• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP)"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Kinerja Sekretariat Daerah Provinsi Riau Tahun 2016 1

LAPORAN KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP)

SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI RIAU

TAHUN 2016

(2)

Laporan Kinerja Sekretariat Daerah Provinsi Riau Tahun 2016 1

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa disampaikan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya maka Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Sekretariat Daerah Provinsi Riau Tahun 2016 dapat diselesaikan.

LKj IP merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, setiap instansi pemerintah wajib menyusun Laporan Kinerja yang melaporkan progres kinerja atas mandat dan sumber daya yang digunakannya.

Laporan kinerja ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas semua kegiatan yang dilakukan guna mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2016.

Laporan ini menyajikan analisis realisasi kinerja sasaran dan realisasi anggaran, sekaligus sebagai bahan untuk mengupayakan perbaikan dan peningkatan kinerja secara berkelanjutan. Dengan Laporan Kinerja ini, diharapkan adanya optimalisasi peran aparatur Sekretariat Daerah Provinsi Riau dalam mendukung kinerja Pemerintah Provinsi Riau guna mewujudkan Good Governance dan Clean Government.

Pekanbaru, Maret 2017 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI RIAU

AHMAD HIJAZI, SE, M.Si Pembina Utama Madya NIP. 19670924 199403 1 009

(3)

Laporan Kinerja Sekretariat Daerah Provinsi Riau Tahun 2016 1

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR……….……...…....…… i

DAFTAR ISI...………...…... ii

DAFTAR TABEL... iii

DAFTAR GRAFIK... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Organisasi…….……...…...…….. 1

1.2 Permasalahan Utama...……...………… 2

1.3 Struktur Organisasi…..………...………….….. 2

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1 Perencanaan Strategis ...………... 8

2.2 Pernyataan Misi...………...………...………... 10

2.3 Tujuan dan Sasaran... 11

2.4 Perjanjian Kinerja... 12

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Capaian Kinerja organisasi………...………... 14

3.2 Realisasi Anggaran...…... 65

(4)

Laporan Kinerja Sekretariat Daerah Provinsi Riau Tahun 2016 2 BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan... 70

4.2 Strategi Untuk Meningkatkan Kinerja di Masa

Mendatang... 72

LAMPIRAN

(5)

Laporan Kinerja Sekretariat Daerah Provinsi Riau Tahun 2016 1

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Skala Pengukuran Kinerja pada Laporan kinerja Instansi

Pemerintah... 14

Tabel 3.2 Pengukuran Kinerja Tahun 2016... 16

Tabel 3.3 Tujuan I beserta Sasaran... 20

Tabel 3.4 Pengukuran Kinerja 2016 – Sasaran Strategis 1... 22

Tabel 3.5 Pengukuran Kinerja 2016 - Sasaran Strategis 2... 25

Tabel 3.6 Pengukuran Kinerja 2016- Sasaran Strategis 3... 28

Tabel 3.7 Pengukuran Kinerja 2016 - Sasaran Strategis 4... 29

Tabel 3.8 Pengukuran Kinerja 2016 - Sasaran Strategis 5... 31

Tabel 3.9 Pengukuran Kinerja 2016 - Sasaran Strategis 6... 34

Tabel 3.10 Nilai AKIP Setda Provinsi Riau Tahun 2015... 35

Tabel 3.11 Tujuan II beserta Sasaran... 37

Tabel 3.12 Pengukuran Kinerja 2016 - Sasaran Strategis 7... 38

Tabel 3.13 Pengukuran Kinerja 2016 - Sasaran Strategis 8... 40

Tabel 3.14 Pengukuran Kinerja 2016 - Sasaran Strategis 9... 44

Tabel 3.15 Pengukuran Kinerja 2016 - Sasaran Strategis 10... 46

Tabel 3.16 Pengukuran Kinerja 2016 - Sasaran Strategis 11... 48

Tabel 3.17 Pengukuran Kinerja 2016 - Sasaran Strategis 12... 50

Tabel 3.18 Pengukuran Kinerja 2016 - Sasaran Strategis 13... 54

Tabel 3.19 Pengukuran Kinerja 2016 - Sasaran Strategis 14... 57

Tabel 3.20 Tujuan III beserta Sasaran... 59

Tabel 3.21 Pengukuran Kinerja 2016 - Sasaran Strategis 15... 60

Tabel 3.22 Pengukuran Kinerja 2016 - Sasaran Strategis 16... 62

Tabel 3.23 Tujuan IV beserta Sasaran... 63

Tabel 3.24 Pengukuran Kinerja 2016 - Sasaran Strategis 17... 64

Tabel 3.25 Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2016... 65

Tabel 3.26 Anggaran dan Realisasi pada Masing-masing Sasaran Strategis. ... 68

(6)

Laporan Kinerja Sekretariat Daerah Provinsi Riau Tahun 2016 2

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Perjanjian Kinerja Tahun 2016... 74 Lampiran 2 Pengukuran Kinerja Tahun 2016... 77

(7)

Laporan Kinerja Sekretariat Daerah Provinsi Riau Tahun 2016 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Organisasi

Sekretariat Daerah Provinsi Riau Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 1 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Riau dan Peraturan Gubernur Nomor 10 Tahun 2015 Tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi Riau mempunyai tugas membantu Gubernur dalam mengkoordinasikan perumusan kebijakan dan pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas dan Lembaga Teknis Daerah mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, pelaporan serta pelayanan administratif serta menyelenggarakan kewenangan yang dilimpahkan Pemerintah kepada Gubernur sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Untuk menjalankan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas Sekretaris Daerah menyelenggarakan fungsi :

a. Pengkoordinasian perumusan kebijakan seluruh SKPD;

b. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas manajerial dan teknis di seluruh SKPD;

c. Pengkoordinasian monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan tugas dan fungsi manajerial dan teknis di seluruh SKPD;

d. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas pelayanan administratif di lingkungan Sekretariat Daerah;

e. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas teknis di bidang hukum, organisasi, tata laksana, reformasi birokrasi, kehumasan, keprotokolan dan persandian, pelayanan pengadaan barang dan jasa secara elektronik dan pelaksanaan fungsi lainnya yang tidak menjadi tugas SKPD yang lain;

f. Pelaksanaan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.

(8)

Laporan Kinerja Sekretariat Daerah Provinsi Riau Tahun 2016 2

1.2 Permasalahan Utama

Adapun permasalahan utama Sekretariat Daerah Provinsi Riau yang harus diselesaikan dalam rangka mewujudkan pelayanan umum pemerintahan yang baik dan bersih dalam rangka menjadikan Provinsi Riau sebagai Provinsi yang maju, masyarakat sejahtera dan berdaya saing tinggi, terhapusnya kemiskinan serta tersedianya lapangan kerja adalah sebagai berikut :

1. Belum optimalnya peran Sekretariat Daerah Provinsi Riau sebagai unsur pembantu Kepala Daerah dalam menjalankan Pemerintah Daerah.

2. Masih lemahnya aparatur dalam berkomitmen sesuai dengan Standard Operasional Prosedur dalam menjalankan anggaran.

3. Belum maksimalnya penggunaan aparatur untuk menjalankan administrasi perkantoran dan teknis bidang lainnya.

4. Kemampuan Sember daya Aparatur masih belum optimal dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan.

5. Tuntutan Pelayanan Publik yang prima belum optimal.

6. Cepatnya perubahan instrumen penyelenggaraan Pemerintah Daerah dan sering berubah–ubahnya peraturan Pemerintah Pusat.

7. Cepatnya perubahan, sehingga tuntutan masyarakat terhadap Profesionalisme Aparatur Sekretariat Daerah semakin meningkat.

