PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS KELAS X SMA NEGERI 3 TANJUNG BALAI T.P 2014 / 2015
Oleh : KhadijahNasution
4101121014
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
DiajukanUntukMemenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan
nikmat yang dikaruniakan-Nya kepada penulis hingga penelitian ini dapat selesai tepat
pada waktunya.
Skripsi berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Dalam Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus
Kelas X SMA 3 Tanjungbalai T.P 2014/2015 ”. Adapun skripsi ini disusun untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan..
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada Bapak
Drs. Juniar Hutahean, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan proposal
hingga akhir penulisan skipsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak
Drs. Eidi Sihombing, M.Si, Ibu Rita Juliani, M.Si, dan Bapak Jonny H. Panggabean
M.Si sebagai dosen penguji I, II, III yang telah memberikan masukan dan saran-saran
mulai dari rencana penelitian sampai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada bapak Drs. Jonny H. Panggabean, M.Si selaku dosen Pembimbing
Akademik yang telah membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan, Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D. selaku
Dekan FMIPA Unimed.
Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai Jurusan
Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama
perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. H. Syawaluddin
Siregar, MM selaku kepala sekolah SMA Negeri 3 Tanjungbalai, Ibu Dewi F Daulay,
S.Pd selaku guru bidang studi Fisika yang telah banyak membantu dan membimbing
penulis selama penelitian dan para guru serta staf administrasi yang telah memberikan
Teristimewa penulis ucapkan kepada Ayahanda Alm Bachtiar Nasution dan
Ibunda tercinta Nurhaida Manurung yang terus memberikan motivasi dan doa serta
kasih sayang yang tak pernah henti, serta abang-abang dan kakak (Mhd. Haris Nasution,
SE, Affan Nasution, Julinda Nasution, S.Ag, Usman Nasution, S.Pd, M.Pd dan Ridwan
Nasution) dan seluruh keluarga yang cukup banyak berperan dalam memberikan
motivasi dan doa yang tulus kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED
hingga selesainya skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada sahabat
terdekat penulis, terutama Muhammad Amin Syahputra. Serta teman yang selalu siap
mendengarkan keluh dan kesah Khoirotunnisa Sinambela, Elva Riani Harahap, Mariza
Fitri, Fitriana dan personil kost Tuamang 165 yang telah memberikan dorongan dan
semangat kepada penulis. Teman seperjuangan semua Fisika Dik C 2010 yang
memberikan semangat dalam membantu menyelesaikan skripsi ini. Serta
sahabat-sahabat lainnya tak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini,
untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk
kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan.
Medan, Januari 2015
Penulis,
Khadijah Nasution
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUSDI KELAS X SMA NEGERI 3 TANJUNGBALAI T.P. 2014/2015
Khadijah Nasution 4101121014 ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi gerak lurus di kelas X di SMA Negeri 3 Tanjungbalai T.P 2014/2015.
Jenis penelitian ini adalah quasi experiment. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Semester ganjil SMA Negeri 3 Tanjungbalai terdiri dari lima kelas. Sampel penelitian ini diambil dua kelas yaitu kelas X MIA -1 (sebagai kelas eksperimen) dan kelas X MIA-3 (sebagai kelas kontrol) yang masing-masing berjumlah 30 dan 30 siswa ditentukan dengan cluster random
sampling.Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan
model pembelajaran berbasis masalah dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Data yang digunakan dalam penelitian ini digunakan tes essay jumlah soal 10 item yang telah divalidkan oleh validator.
Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 18,2 dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 18,37. Setelah pembelajaran selesai diberikan postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 75,83 dan kelas kontrol 70,3. Aktivitas belajar siswa kelas eksperimen pada pertemuan I samapi pertemuan III dengan 6 penilaian indikator yaitu, menganalisis / merumuskan masalah sebesar 59,33; berdiskusi kelompok sebesar 61,33; bertanya/menanggapi sebesar 60,33; menjawab pertanyaan sebesar 52,33; bertanya kepada guru sebesar 51,33 dan membuat kesimpulan sebesar 55,00
.
Dari hasil uji t diperoleh thitung=1,75 sedangkan ttabel =1,67. Karena thitung > ttabel (1,75 > 1,67) maka Ho ditolak,
dengan menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada materi gerak lurus dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada pembelajaran konvensional di kelas X semester genap SMA Negeri 3 Tanjungbalai T.P. 2014/2015.
