• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MATERI CIRI-CIRI MAHLUK HIDUP MELALUI DISCOVERY LEARNING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MATERI CIRI-CIRI MAHLUK HIDUP MELALUI DISCOVERY LEARNING"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MATERI CIRI-CIRI MAHLUK HIDUP MELALUI DISCOVERY LEARNING PADA SISWA

KELAS III SD NEGERI 2 PUTRI BETUNG KABUPATEN GAYO LUES TAHUN 2020/2021

Oleh :

SUMARNI, S.Pd NIP.197910012007012003

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

SD NEGERI 2 PUTRI BETUNG KABUPATEN GAYO LUES TAHUN 2020

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Gayo Lues, 10 Juni 2021

Supervisor I Guru

SUMATNI, S,Pd

LAPORAN TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU

PENGETAHUAN ALAM MATERI CIRI-CIRI MAHLUK HIDUP MELALUI DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS III SD

NEGERI 5 TRIPE JAYA

KABUPATEN GAYO LUES TAHUN 2020/2021

(3)

DAFTAR ISI

I. Pendahuluan...6

A. Latar Belakang Masalah ... 6

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran ... 8

1. Manfaat Teoritik ... 8

2. Manfaat Praktik ... 8

II. Kajian Pustaka... 8

A. Meningkatkan Hasil Belajar ... 8

1. Pengertian Belajar ... 8

2. Pengertian Hasil Belajar ... 9

3. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 9

B. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... 9

1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam ... 9

2. Materi Ciri-ciri Khusus Mahluk Hidup Hewan ... 10

C. Discovery Learning ... 11

1. Pengertian Discovery Learning ... 11

2. Sintak Discovery Learning ... 11

3. Kelebihan dan Kekurangan Discovery Learning ... 11

III. Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ... 12

A. Subjek Tempat dan Waktu Penelitian ... 12

B. Deskripsi per Siklus ... 12

1. Tahapan Siklus I ... 12

2. Tahapan Siklus II ... 15

(4)

IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan... 18

A. Deskripsi Per Siklus ... 18

1. Hasil Penelitian Siklus I ... 18

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 24

1. Siklus I ... 24

2. Siklus II ... 24

3. Grafik Hasil Belajar Peserta Didik Per Siklus ... 24

4. Grafik Rerata Nilai Hasil Belajar Peserta Didik Per Siklus ... 25

V. Simpulan dan Saran Tindak Lanjut ... 26

A. Simpulan ... 26

B. Saran Tindak Lanjut ... 27

DAFTAR PUSTAKA ... 28

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I ... 29

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II ... 31

LAMPIRAN DATA HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK ... 33

LAMPIRAN LEMBAR SOAL ... 34

Alat Penilaian Kemampuan Guru I ... 35

(5)

ABSTRAK

Sirem 2021. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Materi Ciri-Ciri Mahluk Hidup Melalui Discovery Learning Pada Siswa Kelas III SD Negeri 2 Putri Betung Kabupaten Gayo Lues Tahun 2020/2021.

Kata Kunci: Hasil Belajar IPA, Discovery Learning

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada tingkat sekolah dasar cenderung diajarkan di dalam kelas dan menggunakan metode klasik berupa ceramah, latihan soal, maupun tugas dari guru. pendidik harus mampu memberikan inovasi dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan berbagai strategi guna meningkatkan hasil pembelajaran peserta didik terutama dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Adapun penggunaan strategi dengan pendekatan discovery learning diharapkan akan meningkatkan hasil belajar siswa. Pemahaman mengenai pendekatan discovery learning yang mendalam oleh pendidik diharapkan akan membantu guru dalam melakukan kegiatan belajar mengajar guna mencapai tujuan pendidikan yang lebih bermakna.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam materi ciri-ciri mahluk hidup menggunakan discovery learning.

Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas III di SD Negeri 2 Putri Betung dengan jumlah peserta didik 10 orang yang terdiri atas 6 laki-laki dan 4 perempuan.

Adapun tempat pelaksanaan yaitu di Kelas III SD Negeri 2 Putri Betung.

Pada pra siklus, peserta didik yang mencapai nilai ketuntasan minimal hanya 1 orang (10%) sedangkan pada siklus I peserta didik yang mencapai nilai ketuntasan minimal meningkat menjadi 4 orang (40%) dan pada siklus II seluruh peserta didik telah mencapai nilai ketuntasan minimal yaitu 10 orang (100%).

Begitu pula dengan nilai rerata pada pra siklus diperoleh nilai rerata hasil belajar diperoleh adalah 46, siklus I nilai rerata hasil belajar yang diperoleh adalah 61 dan siklus II nilai rerata nilai hasil belajar yang diperoleh adalah 90. Maka dari itu menunjukkan bahwa metode discovery learning pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Materi Ciri-Ciri Khusus Mahluk Hidup Hewan dapat meningkatkan nilai rerata kelas III SD Negeri 2 Putri Betung dan dianggap berhasil.

Kepada pendidik di SD Negeri 2 Putri Betung Kecamatan Putri BetungKabupaten Gayo Lues dalam upaya meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam Materi Ciri-ciri Khusus Mahluk Hidup Hewan dapat menggunakan Metode Discovery Learning.

(6)

I. Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana yang dilakukan untuk melaksanakan suasana belajar guna meningkatkan kemampuan spiritual keagamaan, mengendalikan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan peserta didik. Tujuan pelaksanaan pendidikan salah satunya adalah meningkatkan kecerdasan dan keterampilan yang diperlukan dalam menghadapi masa depan peserta didik. Peran pendidik sangat urgen sebagai ujung tombak dalam melaksanakan pendidikan di kelasnya masing-masing.

Dewasa ini, kegiatan belajar mendapatkan tantangan tersendiri dari internal diri peserta didik. Kurangnya minat, antusias, dan semangat dalam proses kegiatan belajar berdampak pada rendahnya hasil belajar peserta didik tersebut. Pendidik dalam fungsinya sebagai inovator berupaya untuk melakukan proses pentransferan ilmu, skill dan nilai seluas-luasnya sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Dengan demikian, pendidik berupaya semaksimal mungkin untuk menekan hambatan dalam proses pentrasferan ilmu, skill dan nilai. Oleh karena itu menjadi penting pendidik dalam menguasai kompetensi pedagogik salah satunya adalah kemampuan menguasai kelas dengan mengunakan berbagai strategi dan media guna meningkatkan hasil pembelajaran peserta didik.

Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mengajarakan tentang pengetahuan, skill dan nilai yang berkaitan dengan pengetahuan alam. Dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan, pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam hendaknya diajarkan melalui pembelajaran di kelas maupun pengadaan praktik. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada tingkat sekolah dasar cenderung diajarkan di dalam kelas dan menggunakan metode klasik berupa ceramah, latihan soal, maupun tugas dari guru. Kecenderungan ini didukung dengan kegiatan belajar yang hanya mendengarkan dan mencatat informasi dari guru. Hal ini menandakan gurulah sebagai satu-satunya sumber belajar. Selain itu peserta didik cenderung diberikan hafalan-hafalan tertentu sehingga pada tingkat pemahaman masih tergolong rendah.

