• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) TAHUN 2015"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH

(LKj IP)

TAHUN 2015

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

Jl. Jenderal Gatot Soebroto Kompleks “Tarubudaya”

Telepon (024) 6921023 , Fax. (024) 6921397

(2)

KATA PENGANTAR

Segenap puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena tim penyusun LKjIP Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah dapat menyelesaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah Tahun Angaran 2015

Penyusunan LKjIP ini dilakukan guna memenuhi amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah yang diatur kemudian dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan secara teknis diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan ini merupakan laporan kinerja dari pelaksanaan program/kegiatan dan sebagai tolak ukur sinkronisasi antara rencana kerja dan hasil kerja yang dilakukan oleh Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Tahun 2015 sesuai dengan tugas pokok dan fungsi sebagai instansi teknis dilingkungan pemerintah Provinsi Jawa Tengah..

Tujuan penyusunan LKjIP adalah menggambarkan penerapan Rencana Strategis (Renstra) dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi pada masing-masing perangkat daerah, serta keberhasilan capaian sasaran saat ini untuk percepatan dalam meningkatkan kualitas capaian kinerja yang diharapkan pada tahun yang akan datang. Melalui penyusunan LKjIP juga dapat memberikan

(3)

governance) menuju terwujudnya transparansi dan akuntabilitas di lingkungan pemerintah.

Kami menyadari bahwa dalam peyusunan laporan ini masih banyak kekurangan, meskipun demikian kami telah berusaha menyajikan laporan ini sesuai dengan kriteria yang telah di tetapkan, kepada para pihak yang telah membantu sampai selesainya penyusunan laporan ini kami ucapkan terima kasih dan semoga dapat dipergunakan sebagai bahan dalam rangka optimalisasi pencapaian kinerja pada masa mendatang.

Ungaran, Februari 2016

KEPALA DINAS PETERNAKAN DAN

KESEHATAN HEWAN PROVINSI JAWA TENGAH

Ir. AGUS WARIYANTO, SIP, MM Pembina Utama Muda NIP. 19640801 198712 1 001

(4)

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR . . . ii DAFTAR ISI . . . .. . . iv DAFTAR TABEL . . . v DAFTAR LAMPIRAN . . . .. . . vi BAB I. PENDAHULUAN . . . 1

A. Gambaran Umum Organisasi . . . 1

B. Fungsi Strategis Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah . . . 2

C. Permasalahan Utama yang Dihadapi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah . . . 2

BAB II. PERENCANAAN KINERJA . . . 4

A. Perencanaan Kinerja . . . 4

B. Perjanjian Kinerja . . . 7

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2014 . . . 9

A. Capaian Kinerja Organisasi . . . 10

B. Realisasi Anggaran . . . 24

BAB IV. PENUTUP . . . 26

A. Tinjauan Umum Capaian Kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan . . . 26

B. Strategi Untuk Peningkatan Kinerja di Masa Datang . . . 27

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel Teks Halaman

3.1. Skala Pengukuran Kinerja Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah . . . 10

3.2. Jumlah Produksi Ternak Tahun 2015 (Angka

Sementara/ASEM) . . . 11 3.3. Jumlah Skala Usaha Peternakan yang Berskala

Agribisnis . . . 16 3.4. Jumlah Pelaku Usaha yang Terfasilitasi dalam

Penerapan Sistem Jaminan Mutu dan Kontribusi

Sektor Peternakan terhadap PDRB . . . 18 3.5. Jumlah Masyarakat Peternakan yang Mendapatkan

Pelatihan Bidang Peternakan . . . 21 3.6. Total Capaian Sasaran Strategis Dinas Peternakan

dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah Tahun

2015 . . . 24 3.7. Rincian Penggunaan Anggaran Berdasarkan

(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Teks Halaman

1. Pengukuran Perjanjian Kinerja . . . 28 2. Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun 2015 . . . 30

(7)

BAB I PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Organisasi

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah di bentuk sesuai ketentuan Pemerintah Nomor 41 tahun

2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Peraturan

Pemerintah tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jwa Tengah No 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah. Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 77 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dinak Keswan) adalah melaksanakan urusan pemerintah daerah bidang peternakan dan kesehatan hewan berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas pembantuan serta mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Perumusan kebijakan teknis bidang peternakan dan kesehatan hewan;

2. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang peternakan dan kesehatan hewan;

3. Pembinaan dan fasilitasi bidang peternakan dan kesehatan hewan lingkup Provinsi dan Kabupaten/Kota;

4. Pelaksana tugas di bidang kesehatan hewan, kesehatan masyarakat veteriner dan kesejahteraan hewan, produksi dan usaha peternakan.;

5. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang peternakan dan kesehatan hewan;

(8)

7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya.

B. Fungsi Strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah

Di lihat dari tugas pokok dan fungsi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dimaksud, maka Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan secara umum memiliki Fungsi strategis yakni: “Menjadi Dinas yang Profesional Dalam Mewujudkan Kemandirian Peternakan Jawa Tengah.”

Tujuan umum pembangunan peternakan adalah

peningkatan penyediaan produk asal hewan yang asuh dan kesejahteraan peternak melalui kebijakan dan program pembangunan peternakan yang berdaya saing dan berkelanjutan, dengan mengoptimalkan pemantapan sumber daya lokal. Seiring dengan meningkatnya permintaan pangan asal hewan yang di pengaruhi oleh pertumbuhan penduduk, tingkat pendapatan masyarakat, kesadaran akan kebutuhan gizi maka perlu upaya-upaya untuk meningkatkan produksi dan produktivitas ternak di jawa tengah sesuai dengan potensi genetiknya, melalui pengembangan komoditas ternak unggul berbasis kawasan dan mengoptimalkan potensi SDA dan SDM yang ada.

C. Permasalahan Utama yang dihadapi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah

Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam rangka membangun peternakan Jawa Tengah, secara singkat dapat dirinci sebagai berikut:

(9)

1. Tingginya kebutuhan Pangan Asal Hewan yang Asuh yang di pengaruhi oleh pertumbuhan dan pertambahan penduduk; 2. Regulasi import ternak dan produk hasil ternak yang tidak

memihak usaha peternakan rakyat;

3. Ketersediaan potensi SDA, SDM dalam peningkatan produksi dan produktivitas ternak;

4. Cuaca dan musim yang ekstrem mengakibatkan fluktuasi produktivitas ternak dan ancaman penyakit menular;

5. Ancaman penyakit akibat tingginya tingkat lalu lintas ternak; 6. Rendahnya pemahaman produsen, konsumen maupun

petugas lapangan terhadap produk pangan hewani yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH);

7. Adanya ancaman penyakit hewan endemik dan eksotik sebagai akibat mobilitas hewan yang tidak terkendali;

8. Belum berkembangnya usaha perbibitan di masyarakat; 9. Fluktuasi harga ternak yang membuat usaha peternakan

rakyat mengalami pasang surut, sehingga membuat minat masyarakat untuk beternak rendah;

