• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyusunan Rencana Kerja Dinas Sosial Kabupaten Pacitan Tahun 2020 merupakan tindak lanjut atas ketentuan Peraturan Menteri dalam Negeri nomor 86 tahun 2017 pasal 15 ayat 1 yaitu Perangkat Daerah menyusun Renstra Perangkat Daerah dan Renja Perangkat Daerah. Tahapan penyusunan Renja diatur dalam pasal 16 ayat 2, terdiri dari (a) persiapan penyusunan, (b) penyusunan Rancangan akhir, (c) penyusunan rancangan (d) pelaksanaan forum Perangkat Daerah/lintas Perangkat Daerah, (e) perumusan rancangan akhir, dan (f) penetapan.

Pembangunan sosial hakekatnya merupakan upaya merealisasikan amanat konstitusi yaitu untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Sedangkan pembangunan kesejahteraan sosial sebagai bagian dari pembangunan nasional pada hakekatnya merupakan “pembangunan manusia seutuhnya” yang meliputi pembangunan fisik/lahiriah, sosial dan mental/batiniah untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan penghidupan, baik secara perorangan, keluarga maupun kelompok masyarakat secara bermartabat dengan menempatkan mereka sebagai pelaku utama di dalam pembangunan. Pembangunan kesejahteraan sosial sejatinya adalah segenap strategi dan aktivitas yang dilakukan pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia melalui kebijakan dan program yang bermatra pelayanan sosial, perl indungan sosial dan pemberdayaan masyarakat.

Peraturan Bupati Pacitan Nomor : 57 Tahun 2016 tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Sosial Kabupaten Pacitan menyatakan bahwa Dinas Sosial Kabupaten Pacitan sebagai salah satu perangkat daerah Kabupaten Pacitan menyelenggarakan urusan wajib bidang Sosial dengan tugas membantu Bupati dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan, melaksanakan urusan Sosial berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan yang diberikan oleh pemerintah pusat dan pemerintah provinsi Jawa Timur.

Secara garis besar permasalahan Sosial yang dihadapi adalah

1) Masih terbatasnya akses Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) terrhadap pelayanan sosial dasar;

(2)

2) Masih lemahnya penanganan korban bencana alam dan sosial;

3) Masih rendahnya kualitas manajemen dan profesionalisme pelayanan kesejahteraan sosial;

4) Masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan perlindungan dan jaminan sosial;

5) Belum serasinya kebijakan kesejahteraan sosial antar pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten.

Dengan tersusunnya Rencana Kerja Dinas Sosial Kabupaten Pacitan, diharapkan dapat disusun tahapan pencapaian hasil secara lebih obyektif untuk memberikan komitmen dan orientasi target serta sasaran di masa depan pada masing- masing kegiatan serta dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengelolaan Sosial dalam satu tahun kedepan yang efektif, efisien serta profesional.

1.2 Landasan Hukum

Adapun peraturan-peraturan terkait dengan dokumen perencanaan pembangunan yang menjadi landasan penyusunan Rencana Kerja ini adalah :

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12)

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

(3)

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);

7. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Sosial Nasional;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4598);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114);

12. Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional Tahun 2015 – 2020;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);

15. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Timur 2014 – 2020;

16. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 5 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Pacitan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 5 Tahun 2011);

17. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Pacitan (Lembaran Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 4 Tahun 2016);

18. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 5 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pacitan.

(4)

19. Peraturan Bupati Pacitan nomor 57 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan Organisasi, serta Tata Kerja Dinas Sosial Kabupaten Pacitan;

20. Keputusan Bupati Pacitan nomor 188.45/406/KPTS/408.12/2017 tentang Pengesahan Perubahan Rencana Strategis Perangkat Daerah Kabupaten Tahun 2016-2021.

21. Surat Edaran Sekretaris Daerah Kabupaten Pacitan nomor 188/1503/408.53/2017 tanggal 9 November 2017 tentang Penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Pacitan Tahun 2020.

1.3 Maksud dan Tujuan

Rencana Kerja Dinas Sosial Kab. Pacitan dimaksudkan sebagai arahan, pedoman dan landasan bagi jajaran organisasi dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan. Selain itu, penyusunan rencana kerja Dinas Sosial tahun 2020 juga dimaksudkan sebagai penjabaran jangka pendek dari rencana strategis Dinas Sosial.

Sedangkan tujuan penyusunan Rencana Kerja Dinas Sosial Kabupaten Pacitan tahun 2020 adalah sebagai bahan awal untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2020.

1.4 Sistematika Penulisan

Rencana Kerja Dinas Sosial Kabupaten Pacitan tahun 2020 secara garis besar disusun dengan sistematika sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum penyusunan rancangan kerja PD agar substansi pada bab-bab berikutnya dapat dipahami dengan baik.

Bab II Evaluasi Pelaksanaan Renja PD Tahun Lalu

Bab ini memuat kajian (review) terhadap hasil evaluasi pelaksanaan Renja PD tahun lalu (tahun n-2) dan perkiraan capaian tahun berjalan (n-1) mengacu pada APBD tahun berjalan yang seharusnya pada waktu penyusunan Renja PD sudah disahkan.

(5)

Bab III Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan

Bab ini memuat tujuan dan sasaran yang didasarkan atas rumusan isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas Sosial yang dikaitkan dengan sasaran target kinerja Renja PD.

Bab IV Penutup

Bab ini berisi catatan penting yang perlu mendapat perhatian, baik dalam rangka pelaksanaannya maupun seandainya ketersediaan anggaran tidak sesuai dengan kebutuhan.

(6)

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA PD TAHUN LALU

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun Lalu dan Capaian Renja

Evaluasi Hasil Pelaksanaan Rencana Kerja Perangkat Daerah (PD) dan Pencapaian Perencanaan Strategis (Renja) Perangkat Daerah Dinas Sosial Kabupaten Pacitan sampai dengan Tahun 2018 ( tahun berjalan ) adalah sebagaimana tersebut dalam tabel di bawah ini:

(7)

Tabel

REKAPITULASI EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RENJA SKPD dan PENCAPAIAN RENSTRA SKPD s/d TAHUN 2019 (Tahun Berjalan)

DINAS SOSIAL KABUPATEN PACITAN

Kode urusan bidang pemerintah daerah dan program

indikator kinerja program/ kegiatan

Target capaian

kinerja (Renstra

PD Tahun

2016- 2021)

Realisasi Target Kinerja hasil Program

dan Keluaran Kegiatan

s/d Tahun

2016

Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun Lalu

2017

Target Renja Pd Tahun

2017

Realisasi Renja PD Tahun 2017

Tingkat Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8=(7/6)

1.06 1.06 1 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Tingkat pemenuhan kebutuhan dasar

100 100 100 100 1

1.06 1 1 19 1. Peningkatan administrasi Perkantoran

Terpenuhinya Administrasi Perkantoran

12 12 12 12 1

1.06 1.06 1 6 Program Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Hasil Nilai SAKIP OPD

100 100 100 100 1

1.06 1 1 14 2. Penyusunan perencanaan dan laporan capaian kinerja Perangkat Daerah

Jumlah Dokumen laporan capaian kinerja Perangkat Daerah dan Keuangan

11 11 11 11 1

1.06 1.06 1 15 Program Pemberdayaan Fakir miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya

Prosentase PMKS yang memperoleh bantuan

84,5 119,3 78,3 84,3 108,3

1.06 1 15 3 3. Fasilitas manajemen usaha bagi keluarga miskin

Jumlah Pembinaan kelompok KUBE fakir miskin di Kabupaten

100 98 100 100 1

1.06 1 15 5 4. Pelatihan ketrampilan bagi penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

Jumlah peserta pelatihan ketrampilan penyandang dan trauma

100 100 100 100 1

1.06 1 15 19 5. Pembangunan pemberdayaan daerah terpencil dan tertinggal (P2DT2)

Jumlah bantuan bahan bangunan jalan desa yang diberikan

untukdaerah terpencil dan tertinggal

80 80 75 75 1

1.06 1 15 20 6. Pengembangan Bakat dan Ketrampilan Anak yang Berkebutuhan Khusus

Jumlah Anak yang mengikuti Program Tertirah

100 100 100 100 1

1.06 1 15 21 7. Verivikasi dan Validasi data penerima bantuan sosial

Jumlah data penerima bantuan sosisal yang diverifikasi dan divalidasi

100 100 100 100 1

1.06 1 15 22 8. Peningkatan Koordinasi dan pengendalian Bantuan Pangan Masyarakat Miskin

