PERANCANGAN APLIKASI DAN SISTEM MONITORING PELANGGARAN TATA TERTIB SISWA PADA SEKOLAH UPT
SMP NEGERI 8 MEDAN BERBASIS WEBSITE
PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
Diajukan dalam rangka menyelesaikan jenjang Diploma III Program Studi Manajemen Informatika
di Politeknik Ganesha medan
Disusun Oleh :
NADYA MIRARI WARUWU NIM : 22012156
PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA POLITEKNIK GANESHA
MEDAN 2024
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PERANCANGAN APLIKASI DAN SISTEM MONITORING PELANGGARAN TATA TERTIB SISWA PADA SEKOLAH UPT
SMP NEGERI 8 MEDAN BERBASIS WEBSITE
Disusun Oleh : Nadya Mirari Waruwu
22012156
Diterima dan disetujui Pada Tanggal : 15 November 2024
Dosen Pembimbing Dosen Mentor
SURYA HENDRA PUTRA, S.E., M.Kom MEISARAH RIANDINI, M.Kom
NIDN.0130127902 NIDN.0122059602
Mengetahui Ketua Program Studi
RICO IMANTA GINTING, S.Kom., M.kom NIDN.0102029002
PENGESAHAN
JUDUL :PERANCANGAN APLIKASI DAN SISTEM MONITORING PELANGGARAN TATA TERTIB SISWA PADA SEKOLAH UPT SMP NEGERI 8 MEDAN BERBASIS WEBSITE
NAMA : NADYA MIRARI WARUWU
NIM : 22012156
Setelah diperiksa, Laporan Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dinyatakan telah Memenuhi persyaratan.
Dosen Pembimbing Pembimbing Teknis
SURYA HENDRA PUTRA, S.E., M.Kom MEISARAH RIANDINI, M.Kom
NIDN.0130127902 NIDN.0122059602
Mengetahui Ketua Program Studi
RICO IMANTA GINTING, S.Kom., M.kom NIDN.0102029002
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
NAMA : NADYA MIRARI WARUWU
NIM : 22012156
Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) saya yang berjudul:
PERANCANGAN APLIKASI DAN SISTEM MONITORING PELANGGARAN TATA TERTIB SISWA PADA SEKOLAH UPT
SMP NEGERI 8 MEDAN BERBASIS WEBSITE
Adalah hasil karya saya sendiri bukan jiplakan orang lain.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya oleh saya sendiri, kecuali cuplikan dan ringkasan yang masing-masing telah saya cantumkan sumber- sumber informasinya dengan benar. Jika dikemudian hari terbukti bahwa laporan kerja praktik saya merupakan hasil jiplakan makan saya bersedia menerima sanksi apapun yang diberikan.
MEDAN, NOVEMBER 2024
NADYA MIRARI WARUWU NIM. 22012156
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO
1. Kesuksesan dimulai dari keputusan untuk mencoba. Jika kau tidak mampu terbang, maka berlarilah. Hari ini kita akan bertahan. Jika kau tak mampu berlari, maka berjalanlah. Hiduplah berdasarkan kenyataan, jangan berdasarkan humor. Yang terpenting, bukanlah seberapa besar kalian mewujudkan mimpi itu. Ilmu adalah harta yang tidak akan pernah habis, jadi selalu tanamkan dalam diri untuk terus belajar. Kejar impian dengan tekad dan semangat. Bermimpilah semaumu dan kejarlah mimpi itu sampai tercapai.
2. Jadilah kuat dan berani. Jangan takut, jangan putus asa, karena Tuhan, Allahmu, akan menyertai engkau kemana pun engkau pergi. Bersukacitalah senantiasa, berdoalah tanpa henti, mengucap syukurlah dalam segala hal, karena itulah yang dikehendaki Allah didalam kamu.
PERSEMBAHAN
Karya tugas akhir ini saya persembahkan kepada orangtua saya, Ayah dan Ibu. Yang merupakan sosok dibalik perjuangan saya hingga bisa sampai pada tahap ini.
Terimakasih atas segala pengorbanan, nasihat dan doa baik yang tidak pernah berhenti kalian berikan kepada saya. Juga untuk sahabat, teman-teman saya yang selalu ada disetiap langkah perjalanan sampai sekarang, serta untuk alamamater Polgan yang menjadi kebanggaan dan inspirasi saya.
POLITEKNIK GANESHA MEDAN PERNYATAAN PENULIS
JUDUL :PERANCANGAN APLIKASI DAN SISTEM MONITORING PELANGGARAN TATA TERTIB SISWA PADA SEKOLAH UPT SMP NEGERI 8 MEDAN BERBASIS WEBSITE
NAMA : NADYA MIRARI WARUWU
NIM : 22012156
“Dengan ini saya menyatakan bahwa Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini sepenuhnya merupakan hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan plagiat atau saduran dari laporan orang lain, kecuali kutipan dan ringkasan yang telah dicantumkan sumber informasinya secara jelas dan sesuai dengan ketentuan. Apabila dikemudian hari ternyata pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima pembatalan gelar Ahli Madya Manajemen Informatika beserta hak dan kewajiban yang melekat pada gelar tersebut.”
MEDAN, NOVEMBER 2024
NADYA MIRARI WARUWU NIM. 22012156
POLITEKNIK GANESHA MEDAN
PERSETUJUAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
JUDUL : PERANCANGAN APLIKASI DAN SISTEM MONITORING PELANGGARAN TATA TERTIB SISWA PADA SEKOLAH UPT
SMP NEGERI 8 MEDAN BERBASIS WEBSITE
NAMA : NADYA MIRARI WARUWU
NIM : 22012156
Telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk menempuh Seminar Proposal
Dosen Pembimbing Pembimbing Teknis
SURYA HENDRA PUTRA, S.E., M.Kom MEISARAH RIANDINI, M,Kom
NIDN.0130127902 NIDN.0122059602
Mengetahui Ketua Program Studi
RICO IMANTA GINTING, S.Kom., M.kom NIDN.0102029002
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan magang/penelitian ini dengan baik. Laporan ini disusun sebagai slaah satu bentuk pertanggungjawaban atas kegiatan megang/penelitian yang telah dilaksanakan, sekaligus sebagai persyaratan dalam memenuhi kewajiban akademis pada UPT SMP NEGERI 8 MEDAN. Tujuan penyusunan Laporan kegiatan ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat lulus dan memberikan manfaat kepada mahasiswa/I untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan untuk menghadapi dunia kerja. Dalam Laporan ini, saya menjelaskan perjalanan saya mulai dari konsep ide, pelaksanaan, perencanaan, hingga evaluasi dari usaha kecil kami ini.
