25
Pada bab III ini akan membahas diantaranya tentang Setting penelitian, karakteristik subjek penelitian, waktu penelitian, variabel penelitian, rencana tindakan, teknik dan instrumen pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas, analisis taraf kesukaran item soal, indikator keberhasilan dan analisis data secara lebih rinci akan dijelaskan seperti berikut.
3.1.Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidoharjo Kecamatan Pati Kota Pati. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran 2016/2017. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, kolaboratif yaitu kerjasama antara peneliti dan Ibu Wi Utami selaku guru kelas V SD Negeri Sidoharjo.
Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Setiap siklus terdapat 3 kali pertemuan dan setiap pertemuan 2 x 35 menit atau 2 jam pelajaran. Siklus I pada pertemuan I dilaksanakan pada hari Selasa, 18 Oktober 2016. Siklus I pertemuan II dilaksanakan pada hari Rabu, 19 Oktober 2016. Siklus I pertemuan III dilaksanakan pada hari Kamis, 20 Oktober 2016. Setelah penelitian siklus I dilaksanakan dengan hasil yang didapat belum memenuhi indikator kinerja, maka penelitian akan dilanjutkan pada siklus II. Dalam pelaksanaan siklus II pertemuan I dilaksanakan pada hari Selasa, 01 November 2016, untuk siklus II pertemuan II dilaksanakan pada hari Rabu, 02November 2016. Siklus II pada pertemuan III dilaksanakan pada hari Kamis, 03 November 2016.
3.2Karakteristik Subjek Penelitian
Subyek yang akan diteliti adalah siswa kelas 5 SD N Sidoharjo Kecamatan Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Siswa kelas 5 berjumlah 36 anak yang terdiri dari 14 siswa perempuan dan 22 siswa laki-laki. Akan tetapi dalam penelitian haya terdapat 32 anak yang terdiri dari 12 siswa perempuan dan 20 siswa
laki-laki, dikarenakan yang 4 siswa sedang mengikuti bimbingan untuk persiapan lomba.
Latar belakang orang tua siswa 75 % adalah seorang buruh dan petani, kondisi ini menyebabkan perhatian orang tua terhadap pendidikan anaknya masih kurang. Khususnya kegiatan belajar siswa dirumah, tugas atau pekerjaan rumah. Sehingga motivasi siswa untuk belajar sangat rendah. Keadaan dan kualifikasi pendidikan guru dapat dilihat dalam tabel 3.2di bawah ini:
Tabel 5
Keadaan dan Kualifikasi Pendidikan Guru
No Keadaan KS/Guru Banyak nya Kualifikasi Pendidikan Satus Ket SMA D2 S1 PNS Non PNS 1 KS 1 1 1 - 2 Guru Kelas 6 6 6 - 3 Guru Agama 2 2 2 - 4 Guru PJOK 1 1 1 - 5 GWB 1 1 - - 1 6 Operator 1 1 - - 1 7 Penjaga 1 1 - - 1 Jumlah 13 3 10 10 3
Seperti terlihat pada Tabel 3.2 Tenaga Pendidik ada 11 orang dan 2 Tenaga Kependidikan yang terdiri dari 6 orang guru kelas, 1 orang guru PJOK, 2 orang guru Pendidikan Agama, 1 orang Guru Wiyata Bhakti, 1 orang Kepala Sekolah dan 1 orang Penjaga sekolah, 1 orang operator sekolah. Dari 13 orang tersebut 10 orang merupakan guru PNS sedangkan 3 orang yang lain sebagai guru honor sekolah.
3.3Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan selama 5 bulan yaitu dari bulan Agustus sampai Desember semester 1 tahun pelajaran 2016/2017. Dari bulan Agustus sampai pertengahan Oktober peneliti melakukan persiapan. Pertengahan bulan Oktober sampai pertengahan bulan November peneliti mulai melakukan Penelitian Tindakan Kelas. Mulai pertengahan bulan November sampai Desember peneliti membuat laporan hasil penelitian dan menganalisis data.
3.4Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.4.1.Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini ditetapkan dua variabel penelitian yaitu variabel bebas atau variabel pengaruh, yakni variabel yang dapat menimbulkan variabel lain, dan variabel terikat atau variabel tergantung adalah variabel yang dipengaruhi, akibat dari adanya variabel bebas. Berikut dua variabel tersebut :
1) Model pembelajaran kooperatif Take and Give (variabel bebas (x))
Model pembelajaran kooperatif Take and Give adalah suatu model
pembelajaran dimana siswa mencari pasangan untuk saling bertukar informasi. 2) Hasil Belajar (variabel terikat (y))
Hasil belajar adalah hasil nilai yang dicapai oleh siswa setelah kegiatan proses pembelajaran di sekolah dalam waktu tertentu yang diukur menggunakan alat evaluasi tertentu dan dinyatakan dengan angka.
3.4.2.Definisi Operasional
Model pembelajaran Take and Give yaitu suatu model pembelajaran dimana siswa mencari pasangan untuk saling bertukar informasi, setelah guru menjelaskan lalu guru memberikan kartu yang berisi materi kepada setiap siswa untuk dihafalkan. Kemudian setelah beberapa menit menginformasikan kepada temannya begitu sebaliknya. Lalu guru memberi pertanyaan setelah memahami diberi soal untuk diselesaikan.
Hasil belajar siswa berupa perkembangan kognitif yang mencakup pengetahuan, ingatan, pemahaman, dan penerapan dalam mempelajari proses pembuatan makanan tumbuhan hijau pada mata pelajaran IPA dengan SK 2.
Memahami cara tumbuhan hijau memuat makanan, dan KD 2.1. Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan serta KD 2.2. Mendeskripsikan ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau sebagai sumber makanan. Peningkatan hasil belajar siswa dinyatakan berhasil apabila dengan KKM 75, siswa mencapai ketuntasan 75% atau minimal 27 dari 36 anak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Peningkatan pembelajaran pada aktivitas guru-siswa meningkat secara signifikan sebesar minimal 40%.
