ABSTRAK
EFEK EKSTRAK ETANOL PEGAGAN (Centella asiatica L.)
TERHADAP KETELITIAN, KEWASPADAAN, DAN FUNGSI
KOGNITIF PRIA DEWASA
Denna Natasya Longkutoy, 2011.Pembimbing I:Dr.Diana K Jasaputra, dr, M.Kes. Pembimbing II: Jo Suherman dr., MS., AIF.
Fungsi kognitif, ketelitian dan kewaspadaan sangat diperlukan untuk dapat berespon secara cepat dan sesuai. Ketiga hal tersebut melibatkan fungsi dan kerja otak, yang dapat dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor. Salah satu tanaman obat yang dapat mempengaruhi ketelitian, kewaspadaan, dan fungsi kognitif adalah pegagan (Centella asiatica).
Tujuan penelitian menilai efek ekstrak etanol pegagan (EEP) terhadap ketelitian, kewaspadaan, dan fungsi kognitif.
Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimental bersifat komparatif dengan desain penelitian pre test dan post test. Subjek penelitian adalah 30 orang pria dewasa. Ketelitian dinilai berdasarkan jumlah angka yang dapat dijumlahkan dalam waktu tertentu untuk mengerjakan Additional sheet test, kewaspadaan dinilai berdasarkan waktu penyelesaian Jhonson Pascal test dan fungsi kognitif dinilai berdasarkan waktu penyelesaian Traffic Jam Puzzle sebelum dan sesudah diberi EEP. Analisis data menggunakan uji t berpasangan dan Wilcoxon Signed Rank testdengan α = 0,05.
Hasil penelitianAdditional sheet test sesudah diberi EEP (283.67) mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya (245.43) (p ≤ 0,001). Jhonson Pascal test
sesudah diberi EEP (126.03 detik) lebih singkat dibandingkan sebelumnya (145.23 detik) (p ≤ 0,001). Waktu penyelesaian Traffic Jam puzzle sesudah diberi EEP (195.63 detik) lebih singkat dibandingkan sebelumnya (315.87 detik) (p ≤
0,001).
Simpulan ekstrak etanol pegagan (Centella asiatica L.) meningkatkan ketelitian, kewaspadaan, dan fungsi kognitif pria dewasa.
ABSTRACT
THE EFFECTS OF PEGAGAN (Centella asiatica L.) ETANOL
EXTRACT ON CAREFULNESS, ALERTNESS, AND COGNITIVE
FUNCTION OF ADULT MEN
Denna Natasya Longkutoy, 2011.1st Tutor: Dr. Diana K Jasaputra, dr, M.Kes.
2nd Tutor: Jo Suherman dr., MS., AIF.
Cognitive function, carefulness and alertness are needed to get a quick and appropriate responses. These three factors would involve a brain function, that can be affected by various factors. A plant that can affect carefulness, allertness, and cognitive function is pegagan (Centella asiatica).
The goal of this research is to observe the effect of pegagan etanol extract (PEE) on carefulness, alertness, and cognitive function.
The research use the quasi experimental method that have a comparative attribute of a pre test and post test system. The research subjects were 30 men. The carefulness observing make by the numeral result that can be count in a certain time to do the Additional sheet test, alertness observing make by the time result of Jhonson Pascal test, and cognitive function observing make by the time result of traffic jam puzzle before and after giving the PEE. The data analysis was using paired t-test and Wilcoxon Signed Rank test which was paired with α = 0,05.
The result shows that the additional sheet test has increased after given an PEE (283.67) than before (245.43) (p ≤ 0,001). The Jhonson Pascal test results has decrease for an PEE (126.03 seconds) than before (145.23 seconds) (p ≤ 0,001). The Traffic Jam Puzzle results has decrease for an PEE (195.63 seconds) than before (315.87 seconds) (p ≤ 0,001).
It was showed that the pegagan (Centella asiatica L.) etanol extract can increase carefulness, alertness, and cognitive function on men.
DAFTAR ISI
DAFTARLAMPIRAN... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Identifikasi Masalah... 2
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 3
1.4 Manfaat Penelitian... 1.4.1 Manfaat Akademis... 1.4.2 Manfaat Praktis... 3 3 4 1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian... 4
1.5.1 Kerangka Pemikiran... 4
1.5.2 Hipotesis Penelitian... 5
1.6 Metodologi Penelitian... 5
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian... 6
BABII TINJAUANPUSTAKA 2.3 Ketelitian dan Kewaspadaan...
