• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH SUHU TERHADAP KONDUKTIVITAS ELEKTROLIT PADAT (Cul)0,5(β-Al2O3)0,5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH SUHU TERHADAP KONDUKTIVITAS ELEKTROLIT PADAT (Cul)0,5(β-Al2O3)0,5"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Sains Materi Indonesia

Indonesian Journal of Materials Science

Vol. 6, No. ], Oktober 2004, hal: 40 -44 ISSN: /411-1098

PENGARUH SUHU TERHADAP KONDUKTIVITAS

ELEKTROLIT PADAT (CuI)o,5(P-AI

2

0

J

)0,5

ABSTRAK

P. Purwanto, E.Kartini dan Safei Purnama

Puslitbang Iptek Bahan(P3lB) - BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong 15314, Tangerang

PENGARUH SUHU TERHADAP KONDUKTIVITAS ELEKTROLIT PADAT (CuI)O,!l(!3-A1P3 )O,!l' Bahan elektrolit padat (CuI)o.5(!3-AIP3)0.5 telah dibuat dengan reaksi padatan yaitu dengan campuran antara CuI dan !3-Alz03• kemudian dikompaksi dan dilakukan pemanasan pada suhu 300°C selama 3 jam. Nilai konduktivitas (CuI)o 5(!3-AIP3)O 5 adalah meningkat terhadap suhu dan frekuensi tertentu. Pola difraksi sinar bahan elektrolit padat (CuI)o 5(!3~AIP3)O 5 didominasi oleh puncak-puncak CuI dari pada puncak !3-Alz03. Energi aktivasi bahan elektrolit padat tersebut relatif stabil, dengan nilai berkisar 0,09 eV sampai 0,13 eY. Konduktivias elektrolit padat (CuI)o5(/3-AIP3)O.5 pada suhu ruang dan pada suhu 300°C adalah 1,48 x 10.5 Slcm dan 8,33 x 104 Stcm.

Kala kunci : Bahan elektrolit padat,struktur kristal,konduktivitas

ABSTRACT

THE TEMPERATURE INFLUENCE AGAINST CONDUCTIVITY OF SOLID STATE ELECTROLYTE OF (CunO,!l(!3-AIP3 )O,!l. The solid electrolyte (CuI)0,i!3-AIP3 )0.5 has been prepared by a solid state reaction, by mixing of CuI with /3-AIP3 powders. The mixture was compacted and heated at the temperature 300°C for 3 hours. The conductivity values of (CuI)0.l/3-AIP3 )0.5 increased with the temperature and frequency. The x ray diffraction peaks of the solid electrolyte (CuI)0.5(!3-AIP3 )0.5 are dominated by the peaks of CuI than the peaks of /3-AIP3' The activation energy of the solid electrolyte is relatively stable, with the range from 0.09 eV to 0.13 eV. The conductivities solid electrolyte (CuI)0.i/3-AIP3 )0.5 at room temperature and at 300°C are 1.48 x 10.5 Stcm and 8.33 x 104 Stcm,

respectively.

Key word: Solid state electrolyte, crystal structure, conductivity

PENDAHULUAN

Suatu bahan dinamakan konduktor padat jika dapat menghantarkan Iistrik melalui pergerakan ion dalam bentuk padat. Jika bahan elektrolit padat memiliki konduktivitas ion yang tinggi dapat digunakan sebagai bahan elektroli padat.

Bahan elektrolit padat dibagi menjadi tiga kelompok struktur kristal dengan konduktivitas ion yang lebih baik, ketiga kelompok tesebut yaitu : 1). Struktur yang mempunyai banyak cacat kisi, 2). Struktur kristal, yang tempatnya diisi oleh ion dengan jumlah lebih dari jumlah ion yang sebenaroya ada dan 3). Struktur yang mempunyai lintasan konduksinya berupa lapisan, dimana ion dapat bergerak dengan mudah dari satu lapisan ke lapisan lain [1].