DAFTAR ISI
2.2.1. Pengertian Model Pembelajaran 14 2.2.2. Model Pembelajaran Konvensional 14 2.2.3. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah 16 2.2.3.1. Pengertian Pembelajaran Berdasarkan Masalah 16 2.2.3.2. Lingkungan belajar dan Sistem Manajemen
Pembelajaran Berdasarkan Masalah 17 2.2.3.3. Sintaks Pembelajaran Berdasarkan Masalah 17 2.2.3.4. Hasil Belajar Model Pembelajaran Berdasarkan
Masalah 19
2.2.3.5. Kelebihan & Kekurangan Pembelajaran Berdasarkan
Masalah 20
2.2.3.6. Ciri-ciri Khusus Pembelajaran Berdasarkan
Masalah 20
2.2.3.7. Manfaat Pembelajaran Berdasarkan Masalah 23
2.3. Materi Pelajaran 24
2.3.1. Besaran-Besaran Gerak Lurus 24
2.3.2. Gerak Lurus Beraturan 26
2.4. Peneliti Terdahulu 28
2.5. Kerangka Konseptual 29
2.6. Hipotesis Penelitian 30
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 31
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 31
3.2.1. Populasi Penelitian 31
3.4.2. Desain Penelitian 32
3.5 Prosedur Penelitian 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 42
4.1.1. Deskriftif dan Hasil Penelitian 42
4.1.2. Data Hasil Penelitian 42
4.1.3. Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen 45 4.1.4. Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol 48
4.1.5. Uji Prasyarat Analisis Data 49
4.1.6. Pengujian Hipotasis 50
4.2. Pembahasan 51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 55
5.2. Saran 55
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1. : Sintaks Pembelajaran Berdasarkan Masalah 18
Tabel 2.2. : Persamaan Untuk GLBB 28
Tabel 2.2. : Hasil Penelitian Terdahulu 29
Tabel 3.1. : Two group pretes-postes design 31 Tabel 3.2. : Tabel spesifikasi tes hasil belajar pada materi pokok 34
Gerak Lurus
Tabel 3.3. : Skor Instrumen Soal Yang Telah di Validkan 35 Tabel 4.1. : Hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol 42 Tabel 4.2. : Hasil postest kelas eksperimen dan kelas kontrol 44 Tabel 4.3. : Ringkasan Hasil Perhitungan Nilai Rata-Rata,
Standar Deviasi dan Varians 45
Tabel 4.4. : Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa 47
Tabel 4.5. : Nilai Rata-rata Aktivitas Siswa 48
Tabel 4.6. : Ringkasan Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol 50
Tabel 4.7. : Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Kedua Kelas 50 Tabel 4.8. : Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan
Awal / Pretes Siswa 51
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. : Hasil yang diperoleh siswa dari Problem Based Lerning 19
Gambar 2.2. : Grafik Kecepatan terhadap waktu pada GLB 26
Gambar 2.3. : Grafik Percepatan terhadap waktu pada GLBB 27
Gambar 4.1. : Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Eksperimen 43
Gambar 4.2. : Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Kontrol 43
Gambar 4.3. : Diagram Batang Nilai Postes Kelas Eksperimen 44
Gambar 4.4. : Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Kontrol 45
Gambar 4.5. : Diagram batang perbandingan hasil belajar kelas Eksperimen 46
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 8 : Lembar Penialaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa 133 Lampiran 9 : Pedoman Penialaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa 134
Lampiran 10 : Rubik Penilaian 135
Lampiran 11 : Rekapitulasi Nilai Pretes Kelas Eksperimen 141 Lampiran 12 : Rekapitulasi Nilai Postes Kelas Eksperimen 143 Lampiran 13 : Rekapitulasi Nilai Pretes Kelas Kontrol 145 Lampiran 14 : Rekapitulasi Nilai Postes Kelas Kontrol 147 Lampiran 15 : Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen 149 Lampiran 16 : Data Pretes dan Postes Kelas Kontrol 150 Lampiran 17 : Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi 151 Lampiran 18: Perhitungan Rata-rata, Varians dan Standar Deviasi 154
