• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS KELAS X SMA 3 TANJUNG BALAI T.P 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS KELAS X SMA 3 TANJUNG BALAI T.P 2014/2015."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS KELAS X SMA NEGERI 3 TANJUNG BALAI T.P 2014 / 2015

Oleh : KhadijahNasution

4101121014

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

DiajukanUntukMemenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan

nikmat yang dikaruniakan-Nya kepada penulis hingga penelitian ini dapat selesai tepat

pada waktunya.

Skripsi berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Dalam Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus

Kelas X SMA 3 Tanjungbalai T.P 2014/2015 ”. Adapun skripsi ini disusun untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan..

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada Bapak

Drs. Juniar Hutahean, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah banyak

memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan proposal

hingga akhir penulisan skipsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak

Drs. Eidi Sihombing, M.Si, Ibu Rita Juliani, M.Si, dan Bapak Jonny H. Panggabean

M.Si sebagai dosen penguji I, II, III yang telah memberikan masukan dan saran-saran

mulai dari rencana penelitian sampai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga

disampaikan kepada bapak Drs. Jonny H. Panggabean, M.Si selaku dosen Pembimbing

Akademik yang telah membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan, Ucapan

terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D. selaku

Dekan FMIPA Unimed.

Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai Jurusan

Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama

perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. H. Syawaluddin

Siregar, MM selaku kepala sekolah SMA Negeri 3 Tanjungbalai, Ibu Dewi F Daulay,

S.Pd selaku guru bidang studi Fisika yang telah banyak membantu dan membimbing

penulis selama penelitian dan para guru serta staf administrasi yang telah memberikan

(4)

Teristimewa penulis ucapkan kepada Ayahanda Alm Bachtiar Nasution dan

Ibunda tercinta Nurhaida Manurung yang terus memberikan motivasi dan doa serta

kasih sayang yang tak pernah henti, serta abang-abang dan kakak (Mhd. Haris Nasution,

SE, Affan Nasution, Julinda Nasution, S.Ag, Usman Nasution, S.Pd, M.Pd dan Ridwan

Nasution) dan seluruh keluarga yang cukup banyak berperan dalam memberikan

motivasi dan doa yang tulus kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED

hingga selesainya skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada sahabat

terdekat penulis, terutama Muhammad Amin Syahputra. Serta teman yang selalu siap

mendengarkan keluh dan kesah Khoirotunnisa Sinambela, Elva Riani Harahap, Mariza

Fitri, Fitriana dan personil kost Tuamang 165 yang telah memberikan dorongan dan

semangat kepada penulis. Teman seperjuangan semua Fisika Dik C 2010 yang

memberikan semangat dalam membantu menyelesaikan skripsi ini. Serta

sahabat-sahabat lainnya tak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini,

untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk

kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan.

Medan, Januari 2015

Penulis,

Khadijah Nasution

(5)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUSDI KELAS X SMA NEGERI 3 TANJUNGBALAI T.P. 2014/2015

Khadijah Nasution 4101121014 ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi gerak lurus di kelas X di SMA Negeri 3 Tanjungbalai T.P 2014/2015.

Jenis penelitian ini adalah quasi experiment. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Semester ganjil SMA Negeri 3 Tanjungbalai terdiri dari lima kelas. Sampel penelitian ini diambil dua kelas yaitu kelas X MIA -1 (sebagai kelas eksperimen) dan kelas X MIA-3 (sebagai kelas kontrol) yang masing-masing berjumlah 30 dan 30 siswa ditentukan dengan cluster random

sampling.Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan

model pembelajaran berbasis masalah dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Data yang digunakan dalam penelitian ini digunakan tes essay jumlah soal 10 item yang telah divalidkan oleh validator.

Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 18,2 dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 18,37. Setelah pembelajaran selesai diberikan postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 75,83 dan kelas kontrol 70,3. Aktivitas belajar siswa kelas eksperimen pada pertemuan I samapi pertemuan III dengan 6 penilaian indikator yaitu, menganalisis / merumuskan masalah sebesar 59,33; berdiskusi kelompok sebesar 61,33; bertanya/menanggapi sebesar 60,33; menjawab pertanyaan sebesar 52,33; bertanya kepada guru sebesar 51,33 dan membuat kesimpulan sebesar 55,00

.

Dari hasil uji t diperoleh thitung

=1,75 sedangkan ttabel =1,67. Karena thitung > ttabel (1,75 > 1,67) maka Ho ditolak,

dengan menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada materi gerak lurus dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada pembelajaran konvensional di kelas X semester genap SMA Negeri 3 Tanjungbalai T.P. 2014/2015.