Jumlah Koordinasi penyaluran Raskin

100 100 100 100 1

1.06 1.06 1 16 PROGRAM PELAYANAN DAN REHABILITASI KESEJAHTERAAN SOSIAL

Persentase korban bencana yang menerima bantuan

66,00 152,8 60 40,13 66,88

(8)

1.06 1 16 9 9. Koordinasi Perumusan Kebijakan dan Sinkronisasi pelaksanaan Upaya-upaya penagggulangan kemiskinan dan penurunanan

kesenjangan

Jumlah koordinasi lintas program dan pemberian bantuan masyarakat miskin

80 0 80 80 1

1.06 1 16 10 10. Penanganan masalah- masalah strategis yang menyangkut cepat tanggap darurat dan kejadian yang luar biasa

Jumlah korban bencana yang mendapatkan bantuan dan meningkatnya kemampuan petugas dukungan psikososial bagi korban bencana

100 100 100 100 1

1.06 1 16 23 11. Rehabilitasi Makan Pahlawan Nasional

Pemeliharaan keindahan dan kebersihan TMP dan Monumen

100 100 100 100 1

1.06 1 16 26 12.Keserasian Sosial Mengurangi resiko bencana sosial dan konfik sosial

100 0 100 100 1

1.06 1 16 27 13. Pemulangan Orang Terlantar

Berkurangnya beban orang terlantar

25 0 75 75 1

1.06 1 16 42 14. Pembinaan

Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia

Jumlah pemberian bantuan

kesejahteraan bagi Lanjut Usia

21 77 21 21 1

1.06 1.06 1 20 PROGRAM PEMBINAAN EKS PENYANDANG PENYAKIT SOSIAL (EKS NARAPIDANA,PSK, NARKOBA DAN PENYAKIT SOSIAL LAINNYA )

Persentase Eks Penyandang penyakit Sosial yang Dibina

88 185,2 80 54 0.675

6 1 20 4 15 . Pemberdayaan Eks Penyandang penyakit sosial

Jumlah Eks

Penyandang penyakit sosial yang dibina

86,4 185,2 80 80 1

6 1 20 6 16. Perlindungan Sosial Anak yang berhadapan dengan Hukum

Jumlah PMKS yang dibina dan Eks Psikotik yang dibantu

100 0 100 100 1

1.06 1.06 1 21 PROGRAM PEMBERDAYAAN KELEMBAGAAN

KESEJAHTERAAN SOSIAL

Persentase lembaga kesejahteraan sosial yang mendapatkan pemberdayaan

73,1 103,3 66 60 0.9090909

1

1 17. Pemberdayaan peran aktif Masyarakat dalam dunia usaha

Jumlah anak yang mendapatkan bantua GNOT

75 100 100 100 1

2 18 Peningkatan Jejaring Kerjasama pelaku-pelaku usaha kesejahteraan sosial masyarakat.

Meningkatnya kerjasama pelaku usaha pada masyarakat miskin

100 100 100 100 1

3 19. Peningkatan kualitas SDM kesejahteraan sosial masyarakat

Meningkatnya pengetahuan SDM Lembaga

100 100 100 100 1

4 20. Pengembangan model kelembagaan Perlindungan sosial

Meningkatnya kemudahan akses masyarakat terhadap dinas sosial

100 100 100 100 1

6 21.Pemberdayaan Peran Aktif Karang Taruna dalam dunia usaha

Jumlah kelompok Karang Taruna yang mendapatkan bantuan UEP

100 100 100 100 1

(9)

22 22. Pemutahiran Data PMKS Dokumen data PMKS 75 100 100 100 1

23 23. Operasional Program Keluarga Harapan (PKH)

Jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang mendapatkan bantuan

pendampingan dan penyediaan sarana prasarana

100 100 100 100 1

24 24. Pengembangan pelayanan Kesos

Meningkatnya manajerial klien

100 100 100 100 1

25 25 Pemberdayaan Kelembagaan kesos

Meningkatnya kerjasama antar Lembaga

100 100 100 100 1

(10)

2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD

1. Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkup Dinas Sosial yang masih kurang baik kualitas maupun kuantitasnya. Kapasitas dan kompetensi SDM yang ada yang masih belum sesuai harapan dan tuntutan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.

