• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Pengaruh Perubahan Diameter Palu Pada Uji Kompaksi Standar Proctor.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Pengaruh Perubahan Diameter Palu Pada Uji Kompaksi Standar Proctor."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

STUDI PENGARUH PERUBAHAN DIAMETER PALU

PADA UJI KOMPAKSI STANDAR PROCTOR

(Studi Laboratorium)

Resimas Friskyansyah NRP : 0921027

Pembimbing: Ir. Herianto Wibowo, M.Sc.

ABSTRAK

Dalam perancangan dan pelaksanaan pekerjaan bangunan gedung maupun bangunan sipil lainnya, seperti jalan, bendungan, lapangan udara, tanggul tanah dan lain- lainnya, perlu adanya perbaikan dan peningkatan kekuatan tanah di lapangan. Metode yang digunakan adalah pemadatan.

Penelitian Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar nilai volume berat kering maksimum dengan kadar air yang sama dari berbagai variasi diameter palu yang dipadatkan dengan Standar Proctor di laboratorium.

Dari pengujian awal diperoleh nilai Berat Jenis Butir (Gs) untuk jenis tanah uji 1 = 2,6, sedangkan untuk jenis tanah uji 2 = 2,74. Maka jenis tanah uji 1 dan 2 termasuk dalam jenis tanah lempung (clay). Untuk pengujian kompaksi digunakan tanah uji 1 dengan Indeks Plastisitas (IP) = 22,21% dan jenis tanah uji 2 dengan Indeks Plastisitas (IP) = 23,91%

Pada pengujian kompaksi dengan jenis tanah uji 1 pada palu ø 4 cm dengan intensitas palu = 206,265 gr/cm2 terjadi kenaikan γdry maksimum sebesar 9,6% dan juga pada palu ø 3 cm dengan intensitas palu = 366,41 gr/cm2 mengalami kenaikan γdry maksimum sebesar 6,4%. Nilai presentase dibandingkan dari pengujian standar proctor (palu ø 5 cm) dengan intensitas palu = 134,862 gr/cm2.

Pada pengujian kompaksi dengan jenis tanah uji 2 pada palu ø 4 cm dengan intensitas palu = 206,265 gr/cm2 terjadi kenaikan γdry maksimum sebesar 3,226% sedangkan pada palu ø 3 cm dengan intensitas palu = 366,41 gr/cm2 mengalami penurunan γdry maksimum sebesar 0,8% Nilai presentase dibandingkan dari pengujian standar proctor (palu ø 5 cm) dengan intensitas palu = 134,862 gr/cm2.

Dari hasil analisis dapat dinyatakan bahwa pada penampang palu ø 4 cm dengan intensitas palu sebesar 206,265 gr/cm2 memiliki nilai kepadatan tanah yang paling maksimum.

(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

STUDY ON THE EFFECT OF CHANGES IN BORE HAMMER

ON STANDARD TEST PROCTOR COMPACTION

(Laboratory Studies)

Resimas Friskyansyah NRP : 0921027

Supervisor : Ir . Herianto Wibowo , M.Sc.

ABSTRACT

In the design and execution of building work or other civic buildings, such as roads, dams, airfields, embankments and other land, the need for improvement and enhancement of soil strength on the field. The method used is compaction. The final study aimed to find out how much the value of the maximum dry weight volume with the same water content from a variety of diameters hammer compacted with standard Proctor in the laboratory.

Of the original test values obtained Spesific Gravity (Gs) to test soil type 1 = 2.6, whereas for the type of soil test 2 = 2.74. Then test the soil types 1 and 2 are included in the clay soil types (clay). Used for testing soil compaction test 1 with plasticity index (IP) = 22.21% and the 2 test soils with plasticity index (IP) = 23.91%.

On the compaction test with type of soil test 1 on hammer ø 4 cm with a hammer intensity = 206.265 gr/cm2 γdry maximum an increase of 9.6 % and also the hammer ø 3 cm with a hammer intensity = 366.41 gr/cm2 γdry maximum an increase of 6.4 % . Percentage of the value comparison of standard proctor testing (hammer ø 5 cm) with a hammer intensity = 134.862 gr/cm2.