1.3 Struktur Organisasi

Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat, sekretariat Daerah Provinsi Riau ditunjang dengan rincian struktur organisasi sebagai berikut :

1. Staf Ahli

a. Bidang Hukum dan Politik b. Bidang Pemerintahan c. Bidang Pembangunan

d. Bidang Ekonomi dan Keuangan e. Bidang Kemasyarakatan dan SDM

(9)

Laporan Kinerja Sekretariat Daerah Provinsi Riau Tahun 2016 3

2. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat a. Biro Administrasi Pemerintahan Umum

1. Bagian Kepala Daerah, Hubungan antar Lembaga dan DPRD a) Sub Bagian Kepala Daerah dan Pembinaan Perangkat b) Sub Bagian Hubungan Antar Lembaga DPRD dan Asosiasi c) Sub Bagian Tata Usaha Biro

2. Bagian Dekosentrasi dan Kerjasama Daerah

a) Sub Bagian Fasilitasi Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Pusat di Daerah

b) Sub Bagian Dekosentrasi dan Tugas Pembantuan c) Sub Bagian Kerjasama Daerah

3. Bagian Otonomi Daerah

a) Sub Bagian Desentralisasi dan Pengembangan Otonomi Daerah b) Sub Bagian Pelaporan dan Evaluasi Kinerja Pemerintahan

Daerah

c) Sub Bagian Pengembangan Kapasitas Pemerintahan Daerah 4. Bagian Pemerintahan Umum

a) Sub Bagian Penataan Batas Wilayah Administrasi b) Sub Bagian Pertanahan

c) Sub Bagian Pelayanan Umum Pemerintahan Daerah b. Biro Administrasi Kesejahteraan Rakyat

1. Bagian Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi a) Sub Bagian Sosial

b) Sub Bagian Tenaga Kerja dan Transmigrasi c) Sub Bagian Tata Usaha Biro

2. Bagian Kesehatan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana

a) Sub Bagian Kesehatan dan Keluaraga Berencana

b) Sub Bagian Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan c) Sub Bagian Perlindungan Anak dan Narkoba

3. Bagaian Pendidikan dan Keagamaan a) Sub Bagian Pendidikan

(10)

Laporan Kinerja Sekretariat Daerah Provinsi Riau Tahun 2016 4

b) Sub Bagian Aktifitas Keagamaan

c) Sub Bagian Sarana Dan Prasarana Keagamaan c. Biro Administrasi Kemasyarakatan

1. Bagian Kesatuan Bangsa dan Politik a) Sub Bagian Kesatuan Bangsa b) Sub Bagian Perpolitikan

c) Sub Bagian Keamanan dan Ketertiban Masyarakat 2. Bagian Pemuda dan Olahraga

a) Sub Bagian Kepemudaan b) Sub Bagian Keolahragaan c) Sub Bagian Tata Usaha Biro

3. Bagian Pemberdayaan Masyarakat dan Komunitas Adat a) Sub Bagian Pemberdayaan Masyarakat Perkotaan b) Sub Bagian Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan c) Sub Bagian Komunitas Adat Terpencil

3. Asisten Perekonomian dan Pembangunan a. Biro Administrasi Pembangunan

1. Bagian Administrasi dan Perencanaan Pembangunan a) Sub Bagian Penyusunan Program Pembangunan b) Sub Bagian Penelitian dan Pengembangan c) Sub Bagian Tata Usaha Biro

2. Bagian Administrasi Pelayanan Pengadaan Secara Elektronik a) Sub Bagian Pelayanan

b) Sub Bagian Pemeliharaan Sistem

c) Sub Bagian Monitoring Evaluasi dan Pelaporan 3. Bagian Program Provinsi dan Sektoral

a) Sub Bagian Pengendalian Proyek APBD b) Sub Bagian Pengendalian Proyek APBN

c) Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan APBD/APBN 4. Administrasi Layanan Pengadaan Barang atau Jasa

a) Sub Bagian Layanan Barang/Jasa b) Sub Bagian Pengaduan dan Sanggah

(11)

Laporan Kinerja Sekretariat Daerah Provinsi Riau Tahun 2016 5

c) Sub Bagian Administrasi dan Umum

b. Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam 1. Bagian Pengembangan Perekonomian

a) Sub Bagian Koperasi dan UMKM dan Ekonomi Kreatif b) Sub Bagian Pengembangan Dunia Usaha dan Industri

c) Sub Bagian Lembaga Perekonomian Pemerintahan dan Non Pemerintahan

2. Bagian Investasi dan Kerjasama Ekonomi

a) Sub Bagian Penanaman Modal Dan Promosi b) Sub Bagian Badan Usaha Milik Daerah c) Sub Bagian Kerjasama Ekonomi

3. Bagian Sumberdaya Hayati dan Non Hayati a) Sub Bagian Sumberdaya Hayati

b) Sub Bagian Sumberdaya Non Hayati c) Sub Bagian Sumberdaya Buatan

4. Bagian Makro Ekonomi dan Informasi Perekonomian a) Sub Bagian Informasi Perekonomian

b) Sub Bagian Regulasi dan Kebijakan Makro Ekonomi c) Sub Tata Usaha Biro

4. Asisten Administrasi Umum

a. Biro Hukum dan Hak Asasi Manusia 1. Bagian Produk Hukum Provinsi

a) Sub Bagian Peraturan Derah

b) Sub Bagian Peraturan Gubernur Dan Keputusan Gubernur c) Sub Bagian Evaluasi Produk Hukum Daerah

2. Bagian Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan Hukum a) Sub Bagian Pembinaan dan Pengawasan Produk Hukum

Kabupaten/Kota Wilayah I

b) Sub Bagian Pembinaan dan Pengawasan Produk Hukum Kabupaten/Kota Wilayah II

c) Sub Bagian Penyuluhan Hukum

(12)

Laporan Kinerja Sekretariat Daerah Provinsi Riau Tahun 2016 6

3. Bagian Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia a) Sub Bagian Litigasi

b) Sub Bagian Non Litigasi

c) Sub Bagian Hak Asasi Manusia

4. Bagian Dokumentasi dan Naskah Hukum Daerah

a) Sub Bagian Dokumentasi dan Perpustakaan Sekretariat Daerah b) Sub Bagian Naskah Hukum Daerah

c) Sub Bagian Tata Usaha Biro b. Biro Organisasi

1. Bagian Kelembagaan, Anjab dan ABK

a) Sub Bagian Kelembagaan Prvinsi dan Kabupaten/Kota b) Sub Bagian Analisa Jabatan

c) Sub Bagian Analisa Beban Kerja 2. Bagian Tatalaksana dan Pelayanan Publik

a) Sub Bagian Standarisasi Kerja b) Sub Bagian Sistem dan Prosedur c) Sub Bagian Pelayanan Publik

3. Bagian Reformasi Birokrasi dan Akuntabilitas

a) Sub Bagian Reformasi Birokrasi Provinsi dan Kabupaten/Kota b) Sub Bagian Akuntabilitas dan Kinerja Organisasi

c) Sub Bagian Sistem Informasi Organisasi 4. Bagian Kepegawaian Sekretariat Daerah

a) Sub Bagian Kepegawaian b) Sub Bagian Jabatan Fungsional c) Sub Bagian Tata Usaha Biro c. Biro Umum

1. Bagian Tata Usaha Umum dan Rumah Tangga Pimpinan a) Sub Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga Gubernur b) Sub Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga Wakil Gubernur

dan Sekretaris Daerah c) Sub Bagian Tata Usaha Biro 2. Bagian Keuangan Sekretariat Daerah

(13)

