• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSTRUKSI ALAT UKUR LITERASI SAINS KONTEN SENYAWA KARBON MENGGUNAKAN KONTEKS OBAT HERBAL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONSTRUKSI ALAT UKUR LITERASI SAINS KONTEN SENYAWA KARBON MENGGUNAKAN KONTEKS OBAT HERBAL."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek/Objek Penelitian

Penelitian ini difokuskan pada alat ukur literasi sains/kimia dan pengujian

kualitas alat ukur yang telah dikonstruksi menggunakan dua parameter uji yaitu

validitas dan reliabilitas. Validasi alat ukur dilakukan di jurusan pendidikan kimia

UPI. Sedangkan uji reliabilitas dilakukan dengan mengujicobakan alat ukur kepada

44 siswa SMA kelas XII semester genap di salah satu SMA di Kabupaten

Karawang.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mix method. Mix method

merupakan sebuah desain penelitian yang melibatkan pengumpulan dan analisis

data kualitatif dan kuantitatif dalam studi tunggal. Mix method yang digunakan

oleh peneliti adalah mix-method sequential dengan melibatkan metode kualitatif

untuk tujuan eksplorasi dan metode kuantitatif dengan melibatkan suatu sampel

(Emzir, 2010). Desain penelitianyang dipilih berupa sequential exploratory design

yang dimulai dengan pengumpulan dan analisis data kualitatif dengan tujuan

eksplorasi lalu dikuatkan dengan pengumpulan dan analisis data kuantitatif. Jenis

sequential exploratory design memiliki pola pengembangan seperti yang

ditunjukan pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Pola Pengembangan Sequential Exploratory Design (Creswell, 2003)

C. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan istilah-istilah yang terdapat

dalam penelitian ini, berikut ini adalah penjelasan singkat beberapa istilah yang

digunakan dalam penelitian.

Pengumpulan dan Analisis Data Kualitatif

Pengumpulan dan Analisis Data Kuantitatif

Interpretasi Hasil Untuk

(2)

1. Konstruksi adalah proses mengubah suatu struktur konten ilmu pengetahuan

tertentu menjadi struktur konten yang sesuai untuk digunakan dalam

pembelajaran yang melibatkan literasi sains siswa (Duit et al, 2012). Dalam

penelitian ini hanya dilakukan klarifikasi dan analisis wacana yang merupakan

salah satu komponen dalam model Rekonstruksi Pembelajaran.

2. Alat ukur yang dimaksud adalah instrumen untuk melakukan pengukuran hasil

belajar siswa (Sudiatmika, 2010). Alat ukur yang digunakan dalam penelitian

ini berupa tes tertulis literasi sains berbentuk soal pilihan ganda dengan lima

pilihan jawaban.

3. Literasi Sains adalah kemampuan menggunakan pengetahuan untuk

mengidentifikasi isu-isu ilmiah, mengidentifikasi pertanyaan, dan menarik

kesimpulan berdasarkan bukti-bukti ilmiah dalam rangka proses untuk

memahami alam (OECD, 2009). Literasi sains yang dimaksud dalam penelitian

ini lebih ditekankan pada pencapaian literasi sains kimia siswa SMA.

4. Konteks sains adalah salah satu dimensi dari literasi sains yang mengandung

pengertian situasi dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan

aplikasi proses dan pemahaman konsep sains, misalnya kesehatan, lingkungan,

serta sains dan teknologi (OECD, 2009). Konteks yang dipilih dalam penelitian

ini adalah konteks yang berhubungan dengan sains yaitu obat herbal.

5. Konten sains merujuk pada konsep dan teori fundamental untuk memahami

fenomena alam dan perubahan yang dilakukan terhadap alam melalui aktivitas

manusia. (OECD, 2009). Konten sains yang dipilih adalah konten kimia

senyawa karbon yang dapat digunakan untuk menjelaskan kegunaan obat

herbal.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data sesuai dengan rumusan

masalah, secara rinci dijelaskan sebagai berikut :

1. Lembar Penyusunan Teks Pengantar Soal dan Butir Soal Item Tes

Perumusan teks pengantar soal dan butir soal alat ukur literasi sains diawali

(3)

sebelumnya pada konten senyawa karbon menggunakan konteks obat herbal.