2.3.1 Definisi... 2.3.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi ketelitian dan
kewaspadaan... 2.3.3Tes Ketelitian (Additional Sheet Test) ... 2.3.4Tes Kewaspadaan (Jhonson Pascal Test) ...
2.3 Fisiologi Otak... 2.3.1 Pikiran, Kesadaran, dan Ingatan... 2.3.2 Peran Fasilitasi Sinaptik dan Inhibisi Sinaptik dalam
Ingatan... 2.3.3 Klasifikasi Ingatan... 2.3.4 Proses Konsolidasi Ingatan...
21 2.4.2.1 Siklus Problem Solving... 2.4.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Problem
Solving...
2.4.3Tes Kognitif (Traffic Jam Puzzle)... 2.5 Pegagan... 2.5.1 Taksonomi... 2.5.2 Kandungan Dalam Pegagan... 2.5.3 Khasiat dan Kegunaan...
27
BAB III BAHANDANMETODEPENELITIAN
3.1 Bahan/Subjek Penelitian... 36
3.1.1 Alat dan Bahan yang digunakan... 36
3.1.2 Subjek Penelitian... 3.1.3 Tempat dan Waktu Penelitian... 36 37 3.2 Metode Penelitian... 37
3.2.1 Desain Penelitian... 37
3.2.2 Variabel Penelitian... 37
3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel... 37
3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel... 37
3.2.3 Besar Sampel Penelitian... 38
3.3 Prosedur Penelitian... 38
3.3.1 Analisis Data... 40
3.3.1.1 Hipotesis Statistik... 40
3.3.1.2 Kriteria Uji... 41
3.4 Aspek Etik Penelitian... 41
BABIV HASILDANPEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian... 42
4.2 Pembahasan... 45
4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian... 46
BABV KESIMPULANDANSARAN 5.1 Kesimpulan... 49
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Jumlah angka yang dapat dijumahkan dalam waktu tertentu pada Additional sheet test sebelum dan sesudah diberi
ekstrak etanol pegagan……… 42
Tabel 4.2 Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan Jhonson Pascal test sebelum dan sesudah diberi ekstrak etanol
pegagan………... 43
Tabel 4.3 Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan Traffic Jam Puzzle sebelum dan sesudah diberi ekstrak etanol
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Bagian-bagian otak……….. 7
Gambar 2.2 Lobus-lobus otak………. 10
Gambar 2.3 Lobus otak dan fungsi masing-masing lobus……….. 12
Gambar 2.4 Sistem aktivasi retikular………... 16
Gambar 2.5 Sistem limbik………... 18
Gambar 2.6 Siklus problem solving………. 29
Gambar 2.7 Daun pegagan……….. 33
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Surat keputusan Komisi Etik Penelitian………... 55
Lampiran 2 Hasil uji statistik Additional sheet test sebelum dan sesudah perlakuan ekstrak etanol pegagan dengan uji t berpasangan………... 56
Lampiran 3 Hasil uji statistik Jhonson Pascal test sebelum dan sesudah perlakuan ekstrak etanol pegagan dengan Wilcoxon Signed Rank test……… 57
Lampiran 4 Hasil uji statistik Traffic Jam Puzzle sebelum dan sesudah perlakuan ekstrak etanol pegagan dengan uji t berpasangan……….. 58
Lampiran 5 Inform consent……….. 59
Lampiran 6 Additional sheet test (Pre test)………. 60
Lampiran 7 Additional sheet test (Post test)………... 61
Lampiran 8 Lembar Jhonson Pascal test (Pre test)………. 62
Lampiran 9 Lembar Jhonson Pascal test (Post test)……… 63
Lampiran 1
Lampiran 2
Uji Statistik Additional sheet test
Sebelum dan Sesudah Perlakuan Ekstrak Etanol Pegagan
Addition tes Paired t-test:
Normality Test: Passed (P = 0.383)
Group N Missing Col 1 30 0 Col 2 30 0
Group Mean Std Dev SEM Col 1 245.433 50.185 9.162 Col 2 283.667 61.087 11.153
Difference -38.233 36.293 6.626
t = -5.770 with 29 degrees of freedom. (P = <0.001)
95 percent confidence interval for difference of means: -51.785 to -24.681