Beta alumina (P-AlP3) telah diketahui memiliki mobilsasi ion dan mempunyai kemampuan untuk menggantikan ion sodium dengan kation lain dengan cara pertukaran ion . Perubahan kerapatan

40

pada bahan P-AIP3 menyebabkan terjadinya mobilisasi ion sodium dan adanya kation logam pada bidang konduktivitas yang membuat ion-ion tertarik, sehingga P-AIP3 mempunyai konduktivitas ionik yang tinggi [2-4].

Penelitian sebelumnya telah dibuat bahan elektrolit padat (CuI),(P-AIP3 )1., berbasis P-AIP3 dengan niJai konduktivitas pada suhu ruang sebesar (4 -10) x 10-5 S/cmpada v=1 Volt dan ( 0,9-3,0) x 1O-7S/cm padav=2 Volt [5].

Dengan adanya cacat pada bahan ini diharapkan didapat sifat konduktivitas yang baik, dan dengan diberikan perJakuan panas ini berperan dalam pembentukan bahan elektrolit padat (CuI)o iP-AIPJo 5' agar lebih kompak bahan CuI dengan P-Aipr '

Alasan penelitian ini untuk mendapatkan bahan (CuI)o,sCP-AIP3)o,5 sebagai bahan elektrolit padat yang lebih optimum sifat konduktivitas yang nantinya digunakan pada baterai .

Jurnal Sains Materi Indonesia

Indonesian Journal ofMaterials Science

PENGARUH SUHU TERHADAP KONDUKTIVITAS

ELEKTROLIT PADAT (CuI)0,5(B—A1203 >05

P. Purwanto, E.Kartini dan Safei Pumama

Puslitbang Iptek Bahan(P3lB) - BA TAN Kawasan Puspiptek, Serpong 15314, Tangerang

ABSTRAK

PENGARUH SUHU TERHADAP KONDUKTIVITAS ELEKTROLIT PADAT

(Cul)05(B-A1203 )o5. Bahan elektrolit padat (CuI)0.5(B-A1203)ol5 telah dibuat dengan reaksi padatan yaitu dengan campuran antara Cul dan B-AIZOS, kemudian dikompaksi dan dilakukan pemanasan pada suhu 300 0C selama 3 jam. Nilai konduktivitas (Cul)0‘5(B-A1203)0>5 adalah meningkat terhadap suhu dan frekuensi tenentu.

Pola difraksi sinar bahan elektrolit padat (CuI)0.5(B-A1203)0‘5 didominasi oleh puncak-puncak CuI dari pada puncak B-A1203. Energi aktivasi bahan elektrolit padat tersebut relatif stabil, dengan nilai berkisar 0,09 eV sampai 0,13 eV. Konduktivias elektrolit padat (Cul)0_5(B-A1203)0.5 pada suhu ruang dan pada suhu 300 °C adalah 1,48 x 10'5 S/cm dan 8,33 x 10“ S/cm.

Kata kunci : Bahan elektrolit padat,struktur kristal,konduktivitas

ABSTRACT

THE TEMPERATURE INFLUENCE AGAINST CONDUCTIVITY OF SOLID STATE ELECTROLYTE 0F (CuI)05(B-AI203 )05. The solid electrolyte (CuI)o‘5(B-AIZO3 )0‘5 has been prepared by a solid state reaction, by mixing of CuI with B-A1203 powders. The mixture was compacted and heated at the temperature 300 °C for 3 hours. The conductivity values of (CuI)0~5(B-A1203)0.5 increased with the temperature and frequency. The x ray diffraction peaks of the solid electrolyte (Cul)0‘5([3-A1203 )O_5 are dominated by the peaks of Cul than the peaks of B-AIZOS. The activation energy of the solid electrolyte is relatively stable, with the range from 0.09 eV to 0.13 eV. The conductivities solid electrolyte (CuI)0_5(B-A1203)0v5 at room temperature and at 300 °C are 1.48 x 10'5 S/cm and 8.33 x 10“ S/cm,

Vol. 6, No. 1, Oktober 2004, ha] : 40 - 44 ISSN:1411-1098

respectively.