Selama proses bantuan penyusunan laporan ini, penulis banyak mendapatkan, dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya Kepada :
1. Bapak Diding Kusnady, S.Pd MM selaku Direktur Politeknik Ganesha Medan.
2. Bapak Evan Afri, S.Pd.I, M.S selaku Wakil Direktur I Politeknik Ganesha Medan.
3. Ibu Irma Hariyanti Siregar S.T., MM selaku Wakil Direktur II Politeknik Ganesha Medan.
4. Surya Hendra Putra, S.E., M.Kom selaku Dosen Pembimbing Proposal Tugas Akhir.
5. Meisarah Riandini, M.Kom selaku Dosen Mentor lapangan yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan selama pelaksanaan magang/penelitian berlangsung.
6. Ibu Sitara Simatupang, S.Pd, MM, Selaku Kepala Sekolah UPT SMP Negeri 8 Medan.
7. Ibu Arini Suryani Siregar, S.Kom, Selaku Guru Pamong UPT SMP Negeri 8 Medan.
8. Seluruh Guru, Staff dan seluruh pihak yang telah memberikan bantuan kepada kami dalam proses Menyusun Laporan Praktik Kerja (PKL) ini.
9. Seluruh teman-teman Program Studi Manajemen Informatika.
10. Dan teman-teman yang ikut memberikan masukan yang sangat membantu dalam menyusun Laporan Proposal Tugas Akhir.
Medan, 15 November 2024
NADYA MIRARI WARUWU NIM. 22012156
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Informasi teknologi telah menjadi bagian penting dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk di bidang pendidikan. Di era digital ini, pemanfaatan teknologi dalam sistem pendidikan tidak hanya digunakan untuk mendukung proses pembelajaran, tetapi juga untuk membantu administrasi dan manajemen sekolah. Salah satu tantangan yang dihadapi sekolah adalah pengelolaan data tata tertib siswa.
Pengawasan dan pencatatan pelanggaran secara manual seringkali memakan waktu dan kurang efisien. Dengan adanya teknologi berbasis aplikasi, proses pengelolaan pelanggaran tata tertib siswa dapat dilakukan secara lebih efektif, akurat, dan transparan.
Penelitian sebelumnya telah banyak membahas pengembangan aplikasi untuk membantu manajemen pendidikan, Penelitian oleh Wahyu Manurian, Ikah Mubarok, Alda Sera Agustin, dan rekan-rekan dalam jurnal "Perancangan Sistem Informasi Pencatatan Poin Pelanggaran Tata Tertib Siswa Berbasis Website pada SMK YP Karya 1 Tangerang" menunjukkan bahwa penggunaan sistem informasi berbasis website dapat mempercepat dan mempermudah proses pencatatan poin pelanggaran, pembinaan, hingga pemberian sanksi kepada siswa. Sistem ini juga membantu menyampaikan informasi perilaku siswa kepada orang tua secara lebih cepat dan memberikan laporan kedisiplinan kepada kepala sekolah[1]. Dan Penelitian Selanjutnya yang di lakukan oleh Jimmy Dolang, Yaulie Rindengan, dan Xaverius Najoan dalam jurnal "Aplikasi Monitoring Pelanggaran Tata Tertib Siswa pada SMK Negeri 2 Manado" menunjukkan bahwa penggunaan aplikasi berbasis metode Rapid Application Development (RAD) mempermudah guru BK dalam memonitoring pelanggaran siswa secara efektif. Aplikasi ini dirancang untuk mengatasi masalah sistem manual yang tidak efisien, seperti kehilangan data dan sulitnya mencari informasi pelanggaran[2].
Di UPT SMP Negeri 8 Medan, pencatatan dan pemantauan pelanggaran tata tertib siswa masih dilakukan secara manual, yang mengakibatkan ketidakakuratan data, kesulitan dalam pencarian informasi, dan keterbatasan dalam proses evaluasi. Oleh karena itu, penelitian ini diangkat dengan judul Perancangan Aplikasi dan Sistem Monitoring Pelanggaran Tata Tertib Siswa pada UPT SMP Negeri 8 Medan, sehingga diperlukan solusi berupa perancangan aplikasi dan sistem pemantauan berbasis teknologi dengan menggunakan metode waterfall. Metode ini akan memastikan pengembangan aplikasi dilakukan secara terstruktur dan sistematis, sehingga menghasilkan sistem yang dapat membantu sekolah mencatat, memantau, dan melaporkan pelanggaran tata tertib siswa secara efektif. Aplikasi ini diharapkan mampu meningkatkan transparansi, mempercepat proses pelaporan, dan mendukung pelatihan siswa secara optimal.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana perancangan aplikasi dan sistem pemantauan tata tertib siswa diterapkan pada UPT SMP Negeri 8 Medan?
2. Bagaimana penerapan metode waterfall dalam pengembangan aplikasi untuk memastikan proses perancangan sistem berjalan secara terstruktur dan sistematis?
3. Bagaimana sistem pemantauan ini dapat membantu sekolah dalam mencatat dan menyimpan data pelanggaran tata tertib siswa secara teratur dan akurat?
1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terfokus dan terarah, batasan masalah dalam perancangan aplikasi dan sistem pemantauan pelanggaran tata tertib siswa di UPT SMP Negeri 8 Medan adalah sebagai berikut :
1. Sistem hanya digunakan untuk mencatat dan memantau pelanggaran tata tertib siswa di UPT SMP Negeri 8 Medan.
2. Aplikasi dirancang menggunakan metode Waterfall, dengan focus pada pengembangan yang terstruktur dan bertahap.
3. Fitur yang dikembangkan mencakup pencatatan pelanggaran, pemantauan data, dan pelanggaran tata tertib.
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Merancang dan mengembangkan aplikasi untuk mencatat dan memantau pelanggaran tata tertib siswa di UPT SMP Negeri 8 Medan.
2. Penerapan metode Waterfall untuk memastikan proses pengembangan aplikasi dilakukan secara terstruktur dan sistematis.
3. Memberikan solusi yang memudahkan pelaporan pelanggaran data kepada pihak terkait, termasuk orang tua siswa.
4. Meiningkatkan transparansi dan akurasi dalam pengelolaan pelanggaran tata tertib siswa di lingkungan sekolah.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini memberikan banyak manfaat bagi guru, kepala sekolah, sekolah, dan dunia pendidikan :
1. Manfaat Bagi Peneliti : Menjadi referensi dalam pengembangan aplikasi pendidikan berbasis metode Waterfall serta memberikan pengalaman dalam merancang solusi berbasis teknologi untuk pengelolaan tata tertib siswa.
2. Manfaat Bagi UPT SMP Negeri 8 Medan : Mempermudah pengelolaan dan pemantauan data pelanggaran tata tertib siswa secara efektif, efisien, dan terorganisir.
3. Manfaat Bagi Politeknik Ganesha Medan : Menjadi referensi bagi mahasiswa dan dosen dalam mengembangkan aplikasi serupa dibidang pendidikan.