The change that occurred with the treatment is greater than would be expected by chance; there is a statistically significant change (P = <0.001)
Lampiran 3
Uji Statistik Jhonson Pascal test
Sebelum dan Sesudah Perlakuan Ekstrak Etanol Pegagan
Jhonson Pascal Tes Paired t-test:
Data source: Data 1 in Notebook
Normality Test: Failed (P = <0.001)
Test execution ended by user request, Signed Rank Test begun
Wilcoxon Signed Rank Test Data source: Data 1 in Notebook
Group N Missing Col 1 30 0 Col 2 30 0 Tested 30 0
Group Median 25% 75% Col 1 137.500 117.000 173.000 Col 2 124.500 110.000 137.000
W= -335.000 T+ = 65.000 T-= -400.000 (P = <0.001)
Lampiran 4
Uji Statistik Traffic Jam Puzzle
Sebelum dan Sesudah Perlakuan Ekstrak Etanol Pegagan
Traffic jam Paired t-test:
Normality Test: Passed (P = 0.176)
Group N Missing Col 1 30 0 Col 2 30 0
Group Mean Std Dev SEM Col 1 315.867 170.700 31.165 Col 2 195.633 114.093 20.830
Difference 120.233 135.819 24.797
t = 4.849 with 29 degrees of freedom. (P = <0.001)
95 percent confidence interval for difference of means: 69.518 to 170.949
The change that occurred with the treatment is greater than would be expected by chance; there is a statistically significant change (P = <0.001)
Lampiran 5
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN
UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN
(INFORMED CONSENT)
Yang bertanda tangan dibawah ini:
N a m a :
U s i a :
Alamat :
Pekerjaan :
No. KTP/lainnya:
Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:
setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami
tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta
sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikut sertaannya, maka saya setuju
ikut serta dalam penelitian yang berjudul: Efek Ekstrak Etanol Pegagan (Centella
asiatica L.) Terhadap Ketelitian, Kewaspadaan, dan Fungsi Kognitif Pria Dewasa.
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa
paksaan.
Bandung, ...
Mengetahui, Yang menyatakan
Penanggung jawab penelitian, Peserta penelitian,
Lampiran 6
ADDITION SHEET TEST (Pre test)
Lampiran 7
ADDITION SHEET TEST (Post test)
Lampiran 8
JHONSON PASCAL TEST (Pre test)
Nama :
Umur :
KUNCI JAWABAN
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
P N X B T D U M C O Z W Q I C V Y E G F H A J R L S
T J G H G Q D W M A
H U K P F W C B S F
V S H W O O K A M L
B J Y D U Y O E L D
Lampiran 9
JHONSON PASCAL TEST (Post test)
Nama :
Umur :
KUNCI JAWABAN
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
P K E N J G C O U H D T F Z I M L K V Y E W S O A R
D N W C U R E N I A
N G Q O X F S S L S
Y P J G E S X I W H
N D F S D E Y P T Y
Lampiran 10
RIWAYAT HIDUP
Nama : Denna Natasya Longkutoy
NRP : 0710141
Tempat dan Tanggal Lahir : Jayapura, 27 Januari 1990
Alamat : Jln. Sentani Waena no. 21, Jayapura
Riwayat Pendidikan :
TK Dian Aksari Wamena, 1995
SD YPPK Gembala Baik Jayapura, 2001
SLTP Negeri 2 Wamena, 2004
SMA Negeri 1 Jayapura, 2007
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kognitif merupakan kemampuan internal seseorang untuk berpikir,
memecahkan masalah, dan mengambil keputusan (Gagne, 2004). Fungsi kognitif
adalah kemampuan berpikir, mengingat, menilai, orientasi, persepsi dan
memperhatikan yang diperoleh dari hasil belajar (Herlina, 2010). Belajar terjadi
jika ada pengertian (insight) yang muncul apabila seseorang setelah beberapa saat
mencoba memahami suatu masalah dan muncul adanya kejelasan, lalu terlihat
hubungan antara unsur-unsur yang satu dengan yang lain kemudian dipahami
sangkut pautnya (Ngalim Purwanto, 2007).