Hasil dari telaah buku tersebut menjadi acuan untuk membuat wacana teks

pengantar soal serta butir soal item tes yang disesuaikan dengan indikator.

Tabel 3.1 Format Lembar Penyusunan Teks Pengantar Soal dan Butir Soal Item

Tes

No Indikator Soal Teks Bahan Ajar

Proses Konstruksi Alat Ukur Literasi Sains

Teks Pengantar Soal Butir Soal Item Tes

2. Alat ukur Literasi Sains

Alat ukur literasi sains berupa 40 butir soal pilihan ganda dengan lima pilihan

jawaban. Butir-butir soal tersebut memuat penilaian aspek pengetahuan, proses

sains, dan sikap sains yang disajikan terkait konteks.

3. Lembar Validasi Ahli

Lembar validasi berisi penilaian terhadap kesesuaian antara indikator dengan

kompetensi PISA 2009, dan butir soal. Validasi butir soal dilakukan oleh 6 orang

ahli yang terdiri atas 4 orang dosen ahli assessment, 1 orang dosen ahli literasi

sains dan 1 orang dosen ahli kimia orgnaik. Adapun format lembar validasi ahli

dapat dilihat dalam Tabel 3.2

Tabel 3.2 Format Lembar Validasi Ahli

No Kompetensi/Sikap PISA 2009

Indikator

Pembelajaran Butir Soal

A B

Saran Perbaikan Y T Y T

Keterangan:

Pilihan jawaban untuk kolom kesesuaian :

Kolom A : Kesesuaian antara indikator dengan kompetensi ilmiah PISA 2009

(4)

E. Alur Penelitian

Untuk membantu mengarahkan langkah-langkah penelitian agar sesuai dengan

tujuan penelitian, proses pengembangan instrumen digambarkan melalui alur

penelitian seperti terlihat pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2 Alur Penelitian

Berdasarkan alur penelitian pada Gambar 3.2, langkah-langkah yang ditempuh

dalam penelitian adalah sebagai berikut:

Telaah Kepustakaan Literasi Sains Kimia

Perumusan Kisi-kisi Alat ukur Literasi Sains

Pengolahan dan Analisis Data

Temuan Penelitian dan Pembahasan Telaah Bahan Ajar Kimia

Obat Herbal Astuti (2014) dan Carey (2000)

Kesimpulan dan Saran

Revisi Validasi

Telaah Kepustakaan Penilaian Literasi Sains

Kimia

Valid

Tidak Valid Alat ukur Literasi Sains

Lembar Validasi Alat ukur Literasi Sains Perumusan indikator aspek

kognitif berdasarkan Kompetensi Dasar dan Kompetensi PISA 2009

Perumusan indikator aspek afektif berdasarkan Kompetensi Dasar dan Kompetensi PISA 2009

Perumusan indikator aspek proses sains berdasarkan

Kompetensi Dasar dan Kompetensi PISA 2009

Uji Reliabilitas Alat ukur Literasi Sains pada siswa

SMA Kels XII

(5)

1. Tahap Persiapan

a. Menelaah wacana teks bahan ajar konten senyawa karbon dengan

konteks obat herbal yang telah dikonstruksi pada penelitian

sebelumnya.

b. Menelaah kepustakaan literasi sains/kimia melalui panduan penilaian

PISA-OECD dan jurnal penelitian terkait.

c. Menelaah kepustakaan penilaian literasi sains/kimia melalui panduan

penilaian PISA-OECD dan jurnal penelitian terkait.

2. Tahap Pelaksanaan

Setelah melakukan semua tahap persiapan, selanjutnya masuk pada tahap

pelaksanaan yang meliputi:

a. Merumuskan indikator aspek kognitf, afektif dan proses sains

berdasarkan Kompetensi Ilmiah PISA.

b. Perumusan kisi-kisi alat ukur literasi sains.

Perumusan kisi-kisi alat ukur literasi sains ini meliputi aspek konteks

aplikasi sains, aspek konten sains, aspek proses sains, dan aspek sikap

sains serta indikator soal. Indikator yang dibuat terbagi ke dalam tiga

aspek yakni aspek kognitif, aspek sikap dan aspek proses sains.

