KOMPAKSI SUATU TANAH PASIR
(Studi Laboratorium)
Ganda Remarto Sinaga NRP : 0121078
Pembimbing : Ir. Herianto Wibowo, M. Sc.
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
ABSTRAK
Salah satu metode yang digunakan untuk meningkatkan kekuatan dan daya dukung tanah di lapangan adalah metode pemadatan. Kadar air sangat penting dalam suatu proses pemadatan. Diperlukan suatu kadar air tertentu yang disebut Kadar Air Optimum dalam suatu proses pemadatan agar didapatkan hasil pemadatan yang maksimum. Bila tanah yang digunakan bersifat sangat lepas, maka tanah tersebut perlu distabilisasikan dengan menambahkan bahan pencampur (additifer) seperti abu batu.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kadar abu batu yang optimum yang menghasilkan Kadar Air Optimum dan nilai Berat Isi Kering Maksimum dari berbagai campuran abu batu + pasir yang dipadatkan dengan Standar Proctor di laboratorium.
Dari pengujian awal diperoleh nilai Berat Jenis Butir (Gs) untuk tanah pasir = 2,66, sedangkan untuk abu batu = 2,68. Maka tanah pasir dan abu batu termasuk dalam jenis pasir (sand). Berdasarkan hasil pengujian analisis ukuran butir pada tanah pasir dimana jumlah persen lolos saringan No. 200 = 2,12 %, persen lolos saringan No.4 = 91,60 %, nilai Cu = 7,27 dan Cc = 1,16, maka tanah pasir termasuk jenis tanah SW yaitu pasir bergradasi baik. Dari hasil pengujian Analisis Ukuran Butir untuk abu batu dimana jumlah persen lolos saringan No. 200 adalah 2,32 % dan persen lolos saringan No. 4 adalah 76,27 %. Nilai Cu = 2,38 dan Cc = 1,32, maka abu batu termasuk jenis tanah SP, yaitu pasir bergradasi buruk dan pasir berkerikil.
Dari hasil pengujian pemadatan campuran tanah pasir + abu batu 5 % diperoleh nilai wopt = 16,50 % dan γdry maks = 1,46 gr/cm³. Dari hasil pengujian pemadatan campuran tanah pasir + abu batu 15 % diperoleh nilai wopt = 18,40 % dan γdry maks = 1,56 gr/cm³. Sedangkan dari hasil pengujian pemadatan campuran tanah pasir + abu batu 25 % diperoleh nilai wopt = 20,20 % dan γdry maks = 1,53 gr/cm³. Dari hasil pengujian pemadatan campuran tanah pasir + abu batu, maka dapat disimpulkan bahwa kadar abu batu yang optimum adalah sebesar 15 %.
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “PENGARUH KADAR ABU BATU
TERHADAP HASIL UJI KOMPAKSI SUATU TANAH PASIR (Studi
Laboratorium).” Tugas Akhir ini diajukan sebagai syarat untuk menempuh ujian
sarjana Strata-1 di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Kristen
Maranatha, Bandung.
Menyadari akan banyaknya kekurangan yang ada pada Tugas Akhir ini,
penulis mengharapkan agar adanya masukan–masukan yang membangun
sehingga dapat diperbaiki di masa mendatang sebagai penyempurnaan dari hasil
yang didapat pada penulisan Tugas Akhir ini.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Herianto Wibowo, Ir., M.Sc., selaku pembimbing yang telah banyak
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
2. Bapak Ibrahim Surya, Ir., M.Eng., yang telah memberikan saran, kritik dan
masukan selama seminar judul, seminar isi dan penguji pada ujian sidang.
3. Ibu Asriwiyanti Desiani, Ir., MT., yang telah memberikan saran, kritik dan
masukan selama seminar judul, seminar isi dan penguji pada ujian sidang.
4. Ibu Hanny J. Dani, ST., MT., yang telah memberikan saran, kritik dan
masukan selama seminar judul, seminar isi dan penguji pada ujian sidang.
5. Ibu Rini I. Rusandi., Ir., sebagai Koordinator Tugas Akhir Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Sipil Universitas Kristen Maranatha, Bandung.
Universitas Kristen Maranatha
6. Ibu Tan Lie Ing, ST., MT., selaku Dosen Wali 2001 genap yang telah
banyak memberikan bimbingan dan pengarahan selama masa studi penulis.
7. Bapak Salijan, sebagai teknisi Laboratorium Mekanika Tanah yang telah
banyak membantu selama pelaksanaan pengujian.
8. PT. Gunung Padakasih yang telah membantu penulis dalam menyediakan
bahan dan hal-hal yang berhubungan dengan abu batu.
9. Papa, Mama, Abang, Kakak dan Keponakanku yang telah banyak
memberikan doa, dukungan, kasih sayang dan saran-sarannya.
10. Dian Hutagalung yang telah memberikan doa, semangat dan perhatiannya.
Terima kasih telah menjadi seseorang yang berarti dalam hidupku.
11. Yohanes T., yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan pengujian.
12. Rizki, Jerry, Pandu, Aulia, Butet, Kartika, Risma dan teman-teman angkatan
2001. Terima kasih atas doa, dukungan dan persahabatannya.
13. Sandro, Feri, Made, Oland, Bona dan teman-teman yang lain yang telah
menjadi teman seperjuangan dalam bidang Geoteknik.
14. Surya, Aang, Arief, Sary, Yuyun, Kavita, Harmet dan Mira (anak-anak
“KC"). Terima kasih atas persahabatannya sejak SMA sampai sekarang.
Akhir kata, penulis berharap agar tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi
rekan-rekan yang memerlukannya dan dapat memberikan sumbangan bagi
Jurusan Teknik Sipil, khususnya dalam bidang Geoteknik.
