• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAGIAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SETDA KABUPATEN LAMONGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAGIAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SETDA KABUPATEN LAMONGAN"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

(LKj IP)

TAHUN 2019

BAGIAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

SETDA KABUPATEN LAMONGAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan Karunia-Nya, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Bagian Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2019 dapat diselesaikan dengan baik.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan program kegiatan dalam rangka meningkatkan kualitas kinerja penyelenggaraan tugas dan fungsi Bagian Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan yang sekaligus merupakan serangkaian pelaksanaan evaluasi keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan dalam mengemban Visi , Misi dan Tujuan Bagian Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan.

Kami menyampaikan terima kasih yang sebesar–besarnya atas kepercayaan yang telah diberikan kepada kami untuk menyusun LKj IP Bagian Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Bupati Lamongan Nomor 54 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan, khususnya pada pasal 18, 19, 20 dan 21 mengenai Tugas Pokok dan Fungsi Bagian Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan.

Kepada para Kepala Sub Bagian dan seluruh jajaran staf Bagian Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan yang telah melaksanakan tugas–tugasnya dengan baik sesuai dengan Visi, Misi dan tujuan yang telah ditetapkan disampaikan terima kasih.

Selanjutnya disadari sepenuhnya bahwa Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019 Bagian Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan ini masih jauh dari sempurna, sehingga masih diperlukan ketelitian dan kecermatan yang lebih mendalam dalam mengkaji nilai–nilai yang berkembang untuk mendukung Kinerja Organisasi serta aspek–aspek yang belum tercakup dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019 ini.

Akhirnya dengan memohon petunjuk dan bimbingan Allah SWT semoga Bagian Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan mampu melaksanakan tugas pengabdian dengan sebaik-baiknya serta mampu meningkatkan prestasi kerja di masa yang akan datang.

Lamongan, Januari 2020

KEPALA BAGIAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SETDA KABUPATEN LAMONGAN

FARAH DAMAYANTI Z, S.Sos., M.Si.

Pembina Tingkat I NIP. 19730509 199803 2 005

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

IKHTISAR EKSEKUTIF ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi ... 2

C. Data Umum Organisasi ... 3

1. Personil ... 3

2. Sarana dan Prasarana ... 4

3. Pembiayaan ... 5

D. Sistematika Penyajian LKj IP ... 7

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ... 9

A. Rencana Strategis ... 9

1. Tujuan ... 9

2. Sasaran dan Indikator Kinerja ... 10

B. Rencana Kinerja Tahun 2019 ... 10

1. Program dan Kegiatan ... 11

C. Perjanjian Kinerja Tahun 2019 ... 13

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 14

A. Capaian Kinerja Organisasi ... 14

A.1 Percapaian Kinerja ... 14

A.2 Perbandingan Realisasi Kinerja ... 15

A.3 Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir Periode RPJMD/ RENSTRA ... 15

A.4 Perbandingan Realisasi Kinerja Dengan Realisasi Nasional ... 16

A.5 Analisis Penyebab Keberhasilan Yang Telah Dilakukan ... 16

A.6 Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya... 19

A.7 Analisis Program/ Kegiatan Yang Menunjang Keberhasilan Ataupun Pencapaian Kinerja ... 19

B. Realisasi Anggaran ... 20

BAB IV P E N U T U P ... 26

A. Kesimpulan... 26

(4)

LAMPIRAN-LAMPIRAN :

 Matriks Rencana Stratejik (RS)

 Pengukuran Kinerja (PK) Tahun 2019

 Perjanjian Kinerja Tahun 2019

(5)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019 Bagian Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan melaporkan capaian kinerja (performance result) selama tahun 2019 yang mengacu pada Rencana Strategis Bagian Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2016–2021.

Rencana Strategis Bagian Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan telah dijabarkan dalam Rencana Kinerja Tahun 2019 yang tertuang dalam anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2019 sebagai komitmen untuk pelaksanaan kinerja Tahun 2019 sesuai dengan Rencana Kinerja 2019 tersebut. Bagian Kesejahteraan Masyarakat telah merencanakan 1 (Satu) tujuan, untuk dapat mencapai tujuan dan sasaran, strategi yang ditempuh adalah dengan melaksanakan 1 (Satu) Program serta 16 (Enam Belas) kegiatan yang sesuai dengan rencana kinerja tahun 2019 dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 11.857.268.500,- (Sebelas Milyar Delapan Ratus Lima Puluh Tujuh Juta Dua Ratus Enam Puluh Delapan Ribu Lima Ratus Rupiah). Selain itu Bagian Kesejahteraan Masyarakat Setda Kabupaten Lamongan juga mengelola Bantuan Hibah dan Bantuan Sosial yang anggarannya melekat di BPKAD Kabupaten Lamongan dengan total alokasi anggaran sebesar Rp. 58.027.000.000,- (Lima Puluh Delapan Milyar Dua Puluh Tujuh Juta Rupiah). Oleh karena itu upaya pencapaian sasaran yang dapat dilaksanakan yaitu dengan menggunakan anggaran yang bersumber dari APBD II sebesar Rp 69.884.268.500,- (Enam Puluh Sembilan Milyar Delapan Ratus Delapan Puluh Empat Juta Dua Ratus Enam Puluh Delapan Ribu Lima Ratus Rupiah).

Dari 16 (Enam Belas) kegiatan ditambah dengan Belanja Hibah dan Bantuan Sosial yang telah dilaksanakan dan telah ditetapkan capaian kinerjanya pada Tahun 2019, sebagian besar kegiatan belum mencapai target sesuai dengan yang diharapkan (penyerapan anggaran kurang dari 100%) disebabkan adanya kendala yang pada prinsipnya adalah sebagai berikut :

1. Ada anggaran beberapa kegiatan (kegiatan Fasilitasi Penyaluran Bantuan Kegiatan Kepemudaan, Kesenian dan Keolahragaan, kegiatan Pendampingan Pembinaan Guru Ngaji se Kabupaten Lamongan, kegiatan Pendampingan Pembinaan Takmir Masjid se Kabupaten Lamongan, kegiatan Pendampingan Pembinaan Imam Musholla se Kabupaten Lamongan, kegiatan Pendampingan Pembinaan Modin se Kabupaten Lamongan, kegiatan Pendampingan Pembinaan Penyelenggara Pendidikan Ponpes se Kabupaten Lamongan) yang dikurangi dan dialihkan ke kegiatan lain (kegiatan Pelaksanaan Peringatan Hari Besar Islam).

2. Untuk belanja langsung lainnya, adanya penyerapan anggaran yang tidak mencapai 100% dikarenakan dalam penyerapan anggaran tersebut, disesuaikan dengan kebutuhan.

(6)

3. Untuk belanja tidak langsung, terjadi kesalahan dalam proposal maupun kelengkapannya seperti fotokopi rekening pemohon, kwitansi pemohon, pengkategorian badan hukum apakah termasuk golongan organisasi masyarakat atau kelompok masyarakat beserta kriterianya, dsb sehingga harus dikembalikan ke pihak pemohon untuk direvisi/ diperbaiki.

4. Kelengkapan administrasi dalam rangka pengajuan dana bantuan yang tidak lengkap sehingga tidak bisa diajukan pencairan dananya.

5. Adanya Pemohon bantuan yang tercantum didalam Daftar Nama Penerima, Alamat dan Besaran Alokasi Bantuan Hibah dan Bantuan Sosial yang diterima Bagian Kesejahteraan Masyarakat Setda Kabupaten Lamongan Tahun Anggaran 2018 namun tidak ditindaklanjuti/ diajukan Proposal permohonan bantuannya dikarenakan terkendala regulasi mengenai badan hukum yang lebih kompleks sehingga penyerapan anggaran kurang optimal.

Dengan adanya alokasi anggaran yang tidak terserap tersebut, telah diambil langkah– langkah yaitu dengan mengembalikannya ke kas daerah.

Sejalan dengan perkembangan situasi dan kondisi pada saat ini, maka langkah–langkah antisipatif kedepan yang akan diambil oleh Bagian Kesejahteraan Masyarakat Setda Kabupaten Lamongan adalah dengan mengevaluasi dan memperbaiki sistem pengusulan, verifikasi data, dan sosialisasi kepada calon penerima bantuan terkait dengan regulasi atau persyaratan dalam mengajukan permohonan bantuan hibah maupun bantuan sosial agar dana yang dianggarkan untuk bantuan tersebut maupun kegiatan-kegiatan lainnya dapat terserap seluruhnya sehingga target yang telah ditetapkan setiap tahun pada RPJMD 2016-2021 dapat tercapai.

(7)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Terselenggaranya tata pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance and Clean Government) merupakan prasyarat bagi setiap Pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara, sehingga diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas dan legitimate agar penyelenggaraan Pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

Sejalan dengan itu, dalam rangka pelaksanaan Ketetapan MPR Nomor IX/MPR/1998 tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, sebagai tindak lanjut dari peraturan tersebut telah diterbitkan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam pasal 3 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dinyatakan bahwa azas-azas umum penyelenggaraan negara meliputi azas kepastian hukum, azas tertib penyelenggaraan negara, azas kepentingan umum, asas keterbukaan, azas proporsionalitas, azas profesionalitas dan azas akuntabilitas. Menurut penjelasan Undang-undang tersebut, azas akuntabilitas adalah azas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggung jawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bagian Kesejahteraan Masyarakat Setda Kabupaten Lamongan Tahun 2019 dilaksanakan berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999, dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Hal ini merupakan bagian dari Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instasi Pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah Kepemerintahan yang baik bersih dan berwibawa (Good Governance and Clean Government ) di Indonesia sebagaimana telah diamanahkan oleh rakyat melalui Tap MPR Nomor IX Tahun 1998.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Bagian Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan disusun berdasarkan RENSTRA Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2016– 2021.