BAB II
LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Monitoring Pelanggaran Tata Tertib 2.1.1 Pengertian Sistem Monitoring
Menurut Fietri dan Ilham Monitoring atau pemantauan adalah sebuah siklus kegiatan yang meliputi proses pengumpulan, peninjauan ulang pelaporan dan tindakan atas informasi suatu proses yang sedang diimplementasikan. Pemantauan adalah proses pengumpulan data serta melakukan analisis terhadap pemakaian sumber daya computer terbatas seperti memori penyimpanan, central processing unit, random acces memori, graphic card virtual RAM, dan berbagai sumber daya computer masih cukup layak untuk digunakan atau memerlukan penambahan kapasitas. Sebuah sistem monitoring melakukan proses pengumpulan data mengenai dirinya sendiri dan melakukan analisis terhadap data-data tersebut dengan tujuan untuk memaksimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki. Data yang dikumpulkan pada umumnya merupakan data yang real-time, baik data yang diperoleh dari sistem yang hard real-time maupun sistem yang soft real- time.[3]
2.1.2 Manfaat Sistem Monitoring
Manfaat monitoring dan evaluasi, monitoring mempunyai empat fungsi yaitu:
1. Ketaatan (compliance). Monitoring menentukan apakah tindakan administrator, staf, dan semua yang terlibat mengikuti standard an prosedur yang telah ditetapkan.
2. Pemeriksaan (auditing). Monitoring menetapkan apakah sumber dan layanan yang diperuntukkan bagi pihak tertentu (target) telah mencapai mereka.
3. Laporan (accounting). Monitoring menghasilkan informasi yang membantu “menghitung” hasil perubahan sosial dan masyarakat sebagai akibat implementasi kebijakan sesudah periode waktu tertentu.
4. Penjelasan (explanation). Monitoring menghasilkan informasi yang membantu menjelaskan bagaimana akibat kebijaksanaan dan mengapa antar perencanaan dan pelaksanaannya tidak cocok.
Penilaian (evaluasi) merupakan tahapan yang berkaitan erat dengan kegiatan monitoring, karena kegiatan evaluasi dapat menggunakan data yang disediakan melalui kegiatan monitoring.[4]
2.1.3 Tata Tertib Sekolah
Menurut Dewi “tata tertib ialah sejumlah peraturan, tata nilai ataupun moral yang berlaku dilembaga sekolah. Peraturan dibuat supaya tingkah laku individu yang terdapat di dalamnya sesuai dengan visi dan misi sekolah. Oleh karena itu, tata tertib juga dibuat untuk membantu aktivitas belajar siswa”.[5]Tata tertib menurut istilah merupakan sekumpulan sistem yang berisi sebuah aturan untuk dipatuhi dan dilaksanakan. Indrakusuma dalam buku “Pengantar Ilmu Pendidikan” mengatakan bahwa tata tertib merupakan sekumpulan aturan-aturan yang dibuat untuk ditaati dala sebuah situasi maupun sebuah tatanan kehidupan. Upaya yang dilakukan untuk mewujudkan sebuah ketertiban yang baik, maka perlu adanya sebuah pendidikan yang berisikan tentang kesopanan sehingga nilai moral dan sosial dapat berjalan sebagaimana mestinya. Pendidikan moral yang memiliki tujuan untuk mewujudkan generasi penerus yang mampu melaksanakan ketertiban secara baik, maka perlu adanya tata tertib yang lengkap, yaitu tata tertib yang menyangkut segala aspek kehidupan yang harus ditaati, dilaksanakan dan dilindungi bersama.[6]
2.2 Teknologi Berbasis Website
Dalam era digital ini, aplikasi berbasis web semakin pesat dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Aplikasi web adalah program yang berjalan pada server dan diakses melalui jaringan internet melalui browser seperti Google Chrome, atau Mozilla Firefox. Dengan kata lain, aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang tidak perlu diunduh ke perangkat pengguna, melainkan cukup diakses melalui URL atau alamat web tertentu. Biasanya, aplikasi ini memanfaatkan teknologi seperti HTML, CSS, dan JavaScript untuk tampilan dan fungsionalitas, serta database untuk menyimpan data.
2.2.1 Pengertian Teknologi Berbasis Web
Kata teknologi berasal dari bahasa yunani. Techne yang berarti “keahlian” dan logia yang berarti “pengetahuan”. Dalam pengertian yang sempit, teknologi mengacu pada objek benda yang digunakan untuk kemudahan aktivitas manusia. Akan tetapi seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman, pengertian teknologi semakin menjadi meluas, sehingga saat ini teknologi merupakan sebuah konsep yang berkaitan dengan jenis penggunaan dan pengetahuan manusia untuk mengendalikan dan mengubah sesuatu yang ada disekitarnya.[7]
Teknologi berbasis web adalah serangkaian metode, praktik, dan alat yang digunkan untuk mengembangkan dan mengelola situs web. Menurut Elgamar, website adalah suatu media yang terdiri dari beberapa halaman yang saling berkaitan satu sama lain, dan berfungsi sebagai media untuk menampilkan suatu informasi, baik berbentuk gambar, video, teks, suara, ataupun gabungan dari semuanya.[8] Aplikasi berbasis website pada umumnya dibantu dengan bantuan dari struktur HTML (Hypertext Markup Language), serta dengan kombinasi dari beberapa bahasa pemrograman lain, seperti PHP ataupun Javascrpt. Website juga dapat dipercantik tampilannya dengan bantuan CSS (Cascading Style Sheets). Mengenai database atau media penyimpanan, cukup banyak yang dapat digunakan, salah satunya adalah MYSQL.[8]
2.2.2 Keunggulan Teknologi Berbasis Website
Teknologi berbasis website memiliki beberapa keunggulan yang menjadinkannya pilihan utama dalam pengembangan aplikasi dan sistem informasi.
Berikut adalah beberapa keunggulan tersebut :
1. Efisiensi dalam Pengelolaan Data : Penggunaan teknologi web memungkinkan data diolah secara otomatis, memberikan kemudahan dalam mengakses informasi secara real-time.
2. Pembaruan Mudah dan Cepat : Karena aplikasi web berada di server, pembaruan dapat dilakukan secara otomatis dan langsung diakses oleh semua pengguna tanpa perlu mengunduh versi terbaru.
3. Keamanan Data yang Lebih Baik : Dengan memanfaatkan database yang aman dan enkripsi data, aplikasi web dapat memberikan pelindungan yang lebih baik terhadap data pengguna.
4. Aksebilitas yang Luas : Aplikasi berbasis web dapat di akses melalui browser dari berbagai perangkat yang terhubung ke internet, memudahkan pengguna untuk mengakses layanan tanpa perlu instalasi tambahan.[9]
2.2.3 Jenis-jenis Website
Website menjadi pusat informasi yang dapat diakses secara bebas oleh public, menjadikannya sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, setiap website diciptakan dengan tujuan tertentu dan dikelompokkan berdasarkan fungsinya.
