• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN ENVIRONMENT 3D DI DALAM FILM ANIMASI PENDEK AN INCOMPLETE SET

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN ENVIRONMENT 3D DI DALAM FILM ANIMASI PENDEK AN INCOMPLETE SET"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN ENVIRONMENT 3D DI DALAM FILM

ANIMASI PENDEK ‘AN INCOMPLETE SET’

Skripsi Penciptaan

Ditulis sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Seni (S.Sn.)

Nama : Maximillian Mahardika T

NIM : 00000019960

Program Studi : Film

Fakultas : Seni dan Desain

UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA

TANGERANG

(2)

ii

LEMBAR PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Maximillian Mahardika Themas

NIM : 00000019960

Program Studi : Film

Fakultas : Seni dan Desain

Universitas Multimedia Nusantara Judul Skripsi :

PERANCANGAN ENVIRONMENT 3D DI DALAM FILM

ANIMASI PENDEK ‘AN INCOMPLETE SET’

Dengan ini menyatakan bahwa, laporan dan karya Skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar sarjana, baik di Universitas Multimedia Nusantara maupun di perguruan tinggi lainnya.

Karya tulis ini bukan saduran/ terjemahan, murni gagasan, rumusan dan pelaksanan penelitian/ implementasi saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan pembimbing akademik dan nara sumber.

Demikian surat Pernyataan Orisinalitas ini saya buat dengan sebenarnya, apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan serta ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar Sarjana Seni (S.Sn.) yang telah diperoleh, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di Universitas Multimedia Nusantara.

(3)

iii Tangerang, 19 April 2021

(4)

iv

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN ENVIRONMENT 3D DI DALAM FILM

ANIMASI PENDEK ‘AN INCOMPLETE SET’

Oleh

Nama : Maximillian Mahardika Themas

NIM : 00000019960

Program Studi : Film

Fakultas : Seni dan Desain

Tangerang, 28 Mei 2021

Ketua Program Studi

Kus Sudarsono, S.E., M.Sn. Penguji

Dominika Anggraeni P., S.Sn., M.Anim.

Ketua Sidang

Christine M. Lukmanto, S.Sn., M.Anim. Pembimbing

(5)

v

PRAKATA

Sekolah seringkali menjadi pengalaman yang kita biasa lewatkan begitu saja. Mengapa tidak? Jenjang pendidikan ini biasanya terasa bagai waktu yang terbuang mempelajari hal-hal yang tidak diperlukan dalam dunia nyata. Tetapi, masa sekolahan memberikan lebih banyak pelajaran di luar pendidikan saja. Pelajaran seperti bagaimana seseorang dapat menemukan pertemanan dan mencari jati dirinya sewaktu mengeyam pendidikan wajib 9 tahun, dari Sekolah Dasar sampai dengan jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas.

Inilah salah satu tema yang diangkat dalam film pendek animasi hybrid ‘An Incomplete Set’. Film ini mencerminkan sebuah situasi yang berada di dalam pergaulan remaja, yakni dimana seseorang dapat dianggap remeh oleh minat mereka. Sekolah adalah lingkungan yang lebih luas dari kita bayangkan, maka inilah mengapa penulis memilih pembahasan perancangan ruangan sekolah sebagai topik dari penulisan ini.

Maka bagi para environment artist dan ingin melihat bagaimana sebuah perancangan ruangan sekolah ini berjalan, maka skripsi ini menjabarkan proses sampai ke hasil akhir dari perancangan tersebut. Penulis sendiri juga menemukan berbagai macam hal-hal yang harus diperhatikan dalam perancangan sebuah bangunan, dan kiranya bagi pembaca tulisan ini juga dapat mengambil berbagai macam proses yang dialami untuk memperkaya pengetahuan masing-masing.

(6)

vi

Terakhir, penulis juga ingin berterimakasih atas seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.

1. Kus Sudarsono, S.E., M.Sn. selaku Ketua Program Studi Film Universitas Multimedia Nusantara

2. Christian Aditya, S.Sn., M.Anim. selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir.

3. Dominika Anggraeni P., S.Sn., M.Anim. selaku Penguji. 4. Christine M. Lukmanto, S.Sn., M.Anim. selaku Ketua Sidang.

5. Resta, Julio, dan James selaku anggota tim Animuendo yang telah bekerja sama dalam setahun perkuliahan untuk menghasilkan karya ini.