Lampiran 19 : Uji Normalitas 157
Lampiran 20 : Uji Homogenitas 161
Lampiran 21 : Uji Hipotesis 164
Lampiran 22 : Lembar Distribusi Data Aktivitas Belajar Siswa 168
Lampiran 23 : Dokumentasi Penelitian 179
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar yang sengaja dirancang untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan dan merupakan usaha untuk
menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan
pembelajaran. Pendidikan yang dilaksanakan ini bertujuan untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang sisitem Pendidikan Nasional Pasal 3, disebutkan “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang
bertujuan mengarahkan peserta didik pada perubahan tingkah laku yang
diingginkan. Pengertian ini kelihatan cukup simpel dan sederhana, akan tetapi
apabila pengertian ini ditelaah lebih mendasar, maka akan terlihat lebih rumit
dan begitu kompleksnya proses yang dituntut dalam mengelola pelajaran itu
sendiri. Hal tersebut bisa dipahami karena mengarahkan peserta didik menuju
perubahan merupakan suatu pekerjaan yang berat. Pekerjaan ini
membutuhkan suatu perencanaan yang mantap, berkesinambungan serta cara
penerapan kegiatan belajar ini kepada peserta didik, sehingga peserta didik
Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang sulit dipahami oleh
siswa yang ditandai dengan prestasi belajar siswa yang belum memberikan
hasil yang memuaskan. Kenyataan ini menunjukkan bahwa model pengajaran
fisika yang diterapkan sejak awal hingga sekarang masih bersifat
konvensional, di mana sistem penyampaiannya lebih banyak didominasi oleh
guru yang gaya mengajarnya cenderung bersifat instruktif, serta proses
komunikasinya satu arah. Berdasarkan pengalaman penulis saat melakukan
Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT), bahwa dalam kegiatan
belajar mengajar siswa hanya diberikan teori-teori dan cara menyelesaikan
soal-soal fisika tanpa mengarahkan siswa untuk membawa konsep fisika
dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan pengamatan dilapangan guru tidak
mampu menerapkan suatu permasalahan fisika dengan menggunakan masalah
autentik fisika dalam kehidupan sehari-hari, maka berdasarkan hal tersebut
peneliti ingin mencoba menggunakan permasalahan autentik fisika yang nyata
dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak sedikit siswa yang merasa stress ketika akan mengikuti pelajaran
fisika. Hasil - hasil evaluasi belajar pun menunjukkan bahwa nilai rata - rata
kelas di rapor untuk pelajaran fisika seringkali merupakan nilai yang terendah
dibanding dengan pelajaran pelajaran lain. Mengingat pentingnya ilmu fisika
dalam berbagai bidang kehidupan manusia, maka perlu diperhatikan mutu
pengajaran mata pelajaran fisika yang diajarkan ditiap jenjang dan jenis
pendidikan. Belajar akan lebih berhasil bila telah diketahui tujuan yang ingin
dicapai. Salah satu cara untuk memperoleh pengetahuan fisika yang baik dan
untuk mengatasi berbagai kelemahan dalam proses belajar mengajar maka
peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL). Model pembelajaran PBL ini ialah model pembelajaran yang berbasis
masalah. Pengajaran berdasarkan masalah merupakan suatu pendekatan
pembelajaran dimana siswa mengerjakan permasalahan yang autentik dengan
penemuan dan keterampilan berpikir tingkat tinggi, mengembangkan
kemandirian dan percaya diri.