2. Sarana dan prasarana pelayanan Sosial masih kurang memenuhi standart, baik kualitas maupun kuantitasnya. Baik gedung pelayanan sosial, sarana penunjang, dan sarana transportasi pelayanan.

3. Sistem Informasi Data Sosial yang ada belum sepenuhnya memanfaatkan tehnologi secara optimal dalam mendukung pelaksanaan tugas sehari-hari, sehingga mempengaruhi kecepatan dan ketepatan pelaporan.

4. Anggaran pembiayaan Dinas Sosial masih sangat minim perlu ditingkatkan lagi dalam rangka pengembangan pelayanan, peningkatan kualitas SDM Sosial dan peningkatan sarana prasarana Sosial.

5. Kondisi geografis Kabupaten Pacitan kurang menguntungkan karena medan sulit terjangkau sehingga pelayanan di daerah pelosok sering terhambat dan sering terjadi bencana khususnya tanah longsor.

6. Belum optimalnya kerjasama lintas program dan lintas sektor yang mendukung peningkatan pembangunan pelayanan sosial. Peran serta masyarakat dan dunia usaha masih perlu ditingkatkan, hal ini penting mengingat keterbatasan sumber dana pembangunan kesejahteraan sosial yang disediakan pemerintah

7. Belum memiliki rumah singgah/shelter bagi PMKS di Kabupaten Pacitan.

(11)

8. Masih tingginya angka kemiskinan di Kabupaten Pacitan dan semakin berkembangnya variansi permasalahan kesejahteraan sosial, yang belum sebanding dengan kapasitas pelayanan social.

9. Belum terbentuknya Komite Penanggulangan PMKS di Kabupaten Pacitan

(12)

BAB III

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1. Telahaan Terhadap Kebijakan Nasional

Berdasarkan mandat dari perangkat peraturan dan undang- undang terhadap tugas dan fungsi Kementrian Sosial, maka visi Kementrian Sosial adalah :

“TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI dan BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN NILAI dan SEMANGAT

GOTONG ROYONG ”

Bangsa yang berdaulat dan mandiri adalah bangsa yang mampu mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang telah maju dengan mengandalkan pada kemampuan dan kekuatan sendiri. Sementara kemandirian suatu bangsa tercermin pada ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu memenuhi tuntutan kebutuhan kemajuan pembangunannya dalam kerangka kesejahteraan penduduk; kemandirian aparatur pemerintah dan aparat penegak hukum dalam menjalankan tugasnya; kemampuan memenuhi kebutuhan pokok yang disertai dengan keunggulan dalam inovasi, kreativitas, integritas dan etos kerja sumber daya manusia; kemampuan untuk melindungi setiap

warga negara dari ketidakberdayaan dan kerentanan. Kemandirian dalam kebudayaan harus dicerminkan dalam setiap kehidupan, baik hukum, ekonomi, politik, sosial budaya maupun pertahanan keamanan.

Upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 misi pembangunan nasional yaitu :

(13)

1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

2. Mewujudkan penduduk maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan negara hukum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai negara maritim.

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional.

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Sebagai Kementerian yang mengurusi bidang sosial, Kementerian Sosial akan melaksanakan 1 dari 7 misi pemerintah yaitu misi keempat :

“Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera”.

Peran dan fungsi Kementerian Sosial akan dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup dan daya saing penduduk terutama kelompok miskin dan rentan, penyandang disabilitas, lanjut usia serta kelompok marginal lainnya. Hal ini dilandasi dengan semangat kegotong-royongan dan kesetiakawanan sosial yang merupakan kepribadian bangsa Indonesia yang telah ada sejak lama.

Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA CITA yang ingin diwujudkan kepada Kabinet Kerja, yakni :

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga.

(14)

2. Mengembangkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan.

4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi dan domestik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa melalui penataan kembali kurikulum pendidikan nasional.

9. Mempertegus ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui penguatan kebhinekaan dan menciptakan ruang dialog.

