BAB III PELAKSANAAN KERJA MAGANG
3.1. Kedudukan dan Koordinasi
Penulis berkedudukan sebagai motion designer generalist di Aras Design & Motion Co. Motion design adalah nama lain untuk motion graphic, yang secara harfiah dapat diartikan sebagai grafis/desain yang digerakkan. Karena sifat pekerjaan di Aras yang per proyek, penulis pernah menduduki berbagai posisi yang berhubungan dengan motion designer.
Sebagai seseorang yang bekerja di bidang produksi, penulis tidak mengikuti masa pra-produksi. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, posisi penulis sebagai generalist berarti penulis berpindah-pindah posisi sesuai dengan kebutuhan saat itu. Yang pertama adalah sebagai shader artist, dengan tugas membuat material untuk keperluan animasi 3D.
Kemudian penulis juga pernah menjadi 3D modeller, membuat aset model 3D untuk digerakkan animator. Sebagai VFX artist, membuat animasi dengan dasar simulasi. Animator, menggerakkan asset yang sudah disediakan modeller. Dan terakhir sebagai compositor, bertugas menggabungkan elemen-elemen visual menjadi hasil jadi.
3.2. Tugas yang Dilakukan
Berikut adalah proyek – proyek yang penulis kerjakan selama proses kerja magang
di Aras Design & Motion Co. :
1. Showreel studio
2. Shopee 4.4 Mega Electronic Sale 3. Amild website content
4. Shopee ramadhan sale
3.3. Uraian Pelaksanaan Kerja Magang
Seperti yang dapat dilihat di sub-bab 3.2, mayoritas pekerjaan yang penulis lakukan selama masa praktik magang berupa iklan yang sangat bergantung pada 3D. Maka dari itu, penulis akan menjabarkan apa saja yang penulis lakukan dalam tiap proyek ini.
3.3.1. tugas yang Dilakukan
1. Showreel Aras Design & Motion Co.
Pada saat penulis diterima untuk praktek kerja magang, studio Aras baru saja menyelesaikan sebuah proyek, dan sedang mengalami down time. Maka dari itu kami melanjutkan proyek internal, membuat showreel studio. Di sini, Aras Darmawan selaku creative director ingin showreel untuk tidak hanya menjadi kumpulan klip-klip portfolio saja, tetapi memiliki alur yang jelas. Oleh karena itu, kami kemudian membuat beberapa shot tambahan khusus untuk showreel.
Dalam proyek ini, penulis terdapat 2 adegan yang harus
dibuat. Yang pertama adalah sebuah sungai silver yang mengalir di antara
bebatuan, dan yang kedua adalah sebuah android yang akan lepas landas. Penulis
berperan sebagai rigger dan animator untuk tokoh android, serta shader artist
untuk kedua adegan. Pada proyek ini, penulis bekerja sama dengan seorang
animator yang berperan menganimasikan adegan sungai silver, serta 3D modeller yang menyediakan model android.
Gambar 3.1. Aset yang didapat Sumber : Dokumentasi perusahaan
a) Rigging
Hal pertama yang penulis lakukan adalah untuk menyederhanakan model android yang didapat, sebab model ini merupakan hasil dari 3D scan, sehingga file yang didapatkan sangat besar. Selain itu penulis juga membuat model proxy untuk bagian kepala dengan alasan yang sama. Langkah berikut adalah rigging.
Penulis menggunakan fitur auto rig yang dimiliki Cinema 4D karena tokoh ini
tidak memiliki aspek seperti sayap, ekor, emitter atau lainnya yang memerlukan rigging khusus.
Gambar 3.2. Mesh sebelum dan sesudah disederhanakan Sumber : Dokumentasi perusahaan
b) Animasi
Setelah tokoh memiliki rig, penulis membuat beberapa variasi untuk animasi.
Ada 2 shot yang penulis kerjakan : animasi terjatuh dan animasi untuk posisi sedang terbang.
Gambar 3.3. Pose yang dibuat Sumber : Dokumentasi perusahaan
c) Membuat Shaders Android
Setelah tahap animasi, penulis kemudian membuat shader atau material untuk
tokoh. Di sini, penulis memberi tektur serta material pada tokoh. Di sini,
creative director ingin bagian pelindung luar tokoh Nampak seperti plastik dan chrome yang sudah berkarat dan terkikis akibat termakan waktu. Untuk bagian dalam/kulit tokoh, diinginkan terlihat seperti kain, namun tetap memberi kesan sci-fi/high tech. Untuk mencapai ini, penulis menggunakan Cinema 4D dengan render enging Redshift.
Gambar 3.4. Hasil akhir shader android Sumber : Dokumentasi perusahaan
d) Membuat Shader Silver dan Bebatuan
Setelah selesai dengan adegan android, penulis diberikan adegan sungai
silver yang sudah selesai dianimasikan. Penulis membuat shader untuk silver
yang harus tampak cair namun viskos. Hal ini dicapai dengan memberi bump
yang memiliki animasi untuk mensimulasikan pergerakkan ombak mikro,
membantu ombak makro yang sudah dibuat oleh animator.