On the compaction test with type of soil test 2 on hammer ø 4 cm with a hammer intensity = 206.265 gr/cm2 γdry maximum an increase of 3.226 % , while on the hammer ø 3 cm with a hammer intensity = 366.41 gr/cm2 decreased γdry maximum of 0,8 %. Percentage of the value comparison of standard proctor testing (hammer ø 5 cm) with a hammer intensity = 134.862 gr/cm2.

From the analysis it can be stated that the hammer cross section ø 4 cm with a hammer intensity of 206.265 gr/cm2 possess the land value of the maximum density .

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR NOTASI ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan ... 3

1.4 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tanah ... 4

2.1.1 Klasifikasi Berdasarkan Tekstur ... 6

2.1.2 Klasifikasi Berdasarkan Pemakaian ... 6

2.1.3 Hubungan Antar Fase ... 6

2.2 Pemadatan Tanah ... 9

(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.4 Pengujian Pemadatan di Laboratorium ... 13

2.4.1 Standart Proctor Test ... 13

2.4.2 Modified Proctor Test ... 15

BAB III PROSEDUR PENELITIAN 3.1 Rencana Kerja ... 16

3.2 Persiapan Contoh Tanah Uji ... 17

3.3 Pengujian Pendahuluan ... 18

3.3.1 Specific Gravity... 18

3.3.2 Atterberg Limit ... 25

3.3.3 Index Properties... 34

3.4 Pengujian Compaction ... 39

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Data Analisis Pengujian Pendahuluan ... 55

4.1.1 Specific Gravity... 55

4.1.2 Index Properties... 55

4.1.3 Atterberg Limits ... 57

4.2 Data Analisis Pengujian Kompaksi ... 59

4.2.1 Data Hasil Pengujian Kompaksi Jenis Tanah 1 dengan Diameter 5 cm ... 59

4.2.2 Data Hasil Pengujian Kompaksi Jenis Tanah 1 dengan Diameter 4 cm ... 61

4.2.3 Data Hasil Pengujian Kompaksi Jenis Tanah 1 dengan Diameter 3 cm ... 62

4.2.4 Data Hasil Pengujian Kompaksi Jenis Tanah 2 dengan Diameter 5 cm ... 67

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha 4.2.6 Data Hasil Pengujian Kompaksi Jenis Tanah 2 dengan

Diameter 3 cm ... 70 BAB V SIMPULAN DAN SARAN

(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Diagram Plastisitas (ASTM ,Casagrande) ... 5

Gambar 2. 2 Penggilas besi berpermukaan halus ... 10

Gambar 2. 3 Penggilas ban karet ... 11

Gambar 2. 4 Prinsip penggilas getar ... 12

Gambar 2. 5 Penggilas kaki kambing ... 13

Gambar 2. 6 Alat uji Proctor Standar (a) cetakan dan (b) alat penumbuk ... 14

Gambar 2. 7 Tahap urutan dari pukulan alat penumbuk ... 15

Gambar 3. 1 Diagram Alir Penelitian ... 16

Gambar 3. 2 Kedalaman Pengambilan Contoh Tanah Uji... 17

Gambar 3. 3 Lokasi Pengambilan Contoh Tanah Uji ... 17

Gambar 3. 4 Botol Erlenmeyer ... 18

Gambar 3. 5 Timbangan ... 19

Gambar 3. 6 Kompor Gas ... 19

Gambar 3. 7 Oven ... 19

Gambar 3. 8 Pinggan Pengaduk ... 19

Gambar 3. 9 Pipet ... 20

Gambar 3. 10 Gambar Tanah yang sudah dihaluskan ... 21

Gambar 3. 11 Botol Erlenmeyer yang sedang dipanaskan ... 21

Gambar 3. 12 Hasil dari oven selama 24 jam ... 22

Gambar 3. 13 Ilustrasi antara Berat Erlenmeyer, Air, dan Butir Tanah ... 22

Gambar 3. 14 Grafik Kalibrasi Erlenmeyer ... 23

Gambar 3. 15 Alat Cassagrande dan grooving tool ... 25

(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

Gambar 3. 17 Pengujian Batas Cair ... 26

Gambar 3. 18 Grafik Hubungan Antara Jumlah dan Kadar Air pada Tanah Uji 1 ... 27

Gambar 3. 19 Grafik Hubungan Antara Jumlah dan Kadar Air pada Tanah Uji 2 ... 28

Gambar 3. 29 Gambar Palu Tampak 2 Dimensi ... 42

Gambar 3. 30 Mold ... 44

Gambar 3. 31 Grafik Perkiraan Kadar Air Optimum Tanah Pada Pengujian Standar Kompaksi (Johnson and Sallberg, 1962) ... 45