Bandung, 25 Januari 2006
Penulis
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR... i
SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR... ii
ABSTRAK... iii
PRAKATA... iv
DAFTAR ISI... vi
DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN... viii
DAFTAR GAMBAR... ix
DAFTAR TABEL... x
DAFTAR LAMPIRAN... xi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1
1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian... 3
1.3 Pembatasan Masalah ... 3
1.4 Sistematika Penulisan ... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tanah ... 5
2.2 Pemadatan Tanah (Compaction of Soil)... 8
2.3 Pemadatan Tanah di Lapangan ... 13
2.4 Pengujian Kompaksi di Laboratorium ... 14
2.4.1 Standar Proctor Test... 14
2.4.2 Modified Proctor Test ... 16
Universitas Kristen Maranatha
BAB 3 PELAKSANAAN PENELITIAN
3.1 Rencana Kerja ... 17
3.2 Pengujian Awal ... 19
3.2.1 Pengujian Berat Jenis Butir (Specific Gravity Test)... 19
3.2.2 Analisis Ukuran Butir (Grain Size Analysis) ... 20
3.3 Pengujian Utama ... 20
3.3.1 Persiapan Contoh Tanah Pasir dan Abu Batu ... 21
3.3.2 Persiapan Alat Pengujian Kompaksi... 21
3.3.3 Pelaksanaan Pengujian Kompaksi ... 22
BAB 4 PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS HASIL PERCOBAAN 4.1 Data Hasil Pengujian Awal ... 24
4.2 Data Hasil Pengujian Kompaksi ... 26
4.3 Analisis Data Hasil Pengujian Awal ... 29
4.4 Analisis Data Hasil Pengujian Kompaksi ... 30
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 32
5.2 Saran... 34
DAFTAR PUSTAKA... 35
LAMPIRAN... 36
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN
Cc = Koefisien keseragaman.
Cu = Koefisien gradasi.
D10 = Diameter sehubungan dengan 10 % lebih halus. D30 = Diameter sehubungan dengan 30 % lebih halus. D60 = Diameter sehubungan dengan 60 % lebih halus. ES = Energi spesifik.
Gs = Berat Jenis Butir.
h = Tinggi jatuh palu.
N = Jumlah tumbukan per lapis.
n = Jumlah lapisan tanah yang akan dikompaksi.
USCS = Unified Soil Classification System.
V = Volume tanah yang akan dikompaksi.
W = Berat beban penumbuk.
w = Kadar air.
γdry = Berat isi volume kering. γw = Berat volume air. γwet = Berat isi volume basah.
γzav = Berat isi pada kondisi kadar pori sama dengan nol.
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Grafik Hubungan Berat Isi Kering dengan Kadar Air ... 10
Gambar 2.2 Pengaruh Energi Pemadatan pada Pemadatan Suatu Lempung Berpasir ... 11
Gambar 2.3 Kurva Pemadatan Standar untuk Beberapa Jenis Tanah... 12
Gambar 2.4 Pemodelan Alat Uji Standar Proctor ... 15
Gambar 3.1 Diagram Alir Rencana Penelitian... 18
Gambar 4.1 Grafik Gabungan Pengujian Kompaksi ... 27
Gambar 4.2 Grafik Pengaruh Kadar Abu Batu terhadap γdry Maks. ... 28
Gambar 4.3 Grafik Pengaruh Kadar Abu Batu terhadap Kadar Air Optimum ... 28
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Klasifikasi Teknis dari Tanah ... 6
Tabel 2.2 Sistem Klasifikasi Tanah Terpadu USCS ... 8
Tabel 4.1 Data Hasil Pengujian Kompaksi pada Tanah Pasir... 26
Tabel 4.2 Data Hasil Pengujian Kompaksi pada Abu Batu ... 26
Tabel 4.3 Data Hasil Pengujian Kompaksi pada Campuran Pasir + Abu Batu 5 %... 26
Tabel 4.4 Data Hasil Pengujian Kompaksi pada Campuran Pasir + Abu Batu 15 %... 27
Tabel 4.5 Data Hasil Pengujian Kompaksi pada Campuran Pasir + Abu Batu 25 %... 27
Tabel 4.6 Pengaruh Kadar Abu Batu terhadap Hasil Uji Kompaksi Tanah Pasir... 27
Tabel 4.7 Berat Jenis Butir (Gs) untuk Beberapa Jenis Tanah ... 30
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Data Penelitian Erlenmeyer Calibration... 36
Lampiran 2 Data Penelitian Specific Gravity Test Pasir Murni... 37
Lampiran 3 Data Penelitian Specific Gravity Test Abu Batu Murni ... 38
Lampiran 4 Data Penelitian Specific Gravity Test Pasir + 5 % Abu Batu... 39
Lampiran 5 Data Penelitian Specific Gravity Test Pasir + 15 % Abu Batu... 40
Lampiran 6 Data Penelitian Specific Gravity TestPasir + 25 % Abu Batu... 41
Lampiran 7 Data Penelitian Analisis Tapis (Sieve Analysis) Tanah Pasir... 42
Lampiran 8 Data Penelitian Analisis Tapis (Sieve Analysis) Abu Batu ... 44
Lampiran 9 Data Penelitian Kompaksi (Compaction Test) Pasir Murni... 46
Lampiran 10 Data Penelitian Kompaksi (Compaction Test) Abu Batu Murni ... 48
Lampiran 11 Data Penelitian Kompaksi (Compaction Test) Pasir + Abu Batu 5 %... 50
Lampiran 12 Data Penelitian Kompaksi (Compaction Test) Pasir + Abu Batu 15 %... 52
Lampiran 13 Data Penelitian Kompaksi (Compaction Test) Pasir + Abu Batu 25 %... 54
Universitas Kristen Maranatha
Lampiran 14 Data Gabungan Pengujian Kompaksi (Compaction Test) ... 56 Lampiran 15 Tabel Specific Gravity of Water... 58 Lampiran 16 Data Hasil Pengujian Bahan Abu Batu ... 59
Universitas Kristen Maranatha
Lampiran 1 : Data Penelitian Erlenmeyer Calibration.
ERLENMEYER CALIBRATION
Erlenmeyer Data Form No. : I.3 / 2-3
Erlenmeyer No. : 5 Test No. : 1
Wt. of bottle ; Wb : 187,3 gr Date : 25 April 2005
Tested by : Ganda Remarto Sinaga
Determination 1 2 3 4 5
Wt. Bottle+water ; W2 (gr) 702,3 703,5 704,6 705,7 706,5 Temperature ; T (ºC) 60 55 50 45 40
Determination 6 7 8 9 10
Wt. Bottle+water ; W2 (gr) 707,7 708,6 Temperature ; T (ºC) 35 30
701 702 703 704 705 706 707 708 709 710
20 25 30 35 40 45 50 55 60 65
Te mpe rature (ºC)
( g
W2
r
)
37
Lampiran 2 : Data Penelitian Specific Gravity Test Pasir Murni.
