• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Pengetahuan Primigravida Tentang Perawatan Tali Pusat Di RSUD Pandeglang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Gambaran Pengetahuan Primigravida Tentang Perawatan Tali Pusat Di RSUD Pandeglang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Ilmiah Kesehatan Delima Vol. 2 No.2 – Juli – Desember 2018 p-ISSN : 2337-8158 e-ISSN : 2580-295X journal homepage: http://ejournal.stikessalsabilaserang.ac.id

Gambaran Pengetahuan Primigravida Tentang Perawatan Tali Pusat Di RSUD Pandeglang

Nur Sitiyaroh1

1 AKBID Assyifa Tangerang e-mail: [email protected]

Abstrak

Tali pusat atau funikulus umbilikalis merentang dari umbilikus janin ke permukaan fetal plasenta dan mempunyai panjang antara 50-55 cm, tali pusat membungkus darah yang sudah diambil oksigenya dari dalam tubuh janin vena umbilikalis yang tunggal dan dua arteri umbilikalis membawa darah yang sudah dibersihkan dari plasenta kedalam janin, rekomendasi WHO adalah cukup membersihkan pangkal tali pusat dengan menggunakan air dan sabun lalu dikering anginkan hingga benar-benar kering, penelitian menunjukan bahwa tali pusat yang dibersihkan dengan air dan sabun cenderung lebih cepat puput dari pada tali pusat yang dibersihkan dengan alkohol. Jenis penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah deskriptif (penggambaran) yang bertujuan untuk menggambarkan pengetahuan prmigravida tentang perawatan tali pusat yang dilakukan pada tanggal 20-27 Juli 2007 di Rumah Sakit Umum Pandeglang, populasi dan sampel yang diambil adalah seluruh primigravida, data yang diambil adalah data primer dengan menggunakan kuisioner hasil penelitian ini memberikan gambaran bahwa latarbelakang pengetahuan, umur, pendidikan, dan sumber informasi memiliki sudut pandang yang berbeda terhadap pengetahuan primigravida tentang perawatan tali pusat, dari hasil penelitian yang diperoleh tampak bahwa primigravida harus menambah pengetahuan tentang perawatan bayi khususnya dalam hal ini perawatan tali pusat yang bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi pada tali pusat bayi.

Kata kunci : Primigravida, Perawatan tali pusat Pendahuluan

Kematian akibat tetanus neonatorum di negara berkembang adalah 135 kali lebih tinggi dibandingkan dengan negara maju dari sejumlah kasus tetanus pada bayi baru lahir memiliki angka yang signifikan, kebanyakan kasus ini disebabkan oleh penggunaan gunting yang kotor dan berkarat oleh para bidan atau dukun bayi pada saat memotong tali pusat bayi.

Laporan depkes menyebutkan bahwa 60% persalinan di indonesia masih dilakukan oleh dukun bayi yang tidak terlatih, sejak tahun 1989 WHO memang mentargetkan eliminasi tetanus neonatorum sebanyak 104 dari 161 negara berkembang telah mencapai keberhasilan tersebut tetapi karena tetanus neonatorum masih merupakan persoalan signifikan di 57 negara berkembang lain maka UNICEF, WHO dan UNFA pada desember tahun 1999 setuju mengulur eliminasi

(2)

hingga tahun 2005. Target eliminasi tetanus neonatorum adalah satu kasus per1000 kelahiran masing-masing wilayah dari setiap negara.

Angka kematian bayi di indonesia tergolong tinggi dibandingkan dengan negara lain, sekitar 98% dari 184 ribu bayi lahir di negeri ini menyongsong maut setiap tahunnya gara-gara tetanus neonatorum, pertengahan tahun 1980an di indonesia tetanus neonatorum ini menjadi penyebab pertama kematian bayi dibawah usia 1 bulan, meski pada tahun 1995 ancaman tetanus sudah menurun tetapi perlu upaya serius untuk mengatasinya.

Memberikan pertolongan dengan segera aman dan bersih adalah bagian esensial dari asuhan bayi bayi baru lahir, sebagian besar (85%-90%) persalinan adalah normal tetapi gangguan dalam kehamilan dan proses persalinan dapat mempengaruhi kesehatan bayi-bayi yang baru lahir, sebagian besar kesakitan dan kematian bayi baru lahir disebabkan oleh asfiksia, hipotermi dan infeksi.