Key word : Solid state electrolyte, crystal structure, conductivity

PENDAHULUAN

Suatu bahan dinamakan konduktor padat

jika dapat menghantarkan listrik melalui pergerakan

ion dalam bentuk padat. Jika bahan elektrolit padat memiliki konduktivitas ion yang tinggi

dapat digunakan sebagai bahan elektroli padat.

Bahan elektrolit padat dibagi menjadi

tiga kelompok struktur kristal dengan

konduktivitas ion yang lebih baik, ketiga kelompok tesebut yaitu : 1). Struktur yang mempunyai banyak cacat kisi, 2). Struktur kristal, yang tempatnya diisi oleh

ion dengan jumlah lebih dari jumlah ion yang

sebenamya ada dan 3). Struktur yang mempunyai lintasan konduksinya berupa lapisan, dimana ion dapat bergerak dengan mudah dari satu lapisan ke

lapisan lain [1].

Beta alumina (B-A1203)telah diketahui memiliki mobilsasi ion dan mempunyai kemampuan untuk menggantikan ion sodium dengan kation lain dengan cara pertukaran ion . Perubahan kerapatan

40

pada bahan B-A1203 menyebabkan terjadinya mobilisasi ion sodium dan adanya kation logam pada bidang konduktivitas yang membuat ion-ion tertarik, sehingga B-AIZO3 mempunyai konduktivitas ionik yang tinggi [2-4].

Penelitian sebelumnya telah dibuat bahan elektrolit padat (Cul)x(B-AIZO3 )l_x berbasis B-AIZO3

dengan nilai konduktivitas pada suhu ruang sebesar (4 -10) x 10‘5 S/cm pada v=1 Volt dan ( 0,9-3,0) x 10‘7 S/cm

padav=2 Volt [5].

Dengan adanya cacat pada bahan ini diharapkan didapat sifat konduktivitas yang baik, dan dengan diberikan perlakuan panas ini berperan dalam

pembentukan bahan elektrolit padat (CuI)0 5(IS-A1203 )05, agar lebih kompak bahan CuI dengan B-Al203.

Alasan penelitian ini untuk mendapatkan bahan (CuI)0,5(B-A1203)0,5 sebagai bahan elektrolit padat yang lebih optimum sifat konduktivitas yang nantinya digunakan pada baterai .

(2)

Pengaruh Suhu Terhadap KondukJivitas Elektrolit Padat (Cul)o.l~AIP)OJ (P. Purwanto)

METODEPERCOBAAN

Preparasi

Sam pel

Proses pembuatan bahan elektrolit padat (CuI)o 5(P-AlP3)0 5 dengan metode reaksi padat. Serbuk P-A12

0

3 dan CuI'dengan formula (Cul)o ~(P-AlP)o s.

Kedua bahan tersebut dicampur untuk membuat pelet sebanyak 2 g dan digerus pada mortal supaya merata. Campuran serb uk J3-AIP3 dan CuI dilakukan kompaksi dengan tekanan 3 ton, dan dilanjutkan pemanasan pada suhu 300 °C selama 3 jam.

Pengukuran dengan Difraksi Sinar-X

Setelah bahan elektrolit padat (Cul)/AlP3 )I.X

disinter, selanjutnya dilakukan analisis struktur kristal dengan mempergunakan difraksi sinar-X, dengan menggunakan target Cu dengan panjang gelombang A = 1,542 A, tegangan 30 kV dan arus 30 rnA.

