1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 angka 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Proses pembelajaran yang baik bukan hanya terlihat dari siswa dapat memahami materi pelajarannya saja karena hal tersebut cenderung menekan seseorang siswa dapat memahami materinya. Namun, bagaimana seorang siswa dapat memahami materi dengan cara yang menyenangkan dan tidak menimbulkan perasaan tertekan dalam dirinya, sehingga dengan sendirinya proses belajar mengajar akan terlibat aktif (Dananjaya, 2013:1).
Seni budaya adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Adapun tujuannya adalah untuk dapat melatih kemampuan berpikir siswa serta dapat berbuat kreatif yang ditunjukan dengan terwujudnya hasil karya, sehingga terbentuknya sikap dan mental kreatif, berani mencoba, mencipta, dan percaya diri.
Sebagai bagian dari kurikulum 2013, pembelajaran seni budaya mencakup studi ragam dan makna karya seni budaya untuk mengasah kompetensi pengetahuan, praktik berkarya seni budaya untuk mengasah kompetensi
keterampilan, dan pembentukan sikap apresiasi terhadap seni budaya sebagai hasil akhir dari studi dan praktik seni budaya. Pembelajarannya dirancang berbasis aktivitas dalam sejumlah ranah seni budaya, yaitu seni rupa, seni tari, seni musik, dan seni teater (Sumber: RPP Kurikulum 2013, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan : 2014).
Gambar hiasan merupakan salah satu sub bahasan seni rupa. Pada pelajaran gambar hiasan, siswa diperkenalkan berbagai macam media, alat dan bahan untuk dapat menghasilkan karya seni rupa. Karya yang dihasilkan tidak harus selalu menggunakan media kertas dan kanvas, tetapi siswa bisa menggunakan media lain yang lebih bervariasi, salah satu contohnya adalah hijab. Di Indonesia sendiri, hijab sering diartikan sebagai busana wanita sejenis kerudung yang dipakai untuk menutup kepala dan rambut dengan tujuan untuk menutupi aurat wanita, meskipun tujuannya sekarang banyak untuk fashion.
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh penulis di SMK Karya bunda, gambar hiasan termasuk dalam silabus pada KD 4.1 yaitu: pembuatan karya seni rupa dua dimensi dengan menggunakan alat, media dan bahan yang tersedia. Oleh sebab itu, penulis ingin mengembangkan KD tersebut dalam RPP yang akan digunakan dalamp penelitian ini menjadi pembuatan gambar hiasan pada hijab bertemakan flower (bunga). (Sumber: Silabus Kurikulum 2013, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan : 2014).
Pada dasarnya pengetahuan siswa tentang gambar hiasan masih dapat dikatakan umum, siswa hanya mengetahui secara garis besar mengenai materi pembelajaran gambar hiasan. Rendahnya pemahaman siswa mengenai materi
gambar hiasan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti: kurangnya pengetahuan siswa mengenai gambar hiasan, kurangnya kreativitas siswa dalam mengembangkan media dalam menggambar hiasan, dan rendahnya pemahaman siswa mengenai objek gambar hiasan, serta rendahnya pengetahuan siswa terhadap prinsip komposisi, keselarasan, irama, dan keseimbangan pada karya menggambar hiasan.
Namun dari observasi wawancara penulis di lapangan, narasumber mengatakan bahwa karya yang telah dihasilkan siswa kurang maksimal dan masih banyak kekurangan.
“...terkadang siswa membuat sebuah karya hanya sebatas menyiapkan tugas yang diberikan guru, mereka tidak memperhatikan kerapian dan komposisi, keselarasan, irama, dan keseimbangan dalam pembuatan sebuah karya.” ( wawancara dengan : Dra. Tyas Dewi Kristiningsih, SMK Karya Bunda, Sabtu 6 April 2018).
Tabel 1.1 Daftar Nilai Pretest Pelajaran Seni Budaya Pada Materi Pelajaran Gambar Hiasan Pada Hijab Siswa Kelas X SMK Karya Bunda
No Nama
Indikator Penilaian Total
Nilai
Rata-rata Komposisi Keselarasan Keseimbangan Irama
1 Apdullah 70 70 60 75 275 69
2 Abraham 72 68 70 70 280 70
3 ...
Gambar 1.1. Pretest Gambar Hiasan Pada Hijab Siswa (Sumber: Fazri Bagas Prasojo: 2018)
Dari uraian dan gambar pretest diatas, penulis mengambil kesimpulan bahwa siswa tidak menerapkan prinsip komposisi, keselarasan, irama, dan keseimbangan dalam karyanya sehingga menyebabkan banyak kekurangan dalam karya tersebut. Kekurangan dari prinsip komposisi terdapat pada peletakan motif yang kurang sesuai, warna yang tidak kontras dan motif menyebar luas di bidang kain dengan tidak teratur. Kekurangan dari prinsip keselarasan terdapat pada tidak selarasnya ukuran motif satu dengan motif lainnya, serta tidak teraturnya penempatan motif pada bidang hijab. Selain itu, kekurangan prinsip irama yaitu tidak adanya pengulangan motif pada karya. Dan terakhir, kekurangan prinsip keseimbangan terletak pada tidak seimbangnya besar kecilnya ukuran motif gambar hiasan dan tidak seimbangnya warna motif satu dengan warna motif lainnya.