6. Pihak SMA Santa Theresia dan SMAK 7 Penabur untuk memperbolehkan studi lapangan sekolah masing-masing.

7. Teman-teman satu perkuliahan yang telah membantu proses penulisan. 8. Keluarga yang telah memberikan dukungan selama penulisan skripsi.

Tangerang, 28 Mei 2021

(7)

vii

ABSTRAKSI

Setting atau environment adalah suatu ruang atau lokasi dimana sebuah cerita naratif berlangsung. Tempat atau lokasi sebuah cerita sangat berpengaruh terhadap bagaimana seseorang mendapatkan impresi pertama dari media yang mereka konsumsi. Fokus dari skripsi ini adalah untuk memberikan kajian bagaimana perancangan environment interior sekolah swasta di film pendek ‘An Incomplete Set’. Ruangan interior yang dibahas sesuai dengan scene yang dipakai di dalam film pendek, yakni adalah aula sekolahan, dan juga ruangan ganti. Environment yang telah divisualisasikan ini kemudian di-modelkan ke dalam program 3D, dan kemudian di-compositing ke dalam animasi 2D. Menghasilkan animasi hybrid 2D dan 3D. Skripsi ini diteliti menggunakan metode penilitian secara kualitatif menggunakan referensi buku seni dan buku mengenai interior design dan arsitektur. Skripsi ini ditulis untuk menjelaskan proses dibalik penciptaan karya film pendek yang dibuat. Selain itu, skripsi ini juga menghasilkan sebuah referensi bagi pengikut akademi seni lain di Indonesia.

(8)

viii

ABSTRACT

Setting or environment are a place or time where the narrative of the story takes place in. The place upon where the story was set in greatly influences to what the audience’s first impression of the piece of media that they are an audience of. The focus of this paper is to give an in-depth explanation of the design that goes in an interior of a private school in the short film ‘An Incomplete Set’. The interiors that will be explored are tied to scenes in which they are used in the short film, which are the school auditorium, and a changing room. The visualized environment will then would be modelled unto a 3D program and then composited with 2D animasion. Creating a hybrid animation of 2D and 3D. This paper is researched in a qualitative method, with references from books with animation-related subjects and also interior design book. This paper is written to explain the process behind the short film. Also, it is created as a reference for artistic academics in Indonesia

(9)

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT ... II HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ... IV PRAKATA ... IV ABSTRAKSI ... VII ABSTRACT ... VIII DAFTAR ISI ... IX DAFTAR GAMBAR ... XIII DAFTAR TABEL ... XVI DAFTAR LAMPIRAN ... XVII

BAB I PENDAHULUAN ... 18 1.1 Latar Belakang ... 18 1.2 Rumusan Masalah ... 20 1.3 Batasan Masalah... 20 1.4 Tujuan Skripsi ... 20 1.5 Manfaat Skripsi ... 20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 22

2.1 Pengertian Animasi ... 22

2.2 Animasi 2D ... 23

(10)

x

2.4 Animasi Hybrid ... 26

2.5 Pipeline Produksi Animasi Hybrid ... 30

2.5.1 Pre-production ... 30 2.5.2 Production ... 31 2.5.3 Post-Production ... 33 2.6 Environment Design ... 33 2.6.1 Ruangan environment... 34 2.6.2 Transisi environment ... 37

2.6.3 Perancangan Environment 3D dalam Animasi Hybrid ... 38

2.7 Teori Perancangan Arsitektur ... 40

2.7.1 Teori Dasar ... 40

2.7.2 Pendekatan dalam Perancangan Arsitektur ... 43

2.8 Pengunaan Material dalam Bangunan ... 47

2.8.1 Dinding ... 49

2.8.2 Lantai... 50

2.8.3 Pintu dan jendela ... 52

2.9 Sekolah Swasta di Indonesia ... 54

2.10 Sekolah Menengah Atas Swasta di Indonesia ... 56

BAB III METODOLOGI ... 60

3.1 Gambaran Umum ... 60

3.2 Sinopsis ... 60

3.3 Peran Penulis ... 61

(11)