Pengukuran Konduktivitas

Pengukuran konduktivitas bahan elektrolit padat (CuI)o 5(J3-AIP3)0 5 dan J3-AIP3 dilakukan dengan alat LCR-meter dengan frekuensi 0, 1 Hz sampai 100 kHz pada tegangan 1 Volt, 2 Volt, dan 3 volt.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Difraksi Sinar-X

Dari Gambar I a sampai dengan Gambar Ie, menunjukkan pola difraksi bahan J3-AIP3' CuI dan (CuI)o s(P-AIP3)0 s setelah disinter. Gambar I a, bahan J3-A12

0

3 setelah disinter menunjukkan adanya

13"

-AlP3

pada sudut 28 sebesar 30° sampai dengan 40°, dan pada sudut antara 40° sampai dengan 50° menunjukkan eampuran

13"

-AIP3 dan J3-AIP3, pada sudut 500sampai dengan 700menunjukkan J3'-AIP3'

5D.-______________________ - , 3D c O~~~~~~~~~~ Al 41 5) 29

Gambar I. (a) Difraksi sinar-X P-AI,O, (b) Difraksi sinar-X CUD"5 (c ) Difraksi sinar-X (Cul)().s<~-AI,O,)()5

Pada Gambar Ie, menunjukkan pola difraksi (Cu1)05 (J3-AIP)o 3' dimana puneak-puneak difraksi yang masih muneul yaitu CuI, P-AIP3 dan gabungan antara CuI

+

J3-AIP3' sehingga bahan eampuran ini membentuk suatu komposit bahan elektrolit padat.

Dari Gambar I e,dilakukan analisis bahan komposit elektrolit padat (CuI)o ~(P-AI203)0 5 dan didapat hasil sebagai berikut : ' , 29 Keterangan 29 Keterangan 25,59 Cui 52,39 Cui 29,63 Cui 57,91 ~-Ab03 35,74 ~-A"OJ 61,43 Cui 37,28 ~-A"Ol 67,43 Cul+~-A"OJ 42,31 Cul+~-A"OJ 77,19 Cul+~-A"OJ 50,05 Cul+~-A"03

Dari gambar pola difraksi sinar-X, selanjutnya dilakukan analisis peregangan kisi dari kristal CuI dan bahan (Cul)o./J3-AIPJ )0.5 [6], yaitu :

J3(eos 8/A) = 0,9/0 + 2 TJ(sin 8/A)

dimana

13

adalah lebar puneak difraksi pada FWHM, 8 adalah sudut Bragg, A adalah panjang gelombang sinar-x, D adalah ukuran besar butir, TJ regangan kisi. Hasil analisis ditunjukkan pada Tabel I.

Tabel I. Hasil perhitungan untuk '1, dan D,

Bahan 11 D(oA)

Cui -0,201 5,187

~-AhOJ 0,002 1500

(Cul~I.5(~-AhOJ )05 1,928 1,327

Dari perhitungan Tabel I, bahan elektrolit padat (CuI) (J3-AI 03) mengalami 0,5 2 0,5 strain setelah ditambahkan CuI ke dalam J3-AlP3 dengan nilai strain 1,928. Ukuran butiran dari eampuran (CuI)o 5(J3-AlP3)0 5 menjadi lebih

kecil dengan ukuran 1,327

A.

.

Konduktivitas

(CuI)oif3-AI203)o,5

Hasil pengukuran konduktivitas pada bahan (CuI) (P-AlO) sebagai fungsi dari frekuensi dan 0,5 2 3 0,5 tegangan ditunjukkan pada Gambar 2a sampai dengan Gambar 2e. Seeara umum dari Gambar 2a sampai dengan Gambar 2e terjadi kenaikan konduktivitas dengan frekuensi pada suhu ruang dan 100°C tidak terjadi perubahan yang signifikan dengan variasi tegangan, tetapi pada suhu 150°C, terjadi perubahan konduktivitas pada frekuensi tinggi. Sedangkan pada Gambar 2e sampai dengan Gambar 2e, menunjukkan pola yang sama, namum memiliki nilai konduktivitas yang berlainan.

(3)

Jurnal Sains Materi Indonesia

Indonesian Journal of Materials Science

Pengukuran konduktivitas bahan eletrolit padat (CuI)o,s(!3-AlP3)o,5 sebagai fungsi dari frekuensi dengan potensial 0,1 Volt sampai dengan 3 Volt pada suhu ruang dan juga fungsi suhu pemanasan. HasH konduktivitas menunjukkan adanya perubahan terhadap frekuensi, tegangan dan suhu. Untuk menganalisis konduktivitas elektrolit padat (CuI)o/!3-AlP)o,5 dengan menerapkan model cr

= 0)11

[7].

