya) juga sering digunakan, misalnya dalam C major scale:

Dominant dari C major adalah G, Supertonic dari C major adalah Dm, dstnya. Jangan kacaukan istilah dominant (technical name) dengan dominant 7 pada chord nanti.

Gambar Chord 6. Roman Numerals Chart

Gambar 2 menunjukkan bagaimana posisi setiap chord pada rootnya. Chord yang di dalam warna coklat adalah root atau chord utama. Sedangkan ke arah kanan adalah pergerakan chord dari I-vii. Gambar Chord di dalam lingkaran merah adalah sama (bunyinya) dan sering disebut enharmonic, hanya beda pemakaian tanda flat (b) dan sharp (#).

(32)

Perhatikan gambar 3. Ini adalah gambar The Cycle of Fifths. Gambar ini menunjukkan susunan dari 12 not dalam chromatic scale, setiap not berbeda 5 derajat dari not sebelumnya. Waktu Anda berputar berlawanan dengan arah jarum jam, pikirkan tiap not mewakili kunci (key). Penulisan Chord secara menurun dalam tiap kolom (gambar 2) mengikuti arah perputaran berlawanan jarum jam (gambar 3). Bandingkan juga posisi minor relativenya terhadap majornya. Gambar 3 sering dipakai sebagai acuan untuk menuliskan chord progression. Kegunaan gambar 3 akan lebih tampak pada pembahasan chord progression.

Saya contohkan lagu "Malam Kudus" dalam key C sebagai tonic atau C=Do I (C) ii(Dm) V(G) I(C) IV(F) I(C)

Malam Kudus Sunyi Senyap, Siapa yang b'lum lelap, Ayahbunda yang tinggalah trus, IV(F) I(C) V(G) I(C) V(G) I(C)

Jaga Anak yang maha kudus, Anak dalam malaf, Anak dalam malaf

Kalau misalnya ditulis dalam kunci D=do, maka kita tinggal menggantikannya saja sesuai dengan petunjuk gambar 2 dan 3 , menjadi:

I (D) ii(Em) V(A) I(D) IV(G) I(D)

Malam Kudus Sunyi Senyap, Siapa yang b'lum lelap, Ayahbunda yang tinggalah trus, IV(G) I(D) V(A) I(D) V(A) I(D)

Jaga Anak yang maha kudus, Anak dalam malaf, Anak dalam malaf

Merubah nada dasar atau perubahan tonic sering disebut dengan TRANSPOSE. Hal ini akan sering kita temui dalam permainan musik dan kadang-kadang para musisi kebingungan menghadapi ini. Saya sering diminta untuk melakukan tranposing karena alasan terlalu tinggi atau rendah. Ini dapat kita maklumi, salah satu alasannya karena suara manusia agak berbeda di waktu pagi dan malam. Saya pikir semua musisi harus memiliki skill untuk melakukan tranpose ini.

T

R A N P O S E

Istilah ‘tranpose’ ini mungkin cukup sering kita dengar. Beberapa keyboard menyertakan tool transpose untuk memudahkan pemain melakukan transpose sehingga tidak perlu main di chord-chord sulit, khususnya tuts-tuts 'frighten' atau sering disebut tuts hitam. Fitur ini di satu sisi memang memudahkan, tapi akan membuat Anda tidak terlatih untuk memainkan chord-chord sulit.

Saya sering memperhatikan banyak pemain yang tidak mau sulit-sulit untuk belajar main di chord 'frighten', hal ini memang disayangkan, semua yang instant memang cenderung memanjakan para user, tapi sebenarnya membodohi. Waktu pertama-tama belajar main keyboard, saya juga di'goda' untuk memakai tranpose ini, tapi untungnya tahan godaan.

(33)

Beberapa rekan saya yang dulu sama-sama belajar keyboard dengan saya, sampai sekarang masih menggunakannya, padahal sudah sekian tahun bermain. Maka saya sarankan jauhi fitur ini, saya malah menggunakannya untuk tranpose dari chord mudah jadi chord sulit, misalnya lagu "Give Thanks", biasanya dimainkan di chord G, saya malah tranpose ke F# atau G#, sambil berlatih bukan?

