• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 16 MEDAN T.P. 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 16 MEDAN T.P. 2012/2013."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh :

Sri Rukmana Sari 409321053

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

Sri Rukmana Sari dilahirkan di Kecamatan, Sipirok, Kab. Tapanuli Selatan

pada tanggal 16 Juni 1991. Ayah bernama Misdi dan Ibu bernama Rahmawati

Ritonga merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Pada tahun 1997,

penulis masuk SD Negeri No. 142789 Kec. Sipirok, dan lulus pada tahun 2003.

Pada tahun 2003, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Sipirok dan lulus

pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1

Sipirok dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis diterima di

Universitas Negeri Medan Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Fisika,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Kegiatan intrakurikuler yang

pernah di ikuti UKMI (Unit Kegiatan Mahasiswa Islam) Ar-Rahman Unimed,

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan berkah-Nya yang memberikan kekuatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 16 Medan T.P. 2012/2013. Adapun skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

(5)

S.Pd selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan membimbing penulis selama penelitian dan para guru serta staf administrasi yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis selama melakukan penelitian.

Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta yang terus memberikan motovasi dan do’a serta kasih sayang yang tak pernah henti,adik - adik tersayang ( Dewi Karlina, Ahmad Riduan, Baharuddin), serta sanak keluarga yang senantiasa memberikan motivasi dan do’a yang tulus kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED hingga selesainya skripsi ini. Dan tak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada sahabat-sahabat penulis : Sri Ulina, Lia Safitri, Ulina Marito, Miftahul Husna, Arizqa Ferina, Rida Sari, Rizqa Hazmi (terima kasih banyak sahabatku), dan rekan seperjuangan Fisika Eks’ 09 serta teman-teman kos mak junet: Ira, Fatimah, Fitri, Annisa serta sahabat-sahabat di UKMI Ar-Rahman Unimed yang terus memberikan semangat dan motivasi serta sahabat lainnya yang tak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini. Namun penulis menyadari, masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik konstruktif dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juli 2013

Penulis,

Sri Rukmana Sari

(6)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK

LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 16 MEDAN

T.P. 2012/2013

Sri Rukmana Sari (409321053)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Inquiry terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan T.P. 2012/2013 dan mengetahui aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran inquiry.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimendengan desain penelitian two group pre-test dan post-test. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Semester II SMA Negeri 16 Medan yang berjumlah 296 siswa yang terdiri dari delapan kelas. Sampel penelitian ini diambil dua kelas yaitu kelas X3 (sebagai kelas eksperimen) dan kelas X4 (sebagai kelas kontrol) yang masing-masing berjumlah 35 orang yang ditentukan dengan cara Cluster Random Sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah 20 soal dan lembar observasi aktivitas. Uji hipotesis menggunakan t satu pihak.

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel ix

Daftar Gambar x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 6

1.7. Defenisi Operasional 6

BAB II LANDASAN TEORI 7

2.1. Kerangka Teoritis 7

2.1.1. Pengertian Belajar 7

2.1.2. Pengertian Mengajar 8

2.1.3. Pengertian Hasil Belajar 8

2.1.3.1. Ranah Kognitif 9

2.1.3.2 . Ranah Afektif 9

2.1.3.3. Ranah Psikomotorik 10

2.1.4. Aktifitas Belajar 11

2.1.5. Model Pembelajaran Inquiry 12

2.1.5.1. Pengertian Model Pembelajaran 12

(8)