Starategi pembelajaran merupakan salah satu kompetensi wajib dikuasai oleh pendidik yang tergolong pada kompetensi pedagogik. Strategi pembelajaran

(7)

sendiri dapat dimaknai sebagai sebuah rangkaian perencanaan yang berisi tahapan kegiatan yang didesain dengan sedemikian rupa guna mencapai tujuan-tujuan pembelajaran tertentu. Pada ruang lingkup yang lebih mendalam strategi mencakup kepada pendekatan, model, teknik dan metode pembelajaran secara lebih terperinci.

Tujuan keberadaan strategi pembelajaran adalah terlayaninya kebutuhan peserta didik terkait cara berfikir yang lebih baik sehingga pelaksanaan pembelajaran akan menghasilkan tujuan pembelajaran optimal.

Berbagai permasalah terkait pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada tingkat sekolah dasar cenderung diajarkan di dalam kelas dan menggunakan metode klasik berupa ceramah, latihan soal, maupun tugas dari guru ini juga di temui pada kelas III SD Negeri 2 Putri Betung. Dengan demikian pendidik harus mampu memberikan inovasi dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan berbagai strategi guna meningkatkan hasil pembelajaran peserta didik terutama dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Adapun penggunaan strategi dengan pendekatan discovery learning diharapkan akan meningkatkan hasil belajar siswa.

Pemahaman mengenai pendekatan discovery learning yang mendalam oleh pendidik diharapkan akan membantu guru dalam melakukan kegiatan belajar mengajar guna mencapai tujuan pendidikan yang lebih bermakna.

Untuk lebih memahami permasalahan tersebut, maka sangat penting diadakan Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul “UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MATERI CIRI-CIRI MAHLUK HIDUP MELALUI DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 2 PUTRI BETUNG”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Materi Ciri-Ciri Mahluk Hidup Melalui Discovery Learning Pada Siswa Kelas III SD Negeri 2 Putri Betung Kabupaten Gayo Lues Tahun 2020/2021”.

(8)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam materi ciri-ciri mahluk hidup menggunakan discovery learning.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran 1. Manfaat Teoritik

a. Menemukan pendekatan dan strategi pembelajaran yang tepat dan lebih bervariasi.

b. Pemahaman peserta didik menggunakan discovery learning pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam meningkat.

2. Manfaat Praktik a. Manfaat bagi Peneliti

Manfaat bagi peneliti adalah menambah keilmuan dan pengalaman dalam dunia pendidikan untuk menjadi seorang pendidik yang profesional b. Manfaat bagi Guru

Menambah pengetahuan tentang discovery learning

Memperoleh gambaran tentang dampak penggunaan discovery learning terhadap hasil belajar peserta didik

Memotivasi untuk senantiasa melakukan inovasi dalam pembelajaran c. Manfaat bagi Sekolah

Memberikan pemikiran baru sebagai acuan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran

II. Kajian Pustaka

A. Meningkatkan Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu aktivitas atau proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap maupun mengokohkan kepribadian (Suyono:9). Belajar juga dapat diartikan seabagi serangkaian proses dimana organisme melakukan perubahan perilaku akibat dari pengalaman yang telah diperolehnya. (Susanto:1). Belajar merupakan perilaku yang muncul atau berubah sebagai akibat respon terhadap sebuah situasi (Hilgard

(9)

dalam Suryono:100). Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan pemerolehan pengetahuan, keterampilan dan nilai dari sebuah rangkaian proses interaksi dengan komponen belajar yang dapat merubah prilaku organisme.

2. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan tujuan belajar atau ketercapaian tujuan dari serangkaian proses belajar yang dilakukan oleh peserta didik sehingga mampu menguasai kompetensi-kompetensi tertentu. Jika dilihat dari sisi peserta didik hasil belajar merupakan tingkat perubahan perkembangan mental lebih baik dari sebelum belajar. Wujud perkembangan tersebut mencakup segi kognitif, afektif dan psikomotorik. Sedangkan hasil belajar dari sisi guru adalah terselesaikannya bahan ajar dan tercapainya kompensi pada peserta ajar. Maka dapat disimpulkan hasil belajar merupakan tercapainya tujuan belajar dalam bentuk kompetensi sebagai hasil akibat dari proses belajar.(K. Brahim 2007:39)

3. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Secara garis besar faktor yang mempengaruhi hasil belajar terbagi kedalam dua aspek yaitu faktor internal dan faktor eksternal.(Johnson 2006:158)

a. Faktor internal merupakan faktor mempengaruhi hasil belajar yang berasal dari dalam diri peserta didik. Adapun yang menjadi ruang lingkup faktor internal meliputi faktor jasmani (faktor yang merupakan bagian kesehatan peserta didik), faktor psikologi (merupakan faktor yang berkaitan dengan mental, pikiran dan perilaku manusia seperti intelegensi, minat, bakat, perhatian, dan kematangan).

b. Faktor eksternal merupakan faktor mempengaruhi hasil belajar yang berasal dari luar diri peserta didik. Adapun yang menjadi ruang lingkup faktor eksternal adalah faktor keluarga, sekolah dan masyarakat.

B. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan dengan objek kajiannya merupakan benda-benda alam. Benada alam yang diamati dalam bentuk fenomena (gelaja alam) selanjutnya mendapat kajian yang secara

(10)

sistematis dan continue akan menghasilkan konsep ilmu yang dikenal dengan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Berdasarkan ruang lingkupnya, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) terbagi kedalam dua sifat, yaitu objek yang bersifat konkret dan objek yang bersifat abstrak.(Hosnan.2014)

2. Materi Ciri-ciri Khusus Mahluk Hidup Hewan

Setiap mahluk hidup memiliki ciri-ciri khusus dengan tujuan tertentu.

Tujuan tersebut diantaranya adalah mendapatkan makanan, mempertahankan hidup dari keadaan alam dan serangan musuh.(Kusnin) Ada beberapa hewan yang memiliki ciri-ciri khusus, diantaranya adalah:

a) Kelelawar. Kelelawar merupakan hewan yang memperoleh makanannya di malam hari. Kelelawar memiliki ciri-ciri khusu yaitu mampu mengeluarkan jeritan suara. Suara tersebut digunakan untuk menangkap mangsanya dengan memantulkan suara tersebut akan menunjukkan letak mangsanya.