Ok, saya harap Anda tidak menggunakan fitur tranpsose untuk hal yang 'negatif'. Sekarang kita lihat bagaimana cara melakukan tranpose yang 'asli':

Langkah I: Tentukan chord dasarnya/root chord nya/tonic (I) chord

Anda dapat melakukannya dengan melihat tanda kunci yang biasa dijelaskan pada penulisan partitur lagu. Kita ambil contoh lagu di atas, ada progresif chord (hal ini akan dibahas lebih lanjut) seperti ini:

C - Dm - G - C - F- C

Langkah II: Tuliskan semua chord lengkapnya (setelah kita tahu mana root chordnya)

Waktu Anda dapat mengidentifikasi kunci, tuliskan semua chord berdasarkan chord dasarnya beserta angka romawinya:

C - Dm - Em - F - G - Am - B° I - ii - iii - IV- V - vi - vii°

Langkah III: Tuliskan lagi progresif chordnya

Dengan menggunakan langkah II sebagai acuan, aplikasikan aturan romawi dalam progresif chord yang ada:

C - Dm - G - F - C I - ii - V - IV - I

Langkah IV: Pilih chord baru dan tuliskan chordnya

Misalkan chord dasar kita menjadi A=do A - Bm - C#m - D - E - F#m - G#°

I - ii - iii - IV - V - vi - vii°

Langkah V: Transpose chord ke chord baru

(34)

Untuk diingat, penulisan minor, maj7, min7 dan yang lainnya tetap sama meskipun sudah di transpose, tetap mengacu pada angka romawinya.

Dengan menggunakan aturan angka romawi, maka akan melatih kita untuk belajar mengingat bagaimana posisi tiap chord terhadap root chordnya, sehingga ketika ada permintaan

mendadak untuk menaikkan kunci dasar / root chordnya, Anda tidak akan kebingungan.

Catatan:

Saya coba rangkumkan lagi apa yang telah kita bahas:

 Kita telah belajar tentang scale, yaitu kumpulan dari beberapa not yang disusun dalam pola sedemikian rupa.

 Dari scale kita mengenal apa itu interval dan macam-macamnya.

 Lewat interval kita melihat bagaimana interval major or minor 3rd diterapkan dalam 3 not sehingga membentuk triads.

 Lewat triads kita aplikasikan ke dalam major scale dan membentuk chord.

 Untuk lebih memahami penggunaan extended chords dan chord progression maka kita perlu memahami roman numerals dan tranposing terlebih dahulu.

Pemahaman hal di atas akan mempermudah kita untuk mempelajari bagian berikutnya, slash chord & chord progression.

S

L A S H

C

HO R D

Setiap kali kita tangan kanan kita memainkan chord C, maka nada bass biasanya selalu pada C. Tapi ada saat-saat tertentu dimana penekanan tangan kiri dan kanan berbeda. Chords pada kondisi itulah disebut dengan slash chords. Untuk gambar jari tangan maka digunakan aturan - 1= ibu jari; 2=jari telunjuk; 3=jari tengah; 4=jari manis; 5=jari kelingking.

Dalam buku-buku partitur lagu ciri yang utama dari slash cord adalah dengan penggunaan tanda slash (/). Misalnya C/E berarti bass kita mainkan di E dan chord di C, atau G/F, artinya bass menekan F dan chord di G, seperti contoh pada berikut:

Gambar Chord 8. Slash Chord G/F

Chord G yang saya gunakan adalah G inversi I.

Satu tip bagi Anda pemain keyboard yang bermain dalam satu group band:

(35)

dua oktav. Cara ini tidak salah, hanya kadang-kadang bisa bentrok dengan pemain bass, karena kalau lebih dari dua oktav, dikuatirkan bunyi yang dihasilkan akan kacau, dimana terjadi double nada bass, yaitu keyboard dan pemain bass.

Untuk menghindari hal di atas maka saya menganjurkan jika Anda bermain dalam satu band gunakan short slash cord, seperti contoh berikut G/F:

Gambar Chord 9. 'Short' slash chord G/F

Dengan teknik 'short' slash cord, Anda tidak perlu kuatir terjadi double nada bass yang kurang enak. Pada gambar di atas, penekanan slash cord G/F tidak lebih dari 2 oktav, dimana 5 kiri menekan F, 2 kiri menekan B, 1 kiri menekan D, 1 kanan menekan G, dan 3 kanan menekan B, bisa juga ditambahkan 5 kanan menekan D.