xi

3.5 Konsep Environment ... 64

3.5.1 Sekolah Menengah Atas Berbakti ... 64

3.6 Observasi Referensi ... 66

3.6.1 Referensi Dunia Nyata ... 66

3.6.2 Referensi Media ... 70

3.7 Proses Perancangan ... 74

3.7.1 Skrip ... 75

3.7.2 Eksplorasi Desain Aula dan Dressing Room ... 76

3.7.2.1 Aula ... 76

3.7.2.2 Perubahan Rancangan Aula ... 80

3.7.2.3 Dressing Room & Backstage ... 82

3.7.2.4 Perubahan Rancangan Dressing Room & Backstage ... 85

3.7.3 Aspek referensi yang diambil... 88

BAB IV ANALISIS ... 90

4.1 Analisa Perancangan Struktur Aula SMA Berbakti ... 90

4.1.1 Floorplan Aula ... 91

4.1.2 Pengunaan Material Aula ... 96

4.1.3 Struktur Ruangan Aula ... 100

4.2 Perancangan Struktur Dressing Room & Backstage ... 103

4.2.1 Struktur Dressing Room ... 103

4.2.2 Aspek Objek-Objek Ruangan Tata Rias ... 108

4.3 Hasil Akhir Compositing Lingkungan 3D dengan animasi 2D. ... 112

(12)

xii

5.1 Kesimpulan ... 113 5.2 Saran ... 114

DAFTAR PUSTAKA ... XVII LAMPIRAN ... XIX Turnitin Originality Report ... xxv

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.1 “Gertie the Dinosaur” salah satu animasi paling awal... 22

Gambar 2.2.1 Poster Film Animasi 2D, “Jin-Roh: The Wolf Brigade” ... 24

Gambar 2.3.1 Contoh animasi 3D “Toy Story” ... 25

Gambar 2.4.1 Contoh Animasi berteknik hybrid ... 26

Gambar 2.4.2 Tangan tokoh John Silver yang berupa animasi 3D ... 27

Gambar 2.4.3 Contoh pengabungan karakter 2D dengan background 3D ... 28

Gambar 2.4.4 Latar Belakang Film Treasure Planet (2002) ... 29

Gambar 2.5.1 Ilustrasi pipeline produksi film 3D... 30

Gambar 2.6.1 Sebuah adegan di Ghost in the Shell (1997) yang menunjukan pengunaan ruangan dan penataan environment. ... 35

Gambar 2.6.2 Set The Grand Budapest Hotel (2014) yang menunjukkan ruangan luas ... 36

Gambar 2.6.3 scene dalam Drive (2011) yang menampilkan ruangan sempit dengan fokus kepada dua tokoh ... 36

Gambar 2.6.4 scene dalam Moonrise Kingdom (2012) menunjukkan transisi area ... 37

Gambar 2.6.5 pipeline animasi dari film ‘The Iron Giant’ ... 40

Gambar 2.7.1 Skema yang menunjukkan rancangan gereja menurut fungsi ... 43

Gambar 2.7.2 Skema yang menunjukkan rancangan gereja menurut fungsi ... 44

Gambar 2.7.3 Skema yang tampang sebuah ruangan yang menonjolkan eksterior ... 44

(14)

xiv

Gambar 2.7.5 Skema yang menunjukkan berbagai macam bentuk urutan ruangan

... 46

Gambar 2.7.6 Gambar yang menunjukkan aturan objek dengan lingkungan lanskap data ... 46

Gambar 2.7.7 Gambar yang menunjukkan struktur interior sebuah masjid ... 47

Gambar 2.8.1 Dinding bangunan beserta dengan batu bata hebel ... 50

Gambar 2.8.2 Contoh lantai kayu ... 52

Gambar 2.8.3 Pintu geser ... 53

Gambar 2.8.4 Jendela yang dapat terbuka ... 54

Gambar 2.9.1 Sekolah Kolese Kanisius sebuah SMA Swasta di Jakarta ... 56

Gambar 3.4.1 Skema tahapan pekerjaan ... 62

Gambar 3.5.1 Konsep environment kelas ... 65

Gambar 3.6.1 Aula SMA Santa Teresia ... 67

Gambar 3.6.2 Aula SMAK 7 Penabur ... 68

Gambar 3.6.3 Auditorium sekolah dalam K-On! ... 71

Gambar 3.6.4 Ruang ganti di dalam K-On! ... 71

Gambar 3.6.5 Auditorium sekolah dalam Persona 5 ... 72

Gambar 3.6.6 Kamar pribadi dari gudang dalam Persona 5 ... 73

Gambar 3.7.1 Karakter utama An Incomplete Set. ... 75

Gambar 3.7.2 Floorplan aula awal ... 76

Gambar 3.7.3 Konsep environment aula pertama ... 78

Gambar 3.7.4 Konsep environment aula berwarna ... 79

(15)

