ABSTRAK
Terminal penumpang merupakan salah satu komponen utama dalam suatu sistem bandar udara karena terminal penumpang merupakan tempat berlangsungnya seluruh kegiatan penumpang. Kinerja terminal penumpang ini perlu dievaluasi secara berkala seiring dengan pertambahan jumlah masyarakat yang menggunakan pesawat terbang sebagai salah satu moda transportasi. Oleh karena itu, check-in, ruang tunggu keberangkatan, serta baggage claim area yang merupakan bagian dari terminal Bandar Udara Sentani perlu dievaluasi kinerjanya berdasarkan dengan peraturan-peraturan bandara saat ini.
Tugas Akhir ini akan menganalisa kebutuhan jumlah check-in counter dan security check-in berdasarkan survey langsung yang dilakukan di check-in area dengan menggunakan peraturan SNI 03-7046-2004 dan perhitungan FIFO, luas masing-masing ruang tunggu keberangkatan, dan luas baggage claim area berdasarkan SKEP/77/VI/2005 lalu dilajutkan dengan analisa kuisioner dengan menggunakan analisa kuadran.
Hasil analisa dan evaluasi yang didapatkan dari Tugas Akhir ini menunjukkan bahwa level of service dari ruang tunggu keberangkatan pada masing-masing Gate masih dapat digunakan dengan tingkat kenyamanan yang sangat tinggi. Sedangkan untuk luas baggage claim area saat ini sudah memenuhi standar perhitungan berdasarkan SNI 03-7046-2004 tetapi baggage claim devices perlu penambahan. Kemudian untuk lama pelayanan pada check-in area, kemudahan mendapatkan informasi mengenai kepastian jadwal penerbangan, kenyamanan pada ruang keberangkatan dan kedatangan dari bandara udara sentani perlu adanya suatu peningkatan dalam kinerjanya.
Kata kunci : Terminal penumpang, check-in area,ruang tunggu keberangkatan, baggage claim area, gate, Bandar Udara Sentani
I. PENDAHULUAN
Bandara Sentani merupakan bandar udara yang memegang peranan penting dalam pergerakan dan pertumbuhan ekonomi serta merupakan salah satu pintu gerbang menuju Propinsi Papua yang merupakan salah satu kota penting di bagian Timur Indonesia. Bandara Sentani yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara ini berada di Kecamatan Sentani,Kabupaten Jayapura 45 km dari Kota Jayapura.
Menurut data penumpang DIRJEN Perhubungan jumlah penumpang pada tahun 2006 berjumlah 690.649 penumpang dan pada tahun 2012 berjumlah 1.385.054 penumpang. Melalui data tersebut dapat diketahui bahwa jumlah penumpang di Bandar Udara Sentani tiap tahunnya mengalami peningkatan hingga mencapai 1 juta penumpang. Padahal, kapasitas ruang tunggu Bandara Sentani saat ini hanya 600 juta penumpang per tahun. Hal ini menunjukkan bahwa Bandara Sentani kurang mampu menampung peningkatan jumlah penumpang di Bandara Sentani.
Terminal penumpang merupakan salah satu bagian dari Bandar Udara Sentani yang memiliki peran fungsi yang sangat penting karena merupakan tempat berlangsungnya seluruh kegiatan penumpang sebelum akhirnya penumpang memasuki pesawat udara. Jika kapasitas terminal Bandara Sentani saat ini sudah overload tentu kenyamanan penumpang akan terganggu. Oleh karena itu, dibutuhkan evaluasi mengenai kinerja terminal penumpang,yang ada di Bandara Sentani saat ini, khusunya di check-in area,ruang keberangkatan dan baggage claim area yang menjadi lokasi penting dalam kegiatan pemprosesan penumpang. Selain itu, berdasarkan peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : SKEP/91/V/2007 tentang Penilaian Kerja Bandar Udara, pasal 2 ayat 3, disebutkan bahwa terminal penumpang adalah salah satu obyek dari bandara yang kinerja aspeknya pelayananya perlu dievaluasi. Oleh karena itu, penulis merasa perlu adanya suatu evaluasi mengenai kinerja di terminal penumpang
Untuk evaluasi kinerja di check-in area, akan diolah data service time kondisi eksisiting di loket check-in area yang didapat dengan cara survey langsung. Hasil survey akan dibandingkan dengan service time standar berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor: SKEP/77/VI/2005 tentang Persyaratan Teknis Pengoperasian Fasilitas Teknik Bandar Udara. Apabila tidak memenuhi service time standar, maka akan dilakukan perhitungan jumlah loket check-in berdasarkan standar SNI 03-7046-2004 dan perhitungan FIFO (First in First out).