Indikator aspek kognitif, afektif dan proses sains dirumuskan setelah

analisis buku ajar konten-konteks, lalu disesuaikan dengan

Kompetensi Ilmiah PISA 2009. Perumusan kisi-kisi alat ukur

dituangkan dalam Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Format Kisi-Kisi Alat ukur Literasi Sains

No Aspek Konteks

Aspek Konten

Kompetensi Ilmiah/Sikap

PISA 2009 Indikator

d. Penyusunan Wacana Teks dan Butir Soal Item Tes.

Buku ajar konten senyawa karbon menggunakan konteks obat herbal

yang telah dikonstruksi pada penelitian sebelumnya merupakan acuan

(6)

yang disesuaikan dengan indikator soal. Wacana teks pengantar soal

dan butir soal item tes dirumuskan menggunakan lembar penyusunan

teks pengantar soal dan butir soal item tes.

e. Membuat instrumen penelitian berupa alat ukur literasi sains

f. Membuat instrumen penelitian berupa lembar validasi ahi.

g. Melakukan validasi alat ukur literasi sains ke beberapa ahli.

h. Melakukan uji reliabilitas alat ukur literasi sains yang dikonstruksi

dalam penelitian.

3. Tahap Akhir

Setelah seluruh tahapan dilaksanakan, selanjutnya dilakukan pengumpulan

data penelitian, pengolahan data, analisis data, pembahasan temuan hasil

penelitian, lalu menarik kesimpulan dan saran.

F. Teknik Pengumpulan Data dan Alasan Rasionalnya

Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari lembar penyusunan

teks pengantar soal dan butir soal item tes, lembar validasi ahli dan nilai

reliabilitas alat ukur. Data tersebut diperlukan dalam penelitian ini, dengan alasan

sebagai berikut:

1. Pemroduksian teks pengantar soal dan butir soal item tes dari hasil telaah buku

ajar konten senyawa karbon-konteks obat herbal dibuat dalam lembar

penyusunan teks pengantar soal dan butir soal item tes. Hal ini bertujuan

untuk menghasilkan teks pengantar soal berupa wacana mengenai konteks

obat herbal dan butir soal berkaitan dengan pengetahuan sains, sikap sains dan

proses sains sesuai dengan indikator pembelajaran yang telah dirumuskan.

2. Alat ukur yang dikonstruksi kemudian divalidasi oleh 6 orang ahli dengan

tujuan untuk mengetahui apakah alat ukur yang dikonstruksi sudah valid

berdasarkan penilaianpara ahli atau masih perlu diperbaiki.

3. Uji reliabilitas alat ukur yang telah dikonstruksi dengan mengujinya pada

siswa SMA Kelas XII di kabupaten Karawang. Hal ini bertujuan untuk

mengetahui apakah alat ukur yang dikonstruksi memiliki nilai reliabilitas yang

(7)

G. Teknik Analisis Data

1. Data Pemroduksian Teks Pengantar Soal dan Butir Soal Item Tes.

Data penelitian dari lembar penyusunan teks pengantar soal dan butir soal

item tes dianalisis untuk menghasilkan data kualitatif mengenai pola teks

pengantar soal dan butir soal item tes yang digunakan dalam alat ukur literasi

sains/kimia siswa SMA.

2. Data Hasil Validasi Alat Ukur

Hasil validasi ahli dianalisis dengan mengikuti ketentuan sebagai berikut:

a. Kriteria penilaian hasil validasi

Data tanggapan ahli yang diperoleh berupa ceklist dan dihitung

berdasarkan kriteria dalam Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Validasi Alat Ukur

Kriteria Bobot

Ya 1

Tidak 0

b. Pemberian skor pada jawaban item dengan menggunakan CVR.

Setelah semua item mendapat skor kemudian skor tersebut diolah dengan

cara sebagai berikut :

1) Menghitung nilai CVR (rasio validitas konten)

CVR

ne : jumlah ahli yang menyatakan Ya

N : total responden (ahli)

Ketentuan

a) Jika jumlah ahli yang menyatakan “Ya” kurang dari ½ total

responden maka nilai CVR = -

(8)

c) Jika seluruh ahli menyatakan “Ya” maka nilai CVR = 1 (hal ini

disesuaikan menjadi 0.99 untuk mengurangi adanya manipulasi

data).

d) Saat jumlah ahli yang menyatakan Ya lebih dari ½ total reponden

maka nilai CVR berada pada rentang 0-0,99.