3.5. Prosedur Penelitian
Penelitian ini Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan untuk perbaikan peningkatan hasil belajar siswa dalam dua siklus, siklus I dan siklus II. Penelitian dinyatakan berhasil apabila persentase ketuntasan belajar siswa setelah diadakan penelitian sesuai target yang ditentukan. Bila ternyata belum mencapai target yang ditentukan akan dilanjutkan ke siklus berikutnya.
Penelitian tindakan kelas ini mengacu pada desain penelitian yang dikembangkan oleh Arikunto. Desain penelitian ini terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Desain bagan dalam penelitian ini menurut Kemmis dan Mc. Taggart dalam Arikunto (2012:16) adalah sebagai berikut:
. Gambar 2 Tahapan Pelaksanaan PTK Menurut Kemmis dan Mc. Taggart
dalam Arikunto (2012:16) Perencanaan Perencanaan Pengamatan Pengamatan Pelaksanaan Pelaksanaan Refleksi Refleksi Hasil Siklus I Siklus II
Secara rinci, prosedur penelitian yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian dijabarkan sebagai berikut:
3.5.1 Prosedur Tindakan Siklus I 3.5.1.1. Perencanaan
Adapun kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap perencanaan adalah :
a) Menelaah materi pelajaran IPA SD
b) Membuat skenario pembelajaran
c) Membuat lembar observasi untuk melihat kondisi proses belajar mengajar berlangsung di kelas ketika penggunaan model pembelajaran kooperatif
Take and Give diaplikasikan.
d) Membuat soal evaluasi untuk melihat perkembangan siswa setelah
menerapkan penggunaan model pembelajaran kooperatif Take and Give.
3.5.1.2. Pelaksanaan Pertemuan I 1) Pendahuluan a. Pra Kegiatan 1. Salam 2. Pengkondisian kelas 3. Doa 4. Presensi b. Kegiatan Awal
1. Apersepsi dan Motivasi 2. Motivasi
3. Guru membagi 18 kelompok
4. Setiap kelompok hanya 2 siswa
5. Guru menjelaskan kompetensi pembelajaran yang akan dicapai
2) Kegiatan Inti a. Eksplorasi
1. Setelah pembagian kelompok , guru menjelaskan secara universal kepada seluruh siswa tentang proses fotosintesis.
2. Siswa melakukan pemahaman materi melalui buku yang mereka miliki 3. Siswa di tunjuk guru untuk salah satu maju kedepan untuk menuliskan
reaksi fotosintesis.
4. Guru mempersiapkan gambar dan bagaimana daun melakukan
fotosintesis
5. Siswa mengamati gambar pohon
6. Guru menjelaskan dan menemukan rumus reaksi fotosintesis
7. Siswa mengeksplor melalui sebuah gambar dan mencoba memahami
gambar tersebut
8. Masing masing kelompok mengamati dan mencatat hal penting dari penjelasan guru .
9. Guru membagikan kartu yang berisikan reaksi fotosintesis serta hasil fotosintesis.
10. Setelah siswa mendapatkan kartu itu kemudian menghafalkannya. b. Elaborasi
11. Setelah menghafalkan beberapa menit lalu menginformasikan kepada temannya atau pasangannya.
c. Konfirmasi
12. Guru memanggil siswa berpasangan kemudian meminta kartu yang
dibawanya.
13. Guru memberi pertanyaan kepada siswa apa yang diinformasikan kepada
temannya.
14. Memberi tanggapan dari berbagai jawaban siswa yaitu dengan
meluruskan jawaban yang kurang tepat serta memberikan penguatan dari jawaban siswa yang sudah tepat.
15. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang
belum dipahami. 3) Penutup
1. Bersama siswa menyimpulkan materi dan membuat rangkuman tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan (refleksi)
3. Memberikan motivasi agar siswa lebih tekun belajar
4. Menutup pelajaran dengan berdo’a
Pertemuan II 1) Pendahuluan a. Pra Kegiatan 1. Salam 2. Pengkondisian kelas 3. Doa 4. Presensi a. Kegiatan Awal
1. Apersepsi dan Motivasi 2. Motivasi
3. Guru membagi 18 kelompok
4. Setiap kelompok hanya 2 siswa
5. Guru menjelaskan kompetensi pembelajaran yang akan dicapai 2) Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
1. Setelah pembagian kelompok , guru menjelaskan secara universal kepada seluruh siswa tentang proses fotosintesis.
2. Siswa melakukan pemahaman materi melalui buku yang mereka miliki
3. Guru mempersiapkan gambar dan bagaimana daun yang cukup cahaya dan daun yang kurang cahaya.
4. Siswa mengamati gambar daun yang cukup cahaya dan daun yang
kurang cahaya.
5. Guru menjelaskan perbedaan antara tumbuhan yang cukup cahaya dan kurang cahaya serta jenis-jenis tumbuhan yang menyimpan cadangan makanannya.
6. Siswa mengeksplor melalui sebuah gambar dan mencoba memahami
7. Masing masing kelompok mengamati dan mencatat hal penting dari penjelasan guru .
8. Guru membagikan kartu yang berisikan reaksi fotosintesis serta hasil fotosintesis.
9. Setelah siswa mendapatkan kartu itu kemudian menghafalkannya.
b. Elaborasi
11. Setelah menghafalkan beberapa menit lalu menginformasikan kepada temannya atau pasangannya.
c. Konfirmasi
12. Guru memanggil siswa berpasangan kemudian meminta kartu yang
dibawanya.
13. Guru memberi pertanyaan kepada siswa apa yang diinformasikan kepada
temannya.
