• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Format AD ART Komite Sekolah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Contoh Format AD ART Komite Sekolah"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR NAMA SUSUNAN PENGURUS

KOMITE SEKOLAH

Nama Sekolah : SMP …………

Alamat : …………..

Kecamatan : Kadungora

Masa Bakti : Tahun 2005 s.d. Tahun 2008

Ketua : ……..

Sekretaris : ……...

Bendahara : ………

Bidang Perencanaan dan Evaluasi Pendidikan : ……… Bidang Sarana dan Prasarana Pendidikan : ………

Bidang Kerjasama : ………

Bidang Partisipasi dan Aspirasi Masyarakat : ………..

Mengetahui Kepala Sekolah,

▸ Baca selengkapnya: contoh format sk komite sekolah

(2)

PEMBUKAAN

Bahwa   untuk   mencapai   tujuan   pendidikan   nasional   melalui   upaya peningkatan   mutu,   efisiensi   penyelenggaraan,   pemerataan,   dan   demokrasi pendidikan   diperlukan   adanya   dukungan   masyarakat   yang   lebih   optimal. Untuk mewujudkan tujuan tersebut Kepala Sekolah SMP …….. memfasilitasi pembentukan   Komite   Sekolah   yang   kemudian   dikukuhkan   dengan   Surat Keputusan Kepala Cabang dinas Nomor : ………..

Komite   Sekolah   diharapkan   dapat   mewadahi   dan   menyalurkan   aspirasi masyarakat dalam melahirkan kebijakan pendidikan dan program pendidikan. Kemudian untuk itu diperlukan adanya upaya meningkatkan tanggung jawab dan   peran   serta   masyarakat   dalam   menciptakan   kondisi   transparansi, akuntable, dan demokratis dalam penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu.

(3)

RANCANGAN ANGGARAN DASAR

KOMITE SEKOLAH

BAB I

NAMA, DASAR DAN SIFAT

Pasal 1 Nama

Organisasi ini diberi nama Komite Sekolah ………..

Pasal 2 Dasar

Komite   Sekolah   SMP   ………   berdasarkan   Pancasila   dan   Undang­Undang dasar tahun 1945.

Pasal 3 Sifat

(1) Komite   Sekolah   SMP   ………   bersifat   mandiri   dan   non   political praktis.

(2) Hubungan   dengan   pemerintah   Kecamatan/Desa   dan   BPD   bersifat kordinatif.

BAB II

WAKTU, RUANG LINGKUP, DAN KEDUDUKAN

Pasal 4 Waktu

Komite Sekolah SMP ……… ditetapkan pada tanggal ………. Untuk waktu tidak ditentukan.

Pasal 5 Ruang Lingkup

Ruang lingkup Komite Sekolah SMP ………….. hanya di SMP …………..

(4)

Komite Sekolah SMP …….. Kadungora berkedudukan di Jalan ……….

BAB III

TUJUAN, PERAN DAN FUNGSI

Pasal 7 Tujuan Komite Sekolah bertujuan :

(1) Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan kebijakan operasional dan program pendidikan.

(2) Meningkatkan   tanggung   jawab   dan   peran   serta   masyarakat   dalam penyelenggaraan pendidikan.

(3) Menciptakan   suasana   dan   kondisi   transparansi,   akuntable,   dan demokrasi   dalam   penyelenggaraan   dan   pelayanan   pendidikan   yang bermutu.

(4)

Pasal 8 Peran

(1) Pemberi   pertimbangan   (Advisory   Agency)   dalam   penentuan   dan pelaksanaan kebijakan pendidikan.

(2) Pendukung   (Supporting   Agency)   baik   yang   berwujud   financial, pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan.

(3) Pengontrol   (Controlling   Agency)   dalam   rangka   transporansi   dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan.

(4) Mediator antara pemerintah dan masyarakat.

Pasal 9 Fungsi

(1) Memberikan   masukan,   pertimbangan,   rekomendasi   kepada   satuan pendidikan mengenai :

a. Kebijakan dan program pendidikan;

b. Rencana Anggaran Pendidikan dan Belanja Sekolah (RAPBS); c. Kriteria kinerja satuan pendidikan;

d. Kriteria tenaga kependidikan; e. Kriteria fasilitas pendidikan dan;

(5)

(2) Mendorong   tumbuhnya   perhatian,   komitmen,   dan   peran   serta masyarakat dalam berbagai bentuk untuk mendukung terselenggaranya pendidikan yang bermutu dan pemerataan pendidikan.

(3) Melakukan   evaluasi   dan   pengawasan   terhadap   kebijakan,   program, penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan.