2) Menghitung nilai CVI ( indek validitas konten)

Setelah mengidentifikasi validitas tiap butir soal menggunakan CVR,

CVI dihitung untuk menghitung keseluruhan validitas dari soal yang

dibuat. Secara sederhana CVI merupakan rata-rata dari nilai CVR

untuk sub pertanyaan yang dijawab Ya.

(Lawshe, 1975)

Hasil analisis tersebut kemudian dijadikan pertimbangan untuk menilai

kualitas alat ukur dan untuk memperbaiki alat ukur yang dikembangkan,

sehingga pada tahap akhir selain mendapatkan nilai dari kualitas alat ukur yang

dikembangkan, juga mendapatkan alat ukur yang telah diperbaiki

3. Data Hasil Pengujian Reliabilitas Alat ukur Literasi Sains

Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan cara mengujicobakan

instumen satu kali yang disebut konsistensi internal. Data yang diperoleh dari

hasil uji coba dianalisis dengan menggunakan program SPSS dengan model

split-half.

Model split-half dilakukan dengan cara membagi tes ke dalam dua bagian,

kemudian relibilitas tes diuji dengan menghitung dan menganalisis korelasi

antar kedua parohan tersebut. Cara melakukan reliabilitas split-half pada

dasarnya dapat dilakukan dengan urutan sebagai berikut.

a. Lakukan pengetesan item-item yang telah dibuat kepada subyek sasaran.

b. Bagi tes yang ada menjadi dua atas dasar jumlah item. Cara yang paling

umum untuk membagi tes menjadi dua bagian adalah dengan membagi

(9)

c. Hitung skor subjek pada kedua belah kelompok penerima item genap dan

item ganjil.

d. Korelasikan kedua skor tersebut menggunakan formula korelasi yang

relevan dengan teknik pengukuran.

Hasil reliabilitas yang digambarkan dari cara tersebut baru

menggambarkan sebagian dari tes sebenarnya. Oleh karena itu, formula koreksi

perlu digunakan untuk meningkatkan ketepatan perhitungan tingkat

konsistensi. Formula koreksi yang digunakan adalah menggunakan korelasi

Spearman-Brown, seperti berikut.

(10)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil penelitian yang sudah

dikemukakan pada Bab IV adalah sebagai berikut:

1. Tahapan konstruksi alat ukur penilaian konten senyawa karbon menggunakan

konteks obat herbal yang dikembangkan agar sesuai dengan kerangka dan

karakteristik penilaian literasi sains PISA mengikuti pedoman langkah-langkah

penyusunan suatu tes. Langkah-langkah tersebut adalah :

a. Menentukan tujuan tes. Tujuan tes alat ukur literasi sains yang dikonstruksi

adalah untuk mengukur efektifitas dari pembelajaran sains dalam

membentuk sikap, nilai, keterampilan dasar, pengetahuan dan pemahaman

tentang sains.

b. Merinci materi pada buku ajar buku ajar konteks obat herbal untuk

menjelaskan konten kimia karbon dan membatasi materi yang hendak

diukur. Materi yang hendak diukur dalam alat ukur literasi sains yang

dikonstruksi adalah konsep-konsep utama yang mendasari konsep kimia

karbon, yaitu klasifikasi gugus fungsi, tatanama senyawa karbon

berdasarkan gugus fungsi, jenis-jenis isomer, ciri khas dari setiap gugus

fungsi berdasarkan sifat fisika dan sifat kimia, identifikasi senyawa karbon

berdasarkan gugus fungsi serta manfaat senyawa karbon dalam kehidupan

sehari-hari.

c. Mengidentifikasi hasil-hasil belajar yang diinginkan. Hasil-hasil belajar yang

diinginkan tersaji pada wacana teks konten-konteks buku ajar yang telah

dikonstruksi adalah tujuan pembelajaran.

d. Merumuskan indikator pembelajaran. Indikator pembelajaran dirumuskan

berdasarkan pada aspek-aspek penilaian literasi sains PISA 2009, yaitu

(11)

e. Mengompositkan teks pengantar soal dan butir soal item tes. Alat ukur

literasi sains yang dikonstruksi memenuhi karakteristik alat ukur literasi

sains PISA. Alat ukur literasi sains memiliki pola teks konteks obat herbal

yang disajikan sebagai pengantar diikuti dengan pertanyaan-pertanyaan

terkait dengan konten, sikap dan proses sains mengenai konten kimia karbon

yang disajikan dalam konteks.