1. Blog, Platform fleksibel untuk menyampaikan konten beragam, seperti artikel, gambar, dan video.Biasanya bersifat dinamis dan memungkinkan interaksi yang mendalam dengan pengunjung.
2. Website eCommerce, Toko online yang memungkinkan transaksi daring, baik pembelian maupun penjualan produk. Contoh popular di Indonesia termasuk shoope, tokopedia, dan lazada.
3. Website Bisnis, Dibangun oleh bisnis untuk mengkomunikasikan produk dan layanan yang ditawarkan. Membantu bisnis menjangkau lebih banyak orang dan membangun kepercayaan.
4. Website Pemerintah, Menyediakan informasi seputar instansi pemerintah, program, dan kebijakan. Umumnya menggunakan domain khusus dan digunakan oleh pemerintah daerah, kementrian, dan lembaga Negara.
5. Website Entertainment, Menyajikan hiburan melalui gambar, video, film, music, dan konten lainnya. Contoh termasuk Netflix, Youtube, dan situs hiburan popular lainnya.
6. Website Potofolio, Menampilkan hasil karya atau proyek yang pernah dilakukan. Sering digunakan untuk tujuan personal branding. Cocok untuk Freelancer dan professional kreatif.
7. Website Media atau Portal Berita, Mengumpulkan dan melaporkan berita, menghasilkan keuntungan dari iklan. Contoh di Indonesia termasuk Detik, Kompas, dan Liputan6.
8. Website Pendidikan, Berfokus pada kegiatan akademis, menyediakan materi pendidikan dan informasi institusi pendidikan. Umumnya menggunakan domain seperti ac id,edu, dan ch.id.
9. Website Nirlaba, Digunakan untuk kegiatan sosial tanpa mencari keuntungan, seperti penggalangan dana dan informasi layanan kesehatan.
2.2.4 Penerapan Website dalam Dunia Pendidikan
Dalam dunia pendidikan, website juga digunakan sebagai media pembelajaran.
Media pembelajaran adalah salah satu alat bantu guru untuk menerangkan dan menyampaikan sesuatu terhadap siswa-siswanya. Japrizal; Irfan, menerangkan bahwa media pembelajaran diketahui sebagai segala hal yang dapat menyampaikan sesuatu pesan dari sumber secara terencana, sehinggaterjadi lingkungan belajar yang kondusif.
[10]Pemanfaatan model penggunaan website dan internet dalam sistem pembelajaran pendidik dapat bekerjasama dengan pengajar menggunakan beberapa aplikasi seperti whatsapp, zoom, meet, google. Pemebelajaran ini merupakan pengembangan instruktif agar penyampaian materi melalui online dapat dipahami dan berjalan lebih efektif. Hal ini bertujuan sebagai salah satu ilustrasi pengajar yang memanfaatkan media elektronik pembelajaran atau mengatur koneksi Hartawan dan Sudiarsa.[11]
2.3 Metode Waterfall 2.3.1 Pengertian Waterfall
Menurut Wahid, Metode waterfall adalah metode yang paling banyak digunakan untuk tahap pengembangan. Metode waterfall merupakan pendekatan SDLC paling awal yang digunakan untuk pengembangan perangkat lunak. Waterfall ini juga dikenal dengan nama model tradisional atau model klasik. Model air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic cycle). Model air terjun ini menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial terurut dimulai dari analis, desain, pengkodean, pengujian dan tahap pendukung.[12]Tiap fase pengembangan dilakukan secara
berurutan dalam waterfall model, jadi setiap tahap/fase wajib diselesaikan sebelum lanjut ke tahap/fase berikutnya, Sommervile dalam (Amelia & Suhendi).[13]
2.3.2Tahapan-tahapanWaterfall Model
Berikut ini merupakan tahapan waterfall model menurut Sommervile dalam Hidayat:
1. Analisis (Requerirements Definition) berupa proses pengumpulan kebutuhan perangkat lunak agar sesuai dengan kebutuhan user. Kebutuhan Admin dan Karyawan di analisa sehingga karyawan bias melakukan presensi dengan baik dan lancar. Kebutuhan admin diperhitungkan agar bias mengelola sistem presensi dengan baik.
2. Desain Perangkat Lunak (System and Software Design) berupa pembuatan desain dari aplikasi yang akan dibangun meliputi desain antar muka (user interface), arsitektur perangkat lunak, dan prosedur pengkodean. Disampaikan pula rancangan database dengan ERD dan LRS. Interface dibuat agar pemakai bias berinteraksi melakukan presensi dengan lancar.
3. Implementation and Unit Testing berupa tahapan pembuatan program dan database dari design program dan design database yang sudah dibuat di tahap sebelumnya. Setiap modul program yang sudah dibuat akan diuji dengan unit testing untuk menguji secara fungsionalitasnya.
4. Integration and System Tesing berupa pengintegrasian program secara keseluruhan dan dilakukan pengujian sistem secara keseluruhan.
5. Operation and Maintenance berupa pemeliharaan aplikasi yang dilakukan oleh pengembang untuk perbaikan dari bugs atau kebutuhan dari user selanjutnya.
[13]
Gambar Waterfall Model 2.3.3 Kelebihan dan Kekurangan Metode Waterfall
Dalam pengembangan perangkat lunak atau software, biasanya model waterfall bias menjadi metode yang digunakan. Metode ini merupakan model yang merincikan beberapa tahap pengerjaan dalam pengembangan sebuah perangkat lunak. Di balik hal itu semua, tentu ada kelebihan dan kekurangan tersendiri dalam menggunakan model w aterfall ini. Kelebihan yang paling menonjol dari model ini adalah proyek akan terstruktur pengerjaannya, sehingga terlihat jelas arah pengembangan tersebut.
1. Kelebihan
a. Sistem rangkaian jelas, Memiliki alur yang jelas, membuat pengerjaan proyek akan semakin mendetail. Dengan begitu, kesalahan bias dikurangi. Semakin terperinci tugas yang akan dikerjakan, maka semakin kecil juga potensi kesalahan yang akan dilakukan.
b. Gambaran akhir yang jelas, Pada tahap awal pengembangan melalui metode ini, dibutuhkan analisa data yang jelas dan lengkap. Hal tersebut membuat proyek memiliki tujuan akhir yang jelas. Dengan begitu, tentu produk yang dihasilkan akan setia pada konsep awal.
c. Baik dalam Dokumentasi, Salah satu kelebihan yang ada dalam model ini adalah baik dalam dokumentasi. Karena hal tersebut, setiap progress da informasi bias tercatat dan dapat diakses oleh pengembang yang lain.
