KARAKTERISTIK USAHA SOUVENIR DI KAWASAN OBJEK
WISATA DESA TOMOK KECAMATAN SIMANINDO
KABUPATEN SAMOSIR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendididkan
Oleh:
SABAR SIMALANGO NIM. 308131092
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan dibawah ini:
Nama : Sabar Simalango
NIM :308131092
Jurusan : Pendidikan Geografi
Fakultas : Ilmu Sosial
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini adalah
benar-benar merupakan karya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan
atau pikiran orang lainyang saya akui sebagai hasil tlisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan jiplakan/plagiasi,
maka saya bersedia menerima sanksi atau hukuman atas perbuatan tersebut.
Medan, Agustus 2012
Saya yang membuat pernyataan,
iii
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan Puji Syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat berlimpah hingga sampai
pada penulisan skripsi ini selesai sebagaimana yang ditetapkan dari Tri Dharma
Perguruan Tinggi dan sekaligus untuk memenuhi sebahagian persyaratan dalam
memperoleh gelar sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan.
Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari hambatan dan
mengalami banyak kesulitan. Untuk itu, penulis sangat berterimakasih kepada Ibu
Dra. Rosni, M.P selaku dosen pembimbing penulis karena bimbingan dan masukan
beliau yang sangat berharga serta semangat dalam memberi motivasi sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu.
Sehubungan dengan itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr .Hj.Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Restu, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
3. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi.
4. Bapak Drs.Ardin Sialagan selaku Dosen Pembimbing Akademik
5. Ibu Dra. Asnidar, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi
6. Bapak/ Ibu dosen dan staf pegawai khususnya di Jurusan Pendidikan Geografi.
7. Bapak Kepala Desa Tomok, wakil serta unsur- unsur pengurus lainnya yang telah
banyak membantu penulis.
8. Kepada kedua Orang Tua penulis Krisman Simalango dan Maruliana Sinaga
iv
hingga penghujung akhir perkuliahan dan terkhusus pada proses penyelesaian
skripsi ini.
9. Kepada semua saudara- saudara penulis, abang, kakak dan adik tercinta yang
juga telah banyak memberi dukungan semangat dan doa selama penulis
menjalankan studi.
10.Semua keluarga yang memberikan banyak perhatian selama penulis menjalani perkuliahan hingga akhir penyelesaian skripsi ini khususnya berbagai kemudahan sarana dan prasarana dalam mendukung proses penyelesaian skripsi ini.
11.Kepada abang dan kakak serta adik stambuk khususnya Jurusan Pendidikan
Geografi ;juga rekan- rekan Jurusan Pendidikan Geografi stambuk 2008,
terkhusus buat kelas A- Reguler.Terimakasih buat kebersamaan selama
perkuliahan yang tidak terlepas dari adanya manfaat yang saling memberi.
12.Dan semua pihak yang telah membantu penulis baik moril maupun materi, yang
tidak dapat disebutkan satu persatu.
13.Kepada Almamaterku.
Perwujudan suatu karya yang baik telah diupayakan secara maksimal selama
proses penyusunan skripsi ini, namun demikian disadari bahwa penulisan ini sangat
jauh dari kesempurnaan, untuk itu sangatlah diharapkan kritik konstruktif dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Terhadap kritik dan saran
tersebut terlebih dahulu diucapkan terimakasih. Akhirnya penulis berharap semoga
skripsi ini dapat bermanfaat untuk memberi sumbangan pikiran bagi pembaca.