Untuk evaluasi kinerja di ruang tunggu keberangkatan, akan dihitung kapasitas eksisting ruang tunggu. Apabila jumlah penumpang berangkat lebih besar dari kapasitas yang tersedia, akan dilakukan level of service kondisi eksisiting dan kebutuhan luasan ruang tunggu keberangkatan berdasarkan standar dari SNI 03-7046-2004.
Untuk memperkirakan jumlah penumpang selama 5 tahun ke depan akan dilakukan perhitungan forecasting. Forecasting dilakukan dengan memperhatikan tren pertumbuhan penumpang selama 5 tahun sebelumnya yang diaplikasikan pada perkiraan penumpang selama 5 tahun ke depan.
Setelah itu akan dilakukan analisa kepuasan penumpang melalui kuisioner untuk mengetahui sejauh mana kepuasan/kinerja dan harapan/kepentingan penumpang pengguna jasa bandara.
II. METODE
Secara keseluruhan kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan dapat dijabarkan dalam bagan alir pada gambar 2.1. Proses penyelasaian tugas akhir ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
EVALUASI KINERJA TERMINAL PENUMPANG BANDAR
UDARA SENTANI JAYAPURA
Arnold Paranoan, Ir.Hera Widyastuti, M.T.Ph.D
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
ANALISA R.TUNGGU KEBERANGKATA N PERHITU NGAN JUMLAH LOKET CHECK-IN A PERHITUNGA N PEAK HOUR PENUMPANG DATANG DAN BERANGKAT ANALISA CHECK-IN ANALISA BAGGAG E CLAIM AREA HITUNG KEBUTUHAN LUAS R.KEBERANGKAT AN HITUNG LOS HITUNG KEBUTUHAN LUAS AREA DAN JUMLAH BAGGAGE CLAIM DEVICES NO NO B YES YES APAKAH KAPASITAS KONDISI EKSISTING CUKUP MELAYANI JUMLAH PENUMPANG APAKAH SERVICE TIME HASIL SURVEY MEMEN UHI STANDA R? 1. Perhitungan Peak Hour Penumpang berdasarkan data
penumpang yang didapat dari PT. Angkasa Pura II, dan data peak hour penumpang ini didapat berdasarkan pola distribusi penumpang.
2. Menganalisa kinerja check in counter dan check in area berdasarkan waktu pelayanan minimum dan maksimum sehingga akan didapatkan jumlah check in counter serta luar area minimum check in area yang sesuai dengan SNI 03-7046-2004.
3. Menganalisa kinerja ruang tunggu keberangkatan kondisi eksisting. Dengan luas dan jumlah tempat duduk yang ada pada kondisi eksisting akan dihitung kapasitas duduk maksimum dan kapasitas berdiri maksimum.
4. Mengevaluasi kinerja baggage claim area dinilai dari data kedatangan penumpang pada saat peak hour. Dari data kedatangan penumpang pada saat peak hour akan dihitung luasan standar baggage claim area berdasarkan SKEP/91/V/2007 dan menghitung kebutuhan baggage claim devices berdasarkan SNI-03-7046-2004.
