• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN TATA TERTIB SEKOLAH 2019 SMPTQ CITAMULIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEDOMAN TATA TERTIB SEKOLAH 2019 SMPTQ CITAMULIA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN TATA TERTIB SEKOLAH

2019

SMPTQ CITAMULIA

Jalan Moh. Kahfi 1 No. 126 Jagakarsa, Jakarta Selatan,

12630

(2)
(3)

MUKADIMAH

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sebagai insan-insan pendidik dalam mempersiapkan generasi muda Islam.

Dalam rangka membentuk budaya atau karakter sekolah yang mencerminkan pelaksanaan akhlak dan disiplin untuk seluruh komponen sekolah, secara khusus komponen peserta didik, kami menetapkan pedoman tata tertib siswa. Pedoman tata tertib siswa ini merupakan wujud kesungguhan kami untuk memenuhi harapan siswa dan para orang tua siswa dalam membentuk karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Islam yang universal.

Dasar pemikiran penetapan pedoman tata tertib ini adalah:

1. Untuk membentuk karakter disiplin dan berjiwa pemimpin

2. Untuk membentuk sistem yang mengatur kehidupan siswa dalam lingkungan sekolah yang lebih menjamin pengambilan tindakan yang jelas dan terarah.

3. Untuk membentuk iklim kegiatan belajar mengajar yang baik agar mampu memenuhi visi dan misi sekolah

BAB 1 UMUM 1. Siswa melaksanakan janji pelajar dan ikrar.

2. Siswa mengucapkan salam bila bertemu dengan guru, siswa lainnya atau orang lain yang ada di lingkungan sekolah.

3. Siswa harus memiliki kartu pelajar.

4. Siswa melapor apabila ada perubahan alamat orangtua/wali.

BAB 2 UPACARA

1. Seluruh siswa diwajibkan mengikuti upacara pengibaran bendera pada hari Senin setiap dua pekan sekali.

2. Siswa diwajibkan mengenakan seragam lengkap: seragam Senin, sepatu, kaos kaki, dan ikat pinggang, serta dasi untuk yang putra.

3. Siswa sudah hadir di lapangan upacara 5 menit setelah bel masuk dibunyikan..

4. Siswa yang ditunjuk sebagai petugas wajib mengenakan perlengkapan upacara dan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

5. Seluruh siswa berbaris sesuai dengan tempat yang telah ditentukan.

6. Seluruh siswa mengikuti upacara dengan tertib sampai seluruh proses upacara selesai.

(4)

BAB 3

KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

Pasal 1

Peraturan Akademik

1. Syarat persentase minimal kehadiran siswa (mempertimbangkan ketika siswa tersebut tidak hadir karena sakit atau izin) dari waktu pembelajaran efektif sebagai bahan pertimbangan dalam mengikuti ulangan akhir semester dan atau ulangan kenaikan kelas adalah 90%.

2. Siswa yang tidak hadir tanpa keterangan tertulis dari orangtua/wali murid dianggap alpa 3. Siswa yang tidak hadir dalam pembelajaran dihitung masuk apabila :

a) Mengikuti lomba mewakili sekolah, kecamatan, kota, provinsi maupun negara.

b) Melaksanakan program-program atau kegiatan-kegiatan yang ditugaskan oleh sekolah.

5. Siswa yang tidak hadir karena sakit harus menunjukkan surat keterangan dari dokter kepada wali kelas setelah masuk.

Pasal 2 Persiapan Belajar

1. Seluruh siswa sudah berada di dalam kelas pada saat bel masuk dibunyikan.

2. Seluruh siswa diwajibkan membaca doa memohon ilmu pengetahuan pada awal pembelajaran setiap mata pelajaran dipandu oleh ketua kelas atau yang mewakilinya

Pasal 3

Proses Kegiatan Belajar

1. Seluruh siswa diwajibkan menjaga kebersihan, ketertiban, keamanan dan ukhuwah islamiyah selama pelajaran berlangsung.

2. Seluruh siswa mengikuti pelajaran dengan saksama sampai akhir pelajaran.

3. Saat pembelajaran berlangsung tidak diperkenankan siswa melakukan kegiatan yang dapat menggangu pembelajaran

4. Siswa yang akan meninggalkan sekolah karena sesuatu hal (sakit atau ada keperluan yang sangat penting) harus mendapat izin dari guru yang mengajar dan wali kelas