Bidan diharapkan dapat membantu upaya pemerintah sehingga dapat menurunkan angka kematian bayi karena infeksi sampai akhir tahun 2000 menjadi kurang dari 1%, dikemukakan bahwa angka kematian bayi akibat infeksi dapat dijadikan ukuran bagimana pelayanan kesehatan yang diberikan dalam suatu daerah dan secara umum pada negara tersebut, KIE pada dukun beranak terutama tentang perawatan tali pusat agar tidak menggunakan alat-alat yang tidak steril.

Angka kematian kasus case fatality rate (CFR) sangat tinggi, pada kasus tetanus neonatorum yang tidak dirawat, angka mendekati 100%, terutama yang mempunyai masa inkubasi kurang dari 7 hari, angka kematian kasus tetanus neonatorum yang dirawat di rumah sakit di indonesia bervariasi dan kisaran 10,8 %- 55%.

Menurut data yang ada di Rumah Sakit Umum Pandeglang bulan maret sampai dengan bulan desember tahun 2006, didapatkan angka tetanus neonatorum sebanyak 15 jiwa dengan usia bayi di bawah 1 tahun dan 9 jiwa dengan usia bayi dibawah 5 tahun, jumlah keseluruhan sebesar 24 jiwa, 8 diantaranya meninggal dunia dengan kurun waktu lebih dari 48 jam, 7 dinyatakan sembuh, 6 perbaikan dan 3 dinyatakan belum sembuh.

Karena Rumah Sakit Umum Pandeglang merupakan rumah sakit rujukan, maka dijadikan suatu ketertarikan untuk melakukan penelitian ditempat tersebut, yang bertujuan untuk mengetahui data demografi kasus tetanus neonatorum dan mengetahui tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perawatan tali pusat di Rumah Sakit Umum Pandeglang.

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan primigravida tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir di Rumah Sakit Umum Daerah Pandeglang Banten

Metode Penelitian

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif (penggambaran) yaitu suatu metode yang dilakukan dengan tujuan untuk menggambarkan pengetahuan primigravida tentang perawatan tali pusat di Rumah Sakit Umum Pandeglang.

Populasi dalam penelitian ini adalah primigravida yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Pandeglang Banten sebanyak 40 responden. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah total sampling yaitu dengan cara mengambil seluruh populasi yang akan diteliti sebanyak 40 responden.

(3)

Data yang akan diambil adalah data primer dengan menggunakan metode kuisioner. Data primer tersebut adalah data dari hasil pengumpulan sendiri karena baik pengalaman maupun analisis dan publikasi semuanya dilakukan sendiri. Cara pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan mengisi kuisioner terhadap primigravida yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Pandeglang Banten.

Hasil Penelitian

Pengetahuan Primigravida

Tabel-2. Distribusi Frekuensi Gambaran Pengetahuan Primigravida Tentang Perawatan Tali Pusat Berdasarkan Pengetahuan di Rumah Sakit Umum Pandeglang

No Pengetahuan Jumlah Persentase ( %)

1 Baik 32 80

2 Cukup 8 20

3 Kurang 0 0

Total 40 100

Dari tabel-2 dapat diketahui bahwa primigravida di Rumah Sakit Umum Pandeglang sebagian besar berpengetahuan baik sebanyak 32 orang (80%) dan yang berpengetahuan cukup sebanyak 8 orang (20%).

Umur Primigravida

Tabel-3. Distribusi frekuensi gambaran pengetahuan primigravida tentang perawatan tali pusat berdasarkan umur di Rumah Sakit Umum Pandeglang

Umur

Pengetahuan

Jumlah Presentase (%)

Baik Cukup Kurang

f % f % f %

1. <20 tahun 1 2,5 3 7,5 0 0 4 10

2. 20-35 tahun 31 77,5 5 12,5 0 0 36 90

3. >35 tahun 0 0 0 0 0 0 0 0

Total 32 80 8 20 0 0 40 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pengetahuan primigravida di Rumah Sakit Umum Pandeglang terbanyak yang berpengetahuan baik pada umur 20-35 tahun yaitu sebanyak 31 orang (77,5%) dan yang berpengetahuan cukup pada umur

<20 tahun yaitu sebanyak 3 orang (7,5%).

Pendidikan primigravida

Tabel-4. Distribusi frekuensi gambaran pengetahuan primigravida tentang perawatan tali pusat berdasarkan pendidikan di Rumah Sakit Umum Pandeglang

Pendidikan

Pengetahuan

Jumlah Persentase Baik Cukup Kurang (%)

f % f % f %

1. SD 6 15 4 10 0 0 10 25

2. SMP 5 12,5 1 2,5 0 0 6 15

3. SMA 13 32,5 3 7,5 0 0 16 40

4. PT 8 20 0 0 0 0 8 20

Total 32 80 18 20 0 0 40 100

(4)

Dari tabel-4 dapat diketahui berdasarkan pendidikan primigravida di Rumah Sakit Umum Pandeglang terbanyak yang berpengetahuan baik pada pendidikan SMA sebanyak 13 orang (32,5%) dan yang berpengetahuan cukup pada pendidikan SMP sebanyak 1 orang (2,5%).