Laporan Kinerja Sekretariat Daerah Provinsi Riau Tahun 2016 7

a) Sub Bagian Tata Usaha Keuangan Sekretariat Daerah

b) Sub Bagian Belanja Pegawai dan Perjalanan Dinas Sekretariat Daerah

c) Sub Bagian Verifikasi Keuangan Sekretariat Daerah 3. Bagian Perlengkapan Sekretariat Daerah

a) Sub Bagian Penatausahaan Barang Sekretaris Daerah

b) Sub Bagian Penerimaan, Penyimpanan dan Distribusi Barang Sekretariat Daerah

c) Sub Bagian Pengadaan, Pengamanan dan Pemeliharaan Sekretariat Daerah

4. Bagian Protokol dan Persediaan a) Sub Bagian Protokol

b) Sub Bagian Akomodasi dan Transportasi c) Sub Bagian Persediaan

d. Biro Hubungan Masyarakat 1. Bagian Pengumpulan Informasi

a) Sub Bagian Pendataan Informasi b) Sub Bagian Penyaringan Informasi c) Sub Bagian Tata Usaha Biro 2. Bagian Penyajian Informasi

a) Sub Bagian Hubungan Pers b) Sub Bagian Dokumentasi c) Sub Bagian Distribusi 3. Bagian Penerangan

a) Sub Bagian Bina Penyuluhan b) Sub Bagian Bina Pemberitaan c) Sub Bagian Bina Penertiban 4. Bagian Publikasi

a) Sub Bagian Audio Visual b) Sub Bagian Publikasi c) Sub Bagian Editor

(14)

Laporan Kinerja Sekretariat Daerah Provinsi Riau Tahun 2016 8

BAB II PERENCANAAN KINERJA

2.1 Perencanaan Strategis

Secara formal sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, diamanatkan agar setiap Instansi pemerintah mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam pengelolaan sumberdaya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis (Strategic Planning) yang diharapkan melalui rencana strategis masing masing SKPD. Sekretariat Daerah merupakan salah satu SKPD yang mempunyai peran yang sentral dalam pelaksanaan pemerintahan.

Perencanaan Strategis Sekretariat Daerah Provinsi Riau disusun dalam rangka mendukung pencapaian Tujuan dan Sasaran Dengan mengacu pada konsep visi dan misi Provinsi Riau, maka visi Sekretariat Daerah Provinsi Riau, yaitu

“Terwujudnya Koordinasi Pelayanan Administrasi Pemerintahan Daerah yang Profesional, Akuntabel dan Kepastian Hukum”.

Maka penjelasan visi sebagai berikut:

1. Terwujudnya Koordinasi dan Pelayanan Administrasi Pemerintahan - Terwujudnya koordinasi dalam arti sebagai sarana saling

berkomunikasi dalam mencapai tujuan kebijakan Pemerintahan Pusat Ke Provinsi, Provinsi Ke kabupaten, Kabupaten ke Kecamatan, dan seterusnya.

- Pelayanan Administrasi adalah perencanaan, pengendalian, dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta penggerakan mereka yang melaksanakannya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

- Aparatur Pemerintah disini adalah pegawai yang ada di Sekretariat Derah Provinsi Riau, profesi adalah semua bidang pekerjaan.

(15)

Laporan Kinerja Sekretariat Daerah Provinsi Riau Tahun 2016 9 - Menciptakan pelayanan yang prima adalah suatu kewajiban bagi

aparatur. Pelayanan adalah jasa yang diberikan. Ukurannya adalah rasa, indikatornya adalah tingkat kepuasan yang dilayani.

2. Terwujudnya Profesional dan Akuntabilitas

- Profesional adalah bila melakukan pekerjaan dengan kualitas tinggi, Profesional menuntut sesuatu yang lebih dari sekedar “bekerja” juga menuntut pemenuhan standar tertentu. Menjadi profesional tak hanya membutuhkan keahlian tinggi, juga membutuhkan kesungguhan dalam bekerja. Untuk terwujudnya aparatur yang profesional dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, maka perlu dilakukan peningkatan kapasitas aparatur baik dalam pengetahuan, wawasan maupun keahlian dengan mengikuti pendidikan dan latihan formal, workshop, bimbingan teknis dan lainnya. Disamping itu menumbuhkan kesadaran dan meningkatkan kedisiplinan yang tinggi didalam diri setiap pegawai untuk melaksanakan kewajibannya sebagai pegawai negeri sipil adalah hal yang dianggap penting. Dengan diterapkannya hal tersebut diatas diharapkan aparatur yang ada di Sekretariat Daerah Provinsi Riau mampu menjadi profesional dalam pelaksanaan tugasnya pada Sekretariat Daerah Provinsi Riau.

- Akuntabilitas dapat dipahami sebagai kewajiban pihak pemegang amanah (agent) untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya kepada pihak pemberi amanah (principal) yang memiliki hak dan kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut. Makna akuntabilitas ini merupakan konsep filosofis inti dalam manajemen sektor publik. Dalam konteks organisasi pemerintah, sering ada istilah akuntabilitas publik yang berarti pemberian informasi dan disclosure atas aktivitas dan kinerja finansial pemerintah kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan tersebut. Pemerintah, baik pusat maupun daerah, harus bisa menjadi subyek pemberi informasi dalam rangka pemenuhan hak-hak publik.

(16)

Laporan Kinerja Sekretariat Daerah Provinsi Riau Tahun 2016 10 3. Meningkatkan Kepastian Hukum

- Asas Kepastian Hukum adalah asas dalam negara hukum yang mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan, kepatutan, dan keadilan dalam setiap kebijakan Penyelenggara Negara.

Maksudnya asas ini menghendaki dihormatinya hak yang telah diperoleh seseorang berdasarkan suatu keputusan badan atau pejabat administrasi negara.

2.2 Pernyataan Misi

Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan dengan memperhatikan kondisi dan permasalahan yang ada, tantangan kedepan, serta memperhitungkan peluang yang dimiliki, maka ditetapkan 9 (sembilan) misi sebagai berikut :

Misi Sekretariat Daerah Provinsi Riau adalah:

1. Mengoptimalisasikan Pemanfaatan teknologi informasi dalam pengendalian administrasi pembangunan dan pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang transparan dan akuntabel.

2. Optimalisasi penataan dan pembinaan sektor ekonomi dan SDA Daerah serta pelayanan administrasi perekonomian pada setiap sektor ekonomi.

3. Menyelenggarakan pelayanan administrasi Pemerintahan dan masyarakat secara Profesional, efektif, efisien dan akuntabel yang didukung dengan teknologi.

4. Memberikan pelayanan informasi secara professional, efektif, efisien, dan akuntabel.

5. Menetapkan kebijakan pengembangan Kesejahteraan Rakyat yang sinergis dan terpadu sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat, dengan pemerintah kabupaten/kota.

6. Meningkatkan Kualitas Produk Hukum Daerah, Kepastian Hukum Dan Perlindungan Hak Asasi Manusia.

7. Menyelenggarakan tugas dan pelayanan umum pemerintahan yang bersinergi dan terkoordinasi.

8. Meningkatkan Kualitas Organisasi Pemerintahan menjadi terdepan sesuai dengan Reformasi Birokrasi.

(17)

Laporan Kinerja Sekretariat Daerah Provinsi Riau Tahun 2016 11 9. Menetapkan kebijakan dan koordinasi pengembangan Kemasyarakatan yang

sinergis dan terpadu sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat dengan pemerintah kabupaten/kota.

2.3 Tujuan dan Sasaran

Untuk mencapai visi dan misi Setda Provinsi Riau, maka tujuan yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun 5 tahun sebagai berikut :

Tujuan 1 : Meningkatnya kualitas kelembagaan, ketatalaksanaan dan penyelenggaraan pemerintahan daerah serta pemantapan reformasi birokrasi.