5.Forecasting jumlah penumpang dilakukan menggunakan metode pertumbuhan prosentase. Rata-rata dari prosentase peningkatan jumlah penumpang 5 tahun sebelumnya di aplikasikan pada rencana jumlah penumpang 5 tahun ke depan sehingga didapatkan perkiraan jumlah penumpang per tahun dalam kurun waktu 5 tahun ke depan yang nantinya akan dibandingkan dengan kapasitas terminal penumpang Bandara Sentani per tahunnya saat ini 6.Analisa ini dilakukan menggunakan perbandingan
antara nilai kepentingan dan kepuasan penumpang menggunakan metode analisa kuadaran yang nilainya didapatkan melalui hasil kuisioner yang telah dibagikan. Hasil dari analisa ini adalah mengetahui kinerja dan kepentingan penumpang pengguna jasa Bandara Sentani terhadap pelayanan yang telah dilakukan oleh pengelola
KESIMPULAN DAN SARAN FORECASTING JUMLAH
PENUMPANG 5 TAHUN KE DEPAN
FINISH ANALISA KUISIONER
Gambar 2.1. Diagram Alir Penyelesaian Tugas Akhir
START STUDI LITERATUR SURVEY
PENDAHULUAN PENGUMPULAN DATA KOMPILASI DATA A DATA SEKUNDER -Maskapai penerbangan
-Lay-out dan luasan terminal penumpang -Jadwal penerbangan 2 tahun terakhir -Jumlah penumpang 5 tahun terakhir
- Jadwal penerban DATA PRIMER
- Waktu pemrosesan penumpang
- Area maskapai di check-in area dan ruang keberangkatan
- Jumlah dan dimensi kursi di ruang keberangkatan - Luas baggage claim area dan Jumlah baggage
claim devices
III. HASIL dan PEMBAHASAN
3.1 Perhitungan Peak Hour Keberangkatan dan Kedatangan Penumpang Kondisi Eksisting. Dari data yang dimilki DIRJEN Perhubungan Udara didapatkan jumlah pergerakan penumpang maksimum pada saat peak hour.
Tabel 3.1 Rekap Penumpang harian Bandara Sentani
3.2 Perhitungan Check In Counter.
Jumlah Check In Counter dihitung dengan 2 metoda yaitu berdasarkan SNI 03-7046-2004 dan Metoda FIFO dengan waktu pelayanan per penumpang berdasarkan SKEP/91/V/2007dan hasil survey secara langsung. Waktu Pelayanan Per Penumpang berdasarkan SKEP/91/2007 : 0.91 < μ < 1.54 menit per penumpang. Berikut merupakan contoh perhitungan counter pada Merpati dengan menggunakan kedua metode tersebut.
Waktu Pelayanan Hasil Survey pada Loket Merpati didapat :
(
√ ) ( √ ) Dengan data sebagai berikut :
ẍ = 1.461296Menit σ= 0.875 = 1.96 α = 1 – 0.95 = 0.05 n = 81 ( √ ) ( √ ) 1.271 menit < < 1.652 menit
Penentuan Jumlah Check In Counter Berdasarkan SNI 03-7046-2004 :
Jumlah meja standar :
( ) ( ) Keterangan :
a= jumlah penumpang berangkat pada saat peak hour b= jumlah penumpang transit
t1= waktu pemrosesan check in perpenumpang (menit)
Penentuan Jumlah Check In Counter Berdasarkan FIFO
Bila ρ > 1, maka harus menambah loket check in Keterangan :
Λ = tingkat kedatangan (jumlah penumpang datang saat peak hour)
μ = tingkat pelayanan
WP = waktu pelayanan per penumpang (menit)
Tabel 3.2 Evaluasi Perhitungan Jumlah Check In Counter pada Terminal Penumpang Bandara Sentani
3.3 Security Check In
Hasil pengolahan datanya adalah sebagai berikut :
ẍ = 0.5357 Menit α = 1 – 0.95 = 0.05 σ = 0.255 n = 48 = 1.96 ( √ ) ( √ ) 0.464 menit < < 0.608 menit