42

Konduktlvltas (Culla.s( lI-A1zo,la .. -(T -Auang)

-4.5

E

u -50' . ~ to CII

..s

-5.5 • V-1 vol .V"'2.vol • V-3vol

••

,.rIII'"

.. ..-._1

-6.0 +----,---,..----r---~ -2.0 0.0 2.0 4.0 6.0 Log f(Hz)

Gambar la. Konduktivitas (CuI)o"(P-AI20,)o,, dengan

variasi potensial pada suhu ruang

-4.4

1-4·6 . -.; -4.6

8'

...I -5.0

KondukUvltas (Cullo.s(P-AIA 1o.r(T100)

IV-lvoll / • V=2 voll .V=3voll

.iiI

I I • • . --5.2 +.---,---~---,---t -2.0 0.0 2.0 Log f(Hz) 4.0 6.0

Gambar lb. Konduktivitas (CuI)o.,(P-AIP,)o" dengan variasi potensial pada T = 100 ·C

KondukUvltas (Cullo.s( P-A1z03Io.s-(T150)

-3,6 _ -3.8

i

to -4.0 !r --I -4,2 • V=1 volt • V=2 yoM .V=3voN

.J

· '. Dna_II!I!I!II'

:

...

-4.4 -l-'--~---,---~---i -2.0 0.0 2.0 Log f(Hz) 4.0 6,0

Gambar le. Konduktivitas (Cul)o"(P-AIP,)o,, dengan variasi potensial pada T =ISO OC

-3..4

i

-3.6

~

..

.§'

-3.8

/

.V=3vdt , / I I I . . . . " " 1111=1 vdt • V=2vdt -4.0 -\---~---,---~---i -2.0 0,0 2.0 Log f(Hz) 4,0 6.0

Gambar ld. Konduktivitas (CuI)o"(P-AIP,)o,, dengan variasi potensial pada T = 200 ·C

Vol. 6, No. I, Oktober 2004, hal: 40 -44

ISSN: l41J-1098

-2,8 KondukUvltas (Cullo.S(P~)o,s -(T3OO) aV'l voll

)

~ -2,9 .V=2voll u • V=3 voll iii -; -3,0 ~

U.'"

...I -3.1

I

II

-3.2 -2.0 0.0 2.0 4.0 6.0 Logf(Hz)

Gambar le. Konduktivitas (CuI)o./P-AIP,)o" dengan variasi potensial pada T =300 ·C

Tabella. Konduktivitas elektrolit padat (CuI)o"(p-Aip'o,,,pada T=2S ·C

Sampel 001 (stem) 0'02 (Stem) crO:J (Stem) CuI-05VI 3,78. 10-6 2,S6. 10-6 1,48. 10-6 CuI-OSV2 3,8S. 10-6 3,04, 10-6 1,49. 10-6 Cul-OSV3 3,93, 10-6 3,19.10-6 I,SS. 10-6 Tabel lb. Konduktivitas elektrolit padat (CuI)o"(P-AIP,)o,, pada T=IOO ·C

Sampel 0'01 (Stem) 0'02 (Stem) 0'03 (Stem)

CuI-OSVI 9,19.10-6 1,81. 10,5 1,03. 10,5 CuI-OSV2 9,29. 10-6 1,88. 10,5 1,03. 10,5 CuI-OSV3 9,32. 10-6 1,89. 10'5 1,12. 10'5 Tabel le. Konduktivitas elektrolit padat (CuI)o"(p-AIP,)o,, pada T=ISO ·C

Sampel 0'01 (Stem) 0'02 (Stem) 0'03 (Stem) Cul-OSVI 7,02, 10" 10,2. 10'5 I,4S. 10-5 Cul-OSV2 6,2S. 10,5 8,28. 10'5 1,31. 10-5 Cul-OSV3 S,81. 10-5 8,04.10,5 1,09. 10,5 Tabel ld. Konduktivitas elektrolit padat (Cul)o"(P-AIP,)o,, pada T=200 ·C