Berdasarka penelitian yang telah dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran berdasarkan masalah (PBL) diperoleh peningkatan hasil belajar
siswa. Salah satu penelitian yang telah dilakukan oleh Haratua (2013) di
SMA Negeri 1 Pontianak pada materi Usaha dan Energi diperoleh nilai
pre-test rata-rata kesulitan siswa sebesar 76,43% sedangkan untuk post-test rata
adalah sebesar 34, 84%. Hal ini menunjukkan terdapat penurunan rata-rata
persentase kesulitan siswa sebesar 41,59%. Kemudian setelah diterapakan
pembelajaran berdasarkan masalah dengan multirepresentasi maka didapat
nilai pre-test rata-rata sebesar 33,57% dan untuk nilai post-test rata-rata
sebesar 85,95%. Hal ini menunjukkan adanya peningktan rata-rata persentase
kemampuan multirepresentasi siswa sebesar 52,38%. Dan menurut hasil
penelitian Dwi (2012) di SMA Negeri 1 Pasuruan dengan kemampuan
pemecahan masalah fisika pada siklus I nilai pre-test yang diperoleh 32,01
dan pada post test diperoleh 59,61 dan pada siklus II nilai pre-test yang
diperoleh 32,34 dan post-test diperoleh 76,7 dan peningkatan hasil
pemahaman konsep fisika siswa pada siklus I nilai pre-test yang diperoleh
14,15 sedangkan pada post-test diperoleh 71,5 dan pada siklus II nilai pre-test
yang diperoleh 14,13 dan post- test yang diperoleh 81,3.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya dan
sebagai salah satu alternatif pembelajaran inovatif yang dapat
mengembangkan keterampilan berkomunikasi dan proses interaksi di antara
individu yang dapat digunakan sebagai sarana interaksi sosial di antara siswa
dan sekaligus menjawab masalah yang ada di sekolah. Maka peneliti tertarik
untuk mengadakan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Dalam Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus Kelas X SMA 3
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi
permasalahan-permasalahan yang muncul, yaitu:
1. Rendahnya minat belajar siswa
2. Hasil belajar fisika masih rendah
3. Penggunaan model pembelajaran yang monoton
4. Kurangnya aktivitas siswa dalam pembelajaran
1.3. Batasan Masalah
Melihat luasnya cakupan masalah yang teridentifikasi sebanding dengan waktu dan kemampuan yang dimiliki, agar penelitian ini terarah
dan dapat dilaksanakan maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut:
1. Menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok
gerak lurus kelas X SMA Negeri 3 Tanjungbalai T.P 2014/2015
2. Penelitian ini dilakukan di kelas X Semester SMA Negeri 3
Tanjungbalai T.P 2014 / 2015
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan
model pembelajaran berdasarkan masalah (PBL) pada materi pokok
gerak lurus di kelas X Semester SMA Negeri 3 Tanjungbalai T.P
2014/2015?
2. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok
gerak lurus di kelas X Semester SMA Negeri 3 Tanjungbalai T.P
3. Bagaimanakah aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran
menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah (PBL) pada
materi pokok gerak lurus di kelas X SMA Negeri 3 Tanjungbalai T.P
2014/2015 ?
4. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model
pembelajaran berdasarkan masalah (PBL) dan pembelajaran
konvensional materi pokok gerak lurus di kelas X Semester SMA
Negeri 3 Tanjungbalai T.P 2014/2015 ?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah (PBL) pada
materi pokok gerak lurus di kelas X SMA Negeri 3 Tanjungbalai T.P
2014/2015.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan
menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok
gerak lurus di kelas X SMA Negeri 3 Tanjungbalai T.P 2014/2015.
3. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran
menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah (PBL) pada
materi pokok gerak lurus di kelas X SMA Negeri 3 Tanjungbalai T.P
2014/2015.
4. Untuk mengetahui terdapatnya perbedaan hasil belajar siswa
menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah (PBL) dan
pembelajaran konvensional materi pokok gerak lurus di kelas X
1.6. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas maka manfaat yang diharapkan
sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
a. Menumbuhkan kemampuan bekerjasama, berkomunikasi dan
mengembangkan keterampilan berfikir tingkat siswa.
b. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pembelajaran siswa
dalam belajar fisika yang pada gilirannya akan membawa pengaruh positif yaitu terjadinya peningkatan hasil belajar fisika siswa dan
penguasaan konsep serta keterampilannya.
2. Bagi Guru
a. Memperoleh pengetahuan untuk meningkatkan keterampilan memilih
strategi pembelajaran yang bervariasi.
b. Guru termotivasi melakukan penelitian sederhana yang bermanfaat bagi
perbaikan dalam proses pembelajaran dan meningkatkan kemampuan
guru itu sendiri.