5. Siswa yang menimbulkan kegaduhan dalam kelas akan mendapat sanksi kedisiplinan oleh guru mata pelajaran bersangkutan.

6. Bila di kelas tidak ada guru, ketua kelas harus menghubungi wali kelas.

7. Pada setiap akhir pelajaran, seluruh siswa membaca doa penutup majelis yang dipimpin ketua kelas

8. Sebelum meninggalkan kelas, seluruh siswa memastikan kebersihan kelas yang akan ditinggalkan

9. Pada pelajaran terakhir siswa memeriksa kebersihan kelas dan mengangkat kursi ke atas meja

(5)

Pasal 4 Pelajaran Olahraga

1. Seluruh siswa diwajibkan mengikuti pelajaran dan praktik olahraga

2. Seluruh siswa diwajibkan memakai pakaian dan sepatu olahraga yang sesuai dengan seragam olahraga yang berlaku

3. Seluruh siswa membersihkan diri seperlunya pada akhir kegiatan olahraga dan mengganti pakaian seragam di sekolah

4. Siswa yang tidak ikut olahraga harus melapor kepada guru olahraga.

5. Seluruh siswa tidak diizinkan pulang untuk mengambil seragam olahraga jika pakaian olahraganya tertinggal dan dianggap tidak hadir pada jam pelajaran olahraga. .

6. Kegiatan olahraga hanya boleh dilakukan pada jam olahraga dan ekstrakurikuler yang terkait dengan olahraga

7. Penggantian baju olah raga hanya dilakukan di kamar mandi yang telah ditentukan untuk siswa putri dan siswa putra

Pasal 5 Waktu Istirahat

1. Seluruh siswa harus menggunakan waktu istirahatnya dengan baik di dalam atau di luar kelas 2. Waktu istirahat telah ditentukan sesuai dengan jadwal

3. Seluruh siswa diwajibkan kembali ke kelas bila istirahat telah selesai

4. Apabila tidak sesuai dengan kesepatakan waktu yang ditentukan, siswa dinilai melakukan pelanggaran yang ada…

Pasal 6 Pelaksanaan Shalat

1. Sholat wajib yang dilaksanakan berjamaah di musholla sekolah meliputi Shalat Dzuhur dan Shalat Ashar dengan imam guru dan diikuti oleh seluruh siswa.

2. Sholat dzuhur dilaksanakan dengan diiringi doa bersama dan sholat rawatib

3. Sholat Jumat dilaksanakan di masjid dekat area sekolah dengan ketentuan yang lazim berlaku

4. Setiap siswa wajib melaksanakan shalat sesuai dengan ketentuan dan adab di masjid.

5. Setiap siswa putri wajib melaksanakan shalat dengan menggunakan mukena

Pasal 7

Al Ma’tsurat dan Sholat Dhuha

1. Seluruh siswa wajib membaca Al Ma’tsurat, Sholat Dhuha di pagi hari bersama guru yang mendampingi.

2. Seluruh siswa dianjurkan untuk berwudhu terlebih dahulu di tempat yang sudah ditentukan sebelum melaksanakan Al Matsurat dan sholat dhuha

3. Siswi yang sedang haid tetap melaksanakan pembacaan Al-Ma’tsurat di ruang musholla 4. Siswa yang terlambat datang ke sekolah tetap membaca Al Ma’surat, dan Sholat Dhuha,

tanpa menganggu siswa yang lain.

(6)

Pasal 8 Ketidakhadiran

1. Siswa yang tidak hadir harus menyampaikan pemberitahuan secara lisan dan tulisan, baik kepada wali kelas agar sekolah dapat melakukan pencatatan dan penyikapan.

2. Siswa yang tidak menyampaikan pemberitahuan atas ketidakhadirannya dianggap alpa kecuali ada pemberitahuan tertulis pada hari berikutnya.

Pasal 9 Keterlambatan

1. Siswa wajib hadir di sekolah pukul 07.00, jika lebih siswa dianggap terlambat

2. Siswa yang terlambat langsung berwudhu dan ke masjid untuk mengikuti kegiatan pembiasaan ibadah

3. Siswa yang sering terlambat, maka wali kelas dapat memanggil dan memberikan motivasi agar tidak terlambat di hari-hari berilkutnya.

4. Jika siswa setalah dipanggil wali kelas masih terlambat maka wali kelas meminta kesediaan orang tua’wali datang ke sekolah menghadap kepala sekolah.