14. Memberi tanggapan dari berbagai jawaban siswa yaitu dengan
meluruskan jawaban yang kurang tepat serta memberikan penguatan dari jawaban siswa yang sudah tepat.
15. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang
belum dipahami. 3) Penutup
1. Bersama siswa menyimpulkan materi dan membuat rangkuman tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan (refleksi)
2. Memberikan Pekerjaan Rumah (PR) pada siswa
3. Memberikan motivasi agar siswa lebih tekun belajar
4. Menutup pelajaran dengan berdo’a
Pertemuan III 1) Pendahuluan a. Pra Kegiatan 1. Salam 2. Pengkondisian kelas 3. Doa
4. Presensi b. Kegiatan Awal
1. Apersepsi
(bertanya tentang materi pada pembelajaran sebelumnya) 2. Motivasi
(memberi semangan kepada siswa untuk mengerjakan tes) 2) Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Guru membagikan soal tes akhir siklus kepada siswa.
2. Siswa mengerjakan soal tes akhir siklus berupa uraian yang dibagikan oleh guru.
Konfirmasi
1. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan soal dan jawaban tes akhir siklus.
2. Guru memberi nilai hasil tes akhir siklus.
3. Guru memberi tanggapan dari berbagai jawaban siswa yaitu dengan meluruskan jawaban yang kurang tepat serta memberikan penguatan dari jawaban siswa yang sudah tepat.
4. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang
belum dipahami. 3) Penutup
1. Memberikan motivasi agar siswa lebih tekun belajar
2. Menutup pelajaran dengan berdo’a
3.5.1.3. Pengamatan
Observasi dilakukan oleh satu orang observer yaitu Kepala Sekolah SD N Sidoharjo yang mengamati pada saat proses pembelajaran berlangsung. Fokus pengamatan ditujukan pada aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Observasi selain diarahkan pada proses pembelajaran, juga diarahkan pada penilaian akhir proses pembelajaran. Penilaian akhir proses pembelajaran bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas 5.
Observer bertugas untuk mengamati kegiatan pembelajaran yang berlangsung meliputi kegiatan awal, kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, konfirmasi), dan kegiatan akhir. Objek pengamatan adalah segala sesuatu yang menyangkut proses pelaksanaan tindakan meliputi aktivitas guru dan juga siswa selama tindakan berlangsung. Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Adapun rincian tindakan observasi yang dilakukan dalam penelitian ini, sebagai berikut:
a. Aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan model
pembelajaran Take and Give meliputi 30 indikator penilaian aktivitas guru.
b. Aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan model
pembelajaran Take and Give meliputi 23 indikator penilaian aktivitas siswa. Selain menggunakan lembar observasi masing-masing bagi guru dan siswa, proses pengamatan tindakan penelitian di dokumentasikan menggunakan foto. Hal tersebut dimaksudkan sebagai bukti nyata hasil penelitian, dokumentasi tersebut meliputi aktivitas guru dan siswa selama tindakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Take and Give.
3.5.1.4. Refleksi
Pada tahap ini semua data yang telah terkumpul dikaji dan dianalisis, data tersebut meliputi hasil tindakan berdasarkan hasil observasi dan tes evaluasi yang telah dilakukan. Hal-hal yang perlu dianalisis antara lain hasil pengamatan atau
dokumentasi terhadap pelaksanaan pembelajaran menggunakan model
pembelajaran Take and Give mengevaluasi proses dan hasil belajar pada siklus I untuk mengetahui apakah pemberian tindakan pada siklus I sudah dapat meningkatkan proses pembelajaran dan hasil belajar mata pelajaran IPA siswa kelas 5. Hasil tersebut kemudian dapat dijadikan sebagai bahan rujukan dalam pelaksanaan pembelajaran siklus II. Kelebihan dalam penerapan model pembelajaran Take and Give akan tetap dipertahankan, sementara apabila masih ditemui kekurangan di dalam pelaksanaannya akan diperbaiki pada siklus II.
3.5.2. Siklus II 3.5.2.1. Perencanaan
Adapun kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap perencanaan adalah: a) Identitas dan penentuan alternatif pemecahan masalah berdasarkan hasil
observasi dan refleksi pada siklus II b) Membuat skenario pembelajaran siklus II
c) Membuat lembar observasi untuk melihat kondisi proses belajar mengajar berlangsung di kelas ketika penggunaan model pembelajaran kooperatif
Take and Give diaplikasikan.
d) Membuat soal evaluasi untuk melihat perkembangan siswa setelah
menerapkan penggunaan model pembelajaran kooperatif Take and Give.
3.5.2.2. Pelaksanaan Pertemuan I 1) Pendahuluan a. Pra Kegiatan 1. Salam 2. Pengkondisian kelas 3. Doa 4. Presensi b. Kegiatan Awal
1. Apersepsi dan Motivasi 2. Motivasi
3. Guru membagi 18 kelompok
4. Setiap kelompok hanya 2 siswa
5. Guru menjelaskan kompetensi pembelajaran yang akan dicapai 2) Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
1. Setelah pembagian kelompok , guru menjelaskan secara universal kepada seluruh siswa tentang Ketergantungan dan manfa’at tumbuhan bagi manusia dan hewan..
3. Siswa di tunjuk guru untuk salah satu maju kedepan untuk menuliskan manfa’at tumbuhan.
4. Guru mempersiapkan gambar berbagai manfa;at tumbuhan.
5. Siswa mengamati gambar.
6. Guru menjelaskan tentang ketergantungan dan manfa’at tumbuhan.
7. Siswa mengeksplor melalui sebuah gambar dan mencoba memahami
gambar tersebut
8. Masing masing kelompok mengamati dan mencatat hal penting dari penjelasan guru
9. Guru membagikan kartu yang berisikan reaksi fotosintesis serta hasil fotosintesis.
10. Setelah siswa mendapatkan kartu itu kemudian menghafalkannya. b. Elaborasi
11. Setelah menghafalkan beberapa menit lalu menginformasikan kepada temannya atau pasangannya.
c. Konfirmasi
12. Guru memanggil siswa berpasangan kemudian meminta kartu yang
dibawanya.
