• Tidak ada hasil yang ditemukan

EMPOWERING GROUPS AND TEAMS PEMBERDAYAAN KELOMPOK DAN TIM KERJA DI SMKS GALANG INSAN MANDIRI BINJAI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "EMPOWERING GROUPS AND TEAMS PEMBERDAYAAN KELOMPOK DAN TIM KERJA DI SMKS GALANG INSAN MANDIRI BINJAI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

388

“ EMPOWERING GROUPS AND TEAMS ” PEMBERDAYAAN KELOMPOK DAN TIM KERJA

DI SMKS GALANG INSAN MANDIRI BINJAI

Amiruddin Siahaan, Anda Kelana, M. Ramadhansyah,

Samsir Damanik

anda.faariz@gmail.com, muhammadramadhansyah1995@gmail.com, samsirdamanik45@gmail.com

ABSTRACT

Based on the results of the discussion of the paper on Empowerment of Groups and Work Teams at SMKS Galang Insan Mandiri Binjai in this study, the authors will put forward several conclusions based on the results of the literature review and the theory that has been carried out obtained as follows: 1) The team is a unit consisting of two or more people. more who interact and coordinate their work for a specific purpose.

This definition has three components. First, it takes two or more people. Second, people on a team have regular interactions. Third, people in a team have the same performance goals, 2) Groups are not the same as teams. A group is defined as two or more individuals, interacting and interdependent, who join together to achieve a goal. A work group is a group that primarily interacts to share information and make decisions to help each member perform in his area of responsibility.

ABSTRAK

Berdasarkan hasil pembahasan makalah tentang Pemberdayaan Kelompok dan Tim Kerja di SMKS Galang Insan Mandiri Binjai pada penelitian ini, penulis akan mengemukakan beberapa kesimpulan berdasarkan hasil kajian pustaka dan teori yang telah dilakukan diperoleh sebagai berikut : 1) Tim adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang berinteraksi dan mengoordinasi kerja mereka untuk tujuan tertentu. Definisi ini memiliki tiga komponen. Pertama, dibutuhkan dua orang atau lebih. Kedua, orang – orang dalam sebuah tim memiliki interaksi regular. Ketiga, orang – orang dalam sebuah tim memiliki tujuan kinerja yang sama, 2) Kelompok tidak sama dengan tim. Kelompok didefinisikan sebagai dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan saling bergantung, yang bergabung bersama-sama untuk mencapai sasaran. Suatu kelompok kerja adalah kelompok yang terutama berinteraksi untuk berbagi informasi dan mengambil keputusan untuk membantu tiap anggota berkinerja dalam bidang tanggung jawabnya.

Kata Kunci : Pemberdayaan Kelompok, Tim Kerja, SMKS Galang Insan Mandiri Binjai

(2)

389 PENDAHULUAN

Pertumbuhan suatu organisasi bukanlah sesuatu yang dapat dilalui dengan mudah.

Adakalanya pertumbuhan suatu organisasi harus menghadapi berbagai jenis rintangan dan kendala yang bisa jadi ada beberapa pihak yang sengaja membuat pekerjaan kita terhambat atau memang sengaja menghambat karena merasa diuntungkan oleh pola yang lama. Artinya dalam pola yang lama tersebut tidak menginginkan perubahan, masih memkai cara-cara yang lama dalam mengelola organisasi.

Dalam proses pembentukan kelompok atau tim di suatu sector pendidikan sangatlah memiliki peran yang penting untuk mendukung terlaksananya strategi dan tujuan pendidikan itu sendiri. Kelompok dan Tim adalah dua konsep yang berbeda.

Kelompok atau group diartikan sebagai dua atau lebih individu yang saling bergantung dan bekerjasama dan bersama beruoaya mencapai tujuan. Sedangkan tim adalah sebuah unit yang terdiri dari dua orang atau lebih yang saling berinteraksi dan berkoordinasu untuk menyelesaikan sebuah tugas (Daft, 2003:171)1. Sedangkan menurut Hackman dan Wageman (2005)2 berbunyi bahwa efektivitas suatu tim itu terdiri dari tiga dimensi : (1) Kinerja/hasil tugas tim, (2) Proses-proses social yang memaksimalkan efektivitas kelompok, dan (3) Keberlanjutan pengalaman kelompok yang berkontribusi positif terhadap pembelajaran dan kebahagiaan perseorangan anggota tim. Pembinaan tim sangat diperlukan untuk membuat suatu tim menjadi efektif.