a. Dengan Waktu Pelayanan Minimum = 0.464 Menit = 129.40 = 129 Penumpang / jam = 1.48
= 2 Loket Security check in
b. Dengan Waktu Pelayanan Minimum = 0.608 Menit = 98.71 = 98 Penumpang / jam = 1.95
= 2 Loket Security check in
dapat disimpulkan bahwa jumlah security check in pada kondisi eksisting masih kurang dalam memaksimalkan pelayanan penumpang khusunya pada loket security check in, untuk itu perlu adanya suatu pertimbangan agar loket security check in dapat digunakan sesuai Tanggal Waktu Jumlah Penumpang Berangkat Waktu Jumlah Penumpang Datang 05-09-2012 07:00 s/d 09:30 1,510 07:06 s/d 10:37 1,264 06-09-2012 06:15 s/d 10:20 1,154 07:30 s/d 10:03 1,047 Maskapai Loket Eksisting Jumlah Loket (SNI 03-7046-2004)
Jumlah Loket (FIFO)
Jumlah Loket SNI 03-7046-2004 dengan service time
Jumlah loket FIFO dengan service time Batas Bawah Batas Atas Batas Bawah Batas Atas Batas Bawah Batas Atas Batas Bawah Batas Atas Merpati Nusantara Airlines 3 3 5 3 4 4 5 4 5 Garuda Indonesia Airlines 3 3 5 3 4 4 5 3 4 Lion Air 2 4 6 3 6 4 5 4 5 Susi Air 2 1 1 1 1 1 1 1 1 Express Air 1 3 4 3 4 4 5 3 5 Sriwijaya Air 2 3 5 3 3 4 5 4 5 Trigana Air Services 2 3 4 2 4 2 3 2 3 Total 15 20 30 18 26 23 29 21 28
y = 136467x + 544856 R² = 0.9956 0
2000000
2006 2008 2009 2010 2011 2012
Pertumbuhan Penumpang / Tahun
dengan jumlah loket security check in yang telah tersedia.
3.4Evaluasi Ruang Tunggu Keberangkatan
Contoh Analisa Ruang Tunggu Keberangkatan Gate 1-3
Kondisi Eksisting Ruang Tunggu Keberangkatan gate 1-3 adalah sebagai berikut :
LuasTempat duduk = 285.6 m2 Luas Antar Kursi =285.6 m2 Luas Total Berdiri = 1675.8 m2 Luas standar berdiri (IATA) = 2 m2 Kapasitas Berdiri =
= 837 Orang
Kapasitas Total Ruang Tunggu Keberangkatan A1 adalah :
Kapasitas Total =Jumlah Tempat Duduk + Kapasitas Berdiri
= 952 + 837 = 1789 Orang Jumlah Penumpang Berdiri =Jumlah Penumpang-jumlah kursi = 384-952 = -568
Karena jumlah penumpang berdiri lebih kecil daripada kapasitas berdirinya, maka tidak perlu dilakukan perhitungan untuk menentukan tingkat pelayanan ruang tungg (LOS).
Contoh Perhitungan Luas Standar Ruang
Tunggu Gate 1-3
[ ] ( ) Keterangan :
A= luas standar ruang tunggu keberangkatan (m2) C= jumlah penumpang berangkat pada peak hour u= rata – rata waktu menunggu terlama penumpang di
ruang
tunggu (60 menit)
v=rata – rata waktu menunggu tercepat penumpang di ruang tunggu (20 menit)
I = proporsi penumpang yang menunggu terlama di ruang tunggu keberangkatan (0.6)
k = proporsi penumpang yang menunggu tercepat di ruang tunggu keberangkatan (0.4)
[( ) ( ) ] ( ) = 619.52 m2
Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa luas minimal ruang tunggu keberangkatan gate 1-3 adalah 619.52 m2 sedangkan luas ruang tunggu keberangkatan gate 1-3 saat ini adalah 2247 m2. Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa luas ruang tunggu keberangkatan gate 1-3 telah memenuhi standar dan syarat yang berlaku sesuai SNI 03-7046-2004.