C

H O R D

P

R O G R E S S I O N

Chord Progression dapat diartikan sebagai pergerakkan atau pengembangan chord, biasanya dituliskan dalam bentuk angka romawi. Ada beberapa macam chord progression yang akan sering Anda jumpai pada lagu-lagu. Kita akan mulai dari model progresif yang paling sering digunakan dalam hampir jenis musik:

II-V-I (MAJOR)

Tiga angka romawi tersebut adalah II, V dan I. Jika kita tuliskan dalam C major scale akan menjadi D-G-C. Tapi dalam skala major, II-V-I mempunyai ketentuan sebagai berikut:

 MINOR 7TH UNTUK II CHORDS

 DOMINANT 7TH UNTUK V CHORDS

 MAJOR 7TH UNTUK I CHORDS

Pembahasan lesson saya sebenarnya dalam background jazz, sehingga progresif chord yang ada semua mengarah ke permainan dalam style jazz. Tapi tidak perlu kuatir, karena pada

prakteknya dalam permainan musik baik di gereja maupun persekutuan, chord-chord 'jazz', seperti major7th, minor7th, dominant7th, akan menambah variasi bunyi dari permainan Anda. Chord di atas bisa juga dituliskan Dm-G-C, tapi akan terasa lebih 'sejuk' kalau Anda gunakan Dm7-G7-Cmaj7.

(36)

ii7 V7 Imaj7

S'bab Tuhan baik, anugrah-Nya kekal selamanya

Ada beberapa variasi dari II-V-I yang dapat Anda gunakan, seperti misalnya: ii9-V7-Imaj7, pada lagu "Amazing Grace"

ii9 V7 I I was blind, but now I see

ii7-V7-I, pada lagu "Amazing Grace" ii7 V7 I

I was blind but now I see

II-V-I (MINOR)

Progresif II-V-I minor juga cukup sering dipakai khususnya dalam minor scale. Pada prakteknya II-V-I bisa juga ditulis dalam aturan romawi sebagai VII-III-VI, karena pada dasarnya sama, mengapa bisa sama? Coba lihat kembali pada chord atau aturan romawi di awal pembahasan kita.

II-V-I dalam minor mempunyai ketentuan sebagai berikut: HALF-DIMINSHED UNTUK II CHORDS

DOMINANT 7TH (polos, #5 atau altered )UNTUK V CHORDS minor, minor7, minor6, minor-MAJOR 7TH UNTUK I CHORDS

Penggunaan II-V-I minor akan banyak saya gunakan pada pembahasan extended chord.

I-VI-II-V

Progresif ini juga sering kita temukan dalam lagu-lagu rohani yang ada sekarang. Chord yang digunakan dalam I-VI-II-V adalah:

Minor 7th untuk VI Minor 7th untuk II Dominant 7th untuk V Major 7th untuk I

(37)

I vi7 ii7 V7 Imaj7 Dalam Yesus kita bersaudara

Pada lagu-lagu dengan style jazz, lebih sering digunakan dominant 7 untuk VI, ini untuk memberikan 'taste' yang lebih mengena, khususnya untuk running ke chord II7. Misalnya lagu yang sama saya ganti menjadi:

I VI7 II7 V7 Imaj7 Dalam Yesus kita bersaudara

III-VI-II-V

Chord yang digunakan dalam progresif ini adalah: Minor 7th untuk III

Minor 7th untuk VI minor 7th untuk V Dominant 7th untuk V

Misalnya pada lagu "Give Thanks " (F=do): iii7 vi7 ii7 V7

And now let the weak say I'm strong and let the poor say ...

alternatif lain untuk III-VI-II-V adalah dominant 7th untuk III, dominant 7th untuk VI, minor 7th untuk II dan dominant 7th untuk V. Misalnya pada lagu "Yesuslah Tuhan" (G=do)

I III7 VI7 ii7 V7

Hatiku rindu melihat kemuliaanMu, Hatiku rindu melihat curahan kuasaMu

I-II-III-IV

Chord yang biasa dipakai dalam progresif ini adalah: sus2 untuk I

I sus4 untuk ii I sus2 untuk III

sus2 atau major 7th untuk iv

Mungkin Anda bertanya bagaimana Isus4 untuk II dan I untuk III, ini adalah bentuk dari slash chord yaitu I/III, dimana chord yang ditekan adalah Isus2 dan bassnya III. I sus4 (c-f-g) menjadi chord dan II bass.