Salah satu kemampuan yang diperoleh seseorang dari hasil belajar adalah
fungsi kognitif. Kognitif artinya proses berpikir pada otak dengan menggunakan
input sensorik yang menuju otak yang telah disimpan dalam ingatan. Dengan
fungsi kognitif, seseorang dapat memiliki pengetahuan instingtif sehingga tanpa
berpikir terlalu lama, dapat berespon secara cepat dan sesuai (Guyton dan Hall,
1997). Fungsi kognitif sangat diperlukan seseorang dalam menjalani kehidupan
sehari-hari, oleh karena itu, hal ini menjadi salah satu bahan pembicaraan para
ahli dalam mengemukakan teori tentang kemampuan kognitif. Salah satunya
adalah teori meta cognition. Meta cognition merupakan keterampilan yang
dimiliki oleh seseorang dalam mengatur dan mengontrol proses berpikirnya. Meta
cognition meliputi empat jenis keterampilan, yaitu problem solving, decision
making, critical thinking, creative thinking. Keterampilan-keterampilan di atas
saling terkait antara satu dengan yang lainnya dan saling terintegrasi (Flavell,
2008).
Ketelitian dan kewaspadaan merupakan hal yang penting dan diperlukan setiap
manusia dalam melaksanakan kegiatannya sehari-hari, seperti mengerjakan tugas,
soal ujian, praktikum, bekerja, berkendara, serta aktivitas sehari-hari. Penurunan
buruk, sedangkan kewaspadaan yang kurang baik dapat mengakibatkan penurunan
kinerja kerja, kecelakaan kerja, bahkan dapat mengakibatkan kecelakaan lalu
lintas (Anang Prayudi, 2006).
Proses berpikir dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor, antara lain
makanan, minuman, obat-obatan, zat toksik, dan penyakit. Faktor-faktor tersebut
dapat menghambat atau merangsang fungsi otak.
Banyak tanaman di Indonesia yang bermanfaat bagi kesehatan dan diolah guna
membuat terobosan dalam hal kesehatan serta menambah nilai jual dari tanaman
tersebut, salah satunya adalah pegagan (Centella asiatica L.). Pegagan
mempunyai banyak kegunaan sebagai herbal yang mengobati. Walaupun
demikian, masyarakat hanya menggunakan tanaman ini untuk alternatif
penyembuhan penyakit secara tradisional, namun masih sedikit yang tahu manfaat
dari tanaman pegagan ini. Hal ini karena pegagan kebanyakan hanya digunakan
sebatas untuk lalapan atau dibiarkan tumbuh menjalar sebagai tanaman liar (Ine
Wasillah, 2005).
Penelitian tentang ekstrak pegagan terhadap fungsi kognitif sebelumnya telah
dilakukan oleh Gupta dengan hasil pegagan meningkatkan fungsi kognitif dan
oksidatif stress pada tikus, selain itu oleh Herlina dikatakan bahwa triterpenoid
total pegagan dapat meningkatkan fungsi kognitif belajar dan mengingat pada
mencit jantan albino.
Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut
mengenai efek pegagan khususnya terhadap ketelitian, kewaspadaan, dan fungsi
kognitif pada manusia.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, identifikasi masalah pada penelitian ini
adalah
1. Apakah pegagan (Centella asiatica L.) berpengaruh meningkatkan ketelitian
2. Apakah pegagan (Centella asiatica L.) berpengaruh meningkatkan
kewaspadaan pria dewasa.
3. Apakah pegagan (Centella asiatica L.) berpengaruh meningkatkan fungsi
kognitif pria dewasa.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi tentang efek
salah satu tanaman herbal yang dapat meningkatkan ketelitian, kewaspadaan dan
fungsi kognitif.
Tujuan dari penelitian ini adalah
1. Untuk menilai efek ekstrak etanol pegagan terhadap ketelitian pria dewasa
2. Untuk menilai efek ekstrak etanol pegagan terhadap kewaspadaan pria dewasa
3. Untuk menilai efek ekstrak etanol pegagan terhadap fungsi kognitif pria
dewasa
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis
Manfaat akademis penelitian Karya Tulis Ilmiah ini adalah mengungkapkan
khasiat pegagan (Centella asiatica L.) terhadap ketelitian, kewaspadaan dan
fungsi kognitif pria dewasa terutama di kalangan mahasiswa serta menambah
pengetahuan bidang farmakologi tanaman obat tentang pengaruh ekstrak etanol
pegagan (Centella asiatica L.) terhadap ketelitian, kewaspadaan dan fungsi
1.4.2 Manfaat Praktis
Manfaat praktis penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat memberi
pengetahuan yang cukup kepada masyarakat tentang khasiat pegagan (Centella
asiatica L.)terhadap ketelitian, kewaspadaan dan fungsi kognitif.