(8)

B. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Untuk mewujudkan pelaksanaan Pembangunan Daerah sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bupati Lamongan Nomor 54 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan, Bagian Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijaksanaan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian fasilitasi bidang kesejahteraan masyarakat, meliputi pemuda dan olahraga, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, kebudayaan, agama, pendidikan, bina sosial, tenaga kerja, transmigrasi serta kesehatan.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bagian Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Penyiapan perumusan kebijaksanaan dalam Penyelenggaraan bidang Kesejahteraan Masyarakat, meliputi urusan pemuda dan olahraga, pemberdayaan perempuan, kebudayaan, agama, pendidikan, bina sosial, tenaga kerja, transmigrasi serta kesehatan; 2. Penyiapan Pelaksanaan koordinasi, pembinaan, pengendalian dan fasilitasi dalam

penyelenggaraan Bidang Kesejahteraan Masyarakat;

3. Penyiapan bahan untuk menyusun petunjuk Pelaksanaan Bidang pemuda dan olahraga, pemberdayaan perempuan, kebudayaan, agama, pendidikan, bina sosial, tenaga kerja, transmigrasi serta kesehatan;

4. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Asisten Tata Praja sesuai dengan tugas dan fungsinya;

Adapun Struktur Organisasi Bagian Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 5 Tahun 2016 dan Peraturan Bupati Lamongan Nomor 54 Tahun 2016 Pasal 3 Ayat 1, sebagaimana bagan dibawah ini.

(9)

Bagan: 1

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

BAGIAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

Sumber : Bagian Kesmasy Setda Kab. Lamongan.

C. DATA UMUM ORGANISASI

1. Personil

Bagian Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan dalam menjalankan tugas dan fungsinya serta untuk mendukung kelancaran tugas perlu adanya Sumber Daya Manusia yang berkualitas sesuai dengan Tingkat Pendidikan, Jabatan, Pangkat/ Golongan yang mana jumlah personil di Bagian Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan sebanyak 11 orang dengan rincian sebagai berikut:

Tabel : 1 DAFTAR PERSONIL

BAGIAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SETDA KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2019

IV III II GOL. I GOL. II GOL. III GOL. IV

1 3 1 - - - 8 1 2 11

NO ESELON PNS TENAGA

HONORER JUMLAH

Sumber : Bagian Kesmasy Setda Kab. Lamongan.

FARAH DAMAYANTI Z, S.Sos., M.Si. KEPALA BAGIAN KESMASY

M.NAFIK ABI NU'AIM, S.H. KASUBBAG AGAMA DAN PENDIDIKAN.

YULIATIN NINGSIH,S.E.

KARNADI, S.Pd.

SITI MASRUROH,S.H.I.

ESTI NUR MULYANI, S.E.,M.M. KASUBBAG KEBUDAYAAN, PP & PO

FAKHRINA LELLY M,S.E.

TATAG TAUFANI AMRI,S.K.M.

AMAMATUL QOYYISAH, S.E.

INDAH PUTRI LESTARI, S.Kom

Drs. MUKHAMMAD MAHBUB, M.M. KASUBBAG BINSOS

SU’EB

M. SOFWIN ARDIANSYAH, S.Pd.I.

M. TAJUDDIN AL BASHOR, S.Pd.

(10)

Tabel : 2

DAFTAR PERSONIL DAN TENAGA KONTRAK DI BAGIAN KESMASY. SETDA KABUPATEN LAMONGAN

TAHUN 2019 NO. JABATAN

STRUKTURAL JML PANGKAT/ GOL. RUANG JUMLAH

PEND.

FORMAL JML KET

1 Kepala Bagian 1 Pembina Tk. I (IV/b) 1 S-2 1

-S-2 1 -S-1 1 -Penata (III/c) 1 S-2 1 -Penata Tk. I (III/d) 1 S-1 1 -S-2 1 -S-1 1

-Penata Muda Tk. I (III/b) 1 SMA 1

-Penata Muda (III/a) 1 S-1 1

-Tenaga Honorer 2 S-1 2 -Jumlah 11 11 11 2 Penata Tk. I (III/d) 2 Penata (III/c) 2 Kasubbag 3 3 Staf 7

Sumber : Bagian Kesmasy Setda Kab. Lamongan. 2. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan alat pendukung yang sangat vital dalam melaksanakan tugas di Bagian Kesejahteraan Masyarakat Setda Kabupaten Lamongan. Adapun sarana dan prasarana yang dapat dipergunakan dan masih layak pakai dapat disampaikan dibawah ini:

(11)

Tabel : 3

DAFTAR SARANA DAN PRASARANA

BAGIAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SETDA KAB. LAMONGAN TAHUN 2019

NO. JENIS BARANG JUMLAH KETERANGAN

1 Station Wagon 1 Unit Baik

2 Sepeda Motor 3 Unit 3 Rusak

3 Lemari Besi/ Metal/ Lemari Besi/ Lemari Kaca 4 Buah 1 Rusak Berat

4 Filling Besi/ Brother 5 Buah 1 Rusak

6 Kursi Besi/ Metal 6 Buah 1 Rusak

8 Personal Komputer 6 Unit 1 Rusak

9 Note Book 2 Unit Baik

10 Laptop 1 Unit Baik

11 Printer 6 Buah 2 Rusak

12 Meja Kerja Pejabat Eselon III 1 Buah Baik

13 Meja Kerja Pejabat Eselon IV 3 Buah Baik

16 Kursi Kerja Pejabat Eselon III 1 Buah Baik 17 Kursi Kerja Pejabat Eselon IV 3 Buah Baik

18 Camera + Attachment 1 Buah Baik

19 Microphone/ Wireless Mic 1 Unit Baik

20 Pesawat Telephone 2 Unit 1 Kurang Baik

21 Mesin Ketik Manual 2 Buah 1 Kurang Baik

22 Led TV Samsung 1 Unit Baik

23 Papper Shredder 1 Unit Baik

Sumber : Bagian Kesmasy Setda Kab. Lamongan.

3. Pembiayaan

Guna mencapai Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Tahun 2019, dalam pelaksanaan tugas Bagian Kesejahteraan Masyarakat Setda Kabupaten Lamongan memperoleh anggaran yang bersumber dari APBD Kabupaten Lamongan yang secara rinci disajikan pada tabel sebagai berikut:

Tabel : 4 DATA PEMBIAYAAN TAHUN 2019 No KEGIATAN JUMLAH ( Rp ) KET. Belanja Langsung

A Program Fasilitasi Dan Koordinasi Kebijakan Strategis Kesejahteraan Rakyat

1 Fasilitasi Penyaluran Bantuan Kegiatan Keagamaan Pendidikan Dan Kebudayaan.

150.000.000,- Bag. Kesmasy 2 Fasilitasi Penyaluran Bantuan Kegiatan Bina Sosial Dan

Kesehatan.

208.000.000,- Bag. Kesmasy 3 Fasilitasi Penyaluran Bantuan Kegiatan Kepemudaan

Kesenian Dan Keolahragaan.

(12)

4 Penyaluran Bahan Makanan Pokok Bagi Masyarakat Kabupaten Lamongan.

425.000.000,- Bag. Kesmasy 5 Pendampingan Pembinaan Guru Ngaji se Kab. Lamongan. 3.332.725.000,- Bag. Kesmasy 6 Pendampingan Pembinaan Takmir Masjid se Kab.

Lamongan.

1.661.671.700,- Bag. Kesmasy 7 Pendampingan Pembinaan Imam Musholla se Kab.

Lamongan.

1.306.408.400,- Bag. Kesmasy 8 Pendampingan Pembinaan Modin se Kab. Lamongan. 644.913.400,- Bag. Kesmasy 9 Pendampingan Pembinaan Penyelenggaraan Pendidikan

Pondok Pesantren se Kab. Lamongan.

250.176.400,- Bag. Kesmasy 10 Fasilitasi Penyelenggaraan Hisab dan Rukyat. 100.000.000,- Bag. Kesmasy 11 Pelaksanaan Peringatan Hari Besar Islam. 1.130.515.500,- Bag. Kesmasy 12 Pemberangkatan dan Pemulangan Jamaah Haji. 665.050.000,- Bag. Kesmasy 13 Pembinaan Keagamaan Kabupaten Lamongan. 868.808.100,- Bag. Kesmasy 14 Penyelenggaraan Safari Ramadhan. 145.000.000,- Bag. Kesmasy 15 Fasilitasi Pembinaan Penghafal Al-Qur’an Kabupaten

Lamongan.

600.000.000,- Bag. Kesmasy 16 Fasilitasi Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan

Pemberantasan Penggunaan Peredaran Gelap Narkoba.