(38)

I ii iii IVmaj7 Majesty, worship His majesty

Pemilihan chord sangat tergantung dari melody yang dimainkan, jika not yang dimainkan pada III adalah pada 7, maka sebaiknya memakai minor 7th, tetapi kalau notnya pada 1, maka Isus2 dapat dipakai.

Berkaitan dengan progresif I-II-III-IV, maka kita akan juga sering menemukan kebalikannya IV-III-II. I tidak saya tuliskan, karena bisa ke I atau V, tergantung lagunya.

Misalnya pada lagu "S'bab Tuhan Baik" (D=do)

IVmaj7 iii7 ii7 V7 I

S'bab Tuhan baik, s'bab Tuhan baik, s'bab Tuhan baik, anugrahnya kekal selamanya. Dalam contoh di atas III menggunakan minor 7, karena melodi dari lagu (tepat pada saat perpindahan chord) adalah di 7 (si), pada bagian '-han', pada kata 'Tuhan.

I-VII-VI-V

Progresif ini juga cukup sering kita temukan pada lagu-lagu rohani pada umumnya. Dalam progresif ini sering dipakai slash chord, khususnya pada VII. Beberapa variasi yang bisa kita dapat dari progresif ini:

major untuk I V untuk vii

minor 7th atau iv untuk vi major 6th atau i major untuk v

Cukup banyak variasi dapat kita gunakkan dalam progresif ini, mari kita bahas satu persatu langsung dengan contoh lagunya:

Bb=do

I V/VIII IV/VI V6 V

Bersyukur selalu atas kasihMu di dalam hidup ku

Chord V6, dalam lagu di atas ini adalah F6, sebenarnya sama dengan Dm (iii). Pada prakteknya penulisan chord bisa berbeda-beda tapi menghasilkan bunyi yang serupa.

G=do

I V/VIII vi7 I/V Tiada s'perti Kau

Pengembangan dari progresif I-VII-VI-V adalah I-VII-VIIb-VI-V#-V. Saya tuliskan verse dari lagu "Tiada S'perti Kau", perhatikan juga adanya progresif IV-III-II:

(39)

I V/VIII vi7 I/V IV I/III ii7 V7 Tiada s'perti Kau yang t'lah menjamah seg'nap hatiku

I V/VIII VIIb IV/VI V# I/V V7 I Tak seorangpun di dalam hidup i - ni s'perti Kau Tuhan

Chord yang digunakan dalam VIIb bisa bervariasi , dalam lagu ini saya menggunakan sus2 pada major6 (F-G-D'). Bisa juga Anda gunakan major6 saja (F-A-D'), tapi saya lebih suka 3(A) diganti dengan 2(G). Jangan lupa ketika kita berbicara pada VIIb, dalam hal ini F, maka yang menjadi rootnya adalah F, bukan G, sehingga penyebutan chord dan not di atas adalah dalam F. Kemudian V#, dalam hal ini Eb menggunakan (C-Eb-A), sebuah slash chord Cmin6/Eb. Kita 'persempit' lagi dengan menggunakan progresif I-VIIb-VI-V#-V

I V/VIII vi7 I/V IV I/III ii7 V7 Tiada s'perti Kau yang t'lah menjamah seg'nap hatiku I VIIb IV/VI V# I/V V7 I

Tak seorangpun di dalam hidup ini s'perti Kau Tuhan

VII dihilangkan dari listnya, VIIb tetap menggunakan major6sus2, sedangkan V# menggunakan Eb6 (C-Eb-G) atau bisa juga ditulis Cm/Eb, sama saja.

R

A N G K U M A N

Masih banyak lagi model chords progression yang lain, tapi pada kesempatan ini saya hanya bahas beberapa di atas yang saya anggap paling sering muncul dalam lagu-lagu rohani masa kini, saya akan tambahkan pada kesempatan mendatang.

Kita rangkumkan lagi apa yang telah kita pelajari:

 Kita telah belajar tentang scale, yaitu kumpulan dari beberapa not yang disusun dalam pola sedemikian rupa.

