14
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Profil Singkat Perusahaan dan Sejarah Singkat Perusahaan
PT. GNG Golden Investama adalah perusahaan yang berdiri pada tahun 2014. PT. GNG Golden Investama merupakan perusahaan investasi yang terdaftar di Indonesia. Dimana bertujuan memberikan peluang yang setinggi-tingginya dalam berbagai macam kelas aset bagi para pemegang saham. Saat ini PT. GNG Golden Investama mendapatkan kepercayaan untuk mulai menjalankan proyek- proyek strategis yang berskala menegah keatas di bidang properti, keuangan dan pengembangan perusahaan. Perusahaan yang berlokasi di Jalur Sutera Barat Kav.
17, Alam Sutera, Panunggangan Timur, Pinang, Tangerang, Banten 15143, Synergy Building, 15 th floor unit 09.
Sumber : Aplikasi PT. GNG Golden Investama Gambar 2.1 Logo PT. GNG Golden Investama
Pada gambar 2.1 merupakan logo dari PT. GNG Golden Investama.
Dimana penulis melakukan praktik kerja magang di divisi marketing dan ditempatkan disalah satu unit bisnisnya, yaitu PT.GNG Desain Studio yang merupakan perusahaan profesional yang menyediakan berbagai rekomendasi dan solusi TI (Teknologi Informatika), untuk pengenbangan perusahaan secara
15 keseluruhan serta distribusinya. Disana penulis ditugaskan untuk menjadi admin sosial media salah satu kliennya yaitu Mediakomputindo, yang merupakan toko yang menjual berbagai produk elektronik yang berlokasi di Lippo Mall Puri, basement floor unit B-05, jalan Puri Indah Raya Blok U1, Jakarta Barat. Pada gambar 2.2 dibawah merupakan logo dari PT. GNG Desain Studio.
Sumber : Website PT. GNG Desain Studio Gambar 2.2 Logo PT. GNG Desain Studio
Selain itu. PT. GNG Golden Investama juga memiliki anak perusahaan.
Dimana anak perusahaannya diantaranya adalah, sebagai berikut :
2.1.1. Anak Perusahaan PT. GNG Golden Investama
Nama Perusahaan Industri PT. GNG Mitra Nusantara Perhotelan.
PT. GNG Agro Sentosa Hasil bumi dan pengembangan tanaman.
PT. GNG Asia Bintang Jaya Percetakan.
PT. GNG Retailindo Sentosa Penjulaan produk elektonik.
PT. GNG Desain Studio Design & TI (Teknologi Informatika).
Sumber : Aplikasi PT. GNG Golden Investama Tabel 2.1 Unit PT. GNG Golden Investama
16 2.1.2. Visi Misi Perusahaan
Visi
Visi kami adalah untuk menjadi perusahaan investasi terkemuka yang berkembang pesat di bidang properti, keuangan, dan pengembangan perusahaan Kami berkomitmen agar menjadi perusahaan yang dipilih dan dihormati, dan bercita-cita menjadi pemenang dalam menyediakan jasa pada pemegang saham dan investor kami.
Misi
Memberikan layanan terbaik dalam mewujudkan impian para pemegang saham berupa investasi yang baik dalam bentuk properti, keuangan dan rencana pengembangan perusahaan. Untuk mencapai sukses, kami bekerja sama dengan para pemegang saham untuk mewujudkan, memperbaiki dan menerapkan rencana strategi jangka panjang.
2.1.3. Tagline Perusahaan
Kepercayaan dan kepuasan konsumen mulai diraih sejalan dengan berkembangnya PT. GNG Golden Investama dalam menciptakan produk dan layanan bermutu secara berkesinambungan. Tanggapana konsumen yang positif menghasilkan pelonjakan yang luar biasa, membuat PT. GNG Golden Investama menjadi salah satu perusahaan yang patut diperhitungkan di dalam ruang lingkup bisnisnya. Gambar 2.3 merupakan Tagline pun disempurnakan menjadi
“Providing Services and a Satisfying Experience” yang memiliki makna layanan terbaik untuk pengalaman yang memuaskan. Dengan mengedepakan kualitas, maka akan menghasilkan hubungan yang loyal antara konsumen dengan PT. GNG Golden Investama.
17 Sumber : PT. GNG Golden Investama
Gambar 2.3 Tagline PT. GNG Golden Investama
2.2. Struktur Organisasi Perusahaan
Sumber : PT. GNG Golden Investama
Gambar 2.4 Struktur oganisasi PT. GNG Golden Investama
Pada gambar 2.4 merupakan bentuk struktur organisasi PT. GNG Golden Investama. Proses dimana kegiatan bisnis pratik kerja magang yang dilakukan oleh penulis di PT. GNG Golden Investama yang dipimpin oleh Bapak Julius Martono, penulis ditempatkan pada divisi marketing yang membantu unit bisnis PT. GNG desain Studio, yang dipimpin langsung oleh Bapak Andreas Martono selaku Director Marketing PT. GNG Golden Investama dan Penanggung jawab kerja sama di PT. GNG Desain Studio dan Manager Marketing oleh Bapak Angga Octavianus.
