Prediksi Kebutuhan Tenaga Kerja ...(Maida W, Antik P, dk) 57
PREDIKSI KEBUTUHAN TENAGA KERJA BAGIAN TPPRJ
“REGULER”DENGAN MENGGUNAKANRUMUS WISN DI RUMAH SAKIT PARUdr. ARIO WIRAWANSALATIGA
PERIODE TAHUN 2017
Maida Wardani, Antik Pujihastuti, Rohmadi APIKES Mitra Husada Karanganyar
apikesmitra@yahoo.co.id
ABSTRAK
Beban kerja petugas TPPRJ “Reguler” di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya jumlah kunjungan pasien rawat jalan sehingga mempengaruhi produktivitas kerja petugas TPPRJ “Reguler”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prediksi kebutuhan tenaga kerja bagian TPPRJ “Reguler” dengan menggunakan rumus WISNdi Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga Periode Tahun 2017.
Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan retrospektif. Subyek penelitian adalah petugas TPPRJ “reguler” dengan obyek data kegiatan unit TPPRJ “reguler” dan formulir rekapitulasi laporan data kegiatan rumah sakit (RL_1) dengan analisis data secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa petugas dalam melaksanakan aktivitas pendaftaran pasien rawat jalan berpedoman pada prosedur tetap tentang pendaftaran pasien rawat jalan, sedangkan berdasarkan perkiraan jumlah kunjungan pasien rawat jalan “reguler” untuk periode tahun 2017 sejumlah 14.293 pasien dengan waktu kerja efektif sejumlah 1.122 jam/ tahun dan rata-rata waktu per kegiatan pokok untuk rawat jalan baik pasien lama tanpa KIB, lama dengan KIB dan pasien baru adalah 0,07 jam/ pasien, sehingga dapat diperoleh standar beban kerja rawat jalan “reguler” yaitu 16.028,57 pasien/ tahun. Bila waktu kelonggaran adalah112,8 jam/ tahun maka diperoleh standar waktu kelonggaran sejumlah 0,10 jam/ pasien selama satu tahun.
Berdasarkan penghitungan WISN dapat diketahui kebutuhan tenaga kerja tahun 2017 sejumlah 1 orang.
Oleh karena itu untuk periode tahun 2017 di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga menurut penghitungan WISN tidak perlu adanya penambahan petugas, namun dilihat dari beban kerja yang ada dengan jumlah petugas dan sistem pada komputer yang kurang mendukung seperti loading yang lama sehingga mengakibatkan menumpuknya antrian dan pembuatan KIB yang dilakukan oleh petugas filing dengan pemberian KIB kepada pasien setelah mendapat pelayanan sehingga beberapa pasien pulang sebelum KIB diserahkan maka ada baiknya jika diadakan penambahan petugas.
Kata Kunci: Kebutuhan, tenaga kerja, beban kerja, WISN.
Kepustakaan: 14 (2000-2010) PENDAHULUAN
SDM(Sumber Daya Manusia) kesehatan adalah seseorang yang bekerja secara aktif di bidang kesehatan baik yang memiliki pendidikan formal kesehatan maupun tidak yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan (Kemenkes RI, 2004).
Menurut
DewanProduktivitasNasional, produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan
(input). Dengan kata lain bahwa produktivitas memiliki dua dimensi, bahwa dimensi pertama adalah efektivitas yang mengarah kepada pencapaian target berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu. Yang kedua yaitu efisiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan input dengan realisasi penggunaannya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan(Husein, 2001: 9).
Berdasarakan survey pendahuluan di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga diketahui bahwa petugas pendaftaran tidak membuatkan KIB, sedangkan menurut prosedur tetap yang ada mengenai pendaftraran pasien rawat jalan, KIB dibuatkan oleh petugas pendaftaran, karena itu peneliti menulis kegiatan pedaftaran pasien menurut kegiatan yang dilakukan oleh petugas, selain itu peningkatan jumlah kunjungan pasien berpengaruh terhadap beban kerja petugas TPPRJ “Reguler” sehingga diperlukan adanya keseimbangan antara pekerjaan dengan petugasnya untuk mencapai produktivitas kerja yang optimal. Sistem pada komputer juga \berpengaruh dalam kegiatan pendaftaran karena terkadang sistem mengalami loading yang lama sehingga kegiatan pendaftaran akan terganggu dan mengakibatkan antrian yang menumpuk. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian tentang
”Prediksi Kebutuhan Tenaga Kerja Bagian TPPRJ “Reguler” Dengan Menggunakan Rumus WISNdi Rumah Sakit Paru Tahun 2017”.