3.5 Evaluasi Baggage Claim Area
a) Analisa Luas Total Baggage Claim Area
A = 0.9 c + (10%) Keterangan :
A = luas standar baggage claim area (m2) c = jumlah penumpang datang pada peak hour
A = 0.9 x 1585 + (10% x (0.9 x 1585)) = 1569.15 m2
Baggage claim area yang ada saat ini adalah 1988 m2. Dari perhitungan di atas dan luas area baggage claim area saat ini, baggage claim area Bandara Sentani masih memenuhi persyaratan dan peraturan yang berlaku saat ini.
b) Analisa Jumlah Baggage Claim Area
Perhitungan baggage claim devices untuk narrow body aircraft
Keterangan :
N= jumlah baggage claim devices rencana c= jumlah penumpang datang pada saat peak
hour
q= proporsi penumpang datang dengan menggunakan narrow body aircraft
=
5 buahDari hasil perhitungan diatas di dapat jumlah minimal untuk baggage claim devices adalah 6 buah, sedangkan baggage claim devices yang tersedia saat ini adalah 4 unit. Dapat disimpulkan bahwa baggage claim devices yang ada masih kurang dan sudah tidak memenuhi persyaratan dan peraturan yang berlaku saat ini.
3.6 Forecasting
Perhitungan forecasting dilakukan untuk
mengetahui jumlah pergerakan penumpang 5
tahun mendatang. Perhitungan forecasting ini
berdasarkan data pergerakan penumpang 5
tahun terakhir (2006 s/d 2012).
Tabel 3.3.Peramalan Pergerakan Penumpang 5 Tahun
No Tahun Jumlah Penumpang Per Tahun Tahun Ke - 1 2006 680649 1 2 2008 837614 2 3 2009 941470 3 4 2010 1080927 4 5 2011 1209240 5 6 2012 1385054 6
Forecasting dengan Linear y = 136467x+544856
7 2013 1500125 7
8 2014 1636592 8
9 2015 1773059 9
10 2016 1909526 10
Dari Tabel 3.3 diatas menunjukkan bahwa pergerakan penumpang tahun 2017 adalah 2.045.993 penumpang pertahun. Data diatas adalah data pergerakan secara keseluruhan di Bandar Udara Sentani Jayapura, untuk mencari jumlah penumpang pada gate 1-3 Bandar Udara Sentani maka dihitung berdasarkan distribusi penumpang untuk pergerakan penumpang keseluruhan di Bandara Sentani.
Tabel 3.4. Distribusi Penumpang Gate 1-3 Terhadap Jumlah Penumpang Keseluruhan di Bandara Sentani
Tabel 3.4 diatas menunjukkan distribusi
penumpang
gate
1-3
terhadap penumpang
keseluruhan di Bandar Udara Sentani pada Tahun
2012. Dari data tersebut dicari persentase
distribusi
penumpang
gate
1-3
terhadap
keseluruhan penumpang di Bandar Sentani. Proses
perhitungan persentase disribusi penumpang dapat
dilihat di bawah ini :
%Penumpang=
% Penumpang =
= 2.8 %
Penumpang gate 1-3 tahun 2017
= 2.045.993x2.8% = 568 orang
Penumpang gate 1-3 Bandara Sentani 2017
adalah 568 orang, dari data penumpang tahunan
tersebut di hitung jumlah penumpang pada saat
peak hour dengan mengacu pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Persentase TPHP
Total Annual Passanger THPH as a %
Annual Passanger
20 million and over 0.03 10.000.000 - 19.999.999 0.035 1.000.000 - 9.999.999 0.04 500.000 - 999.999 0.05 100.000 - 499.999 0.065 Under 100.00 0.12 Sumber : FAA Tabel 3.6 Peak Hour Rencana
Dengan adanya perkiraan jumlah penumpang saat
peak hour hingga 5 tahun ke depan bisa dijadikan
bahan untuk rencana pengembangan terminal
Bandara Sentani.