Sampel 0'01 (Stem) 0'02 (Stem) 0'03 (Stem)

Cul-OSVI 1,63, 10-4 1,12, 10-4 4,04. 10,5 Cul-0SV2 1,63. 10-4 1,09. 10-4 3,73. 10'5 Cul-OSV3 1,64, 10'4 1,08, 10-4 3,81. 10-5 Tabel le. Konduktivitas elektrolit padat (CuI)o,,(P-AIP,)o., pada T=300 DC

Sampel 0"01 (Stem) 0"02 (Stem) Cul-05Vl 8,33. 10-4 1,04. 10-4 Cul-05V2 8,08,10-4 l,01. 10-4 Cul-05V3 7,92. 10-4 1,00. 10-4 Keterangan:

Cul-05VI =(CUI)o.5(P-AbO,)o.5 pada V= I volt CuI-05V2 =(CuI)o,'(P-AIz03)o" pada V= 2 volt Cul-05V3 =(Cul)o.'(P-AbO,)o.5 pada V= 3 volt

Ii

aO, (Stem) 2,93, 10-4 2,80. 10-4 2,82. 10-4

(4)

Pengaruh Suhu Terhadap Konduktivitas Elektrolit Padat (Cul)o.l~AIP3)(),5 (P Purwanto) Persamaan:

O'=O'f °

diubah menjadi bentuk logaritma yaitu : log 0' = log 0'0

+

slog f

dimana

( j adalnh kondllktivitns

s adalah filktor eksponent power ( O<s< I) eksponent power ini sudah dipengaruhi suhu untuk mencapai harga limit 1.

Hasil perhitungan konduktivitas bahan elektrolit padat (CuI)05(~-AlP3)05_ yang merupakan hasilfitting pada daerah' frekuensi rendah 0,1 Hz sampai dengan 100 Hz, medium 200 Hz sampai dengan 10.000 Hz dan tinggi 20 kHz sampai dengan 100 kHz dengan hasil ditunjukkan pada Tabel2a sampai dengan Tabel 2e .

Dari Tabel 2a, nilai konduktivitas pada bahan (CuI)o 5(~-AlP3)0 5 pada suhu 25°C dengan divariasi poten'sial dengllll nilai konduktivitas berkisar 3,7

x

10-6 S/cm sampai dengan 4,1

x

10-6 S/cm pada

frekuensi rendah, pada frekuensi medium berkisar 0,04 x 10-6 S/cm sampai dengan 3,2 x 10-6 S/cm, dan pada frekuensi tinggi berkisar ( 0,15 x 10-5 S/cm sampaai dengan 3,87 x 10-5 S/cm. Pada suhu 25 OC dengan variasi potensial 1 Volt sampai dengan 3 Volt nilai konduktivitasnya stabil pada setiap interval frekuensi, kecuali pada frekuensi medium dengan potensial 0,1 Volt dengan nilai konduktivitas 0,04

x

10-6 S/cm dan

3,87

x

10-5 S/cm. Hal ini menunjukkan ada perbedaan nilai yang tinggi pada konduktivitas terse but.

Pada Tabel 2c, menunjukkan nilai konduktivitas (Cul)o 5(~-AI203)0 5 pada suhu 100°C. Nilai tersebut relatif stabil 'baik pada ' frekuensi rendah, medium dan tinggi terhadap variasi potensial.

Nilai konduktivitas pada suhu 150°C dengan variasi potensial diperoleh nilai yang relatif stabil. Begitu juga pada suhu 200°C dan 300 °C dengan nilai konduktivitas yang cukup tinggi sekitar 9,12x lO'4S/cm.

Apabila diamati nilai konduktivitas bahan elektrolit tersebut terhadap fungsi suhu, nilai konduktivitasnya mengalami kenaikan yang cukup berarti pada frekuensi rendah dan tinggi.