Medan, Agustus 2012
vi DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 29
D. Teknik Pengumpulan Data ... 30
E. Teknik Analisa Data ... 31
vii
B. Kondisi Non Fisik ... 37
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 47
B. Pembahasan ... 60
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 68
B. Saran ... 69
Daftar Pustaka ... 71
viii
DAFTAR TABEL
No Uraian Hal
1. Penggunaan Lahan di Desa Tomok ... 33
2. Jumlah Penduduk Desa Tomok Berdasarkan Dusun ... 37
3. Sex Ratio Penduduk Desa Tomok Berdasarkan Dusun ... 38
4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur ... 39
5. Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama ... 40
6. Komposisi Penduduk Berdasarkan Suku ... 41
7. Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 42
8. Komposisi Penduduk Berdasarkan Matapencaharian ... 43
9. Sarana Pendidikan Desa Tomok ... 44
10.Sarana Kesehatan Desa Tomok ... 45
11.Sarana dan prasarana Pariwisata di Desa Tomok ... 46
12.Karakteristik responden pengusaha Souvenir berdasarkan umur ... 47
13.Jenis Produk souvenir khas daerah setempat ... 48
14.Jenis Barang Souvenir Yang Berasal Dari Luar Daerah ... 51
15.Bentuk Bangunan Toko Souvenir ... 53
16.Ukuran Bangunan Toko Souvenir ... 53
17.Status Kepemilikan Bangunan Toko Souvenir ... 54
18.Harga Sewa Bangunan Toko Souvenir ... 55
19.Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan ... 56
20.Jumlah modal yang digunakan responden ... 57
21.Pendapatan rata- rata per bulan responden... 58
22.Keterampilan responden dalam berkomunikasi bahasa asing ... 58
ix
DAFTAR GAMBAR
No Uraian Hal
1. Skema Kerangka Berpikir ... 28
2. Peta Kabupaten Samosir ... 35
3. Peta Kecamatan Simanindo ... 36
4. Anekaragam ukiran kayu dengan berbagai miniatur ... 49
5. Miniatur Rumah Adat Batak Toba ... 49
6. Pakaian dengan identitas yang mencerminkan daerah tujuan wisata ... 50
7. Ragam aksesoris unik berupa gantungan kunci ... 51
x
DAFTAR LAMPIRAN
No Uraian Hal
1. Wawancara ... 73
2. Peta Pariwisata Sumatera Utara ... 74
3. Peta Lokasi Pariwisata Danau Toba ... 75
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Keindahan alam dan budaya Indonesia memberikan sumbangan yang sangat
besar khususnya pendapatan dari bidang kepariwisataan. Kepariwisataan di
Indonesia telah tumbuh dan berkembang menjadi suatu industri. Oleh karena itu,
sudah sepantasnya apabila upaya memajukan pembangunan pariwisata hendaklah
diperhatikan dan disamakan dengan upaya memajukan sektor- sektor pembangunan
lainnya. (Pendit 1994).
Sebagai bukti nyata keberadaan pariwisata sebagai indusrti andalan di
Indonesia dan menjadi salah satu sumber devisa negara, dapat dilihat berdasarkan
ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI No IV/MPR/2003 tentang GBHN
menempatkan industri pariwista dalam urutan prioritas ke- 6 setelah sektor pertanian,
industri, pertambangan, energi dan prasarana.
Seiring semakin pentingnya peran pariwisata di banyak negara, akan
memungkinkan timbulnya persaingan yang semakin ketat dalam menjual produk
wisata. Dengan demikian pemerintah didalam pengembangan kepariwisataan
nasional yang bertujuan untuk memperlancar usaha kepariwisataan nasional sebagai
salah satu sumber penghasil perlu menyempurnakan organisasi dan tata kerja badan
pelaksana dibidang kepariwisataan ditingkat pusat. Untuk itu pemerintah
berkewajiban untuk selalu mendukung dan mengawasi setiap usaha yang dilakukan
Spillane (1990), Perkembangan pariwisata tidak terlepas dari terjadinya
difusi teknologi informasi sehingga promosi antar destinasi pariwisata semakin
kompetitif dan konsumen memiliki lebih banyak pilihan informasi yang dapat
diakses dengan mudah. Karena itu, daerah- daerah tujuan wisata (DTW) harus
mengembangkan produk yang bervariasi dan bersifat unik serta langka. Ditengah
persaingan yang ketat itu hanya daerah yang kreatif dan fleksibel lah yang dapat
terus bersaing dan menjamin pariwisata yang berkelanjutan. Itulah sebabnya daerah-
daerah objek wisata saat ini berusaha untuk memberikan barang- barang yang
beranekaragam jenis dan variasinya serta membawakan ciri khas budaya
kedaerahannya.