SPECIFIC GRAVITY TEST
Soil sample : Pasir coklat kekuning-kuningan Form No. : I.3 / 3-3
: Test No. : 1
Location : Padalarang Date : 25 April 2005
Boring No. : Tested by : Ganda Remarto Sinaga
Sample No. : 1
Determination 1 2 3 4 5
Wt. bottle + water + soil ; W1 (grf) 755,2 756,3 757,4 758,4 759,4
Temperature ; T (ºC) 60 55 50 45 40
Wt. bottle + water ; W2 (grf) 702,3 703,5 704,6 705,7 706,7
Spec. gravity of water at T ; GT 0,9832 0,9857 0,9881 0,9902 0,9922
Spec. gravity of soil ; Gs 2,66 2,66 2,67 2,66 2,67
Determination 6 7 8 9 10
Wt. bottle + water + soil ; W1 (grf) 760,4 761,1
Temperature ; T (ºC) 35 30
Wt. bottle + water ; W2 (grf) 707,7 708,6
Spec. gravity of water at T ; GT 0,9941 0,9957
Spec. gravity of soil ; Gs 2,67 2,66
Wt. of dish + dry soil (grf) 282,5
Wt. of dish (grf) 198,6
Wt. of dry soil ; Ws (grf) 83,9
S 1 2
T s
W W -W
G * W Gs
+
= AVERAGE VALUE Gs = 2,66
Lampiran 3 : Data Penelitian Specific Gravity Test Abu Batu Murni.
SPECIFIC GRAVITY TEST
Soil sample : Abu batu Form No. : I.3 / 3-3
: Test No. : 1
Location : Padalarang Date : 25 April 2005
Boring No. : Tested by : Ganda Remarto Sinaga
Sample No. : 2
Determination 1 2 3 4 5
Wt. bottle + water + soil ; W1 (grf) 756,9 758,1 759,0 760,2 760,9
Temperature ; T (ºC) 60 55 50 45 40
Wt. bottle + water ; W2 (grf) 702,3 703,5 704,6 705,7 706,7
Spec. gravity of water at T ; GT 0,9832 0,9857 0,9881 0,9902 0,9922
Spec. gravity of soil ; Gs 2,68 2,69 2,68 2,69 2,67
Determination 6 7 8 9 10
Wt. bottle + water + soil ; W1 (grf) 761,9 762,8
Temperature ; T (ºC) 35 30
Wt. bottle + water ; W2 (grf) 707,7 708,6
Spec. gravity of water at T ; GT 0,9941 0,9957
Spec. gravity of soil ; Gs 2,68 2,68
Wt. of dish + dry soil (grf) 283,7
Wt. of dish (grf) 197,5
Wt. of dry soil ; Ws (grf) 86,2
S 1 2
T s
W W -W
G * W Gs
+
= AVERAGE VALUE Gs = 2,68
39
Lampiran 4 : Data Penelitian Specific Gravity Test Pasir + 5% Abu Batu.
SPECIFIC GRAVITY TEST
Soil sample : Pasir + 5% Abu batu Form No. : I.3 / 3-3
: Test No. : 1
Location : Padalarang Date : 28 April 2005
Boring No. : Tested by : Ganda Remarto Sinaga
Sample No. : 3
Determination 1 2 3 4 5
Wt. bottle + water + soil ; W1 (grf) 755,4 756,6 757,7 758,6 759,5
Temperature ; T (ºC) 60 55 50 45 40
Wt. bottle + water ; W2 (grf) 702,3 703,5 704,6 705,7 706,7
Spec. gravity of water at T ; GT 0,9832 0,9857 0,9881 0,9902 0,9922
Spec. gravity of soil ; Gs 2,67 2,67 2,68 2,67 2,67
Determination 6 7 8 9 10
Wt. bottle + water + soil ; W1 (grf) 760,5 761,3
Temperature ; T (ºC) 35 30
Wt. bottle + water ; W2 (grf) 707,7 708,6
Spec. gravity of water at T ; GT 0,9941 0,9957
Spec. gravity of soil ; Gs 2,67 2,67
Wt. of dish + dry soil (grf) 282,2
Wt. of dish (grf) 198,1
Wt. of dry soil ; Ws (grf) 84,1
S 1 2
T s
W W -W
G * W Gs
+
= AVERAGE VALUE Gs = 2,67
Lampiran 5 : Data Penelitian Specific Gravity Test Pasir + 15% Abu Batu.
SPECIFIC GRAVITY TEST
Soil sample : Pasir + 15% Abu batu Form No. : I.3 / 3-3
: Test No. : 1
Location : Padalarang Date : 28 April 2005
Boring No. : Tested by : Ganda Remarto Sinaga
Sample No. : 4
Determination 1 2 3 4 5
Wt. bottle + water + soil ; W1 (grf) 755,9 756,9 758,0 759,0 759,9
Temperature ; T (ºC) 60 55 50 45 40
Wt. bottle + water ; W2 (grf) 702,3 703,5 704,6 705,7 706,7
Spec. gravity of water at T ; GT 0,9832 0,9857 0,9881 0,9902 0,9922
Spec. gravity of soil ; Gs 2,68 2,67 2,67 2,67 2,67
Determination 6 7 8 9 10
Wt. bottle + water + soil ; W1 (grf) 761,0 761,7
Temperature ; T (ºC) 35 30
Wt. bottle + water ; W2 (grf) 707,7 708,6
Spec. gravity of water at T ; GT 0,9941 0,9957
Spec. gravity of soil ; Gs 2,68 2,67
Wt. of dish + dry soil (grf) 283,3
Wt. of dish (grf) 198, 6
Wt. of dry soil ; Ws (grf) 84,7
S 1 2
T s
W W -W
G * W Gs
+
= AVERAGE VALUE Gs = 2,67
41
Lampiran 6 : Data Penelitian Specific Gravity Test Pasir + 25% Abu Batu.
