Bemby Gema Maulana, 2014
PENGELOLAAN PELATIHAN HYPNOTHERAPY FUNDAMENTAL DALAM MENGUASAI KEMAMPUAN HYPNOSIS DI VIGOROUS LEARNING CENTER (VLC) KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
v BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan Di Vigorous Learning Center, yang berlokasi di
Perum bentang Padalarang Regency D3/5 Padalarang Kabupaten Bandung
Barat 40553. Lokasi penelitian ini dipilih karena Vigorous Learning Center
merupakan lembaga penyelenggara pelatihan hypnosis di bawah naungan
Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) yang merupakan bagian dari
pendidikan nonformal.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah manusia, benda ataupun organisasi yang dijadikan
sumber penelitian dimana di dalamnya terdapat penggalian informasi yang
dibutuhkan. Dalam penelitian ini, peneliti tidak menggunakan populasi karena
pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif.
Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai
narasumber atau partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian
(Sugiyono, 2011: 216).
Subjek penelitian ini ditentukan secara purposive sample, artinya subjek
penelitian sebagai sumber data dipilih dengan pertimbangan tertentu.
Pertimbangan tertentu ini di ibaratkan subjek penelitian di anggap paling tahu
mengenai kondisi atau objek yang diteliti. Subjek penelitian ini adalah seluruh
pihak yang terlibat dalam pelatihan hypnotherapy fundamental di Vigorous
Bemby Gema Maulana, 2014
PENGELOLAAN PELATIHAN HYPNOTHERAPY FUNDAMENTAL DALAM MENGUASAI KEMAMPUAN HYPNOSIS DI VIGOROUS LEARNING CENTER (VLC) KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
v
Subjek penelitian yang dijadikan sumber penelitian dalam pengelolaan
pelatihan hypnotherapy fundamental di Vigorous Learning Center (VLC)
sebanyak 4 (empat) orang, yang terdiri dari 1 (satu) orang penyelenggara
pelatihan hypnotherapy fundamental, 1 (satu) orang instruktur/trainer, dan 2
(dua) orang peserta pelatihan hypnotherapy fundamental di Vigorous Learning
Center (VLC). Narasumber utama dalam penelitian ini adalah
pengelola/fasilitator pelatihan hypnotherapy fundamental dan triangulasinya
adalah instruktur/trainer dan peserta pelatihan hypnotherapy fundamental di
Vigorous Learning Center (VLC).
B. Desain Penelitian
Desain penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui rancangan penelitian
dari awal hingga akhir penelitian, dimulai dari perencanaan, pelaksanaan,
sampai dengan evaluasi.
Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan oleh peneliti dalam menjawab
pertanyaan penelitian, mengenai perencanaan, pelaksanaan sampai dengan
pelaporan senada dengan apa yang dikemukakan oleh Moleong (2013: 127)
dalam menjwab pertanyaan penelitian ada empat tahap yang harus dilakukan
oleh peneliti yaitu:
1. Tahap Pralapangan
Hal pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah mempersiapkan segala
sesuatu yang dibutuhkan dalam melakukan penelitian yaitu memilih lokasi
penelitian, melakukan penjajakan untuk mengetahui masalah yang hendak
diteliti, menyusun proposal penelitian, mengurus administrasi perizinan dengan
pihak yang terkait, memilih dan menentukan subjek penelitian, serta menyusun
perlengkapan penelitian (instrumen) yaitu kisi-kisi penelitian, pedoman
Bemby Gema Maulana, 2014
PENGELOLAAN PELATIHAN HYPNOTHERAPY FUNDAMENTAL DALAM MENGUASAI KEMAMPUAN HYPNOSIS DI VIGOROUS LEARNING CENTER (VLC) KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
v
Peneliti melakukan penjajakan langsung ke lokasi penelitian yang
berlokasi di Perum Bentang Padalarang Regency D3/5 Padalarang Kabupaten
Bandung Barat 40553. Hal tersebut dilakukan peneliti dikarenakan agar
memperoleh gambaran mengenai permasalahan yang ada di lokasi penelitian.