300.000.000,- Bag. Kesmasy

JUMLAH BELANJA LANGSUNG 11.857.268.500,-

Belanja Tidak Langsung A Belanja Hibah

I) Belanja Hibah kepada Badan/ Lembaga/ Organisasi Swasta

1 KNPI 100.000.000,- BPKAD

2 Kegiatan kepada KPU 150.000.000,- BPKAD

3 Kegiatan Panwaslu 100.000.000,- BPKAD

4 Lembaga Keagamaan dan Tempat-tempat Ibadah 24.961.000.000,- BPKAD 5 Pondok Pesantren, Madin dan TPQ/TPA 17.117.500.000,- BPKAD

6 Organisasi Profesi Lainnya - BPKAD

7 Badan Narkotika Kabupaten (BNK) - BPKAD

II) Belanja Hibah kepada Kelompok Masyarakat/ Perorangan

1 Kelompok Masyarakat 15.123.500.000,- BPKAD

B Belanja Bantuan Sosial

I) Belanja Bantuan Sosial Kepada Organisasi Kemasyarakatan

1 Bantuan sosial yang tidak dapat direncanakan 475.000.000,- BPKAD

JUMLAH BELANJA TIDAK LANGSUNG 58.027.000.000,-

(13)

D. SISTEMATIKA PENYAJIAN LKjIP

Untuk Sistematika Penyajian LKj IP Tahun 2019 dapat dijabarkan sebagai berikut:

 SAMPUL DEPAN  KATA PENGANTAR  DAFTAR ISI  IKHTISAR EKSEKUTIF  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

B. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi C. Data Umum Organisasi

1. Personil

2. Sarana dan Prasarana 3. Pembiayaan

D. Sistematika Penyajian LKj IP

 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Strategis

1. Tujuan

2. Sasaran dan Indikator Kinerja B. Rencana Kinerja Tahun 2019

1. Program dan Kegiatan C. Perjanjian Kinerja Tahun 2019

 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi A.1. Percapaian Kinerja

A.2. Perbandingan Realisasi Kinerja

A.3. Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir Periode RPJMD/ RENSTRA A.4. Perbandingan Realisasi Kinerja Dengan Realisasi Nasional

A.5. Analisis Penyebab Keberhasilan Yang Telah Dilakukan A.6. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

A.7. Analisis Program/ Kegiatan Yang Menunjang Keberhasilan Ataupun Pencapaian Kinerja

B. Realisasi Anggaran

 BAB IV P E N U T U P A. Kesimpulan B. Saran

(14)

 LAMPIRAN-LAMPIRAN:

 Matriks Rencana Stratejik (RS)

 Pengukuran Kinerja (PK) Tahun 2019

(15)

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS

Rencana Strategis merupakan suatu proses awal dari rangkaian proses dalam usaha untuk mencapai tujuan. Dalam Rencana Strategik hal yang diperhatikan adalah Lingkungan Internal ( Kekuatan dan Kelemahan ) serta Lingkungan Eksternal ( Peluang dan Tantangan ) suatu organisasi. Rencana Strategik meliputi penetapan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Indikator Sasaran serta Program dan Kegiatan dengan mengantisipasi perkembangan masa depan.

1. Tujuan

Bagian Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan mempunyai tujuan yang ingin dicapai yaitu “Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang berkualitas dengan didukung birokrasi yang efektif dan efisien serta mampu memberikan pelayanan publik yang lebih baik”. Tujuan tersebut sesuai dengan visi Kepala Daerah yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamongan Tahun 2016-2021, yaitu “Terwujudnya Lamongan yang lebih sejahtera dan berdaya saing”. Pemahaman atas pernyataan visi tersebut mengandung makna terjalinnya sinergi yang dinamis antara masyarakat, Pemerintah Kabupaten dan seluruh stakeholder dalam merealisasikan dan semakin memantapkan pembangunan Kabupaten Lamongan secara komprehensif.

Secara filosofis visi tersebut dapat dijelaskan melalui makna yang terkandung didalamnya, yaitu:

1) Terwujudnya, terkandung upaya melanjutkan peran Pemerintah Daerah dalam mewujudkan Kabupaten Lamongan yang lebih sejahtera dan berdaya saing.

2) Lamongan, adalah satu kesatuan masyarakat hukum dengan segala potensi dan sumber dayanya dalam sistem pemerintahan di wilayah Kabubpaten Lamongan. 3) Lebih Sejahtera, dalam pengertian semakin mantap dan tercukupinya kebutuhan

lahiriyah dan batiniah yang ditandai dengan meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat. Kesejahteraan yang akan diwujudkan adalah suatu tatanan yang sesuai dengan kondisi sosial-budaya-agama masyarakat dan kearifan lokal Kabupaten Lamongan.

(16)

4) Lebih Berdaya Saing, dalam pengertian terwujudnya peningkatan lebih lanjut keunggulan komparatif dan kompetitif daerah, sehingga mampu bersaing secara optimal dengan mengembangkan dan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki dalam persaingan ditingkat global.

2. Sasaran dan Indikator Kinerja

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka diperlukan sasaran dan indikator sasaran dari apa yang telah diraih atau dilaksanakan oleh Bagian Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan selama Tahun 2019 dan perkiraan target Tahun 2020. Adapun sasaran yang dimaksud adalah “Terwujudnya kebijakan strategis bidang Pemerintahan Umum” dengan indikator sasaran yaitu “Persentase kebijakan strategis bidang Pemerintahan Umum yang ditindaklanjuti”.

B. RENCANA KINERJA TAHUN 2019

Perencanaan Kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam RENSTRA Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan, yang akan dilaksanakan oleh Unit Kerja di Lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan melalui berbagai kegiatan tahunan.

Dalam Dokumen Rencana Kinerja Bagian Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2019 memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan, berikut indikator kinerja, dan target yang ingin dicapai yang merupakan representasi tugas pokok dan fungsi Bagian Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan, dengan penjabaran yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

Sasaran “Terwujudnya kebijakan strategis bidang Pemerintahan Umum”, dengan indikator sebagai berikut :

1. Persentase tempat peribadatan yang dibantu.

Strategi yang dilaksanakan guna mencapai keberhasilan terhadap pencapaian target indikator ini diwujudkan melalui program Belanja Hibah kepada Badan/ Lembaga/ Organisasi Swasta dengan kegiatan Belanja Hibah Kepada Lembaga Keagamaan dan Tempat-tempat Ibadah. Adapun target yang ingin dicapai sebesar 9,7% tempat ibadah yang dibantu.

2. Presentase laporan LKPJ, Renja SKPD, dan LPPD yang disusun tepat waktu dan benar. Adapun target yang ingin dicapai adalah 100%.

3. Presentase lembaga pendidikan keagamaan yang dibantu.

(17)

indikator ini diwujudkan melalui program Belanja Hibah kepada Badan/ Lembaga/ Organisasi Swasta dengan kegiatan Belanja Hibah Kepada Pondok Pesantren, Madin dan TPQ/ TPA. Adapun target yang ingin dicapai sebesar 14,95% lembaga pendidikan keagamaan yang dibantu.

4. Presentase masyarakat/ kelompok masyarakat/ ormas/ fakir miskin yang dibantu.

Strategi yang dilaksanakan guna mencapai keberhasilan terhadap pencapaian target indikator ini diwujudkan melalui:

a. Program Fasilitasi dan Koordinasi Kebijakan Strategis Kesejahteraan Rakyat, dengan kegiatan Penyaluran Bahan Makanan Pokok Bagi Masyarakat Kabupaten Lamongan. b. Program Belanja Hibah kepada Kelompok Masyarakat/ Perorangan, dengan kegiatan

Belanja Hibah Kepada Kelompok Masyarakat.

Adapun target yang ingin dicapai sebesar 16,73% masyarakat/ kelompok masyarakat/ ormas/ fakir miskin yang dibantu.

5. Jumlah kegiatan keagamaan yang terlaksana. Adapun target yang ingin dicapai adalah terlaksananya 12 kegiatan keagamaan.

6. Jumlah Guru Ngaji, Ta’mir Masjid, Imam Musholla, Modin, dan Penyelenggara Pendidikan Ponpes yang memperoleh insentif.

Strategi yang dilaksanakan guna mencapai keberhasilan terhadap pencapaian target indikator ini diwujudkan melalui Program Fasilitasi dan Koordinasi Kebijakan Strategis Kesejahteraan Rakyat, dengan kegiatan:

a. Pendampingan Pembinaan Guru Ngaji Se kabupaten Lamongan. b. Pendampingan Pembinaan Takmir Masjid Se Kabupaten Lamongan. c. Pendampingan Pembinaan Imam Musholla Se Kabupaten Lamongan. d. Pendampingan Pembinaan Modin Se Kabupaten Lamongan.

e. Pendampingan Pembinaan Penyelenggaraan Pendidikan Ponpes Se Kab. Lamongan. Adapun target yang ingin dicapai sebesar 19.855 orang dari gabungan Guru Ngaji, Ta’mir Masjid, Imam Musholla, Modin, dan Penyelenggara Pendidikan Ponpes se Kabupaten Lamongan.

7. Jumlah lembaga keagamaan yang dibantu.

Strategi yang dilaksanakan guna mencapai keberhasilan terhadap pencapaian target indikator ini diwujudkan melalui Belanja Hibah Kepada Kelompok Masyarakat. Adapun target yang ingin dicapai sebesar 4 lembaga yang dibantu.

Program dan Kegiatan

Program dan Kegiatan yang dilaksanakan oleh Bagian Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2019 yaitu ada 1 (Satu) program dan 16

(18)

(Enam Belas) kegiatan, adapun program dan kegiatan sebagai berikut:

1) Program Fasilitasi Dan Koordinasi Kebijakan Strategis Kesejahteraan Rakyat. Dengan kegiatan yang dilaksanakan adalah :

a. Fasilitasi Penyaluran Bantuan Kegiatan Keagamaan Pendidikan dan Kebudayaan. b. Fasilitasi Penyaluran Bantuan Kegiatan Bina Sosial Dan Kesehatan.

c. Fasilitasi Penyaluran Bantuan Kegiatan Kepemudaan Kesenian Dan Keolahragaan. d. Penyaluran Bahan Makanan Pokok Bagi Masyarakat Kabupaten Lamongan. e. Pendampingan Pembinaan Guru Ngaji se Kab. Lamongan.

f. Pendampingan Pembinaan Takmir Masjid se Kab. Lamongan. g. Pendampingan Pembinaan Imam Musholla se Kab. Lamongan. h. Pendampingan Pembinaan Modin se Kab. Lamongan.

i. Pendampingan Pembinaan Penyelenggaraan Pendidikan Pondok Pesantren se Kab. Lamongan.

j. Kegiatan Pelatihan Hisab dan Rukyat Kabupaten Lamongan. k. Pelaksanaan Peringatan Hari Besar Islam.

l. Pemberangkatan dan Pemulangan Jamaah Haji. m.Pembinaan Keagamaan Kabupaten Lamongan. n. Penyelenggaraan Safari Ramadhan.

o. Fasilitasi Pembinaan Penghafal Al-Qur’an Kabupaten Lamongan.

p. Fasilitasi Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penggunaan Peredaran Gelap Narkoba.