2. Kekurangan
a. Tidak Fleksibel, jika klien memiliki perubahan visi ditengah jalan, tentu akan sulit bagi pengembang untuk merubahnya. Pengerjaan yang linear memaksa hasil akhir harus setia dengan konsep di awal.
b. Memakan Waktu yang lama, Pengerjaan yang linear dan structural tersebut, memaksa proses yang dilakukan menjadi lama. Pengerjaan yang tidak bias dilakukan secara parallel, tentu bias lebih memakan banyak waktu.
c. Potensi Kenaikan Biaya yang Besar, Karena produk software baru bisa dilihat setelah hasil akhirnya jadi, maka jika ada rasa tidak puas dan revisi dari klien, dibutuhkan pengerjaan ulang. Karena pengulangan tersebut tentu biaya dan tenaga yang dikeluarkan akan lebih besar.
2.4 Flowmap
Flowmap adalah campuran peta dan flow chart, yang menunjukkan pergerakan benda dari satu lokasi ke lokasi lain, seperti jumlah orang dalam migrasi, jumlah barang yang diperdagangkan, atau jumlah paket dalam jaringan. Flowmap menolong analisis dan programmer untuk memecahkan masalah ke dalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian.
2.5 Flowchart
Flowchart adalah diagram alir yang menggambarkan urutan langkah-langkah, aktivitas, dan kondisi dalam suatu proses.
Gambar Simbol Flowchart
Flowchart digunakan dalam berbagai bidang, seperti pemrograman, manajemen proyek, dan perencanaan bisnis.
Fungsi Flowchart
a. Membantu merencanakan, menganalisis, dan memahami langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas atau masalah.
b. Membantu menemukan kesalahan atau kekurangan dalam sistem.
c. Membantu meningkatkan efisiensi suatu proses.
d. Membantu memudahkan pembaca memahami proses atau gambaran langkah- langkah yang cukup rumit.
Jenis-jenis Flowchart
a. Flowchart Sistem, menggambarkan alur kerja suatu sistem secara keseluruhan.
b. Flowchart Program, menggambarkan urutan instruksi dari program computer.
2.6 Data Flow Diagram (DFD) 2.6.1 Pengertian Data Flow Diagram
Menurut Pane dkk, Data Flow Diagram adalah representasi grafis dari aliran data dalam suatu sistem informasi.[14]DFD menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran data diantara komponen-komponen tersebut, asal, tujuan, dan penyimpanan dari data tersebut. DFD pertama kali dikenalkan oleh Larry Constantine dan Ed Yourdon pada tahun 1970 dalam buku Structured Design. DFD atau Data Flow Diagram dapat difungsikan untuk mewakili sistem dari berbagai tingkat abstraksi. DFD sendiri memiliki beberapa level, diantaranya DFD level 0,1,2, dan seterusnya. Secara umum, DFD bias memudahkan siapa pun untuk memahami aliran data melalui sebuah sistem.
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut.
DFD menggambarkan penyimpanan data dan proses yang mentransformasikan data.
[15]
Gambar Simbol DFD 2.6.2 Manfaat Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) memiliki banyak manfaat, diantaranya : a. Membantu membuat desain sistem
b. Mendokumentasikan sistem yang ada c. Memudahkan komunikasi dengan pihak lain d. Meningkatkan pemahaman tentang proses
e. Memudahkan identifikasi masalah dalam aliran data f. Memudahkan pengelolaan asset data
g. Memudahkan perancangan model sistem.
2.6.3 Jenis-jenis DFD
Data Flow Diagram terbagi menjadi tiga jenis, dimana setiap bagian memiliki peran dan fungsinya masing-masing. Untuk pembuatannya sendiri dapat menyesuaikan kebutuhan proyek dari manajemen tim-nya.
1. Diagram Level 0 (Diagram Konteks)
Diagram konteks atau level 0 merupakan diagram dengan tingkatan paling rendah, dimana menggambarkan sistem berinteraksi dengan entitas eksternal.
Pada diagram konteks akan diberi nomor untuk setiap proses yang berjalan, dimulai dari angka 0 terlebih dahulu.
Jadi, untuk setiap aliran data akan langsung diarahkan menuju sistem. Ciri dari diagram level 0 terletak pada tidak adanya informasi yang terkait data yang tersimpan pada data store.
2. Daigram Level 1
DFD level 1 merupakan lanjutan dari diagram konteks karena setiap proses yang berjalan akan diperinci pada tingkatan ini sehingga proses utama akan dipecah menjadi sub-sub proses yang lebih kecil lagi.
3. Diagram level 2
DFD level 2 merupakan tingkat lanjutan dari level yang sebelumnya, dimana pada fase ini akan dijelaskan lebih detail terkait tiap prosesnya. Namum, untuk tingkatan ini jarang sekali dikerjakan dan lebih banyak hanya menerapkan dua level di bawahnya saja.
2.6.4 Komponen Data Flow Diagram 1. Proses
Bagian dari sistem yang mengubah masukan menjadi luaran. Simbol proses digambarkan dalam bentuk lingkaran, oval, persegi panjang, atau persegi panjang dengan sudut bundar.
2. Aliran Data
Penyaluran informasi dari satu bagian sistem ke bagian lainnya. Simbol aliran data adalah panah.
3. Warehouse
Tempat penyimpanan data, seperti file, database, atau data store. Simbol penyimpanan data adalah dua garis horizontal.
4. Entitas Eksternal
Pihak ketiga yang berkomunikasi dengan sistem, seperti organisasi, kelompok orang, otoritas, atau departemen.
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan
3.1.1 Sejarah Perusahaan
UPT SMP Negeri 8 Medan adalah sebuah Lembaga Sekolah SMP yang alamatnya berada dijalan Turi No. 96 Medan, Kota Medan. SMP Negeri ini mengawali perjalanannya pada tahun 1963. Pada saat itu UPT SMP Negeri 8 Medan masih menggunakan Program Kurikulum Belajar SMP 2013. UPT SMP Negeri 8 Medan dikelola oleh operator bernama Bapak Sugimin. UPT SMP Negeri 8 Medan mendapat status Akreditasi kelas A dengan nilai 91 (akreditasi tahun 2018) dari BAN-S/M (Badan Akreditasi Nasional) Sekolah/madrasah.
3.1.2 Visi Perusahaan
Sekolah UPT SMP Negeri 8 Medan dalam Upaya menciptakan dan mengembangkan peserta didik yang berkarakter dan berkualitas memiliki visi sebagai berikut :
“Mewujudkan Generasi Berkarakter, Cerdas, Kreatif, Berwawasan Lingkungan dan Unggul Dalam Berprestasi”
3.1.3 Misi Perusahaan
Misi UPT SMP Negeri 8 Medan adalah :
a. Membentuk siswa yang memiliki karakter jujur, berakhlak mulia dan memiliki kompetensi sosial emosi.
b. Mengembangkan kreativitas siswa sesuai dengan potensi yang dimiliki.
c. Mempersiapkan siswa unggul dalam berprestasi di era globalisasi.
d. Menciptakan lingkungan yang bersih, asri dan berwawasan wiyata mandala.
e. Melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi dan inovatif.