13. Guru memberi pertanyaan kepada siswa apa yang diinformasikan kepada
temannya.
14. Memberi tanggapan dari berbagai jawaban siswa yaitu dengan
meluruskan jawaban yang kurang tepat serta memberikan penguatan dari jawaban siswa yang sudah tepat.
15. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang
belum dipahami. 3) Penutup
1. Bersama siswa menyimpulkan materi dan membuat rangkuman tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan (refleksi)
2. Memberikan Pekerjaan Rumah (PR) pada siswa
3. Memberikan motivasi agar siswa lebih tekun belajar
Pertemuan II 1) Pendahuluan a. Pra Kegiatan 1. Salam 2. Pengkondisian kelas 3. Doa 4. Presensi b. Kegiatan Awal
1 Apersepsi dan Motivasi
2 Motivasi
3 Guru membagi 18 kelompok
4 Setiap kelompok hanya 2 siswa
5 Guru menjelaskan kompetensi pembelajaran yang akan dicapai
2) Kegiatan Inti a. Eksplorasi
1. Setelah pembagian kelompok , guru menjelaskan secara universal kepada seluruh siswa tentang keadaan dunia jika dengan ataupun tanpa tumbuhan hijua.
2. Siswa melakukan pemahaman materi melalui buku yang mereka miliki
3. Siswa di tunjuk guru untuk salah satu maju kedepan untuk menuliskan pengaruh tumbuhan bagi dunia.
4. Guru mempersiapkan gambar pengaruh tumbuhan bagi dunia.
5. Siswa mengamati gambar.
6. Guru menjelaskan keadaan dunia dengan ataupun tanpa tumbuhan hijau.
7. Siswa mengeksplor melalui sebuah gambar dan mencoba memahami
gambar tersebut
8. Masing masing kelompok mengamati dan mencatat hal penting dari penjelasan guru .
9. Guru membagikan kartu yang berisikan reaksi fotosintesis serta hasil fotosintesis.
10. Setelah siswa mendapatkan kartu itu kemudian menghafalkannya. b. Elaborasi
11. Setelah menghafalkan beberapa menit lalu menginformasikan kepada temannya atau pasangannya.
c. Konfirmasi
12. Guru memanggil siswa berpasangan kemudian meminta kartu yang
dibawanya.
13. Guru memberi pertanyaan kepada siswa apa yang diinformasikan kepada
temannya.
14. Memberi tanggapan dari berbagai jawaban siswa yaitu dengan
meluruskan jawaban yang kurang tepat serta memberikan penguatan dari jawaban siswa yang sudah tepat.
15. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang
belum dipahami. 3) Penutup
1. Bersama siswa menyimpulkan materi dan membuat rangkuman tentang
kegiatan pembelajaran yang dilakukan (refleksi)
2. Memberikan Pekerjaan Rumah (PR) pada siswa
3. Memberikan motivasi agar siswa lebih tekun belajar
4. Menutup pelajaran dengan berdo’a
Pertemuan III 1) Pendahuluan a. Pra Kegiatan 1. Salam 2. Pengkondisian kelas 3. Doa 4. Presensi b. Kegiatan Awal 1. Apersepsi
(bertanya tentang materi pada pembelajaran sebelumnya) 2. Motivasi
(memberi semangan kepada siswa untuk mengerjakan tes)
2) Kegiatan Inti a. Eksplorasi
1. Guru membagikan soal tes akhir siklus kepada siswa.
2. Siswa mengerjakan soal tes akhir siklus berupa uraian yang dibagikan oleh guru.
b. Konfirmasi
1. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan soal dan jawaban tes akhir siklus.
2. Guru memberi nilai hasil tes akhir siklus.
3. Guru memberi tanggapan dari berbagai jawaban siswa yaitu dengan meluruskan jawaban yang kurang tepat serta memberikan penguatan dari jawaban siswa yang sudah tepat.
4. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang
belum dipahami. 3) Penutup
1. Memberikan motivasi agar siswa lebih tekun belajar 2. Menutup pelajaran dengan berdo’a
3.5.2.3. Pengamatan
Tahap observasi siklus II dilaksanakan seperti pada tahap Observasi siklus II. Observasi dilakukan oleh satu orang observer yaitu Kepala Sekolah SD N Sidoharjo yang mengamati pada saat proses pembelajaran berlangsung. Fokus pengamatan ditujukan pada aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Observasi selain diarahkan pada proses pembelajaran, juga diarahkan pada penilaian akhir proses pembelajaran. Penilaian akhir proses pembelajaran bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas 5.
berlangsung meliputi kegiatan awal, kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, konfirmasi), dan kegiatan akhir. Adapun rincian tindakan observasi yang dilakukan dalam penelitian ini, sebagai berikut:
a. Aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan model
pembelajaran Take and Give meliputi 30 indikator penilaian aktivitas guru.
b. Aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan model
pembelajaran Take and Give meliputi 23 indikator penilaian aktivitas siswa. Selain menggunakan lembar observasi masing-masing bagi guru dan siswa, proses pengamatan tindakan penelitian di dokumentasikan menggunakan foto. Hal tersebut dimaksudkan sebagai bukti nyata hasil penelitian, dokumentasi tersebut meliputi aktivitas guru dan siswa selama tindakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Take and Give.
Fokus pengamatan ditujukan pada aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Observasi selain diarahkan pada proses pembelajaran, juga diarahkan pada penilaian akhir proses pembelajaran. Penilaian akhir proses pembelajaran bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas 5.