Gambar 3.5. Hasil akhir dan shading network silver Sumber : Dokumentasi perusahaan
2. TVC Shopee 4.4 Electronic Sale
Pada proyek ini, client kami adalah shopee yang sedang mengadakan mega
electronic sale. Talent utama dalam proyek ini adalah Didi Kempot, yang
berubah menjadi super hero dan mengubah harga-harga elektronik. Komposisi
Tim untuk proyek ini terdiri atas Aras Darmawan sebagai executive producer,
Alma Jacinda sebagai assistant producer, M. Dirgatoro sebagai supervise, Reddot sebagai 2D animator, dan penulis sebagai 3D dan 2D animator.
Gambar 3.6. Hasil akhir shopee 4.4 mega elektronik sale Sumber : Dokumentasi perusahaan
Pada awal proyek, rencana awalnya adalah hanya untuk membuat Didi Kempot menembakkan listrik untuk merubah harga. Namun karena konsep yang belum matang dari pihak director, konsep listrik ini berubah menjadi laser, hingga pada akhirnya berubah menjadi hembusan asap. Selain itu, ornament-ornamen yang terdapat di kostum Didi Kempot (garis-garis berpola PCB/Printed Circuit Board di sekujur tubuh dan perisai di dada) dinilai kurang baik, sehingga kami diminta untuk menggantinya dengan versi digital.
1. Perisai
Perisai di dada Didi Kempot sebenarnya sudah ada pada kostum, namun
pihak client merasa bahwa perisai masih memiliki beberapa hal yang perlu
diperbaiki. Namun revisi ini didapat setelah masa pengambilan gambar
sudah selesai, sehingga untuk merubah kostum dan merekam ulang sudah
tidak memungkinkan.
Gambar 3.7. Hal-hal yang harus diperbaiki di post Sumber : Dokumentasi perusahaan
Dari desain yang sudah ada, penulis memindahkannya ke Cinema 4D dan
membuatnya menjadi model 3D. Sesuai dengan revisi yang penulis terima, hal
yang diubah adalah penempatan angka 4.4 agar lebih di tengah. Selain itu penulis
memberi material emas yang lebih memberi kesan mahal/eksklusif dengan
membuatnya lebih mengkilap dan warna yang tidak sepolos aslinya. Bagian
belakang perisai yang berwarna putih penulis berikan material plastik keras
dengan pola hexagon guna memberi kesan teknologis agar seseuai dengan pola
garis PCB yang ada di tubuhnya. Terakhir, untuk logo dan teks 4.4 penulis
berikan material kaca berwarna yang bersinar agar dapat menjadi pusat perhatian
perisai. Setelah model perisai disetujui, penulis kemudian melakukan tracking
pada video yang hasil shooting, lalu menempelkan perisai baru ke video.
Gambar 3.8. Perbandingan perisai kostum dengan CGI Sumber : Dokumentasi perusahaan
2. Garis-garis PCB
Garis-garis PCB sama dengan perisai, pada awalnya merupakan sesuatu yang ada di kostum Didi Kempot. Namun setelah beberapa shot, sutradara memutuskan untuk membuat kostum polos, sebab garis-garis yang ditempelkan ke kostum terus terlepas-lepas dan terkesan tidak rapih. Penulis menggunakan perangkat lunak After Effects dengan plugin Lockdown dan Saber untuk membuat ulang dan menempelkan garis-garis PCB ke tubuh Didi Kempot.
Gambar 3.9. Permasalahan dengan garis-garis PCB practical Sumber : Dokumentasi perusahaan
Saber adalah sebuah plugin untuk After effects yang dapat membantu membuat garis-garis menyala seperti light saber dalam film Star Wars. Penulis menggunakan plugin ini untuk membuat sulur-sulur cahaya yang merambat di garis-garis PCB. Setelah penulis membuat beberapa template garis-garis PCB dengan animasinya, langkah berikut adalah untuk menempelkannya ke tubuh Didi Kempot. Hal ini menjadi sulit karena pada dasarnya kostum yang ia kenakan hanyalah biru polos tanpa adanya marker yang dapat membantuproses tracking. Plugin Lockdown berperan membantumengatasi masalah ini. Plugin ini memiliki fungsi utama untuk menempelkan grafis pada permukaan yang banyak terdistorsi, seperti kain atau kulit, sehingga ideal. Namun plugin ini tidaklah sempurna, dan penulis tetap melakukan beberapa tracking secara manual. Setelah perisai dan gari-garis PCB selesai dianimasikan, seluruh hasil render dikirim ke Sunny-side Up post production guna digabungkan dengan footage.