(10)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. Perencanaan Kinerja

Penyusunan Renstra Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan di samping berpedoman pada RPJMD juga harus memperhatikan Rencana Strategis Kementerian Pertanian, Rencana Strategis Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Pertanian, Renstra Dinas kabupaten/kota yang menangani bidang peternakan, Rencana tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Tengah, serta memperhatikan hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), hasil evaluasi Kinerja Dinak Keswan periode 2008-20013, serta dengan memperhatikan isu-isu dan faktor-faktor strategi bidang peternakan, baik pada tingkat global, nasional maupun regional.

a. Tujuan dan Sasaran

Renstra disusun sebagai penjabaran secara

operasional visi, misi dan program Gubernur yang di gambarkan dalam bentuk program dan kegiatan terkait urusan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan yang harus di dilaksanakan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah selama kurun waktu 2013-2018. Di mana Visi Dinas Peternakan dan Ksehatan Hewan adalah “ Menjadi Dinas Yang Profesional Dalam Mewujudkan Kemandirian Peternakan Jawa Tengah “. Visi ini di harapkan akan mewakili dan mewujudkan keinginan seluruh pemangku kepentingan sub sektor peternakan dengan mengacu pada

(11)

visi Gubernur Jawa Tengah Tahun 2013-2018. Makna yang terkandung dalam visi tersebut adalah :

1. Menjadi Dinas Yang Profesional

Artinya mampu bekerja sesuai dengan kompetensinya. 2. Kemandirian Peternakan Jawa Tengah

Merupakan suatu kondisi di mana terjaminnya

ketersediaan pangan asal hewan yang aman,sehat,utuh dan Halal (ASUH).

Guna mewujudkan visi Dinas peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah di tetapkan 4 (empat) misi yang merupakan penjabaran opersional dari visi tersebut yaitu :

1. Meningkatkan manajemen operasional pelayanan peternakan dan kesehatan hewan

Tujuan:

1) Mengembangkan sistem informasi untuk

mendukung ketersediaan data yang cepat, tepat, akurat;

2) Meningkatkan koordinasi/fasilitasi/pembinaan

lingkup peternakan;

3) Meningkatkan tata kerja peternakan dan kesehatan hewan.

Sasaran:

1) Tersedianya data yang berkualitas untuk

mendukung evaluasi dan perumusan kebijakan; 2) Terwujudnya sinergitas pembangunan peternakan

(12)

3) Terciptanya sistem kerja yang efektif, efisien, akuntabel dan transparan.

2. Meningkatkan kompetensi sumber daya aparatur peternakan dan kesehatan hewan

Tujuan:

Meningkatkan kapasitas SDM teknis dan non teknis sesuai dengan kompetensinya.

Sasaran:

Terwujudnya SDM peternakan yang profesional.

3. Meningkatkan produksi dan produktivitas ternak berbasis sumber daya lokal yang berkelanjutan Tujuan:

Meningkatkan ketersediaan pangan asal hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).

Sasaran:

Meningkatnya ketersediaan pangan asal hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).

4. Mengembangkan Agribisnis Peternakan yang berdaya saing.

Tujuan:

Meningkatkan nilai tambah dan daya saing agribisnis peternakan.

Sasaran:

1) Meningkatnya skala usaha peternakan.

2) Meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk peternakan.

(13)

3) Meningkatnya kapasitas SDM dan kelembagaan peternak.

b. Strategi

Strategi adalah cara dan teknik mencapai tujuan dan sasaran, yang akan dijadikan acuan dalam penetapan kebijakan, program pembangunan, program kerja dan kegiatan. Strategi sekaligus merupakan asumsi dasar untuk tercapainya tujuan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah.

Strategi yang diterapkan dalam mewujudkan visi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah sebagai berikut:

1. Meningkatkan pengelolaan sistem Informasi untuk menyediakan data yang up to date dan valid;

2. Meningkatkan sinergitas pembangunan peternakan; 3. Menerapkan SOP secara bertahap pada unit kerja;

4. Meningkatkan prasarana dan sarana mendukung sistem kerja yang efektif, efisien, akuntabel dan transparan; 5. Meningkatkan kapasitas SDM melalui:

 Pendidikan formal/bintek/magang/in house training dan pembinaan.

 Pengembangan dan pembinaan jabatan fungsional

khusus.

6. Mengembangkan kawasan peternakan berbasis

komoditas strategis dan unggulan lokal yang berkelanjutan didukung penerapan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan;

(14)

7. Meningkatkan fasilitasi pembiayaan dan pemasaran produk peternakan;

8. Mengembangkan jaringan pemasaran dan informasi pasar;

9. Menyelenggarakan pelatihan/pembinaan/bintek/magang petani dan kelompok ternak.

B. Perjanjian Kinerja

Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja.

Perjanjian kinerja selain berisi mengenai perjanjian

penugasan/pemberian amanah, juga terdapat sasaran strategis, indikator kinerja dan target yang diperjanjikan untuk dilaksanakan dalam 1 (satu) tahun serta memuat rencana anggaran untuk program dan kegiatan yang mendukung pecapaian sasaran strategis.

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel, serta berorientasi pada hasil, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan pada tahun 2015 telah melakukan Perjanjian Kinerja dengan Gubernur Jawa Tengah untuk mewujudkan target kinerja sesuai lampiran perjanjian ini.

Guna mewujudkan kinerja yang telah diperjanjikan, maka Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan telah melaksanakan 7 program, 80 kegiatan yang didukung oleh APBD Provinsi sebesar Rp 68.633.883.000,- dan APBN sebesar Rp 60.959.766.000,-.

(15)

Secara singkat gambaran mengenai keterkaitan antara Tujuan, Sasaran, Indikator dan Target Kinerja yang telah disepakati antara Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah dengan Gubernur Jawa Tengah Tahun 2015, Kepala Bidang dan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah serta Kepala Seksi dan Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan provinsi Jawa Tengah secara lengkap tercantum pada Lampiran 1.

(16)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Akuntabilitas merupakan kata kunci dari

pertanggungjawaban yang dapat diartikan sebagai perwujudan dari kewajiban seseorang atau instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban dan berupa laporan akuntabilitas yang disusun secara periodik.

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah atau disingkat dengan SAKIP tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mana didalamnya menyebutkan SAKIP merupakan rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan

pengukuran, pengumpulan data, pengklarifikasian,

pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah.

Tujuan Sistem AKIP adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai salah satu prasyarat untuk terciptanya pemerintah yang baik dan terpercaya. Sedangkan sasaran dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah:

(17)

a. Menjadikan instansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efisien, efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya.

b. Terwujudnya transparansi instansi pemerintah.

c. Terwujudnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan nasional.

d. Terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

A. Capaian Kinerja Organisasi

Sebagai tindak lanjut pelaksanaan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan tata cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, setiap instansi pemerintah wajib menyusun Laporan Kinerja yang melaporkan progres kinerja atas mandat dan sumber daya yang digunakannya.