Sasaran 1 : Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Otonomi Daerah Sasaran 2 : Meningkatnya Kualitas Produk Hukum Provinsi dan Kab/Kota.

Sasaran 3 : Meningkatnya Fasilitas Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Sasaran 4 : Meningkatkan Kualitas Kelembagaan Perangkat Daerah

Sasaran 5 : Meningkatkan Kualitas Ketatalaksanaan Perangkat Daerah Sasaran 6 : Penguatan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tujuan 2 : Mewujudkan Kebijakan Umum Pemerintah yang

Berorientasi pada Kepentingan Publik

Sasaran 7 : Meningkatkan Kualitas Penanganan masalah bidang Sosial, tenaga kerja dan transmigrasi

Sasaran 8 : Meningkatnya Kualitas Penanganan masalah bidang Kesehatan, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga

Berencana serta permasalahan perlindungan anak dan narkoba.

Sasaran 9 : Meningkatkan pemahaman masyarakat dalam kesatuan bangsa dan politik

Sasaran 10 : Meningkatnya pemahaman masyarakat dalam Pemberdayaan Masyarakat dan Komunitas Adat

Sasaran 11 : Meningkatkan Pengembangan Perekonomian

Sasaran 12 : Meningkatkan pemanfaatan Sumber Daya Alam Hayati, Sumber Daya Alam Non Hayati dan Sumber Daya Buatan

Sasaran 13 : Terselenggaranya Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan Dari Dana APBD dan APBN

Sasaran 14 : Terselenggaranya Proses Pengadaan Barang dan Jasa Yang Transparan dan Akuntabel

Tujuan 3 : Terwujudnya Profesionalisme Aparatur dalam

Penyelengaraan Administrasi dan Kebijakan Pemerintah Sasaran 15 : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Administrasi Tata Usaha dan

Rumah Tangga Pimpinan

(18)

Laporan Kinerja Sekretariat Daerah Provinsi Riau Tahun 2016 12 Sasaran 16 : Meningkatkan Layanan Pengelolaan Keuangan Sekretariat

Daerah

Tujuan 4 : Terwujudnya Transparansi Pelaksanaan Kebijakan Pemerintah

Sasaran 17 : Peningkatan Pelayanan Informasi Kehumasan yang Cepat, Tepat dan Akurat

2.4 Perjanjian Kinerja

Perjanjian Kinerja Sekretariat Provinsi Riau merupakan dokumen yang berisikan penugasan dari Gubernur Provinsi Riau Kepada Sekretaris Daerah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja.

Perjanjian kinerja tersebut dimaksudkan untuk mewujudkan komitmen Sekretaris Daerah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanat atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi, dan wewenang serta sumber daya yang tersedia.

Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.

Tujuan disusunnya Perjanjian Kinerja adalah :

1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima (Sekretaris Daerah Provinsi Riau) dan pemberi amanah (Gubernur Provinsi Riau) untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur.

2. Menetapkan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur.

3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencampaian tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai pemberian penghargaan dan sanksi.

4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah.

5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, Sekretaris Daerah Provinsi Riau pada tahun 2016 melakukan perjanjian kinerja dengan Gubernur Provinsi Riau untuk mewujudkan target kinerja. Dalam Perjanjian Kinerja tahun 2016, Sekretaris Daerah

(19)

Laporan Kinerja Sekretariat Daerah Provinsi Riau Tahun 2016 13 Provinsi Riau melaksanakan 35 program yang didukung oleh APBD Provinsi Riau sebesar Rp 315.822.998.994.- (Tiga ratus lima belas milyar delapan ratus dua puluh dua juta sembilan ratus sembilan puluh delapan ribu sembilan ratus sembilan puluh empat rupiah).

(20)

Laporan Kinerja Sekretariat Daerah Provinsi Riau Tahun 2016 8

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

3.1 Capaian Kinerja Organisasi

Akuntabilitas Kinerja dalam format Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Sekretriat Daerah Provinsi Riau sudah berjalan mulai dari Perencanaan Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja (Renja) ataupun Rencana Kinerja Tahunan (RKT), dan Perjanjian Kinerja (PK) Pemerintah Provinsi Riau.

Pertanggungjawaban kinerja sifatnya terukur, terdapat standar pengukuran antara yang diukur dengan alat ukurnya. Pertanggung jawaban pengukuran yang diukur adalah kegiatan, program dan sasaran, yang prosesnya adalah sejauh mana kegiatan, program, dan sasaran dilaksanakan tidak salah arah dengan berbagai piranti perencanaan yang telah dibuat.

LKj IP adalah tindak lanjut dari pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, setiap instansi pemerintah wajib menyusun Laporan Kinerja yang melaporkan progres kinerja atas mandat dan sumber daya yang digunakannya.

Dalam rangka melakukan evaluasi keberhasilan atas pencapaian tujuan dan sasaran organisasi sebagaimana yang telah ditetapkan pada perencanaan jangka menengah, maka digunakan skala pengukuran sebagai berikut:

Tabel 3.1.

Skala Pengukuran Kinerja pada Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

No Skala Capaian Kinerja Kategori

1 Lebih dari 100 % Sangat baik

2 75 % sampai 100 % Baik

3 55 % sampai 75 % Cukup

4 Kurang dari 55 % Kurang

(21)

Laporan Kinerja Sekretariat Daerah Provinsi Riau Tahun 2016 9 Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang pedoman penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Kinerja, maka pengukuran kinerja secara kuantitatif dapat diperoleh dengan membandingkan target dan realisasi selama satu tahun dengan rumus sebagai berikut :

Sedangkan Persentase Perbandingan terhadap Capaian Tahun 2016 dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Persentase Capaian terhadap Target Akhir Renstra dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Catatan: Rumus berlaku untuk indikator dengan data kuantitatif

Pada tahun 2016, Sekretariat Daerah Provinsi Riau telah melaksanakan program dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Sesuai dengan Perjanjian Kinerja Sekretariat Daerah Provinsi Riau Tahun 2016 dan Rencana Strategis Sekretariat Daerah Provinsi Riau, terdapat 17 sasaran strategis yang harus

diwujudkan pada tahun ini, yaitu:

(22)

Laporan Kinerja Sekretariat Daerah Provinsi Riau Tahun 2016 8 Tabel 3.2.

Pengukuran Kinerja Tahun 2016 No Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Meningkatnya Kualitas

Penyelenggaraan Otonomi Daerah

1. Nilai Predikat LPPD 10 Besar 14 60%

2. Persentase Predikat LPPD Sangat Tinggi Kabupaten/Kota

50 % 80% 160%

3. Jumlah Rekomendasi yang ditindaklanjuti oleh Kabupaten/kota

1 Dokumen (Laporan)

0 0%

2. Meningkatkan Kualitas Produk Hukum Provinsi dan Kab/Kota

4. Jumlah Peraturan Daerah yang diharmonisasi

19 Perda 16 Ranperda 84,21%

5. Jumlah Peraturan Gubernur yang diharmonisasi

60 Pergub 112 Pergub 186,67%

6. Jumlah Keputusan Gubernur yang diharmonisasi

900 Kepgub 1239 Kepgub 137,67%

3 Meningkatkan Fasilitas Bantuan Hukum dan HAM

7. Jumlah

Gugatan/Perkara yang ditangani

20 Perkara 6 Perkara 30%

4. Meningkatkan Kualitas Kelembagaan Perangkat Daerah

8. Prosentase SKPD Yang Tepat Fungsi dan Tepat Ukuran

43 SKPD 43 SKPD 100%

5. Meningkatkan Kualitas Ketatalaksana Perangkat Daerah.

9. Jumlah SKPD yang dilakukan pembinaan penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP)

14 SKPD 14 SKPD 100%

10. Jumlah SKPD Provinsi yang mendapatkan predikat kepatuhan tinggi terhadap SPP

5 SKPD 2 SKPD 40%

6. Penguatan terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

11. Nilai AKIP B D -100%

(23)

Laporan Kinerja Sekretariat Daerah Provinsi Riau Tahun 2016 9 No Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

7. Meningkatkan Kualitas Penanganan masalah Bidang Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

12. Jumlah kebijakan tentang

permasalahan Sosial.

1 Rekomendasi 0 Rekomendasi 20%

13. Jumlah kebijakan tentang Permasalahan Tenaga Kerja dan Transmigrasi

1 Rekomendasi 0 Rekomendasi 25%

8. Meningkatnya Kualitas Penanganan masalah bidang Kesehatan, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga

Berencana serta permasalahan perlindungan anak dan narkoba

14. Jumlah Kebijakan tentang

permasalahan Kesehatan dan KB

1 Rekomendasi 1 Draft Pergub 75%

15. Jumlah Kebijakan tentang

permasalahan Pemberdayaan Perempuan

1 Rekomendasi 0 Rekomendasi 40%

16. Jumlah Kebijakan tentang

permasalahan perlindungan anak dan narkoba

1 Rekomendasi 0 Rekomendasi 45%

9. Meningkatkan pemahaman masyarakat dalam Kesatuan Bangsa dan Politik

17. Jumlah rekomendasi kebijakan tentang Kesatuan Bangsa dan Politik

1 Dokumen Implementasi Kebijakan

85%

10. Meningkatnya pemahaman masyarakat dalam

Pemberdayaan Masyarakat dan Komunitas Adat

18. Jumlah rekomendasi kebijakan tentang Pemberdayaan Masyakat

1 Dokumen 1 Draft SK Gubernur

75%

(24)

Laporan Kinerja Sekretariat Daerah Provinsi Riau Tahun 2016 10 No Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

11. Meningkatkan Pengembangan Perekonomian

19. Jumlah data dan rekomendasi Kebijakan KUMKM dan ekonomi kreatif serta Dunia Usaha dan Dunia Industri

Data dan 1 Rekomendasi

Data dan 1 Rekomendasi

100%

20. Jumlah data dan rekomendasi penataan non pemerintah

1 Data dan Rekomendasi

1 Data dan Rekomendasi

100%

12. Meningkatkan pemanfaatan Sumber Daya Alam Hayati, Sumber Daya Alam Non Hayati dan Sumber Daya Buatan

21. Jumlah data dan rekomendasi Sumber Daya Alam Hayati, Sumber Daya Alam Non Hayati dan Sumber Daya Buatan Provinsi Riau

Data dan 1 Rekomendasi

Data dan 1 Rekomendasi

100%

22. Tingkat pendapatan yang berasal dari industri ekstraktif

Data dan 1 Rekomendasi

Data dan 1 Rekomendasi

100%

13. Terselenggaranya Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan dari Dana APBD dan APBN

23. Persentase realisasi keuangan dan fisik penyerapan dana APBD Prov. Riau

80% 84,37% 105,46%

24. Persentase realisasi keuangan dan fisik penyerapan dana APBN Prov. Riau

80% 70% 87,5%

25. Tingkat kesesuaian target perencanaan dengan realisasi

80% 100% 125%

14. Terselenggaranya Proses

Pengadaan Barang dan Jasa yang Transparan dan Akuntabel

26. Jumlah Paket Pengadaan yang di Lelang Melalui ULP dan LPSE

1500 Paket 1163 Paket 77,53%

27. Jumlah Aparatur Pemerintah Provinsi Riau Yang Mengikuti Bimtek dan ujian sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa

80 Aparatur 53 Aparatur 66,25%

(25)

Laporan Kinerja Sekretariat Daerah Provinsi Riau Tahun 2016 11 No Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

28. Jumlah SKPD Yang Melaksanakan Proses Pengadaan Melalui LPSE

43 SKPD 43 SKPD 100%

15 Meningkatkan Kualitas Pelayanan

Administrasi Tata Usaha dan Rumah Tangga Pimpinan

29. Persentasi Kebutuhan Rumah Tangga Pimpinan

100% 100% 100%

16 Meningkatkan Layanan Pengelolaan Keuangan Sekretariat Daerah

30. Jumlah SPM yang

diterbitkan 3500 SPM 1233 SPM 35,23%

31. Jumlah Persetujuan Verifikasi Dokumen Pertanggung Jawaban

3500 Persetujuan

935 Persetujuan

26,71%

17 Peningkatan Pelayanan Informasi

Kehumasan yang cepat, tepat dan akurat

32. Jumlah Penyediaan Informasi yang Update berupa

- Photo

- Buku - DVD - CD - Majalah

- 6 Paket Studio foto - 1200

Foto,10R - 2160

foto,4R

- 3300 buku - 247 DVD - 100 CD - 12 edisi

2000 eksemplar

- 0 Paket Studio Foto - 4380 Foto

10R - 4260 foto

4R

- 2720 buku - 247 DVD - 100 CD - 6 Edisi

2000 eksemplar

- 0%

- 365%

- 197,22%

- 82,42%

- 100%

- 100%

- 50%

33. Jumlah Penyebaran Informasi Provinsi Riau yang

dipublikasikan di Media Massa Melalui TV, Radio, Koran, dan Online

- 12 bulan - 263 Galeri

Foto

- 12 bulan - 322 Galeri

Foto

- 122,43%

(26)

Laporan Kinerja Sekretariat Daerah Provinsi Riau Tahun 2016 12 Pengukuran kinerja Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Riau Tahun 2016 menggunakan metode yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Hasil pengukuran kinerja beserta evaluasi setiap tujuan dan sasaran Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Riau Tahun 2015 disajikan sebagai berikut : I. Tujuan Meningkatnya kualitas kelembagaan, ketatalaksanaan dan

penyelenggaraaan pemerintahan daerah serta pemantapan reformasi birokrasi dijabarkan dalam 17 (tujuh belas) sasaran strategis dengan 33 (tiga puluh tiga) indikator kinerja.

Capaian Sasaran Strategis dan Indikatornya tesebut akan diuraikan sebagai berikut.

Tabel 3.3.

Tujuan I beserta Sasaran

Tujuan I Sasaran

Meningkatnya kualitas kelembagaan,

ketatalaksanaan dan penyelenggaraaan

pemerintahan daerah serta pemantapan reformasi birokrasi

1 Meningkatkan kualitas Penyelenggaraan Otonomi Daerah 2 Meningkatnya kualitas Produk Hukum Provinsi dan Kab/Kota 3 Meningkatkan Fasilitas Bantuan Hukum dan HAM

4 Meningkatkan Kualitas Kelembagaan Perangkat Daerah 5 Meningkatkan Kualitas Ketatalaksanaan Perangkat Daerah 6 Penguatan Terhadap Akuntabilitas Kinerja InstansiPemerintah

(27)

Laporan Kinerja Sekretariat Daerah Provinsi Riau Tahun 2016 13 Sasaran Meningkatkan kualitas Penyelenggaraan Pemerintah Otonomi Daerah diukur melalui indikator predikat Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD). LPPD adalah kewajiban Kepala Daerah (KDH) yang dilaporkan kepada Pemerintah setiap tahun berdasarkan PP No. 3 Tahun 2007 dan dilakukan evaluasi sejak tahun 2009 sesuai amanat PP No. 6 tahun 2008. Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah dilakukan secara terukur, dan melibatkan beberapa Kementerian/LPNK (Kemendagri, Kemen PAN-RB, BPS, dan LAN) terhadap Provinsi, Kabupaten, dan Kota untuk memotret kinerja penyelenggaraan Pemerintahan Daerah terutama dari aspek Manajemen Pemerintahan. Dari hasil evaluasi tersebut dapat diperoleh gambaran kinerja dari pemerintahan daerah, baik di level pengambilan kebijakan maupun di level pelaksanaan kebijakan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pelayan masyarakat.