Peranan kepariwisataan erat kaitannya dengan program, proses dan
keberhasilan sapta pesona dalam kemajuan suatu objek wisata. Dengan motto sapta
pesona yang terdiri dati 7 pesona atau disebut juga 7 K yaitu: Keamanan, Ketertiban,
Kebersihan, Kesejukan, Keindahan, Keramahtamahan dan Kenangan.
Salah satu unsur dari sapta pesoana diatas yaitu “kenangan” adalah menjadi
salah satu unsur yang harus diwujudkan khususnya didalam usaha pemasaran
produk- produk wisata yaitu seperti cendramata (souvenir) yang akan dimanfaatkan
oleh wisatawan sebagai sebuah kenangan yang dapat diperoleh dari tempat
kunjungan wisata ke daerah asalnya. Itulah sebabnya kota Yogyakarta terkenal
dengan Batiknya, Wamena terkenal dengan kotekanya, Makassar terkenal dengan
songkok To Bonenya, Bukittinggi terkenal dengan Jam Gadangnya dan lain- lain.
(Samsuridjal, D 1996).
Di negara Indonesia usaha souvenir atau cenderamata sudah mulai tumbuh
lain bisnis cenderamata di negeri kita masih lemah. Menurut Biro Pusat Statistik
Pada Tahun 1996 hanya sekitar 9 % dari pengeluaran wisatawan digunakan untuk
membeli cenderamata, itupun sebagian besar digunakan untuk membeli batik,
komoditi yang sudah agak lama dikenal di dunia internasional. Untuk itulah kawasan
objek wisata pada daerah- daerah yang membutuhkan pengembangan lebih lanjut
perlu menyediakan produk souvenir yang lebih khas dan unik.
Kawasan objek wisata yang terdapat di Sumatera Utara yaitu Pulau Samosir
yang memiliki beragam objek wisata yang dapat ditemukan mulai dari objek wisata
alam dan budaya. Salah satu objek wisata terdapat di desa Tomok yang banyak
dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara. Banyaknya kunjungan wisatawan
diharapkan dapat memperbesar kesempatan membuka usaha yang tentunya dapat
memberikan peningkatan pendapatan masyarakat setempat.
Salah satu bentuk pelayanan wisata yaitu dengan menyediakan fasilitas
penunjang produk wisata yaitu usaha mendirikan toko souvenir yang memiliki
jumlah sebanyak 260 toko souvenir. (Sumber: Dinas Pariwisata dan Seni Budaya
Kabupaten Samosir. 2012).
Keberadaan usaha souvenir di Desa Tomok menunjukan adanya
keseragaman atau homogenitas dari segi jenis barang yang tersedia. Hal itu didasari
karena pada umumnya barang- barang berasal dari hasil kerajinan tangan masyarakat
setempat. Ditinjau dari jenisnya, hasil- hasil kerajinan tangan tersebut seperti
ornament rumah adat Batak yang bahannya dari kayu. Selain itu terdapat juga ukiran-
ukiran yang merupakan alat- alat kerajaan Batak pada masa lampau seperti Tunggal
Panaluan. Namun jenis barang seperti ini sudah semakin sedikit keberadaannya yang
daerah. Akibatnya pemahaman terhadap barang tersebut semakin kurang bagi
wisatawan yang ingin mengetahui sejarah ataupun makna dari setiap produk souvenir
daerah setempat.
Ditinjau berdasarkan keadaan bangunan toko souvenir menunjukan banyak
variasi dari segi ukuran/ luas, bentuk serta kepemilikan toko. Hal ini akan
mempengaruhi nilai estetik atau cerminan yang ditunjukan oleh keberadaan toko
souvenir sebagai salah satu sarana di kawasan objek wisata Desa Tomok. Maka
dalam upaya meningkatkan usaha souvenir ini perlu adanya usaha bersama untuk
menghasilkan barang- barang yang mempunyai mutu standar, pelayanan yang
berwawasan sapta pesona serta kemampuan dalam melayani setiap pengunjung yang
beragam etnis. Disamping itu usaha masyarakat dalam pemenuhan berbagai
karakteristik barang- barang souvenir perlu ditingkatkan sebagai upaya menyediakan
kebutuhan para wisatawan yang akan membeli benda- benda cendramata sebagai
kenang- kenangan dari objek wisata Danau Toba. Hal ini modal, tenaga kerja,
perolehan jenis barang serta pelayanan terhadap wisatawan perlu diperhatikan
sebagai faktor utama dalam upaya peningkatan kegiatan usaha souvenir tersebut.