SPECIFIC GRAVITY TEST
Soil sample : Pasir + 25% Abu batu Form No. : I.3 / 3-3
: Test No. : 1
Location : Padalarang Date : 28 April 2005
Boring No. : Tested by : Ganda Remarto Sinaga
Sample No. : 5
Determination 1 2 3 4 5
Wt. bottle + water + soil ; W1 (grf) 756,2 757,3 758,3 759,4 760,3
Temperature ; T (ºC) 60 55 50 45 40
Wt. bottle + water ; W2 (grf) 702,3 703,5 704,6 705,7 706,7
Spec. gravity of water at T ; GT 0,9832 0,9857 0,9881 0,9902 0,9922
Spec. gravity of soil ; Gs 2,68 2,68 2,68 2,68 2,68
Determination 6 7 8 9 10
Wt. bottle + water + soil ; W1 (grf) 761,2 762,1
Temperature ; T (ºC) 35 30
Wt. bottle + water ; W2 (grf) 707,7 708,6
Spec. gravity of water at T ; GT 0,9941 0,9957
Spec. gravity of soil ; Gs 2,68 2,68
Wt. of dish + dry soil (grf) 283,0
Wt. of dish (grf) 197,9
Wt. of dry soil ; Ws (grf) 85,1
S 1 2
T s
W W -W
G * W Gs
+
= AVERAGE VALUE Gs = 2,68
Lampiran 7 : Data Penelitian Analisis Tapis (Sieve Analysis) Tanah Pasir
SIEVE ANALYSIS
Soil sample :Pasir coklat kekuning-kuningan Form No. : I.3 / 1-2
: Test No. : 2
Location :Padalarang Date : 2 Mei 2005
Boring No. : Tested by : Ganda Remarto Sinaga
Sample No. : 1 Gs = 2,66
SOIL SAMPLE WEIGHT : Container No. : Pan
Wt. Container+dry soil (grf) : 697,1
Wt. Container (grf) : 97,1
Wt. of dry soil used (grf) : 600,0
Sieve No. Sieve Opening (mm) Weight sieve (grf) WT. sieve + soil (grf) Wt. soil retaned (grf) Percent retained (%) Cumul. Percent (%) Percent finer (%)
4 4,75 512,6 563,0 50,4 8,4 8,4 91,6
10 2,00 437,8 558,1 120,3 20,05 28,45 71,55
20 0,85 388,1 589,1 201,0 33,5 61,95 38,05
40 0,425 284,9 379,0 94,1 15,68 77,63 22,37 100 0,15 280,5 374,6 94,1 15,68 93,31 6,69 200 0,075 267,6 295,0 27,4 4,57 97,88 2,12
Pan 357,4 370,1 12,7 2,12 100,00 0
Σ = 600
Univ
ersitas Kristen Mara
nath
a 43
Grafik Sieve Analysis
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
0,01
0,1
1
10
Sieve Opening (mm)
Percent finer (%
)
D30 = 0,64
D60 = 1,6 D10 = 0,22
Cu = D60 / D10 = 1,6 / 0,22 = 7,27
Lampiran 8 : Data Penelitian Analisis Tapis (Sieve Analysis) Abu Batu.
SIEVE ANALYSIS
Soil sample :Abu Batu Form No. : I.3 / 1-2
: Test No. : 2
Location :Padalarang Date : 21 Januari 2006
Boring No. : Tested by : Ganda Remarto Sinaga
Sample No. : 1 Gs = 2,68
SOIL SAMPLE WEIGHT : Container No. : Pan
Wt. Container+dry soil (grf) : 696,9
Wt. Container (grf) : 96,9
Wt. of dry soil used (grf) : 600,0
Sieve No. Sieve Opening (mm) Weight sieve (grf) WT. sieve + soil (grf) Wt. soil retaned (grf) Percent retained (%) Cumul. Percent (%) Percent finer (%)
4 4,75 511,6 654,0 142,4 23,73 23,73 76,27
10 2,00 437,1 820,0 382,9 63,82 87,55 12,45
20 0,85 387,3 432,5 45,2 7,53 95,08 4,92
40 0,425 284,4 288,0 3,6 0,60 95,68 4,32
100 0,15 280,3 284,0 3,7 0,62 96,30 3,70
200 0,075 267,3 275,6 8,3 1,38 97,68 2,32
Pan 356,7 370,6 13,9 2,32 100 0
Σ = 600
45
Grafik Sieve Analysis
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 0,01 0,1 1 10
Sieve Opening ( mm )
P
ercen
t F
in
er (
%
)
Cu = D60 / D10
= 4,3 / 1,8 = 2,38
Cc = (D30)
2
/ (D10 * D60)
= (3,2)2 / (1,8 * 4,3)
= 1,32 D60 = 4 ,3 D 30 = 3 ,2 D10 = 1 ,8 Univ
ersitas Kristen Mara
nath
Lampiran 9 : Data Penelitian Kompaksi (Compaction Test) Pasir Murni.