(4) Melakukan kerja sama dengan masyarakat dan pemerintah berkenaan dengan penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu.

BAB IV

KEANGGOTAAN DAN KEPENGURUSAN

Pasal 10 Keanggotaan (1) Yang dimaksud anggota Komite Sekolah. (2) Jenis keanggotaan :

a. Anggota Biasa :

Anggota   biasa   adalah   anggota   Komite   Sekolah   yang   ditetapkan melalui proses penjaringan dan penyaringan.

b. Anggota Luar Biasa :

Anggota   luar   biasa   adalah   anggota   Komite   Sekolah   yang keberadaannya   ditetapkan   dalam   musyawarah   berdasarkan kepakaran yang diperlukan.

(3) Tata cara menjadi anggota, hak dan kewajiban diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART)

Pasal 11 Kepengurusan

(1) Pengurus   komite   sekolah   dipilih   dari   dan   oleh   anggota   dalam musyawarah berdasarkan AD/ART.

(2) Ketua Komite Sekolah bukan dari unsur pemerintah.

(3) Masa bakti Pengurus Komite Sekolah adalah 3 (tiga) tahun.

BAB V

MUSYAWARAH DAN RAPAT­RAPAT

(6)

(2) Musyawarah Luar Biasa Komite Sekolah. (3) Musyawarah Kerja Komite Sekolah.

Pasal 13 Jenis­jenis Rapat (1) Rapat Kerja.

(2) Rapat Konsultasi. (3) Rapat Koordinasi.

(4) Rapat Pengurus Harian. (5) Rapat Pleno Pengurus. (6) Rapat Pleno Terbatas. (7) Rapat Pleno Insidental. (8) Rapat Bidang.

Pasal 14

Pengertian peserta, penyelenggara musyawarah dan rapat­rapat diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART)

BAB VI

KEUANGAN DAN KEKAYAAN ORGANISASI

Pasal 15

Sumber Keuangan dan Kekayaan Organisasi (1) Sumber keuangan dan kekayaan organisasi diperoleh dari :

a. Bantuan masyarakat peduli pendidikan. b. Usaha organisasi yang sah.

c. Sumbangan dari pihak lain yang tidak mengikat.

(2) Ketentuan­ketentuan   mengenai   pengelolaan   keuangan   dan   kekayaan organisasi diatur dalam anggaran Rumah Tangga (ART)

BAB VII

PERUBAHAN AD/ART

Pasal 16

(1) Perubahan AD  / ART adalah wewenang musyawarah Komite Sekolah (2) Musyawarah dimaksud ayat (1) pada pasal ini harus dihadiri oleh 2/3 

(7)

BAB VIII PEMBUBARAN

Pasal 17

(1) Pembubaran Komite Sekolah  hanya  dapat dilakukan  berdasarkan  UU Tentang SIDIKNAS.

(2) Jika   pmbubaran   diberlakukan   maka   penyelesaian   keuangan   dan kekayaan organisasi ditetapkan dalam musyawarah.

BAB IX PENUTUP

Pasal 18

Hal­hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar (AD) ini akandiatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART).

Anggaran Dasar ini berlaku sejak ditetapkan 

Dtetapkan di : Kadungora Pada Tanggal : 1 Juli 2005

Pimpinan Sidang,

(8)

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)

BAB I

KEANGGOTAAN

Pasal 1 Jenis Keanggotaan (1) Anggota Biasa

(2) Anggota Luar Biasa

Pasal 2 Anggota Biasa

(1) Anggota biasa adalah anggota Komite Sekolah yang dijaring dan disaring dari unsur masyarakat dan pemerintah.

(2) Anggota biasa adalah anggota Komite Sekolah yang dapat dipilih menjadi Pengurus Komite Sekolah.

Pasal 13

Komposisi Anggota Biasa

(1) Anggota dari unsur masyarakat terdiri atas perwakilan: a. Tokoh masyarakat orang tua siswa sebanyak ……… orang. b. Tokoh masyarakat peduli pendidikan sebanyak ……… orang. c. Tokoh pendidikan sebanyak ……… orang.

d. LSM bidang pendidikan sebanyak ……… orang.

e. Dunia usaha, industri, koperasi, dan perbankan sebanyak ..…… orang. f. Organisasi profesi tenaga kependidikan (PGRI) sebanyak ……. orang. g. Yayasan penyelenggara pendidikan sebanyak ……. orang.

(2) Anggota dari unsur pemerintah terdiri atas perwakilan:

a. Perwakilan pemerintah tingkat kecamatan/desa sebanyak ……. orang. b. Perwakilan Dinas Pendidikan/satuan pendidikan sebanyak …... orang. c. Perwakilan   coordinator   DPD   tingkat   kecamatan/DPD   tingkat   desa

sebanyak ……orang.