3.5.2.4. Refleksi
Tahap refleksi siklus II dilaksanakan seperti tahap refleksi siklus I, yaitu mengkaji dan menganalisis hasil tindakan berdasarkan hasil observasi dan tes evaluasi yang telah dilakukan. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah pemberian tindakan pada siklus II sudah mengalami perbaikan. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilaksanakan.
3.6.Teknik dan Alat Pengumpulan Data 3.6.1.Teknik Pengumpulan data
Penelitian ini menggunakan teknik tes dan non tes. Teknik tes digunakanuntuk mengetahui hasil belajar IPA setelah proses belajar dengan penerapan model pembelajaran kooperatif Take and Give. Adapun teknik nontes
berupa lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui perubahan sikap atau perilaku siswa setelah diadakan proses pembelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif Take and Give.
Data yang diambil diperoleh dengan cara sebagai berikut: 1) Hasil Tes Formatif
Tes diperlukan untuk mengukur tingkat ketercapaian hasil belajar siswa. Tes digunakan karena dianggap sebagai alternatif terbaik untuk mendapatkan nilai sebagai hasil belajar siswa. Dengan tes inilah dapat diperoleh data yang tepat dari hipotesis yang diajukan.
2) Observasi
Observasi dilakukan untuk mengamati proses pembelajaran untuk mendapat gambaran secara langsung tentang kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Observasi dapat juga digunakan untuk mengetahui kegiatan siswa dalam mempersiapkan dan menerima pelajaran dari guru selama proses belajar mengajar berlangsung.
3.6.2. Alat Pengumpulan Data 1) Butir Soal Tes
Instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini berupa tes kemampuan menjawab pertanyaan dalam bentuk soal. Evaluasi berupa tes tertulis berbentuk pilihan ganda dan uraian. Kisi – kisi instrumen hasil belajar IPA kelas 5 siklus I dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut:
Tabel. 6
Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar IPA Kelas 5 Siklus I
Standar Kompetensi Kompetensi dasar Indikator Item soal No Soal Jenis tes 2. Memahami cara tumbuhan 2.1 Mengidentif ikasi cara 2.1.1. memahami proses fotosintesis 1, 2, 4, 8 Uraia n
hijau membuat makanan tumbuhan hijau membuat makanan
bahan untuk fotosintesis. n
2.1.3. Mengamati pengaruh cahaya terhadap tumbuhan hijau 5,10 Uraia n 2.1.4 Menyebutkan hasil fotosintesis 6, 7, 9 Uraia n Kisi – kisi instrumen hasil belajar IPA kelas 5 siklus II dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut:
Tabel. 7
Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar IPA kelas 5 SD Siklus II
Standar Kompetensi Kompetens i dasar Indikator Item soal No Soal Jenis tes 2. Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan 2.2 Mendeskrip sikan ketergatung an manusia dan hewan pada tumbuhan hijau sebagai sumber makanan 2.2.1 Memahami ketergantungan manusia dan hewan terhadap tumbuhan hijau.
6,13,17
Essay
2.2.2 Menyebutkan manfa’at tumbuhan hijau bagi manusia. 1.2.3.4. 5,7,8,9, 10,11,1 2,, 14,15,1 6 Essay 2.2.3 Membedakan keadaan dunia dengan atau tanpa tumbuhan hijau.
18,19,2 0
2) Lembar Pengamatan
Lembar observasi yang dibuat digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa saat tindakan pembelajaran berlangsung. Lembar observasi berisi indikator penilaian sehingga dapat mengukur aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Take and Give. Pelaksanaan observasi bertujuan untuk memperoleh skor aktifitas guru dan siswa dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Take and Give, perolehan skor dapat dijadikan acuan oleh guru dalam mengukur apakah tindakan pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai dengan rencana yang telah disusun serta mengukur peningkatan proses pembelajaran dan hasil belajar siswa.
Lembar observasi diisi oleh observer dengan melingkari skor pada setiap indikator penilaian aktivitas guru dan siswa. Jawaban dibuat dalam bentuk skala (skala likert) yaitu skor 4-1, selanjutnya data hasil perolehan skor observasi guru dan siswa yang berupa angka ditafsirkan dalam pengertian kualitatif, skor 4 apabila pernyataan pada masing-masing indikator penilaian observasi dilakukan oleh guru dan siswa dengan sangat baik, skor 3 apabila pernyataan pada masing-masing indikator penilaian observasi dilakukan oleh guru dan siswa dengan baik, skor 2 apabila pernyataan pada masing-masing indikator penilaian observasi dilakukan oleh guru dan siswa dengan cukup, dan skor 1 apabila pernyataan pada masing-masing indikator penilaian observasi dilakukan oleh guru dan siswa dengan kurang.
Instrumen observasi aktivitas guru dan siswa dibuat berdasarkan indikator kisi-kisi instrumen yang telah dibuat sebelumnya untuk menilai aktivitas guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan model Take and Give. Kegiatan observasi dilakukan pada setiap pelaksanaan tindakan penelitian baik siklus I maupun siklus II. Instrumen observasi pada siklus I dan siklus II baik observasi guru maupun observasi siswa adalah sama. Pada instrumen observasi aktivitas siswa terdapat 6 aspek yang diamati yaitu: kesiapan belajar siswa (prapembelajaran), melakukan eksplorasi sumber bacaan dan memperhatikan penjelasan guru, partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran, respon siswa dalam pemanfaatan media pembelajaran, melaksanakan tugas guru dalam kegiatan
menghafal kartu (Take and Give) dan mengkomunikasikan kepada temannya, membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi. pada instrumen aktivitas guru terdapat 8 aspek yang diamati yaitu: memeriksa kesiapan belajar siswa (pra pembelajaran), melakukan apersepsi, motivasi, dan menyampaikan tujuan, membimbing siswa melakukan eksplorasi sumber bacaan dan menyampaikan materi, pemanfaatan media gambar, mengorganisasikan siswa dalam kegiatan menghafal dan mengkomunikasikan (Take and Give), penghargaan kelompok, penggunaan bahasa, membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi.