Energi Aktivasi

(CuI)o.s<~-AI203)o,s

Energi Aktivasi (Ea) bahan elektrolit padat (CuI)0,5(~-AIP3 )0,5 dihitung dengan persamaan Arrhenius: 0'

=

0'0 exp( -Ea/k. T) dimana 0' = konduktivitas Ea = energi aktivasi k = konstanta Boltzman T = suhu

Dengan membuat gam bar hubungan antara log 0'

terhadap 10001T, diperoleh energi aktivasi, ditunjukkan pada Gambar 3a sampai dengan Gambar 3c. Perhitungan energi aktivasi bahan elektrolit padat yang lain telah dilakukan [8].

Gambar 3a. Kurva Arrehenius pada potensial I Volt, 2 Volt dan 3 Volt pada frekuensi 0,1 Hz - 100 Hz

(Cu I )o,5(I3-AI203)o,5

-2,0 --- .. --

---E

~ -4,0 C/) \:) C) 6,0 -o ...J

• • • I

ClV=1 volt &V=2 volt eV=3 volt

-8,0 - l - - - r - - - , - - - . . . , 2 3 4 1000rr

Gambar 3b. Kurva Arrehenius pada potensial I Volt, 2 Volt dan 3 Volt pada frekuensi 0,2 kHz -10 kHz

-2,0

E

~ -4,0

-

b C> -6,0 o ...J -8,0 1

rlV=1 volt . , &V=2 volt

I

eV=3 volt

2

3

4

10001T

Gambar 3e. Kurva Arrehenius pada potensial I Volt, 2 Volt dan 3 Volt pada frekuensi 20 kHz - 100 kHz

Tabel 2/ Energi aktivasi bahan elektrolit padat (CuI)o 5(P-AI,OJ )05

f I volt 2 volt 3 volt

fl 0,\3 eV 0,13 eV 0,13 eV f2 0,09 eV 0,09 eV 0,09 eV f3 0,12 eV 0,12 eV 0,11 eV Keterangan : fl= 0,1 - 100 Hz, f2= 200-10,1000 Hz, f3=20-100 K,Hz 43

(5)

Jurnal Sains Mater; Indonesia

Indonesian Journal of Materials Science

Perhitungan energi aktivasi dengan mempergunakan persamaan Arrhenius diperoleh energi aktivasi bahan elektrolit padat (CuI)o,s(!3-AlP3 )0,5, ditunjukan pada Tabel2f. Energi aktivasi bahan elektrolit padat relatif stabil, baik variasi tegangan maupun frekuensi. - 2 , 0 , - - - ,

~

-4,0 ~ b CD -6,0 o ...J

~

,::::::r>·-·

-'-~1=1

Hz • f2=100 Hz --'-f3=100 k.Hz -8,0 +---...,...----.----,----1

o

100 200 Suhu (0C) 300 400

Gambar 4a. Hubungan konduktivitas (Cul)oi~-AIP3 )05 terbadap suhu pada v= I Volt

-2,0

- r - - - ,

E

~ -4,0 b C) -6,0 o ...I

~

. / / c --'-f1=1 Hz • f2=100 Hz _f3=100 k.Hz -8,0 +---,----r----r---~

o

100 200 300 400 Suhu (0C)

Gambar 4b. Hubungan konduktivitas (CuI)0.5(~-A1P3 )0.5 terhadap suhu pada v= 2 Volt

-2,0

- r - - - ,

K

-4,0 ~ :;, -6,0 o ..J

~Hz

f2=100 Hz _f3=100 k.Hz -8,0

+---.,----...----...---i

o

100 200 Suhu (0C) 300 400

Gambar 4c. Hubungan konduktivitas (CuI)0.s(~-A1P3 )05 terbadap suhu pada v= 3 Volt

Hubungan antara konduktivitas terhadap suhu ditunjukkan pada Gambar 4a sampai dengan Gambar 4c. Pada gambar tersebut terlihat konduktivitas naik terhadap fungsi subu, baik pada frekuensi I Hz, 100 Hz, dan 100 kHz. Dari ketiga gam bar terse but terlihat konduktivitas tidak tergantung pada tegangan, walaupun tegangan terse but divariasi antara I Volt sampai dengan 3 Volt.