 Dari scale kita mengenal apa itu interval dan macam-macamnya.

 Lewat interval kita melihat bagaimana interval major or minor 3rd diterapkan dalam 3 not sehingga membentuk triads.

 Lewat triads kita aplikasikan ke dalam major scale dan membentuk chord.

 Lewat roman numerals dan tranposing kita dapat lebih memahami chord progression.

 Penggunaan slash chord dan jenis-jenis chord progression yang umum. Sekarang kita masuk dalam pembahasan EXTENDED chord.

(40)

VI. EXTENDED CHORDS

Penggunaan chord tidak hanya sampai major atau minor saja, tetapi dapat diperluas dengan 7, 9, 11, 13, 6 dan suspended chord. Berikut ini kita akan membahas extended chord yang sering digunakan dalam style music pada umumnya.

SEVENTH

CHORDS

(7)

Sebuah 7 dapat ditambahkan pada triad (1-3-5) dan membentuk 4 not yang disebut seventh chord. Ada beberapa macam seventh chords, yaitu:

Major 7

Penulisan Major 7th biasanya disingkat MAJ7 atau lengkapnya Cmaj7. Dalam dunia jazz, penulisan C saja sudah dianggap major 7. Ada beberapa buku musik menggunakan lambang CM7, tapi saya menggunakan Cmaj7.

Major 7th dibentuk dari sebuah major triad dan satu not yaitu interval major 7th dari root, atau berjarak major 3rd dari outer note pada major triad.

Ex. Chord 1. C major 7th

Pada gambar 1, titik hitam (root), biru (inner) dan merah (outer) adalah major triad dan merupakan chord C major. Sedangkan hijau adalah not ke-7 (B), yang mempunyai interval major 7th dari root (C, dot hitam), interval ditunjukkan dengan garis coklat. Atau antara outer note (dot merah) dan not 7 (dot hijau) berjarak major 3rd, ditunjukkan dengan garis biru. Penjelasan ini menerangkan kalimat italic di atas. Sebelum melanjutkan ke model seventh chord yang lain, pahami dulu penjelasan di atas.

Penggunaan chord ini dapat menjadi alternatif yang sangat baik untuk permainan musik kita, khususnya kalau style Anda jazz. Hanya saja Anda harus waspada dalam penggunaannya, agar tidak menghasilkan suara yang kurang pas.

Tips yang perlu diperhatikan dalam penggunaan major 7: Jika Anda memainkan Imaj7, maka hindari melodi pada nada 4 (fa), khususnya jika fa menjadi nada terakhir dalam suatu susunan melodi, karena akan menimbulkan nada yang rasanya kurang pas atau biasa disebut 'disonant'. Nada 4 digunakan hanya sebagai jembatan ke nada lain, jangan sebagai nada pokok atau nada terakhir. Jembatan yang saya maksudkan adalah pengantara dari nada satu ke nada lain, jadi dimainkan secara cepat atau short note, nada pokok maksudnya adalah nada-nada utama yang biasa dibunyikan agak lama, long note. Dalam major 7 nada-4 sering disebut dengan avoid note. Bagaimana jika melodinya memang harus ke 4? Pada prakteknya Anda akan mengubah

(41)

chord Anda. Karena sebuah lagu tidak selalu bertumpu pada satu chord saja, tapi ada perubahan-perubahan (progresif chord).

Dominant 7

Penulisan dominant 7 biasa disingkat menjadi C7 saja.

Chord ini dibentuk dari sebuah major triad dan satu not dengan interval minor 7th atau berjarak minor 3rd dari outer note pada major triad. Penggunaannya biasanya dari dominant ke tonic.

Ex. Chord 2. C Dominant 7th

Dominant 7 adalah satu-satunya chord yang dapat di altered. Pengertian altered di sini adalah menaikkan dan menurunkan not-not tertentu. Not-not yang dimaksud adalah b9, #9, #11, b13. Saya lebih familiar menggunakan b5 dan #5 sebagai pengganti #11 dan b13, karena pada dasarnya sama. Kalau Anda belum mengerti hal ini, silahkan pelajari lagi tentang chord. Chord ini berasal dari jenis melodic minor scale yang ke-7 yaitu altered (B scale dimainkan dalam C melodic minor). Ada beberapa macam jenisnya:

Chord 7#5

Chord ini terdiri dari b7-1-3-5, pada prakteknya nada-1 dihilangkan. Chord ini cukup sering dipakai untuk menggantikan (substitute) dom7 biasa dan bunyinya sangat khas. Ingat baik-baik chord ini karena cukup sering digunakan. Pada gambar 3, dot merah adalah bas, dot hitam dan putih adalah chord.