Kementerian Sosial mempunyai peran dan berkontribusi dalam tercapainya seluruh Nawa Cita terutama dalam 4 agenda prioritas yaitu no 3, 5, 8 dan 9.

Terdapat dua tujuan Kementerian Sosial pada tahun 2015-2020 yaitu : 1. Meningkatkan taraf kesejahteraan sosial penduduk miskin dan rentan,

2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dan kelembagaan penyelenggaran kesejahteraan sosial.

3.2. Tujuan dan Sasaran Renja Dinas Sosial

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang lebih spesifik dan terukur akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu

1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Tujuan organisasi harus konsisten dengan tugas dan fungsinya, secara kolektif, tujuan organisasi menggambarkan arah stratejik organisasi dan perbaikan-perbaikan yang ingin diciptakan sesuai tugas dan fungsi organisasi. Tujuan organisasi mempertajam fokus pelaksanaan misi lembaga,

(15)

meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah semua program dan aktivitas lembaga dalam melaksanakan misinya.

Perumusan tujuan dan sasaran dari visi dan misi Kepala Daerah menjadi landasan perumusan visi, misi, tujuan dan sasaran Renstra PD. Sedangkan sasaran dalam RPJMD Kabupaten Pacitan Tahun 2016-2021 yang terkait dengan tugas dan fungsi Dinas Sosial Kabupaten Pacitan menjadi tujuan Dinas Sosial Kabupaten Pacitan Tahun 2016-2021 adalah:

Menurunnya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

Matriks Hubungan antara Misi dan Tujuan adalah :

Misi RPJMD Tujuan RPJMD

Sasaran RPJMD/

Tujuan Renstra

Indikator Sasaran RPJMD/Indikator Tujuan

Renstra Meningkatkan

kualitas hidup dan kehidupan sosial masyarakat

Percepatan Penanggulangan Kemiskinan

Menurunnya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

1 Persentase penurunan penyandang masalah kesejahteraan sosial

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu kondisi yang ingin dicapai atau dihasilkan oleh instansi pemerintah melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Sasaran adalah sebagai hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Dinas Sosial Kabupaten Pacitan dalam rumusan yang lebih spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat dicapai dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan.

Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Perumusan sasaran perlu memperhatikan indikator kinerja sesuai tugas dan fungsi PD atau kelompok sasaran

(16)

yang dilayani, serta profil pelayanan yang terkait dengan indikator kinerja.

Sedangkan uraian sasaran yang akan dicapai Dinas Sosial Kabupaten Pacitan pada tahun 2016-2021 adalah :

1. Meningkatnya akses pelayanan kesejahteraan sosial bagi PMKS Keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator : a. Prosentase PMKS yang mendapatkan pelayanan sosial 2. Meningkatnya dukungan pelayanan kesejahteraan sosial

Keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator : a. Nilai Survei Sosial Masyarakat (SKM)

3.3. Program dan Kegiatan

Rencana program dan kegiatan Dinas Sosial tahun 2020 adalah sebagai berikut

:

(17)

[Type text] Page 17 PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN

RANCANGAN AKHIR

RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2020 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2021

PERANGKAT DAERAH : DINAS SOSIAL

KODE

URUSAN/BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN PROGRAM/KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN

RENCANA TAHUN 2020

CATATAN PENTING

RENCANA TAHUN 2021

LOKASI

TARGET CAPAIAN

KINERJA

KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF

SUMBER DANA

TARGET CAPAIAN

KINERJA

KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF

-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10

Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar

1.06 Sosial

1 06 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Tingkat pemenuhan kebutuhan dasar operasional PD

100 4.507.343.200,00 100 4.775.000.000,00

1 06 01 19 Peningkatan dan Pengelolaan Administrasi Perkantoran

Jumlah aktivitas/operasional rutin,Jumlah asset yg dikelola, Jumlah pegawai yg dikelola, Jumlah pengadaan logistik PD, Jumlah perjalanan dinas PD

Kab.Pacitan 84 kali, 575 unit, 60 orang,

5 unit, 200 kali

615.000.000,00 PAD 60 orang 700.000.000,00

1 06 06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Hasil nilai evaluasi SAKIP PD > B 797.343.200,00 > B 260.000.000,00

