• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PLS 1000314 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PLS 1000314 Chapter3"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Bemby Gema Maulana, 2014

PENGELOLAAN PELATIHAN HYPNOTHERAPY FUNDAMENTAL DALAM MENGUASAI KEMAMPUAN HYPNOSIS DI VIGOROUS LEARNING CENTER (VLC) KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

v BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan Di Vigorous Learning Center, yang berlokasi di

Perum bentang Padalarang Regency D3/5 Padalarang Kabupaten Bandung

Barat 40553. Lokasi penelitian ini dipilih karena Vigorous Learning Center

merupakan lembaga penyelenggara pelatihan hypnosis di bawah naungan

Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) yang merupakan bagian dari

pendidikan nonformal.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah manusia, benda ataupun organisasi yang dijadikan

sumber penelitian dimana di dalamnya terdapat penggalian informasi yang

dibutuhkan. Dalam penelitian ini, peneliti tidak menggunakan populasi karena

pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif.

Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai

narasumber atau partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian

(Sugiyono, 2011: 216).

Subjek penelitian ini ditentukan secara purposive sample, artinya subjek

penelitian sebagai sumber data dipilih dengan pertimbangan tertentu.

Pertimbangan tertentu ini di ibaratkan subjek penelitian di anggap paling tahu

mengenai kondisi atau objek yang diteliti. Subjek penelitian ini adalah seluruh

pihak yang terlibat dalam pelatihan hypnotherapy fundamental di Vigorous

(2)

Bemby Gema Maulana, 2014

PENGELOLAAN PELATIHAN HYPNOTHERAPY FUNDAMENTAL DALAM MENGUASAI KEMAMPUAN HYPNOSIS DI VIGOROUS LEARNING CENTER (VLC) KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

v

Subjek penelitian yang dijadikan sumber penelitian dalam pengelolaan

pelatihan hypnotherapy fundamental di Vigorous Learning Center (VLC)

sebanyak 4 (empat) orang, yang terdiri dari 1 (satu) orang penyelenggara

pelatihan hypnotherapy fundamental, 1 (satu) orang instruktur/trainer, dan 2

(dua) orang peserta pelatihan hypnotherapy fundamental di Vigorous Learning

Center (VLC). Narasumber utama dalam penelitian ini adalah

pengelola/fasilitator pelatihan hypnotherapy fundamental dan triangulasinya

adalah instruktur/trainer dan peserta pelatihan hypnotherapy fundamental di

Vigorous Learning Center (VLC).

B. Desain Penelitian

Desain penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui rancangan penelitian

dari awal hingga akhir penelitian, dimulai dari perencanaan, pelaksanaan,

sampai dengan evaluasi.

Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan oleh peneliti dalam menjawab

pertanyaan penelitian, mengenai perencanaan, pelaksanaan sampai dengan

pelaporan senada dengan apa yang dikemukakan oleh Moleong (2013: 127)

dalam menjwab pertanyaan penelitian ada empat tahap yang harus dilakukan

oleh peneliti yaitu:

1. Tahap Pralapangan

Hal pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah mempersiapkan segala

sesuatu yang dibutuhkan dalam melakukan penelitian yaitu memilih lokasi

penelitian, melakukan penjajakan untuk mengetahui masalah yang hendak

diteliti, menyusun proposal penelitian, mengurus administrasi perizinan dengan

pihak yang terkait, memilih dan menentukan subjek penelitian, serta menyusun

perlengkapan penelitian (instrumen) yaitu kisi-kisi penelitian, pedoman

(3)

Bemby Gema Maulana, 2014

PENGELOLAAN PELATIHAN HYPNOTHERAPY FUNDAMENTAL DALAM MENGUASAI KEMAMPUAN HYPNOSIS DI VIGOROUS LEARNING CENTER (VLC) KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

v

Peneliti melakukan penjajakan langsung ke lokasi penelitian yang

berlokasi di Perum Bentang Padalarang Regency D3/5 Padalarang Kabupaten

Bandung Barat 40553. Hal tersebut dilakukan peneliti dikarenakan agar

memperoleh gambaran mengenai permasalahan yang ada di lokasi penelitian.

Dalam mengurus administrasi perizinian, peneliti melakukan serangkaian

prosedur perizinan kepada pihak-pihak terkait mulai dari instansi lembaga

pendidikan yang sedang ditempuh, kemudian peneliti memberikan surat

permohonan perizinan observasi kepada lembaga Vigorous Learning Center

(VLC) Kabupaten Bandung Barat. Setelah pihak lembaga Vigorous Learning

Center mengizinkan, peneliti mewawancarai manajer program pelatihan.