18 Tim marketing terbagi menjadi 2 manager yang bertanggung jawab, yaitu manager operasional dan manager marketing. Dimana keduanya saling bersinergi dalam menjalankan bisnis untuk mencapai tujuan dari PT. GNG Golden Investama.
2.3. Tinjauan Pustaka 2.3.1. Marketing
Marketing atau pemasaran adalah suatu proses dimana perusahaan atau organisasi menciptakan nilai dari setiap produk atau jasanya untuk bisa disampaikan kepada para konsumennya. Dan pemasaran juga bisa digunakan untuk meningkatkan hubungan dan interaksi yang kuat dengan konsumen untuk mendapatkan nilai dari konsumen sebagai imbalannya. Marketing merupakan seperangkat alat pemasaran yang bekerja sama untuk melibatkan pelanggan, memenuhi kebutuhan pelanggan, dan membangun interaksi dengan pelanggan.
Didefinisikan secara luas, pemasaran adalah proses sosial dan manajerial di mana individu dan organisasi memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai. Dalam konteks bisnis yang lebih sempit, pemasaran melibatkan membangun hubungan pertukaran yang menguntungkan dan bernilai dengan pelanggan. (Kotler & Armstrong, 2018).
2.3.2. Konten Marketing
Menurut Content Marketing Institute pada tahun 2015, Content marketing atau pemasaran konten adalah sebuah pendekatan marketing yang lebih berfokus kepada pembuatan dan penyebaran konten yang berkualitas, relevan, dan konsisten untuk menarik dan mendapatkan perhatian para audiences dan terutama, untuk mengarahkan konsumen agar mendapatkan keuntungan.
Content marketing memiliki tujuan untuk mendapatkan perhatian dari konsumen dengan menyediakan apa yang mereka butuhkan dan bukan semata- mata hanya untuk mengajak untuk membeli saja.
19 Sebuah salah satu usaha yang sangat penting untuk membangun image kepedulian kepada konsumen, apabila ingin mendapatkan trust atau kepercayaan mereka untuk penjualan yang dilakukan. Berikut ini upaya untuk meningkatkan pemanfaatan konten pemasaran, agar lebih efektif yaitu menggunakan 5Cs (Weed.
K, 2017)
Content, yaitu suatu ulasan yang sengaja dibuat untuk membahas mengenai serba-serbi bisnisnya atau produk yang dijualnya, bahkan juga bisa dikaitkan dengan beberapa berita hits yang jauh dari bisnisnya.
Channel, pemasaran yang sudah dibuat siap untuk disalurkan dibeberapa media iklan, ataupun pihak ke 3 yang bekerja sama atau memakai layananya.
Campaign, iklan yang kita buat untuk menunjang penjualan produk maupun jasa kita agar bisa memberikan nilai lebih dengan dikemas iklan yang lebih baik.
Conversation, meneruskan pemasaran yang sudah berjalan dimana kedepannya akan ada kelanjutan dari campaign tersebut, membuat menjadi acara yang rutin untuk para konsumen
Conversion, proses yang membuat orang untuk mengambil tindakan (call to action) ketika mereka mengunjungi situs atau sosial media.
Dengan mendesain dan memodifikasi elemen-elemen tertentu yang ada di platform, yang diharapkan adanya lead dari konsumen. bisa terhubung lebih lanjut dengan informasi produk tersebut, yang biasanya penulis sambungkan dengan kontak Mediakomputindo atau menuju postingan produk tersebut.
2.3.3. Sosial Media
Sosial media adalah sebuah media daring untuk mempertemukan para penggunanya dalam suatu tempat secara online, dimana bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan kontennya sendiri. Sosial media dapat dikonseptualisasikan sebagai titik temu antara produsen dan pengguna sosial media.
20 Dimana yang kegiatan yang terjadi dapat dikategorikan ke dalam enam area luas yang menggambarkan bagaimana produsen dan konsumen membuat dan menggunakan sosial media (Aral, S., Dellarocas, C., & Godes, D. 2013).
• Design and features, menggambarkan bagaimana konsumen, dan perusahaan menggunakan sosial media tertentu berdasarka fitur yang disajikan. Dimana memiliki syarat yang dsesuai dengan kebutuhan si pemakai untuk mengatur fitur-fitur tersebut. Untuk penggunaan didalam bisnisnya untuk mencapai tujuan perusahaan.
• Strategy and tactics, menggambarkan bagaimana ketertarikan konsumen sebagai alasan dasar perusahaan secara luas menggunakan sosial media dan membuat strategi sosial media untuk memasarkan produknya.