Gambar 3.10. Perbandingan setelah menggunakan efek garis PCB CGI Sumber : Dokumentasi perusahaan
3. AMild Website Animation
Pada proyek ini, Amild ingin melakukan marketing yang “menyentil”
kebiasaan-kebiasaan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, Amild membuat tokoh-tokoh yang merupakan hiperbola dari kebiasaan buruk masyarakat seperti berkata sedang dalam perjalanan ketika pada kenyataannya belum beranjak dari rumah, atau orang-orang yang saat ada kecelakaan bukan membantu tetapi justru mengambil gambar kejadian, dan lainnya. Untuk itu, Amild membuat sebuah kompleks perumahan fiktif, lengkap dengan penduduknya yang merupakan hiperbola dari topik-topik ini. Tugas kami adalah menciptakan kompleks ini dalam bentuk 3D agar dapat digunakan sebagai media interaktif di website AMild. Komposisi Tim untuk proyek ini terdiri atas Aras Darmawan sebagai executive producer, Alma Jacinda sebagai assistant producer, Steven Halim sebagai 3D modeller, Rizkqi Aprianda sebagai Shader artist sekaligus layout model dan render artist, dan penulis sebagai modeller, texture artist dan compositor.
Gambar 3.11. Hasil akhir untuk website A Mild Sumber : Dokumentasi perusahaan
1. Modelling
Client ingin agar kompleks terlihat seperti kompleks yang pada umumnya dapat ditemukan di daerah DKI Jakarta dan sekitarnya, Bintaro adalah referensi spesifik yang diberikan. Oleh karena itu, penulis tidak dapat banyak menggunakan model hasil unduhan, sebab harus menyesuaikan dengan penampilan lingkungan di referensi. Model harus tidak dalam kondisi prima, dan tidak terlihat terlalu premium/bagus, namun juga tidak boleh terlihat kumuh dan tidak layak. Maka dari itu, mayoritas model penulis buat dari 0, dengan pengecualian untuk model yang bersifat umum dan dapat menggunakan model unduhan seperti bebatuan, semak-semak, dan sejenisnya.
Gambar 3.12. Objek-objek yang di-model
2. Texturing
Setelah model-model selesai dibuat, penulis membuat beberapa tekstur khusus yang tidak dapat di-download dari library yang sudah ada. Alasan tektur harus dibuat secara khusus adalah karena client ingin membuat scene terlihat seperti di kompleks di Jakarta/Bintaro, sehingga penulis harus memberi desain yang spesifik.
Gambar 3.13. Tekstur yang dibuat untuk A Mild Sumber : Dokumentasi perusahaan
3. Compositing
Tahap ini bertujuan untuk memaksimalkan hasil akhir dengan memberi post effects berupa bloom, chromatic abberation, lens flare, serta koreksi warna.
Selain itu, pada tahap ini penulis memasukkan foto-foto talent yang
memerankan penduduk kompleks dengan cara mengambil data kamera serta
posisi dari Cinema 4D dan mengalihkannya ke After Effects. Dengan
memberi pencahayaan dalam After effects, penulis dapat memberi contact
shadows para tokoh sehingga terlihat menyatu dengan hasil render, tanpa harus benar-benar merendernya dalam Cinema 4D.
Dengan demikian, saat terjadi revisi, penulis tidak perlu banyak kembali ke Cinema 4D untuk melakukan render ulang. Selain itu, ada 3 jenis penataan para tokoh yang akan digunakan untuk berbagai elemen website- nya. Yang pertama adalah animasi 70 frames untuk tampilan saat pengunjung pertama kali membuka website dan hendak mendaftarkan diri.
Kedua adalah animasi fly through 120 frames untuk memaparkan inti kampanye Amild. Dan yang terakhir adalah 4 stills sebagai latar belakang saat pengunjung mendapatkan konfirmasi info dari website.
Gambar 3.14. Penempatan tokoh-tokoh pada compositing Sumber : Dokumentasi perusahaan
4. TVC Shopee Ramadhan Sale
Shopee kembali mengadakan event sale, kali ini dalam rangka menyambut
Ramadhan. Talent utama adalah Didi Kempot yang berperan sebagai
seorang djin yang membagi0bagikan uang THR, Nella sebagai orang yang
mendapatkan uang THR, serta 2 orang ekstra. Pada proyek ini komposisi
tim adalah Aras Darmawan sebagai executive producer, Alma Jacinda sebagai assistant producer, Stefanus Binawanutama sebagai supervisi dan 3D VFX artist, Albert Judson sebagai 2D VFX artist, dan penulis sebagai 3D VFX artist. Di sini peran kami adalah untuk memberi VFX asap kepada Didi Kempot agar ia terlihat seperti djin, serta pada para talent lainnya saat terkena efek dari THR.
a) Asap
Penulis bertanggung jawab atas 3 shot di mana para talent meledak dengan asap lalu berubah pakaian dari yang tadinya biasa-biasa saja menjadi mewah dan lebih bagus. Untuk mencapai hal ini, penulis menggunakan Cinema 4D dengan plugin fumeFX. Penulis membuat geometri-geometri proxy yang berfungsi sebagai sumber asap yang menyerupai bentuk tubuh para talent, lalu penulis mensimulasikan asap yang meledak lalu menghilang. Selain itu penulis juga mengerjakan shot di mana Didi Kempot menembakkan uang (dan asap) dengan senapan uang. Teknis untuk shot ini sama, dengan perbedaan minor pada parameter-parameter simulasi.
Gambar 3.15. 2 dari 4 shots yang penulis kerjakan Sumber : Dokumentasi perusahaan