3.1.4 Struktur Organisasi
Pembagian Tugas dan Tanggungjawab
Masing-masing jabatan yang terdapat di struktur Organisasi mempunyai tugas dan tanggungjawab sebagai berikut :
1. Kepala Sekolah
Tugas dan tanggungjawab seorang kepala sekolah, yaitu :
a. Menganalisis tantangan, peluang, kekuatan, dan kelemahan sekolah/madrasah.
b. Membuat rencana kerja strategis dan rencana kerja tahunan untuk pelaksanaan peningkatan mutu.
c. Bertanggungjawab dalam membuat keputusan anggaran sekolah.
d. Melibatkan guru, komite sekolah dalam pengambilan keputusan sekolah.
e. Berkomunikasi untuk menciptakan dukungan intensif dari orangtua peserta didik dan masyarakat.
f. Menjaga dan meningkatkan motivasi kerja pendidik dan tenaga kerja kependidikan dengan memberikan system pemberian penghargaan atas prestasi dan sanksi atas pelanggaran kode etik
g. Menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif bagi peserta didik.
h. Bertanggungjawab atas perencanaan pertisipatif mengenai pelaksanaan kurikulum.
i. Melaksanakan dan merumuskan program supervise, serta memanfaatkan hasil supervisi, serta memanfaatkan hasil supervise untuk meningkatkan kinerja sekolah.
j. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
k. Memfasilitasi pengembangan, penyebarluasan dan pelaksanaan visi pembelajaran yang dikomunikasikan dengan baik.
l. Membantu, membina dan mempertahankan lingkungan sekolah dan program pembelajaran yang kondusif.
m. Menjalin kerjasama dengan orangtua peserta didik, masyarakat dan komite sekolah menggapi kepentingan dan kebutuhan komunitas yang beragam.
n. Memberi contoh, teladan dan tindakan yang bertanggungjawab.
2. Koordinator Administrasi/Bendahara
a. Menyusun dan melaksanakan program kerja Tata Usaha Sekolah.
b. Mengurus kebutuhan fasilitas Tata Usaha Sekolah.
c. Mengkoordinir pengelolaan keuangan sekolah.
d. Mengatur kepengurusan kepegawaian.
e. Membina dan mengembangkan karier tenaga Tata Usaha Sekolah.
f. Menyiapkan dan menyajikan data statistic sekolah.
g. Mengatur pelaksanaan kesekretariatan dan kerumah tanggaan.
h. Mengatur administrasi hasil proses kerja keiatan belajar mengajar.
i. Membantu kepala sekolah melaksanakan pegembangan system informasi sekolah.
j. Mengatur administrasi inventaris sekolah (alat, perabot, dan ATK).
k. Mengatur administrasi inventaris kesiseaan dan beasiswa.
l. Memantau pelaksanaan program 7K.
m. Membantu Kepala Sekolah dalam pemyusunan RAPBS dan RIPS.
n. Menyusun laporan.
3. Wakasek Kurikulum
a. Membantu dan bertanggungjawab kepada Kepala Sekolah dalam Menyusun program pembelajaran.
b. Menyusun dan mensosialisasikan kalender pendidikan.
c. Menyusun pembagian tugas mengajar guru serta membuat jadwal pelajaran.
d. Menyusun jadwal evaluasi belajar dan pelaksanaan ujian akhir.
e. Menerapkan kriteria persyaratan kenaikan kelas dan kelulusan.
f. Mengatur jadwal pembagian rapor dan ijazah.
g. Menyusun dan mengkoordinasikan dalam penyusunan perangkat pembelajaran.
h. Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan.
i. Mengatur dan mengembangkan MGMP setiap mata pelajaran.
j. Melakukan supervise administrasi dan perangkat pembelajaran.
k. Melakukan pengarsipan program kurikulum.
l. Melakukan pengembangan kurikulum.
m. Menyusun laporan berkala.
4. Wakasek Sarpas
a. Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana sekolah.
b. Menyusun program kebersihan, keindahan, dan keamanan lingkungan sekolah.
c. Mengatur pengadaan denah sekolah, atribut, label dan lain- lain yang berhubungan dengan keperluan sekolah.
d. Mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan Pembangunan rehabilitasi Gedung, ruangan, halaman, kebun, dan sarana prasarana lainnya.
e. Melaksanakan pemeriksaan rutin terhadap sarana sekolah (barang habis pakai/barang tidak habis pakai) serta peningkatan ketertiban administrasinya.
f. Mengkoordinir penyimpanan barang-barang inventaris sekolah.
5. Wakasek Kesiswaan
a. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan penerimaan peserta didik baru (PPDB).
b. Mengelola dan mengurus mutase siswa bersama Waka Kurikulum, serta melaporkannya kepada Kepala Sekolah.
c. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).
d. Mengorganisir Kegiatan Pembinaan Osis, Kegiatan Ekstrakurikuler, Kegiatan Uapacara Bendera dan 7K.
e. Mengatur seluruh aktivitas siswa dan menindaklanjuti siswa yang melanggar tata tertib.
f. Mengatur seluruh aktivitas siswa, baik dalam maupun luar sekolah.
6. Koordinator Perpustakaan
a. Memelihara ataupun menjaga koleksi perpustakaan agar tetap bisa digunakan sebagaimana mestinya.
b. Mengumpulkan, menata kembali Pustaka, majalah, dokumen dan sebainya ke rak semula.
c. Memberikan pelayanan terbaik kepada pengunjung perpustakaan.
7. Koordinator Lab Komputer
a. Menyusun program kerja laboratorium.
b. Menyusun jadwal praktik.
c. Menginventasrisasi sarana dan alat-alat laboratorium.
d. Merencanakan pengadaan alat-alat laboratorium.
e. Bertanggungjawab atas keindahan dan kebersihan lab.
f. Membuat laporan secara berkala kepada Kepala Sekolah.
8. Koordinator Lab IPA
a. Bertanggungjawab atas kelengkapan administrasi laboratorium.
b. Bertanggungjawab atas kelancaran kegiatan laboratorium.
c. Mengusulkan kepada Kepala Sekolah tentang pengadaan alat/ bahan laboratorium.
9. Koordinator BP
a. Penyusunan Program kerja bimbingan dan konseling/bimbingan karir.
b. Melengkapi dan menyiapkan administrasi kegiatan bimbingan dan konseling.
c. Berkoordinasi dengan wali kelas dalam mengatasi masalah- masalah yang dihadapi siswa tentang kesulitan belajar.
d. Memberikan pelayanan konseling kepada siswa agar lebih meningkat prestasinya dalam belajar.
10. Pembina Osis
a. Melakukan penyusunan anggaran belanja bersama dengan ketua OSIS.
b. Membuat tanda bukti kwitansi untuk setiap pemasukan atau pengeluaran keuangan yang nantinya dijadikan laporan sebagai laporan pertanggungjawaban.
c. Menyampaikan laporan keuangan dengan berkala.