Kemampuan khusu tersebut disebut dengan ekolokasi.

b) Cicak. Cicak merupakan hewan yang memiliki ciri-ciri khusus yaitu memiliki rambut-rambut halus pada telapak kaki dan perutnya. Hal ini yang mengakibatkan cicak mampu menempel di dinding dan berjalan vertical melawan gravitasi. Selain itu cicak memiliki kemampuan khusus lain yaitu mampu memutuskan ekor, ekor yang putus akan tumbuh seperti biasanya, kemampuan ini disebut autotomy.

c) Bebek. Bebek merupakan hewan yang memiliki ciri khusus yaitu ciri khusu pada kaki dan bulu. Hal ini menyebabkan bebek mampu berenang dan memudahkan mencari makan. Selaput yang berada di kaki bebek mengakibatkan bebek mampu berjalan diatas lumpur tanpa terperosok, sedangkan bulu bebek menyebabkan bebek mampu menyeimbangkan berat tubuhnya saat berada di atas air.

d) Unta. Unta memiliki ciri khusus yaitu mampu hidup di gurun pasir yang kering dan curah hujan yang rendah. Unta memiliki punuk yang berisi lemak sebagai cadangan makanan sehingga mampu bertahan di cuaca yang ekstrem. Selain itu memiliki bulu mata yang panjang dengan fungsi menghalangi cahaya matahari dan menghalangi pasir.

(11)

e) Bunglon. Bunglon merupakan ciri khusus yaitu memiliki kemampuan berganti-ganti warna kulit. Kemampuan ini menyebabkan bunglon mampu menyesuaikan warna dengan kondisi lingkungannya.

C. Discovery Learning

1. Pengertian Discovery Learning

Discovery Learning merupakan model pembelajaran yang menyikap penemuan dengan memahami konsep, arti dan hubungan melalui proses intuitif hingga memperoleh kesimpulan. (Cahyo, 2013:100)

2. Sintak Discovery Learning

Menurut Burner dalam Bahri (2006:19) adapun langkah-langkah (sintak) model pembelajaran discovery learning adalah:

a) Pemberian rangsangan (stimulation)

b) Penyataan/identifikasi masalah (problem statement) c) Pengumpulan data (data collection)

d) Pengolahan data (data processing) e) pembuktian (verification)

f) Menarik kesimpulan (generalization)

3. Kelebihan dan Kekurangan Discovery Learning

Adapun kelebihan discovery learning adalah sebagai berikut:

a) Melaksanakan pembelajaran secara pastisipasi aktif bagi peserta didik.

b) Meningkatkan rasa ingin tahu peserta didik

c) Menumbuhkan semangat belajar sepanjang hayat dengan meningkatkan keterampilan-keterampilan

d) Memotivasi peserta didik dengan kesempatan eksperimen

e) Mengkonstruksi pembelajaran dengan pengetahuan awal yang dimiliki peserta didik

f) Membangun kemandirian peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran secara otonomi

g) Menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap kesalahan yang dilakukan serta hasil-hasil laporan yang dikerjakan

h) Mengembangkan kreatifitas dan pemecahan masalah

(12)

i) Menemukan hal baru yang belum tergambar sebelumnya setelah melakukan pengumpulan informasi dan proses belajar

Sedangkan kelemahan yang terdapat pada discovery learning adalah:

a) Peserta didik kadang kebingungan dengan tidak tersedianya kerangka kerja ataupun rubric.

b) Terbentuknya pemikiran individual yang berbenturan (miskonsepsi)

c) Apabila pendidik tidak jeli dalam melihat peserta didik yang lemah dalam kecenderungan belajar, maka peserta didik tersebut akan tetap berada di bawah standar

III. Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran A. Subjek Tempat dan Waktu Penelitian

Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas III di SD Negeri 2 Putri Betung dengan jumlah peserta didik 10 orang yang terdiri atas 6 laki-laki dan 4 perempuan. Adapun tempat pelaksanaan yaitu di Kelas III SD Negeri 2 Putri Betung. Dengan waktu penelitian yaitu 19 April 2021 (Siklus I) dan 26 April 2021 (Siklus II).

B. Deskripsi per Siklus

Pelaksanaan pembelajaran dilakukan pada senin 19 April 2021 untuk siklus I dan pelaksanaan pembelajaran untuk siklus II dilakukan pada senin 26 April 2021.

Adapun pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini hanya dilakukan dengan 2 siklus dengan kegiatan pembelajan 3 jam pembelajaran (3 x 35 menit). Pada setiap pelaksanaan persiklusnya dilakukan dengan 4 tahapan yaitu planning, acting, observing dan reflecting.

1. Tahapan Siklus I

a. Tahap Perencanaan (planning)

Tahapan siklus I diawali dengan tahapan perencanaan. Pada tahapan perencanaan ini pendidik melakukan tes awal (pretest) guna mengetahui hasil belajar peserta didik pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi ciri-ciri khusus mahluk hidup hewan. Hasil dari tes awal tersebut akan digunakan sebagai perbaikan pembelajaran. Perbaikan pembelajaran yang dilakukan nantinya berupa mengulang

(13)

kembali penjelasan materi ciri-ciri khusus mahluk hidup hewan. Sehingga pada saat penjelasan kembali materi disajikan dengan lebih menarik sehingga akan meningkatkan keaktifan peserta didik yang berdampak pada meningkatnya hasil belajar.

Langkah yang dilakukan oleh peneliti pada tahapan siklus I bagian perencanaan adalah meliputi:

1) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada siklus I.

2) Mengadakan alat peraga untuk materi ciri-ciri khusus mahluk hidup hewan.

3) Menyiapkan sumber belajar terkait dengan materi ciri-ciri khusus mahluk hidup hewan.

4) Menyusun lembar pengamatan.

5) Menyusun lembar post tes untuk meninjau keberhasilan meningkatnya hasil belajar materi ciri-ciri khusus mahluk hidup hewan.

6) Menyusun kunci jawaban

b. Tahap Pelaksanaan (acting)

Adapun pelaksanaan penelitian tindakan kelas tahap pelaksanaan (acting) pada siklus I dilaksanakan pada hari senin 19 April 2021 di ruang kelas III SD Negeri 2 Putri Betung dengan jumlah siswa 10 orang keseluruhan hadir. Durasi waktu yang dilaksanakan kegiatan ini adalah (3 x 35 menit). Berikut langkah tahap pelaksanaan (acting) pada siklus I:

1) Kegiatan Awal

a) Kegiatan diawali dengan guru mengucapkan salam dan peserta didik menjawabnya.

b) Guru membimbing peserta didik untuk berdoa dipimpin ketua kelas.

c) Guru melakukan absensi peserta didik dan menanyakan apabila ada peserta didik yang tidak hadir.