2.1.5.3. Proses kegiatan Pembelajaran Inquiry 14

2.1.5.4. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Inquiry 18

2.1.6. Pembelajaran Konvensional 19

2.1.7. Materi Pembelajaran Listrik Dinamis 22

2.1.7.1. Pengertian Arus Listrik 22

2.1.7.2. Beda Potensial atau Tegangan Listrik (V) 23

2.1.7.3. Hukum Ohm 23

2.1.7.4. Rangkaian Listrik 25

2.1.7.4.1. Rangkaian Hambatan Seri 25

2.1.7.4.2. Rangkaian Hambatan Pararel 26

2.1.7.5. Alat Ukur Listrik 27

2.1.7.6. Cara Pemasangan Alat Ukur 29

2.1.8. Penelitian Yang Relevan 30

2.2. Kerangka Konseptual 31

2.3. Hipotesis 31

BAB III METODE PENELITIAN 32

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 32

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 32

3.3. Variabel Penelitian 32

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 32

3.4.1. Jenis Penelitian 32

3.4.2. Desain Penelitian 33

3.5. Prosedur Penelitian 33

3.6. Instrumen Penelitian 34

3.6.1. Tes Hasil Belajar 35

3.6.2. Observasi 35

(9)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41

4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 41

4.1.1. Data Pretes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 41

4.1.2. Pengujian Analisa Data 42

4.1.2.1. Uji Normalitas Data Pretes 42

4.1.2.2. Uji Normalitas Data Pretes dan Uji Beda Kemampuan Awal

Siswa (Uji t Dua Pihak) 43

4.1.3. Data Postest Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 44

4.1.3.1. Uji Normalitas Data Postes 45

4.1.3.2. Uji Homogenitas Data Postes dan Uji t Satu Pihak 46

4.1.3.3. Uji Hipotesis Penelitian (Uji t Satu Pihak) 46

4.1.4. Observasi 47

4.2. Pembahasan 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 50

5.1. Kesimpulan 50

5.2. Saran 50

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Tahap Pembelajaran Inquiry 18

Tabel 2.2 langkah – langkah Model Pembelajaran Konvensional 21

Table 3.1. Desain Penelitian Two Group,Pretes,Postes Desain 33

Tabel 3.2. Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar 35

Tabel 4.1 Data nilai pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 41

Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol 43

Tabel 4.3 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Pretes 43

Tabel 4.4 Ringkasan Perhitungan Uji t Pretes 43

Tabel 4.5 Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 44

Tabel 4.6 Uji Normalitas Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol 45

Tabel 4.7 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Postes 46

Tabel 4.8 Ringkasan Perhitungan Uji t Postes 46

Tabel 4.9 Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Proses Inquiry 15

Gambar 2.2. Segmen dari sebuah kawat penghantar 22

Gambar 2.3. Simbol Resistor 24

Gambar 2.4. Resistor 24

Gambar 2.5. Hambatan tersusun seri dan hambatan penggantinya 26

Gambar 2.6. Hambatan tersusun pararel dan hambatan penggantinya 26

Gambar 2.7. Rangkaian listrik sederhana, beserta skemanya 27

Gambar 2.8. Memasang amperemeter secara seri pada sebuah

rangkaian sederhana 28

Gambar 2.9. Pembacaan amperemeter 28

Gambar 2.10. Cara memakai voltmeter 29

Gambar 2.11. Pembacaan voltmeter 29

Gambar 2.12. Pemasangan voltmeter dan amperemeter 30

Gambar 4.1. Diagram Batang Data Pretest Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol 42

Gambar 4.2. Diagram Batang Data Postest Kelas Eksperimen dan

KelasKontrol 45 Gambar 4.3. Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa di Kelas

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Keberhasilan suatu negara sangat dipengaruhi oleh kualitas pendidikan di

negara tersebut. Semakin tinggi kualitas pendidikan suatu negara maka

pembangunan di negara tersebut semakin maju. Bidang pendidikan memegang

peranan yang sangat strategis karena merupakan suatu wahana untuk menciptakan

kualitas sumber daya manusia.

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau

perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan

dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan

pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan

masa depan (Trianto, 2011:1)

Namun, kenyataannya kualitas pendidikan Indonesia dianggap oleh

banyak kalangan masih rendah. Hal ini bisa dilihat dari beberapa indikator,.