3. Bagi Peneliti
a. Akan diperoleh pemecahan masalah dalam penelitian sehingga akan
diperoleh suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan
kemampuan komunikasi siswa dalam pemecahan masalah pembelajaran
terhadap fisika dan hasil belajar siswa.
b. Mendapat pengalaman dan pengetahuan dalam melakukan penelitian
dan melatih diri dalam menerapkan ilmu pengetahuan khususnya
1.7. Defenisi Operasional
1. Problem Based Learning (PBL) atau pembelajaran berdasarkan masalah
sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan
pengetahuan baru. Siswa diberikan permasalahan pada awal pelaksanaan
pembelajaran oleh guru, selanjutnya selama pelaksanaan pembelajaran
siswa memecahkannya yang akhirnya mengintegrasikan pengetahuan ke-
dalam bentuk laporan. Suatu model pembelajaran yang didasarkan pada
banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik yakni
penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalah yang
nyata.
2. Model pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran yang lazim diterapkan dalam pembelajaran sehari-hari yang sudah terbiasa dilakukan
di kelas, sifatnya berpusat pada guru dan kurang memperhatikan
keseluruhan situasi belajar.
3. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka
disimpulkan hasil belajar Fisika pada materi Gerak Lurus kelas X SMA Negeri 3
Tanjungbalai T.P 2014/2015 sebagai berikut:
1. Pembelajaran dengan model berdasarkan masalah sebelum diberikan
perlakuan rata pretes sebesar 18,2 dan setelah diberikan perlakuan
rata-rata postes siswa sebesar 75,83.
2. Pembelajaran secara Konvensional sebelum diberikan perlakuan rata-rata
pretes sebesar 18,37 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa
sebesar 70,3.
3.
Pembelajaran dengan model Berdasarkan Masalah dapat meningkatkanaktivitas belajar siswa, peningkatan aktivitas belajar siswa dari pertemuan I
samapi pertemuan III dengan 6 penilaian indikator yaitu, menganalisis /
merumuskan masalah sebesar 59,33; berdiskusi kelompok sebesar 61,33;
bertanya/menanggapi sebesar 60,33; menjawab pertanyaan sebesar 52,33;
bertanya kepada guru sebesar 51,33 dan membuat kesimpulan sebesar 55,00
.
4. Terdapat pengaruh model Pembelajaran Berdasarkan Masalah terhadap
aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi gerak lurus di SMA Negeri 3
Tanjungbalai T.P 2014/2015.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, dalam model
pembelajaran berdasarkan masalah ini terdapat kelebihan dan kelemahan yang
ditemukan oleh peneliti selama proses kegiatan pembelajaran. Adapun yang
menjadi kelebihan model pembelajaran ini adalah meningkatnya tingkat berfikir
siswa untuk memecahkan masalah yang diajukan. Sedangkan kelemahannya
adalah keterbatasan alokasi waktu yang membuat model pembelajaran ini kurang
efektif untuk dilaksanakan. Disarankan bagi peneiti selanjutnya hendaknya dapat
DAFTAR PUSTAKA
Arends, R. I., (2008), Learning to Teach Edisi Ketujuh, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Arikunto, S., (2012), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta
Arikunto, S., (2010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, S.B.,(2002),Psikologi Belajar, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam universitas Negeri Medan, (2012), Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Program Studi
Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan.
I,M, Dwi, dkk, (2013), Pengaruh Strategi Problem Based Learning Berbasis ICT terhadap pemahaman konsep dan kemampuan pemecahan masalah fisika 9: 8-17
Istarani.,(2011),58 Model Pembelajaran,Media Persada,Medan.
Kanginan, M., (2004), Fisika untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta.
Mudjiono & Dimyati. (2013). Belajar & Pembelajaran. Jakarta ; Rineka Cipta
Rusman, (2010), Model-Model Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Sagala, Syaiful, (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, CV Alfabeta, Bandung.
Sanjaya,Wina.,(2006),Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan,Kencana Prenada Media,Jakarta
Sardiman, (2009), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Sezgin, Selçuka, Gamze, (2010), Procedia Social and Behavioral Sciences: A small-scale study comparing the impacts of problem-based learning and traditional methods on student satisfaction in the introductory physics
course 2: 809-819
Sulaiman, Fauziah. (2010), Procedia Social and Behavioral Sciences: Students' Perceptions of Implementing Problem-Based Learning in a Physics
Course 7(C): 355-362
Sudjana, (2008), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.