2) Kegiatan Inti

a) Guru menampilkan video tentang ciri-ciri khusus mahluk hidup hewan (stimulation)

(14)

b) Peserta didik diminta mendeskripsikan hasil video yang telah dilihat (stimulation)

c) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini adalah materi tentang ciri-ciri khusus mahluk hidup hewan (stimulation)

d) Peserta didik dibagi kedalam beberapa kelompok ( lima kelompok) e) Peserta didik diberikan gambar bunglon, kelelawar, cicak, dan bebek f) Peserta didik mengidentifikasi gambar hewan-hewan tersebut (problem

statemen)

g) Peserta didik merangkai bersama masing-masing kelompok (data collection)

h) Peserta didik menyampaikan hasil diskusi dengan bentuk laporan (data processing)

i) Peserta didik mengisi lembar kerja yang telah disediakan (verification) j) Peserta didik menyimpulkan materi bersama dengan guru (verification) 3) Kegiatan Akhir

a) Guru membagikan soal evaluasi b) Guru menutup mata pelajaran

c. Tahap Pengamatan (observing)

Tahap pengamatan yang dilakukan pada siklus I merupakan pelaksanaan observasi, apakah pelaksanaan pembelajaran ciri-ciri khusus mahluk hidup hewan yang diajarkan melalui discovery learning telah sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya. Selain itu pada tahap pengamatan ini juga mengobservasi sejauh mana tujuan pembelajaran yang telah di capai.

Lembaran observasi yang dirancang sebelumnya terdiri atas lembar observasi terhadap pendidik dan lembar observasi terhadap peserta didik. Pada lembar observasi peserta didik terdapat butir kemampuan siswa dalam menemukan dan memecahkan masalah yang telah disajikan pendidik, kemampuan penyelesaian masalah secara berkelompok, serta peran aktif peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

d. Tahap Refleksi (reflecting)

(15)

Tahap refleksi merupakan tahap dimana pendidik melakukan evaluasi dan telaah terhadap kekurangan yang terdapat pada pembelajaran di siklus I sehingga akan dapat menjadi perbaikan pada siklus berikutnya. Terdapat beberapa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran siklus I. Adapun kekurangan tersebut, yang perlu mendapat perhatian perbaikan adalah:

1) Masih ditemukannya peserta didik yang belum berani untuk tampil menyampaikan pendapat

2) Keberanian siswa masih belum muncul untuk tampil di depan

3) Sebagian siswa kurang ikut serta berpartisipasi dalam diskusi kelompok Melihat kendala tersebut, peneliti menganggap perlu dilakukan siklus II dengan tujuan meningkatkan hasil belajar dari siklus I agar seluruh siswa mampu memenuhi kriteria keberhasilan yang telah di tetapkan sebelumnya.

2. Tahapan Siklus II

a. Tahap Perencanaan (planning)

Tahapan pelaksanaan siklus II dilakukan pada senin 26 April 2021 pada jam pertama yaitu pukul 08.00-09.45 dengan peserta didik sebanyak 10 orang.

Pelaksanaan tahap perencanaan dirancang sebagai berikut:

1) Penyusunan perbaikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk siklus II.

2) Menelaah alat peraga untuk materi ciri-ciri khusus mahluk hidup hewan.

3) Menyiapkan dan menambahkan sumber belajar terkait dengan materi ciri- ciri khusus mahluk hidup hewan.

4) Menganalisis lembar pengamatan sebelumnya untuk mengetahui peserta didik yang masih belum memenuhi kriteria kelulusan.

5) Menyusun lembar pengamatan.

6) Menyusun dan menyesuaikan lembar post tes untuk meninjau keberhasilan meningkatnya hasil belajar materi ciri-ciri khusus mahluk hidup hewan.

7) Menyusun kunci jawaban

(16)

b. Tahap Pelaksanaan (acting)

Pelaksanaan dilakukan pada senin 26 April 2021, pelaksanaan pembelajaran dilakukan di kelas III SD Negeri 2 Putri Betung. Pada pukul 08.00-09.45 wib (3 x 35 menit) dengan jumlah peserta didik 10 orang.

1) Kegiatan Awal

a) Kegiatan diawali dengan guru mengucapkan salam dan peserta didik menjawabnya.

b) Peserta didik untuk berdoa dipimpin ketua kelas.

c) Peserta didik di cek kehadiran dan ditanyakan oleh guru apabila ada peserta didik yang tidak hadir.

d) Peserta didik menyanyikan lagu nasional untuk menumbuhkan sikap nasionalisme

e) Peserta didik melakukan tepuk semangat dan diberi informasi tujuan pembelajaran hari ini

2) Kegiatan Inti

a) Peserta didik menyimak menampilkan video tentang ciri-ciri khusus mahluk hidup hewan (stimulation)

b) Peserta didik melakukan tanya jawab dengan guru dari hasil video yang telah dilihatkan (stimulation)

c) Peserta didik dibagi kedalam beberapa kelompok ( lima kelompok) d) Peserta didik menganalisis gambar bunglon, kelelawar, cicak, dan bebek

dan mencari ciri-ciri khusus mahluk hidup tersebut.

e) Peserta didik mengidentifikasi gambar hewan-hewan tersebut (problem statemen)

f) Peserta didik merangkai laporan ciri khusus mahluk hidup bersama masing-masing kelompok dengan menambah informasi melalui literature di perpustakaan dan bahan bacaan (data collection)

g) Peserta didik menyampaikan hasil diskusi dengan bentuk laporan (data processing)

h) Peserta didik mengisi lembar kerja yang telah disediakan (verification) i) Peserta didik menyimpulkan materi bersama dengan guru (verification) 3) Kegiatan Akhir

(17)

a) Guru membagikan soal evaluasi b) Guru menutup mata pelajaran

c. Tahap Pengamatan (observing)

Tahap pengamatan yang dilakukan pada siklus I merupakan pelaksanaan observasi, apakah pelaksanaan pembelajaran ciri-ciri khusus mahluk hidup hewan yang diajarkan melalui discovery learning telah sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya. Selain itu pada tahap pengamatan ini juga mengobservasi sejauh mana tujuan pembelajaran yang telah di capai.

Lembaran observasi yang dirancang sebelumnya terdiri atas lembar observasi terhadap pendidik dan lembar observasi terhadap peserta didik. Pada lembar observasi peserta didik terdapat butir kemampuan siswa dalam menemukan dan memecahkan masalah yang telah disajikan pendidik, kemampuan penyelesaian masalah secara berkelompok, serta peran aktif peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

d. Tahap Refleksi (reflecting)

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada siklus II dan sesuai dengan rencana penelitian tindakan kelas, telah muncul peningkatan dari hasil belajar jika dibandingkan dengan siklus I. Terkait dengan percaya diri seluruh peserta didik telah muncul namun masih perlu bimbingan oleh pendidik. Selain itu, nilai rata-rata yang diperoleh pada tiap siklus semangkin meningkan dengan kata lain indikator keberhasilan telah tercapai. Hal ini menunjukkan dengan metode discovery learning pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi ciri-ciri khusus mahluk hidup hewan dapat meningkat hasil belajar siswa yang berarti penelitian sudah dapat dihentikan.