Untuk itu, dengan adanya informasi tentang usaha souvenir di kawasan
objek wisata di Desa Tomok ini perlu dicermati keberadaannya untuk mengetahui
karakteristik usaha souvenir tersebut sebagai dasar pengembangan usaha di kawasan
objek wisata Desa Tomok pada masa yang akan datang.. Sampai saat ini penelitian
ilmiah mengenai karakteristik usaha souvenir di kawasan Objek Wisata Desa Tomok
B.Identifikasi Masalah
Keberadaan produk wisata yang terdapat disuatu objek wisata akan
melahirkan pelayanan jasa terhadap wisatawan serta sebagai penyedia fasilitas objek
wisata berupa sarana pokok, sarana pelengkap dan sarana penunjang. Dengan
adanya kunjungan wisatawan ke daerah tujuan wisata akan memungkinkan
masyarakat untuk memperoleh peluang usaha. Dengan adanaya keperluan dan
kebutuhan wisatawan akan mendorong masyarakat untuk mengadakan usaha- usaha
yang menyediakan keperluan wisatawan seperti biro perjalanan wisata, penginapan,
restoran, toko souvenir, dan fasilitas penunjang lainnya. Inilah yang perlu
diperhatikan oleh tuan rumah dalam meningkatkan cinderamata pada waktu tertentu,
agar produk wisata dan peningkatan selera pelanggan dapat dinaikkan.
Ketersediaan usaha souvenir dikawasan objek wisata ini merupakan usaha
yang dapat menyumbangkan pendapatan perekonomian masyarakat. Maka penting
diketahui karakteristik usaha souvenir yang ditinjau atas jenis barang, keadaan toko
atau tempat yang mencakup luas dan kepemilikan toko, pengusaha dan pekerja serta
permodalan dalam usaha Souvenir. Dengan demikian tinjauan karakteristik usaha
souvenir menjadi penunjuk tersedianya sarana penunjang kepariwisataan dikawasan
objek wisata Desa Tomok Kecamatan Simanindo.
C.Pembatasan Masalah
Cakupan mengenai karakteristik dalam usaha souvenir ini mencakup banyak
hal yang saling berkaitan. Untuk itu dalam penelitian ini diperlukan pembatasan
souvenir, toko/ tempat berjualan, modal, pengusaha dan pekerja pada usaha souvenir
di kawasan objek Wisata Desa Tomok Kecamatan Simanindo.
D.Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah, maka penelitian ini dirumuskan sebagai
berikut:
1. Bagaimana karakteristik barang souvenir (jenis barang, sumber,
harga perolehan, harga jual dan jumlah terjual perbulan) pada usaha
souvenir di kawasan objek wisata Desa Tomok Kecamatan
Simanindo?
2. Bagaimana karakteristik toko souvenir (bentuk bangunan, ukuran
luas, status kepemilikan dan harga sewa toko) pada usaha souvenir
di kawasan objek wisata Desa Tomok Kecamatan Simanindo?
3. Bagaimana karakteristik pengusaha (jenis kelamin, umur, tingkat
pendidikan, jumlah modal, pendapatan, jumlah tenaga kerja dan
keterampilan berbahasa asing) pada usaha souvenir di kawasan
objek wisata Desa Tomok Kecamatan Simanindo?
E.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Karakteristik barang souvenir (jenis barang, sumber, harga
perolehan, harga jual dan jumlah terjual perbulan) pada usaha
souvenir di kawasan objek wisata Desa Tomok Kecamatan
2. Karakteristik toko souvenir (bentuk bangunan, ukuran luas, status
kepemilikan dan harga sewa toko) pada usaha souvenir di kawasan
objek wisata Desa Tomok Kecamatan Simanindo.
3. Karakteristik pengusaha (jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan,
jumlah modal, pendapatan, jumlah tenaga kerja dan keterampilan
berbahasa asing) pada usaha souvenir di kawasan objek wisata Desa
Tomok Kecamatan Simanindo.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya:
1. Dapat memberi sumbangan informasi bagi berbagai pihak tentang
karakteristik usaha souvenir di kawasan objek wisata Desa Tomok
Kecamatan Simanindo.
2. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah setempat khususnya Dinas
Pariwisata dan Seni Budaya dalam upaya memberikan perhatian
bagi masyarakat yang beraktivitas dalam usaha souvenir di kawasan
objek wisata Desa Tomok Kecamatan Simanindo.
3. Menambah wawasan pengetahuan dan cakrawala berpikir bagi
peneliti tentang karakteristik usaha souvenir di kawasan objek
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan tentang
Karakteristik Usaha Souvenir di Kawasan Objek Wisata Desa Tomok Kecamatan
Simanindo Kabupaten Samosir, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai
berikut :
1. Dilihat dari karakteristik jenis produk souvenir yang terdapat pada usaha
souvenir di kawasan objek wisata Desa Tomok terdiri dari produk lokal dan
produk yang berasal dari luar daerah yang mengkaitkan unsur budaya daerah
wisata setempat. Produk hasil lokal pada dasarnya merupakan hasil industri
rumah tangga yang diusahakan oleh masyarakat yang bergelut pada bidang
pengrajin ukiran kayu. Pada saat ini, produk ukiran kayu tersebut sudah dikenal
sebagai barang dagangan (souvenir) untuk para turis. Selain dari pada produk
ukiran dari Pulau Samosir menjadi barang andalan untuk mengangkat nilai-nilai
budaya masyarakat setempat, produk souvenir juga telah berperan dalam
menunjukan unsur budaya daerah setempat dengan terciptanya beberapa
komoditi yang menggambarkan khas kedaerahan. Harga perolehan barang untuk
masing- masing toko souvenir memiliki harga yang relatif sama sehingga dalam
menentukan harga jual suatu barang dapat bersifat homogen sehingga perbedaan
antar jenis barang yang sama akan semakin sedikit. Banyaknya jumlah jenis
barang yang terjual sangat dipengaruhi oleh besarnya jumlah pengunjung yang
2. Karakteristik toko souvenir dilihat dari bentuk bangunan sebagian besar bersifat
semi permanen dengan persentase 80,77%, luas toko souvenir dengan ukuran 4 x
5 meter sebanyak 38, 47%. Kepemilikan toko masih dalam status menyewa
dengan persentase 50,00% . Harga sewa toko dalam pertahunnya mencapai
Rp.1.500.000 mencakup harga sewa untuk tanah dan sewa bangunan.
3. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum tingkat pendidikan
pengusaha souvenir berada pada tingkat SMA/ sederajat dengan persentase
53,86 %. Dengan adanya pencapaian tingkat pendidikan yang dimiliki oleh
setiap pengusaha souvenir maka dapat menerapkan program sapta pesona
sebagai hal yang paling utama dan yang tidak bisa terpisah dalam hal
memasarkan suatu produk wisata khususnya souvenir. Berdasarkan hasil temuan
bahwa jumlah modal yang paling banyak digunakan oleh pengusaha souvenir
adalah sebesar Rp.7.000.000 dengan persentase 26,92%. Sedangkan untuk
pendapatan dalam usaha souvenir dalam setiap bulan tidak selalu menentu.
Sebab kedatangan wisatawan dalam periode tertentu mengalami jumlah yang
bersifat naik- turun. Pendapatan rata- rata perbulan responden dengan jumlah
Rp.1.000.000- Rp.1.500.000 sebesar 65,38% dan rata- rata pendapatan >Rp.
2.500.000 memiliki persentase 7,70%.