Tujuan mengetahui prediksi kebutuhan tenaga kerja bagian TPPRJ
“reguler” dengan menggunakan rumus WISNdi Rumah Sakit Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga tahun 2017.
A. Alur Penerimaan Pasien TPPRJ Alur penerimaan pasien di tempat pendaftaran pasien rawat jalan meliputi:
1. Pasien mendaftar ke Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan (TPPRJ).
2. Apabila pasien baru : pasien mengisi formulir pendaftaran pasien baru yang telah disediakan.
3. Apabila pasien lama (Pasien yang pernah berobat sebelumnya) : Pasien menyerahkan kartu pasien (kartu berobat) kepada petugas TPPRJ.
4. Pelayanan pasien di TPPRJ : a. Untuk pasien baru, petugas
TPPRJ terlebih dahulu menginput identitas pribadi dan sosial untuk pasien lama, maka petugas menginput data antara lain, nama pasien, nomor rekam medis, nomor registrasi, poliklinik yang dituju dan Keluhan yang dialami.
b. Petugas TPPRJ membuat kartu berobat (kartu pasien) untuk diberikan kepada pasien baru yang harus dibawa
Prediksi Kebutuhan Tenaga Kerja ...(Maida W, Antik P, dk) 59 apabila pasien tersebut berobat
ulang.
c. Untuk pasien baru, petugas TPPRJ akan menyiapkan berkas rekam medis baru.
d. Bagi pasien kunjungan ulang atau pasien lama, harus memperlihatkan kartu berobat kepada petugas paenerimaan pasien. Selanjutnya petugas akan menyiapkan berkas rekam medis pasien lama tersebut.
e. Apabila pasien lupa membawa kartu berobat maka berkas rekam medis pasien lama ditemukan dengan mencari nomor rekam medis pasien melalui KIUP atau dengan menggunakan sistem komputerisasi sehingga mudah mengetahui nomor pasien lama tersebut pada data base.
5. Berkas rekam medis pasien dikirim ke poliklinik oleh petugas rekam medis yang telah diberi kewenangan untuk membawa berkas rekam medis.
6. Petugas poliklinik mencatat pada buku register pasien rawat jalan poliklinik antara lain : tanggal kunjungan, nama pasien, nomor rekam medis, jenis kunjungan, tindakan/ pelayanan yang diberikan.
7. Dokter pemeriksa mencatat riwayat penyakit, hasil
pemeriksaan, diagnosis, terapi yang ada relevansinya dengan penyakit pasien pada kartu/
lembaran rekam medis (Catatan Dokter Poliklinik).
8. Petugas poliklinik (perawat/
bidan) membuat laporan/
rekapitulasi harian pasien rawat jalan.
9. Setelah pemberian pelayanan kesehatan di poliklinik selesai dilaksanakan, petugas poliklinik mengirimkan seluruh berkas rekam medis rawat jalan berikut rekapitulasi harian pasien rawat jalan, ke instalasi rekam medis paling lambat 1 jam sebelum berakhir jam kerja.
10. Petugas instalasi rekam medis memeriksa kelengkapan pengisian rekam medis dan untuk yang belum lengkap segera di upayakan kelengkapannya.
11. Petugas instalasi rekam medis mengolah rekam medis yang sudah lengkap, dimasukkan kedalam kartu indeks penyakit, kartu indeks operasi dengan penyakitnya.
12. Petugas instalasi rekam medis membuat rekapitulasi setiap akhir bulan, untuk membuat laporan dan statistik rumah sakit.
13. Berkas rekam medis pasien disimpan berdasarakan nomor rekam medisnya (apabila
menggunakan sistem
desentralisasi) rekam medis pasien rawat jalan di simpan secara terpisah dengan rekam medis rawat inap.(DepKes, RI.