(18)

IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan A. Deskripsi Per Siklus

Peneliti melakukan analisis data dan refleksi diri terhadap pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada siklus I dan siklus II. Bedasarkah hal tersebut maka diperoleh informasi sebagai berikut:

1. Hasil Penelitian Siklus I a. Perbandingan Tes

Pelaksanaan tes awal (pretes) terkait dengan materi ciri-ciri mahluk hidup dilakukan dengan tujuan mengetahui kemampuan/pemahaman awal peserta didik sebelum melaksanakan pembelajaran yang berkaitan dengan materi. Hasil perolehan nilai pretes dijadikan sebagai acuan bagi peneliti untuk melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus I. Adapun wujud perbaikan pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan discovery learning dengan menekankan pada penemuan dan memahami konsep, hal ini dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil dalam kelas pembelajaran.

Setelah melaksanakan pembelajaran dengan perbaikan di siklus I, peneliti melakukan post tes dengan soal yang sama digunakan pada pretes. Hal ini dilakukan dengan tujuan membandingkan antara sebelum dan sesudah mendapatkan perbaikan pembelajaran. Adapun paparan data dari nilai pre tes dan pos tes digambarkan dalam bagan berikut.

Bagan 1.1 Hasil Evaluasi Pretes dan Postes Siklus I

Nilai Pre Tes Nilai Pos Tes

Interval Nilai

< 50 55-70 75-100 Jumlah Rata-rata Ketuntasan Keterangan :

Frekuensi Pesentase

9 80%

1 10%

- 10 46 10%

Frekuensi Pesentase

5 50%

2 20%

3 30%

10 61 40%

Nilai < 50 : Kurang Baik Nilai 55-70 : Cukup Baik Nilai 75-100 : Baik

(19)

Berdasarkan evaluasi pretes yang dilakukan, jumlah capaian ketuntasan peserta didik adalah sebanyak 1 peserta didik dari 10 peserta didik dengan nilai rerata 46. Sedangkan jumlah capaian ketuntasan peserta didik setelah mengalami pembelajaran dan mengikuti post tes adalah sebanyak 4 peserta didik dengan nilai rerata keseluruhan peserta didik 61. Berikut adalah tampilan ketercapaian ketuntasan peserta didik dalam bentuk diagram:

Diagram 1.1 Hasil Evaluasi Pretes dan Postes Siklus I

b. Hasil Pengamatan Peserta Didik

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti serta hasil catatan seluruh kegiatan peserta didik maka diperoleh hasil pengamatan dengan cakupan keaktifan peserta didik, kemampuan menjawab dan pemahaman peserta didik dalam memamahami permasalahan. Adapun hasil keaktifan siswa pada siklus I menunjukkan persentase cukup baik dengan 75% keaktifan. Sedangkan untuk kemampuan menjawab dan pemahaman peserta didik dalam memahami permasalahan dengan cukup baik juga dengan kategori 70%. Berikut disajikan keaktifan peserta didik, kemampuan menjawab dan pemahaman peserta didik dalam bentuk diagram berikut.

Siklus I

70

61 60

50 46

40 30 20 10

0

Rerata Nilai

Pretes Postes

(20)

Keterangan :

F : Frekuensi P : Persentase

Diagram 1.2 Hasil Observasi Siswa Siklus I

c. Hasil Observasi Guru

Hasil observasi guru yang dilakukan dalam siklus I, ternyata terdapat banyak kelemahan dan kekurangan pada kompetensi dan kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran. Terkait dengan pengamatan guru terlampir, berdasarkan pengamatan diperoleh hasil kategori cukup.

d. Refleksi

Refleksi dari hasil siklus I yang akan diperbaiki pada siklus II. Berikut hasil refleksi dari seluruk kegiatan yang dilakukan pada siklus I:

1) Pelaksanaan menggunakan discovery learning peserta didik mulai antusias mengungkapkan pendapat mereka dalam berdiskusi. Namun masih ada peserta didik yang mengobrol dengan kelompok lain.

2) Peserta didik mulai merespon pertanyaan yang disampaikan oleh pendidik.

3) Hasil akhir rata-rata mencapai 61 dengan capaian ketuntasan 40%.

2. Hasil Penelitian Siklus II

HASIL OBSERVASI SISWA SIKLUS I

Keaktifan Kemampuan Menjawab Pemahaman

Keaktifan

Kemampuan Menjawab Pemahaman

Siklus I 75 70 70

75 70 70

(21)

Hasil penelitian siklus I belum mencapai hasil yang maksimal sehingga peneliti menganggap perlu ditambah dengan siklus II untuk memaksimalkan hasil dari penelitian tindakan kelas ini.

a. Hasil Tes

Hasil pada penelitian di siklus I dilakukan kembali dengan menjadikannya sebagai pretes sebelum melaksanakan pembelajaran. Materi yang diajarkan yaitu sama dengan siklus I, yaitu ciri-ciri khusus mahluk hidup dan dilakukan dengan discovery learning. Hasil pretes dan postes yang dilakukan dipaparkan dengan bagan sebagai berikut:

Interval Nilai

Tabel 1.2 Hasil Evaluasi Pretes dan Postes Siklus II

Nilai Pre Tes Nilai Pos Tes

Frekuensi Pesentase Frekuensi Pesentase

< 50 55-70 75-100 Jumlah Rata-rata Ketuntasan Keterangan :

5 2 3 10 61 40%

50%

20%

30%

- 2 8 10 90 100%

0%

20%

80%

Nilai < 50 : Kurang Baik Nilai 55-70 : Cukup Baik Nilai 75-100 : Baik

Berdasarkan evaluasi pretes yang dilakukan, jumlah capaian peserta didik adalah sebanyak 4 peserta didik dengan nilai rerata 61. Sedangkan jumlah capaian ketuntasan peserta didik setelah mengalami pembelajaran dan mengikuti postes adalah sebanyak sebanyak 10 orang (seluruh peserta) dengan nilai rerata 90. Berikut adalah tampilan ketercapaian ketuntasan peserta didik dalam bentuk diagram.

(22)

Tabel 1.1 Hasil Evaluasi Pretes dan Postes Siklus II

b. Hasil Pengamatan Peserta Didik

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti serta hasil catatan seluruh kegiatan peserta didik maka diperoleh hasil pengamatan dengan cakupan keaktifan peserta didik, kemampuan menjawab dan pemahaman peserta didik dalam memamahami permasalahan. Adapun hasil keaktifan siswa pada siklus II menunjukkan persentase cukup baik dengan 90% keaktifan. Sedangkan untuk kemampuan menjawab dan pemahaman peserta didik dalam memahami permasalahan dengan cukup baik juga dengan kategori 80%. Berikut disajikan

100

SIKLUS II

90 Pretes Postes

80 70 60 50 40 30 20 10 0

Pretes Postes

Rerata Nilai 61 90

(23)

keaktifan peserta didik, kemampuan menjawab dan pemahaman peserta didik dalam bentuk diagram berikut.