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian
1.5.1 Kerangka Pemikiran
Otak merupakan bagian tubuh yang paling penting, karena otak sebagai alat
untuk pengendali seluruh fungsi tubuh, seperti mengingat, konsentrasi, dan
lain-lain. Hal ini mengakibatkan kebutuhan nutrisi ke otak lebih banyak dari pada
bagian tubuh yang lain. Kurangnya nutrisi ke otak sangat mempengaruhi daya
kerja otak secara maksimal, yang akhirnya juga mempengaruhi stamina tubuh
(Annisa, 2006).
Fungsi kognitif diperlukan manusia dalam kehidupan sehari-hari dan berpusat
di otak. Informasi yang pernah diterima akan diolah di otak, diingat kembali, dan
dipecahkan. Proses ini menggunakan pikiran yang merupakan hasil dari “pola”
perangsangan berbagai sistem saraf pada saat yang bersamaan dan dalam urutan
yang pasti, yang melibatkan korteks serebri, talamus, sistem limbik, dan bagian
atas formatio retikularis batang otak. Proses ini disebut teori holistik dari pikiran
(Guyton dan Hall, 1997).
Peredaran darah ke otak juga mempengaruhi daya kerja otak secara maksimal.
Proses revitalisasi pembuluh darah dapat membantu peredaran darah ke otak
menjadi lancar, dengan demikian ada penambahan kapasitas kerja
neurotransmitter di otak yang berfungsi untuk mengingat dan belajar, sehingga
dapat meningkatkan kerja otak serta mempertajam ingatan.
Pegagan (Centella asiatica L.) memiliki kandungan asiaticoside, thankuniside,
isothankuniside, madecassoside, brahmoside, brahmic acid, brahminoside,
madasiatic acid, meso-inositol, centelloside, carotenoids, hydrocotylin, vellarine,
triterpenoida dan beberapa macam vitamin yaitu A, B, C, D, E, and K merupakan
antioksidan yang membantu menunjang kesehatan memori. Glikosida
triterpenoida juga menghambat Na+K+-ATPase pada otak sehingga terjadi
depolarisasi dan kalsium di dalam retikulum endoplasma meningkat. Hal ini
mengakibatkan pelepasan asetilkolin terus-menerus sehingga merangsang reseptor
muskarinik. Perangsangan terhadap reseptor muskarinik mengakibatkan
peningkatan kerja neurotransmisi kolinergik sentral dan terjadi peningkatan fungsi
kognitif.
Triterpenoida juga dapat merevitalisasi pembuluh darah sehingga peredaran
darah ke otak menjadi lancar, memberikan efek menenangkan dan meningkatkan
fungsi kognitif menjadi yang lebih baik. Garam-garam mineral yang terkandung
dalam pegagan berfungsi sebagai pembentuk sel darah merah (zat besi) yang
berfungsi dalam mielinisasi otak, peningkatan ketelitian dan kewaspadaan
(Krishnamurthy, et al, 2009). Dengan demikian, pemberian pegagan dapat
meningkatkan ketelitian, kewaspadaan dan fungsi kognitif.
1.5.2 Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini adalah
1. Ekstrak etanol pegagan (Centella asiatica L.) meningkatkan ketelitian pria
dewasa.
2. Ekstrak etanol pegagan (Centella asiatica L.) meningkatkan kewaspadaan pria
dewasa.
pria dewasa. Analisis data menggunakan statistik dengan metode uji t berpasangan
dan Wilcoxon Signed Rank test dengan α = 0,05. Tingkat kemaknaan dinilai
berdasarkan nilai p≤ 0,001.
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Pegagan (Centella asiatica L.) meningkatkan ketelitian pria dewasa dengan
parameter jumlah angka yang dapat dijumlahkan dalam waktu tertentu pada
Additional sheet test sesudah diberi ekstrak etanol pegagan lebih banyak
dibandingkan dengan sebelum diberi ekstrak etanol pegagan.
Pegagan (Centella asiatica L.) meningkatkan kewaspadaan pria dewasa
dengan parameter waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan Jhonson
Pascal test sesudah diberi pegagan lebih singkat dibandingkan dengan
sebelum diberi ekstrak etanol pegagan.