• Management and organization, menggambarkan bagaimana konsumen bagi perusahaan untuk menyusun, mengelola, dan mengalokasikan pemasaran, yang dibutuhkan untuk mengembangkan, menyebarkan, menggunakan, dan berinteraksi dengan sosial media untuk memenuhi kebutuhan mereka atau mencapai tujuan mereka.
• Measurement and value, menggambarkan bagaimana perusahaan, membuat, mengukur, mengalokasikan, atas nilai dihasilkan oleh penggunaan sosial media. Tiga produk atau jasanya agar menarik pengguna sosial media lainnya.
• Consumers and society, konsumen yang menggunakan sosial media dan implikasi sosial yang ditimbulkan oleh sosial media, untuk membatu perusahaan dalam membagi segmentasi pasarnya.
• Platforms and intermediaries, perusahaan membangun, mengoperasikan, memelihara, dan berinovasi di dalam platform sosial medianya. Untuk meningkatkan kualitas akun sosial media yang digunakan sebagai tempat pemasarannya.
21 2.3.4. Instagram
Instagram merupakan platform sosial media yang berbentuk aplikasi, berbasis Internet dimana penggunanya bisa mengunggah dan berbagi foto ke dalam jejaring sosial. Aplikasi ini memfasilitasi penggunanya untuk memfoto dan mengaplikasikan berbagai macam filter digital ke dalam fotonya untuk kemudian dibagikan dan bisa saling terhubung dengan para pengguna lainnya di dalam jejaring sosial. (Linaschke, 2011). Gambar yang diunggah ke platform Instagram bisa dilihat sebagai konten seperti sebuah teks dimana didalamnya melekat pertanda dan penanda suatu kejadian atau peristiwa. Dimana narasi pada teks yang disampaikan melalui proses komunikasi. Sedangkan narasi yang ada dalam sebuah foto atau gambar tersebut akan bermakna denotasi apabila di konstruksi dari kenyataan yang ada. Fungsi yang diwakili foto-foto dalam Instagram ini bisa menjadi sarana content marketing yang bisa dijadikan perusahaan agar pesan bisa disampaikan dan dilihat oleh calon konsumennya.
Instagram pada awalnya adalah sosial media yang pertama kali muncul sebagai salah satu aplikasi software di Iphone pada Oktober tahun 2010.
Kemudian pada April 2012, Instagram juga dapat diakses melalui perangkat berbasis Android. Lima bulan berikutnya, Instagram kemudian dibeli oleh Facebook dan berkembang pesat hingga saat itu (Instagram, 2013). Jumlah pemakai Instagram yang sangat besar inilah yang ingin dimanfaatkan sebagai salah satu alat strategi pemasaran produk maupun jasa.
2.3.5. Engagement
Engagement atau interaksi, menurut academy pada tahun 2020 adalah sebuah proses dimana adanya komunikasi timbal balik yang terjadi antara perusahaan atau organisasi dengan para konsumennya. Dalam interaksi juga dapat meningkatkan pendekatan hubungan antara masing-masing pihak yang terlibat.
Interaksi yang baik adalah interaksi yang berjalan secara satu arah antar perusahaan maupun konsumen, dimana membicarakan satu topic inti yang menjadi objek pembicaraannya dan masing-masing pihak bisa memberikan respon satu sama lain (Hidayatullah, 2020).
22 Interaksi terjadi pada umumnya jika salah satu memiliki ketertarikan terhadap sesuatu hal yang dimiliki seseorang, dan berlanjut pada komunikasi yang lebih intens mengenai objek yang menjadi ketertarikannya. Dalam interaksi digital, komunikasi dilakukan dengan cara yang berbeda tanpa harus tatap muka dengan lawan bicaranya. Interaksi secara online ini menggunakan fitur yang tersedia dari platform yang mempertemukan keduanya, biasanya dalam bentuk chating dan video call.
Engagement adalah bentuk dari sikap konsumen dalam mempertimbangkan bagaimana motivasi untuk melakukan aksi lanjutan dari keterlibatan konsumen bergabung dengan komunitas merek yang mengundang perhatiannya di sosial media terutama untuk mensosialisasikan dan memperoleh informasi, serta hiburan yang menjadi motivasi utama. Keterlibatan terjadi tergantung pada kebutuhan konsumen akan informasi tentang merek, produk, dan jasanya (Shao & Ross, 2015). Pengetahuan konsumen sebagai predictor keterlibatan konsumen, menariknya konsumen yang mempersepsikan hal yang didapatkannya dalam tingkat pengetahuan, cenderung termotivasi untuk membagikan pengetahuan mereka di sosial media untuk memberi sinyal yang lebih tinggi terhadap hal yang mereka dapatkan. (Packard & Wooten, 2013).