COMPACTION TEST
Soil sample : Pasir coklat kekuning-kuningan Form No. : I.3 / 1-1
Test No. : 3
Location : Padalarang Date : 22 Agustus 2005
Depth : Gs 2,66 Tested by : Ganda Remarto Sinaga
Sample No. : 1 Type of test : Standard Proctor
Sample No. 1 2 3 4 5 6
Density Destination
Assumed water content (%) 14 17 20 23 26 29
Wt. Mold+Compacted soil (gr) 5276,00 5345,00 5415,70 5461,80 5445,00 5435,00
Weight of Mold (gr) 4070,70 4070,70 4070,70 4070,70 4070,70 4070,70
Volume of Mold (cm³) 932,02 932,02 932,02 932,02 932,02 932,02
Wt. Of Compacted soil (gr) 1205,30 1274,30 1345,00 1391,10 1374,30 1364,30
Wet density ; γ wet (gr/cc) 1,293 1,367 1,443 1,493 1,475 1,464
Dry density ; γdry (gr/cc) 1,134 1,167 1,202 1,217 1,173 1,128
Void ratio ; e 1,35 1,28 1,21 1,19 1,27 1,36
POROSITY ; n 0,57 0,56 0,55 0,54 0,56 0,58
Zero Air Void 1,94 1,83 1,73 1,66 1,58 1,48
Water Content Determination
Container no. A B C D E F
Wt. cont.+wet soil (gr) 326,20 336,00 303,40 289,90 323,50 324,50
Wt. cont.+dry soil (gr) 294,00 296,50 263,40 248,20 270,70 265,00
Wt. of water (gr) 32,20 39,50 40,00 41,70 52,80 59,50
Wt. of container (gr) 64,50 66,30 64,00 64,00 65,00 65,00
Wt. of drysoil (gr) 229,50 230,20 199,40 184,20 205,70 200,00
WATER CONTENT (%) 14,03 17,16 20,06 22,64 25,67 29,75
Spesific Gravity 2,66 Maksimum Dry Density (gr/ cm³) 1,22
Optimum Water Content (%) 22,25 95 % Maksimum Dry Density (gr/ cm³) 1,16
47
GRAFIK KOMPAKSI PASIR
1,00 1,10 1,20 1,30 1,40 1,50 1,60 1,70 1,80 1,90 2,00
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34
WATER CONTENT (%)
DR
Y
DE
N
S
IT
Y
(γ
dr
y
)
g
r/
c
m
3
Z A V
Dry Density m aks = 1,22
O W C = 22,25
Univ
ersitas Kristen Mara
nath
Lampiran 10 : Data Penelitian Kompaksi (Compaction Test) Abu Batu Murni.
COMPACTION TEST
Soil sample : Abu batu Form No. : I.3 / 1-1
Test No. : 3
Location : Padalarang Date : 2 September 2005
Depth : Gs 2,68 Tested by : Ganda Remarto Sinaga
Sample No. : 2 Type of test : Standard Proctor
Sample No. 1 2 3 4 5 6
Density Destination
Assumed water content (%) 10 13 16 19 22
Wt. Mold+Compacted soil (gr) 5781,90 5857,20 5935,90 5928,00 5945,20
Weight of Mold (gr) 4070,70 4070,70 4070,70 4070,70 4070,70
Volume of Mold (cm³) 932,02 932,02 932,02 932,02 932,02
Wt. Of Compacted soil (gr) 1711,20 1786,50 1865,20 1857,30 1874,50
Wet density ; γwet (gr/cc) 1,836 1,917 2,001 1,993 2,011
Dry density ; γdry (gr/cc) 1,669 1,692 1,720 1,674 1,657
Void ratio ; e 0,61 0,58 0,56 0,60 0,62
POROSITY ; n 0,38 0,37 0,36 0,38 0,38
Zero Air Void 2,11 1,98 1,86 1,77 1,70
Water Content Determination
Container no. A B C D E F
Wt. cont.+wet soil (gr) 211,90 214,50 217,10 216,40 261,40
Wt. cont.+dry soil (gr) 198,50 197,00 195,40 191,60 227,00
Wt. of water (gr) 13,40 17,50 21,70 24,80 34,40
Wt. of container (gr) 64,60 65,30 62,50 61,40 66,20
Wt. of drysoil (gr) 133,90 131,70 132,90 130,20 160,80
WATER CONTENT (%) 10,01 13,29 16,33 19,05 21,39
Spesific Gravity 2,68 Maksimum Dry Density (gr/ cm³) 1,72
Optimum Water Content (%) 16,30 95 % Maksimum Dry Density (gr/ cm³) 1,63
Univ
ersitas Kristen Mara
nath
a 49
GRAFIK KOMPAKSI ABU BATU
1,40 1,50 1,60 1,70 1,80 1,90 2,00 2,10 2,20
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34
WATER CONTENT (%)
DRY
DE
NS
IT
Y
(
γ dr
y
) g
r/
c
m
3
Z A V
Dry Density Maks = 1,72
Lampiran 11 : Data Penelitian Kompaksi (Compaction Test) Pasir + 5% Abu Batu.
COMPACTION TEST
Soil sample : Pasir + 5% Abu batu Form No. : I.3 / 1-1
Test No. : 3
Location : Padalarang Date : 26 September 2005
Depth : Gs 2,67 Tested by : Ganda Remarto Sinaga
Sample No. : 3 Type of test : Standard Proctor
Sample No. 1 2 3 4 5 6
Density Destination
Assumed water content (%) 10 13 16 20 24
Wt. Mold+Compacted soil (gr) 5481,70 5557,20 5650,50 5643,00 5663,40
Weight of Mold (gr) 4070,70 4070,70 4070,70 4070,70 4070,70
Volume of Mold (cm³) 932,02 932,02 932,02 932,02 932,02
Wt. Of Compacted soil (gr) 1411,00 1486,50 1579,80 1572,30 1592,70
Wet density ; γwet (gr/cc) 1,514 1,595 1,695 1,687 1,709
Dry density ; γdry (gr/cc) 1,374 1,408 1,456 1,401 1,376
Void ratio ; e 0,94 0,90 0,83 0,91 0,94
POROSITY ; n 0,49 0,47 0,45 0,48 0,48
Zero Air Void 2,10 1,97 1,86 1,73 1,62
Water Content Determination
Container no. A B C D E F
Wt. cont.+wet soil (gr) 211,90 221,10 221,10 204,00 267,40
Wt. cont.+dry soil (gr) 198,50 202,90 199,00 179,90 228,20
Wt. of water (gr) 13,40 18,20 22,10 24,10 39,20
Wt. of container (gr) 66,40 66,20 64,60 61,70 66,20
Wt. of drysoil (gr) 132,10 136,70 134,40 118,20 162,00
WATER CONTENT (%) 10,14 13,31 16,44 20,39 24,20
Spesific Gravity 2,67 Maksimum Dry Density (gr/ cm³) 1,46
Optimum Water Content (%) 16,50 95 % Maksimum Dry Density (gr/ cm³) 1,38
Univ
ersitas Kristen Mara
nath
a 51
GRAFIK KOMPAKSI PASIR + 5% ABU BATU
1,00 1,10 1,20 1,30 1,40 1,50 1,60 1,70 1,80 1,90 2,00 2,10 2,20
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34
WATER CONTENT (%)
DRY
DE
NS
IT
Y
(γ
dr
y
)
g
r/c
m
3
Z A V
Dry Density Maks = 1,46
Lampiran 12 : Data Penelitian Kompaksi (Compaction Test) Pasir + 15 % Abu Batu.