2. Kualitas alat ukur penilaian literasi sains yang dikonstruksi dalam penelitian ini

ditinjau dari parameter validitas dan reliabilitas. Alat ukur yang dikonstruksi

memiliki validitas yang cukup dan koefisien reliabilitas menginterpretasikan

bahwa tes reliabel.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan, disarankan beberapa hal

sebagai berikut:.

1. Menyederhanakan bahasa konteks sains yang dipilih dalam penilaian literasi

sains siswa agar wacana teks konten-konteks lebih mudah dipahami oleh siswa.

2. Menyusun indikator soal secara rinci agar keseluruhan ide dasar konten dapat

terukur dengan baik.

3. Memperhatikan kesesuaian subpokok materi yang hendak diukur dalam butir

soal item tes dengan subpokok materi yang dimaksud pada indikator soal yang

telah dirumuskan.

4. Memperhatikan kata kerja operasional yang digunakan dalam merumuskan

indikator soal agar indikator soal dapat secara tepat mengukur keterampilan

intelektual yang hendak diukur.

5. Memperhatikan penggunaan bahasa dalam penyusunan butir soal item tes soal.

Butir soal item tes soal harus dapat dimengerti dan dengan tepat mengukur tujuan

yang hendak diukur pada setiap soal item tes. Penggunaan bahasa yang tidak

tepat menyebabkan butir soal item tes sulit dipahami dan tidak dengan tepat

(12)

6. Memperhatikan aturan penyusunan item tes yang digunakan dalam

mengonstruksi alat ukur agar alat ukur yang dikonstruksi memenuhi kriteria tes

yang baik.

7. Mengimplementasikan alat ukur penilaian yang telah di konstruksi oleh peneliti

pada kegiatan pembelajaran di kelas, dengan syarat bahwa pembelajaran di kelas

harus sudah disesuaikan dengan prinsip-prinsip pembelajaran literasi sains, agar

terjadi kesinambungan dalam proses pembelajaran dengan evaluasi hasil belajar

yang dilakukan.

8. Dalam kegiatan pembelajaran sebaiknya guru menyisipkan soal-soal literasi sains

dalam soal-soal tes yang biasa diberikan sehingga siswa tidak akan merasa terlalu

Gambar

Tabel 3.1 Format Lembar Penyusunan  Teks Pengantar Soal dan Butir Soal Item
Gambar 3.2 Alur Penelitian
Tabel 3.3 Format Kisi-Kisi Alat ukur Literasi Sains
Tabel 3.4  Kriteria Penilaian Validasi Alat Ukur

Referensi

Dokumen terkait

Aplikasi Sistem Pakar Untuk Simulasi Diagnosa Hama Dan Penyakit Tanaman Bawang Merah Dan Cabai Menggunakan Metode Forward Chainning Dan Pendekatan Berba

Sedangkan pada kelompok usia 10-15 tahun (kelompok tumbuh kembang), terjadi peningkatan kadar TGF- β 2 pada 72 jam setelah aplikasi daya.. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat

Defenisi Operasional Rekam medik yang lengkap adalah rekam medik yang telah diisi lengkap oleh dokter dalam waktu ≤ 24 jam setelah selasai pelayanan rawat

For collecting data, the writer prepared several instruments as follows : (1) prepared the selected words English and Ambai language within form of phonetic transcriptions

R, 1996, Ekosistem Pesisir, Makalah/Materi Kuliah, IPB, Bogor Ghofar, A., 2004, Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Secara Terpadu dan.. Berkelanjutan

Di bawah ini ada beberapa kelompok pertanyaan yang semuanya berkaitan dengan keputusan nasabah memilih tabungan haji di Bank Muamalat Cabang Tanjung Balai.. Bapak/Ibu/Saudara/I

[r]

[r]