1 06 06 09 Perencanaan, evaluasi dan pelaporan program Perangkat Daerah

Jumlah dokumen perencanaan dan laporan capaian kinerja

Kab.Pacitan 11 Dokumen 40.000.000,00 PAD 11 Dokumen 60.000.000,00

1 06 06 10 Pengelolaan keuangan perangkat daerah

Jumlah dokumen keuangan perangkat daerah

Kab.Pacitan 10 Dokumen 757.343.200,00 PAD 10 Dokumen 200.000.000,00

1 06 15 Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya

Persentase Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang memperoleh bantuan

82,9 % 680.000.000,00 84,5 % 960.000.000,00

1 06 15 23 Penanganan dan

Pemberdayaan Fakir Miskin

Jumlah Fakir Miskin yang mendapatkan pelayanan sosial

Kab.Pacitan 300 Orang 160.000.000,00 BHP/BP PUSAT,DAU

400 Orang 375.000.000,00

1 06 15 24 Peningkatan Koordinasi dan Pengendalian Bantuan bagi

Jumlah sasaran rastra, rastrada dan bantuan lainnya

Kab.Pacitan 50.000 orang 400.000.000,00 PAD 51.000 orang 375.000.000,00

(18)

Masyarakat Miskin

1 06 15 26 Pemberdayaan Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial

Jumlah PSKS yang dibina Kab.Pacitan 40 orang 80.000.000,00 PAD 40 orang 150.000.000,00

1 06 15 27 Pelestarian Nilai-nilai Kepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawanan sosial

Jumlah peserta peningkatan nilai nilai kepahlawanan ,keperntisan dan kesetikawanan social;

Jumlah TMP yang dipelihara

Kab.Pacitan 12 orang 2 lokasi

40.000.000,00 PAD 12 orang

2 lokasi

60.000.000,00

1 06 16 Program Pelayanan Dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

Persentase korban bencana skala kab/kota yang menerima bantuan selama masa tanggap darurat

63,6 1.130.000.000,00 64,8 1.100.000.000,00

1 06 16 47 Penanggulangan Bencana Alam Berbasis Masyarakat

Jumlah Petugas penanggulangan bencana berbasis masyarakat yang mendapatkan pelatihan dan jumlah pengadaan logistik bencana

Kab.Pacitan 60 orang 375 paket

100.000.000,00 DAU 60 orang

400 paket

200.000.000,00

1 06 16 48 Penanggulangan dan Penanganan Bencana Sosial

Jumlah Petugas penanggulangan bencana social yang dilatih

Kab.Pacitan 70 orang 30.000.000,00 DAU 50 orang 150.000.000,00

1 06 16 49 Penyelenggaraan Perlindungan dan Jaminan Sosial

Jumlah PMKS yang menerima perlindungan dan jaminan sosial

Kab.Pacitan 20.000 orang 800.000.000,00 BHP/BP PROV,PAD

30.000 orang 500.000.000,00

1 06 16 50 Penguatan Program Keluarga Harapan

Jumlah kelompok KPM yang diberdayakan

Kab.Pacitan 60 kelompok 200.000.000,00 BHP/BP PUSAT

65 kelompok 250.000.000,00

1 06 20 Program Pembinaan eks- Penyandang Penyakit Sosial (eks-Narapidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya)

Persentase eks penyandang penyakit sosial yang dibina

84,8 1.150.000.000,00 86,4 1.550.000.000,00

1 06 20 04 Pemberdayaan Eks Penyandang Penyakit Sosial

Jumlah klien tuna sosial yang mendapatkan pelayanan sosial

Kab.Pacitan 225 Orang 500.000.000,00 PAJAK ROKOK

250 Orang 650.000.000,00

1 06 20 07 Fasilitasi dan Rehabilitasi Sosial Anak dan lanjut usia

Jumlah anak bermasalah sosial yang dilayani

Jumlah lanjut usia terlantar yang mendapatkan pelayanan sosial

Kab.Pacitan 350 Anak 250 orang

300.000.000,00 PAJAK ROKOK

375 Anak

275 orang

450.000.000,00

1 06 20 08 Fasilitasi dan Rehabilitasi Penyandang Disabilitas

Jumlah Penyandang Disabilitas potensial yang dilayani

Kab.Pacitan 250 orang 350.000.000,00 PAJAK ROKOK

275 orang 450.000.000,00

1 06 21 Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan

Persentase lembaga kesejahteraan sosial yang

70,5 135.000.000,00 71,8 205.000.000,00

(19)