COMPACTION TEST
Soil sample : Pasir + 15% Abu batu Form No. : I.3 / 1-1
Test No. : 3
Location : Padalarang Date : 17 November 2005
Depth : Gs 2,67 Tested by : Ganda Remarto Sinaga
Sample No. : 4 Type of test : Standard Proctor
Sample No. 1 2 3 4 5 6
Density Destination
Assumed water content (%) 10 13 16 20 24
Wt. Mold+Compacted soil (gr) 5442,40 5523,00 5732,00 5792,00 5657,00
Weight of Mold (gr) 4070,70 4070,70 4070,70 4070,70 4070,70
Volume of Mold (cm³) 932,02 932,02 932,02 932,02 932,02
Wt. Of Compacted soil (gr) 1371,70 1452,30 1661,30 1721,30 1586,30
Wet density ; γwet (gr/cc) 1,472 1,558 1,782 1,847 1,702
Dry density ; γdry (gr/cc) 1,336 1,380 1,535 1,538 1,357
Void ratio ; e 1,00 0,93 0,74 0,74 0,97
POROSITY ; n 0,50 0,48 0,43 0,42 0,49
Zero Air Void 2,10 1,99 1,87 1,74 1,59
Water Content Determination
Container no. A B C D E F
Wt. cont.+wet soil (gr) 213,50 224,40 234,50 212,00 327,10
Wt. cont.+dry soil (gr) 199,80 206,10 212,00 187,00 273,80
Wt. of water (gr) 13,70 18,30 22,50 25,00 53,30
Wt. of container (gr) 65,40 64,30 72,50 62,40 64,50
Wt. of drysoil (gr) 134,40 141,80 139,50 124,60 209,30
WATER CONTENT (%) 10,19 12,91 16,13 20,06 25,47
Spesific Gravity 2,67 Maksimum Dry Density (gr/ cm³) 1,56
Optimum Water Content (%) 18,40 95 % Maksimum Dry Density (gr/ cm³) 1,49
Univ
ersitas Kristen Mara
nath
a 53
GRAFIK KOMPAKSI PASIR + 15% ABU BATU
1,00 1,10 1,20 1,30 1,40 1,50 1,60 1,70 1,80 1,90 2,00 2,10 2,20
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34
WATER CONTENT (%)
DRY
DE
NS
IT
Y
(γ
dr
y
)
g
r/c
m
3
Z A V
Dry Density Maks = 1,56
Lampiran 13 : Data Penelitian Kompaksi (Compaction Test) Pasir + 25% Abu Batu.
COMPACTION TEST
Soil sample : Pasir + 25% Abu batu Form No. : I.3 / 1-1
Test No. : 3
Location : Padalarang Date : 5 Januari 2006
Depth : Gs 2,68 Tested by : Ganda Remarto Sinaga
Sample No. : 5 Type of test : Standard Proctor
Sample No. 1 2 3 4 5 6
Density Destination
Assumed water content (%) 10 13 16 20 24
Wt. Mold+Compacted soil (gr) 5422,10 5512,00 5631,90 5780,00 5720,00
Weight of Mold (gr) 4070,70 4070,70 4070,70 4070,70 4070,70
Volume of Mold (cm³) 932,02 932,02 932,02 932,02 932,02
Wt. Of Compacted soil (gr) 1351,40 1441,30 1561,20 1709,30 1649,30
Wet density ; γwet (gr/cc) 1,450 1,546 1,675 1,834 1,770
Dry density ; γdry (gr/cc) 1,316 1,366 1,442 1,525 1,423
Void ratio ; e 1,04 0,96 0,86 0,76 0,88
POROSITY ; n 0,51 0,49 0,46 0,43 0,47
Zero Air Void 2,10 1,98 1,87 1,74 1,62
Water Content Determination
Container no. A B C D E F
Wt. cont.+wet soil (gr) 212,30 223,40 207,20 204,30 342,80
Wt. cont.+dry soil (gr) 198,80 205,10 187,40 180,30 288,70
Wt. of water (gr) 13,50 18,30 19,80 24,00 54,10
Wt. of container (gr) 66,40 66,20 64,60 61,70 66,20
Wt. of drysoil (gr) 132,40 138,90 122,80 118,60 222,50
WATER CONTENT (%) 10,20 13,17 16,12 20,24 24,31
Spesific Gravity 2,68 Maksimum Dry Density (gr/ cm³) 1,53
Optimum Water Content (%) 20,20 95 % Maksimum Dry Density (gr/ cm³) 1,45
Univ
ersitas Kristen Mara
nath
[image:30.842.94.763.117.505.2]a 55
GRAFIK KOMPAKSI PASIR + 25% ABU BATU
1,00 1,10 1,20 1,30 1,40 1,50 1,60 1,70 1,80 1,90 2,00 2,10 2,20
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34
WATER CONTENT (%)
DRY
DE
NS
IT
Y
(γ
dr
y
)
g
r/c
m
3
Z A V
Dry Density Maks = 1,53
Lampiran 14 : Data Gabungan Pengujian Kompaksi (Compaction Test).
GABUNGAN PENGUJIAN KOMPAKSI
Soil sample : Pasir murni + berbagai campuran abu batu Form No. : I.3 / 1-1
Test No. : 3
Location : Padalarang Date : 5 Januari 2006
Depth : Tested by : Ganda Remarto Sinaga
Sample No. : 1 s/d 5 Type of test : Standard Proctor
SAMPLE NO. 1 PASIR MURNI
Dry Density ; γdry (gr/ cm³) 1,134 1,167 1,202 1,217 1,173 1,128
Water Content ( % ) 14,03 17,16 20,06 22,64 25,67 29,75
SAMPLE NO. 2 ABU BATU MURNI
Dry Density ; γdry (gr/ cm³) 1,669 1,692 1,720 1,674 1,657
Water Content ( % ) 10,01 13,29 16,33 19,05 21,39
SAMPLE NO. 3 CAMPURAN PASIR + ABU BATU 5 %
Dry Density ; γdry (gr/ cm³) 1,374 1,408 1,456 1,401 1,376
Water Content ( % ) 10,14 13,31 16,44 20,39 24,20
SAMPLE NO. 4 CAMPURAN PASIR + ABU BATU 15 %
Dry Density ; γdry (gr/ cm³) 1,336 1,380 1,535 1,538 1,357
Water Content ( % ) 10,19 12,91 16,13 20,06 25,47
SAMPLE NO. 5 CAMPURAN PASIR + ABU BATU 25 %
Dry Density ; γdry (gr/ cm³) 1,316 1,366 1,442 1,525 1,423
Water Content ( % ) 10,20 13,17 16,12 20,24 24,31
57
GRAFIK GABUNGAN PENGUJIAN KOMPAKSI
1,00 1,10 1,20 1,30 1,40 1,50 1,60 1,70 1,80 1,90 2,00
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34
WATER CONTENT (%)
DR
Y
DE
N
S
IT
Y
(γ
dr
y
)
g
r/c
m
3
Pasir Abu Batu Pasir+Abu Batu5% Pasir+Abu Batu 15% Pasir+Abu Batu 25%
Univ
ersitas Kristen Mara
nath
Lampiran 15 : Tabel Specific Gravity Of Water.