Pegagan (Centella asiatica L.) meningkatkan fungsi kognitif pria dewasa
dengan parameter waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan Traffic Jam
Puzzle sesudah diberi ekstrak etanol pegagan lebih singkat dibandingkan
dengan sebelum diberi ekstrak etanol pegagan.
5.2 Saran
Disarankan mengonsumsi ekstrak etanol pegagan terutama bagi
kegiatan-kegiatan yang membutuhkan tingkat ketelitian, kewaspadaan, dan fungsi
kognitif yang tinggi.
Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut
mengenai efek ekstrak etanol pegagan (Centella asiatica L.) terhadap
Penelitian ini dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut mengenai efek
pegagan (Centella asiatica L.) terhadap ketelitian, kewaspadaan, dan fungsi
kognitif dengan sediaan yang berbeda.
Penelitian ini dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut mengenai efek
pegagan (Centella asiatica L.) terhadap ketelitian, kewaspadaan, dan fungsi
DAFTAR PUSTAKA
Anang Prayudi. 2006. Perbandingan tingkat kewaspadaan serta faktor yang mempengaruhi pada sopir truk hauling shift siang dan malam kontraktor tambang batubara. http://eprints.ui.ac.id/48243/1/98533-T%2017699-Perbandingan%20tingkat.pdf. (diunduh 20 Desember 2010).
Ani Kurniawati, Latifah K. Darusman, Rani Yulie Rachmawaty. 2005.
Pertumbuhan, Produksi dan Kandungan Triterpenoid Dua Jenis Pegagan (Centella asiatica L. (Urban)) Sebagai Bahan Obat pada Berbagai Tingkat Naungan. http://journal.ipb.ac.id. (diunduh 3 Oktober 2011).
Anne Ahira. 2009. Otak. http://www.anneahira.com/pencegahan-penyakit/otak.htm. (diunduh 15 Agustus 2009).
Annisa RF, Syahnida. 2006. Pegagan meningkatkan daya ingat.
http://images.uwak01.multiply.multiplycontent.com/attachment/0/SUSDm goKCEkAABi3zVc1/Hitam_Putih_Prd_Knwldg_Pegagan.pdf?nmid=1474 90323. (diunduh 20 Desember 2010).
Deddy Wara Susandi. 2008. Teori Kognitif.
http://ipotes.wordpress.com/2008/05/11/teori-kognitif/. (diunduh 2 September 2011).
Dorland, Newman W. A. 2002. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 29. Jakarta: EGC. Hal 459.
Drake, R. L. Vogl, W. Mitchell, A. W. M. 2005. Grays Anatomy for Students.
China: Elsevier Churchill Livingstone. p787-88.
Duus, P. 1996. Diagnosis Topik Neurologi Anatomi, Fisiologi, Tanda, Gejala. Edisi II. Jakarta: EGC. Hal 184-230.
Engineering, RB. 2010. Problem Solving Process. http://www.raimund-barwe.de/en/?p=processopt. 15 November 2010 (cited 2 September 2011).
Feni Sulastri. 2009. Uji toksisitas akut yang diukur dengan penentuan LD50 ekstrak daun pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) terhadap mencit Balb/c. http://eprints.undip.ac.id/8068/1/Feni_Sulastry.pdf. (diunduh 9 Januari 2011).
Gagne, R. 2004. Cognitivist Theory of Learning.
http://www.slideshare.net/niena17/gagnes-cognitive-theory. (cited 3 Oktober 2011). combating.html. (cited 28 Oktober 2011).
Herlina. 2010. Pengaruh triterpen total pegagan (Centella asiatica (L) Urban) terhadap fungsi kognitif belajar dan mengingat pada mencit jantan albino (Mus musculus). Jurnal penelitian sains, 3(13): 20-4.
http://jpsmipaunsri.files.wordpress.com/2010/11/0620-24-c-herlina-genap.pdf. (diunduh 11 Januari 2011).
Hartono. 2009. Strategi Kognitif.
http://rvnsprasetyo.files.wordpress.com/.../makalah-strategi-kognitif.docx. (diunduh 28 Oktober 2011).
Hilary. 2007. Pembagian Otak Manusia.
http://hil4ry.wordpress.com/2007/07/26/pembagian-otak-manusia/. (diunduh 4 Oktober 2011).