3.7Analisa Kuisioner
Dalam pengisisan kuisioner mengenai profil
responden ini, responden diminta untuk memilih
satu jawaban yang diajukan antara lain Gender,
pekerjaan, penghasilan tiap bulan, pendidikan
terkahir, tujuan perjalanan.
3.8 Uji Validitas
Dalam pengujian ini nilai validitas dihitung dengan menggunkan korelasi antara satu item dengan item secara keseluruhan dengan menggunakan rumus korelasi (r). berdasarkan hasil perhitungan tersebut, diuji dengan nilai r dan tabel (N = 200,𝝰 = 10%). Koefisien korelasi setiap variabel kepuasan atau harapan harus lebih besar dari angka kritis untuk 200 responden yaitu r = 0.181.
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Tingkat Kepentingan
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Tingkat Kepuasan
Dari hasil uji validitas tersebut terlihat bahwa semua angka korelasi pada variabel yang diharapkan dan dirasakan lebih besar daripada angka kritis 0.181, jadi dapat disimpulkan bahwa 9 pertanyaan kuesioner untuk penumpang yang diajukan semuanya valid dan dapat disertakan pada analisis selanjutnya.
Tahun Jumlah Penumpang Keseluruhan Bandar Sentani Jumlah Penumpang gate 1-3 2012 1.385.054 384 2013 1500125 0.05 750 2014 1636592 0.05 818 2015 1773059 0.05 886 2016 1909526 0.05 954 2017 2045993 0.05 1023
Variabel Koef.Korelasi Angka kritis 10
% Status 1 0.419 0.181 Valid 2 0.409 0.181 Valid 3 0.562 0.181 Valid 4 0.588 0.181 Valid 5 0.751 0.181 Valid 6 0.738 0.181 Valid 7 0.738 0.181 Valid 8 0.699 0.181 Valid 9 0.754 0.181 Valid
Variabel Koef.Korelasi Angka kritis
10 % Status 1 0.643 0.181 Valid 2 0.703 0.181 Valid 3 0.590 0.181 Valid 4 0.739 0.181 Valid 5 0.731 0.181 Valid 6 0.701 0.181 Valid 7 0.723 0.181 Valid 8 0.731 0.181 Valid 9 0.660 0.181 Valid
1 2 3 4 5 6 7 8 9 4.2 4.25 4.3 4.35 4.4 4.45 4.5 4.55 4.6 0 1 2 3 4 K e p e n tingan Kepuasan
analisa kuadran
3.9 Uji Reliabilitas
Dengan menggunakan program Microsoft Excel uji reliabilitas yang dilakukan pada atribut-atribut tingkat kepentingan menghasilkan koefisien alfa Cronbach 𝝰 = 0.8049, dan atribut-atribut yang menyatakan kepuasan koefisien 𝝰 = 0.8629. Dengan semakin tinggi nilai koefisien alfa yang semakin mendekati 1.00, maka semakin tinggi pula tingkat reliabilitasnya. Dari hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa nilai koefisien alfa lebih besar dari r tabel ( N=200, 𝝰 = 10%) sebesar 0.181 sebagai angka kritis, berarti kedua bagian kuisioner tersebut termasuk reliabel (andal) dengan taraf keandalan tinggi. Sehingga memenuhi syarat untuk dilakukan analisis lebih lanjut.