Gambar 3. 32 Kurva Gabungan Hubungan antara w vs γdry (Tanah 1 ø 5 cm) ... 49

Gambar 3. 33 Kurva Gabungan Hubungan antara w vs γdry (Tanah 1 ø 4 cm) ... 50

Gambar 3. 34 Kurva Gabungan Hubungan antara w vs γdry (Tanah 1 ø 3 cm) ... 51

Gambar 3. 35 Kurva Gabungan Hubungan antara w vs γdry (Tanah 2 ø 5 cm) ... 52

(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha Gambar 3. 37 Kurva Gabungan Hubungan antara w vs γdry (Tanah

2 ø 3 cm) ... 54 Gambar 4. 1 Bagan Plastisitas – Jenis Tanah Uji 1 ... 57 Gambar 4. 2 Bagan Plastisitas – Jenis Tanah Uji 2 ... 58 Gambar 4. 3 Kurva Hubungan Antara w vs γdry (Tanah 1 ø 5 cm) ... 60 Gambar 4. 4 Kurva Hubungan Antara w vs γdry (Tanah 1 ø 4 cm) ... 61 Gambar 4. 5 Kurva Hubungan Antara w vs γdry (Tanah 1 ø 3 cm) ... 63 Gambar 4. 6 Kurva Gabungan Hubungan Antara w vs γdry

(Tanah 1) ... 64 Gambar 4. 7 Kurva Pengaruh Antara Intensitas Hammer vs

γdrymaks (Tanah 1) ... 65 Gambar 4. 8 Kurva Pengaruh Antara Intensitas Hammer vs wopt

(Tanah 1) ... 66 Gambar 4. 9 Kurva Hubungan Antara w vs γdry (Tanah 2 ø 5 cm) ... 68 Gambar 4. 10 Kurva Hubungan Antara w vs γdry (Tanah 2 ø 4 cm) . 69 Gambar 4. 11 Kurva Hubungan Antara w vs γdry (Tanah 2 ø 3 cm) . 71 Gambar 4. 12 Kurva Gabungan Hubungan Antara w vs γdry

(Tanah 2) ... 72 Gambar 4. 13 Kurva Pengaruh Antara Intensitas Hammer vs

(9)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Beberapa Penilaian Untuk Keadaan Material Tanah yang

Berbeda ... 8

Tabel 3. 1 Data Kalibrasi Erlenmeyer ... 23

Tabel 3. 2 Data Pengujian Specific Gravity pada Jenis Tanah 1 ... 24

Tabel 3. 3 Data Pengujian Specific Gravity pada Jenis Tanah 2 ... 24

Tabel 3. 4 Data Pengujian Batas Cair pada Jenis Tanah 1 ... 27

Tabel 3. 5 Data Pengujian Batas Cair pada Jenis Tanah 2 ... 28

Tabel 3. 6 Data Pengujian Plastic Limit pada Jenis Tanah 1 ... 31

Tabel 3. 7 Harga PI, If, It , LI, IC ... 32

Tabel 3. 8 Data Pengujian Plastic Limit pada Jenis Tanah 2 ... 32

Tabel 3. 9 Harga PI, If, It , LI, IC ... 33

Tabel 3. 10 Data Pengujian Index Properties pada Jenis Tanah 1 ... 37

Tabel 3. 11 Data Pengujian Index Properties pada Jenis Tanah 1 ... 38

Tabel 3. 12 Perbedaan Jenis Pengujian dengan Proctor dan AASHTO ... 41

Tabel 3. 13 Intensitas Palu ... 43

Tabel 3. 14 Pengujian Kompaksi menurut Energinya terhadap Jumlah Pukulan Palu ... 43

Tabel 3. 15 Hasil Pengujian Kompaksi dengan Palu ø 5 cm pada Tanah 1 ... 48

Tabel 3. 17 Hasil Pengujian Kompaksi dengan Palu ø 4 cm pada Tanah 1 ... 49

Tabel 3. 18 Hasil Pengujian Kompaksi dengan Palu ø 3 cm pada Tanah 1 ... 50

(10)

xvi Universitas Kristen Maranatha Tabel 3. 20 Hasil Pengujian Kompaksi dengan Palu ø 4 cm pada