Pertama, lulusan dari sekolah atau perguruan tinggi yang belum siap memasuki

dunia kerja karena minimnya kompetensi yang dimiliki. Kedua, peringkat Human

Developmant Indeks Indonesia yang masih rendah. Ketiga, laporan International

Educational Achievement bahwa kemampuan membaca siswa SD Indonesia

berada diurutan 38 dari 39 negara yang di survei. Keempat mutu akademik antar

bangsa melalui Progamme for International Student Assesment 2003

menunjukkan bahwa dari 41 negara yang di survei untuk bidang IPA, Indonesia

menempati peringkat ke-38 (Kunandar, 2007:47).

Dari hasil wawancara dengan Bapak B.Purba, guru bidang studi fisika di

SMA N 16 Medan pada tanggal 25 Januari 2013 mengatakan bahwa jika siswa

diajarkan secara teori dengan menggunakan model pembelajaran konvensional,

maka minat siswa terhadap fisika sangat kurang dalam mengembangkan

kreatifitas, sedangkan jika membawa media atau alat peraga akan muncul minat

(13)

jarang membawa media dan alat peraga dan kurangnya fasilitas sekolah yang

mendukung proses pembelajaran. Model pembelajaran yang digunakan di dalam

kelas kurang bervariasi dengan menggunakan model konvensional, dengan

metode ceramah, mengerjakan soal, diskusi, serta tanya jawab. Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) di sekolah tersebut untuk mata pelajaran fisika

adalah 65. Beliau mengatakan bahwa nilai rata-rata siswa masih belum optimal,

dan pada saat dilaksanakan ujian semester, masih banyak siswa yang remedial

untuk beberapa materi pada pelajaran fisika.

Dari hasil observasi penulis yang dilaksanakan pada tanggal 25 Januari

2013, angket yang disebarkan kepada 35 orang siswa SMA Negeri 16 Medan

Kelas X Semester II (25 orang siswa) berpendapat fisika adalah pelajaran yang

sulit dipahami, kurang menarik, dan membosankan, (6 orang siswa) berpendapat

fisika biasa – biasa saja, dan hanya (4 orang siswa) yang berpendapat fisika

menyenangkan dan mudah dimengerti dan fisika menempati posisi ke dua setelah

matematika sebagai pelajaran yang paling tidak disukai oleh siswa. Agar siswa

dapat aktif dalam pembelajaran diupayakan untuk memberdayakan pembelajaran

yang berpusat pada siswa dengan menggunakan model pembelajaran.

Digunakannya model pembelajaran agar tercipta aktivitas siswa yang mampu

mendukung siswa menjadi lebih aktif dan guru hanya berperan sebagai fasilitator

yang mampu memfasilitasi aktivitas siswa.

Dari uraian di atas, jelaslah bahwa model atau metode pembelajaran

mempengaruhi suasana dan hasil belajar siswa. Penulis juga menemukan bahwa

metode pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi. Padahal diketahui,

penggunaan metode yang bervariasi sangatlah diperlukan dalam meningkatkan

hasil proses pembelajaran. Guru yang mengajar dengan model pembelajaran yang

kurang menarik dapat menyebabkan siswa menjadi bosan, pasif, dan tidak kreatif.

Oleh karena itu guru dituntut untuk menggunakan model pembelajaran yang

disesuaikan dengan kondisi dan situasi belajar agar tujuan akhir belajar dapat

tercapai.

Dari beberapa masalah di atas, salah satu model pembelajaran yang dapat

(14)

menerapkan model pembelajaran inquiry. Menurut Gulo(dalam Trianto: 2010 :

166), model pembelajaran inquiry adalah suatu rangkian kegiatan belajar yang

melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan

menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga dapat merumuskan

sendiri penemuannya dengan percaya diri. Sasaran utama dari kegiatan

pembelajaraninquiry adalah (1) keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses

kegiatan pembelajaran; (2) keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada

tujuan pembelajaran; dan (3) mengembangkan sikap percaya pada diri siswa

tentang apa yang ditemukan dalam prosesinquiry.