Selain program dan kegiatan tersebut, Bagian Kesejahteraan Masyarakat Setda Kabupaten Lamongan juga mengelola Bantuan Hibah dan Bantuan Sosial Tahun 2019 yang anggarannya melekat di BPKAD Kabupaten Lamongan antara lain sebagai berikut:

1) Belanja Hibah Kepada Badan/ Lembaga/ Organisasi Swasta, yang meliputi: (1) KNPI;

(2) Kegiatan kepada KPU; (3) Kegiatan Panwaslu;

(4) Lembaga Keagamaan dan Tempat-tempat Ibadah; (5) Pondok Pesantren, Madin dan TPQ/TPA;

(6) Organisasi Profesi Lainnya.

(7) Badan Narkotika Kabupaten (BNK).

2) Belanja Hibah Kepada Kelompok Masyarakat/ Perorangan, yang meliputi: (1) Kelompok Masyarakat;

(19)

3) Belanja Bantuan Sosial Kepada Organisasi Kemasyarakatan, meliputi: (1) Bantuan sosial yang tidak dapat direncanakan.

C. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2019.

Perjanjian Kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/ kesepakatan kinerja antara atasan dan bawahan, untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh suatu instansi. Dokumen Perjanjian Kinerja dimanfaatkan oleh pimpinan instansi pemerintah untuk:

1. Memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja organisasi; 2. Meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur;

3. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah;

4. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/ kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi;

5. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; 6. Melaporkan capaian realisasi kinerja dalam LKj IP;

Dokumen Perjanjian Kinerja ini disusun setelah ada kejelasan mengenai alokasi anggaran. Hal ini dimaksudkan agar dokumen perjanjian kinerja dapat disusun secara realistis dengan mempertimbangkan ketersediaan sumber dana yang nyata dapat dipertanggungjawabkan peruntukannya, Perjanjian Kinerja Bagian Kesejahteraan Masyarakat Setda Kabupaten Lamongan Tahun 2019 terlampir.

(20)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja digunakan untuk menilai kemampuan setiap unit organisasi dalam melaksanakan mandat yang diberikan kepadanya oleh Kepala Daerah. Pelaksanaan mandat tersebut diwujudkan dalam prestasi kerja yang diukur berdasarkan tolok ukur keluaran dan hasil yang diperoleh atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.

Untuk menilai akuntabilitas kinerja maka secara sistematis diuraikan tentang pengukuran kinerja, evaluasi kinerja, analisis akuntabilitas kinerja dan selanjutnya ditutup dengan uraian

akuntabilitas keuangan, yaitu sebagai berikut: A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI.

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) merupakan wujud nyata Instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/ kegagalan kepada pemberi mandat atas pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran dalam suatu media pelaporan (LkjIP). Penyusunan LkjIP Bagian Kesejahteraan Masyarakat Tahun 2019 ini didasarkan kepada pengukuran kinerja.

Dalam pengukuran kinerja tahun 2019 ini Bagian Kesejahteraan Masyarakat dapat dikatakan cukup berhasil meskipun ada beberapa indikator kinerja yang belum mencapai 100% sesuai Renstra, oleh karena itu Bagian Kesejahteraan Masyarakat akan selalu meningkatkan kinerjanya.

A.1.Pencapaian Kinerja

Tabel 5

Capaian Kinerja Bagian Kesejahteraan Masyarakat Tahun 2019

Target Realisasi Capaian

1 2 3 4 5 6 7

1 Presentase tempat peribadatan yang dibantu

9,7 8,6 88,66

2 Presentase laporan LKPJ, Renja SKPD, dan LPPD yang disusun tepat waktu dan benar

100 100 100,00

3 Presentase lembaga

pendidikan keagamaan yang dibantu

14,95 9,56 63,95

4 Presentase masyarakat/ kelompok masyarakat/ ormas/ fakir miskin yang dibantu

16,73 19,78 118,23

5 Jumlah kegiatan keagamaan yang terlaksana

12 16 133,33

6 Jumlah Guru Ngaji, Ta'mir Masjid, Imam Musholla, Modin dan Penyelenggara

Pendidikan Ponpes yang memperoleh insentif

19.855 18.685 94,11

7 Jumlah lembaga keagamaan (BAZ, MUI, LPTQ, IPHI) yang dibantu 4 7 175,00 Terwujudnya kebijakan strategis bidang Pemerintahan Umum 1

(21)

A.2.Perbandingan Realisasi Kinerja

Th. 2017 Th. 2018 Th. 2019

1 2 3 4 5 6 7

1 Presentase tempat peribadatan yang dibantu

14,53 15,07 8,60

2 Presentase laporan LKPJ, Renja SKPD, dan LPPD yang disusun tepat waktu dan benar

100 100 100

3 Presentase lembaga

pendidikan keagamaan yang dibantu

14,03 13,71 9,56

4 Presentase masyarakat/ kelompok masyarakat/ ormas/ fakir miskin yang dibantu

15,25 22,93 19,78

5 Jumlah kegiatan keagamaan yang terlaksana

12 15 16

6 Jumlah Guru Ngaji, Ta'mir Masjid, Imam Musholla, Modin dan Penyelenggara

Pendidikan Ponpes yang memperoleh insentif

21.826 21.440 18.685

7 Jumlah lembaga keagamaan (BAZ, MUI, LPTQ, IPHI) yang dibantu 5 4 7 Indikator Realisasi 1 Terwujudnya kebijakan strategis bidang Pemerintahan Umum No Sasaran No

A.3.Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir Periode RJMD/ RENSTRA

No Sasaran No Indikator Target Akhir RPJMD/ RENSTRA Realisasi Tingkat Kemajuan 1 2 3 4 5 6 7 1 Presentase tempat peribadatan yang dibantu

9,8 8,6 87,76

2 Presentase laporan LKPJ, Renja SKPD, dan LPPD yang disusun tepat waktu dan benar

100 100 100

3 Presentase lembaga

pendidikan keagamaan yang dibantu

15,05 9,56 63,52

4 Presentase masyarakat/ kelompok masyarakat/ ormas/ fakir miskin yang dibantu

17,12 19,78 115,54

5 Jumlah kegiatan keagamaan yang terlaksana

12 16 133

6 Jumlah Guru Ngaji, Ta'mir Masjid, Imam Musholla, Modin dan Penyelenggara Pendidikan Ponpes yang memperoleh insentif

19.855 18.685 94,11

7 Jumlah lembaga keagamaan (BAZ, MUI, LPTQ, IPHI) yang dibantu 4 7 175 1 Terwujudnya kebijakan strategis bidang Pemerintahan Umum

(22)

A.4.Perbandingan Realisasi Kinerja Dengan Realisasi Nasional

No Sasaran No Indikator Realisasi Th. 2019

Realisasi

Nasional Ket

1 2 3 4 5 6 7

1 Presentase tempat peribadatan yang dibantu

8,6 -

-2 Presentase laporan LKPJ, Renja SKPD, dan LPPD yang disusun tepat waktu dan benar

100 -

-3 Presentase lembaga

pendidikan keagamaan yang dibantu

9,56 -

-4 Presentase masyarakat/ kelompok masyarakat/ ormas/ fakir miskin yang dibantu

19,78 -

-5 Jumlah kegiatan keagamaan yang terlaksana

16 -

-6 Jumlah Guru Ngaji, Ta'mir Masjid, Imam Musholla, Modin dan Penyelenggara Pendidikan Ponpes yang memperoleh insentif

18.685 -

-7 Jumlah lembaga keagamaan (BAZ, MUI, LPTQ, IPHI) yang dibantu 7 - -1 Terwujudnya kebijakan strategis bidang Pemerintahan Umum

A.5.Analisis Penyebab Keberhasilan Yang Telah Dilakukan

Pengukuran Capaian Kinerja adalah suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. Pengukuran capaian kinerja ini dilakukan dengan menghitung pencapaian kinerja dengan cara membandingkan antara rencana kinerja dengan realisasi ditinjau dari aspek masukan ( inputs ), Keluaran ( outputs ), Hasil ( outcomes ), Manfaat ( benefits ) maupun Dampak ( impacts ). Hasil pengukuran pencapaian komponen kinerja ini dituangkan kedalam formulir Pengukuran Kinerja ( PK ). Skala pengukuran kinerja tersebut menggunakan Skala Ordinal, yaitu :

85 – >100 : Sangat Baik / Sangat Berhasil 70 – 85 : Baik / Berhasil

55 – 70 : Kurang Baik / Kurang Berhasil < 55 : Sangat Kurang Baik / Tidak Berhasil.

Adapun hasil pengukuran kinerja Bagian Kesejahteraan Masyarakat Setda Kabupaten Lamongan dapat dijelaskan sebagai berikut:

Sasaran “Terwujudnya kebijakan strategis bidang Pemerintahan Umum”, dengan indikator sebagai berikut :

1. Persentase tempat peribadatan yang dibantu.

Pada Tahun 2019, target yang ditetapkan adalah 9,7% atau 631 tempat peribadatan yang dibantu. Adapun realisasi yang dicapai pada Tahun 2019 adalah 8,6% atau 559

(23)

tempat peribadatan yang dibantu. Hasil tersebut jika merujuk pada skala pengukuran kinerja maka masuk pada kategori Sangat Baik/ Sangat Berhasil (88,66%). Namun kalau dilihat dari segi pemenuhan target, maka dari target 631 tempat peribadatan, hanya ter realisasi 559 tampat peribadatan yang dibantu. Hal ini disebabkan banyak calon penerima bantuan hibah yang tidak mengajukan proposal permohonan bantuan karena kesulitan dalam memenuhi dokumen persyaratan yang harus dilengkapi. Untuk pencapaian realisasi Tahun 2019 sebesar 8,6% juga lebih kecil daripada realisasi pada Tahun 2018 sebesar 15,07%. Hal ini disebabkan karena alokasi anggaran Tahun 2019 sebesar Rp. 24.961.000.000,- lebih kecil daripada alokasi anggaran Tahun 2018 sebesar Rp. 26.751.600.000,-. Disisi lain target yang telah ditetapkan di RPJMD untuk Tahun 2019 sebesar 9,7% lebih besar daripada target di Tahun 2018 sebesar 9,65%.