Menurut beliau juga dalam mendefensisikan pembinaan tim sebagai interkasi langsung dengan tim agar penggunaan sumber daya untuk menyelesaikan pekerjaan harus tepat dan terkoordinasi dengan baik. Terdapat beberapa perbedaan antara pembinaan dan pembinaan tim jika dilihat berdasarkan dari tujuannya. Pada

“pembinaan” fokusnya hanya kepada tujuan individu, dimana tujuan tersebut hanya untuk meningkatkan kinerja individu melalui self-management. Sedangkan pada

“pembinaan tim” fokusnya untuk mendukung/menyokong pencapaian tujuan tim itu sendiri. Namun, dikarenaka tujuan tim adalah puncak kinerja individu maka pembinaan tim juga dapat memotivasi kinerja baik di tingkat indvidu maupun tim.

1Daft, Richard L. 2003. Manajemen. Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga.

2Hackman, J.R. and Wageman, R., 2005. A Theory of Team Coaching. Academy of Management Review. Vol. 30 No. 2, pp. 269-287.

(3)

390

Setiap individu memiliki sisi lemah dan sisi terkuatnya, tetapi Sebagian mempersoalkan dari segi kelemahan orang lain dan terlalu sombong dengan kekuatan dirinya. Dalam hal ini pola pikir yang demikian harus lah diubah. Menurut Robbins (2006)3 tim kerja adalah suatu kelompok dimana individu menghasilkan tingkat kinerja yang sangat besar daripada jumlah masukan individu tersebut.

Dalam sebuah hasil penelitian empiris yang dilakukan oleh Gersick (1988)4 telah memberikan dukungan bahwa team coaching theory memiliki pengaruh antara motivasi terhadap kinerja tim. Menurut team coaching theory menunjukkan bahwa pembinaan tim paling efektif dijalankan di awal, pertengahan dan akhir siklus kerja.

Dalam mencipatakan tim yang efektif adalah hal yang sangat sukar (sulit) untuk dilakukan agar dapat bekerja sama secara efektif, satu tim memerlukan adanya tiga tipe ketermapilan yang berlainan yaitu orang-orang dengan kelainan teknis, orang-orang dengan keterampilan pemecah masalah dan pengambilan keputusan, orang-orang dengan keterampilan mendengarkan dengan baik, memberikan umpan balik, penyelesaian konflik dan keterampilan antara pribadi.

Agar pembuatan makalah ini dapat dilakukan dengan baik, fokus, sempurna dan lebih jelas, maka kami sebagai pemakalah kelompok membahas tentang Memberdayakan Kelompok dan Tim dalam suatu organisasi di Pendidikan.

3Robbins, P. Stephen. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi Kesepuluh. Diterjemahkan oleh : Drs. Benyamin Molan.

Erlangga : Jakarta.

4Gersick, C.J.G. 1988. Time and Transition in Work Teams : Toward a new model of group development. The Academy of Management Journal. Vol. 31 No. 1, pp. 9-41

(4)

391 KAJIAN TEORITIS

Pengertian Kelompok dan Tim

Kelompok adalah kumpulan orang-orang yang memiliki tujuan dan capaian secara bersama-sama, dimana dalam mencapai suatu tujuan tersebut proses interaksi satu dengan lainnya juga harus bersama. Hal ini didukung oleh pendapat Deddy Mulyana (2005)5 yang menyebutkan bahwa “Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinterkasi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut”.

Menurut Robbins (1966), beliau mendefinisikan kelompok (group) sebagai dua individu dua atau lebih yang berinteraksi dan saling bergantung yang saling bergabung untuk mencapai sasaran-sasaran tertentu. Dalam kelompok (group) perlu adanya suatu komunikasi yang baik agar tujuan tercapai. Dimana menurut pendapat dari Walgito (2006)6 komunikasi kelompok terdiri dari dua kata komunikasi dan kelompok. Dalam kamus Bahasa Inggris komunikasi berarti “Communacation” yang berasal dari Bahasa latin “Communicatio” yang artinya menyamakan suatu makna. Sedangkan kelompok menurut (Hariadi, 2011)7 bahwa kelompok dapat dipandang dari segi presepsi, motivasi dan tujuan, interdependensi, dan juga dari segi interaksi.