Tanah 2 ... 52

Tabel 3. 21 Hasil Pengujian Kompaksi dengan Palu ø 3 cm pada Tanah 2 ... 53

Tabel 4.1 Beberapa Penilaian untuk Keadaan Material Tanah yang Berbeda ... 56

Tabel 4. 2 Hasil Pengujian Kompaksi dengan Diameter 5 cm ... 59

Tabel 4. 3 Hasil Pengujian Kompaksi dengan Diameter 4 cm ... 61

Tabel 4. 4 Hasil Pengujian Kompaksi dengan Diameter 3 cm ... 62

Tabel 4. 5 Perbandingan Nilai Berat Kering Maksimum dan Kadar Air Optimum dari Hasil Pengujian Kompaksi dengan Diameter 5, 4, dan 3 cm ... 64

Tabel 4. 6 Perbandingan Nilai Berat Kering Maksimum Terhadap Intensitas Penampang Hammer dari Hasil Pengujian Kompaksi pada Tanah 1 ... 65

Tabel 4. 7 Perbandingan Nilai Kadar Air Optimum Terhadap Intensitas Penampang Hammer dari Hasil Pengujian Kompaksi pada Tanah 1 ... 66

Tabel 4. 8 Nilai Persentase γdrymaksimum pada Tanah Uji 1 ... 67

Tabel 4. 9 Nilai Persentase wopt pada Tanah Uji 1 ... 67

Tabel 4. 10 Hasil Pengujian Kompaksi dengan Diameter 5 cm ... 67

Tabel 4. 11 Hasil Pengujian Kompaksi dengan Diameter 4 cm ... 69

Tabel 4. 12 Hasil Pengujian Kompaksi dengan Diameter 3 cm ... 70

Tabel 4. 13 Perbandingan Nilai Berat Kering Maksimum dan Kadar Air Optimum dari Hasil Pengujian Kompaksi dengan Diameter 5, 4, dan 3 cm ... 72

Tabel 4. 14 Perbandingan Nilai Berat Kering Maksimum Terhadap Intensitas Penampang Hammer Hasil Pengujian Kompaksi pada Tanah 2 ... 73

(11)
(12)

xviii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR NOTASI

e Angka pori (Void Ratio)

Gs Berat Spesifik

GT Berat jenis air

g Percepatan gravitasi = 9,81 m/detik2

Ic Indeks konsistensi

If Flow Index

It Toughness Index

LL Batas cair (Liquid limit)

LI Indeks cair

n Porositas

PI Indeks plastisitas (Plasticity Index)

PL Batas Plastis (Plastic Limit)

Sr Derajat kejenuhan (degree of saturation)

SL Batas Susut (Shrinkage Limit)

T Temperatur

V Volume

Vs Volume butiran padat

Vv Volume pori

Ww Berat air

W Berat (Weight)

Ws Berat butiran padat

Ww Berat air

w Kadar air (watercontent)

wn Kadar air alami

γ Berat jenis tanah (unit weight of soil) γ’ Berat jenis tanah efektif

γdry Berat jenis tanah kering

γsat Berat jenis tanah jenuh air

γwet Berat jenis tanah basah

(13)

xix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Pengujian Specific Gravity ... 81

Lampiran 2 Data Pengujian Index Properties ... 81

(14)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini dalam perancangan dan pelaksanaan pekerjaan bangunan gedung maupun bangunan sipil lainnya, seperti jalan, bendungan, lapangan udara, tanggul tanah dan lain- lainnya, kita tidak akan pernah lepas dengan pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan Mekanika Tanah (Geoteknik).