B. Saran
Dari beberapa temuan yang telah diketahui dari hasil penelitian ini maka
terdapat saran yang perlu untuk dicermati oleh berbagai pihak antara lain:
1. Kepada para pengusaha pada usaha souvenir agar perlu meningkatkan dan
cenderamata merupakan satu alat dalam melengkapi salah satu unsur dari sapta
pesona, disamping itu perlu agar memberikan pelayanan yang baik dalam
pemasaran produk- produk souvenir dengan berlandaskan unsur- unsur dari
sapta pesona sehingga para wisatawan benar- benar menikmati segala bentuk
pelayanan yang terdapat pada kawasan objek wisata Desa Tomok.
2. Kepada masyarakat yang beraktivitas dalam usaha pengrajin ukiran kayu agar
tetap mempertahankan unsur nilai- nilai budaya yang menggambarkan daerah
tujuan wisata Desa Tomok.
3. Kepada pihak pemerintah agar turut mengambil bagian dengan cara memberikan
perhatian dengan bentuk apapun yang bersifat positif dalam upaya peningkatan
mutu pelayanan pada kawasan objek wisata Desa Tomok khususnya pada usaha
souvenir, sebab produk souvenir merupakan alat pemerintah dalam promosi
pariwisata, pengenalan hasil seni budaya dan juga sebagai upaya peningkatan
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kabupaten Samosir 2009. Kabupaten Samosir Dalam Angka
2009. Samosir
Damardjati, R.S. 1995. Istilah- Istilah Dunia Pariwisata. (Edisi revisi). Jakarta: PT
Pradnya Paramita.
Eka Dasa Ria. N. 2006. Karakteristik dan Pengembangan Objek wisata Alam Huta
Ginjang Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara. Skripsi. Medan:
Jurusan Pendidikan Geografi. FIS-UNIMED.
Hairul. 2006. Objek Wisata Pasiran Ditinjau Dari Aspek Fasilitas, Sapta Pesona, dan
Aktifitas Ekonomi di Desa Mandar Pasir Mandoge Kecamatan Bandar Pasir
Mandoge Kabupaten Asahan. Skripsi. Medan :Jurusan Pendidikan Geografi.
FIS-UNIMED.
Karyono, A. Hari. 1999. Kepariwisataan. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana
Indonesia.
Ngafenan, Muhammad. 1994. Kamus Pariwisata. Semarang: Dahare Prize
Pendit, Nyoman. 1994. Ilmu Pariwisata. (Sebuah Pengantar Perdana) Jakarta: PT.
Pradnya Paramita.
Panggabean, Wida. 2007. Tinjauan Tentang Kerajinan Tenun Songket di Desa
Lumban Siagian Jae Kecamatan Siatas Barita Kabupaten Tapanuli Utara.
Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi. FIS-UNIMED.
Pandia, Magdalena. D. 2007. Studi Tentang Fasilitas Pariwisata Di Kecamatan
Berastagi Kabupaten Karo Tahun 2005- 2006. Skripsi. Medan: Jurusan
Sugiharto. 2006. Geografi Industri dan Pariwisata. Diktat Jurusan Pendidikan
Geografi: FIS UNIMED.
Syafiie, Inu. Kencana. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: CV. Mandar
Maju.
Spillane, James. J. 1990. Ekonomi Pariwisata Sejarah dan Prospeknya. Jakarta:
Kanisius.
Samsuridjal, D. 1996. Peluang Dibidang Pariwisata. Jakarta Pusat: Mutiara Sumber
Widya.
Sutamto. 1977. Teknik Menjual Barang. Jakarta: Balai Aksara
Wahab, Salah. 1985. Manajemen Kepariwisataan. Jakarta: Pradnya Paramita.
Wardyanta, M. 2006. Metode Penelitian Pariwisata. Yogyakarta: Andi
Yoeti, Oka. A. 1985. Pemasaran Pariwisata. Bandung: Angkasa Bandung.
. 1987. Anatomi Pariwisata. Jakarta
Yurisman, (2000). Bordir dan Pariwisata Bukittinggi Di Sumatera Barat. Jurnal
http://digilib.petra.ac.id/img-rep//jiunkpe/d3/pari/2004/jiunkpe-ns-d3-2004-91301023-3868-souvenir-chapter2_1_high.jpg.www.google.com/ 2012/02/11.