(6)

DAFTAR ISI

2.2.1. Pengertian Model Pembelajaran 14 2.2.2. Model Pembelajaran Konvensional 14 2.2.3. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah 16 2.2.3.1. Pengertian Pembelajaran Berdasarkan Masalah 16 2.2.3.2. Lingkungan belajar dan Sistem Manajemen

Pembelajaran Berdasarkan Masalah 17 2.2.3.3. Sintaks Pembelajaran Berdasarkan Masalah 17 2.2.3.4. Hasil Belajar Model Pembelajaran Berdasarkan

Masalah 19

2.2.3.5. Kelebihan & Kekurangan Pembelajaran Berdasarkan

Masalah 20

2.2.3.6. Ciri-ciri Khusus Pembelajaran Berdasarkan

Masalah 20

2.2.3.7. Manfaat Pembelajaran Berdasarkan Masalah 23

2.3. Materi Pelajaran 24

2.3.1. Besaran-Besaran Gerak Lurus 24

2.3.2. Gerak Lurus Beraturan 26

(7)

2.4. Peneliti Terdahulu 28

2.5. Kerangka Konseptual 29

2.6. Hipotesis Penelitian 30

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 31

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 31

3.2.1. Populasi Penelitian 31

3.4.2. Desain Penelitian 32

3.5 Prosedur Penelitian 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 42

4.1.1. Deskriftif dan Hasil Penelitian 42

4.1.2. Data Hasil Penelitian 42

4.1.3. Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen 45 4.1.4. Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol 48

4.1.5. Uji Prasyarat Analisis Data 49

4.1.6. Pengujian Hipotasis 50

4.2. Pembahasan 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 55

5.2. Saran 55

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. : Sintaks Pembelajaran Berdasarkan Masalah 18

Tabel 2.2. : Persamaan Untuk GLBB 28

Tabel 2.2. : Hasil Penelitian Terdahulu 29

Tabel 3.1. : Two group pretes-postes design 31 Tabel 3.2. : Tabel spesifikasi tes hasil belajar pada materi pokok 34

Gerak Lurus

Tabel 3.3. : Skor Instrumen Soal Yang Telah di Validkan 35 Tabel 4.1. : Hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol 42 Tabel 4.2. : Hasil postest kelas eksperimen dan kelas kontrol 44 Tabel 4.3. : Ringkasan Hasil Perhitungan Nilai Rata-Rata,

Standar Deviasi dan Varians 45

Tabel 4.4. : Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa 47

Tabel 4.5. : Nilai Rata-rata Aktivitas Siswa 48

Tabel 4.6. : Ringkasan Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol 50

Tabel 4.7. : Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Kedua Kelas 50 Tabel 4.8. : Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan

Awal / Pretes Siswa 51

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. : Hasil yang diperoleh siswa dari Problem Based Lerning 19

Gambar 2.2. : Grafik Kecepatan terhadap waktu pada GLB 26

Gambar 2.3. : Grafik Percepatan terhadap waktu pada GLBB 27

Gambar 4.1. : Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Eksperimen 43

Gambar 4.2. : Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Kontrol 43

Gambar 4.3. : Diagram Batang Nilai Postes Kelas Eksperimen 44

Gambar 4.4. : Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Kontrol 45

Gambar 4.5. : Diagram batang perbandingan hasil belajar kelas Eksperimen 46

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 8 : Lembar Penialaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa 133 Lampiran 9 : Pedoman Penialaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa 134

Lampiran 10 : Rubik Penilaian 135

Lampiran 11 : Rekapitulasi Nilai Pretes Kelas Eksperimen 141 Lampiran 12 : Rekapitulasi Nilai Postes Kelas Eksperimen 143 Lampiran 13 : Rekapitulasi Nilai Pretes Kelas Kontrol 145 Lampiran 14 : Rekapitulasi Nilai Postes Kelas Kontrol 147 Lampiran 15 : Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen 149 Lampiran 16 : Data Pretes dan Postes Kelas Kontrol 150 Lampiran 17 : Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi 151 Lampiran 18: Perhitungan Rata-rata, Varians dan Standar Deviasi 154

Lampiran 19 : Uji Normalitas 157

Lampiran 20 : Uji Homogenitas 161

Lampiran 21 : Uji Hipotesis 164

Lampiran 22 : Lembar Distribusi Data Aktivitas Belajar Siswa 168

Lampiran 23 : Dokumentasi Penelitian 179

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar yang sengaja dirancang untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan dan merupakan usaha untuk

menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan

pembelajaran. Pendidikan yang dilaksanakan ini bertujuan untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang sisitem Pendidikan Nasional Pasal 3, disebutkan “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”

Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang

bertujuan mengarahkan peserta didik pada perubahan tingkah laku yang

diingginkan. Pengertian ini kelihatan cukup simpel dan sederhana, akan tetapi

apabila pengertian ini ditelaah lebih mendasar, maka akan terlihat lebih rumit

dan begitu kompleksnya proses yang dituntut dalam mengelola pelajaran itu

sendiri. Hal tersebut bisa dipahami karena mengarahkan peserta didik menuju

perubahan merupakan suatu pekerjaan yang berat. Pekerjaan ini

membutuhkan suatu perencanaan yang mantap, berkesinambungan serta cara

penerapan kegiatan belajar ini kepada peserta didik, sehingga peserta didik

(12)

Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang sulit dipahami oleh

siswa yang ditandai dengan prestasi belajar siswa yang belum memberikan

hasil yang memuaskan. Kenyataan ini menunjukkan bahwa model pengajaran

fisika yang diterapkan sejak awal hingga sekarang masih bersifat

konvensional, di mana sistem penyampaiannya lebih banyak didominasi oleh

guru yang gaya mengajarnya cenderung bersifat instruktif, serta proses

komunikasinya satu arah. Berdasarkan pengalaman penulis saat melakukan

Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT), bahwa dalam kegiatan

belajar mengajar siswa hanya diberikan teori-teori dan cara menyelesaikan

soal-soal fisika tanpa mengarahkan siswa untuk membawa konsep fisika

dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan pengamatan dilapangan guru tidak

mampu menerapkan suatu permasalahan fisika dengan menggunakan masalah

autentik fisika dalam kehidupan sehari-hari, maka berdasarkan hal tersebut

peneliti ingin mencoba menggunakan permasalahan autentik fisika yang nyata

dalam kehidupan sehari-hari.

Tidak sedikit siswa yang merasa stress ketika akan mengikuti pelajaran

fisika. Hasil - hasil evaluasi belajar pun menunjukkan bahwa nilai rata - rata

kelas di rapor untuk pelajaran fisika seringkali merupakan nilai yang terendah

dibanding dengan pelajaran pelajaran lain. Mengingat pentingnya ilmu fisika

dalam berbagai bidang kehidupan manusia, maka perlu diperhatikan mutu

pengajaran mata pelajaran fisika yang diajarkan ditiap jenjang dan jenis

pendidikan. Belajar akan lebih berhasil bila telah diketahui tujuan yang ingin

dicapai. Salah satu cara untuk memperoleh pengetahuan fisika yang baik dan

untuk mengatasi berbagai kelemahan dalam proses belajar mengajar maka

peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning

(PBL). Model pembelajaran PBL ini ialah model pembelajaran yang berbasis

masalah. Pengajaran berdasarkan masalah merupakan suatu pendekatan

pembelajaran dimana siswa mengerjakan permasalahan yang autentik dengan

(13)

penemuan dan keterampilan berpikir tingkat tinggi, mengembangkan

kemandirian dan percaya diri.

Berdasarka penelitian yang telah dilakukan dengan menerapkan model

pembelajaran berdasarkan masalah (PBL) diperoleh peningkatan hasil belajar

siswa. Salah satu penelitian yang telah dilakukan oleh Haratua (2013) di

SMA Negeri 1 Pontianak pada materi Usaha dan Energi diperoleh nilai

pre-test rata-rata kesulitan siswa sebesar 76,43% sedangkan untuk post-test rata

adalah sebesar 34, 84%. Hal ini menunjukkan terdapat penurunan rata-rata

persentase kesulitan siswa sebesar 41,59%. Kemudian setelah diterapakan

pembelajaran berdasarkan masalah dengan multirepresentasi maka didapat

nilai pre-test rata-rata sebesar 33,57% dan untuk nilai post-test rata-rata

sebesar 85,95%. Hal ini menunjukkan adanya peningktan rata-rata persentase

kemampuan multirepresentasi siswa sebesar 52,38%. Dan menurut hasil

penelitian Dwi (2012) di SMA Negeri 1 Pasuruan dengan kemampuan

pemecahan masalah fisika pada siklus I nilai pre-test yang diperoleh 32,01

dan pada post test diperoleh 59,61 dan pada siklus II nilai pre-test yang

diperoleh 32,34 dan post-test diperoleh 76,7 dan peningkatan hasil

pemahaman konsep fisika siswa pada siklus I nilai pre-test yang diperoleh

14,15 sedangkan pada post-test diperoleh 71,5 dan pada siklus II nilai pre-test

yang diperoleh 14,13 dan post- test yang diperoleh 81,3.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya dan

sebagai salah satu alternatif pembelajaran inovatif yang dapat

mengembangkan keterampilan berkomunikasi dan proses interaksi di antara

individu yang dapat digunakan sebagai sarana interaksi sosial di antara siswa

dan sekaligus menjawab masalah yang ada di sekolah. Maka peneliti tertarik

untuk mengadakan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Dalam Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus Kelas X SMA 3