11. Koordinator Ekskul
a. Membuat tata tertib dan masing-masing ekstrakurikuler.
b. Menyusun program kerja kegiatan ekskul.
c. Membuat tata tertib dari masing-masing ekskul.
d. Mendata semua anggota ekskul (membuat biodata masing- masing anggota ekskul).
12. Wali Kelas
a. Mewakili orangtua dan kepala sekolah dalam lingkungan kelasnya.
b. Membina kepribadian dan budi pekerti siswa dikelasnya.
c. Membantu pengembangan kecerdasan siswa dikelasnya.
13. Pendidik
a. Mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
3.1.5 Logo dan Makna Logo
Berikut merupakan logo Sekolah UPT SMP Negeri 8 Medan :
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Nama Perusahaan : UPT SMP Negeri 8 Medan
Alamat Perusahaan : Jln. Turi Ujung No.96, Sudirejo I, Kec. Medan Kota, Kota Medan, Sumatera Utara
Waktu Penelitian : 17 September 2024 s/d 01 Desember 2024
No
Kegiatan
Sep Okt Nov Des
1 Pelaksanaan kegiatan PKL
2 Pembuatan Laporan PKL
3.3 Jenis dan Sumber Data
Dalam perancangan aplikasi dan sistem pemantauan pelanggaran siswa berbasis website, data yang digunakan terdiri dari beberapa jenis dan berasal dari berbagai sumber. Berikut adalah jenis dan sumber data yang didapatkan :
3.3.1 Jenis Data 1. Data Siswa
a. Identitas siswa (nama, NISN, kelas, jenis kelamin, dll.)
b. Data kontak siswa (nomor telephone, email, dll.)
c. Riwayat pelangaran siswa (jenis pelanggaran, tanggal kejadian, tindakan yang diambil)
d. Data prestasi siswa (digunakan untuk perbandingan perilaku).
2. Pelanggaran Data
a. Kategori Pelanggaran (ringan, sedang, berat) b. Deskripsi pelanggaran
c. Sanksi atau tindak lanjut pelanggaran.
3.3.2 Sumber Data 1. Database Sekolah
a. Data siswa dan data guru yang sudah ada di sistem sekolah (misalnya dari dapodik atau database internal sekolah).
2. Observasi
a. Hasil observasi guru terhadap siswa
b. Laporan pelanggaran yang dicatat secara manual oleh pihak sekolah.
3. Formulir atau Input Manual
a. Data yang di input langsung oleh guru, atau admin melalui sistem, seperti data pelanggaran baru.
3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Studi Pustaka
1. Deskripsi : Mengumpulkan data dari literature, jurnal, buku, dan dokumen resmi terkait sistem pemantauan pelanggaran siswa, layanan bimbingan konseling, dan perancangan aplikasi berbasis web.
2. Tujuan : Untuk memahami teori yang relevan, teknologi yang digunakan, dan sistem serupa yang sudah ada.
3.4.2 Observasi Lapangan
1. Deskripsi : Mengamati langsung proses pencatatan pelanggaran siswa dan pelaksanaan layanan bimbingan konseling di UPT SMP Negeri 8 Medan.
2. Tujuan : Untuk memahami alur kerja, kebutuhan sistem, dan masalah yang dihadapi dalam proses manual.
3. Hasil : Data tentang proses pencatatan pelanggaran, interaksi siswa dengan guru BK, dan sistem kebutuhan.
3.4.3 Wawancara
1. Deskripsi : Melakukan wawancara terstruktur atau semi-terstruktur dengan pihak-pihak terkait seperti guru BK.
2. Tujuan : Untuk mendapatkan data langsung tentang kebutuhan, kendala, dan harapan terhadap sistem yang akan dirancang.
3.5 Metode Analisis Data
3.5.1 Analisis Deskriptif
1. Deskripsi : Menganalisis data yang dikumpulkan dari observasi, wawancara, dan kuesioner untuk memberikan gambaran umum tentang kondisi saat ini terkait pencatatan pelanggaran siswa dan layanan bimbingan konseling di sekolah.
2. Tujuan : Untuk memahami pola pelanggaran siswa, kendala sistem manual, dan kebutuhan utama pengguna.
3. Output : Deskripsi rinci tentang kebutuhan sistem, seperti fitur utama dan proses yang perlu diotomatisasi.
3.5.2 Analisis Kebutuhan Sistem
1. Deskripsi : Mengidentifikasi kebutuhan fungsional dan non-fungsional berdasarkan data yang diperoleh.
2. Tujuan : Untuk menentukan spesifikasi sistem yang akan dirancang, seperti modul pencatatan pelanggaran, laporan pemantauan, dan integrasi dengan layanan BK.
3. keluaran : Dokumen kebutuhan sistem yang mencakup fitur utama, antarmuka pengguna, dan arsitektur sistem.
3.5.3 Analisis SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Ancaman)
1. Deskripsi : Menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam implementasi sistem pemantauan pelanggaran siswa berbasis web.
2. Tujuan : Untuk mengidentifikasi aspek-aspek yang mendukung dan menghambat pengembangan dan penerapan sistem.
3. Output : Strategi yang dirancang untuk memaksimalkan kekuatan dan peluang serta meminimalkan kelemahan dan ancaman.
3.5.4 Analisis Proses Bisnis
1. Deskripsi : Membandingkan alur kerja manual saat ini dengan alur kerja yang diusulkan melalui sistem berbasis web.
2. Tujuan : Untuk memastikan sistem yang dirancang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan monitoring pelanggaran siswa.
3. Output : Diagram alur kerja yang menggambarkan perubahan proses sebelum dan sesudah implementasi sistem.
3.5.5 Analisis Statistik
1. Deskripsi : Mengolah data kuantitatif dari kuesioner untuk melihat trend atau pola tertentu, seperti frekuensi pelanggaran atau tingkat kepuasan pengguna terhadap sistem yang ada.
2. Tujuan : Untuk mendapatkan wawasan berbasis data yang dapat mendukung keputusan sistem pengembangan.
3. Output : Statistik atau grafik yang menunjukkan preferensi fitur, tingkat efektivitas sistem manual, atau potensi penerapan sistem berbasis web.
Metode analisis ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang kebutuhan pengguna, kondisi sistem saat ini, dan desain sistem yang optimal untuk memenuhi tujuan penlitian.
3.6 Analisa Sistem yang Sedang Berjalan
3.6.1 Prosedur Pengolahan Data
Preosedur pengolahan data pelanggaran di UPT SMP Negeri 8 Medan saat ini dilakukan secara manual. Berikut adalah langkah-langkahnya :
1. Pencatatan pelanggaran :
Guru atau petugas BK mencatat pelanggaran siswa dalam buku catatan manual berdasarkan laporan dari guru lain atau hasil pengamatan langsung.