xv

Gambar 3.7.6 Konsep environment aula dengan detail objek ... 82

Gambar 3.7.7 Konsep environment changing room dan backstage ... 83

Gambar 3.7.8 Konsep environment changing room berwarna ... 84

Gambar 3.7.9 Floorplan backstage final ... 85

Gambar 3.7.10 Desain akhir dressing room... 87

Gambar 4.1.1 Hasil akhir render model aula SMA Berbakti ... 91

Gambar 4.1.2 Tampilan atas model aula yang telah di-render ... 92

Gambar 4.1.3 Tampilan ruangan aula dari perspektif kursi ... 93

Gambar 4.1.4 Tampilan aula dari panggung ... 94

Gambar 4.1.5 Berbagai macam atribut dan peralatan audio di panggung aula ... 95

Gambar 4.1.6 Lantai aula yang bermaterial kayu dan memiliki garis pembatas futsal ... 98

Gambar 4.1.7 Aula dari perspektif pintu masuk aula... 99

Gambar 4.1.8 Pintu aula yang menunjukkan transisi tempat ... 101

Gambar 4.2.1 Dressing room dari pojok ruangan ... 103

Gambar 4.2.2 Tampilan backstage aula yang berhubungan langsung dengan aula ... 104

Gambar 4.2.3 Floorplan backstage ... 105

Gambar 4.2.4 Tampilan dressing room dari atas ... 107

Gambar 4.2.5 Dressing room yang memiliki banyak atribut sekolah... 108

Gambar 4.2.6 Perabotan meja rias dan cermin ... 109 Gambar 4.2.7 Berbagai macam poster maupun papan tulis yang ada di dinding 109 Gambar 4.3.1 Hasil animasi 2D yang di-compositing dengan environment 3D. 112

(16)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.7.1 Referensi aspek yang digunakan ... 88 Tabel 4.1.1 Render lingkungan berserta dengan material yang digunakan ... 96 Tabel 4.1.2 Berbagai macam ruangan aula dan penjelasan fungsinya dalam

struktur aula ... 102 Tabel 4.2.1 Berbagai macam atribut yang ada di dalam dressing room ... 110

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A KS 1: FORMULIR PENGAJUAN SKRIPSI

PENCIPTAAN/PENGKAJIAN ... xix

Lampiran B KS 2: FORMULIR PERJANJIAN ... xx

Lampiran C KS 3: FORMULIR BIMBINGAN ... xxi

Referensi

Dokumen terkait

Bessen 2008, menyatakan bahwa peranan paling penting dalam Environment yang harus ditekankan adalah bagaimana Environment dapat menjadi peranan pembantu.. Environment dapat

Penulis mengambil referensi dari film ini karena film ini memiliki konsep yang sesuai dengan konsep film yang akan dibuat penulis, yaitu film animasi pendek yang tidak

Oleh karena hal tersebut penulis tertarik untuk mengangkat salah satu dongeng dari provinsi Bali yaitu “Tanduk Si Anjing” menjadi sebuah film pendek sesuai dengan yang

Tujuan dari film animasi pendek ini adalah merefresh kembali ingatan publik akan nilai-nilai penting Pancasila dalam penegakan hukum di Indonesia, serta mempertontonkan cerita

Analisis di lakukan untuk mencapai dan mempermudah dalam proses pengerjaan animasi ini .Hasil yang dicapai Produk animasi film pendek yang menghibur dengan sedikit fantasi

Bagaimana merancang film animasi pendek tentang cerita rakyat yang digarap dengan teknik pop up, sehingga dapat menyampaikan pesan moral yang terkandung dalam

Proses kerja pembuatan rekomendasi film pendek animasi 3D Sendratari Mahakarya Borobudur berupa 1 cerita: alur cerita tidak mengalami perubahan, tetapi adanya penambahan dramatisasi

LAPORAN KARYA TUGAS AKHIR FILM PENDEK ANIMASI HYBRID 3D & 2D “THE BUTTERFLY EFFECT” Story Development, Script Writer, 3D Modeller, 3D Asset Modeller, 3D Environment Modeller, 3D