Fungsi mengukur indikator ini adalah untuk mengetahui informasi kinerja yang terukur dan sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Sekeretariat Daerah Provinsi Riau untuk meningkatkan kinerjanya.

Evaluasi Kinerja Penyelenggara Pemerintah Daerah (EKPPD) terhadap Laporan Penyelenggara yang dilaksanakan tahun 2014 merupakan Penetapan Peringkat dan Status Kinerja Penyelenggara Pemerintah secara Nasional tahun 2012. Peringkat dan status kinerja pada EKPPD terbagi atas :

a. 3 (tiga) besar Penyelenggaraan Pemerintah Propinsi yang berprestasi paling tinggi secara nasional

b. 10 (sepuluh) besar Penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten yang berprestasi paling tinggi secara nasional

c. 10 (sepuluh) besar Penyelenggaraan Pemerintahan Kota yang berprestasi paling tinggi secara nasional

Sehingga Persentase Perbandingan terhadap Capaian Tahun 2013 adalah sebesar -50%. Predikat LPPD Pemerintah Provinsi Tahun 2014 (Peringkat LPPD

Sasaran Strategis 1:

Meningkatkan kualitas Penyelenggaraan Otonomi Daerah

(28)

Laporan Kinerja Sekretariat Daerah Provinsi Riau Tahun 2016 14 Tahun 2012) yang dituangkan dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 120-251 Tahun 2014 menempatkan Provinsi Riau pada peringkat 25 (status sedang) dari 33 provinsi. Sedangkan Predikat LPPD Pemerintah Provinsi Tahun 2013 (Peringkat LPPD Tahun 2011) berada pada peringkat 16 (status tinggi) sesuai yang tertera pada Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 120-2818 Tahun 2013.

Untuk mengukur capaian kinerja pada Sasaran 1 dimaksud maka dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut:

Tabel 3.4.

Pengukuran Kinerja 2016 - Sasaran Strategis 1

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Kinerja

(1) (2) (3) (4) (5)

Meningkatkan kualitas Penyelenggaraan Pemerintah Otonomi Daerah

1. Nilai Predikat LPPD 10 Besar 14 besar* 60%*

11 Persentase Predikat LPPD Sangat Tinggi Kabupaten/Kota

50 % 80% 160%

12 Jumlah Rekomendasi yang

ditindaklanjuti oleh

Kabupaten/kota

1 Dokumen (Laporan)

0 0

Dalam pengukuran kinerja terdapat penyesuaian terhadap target. Pada Perjanjian Kinerja Tahun 2016 terdapat 3 (tiga) indikator kinerja yaitu Nilai Predikat LPPD, Persentase Predikat LPPD sangat tinggi Kabupaten/Kota dan Jumlah rekomendasi yang ditindaklanjuti oleh Kabupaten/Kota. Secara umum capaian indikator pada sasaran meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintah otonomi daerah dapat dicapai sesuai target.

Sementara untuk nilai predikat LPPD tahun 2016 belum dilakukan penilaian.

Pada tahun 2015 peringkat LPPD Provinsi Riau berda pada posisi 14 dari 34 provinsi skala Nasional. Untuk LPPD Provinsi Riau tahun 2016 telah dilakukan evaluasi dan validasi oleh Tim Nasional EKPPD akan tetapi hasilnya belum ditetapkan oleh Kementerian Dalam Negeri dan biasanya diumumkan pada bulan April Tahun 2017 pada waktu peringatan hari Otonomi Daerah, dengan prediksi LPPD Provinsi Riau Tahun 2016 berada pada peringkat 8 dari 34 Provinsi Skala Nasional.

(29)

Laporan Kinerja Sekretariat Daerah Provinsi Riau Tahun 2016 15 Dari indikator kedua yaitu persentase predikat LPPD sangat tinggi Kabupaten/Kota untuk predikat LPPD Kabupaten/Kota Tahun 2016 belum diumumkan oleh Kementerian Dalam Negeri akan tetapi nilai dan status LPPD Kabupaten/Kota pada Tahun 2016 sangat tinggi.

Terkait jumlah rekomendasi yang ditindaklanjuti oleh Kabupaten/Kota tidak ada rekomendasi yang dikeluarkan Tim Nasional EKPPD dan Tim Daerah EKPPD terkait evaluasi dan validasi data Kabupaten/Kota.

Pencapaian sasaran 1 tidak terlepas dari pelaksanaan Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan dengan kegiatan antara lain adalah:

1. Penyusunan LPPD Provinsi Riau dengan Realisasi anggaran sebesar Rp 344.596.500,00,- atau 84,62% dari total pagu sebesar Rp 407.222.150,00,-.

Output dari kegiatan ini adalah tersusunnya dokumen LPPD Provinsi Riau yang diserahkan kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri RI.

2. Penyusunan Indikator Kinerja Kunci (IKK) LPPD Provinsi Riau dengan tujuan untuk mengetahui kinerja Pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah Kabupaten/Kota dan Pembina LPPD Pengisian IKK SKPD Provinsi dan 12 Kabupaten/Kota. Realisasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp 166.522.950,00,- atau 97,22% dari total pagu sebesar Rp 171.278.957,00,-. Output dari kegiatan ini adalah tersusunnya buku IKK LPPD Provinsi Riau yang diserahkan kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri RI.

3. Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota Se Provinsi Riau dengan realisasi sebesar Rp 219.656.000,00 atau 91,27% dari total pagu sebesar Rp 254.983.000,00.

Di dukung juga oleh Program Peningkatan Kapasitas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah dan Percepatan Otonomi Daerah dengan kegiatan antara lain adalah:

1. Pembinaan Perangkat Pemerintahan Daerah Provinsi dengan realisi anggaran sebesar Rp 136.841.100,00,- atau 96,11% dari total pagu sebesar Rp 146.894.651,91,-.

2. Rapat Koordinasi Gubernur Dengan Bupati/Walikota Dalam Rangka Pemantapan Penyelenggaraan Pemerintahan dengan realisi anggaran sebesar Rp 239.668.976,00,- atau 93,26% dari total pagu sebesar Rp 256.990.001,00,-.

(30)

Laporan Kinerja Sekretariat Daerah Provinsi Riau Tahun 2016 16 3. Rapat Koordinasi Gubernur Dengan Camat Se-Provinsi Riau dengan realisi

anggaran sebesar Rp 247.613.000,00,- atau 97,84% dari total pagu sebesar Rp 253.076.376,00,-.

Kendala yang dihadapi dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintah otonomi daerah diantaranya:

1. SKPD terlambat menyampaikan laporan Program/Kegiatan yang dikelola sehingga penyusunan LPPD Provinsi menjadi terhambat.

2. Kabupaten/Kota juga terlambat menyampaikan data pendukung, sehingga menghambat penyusunan LPPD Provinsi.

3. Data yang dimaksud tersebut di atas harus disertai data pendukung yang benar yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya karena sangat penting untuk mengisi Indikator Kinerja Kunci (IKK)

4. Aspek Tingkat Capaian Kinerja untuk IKK Provinsi sangat penting karena memiliki bobot penilaian yang paling tinggi dan dukungan data SKPD dan Kabupaten/Kota harus benar.