Dalam rangka melakukan evaluasi keberhasilan atas pencapaian tujuan dan sasaran organisasi sebagaimana yang telah ditetapkan pada perencanaan jangka menengah, maka digunakan skala pengukuran sebagai berikut:

Tabel 3.1. Skala Pengukuran Kinerja Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

NO. SKALA CAPAIAN KINERJA KATEGORI

(18)

2. 75 – 100% Baik

3 55 – 74 % Cukup

4 Kurang dari 55 % Kurang

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan pada tahun 2015

telah melaksanakan seluruh program dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya.

Sesuai dengan Perjanjian Kinerja Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 dan Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah, setidaknya terdapat 4 (empat) sasaran strategis yang harus diwujudkan pada tahun ini, yaitu:

a. Sasaran 1: Meningkatnya ketersediaan pangan asal hewan

yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).

Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran 1 dimaksud, maka dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut:

Tabel 3.2. Jumlah Produksi Ternak Tahun 2015 (Angka Sementara/ASEM).

Sasaran Strategis

Indikator

Kinerja Target Realisasi

Capaian (%) Capaian Tahun 2014 Capaian Terhadap Target Akhir Renstra 2018 (%) Meningkatnya ketersediaan pangan asal hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH) 1) Jumlah Produksi : a. Produksi daging 282.661.352 kg 272.501.054 kg* 96,40 266.191.382 kg* 96,40 b. Produksi

susu 101.465.007 liter 99.577.124 liter* 97,43

107.361.388 liter* 97,43 c. Produksi telur 285.726.795 kg 278.382.198 kg* 98,15 277.078.701 kg* 98,15 Capaian Kinerja 97,33 97,33

(19)

Secara umum capaian kinerja sasaran meningkatnya ketersediaan pangan asal hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal masuk pada kategori Baik. Sebagian besar indikator pada sasaran tersebut masih di bawah target. Untuk capaian kinerja produksi daging tercapai 272.501.054 kg (ASEM) sedikit dibawah target 282.661.352 kg atau sebesar 96,40%, produksi susu tercapai sedikit dibawah target yang telah ditetapkan 101.465.007 liter tercapai 99.577.124 liter (ASEM) atau sebesar 97,43%.

Sementara itu, untuk capaian kinerja produksi telur tercapai sedikit dibawah target, ditargetkan 278.757.849 kg tercapai 265.726.795 kg (ASEM) atau sebesar 95,33%.

Pada capaian kinerja Sasaran Strategis 1, rata-rata capaian kinerja Tahun 2015 apabila dibandingkan dengan Tahun 2014, sesungguhnya mengalami peningkatan. Capaian kinerja produksi daging pada tahun 2015 tercapai 272.501.054 kg (ASEM), sedangkan tahun 2014 tercapai 266.191.382 kg, atau meningkat sebesar 0,98%. Produksi susu pada tahun 2015 tercapai 99.577.124 liter (ASEM), sedangkan pada tahun 2014 tercapai 107.361.388 liter, yang berarti terjadi penurunan 0,92%. Produksi telur pada tahun 2015 tercapai 278.382.198 kg, sedangkan tahun 2014 tercapai 277.078.701 kg, atau meningkat sebesar 0,99%. Untuk produksi susu meskipun ada penurunan produksi di bandingkan dengan tahun sebelumnya tetapi capaian terhadap target akhir renstra 2018 mencapai 97,43% masih tergolong baik.

Realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 apabila dibandingkan dengan target jangka menengah yang telah ditetapkan dalam perencanaan strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan telah tercapai hampir mendekati target yang ditetapkan. Produksi daging telah tercapai sebesar 96,40%,

(20)

produksi susu telah tercapai sebesar 97,43%, sedangkan

produksi telur mencapai 98,15%. Hal tersebut berarti

kemungkinan besar target kinerja peningkatan produksi daging, susu dan telur akan bisa tercapai di tahun 2018.

Penyebab belum tercapainya target capaian kinerja produksi daging karena pemotongan ternak berkurang akibat masih relatif tingginya harga daging, produksi susu turun akibat musim kekeringan yang cukup panjang mengakibatkan tingginya harga pakan sapi perah sehingga peternak memberikan pakan dibawah kualitas sehingga produktivitas ternak untuk menghasilkan susu terjadi penurunan , sedangkan produksi telur turun karena naiknya harga pakan ternak akibatnya sejumlah peternak guling tikar dan beralih ke profesi yang lain.

Alternatif solusi yang telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah:

1. Melakukan langkah-langkah peningkatan produksi pakan ternak dengan pendayagunaan sumber daya lokal.

2. Peningkatan produksi ternak dengan pendayagunaan sumber daya lokal.

Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya

menunjukkan bahwa pengunaan sumber daya keuangan untuk

pencapaian Sasaran 1, adalah sebesar Rp 41.098.031.297,- atau 93,45% dari total pagu sebesar Rp 43.980.443.000,- Hal ini berarti terdapat efisiensi penggunaan sumber daya sebesar 6,55% dari pagu yang ditentukan.

Keberhasilan pencapaian sasaran 1 sesungguhnya tidak terlepas dari dilaksanakannya Program APBD dan APBN secara

(21)

sinergis. Program dan Kegiatan pada APBD adalah Program Pengembangan Agribisnis dengan Kegiatan:

1. Peningkatan Produksi Peternakan

2. Peningkatan layanan Usaha dan Promosi Agribisnis

3. Peningkatan Kinerja Balai Inseminasi Buatan (BIB) Ungaran. 4. Peningkatan Pembibitan Ternak Ruminansia.

5. Peningkatan Pembibitan Ternak Non Ruminansia. 6. Pengembangan Pelayanan Kesehatan Hewan.

7. Peningkatan Kinerja Laboratorium Kesehatan Hewan, Pusat Kesehatan Hewan (PUSKESWAN) dan Pos Lalu-Lintas Ternak (PLLT).

8. Peningkatan Kinerja laboratorium Kesehatan Masyaraka Veteriner (Kesmavet)

9. Pengembagan Kesehatan Masyarakat Veteriner

(KESMAVET) dan Kesejahteraan Hewan (KESRAWAN) 10. Kegiatan Peningkatan Perencanaan Data dan Evaluasi

pembangunan Peternakan.

Sementara itu, dari APBN Tugas Pembantuan adalah Program Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan Agribisnis Peternakan Rakyat dengan Kegiatan:

1. Peningkatan Produksi Ternak dengan Pendayagunaan Sumber Daya Lokal.

2. Peningkatan Produksi Pakan Ternak dengan Pendayagunaan Sumber Daya Lokal.

3. Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular Strategis dan Penyakit Zoonosis.

4. Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Benih dan Bibit dengan Mengoptimalkan Sumber Daya Lokal.

(22)

5. Penjaminan produk hewan yang asuh dan berdaya saing

6. Peningkatan Produksi Ternak dengan Pendayagunaan Sumber Daya Lokal (TP)

7. Peningkatan Produksi Pakan Ternak dengan Pendayagunaan Sumber Daya Lokal (TP)

8. Penjaminan Pangan Asal Hewan Yang Aman Dan Halal SertaPemenuhan Persyaratan Produk Hewan Non Pangan (TP)

Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, pemasaran Dan Ekspor hasi Pertanian :

1. Pengembangan Mutu Dan Standarisasi 2. Pengembangan Pemasaran Domestik 3. Pengembangan Usaha Dan Investasi

4. Pengembangan Pengolahan Hasil Pertanian (DAK) 5. Pengembangan Pemasaran Domestik (TP)

6. Pengembangan Pengolahan Hasil Pertanian (TP)

Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana Dan Sarana Pertanian :

1. Pengelolaan Air Irigasi Untuk Pertanian

2. Perluasan Areal Dan Pengelolaan Lahan Pertanian

3. Pengelolaan Sistem Penyediaan Dan Pengawasan Alat Mesin pertanian

(23)

b. Sasaran 2.1.: Meningkatnya skala usaha peternakan.

Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran 2.1. dimaksud, maka dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut:

Tabel 3.3. Jumlah Skala Usaha Peternakan yang Berskala Agribisnis.

Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi

Capaian (%) Capaian Tahun 2014 (%) Capaian Terhadap Target Akhir Renstra 2018 (%) Meningkatnya skala usaha peternakan Jumlah usaha peternakan yang berskala agribisnis 20 PU 25 PU 125,00 120 19,23

Keterangan: PU = Pelaku Usaha

Capaian sasaran meningkatnya skala usaha peternakan menunjukkan kategori Sangat Baik. indikator kinerja pada sasaran meningkatnya skala usaha peternakan telah melebihi target. Jumlah usaha peternakan yang berskala agribisnis dari target 20 pelaku usaha tercapai 25 pelaku usaha atau sebesar 125,00%.

Indikator kinerja jumlah usaha peternakan yang berskala agribisnis Tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2014 terjadi peningkatan dari 24 menjadi 25. Hal ini berarti ada peningkatan dari tahun sebelumnya.

Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya

menunjukkan bahwa pengunaan sumber daya keuangan untuk

pencapaian Sasaran 2.1, adalah sebesar Rp 1.233.560.321,- atau 78,38 dari total pagu sebesar Rp 1.573.875.000,-. Hal ini berarti terdapat efisiensi penggunaan sumber daya sebesar 21,62 % dari pagu yang ditentukan.

(24)

Keberhasilan pencapaian sasaran 2.1 sesungguhnya tidak

terlepas dari dilaksanakannya Program Pengembangan

Agribisnis dengan Kegiatan Peningkatan Layanan Usaha dan Promosi Agribisnis.

Beberapa permasalahan dalam pencapaian target sasaran adalah sebagai berikut :

1. Keterbatasan Poksar/PU dalam hal penerapan sistem

jaminan mutu dan keamanan pangan terkait dengan registrasi dan sertifikasi produk pangan, seperti : P-IRT, Halal, MD (wajib untuk produk kemasan susu dan daging; 2. Keterbatasan akses pasar, terkait dengan jaminan mutu

produk, kontinuitas produktifitas, sarana dan prasarana pemasaran dan jiwa kewirausahaan serta kompetensi agribisinis.

Solusi atas permasalahan tersebut :

1. Pembinaan dan pendampingan kompetensi tekhnis dalam

a. Penerapan SOP/SSOP pengolahan Produk;

b. Bimbingan dan Fasilitasi Penerapan pra-NKV ( dinas peternakan dan provinsi) kepada para poksar/pelaku usaha agribisnis pengolahan hasil ternak;

2. pembinaan dan bimbingan tekhnis berkelanjutan terhadap

para pengelola dan pengurus pelaku usaha agribisnis, terkait kompetensi.

a. kewirausahaan, Perencanaan usaha, manajerial dan strategi pemasaran;

b.pemberian fasilitasi sarana dan prasarana

(25)

masing-masing pelaku usaha agribisnis skala rumah tangga/kelompok.

c. Sasaran 2.2: Meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk peternakan

Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran 2.2 dimaksud, maka dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut:

Tabel 3.4. Jumlah Pelaku Usaha yang Terfasilitasi dalam Penerapan Sistem Jaminan Mutu dan Kontribusi Sektor Peternakan terhadap PDRB.

Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Target

Realisasi 2014 Persen Capaian Capaian tahun 2014 Capaian terhadap target akhir renstra 2018 (%) Meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk peternakan Kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB 2,41% 2,51 %** 104,15% 2,42** 104,15 Jumlah pelaku usaha peternakan yang berstandar Nomer Kontrol Veteriner(NKV) 6 PU 7 PU 111,67% 7 PU 29,17 Capaian kinerja 120,21% 65,22

Keterangan: PDRB = Produk Domestik Regional Bruto.

** = Sumber Jawa Tengah dalam Angka 2013.

Capaian sasaran meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk peternakan menunjukkan kategori Sangat Baik. Indikator kinerja kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB

(produk domestik regional bruto) yang digunakan adalah PDRB

tahun 2014 untuk capaian tahun 2015 dan PDRB tahun 2013 untuk capaian PDRB Tahun 2014, karena datanya bisa di ambil dua tahun sebelumnya. Capaian tersebut telah melebihi target 104,15%, dari target 2,41% telah tercapai sebesar 2,51%. Sedangkan capaian indikator kinerja Jumlah pelaku usaha peternakan yang berstandar Nomer Kontrol Veteriner (NKV)untuk

(26)

capaian tahun 2015 telah mencapai target 111,67%, dari target 6 pelaku usaha telah tercapai banyak 7 pelaku usaha.

Indikator kinerja kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB Tahun 2015 jika dibandingkan dengan tahun 2014 masih pada tingkat yang sama yaitu 2,42%. Demikian juga indikator kinerja jumlah pelaku usaha peternakan yang berstandar NKV, tahun 2014 tercapai 7 pelaku usaha dan tahun 2015 juga tercapai 7 pelaku usaha.

Indikator kinerja kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB Tahun 2015 apabila dibandingkan dengan target jangka menengah yang telah ditetapkan dalam perencanaan strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan telah tercapai 104,15% atau melebihi target. Sedangkan indikator kinerja jumlah pelaku usaha peternakan yang berstandar NKV telah tercapai 58,33%, melebihi target yang ditetapkan yaitu 50%.

Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya

menunjukkan bahwa pengunaan sumber daya keuangan untuk

pencapaian Sasaran 2.2 digunakan anggaran sebesar Rp 2.605.489.847,- atau 93% dari total pagu sebesar Rp 2.809.570.000,-. Hal ini berarti terdapat efisiensi penggunaan sumber daya sebesar 7 % dari pagu yang ditentukan.

Kendala yang ada dalam pencapaian sasaran

meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk peternakan adalah:

1. Kurangnya kesadaran pelaku usaha tentang manfaat dari Nomor Kontrol Veteriner

(27)

2. Kurangnya sosialisasi terhadap konsumen tentang manfaat Nomor Kontrol Veteriner untuk Produk Asal Hewan bagi keamanan Produk Asal Hewan.

3. Kurangnya perhatian Kab/ Kota pada pelaku usaha yang belum mempunyai Nomor Kontrol Veteriner.

4. Kurangnya Auditor NKV di Provinsi

Alternatif solusi yang dapat diambil untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah:

1. Melakukan Sosialisasi kepada pelaku usaha tentang manfaat NKV dengan nara sumber Pelaku usaha yang BerNKV dan merasakan langsung manfaat NKV.

2. Meberikan saran kepada Ritel yang memiliki kios daging berNKV diharapkan mempersyaratkan NKV untuk semua produk asal hewan yang masuk ke ritel tersebut.

3. Melakukan Bintek pengawas Kesmavet.

4. Mengirimkan Dokter Hewan untuk mengikuti pelatihan Auditor NKV

Keberhasilan pencapaian sasaran 2.2 sesungguhnya tidak terlepas dari dilaksanakannya Program dari APBD yaitu Program Pengembangan Agribisnis dengan Kegiatan Pengembangan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) dan Kesejahteraan Hewan (Kesrawan), dan Program APBN yaitu Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian, dengan Kegiatan:

1. Penjaminan Pangan Asal Hewan yang aman dan halal serta pemenuhan persyaratan Produk hewan Non Pangan;

2. Pengembangan Mutu dan Standarisasi 3. Pengembangan Pemasaran Domestik

(28)

4. Pengembangan usaha dan Investasi

5. Pengembangan Pengolahan hasil Pertanian

d. Sasaran 2.3: Meningkatnya kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan kelembagaan peternakan

Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran 4 dimaksud, maka dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut:

Tabel 3.5. Jumlah Masyarakat Peternakan yang Mendapatkan Pelatihan Bidang Peternakan.

Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi

Capaian (%) Capaian tahun 2014 Capaian Terhadap Target Akhir Renstra 2018 (%) Meningkatnya kapasitas SDM dan kelembagaan peternak Jumlah SDM peternak yang meningkat kompetensinya 1.710 orang 1.590 orang 92,98 1.380 orang 33,67 Jumlah kelembagaan peternak yang dibina 7 kelompok 7 Kelompok 100 7 kelompok 35,2 Capaian Kinerja 96,49 34,43

Capaian sasaran meningkatnya kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan kelembagaan peternakan mencapai kategori

sangat Baik. Indikator kinerja pada sasaran 2.3 yaitu Jumlah SDM

peternak yang meningkat kompetensinya dan Jumlah

kelembagaan peternak yang dibina. Indikator kinerja Jumlah SDM peternak yang meningkat kompetensinya sedikit di bawah target dari 1.710 orang yang ditargetkan tercapai sebanyak 1.590 orang atau 92,98 % dari target. Sedangkan indikator kinerja jumlah kelembagaan peternak yang dibina tercapai 7 kelompok sesuai dengan target atau tercapai 100%.

(29)

Capaian indikator kinerja jumlah SDM peternak yang meningkat kompetensinya jika dibandingkan dengan tahun 2014 mengalami kenaikan. Pada tahun 2015 jumlah SDM peternak yang meningkat kompetensinya mencapai 1.590 orang, 210 orang lebih tinggi jumlahnya dari tahun 2014 yang hanya 1.380 orang. Sedangkan indikator kinerja jumlah kelembagaan peternak yang dibina pada tahun 2015 sama dengan tahun 2014 yaitu 7 kelompok.

Realisasi kinerja kedua indikator kinerja sampai dengan tahun 2014 apabila dibandingkan dengan target jangka menengah yang telah ditetapkan dalam perencanaan strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan telah melebihi dan mencapai target. Indikator kinerja Jumlah SDM peternak yang meningkat kompetensinya di bawah target yang ditetapkan yaitu mencapi 33,67% dari target yang ditetapkan yaitu 35,02%. Sementara itu, indikator kinerja jumlah kelembagaan peternak yang dibina capaian sebesar 35,2% sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Analisis terhadap efisiensi penggunaan sumber daya

menunjukkan bahwa penggunaan sumber daya keuangan untuk

pencapaian Sasaran 2.3 sebesar Rp 3.152.049.277,- atau 97,69% dari total pagu sebesar Rp 3.226.689.000,-. Hal ini berarti terdapat efisiensi penggunaan sumber daya sebesar 2,31% dari pagu yang ditentukan.

Keberhasilan pencapaian sasaran 2.3 sesungguhnya tidak terlepas dari dilaksanakannya Program Pendidikan Non Formal dan Informal dengan Kegiatan Pendidikan Kemasyarakatan dan Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak dengan Kegiatan Pelembagaan Kearifan

(30)

Lokal Perempuan Untuk Mendukung Penanggulangan Kemiskinan dari anggaran APBD. Dari anggaran APBN Dekonsentrasi adalah Program Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan Peningkatan Penyediaan Pakan Hewani yang Aman,Sehat, Utuh dan Halal dengan Kegiatan:

1. Peningkatan Produksi Ternak dengan Pendayagunaan Sumber Daya Lokal.

2. Peningkatan Produksi Pakan Ternak dengan

Pendayagunaan Sumber Daya Lokal.

3. Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan

Menular Strategis dan Penyakit Zoonosis.

4. Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Benih dan Bibit dengan Mengoptimalkan Sumber Daya Lokal.

5. Penjaminan Produk Hewan Yang ASUH dan berdaya saing.

6. Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya.

Secara total untuk pencapaian sasaran pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah mencapai 93,45%. Pencapaian tersebut masuk pada kategori

Sangat Baik, perincian untuk pencapaian tersebut dapat dilihat

(31)

Tabel 3.6. Total Capaian Sasaran Strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015.

No Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

1 Meningkatnya ketersediaan pangan asal hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH) Jumlah Produksi :  Produksi daging  Produksi telur  Produksi susu 282.661.400 kg 285.726.800 liter 101.456.000 kg 272.501.054 kg* 278.382.198 liter* 99.577.124 kg* 96,40 97,43 98,15 2.1 Meningkatnya skala usaha peternakan Jumlah usaha peternakan yang berskala agribisnis 20 PU 25 PU 125,00 2.2 Meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk peternakan  Kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB  Jumlah pelaku usaha peternakan yang berstandar Nomer Kontrol Veteriner (NKV) 2,41% 6 PU 2,42%** 7 PU 100,41 111,67 2.3 Meningkatnya kapasitas SDM dan kelembagaan peternak  Jumlah SDM peternak yang meningkat kompetensinya  Jumlah kelembagaan peternak yang dibina 1.710 orang 7 kelompok 1.590 orang 7 kelompok 92,98 100,00 Total capaian 106,91 B. Realisasi Anggaran

Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, pada tahun anggaran 2014, didukung dengan Anggaran sebesar Rp 114.960.975.000,-. Anggaran tersebut bersumber dari APBD

sebesar Rp 49.456.488.000,- dan APBN sebesar Rp

(32)

Penggunaan anggaran tersebut apabila diperinci dalam mendukung pencapaian sasaran sebagai berikut:

Tabel 3.7. Rincian Penggunaan Anggaran Berdasarkan Sasaran.

Sasaran Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi

(%)

(1) (2) (3) (4) (5)

Meningkatnya ketersediaan pangan asal hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH)

Program Pengembangan Agribisnis

Program Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan Peningkatan Penyediaan Pakan Hewani Yang

Aman,Sehat, Utuh dan Halal. 43.980.443.000 41.098.031.297 93,45 Meningkatnya skala usaha peternakan Program Pengembangan Agribisnis 1.573.875.000 1.233.560.321 78,38 Meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk peternakan

Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing , Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian.

2.809.570.000 2.605.489.847 93

Meningkatnya kapasitas SDM dan kelembagaan peternak

Program Pendidikan Non Formal dan Informal

Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak

3.226.689.000 3.152.049.277 97,69

Dilihat dari sisi penyerapan anggaran Tahun 2015, apabila dibandingkan Tahun 2014 maka terjadi penurunan sebesar 1,82 %, Tahun 2015 sebesar 92,1%, Tahun 2014 sebesar 93,92%.

(33)

LAMPIRAN 1

Pengukuran Perjanjian Kinerja

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

(1) (2) (3)

Meningkatnya ketersediaan pangan asal hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH)

Jumlah Produksi :  Produksi daging  Produksi telur  Produksi susu 282. kg 61.400 Kg 285.726.800 Kg 101.456.000 Kg Meningkatnya skala usaha peternakan Jumlah usaha peternakan yang berskala

agribisnis

20 PU Meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk

peternakan

 Kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB

 Jumlah pelaku usaha peternakan yang berstandar Nomer Kontrol Veteriner (NKV)

2,41% 6 PU

Meningkatnya kapasitas SDM dan kelembagaan peternak

 Jumlah SDM peternak yang meningkat kompetensinya

 Jumlah kelembagaan peternak yang dibina

1.590 orang 7 kelompok

(34)

PROGRAM ANGGARAN (Rp) KETERANGAN

(1) (2) (3)

Program Pengembangan Agribisnis 21.426.751.000 Sumber anggaran APBD Program Pemenuhan Pangan Asal Ternak

dan Agribisnis Peternakan Rakyat

54.766.766.000 Sumber anggaran APBN Dekonsentrasi 28,03 %,

Tugas Pembantuan 71,97 %

Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian

5.693.000.000 Sumber anggaran APBN Dekonsentrasi 15,5 %, Tugas Pembantuan 84,49 %

Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana Dan Sarana peranian

500.000.000 Sumber anggaran APBN dekonsentrasi 100 % Program Pendidikan Non Formal dan

Informal

2.983.800.000 Sumber anggaran APBD

Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak

(35)

LAMPIRAN 2

Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun 2015

NO JENIS

BELANJA PROGRAM KEGIATAN

JUMLAH ANGGARAN (Rp) REALISASI (Rp) SELISIH (Rp) % 1 2 3 4 5 6 7 8 A BOP PENINGKATAN KUALITAS HIDUP DAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK Pelembagaan Kearifan Lokal Perempuan Untuk Mendukung Penanggulangan Kemiskinan 242.889.000 230.695.483 12.193.517 94,98 PENGEMBANGAN AGRIBISNIS Peningkatan Produksi Peternakan 3.466.200.000 2.815.869.403 650.330.597 81,24 Optimalisasi Lab. Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) 1.434.620.000 1.361.290.575 73.329.425 94,89

(36)

1 2 3 4 5 6 7 8 Pengembangan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) dan Kesejahteraan Hewan (Kesrawan) 1.374.950.000 1.244.199.847 130.750.153 90,49 Peningkatan Balai Inseminasi Buatan (BIB) Ungaran 4.907.156.000 4.483.110.422 424.045.578 91,36 Peningkatan Pembibitan Ternak Ruminansia 3.032.115.000 3.001.458.623 30.656.377 98,99 peningkatan Pembibitan Ternak Non Ruminansia 2.312.690.000 2.246.612.706 66.077.294 97,14 Pengembangan Pelayanan Kesehatan Hewan 1.126.375.000 1.027.512.897 98.862.103 91,22

(37)

1 2 3 4 5 6 7 8 Peningkatan Laboratorium Kesehatan Hewan, Pusat Kesehatan Hewan (PUSKESWAN) dan Pos

Lalu-Lintas Ternak (PLLT) 1.541.400.000 1.492.852.524 48.547.476 96,85 Peningkatan Perencanaan, Data, dan Evaluasi Pembangunan Peternakan 657.370.000 580.605.150 76.764.850 88,32 Peningkatan Layanan Usaha dan Promosi Agribisnis 1.573.875.000 1.233.560.321 340.314.679 78,38 PENDIDIKAN NON FORMAL DAN INFORMAL Pendidikan Kemasyarakatan 2.983.800.000 2.921.353.794 62.446.206 97,91

(38)

1 2 3 4 5 6 7 8 B BAU PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Penyediaan Jasa Surat Menyurat 58.223.000 30.818.903 27.404.097 52,93 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 900.000.000 898.971.108 1.028.892 99,89 Jaminan Barang Milik Daerah 66.675.000 45.441.700 21.233.300 68,15 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor/Rumah Dinas Sekretariat Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan 178.800.000 178.740.000 60.000 99,97 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor/Rumah Dinas Balai Inseminasi Buatan 46.800.000 46.800.000 0 100

(39)

1 2 3 4 5 6 7 8 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor/Rumah Dinas Balai Pengembangan SDM Peternakan 46.800.000 42.900.000 3.900.000 91,67 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor/Rumah Dinas Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Ruminansia 31.200.000 31.200.000 0 100 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor/Rumah Dinas Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Non Ruminansia 31.200.000 31.200.000 0 100

(40)

1 2 3 4 5 6 7 8 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor/Rumah Dinas Balai Pelayanan Kesehatan Hewan 31.200.000 31.200.000 0 100 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor/Rumah Dinas Balai Pelayanan Kesehatan Masyarakat Veteriner 31.200.000 31.080.000 120.000 99,62 Penyediaan Alat Tulis Kantor Sekretariat Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan 54.000.000 53.779.000 221.000 99,59 Penyediaan Alat Tulis Kantor Balai Inseminasi

Buatan

(41)

1 2 3 4 5 6 7 8

Penyediaan Alat Tulis Kantor Balai Pengembangan SDM Peternakan

10.435.000 10.435.000 0 100

Penyediaan Alat Tulis Kantor Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Ruminansia 8.501.000 8.501.000 0 100 Penyediaan Alat Tulis Kantor Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Non Ruminansia 12.000.000 12.000.000 0 100 Penyediaan Alat Tulis Kantor Balai Pelayanan

Kesehatan Hewan

(42)

1 2 3 4 5 6 7 8

Penyediaan Alat Tulis Kantor Balai Pelayanan Kesehatan Masyarakat Veteriner 8.675.000 8.603.950 71.050 99,18 Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan Sekretariat Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan 110.000.000 109.994.200 5.800 99,99 Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan Balai Inseminasi Buatan 13.820.000 13.820.000 0 100

(43)

1 2 3 4 5 6 7 8 Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan Balai Pengembangan SDM Peternakan 15.330.000 15.330.000 0 100 Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Ruminansia 13.600.000 13.600.000 0 100 Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Non Ruminansia 12.810.000 12.810.000 0 100

(44)

1 2 3 4 5 6 7 8 Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan Balai Pelayanan Kesehatan Hewan 13.600.000 13.600.000 0 100 Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan Balai Pelayanan Kesehatan Masyarakat Veteriner 12.550.000 12.465.000 85.000 99,32 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor Sekretariat Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan 22.000.000 21.978.000 22.000 99,90

(45)

1 2 3 4 5 6 7 8 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor Balai Inseminasi Buatan 12.345.000 12.274.000 71.000 99,42 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor Balai Pengembangan SDM Peternakan 11.632.000 11.632.000 0 100 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Ruminansia 7.700.000 7.700.000 0 100

(46)

1 2 3 4 5 6 7 8 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Non Ruminansia 9.500.000 9.500.000 0 100 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor Balai Pelayanan Kesehatan Hewan 13.464.000 13.464.000 0 100

(47)

1 2 3 4 5 6 7 8 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor Balai Pelayanan Kesehatan Masyarakat Veteriner 8.551.000 8.475.500 75.500 99,12 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Sekretariat Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan 57.328.000 57.318.465 9.535 99,98 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Balai Inseminasi Buatan 11.150.000 11.150.000 0 100

(48)

1 2 3 4 5 6 7 8 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Balai Pengembangan SDM Peternakan 11.391.000 11.391.000 0 100 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Ruminansia 11.790.000 11.790.000 0 100 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Non Ruminansia 11.832.000 11.832.000 0 100 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Balai Pelayanan Kesehatan Hewan 15.783.000 15.781.600 1.400 99,99

(49)

1 2 3 4 5 6 7 8 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Balai Pelayanan Kesehatan Masyarakat Veteriner 10.714.000 10.696.000 18.000 99,83 Penyediaan Bahan Bacaan, Buku Perpustakaan, Penerbitan Buku Informasi dan Peraturan Perundang-undangan 31.500.000 31.497.500 2.500 99,99 Penyediaan Bahan Logistik Kantor Balai Perbibitan Dan Budidaya Ternak Ruminansia 2.986.038.000 2.885.092.200 100.945.800 96,62

(50)

1 2 3 4 5 6 7 8 Penyediaan Bahan Logistik Kantor Balai Perbibitan Dan Budidaya Ternak Non Ruminansia 2.489.827.000 2.446.368.085 43.458.915 98,25 Penyediaan Makanan dan Minuman 174.698.000 174.674.000 24.000 99,99 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi di dalam dan luar daerah 570.000.000 561.525.430 8.474.570 98,51 Penyediaan Jasa Pelayanan Perkantoran 2.831.623.000 2.734.530.580 97.092.420 96,57 Penyediaan Biaya Publikasi dan Dokumentasi 155.000.000 154.940.000 60.000 99,96

(51)

1 2 3 4 5 6 7 8 PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasion al 102.000.000 97.750.000 4.250.000 95,83 Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Dinas 210.000.000 209.132.000 868.000 99,59 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Sekretariat Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan 235.000.000 201.090.828 33.909.172 95,57 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Balai Inseminasi Buatan 43.000.000 43.000.000 0 100,0 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Balai Pengembangan SDM Peternakan 45.000.000 44.620.500 379.500 99,16

(52)

1 2 3 4 5 6 7 8 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Ruminansia 43.000.000 36.900.000 6.100.000 85,81 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Non Ruminansia 45.000.000 40.916.600 4.083.400 90,93 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Balai Pelayanan Kesehatan Hewan 45.000.000 44.900.000 100.000 99,78

(53)

1 2 3 4 5 6 7 8 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Balai Pelayanan Kesehatan Masyarakat Veteriner 43.000.000 42.886.000 114.000 99,73 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasion al 656.441.000 561.058.418 95.382.582 85,47 Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor 330.000.000 294.006.700 35.993.300 89,09 Pemeliharaan Rutin/Berkala Meubelair 89.250.000 88.808.460 441.540 99,51 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Kantor dan Rumah Tangga 73.500.000 73.459.300 40.700 99,94

(54)

1 2 3 4 5 6 7 8 Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat Kedokteran/ Laboratorium Balai Pelayanan Kesehatan Hewan 31.500.000 31.500.000 0 100,0 Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat Kedokteran/ Laboratorium Balai Pelayanan Kesehatan Masyarakat Veteriner 31.500.000 30.825.000 675.000 97,86 Pemeliharaan Rutin/Berkala Buku-Buku Perpustakaan 13.125.000 13.104.000 21.000 99,84 Pemeliharaan Rutin/ Berkala Arsip 15.750.000 15.250.000 500.000 96,83

(55)

1 2 3 4 5 6 7 8 Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor 11.189.412.000 10.676.578.060 512.833.940 95,42 PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya 119.010.000 113.827.500 5.182.500 95,65 PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR Pendidikan dan Pelatihan Formal 250.000.000 246.540.000 3.460.000 98,62

Jumlah B dan Rata-rata % B 24.803.048.000 23.794.297.537 1.008.750.463 95,91

(56)

BAB IV PENUTUP

A. Tinjauan Umum Capaian Kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah sebagai SKPD teknis yang mempunyai tugas pokok menyusun kebijakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan urusan pemerintah di bidang peternakan dan kesehatan hewan mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan di bidang peternakan dan kesehatan hewan pada masyarakat berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas pembantuan dengan fungsinya antara lain :

1. Perumusan kebijakan tekhnis bidang peternakan dan kesehatan hewan;

2. Penyelenggaran urusan pemerintah dan pelayanan umum bidang peternakan dan kesehatan hewan;

3. Pembinaan dan Fasilitasi bidang peternakan dan kesehatan hewan lingkup peopinsi dan kabupaten/kota.;

4. Pelaksanaan tugas di bidang kesehatan hewan, kesehatan masyarkat veteriner dan kesejahteraan hewan,produksi dan usha peternakan;

5. Pemantauan,evaluasi dan pelaporan bidang peternakan dan kesehatan hewan

6. Pelaksanaan kesekretariatan dinas;

7. Pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(57)

Agar pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut berjalan secara optimal maka diperlukan pengelolaan SDM, sumber dana dan sarana prasarana secara efektif dan efisien.