2. Tahap Pekerjaan Lapangan

Pada tahap ini, setelah peneliti memperoleh informasi mengenai tempat

penelitian kemudian peneliti menganalisis data dan informasi tersebut untuk

dijadikan fokus masalah penelitian, setelah itu peneliti menentukan pedekatan

yang digunakan dalam penelitian dan menentukan siapa saja yang akan

dijadikan subjek penelitian. Untuk memperoleh data dan informasi yang

mendalam, peneliti menggunakan pedoman wawancara dan pedoman observasi

sebagai instrumen penelitian. Peneliti menggunakan pedoman wawancara dan

pedoman observasi agar penggalian informasi yang dilakukan lebih terarahdan

tepat sasaran.

3. Tahap Analisis Data

Pada tahap analisis data, peneliti menganalisis hasil data dan informasi yang

diperoleh di lapangan. Tahap ini adalah langkah yang dilakukan penulis untuk

mencari jawaban atas permasalahan penelitian. Model analisis data yang

(4)

Bemby Gema Maulana, 2014

PENGELOLAAN PELATIHAN HYPNOTHERAPY FUNDAMENTAL DALAM MENGUASAI KEMAMPUAN HYPNOSIS DI VIGOROUS LEARNING CENTER (VLC) KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

v

dalam mencari dan mengumpulkan informasi dan data, menyusun,

menggunakan serta menafsirkan data yang sudah ada untuk dipaparkan secara

lengkap dan teratur terhadap objek penelitian. Peneliti melakukan analisis data

dimulai dengan mengumpulkan data dan informasi yang diperoleh dari

wawancara, studi dokumentasi dan observasi. Kemudian data yang diperoleh di

olah sesuai dengan prosedur pengolahan data penelitian kualitatif.

4. Tahap Pelaporan

Tahap ini merupakan tahap terakhir dalam penulisan laporan ini, peneliti

memaparkan keseluruhan tahapan kegiatan selama penelitian berlangsung.

Pengolahan data berupa laporan informasi dan data yang diperoleh di lapangan

kemudian bandingkan dengan teori yang melandasinya. Tahap pelaporan

merupakan tahap akhir penyusunan hasil penelitian yang dilakukan peneliti.

Setelah pelaporan selesai, kemudian peneliti melakukan proses bimbingan

dengan pembimbing skripsi untuk disetujui dan diujikan. Sitematika

penyusunan laporan penelitian disusun sesuai dengan pedoman penulisan karya

ilmiah yang berlaku di Universitas Pendidikan Indonesia.

C. Metode Penelitian

Untuk dapat melakukan penelitian dibutuhkan suatu metode penelitian

yang berfungsi untuk memandu peneliti dalam melakukan penelitian. Metode

penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2011: 2). Metode penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Arikunto

(2006: 309) mengemukakan bahwa “metode deskriptif merupakan sebuah metode penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa

(5)

Bemby Gema Maulana, 2014

PENGELOLAAN PELATIHAN HYPNOTHERAPY FUNDAMENTAL DALAM MENGUASAI KEMAMPUAN HYPNOSIS DI VIGOROUS LEARNING CENTER (VLC) KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

v

Dalam metode deskriptif menggambarkan kondisi nyata suatu objek,

variabel dan gejala yang terjadi bukan menguji hipotesis. Penelitian ini

dimaksudkan untuk memperoleh data empiris mengenai pengelolaan program

pelatihan yaitu pengelolaan pelatihan hypnotherapy fundamental di Vigorous

Learning Center (VLC).

Dengan kata lain penelitian deskriptif bertujuan untuk memperoleh

informasi-informasi faktual mengenai fakta-fakta keadaan saat ini, dan melihat

kaitan antara hubungan dan sifat-sifat yang ada saat ini. Penelitian ini tidak

menguji hipotesa, melainkan hanya mendeskripsikan informasi yang peneliti

dapatkan dengan apa adanya sesuai dengan variabel- variabel yang di teliti.

Sedangkan pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitaitif senada

pada apa yang diungkapkan Sugiyono (2014: 1) bahwa:

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, sebagai lawannya adalah ekperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakuka secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena peneliti ingin

memahami suatu pengelolaan pelatihan hypnotheraphy fundamental. Masalah

yang akan di utarakan pada penelitian ini yang pertama perencanaan pelatihan

hypnotherapy fundamental. Kedua, pelaksanaan pelatihan hypnotherapy

fundamental. Ketiga, evaluasi pelatihan hypnotherapy fundamental.