TABEL SPECIFIC GRAVITY OF WATER
º
C 0 1 2 3 4
0
0.9999 0,9999 1,0000 1,0000 1,0000
10
0.9997 0,9996 0,9995 0,9994 0,9993
20
0.9982 0,9980 0,9978 0,9976 0,9973
30
0.9957 0,9954 0,9951 0,9947 0,9944
40
0.9922 0,9919 0,9915 0,9911 0,9907
50
0.9881 0,9876 0,9872 0,9867 0,9862
60
0.9832 0,9827 0,9822 0,9817 0,9811
70
0.9778 0,9772 0,9767 0,9761 0,9755
80
0.9718 0,9712 0,9606 0,9699 0,9693
90
0.9653 0,9647 0,9640 0,9633 0,9626
º
C 5 6 7 8 9
0
1,0000 1,0000 0,9999 0,9999 0,9999
10
0,9991 0,9990 0,9988 0,9986 0,9984
20
0,9971 0,9968 0,9965 0,9963 0,9960
30
0,9941 0,9937 0,9934 0,9930 0,9926
40
0,9902 0,9898 0,9894 0,9890 0,9885
50
0,9857 0,9852 0,9848 0,9842 0,9838
60
0,9806 0,9800 0,9795 0,9789 0,9784
70
0,9749 0,9743 0,9737 0,9731 0,9724
80
0,9686 0,9680 0,9673 0,9667 0,9660
90
0,9619 0,9612 0,9605 0,9598 0,9591
59
Lampiran 16 : Data Hasil Pengujian Bahan Abu Batu.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan Teknik Sipil seperti pembuatan tanggul, pembuatan bendungan tanah, pembuatan jalan raya ataupun pembuatan struktur teknik lainnya, tidak dapat dipisahkan dari tanah. Selain sebagai bahan timbunan, tanah berfungsi sebagai dasar tempat diletakkannya suatu bangunan dan sebagai pendukung pondasi bangunan tersebut. Apabila tanah yang ada di lapangan tidak memenuhi syarat yang ditetapkan untuk digunakan
sebagai dasar bangunan, misalnya pada tanah yang lepas, maka perlu dilakukan perbaikan tanah yang berupa pemadatan sehingga dapat meningkatkan kekuatan dan daya dukung tanah untuk memikul beban diatasnya.
Pemadatan adalah suatu proses dimana udara pada pori-pori tanah dikeluarkan dengan suatu cara mekanis (digilas/ditumbuk). Pemadatan tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu kadar air, waktu, jenis tanah, dan cara pemadatan. Kadar air sangat penting dalam suatu pemadatan, bilamana kadar air rendah, tanah mempunyai sifat keras atau kaku sehingga sukar dipadatkan. Dan bilamana kadar air ditambah maka air itu akan berlaku sebagai pelumas untuk memudahkan pemadatan dimana tanah dapat saling mengisi diantara pori-pori yang kosong. Dan pada kadar air yang lebih tinggi lagi, nilai kepadatannya akan turun karena air akan menggantikan tanah untuk mengisi pori-pori yang kosong, sedangkan butir tanah yang tergeser oleh air akan membentuk gumpalan-gumpalan sehingga pada saat pemadatan, daya rekat antar partikel diperkirakan menjadi lebih kecil.
Diperlukan kadar air tertentu yang disebut Kadar Air Optimum dalam suatu proses pemadatan agar didapatkan hasil kepadatan yang maksimum. Kadar air ini selalu tergantung pada daya pemadatannya. Apabila daya pemadatannya berlainan maka Kadar Air Optimum juga lain. Bila tanah yang digunakan untuk proses pemadatan bersifat sangat lepas atau sangat mudah tertekan, maka tanah tersebut perlu distabilisasikan. Salah satu tindakan stabilisasi tanah ialah dengan menambahkan bahan pencampur (additifer) seperti: kerikil, abu batu, kapur, semen dan bahan lainnya. Oleh karena itu dilakukan pengujian di laboratorium
3
untuk mengetahui pengaruh penambahan salah satu bahan pencampur, yaitu abu batu pada proses pemadatan terhadap hasil uji pemadatan di laboratorium.
1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud penelitian ini adalah melakukan pengujian pemadatan tanah pasir dengan penambahan abu batu yang bervariasi, dengan Standar Proctor.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kadar abu batu yang optimum yang menghasilkan Kadar Air Optimum dan nilai Berat Isi Kering Maksimum dari berbagai campuran abu batu + pasir yang dipadatkan.
1.3 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah yang akan dibahas meliputi : 1. Penelitian hanya sebatas di laboratorium saja.
2. Tanah pasir yang digunakan adalah tanah pasir pasang dari Gunung Bentang di Padalarang.
3. Abu batu yang digunakan berasal dari pabrik penggilingan batu di Gunung Padakasih, Desa Giri Asih, Batujajar Cimahi.
4. Pengujian sampel tanah pasir dan abu batu yang lolos ayakan No. 4 menggunakan uji kompaksi di laboratorium. Kadar abu batu yang digunakan 5 %, 15 % dan 25 % dari berat sampel yang akan diuji. 5. Metode kompaksi yang digunakan adalah Standar Proctor dengan
berat hammer 5,5 lbs (2,5 kg) dan tinggi jatuhnya 1 ft (30,5 cm) dengan jumlah lapisan 3 lapis dan banyaknya tumbukan 25 kali untuk tiap lapisan.