BAB 4 PAKAIAN

Pasal 10 Ketentuan

1. Secara umum siswa diwajibkan berpakaian bersih, rapi, dan sopan sesuai dengan ketentuan syariat Islam. (Mengenakan topi saat upacara hari senin dan mengenakan kacu pramuka pada saat kegiatan pramuka)

2. Setiap pakaian seragam siswa wajib mengenakan identitas sekolah.

3. Siswa mengenakan seragam harian sesuai ketentuan yang berlaku.

1. Putra

a. Setiap siswa wajib:

 menggunakan ikat pinggang

 memakai kaos kaki

Pasal 11 Aturan Khusus

 memasukkan pakaian selama menggunakan seragam sekolah kecuali kemeja koko dan baju batik

 memakai pakaian seragam secara proporsional dan sesuai dengan ketentuan seragam SMPTQ CITAMULIA

 memakai kaos dalam berwarna putih polos b. Setiap siswa tidak diperkenankan:

 menggunakan topi di dalam kelas.

 menggunakan celana yang terlalu panjang hingga menyentuh lantai/tanah

 menggunakan celana yang disobek bagian bawah

 menggunakan celana dengan model lebar di bawah

 menggunakan celana ketat (celana pensil)

 mengenakan aksesoris berupa gelang, kalung, anting-anting, cincin

 menggunakan jaket kecuali sedang sakit

(7)

2. Putri

a. Setiap siswi wajib:

 menjaga dan menutup auratnya dengan baik

 mengenakan celana panjang sebagai pakaian dalam

 menggunakan kaos kaki minimal hingga di pertengahan betis

 Mengenakan ciput sebagai dalaman kerudung

 mengancingkan lengan bajunya dengan baik

 mengenakan jilbab minimal 5 jari tangan di bawah bahu dan menutup dada

 menggunakan kaos dalam berwarna putih b. Setiap siswi tidak diperkenankan :

 Mengenakan rok seragam yang sobek dengan alasan apa pun

 mengenakan gelang, kalung, bros dan cincin lebih dari satu

 mengenakan seragam ketat hingga membentuk lekuk tubuh atau kecil dengan alasan apa pun.

 memakai pakaian dan kerudung dari bahan yang transparan/tembus pandang

 memakai cat kuku

 memakai riasan wajah (atau membawa alat rias wajah)

BAB 5

FASILITAS SEKOLAH

Pasal 12

Penggunaan Fasilitas sekolah

1. Fasilitas sekolah adalah seluruh sarana sekolah yang terdapat dalam ruang lingkup sekolah seperti lapangan olahraga, laboraturium, perpustakaan, sarana kelas, masjid, dan lain-lain 2. Seluruh komponen sekolah yang meliputi guru, karyawan, siswa, dan petugas dapat

memanfaatkan fasilitas yang ada sesuai dengan prosedur yang berlaku dan bertanggung jawab.

3. Tamu yang bukan merupakan komponen sekolah prinsipnya dapat pula menggunakan fasilitas sekolah dengan ketentuan prosedur yang berlaku dan tamu harus menunjukkan perilaku baik.

Pasal 13 Laboratorium

1. Siswa diperkenankan menggunakan laboratorium setelah mendapatkan izin dari penanggungjawab

2. Seluruh siswa diwajibkan menaati tata tertib penggunaan laboratorium yang berlaku

(8)

Pasal 14 Kantin Sekolah

1. Seluruh siswa diperkenankan menggunakan fasilitas kantin sesuai dengan jadwal istirahat masing-masing

2. Siswa tidak diperkenankan ke kantin pada jam pelajaran sedang berlangsung 3. Seluruh siswa diharuskan menjaga kebersihan dan keamanan di sekitar kantin

4. Seluruh siswa melakukan kegiatan makan dan minum di kantin dan di mana pun berada sesuai dengan adab-adab makan dan minum dalam syariat Islam

BAB 6

KEGIATAN SISWA Pasal 15

Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) 1. Setiap siswa terdaftar sebagai anggota dan atau pengurus OSIS

2. Pelaksanaan program OSIS sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dari Dinas Pendidikan dan arahan dari sekolah

3. Penggunaan ruang OSIS sesuai dengan SOP ruang OSIS yang berlaku

4. Kegiatan OSIS dilaksanakan sampai dengan pukul 16.00 atau berdasarkan kebijakan khusus yang dikomunikasikan dengan sekolah.