D. Definisi Operasional

(6)

Bemby Gema Maulana, 2014

PENGELOLAAN PELATIHAN HYPNOTHERAPY FUNDAMENTAL DALAM MENGUASAI KEMAMPUAN HYPNOSIS DI VIGOROUS LEARNING CENTER (VLC) KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

v

Sudjana (1992: 11) mengemukakan bahwa pengelolaan atau manajemen

adalah kemampuan dan keterampilan khusus untuk melakukan suatu kegiatan

bersama orang lain atau melalui orang lain dalam mencapai tujuan organisasi.

2. Pelatihan

Menurut Simamora (1995: 345) mengungkapkan bahwa pelatihan sebagai

serangkaian aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan keahlian-keahlian,

pengetahuan, ataupun perubahan seorang individu. Pelatihan dipandang sebagai

suplemen tambahan dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

seseorang.

3. Kemampuan

Robbin (2007:57) kemampuan berarti kapasitas seseorang individu unutk

melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. lebih lanjut Robbin

menyatakan bahwa kemampuan (ability) adalah sebuah penilaian terkini atas

apa yang dapat dilakukan seseorang.

4. Hypnosis

Menurut Arter (2014: 12), bahwa definisi hypnosis sendiri berasal dari kata

"hypnos" yang merupakan nama dewa tidur orang Yunani. Namun, perlu

dipahami bahwa kondisi hipnosis tidaklah sama dengan tidur. Orang yang

sedang tidur tidak menyadari dan tidak bisa mendengar suara-suara

disekitarnya. Sedangkan orang sedang di hipnosis, meskipun tubuhnya

beristirahat (seperti tidur), ia masih bisa mendengar dengan jelas dan merespon

informasi yang diterimanya.”

5. Hypnotherapy fundamental

Arter (2014: 34) mengungkapkan bahwa hypnotherapy adalah aplikasi hypnosis

(7)

Bemby Gema Maulana, 2014

PENGELOLAAN PELATIHAN HYPNOTHERAPY FUNDAMENTAL DALAM MENGUASAI KEMAMPUAN HYPNOSIS DI VIGOROUS LEARNING CENTER (VLC) KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

v

Hypnotherapy fundamental adalah kemampuan dasar seseorang untuk

melakukan hypnosis dengan menggunakan teknik-teknik hypnosis dasar.

E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, instrumen penelitian digunakan untuk

mengumpulkan data yang diperlukan. Menurut Sugiyono (2011: 305) mengenai

instrumen penelitian dalam penelitian kualitatif yatu: dalam penelitian

kualitatif yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri.

Instrumen yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan suatu objek menggunakan panca indera.

Observasi dilakukan untuk melihat dan mengamati secara langsung terhadap

pengelolaan pelatihan hypnotherapy fundamental yang terdapat di Vigorous

Learning Center (VLC). Observasi dilakukan pada aktifitas yang dilakukan

pengelola/fasilitator, instruktur/trainer dan peserta didik/sasaran. Instrumen

terlampir

2. Wawancara

Wawancara atau adalah percakapan tanya jawab antara dua orang atau

lebih yang duduk berhadapan secara fisik dan diarahkan pada suatu masalah

tertentu. Dimana proses ini ada dua pihak yang menempati kedudukan yang

berbeda. Pihak pertama sebagai penanya dan pihak kedua sebagai narasumber

atau responden. Instrument terlampir.

F. Penyusunan Instrumen

Penyusunan instrumen ini dilakukan untuk tahapan pengambilan data di

lapangan, yang terdiri dari beberapa hal berikut:

(8)

Bemby Gema Maulana, 2014

PENGELOLAAN PELATIHAN HYPNOTHERAPY FUNDAMENTAL DALAM MENGUASAI KEMAMPUAN HYPNOSIS DI VIGOROUS LEARNING CENTER (VLC) KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

v

Penyusunan kisi-kisi penelitian merupakan pedoman dalam pembuatan alat

pengumpulan data, berupa: pedoman wawancara, dan pedoman observasi serta

studi dokumentasi. Kisi-kisi penelitian mengenai Penerapan Metode Simulasi

Pada Pelatihan Hypnotherapy Fundamental Dalam Meningkatkan

Keterampilan Hypnosis Di Vigorous Learning Center terdiri dari beberapa

kolom yaitu: pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, aspek yang diteliti,

sumber data, teknik penelitian, dan item pertanyaan.