Sasaran Meningkatnya kualitas Produk Hukum Provinsi dan Kabupaten/Kota diukur dari 3 indikator yaitu jumlah Peraturan Daerah yang diharmonisasi, jumlah Peraturan Gubernur yang diharmonisasi dan jumlah Keputusan Gubernur yang diharmonisasi. Fungsi mengukur ketiga indikator ini adalah untuk mengetahui informasi mengenai Surat Keputusan Gubernur dan Peraturan Gubernur, Kabupaten/Kota, dan Naskah Hukum yang menjadi landasan formal setiap kebijakan di Provinsi Riau.

Untuk mengukur capaian kinerja pada Sasaran Meningkatnya kualitas Produk Hukum Provinsi dan Kabupaten/Kota dimaksud maka dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut:

Sasaran Strategis 2 :

Meningkatnya kualitas Produk Hukum Provinsi dan

Kabupaten/Kota

(31)

Laporan Kinerja Sekretariat Daerah Provinsi Riau Tahun 2016 17 Tabel 3.5.

Pengukuran Kinerja 2016 - Sasaran Strategis 2

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Kinerja

% Perbandinga

n terhadap Capaian Tahun 2015

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Meningkatnya kualitas Produk Hukum Provinsi dan Kab/Kota

Jumlah Peraturan Daerah yang diharmonisasi

19 Perda 16 Ranperda

84,21% -

Jumlah Peraturan Gubernur yang diharmonisasi

60 Pergub

112 Pergub

186,67% 100,90%

Jumlah Keputusan Gubernur yang diharmonisasi

900 Kepgub

1239 Kepgub

137,67% 136,30%

Gambar 3.1

Jumlah Produk Hukum yang Di Hasilkan Oleh Biro Hukum Setda Provinsi Riau

Secara umum capaian indikator pada Meningkatnya Kualitas Produk Hukum Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat dicapai sesuai target.

(32)

Laporan Kinerja Sekretariat Daerah Provinsi Riau Tahun 2016 18 Capaian kinerja jumlah produk hukum yang diharmonisasi pada tahun 2016 mencapai 136.18% dengan 16 Draft Peraturan Daerah (84,21%), 112 Peraturan Gubernur Riau ( 186,67%) dan 1239 Keputusan Gubernur (136,30%).

Adapun upaya yang dilakukan untuk mencapai sasaran/target kinerja adalah sebagai berikut.

1. Melakukan inventarisasi Ranperda sesuai dengan Propemperda

2. Melakukan penyelarasan Naskah Akademik dan Harmonisasi Ranperda

3. Melaksanakan rapat pembahasan Ranperda dengan instansi pengusul dan instansi terkait lainnya.

4. Melakukan koordinasi dengan DPRD

5. Mengikuti Rapat Pansus dan Rapat Kerja dengan DPRD berkaitan dengan pembahasan Ranperda

6. Melakukan konsultasi Ranperda ke Kementerian Dalam Negeri

7. Melakukan study orientasi ke daerah lain untuk mendapatkan masukan sebagai pembanding materi maupun Ranperda.

Sedangkan kendala/hambatan dalam mencapai sasaran/target kinerja tersebut adalah sebagai berikut.

1. Koordinasi dengan DPRD terkait dengan jadwal pembahasan Ranperda sangat sulit

2. SKPD pengusul lambat dalam menyampaikan naskah akademik dan draft Ranperda

Adapun solusi yang akan dilakukan di tahun depan untuk mengatasi masalah tersebut adalah sebagai berikut.

1. Melakukan upaya untuk mendapatkan jadwal pembahasan Ranperda di DPRD secepat mungkin

2. Melaksanakan rapat koordinasi dengan Kepala SKPD pengusul dan melibatkan Sekretaris Daerah sebagai pimpinan rapat.

Penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Jumlah Peraturan Daerah yang Telah di Harmonisasi adalah sebesar Rp 383.737.487,- atau 89,01%

dari total pagu sebesar Rp 431.102.267,-. Hal ini berarti terdapat efisiensi penggunaan sumber daya sebesar 10,99% dari pagu yang ditentukan. Keberhasilan pencapaian Jumlah Produk Hukum Provinsi yang Telah di Harmonisasi tidak terlepas

(33)

Laporan Kinerja Sekretariat Daerah Provinsi Riau Tahun 2016 19 dari pelaksanaan Program Penataan Peraturan Perundang-undangan melalui Kegiatan Monitoring Dan Evaluasi Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Riau, Kajian Peraturan Perundang-undangan Daerah (Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Dan Klarifikasi Peraturan Daerah Kab/Kota Se Provinsi Riau) Wilayah I, Kajian Peraturan Perundang-undangan Daerah (Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Dan Klarifikasi Peraturan Daerah Kab/Kota Se Provinsi Riau) Wilayah II, Koordinasi Kerjasama Permasalahan Peraturan Perundang-undangan (Pembinaan Dan Pengawasan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota Se Provinsi Riau) Wilayah I, Koordinasi Kerjasama Permasalahan Peraturan Perundang-undangan (Pembinaan Dan Pengawasan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota Se Provinsi Riau) Wilayah II, Rapat Koordinasi Peraturan Daerah Kab/Kota Se Provinsi Riau dan Sosialisasi Perda Bantuan Hukum.

Sementara untuk penggunaan sumber daya keuangan pada pencapaian jumlah Peraturan Gubernur dan Keputusan Gubernur Riau yang telah diharmonisasi adalah sebesar Rp 117.554.400,-atau 92,16% dari total pagu anggaran Rp 127.591.400,- dengan efisiensi anggaran sebesar 7,84%. Keberhasilan pencapaian Jumlah Produk Hukum Provinsi yang Telah di Harmonisasi tidak terlepas dari pelaksanaan Program Penataan Peraturan Perundang-undangan melalui Kegiatan Monitoring Dan Evaluasi Pelaksanaan Peraturan Gubernur Riau, Bimtek Penyusunan Peraturan Gubernur Dan Keputusan Gubernur, dan Fasilitasi Konsultasi Peraturan Perundang-Undangan Kabupaten/Kota Se- Provinsi Riau.

Sasaran Meningkatkan Fasilitas Bantuan Hukum dan HAM merupakan sasaran kinerja baru bagi Biro Hukum dan HAM Sekretariat Daerah Provinsi Riau.

Sasaran ini diukur melalui indikator jumlah gugatan/perkara yang ditangani.

Sasaran Strategis 3:

Meningkatkan Fasilitas Bantuan Hukum dan HAM

(34)

Laporan Kinerja Sekretariat Daerah Provinsi Riau Tahun 2016 20 Untuk mengukur capaian kinerja pada Sasaran Meningkatkan Fasilitas Bantuan Hukum dan HAM dimaksud maka dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut:

Tabel 3.6.

Pengukuran Kinerja 2016 - Sasaran Strategis 3

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Kinerja

% Perbandingan

terhadap Capaian Tahun 2015

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Meningkatkan Fasilitas Bantuan Hukum dan HAM

Jumlah

Gugatan/Perkara yang ditangani

20 Perkara

6 Perkara 30% -

Secara umum capaian indikator pada sasaran meningkatkan fasilitas bantuan hukum dan HAM masih belum dapat target. Adapun perkara yang ditangani oleh Biro Hukum Setda Provinsi Riau pada Tahun 2016 terdiri dari 3 (tiga) perkara Perdata dan 3 (tiga) perkara Tata Usaha Negara yaitu :

- Perkara Perdata Nomor : 302/PDT.6/2016/PN.Pbr pada proses mediasi di Pengadilan Negeri Pekanbaru.