Melalui model pembelajaran ini siswa diharapkan aktif dalam proses

pembelajaran, mengajukan pertanyaan mengapa sesuatu terjadi kemudian mencari

dan mengumpulkan serta memproses data secara logis untuk selanjutnya

mengembangkan strategi intelektual yang dapat digunakan untuk dapat

menemukan jawaban atas pertanyaan mengapa sesuatu terjadi. Inquirydimulai

dengan menyajikan kasus yang memerlukan jawaban siswa. Siswa – siswa yang

menghadapi situasi tersebut akan termotivasi menemukan jawaban masalah

tersebut. Guru dapat menggunakan kesempatan ini untuk mengajarkan prosedur

pengkajian sesuai dengan langkah- langkah pembelajaraninquiryagar siswa dapat

menemukan jawaban atas pertanyaan mengapa sesuatu itu terjadi.

Penggunaan model pembelajaran inquiry ternyata mampu meningkatkan

hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, Simanjuntak

(2011) dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Hasil

Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu dan Kalor Di Kelas X Semester II SMA

Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2010/2011” menunjukkan adanya pengaruh model

pembelajaran Inquiry terhadap hasil belajar siswa. Dari hasil belajar yang

diperolah nilai rata – rata pretes 43,25 dan setelah diberi perlakuan yaitu model

pembelajaran inquiry maka hasil belajar siswa meningkat dengan nilai rata-rata

70,25. Dari hasil penelitian tersebut terdapat peningkatan hasil belajar dengan

penerapan inquiry. Adapun kelemahan dari penelitian ini adalah kurang mampu

membuat pengalokasian materi pada setiap tahapan Rencana Pelaksanan

(15)

mengalami kesulitan dalam pembagian kelompok dan membimbing siswa pada

saat dilakukan percobaan sehingga penggunaan waktu jadi kurang efektif.

Sehingga untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti dalam

penelitian ini terlebih dahulu mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) dan penggunaan LKS sebaik mungkin dan membagi siswa kedalam

kelompok dengan kombinasi yang bervariasi serta memberikan bimbingan

kepada masing-masing kelompok dalam melakukan percobaan. Sehingga materi

pelajaran yang disampaikan membuat siswa lebih tergugah untuk mengetahui

kenapa sesuatu itu bisa terjadi.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti akan melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Terhadap

Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Di Kelas X Semester

II SMA Negeri 16 Medan T.P. 2012/2013.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka

dapat diidentifikasi masalah yang terjadi yaitu :

1. Guru belum maksimal dalam melibatkan siswa secara aktif selama

kegiatan belajar mengajar.

2. Hasil belajar siswa untuk pelajaran fisika masih rendah.

3. Model dan metode pembelajaran yang kurang bervariasi.

1.3. Batasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih jelas dan terarah, maka perlu

adanya batasan masalah. Dengan melihat banyaknya faktor yang mempengaruhi

hasil belajar siswa maka masalah penelitian ini dibatasi pada :

1. Model pembelajaran dalam penelitian ini adalah model pembelajaran

(16)

2. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas X semester II SMA Negeri

16 Medan T.P. 2012/2013.

3. Materi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Listrik Dinamis.

1.4. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah aktivitas belajar siswa yang diajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran Inquiry pada materi pokok Listrik

Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan T.P. 2012/2013 ?

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan

model pembelajaran Inquirypada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X

semester II SMA Negeri 16 Medan T.P. 2012/2013 ?

3. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model

pembelajaran konvensional pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X

semester II SMA Negeri 16 Medan T.P. 2012/2013 ?

4. Adakah pengaruh model pembelajaran Inquiry terhadap hasil belajar

siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA

Negeri 16 Medan T.P. 2012/2013 ?

1.5. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka tujuan yang akan dicapai

dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa yang diajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran Inquiry pada materi pokok Listrik

Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan T.P. 2012/2013

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran

Inquiry pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA

Negeri 16 Medan T.P 2012/2013.

3. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menerapkan model

pembelajaran Konvensional pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X

(17)

4. Untuk mengetahui ada pengaruh model pembelajaran Inquiry terhadap

hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester

II SMA Negeri 16 Medan T.P 2012/2013.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan informasi hasil belajar siswa menggunakan model

pembelajaran inquiry pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X

semester II SMA Negeri 16 Medan T.P. 2012/2013.

2. Sebagai bahan alternatif pemilihan model pembelajaran.

1.7. Defenisi Operasional

1. Model pembelajaran inquiry adalah model pembelajaran yang dirancang

untuk membawa siswa secara langsung ke dalam proses ilmiah melalui

latihan – latihan yang dapat memadatkan proses ilmiah tersebut ke dalam

periode waktu yang relatif singkat yang bertujuan dalam membantu siswa

dalam meningkatkan pemahaman sains, produktif dalam berpikir kreatif,

dan siswa menjadi terampil dalam memperoleh dan memahami suatu

informasi.

2. Model Pembelajaran konvensional yang dimaksud secara umum adalah

pembelajaran dengan menggunakan metode yang biasa dilakukan oleh

guru yaitu memberi materi melalui ceramah, latihan soal kemudian

(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh dan analisa data serta

pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran inquiry pada materi pokok listrik

dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan T.P. 2012/2013

adalah meningkat dan diperoleh rata-rata skor aktivitas belajar siswa pada

ketiga pertemuan mencapai 68,3 dengan kategori aktif.

2. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang diberi

perlakuan dengan model pembelajaran inquiry pada materi pokok listrik

dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan T.P. 2012/2013

adalah 67,86.

3. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang menggunakan

model pembelajaran konvensional pada materi pokok listrik dinamis di

kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan T.P. 2012/2013 adalah 63,29.

4. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh bahwa thitung =2,07, ttabel =

1,67 (thitung < ttabel) artinya Ha diterima yakni ada perbedaan hasil belajar

siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran inquiry pada materi

pokok listrik dinamis di kelas X Semester II SMA Negeri 16 Medan T.P.

2012/2013.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti

mempunyai beberapa saran, yaitu :

1. Bagi guru bidang studi fisika di SMA Negeri 16 Medan agar berkenan

(19)

kegiatan pembelajaran sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan

aktifitas dan hasil belajar siswa.

2. Bagi para peneliti selanjutnya yang ingin menerapkan model pembelajaran

inquirydalam kegiatan belajar mengajar hendaknya melakukan pembagian

kelompok dengan kombinasi kemampuan siswa yang bervariasi.

3. Bagi para peneliti yang ingin menerapkan model pembelajaran inquiry

dalam penelitian sebaiknya memberikan batasan waktu persentase bagi

masing-masing kelompok dalam melakukan percobaan dan menyajikan

hasil diskusinya.

4. Setelah melakukan penelitian, siswa masih belum terbiasa untuk mengatur

posisi pembagian kelompok ketika akan melakukan percobaan, maka

disarankan bagi maupun peneliti lanjut yang ingin melakukan penelitian

yang sama sebaiknya membantu siswa mengatur posisi setiap kelompok

Referensi

Dokumen terkait

Hipotesis yang diajukan peneliti adalah ada hubungan positif antara persepsi terhadap kualitas komunikasi ayah dalam keluarga dengan konsep diri pada remaja. Semakin positif

[r]

1 Menampilkan data secara detail dari baris data yang dipilih pada halaman lokasi atau hasil pencarian Halaman lokasi Pengguna meng-klik link ‘View’ Menampilkan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) pemakaian diksi dalam novel Perempuan Rumah Kenangan karya M Aan Mansyur; (2) wujud pencitraan dalam novel

[r]

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya..

[r]

Akan tetapi, informasi pada situs OGSA-DAI sebagai acuan utama penulis tidak diberikan secara detil dalam hal pustaka yang terkait dengan sistem operasi dan paket GT yang