2. Presentase laporan LKPJ, Renja SKPD, dan LPPD yang disusun tepat waktu dan benar.

Target yang ditetapkan adalah 100% atau 3 dokumen disusun tepat waktu dan benar. Adapun realisasi yang dicapai pada Tahun 2019 adalah 100% atau 3 dokumen tersebut dilaksanakan tepat waktu dan benar. Hasil tersebut jika merujuk pada skala pengukuran kinerja maka masuk pada kategori Sangat Baik/ Sangat Berhasil.

3. Presentase lembaga pendidikan keagamaan yang dibantu.

Target yang ditetapkan adalah 14,95% atau 511 lembaga pendidikan keagamaan yang dibantu. Adapun realisasi yang dicapai pada Tahun 2019 adalah 9,56% atau 327 lembaga pendidikan keagamaan yang dibantu. Hasil tersebut jika merujuk pada skala pengukuran kinerja maka masuk pada kategori Kurang Baik/ Kurang Berhasil (63,95%). Hal ini dikarenakan banyak calon penerima bantuan hibah yang tidak mengajukan proposal permohonan bantuan sehingga ada dana sebesar Rp. 1.085.000.000,- yang tidak terserap di tahun 2019.

Untuk pencapaian realisasi Tahun 2019 sebesar 9,56% juga lebih kecil daripada realisasi pada Tahun 2018 sebesar 13,71%. Penyebabnya adalah hampir sama dengan penjelasan sebelumnya yaitu karena banyaknya calon penerima bantuan hibah yang tidak mengajukan permohonan pencairan dana bantuannya dengan alasan yang beragam yang pada intinya mereka tidak mampu untuk memenuhi kelengkapan dokumen persyaratan untuk mengajukan pencairan dana bantuan hibah dimaksud. Disisi lain, target yang telah ditentukan di RPJMD untuk Tahun 2019 sebesar 14,95% lebih besar daripada target di Tahun 2018 sebesar 14,90%.

(24)

4. Presentase masyarakat/ kelompok masyarakat/ ormas/ fakir miskin yang dibantu. Target yang ditetapkan adalah 16,73% atau 1.348 masyarakat/ kelompok masyarakat/ ormas/ fakir miskin yang dibantu. Adapun realisasi yang dicapai pada Tahun 2019 adalah 19,78% atau 1.594 masyarakat/ kelompok masyarakat/ ormas/ fakir miskin yang dibantu. Hasil tersebut jika merujuk pada skala pengukuran kinerja maka masuk pada kategori Sangat Baik/ Sangat Berhasil (118,23%).

Untuk pencapaian realisasi Tahun 2019 sebesar 19,78% juga lebih kecil daripada realisasi pada Tahun 2018 sebesar 22,93%. Hal ini disebabkan karena alokasi anggaran Tahun 2019 sebesar Rp. 15.548.500.000,- lebih kecil daripada alokasi anggaran Tahun 2018 sebesar Rp. 18.197.700.000,-. Disisi lain target yang telah ditetapkan di RPJMD untuk Tahun 2019 sebesar 16,73% lebih besar daripada target di Tahun 2018 sebesar 16,53%.

5. Jumlah kegiatan keagamaan yang terlaksana.

Target yang ditetapkan adalah 12 kegiatan keagamaan yang terlaksana. Adapun realisasi yang dicapai pada Tahun 2019 adalah 16 kegiatan keagamaan yang terlaksana. Hasil tersebut jika merujuk pada skala pengukuran kinerja maka masuk pada kategori Sangat Baik/ Sangat Berhasil (133,33%).

6. Jumlah Guru Ngaji, Ta’mir Masjid, Imam Musholla, Modin, dan Penyelenggara Pendidikan Ponpes yang memperoleh insentif.

Target yang ditetapkan adalah 19.855 orang yang memperoleh insentif. Adapun realisasi yang dicapai pada Tahun 2019 adalah 18.685 orang yang memperoleh insentif. Hasil tersebut jika merujuk pada skala pengukuran kinerja maka masuk pada kategori Sangat Baik/ Sangat Berhasil (94,11%). Namun kalau dilihat dari segi pemenuhan target, maka dari target 19.855 orang, hanya ter realisasi 18.685 orang yang memperoleh insentif. Hal ini disebabkan karena adanya peralihan dari pemberian secara tunai (Tahun 2018) menjadi non tunai (Tahun 2019). Pemberian secara non tunai ini memunculkan masalah yaitu para calon penerima insentif tersebut banyak yang nomer rekening Bank Jatim nya tidak dapat diproses karena persyaratan pembukaan rekening yang tidak lengkap. Mereka yang tidak memiliki rekening inilah yang akhirnya tidak bisa menerima insentif sehingga target yang telah ditetapkan tidak dapat terpenuhi secara optimal.

Untuk pencapaian realisasi Tahun 2019 sebesar 18.685 orang yang memperoleh insentif, juga lebih kecil daripada realisasi pada Tahun 2018 sebesar 21.440 orang yang memperoleh insentif. Hal ini disebabkan karena adanya peralihan dari pemberian insentif secara tunai pada Tahun 2018 menjadi pemberian secara non tunai pada

(25)

Tahun 2019 sehingga memunculkan masalah baru seperti yang telah dijelaskan pada keterangan sebelumnya.

7. Jumlah lembaga keagamaan yang dibantu.

Target yang ditetapkan adalah 4 lembaga keagamaan yang dibantu yaitu BAZ, MUI, LPTQ dan IPHI. Adapun realisasi yang dicapai pada Tahun 2019 adalah 7 lembaga keagamaan yang dibantu yaitu BAZ, MUI, LPTQ, IPHI, DMI, BWI dan BAZNAS (ada tambahan 3 lembaga keagamaan yang dibantu). Hasil tersebut jika merujuk pada skala pengukuran kinerja maka masuk pada kategori Sangat Baik/ Sangat Berhasil (175%).

A.6.Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Tabel 6

Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Tingkat Efisiensi Kinerja Anggaran %

1 2 3 4 5 6 7

1 Presentase tempat peribadatan yang dibantu

88,66 95 (6,34)

2 Presentase laporan LKPJ, Renja SKPD, dan LPPD yang disusun tepat waktu dan benar

100 100 0,00

3 Presentase lembaga

pendidikan keagamaan yang dibantu

63,95 93,66 (29,71)

4 Presentase masyarakat/ kelompok masyarakat/ ormas/ fakir miskin yang dibantu

118,23 90,53 27,70

5 Jumlah kegiatan keagamaan yang terlaksana

133,33 85 48,33

6 Jumlah Guru Ngaji, Ta'mir Masjid, Imam Musholla, Modin dan Penyelenggara Pendidikan Ponpes yang memperoleh insentif

94,11 87 7,11

7 Jumlah lembaga keagamaan (BAZ, MUI, LPTQ, IPHI) yang dibantu

175 100 75,00 Indikator Capaian Kinerja

1 Terwujudnya kebijakan strategis bidang Pemerintahan Umum No Sasaran No

Untuk sasaran “Terwujudnya kebijakan strategis bidang Pemerintahan Umum” yang terdiri dari 7 indikator kinerja diatas, rata-rata capaian kinerja menunjukkan angka 110,47% dan rata-rata realisasi anggaran sebesar 93% dengan tingkat efisiensi rata-rata sebesar 17,44%. Artinya masih bisa dikategorikan cukup baik karena masih diatas 90%.

A.7.Analisis Program/ Kegiatan Yang Menunjang Keberhasilan Ataupun Pencapaian Kinerja

Secara umum, pencapaian kinerja untuk program dan kegiatan Bagian Kesejahteraan Masyarakat Setda Kabupaten Lamongan pada tahun 2019 ini sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari pencapaian kinerja untuk kegiatan belanja langsung jika dirata-rata dari 16 kegiatan, diperoleh presentase sebesar 88,17%. Sedangkan untuk

(26)

belanja tidak langsung berupa belanja hibah dan bantuan sosial, jika dirata-rata diperoleh presentase sebesar 90,97%.

Hasil yang cukup baik ini tidak terlepas dari penyebab Internal maupun Eksternal. Adapun penyebab internal yang kami maksudkan antara lain:

1. Adanya komitmen dan kepedulian yang tinggi dari masing-masing penanggungjawab kegiatan untuk merealisasikan apa yang ditargetkan sebelumnya pada tahun 2019. 2. Perencanaan dari masing-masing kegiatan telah fokus pada apa yang akan dicapai. Sementara penyebab eksternal terhadap keberhasilan pencapaian program/ kegiatan yang kami maksudkan antara lain:

1. Adanya komitmen dan kepedulian yang tinggi dari pihak luar.

2. Sarana Prasarana yang memadai karena keberadaan sarana prasarana akan mempercepat terjadinya keberhasilan pencapaian program/ kegiatan Bagian Kesejahteraan Masyarakat Setda Kabupaten Lamongan.