(14)

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi

permasalahan-permasalahan yang muncul, yaitu:

1. Rendahnya minat belajar siswa

2. Hasil belajar fisika masih rendah

3. Penggunaan model pembelajaran yang monoton

4. Kurangnya aktivitas siswa dalam pembelajaran

1.3. Batasan Masalah

Melihat luasnya cakupan masalah yang teridentifikasi sebanding dengan waktu dan kemampuan yang dimiliki, agar penelitian ini terarah

dan dapat dilaksanakan maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut:

1. Menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok

gerak lurus kelas X SMA Negeri 3 Tanjungbalai T.P 2014/2015

2. Penelitian ini dilakukan di kelas X Semester SMA Negeri 3

Tanjungbalai T.P 2014 / 2015

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan

model pembelajaran berdasarkan masalah (PBL) pada materi pokok

gerak lurus di kelas X Semester SMA Negeri 3 Tanjungbalai T.P

2014/2015?

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok

gerak lurus di kelas X Semester SMA Negeri 3 Tanjungbalai T.P

(15)

3. Bagaimanakah aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran

menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah (PBL) pada

materi pokok gerak lurus di kelas X SMA Negeri 3 Tanjungbalai T.P

2014/2015 ?

4. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model

pembelajaran berdasarkan masalah (PBL) dan pembelajaran

konvensional materi pokok gerak lurus di kelas X Semester SMA

Negeri 3 Tanjungbalai T.P 2014/2015 ?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah (PBL) pada

materi pokok gerak lurus di kelas X SMA Negeri 3 Tanjungbalai T.P

2014/2015.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan

menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok

gerak lurus di kelas X SMA Negeri 3 Tanjungbalai T.P 2014/2015.

3. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran

menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah (PBL) pada

materi pokok gerak lurus di kelas X SMA Negeri 3 Tanjungbalai T.P

2014/2015.

4. Untuk mengetahui terdapatnya perbedaan hasil belajar siswa

menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah (PBL) dan

pembelajaran konvensional materi pokok gerak lurus di kelas X

(16)

1.6. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas maka manfaat yang diharapkan

sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

a. Menumbuhkan kemampuan bekerjasama, berkomunikasi dan

mengembangkan keterampilan berfikir tingkat siswa.

b. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pembelajaran siswa

dalam belajar fisika yang pada gilirannya akan membawa pengaruh positif yaitu terjadinya peningkatan hasil belajar fisika siswa dan

penguasaan konsep serta keterampilannya.

2. Bagi Guru

a. Memperoleh pengetahuan untuk meningkatkan keterampilan memilih

strategi pembelajaran yang bervariasi.

b. Guru termotivasi melakukan penelitian sederhana yang bermanfaat bagi

perbaikan dalam proses pembelajaran dan meningkatkan kemampuan

guru itu sendiri.

3. Bagi Peneliti

a. Akan diperoleh pemecahan masalah dalam penelitian sehingga akan

diperoleh suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan

kemampuan komunikasi siswa dalam pemecahan masalah pembelajaran

terhadap fisika dan hasil belajar siswa.

b. Mendapat pengalaman dan pengetahuan dalam melakukan penelitian

dan melatih diri dalam menerapkan ilmu pengetahuan khususnya

(17)

1.7. Defenisi Operasional

1. Problem Based Learning (PBL) atau pembelajaran berdasarkan masalah

sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan

pengetahuan baru. Siswa diberikan permasalahan pada awal pelaksanaan

pembelajaran oleh guru, selanjutnya selama pelaksanaan pembelajaran

siswa memecahkannya yang akhirnya mengintegrasikan pengetahuan ke-

dalam bentuk laporan. Suatu model pembelajaran yang didasarkan pada

banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik yakni

penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalah yang

nyata.

2. Model pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran yang lazim diterapkan dalam pembelajaran sehari-hari yang sudah terbiasa dilakukan

di kelas, sifatnya berpusat pada guru dan kurang memperhatikan

keseluruhan situasi belajar.

3. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya

(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka

disimpulkan hasil belajar Fisika pada materi Gerak Lurus kelas X SMA Negeri 3

Tanjungbalai T.P 2014/2015 sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan model berdasarkan masalah sebelum diberikan

perlakuan rata pretes sebesar 18,2 dan setelah diberikan perlakuan

rata-rata postes siswa sebesar 75,83.

2. Pembelajaran secara Konvensional sebelum diberikan perlakuan rata-rata

pretes sebesar 18,37 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa

sebesar 70,3.

3.

Pembelajaran dengan model Berdasarkan Masalah dapat meningkatkan

aktivitas belajar siswa, peningkatan aktivitas belajar siswa dari pertemuan I

samapi pertemuan III dengan 6 penilaian indikator yaitu, menganalisis /

merumuskan masalah sebesar 59,33; berdiskusi kelompok sebesar 61,33;

bertanya/menanggapi sebesar 60,33; menjawab pertanyaan sebesar 52,33;

bertanya kepada guru sebesar 51,33 dan membuat kesimpulan sebesar 55,00

.

4. Terdapat pengaruh model Pembelajaran Berdasarkan Masalah terhadap

aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi gerak lurus di SMA Negeri 3

Tanjungbalai T.P 2014/2015.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, dalam model

pembelajaran berdasarkan masalah ini terdapat kelebihan dan kelemahan yang

ditemukan oleh peneliti selama proses kegiatan pembelajaran. Adapun yang

menjadi kelebihan model pembelajaran ini adalah meningkatnya tingkat berfikir

siswa untuk memecahkan masalah yang diajukan. Sedangkan kelemahannya

adalah keterbatasan alokasi waktu yang membuat model pembelajaran ini kurang

efektif untuk dilaksanakan. Disarankan bagi peneiti selanjutnya hendaknya dapat

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R. I., (2008), Learning to Teach Edisi Ketujuh, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Arikunto, S., (2012), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta

Arikunto, S., (2010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah, S.B.,(2002),Psikologi Belajar, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam universitas Negeri Medan, (2012), Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Program Studi

Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan.

I,M, Dwi, dkk, (2013), Pengaruh Strategi Problem Based Learning Berbasis ICT terhadap pemahaman konsep dan kemampuan pemecahan masalah fisika 9: 8-17

Istarani.,(2011),58 Model Pembelajaran,Media Persada,Medan.

Kanginan, M., (2004), Fisika untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta.

Mudjiono & Dimyati. (2013). Belajar & Pembelajaran. Jakarta ; Rineka Cipta

Rusman, (2010), Model-Model Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta

Sagala, Syaiful, (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, CV Alfabeta, Bandung.

Sanjaya,Wina.,(2006),Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan,Kencana Prenada Media,Jakarta

Sardiman, (2009), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta

Sezgin, Selçuka, Gamze, (2010), Procedia Social and Behavioral Sciences: A small-scale study comparing the impacts of problem-based learning and traditional methods on student satisfaction in the introductory physics

course 2: 809-819

(20)

Sulaiman, Fauziah. (2010), Procedia Social and Behavioral Sciences: Students' Perceptions of Implementing Problem-Based Learning in a Physics

Course 7(C): 355-362

Sudjana, (2008), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Gambar

Gambar 2.1. : Hasil yang diperoleh siswa dari Problem Based Lerning            19

Referensi

Dokumen terkait

Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) merupakan kawasan yang memiliki hutan dengan beberapa tipe perubahan penggunaan lahan akibat aktifitas manusia maupun proses

Metode yang digunakan penulis dalam pembuatan Tugas Akhir ini adalah dengan membandingkan data yang diperoleh dari DPPKA Kota Surakarta dengan data hasil

Tanggapan positif yang dimaksud adalah siswa memiliki keingintahuan dan ketertarikan yang baik dan tinggi terhadap materi yang diajarkan maupun model pembelajaran

Dari hasil regresi juga diketahui nilai Adjusted R Square atau koefisien determinasi sebesar 0.66 yang artinya bahwa variabel tingkat pengetahuan tentang

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan refleks fonem-fonem proto- Austronesia pada bahasa Jawa dialek Banyumas (BJDB) dan Tengger (BJDT), mendeskripsikan

[r]

mempengaruhi keberhasilan dalam olahraga, baik olahraga yang bersifat tim maupun perorangan diantaranya adalah faktor kerjasama tim dan kemampuan individu dalam menguasai

[r]