• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN KEMAJUAN PERAWATAN DENGAN SEKRUP EKSPANSI RAHANG ATAS PADA CROWDING RINGAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "GAMBARAN KEMAJUAN PERAWATAN DENGAN SEKRUP EKSPANSI RAHANG ATAS PADA CROWDING RINGAN."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang Penelitian

Ortodonti didefinisikan oleh Houston (1976) sebagai cabang ilmu kedokteran gigi yang berhubungan dengan faktor variasi genetik,

tumbuh-kembang dan bentuk wajah serta faktor tersebut mempengaruhi oklusi gigi dan

fungsi organ di sekitarnya. Sementara itu, Mitchell (2007) mendefinisikan

ortodonti sebagai cabang ilmu kedokteran gigi yang membahas pertumbuhan fasial serta perkembangan gigi-gigi dan oklusinya, dan juga mengenai diagnosis serta perawatan pada maloklusi.

Maloklusi adalah setiap keadaan yang menyimpang dari oklusi normal. Maloklusi juga dapat didefinisikan sebagai suatu kelainan susunan gigi-gigi maksila dan mandibula yang berhubungan dengan bentuk rongga mulut dan fungsinya. Maloklusi dapat meliputi ketidakteraturan lokal dari gigi-gigi atau malrelasi rahang yaitu ketiga bidang ruang sagital, vertikal atau transversal (Houston, 1976).

Crowding merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya maloklusi.

Crowding dapat diartikan sebagai kondisi dimana gigi-gigi terlalu berdekatan satu

(2)

seharusnya. Dengan mempertimbangkan jumlah kekurangan ruang, crowding dibagi menjadi tiga kategori, yaitu crowding ringan (mild crowding), crowding sedang (moderate crowding), dan crowding berat (severe crowding) (Bishara, 2001).

Perawatan ortodonti merupakan perawatan yang memiliki tujuan untuk memperbaiki susunan gigi dan oklusinya, baik dengan alat ortodonti cekat maupun alat ortodonti lepasan, sehingga didapatkan susunan gigi dan oklusi yang dapat berfungsi secara optimal serta memiliki tingkat estetika yang baik. Perawatan ini membutuhkan waktu yang panjang dan dibutuhkan sifat kooperatif dari pasien. Dengan adanya kerjasama yang baik antara operator dengan pasiennya, maka akan diperoleh hasil yang diinginkan oleh kedua belah pihak.

Alat-alat yang dipakai dalam perawatan ortodonti ini secara umum dibagi menjadi dua macam, yaitu alat cekat dan alat lepasan. Alat ortodonti lepasan lebih banyak dipakai di Indonesia karena konstruksinya yang sederhana, mudah dibuat, harganya terjangkau dan hasilnya cukup memuaskan khususnya pada perawatan yang sederhana. Selain itu, waktu bekerja dalam mulut pasien lebih singkat, hanya dilakukan pencetakan rahang atas dan bawah. Proses selanjutnya dikerjakan dalam laboratorium sampai alat ortodonti tersebut siap diinsersikan dalam mulut pasien.

(3)

ruang yang cukup untuk memperbaiki malposisi gigi. Ekspansi lengkung gigi ini hanya dapat dilakukan jika ukuran lebar lengkung rahang lebih besar dari lebar lengkung gigi yang diukur pada analisis Howes (Iyyer, 2003).

Berhubungan dengan hal tersebut, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang tingkat kemajuan perawatan dengan sekrup ekspansi pada alat ortodonti lepasan yang dipakai untuk perawatan crowding ringan. Penelitian akan dilakukan terhadap pasien yang dirawat di klinik profesi Ortodonti RSGM FKG – UNPAD.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian di atas, maka timbul permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana kemajuan perawatan pada pasien dengan crowding ringan yang dirawat menggunakan sekrup ekspansi rahang atas pada alat ortodonti lepasan.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

(4)

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah informasi dan pengetahuan tentang kemajuan perawatan dengan sekrup ekspansi rahang atas pada kasus crowding ringan di klinik profesi Ortodonti, sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan cara pengelolaan pasien ortodonti di Rumah Sakit Gigi dan Mulut FKG – UNPAD.

1.5 Kerangka Pemikiran

Untuk mencapai keberhasilan perawatan ortodonti diperlukan waktu yang cukup lama, sehingga dalam perawatannya dibutuhkan kerjasama antara pasien dengan operatornya. Waktu yang diperlukan untuk mencapai keberhasilan perawatan ortodonti adalah sejak pertama kali dipasangnya alat ortodonti pada pasien hingga perawatan tersebut dinyatakan telah selesai.

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi lamanya perawatan ortodonti dengan sekrup ekspansi ini antara lain kooperasi pasien, jenis maloklusi, tingkat keparahan maloklusi, umur dan jenis kelamin, serta keterampilan operator.

(5)

RSGM FKG – UNPAD ini belum diketahui bagaimana kemajuan perawatan yang dicapai, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kemajuan perawatan dengan sekrup ekspansi pada alat ortodonti lepasan.

1.6 Metode Penelitian

Jenis metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai kemajuan perawatan yang dicapai pada pasien dengan crowding ringan, yang dilakukan perawatan menggunakan sekrup ekspansi rahang atas pada alat ortodonti lepasan di klinik profesi Ortodonti RSGM FKG – UNPAD pada tahun 2010 – 2011.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Lima faktor yang dapat dipakai sebagai ukuran untuk menetapkan komunikasi berjalan dengan efektif adalah (1) pemahaman terhadap pesan oleh penerima pesan, (2)

Pengaplikasian dari perpaduan ketiga karakter ini akan menampilkan gereja yang feminin namun dengan perpaduan warna yang netral seperti cokelat untuk memberi

Hasil observasi awal yang dilakukan, diperoleh beberapa jenis obat yang berinteraksi antara lain captopril dengan antasida (minor), amlodipin dengan simvastatin

krena „u perlu rasanya untuk meningkatkan keberadaan kerajinan tersebut <* Kabupaten Magetan dengan menyediakan satu tempa, husu tuk.. promosi dan

Akan tetapi apabila melihat alasan Salwa lebih lanjut, maka dapat dilihat bahwa alasan pemilihan kedua surat ini bukan hanya berdasarkan pada panjang atau pendeknya surat ataupun

Melakukan koordinasi lintas  program dengan  bidan atau  promkes yang akan turun ke lapangan Memaksimalkan fungsi kader untuk melakukan pendataan dan penyuluhan rumah sehat

Atas dasar beberapa uraian tentang informasi genetik dari gen mEPSPS yang disisipkan dalam Jagung PRG event GA21; analisis kesepadanan substansial antara komposisi Jagung

All that parcel of land together with the building thereon and appurtenances thereof situate at Jalan Patingan, Kuching, containing an area of 483.2 square metres, more or less,