B. REALISASI ANGGARAN

Tabel 7

Realisasi Anggaran Program dan Kegiatan Tahun 2019

PD Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

Bagian Kesmasy 69.884.268.500 64.275.368.664 91,97

Program Fasilitasi dan Koordinasi Kebijakan Strategis

Kesejahteraan Rakyat 11.857.268.500 10.252.868.664 86,47

Fasilitasi Penyaluran Bantuan Kegiatan Keagamaan,

Pendidikan dan Kebudayaan 150.000.000 87.781.900 58,52

Fasilitasi Penyaluran Bantuan Kegiatan Bina Sosial

dan Kesehatan 208.000.000 197.485.000 94,94

Fasilitasi Penyaluran Bantuan Kegiatan Kepemudaan,

Kesenian dan Keolahragaan 69.000.000 53.200.000 77,10

Penyaluran Bahan Makanan Pokok Bagi Masyarakat

Kabupaten Lamongan 425.000.000 425.000.000 100

Pendampingan Pembinaan Guru Ngaji se Kabupaten

Lamongan 3.332.725.000 2.558.698.376 76,77

Pendampingan Pembinaan Takmir Masjid se

Kabupaten Lamongan 1.661.671.700 1.591.408.514 95,77

Pendampingan Pembinaan Imam Musholla se

(27)

Pendampingan Pembinaan Modin se Kabupaten

Lamongan 644.913.400 624.650.234 96,86

Pendampingan Pembinaan Penyelenggaraan Pendidikan Pondok Pesantren se Kabupaten Lamongan

250.176.400 224.386.916 89,69

Fasilitasi Penyelenggaraan Hisab dan Rukyat 100.000.000 100.000.000 100 Pelaksanaan Peringatan Hari Besar Islam 1.130.515.500 971.722.500 85,95 Pemberangkatan dan Pemulangan Jamaah Haji 665.050.000 539.800.000 81,17 Pembinaan Keagamaan Kabupaten Lamongan 868.808.100 627.358.100 72,21 Penyelenggaraan Safari Ramadhan 145.000.000 145.000.000 100 Fasilitasi Pembinaan Penghafal Al-Qur’an Kabupaten

Lamongan 600.000.000 600.000.000 100

Fasilitasi Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penggunaan Peredaran Gelap Narkoba

300.000.000 258.389.800 86,13

Belanja Hibah 57.552.000.000 53.747.500.000 93,39

KNPI 100.000.000 100.000.000 100

Kegiatan kepada KPU 150.000.000 150.000.000 100

Kegiatan Panwaslu 100.000.000 100.000.000 100

Lembaga Keagamaan dan Tempat-tempat Ibadah 24.961.000.000 23.714.000.000 95 Pondok Pesantren, Madin dan TPQ/ TPA 17.117.500.000 16.032.500.000 93,66

Organisasi Profesi Lainnya - - -

Badan Narkotika Kabupaten (BNK) - - -

Kelompok Masyarakat 15.123.500.000 13.651.000.000 90,26

Belanja Bantuan Sosial 475.000.000 275.000.000 57,89

Bantuan Sosial yang tidak dapat direncanakan 475.000.000 275.000.000 57,89

(28)

Adapun rincian penggunaan anggaran adalah sebagai berikut :

Pelaksanaan urusan Sosial yang dilaksanakan oleh Bagian Kesejahteraan Masyarakat Setda Kabupaten Lamongan melalui 1 (satu) program dan 16 (enam belas) kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 11.857.268.500,- dan terealisasi sebesar Rp. 10.252.868.664,- atau 86,47%. Selain kegiatan yang melekat di Bagian Kesmasy, juga ada Belanja Hibah dan Belanja Bantuan Sosial yang DPA nya melekat di BPKAD Kabupaten Lamongan. Alokasi anggaran Belanja Hibah sebesar Rp. 57.552.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 53.747.500.000,- atau 93,39%. Sedangkan alokasi anggaran Belanja Bantuan Sosial sebesar Rp. 475.000.000 dan terealisasi sebesar Rp. 275.000.000,- atau 57,89%. Adapun rincian penggunaan anggaran sebagai berikut:

1. Program Fasilitasi dan Koordinasi Kebijakan Strategis Kesejahteraan Rakyat dengan kegiatan:

a) Fasilitasi penyaluran bantuan kegiatan keagamaan, pendidikan dan kebudayaan dengan alokasi dana sebesar Rp. 150.000.000,- yang dipergunakan untuk memfasilitasi kebutuhan ATK, Penggandaan, Materai, dan Perjalanan Dinas (Survey) dalam rangka pelaksanaan kegiatan keagamaan, pendidikan dan kebudayaan (1 kegiatan). Adapun realisasi keuangan sebesar Rp. 87.781.900 atau 58,52%, sedangkan fisik mencapai 100%.

b) Fasilitasi penyaluran bantuan kegiatan Bina Sosial dan Kesehatan dengan alokasi dana sebesar Rp. 208.000.000,- yang dipergunakan untuk memfasilitasi kebutuhan ATK, Penggandaan, Materai, dan Perjalanan Dinas (Survey) dalam rangka pelaksanaan kegiatan sosial dan kesehatan (1 kegiatan). Adapun realisasi keuangan sebesar Rp. 197.485.000,- atau 94,94%, sedangkan fisik mencapai 100%.

c) Fasilitasi penyaluran bantuan kegiatan kepemudaan, kesenian dan keolahragaan dengan alokasi dana sebesar Rp. 69.000.000,- yang dipergunakan untuk memfasilitasi kebutuhan ATK, Penggandaan, Materai dalam rangka pelaksanaan kegiatan kepemudaan serta Pembuatan Aplikasi Hibah Bansos (1 kegiatan). Adapun realisasi keuangan sebesar Rp. 53.200.000,- atau 77,10%, sedangkan fisik mencapai 100%. d) Penyaluran bahan makanan pokok bagi masyarakat Kabupaten Lamongan dengan

alokasi dana sebesar Rp. 425.000.000,- yang dipergunakan untuk menyalurkan sembako kepada keluarga kurang mampu, panti asuhan dan pasukan kuning (3 kegiatan). Adapun realisasi keuangan sebesar Rp. 425.000.000 atau 100%, sedangkan fisik mencapai 100%.

e) Pendampingan Pembinaan Guru Ngaji se Kabupaten Lamongan dengan alokasi dana sebesar Rp. 3.332.725.000,- yang dipergunakan untuk pemberian insentif kepada Guru

(29)

Ngaji se Kabupaten Lamongan. Adapun realisasi keuangan sebesar Rp. 2.558.698.376,- atau 76,77%, sedangkan fisik mencapai 76,58%.

f) Pendampingan Pembinaan Takmir Masjid se Kabupaten Lamongan dengan alokasi dana sebesar Rp. 1.661.671.700,- yang dipergunakan untuk pemberian insentif kepada Takmir Masjid se Kabupaten Lamongan. Adapun realisasi keuangan sebesar Rp. 1.591.408.514,- atau 95,77%, sedangkan fisik mencapai 95,66%.

g) Pendampingan Pembinaan Imam Musholla se Kabupaten Lamongan dengan alokasi dana sebesar Rp. 1.306.408.400,- yang dipergunakan untuk pemberian insentif kepada Imam Musholla se Kabupaten Lamongan. Adapun realisasi keuangan sebesar Rp. 1.247.987.324,- atau 95,53%, sedangkan fisik mencapai 95,38%.

h) Pendampingan Pembinaan Modin se Kabupaten Lamongan dengan alokasi dana sebesar Rp. 644.913.400,- yang dipergunakan untuk pemberian insentif kepada Modin se Kabupaten Lamongan. Adapun realisasi keuangan sebesar Rp. 624.650.234,- atau 96,86%, sedangkan fisik mencapai 96,65%.

i) Pendampingan pembinaan penyelenggaraan pendidikan pondok pesantren Kabupaten Lamongan dengan alokasi dana sebesar Rp. 250.176.400,- yang dipergunakan untuk pemberian insentif kepada penyelenggara/ pengasuh pondok pesantren se Kabupaten Lamongan. Adapun realisasi keuangan sebesar Rp. 224.386.916,- atau 89,69%, sedangkan fisik mencapai 87,75%.

j) Fasilitasi penyelenggaraan Hisab dan Rukyat dengan alokasi dana sebesar Rp. 100.000.000,- yang dipergunakan untuk memfasilitasi penyelenggaraan kegiatan rukyatul hilal 1 Ramadhan, 1 Syawal dan 1 Dzulhijjah serta 2 kali rapat koordinasi. Adapun realisasi keuangan sebesar Rp. 100.000.000,- atau 100%, sedangkan fisik mencapai 100%.

k) Pelaksanaan Peringatan Hari Besar Islam dengan alokasi dana sebesar Rp. 1.130.515.500,- yang dipergunakan untuk pelaksanaan kegiatan Hari Besar Islam meliputi Maulid Nabi, Isra’ Mi’raj, Nuzulul Qur’an, Hari Santri dan 1 Muharram (5 kegiatan). Adapun realisasi keuangan sebesar Rp. 971.722.500,- atau 85,95%, sedangkan fisik mencapai 100%.

l) Pemberangkatan dan pemulangan Jamaah Haji dengan alokasi dana sebesar Rp. 665.050.000,- yang dipergunakan untuk memfasilitasi pemberangkatan dan pemulangan Jamaah Haji Kabupaten Lamongan. Adapun realisasi keuangan sebesar Rp. 539.800.000,- atau 81,17%, sedangkan fisik mencapai 100%.

m)Pembinaan keagamaan Kabupaten Lamongan dengan alokasi dana sebesar Rp. 868.808.100,- yang dipergunakan untuk pelaksanaan kegiatan pengajian umum,

(30)

tasyakuran, haul, istighosah, halal bihalal serta pembinaan mental dan spiritual dilingkungan Pemkab Lamongan. Adapun realisasi keuangan sebesar Rp. 627.358.100,- atau 72,21%, sedangkan fisik mencapai 100%.

n) Penyelenggaraan Safari Ramadhan dengan alokasi dana sebesar Rp. 145.000.000,- yang dipergunakan untuk pelaksanaan kegiatan Safari Ramadhan Bapak Bupati Lamongan ke 6 lokasi. Adapun realisasi keuangan sebesar Rp. 145.000.000,- atau 100%, sedangkan fisik mencapai 100%.

o) Fasilitasi pembinaan Penghafal Al-Qur’an Kabupaten Lamongan dengan alokasi dana sebesar Rp. 600.000.000,- yang dipergunakan untuk pelaksanaan kegiatan Ujian Tahfidz bagi pelajar SMP sederajat dan Wisuda Akbar. Adapun realisasi keuangan sebesar Rp. 600.000.000,- atau 100%, sedangkan fisik mencapai 100%.

p) Fasilitasi Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penggunaan Peredaran Gelap Narkoba dengan alokasi dana sebesar Rp. 300.000.000,- yang dipergunakan untuk pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Pencegahan dan Pemberantasan Penggunaan Peredaran Gelap Narkoba. Adapun realisasi keuangan sebesar Rp. 258.389.800,- atau 86,13%, sedangkan fisik mencapai 100%.