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam

melaksanakan tugasnya di tahun anggaran 2015 dapat dikatakan berhasil, karena semua target sasaran yang telah ditetapkan dicapai dengan ketegori Sangat Baik. Hal tersebut didukung dengan data sebagai berikut:

1. Hasil Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) tercapai

sebesar 102,75%, dengan rincian masing–masing

pencapaian indikator kinerja: 1) 96,40%; 2) 97,43%; 3) 98,15%; 4) 125%; 5) 100,41%; 6) 111,67%; 7) 92,98%; 8) 100%.

2. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah, sampai dengan akhir tahun 2015 mampu melakukan efisiensi anggaran dengan rincian masing-masing pencapaian sasaran sebagai berikut: 1) 6,55%; 2) 21,62% dan 3) 7%; 4) 2,31%.

B. Strategi Untuk Peningkatan Kinerja di Masa Datang

Strategi yang diperlukan guna meningkatkan kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan di masa mendatang antara lain:

1. Prioritas pengembangan pembangunan peternakan di arahkan untuk perbaikan mutu bibit, Pembangunan

peternakan dan kesehatan hewan memperhatikan

pengembangan pakan ternak yang murah dan berkualitas,

(58)

pengawasan dan pengujian kualitas produk asal hewan. Implentasi kebijakan tersebut meliputi :

a. Peningkatan produksi dan produktivitas ternak melalui perbaikan mutu bibit, pengembnagan pakan ternak murah dan berkualitas, alsin peternakan, peningkatan pelayanan keswan, pengawasan dan pengujian kualitas produk asal hewan.

b. Pengembangan dan pengujian kualitas produk asal hewan.

2. Mengembangkan kawasan peternakan berbasisi komoditas strategi dan unggulan lokal yang berkelanjutan di dukung penerapan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan. 3. Peningkatan SDM melalui :

a. Pendidikan formal/pelatihan/bimtek/magang/in house

training/pembinaan aparatur untuk mendukung

pembangunan peternakan.

b. Prioritas pengembangan jabatan fungsional khusus di arahkan untuk medis veteriner, paramedis veteriner, pengawas bibit ternak, pengawas mutu pakan, pengawas mutu hasil pertanian (PMHP), dan analis pemasaran hasil pertanian (APHP).

4. Fasilitasi sistem informasi dan tekhnologi untuk

mengembangkan jaringan dan informasi pasar.

5. Penambahan dan perbaikan sarana dan prasarana secara bertahap.

6. Fasilitasi pembiayaan di arahkan untuk meningkatkan skala usaha dan pemberdayaan kelompok ternak.

7. Upaya pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan dilakukan melalui kegiatan survailans, pengobatan, vaksinasi dan desinfeksi. Pendataan penyakit secara cepat dengan

(59)

penerapan aplikasi iSIKHNAS (integrasi Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional) serta standarisasi prosedur pengawasan lalu lintas ternak antar daerah.

8. Peningkatan kesadaran masyarakat konsumen dan pelaku usaha terhadap produk hewan yang tidak ASUH (daging

glonggongan, pencampuran daging sapi dengan

babi/celeng, penambahan bahan kimia yang membahayakan kesehatan), upaya yang dilakukan adalah sosialisasi, pembinaan dan pengawasan produk hewan untuk menjamin keamanan dan ketenteraman batin masyarakat, serta dukungan pengembangan labotarorium Kesmavet yang terakreditasi.

9. Penjaminan produk hewan yang ASUH memerlukan sosialisasi, pembinaan dan pengawasan dengan kegiatan Program Monitoring dan Surveilans Residu-Cemaran Mikroba (PMSR-CM) kepada seluruh stakeholders, melalui pengendalian zoonosis, penerapan kesejahteraan hewan dan pengawasan hygiene sanitasi pada unit usaha produk hewan.

10. Membangun konsep desa berdikari, yaitu satu kesatuan desa di Jawa Tengah yang saling mendukung dan terkait dalam mewujudkan kedaulatan pangan dan kedaulatan energi, untuk mengurangi pengangguran dan kemiskinan di desa.

11. Melakukan proses untuk mendapatkan dukungan surat edaran dari Direktur Jenderal PKH terhadap pelarangan penggunaan hormon pertumbuhan untuk penggemukan ternak ke Pemerintah Provinsi dan diteruskan pada Pemerintah Kabupaten/Kota secara berjenjang.

(60)

Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 untuk SKPD Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, semoga dapat menjadi bahan pertimbangan/evaluasi untuk kegiatan/kinerja yang akan datang.

Semarang, Februari 2016

KEPALA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI JAWA

TENGAH

Ir. AGUS WARIYANTO, SIP, MM

Pembina Utama Muda

Gambar

Tabel                                         Teks                                     Halaman
Tabel  3.2.  Jumlah  Produksi  Ternak  Tahun  2015  (Angka  Sementara/ASEM).
Tabel 3.5.  Jumlah Masyarakat Peternakan yang Mendapatkan  Pelatihan Bidang Peternakan
Tabel 3.6.  Total Capaian Sasaran Strategis Dinas Peternakan  dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah Tahun  2015
+2

Referensi

Dokumen terkait

Secara umum capaian indikator pada Meningkatnya Kualitas Penanganan masalah bidang Kesehatan, Pemberdayaan perempuan dan Keluarga Berencana serta

(1) Wilayah Kecamatan Kedunghalang di wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor setelah dikurangi dengan desa-desa sebagaima- na dimaksud dalam Pasal 2 huruf d dan ditambah dengan

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj- IP) Dinas Perumahan dan Kawasan permukiman Kabupaten Demak disusun guna memberikan gambaran tentang pencapaian kinerja Dinas

Pada permainan angklung setiap siswa akan memainkan satu buah angklung yang mewakili satu buah nada dari rangkaian alunan melodi dari sebuah repertoar lagu yang

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi tugas akhir yang diwajibkan untuk

Menindaklanjuti Peraturan menteri Pendayagunaan Aparatur Negar dan refrmasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan

Brebes, Jepara dan Demak dengan jumlah petambak garam sebanyak 12.410 orang. Hal ini turut berperan dalam meningkatkan pendapatan petambak garam di Jawa Tengah, selain

Berdasarkan Perjanjian Kinerja tahun 2017 yang telah disepakati antara Kepala Balai dan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, capaian masing-masing