Dalam kenyataannya dilapangan sering dijumpai keadaan tanah yang tidak atau kurang memenuhi syarat untuk jenis pekerjaan tanah. Hal-hal yang berkaitan langsung dengan tanah, seperti tempat bertumpu bangunan jalan, bangunan bendungan, pondasi suatu bangunan gedung, bangunan jembatan, dan sebagainya. Dalam hal ini ada suatu keadaan ketika keadaan tanah di lapangan harus disesuaikan dengan memasang struktur bangunan yang sesuai dengan kondisi tanah di lapangan, dan juga melakukan perbaikan terlebih dahulu terhadap tanah di lapangan. Setelah tanah tersebut diperbaiki, baru kemudian dirancang suatu struktur bangunan diatasnya. Salah satu contoh perbaikan tanah adalah dengan pemadatan tanah, biasa disebut dengan kompaksi. Tujuan pemadatan pada tanah (kompaksi) adalah meningkatkan kekuatan tanah sehingga dapat meningkatkan daya dukung suatu bangunan maupun pondasi diatasnya. Alat yang digunakan untuk pemadatan tanah dilapangan adalah roda penggilas. Jenis-jenis roda penggilas yang umum dilapangan digunakan seperti, penggilas besi berpermukaan halus (atau penggilas bentuk drum), penggilas ban-karet (angin), penggilas kaki-kambing, dan penggilas getar. Sedangkan untuk percobaan di laboratorium umumnya yang digunakan adalah Proctor Compaction Test (Uji Pemadatan Proctor).

(15)

2 Universitas Kristen Maranatha sama dengan atau lebih besar dari presentase yang ditentukan dari berat unit kering maksimum yang diperoleh dari salah satu pengujian pemadatan standar (yang tipikal 90 sampai 100%). Berat unit kering ini dapat diperoleh dengan pengawasan besarnya usaha pemadatan lapangan, kadar air tanah selama pemadatan. Jenis metode pemadatan tanah ini ada dua. Yaitu Pengujian Proctor Standar (Standart Proctor) dan Pengujian Proctor Modifikasi (Modified Proctor). Pengujian Proctor Standar merupakan pemadatan yang telah mencukupi bagi kebanyakan aplikasi seperti misalnya urugan dinding penahan, urugan jalan raya, dan bendungan tanah. Pengujian Proctor Modifikasi digunakan bagi aplikasi beban yang lebih berat seperti untuk lapis dasar lapangan udara dan jalan raya.

Pada Tugas Akhir ini, akan dicoba menggunakan metode Pengujian Proctor Standar (Standart Proctor) untuk mendapatkan kepadatan maksimum dan kadar air optimum dari sampel tanah dari penampang palu yang berbeda. Dimana sebelumnya telah melakukan pengujian awal di laboratorium untuk mengetahui kadar air alam, Gs, dan pengujian batas-batas Atterberg untuk mendapatkan Atterberg limit’s.

1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah melakukan pengujian pemadatan tanah dengan diameter penampang palu (Hammer) yang bervariasi, dengan Pengujian Proctor Standar (Standart Proctor).

(16)

3 Universitas Kristen Maranatha 1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Dalam Tugas Akhir ini, materi yang dijadikan dasar percobaan hanya dibatasi pada hal-hal berikut:

 Penelitian dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah Universitas Kristen Maranatha.

 Contoh tanah uji yang digunakan dalam percobaan diambil dari 2 lokasi yang berbeda di Universitas Kristen Maranatha.

Uji Kompaksi yang digunakan adalah Pengujian Proctor Standar (Standart

Proctor).

 Diameter penampang palu yang digunakan ada tiga macam, yaitu palu Proctor Standar (Standart Proctor) berdiameter 5 cm, dan variasi palu dengan diameter 4 cm, dan 3 cm.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dari laporan tugas akhir ini terdiri dari 5 (lima) bab, dengan ruang lingkup pembahasan sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan membahas tentang uraian mengenai latar belakang

masalah, maksud dan tujuan penelitian, ruang lingkup pembahasan serta sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Pustaka membahas penjelasan tentang landasan teori

dari kompaksi, Pengujian Proctor Standar (Standart Proctor), serta

penggunaannya di lapangan.

BAB III Prosedur Pengujian akan menguraikan mengenai prosedur

penelitian di laboratorium dan langkah-langkah dalam melakukan pengujian awal. BAB IV Analisa Data Hasil Pengujian pada bab ini akan disajikan data

yang diperoleh dalam pengujian awal, atterberg limit, dan percobaan Pengujian Proctor Standar (Standart Proctor) dengan penampang palu yang berbeda.