2. Belanja Hibah, berupa penyaluran bantuan hibah yang meliputi:

a) KNPI, dengan alokasi dana hibah sebesar Rp. 100.000.000 yang dipergunakan untuk pelaksanaan Musyda KNPI Kabupaten Lamongan Tahun 2019. Adapun realisasi keuangan sebesar Rp. 100.000.000,- atau 100%.

b) Kegiatan kepada KPU, dengan alokasi dana hibah sebesar Rp. 150.000.000 yang dipergunakan untuk dana pilkada KPU. Adapun realisasi keuangan sebesar Rp. 150.000.000,- atau 100%.

c) Kegiatan Panwaslu, dengan alokasi dana hibah sebesar Rp. 100.000.000,- yang dipergunakan untuk dana pilkada Panwaslu. Adapun realisasi keuangan sebesar Rp. 100.000.000,- atau 100%.

d) Lembaga Keagamaan dan Tempat-tempat Ibadah, dengan alokasi dana hibah sebesar Rp. 24.961.000.000,- yang dipergunakan untuk bantuan pembangunan tempat-tempat ibadah. Adapun realisasi keuangan sebesar Rp. 23.714.000.000,- atau 95% meliputi 186 pemohon masjid, 372 pemohon musholla dan 1 pemohon Pura.

e) Pondok Pesantren, Madin dan TPQ/TPA, dengan alokasi dana hibah sebesar Rp. 17.117.500.000,- yang dipergunakan untuk bantuan pembangunan pondok pesantren, madin dan TPQ/TPA. Adapun realisasi keuangan sebesar Rp. 16.032.500.000,- atau 93,66% meliputi 42 pemohon Pondok Pesantren, 123 pemohon Madin dan 162 pemohon TPQ/TPA.

(31)

f) Kelompok Masyarakat, dengan alokasi dana hibah sebesar Rp. 15.123.500.000,- yang dipergunakan untuk kegiatan kelompok masyarakat di Kabupaten Lamongan. Adapun realisasi keuangan sebesar Rp. 13.651.000.000,- atau 90,26%. Anggaran sebesar Rp. 1.472.500.000,- tidak terserap karena penerima bantuan yang sudah tercantum di SK penerima bantuan, tidak membuat proposal permohonan bantuan untuk mencairkan dana tersebut.

3. Belanja Bantuan Sosial

Yaitu penyaluran bantuan sosial yang tidak dapat direncanakan, dengan alokasi dana sebesar Rp. 475.000.000 yang dipergunakan untuk membantu korban bencana alam di wilayah Kabupaten Lamongan. Adapun realisasi keuangan (bantuan yang disalurkan) sebesar Rp. 275.000.000,- atau 57,89% meliputi 26 kejadian kebakaran, 11 kejadian tanah longsor, dan 10 kejadian angin puting beliung.

(32)

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN

Secara umum Bagian Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan dapat melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsinya sebagaimana Tugas yang dibebankan dan telah memenuhi sasaran terwujudnya kebijakan strategis bidang Pemerintahan Umum, sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis.

Fungsi utama yang diharapkan adalah melaksanakan Penyiapan perumusan Kebijaksanaan, Koordinasi, Pembinaan, Pengendalian dan pemberian fasilitasi bidang Kesejahteraan Masyarakat, meliputi Pemuda dan Olah Raga, Pemberdayaan Perempuan, perlindungan anak, kebudayaan, Agama, Pendidikan, Bina Sosial, tenaga kerja, transmigrasi serta kesehatan, dan juga Pelaksanaan Tugas lain yang diberikan oleh Asisten Tata Praja Setda Kabupaten Lamongan sesuai dengan Tugas dan Fungsinya.

B. SARAN

Keberhasilan yang dicapai Bagian Kesejahteraan Masyarakat Setda kabupaten Lamongan tidak terlepas dari hambatan-hambatan yang dijumpai, baik bersifat internal maupun eksternal. Kondisi ini diantisipasi dengan cara melakukan evaluasi secara berkala atas kendala/hambatan yang dijumpai, sehingga diketahui penyebab timbulnya hambatan-hambatan dalam pencapaian kinerja. Menyadari hal tersebut, Bagian Kesejahteraan Masyarakat Setda Kabupaten Lamongan telah mempersiapkan strategi-strategi pemecahannya, sehingga tahun-tahun mendatang hambatan-hambatan tersebut dapat diminimalisir.

Dalam rangka mempertahankan dan memperbaiki kinerja yang telah dicapai, sangat diharapkan adanya kerjasama dan saling pengertian antara berbagai pihak yang terkait dengan tugas dan fungsi Bagian Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan dalam bentuk:

a. Dukungan dari Bapak Sekretaris Daerah dan Asisten Tata Praja agar Pendanaan Program dapat diselenggarakan dengan baik.

b. Penyiapan Bahan Perumus Kebijakan Teknis dengan Instansi terkait dalam Pelayanan Administrasi Bidang Kesejahteraan Masyarakat meliputi Pemuda dan Olah Raga, Pemberdayaan Perempuan, perlindungan anak, kebudayaan, Agama, Pendidikan, Bina Sosial, tenaga kerja, transmigrasi serta kesehatan.

(33)

Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Bagian Kesejahteraan Masyarakat Setda Kabupaten Lamongan Tahun 2019 ini disusun, dengan harapan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Akhirnya semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan petunjuk dan bimbingan kepada kita sekalian. Amin.

Lamongan, Januari 2020

KEPALA BAGIAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SETDA KABUPATEN LAMONGAN

FARAH DAMAYANTI Z, S.Sos., M.Si.

Pembina Tingkat I NIP. 19730509 199803 2 005

(34)

Instansi : Bagian Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan Visi : Terwujudnya Lamongan Lebih Sejahtera Dan Berdaya Saing

Misi : Mewujudkan reformasi birokrasi bagi pemenuhan pelayanan publik

1 6

1 Memberikan sosialisasi terkait peraturan perundang-undangan terutama tentang Penyaluran Bantuan Hibah dan Bantuan Sosial

2 Memberikan pelatihan dan ketrampilan internal dalam menjalankan aplikasi SAKTI 3 Mengeluarkan produk SOP (Standar

Prosedur Operasional) baik dalam pelaksanaan kegiatan belanja langsung maupun prosedur penyaluran bantuan hibah dan bantuan sosial.

KEPALA BAGIAN KESMASY

FARAH DAMAYANTI Z, S.Sos., M.Si.

Pembina Tingkat I NIP. 19730509 199803 2 005 Terwujudnya penyelenggaraan

pemerintahan yang berkualitas dengan didukung birokrasi yang efektif dan efisien serta mampu memberikan pelayanan publik yang lebih baik

Terwujudnya kebijakan strategis bidang Pemerintahan Umum

Persentase kebijakan strategis bidang Pemerintahan Umum yang ditindaklanjuti

Program Fasilitasi Dan Koordinasi Kebijakan Strategis Kesejahteraan Rakyat.

2 3 4

PROGRAM 5 RENCANA STRATEGIS (RS)

TAHUN 2016 - 2021

SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN

KET

URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN

(35)

OPD : Bagian Kesejahteraan Masyarakat Setda Kabupaten Lamongan Tahun Anggaran : 2019

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI

% PENCAPAIAN TARGET 1 3 4 5 6 7 8 Input: Dana Rupiah 150.000.000 87.781.900 58,52 Output:

Tersalurnya bantuan hibah kegiatan keagamaan, pendidikan dan kebudayaan Kegiatan 1 1 100,00

Outcome:

Persentase jumlah penyaluran bantuan hibah kegiatan keagamaan, pendidikan dan kebudayaan

% 100 100 100,00

Input:

Dana Rupiah 208.000.000 197.485.000 94,94

Output:

Tersalurnya bantuan hibah kegiatan bina sosial dan kesehatan Kegiatan 1 1 100,00

Outcome:

Persentase jumlah penyaluran bantuan hibah Kegiatan Bina Sosial dan Kesehatan % 100 100 100,00

Input:

Dana Rupiah 69.000.000 53.200.000 77,10

Output:

Tersalurnya bantuan kegiatan Pemberdayaan Kepemudaan, Kesenian dan Olah Raga.

Kegiatan 1 1 100,00

Outcome:

Persentase jumlah penyaluran bantuan hibah kegiatan Kepemudaan, Kesenian dan Keolahragaan.