2006).
METODE
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptifkuantitatif. .Subyek dalam penelitian ini adalah petugas yang bertanggung jawab terhadap TPPRJ
“reguler” dan petugas bagian kepegawaian di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan, Pengambilan sampel penelitian berdasarkan purposive sample sedangkan obyek penelitian adalah data kegiatan unit TPPRJ
“reguler”, jumlah pasien dalam lima hari yaitu 250 pasien dan formulir rekapitulasi laporan data kegiatan rumah sakit (RL_1) tentang jumlah kunjungan pasien rawat jalan pada tahun 2008 s.d 2012 yang digunakan untuk mengetahui perkiraan kebutuhan tenaga kerja di TPPRJ “reguler” periode tahun 2013 s.d 2017.
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil
1. Prosedur Tetap Pelayanan Di Bagian Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan “reguler”Rumah Sakit Paru dr.
Ario Wirawan Salatiga
Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan merupakan suatu proses kegiatan dalam pendaftaran pasien untuk mendapatkan pelayanan diunit rawat jalan yang bertujuan sebagai acuan untuk mendapatkan data
identitas pasien berupa identitas pribadi dan identias sosial.
Di RSPAW memiliki 3 loket pendaftaran bagi pasien rawat jalan, antara lain Eksekutif yaitu dimana pasien ditangani langsung oleh dokter spesialis, Reguler yaitu dimana pasien ditangani oleh dokter umum, dan Graha Asa yaitu pasien dengan keluhan TB paru dan HIV Aids.
Khususnya di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan “reguler”
memiliki 1 petugas, sedangkan untuk Graha Asa 2 petugas dan Eksekutif 6 petugas.
Adapun prosedur tetap pendaftaran pasien baru di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga dengan nomor dokumen RM. 05. 05, tahun 2006, revisi E (ke-5) yang berisi antara lain:
Adapun prosedur pendaftaran pasien baru yaitu:
a. Pasien diterima di loket pendaftaran, dibuatkan rekam medis yang memuat nomor, tanggal, umur, jenis kelamin, alamat dan identitas lain.
b. Untuk pasien Askes menyerahkan surat rujukan dan fotocopy kartu Askes.
c. Pasien yang tidak mampu menyerahkan surat keterangan atau Kartu Askin.
d. Pasien dibuatkan kartu berobat.
e. Dicatat dalam buku register pendaftaran pasien baru.
Prediksi Kebutuhan Tenaga Kerja ...(Maida W, Antik P, dk) 61 f. Pasien dipersilahkan menunggu di
ruang tunggu.
g. Rekam medis dikirim petugas ke poliklinik yang akan dituju h. Kartu berobat diberikan kepada
pasien setelah mendapatkan pelayanan
i. Kartu indeks untuk pasien disimpan di kamar/ filing rekam medis.
Adapun prosedur pendaftaran pasien lama yaitu:
a. Pasien diterima setelah menyerahkan kartu berobat, bagi pasien Askes dilampiri kartu Askes dan rujukan.
b. Pasien yang lupa membawa kartu berobat, identitasnya dicari dalam daftar Kartu Indeks untuk pasien.
c. Ditulis tanggal dan data dicatat dalam buku bantu.
d. Pasien dipersilahkan menunggu di ruang tunggu.
e. Berkas rekam medis dikirim petugas ke poliklinik.
f. Kartu berobat diberikan kepada pasien setelah mendapatkan pelayanan.
Di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan “reguler” petugas masih harus mengisi angket waktu tunggu pasien rawat jalan dari keperawatan yang nanti akan dikembalikan ke bagian keperawatan tersebut yang berisi waktu pasien mendaftar dan waktu pasien mendapatkan pelayanan di poliklinik, hal tersebut untuk
mengetahui berapa lama waktu penyediaan berkas rekam medis, kemudian petugas mendistribusikan dokumen rekam medis ke ruang poliklinik, dan bagi pasien baru petugas mencatat identitas pasien kebuku registrasi pasien rawat jalan.
Dalam prosedur tetap pendaftaran pasien rawat jalan khususnya pada point 4 belum sesuai dengan pelaksanaannya, karena yang membuatkan KIB adalah petugas filing.