Dalam mengurus administrasi perizinian, peneliti melakukan serangkaian
prosedur perizinan kepada pihak-pihak terkait mulai dari instansi lembaga
pendidikan yang sedang ditempuh, kemudian peneliti memberikan surat
permohonan perizinan observasi kepada lembaga Vigorous Learning Center
(VLC) Kabupaten Bandung Barat. Setelah pihak lembaga Vigorous Learning
Center mengizinkan, peneliti mewawancarai manajer program pelatihan.
2. Tahap Pekerjaan Lapangan
Pada tahap ini, setelah peneliti memperoleh informasi mengenai tempat
penelitian kemudian peneliti menganalisis data dan informasi tersebut untuk
dijadikan fokus masalah penelitian, setelah itu peneliti menentukan pedekatan
yang digunakan dalam penelitian dan menentukan siapa saja yang akan
dijadikan subjek penelitian. Untuk memperoleh data dan informasi yang
mendalam, peneliti menggunakan pedoman wawancara dan pedoman observasi
sebagai instrumen penelitian. Peneliti menggunakan pedoman wawancara dan
pedoman observasi agar penggalian informasi yang dilakukan lebih terarahdan
tepat sasaran.
3. Tahap Analisis Data
Pada tahap analisis data, peneliti menganalisis hasil data dan informasi yang
diperoleh di lapangan. Tahap ini adalah langkah yang dilakukan penulis untuk
mencari jawaban atas permasalahan penelitian. Model analisis data yang
Bemby Gema Maulana, 2014
PENGELOLAAN PELATIHAN HYPNOTHERAPY FUNDAMENTAL DALAM MENGUASAI KEMAMPUAN HYPNOSIS DI VIGOROUS LEARNING CENTER (VLC) KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
v
dalam mencari dan mengumpulkan informasi dan data, menyusun,
menggunakan serta menafsirkan data yang sudah ada untuk dipaparkan secara
lengkap dan teratur terhadap objek penelitian. Peneliti melakukan analisis data
dimulai dengan mengumpulkan data dan informasi yang diperoleh dari
wawancara, studi dokumentasi dan observasi. Kemudian data yang diperoleh di
olah sesuai dengan prosedur pengolahan data penelitian kualitatif.
4. Tahap Pelaporan
Tahap ini merupakan tahap terakhir dalam penulisan laporan ini, peneliti
memaparkan keseluruhan tahapan kegiatan selama penelitian berlangsung.
Pengolahan data berupa laporan informasi dan data yang diperoleh di lapangan
kemudian bandingkan dengan teori yang melandasinya. Tahap pelaporan
merupakan tahap akhir penyusunan hasil penelitian yang dilakukan peneliti.
Setelah pelaporan selesai, kemudian peneliti melakukan proses bimbingan
dengan pembimbing skripsi untuk disetujui dan diujikan. Sitematika
penyusunan laporan penelitian disusun sesuai dengan pedoman penulisan karya
ilmiah yang berlaku di Universitas Pendidikan Indonesia.
C. Metode Penelitian
Untuk dapat melakukan penelitian dibutuhkan suatu metode penelitian
yang berfungsi untuk memandu peneliti dalam melakukan penelitian. Metode
penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2011: 2). Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Arikunto
(2006: 309) mengemukakan bahwa “metode deskriptif merupakan sebuah metode penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi
mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa
Bemby Gema Maulana, 2014
PENGELOLAAN PELATIHAN HYPNOTHERAPY FUNDAMENTAL DALAM MENGUASAI KEMAMPUAN HYPNOSIS DI VIGOROUS LEARNING CENTER (VLC) KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
v
Dalam metode deskriptif menggambarkan kondisi nyata suatu objek,
variabel dan gejala yang terjadi bukan menguji hipotesis. Penelitian ini
dimaksudkan untuk memperoleh data empiris mengenai pengelolaan program
pelatihan yaitu pengelolaan pelatihan hypnotherapy fundamental di Vigorous
Learning Center (VLC).
Dengan kata lain penelitian deskriptif bertujuan untuk memperoleh
informasi-informasi faktual mengenai fakta-fakta keadaan saat ini, dan melihat
kaitan antara hubungan dan sifat-sifat yang ada saat ini. Penelitian ini tidak
menguji hipotesa, melainkan hanya mendeskripsikan informasi yang peneliti
dapatkan dengan apa adanya sesuai dengan variabel- variabel yang di teliti.
Sedangkan pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitaitif senada
pada apa yang diungkapkan Sugiyono (2014: 1) bahwa:
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, sebagai lawannya adalah ekperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakuka secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena peneliti ingin
memahami suatu pengelolaan pelatihan hypnotheraphy fundamental. Masalah
yang akan di utarakan pada penelitian ini yang pertama perencanaan pelatihan
hypnotherapy fundamental. Kedua, pelaksanaan pelatihan hypnotherapy
fundamental. Ketiga, evaluasi pelatihan hypnotherapy fundamental.
D. Definisi Operasional
Bemby Gema Maulana, 2014
PENGELOLAAN PELATIHAN HYPNOTHERAPY FUNDAMENTAL DALAM MENGUASAI KEMAMPUAN HYPNOSIS DI VIGOROUS LEARNING CENTER (VLC) KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
v
Sudjana (1992: 11) mengemukakan bahwa pengelolaan atau manajemen
adalah kemampuan dan keterampilan khusus untuk melakukan suatu kegiatan
bersama orang lain atau melalui orang lain dalam mencapai tujuan organisasi.
2. Pelatihan
Menurut Simamora (1995: 345) mengungkapkan bahwa pelatihan sebagai
serangkaian aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan keahlian-keahlian,
pengetahuan, ataupun perubahan seorang individu. Pelatihan dipandang sebagai
suplemen tambahan dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
seseorang.
3. Kemampuan
Robbin (2007:57) kemampuan berarti kapasitas seseorang individu unutk
melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. lebih lanjut Robbin
menyatakan bahwa kemampuan (ability) adalah sebuah penilaian terkini atas
apa yang dapat dilakukan seseorang.
4. Hypnosis
Menurut Arter (2014: 12), bahwa definisi hypnosis sendiri berasal dari kata
"hypnos" yang merupakan nama dewa tidur orang Yunani. Namun, perlu
dipahami bahwa kondisi hipnosis tidaklah sama dengan tidur. Orang yang
sedang tidur tidak menyadari dan tidak bisa mendengar suara-suara
disekitarnya. Sedangkan orang sedang di hipnosis, meskipun tubuhnya
beristirahat (seperti tidur), ia masih bisa mendengar dengan jelas dan merespon
informasi yang diterimanya.”
5. Hypnotherapy fundamental
Arter (2014: 34) mengungkapkan bahwa hypnotherapy adalah aplikasi hypnosis
Bemby Gema Maulana, 2014
PENGELOLAAN PELATIHAN HYPNOTHERAPY FUNDAMENTAL DALAM MENGUASAI KEMAMPUAN HYPNOSIS DI VIGOROUS LEARNING CENTER (VLC) KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
v
Hypnotherapy fundamental adalah kemampuan dasar seseorang untuk
melakukan hypnosis dengan menggunakan teknik-teknik hypnosis dasar.
E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, instrumen penelitian digunakan untuk
mengumpulkan data yang diperlukan. Menurut Sugiyono (2011: 305) mengenai
instrumen penelitian dalam penelitian kualitatif yatu: dalam penelitian
kualitatif yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri.
Instrumen yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi adalah pengamatan suatu objek menggunakan panca indera.
Observasi dilakukan untuk melihat dan mengamati secara langsung terhadap
pengelolaan pelatihan hypnotherapy fundamental yang terdapat di Vigorous
Learning Center (VLC). Observasi dilakukan pada aktifitas yang dilakukan
pengelola/fasilitator, instruktur/trainer dan peserta didik/sasaran. Instrumen
terlampir
2. Wawancara
Wawancara atau adalah percakapan tanya jawab antara dua orang atau
lebih yang duduk berhadapan secara fisik dan diarahkan pada suatu masalah
tertentu. Dimana proses ini ada dua pihak yang menempati kedudukan yang
berbeda. Pihak pertama sebagai penanya dan pihak kedua sebagai narasumber
atau responden. Instrument terlampir.