(3) Tata cara menentukan anggota Komite Sekolah tersebut diatur dalam Peraturan organisasi.

Pasal 4

Berakhirnya Keanggotaan Biasa (1) Mengundurkan diri;

(2) Diberhentikan; (3) Meninggal dunia.

Pasal 5

Tindakan Disiplin Organisasi

(9)

b. Tidak menjaga kehormatan dan nama baik organisasi. (2) Tindakan disiplin dapat berupa :

a. Peringatan lisan atau tertulis.

b. Pembebasan sementara sebagai anggota.

c. Pembebasan/pemberhentian sementara sebagai pengurus. d. Pemberhentian.

Pasal 6

Anggota Luar Biasa

(1) Anggota  luar biasa adalah  anggota  Komite  Sekolah  yang  berasal dari pakar pendidikan.

(2) Anggota   luar   biasa   ditentukan   oleh  musyawarah   Komite   Sekolah   dan sebanyak­banyaknya berjumlah 5 (lima) orang.

(3) Anggota   luar   biasa   bukan   anggota   musyawarah   dan   bukan   anggota pengurus.

(4) Tata cara penjaringan dan penyaringan Balon anggota luar biasa beserta hak dan kewajibannya diatur dalam Peraturan Organisasi.

Pasal 7

Berakhirnya Keanggotaan Luar Biasa (1) Mengundurkan diri

(2) Diberhentikan. (3) Meninggal dunia.

BAB II

KEPENGURUSAN

Pasal 8 Anggota Pengurus

(1) Anggota   pengurus   adalah   anggota   biasa/anggota   musyawarah   yang mendapat kepercayaan musyawarah untuk menjadi pengurus

(2) Jumlah   anggota  pengurus  harus   ganjil,  yaitu  berjumlah  7  orang  atau senbilan orang.   

(1) Pengurus harian berjumlah 3 orang, yang terdiri atas : a. Seorang Ketua

b. seorang Sekretari. c. Seorang Bendahara.

(2) Pengurus Bidang berjumlah 4 orang atau 6 orang yang terdiri:

a. Seorang   atau   dua   orang   di   bidang   perencanaan   dan   Evaluasi Pendidikan.

(10)

c. Seorang di bidang kerjasama. 

d. Seorang atau dua orang di bidang partisipasi dan aspirasi masyarakat. (3) Tata kerja pengurus di atur dalam Peraturan Organisasi.

Pasal 10 Pemilihan Pengurus

(1) Pengurus   Harian   dipilih   langsung   oleh   anggota   musyawarh   secara bertahap melalui 3 (tiga) format pemilihan, yaitu :

a. Format pertama (F1) memilih seorang ketua. b. Format kedua (F2) memilih seorang Sekretaris. c. Format ketiga (F3) memilih seorang Bendahara.

(2) Musyawarah   mengesahkan   3   (tiga)   orang   terpilih   menjadi   Pengurus Harian   dan   bertugas   melengkapi   kepengurusan   yang   dilaporkan   dan disahkan dalam musyawarah tersebut.

(3) Pengurus terpilih mempunyai masa kerja 3 (tiga) tahun.

(4) Serah   terima   jabatan   dari   pengurus   lama   kepada   pengurus   baru dilaksanakan dalm musyawarh tersebut.   

Pasal 11

Tugas dan Tanggung jawab Pengurus (1) Pengurus Komite Sekolah bertugas :

a. Menyusun   Program   Kerja   Tahunan   termasuk   anggaran   belanja tahunan.

b. Menyusun penbagian tugas dan wewenang pengurus.

c. Menyusun   Peraturan   organisasi   dalam   mempelancar   proses berorganisasi.

d. Menegakan disipilin organisasi.

(2) Pengurus   Komite   Sekolah   bertanggung   jawab   kepada   musyawarh tentang :

a. Pencapaian program kerja tahunan dan tiga tahunan. b. Pelaksanan proses berorganisasi. 

BAB III MUSYAWARAH

Pasal 12

Musyawarah Komite Sekolah

(1) Musyawarah Komite Sekolah merupakan forum tertinggi organisasi yang dilangsungkan 3 (tiga) tahun sekali atau setelah masa bakti pengurus berakhir.

(2) Musyawarah   anggota   Komite   Sekolah   dinyatakan   sah   bila   dihadiri sekurang­kurangnya dua kali jumlah anggota pengurus.