Kisi–kisi observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaranTake and Give sebagai berikut :
Tabel 8
Kisi-kisi Observasi Aktivitas siswa dalam Pembelajaran Aspek yang Diamati Indikator No. Item Kesiapan Belajar Siswa (PraPembelajaran) 1) Mempersiapkan perlengkapan
pembelajaran (buku catatan, buku
pelajaran, dll)
2) Menjawab apersepsi dari guru
3) Memperhatikan motivasi yang
disampaikan guru
4) Memperhatikan dengan seksama ketika
guru menjelaskan tentang tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai dan rencana kegiatan yang akan dilakukan
1-4 Melakukan eksplorasi sumber bacaan dan memperhatikan penjelasan guru
1) Melakukan eksplorasi menggunakan
media gambar
2) Menyimak materi yang guru sampaikan
5-6
Partisipasi aktif siswa dalam
1) Aktif menjawab pertanyaan yang
disampaikan guru ketika proses
pembelajaran pembelajaran
2) Aktif bertanya ketika proses
pembelajaran
3) Saling berinteraksi positif dalam
pembelajaran Respon siswa dalam pemanfaatan media pembelajaran
1) Mencatat materi yang disampaikan guru melalui media gambar
2) Menunjukkan respon positif ketika guru menggunakan media gambar
3) Antusias terhadap materi yang guru sampaikan menggunakan media gambar 4) Berpartisipasi dalam pemanfaatan media
gambar
10-13
Melaksanakan tugas guru dalam
kegiatan menghafal kartu
(Take and Give)
1) Membentuk kelompok sesuai petunjuk
guru
2) Bersemangat dan antusias untuk mencari pasangan kartu
3) Melakukan diskusi secara kondusif
dalam kegiatan menghafal kartu dan mengkomunikasikan ke teman(Take and
Give)
4) Melakukan kegiatan pasang kartu sesuai
dengan alokasi waktu yang telah
ditentukan
5) Mendampingi guru mengoreksi hasil
kegiatan pasang kartu
6) Antusias terhadap penghargaan yang
diberikan guru
14-19
Membuat Kesimpulan dan
1) Membuat simpulan dari materi yang
dipelajari
Kisi–kisi observasi aktivitas guru dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Take and Give sebagai berikut:
Tabel 9
Kisi-kisi Observasi Aktivitas Guru dalam Pembelajaran
Aspek yang diamati Indikator No.
Item Memeriksa kesiapan
belajar siswa (PraPembelajaran)
1) Memeriksa kesiapan ruang, alat, dan
media pembelajaran
2) Membimbing siswa berdoa
3) Melakukan kegiatan presensi
4) Memeriksa kesiapan siswa untuk belajar
1-4
Melakukan apersepsi, motivasi, dan menyampaikan tujuan
1) Melakukan apersepsi sesuai dengan materi ajar
2) Memberikan motivasi kepada siswa dengan
tanya jawab dan menunjukkan gambar
3) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai dan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan
5-7
Membimbing siswa melakukan eksplorasi
sumber bacaan dan menyampaikan materi
1) Membimbing siswa melakukan eksplorasi
menggunakan media gambar
2) Menunjukkan penguasaan materi
pembelajaran
3) Menyajikan materi dengan menggunakan
media gambar
4) Mengkaitkan materi dengan realitas
kehidupan
8-11 Melakukan
Kegiatan Refleksi
2) Bersama guru merefleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan
3) Memberikan salam penutup
Pemanfaatan Media Gambar
1) Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
media
2) Menunjukkan keterampilan dalam
memanfaatkan media gambar dalam
pembelajaran
3) Menggunakan media secara efektif dan
efisien
12-14
Mengorganisasikan siswa dalam kegiatan
menghafal kartu
(Take and Give)
1) Mengarahkan siswa dalam pembelajaran
Take and Give
2) Menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran Take and Give bersama siswa
3) Membimbing siswa dalam menyusun
kesepakatan peraturan kegiatan menghafal kartu dan mengkomunikasikan ke teman
(Take and Give)
4) Membimbing siswa dalam kegiatan
menghafal kartu (Take and Give)
5) Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme
siswa dalam belajar melalui kegiatan mencari pasangan kartu
6) Memberikan kesempatan siswa untuk
berpikir sejenak secara individu sebelum mencari pasangan kartu
7) Menumbuhkan partisipasi aktif siswa
dalam pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran Take and Give
8) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan
9) Meluruskan miskonsepsi dan
kesalahpahaman yang terjadi dan
memberikan penguatan terhadap jawaban
siswa Penghargaan
Kelompok
1) Memberikan poin kepada kelompok yang berhasil mencocokan kartu dengan benar
2) Memberikan penghargaan kepada siswa
yang memperoleh poin tertinggi
24-25
Penggunaan Bahasa 1) Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan
lancar
2) Menggunakan bahasa tulis dengan baik dan
benar
3) Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami
26-28
Membuat Kesimpulan dan Melakukan Kegiatan Refleksi
1) Memberikan motivasi kepada kelompok
yang nilainya kurang
2) Membimbing siswa membuat simpulan
pembelajaran
3) Melibatkan siswa dalam melakukan
refleksi pembelajaran
4) Menyampaikan materi yang akan dipelajari
pada pertemuan berikutnya
5) Menutup kegiatan pembelajaran dengan
salam penutup
29-33
Jumlah 33
3.6.3. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Langkah penting yang dilakukan oleh peneliti dalam menetapkan alat penilaian kepada siswa adalah menguji kualitas alat penilaian tersebut sebelum digunakan oleh peneliti. Instrumen yang digunakan dalam penelitian harus memenuhi kriteria ketepatan (validitas) dan keajegan (reliabilitas).