Pasal 16 Ekstrakurikuler

1. Siswa melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan minat dan potensinya serta berdasarkan kesanggupan sekolah dalam pengadaan jenisnya

2. Pelaksanaan ekstrakulikuler dilaksanakan pada hari Jumat

3. Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan maksimal sampai dengan pukul 16.00 atau berdasarkan kebijakan tertentu yang dikomunikasikan dengan pihak sekolah

4. Anggota ekstrakurikuler bersama pembimbingnya dimungkinkan membuat program pengembangan ekstrakurikuler masing-masing

5. Pelaksanaan ekstrakurikuler diwajibkan menjaga nilai-nilai kebaikan dan aturan yang ada disekolah

Pasal 17 Mentoring

1. Seluruh siswa diwajibkan mengikuti kegiatan mentoring sesuai dengan waktu dan ketentuan mentoring

2. Siswa wajib melapor apabila tidak hadir dalam kegiatan mentoring

3. Seluruh siswa diwajibkan membawa perlengkapan yang dibutuhkan dalam mentoring (Al Quran dan alat tulis)

(9)

Pasal 18 Pramuka

1. Semua siswa wajib mengikuti kegiatan pramuka sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan

2. Siswa yang tidak bisa mengikuti kegiatan pramuka wajib meminta izin kepada pembina pramuka

3. Siswa tidak diperbolehkan mengikuti kegiatan pramuka di luar sekolah kecuali dengan seizin dan sepengetahuan pihak sekolah

Pasal 19

Keikutsertaan dalam Lomba

1. Siswa dapat mengikuti lomba di luar sekolah setelah mendapatkan izin dari sekolah 2. Keikutsertaan dalam lomba mengikuti ketentuan dan prosedur yang telah ditentukan:

BAB 7

ADMINISTRASI SEKOLAH Pasal 20

Pembayaran Uang Sekolah 1. Seluruh siswa diwajibkan untuk melunasi:

a. Sumbangan Penyelnggaraan Pendidikan (SPP) paling lambat tanggal 10 setiap bulannya b. Dana kegiatan yang telah diinformasikan kepada orang tua dan siswa

2. Keterlambatan pembayaran iuran mengakibatkan siswa tidak diperbolehkan mengikuti ulangan semester serta tidak diberikan buku laporan pendidikan pada setiap akhir semester dan ijazah pada akhir studi, sampai yang bersangkutan melunasi.

BAB 8

PENGHARGAAN DAN KONSEKUENSI Pasal 21

Ketentuan Umum

1. Sekolah akan memberikan penghargaan terhadap siswa yang menunjukkan perilaku disiplin.

2. Waktu pelaksanaan penghargaan ditentukan oleh pihak sekolah

3. Siswa diwajibkan untuk mematuhi tata tertib, yang ditunjukkan dalam bentuk kesediaan untuk menandatangani formulir kesediaan mematuhi tata tertib

4. Pelanggaran tata tertib akan dicatat dalam Lembar/Buku Kedisiplinan yang dikeluarkan oleh pihak sekolah, selanjutnya akan dijadikan laporan kepada orang tua/wali setiap akhir semester yang bersamaan dengan pembagian rapor

5. Konsekuensi diberikan berdasarkan jenis pelanggaran yang dilakukan dan poin-poin pelanggarannya.

6. Poin-poin pelanggaran dibuat untuk menunjang terwujudnya karakter sekolah yang islami sehingga melahirkan siswa yang berdisiplin dan berjiwa pemimpin

7. Pembentukan karakter Islami siswa dilaksanakan melalui pembinaan secara berkelanjutan.

8. Pelanggaran adalah tingkah laku siswa yang tidak sesuai aturan tata tertib siswa sehingga perlu dikenakan sanksi yang diberlakukan

(10)

9. Pelaksanaan poin-poin pelanggaran sangat memperhatikan proses pendidikan yang dilakukan secara pendekatan persuasif dan tidak sewenang-wenang dalam pemberlakuan poin pelanggaran tersebut.

10. Dalam proses pemberian poin pelanggaran atas perilaku siswa dilakukan terlebih dahulu proses klarifikasi atas pelanggaran tersebut. Siswa yang bersangkutan akan didampingi oleh wali kelas selama proses berlangsung.

Pasal 22

Pelanggaran Tingkat 1

Pelanggaran tingkat 1 adalah pelanggaran yang dilakukan secara perseorangan, tetapi tidak mengganggu orang lain dan tidak mengganggu kelancaran kegiatan yang sedang berlangsung.