(3) Musyawarah Komite Sekolah berkewajiban melaksanakan acara pokok sebagai berikut:

a. Membahas dan mengesahkan laporan pertanggungjawaban kerja. b. Membahas   dan   mengesahkan   rencana   untuk   kerja   3   (tiga)   tahun

(11)

c. Memilih pengurus baru untuk masa bakti 3 (tiga) tahun berikutnya. d. Membahas dan memilih anggota musyawarah Komite Sekolah yang

baru.

Pasal 13

Musyawarah Luar Biasa Komite Sekolah

(1) Musyawarah   Luar   Biasa   Komite   Sekolah   merupakan   forum   tertinggi organisasi yang dilaksanakan sebelum masa bakti pengurus berakhir. (2) Musyawarah Luar Biasa Komite Sekolah dinyatakan sah bila dihadiri

oleh dua kali lebih besar dari jumlah pengurus Komite Sekolah.

(3) Keputusan musyawarah Luar Biasa harus disetujui sekurang­kurangnya 3/4 dari jumlah peserta musyawarah yang hadir.

(4) Musyawarah   Luar   Biasa   Komite   Sekolah   berkewajiban   melaksanakan acara pokok sebagai berikut: 

a. Membahas dan menilai laporan pertanggung jawaban kerja.

b. Memutuskan   menerima/menolak   pertanggungjawaban   kerja   dengan rekomendasi musyawarah sebagai berikut: 

 rekomendasi   meneruskan   masa   baktinya   dengan   perbaikan

sebagaimana harapan musyawarah.

 rekomendasi memberhentikan pengurus.

c. Memilih pengurus baru untuk masa bakti antara waktu.  d. Timbang terima antara pengurus lama dan pengurus baru.

Pasal 14

Musyawarah Kerja Komite Sekolah

(1) Musyawarah  Kerja  Komite  Sekolah  merupakan  forum  tertinggi  kedua dalam organisasi yang dilaksanakan satu tahun sekali.

(2) Musyawarah kerja dinyatakan sah bila dihadiri oleh sekurang­kurangnya dua kali jumlah pengurus.

(3) Keputusan musyawarah kerja harus disetujui oleh sekurang­kurangnya 2/3 dari jumlah peserta musyawarah.

(4) Musyawarah   kerja   diwajibkan   melaksanakan   acara   pokok   sebagai berikut:

a. Memnahas dan menilai laporan pertanggungjawaban kerja pengurus untuk satu tahun.

b. Mengesahkan rancangan program kerja untuk satu tahun kemudian

Pasal 15

Hak Anggota Musyawarah

(1) Memilih dan dipilih menjadi pengurus Komite Sekolah. (2) Menyampaikan pendapat  baik lisan maupun tulisan.

(3) Membela diri atas tindakan organisasi yang dijatuhkan kepadanya.

(4) Memperoleh kesejahteraan, pembelaan dan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas oorganisasi.

Pasal 16

(12)

(1) Menghadiri seluruh acara musyawarah. (2) Mentaati tata tertib musyawarah.

(3) Berlaku proaktif dalam setiap persidangan.

BAB IV RAPAT­RAPAT

Pasal 17 Rapat Kerja

(1) Rapat kerja adalah rapat pengurus lengkap yang dilaksanakan pada hari kerja.

(2) Rapat   kerja   dipimpin   oleh   ketua   dengan   acara   disesuikan   dengan kepentingan organisasi secara opersasional.

Pasal 18 Rapat Konsultasi

(1) Rapat Konsultasi adalah rapat antara seluruh Pengurus Harian dengan pihak lain yang berhubungan dengan kepentingan pendidikan.

(2) Rapat Konsultasi dipimpin oleh ketua dengan acara disesuaikan dengan kepentingan organisasi baik secara konsepsi maupun secara operasional.

Pasal 19 Rapat Koordinasi

(1) Rapat Koordinasi adalah rapat antara seluruh pengurus dengan pihak lain yang berhubungan dengan kepentingan pendidikan.

(2) Rapat Koordinasi dipimpin oleh ketua dengan acara disesuaikan dengan kepentingan organisasi dalam teknis kerjasama operasional.

Pasal 20

Rapat Pleno Pengurus Harian

(1) Rapat   Pleno  Pengurus  Harian  adalah  rapat  yang  dihadiri  hanya   oleh Pengurus Harian.

(2) Rapat   Pleno   Pengurus   Harian   dipimpin   oleh   ketua   dengan   acara pemecahan masalah proses berorganisasi yang sangat penting.

Pasal 21

Rapat Pleno Terbatas

(1) Rapat   Pleno   Terbatas   adalah   rapat   antara   pengurus   harian   bidang tertentu.