3.6.3.1. Uji Validitas Instrumen
Setelah menyusun instrument selanjutnya peneliti melakukan uji coba soal (try out).Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen atau alat ukur yang telah disusun benar-benar merupakan instrumen yang baik dan memadai. Karena baik dan buruknya instrumen akan berpengaruh terhadap data yang akan diperoleh sehingga sangat menentukan kualitas hasil penelitian.
Uji coba akan dilaksanakan pada kelas 5 SD N Sidoharjo dengan jumlah siswa 36 anak. Dengan jumlah siswa (N) = 36, maka nilai rtabel = 0,27 dengan taraf signifikan 5%. Nilai rxy ditentukan dengan menghitung nilai corrected item to total correlation menggunakan aplikasi SPSS 16. Dasar pengambilan keputusan validitas adalah jika nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel, maka angka tersebut dinyatakan valid; jika rhitung lebih kecil dari nilai rtabel, maka angket tersebut dinyatakan tidak valid. Adapun hasil uji validitas disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 10
Hasil Uji Validitas Item Soal Siklus I Bentuk
Instrumen Item Soal Valid Tidak valid
Siklus I 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15 1,2,3,4,5,7,8,10,11 6,9,12,13,14,15 Siklus II 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10, 11,12,13,14,15, 16,17,18,19,20,21,22,23,24,25 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12, 13,14,19,20,21, 22,23,24 15,16,17,18,25
3.6.3.2. Uji Reliabilitas Instrumen
Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrument atau tingkat keajegan jawaban siswa terhadap pernyataan-pernyataan dalam item instrumen digunakan metode Alpha (Cronbach’s). Besarnya koefesien alpha merupakan tolok ukur dari tingkat reliabilitasnya. Uji reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16. Adapun interpretasi mengenai besarnya skala korelasi menurut Kemmis
dan Mc. Taggart dalam buku Arikunto (2010) dapat dijelaskan melalui tabel di bawah ini
Tabel 11
Kriteria Reliabilitas Instrumen
Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Sangat tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Tinggi
Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Cukup
Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah
Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat Rendah
Hasil uji reliabilitas yang dilakukan menggunakan analisis SPSS 16 pada siklus I adalah sebagai berikut:
Berdasarkan data di atas maka dapat dituliskan dalam tabel 12 sebagai berikut:
Tabel 12
Hasil Uji Reliabilitas Item Soal Siklus I
Bentuk Instrumen Koefisien Reliabilitas Kategori
Uraian 850 cukup Reliability Statistics Cronbach’s Alpha N of Items .850 9
Hasil uji reliabilitas yang dilakukan menggunakan analisis SPSS 16 pada siklus II adalah sebagai berikut:
Berdasarkan data di atas maka dapat dituliskan dalam tabel 3.11 sebagai berikut:
Tabel 13
Hasil Uji Reliabilitas Item Soal Siklus II
Bentuk Instrumen Koefisien Reliabilitas Kategori
Reliability Statistics Cronbach’s
Alpha
N of Items
.243 20
Dari tabel hasil uji reliabilitas dengan program SPSS 16 di atas dapat diketahui bahwa nilai koefisisen reliabilitas pada siklus I soal uraian mencapai 850 yang berarti bahwa tingkat reliabilitas tersebut termasuk dalam kategori sangat tinggi. Sementara koefisien reliabilitas pada siklus II soal essay mencapai 243 yang berarti bahwa tingkat reliabilitas tersebut termasuk dalam kategori cukup Sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan mempunyai tingkat reliabilitas tinggi.
3.6.3.3. Uji Taraf Kesukaran
Crocker dan Algina (dalam Purwanto, 2013:99), menjelaskan bahwa tingkat kesukaran merupakan proporsi siswa yang menjawab benar. Nilai tingkat kesukaran (TK) suatu item instrumen dapat ditentukan dengan membagi antara jumlah siswa yang berhasil menjawab benar dengan jumlah keseluruhan siswa yang mengikuti tes. Dapat dirumuskan sebagai berikut:
∑ ∑
Keterangan:
TK = tingkat kesukaran
∑ B = jumlah siswa menjawab benar
∑ P = jumlah siswa peserta tes.
Nilai tingkat kesukaran suatu item instrumen merentang antara 0 sampai 4. Nilai 0 (nol) terjadi apabila siswa tidak menjawab dengan benar, sementara nilai 4 (empat) terjadi apabila siswa berhasil menjawab soal dengan benar.
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha
memecahkan. Sebaliknya soal yang sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa (firdanurleli.wordpress.com/2010/11/28).
Proporsi butir soal dengan kategori sedang sebaiknya lebih banyak daripada butir soal dengan kategori sukar atau mudah, karena apabila butir soal dengan kategori mudah atau sukar jauh lebih banyak maka tidak dapat mengukur kemampuan siswa. Berikut pembagian kategori tingkat kesukaran ke dalam tiga kelompok menurut Naniek Sulistya Wardani, Slameto, Adi Winanto (2012: 339) sebagai berikut:
Tabel 14
Kriteria Tingkat Kesukaran Instrumen
Rentang Kriteria 0,00 – 0,25 Sukar 0,26 – 0,75 Sedang 0,76 – 1,00 Mudah
Hasil analisis tingkat kesukaran item soal yang diujikan pada siswa kelas 5 SD N Sidoharjo dengan jumlah keseluruhan responden 36 siswa adalah sebagai berikut:
Tabel 15
Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Item Soal Siklus I
Jenis Soal Rentang Kriteria Nomor Item Jumlah
Uraian 0,00 – 0,25 Sukar 2 1
0,26 – 0,75 Sedang 4,7,8,9 4
0,76 – 1,00 Mudah 1,3,5,6 4
Jumlah 9
Dari data tabel 3.13 di atas hasil analisis tingkat kesukaran soal siklus I, dapat diuraikan bahwa hasil uji tingkat kesukaran soal pilihan ganda dengan jumlah soal sebanyak 1 soal dengan kategori sukar, terdapat 4 soal dengan kategori sedang, dan 4 soal dengan kategori mudah.