Untuk setiap pelanggaran tingkat satu akan mendapatkan poin sebagai berikut :

No. Jenis Pelanggaran Poin

1. Terlambat masuk ke sekolah 3

2. Memakai pakaian seragam sekolah atau aksesoris tidak sesuai dengan ketentuan

yang telah ditetapkan 3

3. Berdandan tidak rapi seperti berambut panjang, gondrong, atau dicukur tidak

sesuai denhan aturan 3

4. Tidak mengikuti upacara tanpa alasan yang jelas 3

5. Membawa dan menyimpan alat atau benda yang tidak ada kaitannya dengan KBM 3

6. Melompat pagar atau tembok sekolah 3

7. Tidak menggunakan seragam olahraga 5

8. Tidak mengenakan celana panjang sebagai pakaian dalam (khusus putri) 5

9. Tidak memakai jilbab sesuai ketentuan 5

10. Tidak memakai ciput sebagai dalaman kerudung 5

11. Tidak mengancingkan lengan baju dengan baik 5

12. Tidak memakai kaos kaki sesuai dengan ketentuan 5

13. Tidak membawa Al-Qur’an atau Al-ma’tsurat 5

14. Tidak mengikuti pramuka (tanpa alasan yang jelas) 5

15. Tidak mengikuti mentoring (tanpa alasan yang jelas) 5

(11)

Prosedur Penangangan Pelanggaran Tingkat 1

1. Guru yang melihat siswa melakukan pelanggaran tingkat 1 memberikan nasihat kepada siswa agar tidak mengulangi perbuatan yang dilakukan

2. Jika memang dirasa perlu dan siswa tersebut tidak menunjukkan perubahan perilaku, guru mencatat dalam form penegakan kedisiplinan siswa dan diserahkan kepada PJ Kedisiplinan untuk direkap datanya.

3. Guru yang melihat siswa melakukan pelanggaran tingkat 1 dapat memberikan hukuman fisik yang bukan kontak badan dan tidak membahayakan lainnya atau hukuman edukatif

4. Pelanggaran tingkat 1 melibatkan wali kelas dalam proses penanganan kedisiplinan siswa

Sanksi Konsekuensi Pelanggaran tingkat 1 atau Akumulasi Poin 5-40 1. Pencatatan poin kedisiplinan

2. Hukuman fisik yang bukan kontak badan dan tidak membahayakan lainnya 3. Pemanggilan siswa oleh wali kelas

4. Pemberian surat peringatan 1 5. Beristighfar 70 kali

6. Melakukan minimal dua hal di bawah ini:

 Menghafal ayat Al-Qur’an dan Hadits

 Merangkum pelajaran yang ditentukan

 Meminta nasihat pada guru dan tanda tangannya

 Menulis ayat Al-Qur’an atau Hadits sesuai dengan pelanggaran

 Membaca Al-Qur’an pada waktu dan tempat yang telah ditentukan

Pasal 23

Pelanggaran Tingkat 2

Pelanggaran tingkat 2 adalah pelanggaran yang dilakukan perseorangan atau secara berkelompok yang dapat mengganggu kelancaran kegiatan sekolah atau kegiatan perseorangan. Untuk setiap pelanggaran tingkat dua akan mendapatkan poin sebagai berikut:

No. Jenis Pelanggaran Poin

1. Membuat keributan atau kegaduhan di dalam kelas, masjid, atau di sekolah

sehingga mengganggu suasana belajar dan kekhusyuan beribadah 10 2. Tidak mengikuti sholat berjamaah di masjid saat sholat zuhur, ashar, dan sholat

jumat (khusus putra) 10

3. Memindahkan dan mengubah alat-alat laboratorium atau sekolah yang telah terpasang tanpa izin guru atau laboran sekolah termasuk merusak/menghilangkan alat-alat lab

10

4. Menyontek ketika ulangan 10

5. Menggunakan fasilitas sekolah tidak pada waktunya dan tidak izin 10

6. Tidak masuk sekolah tanpa keterangan yang jelas 10

7. Berada di luar kelas atau sekolah selama berlangsungnya KBM tanpa izin 10 8. Tidak menjaga kebersihan, ketertiban, keamanan selama pelajaran berlangsung 10 9. Tidak mengikuti pelajaran dan praktik olahraga tanpa izin 10