Ex. Chord 3. C7#5

Chord 7b5 (7b5)

Chord ini terdiri dari b7-1-3-#4. Pada prakteknya nada 1 dihilangkan. Jangan tertukar dengan half diminshed. Chord ini juga cukup sering dipakai dalam lagu-lagu jazz.

Ex. Chord 4. C7b5

Chord 7b9#5

(42)

Kombinasi 7#9 & 7b9#5 (first inversion)

Ini adalah kombinasi chord yang saya sering gunakan pada dominant. Perhatikan gambar 6, titik merah adalah bass, sedangkan titik hitam, putih dan kuning adalah chord. Mainkan chord dengan bass-titik dua titik kuning (kombinasi I, chord 7#9), kemudian bass-titik hitam-dua titik putih (kombinasi II, chord 7b9#5).

Ex. Chord 6. Kombinasi Dominant

Dalam prakteknya, chord-chord ini biasa disebut dengan Calt atau ada musisi yang

menambahkan '7' menjadi C7alt. Contoh-contoh dapat Anda dengarkan dalam pembahasan chords lainnya.

Minor 7

Penulisan minor 7th biasa disingkat menjadi Cm7

Chord ini dibentuk dari sebuah minor triad dan satu not dengan interval minor 7th (berjarak minor 3rd dari outer note pada minor triad).

Ex. Chord 7. C Minor 7th

Minor Major 7

Chord ini dibentuk dari sebuah minor triad dan satu not dengan interval major 7th (berjarak major 3rd dari outer note pada minor triad).

Ex. Chord 8. C Minor Major 7th

Half Diminished 7

Half diminished biasa ditulis Cm7b5. Chord ini dibentuk dari sebuah diminshed triad dan satu not dengan interval major 7th (berjarak major 3rd dari outer note pada diminshed triad)

Ex. Chord 9. C Half Diminshed 7

Chord ini biasanya pada II dalam II-V-I progression. Dimana II adalah Dm7b5, V berupa Galt & I berupa Cmin7 atau Cminmaj7.

(43)

Diminshed 7

Chord ini dibentuk dari sebuah diminshed triad dan satu not dengan interval minor 3rd dari outer note. Dalam beberapa buku teori musik not ke-6 (A) adalah minor 7th dengan b (flat) atau sering ditulis 'bb7' (double flat). Penulisannya disingkat menjadi C°7. Chord ini lebih sering digunakan dalam musik-musik klasik.

Ex. Chord 10. C Diminshed 7

Augmented Dominant 7

Chord ini dibentuk dari sebuah minor triad dan satu not dengan interval minor 7th. Penulisannya C+7

Ex. Chord 11 . C Aug Dominant 7

NINTH

CHORDS

(9)

Sebuah 9 (atau = 2) dapat ditambahkan pada triad (1-3-5) atau seventh chord dan membentuk ninth chord. Penulisannya saya tuliskan dalam kunci C. Ada beberapa macam ninth chords, yaitu:

Major 9th (Cmaj9)

Chord ini dibentuk dari sebuah major7 dan sebuah 9.

Ex. Chord 12. C Major9

Kadang chord ini dipakai untuk menggantikan maj7, khususnya jikalau lagu diakhir dengan nada 2. Saya contohkan penggunaan maj9 pada progresif I-VIIb-IV-V, I & VIIb menggunakan major9, sedangkan IV & 5 menggunakan 11. Klik sini.

9 (C9)

Chord ini dibentuk dari dominant7 dan sebuah 9.

(44)

Ex. Chord 13. C9

Chord ini sering dipakai pada II dalam progresif I-VI-II-V-I. I adalah Cmaj7, VI adalah A7b5, II adalah D9, V adalah G7. Saya contohkan dalam progresif II-V, dimana II adalah Dmin7 dan V adalah V9. Klik sini.