- Perkara Perdata Nomor : 64/PDT.6/2016/PN.Pbr pada proses penyelesaian Tingkat Kasasi di MA.

- Perkara Perdata Nomor : 156/BTH/2016/PN.Pbr pada proses penyelesaian Tingkat Kasasi di MA.

- Perkara Tata Usaha Negara Nomor : 28/TUN/2016/PT.TUN.Pbr telah putus dan dinyatakan Incraht

- Perkara TUN Nomor : 29/TUN/2016/PT.TUN.Pbr telah putus dan dinyatakan Incraht

- Perkara TUN Nomor : 37/TUN/2016/PT.TUN.Pbr pada proses kesimpulan akhir.

Penggunaan sumber daya keuangan pada pencapaian Sasaran Meningkatkan Fasilitas Bantuan Hukum dan HAM adalah sebesar Rp 179.993.473,00 atau sebesar 91,17% dari total pagu anggaran Rp 197.431.659,00.

(35)

Laporan Kinerja Sekretariat Daerah Provinsi Riau Tahun 2016 21 Sasaran Meningkatkan Kualitas Kelembagaan Perangkat Daerah diukur melalui indikator Persentase SKPD yang tepat fungsi dan tepat ukuran. Jumlah SKPD yang tepat fungsi dan tepat ukuran adalah SKPD yang tugas pokok dan fungsinya tidak tumpang tindih dengan SKPD lainnya. Fungsi mengukur indikator ini adalah untuk mengetahui informasi penataan dan penguatan instansi di Pemerintah Provinsi Riau. Untuk mengukur capaian kinerja pada Sasaran Meningkatkan Kualitas Kelembagaan Perangkat Daerah dimaksud maka dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut:

Tabel 3.7.

Pengukuran Kinerja 2016 - Sasaran Strategis 4

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Kinerja

% Perbandingan

terhadap Capaian Tahun

2015

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan Perangkat Daerah

Persentase SKPD yang tepat fungsi dan tepat ukuran

43 SKPD 43 SKPD 100% 100%

Secara umum capaian indikator pada sasaran meningkatkan kapasitas kelembagaan perangkat daerah dapat dicapai sesuai target.

Capaian kinerja pada Jumlah SKPD yang tepat fungsi dan tepat ukuran dihitung berdasarkan realisasi peraturan gubernur tentang Tugas Pokok dan Fungsi (Uraian Tugas) Organisasi Perangkat Daerah/SKPD. Realisasi target SKPD yang sesuai dengan Pergub uraian tugas yaitu 43 SKPD atau 100%. Sehingga rata-rata capaian sasaran Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan Perangkat Daerah Tahun 2016 adalah 100%. Rata-rata capaian sasaran tersebut apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun 2015 adalah sama yaitu 100% karena pada tahun sebelumnya seluruh SKPD sebanyak 51 SKPD telah tepat fungsi dan tepat ukuran.

Sasaran Strategis 4 :

Meningkatkan Kualitas Kelembagaan Perangkat Daerah

(36)

Laporan Kinerja Sekretariat Daerah Provinsi Riau Tahun 2016 22 Pencapaian tersebut dibuktikan dengan diterbitkannya Peraturan Gubernur Riau Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Riau dan Peraturan Gubernur Riau tentang OPD di lingkungan Pemerintah Provisni Riau sebanyak 43 Peraturan Gubernur.

Capaian kinerja tersebut tidak terlepas dari pelaksanan Program dan kegiatan yang mendukung peningkatan kapasitas Kelembagaan Perangkat Daerah pada Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Riau yaitu Program Penataan Kelembagaan dengan kegiatan :

1. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Organisasi Perangkat Daerah Kab/Kota Se-Provinsi Riau dengan penggunaan sumber daya keuangan sebesar Rp 91.916.800,00 atau 82,25% dari total pagu sebesar Rp 111.746.828,76.

2. Rapat Koordinasi Kelembagaan Provinsi Dan Kab/Kota Se Provinsi Riau dengan penggunaan sumber daya keuangan sebesar Rp 96.130.950,00 atau 60,30%

dari total pagu sebesar Rp 159.418.038,00.

3. Pembinaan, Monitoring Dan Evaluasi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kab/Kota Se Provinsi Riau dengan penggunaan sumber daya keuangan sebesar Rp 80.866.800,00 atau 77,38% dari total pagu sebesar Rp 104.509.988,00

4. Penataan Organisasi Perangkat Daerah dengan penggunaan sumber daya keuangan sebesar Rp 104.827.875,00 atau 23,78% dari total pagu sebesar Rp 440.769.150,00

5. Pembinaan Pemerintah Kabupaten/Kota Dalam Pembentukan Organisasi dengan penggunaan sumber daya keuangan sebesar Rp 124.472.625,00 atau 72,26% dari total pagu sebesar Rp 172.249.316,00

(37)

Laporan Kinerja Sekretariat Daerah Provinsi Riau Tahun 2016 23 Sasaran Meningkatkan Kualitas Ketatalaksanaan Perangkat Daerah diukur melalui indikator jumlah SKPD yang dilakukan pembinaan penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan jumlah SKPD Provinsi yang mendapatkan predikat kepatuhan tinggi terhadap Standar Pelayanan Publik.

Untuk mengukur capaian kinerja pada Sasaran dimaksud maka dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut:

Tabel 3.8.

Pengukuran Kinerja 2016 - Sasaran Strategis 5

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Kinerja

% Perbandingan

terhadap Capaian Tahun 2015

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Meningkatkan Kualitas

Ketatalaksanaan Perangkat Daerah

Jumlah SKPD yang dilakukan

pembinaan penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP)

14 SKPD 14 SKPD 100% 100%

Jumlah SKPD Provinsi yang mendapatkan predikat kepatuhan tinggi terhadap SPP

5 SKPD 2 SKPD 40% -

Secara umum capaian indikator pada sasaran meningkatkan kualitas ketatalaksanaan perangkat daerah dapat dicapai sesuai target.

Pencapaian indikator Jumlah SKPD yang dilakukan pembinaan penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah 14 SKPD di lingkungan Pemerintah

Sasaran Strategis 5 :

Meningkatkan Kualitas Ketatalaksanaan Perangkat Daerah

Referensi

Dokumen terkait

Metode Clarke & Wright dipilih untuk selanjutnya dilakukan perbaikan dengan metode Branch and Bound, karena memiliki total jarak yang paling optimal yaitu

Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2011, 81 halaman. Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan keaktifan dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran

35 KHOZIN ABROR SMK Bara Trikora II Paguyangan Kabupaten Brebes 36 LAILI RAHMA FAJARWATI SMK KERABAT KITA BUMIAYU Kabupaten Brebes 37 NI GUSTI AYU DIYAH MULASARI SMKN

Pada permainan angklung setiap siswa akan memainkan satu buah angklung yang mewakili satu buah nada dari rangkaian alunan melodi dari sebuah repertoar lagu yang

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi tugas akhir yang diwajibkan untuk

Hasil uji petik di hulu Sungai Ofa wilayah Desa Wayamli Kecamatan Maba Tengah, Kabupaten Halmahera Timur dimana litologinya didominasi oleh satuan batuan vulkanik Formasi

(1) Wilayah Kecamatan Kedunghalang di wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor setelah dikurangi dengan desa-desa sebagaima- na dimaksud dalam Pasal 2 huruf d dan ditambah dengan

Hal-hal tersebut tentunya membuat komunikasi dalam keluarga menjadi tidak baik, karena tidak adanya keterbukaan dan penjelasan masing-masing antara suami dan istri