3.10 Analisa Kuadran
Hasil analisa kuadran terhadap hasil survey diperoleh hasil bahwa pada:
1. Kuadran I terdapat atribut mengenai kemudahan mendapatkan informasi mengenai pengaturan/kepastian jadwal keberangkatan pesawat(4), lama pelayanan pada check-in counter(3) kenyamanan ketika berada di ruang tunggu keberangkatan dan ruang kedatangan (2). Pada kuadran ini memuat atribut pelayanan di Bandara Sentani yang dianggap penting oleh pengunjung tetapi pada kenyataannya atribut tersebut belum sesuai dengan harapan pengunjung. 2. Kuadran II terdapat atribut keleluasaan pada ruang tunggu keberangkatan (1), Atribut pelayanan dalam kuadran ini menunjukkan bahwa dipertahankan untuk waktu selanjutnya.
3. Kuadran III terdapat atribut-atribut, jaminan keamanan dan keselamatan ketika berada di bandara(menunggu penerbangan, menunggu teman/keluarga yang datang pada saat meninggalkan bandara) (7). Atribut yang terdapat dalam kuadran ini dianggap kurang penting oleh penumpang dan pada kenyataanya kinerjanya tidak terlalu istimewa. Peningkatan trhadap atribut yang masuk dalam kuadran ini dapat dipertimbangkan kembali karena pengaruhnya terhadapa manfaat yang dirasakan oleh pengunjung sangat kecil. 4. Kuadran IV terdapat atribut proses pengambilan
barang di baggage claim area (5), perhatian petugas untuk cepat tanggap daalm menyelesaikan keluhan (6), petugas bandara dalam bertindak sopan dan ramah (8), fasilitas laporan kehilangan(9). Atribut-atribut pelyanan yang terdapat dalam kuadran ini dianggap kurang penting oleh penumpang tetapi menunjukkan responden menerima pelyanan lebih dari apa yang diharapkan sehingga tidak menjadi prioritas perbaikan
Grafik 3.1. Diagram Analisa Kuadran
KESIMPULAN
Dari hasil perhitungan yang dilakukan menunjukkan bahwa kinerja yang dimiliki terminal Bandar Udara Sentani Jayapura masih kurang baik pada bagian Check In counter. Pada bagian ruang tunggu keberangkatan sudah cukup baik dan dapat melayani dengan baik pada pergerakan jam puncak namun kenyamanan pada ruang tersebut harus lebih ditingkatkan lagi. Untuk fasilitas baggage claim pada sudah cukup baik tetapi harus menambah jumlah unit baggage claim devices menjadi 5 unit untuk dapat melayani penumpang dengan baik. untuk kepastian mendapatkan infomasi jadwal penerbangan harus lebih diperhatikan lagi oleh pihak pengelola Bandara Sentani.
DAFTAR PUSTAKA
Alfian T R. (2012). Evaluasi Kinerja Terminal Penumpang 1 A
Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta. Surabaya :
Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS
Badan Standardisasi Nasional, (2004). SNI 03-7046-2004 :
Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia Mengenai Terminal Penumpang Bandar Udara sebagai Standar Wajib. Jakarta : Badan Standardisasi Nasional.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. (2007). Peraturan Direktur
Jenderal Perhubungan Udara Nomor:SKEP/91/V/2007: Penilaian Kinerja Bandar Udara. Jakarta : Departemen
Perubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Horonjeff, R. (1993). Planning and Design of Airport. United States :
McGraw-Hill, inc.
Mardoko, A. (2008). Analisa Kepuasan Penumpang Pengguna Jasa
Bandar Udara Terhadap Pelayanan di Terminal Domestik Bandara Juanda. Surabaya : Jurusan Teknik Sipil FTSP
ITS.
Novitasari, (2005). Penentuan Jumlah Gate di Bandar Udara
Internasional Juanda. Surabaya : Jurusan Teknik Sipil
FTSP ITS.
Ryan G.H, (2012). Studi Kinerja Penaganan Bagasi Pada Terminal
Kedatangan Domestik Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar. Makassar : Jurusan Teknik Sipil
UNHAS.
Shaska, K. (2011). Evaluasi Kinerja Terminal Penumpang
Internasional Bandar Udara Juanda. Surabaya : Jurusan