2. Tugas Pokok di Bagian TPPRJ
“reguler” Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga
Adapun tugas pokok di bagian TPPRJ “reguler” Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga yaitu:
a. Menerima pendaftaran pasien yang akan berobat di rawat jalan.
b. Menerima surat rujukan atau syarat-syarat bagi pasien asuransi masing-masing tiga lembar yaitu fotocopy KTP , kartu jamkesmas, Kartu Keluarga, Rujukan dari puskesmas dan surat jaminan dari Askes, untuk pasien askes menyerahkan kartu askes dan rujukan asli.
c. Wawancara dan menulis identitas pasien pada dokumen rekam medis rawat jalan bagi pasien baru.
d. Mengecek nama dan alamat pasien pada komputer untuk mengetahui apakah pasien tersebut sudah pernah berkunjung ke Rumah Sakit Paru dr Ario Wirawan Salatiga sebelumnya.
e. Mengentri data pasien, seperti identitas pribadi, identitas sosial dan poliklinik yang dituju.
f. Mencetak karcis rawat jalan g. Mendistribusikan dokumen
rekam medis ke poliklinik yang dituju.
3. Waktu Kerja Yang Tersedia Dalam Satu tahun
a. Hari kerja = A
Sesuai ketentuan hari kerja tempat pendaftaran Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga Tahun 2012 dengan Surat
Keputusan nomor
KP.01.02.007.13 adalah satu minggu = 6 hari kerja, maka dalam satu tahun = 52 x 6 = 312 hari
b. Cuti tahunan = B
Setiap pegawai rekam medis Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga Tahun 2012 mempunyai aturan cuti 12 hari kerja setiap tahun, hal ini di atur dalam Surat Edaran nomor KP.02.03.795 tahun 2005.
Jadi B = 12 hari
c. Pendidikan dan Pelatihan = C
Setiap pegawai rekam medis Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga Tahun 2012 mempunyai hak untuk
mempertahankan dan
meningkatkan kompetensi dengan mengikuti seminar atau kursus 3 hari kerja dalam setahun
Jadi C = 3 hari kerja
d. Hari libur nasional dan cuti bersama = D
Berdasarkanmenteri terkait tentang hari libur nasional dan cuti bersama tahun 2012 ditetapkan bahwa hari libur nasional 14 hari kerja dan cuti bersama 5 hari.
Jadi D = 14+5 = 19 hari e. Ketidak hadiran kerja = E
Rata-rata ketidakhadiran selama kurun waktu 1 tahun karena alasan sakit, tidak masuk, dan atau tanpa pemberitahuan adalah 3 hari
Jadi E = 3 hari f. Waktu kerja = F
Waktu kerja di tempat pendaftaran Rumah Sakit Paru dr.
Ario Wirawan Salatiga Tahun 2012 sesuai dengan Surat
Keputusan nomor
KP.01.02.007.13 adalah
Senin s.d Kamis = 07.30 s.d 12.00 WIB
Jum’at = 07.30 s.d 10.30 WIB
Prediksi Kebutuhan Tenaga Kerja ...(Maida W, Antik P, dk) 63 Sabtu = 07.30 s.d 11.00
WIB
Rata-rata sehari = 4.08 jam/ hari
Jadi F = 4.08 jam/ hari
Daridata diatas dapat dihitung waktu kerja yang tersedia dengan rumus:
Waktu kerjayang tersedia = { A - ( B + C + D + E )} x F
Jadi waktu kerja yang tersedia adalah
= { 312 - ( 12+ 3 + 19 + 3 )} x 4,08
= ( 312 – 37 ) x 4,08
= 1.122 jam/ tahun
Jadi waktu kerja yang tersedia adalah 1.122 jam/ tahun
4. Beban Kerja Petugas Berdasarkan Tugas Pokok di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan “reguler” Rumah Sakit dr. Ario Wirawan Salatiga
Bahwa dalam penetapan standar beban kerja diperoleh dengan adanya rata-rata waktu penyelesaian kegiatan pokok bagianTempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan “Reguler”.