Minor 9 (C min9)

Chord ini dibentuk dari minor7 dan sebuah 9

Ex. Chord 14. C min9

Ex. Chord 15. C min9 dengan bass (dot merah)

Ex. Chord 16. C min9 inversion

Saya mencontohkan minor9 dalam progresif II-V-III-VI. II adalah min9, V adalah G7, III adalah Emin9, VI adalah A7#5. Klik sini.

Add 9 (Cadd9) atau Add 2 (Cadd2)

Chord ini dibentuk dari sebuah major dan sebuah 9, sering juga disebut add2, karena pada prinsipnya 2 dan 9 adalah not yang sama, hanya beda octav. Kapan menggunakan 2 dan kapan menggunakan 9? Itu tergantung dari lagu yang Anda mainkan.

Ex. Chord 17. C Add9

Pada prakteknya 9 diturunkan satu octav, menjadi Add2:

Ex. Chord 18. C Add2

ELEVENTH

CHORDS

(11)

Sebuah 11 (atau = 4) dapat ditambahkan pada seventh cord atau ninth chord dan membentuk eleventh chord. Ada dua macam eleventh chords, yaitu:

(45)

Chord ini dibentuk dari 9 dan 11.

Ex. Chord 19. C11

Dalam prakteknya, 3 (inner) pada triad tidak dimainkan, sedangkan 5 (outer) tergantung konteks. Chord ini sebenarnya adalah slash chord yaitu Bb/C.

Chord C11 biasanya digunakan sebagai jembatan dari dominant ke Tonic (dari V ke I). Saya contohkan dengan MIDI file dari C11 ke Fmaj7.

Ex. Chord 20. C11 alternatif

Minor 11th (Cmin11)

Chord ini dibentuk dari sebuah minor9 dan 11. Menggunakan chord progresif II-V-I dalam

minor, saya mendemonstrasikan chord Cmin11 ini. Chord berputar pada Cmin11-Dmin11-G7#5.

Ex. Chord 21. Cmin11

Gambar 4 adalah alternatif lain untuk minor 11 dengan 5 dan 2 pada triad dihilangkan. Chord ini juga mempunyai karakter yang khas, cocok untuk lagu-lagu funk. Chord ini adalah slash chord Bbsus4/C.

Ex. Chord 22. Cmin11 alternatif

THIRTEENTH

CHORDS

(13TH)

Sebuah 13 (atau = 6) dapat ditambahkan pada ninth chord atau eleventh chord dan membentuk thirteenth chord. Macamnya:

Chord 13 (C13)

Chord ini dibentuk dari sebuah 11 ditambah 13.

Ex. Chord 23. C13

Gambar

Gambar 1. Tuts Piano
Gambar Scale 1. C Major Scales
Tabel Scale 3. Major dan Minor Scale
Gambar Scale 7. Blues Scale
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Permasalahan dalam melakukan analisis lingkungan internal perusahaan adalah saat menentukan kekuatan dan kelemahan (sumber daya internal), kita tidak punya dasar yang cukup

MAN d Hotel Lestari 230 13052422010700 BAMBANG SUTRISNO Pendidikan Jasmani dan Kesehatan SMP PGRI GUNUNGSARI Penjas 6.A Lestari 2 Lap... FAISOL SUNARTO Pendidikan Jasmani dan

Analisis bivariat terhadap hubungan antara IMT (Indeks Massa Tubuh) dengan kejadian akne vulgaris menggunakan uji chi square tabel 2x2, menunjukkan hubungan yang

Sesuai dengan hasil penelitian (Huda, 2008) bahwa persaingan antara Qabil dan Habil dipengaruhi oleh pola asuh orangtua (sebagai faktor eksternal) dan dari dalam diri

Paket lapisan batuan 3 dengan nilai tahanan jenis antara lebih dari 20 m mengindikasikan batuan dengan resistivitas yang tinggi dan dapat berperan sebagai akifer

Koefisien korelasi yang bernilai negatif tersebut menunjukkan bahwa arah hubungan antara kedua variabel penelitian adalah negatif, yang berarti bahwa semakin

Pewangi Laundry Pandak Beli di Toko, Agen, Distributor Surga Pewangi Laundry Terdekat/ Dikirim dari Pabrik BERIKUT INI TARGET MARKET PRODUK NYA:.. Chemical Untuk Keperluan

Menetapkan: Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegorotentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan sistem On-line dan Off-line