1.4 Sistematika Penulisan
Penulisan tugas akhir ini dibuat berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN.
Bab ini akan membahas mengenai latar belakang masalah, maksud dan tujuan penelitian, pembatasan masalah dan sistematika penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.
Dalam bab ini akan dibahas mengenai hal-hal umum yang berhubungan dengan pemadatan dan teori–teori yang bersangkutan dengan isi dari Tugas Akhir ini.
BAB 3 PELAKSANAAN PENELITIAN.
Bab ini akan menguraikan mengenai prosedur penelitian, membahas langkah-langkah dalam melakukan pengujian awal serta pengujian kompaksi.
BAB 4 PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS HASIL PERCOBAAN.
Bab ini berisikan data-data hasil pengujian awal, data hasil uji kompaksi dengan kadar abu batu yang bervariasi, yang kemudian akan dianalisa.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN.
Bab ini merupakan bab terakhir dari Tugas Akhir ini yang berisikan kesimpulan dan saran terhadap pengujian kompaksi pada berbagai kadar campuran abu batu-pasir.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari pengujian kompaksi Standar Proctor pada tanah pasir, abu batu dan
campuran tanah pasir dengan penambahan kadar abu batu 5 %, 15 % dan 25 %
dari berat sampel, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Dari hasil pengujian pemadatan tanah pasir diperoleh nilai Kadar Air
Optimum (wopt) sebesar 22,25 % dan Berat Isi Kering Maksimum
(γdry maks) sebesar 1,22 gr/cm³. Sedangkan dari hasil pengujian pemadatan
abu batu diperoleh nilai Kadar Air Optimum (wopt) sebesar 16,30 % dan
Berat Isi Kering Maksimum (γdry maks) sebesar 1,72 gr/cm³. Ini menunjukkan jenis tanah mempengaruhi tingkat kepadatan tanah apabila
diuji dengan metode pengujian kompaksi yang sama. Makin halus butiran
tanah, maka makin besar kadar air yang diperlukan untuk mencapai
kepadatan maksimum.
2. Dari hasil pengujian pemadatan campuran tanah pasir + abu batu 5 %
diperoleh nilai wopt sebesar 16,50 % dan γdry maks sebesar 1,46 gr/cm³. Dari hasil pengujian pemadatan campuran tanah pasir + abu batu 15 % diperoleh
nilai wopt sebesar 18,40 % dan γdry maks sebesar 1,56 gr/cm³. Sedangkan dari hasil pengujian pemadatan campuran tanah pasir + abu batu 25 % diperoleh
nilai wopt sebesar 20,20 % dan γdry maks sebesar 1,53 gr/cm³. Berdasarkan hasil pengujian di atas terjadi peningkatan nilai kepadatan tanah pasir dari
pemadatan campuran tanah pasir + abu batu 5 % ke pemadatan campuran
tanah pasir + abu batu 15 % tetapi terjadi penurunan nilai kepadatan tanah
pasir pada pemadatan campuran tanah pasir + abu batu 15 % ke pemadatan
campuran tanah pasir + abu batu 25 %. Ini menunjukkan bahwa campuran
tanah pasir + abu batu 15 % adalah yang terbaik.
3. Dilihat dari ketiga data hasil pengujian pemadatan campuran tanah pasir +
abu batu, maka dapat disimpulkan bahwa kadar abu batu yang optimum
yang menghasilkan nilai Berat Isi Kering Maksimum dan Kadar Air
Optimum adalah penambahan kadar abu batu sebesar 15 %. Hasil ini dapat
mempengaruhi nilai ekonomis pada proses pemadatan campuran tanah pasir
+ abu batu.
34
5.2 Saran
Dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka dapat diberi saran-saran
sebagai berikut :
1. Melakukan pengujian lebih lanjut dengan menggunakan jenis tanah dan
jenis abu batu yang berbeda-beda.
2. Melakukan pengujian kompaksi dengan metode yang lain. Sehingga dapat
diketahui pengaruh energi pemadatan terhadap nilai Berat Isi Kering
Maksimum dan Kadar Air Optimum yang dicapai.
3. Memperhatikan pengaruh gradasi terhadap proses pemadatan. Sebaiknya
menghindari penggunaan abu batu dengan kadar 100 % pada pemadatan
tanah, karena butiran abu batu lebih kasar dibandingkan dengan tanah pasir.
Hal ini akan mempengaruhi proses pemadatan.
4. Penggunaan abu batu sebagai bahan pencampur (additifer) pada proses
pemadatan tanah akan mempengaruhi biaya yang digunakan dalam proses
pemadatan. Di samping memperhatikan nilai kepadatan optimum yang
dicapai, semakin banyak kadar abu batu yang digunakan maka semakin
besar pula biaya yang dikeluarkan. Hal ini dipengaruhi oleh harga abu batu
yang mahal dan sulitnya mendapatkan abu batu. Oleh karena itu, perlu
diperhatikan kadar abu batu yang digunakan sebagai bahan pencampur
(additifer) dalam proses pemadatan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Bowles, J.E (1997), Analisis Dan Desain Pondasi, Jilid 1, Edisi keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta.
2. Das, Braja M. (1985), Mekanika Tanah – Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknis, Jilid 1, Terjemahan Noor Endah Mochtar, Ir., M.Sc., Ph.D., dan Indrasurya B. Mochtar, Ir., M.Sc., Ph.D., Principles Of Geotechnical Engineering, Penerbit Erlangga, Jakarta.
3. Panduan Pengujian Laboratorium Mekanika Tanah, Laboratorium
Geoteknik Universitas Kristen Maranatha, Bandung.
4. Sosrodarsono, S. (1980), Mekanika Tanah Dan Teknik Pondasi, Cetakan kedua, Penerbit Pradnya Paramita, Jakarta.
5. Surya, I. Diktat Kuliah Mekanika Tanah, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.
6. Wesley, L.D. (1977), Mekanika Tanah, Edisi keenam, Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta.