• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. manusia semakin besar. Organisasi tidak akan bisa dijalankan dengan baik jika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. manusia semakin besar. Organisasi tidak akan bisa dijalankan dengan baik jika"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dalam suatu organisasi, dapat dirasakan bahwa peranan sumberdaya manusia semakin besar. Organisasi tidak akan bisa dijalankan dengan baik jika sumberdaya manusia tidak bekerja dengan baik dan optimal. Organisasi perlu ditopang oleh sumberdaya manusia yang memiliki kualitas dan kuantitas yang memadai. Kualitas ini tidak hanya menyangkut kemampuan dan ketrampilan, tetapi juga pengetahuan, sikap serta kepribadianya (Piguno, 2000 : 2).

Studi tentang motivasi dan kepuasan kerja sangat penting untuk mempelajari perasaan, sikap dan persepsi yang dimiliki pegawai mengenai lingkungan kerja dimana akan mempengaruhi kinerja karyawan. Bagaimanapun juga, kepuasan kerja perlu untuk memelihara karyawan agar lebih tanggap terhadap lingkungan motivasional yang diciptakan (Handoko, 1985:144).

Organisasi yang mengelola sumber daya secara optimal akan mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dari sisi manajemen sumber daya manusia, suatu organisasi dengan mengelola sumber daya manusia secara optimal maka akan tercipta kepuasan kerja anggota organisasi yang bersangkutan. Selanjutnya hal ini akan meningkatkan kinerja (performance) suatu organisasi. Sehingga, melalui kepuasan kerja diharapkan pencapaian tujuan organisasi akan lebih baik dan akurat (Bestira, 1998:3).

Hal lain yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan adalah motivasi kerja karyawan. Motivasi merupakan keadaan dalam pribadi seseorang yang

(2)

mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan (Reksohadiprojo dan Handoko, 1996:121).

Motivasi kerja dapat memberi energi yang menggerakkan segala potensi yang ada, menciptakan keinginan yang tinggi dan luhur, serta meningkatkan kebersamaan (Sastrohardiwiryo, 2000:268). Karyawan yang termotivasi tertarik menghasilkan produk dan jasa yang bermutu tinggi, mereka lebih cenderung produktif daripada karyawan yang tidak termotivasi dan apatis (Gibson, Ivancevich, Donnelly 1997:185). Motivasi kerja seorang tenaga kerja berpengaruh terhadap kinerja yang dapat dicapai dalam pekerjaannnya (Sastrohadiwiryo, 2002:167).

Kinerja merupakan hasil kerja yang dihasilkan oleh karyawan/perilaku nyata yang ditampilkan sesuai dengan perannya dalam organisasi (Hariandja, 2002:195). Menurut As’ad (1991:48) job performance ialah hasil yang dicapai oleh seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan.

Kinerja antara karyawan yang satu dengan yang lain tidaklah sama, hal ini dipengaruhi oleh tingkat kerjanya. Biasanya orang yang level of performance- nya tinggi disebut orang yang produktif, dan sebaliknya orang yang levelnya tidak mencapai standar, dkatakan sebagai orang yang tidak produktif atau berperformance rendah (As,ad, 1991:48).

PT. Tarunakusuma Purinusa sebagai suatu perusahaan yang bergerak dibidang industri merasa perlu untuk meningkatan kinerja karyawannya, perusahaan berharap dengan peningkatan kinerja karyawan perusahaan dapat berjalan lebih efektif dan efisien.

(3)

Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini dilakukan untuk meneliti

“HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA, MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. TARUNAKUSUMA PURINUSA - SEMARANG”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah terdapat hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan pada PT. Tarunakusuma Purinusa Semarang ?

2. Apakah terdapat hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja karyawan pada PT. Tarunakusuma Purinusa Semarang?

1.3 Tujuan Penelitian

Dengan melakukan penelitian ini diharapkan dapat mengetahui : 1. Hubungan kepuasan kerja karyawan dengan kinerja karyawan.

2. Hubungan motivasi kerja karyawan dengan kinerja karyawan.

1.4 Kontribusi penelitian

Diharapkan hasil penelitian yang dilakukan dapat bermanfaat bagi : 1. Bagi penulis

Untuk menerapkan teori – teori yang diperoleh dibangku kuliah, juga menambah pengetahuan yang bermanfaat akan masalah yang terjadi dalam

(4)

lingkungan kerja, dan lebih spesifik lagi mendapat pengetahuan bagaimana hubungan antara kepuasan kerja, motivasi kerja dengan kinerja karyawan.

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pihak manajemen dalam upaya peningkatan kinerja karyawan.

1.5 Batasan Masalah

Untuk lebih mengarahkan terhadap masalah yang diteliti perlu diberi batasan – batasan sebagai berikut :

a. Tempat penelitian di PT. Tarunakusuma Purinusa, Ds. Ngempon, Klepu, Semarang.

b. Responden yang diteliti adalah karyawan PT. Tarunakusuma Purinusa, Ds.

Ngempon, Klepu, Semarang.

c. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya (Handoko, 1985:143). Jika seseorang mempunyai kepuasan kerja yang tinggi, maka orang tersebut akan memandang bahwa pekerjaannya merupakan suatu hal yang menyenangkan dan jika seseorang tidak mempunyai kepuasan kerja yang tinggi, maka seseorang tersebut akan memandang bahwa pekerjaannnya merupakan hal yang menjemukan dan tidak menyenangkan. Faktor faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja menurut (Muchlas, 1999:11) yang akan digunakan sebagai variabel yang akan diteliti adalah :

1. Jenis Pekerjaan yaitu pekerjaan yang dilakukan didalam perusahaan yang mana sesuai dengan keinginan karyawan.

(5)

2. Penghargaan yaitu adanya suatu penghargaan dari perusahaan bagi karyawan dalam bentuk kenaikan gaji dan promosi yang dianggap adil sesuai dengan tuntutan kerja, ketrampilan individu dan standar masyarakat.

3. Suasana kerja yaitu keadaan lingkungan kerja, baik untuk kenyamanan, keamanan, maupun fasilitas kerja dalam perusahaan.

4. Teman kerja yaitu adanya interaksi sosial dalam perusahaan, hubungan yang baik dengan teman – teman sekerja.

d. Motivasi merupakan dorongan yang timbul dari seorang individu untuk menggerakkan dan mengarahkan perilaku (Gibson et al,1996:185) perilaku ini diarahkan untuk tujuan organisasi yaitu untuk mencapai suatu kinerja yang baik tanpa mengabaikan kemampuan seseorang (Robbins, 1996:134).

Dari hasil penelitian yang dilakukan Jurgensen (Gitosudarmo dan Sudita, 1997:97) dalam melihat faktor – faktor motivasi kerja, ditemukan beberapa faktor yang menjadi pendorong motivasi kerja yang akan digunakan sebagai variabel yang akan diteliti yaitu :

1. Rasa aman, yaitu adanya kepastian para karyawan untuk memperoleh posisi yang yang tetap dan memangku jabatan di perusahaan selama mungkin seperti yang mereka harapkan.

2. Kesempatan untuk maju, kesempatan untuk memperoleh posisi yang lebih tinggi dari kedudukan sebelumnya, keahlian, dan pengalaman.

3. Perusahaan dan jenis pekerjaan yaitu tempat dimana para karyawan itu bekerja yang memberikan rasa bangga atau kebanggaaan kepada

(6)

karyawan yang mana pekerjaan itu sesuai dengan latar belakang pendidikan, pengalan, bakat dan minat karyawan.

4. Teman dan atasan, yaitu teman sekerja yang dapat diajak bekerjasama, berteman baik dan memiliki pimpinan atau atasan yang dapat membimbing, mempunyai hubungan baik dengan bawahan, mengerti dan mempertimbangkan pendapat bawahan.

5. Gaji dan Jam kerja, yaitu penerimaan gaji dirasakan cukup baik dan pantas untuk dirinya yang disesuaikan dengan jam kerja yang teratur dan tertentu dalam sehari, seminggu, malam atau siang hari, bergilir atau tidak dan lain sebagainya.

6. Keadaan tempat bekerja meliputi ruang kerja yang bersih, ventilasi, suhu ruangan, kegaduhan suara dan sebagainya.

e. Kinerja merupakan proses manajemen yang dirancang untuk menghubungkan tujuan organisasi dengan tujuan individu sedemikian rupa sehingga baik tujuan individu maupun tujuan organisasi dapat bertemu (Boyne, 1999:815).

Kinerja dalah hasil yang dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan (As’ad, 1991:48).

Berdasarkan Sastrohadiwiryo, (2002:234) unsur-unsur yang perlu diadakan penilaian dalam proses penilaian kinerja yang akan digunakan sebagai variabel kinerja yang akan diteliti adalah :

1. Kesetiaan adalah tekad dan kesanggupan mentaati, melaksanakan dan mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.

(7)

2. Prestasi kerja adalah prestasi yang dicapai oleh seorang tenaga kerja dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya.

3. Tanggungjawab adalah kesanggupan seorang tenaga kerja dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik–baiknya dan tepat waktu serta berani memikul resiko atas keputusan yang telah diambilnya atau tindakan yang telah dilakukannnya.

4. Ketaatan adalah kesanggupan seorang tenaga kerja untuk mentaati segala peraturan dalam perusahaan serta kesanggupan untuk tidak melanggar larangan yang ditetapkan perusahaaan.

5. Kejujuran adalah sikap jujur seorang tenaga kerja dalam melaksanakan tugas serta pekerjaan untuk tidak menyalahgunakan wewenang yang telah diberikan kepadanya.

6. Kerjasama adalah kemampuan seorang tenaga kerja untuk bekerja bersama – sama dengan orang lain dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang telah ditetapkan, sehingga mencapai daya guna yang sebesar – besarnya.

7. Prakarsa adalah kemampuan seorang tenaga kerja untuk mengambil keputusan, langkah – langkah atau melaksanakan suatu tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas pokok tanpa menunggu perintah dan bimbingan dari manajemen lininya.

8. Kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki seorang tenaga kerja untuk membimbing, mengarahkan, menggugah semangat kerja karyawan lain, sehingga dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik.

Referensi

Dokumen terkait

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian selanjutnya tidak hanya pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR), ukuran perusahaan (size),

Namun demikian peristiwa plagiarisme yang melibatkan sosok-sosok ternama di universitas ternama, seperti misalnya kasus Karl Theodor zu Guttenberg yang mendapat

Penelitian yang dilakukan oleh Susan Tania (2013) yang bertujuan untuk mengetahui kontribusi pemanfaatan fasilitas sekolah dan mutu layanan pendidikan di Mts

Suhu yang tepat digunakan adalah pada suhu 35-45° C agar zat aktif yang didalamnya tidak mengalami kerusakan, pengawet yang baik memiliki yaitu sebagai

Memahami konsep yang berkaitan dengan aturan pangkat, akar dan logaritma, fungsi aljabar sederhana, persamaan dan pertidaksamaan kuadrat, sistem persamaan linier, program

(2) Penetapan barang milik daerah berupa tanah dan/atau bangunan yang akan dipertukarkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan oleh Walikota dengan berpedoman

Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang selanjutnya disingkat KLHS adalah proses mengintegrasikan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup dalam

Penagihan oleh Collector hanya berdasarkan DBT yang dicetak bagian finance serta diawasi dengan tanda terima sementara bernomor urut... ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP