• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMPARASI PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KOMPETENSI KEAHLIAN DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR KABUPATEN KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KOMPARASI PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KOMPETENSI KEAHLIAN DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR KABUPATEN KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2016/2017"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

KOMPARASI PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KOMPETENSI KEAHLIAN DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR KABUPATEN KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Khotimah

Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail: otykhoty@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan prestasi belajar matematika yang signifikan antar kompetensi keahlian yaitu Akuntansi, Administrasi Perkantoran, dan Tata Niaga kelas X, XI, dan XII di SMK Negeri 1 Karanganyar Kabupaten Kebumen tahun pelajaran 2016/2017. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuntitatif dengan metode komparatif k sampel, populasi penelitian yakni semua siswa SMK Negeri 1 Karanganyar sebanyak 1141 siswa.

Pengambilan sampel menggunakan teknik propotionatestratifiedrandom sampling diambil sebanyak 270 siswa menggunakan tabel Isaac dengan taraf kesalahan 5%. Teknik pengumpulan data dengan metode dokumentasi menggunakan rapor semester ganjil. Statistik uji yang digunakan untuk menguji hipotesis menggunakan Statistik Nonparametrik yaitu Analisis Varians Satu Jalan Kruskal-Walls. Hasil pengolahan data diperoleh harga Hhitung= 40,7656dan tabel = 5,991; karena Hhitung > tabel maka H0 ditolak dan Haditerima, hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar matematika siswa yang signifikan ditinjau dari kompetensi keahlian di SMK Negeri 1 Karanganyar Kabupaten Kebumen Tahun Pelajaran 2016/2017.

Kata kunci: prestasi belajar, matematika, kompetensi keahlian

PENDAHULUAN

Kualitas pendidikan sangat erat hubungannya dengan prestasi belajar yang dicapai siswa. Jika prestasi belajar siswa memuaskan maka dapat dikatakan bahwa pendidikan berhasil. Pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan tentu berbeda dengan pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Pertama. Pada masa transisi dari jenjang Sekolah Menengah Pertama ke tingkat Sekolah Menengah Kejuruan tentu memiliki banyak perubahan dan faktor yang mempengaruhi cara belajar dan prestasi belajar. Sekolah lanjutan setelah SMP yang paling banyak diminati tentu sekolah menengah kejuruan yang memiliki banyak kompetensi keahlian sesuai minat siswa dan lulus dari SMK dapat meneruskan kerja atau meneruskan pendidikan di jenjang berikutnya. Setiap saat dalam kehidupan pasti terjadi proses belajar mengajar. Belajar selalu berkenaan dengan

(2)

menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Ketika seseorang telah belajar maka akan menghasilkan prestasi.

Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan suatu kegiatan. Djamarah (2012: 19) berpendapat bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan dan diciptakan, baik secara individual maupun kelompok.

Matematika selama ini dikenal sebagai pelajaran yang membosankan dan sulit.

Depdiknas (2008: 888) menyatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang bilangan- bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan. Matematika berfungsi mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, menurunkan dan menggunakan rumus matematika yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari melalui materi pengukuran dan geometri, aljabar, dan trigonometri.

prestasi belajar matematika adalah hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya setelah menempuh kegiatan belajar dalam suatu mata pelajaran matematika.

Perkembangan zaman menuntut pembinaan sumber daya manusia yang berkualitas. Daya saing Indonesia dalam menghadapi persaingan antar negara maupun perdagangan bebas sangat ditentukan oleh kebutuhan dari pembinaan SDM-nya. Salah satu upaya negara dalam pemenuhan SDM level menengah yang berkualitas adalah pembinaan pendidikan kejuruan.

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional pasal 15 Depdiknas (2006: 8) disebutkan bahwa Pendidikan Kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik untuk bekerja dalam bidang tertentu. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan kejuruan yang memiliki tugas mempersiapkan siswa dengan membekali pengetahuan dan keterampilan untuk dapat bekerja sesuai kompetensi dan program keahlian, memiliki daya adaptasi dan daya saing yang tinggi untuk memasuki lapangan kerja. Pendidikan kejuruan tidak hanya menyiapkan sikap, kebiasaan serta nilai-nilai yang di perlukan untuk terjun ke dunia kerja. Kompetensi keahlian di jenjang pendidikan di SMK, khususnya di SMK Negeri 1 Karanganyar yaitu kompetensi keahlian Akuntansi, Administrasi Perkantoran, dan Tata Niaga.