(12)

10. Tidak meminta izin pada saat meninggalkan kelas karena sesuatu hal (sakit atau ada keperluan yang sangat penting) kepada guru bersangkutan

10

11. Memanggil dengan julukan yang tidak baik/layak 10

12. Berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang tidak baik atau berkata kotor 10 13. Membawa atau menggunakan riasan wajah atau cat kuku 10

Prosedur Penangangan Pelanggaran Tingkat 2

1. Guru yang melihat siswa melakukan pelanggaran tingkat 2 memberikan teguran kepada siswa agar tidak mengulangi perbuatan yang dilakukan

2. Guru mencatat dalam form penegakan kedisiplinan siswa dan diserahkan kepada PJ Kedisiplinan untuk direkap datanya.

3. PJ kedisiplinan sekolah memanggil siswa yang melakukan pelanggaran tingkat 2 untuk mengklarifikasi pelanggaran yang dilakukan dan meminta siswa untuk menandatangani surat pernyataan tidak mengulangi perbuatan yang melanggar tata tertib siswa.

4. PJ kedisiplinan sekolah memberikan surat pemberitahuan kepada orang tua/wali tentang pelanggaran yang dilakukan oleh siswa yang bersangkutan, dengan harapan ada kerjasama dalam penangganan kedisiplinan siswa di sekolah.

5. Pelanggaran tingkat 2 melibatkan wali kelas dalam proses penanganan kedisiplinan siswa

Sanksi Konsekurnsi Pelanggaran Tingkat 2 atau Akumulasi Poin 41 – 60 1. Pencatatan poin kedisiplinan

2. Pemanggilan siswa oleh PJ kedisiplinan sekolah

3. Siswa menandatangani surat pernyataan dengan format yang ditentukan oleh sekolah yang pada intinya menyatakan “tidak akan mengulangi perbuatan yang melanggar tata tertib siswa”

4. Surat pemberitahuan pelanggaran kedisiplinan kepada pihak orang tua/wali 5. Beristighfar 100 kali

6. Melakukan minimal dua hal di bawah ini:

 Meminta nasihat dan tanda tangan pada guru

 Men-tasmi’-kan ayat Al-Qur’an dan Hadits yang sesuai dengan pelanggaran

 Sholat di shaf pertama selama 5 hari

 Merapikan masjid selama satu pekan

Pasal 24

Pelanggaran Tingkat 3

Pelanggaran tingkat 3 adalah pelanggaran yang dilakukan perorangan atau secara berkelompok yang dapat mengganggu kaidah kehidupan sosial sehingga menimbulkan kegelisahan. Untuk setiap pelanggaran tingkat tiga akan mendapatkan poin sebagai berikut :

No. Jenis Pelanggaran Poin

1. Vandalisme, yakni mengotori atau merusak peralatan dan gedung-gedung di

lingkungan sekolah secara sengaja dan direncanakan 30

2. Berkelahi dan memicu perkelahian dengan pihak mana pun 30 3. Membawa orang lain tanpa identitas jelas dan tanpa mendapat izin dari kepala

sekolah ke lingkungan sekolah untuk melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan tata tertib

30

(13)

No. Jenis Pelanggaran Poin 4. Berduaan bukan dengan mahromnya baik di dalam atau di luar lingkungan

SMPTQ CITAMULIA 35

5. Menyebarkan berita-berita yang tidak sesuai atau tanpa informasi yang jelas

sehingga menimbulkan kesalahpahaman dari berbagai pihak 35 6. Berdusta atau berkata bohong untuk menutupi kesalahan 35 7. Menyontek ketika ulangan dan proses pembelajaran (PR, tugas, dan lain-lain) 35 8. Bersikap mengganggu (bullying) baik secara verbal maupun nonverbal atau

mengancam, baik secara lisan ataupun tulisan pada sesama siswa, guru, karyawan, dan pimpinan sekolah di lingkungan SMPTQ CITAMULIA

35

9. Memfitnah, menipu dan atau menghasut seseorang atau sekelompok orang untuk

melakukan kegiatan yang tidak terpuji 40

10. Berjudi dengan dalih apapun 40

11. Membuka aurat di depan bukan mahromnya atau memposting di media sosial 40 12. Membawa senjata tajam seperti pisau, belati, keris, samurai, dan sejenisnya tanpa

alasan yang dibenarkan sekolah 40

13. Bergabung dengan komunitas / geng tertentu yang tidak mendukung pada

kebaikan dan mengganggu konsentrasi belajar 40

Prosedur Penangangan Pelanggaran Tingkat 3

1. Guru yang melihat siswa melakukan pelanggaran tingkat 3 memberikan teguran dan nasihat kepada siswa agar tidak mengulangi perbuatan yang dilakukan

2. Guru mencatat dalam form penegakan kedisiplinan siswa dan diserahkan kepada PJ Kedisiplinan untuk direkap datanya.

3. PJ kedisiplinan sekolah memanggil siswa yang melakukan pelanggaran tingkat 3 untuk mengklarifikasi pelanggaran yang dilakukan.