Sumber Informasi

Tabel-5. Distribusi frekuensi gambaran pengetahuan primigravida tentang perawatan tali pusat berdasarkan sumber informasi di Rumah Sakit Umum Pandeglang

Sumber informasi

Pengetahuan

Jumlah Presentase Baik Cukup Kurang (%)

f % F % f %

1. Keluarga 15 37,5 6 15 0 0 21 52,5

2. Masyarakat 6 15 1 2,5 0 0 7 17,5

3.Petugas kesehatan 11 27,5 1 2,5 0 0 12 30

Total 32 80 8 20 0 0 40 100

Dari tabel-5 dapat diketahui berdasarkan sumber informasi primigravida di Rumah Sakit Umum Pandeglang terbanyak yang berpengetahuan baik pada sumber informasi dari keluarga sebanyak 15 orang (37,5%) dan yang berpengetahuan cukup pada sumber informasi dari masyarakat dan petugas kesehatan sebanyak 1 orang (2,5%).

Pembahasan

Berdasarkan Pengetahuan

Hasil penelitian sebelumnya Fry yang mengatakan kurangnya pengetahuan tentang anak baik dalam masalah perkembanganya maupun perawatannya sehingga perlu diberikan informasi oleh petugas kesehatan yang professional. Hasil penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Pandeglang sebagian besar berpengetahuan baik sebanyak 32 orang (80%) dan yang berpengetahuan cukup sebanyak 8 orang (20%).

Maka dapat disimpulkan bahwa, ibu primigravida di Rumah Sakit Umum Pandeglang memiliki pengetahuan baik. Hal ini jelas bahwa petugas kesehatan sudah mampu untuk memberikan pengetahuan tentang cara perawatan tali pusat yang baik dan benar yang bertujuan untuk mencegah infeksi pada tali pusat.

Berdasarkan Umur

Usia produktif (20-35 tahun) bagi seorang wanita untuk hamil, melahirkan dan selanjutnya melakukan perawatan yang baik dan benar untuk bayinya. Dari hasil penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Pandeglang bahwa primigravida yang berpengetahuan baik pada umur 20-35 tahun yaitu sebanyak 31 orang (77,5%) dan yang berpengetahuan cukup pada umur <20 tahun yaitu sebanyak 3 orang (7,5%).

Maka dapat disimpulkan bahwa antara teori dan hasil penelitian yang sudah dilakukan sesuai bahwa dengan bertambahnya umur seseorang maka akan dapat bertambah pula pengetahuannya dan lebih mudah untuk menerima pengetahuan yang didapat baik secara langsung maupun tidak langsung.

Berdasarkan Pendidikan

Kemiskinan dan rendahnya pendidikan penyebab berorientasi pada pengobatan tradisional. Dari hasil penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Pandeglang bahwa primigravida yang berpengetahuan baik pada pendidikan SMA

(5)

sebanyak 13 orang (32,5%) dan yang berpengetahuan cukup pada pendidikan SMP sebanyak 1 orang (2,5%).

Dapat disimpulkan dari teori dan hasil penelitian tidak jauh berbeda, bahwa ibu yang berpendidikan rendah akan melakukan perawatan tali pusat dengan ramuan misalnya kunyit dan kopi yang justru akan menyebabkan terinfeksinya tali pusat bayi sedangkan pada ibu yang berpendidikan tinggi akan berfikir ulang untuk melakukan hal tersebut yang akan merugikan dirinya dan bayinya.

Sumber Informasi

Dari hasil yang didapatkan dalam http://www.sumber infokeluarga.com yang menyatakan bahwa keluarga yang mempunyai informasi yang cukup yang siap dan mampu memberikan gizi dan perawatan yang baik dan benar pada anaknya dalam hal ini mengenai perawatan tali pusat. Jika dilihat dari penelitian yang diperoleh di Rumah Sakit Umum Pandeglang bahwa primigravida yang berpengetahuan baik pada sumber informasi dari keluarga sebanyak 15 orang (37,5%) dan yang berpengetahuan cukup pada sumber informasi dari masyarakat dan petugas kesehatan sebanyak 1 orang (2,5%).