Berikut data kegiatan pokok untuk tiap pasien dan rata-rata waktu pelayanan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1
Kegiatan pokok tiap tenaga dan rata-rata waktu penyelesaian tiap
kegiatan tersebut
Kategori Kunjungan
Pasien
Kegiatan pokok Rata2 waktu/
menit
Pendaftaran Rawat Jalan Pasien Baru
Wawancara dan menulis identitas pasien pada dokumen rekam medis rawat jalan
2,26 Mengecek data pasien
pada komputer 0,26 Mengentri data pada
komputer 2,31
Mencetak karcis 0,07 Distribusi Dokumen
Rekam Medis 0,20
Jumlah 5,10
Pendaftaran Rawat Jalan Pasien Lama Dengan KIB
Wawancara 0,50
Menginput data pada
komputer 1,50
Mencetak karcis
rawat jalan 0,07
Distribusi Dokumen
Rekam Medis 0,20
Jumlah 2,30
Pendaftaran Rawat Jalan Pasien Lama Tanpa KIB
Wawancara
0,70
Mencari dan
menginput data pada
komputer 3
Mencetak karcis 0,07 Distribusi Dokumen
Rekam Medis 0,20
Jumlah
4
3
KIB tanpa lama pasien KIB dengan lama pasien baru pasien pokok keg.
waktu
= 4menit /pasien
3 4 2,30 5,10
= 0,07 jam/ pasien
Daripenghitungan dengan menggunakan 250 pasien baik pasien baru maupun lama dengan KIB dan lama tanpa KIB maka diketahui rata- rata waktu kegiatan pokok yaitu 5,10 untuk pasien baru, 2,30 untuk pasien lama dengan KIB dan 4 untuk pasien lama tanpa KIB dengan rata-rata
seluruhnya adalah 0,07 jam/ pasien, jika waktu kerja yang tersedia sejumlah 1.122 jam/ tahun maka dapat diperoleh standar beban kerja dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
= 1.122 0,07 = 16.028,57 pasien/ tahun Dari penghitungan waktu kerja setahun didapatkan waktu kerja yang tersedia 1.122 jam/ tahun dengan rata-rata waktu per kegiatan pokok 0,07 jam maka dengan rumus diatas, bisa didapatkan standar beban kerja yaitu 16.028,57 pasien/ tahun.
Data dan informasi kegiatan pelayanan pada tiap unit kerja rumah sakit
Berdasarkan data yang terdapat dibagian pelaporan dalam melayani pasien rawat jalan di Rumah Sakit Paru dr. Ario WirawanSalatiga periode tahun 2010 s.d tahun 2012 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2
Data Kunjungan Pasien Rawat Jalan“Reguler” Rumah Sakit Paru dr. Ario
WirawanSalatiga
Sumber: Rekapitulasi Laporan DataKegiatan Rumah Sakit (RL_1)
Berikut hasil penghitungan jumlah kunjungan pasien dengan kuadrat terkecil dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.3
Data hasil penghitungan pasien di tempat pendaftaran “reguler” rawat jalan dengan
rumus kuadrat terkecil
= 3
820 .
37
= 12.607 pasien
b =
x
xy
2
= 2
561
= -281
= 12.607 + -281 . x
Dari persamaan diatas dapat diketahui perkiraan beban kerja petugas Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan “reguler” untuk periode tahun 2013 s.d 2017 dihitung dengan menggunakan rumus kuadrat terkecil yaitu:
Tabel 4.4
No N Y X ∑x2 ∑xy
1 2010 12.537 1 1 12.537
2 2011 12.185 0 0 0
3 2012 13.098 -1 1 -13.098 Total 37.820 0 2 -561
Tahun
Jumlah Pasien di Tempat Pendaftaran Rawat Jalan
“reguler”
2010 12.537
2011 12.185
2012 13.098
Total 37.820
Prediksi Kebutuhan Tenaga Kerja ...(Maida W, Antik P, dk) 65 Jumlah Perkiraan Kunjungan Pasien RJ dan
RI Periode Tahun 2013 s.d 2017 Tahun X
Pasien Rawat Jalan y = a + bx
2013 -2 13.169
2014 -3 13.450
2015 -4 13.731
2016 -5 14.012
2017 -6 14.293
5. Standar Waktu Kelonggaran di Bagian Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan “reguler” Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga
Untuk menyusun standar kelonggaran digunakan personal allowance, fatigue allowance, delay alowance, karena umumnya diaplikasikan sebagai prosentase tertentu dari waktu normal untuk mempermudah penghitungan dan hasil yang lebih akurat.
Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan “reguler”Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga dengan jumlah jam kerja rata-rata per hari sebanyak 4,08 jam, dengan penghitungan menggunakan PFD sebesar 10 %, maka didapatkan 10%
x 245 menit = 24,5 menit/ hari atau 0,41 jam/ hari, kemudian untuk pertahunnya maka jumlah hari kerja selama satu tahun dikurang hari libur, izin dan cuti bersama yang ada yaitu 275 × 0,41 = 112,8 jam per tahun.
Berdasarkan waktu kerja yang tersedia per tahun adalah 112,8 jam per tahun maka standar kelonggaran
untuk Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan “reguler” yang diperoleh adalah
= jam tahun tahun jam
/ 1.122
/ 8 , 112
= 0,10 jam/ tahun.
Jadi standar kelonggaran untuk Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan “reguler” adalah 0,10 jam/
tahun, artinya 0,10 jam/ pasien selama setahun
6. Kebutuhan Tenaga Kerja Berdasarkan Rumus WISN di Bagian Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan “reguler” Rumah Sakit Paru dr.
Ario Wirawan Salatiga
a. Penghitungan kebutuhan tenaga kerja
Untuk menghitung jumlah kebutuhan tenaga tiap jenis kategori SDM dibutuhkan data-data yaitu :
1). Waktu kerja yang tersedia = 1.122 jam/tahun 2). Standar beban kerja
= 16.028,57 pasien/ tahun 3). Standar kelonggaran
= 0,10 jam/ tahun
4). Jumlah kunjungan TPPRJ
“reguler”periode tahun 2017= 14.293 pasien
tersedia kerja waktu
n kelonggara waktu
rata - n Rata kelonggara
Standar
Rumus kebutuhan tenaga tiap kategori SDM :
10 , 0 16.028,57
14.293
= 1
Berdasarkan hasil penghitungan kebutuhan tenaga kerja dengan rumus WISN di Tempat Pendaftaran Rawat Jalan “reguler”Rumah Sakit Paru dr.
Ario Wirawan Salatiga pada tahun 2017, hasil yang diperoleh adalah sebanyak 1 tenaga kerja dengan satu tenaga kerja yang masih mampu
melaksanakan pelayanan
pendafataran rawat jalan “reguler”
sehingga tidak membutuhkan tenaga kerja baru.
B. Pembahasan
1. Prosedur tetap pelayanan di bagian Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga
Di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga telah ada prosedur tetap tentang pendaftaran pasien rawat jalan dengan nomor dokumen RM. 05. 05 tahun 2006 namun pada point 4 yaitu pembuatan KIB tidak dilaksanakan oleh petugas pendaftaran, tetapi oleh petugas filing.
2. Tugas pokok dibagian TPPRJ
“reguler” Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga
Untuk pencatatan pada buku register pasien baru rawat jalan belum berjalan maksimal, hal ini dikarenakan petugas yang ada masih terbatas.
3. Penghitungan kebutuhan tenaga kerja berdasarkan rumus WISN di bagian tempat pendaftaran pasien rawat jalan
“reguler”Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga
Untuk mengetahui berapa kebutuhan tenaga kerja maka dicari terlebih dahulu waktu kerja yang ada selama 1 tahun, yaitu yang dipengaruhi dari jumlah hari dalam 1 tahun yaitu 312 hari dikurang cuti tahunan 12 hari, pendidikan dan pelatihan 3 hari, libur nasional 14 hari libur bersama 5 hari dan kesempatan untuk ketidakhadiran kerja dibatasi 3 hari dengan waktu kerja sehari yaitu 4,08 jam jadi dapat diketahui waktu kerja efektif dalam 1 tahun yaitu 1.122 jam/ tahun.
Selanjutnya menghitung standar beban kerja maka dilihat dari rata- rata waktu per kegiatan pokok untuk pelayanan pendaftaran pasien rawat jalan baru dan lama adalah 0,07 jam/
pasien dengan waktu kerja pertahun adalah 1.122 jam jadi standar beban kerja adalah 16.028,57 pasien/ tahun.