KESIMPULAN

Bahan elektrolit padat (CuI)o,s(!3-AIP3)o,s telah dibuat dengan reaksi padatan yaitu campuran antara CuI dan !3-AIP3' Campuran antara CuI dan !3-AIP3 membentuk komposit (CuI)0.s(!3-AI20)o.s' N ilai konduktivitas bahan elektrolit padat naik terhadap suhu pemanasan, namun relatip stabil terhadap, potensial dan 44

Vol. 6, No. I, Olaober 2004, hal: 40 - 44 ISSN: I4Il- 1098 frekuensi. Nilai energi aktivasi yang diperoleh dalam rentang 0,09 eV sampai dengan 0, 13 eV.

DAFTAR ACUAN

[I]. TATA SURDIA DAN SHINROKU SAITO, Pengetahuan Bahan Teknik, PT. Pradnya Paramita, Jakarta, (1985)

[2]. W. ANTHONY R, Solid State Chemestry and Its Application, John Wiley & Son, Singapura, (1989) [3]. G URRETATVZCAYA, MANUEL J, Mat. Res.

Bull., 27(1991) 375-385

[4). S. CHANDRA, Superionic Solid, Principle and Applications, North Holland Publish Co., Amsterdam, (1981 )

[5]. P. PURWANTO, S. PURNAMA, danE.KARTINI,

Jurnal Sains Materilndonesia, 5(2)(2004) 14-18

[6]. E. KARTINI et. all., Phys. Rev., 61 (2002) 1036-1042

[7]. W. K. LEE, J. F. LIU and A. S NOWICK, Physc.

Rev. Lett., 67 (12)(1991) 1959

[8]. E.KARTINI et. all., Journal of Non-Crystalline Solids, 312-314 (2002) 628-632

Gambar

Tabel  I.  Hasil  perhitungan  untuk  '1,  dan  D,
Gambar  la.  Konduktivitas  (CuI)o&#34;(P-AI 2 0,)o,,  dengan  variasi  potensial  pada  suhu  ruang
Gambar 3e.  Kurva  Arrehenius  pada  potensial  I  Volt,  2  Volt  dan  3  Volt  pada  frekuensi  20  kHz  - 100  kHz
Gambar 4a.  Hubungan  konduktivitas  (Cul)oi~-AIP3  )05  terbadap  suhu  pada  v=  I  Volt

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini menunjukkan bahwa tanaman cabe jamu tidak tahan terhadap kondisi kekurangan air sampai dengan 40% kapasitas lapang karena dapat menurunkan pertumbuhan tanaman dan

dalam program atau kegiatan pengembangan sumber daya manusia, termasuk pendidikan lanjut yang. dibiayai perpustakaan, ternyata diakui juga oleh

satu jenis koleksi yang terdapat di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi.. Kabupaten Asahan adalah

Pemikiran Gramsci yang demikian itu, dalam penelitian ini akan digunakan untuk membedah hegemoni kuasa media massa di Jawa Barat, yakni Harian Umum Pikiran

Setelah melaksanakan penelitian kurang lebih satu bulan, didapatkan hasil bahwa pengendalian intern pada sistem akuntansi penggajian dan pengupahan di Perusahaan Rokok

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulisan KTI (Karya Tulis Ilmiah) dengan judul Hubungan Rasio Panjang Jari Tangan Kedua dan Keempat

Kombinasi hidroksipropil metil selulosa (HPMC) 60SH50 sebagai matriks dan Avicel PH 101 sebagai pengisi pada tablet lepas lambat kaptopril sistem mengapung berpengaruh

Progress indicators of both the NDGs and the MDGs are the infant mortality rate, maternal mortality ratio, net enrolment in primary education, poverty head count ratio, proportion