Keterangan : F : Frekuensi P : Persentase

Diagram 1.2 Hasil Observasi Siswa Siklus I

c. Hasil Observasi Guru

Pengamatan yang dilakukan pada kegiatan siklus II sangat baik. Meskipun demikian masih perlu dilakukan perbaikan pada hal-hal tertentu yang bersifat tidak terlalu penting.

d. Refleksi

Adapun refleksi yang dilakukan pada siklus II yang merupakan perbaikan dari siklus I. Hasil yang diperoleh pada siklus II adalah sebagai berikut.

1) Peserta didik sangat antusias dalam berdiskusi dan semua berusaha untuk menyampaikan pendapatnya.

2) Pemahaman yang diperoleh peserta didik dari hasil postes sangat maksimal dan tingkat ketuntasan mencapai 100%.

HASIL OBSERVASI SISWA SIKLUS II

Keaktifan Kemampuan Menjawab Pemahaman 92

90 88 86 84 82 80 78 76 74

90

80 80

Keaktifan

Kemampuan Menjawab Pemahaman

Siklus I 90 80 80

(24)

B. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Siklus I

Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I tentang observasi/pengamatan yang dilakukan tentang peserta didik diperoleh kategori cukup baik, hal ini dilihat dari keaktifan siswa pada siklus I menunjukkan persentase cukup baik dengan 75%

keaktifan. Sedangkan untuk kemampuan menjawab dan pemahaman peserta didik dalam memahami permasalahan dengan cukup baik juga dengan kategori 70%.

Hasil tes yang dilakukan pada siklus I dengan nilai rerata 61 dengan siswa yang belum tuntas mencapai KKM 70 sebanyak 6 peserta didik (60%) dan yang telah mencapai ketuntasan adalah sebanyak 4 peserta didik (40%).

2. Siklus II

Berdasarkan hasil penelitian pada siklus II tentang observasi/pengamatan yang dilakukan tentang peserta didik diperoleh kategori sangat baik, hal ini dilihat dari hasil keaktifan siswa pada siklus II menunjukkan persentase cukup baik dengan 90% keaktifan. Sedangkan untuk kemampuan menjawab dan pemahaman peserta didik dalam memahami permasalahan dengan cukup baik juga dengan kategori 80%. Hasil tes yang dilakukan pada siklus I dengan nilai rerata 90 dengan siswa yang tuntas mencapai KKM 70 dengan kategori cukup baik sebanyak 2 peserta didik (20%) dan yang telah mencapai ketuntasan dengan kategori baik 8 peserta didik (80%).

3. Grafik Hasil Belajar Peserta Didik Per Siklus

Berikut merupakan paparan data yang diperoleh dari hasil belajar dari siklus I dan siklus II :

Kegiatan Peningkatan/Penurunan

Keterangan

Pra Siklus I Siklus I Siklus II Tuntas

Tidak Tuntas

1 Orang (10%) 9 Orang (90%)

4 Orang (40%) 6 Orang (60%)

10 Orang (100%) - Orang (0%)

Pra Siklus Siklus I ke ke Siklus I Siklus II 3 Orang 7 Orang (30%) (70%) 3 Orang 6 Orang (30%) (60%)

(25)

Berdasarkan data di atas diperoleh informasi bahwa pada pra siklus ke siklus I terjadi peningkatan peserta didik yang mencapai kelulusan sebanyak 3 orang (30%). Dan pada siklus I ke siklus II mengalami kelulusan yang cukup signifikan yaitu sebanyak 7 orang (70%). Hal yang sama pada peserta didik belum tuntas/tidak tuntas mengalami penurunan. Dilihat dari prasiklus I ke siklus I mengalami penurunan sebanyak 3 Orang (30%) dan siklus I ke siklus II mengalami penurunan sebanyak 6 orang (60%). Dari paparan hasil penelitian siklus I sampai dengan siklus II diperoleh data nilai hasil belajar peserta didik menyeluruh sebagai berikut:

Diagram 1.3 Grafik Peningkatan/Penurunan Hasil Belajar

Dari hasil grafik diatas menunjukkan bahwa pada setiap siklusnya terdapat peningkatan hasil belajar. Dimana pada pra siklus hanya 10% ketuntasan, siklus I 40% ketuntasan dan siklus II mencapai 100%. Hal yang sebaliknya juga terjadi pada tidak tuntas dimana pada pra siklus 90% peserta didik tidak tuntas, siklus I mengalami penurunan tinggal 60% peserta didik tidak tuntas dan siklus II selurunya mengalami ketuntasan (tidak ada peserta didik yang tidak tuntas).

4. Grafik Rerata Nilai Hasil Belajar Peserta Didik Per Siklus

Berikut merupakan grafik rerata hasil belajar peserta didik per siklus yang disajikan dalam bentuk grafik

Grafik Peningkatan/Penurunan Hasil Belajar

90%

100%

100%

80%

60%

40%

20%

0%

60%

40% 0% Tidak Tuntas

10% Tuntas

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Tuntas 10% 40% 100%

Tidak Tuntas 90% 60% 0%

Tuntas Tidak Tuntas

(26)

Diagram 1.4 Rerata Hasil Nilai Belajar Per Siklus

Berdasarkan diagram tersebut dapat diperoleh informasi bahwa pada rerata nilai hasil belajar peserta didik setiap siklusnya mengalami kenaikan. Hal ini berdasarkan pra siklus nilai rerata hasil belajar diperoleh adalah 46, siklus I nilai rerata hasil belajar yang diperoleh adalah 61 dan siklus II nilai rerata nilai hasil belajar yang diperoleh adalah 90. Maka dari itu menunjukkan bahwa metode discovery learning pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Materi Ciri-Ciri Khusus Mahluk Hidup Hewan dapat meningkatkan nilai rerata kelas III SD Negeri 2 Putri Betung.