Menurut Irdawati Ridwan (2018)8 yang dikutip dari Ilyas bahwa tim kerja adalah kumpulan individu dengan keahlian spesifik yang bekerja sama dan berinteraksi untuk mecapai tujuan bersama. Kerja tim secara mandiri dipandang sebagai pendekatan revolusioner untuk manajemen yang berdiri di atas praktik sumber daya manusia secara tradisional. Sementara kelompok kerja tradisional diharapkan diberi tahu apa yang harus dilakukan. Deksripsi Tim secara mandiri adalah upaya untuk mengambil inisiatif (keputusan secara pribadi). Sementara kelompok kerja tradisional mencari penghargaan individu, menyalahkan orang lain, dan bertindak secara kompetitif, tim mandiri berfokus pada kontribusi tim, mengembangkan solusi, dan bekerja sama. Mereka terus meningkatkan dan berinovasi, tetapi tanpa menuntut lebih banyak sumber daya, seperti yang biasa dilakukan oleh kelompok kerja tradisional. Mereka bekerja secara proaktif

5Mulyana Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

6Bimo Walgito. 2006. Psikologi Kelompok. Yogyakarta : Penerbit ANDI

7Hariadi, Sunnaru Samsi. 2011. Dinamika Kelompok, Teori dan Aplikasinya untuk Analisis Keberhasilan Kelompok Tani sebagai Unit Belajar, Kerjasama, Produksi, dan Bisnis. Sekolah Pascasarjana UGM. Yogyakarta.

8Irdawatiridwan.blogspot.com/2018/12/makalah-kelompok-dan-tim-kerja.html

(5)

392

untuk menghindari keadaan darurat dan menghemat uang dengan meningkatkan kualitas.

Kerja sama tim merupakan salah satu unsur fundamental dalam total quality service. Tim merupakan sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama, yang bertemu secara regular untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah, serta menyempurnakan proses, yang bekerjasama dan beinteraksi secara terbuka dan efektif yang memberikan hasil ekonomi dan motivasi yang diharapkan bagi suatu organisasi.

Memberdayakan Kelompok dan Tim dalam Suatu Organisasi

Pemberdayaan kelompok dan tim yang berhasil dikemukakan oleh Brower (1995) bergantung pada tim mandiri seperti:

1. Memiliki kewenangan untuk menghasilkan uang, meskipun tidak terbatas, keputusan

2. Bertanggung jawab atas tindakan dan hasil mereka

3. Selaras dalam visi, misi, nilai dan tujuan di semua tingkatan, di setiap fungsi, tim dan individu

4. Diselaraskan dalam tiga dimensi: (a) secara internal, (b) horizontal dengan pelanggan, pemasok dan fungsi lainnya, dan (c) vertikal dengan arah organisasi induk,

5. Memiliki kemampuan untuk melakukan pekerjaan biasa selain mengarahkan diri sendiri

Dalam suatu artikel disebutkan beberapa klasifikasi kelompok berdasarkan perilaku kelompok dan tim kerja, yakni sebagai berikut :

1. Kelompok formal

Yakni kelompok kerja yang dibentuk sesuai dengan struktur organisasi.

2. Kelompok informal

Yakni kelompok yang tidak terstruktur formal dan tidak ditentukan oleh organisasi muncul sebagai respon terhadap kebutuhan akan kebutuhan social.

3. Kelompok komando

Yakni seorang pemimpin dan semua bawahan tergabung dalam suatu organisasi.