BAB V Kesimpulan dan Saran berisi penutup dari penulisan Tugas Akhir

(17)

76 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Hasil analisis pada Bab IV dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pada pengujian pendahuluan seperti pengujian Specific Gravity, Index

Properties, dan Atterberg Limit didapatkan bahwa contoh tanah uji

merupakan tanah anorganik.

2. Pada pengujian kompaksi dengan jenis tanah 1 pada hammer ø 4 cm dengan intensitas hammer sebesar 206,265 gr/cm2 terjadi kenaikan γdry maksimum sebesar 13,7 % dan juga pada hammer ø 3 cm dengan intensitas sebesar 366,41 gr/cm2 mengalami kenaikan γdry maksimum sebesar 11,203 %. Nilai persentase dibandingkan dari pengujian standar proctor (hammer ø 5 cm) dengan intensitas hammer 134,862 gr/cm2.

3. Pada pengujian kompaksi dengan jenis tanah 2 pada hammer ø 4 cm dengan intensitas hammer sebesar 206,265 gr/cm2 terjadi kenaikan γdry maksimum sebesar 3,23 % sedangkan pada hammer ø 3 cm dengan intensitas sebesar 366,41 gr/cm2 mengalami penurunan γdry maksimum sebesar 0,81 % Nilai persentase dibandingkan dari pengujian standar proctor (hammer ø 5 cm) dengan intensitas hammer 134,862 gr/cm2.

(18)

77 Universitas Kristen Maranatha 5. Semakin besar nilai intensitas pada hammer belum tentu meningkatkan nilai kepadatan suatu tanah jika energi pada hammer yang digunakan nilainya sama.

5.2 Saran

1. Pada saat proses pembuatan pemodelan intensitas hammer perlu ketelitian yang tinggi sehingga berat hammer yang direncanakan bisa sama dengan

hammer yang aslinya (proctor standar).

2. Diperlukan penelitian lebih lanjut seperti berat hammer, dan tinggi jatuh yang sama dengan nilai energinya tetap, tetapi dengan intensitas hammer yang berbeda-beda untuk seluruh hammer berdiameter 4 cm dan 3 cm.

3. Untuk pemodelan selongsong tabung pada hammer dibuat menyerupai penampang hammer berdiameter 4 cm dan 3 cm.

(19)

78 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Bowles, Joseph E., 1984, Sifat–Sifat Fisis dan Geoteknik Tanah, Penerbit

Erlangga, Jakarta.

2. Das, Braja M., 1994, Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis)

Jilid 1 & 2, Penerbit Erlangga, Jakarta.

3. Djatmiko Soedarmo, G, Ir dan J.Edy Purnomo, S, Ir., (1997), Mekanika Tanah

I, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

4. Hary Christady Hardiyatmo., 2002, Mekanika Tanah I, Penerbit Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

5. Laboratorium Mekanika Tanah, Prosedur Praktikum Laboratorium Mekanika

Tanah, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

6. Sinaga, Ganda R., 2006, Pengaruh Kadar Abu Batu Terhadap Hasil Uji

Kompaksi Suatu Tanah Pasir, Skripsi Universitas Kristen Maranatha,

Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan fungsi actuating Kantor Urusan Agama (KUA) Gunrur Demak dalam pembinaan agama di Desa Tlogoweru (perspektif manajemen

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, untuk memperjelas penelitian yang dilakukan dan untuk mendapatkan hasil yang

Untuk mengetahui apa yang menjadi pendukung penerapan prinsip syariah pada pembiayaan murabahah. Apa kendala-kendala dalam pemenuhan prinsip-prinsip syariah pada

[r]

Konsep yang diambil dalam pembuatan desain ini sendiri hendak menampilkan komposisi yang memberikan kesan suatu pergerakan objek dalam ruang yang menggunakan prinsip

Berdasarkan analisis perusahaan sebaiknya mengendalikan persediaan bahan baku dengan menggunakan metode Economic Order Quantity Multi Item.. Apabila perusahaan menerapkan

PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DAN LAMA FERMENTASI TERHADAP KECERNAAN SERAT KASAR, RETENSI NITROGEN DAN ENERGI METABOLISME PRODUK CAMPURAN LIMBAH JUS JERUK DAN TEPUNG DARAH

Pada umumnya setiap perusahaan (industri) mempunyai fungsi pengendalian kualitas. Tetapi di dalam suatu perusahaan bagian pengendalian kualitas tidaklah selalu