% 100 100 100,00

Input:

Dana Rupiah 425.000.000 425.000.000 100,00

Output:

Jumlah kegiatan Bhakti Sosial yang dilaksanakan Kegiatan 3 3 100,00 - Keluarga Kurang Mampu

- Panti Asuhan - Pasukan Kuning

Outcome:

Persentase pelaksanaan penyaluran bahan makanan pokok bagi masyarakat Kabupaten Lamongan

% 100 100 100,00

Input:

FORMULIR PENGUKURAN KINERJA (PK) TAHUN 2019

KET

Fasilitasi Penyaluran Bantuan Kegiatan Keagamaan, Pendidikan dan Kebudayaan 1

PROGRAM

KEGIATAN

URAIAN

2

Program Fasilitasi Dan Koordinasi Kebijakan Strategis Kesejahteraan Rakyat

2 Fasilitasi Penyaluran Bantuan Kegiatan Bina Sosial dan Kesehatan

Fasilitasi Penyaluran Bantuan Kegiatan Kepemudaan Kesenian dan Keolahragaan 3

4 Penyaluran Bahan Makanan Pokok Bagi Masyarakat Kabupaten Lamongan.

(36)

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI % PENCAPAIAN TARGET KET PROGRAM KEGIATAN URAIAN Output:

Jumlah Guru Ngaji yang mendapatkan pembinaan Guru Ngaji 12.500 9.572 76,58

Outcome:

Persentase jumlah kegiatan Pembinaan Guru Ngaji se Kabupaten Lamongan yang terlaksana

% 100 76,58 76,58

Input:

Dana Rupiah 1.661.671.700 1.591.408.514 95,77

Output:

Jumlah Takmir Masjid yang mendapatkan pembinaan Takmir Masjid 2.050 1.961 95,66

Outcome:

Persentase kegiatan pembinaan kepada Takmir Masjid se Kabupaten Lamongan % 100 95,66 95,66

Input:

Dana Rupiah 1.306.408.400 1.247.987.324 95,53

Output:

Jumlah Imam Musholla yang mendapatkan pembinaan

Imam

Musholla 4.800 4.578 95,38

Outcome:

Persentase kegiatan pembinaan kepada Imam Musholla se Kabupaten Lamongan % 100 95,38 95,38

Input:

Dana Rupiah 644.913.400 624.650.234 96,86

Output:

Jumlah modin yang mendapatkan pembinaan Modin 2.300 2.223 96,65

Outcome:

Persentase kegiatan pembinaan kepada Modin se Kabupaten Lamongan % 100 96,65 96,65

Input:

Dana Rupiah 250.176.400 224.386.916 89,69

Output:

Jumlah Penyelenggara Pendidikan Pondok Pesantren yang mendapatkan pembinaan. Penyelenggar a Pendidikan Ponpes 400 351 87,75 Outcome:

Persentase kegiatan pembinaan kepada Penyelenggara Pendidikan Ponpes se Kabupaten Lamongan.

% 100 87,75 87,75

Input:

Dana Rupiah 100.000.000 100.000.000 100,00

Output:

Jumlah peserta pelatihan Hisab dan Rukyat Kabupaten Lamongan. Peserta 300 300 100,00

Outcome:

Persentase peserta Hisab dan Rukyat Kabupaten Lamongan yang mendapatkan pelatihan.

% 100 100 100,00

Pendampingan Pembinaan Modin se Kab. Lamongan.

9 Pendampingan Pembinaan Penyelenggaraan Pendidikan Pondok Pesantren se Kab. Lamongan.

Kegiatan Pelatihan Hisab dan Rukyat Kabupaten Lamongan. Program Fasilitasi Dan Koordinasi

Kebijakan Strategis Kesejahteraan Rakyat

10

Pendampingan Pembinaan Imam Musholla se Kab. Lamongan.

8

5 Pendampingan Pembinaan Guru Ngaji se Kab. Lamongan.

6 Pendampingan Pembinaan Takmir Masjid se Kab. Lamongan.

(37)

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI % PENCAPAIAN TARGET KET PROGRAM KEGIATAN URAIAN Output:

Terlaksananya kegiatan Peringatan Hari Besar Islam Kegiatan 5 5 100,00

Outcome:

Persentase jumlah kegiatan Peringatan Hari Besar Islam di Kabupaten Lamongan yang terlaksana.

% 100 100 100,00

Input:

Dana Rupiah 665.050.000 539.800.000 81,17

Output:

Jumlah kegiatan yang dilaksanakan Kegiatan 2 2 100,00

- Pemberangkatan Jamaah Haji - Pemulangan Jamaah Haji

Outcome:

Persentase jumlah kegiatan Pemberangkatan dan Pemulangan Jama'ah Haji Kabupaten Lamongan yang terlaksana.

% 100 100 100,00

Input:

Dana Rupiah 868.808.100 627.358.100 72,21

Output:

Jumlah kegiatan yang dilaksanakan Kegiatan 6 6 100,00

- Pengajian Umum - Tasyakuran - Haul - Istighosah

- Pembinaan Mental dan Spiritual di Lingkungan Pemkab Lamongan - Halal Bihalal

Outcome:

Persentase kegiatan pembinaan keagamaan Kabupaten Lamongan yang terlaksana.

% 100 100 100,00

Input:

Dana Rupiah 145.000.000 145.000.000 100,00

Output:

Terlaksananya kegiatan Safari Ramadhan Kegiatan 1 1 100,00

Outcome:

Persentase jumlah kegiatan Safari Ramadhan yang terlaksana. % 100 100 100,00

Input:

Dana Rupiah 600.000.000 600.000.000 100,00

Output:

Terlaksananya pembinaan bagi penghafal Al-Qur'an dan Wisuda Akbar Kegiatan 1 1 100,00

Outcome:

13

Penyelenggaraan Safari Ramadhan.

Pelaksanaan Peringatan Hari Besar Islam.

12 Pemberangkatan dan Pemulangan Jamaah Haji. 11

Program Fasilitasi Dan Koordinasi Kebijakan Strategis Kesejahteraan Rakyat Pembinaan Keagamaan Kabupaten Lamongan. 14 15 Fasilitasi Pembinaan Penghafal Al-Qur'an Kabupaten Lamongan.

(38)

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI % PENCAPAIAN TARGET KET PROGRAM KEGIATAN URAIAN Input: Dana Rupiah 300.000.000 258.389.800 86,13 Output:

Jumlah peserta Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penggunaan Peredaran Gelap Narkoba yang difasilitasi.

Peserta 500 500 100,00

Outcome:

Persentase jumlah peserta Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penggunaan Peredaran Gelap Narkoba yang mendapatkan pembinaan.

% 100 100 100,00

Input:

Dana Rupiah 100.000.000 100.000.000 100,00

Output:

Tersalurnya bantuan hibah kepada KNPI. Lembaga 1 1 100,00

Outcome:

Terlaksananya penyaluran bantuan hibah kepada KNPI. Lembaga 1 1 100,00

Input:

Dana Rupiah 150.000.000 150.000.000 100,00

Output:

Tersalurnya bantuan kegiatan kepada KPU. Lembaga 1 1 100,00

Outcome:

Terlaksananya penyaluran bantuan kegiatan kepada KPU. Lembaga 1 1 100,00

Input:

Dana Rupiah 100.000.000 100.000.000 100,00

Output:

Tersalurnya bantuan kegiatan Panwaslu. Lembaga 1 1 100,00

Outcome:

Terlaksananya penyaluran bantuan kegiatan Panwaslu. Lembaga 1 1 100,00

Input:

Dana Rupiah 24.961.000.000 23.714.000.000 95,00

Output:

Tersalurnya bantuan kepada Lembaga Keagamaan dan Tempat-tempat Ibadah.

Lembaga Agama dan Tempat-tempat ibadah 658 559 84,95 Outcome:

Terlaksananya pembangunan lembaga agama dan tempat-tempat ibadah di Kabupaten Lamongan. Lembaga Agama dan Tempat-tempat ibadah 658 559 84,95 Kegiatan Panwaslu 3

Program Fasilitasi Dan Koordinasi Kebijakan Strategis Kesejahteraan Rakyat

16 Fasilitasi Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penggunaan Peredaran Gelap Narkoba.

KNPI

Lembaga Keagamaan dan Tempat-tempat Ibadah 4

Belanja Hibah Kepada Badan/ Lembaga/ Organisasi Swasta

1

Gambar

Tabel : 1  DAFTAR PERSONIL
Tabel : 4  DATA PEMBIAYAAN  TAHUN 2019  No  KEGIATAN  JUMLAH                 ( Rp )  KET

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH PROMOSI,

tingkat produksi kentang di Provinsi Aceh, yaitu: (i) Tingkat produksi kentang sangat dipengaruhi oleh kualitas bibit kentang yang dipakai, dan karena keterbatasan

Sebelum menguraikan pengamh faktor produk, harga, promosi dan distribusi terhadap keputusan membeli, perlu diketehui bahwa produk adalah Apa saja yang dapat ditewarkan ke dalam

Pembahasan dalam jurnal ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan media boneka tangan dan pengaruhnya terhadap media pembelajaran daring dan ekonomi masyarakat yang

americanus pada suatu individu tidak akan menunjukkan gejala klinis, 25 hingga 100 cacing memerlihatkan gejala ringan, 100 hingga 500 menghasilkan suatu kerusakan

Etiologinya diperkirakan karena disfungsi dari mekanisme kerja hipotalamus – hipofisis yang mengakibatkan anovulasi sekunder. Pada masa ini ovarium masih belum

Bahasa markup (markup language) merupakan bahasa pemrograman untuk menandai suatu data. keuntungan menggunakan XML dapat menyederhanaan aplikasi, dimana database yang

Dari model, untuk parameter yang umum digunakan di lapangan dan konduktivitas listrik lapisan permukaan tanah yang biasa ditemukan, pengukuran atas suatu medium paruhruang homogen