2. Penyusunan pedoman wawancara

Pertanyaan-pertanyaan mengenai indikator-indikator tersebut dirumuskan

ke dalam pedoman wawancara yang diuji coba kepada informan yaitu:

penyelenggara/fasilitator, instruktur/trainer, dan peserta pelatihan hypnotherapy

fundamental.

Dalam penenlitian ini, lembar observasi diperlukan untuk mengumpulkan

data yang berkenaan dengan pelatihan hypnotherapy fundamental yang

diselenggarakan oleh Vigorous Learning Center (VLC).

G. Teknik Pengumpulan Data

Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan data. Dalam memperoleh

data peneliti menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu: observasi,

wawancara dan studi kepustakaan. Sebelum memulai observasi pada

pelaksanaan pelatihan, peneliti melakukan wawancara kepada narasumber

mengenai metode pembelajaran dalam menyampaikan materi pelatihan.

1. Observasi

Observasi adalah kegiatan mengamati suatu objek menggunakan panca

indera. Observasi dilakukan untuk melihat pengamatan secara langsung

(9)

Bemby Gema Maulana, 2014

PENGELOLAAN PELATIHAN HYPNOTHERAPY FUNDAMENTAL DALAM MENGUASAI KEMAMPUAN HYPNOSIS DI VIGOROUS LEARNING CENTER (VLC) KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

v

Learning Center. Untuk memperoleh data yang kuat mengenai pengelolaan

pelatihan hypnotherapy fundamental, peneliti mengamati langsung kegiatan

pelatihan yang dilaksanakan dari awal hingga akhir pelatihan agar data yang di

dapatkan lebih bisa dipercaya dengan keadaan yang sebenarnya.

Observasi penelitian ini dilakukan pada bulan kedua penelitian setelah

peneliti melakukan studi pendahuluan ke lembaga Vigorous Learning Center.

Dalam melakukan observasi alat bantu yang digunakan bukan sekedar diri

peneliti, tetapi dibantu dengan kamera untuk mendokumentasikan kegiatan

pelatihan hypnotherapy fundamental.

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan tanya jawab antara dua orang atau lebih

yang duduk berhadapan secara fisik dan diarahkan pada suatu masalah tertentu.

Dalam proses ini ada dua pihak yang menempati kedudukan berbeda. Pihak

pertama sebagai penanya dan pihak kedua sebagai narasumber atau responden.

Menurut Nazir (dalam Lisdiana, 2012: 37) mengungkapkan bahwa wawancara

adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara

tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan

si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan

interview guide (panduan wawancara). Wawancara digunakan untuk

mengumpulkan data mengenai pelatihan hypnotherapy fundamental.

3. Studi Dokumentasi

Sugiyono (dalam Andriyani, 2013: 29) mengemukakan bahwa “dokumen

merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk

tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. Tujuan

penggunaan dari studi dokumentasi adalah untuk mendapatkan data yang

(10)

Bemby Gema Maulana, 2014

PENGELOLAAN PELATIHAN HYPNOTHERAPY FUNDAMENTAL DALAM MENGUASAI KEMAMPUAN HYPNOSIS DI VIGOROUS LEARNING CENTER (VLC) KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

v

H. Triangulasi Data

Sugiyono (2011: 330) mengungkapkan, pada teknik pengumpulan

data, triangulasi data diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang

bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan

sumber data yang telah ada maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data

sekaligus menguji kredibilitas data yaitu mengecek kredibilitas data dengan

berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumberdata. Peneliti

menggunakan teknik triangulasi data, sehingga peneliti mengumpulkan data

yang sekaligus menguji kredibilitas data dengan berbagai teknik

pengumpulan data, dari berbagai sumber dan berbagai cara. Sehingga diperoleh

triangulasi teknik dan waktu.

Triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan

data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama.

Peneliti menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan

dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak. Triangulasi

sumber berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda

dengan teknik yang sama (Sugiyono, 2014: 83).