F. Penyusunan Instrumen
Penyusunan instrumen ini dilakukan untuk tahapan pengambilan data di
lapangan, yang terdiri dari beberapa hal berikut:
Bemby Gema Maulana, 2014
PENGELOLAAN PELATIHAN HYPNOTHERAPY FUNDAMENTAL DALAM MENGUASAI KEMAMPUAN HYPNOSIS DI VIGOROUS LEARNING CENTER (VLC) KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
v
Penyusunan kisi-kisi penelitian merupakan pedoman dalam pembuatan alat
pengumpulan data, berupa: pedoman wawancara, dan pedoman observasi serta
studi dokumentasi. Kisi-kisi penelitian mengenai Penerapan Metode Simulasi
Pada Pelatihan Hypnotherapy Fundamental Dalam Meningkatkan
Keterampilan Hypnosis Di Vigorous Learning Center terdiri dari beberapa
kolom yaitu: pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, aspek yang diteliti,
sumber data, teknik penelitian, dan item pertanyaan.
2. Penyusunan pedoman wawancara
Pertanyaan-pertanyaan mengenai indikator-indikator tersebut dirumuskan
ke dalam pedoman wawancara yang diuji coba kepada informan yaitu:
penyelenggara/fasilitator, instruktur/trainer, dan peserta pelatihan hypnotherapy
fundamental.
Dalam penenlitian ini, lembar observasi diperlukan untuk mengumpulkan
data yang berkenaan dengan pelatihan hypnotherapy fundamental yang
diselenggarakan oleh Vigorous Learning Center (VLC).
G. Teknik Pengumpulan Data
Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan data. Dalam memperoleh
data peneliti menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu: observasi,
wawancara dan studi kepustakaan. Sebelum memulai observasi pada
pelaksanaan pelatihan, peneliti melakukan wawancara kepada narasumber
mengenai metode pembelajaran dalam menyampaikan materi pelatihan.
1. Observasi
Observasi adalah kegiatan mengamati suatu objek menggunakan panca
indera. Observasi dilakukan untuk melihat pengamatan secara langsung
Bemby Gema Maulana, 2014
PENGELOLAAN PELATIHAN HYPNOTHERAPY FUNDAMENTAL DALAM MENGUASAI KEMAMPUAN HYPNOSIS DI VIGOROUS LEARNING CENTER (VLC) KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
v
Learning Center. Untuk memperoleh data yang kuat mengenai pengelolaan
pelatihan hypnotherapy fundamental, peneliti mengamati langsung kegiatan
pelatihan yang dilaksanakan dari awal hingga akhir pelatihan agar data yang di
dapatkan lebih bisa dipercaya dengan keadaan yang sebenarnya.
Observasi penelitian ini dilakukan pada bulan kedua penelitian setelah
peneliti melakukan studi pendahuluan ke lembaga Vigorous Learning Center.
Dalam melakukan observasi alat bantu yang digunakan bukan sekedar diri
peneliti, tetapi dibantu dengan kamera untuk mendokumentasikan kegiatan
pelatihan hypnotherapy fundamental.
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan tanya jawab antara dua orang atau lebih
yang duduk berhadapan secara fisik dan diarahkan pada suatu masalah tertentu.
Dalam proses ini ada dua pihak yang menempati kedudukan berbeda. Pihak
pertama sebagai penanya dan pihak kedua sebagai narasumber atau responden.
Menurut Nazir (dalam Lisdiana, 2012: 37) mengungkapkan bahwa wawancara
adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara
tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan
si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan
interview guide (panduan wawancara). Wawancara digunakan untuk
mengumpulkan data mengenai pelatihan hypnotherapy fundamental.
3. Studi Dokumentasi
Sugiyono (dalam Andriyani, 2013: 29) mengemukakan bahwa “dokumen
merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk
tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. Tujuan
penggunaan dari studi dokumentasi adalah untuk mendapatkan data yang
Bemby Gema Maulana, 2014
PENGELOLAAN PELATIHAN HYPNOTHERAPY FUNDAMENTAL DALAM MENGUASAI KEMAMPUAN HYPNOSIS DI VIGOROUS LEARNING CENTER (VLC) KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
v
H. Triangulasi Data
Sugiyono (2011: 330) mengungkapkan, pada teknik pengumpulan
data, triangulasi data diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang
bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan
sumber data yang telah ada maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data
sekaligus menguji kredibilitas data yaitu mengecek kredibilitas data dengan
berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumberdata. Peneliti
menggunakan teknik triangulasi data, sehingga peneliti mengumpulkan data
yang sekaligus menguji kredibilitas data dengan berbagai teknik
pengumpulan data, dari berbagai sumber dan berbagai cara. Sehingga diperoleh
triangulasi teknik dan waktu.
Triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan
data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama.
Peneliti menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan
dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak. Triangulasi
sumber berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda
dengan teknik yang sama (Sugiyono, 2014: 83).
Tujuan triangulasi data disini adalah untuk mengetahui data yang
diperoleh akan lebih konsisten, tuntas dan pasti. Pengumpulan data
bermacam-macam dilakukan terus menerus karena data yang dihasilkan
akan di deskripsikan, mana pandangan yang sama, berbeda dan spesifik
berdasarkan sumber data, kemudian dianalisis sehingga menghasilkan suatu
kesimpulan. Triangulasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah data
yang diperoleh dari satu objek penelitian dibandingkan dengan subjek
Bemby Gema Maulana, 2014
PENGELOLAAN PELATIHAN HYPNOTHERAPY FUNDAMENTAL DALAM MENGUASAI KEMAMPUAN HYPNOSIS DI VIGOROUS LEARNING CENTER (VLC) KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
v
dokumentasi instruktur/trainer, dan peserta pelatihan mengenai pengelolaan
pelatihan hypnotherapy fundamental di Vigorous Learning Center (VLC).
I. Analisis Data
Menurut Andriyani (2013: 30) analisis data dalam penelitian kualitatif,
dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai
pengumpulan data dalam periode tertentu pada saat wawancara, peneliti sudah
melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Sugiyono (2014:
89) mengemukakan analisis data kualitatif adalah “Proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam
kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke
dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, serta
membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang
lain”.
Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini yaitu dengan
langkah- langkah yang dikemukakan oleh Sugiyono (2014: 92-99) sebagai
berikut :
1. Data Reduction (Reduksi Data)
Reduksi data diperoleh dari data yang terjadi di lapangan yang jumlahnya
cukup banyak. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.
(Sugiyono: 247). Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan
gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya. Demikian pula dalam penelitian ini, peneliti
Bemby Gema Maulana, 2014
PENGELOLAAN PELATIHAN HYPNOTHERAPY FUNDAMENTAL DALAM MENGUASAI KEMAMPUAN HYPNOSIS DI VIGOROUS LEARNING CENTER (VLC) KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
v
menyimpulkan data yang telah diperoleh menjadi fokus permasalahan
penelitian.
2. Data Display (Penyajian Data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan
data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk
uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.
Dalam hal ini Wini (2013: 31) menyatakan:
paling sering digunakan adalah dengan menggunakan teks yang bersifat naratif dengan mendisplaykan data, maka akan mempermudah untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang dipahami tersebut.
Dalam melakukan display data, disarankan untuk menggunakan grafik,
matrik,chart, dll. selain teks naratif.
3. Conclusion Drawing/ Verification
Selanjutnnya dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman
dalam Sugiyono (2011: 345) adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi
kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah
bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap
pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan
pada tahap awal, didukung bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti
kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan
merupakan kesimpulan yang kredibel..
Penarikan kesimpulan pada penelitian ini merupakan penarikan kesimpulan
sementara atas pertanyaan penelitian selama peneliti memperoleh data di
lapangan sebagai hasil observasi, wawancara dan triangulasi data. Kemudian
Bemby Gema Maulana, 2014
PENGELOLAAN PELATIHAN HYPNOTHERAPY FUNDAMENTAL DALAM MENGUASAI KEMAMPUAN HYPNOSIS DI VIGOROUS LEARNING CENTER (VLC) KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
v
berlangsung sehingga akhirnya tercapai kesimpulan akhir. Sumber data yang
terlibat dalam kegiatan ini adalah pengelola/fasilitator. Instruktur/trainer dan
peserta pelatihan hypnotherapy fundamental di Vigorous Learning Center