Maka dapat disimpulkan bahwa keluarga mempunyai peranan yang sangat penting karena keluarga yang mempunyai informasi yang cukup yang siap dan mampu memberikan gizi dan perawatan yang baik pada anaknya dalam hal ini mengenai perawatan tali pusat.

Kesimpulan

Pengetahuan responden terbanyak adalah yang. berpengetahuan baik 32 orang (80%) dan yang berpengetahuan cukup 8 orang (20%), hal ini sesuai dengan teori Salmah 2006 yang mengutip hasil penelitian dari Fry. Umur presentasi terbesar yang berpengetahuan baik pada umur 20-35 tahun yaitu sebanyak 31 orang (77,5%) dan yang berpengetahuan cukup pada umur <20 tahun yaitu sebanyak 3 orang (7,5%), hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Manuaba 1998.

Pendidikan presentasi terbesar respoden terdapat pada primigravida berpengetahuan baik pada pendidikan SMA sebanyak 13 orang (32,5%) dan yang berpengetahuan cukup pada pendidikan SMP sebanyak 1 orang (2,5%), hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Manuaba 1998. Pengetahuan responden terbanyak adalah primigravida yang berpengetahuan baik pada sumber informasi dari keluarga sebanyak 15 orang (37,5%) dan yang berpengetahuan cukup pada sumber informasi dari masyarakat dan petugas kesehatan sebanyak 1 orang (2,5%).

Hal ini juga sesuai dengan teori http://www.sumberinfokeluarga.com yang menjelaskan bahwa petugas kesehatan perlu memberikan informasi.

Daftar Pustaka

1. Departemen kesehatan R.I, 2000. Standar Pelayanan Kebidanan, Jakarta.

2. Departemen kesehatan R.I, 2004. Asuhan Persalinan Noramal, Jakarta.

3. Farrer Hellen, 2001. Perawatan Maternalis edisi 2, Jakarta EGC.

4. FKUI, 2002. Ilmu Kesehatan Anak jilid 3, Jakarta.

5. Kosim, 2003. Buku Panduan Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir Untuk Dokter, Bidan dan Perawat Dirumah Sakit, Jakarta.

6. Machfoedz, Ircham, 2006. Statistik Deskriptif, Fitramaya, Yogyakarta.

7. Maemunah, 2005. Kamus Istilah Kebidanan, Jakarta.

(6)

8. Manuaba, 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan, Jakarta EGC.

9. Mochtar, 1998. Sinopsis Obstretri jilid 1, Jakarta EGC.

10. Notoatmodjo, 2003. Metode Penelitian Kesehatan, Jakarta Rineka Cipta.

11. Salmah, 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal, Jakarta EGC.

12. Sarwono, 2001. Buku Acuan Nasional Pelayananan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta YBP-SP.

13. Silalahi Levi, Merawat Tali Pusat, http://www.nakita.com 14. http://www.sumberinfokeluarga.com

Referensi

Dokumen terkait

Peserta didik memeriksa secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya tentang pembuktian penemuan rumus luas permukaan kubus dan balok dengan hasil data yang

Pada pemeriksaan fisik, tidak semua pasien tonsilofaringitis akut Streptokokus menunjukkan tanda infeksi Streptokokus, yaitu eritema pada tonsil dan faring yang

Salah satu sumber bahan bakar atau energi biogas adalah berasal dari kotoran sapi, Dalam pengabdian ini akan dikaji penggunaan limbah ternak sapi sebagai sumber bahan

pada Perguruan Tinggi Swasta di Surabaya yang Terdaftar di Kopertis Surabaya. Number of Higher Educational Institutions, Students, Lecturers and Alumni of Private Higher

Artefak yang ditemukan dari kotak ini berupa fragmen genteng, fragmen gerabah, fragmen keramik, fragmen kaca, fragmen logam (selongsong peluru, paku, engsel pintu,

Penelitian ini dilakukan untuk mengatasi masalah: (1) bagaimanakah karakteristik model pembelajaran sinektik keterampilan menulis karangan naratif bermuatan

Usaha manusia untuk menunda dan mempercepat kedatangan ajal merupakan usaha sia-sia karena kedatangan ajal bagi setiap orang berbeda-beda karena ini menyangkut Ilmu Allah

Since t-test was higher than t-table, it can be concluded that a OWHUQDWLYH K\SRWKHVLV ZDV DFFHSWHG ,W FDQ EH IXUWKHU XQGHUVWRRG WKDW ³WKHUH LV D VLJQLILFDQW HIIHFW