Karena banyaknya kekurangan membuat tingkat keberhasilan dalam pembuatan karya siswa sangat memperihatinkan. Siswa sering gagal membuat karya yang memuaskan sesuai dengan prinsip-prinsip yang harusnya diterapkan.
Selain itu kenyataannya di lapangan, siswa sering sekali menggambarkan hiasan bertema geometris sebagai hiasan. Jika, lebih dikembangkan banyak tema yang dapat digambar oleh siswa, salah satunya yang lebih sederhana yaitu bertemakan flower (bunga). Selain itu, media yang digunakan dalam menggambar oleh siswa disekolah kurang variasi. Siswa selalu menggunakan media kertas dan kanvas. Padahal, jika dikembangkan banyak media lain yang dapat digunakan, seperti: kayu, sepatu, baju, hijab, dan lain sebaginya. Pada penelitian ini, penulis
akan mengembangkan gambar hiasan dengan media hijab bertemakan flower
(bunga) sebagai bahan peneltian yang akan diterapkan kepada siswa kelas X SMK Karya Bunda.
Sehubungan dengan permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul “ANALISIS GAMBAR HIASAN PADA
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan., maka dapat dibuat identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Rendahnya pemahaman siswa mengenai materi gambar hiasan.
2. Siswa tidak menerapkan prinsip-prinsip desain dalam karyanya.
3. Tingkat keberhasilan dalam pembuatan karya siswa sangat memperihatinkan.
4. Kurangnya kreativitas siswa dalam mengembangkan media dalam
menggambar hiasan
5. Media yang digunakan dalam menggambar kurang bervariasi
6. Tidak berkembangnya tema yang digunakan siswa dalam menggambar hiasan
C. Pembatasan masalah
Dari beberapa identifikasi masalah penulis membuat batasan atau fokus masalah yang dapat mempertegas penelitian ini, batasan masalah penelitian ini adalah: penerapan prinsip komposisi, keselarasan, irama, keseimbangan dan tingkat keberhasilan pada pembuatan gambar hiasan di hijab siswa kelas X SMK Karya Bunda T.A. 2018/2019.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah penerapan prinsip komposisi, keselarasan, irama, dan keseimbangan
pada pembuatan gambar hiasan di hijab siswa kelas X SMK Karya Bunda T.A. 2018/2019 mengalami tingkat keberhasilan?
2. Bagaimana penerapan prinsip komposisi, keselarasan, irama, dan
keseimbangan pada pembuatan gambar hiasan di hijab siswa kelas X SMK Karya Bunda T.A. 2018/2019?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penerapan prinsip komposisi,
keselarasan, irama, dan keseimbangan pada pembuatan gambar hiasan di hijab siswa kelas X SMK Karya Bunda T.A. 2018/2019.
2. Untuk mengetaui penerapan prinsip komposisi, keselarasan, irama, dan keseimbangan pada pembuatan gambar hiasan di hijab siswa kelas X SMK Karya Bunda T.A. 2018/2019.
F. Manfaat penelitian
Setiap penelitian tentu memiliki manfaat bagi penulis maupun pembaca. Adapun manfaat penelitian:
1. Manfaat teoritis
a. Sebagai bahan pengembangan wawasan pengetahuan tentang produk seni rupa dua dimensi khususnya membuat gambar hiasan pada hijab.
b. Sebagai salah satu referensi bagi pembaca dalam memperkaya
pengetahuan kesenirupaan dua dimensi. 2. Manfaat praktis
a. Bagi siswa untuk memperluas pengetahuan tentang membuat karya seni khususnya gambar hiasan pada hijab.
b. Bagi guru seni budaya, penelitian ini dapat dijadikan peningkatan kualitas pembelajaran siswa, khususnya dalam topik gambar hiasan pada hijab.
c. Bagi guru seni budaya sebagai salah satu acuan pengembangan dalam
berkarya sesuai tujuan pembelajaran yang sudah dirancang.
d. Bagi sekolah, sebagai alternatif dalam meningkatkan kreativitas siswa khususnya dalam bidang seni rupa.
e. Bagi peneliti, dapat dijadikan salah satu modal pembelajaran yang nantinya dapat diterapkan pada saat terjun langsung di masyarakat. f. Bagi peneliti lain, sebagai tambahan literatur dalam membuat