V. Simpulan dan Saran Tindak Lanjut A. Simpulan

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas III SD Negeri 2 Putri Betung, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa setelah dilaksanakan dengan metode discovery learning . Pada pra siklus, peserta didik yang mencapai nilai ketuntasan minimal hanya 1 orang (10%) sedangkan pada siklus I peserta didik yang mencapai nilai ketuntasan minimal meningkat menjadi 4 orang (40%) dan pada siklus II seluruh peserta didik telah mencapai nilai ketuntasan minimal yaitu 10 orang (100%). Begitu pula dengan nilai rerata pada pra siklus diperoleh nilai rerata hasil belajar diperoleh adalah 46, siklus I nilai rerata hasil belajar yang diperoleh adalah 61 dan siklus II nilai rerata nilai hasil belajar

RERATA NILAI HASIL BELA JAR PER SIKLUS

Pra Siklus Siklus I Siklus II

100 90

80 60 40 20 0

61 46

Rerata Hasil Belajar Peserta Didik

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Rerata Hasil Belajar Peserta Didik 46

61 90

(27)

yang diperoleh adalah 90. Maka dari itu menunjukkan bahwa metode discovery learning pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Materi Ciri-Ciri Khusus Mahluk Hidup Hewan dapat meningkatkan nilai rerata kelas III SD Negeri 2 Putri Betung.

B. Saran Tindak Lanjut

Hasil penelitian yang dilakukan di SD Negeri 2 Putri Betung Kecamatan Putri BetungKabupaten Gayo Lues terdapat beberapa saran guna peningkatan hasil belajar bagi peserta didik terkhusus pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Materi Ciri- ciri Mahluk Hidup Hewan. Adapun saran tersebut, meliputi:

1. Bagi Pimpinan SD Negeri 2 Putri Betung, peneliti memberikan saran berupa pada saat pembelajaran hendaknya menekankan kepada pendidik untuk menggunakan metode dan strategi yang lebih bervariatif.

2. Bagi Pendidik, menggunakan berbagai strategi dan pendekatan seperti discovery learning akan meningkatkan hasil pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dibandingkan hanya dengan metode ceramah.

3. Bagi Peneliti selanjutnya dapat meneliti pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi Ciri-ciri Khusus Mahluk Hidup Hewan dengan berbagai materi, media atau pendekatan lainnya.

(28)

DAFTAR PUSTAKA

Bahri, D, S dan Zain Aswan. 2006. Strategi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Cahyo, Agus N. 2013. Panduan Aplikasi Teori Belajar Mengajar. Jogjakarta:

DIVA Press.

Hosnan, M, 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21.Bogor: Ghalia Indonesia

Johnson, Elaine, 2006.CTL Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Bandung: MLC

Kusnin, 2007.IPA untuk SD dan MI Kelas 6. Jakarta: PT. Piranti Darma Kalokatama

Susanto Ahmad, 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.Jakarta : Kencana Prenada Group

Suyono.2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

(29)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I

Satuan Pendidikan : SD NEGERI 2 PUTRI BETUNG Kelas / Semester : 3/2

Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Materi : Ciri-ciri Mahluk Hidup Hewan Metode : Discovery Learning

Alokasi Waktu : 3 x 35 Menit

A. Standar Kompetensi : Memahami hubungan antara ciri-ciri mahluk hidup dengan lingkungan tempat hidupnya.

B. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan Hunguan antara ciri-ciri khusus mahluk hidup hewan (kelelawar, cicak, bunglon dan unta) dengan lingkungan hidupnya.

C. Tujuan Belajar :

Peserta didik dapay memahami konsep tentang mahluk hidup Peserta didik dapat mempelajari ciri khusus:

Alat pendeteksi benda pada kelelawar

Kaki lengket dan memtuskan ekor pada cicak Perubahan warna pada bunglon

Punuk pada unta

D. Karakter yang diharapkan muncul :

Kerja keras, kreatif, mandiri, toleransi, ingin tahu

E. Media pembelajaran : Buku SAINS, Literatur Terkait dan Video Pembelajaran

F. Kegiatan Pembelajaran.

1) Kegiatan Awal (10 menit)

a) Kegiatan diawali dengan guru mengucapkan salam dan peserta didik menjawabnya.

b) Peserta didik untuk berdoa dipimpin ketua kelas.

c) Peserta didik di cek kehadiran dan ditanyakan oleh guru apabila ada peserta didik yang tidak hadir.

d) Peserta didik menyanyikan lagu nasional untuk menumbuhkan sikap nasionalisme

(30)

e) Peserta didik melakukan tepuk semangat dan diberi informasi tujuan pembelajaran hari ini

2) Kegiatan Inti (80 Menit)

a) Peserta didik menyimak menampilkan video tentang ciri-ciri khusus mahluk hidup hewan (stimulation)

b) Peserta didik melakukan tanya jawab dengan guru dari hasil video yang telah dilihatkan (stimulation)

c) Peserta didik dibagi kedalam beberapa kelompok ( lima kelompok) d) Peserta didik menganalisis gambar bunglon, kelelawar, cicak, dan bebek

dan mencari ciri-ciri khusus mahluk hidup tersebut.

e) Peserta didik mengidentifikasi gambar hewan-hewan tersebut (problem statemen)

f) Peserta didik merangkai laporan ciri khusus mahluk hidup bersama masing-masing kelompok dengan menambah informasi melalui literature di perpustakaan dan bahan bacaan (data collection)

g) Peserta didik menyampaikan hasil diskusi dengan bentuk laporan (data processing)

h) Peserta didik mengisi lembar kerja yang telah disediakan (verification) i) Peserta didik menyimpulkan materi bersama dengan guru (verification) 3) Kegiatan Akhir (15 Menit)

a) Guru membagikan soal evaluasi b) Guru menutup mata pelajaran

Putri Betung,06 Januari 2020 Mengetahui,

Guru Kelas Kepala Sekolah

SUMARNI, S.Pd SURIANA RUJEK, S.Pd

NIP. 19821231 200604 2029

(31)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II

Satuan Pendidikan : SD NEGERI 2 PUTRI BETUNG Kelas /

Semester : 3 /2

Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Materi : Ciri-ciri Mahluk Hidup Hewan Metode : Discovery Learning

Alokasi Waktu : 3 x 35 Menit

A. Standar Kompetensi : Memahami hubungan antara ciri-ciri mahluk hidup dengan lingkungan tempat hidupnya.

B. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan Hunguan antara ciri-ciri khusus mahluk hidup hewan (kelelawar, cicak, bunglon dan unta) dengan lingkungan hidupnya.

C. Tujuan Belajar :

Peserta didik dapay memahami konsep tentang mahluk hidup Peserta didik dapat mempelajari ciri khusus:

Alat pendeteksi benda pada kelelawar

Kaki lengket dan memtuskan ekor pada cicak Perubahan warna pada bunglon

Punuk pada unta

D. Karakter yang diharapkan muncul :

Kerja keras, kreatif, mandiri, toleransi, ingin tahu

E. Media pembelajaran : Buku SAINS, Literatur Terkait dan Video Pembelajaran

F. Kegiatan Pembelajaran.

1) Kegiatan Awal (10 Menit)

a) Kegiatan diawali dengan guru mengucapkan salam dan peserta didik menjawabnya.

b) Guru membimbing peserta didik untuk berdoa dipimpin ketua kelas.

c) Guru melakukan absensi peserta didik dan menanyakan apabila ada peserta didik yang tidak hadir.

2) Kegiatan Inti (80 menit)

(32)

a) Guru menampilkan video tentang ciri-ciri khusus mahluk hidup hewan (stimulation)

b) Peserta didik diminta mendeskripsikan hasil video yang telah dilihat (stimulation)

c) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini adalah materi tentang ciri- ciri khusus mahluk hidup hewan (stimulation)

d) Peserta didik dibagi kedalam beberapa kelompok ( lima kelompok) e) Peserta didik diberikan gambar bunglon, kelelawar, cicak, dan bebek f) Peserta didik mengidentifikasi gambar hewan-hewan tersebut (problem

statemen)

g) Peserta didik merangkai bersama masing-masing kelompok (data collection)

h) Peserta didik menyampaikan hasil diskusi dengan bentuk laporan (data processing)

i) Peserta didik mengisi lembar kerja yang telah disediakan (verification) j) Peserta didik menyimpulkan materi bersama dengan guru (verification) 3) Kegiatan Akhir (15 Menit)

a) Guru membagikan soal evaluasi b) Guru menutup mata pelajaran

Putri Betung, 07 Januari 2020 Mengetahui,

Guru Kelas Kepala Sekolah

SUMARNI, S.Pd SURIANA RUJEK, S.Pd

NIP. 19821231 200604 2029

(33)

LAMPIRAN DATA HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK No Nama

1 Alfat 2 Aisyah 3 Bela 4 Cintia 5 Gani 6 Harun 7 Iqbal 8 Noni 9 Osa 10 Windi

Rerata

Pra Siklus 50 40 40 70 30 50 40 45 50 45 46

Ket TL TL TL L TL TL TL TL TL TL TL=9

L=1

Siklus I 80 50 50 85 45 80 45 70 60 45 61

Ket L TL TL L TL L TL L L TL TL=6

L=1

Siklus II 100

80 80 100

80 100

80 100 100 80 90

Ket L L L L L L L L L L TL=0 L =10 Ket:

TL = Tidak Lulus (Tidak Tuntas) L = Lulus (Tuntas)

(34)

LAMPIRAN LEMBAR SOAL

1. Sebutkan hewan yang memiliki ciri-ciri khusus dalam mememenuhi kebutuhan hidupnya!

2. Jelaskanlah salah satu contoh ciri khusus hewan dalam mememenuhi kebutuhan hidupnya!

3. Sebutkan apa yang dimaksud dengan kemampuan ekolokasi!

4. Apakah fungsi lemak pada unta!

5. Jelaskan kemampuan ciri khusus pada bunglon!

6. Jelaskan kemampuan ciri khusus pada cicak!

7. Jelaskan kemampuan ciri khusus pada unta!

8. Jelaskan kemampuan ciri khusus pada kelelawar!

9. Apakah fungsi bulu mata pada unta!

10. Disebut apakah kemampuan cicak memutuskan ekornya!

KUNCI JAWABAN

1. Hewan yang memiliki ciri khusus dalam memenuhi kebutuhan hidupanya diantaranya adalah bunglon, cicak, kelelawar dan unta.

2. Misal; cicak memiliki bulu-bulu halus yang berguna untuk merayap di dinding.

3. Ekolokasi adalah kemampuan kelelawar mengetahui keadaan sekitar dengan memancarkan gelombang suara.

4. Sebagai sumber cadangan energi dan air.

5. Bunglon dapat merubah warna kulit mengikuti lingkungannya sehingga sulit dikenali dan memiliki tiap mata yang dapat melihat arah yang berbeda serta lidah yang lengket.

6. Cicak memiliki lapisan seperti rambut halus dan ekor yang dapat memutus apabila dalam keadaan terancam

7. Unta mampu menyimpan cadangan makanan di punuknya dan lapisan bulu mata yang mampu menghalangi debu di padang pasir.

8. Kelelawar mampu mengetahui keadaan sekitar dengan memancarkan gelombang suara.

9. Menghalangi debu masuk di padang pasir 10. Autotomi

(35)

Alat Penilaian Kemampuan Guru I LEMBAR PENILAIAN

KEMAMPUAN MERENCANAKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN

Nama Mahasiswa : Sumarni, S.Pd

NIM : 197910012007012003

MATERI : Ciri-ciri Khusus Mahluk Hidup Hewan

INDIKATOR NILAI

A. Menentukan Indikator Hasil Belajar, serta

1 2 Mengorganisasikan materi, alat dan sumber

1. Menentukan indikator hasil belajar yang diharapkan 2. Memilih kegiatan pengembangan

3. Menentukan Alat dan sumber Rerata butir A =

B. Pengorganisasian Kegiatan 1 2

1. Menentukan sintak kegiatan

2. Kegiatan disesuaikan dengan waktu yang tersedia 3. Menentukan cara pengorganisasian agar peserta

didik berperan aktif dalam pembelajaran Rerata butir B =

C. Merencanakan Penilaian 1 2

Menentukan prosedur dan jenis penilaian Rerata butir C =

D. Tampilan Guru 1 2

1. Kebersihan dan kerapian 2. Pengunaan bahasa tulis Rerata butir D =

Nilai APKG

R = =

4

3 4 5

3 4 5

3 4 5

3 4 5

Supervisor I

(36)

Referensi

Dokumen terkait

Apabila kita memiliki suatu sumber tegangan tetap, Vs (t), dan kita hubungkan dengan suatu rangkaian yang tediri dari suatu hambatan R, induktansi L, dan suatu kapasitor

Berdasarkan dari hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Dari hasil yang diperoleh kekuatan otot lengan bahu mempunyai hubungan dengan hasil lempar

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Bupati Nomor 22 Tahun 2016 tentang Pemberian Tugas Belajar Bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang (Berita Daerah

Packed Red Cell mungkin dapat meningkatkan pasokan hemin sebagai unsur yang diperlukan H.influenza dalam pertumbuhannya.. banyak eritrosit yang ditambahkan, semakin

Pentingnya penjadwalan dalam proyek merupakan hal yang krusial, mengingat dalam penjadwalan tersebut terdapat informasi mengenai jadwal rencana dan kemajuan proyek

Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan di Posyandu Lansia Wundudopi Wilayah Kerja Puskesmas Lepo-Lepo Kota Kendari, menunjukan bahwa dari 40 sampel terdapat 18 sampel

Dengan melihat sumber daya yang ada, maka di kecamatan Ropang hanya ada beberapa industri yang bisa digalakkan, seperti industri batu bata, industri dari besi, dan industri

Penelitian ini difokuskan untuk menguji aktivitas bakteri endofit MFS3 sebagai produsen senyawa biosurfaktan dengan pendekatan teknik hidrofobik Parafilm M test dan