Selanjutnya untuk data hasil analisis tingkat kesukaran item soal siklus II dengan jumlah 16 soal yaitu soal berbentuk pilihan ganda.Hasilnya sebagai berikut:
Tabel 16
Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Item Soal Siklus II Jenis
Soal Rentang Kriteria Nomor Item Jumlah
Essay 0,00 – 0,25 Sukar 20 1 0,26 – 0,75 Sedang 4, 5, 8, 16, 19 5 0,76 – 1,00 Mudah 1, 2, 3, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18 14 Jumlah 20
Dari data tabel 3.14 di atas hasil analisis tingkat kesukaran soal siklus II, dapat diuraikan bahwa hasil uji tingkat kesukaran soal essay dengan jumlah soal sebanyak 1 dengan kategori sukar, 5 soal dengan kategori sedang dan 14 soal dengan kategori mudah.
3.7.Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan meliputi Indikator Kinerja dan Indikator Hasil Tindakan. Berikut merupakan penjabaran dari indikator kinerja dan indikator hasil tindakan:
3.7.1.Indikator Kinerja
Indikator kinerja dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Take and Give meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya baik. 3.7.2.Indikator Hasil tindakan
a. Melalui penerapan model kooperatif Take and Give dalam proses pembelajaran dilakukan dengan cara memberikan materi, menghafalkan kartu yang dibagikan guru, dan mengkomunikasikan kepada teman yang lain dengan tepat dalam kondisi belajar yang menyenangkan sehingga aktivitas guru-siswa meningkat secara signifikan sebesar minimal 40%. b. Peningkatan proses pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif
Take and Give dapat meningkatkan hasil belajar IPA secara signifikan
dengan kriteria 86% siswa atau minimal 31 siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
100 maksimal skor diperoleh yang skor akhir evaluasi Nilai
3.8.Analisis DataAnalisis data adalah proses menyeleksi, menyederhanakan, mengabstraksi, mengorganisasi, data secara sistematis dan rasional untuk menampilkan bahan-bahan yang dapat digunakan untuk menjawab jawaban. Analisis data dilakukan selama dan sesudah pengumpulan data. Berdasarkan data dari lembar observasi dan lembar jawaban siswa serta catatan selama observasi, kemudian dilakukan analisis.
Semua data dibagi dan dibahas bersama peneliti dengan teman sejawat. Selanjutnya dilakukan refleksi dan ditarik kesimpulan.
a. Analisis data hasil tes
Analisis persentase ketuntasan pembelajaran: Persentase ketuntasan siswa =
100
b. Analisis data hasil observasi
Hasil observasi dianalisis dengan analisis deskriptif berdasarkan hasil observasi. Kriteria hasil observasi secara klasikal dapat dilihat berdasarkan tabel di bawah ini:
Tabel 17
Kriteria Hasil Observasi Keaktifan Siswa
Rentang (skor) Kriteria
0 – 20 Sangat Kurang
21 – 38 Kurang
39 – 56 Cukup Baik
57 – 74 Baik
75 – 92 Sangat Baik
Pada tabel 3.15 di atas dapat dilihat bahwa apabila hasil observasi keaktifan siswa memperoleh skor 0-20 maka termasuk dalam kriteria sangat kurang, apabila hasil observasi keaktifan siswa memperoleh skor 21-38 maka termasuk dalam kriteria kurang, apabila hasil observasi keaktifan siswa memperoleh skor 39-56 maka termasuk dalam kriteria sangat cukup baik, apabila hasil observasi keaktifan
siswa memperoleh skor 57-74 maka termasuk dalam kriteria sangat baik, serta apabila hasil observasi keaktifan siswa memperoleh skor 75 -92 termasuk dalam kriteria sangat sangat baik.
Untuk mengetahui tingkat persentase keaktifan siswa secara klasikal dalam pembelajaran digunakan rumus:
B = ∑ x 100% Ket:
∑ = Banyaknya skor yang diperoleh
N = Jumlah skor secara keseluruhan
B = Persentase tingkat keaktifan siswa dalam pembelajaran
Tabel 18
Kriteria Hasil Observasi Guru
Rentang (skor) Kriteria
0 – 26 Sangat Kurang
27 – 52 Kurang
53 – 78 Cukup Baik
79 – 105 Baik
106 – 132 Sangat Baik
Pada tabel 3.16 di atas dapat dilihat bahwa apabila hasil observasi keaktifan siswa memperoleh skor 0-26 maka termasuk dalam kriteria sangat kurang, apabila hasil observasi keaktifan siswa memperoleh skor 27-52 maka termasuk dalam kriteria kurang, apabila hasil observasi keaktifan siswa memperoleh skor 53-78 maka termasuk dalam kriteria sangat cukup baik, apabila hasil observasi keaktifan siswa memperoleh skor 79-105 maka termasuk dalam kriteria sangat baik, serta apabila hasil observasi keaktifan siswa memperoleh skor 106-132 termasuk dalam kriteria sangat sangat baik.
Untuk mengetahui persentase peningkatan proses pembelajaran secara klasikal dalam pembelajaran digunakan rumus:
B = ∑ x 100% Ket:
∑ = Banyaknya skor yang diperoleh
N = Jumlah skor secara keseluruhan