Ine Wasillah. 2005. Asinan pegagan sebagai alternatif pangan sehat dan alami untuk meningkatkan kemampuan otak.
http://www.masenchipz.com/manfaat-tanaman-pegagan. (diunduh 22 Desember 2010).
IPTEKnet. Sentra Informasi IPTEK. 2005. Tanaman Obat Indonesia.
http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=50. (diunduh 22 Desember 2010).
Kaplan, H. I., Sadock, BJ., Grebb, JA. 2010. Sinopsis Psikiatri. Edisi 7. Jilid I. Jakarta : Binarupa Aksara. Hal : 590-2.
Krishnamurthy, RG. Senut, MC. Zemke, D. Min, J. Frenkel, MB. Greenberg, EJ. Yu, SW. Ahn, N. Goudreau, J. Kassab, M. Panickar, KS. Majid, A. 2009.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2941770/. (cited 2 September 2011).
Lucie Widowati. 2007. Khasiat Pegagan, dari penumpas TBC sampai peningkat daya ingat.
http://www.depkes.go.id/index.php?option=articles&task=viewarticle&arti d=305. (diunduh 22 Desember 2011).
Manga, S. Moyano, E. Osuna, L. Cusido, RM, Bonfill, M. Palazo´n, J. 2008.
Triterpenoid saponin content and the expression level of some related genes in calli of Centella asiatica .http://public-files.prbb.org/publicacions/981973e0-d01a-012b-a7a8-000c293b26d5.pdf. (cited 3 Oktober 2011).
Moore, K. L. Dalley, A. F. 2006. Clinically Oriented Anatomy. Ed 5th. USA : Philadelphia.
Ngalim Purwanto. 2007. Teori Kognitif.
http://ipotes.wordpress.com/2008/05/11/teori-kognitif/. (diunduh 13 November 2010.
Preisseisen. 2004. METACOGNITION: Study Strategies, Monitoring, and Motivation.
http://academic.pgcc.edu/~wpeirce/MCCCTR/metacognition.htm. (cited 4 Oktober 2011).
Priguna Sidharta. 2005. Tata Pemeriksaan Klinis dalam Neurologi. Edisi 2. Jakarta: Dian Rakyat. Hal:538-60.
PT. Industri Jamu Borobudur. 2008. Pegagan Meningkatkan Daya Ingat.
http://images.uwak01.multiply.multiplycontent.com/attachment/0/SUSDm goKCEkAABi3zVc1/Hitam_Putih_Prd_Knwldg_Pegagan.pdf?key=uwak 01:journal:34&nmid=147490323.(diunduh 20 Desember 2010).
Pustaka Albayati. 2009. Tanaman Berkhasiat : Pegagan (Centella asiatica, (Linn, Urb.). http://pustakaalbayaty.wordpress.com/2009/07/11/tanaman-berkhasiat-pegagan-centella-asiatica-linn-urb/. (diunduh 3 Oktober 2011).
Puzzles411. 2008. Traffic Jam.
http://www.puzzles411.com/puzzles/TrafficJam/Default.aspx. (cited 3 Oktober 2011).
Rizki Amalia. 2009. Pengaruh ekstrak pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) terhadap efek sedasi pada mencit Balb/c.
Sathya, B. Ganga, RU. 2005. Therapeutic uses of Centella asiatica(Hydrocotyle asiatica). http://openmed.nic.in/2039/01/Microsoft_Word_-_Centella_asiatica.pdf. (cited 2 September 2011).
Sherwood, L. 2007. The Central Nervous System. In: Human Physiology. New York: Thomson Brooks / Cole. p148- 168.
Shibata, H. 1998. Problem Solving: Definition, terminology, and patterns. http://www.mediafrontier.com/Article/PS/PS.htm. (cited 3 Oktober 2011).
Snell, R. S. 2007. Neuroanatomi Klinik. Edisi 5. Jakarta: EGC. Hal 318-23.
SoalPsikotes. 2011. Psikotes Tes Ketelitian. http://www.soalpsikotes.com/soal-psikotes-ketelitian.php. (diunduh 3 Oktober 2011).
Terapi musik. 2011. Riset Terapi Musik & Gelombang Otak.
http://www.terapimusik.com/. (diunduh 2 September 2011).
Tidd, J. Bessant, J. Pavitt, K. 2005. Problem Solving Cycle. www.wileyeurope.com/college/tidd. (cited 19 Agustus 2011).