4. PJ kedisiplinan sekolah memanggil orang tua/wali untuk mengikuti sidang tertutup yang dipimpin oleh pimpinan sekolah.

5. Pelanggaran tingkat 3 melibatkan wali kelas dan kepsek dalam proses penanganan kedisiplinan siswa.

6. siswa yang melakukan pelanggaran tingkat 3 diwajibkan mengikuti pembinaan bersama guru BK dan wali kelas

Sanksi Konsekuensi Pelanggaran Tingkat 3 atau Akumulasi Poin 61 – 80 1. Pemanggilan orang tua/wali siswa

2. Menandatangani surat perjanjian rangkap dua yang telah ditetapkan pihak sekolah yang ditanda tangani oleh siswa, orang tua, dan wali kelas, serta pimpinan sekolah

3. Penjatuhan sanksi sesuai dengan hasil kesepakatan sidang tertutup

4. Setelah menandatangani surat perjanjian tersebut, siswa yang melakukan pelanggaran satu kali lagi, maka siswa tersebut akan mendapatkan pembinaan lanjutan oleh sekolah

5. Beristighfar 200 kali

7. Sholat di shaf pertama selama 7 hari

8. Membantu tugas pengurus DKM disekitar tempat tinggalnya selama 3 hari

(14)

9. Melakukan minimal dua hal di bawah ini:

 Meminta nasihat dan tanda tangan pada guru

 Men-tasmi’-kan ayat Al-Qur’an dan Hadits yang sesuai dengan pelanggaran

 Diumumkan di depan seluruh siswa di masjid

 Merapikan sepatu dan sandal di masjid selama dua pekan

Pasal 25

Pelanggaran Tingkat 4

Pelanggaran tingkat 4 adalah pelanggaran yang dilakukan perorangan atau secara berkelompok dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang merugikan diri sendiri, orang-orang di sekitar dan lingkungannya serta mencemarkan nama baik perorangan, sekelompok orang, dan sekolah, dan kehidupan islami di sekolah. Untuk setiap pelanggaran tingkat empat akan mendapatkan poin sebagai berikut:

No. Jenis Pelanggaran Poin

1. membawa rokok atau merokok, menghisap sisha, pave, rokok elektrik, dan yang

sejenisnya 60

2. mencuri 70

3. terbukti melakukan tindakan berciuman, berpelukan, dan lain-lain 75 4. membawa, menyimpan, menyebarkan dan atau menggunakan media pornografi 75 5. membawa dan atau mengonsumsi barang-barang terlarang seperti minuman

beralkohol, dan atau memabukkan (NAPZA) 100

6. membawa dan atau menggunakan senjata api dan sejenisnya 100 7. melakukan tindakan pidana kejahatan, baik di dalam maupun di luar sekolah 100 8. menyebarkan ajaran yang tidak sesuai dengan aqidah Islam 100 9. terbukti melakukan tindakan seks bebas dan penyimpangan sekskual 100

Prosedur Penanganan Pelanggaran Tingkat 4:

1. Siswa akan langsung disidang tertutup dengan orang tua murid beserta pimpinan sekolah dengan tujuan pihak orang tua mengetahui perkembangan dan tingkah laku siswa

2. Untuk poin pelanggaran 100, Setelah persidangan siswa langsung dikeluarkan atau dikembalikan kepada orang tuanya dan dicabut status kesiswaannya dari SMPTQ CITAMULIA

3. Apabila dalam sidang tersebut ada hal-hal khusus yang perlu dipertimbangkan tanpa mengubah butir 2, maka hasil sidang dapat diberlakukan

4. Pada kasus khusus satu kejadian dapat dikategorikan sebagai tindakan atau pelanggaran tingkat 4 tanpa adanya proses pemberian teguran atau peringatan.