(6)

393

Berikut ini perbedaan tim kerja dan kelompok kerja menurut Stephen P. Robbin yang dapat dilihat dalam bagan dibawah ini :

Sedangkan menurut Laurie J. Mullins (2005)9 menyebutkan dalam membedakan kelompok kerja dan tim berdasarkan enama variable yaitu :

Variabel Tim Kerja Kelompok Kerja

Ukuran Terbatas Medium dan besar

Seleksi Krusial Immaterial

Kepemimpinan Berbagi atau dirotasi Solo

Persepsi Pemahaman pengetahuan

saling melengkapi

Fokus pada pemimpin

Gaya Peran koordinasi yang

tersebar

Konvergensi, konformisme

Semangat Interkasi dinamis Kebersamaan

mengalahkan musuh

Komponen penting untuk menciptakan tim yang efektif dapat digolongkan dalam empat kategori umum. Kategori pertama rancangan pekerjaan, kedua berkaitan dengan

9Mullins, Laurie J. 2005. Management and Organization, Seventh Edition. England: Prentice Hall Financial Times.

(7)

394

komposisi tim. ketiga adalah sumber dan konstekstual lain yang menciptakan tim menjadi efektif. Terakhir, proses variabel yang menunjukkan sesuatu yang terjadi dalam tim yang mempengaruhi efektifitas.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini bersifat asosiatif yang bertujuan untuk menjelaskan pengaruh dua variabel atau lebih. Desain penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran secara sistematis tentang informasi yang berasal dari variable penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberdayaan, kelompok dan tim kerja terhadap produktivitas karyawan. Lokasi penelitian ini dilakukan di SMKS Galang Insan Mandiri Binjai.

Lokasi ini dipilih karena ditemukannya permasalahan mengenai produktivitas karyawan yang diduga dapat dipengaruhi oleh pemberdayaan, kelompok dan tim kerja.

Selain itu pemilihan lokasi juga didasari oleh ketersediaan data yang memadai dan mampu untuk diolah.

Objek penelitian adalah variabel atau hal yang menjadi titik perhatian dalam sebuah penelitian. Objek pada penelitian ini adalah produktivitas karyawan, pemberdayaan, kelompok dan tim, dan penelitian.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Pemberdayaan (X1), dan Kelompok dan Tim (X2), Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Produktivitas Karyawan (Y).

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan/tenaga pengajar yang mengajar di SMKS Galang Insan Mandiri Binjai yang berjumlah 43 orang. Sampel penelitian ini adalah seluruh tenaga pengajar yang berjumlah 43 orang. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam pebelitian ini adalah metode sampling jenuh atau sensus, dimana teknik penentuan sampel yang digunakan apabila semua anggita populasi digunakan sebagai sampel.

Tabel 1.

Populasi dan Sampel Guru di SMKS Galang Insan Mandiri Binjai Tahun 2021

(8)

395

No Guru Bidang Studi Populasi/Sampel

1 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 2 orang 2 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 1 orang

3 Pendidikan dan Kewarganegaraan 2 orang

4 Bahasa Indonesia 3 orang

5 Sejarah Indonesia 2 orang

6 Matematika 2 orang

7 Bahasa Inggris 3 orang

8 Pendidikan Jasmani dan Keolahragaan 1 orang

9 Seni Budaya 1 orang

10 Biologi 1 orang

11 Fisika 1 orang

12 Kimia 1 orang

13 Produktif Farmasi Klinik dan Komunitas 8 orang

14 Produktif Asisten Keperawatan 8 orang

15 Produktif Teknik Laboratorium Medik 5 orang

16 Simkodig 2 orang

Total 43 orang

Sumber : SMKS Galang Insan Mandiri Binjai Tahun 2021

HASIL DAN PEMBAHASAN

SMKS Galang Insan Mandiri adalah salah satu sekolah menengah kejuruan yang berada di Kota Binjai. sekolah ini berdiri sejak tahun 2012 hingga saat ini.

Perkembangan kemajuan yang dialami sekolah ini cukup signifikan. Upaya-upaya yang dilakukan agar sekolah ini dikenal oleh masyarakat sekitar dan luar saat ini membuahkan hasil. Hal itu terbukti dengan erat nya kerja sama kelompok dan tim kerja di sekolah tersebut dalam upaya pengembangan sekolah sehat, mandiri juga jaya.