Tujuan triangulasi data disini adalah untuk mengetahui data yang

diperoleh akan lebih konsisten, tuntas dan pasti. Pengumpulan data

bermacam-macam dilakukan terus menerus karena data yang dihasilkan

akan di deskripsikan, mana pandangan yang sama, berbeda dan spesifik

berdasarkan sumber data, kemudian dianalisis sehingga menghasilkan suatu

kesimpulan. Triangulasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah data

yang diperoleh dari satu objek penelitian dibandingkan dengan subjek

(11)

Bemby Gema Maulana, 2014

PENGELOLAAN PELATIHAN HYPNOTHERAPY FUNDAMENTAL DALAM MENGUASAI KEMAMPUAN HYPNOSIS DI VIGOROUS LEARNING CENTER (VLC) KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

v

dokumentasi instruktur/trainer, dan peserta pelatihan mengenai pengelolaan

pelatihan hypnotherapy fundamental di Vigorous Learning Center (VLC).

I. Analisis Data

Menurut Andriyani (2013: 30) analisis data dalam penelitian kualitatif,

dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai

pengumpulan data dalam periode tertentu pada saat wawancara, peneliti sudah

melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Sugiyono (2014:

89) mengemukakan analisis data kualitatif adalah “Proses mencari dan

menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam

kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke

dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, serta

membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang

lain”.

Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini yaitu dengan

langkah- langkah yang dikemukakan oleh Sugiyono (2014: 92-99) sebagai

berikut :

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Reduksi data diperoleh dari data yang terjadi di lapangan yang jumlahnya

cukup banyak. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang

pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.

(Sugiyono: 247). Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan

gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan

pengumpulan data selanjutnya. Demikian pula dalam penelitian ini, peneliti

(12)

Bemby Gema Maulana, 2014

PENGELOLAAN PELATIHAN HYPNOTHERAPY FUNDAMENTAL DALAM MENGUASAI KEMAMPUAN HYPNOSIS DI VIGOROUS LEARNING CENTER (VLC) KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

v

menyimpulkan data yang telah diperoleh menjadi fokus permasalahan

penelitian.

2. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan

data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk

uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.

Dalam hal ini Wini (2013: 31) menyatakan:

paling sering digunakan adalah dengan menggunakan teks yang bersifat naratif dengan mendisplaykan data, maka akan mempermudah untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang dipahami tersebut.

Dalam melakukan display data, disarankan untuk menggunakan grafik,

matrik,chart, dll. selain teks naratif.

3. Conclusion Drawing/ Verification

Selanjutnnya dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman

dalam Sugiyono (2011: 345) adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi

kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah

bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan

pada tahap awal, didukung bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti

kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan

merupakan kesimpulan yang kredibel..

Penarikan kesimpulan pada penelitian ini merupakan penarikan kesimpulan

sementara atas pertanyaan penelitian selama peneliti memperoleh data di

lapangan sebagai hasil observasi, wawancara dan triangulasi data. Kemudian

(13)

Bemby Gema Maulana, 2014

PENGELOLAAN PELATIHAN HYPNOTHERAPY FUNDAMENTAL DALAM MENGUASAI KEMAMPUAN HYPNOSIS DI VIGOROUS LEARNING CENTER (VLC) KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

v

berlangsung sehingga akhirnya tercapai kesimpulan akhir. Sumber data yang

terlibat dalam kegiatan ini adalah pengelola/fasilitator. Instruktur/trainer dan

peserta pelatihan hypnotherapy fundamental di Vigorous Learning Center

Referensi

Dokumen terkait

(2) Bagian Daerah dari penerimaan negara sektor perikanan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibagikan dengan porsi yang sama besar kepada Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia..

Pengembangan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran Ips Berbasis Minat Dan Bakat Untuk Meningkatkan Etos Kerja Siswa.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola konsumsi pangan masyarakat; mengetahui tingkat konsumsi beras dan non beras masyarakat; dan untuk menganalisis

Dalam hal penerima Hak Pengelolaan adalah Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen, Pemerintah Daerah Propinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, Lembaga

Hasil Uji Beda Rata-rata Kemampuan Short Term Memory dan Kemampuan Long Term Memory antara Kelompok Bersepeda dan Kelompok Bermotor (Kontrol) .... Hasil Uji Beda Rata-rata

Terasi memiliki total mikroba yang lebih banyak karena dibuat dari hasil fermentasi, oleh karena itu, ini menjadi salah satu keunggulan terasi dalam produksi serta kaya akan

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yangber judul ” Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata

Dari hasil penelitian setelah dianalisa, diketahui bahwa pengalokasian yang tepat terhadap tenaga kerja untuk masing-masing jenis pekerjaan pada Perusahaan Makanan R.H adalah