Dari penghitungan data kunjungan pasien dari tahun 2010 s.d 2012 diketahui bahwa perkiraan beban kerja petugas Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan
onggaran StandarKel kerja
beban Standar
Pokok Kegiatan Kuantitas SDM
Kebutuhan
Prediksi Kebutuhan Tenaga Kerja ...(Maida W, Antik P, dk) 67
“Reguler” untuk tahun 2017 adalah sebesar 14.293 pasien
Langkah berikutnya menyusun standar kelonggaran, yaitu 24,5 menit/ hari atau 0,41 jam/ hari jika dihitung per tahunnya adalah 0,41 × 275 = 112,8 jam per tahun, maka standar kelonggaran untuk Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan
“reguler” yang diperoleh adalah 0,10 jam/ tahun.
4. Dari data tersebut maka dapat diketahui untuk perkiraan kebutuhan tenaga kerja empat tahun mendatang dilihat dari standar beban kerja yaitu 16.028,57 jam/ tahun, standar kelonggaran yaitu 0,3 jam pertahun dan perkiraan kunjungan pasien tahun 2017 yaitu 14293 pasien maka diperoleh kebutuhan tenaga kerja di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan “Reguler” tahun 2017 yaitu 1 tenaga kerja.
SIMPULAN
1. Petugas pendaftaran tidak membuatkan KIB sedangkan menurut prosedur tetap yang ada yaitu tentang pendaftaran pasien rawat jalan, KIB dibuatkan oleh petugas pendaftaran.
2. Tugas pokok Tempat Pendaftaran Rawat Jalan “reguler” belum sesuai dengan job discription khususnya pada buku register pendaftaran rawat jalan pasien baru.
3. Waktu kerja tersedia dalam 1 tahun yaitu 1.122 jam dengan rata-rata
waktu per kegiatan 0,07 jam/ pasien maka diketahui standar beban kerja adalah 16.028,57 pasien/ tahun, dan untuk standar waktu kelonggaran berdasarkan waktu kerja per tahun adalah 308 jam dibagi waktu kerja tersedia, maka diperoleh 0,10 jam/
tahun, dengan perkiraan jumlah pasien pada tahun 2017 yaitu 14.293 pasien, maka diperoleh 1 tenaga kerja dengan 1 tenaga kerja yang sudah ada jadi tidak membutuhkan tenaga kerja baru.
DAFTAR PUSTAKA
A. Dale Timpe. 2002. Productivitas. Jakarta:
PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.
Arikonto,S. 2010. Prosedur Penelitian:
Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi 2010). Jakarta: Rineka Cipta.
DepKes, RI. 2006. Pedoman Penyelenggaraan Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit. Jakarta:
Depkes RI.
. 2008. PerMenKes RI No 269/MENKES/PER/III/2008,Tenta ng Rekam Medis. Jakarta: Depkes RI.
Husein, U. 2001. Riset Sumber Daya manusia Dalam Organisasi.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Ilyas, Y. 2000. Perencanaan Sumber Daya Manusia Rumah Sakit Teori Metoda dan Formula. Jakarta:
Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan FKM UI.
KEMENKES RI No
81/MENKES/SK/1/2004. Tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan
Sumber Daya Manusia Provinsi, Kabupaten, Kota serta Rumah Sakit. Jakarta: Depkes RI.
Nurmianto, Eko. 2008. Ergonomi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya:
Teknik Industri-ITS.
Sabarguna, 2004. Sumber Daya Manusia Rumah Sakit. Edisi ke- 2.yogyakarta: Konsorsium Rumah Sakit islam Jateng DIY.
Sjamsuhidajat, 2006. Manual Rekam Medis.
Jakarta: Konsil Kedokteran Indonesia.
Suyanto dan Sutinah. 2006. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Kencana.
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: CV Alfabeta.
Tarwaka, dkk. 2004. Ergonomi umtuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas. Edisi ke-1 b.
Surakarta: UNIBA PRESS.
Wigjosoebroto. 2003. Ergonomi : studi gerak dan waktu, teknik analisis untuk peningkatan produktivitas kerja. Surabaya: guna widya.