(2) Rapat   Pleno   Terbatas   dipimpin   oleh   ketua   dengan   acara   penjelasan khusus tentang memperlancar kerja bidang tersebut.

Pasal 22

Rapat Pleno Insidental

(13)

(2) Rapat Pleno Insidental adalah rapat lengkap yang dipimpin oleh ketua dengan acara koordinasi operasional lintas bidang.

Pasal 23 Rapat Bidang

(1) Rapat  Biadang  adalah rapat yang dihadiri oleh ketua­ketua Bidang. (2) Rapat Bidang  dipimpin oleh  Ketua Bidang  Perencanaan  dan  Evaluasi

Pendidikan dengan acara sinkronisasi program.

BAB V

PENGELOLAAN KEUANGAN DAN KEKAYAANORGANISASI

Pasal 24

Pengelolaan Keuangan

(1) Pengelolaan Keuangan dilaksanakan secara profesional.

(2) Pengelolaan   Keuangan   diperiksa   oleh   Panitia   Pemeriksaan   Keuangan dan Kekayaan Organisasi yang dtugaskan oleh musyawarah pada setiap 1 (satu) bulan sebelum pertanggungjawaban berakhir.

(3) Laporan   keuangan   merupakan   bagian   tak   terpisahkan   dari   laporan pertanggungjawaban–pertanggungjawaban pengurus.

(4) Hal­hal yang belum diatur dalam ART ini, akan diatur dalam Peraturan Organisasi

Pasal 25

Pengelolaan Kekayaan Organisasi (1) Jenis Kekayaan Organisasi :

a. barang bergerak,

b. barang tidak bergerak / tetap, dan c. kertas berharga.

(2) Pengelolaan Kekayaan Organisasi dilaksanakan secara professional. (3) Pengelolaan   Kekayaan   Organisasi   diperiksa   oleh   Panitia   Pemeriksa

Keuangan dan Kekayaan Organisasi.

(4) Laporan Pengelolaan Kekayaan Organisasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan pertanggungjawaban pengurus.

(5) Hal­hal yang belum diatur dalam ART ini, akan diatur melalui Peraturan Organisasi.

Pasal 26

(14)

(1) Panitia Pemeriksaan Keuangan dan Kekayaan Organisasi diangkat oleh musyawarah   sebelum   pertanggungjawaban   kerja   berakhir,   baik   pada pertanggung jawaban tahunan maupun tiga tahunan.

(2) Panitia yang dimaksud dalam ayat (1) dalam pasal ini berjumlah 3 (tiga) orang anggota Komite yang bukan pengurus.

(3) hasil pemeriksaan dilaporkan dalam musyawarah.

BAB VI

PERATURAN PERALIHAN

Pasal 27

Untuk pertama kali Susunan Pengurus Komite Sekolah dikukuhkan melalui Surat   Keputusan   Kepala   Cabang   Dinas   ,   selanjutnya   ditentukan   dalam AD/ART.

BAB VII PENUTUP

Pasal 28

(1) Hal­hal yang belum diatur dalam ART ini akan diatur melalui peraturan organisasi   yang   disusun   oleh   pengurus   dan   dilaporkan   dalam musyawarah.

(2) Anggaran Rumah Tangga (ART) ini mulai berlaku sejak ditetapkan.

Dtetapkan di : Kadungora Pada Tanggal : 1 Juli 2005

Pimpinan Sidang,

Referensi

Dokumen terkait

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional nomor 044/U/2002, tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah3. Masa Bhakti Tahun

• Biaya investasi terdiri dari biaya bidang: (1) perencanaan, (2) sarana dan prasarana pembinaan, (3) pengadaan alat berat dan bengkel, (4) kendaraan dan komunikasi, (5).

Sasaran dari kegiatan yang ingin dicapai adalah terfasilitasi Kegiatan Perencanaan Program dan Kerjasama; Evaluasi dan Diseminasi; Administrasi Umum dan Pengelolaan

Bidang Sarana dan Prasarana Perencanaan Pembangunan Tersusunnya data dan dokumen perencanaan serta monitoring, evaluasi pembangunan daerah Kab.Lamandau 8 Kecamat an

Menurut Fardiyono (2015), perencanaan sarana dan prasarana pendidikan terbagi menjadi perencanaan sarana dan prasarana program dan perencanaan sarana dan

pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang kelembagaan, sarana dan prasarana Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan

- Bahwa dengan adanya pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah khususnya di bidang pendidikan , maka penyelenggaraan pendidikan di sekolah

Dari keseluruhan tenaga pendidik yang ada disekolah, umumnya mereka sudah memiliki latar belakang keilmuan yang sesuai dengan bidang mata pelajaran yang diampunya  Sarana prasarana