5.

Sanksi Konsekuensi Pelanggaran Tingkat 4 atau Akumulasi Poin 81 – 100 1. Pemanggilan orang tua/wali siswa

2. Menandatangani surat perjanjian rangkap dua yang telah ditetapkan pihak sekolah yang ditanda tangani oleh siswa, orang tua, dan wali kelas, serta pimpinan sekolah

3. Siswa dikembalikan kepada orang tua/wali

(15)

1. Prestasi akademik 2. Prestasi nonakademik 3. Student of the Year

Pasal 26 Jenis Penghargaan

Pasal 27 Nilai Penghargaan

No Jenis Penghargaan Poin Masa Berlaku

1. Akademik:

2 Nonakademik

(16)

Student of the Year diberikan kepada siswa yang memenuhi persayaratan sebagai berikut:

1. Memiliki nilai akademik di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 2. Aktif dalam kegiatan siswa

3. Datang ke sekolah tepat waktu 4. Menaati Tata Tertib Siswa (TTS) 5. Mendapat persetujuan rapat dewan guru

Pasal 28 Aturan Tambahan

1. Selain proses dilakukan sesuai dengan tingkatan pelanggarannya, pemberlakukan poin tetap dilakukan. Apabila seorang siswa telah mencapai poin 100 pelanggaran atau kumulatif 100 poin selama menjadi siswa, itu berarti akan dikembalikan kepada pihak orang tua meskipun pelanggaran dilakukan pada tingkatan yang berbeda.

2. Mekanisme pencatatan poin pelanggaran seperti disebutkan di atas akan diarahkan pada PJ Kedisiplinan atau sekretaris kesiswaan agar tidak terjadi perbedaan pencatatan.

3. Setiap elemen sekolah bersama masyarakat berhak menyampaikan jenis pelanggaran yang dilakukan oleh siswa selama di sekolah dan diluar sekolah.

4. Pelanggaran yang dilakukan di luar lingkungan sekolah dan tidak terkait dengan lingkungan formal sekolah berlaku juga sanksi dan poinnya sesuai ketentuan.

BAB 9 PENUTUP

1. Hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib siswa ini akan ditetapkan kemudian melalui musyawarah.

2. Tata tertib siswa ini diberlakukan melalui tahap sosialisasi pada tanggal 5 – 10 September 2019 dengan penerapan 30% sanksi untuk pelanggaran tingkat 1 dan tingkat 2, dan 100%

untuk pelanggaran tingkat 3 dan tingkat 4.

3. Pemberlakukan sepenuhnya tata tertib ini dimulai pada tanggal 1 Oktober 2019 4. Demikian untuk diperhatikan dan dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab.

Ditetapkan : di Jakarta Tanggal : 10 Juli 2019 Disahkan kembali:

Kepala SMPTQ CITAMULIA

Djoko Lelono, S.Pd

(17)

Referensi

Dokumen terkait

Menimbang : Bahwa dalam rangka menanamkan kedisiplinan siswa, perlu ditetapkan tata tertib yang menjadi acuan bagi siswa, orang tua siswa, guru dan warga SD ARRAHMAN JOMBANG

BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEDISIPLINAN SISWA DALAM MENAATI TATA TERTIB

PENGARUH TATA TERTIB DAN BIMBINGAN WALI KELAS TERHADAP PENEGAKAN KEDISIPLINAN SISWA SMK.. MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN

Keluarga Besar Universitas Dian Nuswantoro yang melakukan pelanggaran akan diproses oleh Panitia Pertimbangan Pelanggaran Tata Tertib (PANTIB) yang dibentuk

Peserta ujian yang tidak mentaati tata tertib/ketentuan (melakukan kecurangan, mencontek, bekerjasama dengan peserta lain, dll) akan dicatat oleh Pengawas Ujian dan

Dengan adanya sistem informasi tata tertib siswa pada SMP Negeri 1 Jepara dengan SMS Gateway diharapkan orang tua mengetahui pelanggaran-pelanggaran anaknya secara

Dalam hal terjadi pelanggaran oleh anggota Komite terhadap Pedoman dan Tata Tertib Kerja akan dilakukan teguran oleh Ketua Komite, serta menyampaikan teguran tertulis

Bagi siswa SMP Negeri 6 Surade yang melakukan pelanggaran tata tertib sekolah, selain dikenakan poin pelanggaran , juga akan diberikan pembinaan dari