(3)

Toto Sucipto (2014: 2) menyatakan bahwa Akuntansi adalah proses pencatatan, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan informasi ekonomi suatu perusahaan dan menafsirkan informasi keuangan tersebut untuk mengambil keputusan bisnis sebuah perusahaan. Kegiatan akuntansi meliputi tiga tahap, yaitu tahap pencatatan, tahap pengikhtisaran, dan tahap pelaporan. Kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran adalah suatu program keahlian yang dituntut memiliki wawasan ilmu pengetahuan serta keterampilan dalam bidang administrasi. Ika Widiyanti (2014: 2) menyatakan bahwa administrasi adalah kegiatan ketatausahaan yang meliputi kegiatan catat-mencatat, surat- menyurat, pembukuan dan pengarsipan surat serta hal-hal lainnya yang dimaksudkan untuk menyediakan informasi serta mempermudah memperoleh informasi kembali jika dibutuhkan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa administrasi perkantoran merupakan segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam suatu bentuk kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Kompetensi keahlian Tata Niaga atau sering di sebut dengan pemasaran merupakan suatu program keahlian yang dituntut memiliki wawasan ilmu pengetahuan serta keterampilan dalam bidang ilmu ekonomi. Tata Niaga tidak lain merupakan ilmu ekonomi. Maksum Habibi dan Gunadi (2014: 5) menyatakan bahwa ilmu ekonomi merupakan bidang ilmu pengetahuan yang sangat luas ruang lingkupnya. Ilmu ekonomi didefinisikan sebagai suatu studi bagaimana individu dan masyarakat memilih menggunakan sumber daya yang langka (scarcity) untuk memproduksi barang dan jasa kemudian mendistribusikannya kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan konsumsi.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar matematika ditinjau dari antar kompetensi keahlian kelas X, XI, dan XII SMK Negeri 1 Karanganyar Kabupaten Kebumen tahun pelajaran 2016/2017.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode komparatif k sampel. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X, XI, dan XII SMK Negeri 1 Karanganyar Kabupaten Kebumen. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2017.

(4)

random samplingdiambil sebanyak 270 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan

dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan Statistik Nonparametrik yaitu Analisis Varians Satu Jalan Kruskal-Walls.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan Hasil perhitungan menunjukkan bahwa data prestasi belajar matematika siswa kelas X, XI, dan XII SMK Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2016/2017 kompetensi keahlian Akuntansi, kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran dan kompetensi keahlian Tata Niaga berdistribusi tidak normal dan prestasi belajar matematika siswa kelas X, XI, dan XII SMK Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2016/2017 kompetensi keahlian Akuntansi, kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran dan kompetensi keahlian Tata Niaga bersifat homogen. Pengujian normalitas dan homogenitas data sampel diketahui data berasal dari populasi yang tidak normal sehingga pengolahan data menggunakan Statistik Nonparametris. Statistik Nonparametris yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis varians satu jalan kruskal-walls.

Melihat antara kompetensi keahlian Akuntansi dan Administrasi Perkantoran memiliki perbedaan dalam prestasi belajar matematika, kompetensi keahlian Akuntansi memperoleh hasil rangking yaitu R1 = 17583 sedangkan kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran memperoleh hasil rangking yaitu R2 = 10651,5. Kesimpulan menunjukan bahwa perolehan rangking kompetensi keahlian Akuntansi lebih besar dari perolehan rangking kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran. Hal ini karena siswa kompetensi keahlian Akuntansi terbiasa dengan pelajaran yang berhubungan dengan menghitung dan mengelola uang, sedangkan siswa kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran berhubungan dengan masalah administrasi kantor seperti arsip dan surat menyurat.

Melihat kompetensi keahlian Akuntansi dan Tata Niaga juga berbeda, kompetensi keahlian Tata Niaga memperoleh hasil rangking yaitu R3 = 8350,5 menyatakan bahwa kompetensi keahlian Tata Niaga memiliki rangking paling rendah dibandingkan kompetensi keahlian Akuntansi dan Administrasi Perkantoran. Kompetensi keahlian Tata Niaga memiliki siswa yang mempelajari tentang keuangan juga kearsipan serta tentang pemasaran, sehingga karena banyak yang dipelajari dan terlalu rumit mengakibatkan

(5)

rangking terendah dalam mata pelajaran matematika. Tidak hanya itu saja, kemampuan awal saat penerimaan siswa baru dengan sistem pembobotan dimana kompetensi keahlian Akuntansi memiliki jumlah bobot tertinggi kemudian disusul dengan kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran lalu kompetensi keahlian Tata Niaga.

Keadaan kemampuan berfikir siswa dan lingkungan ataupun berbeda guru juga dapat memotivasi prestasi belajar siswa. Melihat keadaan tersebut menyatakan bahwa memang berbeda dan terdapat perbedaan antara kompetensi keahlian Akuntansi, Administrasi Perkantoran dan Tata Niaga. Dari uji hipotesis penelitian diketahui Hhitung = 40,7656dan χ tabel = 5,591. Karena Hhitung > χ tabel sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan bah-wa terdapat perbedaan prestasi belajar matematika siswa yang signifikan ditinjau dari kompetensi keahlian SMK Negeri 1 Karanganyar Kabupaten Kebumen Tahun Pelajaran 2016/2017. Dengan demikian, untuk berprestasi tidak perlu memperhatikan asal-usul kompetensi keahlian siswa. Apapun kompetensi keahlian yang dipilih oleh siswa semua baik, yang terpenting semangat belajar dan rajin belajar demi kelancaran dan keberhasilan mendapat prestasi belajar siswa itu sendiri.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan pengolahan data diperoleh hasil penelitian yang telah diuraikan pada BAB IV. Diperoleh hasil rangking yaitu R1 = 17583; R2 = 10651,5; dan R3 = 8350,5; rangking siswa tertinggi diperoleh siswa kompetensi keahlian Akuntansi dengan R1 sebesar 17583;

R2 kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran sebesar 10651,5; R3 kompetensi keah- lian Tata Niaga sebesar 8350,5. Harga Hhitung = 40,7656 dibangingkan dengan Chi Kuad- rat ( ) dengan dk = 2, taraf signifikan 5% maka harga tabel = 5,591. Karena Hhitung = 40,7656> tabel = 5,591 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan penelitian ini adalah ada perbedaan prestasi belajar matematika yang signifikan ditinjau dari antar kompetensi keahlian SMK Negeri 1 Karanganyar Kabupaten Kebumen tahun pelajaran 2016/2017.

Berdasarkan hasil dan pembahasan maka peneliti memberikan saran sebagai berikut: (1) Bagi siswa yang berasal dari kompetensi keahlian Tata Niaga jangan merasa

(6)

memandang kompetensi keahlian lainnya. (2) Bagi guru diharapkan memberi perhatian le-bih kepada siswa dari kompetensi keahlian yang terendah sehingga mereka pun mam-pu bersaing sama dalam berprestasi serta guru diharapkan tidak membeda- bedakan siswa dari kompetensi keahlian apapun. (3) Bagi orang tua diharapkan memberikan perha-tian terhadap anak-anaknya, khususnya dalam memenuhi sarana belajar yang dibutuhkan sehingga kegiatan belajarnya tidak terganggu. (4) Bagi peneliti selanjutnya, penulis ha-rapkan meninjak lanjuti penelitian ini untuk mengembangkan penelitian yang terkait dengan penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Budiyono. 2004. Statistika untuk Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

EvelineSiregar & Hartini Nara. 2014. Teori Belajar dan Pembelajarannya. Bogor:

Galia Indonesia.

Maksum Habibi & Gunadi. 2014. Pengantar Ekonomi dan BisnisBidang Keahlian Bisnis dan Manaemen. Jakarta: Yudhistira

Nana Sudjana,. 2009. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. 2012. Statistik Nonparametris.Bandung: Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI... PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat fisik biji kopi (warna, kadar air, bulk density) yang dihasilkan dari tiga perlakuan penundaan pulping yaitu

Ulrich dan Eppinger (2001) dalam bukunya menuliskan ―k esuksesan ekonomi suatu perusahaan manufaktur tergantung kepada kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan

Iklan Layanan Masyarakat Satuan Lalu Lintas Polres Sleman Versi Light On.

Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) adalah badan eksekutif organisasi kemahasiswaan di tingkat jurusan sebagai pelaksana program kerja kegiatan kemahasiswaan sesuai dengan

IMPLEMENTASI ALGORITMA CAMELLIA DENGAN KUNCI 128 BIT PADA ENKRIPSI DAN DEKRIPSI ISI PESAN ELCTRONIC MAIL (EMAIL).. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ Analisis Kualitas Perairan Pantai Sei Nypah, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Berdagai, Sumatera Utara ” adalah benar merupakan

Berdasarkan mutu perairan Pantai Sei Nypah dilihat dari indeks pencemaran dan storet termasuk untuk stasiun 1, stasiun 2 dan 3 termasuk dalam golongan tercemar ringan.. Kata