2. Rekapitulasi Data
Data dari buku catatan manual dikumpulkan dan dipindahkan ke table di Microsoft Excel untuk keperluan rekapitulasi.
3. Pemberian sanksi atau konseling
Berdasarkan rekapitulasi, siswa yang mencapai batas pelanggaran tertentu akan diberi sanksi atau untuk mengikuti sesi konseling.
4. Penyimpanan Data
Data pelanggaran disimpan dalam bentuk dokumen fisik di arsip BK dan salinan digital (jika ada) dikomputer sekolah.
5. Pelaporan
Laporan pelanggaran siswa disampaikan kepada wali kelas, orang tua siswa, atau kepala sekolah secara berkala melalui dokumen cetak.
(gambar)
3.6.2 Data Flow Diagram yang Sedang Berjalan
Untuk sistem pemantauan pelanggaran siswa berbasis website yang sedang berjalan. Diagram ini akan mencakup aliran data antara entitas, proses, dan penyimpanan data dalam sistem.
1. Entitas Eksternal a. Guru BK
Bertugas mencatat dan memonitor pelanggaran siswa.
b. Siswa
Sebagai pengguna sistem untuk melihat pelanggaran mereka.
c. Admin Sekolah
Mengelola data pengguna dan memverifikasi pelanggaran.
d. Orang Tua
Mengakses informasi terkait pelanggaran siswa.
2. Proses Utama
a. Penginputan Pelanggaran
Guru BK mencatat pelanggaran siswa berdasarkan laporan atau observasi.
b. Validasi Data
Admin memverifikasi kebenaran pelanggaran data yang diinputkan.
c. Penyimpanan Data
Data disimpan kedalam basis data.
d. Pemantauan Pelanggaran
Guru BK mengadakan daftar pelanggaran untuk evaluasi.
e. Akses Informasi
Siswa dan orang tua dapt mengakses informasi pelanggaran melalui dashboard.
3. Penyimpanan Data a. Pelanggaran basis data
Menyimpan pelanggaran data siswa.
b. Database Siswa
Menyimpan data profil siswa.
c. Database Akun
Menyimpan data login pengguna (guru, siswa, admin, orangtua).
4. Aliran Data
a. Guru BK mengirim pelanggaran data ke proses validasi.
b. Data yang valid disimpan kedalam Database Pelanggaran.
c. Siswa dan orangtua mengakses pelanggaran data melalui dashboard.
d. Admin memeriksa data pelanggaran sebelum dipublikasikan.
(gambar)
3.7
[1] W. Manurian, I. Mubarok, A. S. Agustin, Haryanto, and N. Sania,
“Perancangan Sistem Informasi Pencatatan Poin Pelanggaran Tata Tertib Siswa Berbasis Website Pada SMK YP Karya 1 Tangerang,” J. Informatics, Sci. Technol., vol. 10, no. 1, pp. 1–9, 2020.
[2] J. Dolang, Y. Rindengan, and X. Najoan, “Aplikasi Monitoring Pelanggaran Tata Tertib Siswa Pada Smk Negeri 2 Manado,” J. Tek. Inform., 2019.
[3] B. A. B. Ii, “BAB II LANDASAN TEORI A. System Monitoring Pengertian monitoring atau pemantauan menurut,” pp. 5–13, 2021.
[4] O. : Hardiyanto, P. Ahli, M. Kantor, W. Kementerian, and A. P. Jambi,
“Manfaat Monitoring Dan Evaluasi (Monev) Terhadap Peningkatan Kinerja Penganggaran Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jambi”.
[5] O. Fitriasnyah and M. Yamin, “Peran Guru Dalam Menerapkan Tata Tertib Peserta Didik Di Kelas IV SD Negeri 62 Banda Aceh,” J. Ilm. Mhs. Elem.
Educ. Res. Bulan Agustus Tahun, vol. 7, no. 4, pp. 94–101, 2022, [Online].
Available: http://www.jim.unsyiah.ac.id/pgsd/index
[6] B. A. B. Ii, A. T. Tertib, and P. T. Tertib, “Wisnu Aditiya Kurniawan, Budaya Tertib Siswa di Sekolah (Sukabumi: CV Jejak, 2018). M.H. Amin, Pendidikan Karakter Anak Bangsa , 2 ed. (Yogyakarta, 2015). 15,” pp. 15–37.
[7] A. Rika Harahap and A. Prastowo, “Limas PGMI : jurnal Pendidikan Dasar Islam,” pp. 74–81, 1824, [Online]. Available:
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/limaspgmi
[8] S. N. R. Sonny, Sonny, “pengembangan sistem presensi karyawan dengan teknologi GPS berbasis web,” J. Comasie, vol. 6, no. 2, p. 3, 2021, [Online].
Available: http://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/comasiejournal%0AJurnal Comasie ISSN (Online) 2715-6265%0APERANCANGAN
[9] Novria Rahma, M. K. Budi Kurniawan, and M. K. Suryanto, “Aplikasi Pemesanan Makanan Di Bebek dan Ayam Tekaeng Menggunakan Php dan Mysql,” J. Inform. dan Komput., vol. 13, no. No. 1, pp. 15–26, 2022.
[10] A. Karyati, “Efektivitas Penggunaan Website Pembelajaran Dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa,” AKSARA J. Ilmu Pendidik. Nonform.,
vol. 09, no. 03, pp. 1665–1674, 2023.
[11] Said Zulfikar, “Penggunaan Website dan Internet dalam Pembelajaran,” J.
Instr. Dev. Res., vol. 1, no. 3, pp. 106–111, 2021, doi: 10.53621/jider.v1i3.70.
[12] A. Safri, “Jurnal Ahmad Safri Sistem Informasi Data,” Ahmad Safri, 2019.
[13] T. Wahyudi, S. Supriyanta, and H. Faqih, “Pengembangan Sistem Informasi Presensi Menggunakan Metode Waterfall,” Indones. J. Softw. Eng., vol. 7, no.
2, pp. 120–129, 2021, [Online]. Available:
https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ijse/article/view/11091
[14] H. Pemilu Wati et al., “Sistem Informasi Perpustakaan Pada Smp Negeri 46 Oku Menggunakan Embarcadero Xe2 Berbasis Client Server,” J. Sist. Inf.
Mahakarya JSIM, vol. 4, no. 2, pp. 19–28, 2021.
[15] D. B. Paillin and Y. Widiatmoko, “Rancangan Aplikasi Monitoring Online Untuk Meningkatkan Pemeliharaan Prediktif Pada PLTD,” J. Sist. Inf. Bisnis, vol. 11, no. 1, pp. 9–17, 2021, doi: 10.21456/vol11iss1pp9-17.
[16] Abrar, “Pengertian dan Kegunaan Entity Relationship Diagram (ERD),” no.
2018, pp. 1–17, 2020.