Sekolah ini berusaha untuk selalu mengedapankan kualitias pelayanan prima yang mereka terapkan kepada peserta didik nya. Latar belakang sekolah ini adalah bidang kesehatan. Dengan pelayanan prima tersebut, kualitas dan kuantitas lulusan dari sekolah ini patut diacungi jempol. Dengan pemberdayaan kelompok dan tim kerja yang mereka gaungkan membuktikan bahwa lulusan mereka tetap dicari oleh beberapa rumah sakit di binjai, apotek-apotek serta laboratorium kesehatan baik di binjai maupun di medan.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberdayaan kelompok dan tim kerja terhadap produktivitas karyawan di SMKS Galang Insan Mandir Binjai.

pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada 43 orang tenaga pengajar.

(9)

396 PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan makalah tentang “Pemberdayaan Kelompok dan Tim Kerja” maka pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa kesimpulan berdasarkan hasil kajian pustaka dan teori yang telah dilakukan di bab terdahulu dalam makalah ini. Dari hasil pembahasan yang telah dilakukan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Tim adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang berinteraksi dan mengoordinasi kerja mereka untuk tujuan tertentu. Definisi ini memiliki tiga komponen. Pertama, dibutuhkan dua orang atau lebih. Kedua, orang – orang dalam sebuah tim memiliki interaksi regular. Ketiga, orang – orang dalam sebuah tim memiliki tujuan kinerja yang sama.

2. Kelompok tidak sama dengan tim. Kelompok didefinisikan sebagai dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan saling bergantung, yang bergabung bersama- sama untuk mencapai sasaran. Suatu kelompok kerja adalah kelompok yang terutama berinteraksi untuk berbagi informasi dan mengambil keputusan untuk membantu tiap anggota berkinerja dalam bidang tanggung jawabnya.

DAFTAR PUSTAKA

Mulyana Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Bimo Walgito. 2006. Psikologi Kelompok. Yogyakarta : Penerbit ANDI

(10)

397

Hariadi, Sunnaru Samsi. 2011. Dinamika Kelompok, Teori dan Aplikasinya untuk Analisis Keberhasilan Kelompok Tani sebagai Unit Belajar, Kerjasama, Produksi, dan Bisnis. Sekolah Pascasarjana UGM. Yogyakarta.

Irdawatiridwan.blogspot.com/2018/12/makalah-kelompok-dan-tim-kerja.html Stephen P. Robbins, 2003. Perilaku Organisasi, Indeks Jakarta.

Gary Yukl, 2003. Kepemimpinan dalam Organisasi, Indeks Jakarta

Robbins, P. Stephen. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi Kesepuluh. Diterjemahkan oleh : Drs. Benyamin Molan. Erlangga : Jakarta.

Gersick, C.J.G. 1988. Time and Transition in Work Teams : Toward a new model of group development. The Academy of Management Journal. Vol. 31 No. 1, pp. 9-41

Referensi

Dokumen terkait

Pastinya siswa dituntut untuk dapat menguasai tentang pengetahuan teks deskripsi baik misal, pengertian teks deskripsi, struktur teks deskripsi maupun nantinya pasti akan

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui kegiatan dilakukan penelitian tentang hama dan penyakit menggunakan PGPR pada tanaman cabai rawit di Desa Polagan Kecamatan

Dapat menambah wawasan & pengalaman serta pengetahuan empiris mengenai pemahaman tentang bagaimana penggunaan konsep pengukuran kinerja dengan metode BSC, terutama

bahwa kokohnya ketahanan pilar-pilar pembangunan dan daya saing yang tinggi baik dalam bidang ekonomi, sosial budaya, dan politik, maupun kualitas sumberdaya manusia agar

Dari Gambar 3 juga terlihat bahwa P5 dan P4 memiliki jumlah tunas yang sama pada 12 MSP, meskipun P5 meningkat pada 7 MSP, akan tetapi menurun pada 10 pengaruh pemberian

[r]

Hal inilah yang kemudian menjadi alasan untuk peneliti mengkaji peran teori persepsi visual yang ada pada foto karya Henri Cartier Bresson.. Seorang komunikator visual

Rendahnya nilai konversi pakan pada perlakuan A diduga bahwa pakan yang diberikan tersebut lebih efisien karena bahan penyusun ransum pakan dari tepung daun gamal