[Type text] Page 19

Sosial mendapat pemberdayaan

1 6 21 02 Peningkatan Jejaring Kerjasama Pelaku-pelaku Usaha Kesejahteraan Sosial Masyarakat

Jumlah peserta peningkatan jejaring kerjasama pelaku usaha kesos

Kab.Pacitan 150 orang 40.000.000,00 BHP/BP PROV

180 orang 75.000.000,00

1 6 21 24 Pengembangan Pelayanan Kesos

Jumlah peserta pengembangan kesos

Kab.Pacitan 100 orang 55.000.000,00 BHP/BP PROV

125 orang 75.000.000,00

1 6 21 27 Pengembangan Publikasi dan Penyuluhan Sosial

Jumlah peserta penyuluhan sosial

Kab.Pacitan 150 Orang 40.000.000,00 BHP/BP PROV

175 Orang 55.000.000,00

TOTAL 4.507.343.200,00 4.775.000.000,00

(20)
(21)

20 BAB IV

P E N U T U P

Rencana Kerja (Renja) Dinas Sosial Kabupaten Pacitan tahun 2020 ini merupakan rencana kerja tahunan berdasarkan Renstra Dinas Sosial tahun 2016 - 2021 dalam menunjang tercapainya Visi dan Misi Bupati Pacitan serta target dan Sasaran Pembangunan yang dioperasionalkan melalui Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Pacitan Tahun 2020.

Rencana Kerja Dinas Sosial kabupaten Pacitan tahun 2020 sebagai bahan dalam penyusunan usulan rencana kegiatan fasilitasi pembangunan yang bersumber dari anggaran APBD Tahun Anggaran 2020 dan untuk mengevaluasi pelaksanaan Rencana Kerja tahun lalu.

Dengan adanya Rencana Kerja Dinas Sosial kabupaten Pacitan Tahun 2020, maka penetapan prioritas pembangunan yang merupakan upaya penjabaran dari visi dan misi Instansi diharapkan akan lebih terkoordinasi, terintegrasi dan sinergis serta berkelanjutan, dengan sesama OPD lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan.

Pacitan, - - 2019 KEPALA DINAS SOSIAL KABUPATEN PACITAN

Drs. SUNARYO, MM Pembina Utama Muda NIP. 19621108 199003 1 007

(22)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian mengenai “Pengaruh Perendam Sari Buah Stroberi(Fragaria vesca) Dalam Berbagai Konsentrasi Terhadap Mutu Fisik Daging Ayam Petelur Afkir” bertujuan untuk

Nilai persamaan tidak berubah jika pada ruas kiri dan kanan dikalikan atau dibagi dengan bilangan negatif atau bilangan positif yang sama... MGMP Matematika SMK

Perencanaan fasilitas memiliki pengaruh yang sangat besar pada sebuah proses produksi. Penelitian akan dimulai dari lantai produksi untuk mengamati tata letak

Anugrah Irfan Ismail, S.Sn. Pengantar Tugas Akhir ini berjudul Perancangan Kampanye Pentingnya Quality Time Pada Anak Sebagai Pemenuhan Hak Bermain Anak Melalui

? Simpan ditempat yang kering dan bersih, supaya pada waktu penggunaan berikutnya siap untuk digunakan.. Alat-alat yang diperlukan untuk memelihara tanaman diantaranya :

Proses penyusunan dokumen RPJMD Kabupaten Trenggalek pada dasarnya dilaksanakan melalui tahapan penyusunan rancangan awal RPJMD, penyusunan rancangan RPJMD, musrenbang

anita usia subur - cakupan yang tinggi untuk semua kelompok sasaran sulit dicapai ;aksinasi rnasai bnntuk - cukup potensial menghambat h-ansmisi - rnenyisakan kelompok

konsentrasi pelarut dan lama perendaman pada pembuatan gelatin dari kuli dan tulang ikan cucut serta karakterisasi terhadap sifat fisik gelatin kulii dan tulang ikan cucut