DAMPAK PENGGUNAAN LIVE MUSIC DALAM MENGIRINGI
TARI PADA PAGELARAN SENI DAN BUDAYA
SE-KABUPATEN SAMOSIR (STUDI KASUS:
SANGGAR SENI SIBUNGA JAMBU)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
SANTRI ADELINA SIMBOLON
NIM 071222510069
JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI (FBS)
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
SANTRI ADELINA SIMBOLON, 071222510069. Dampak Penggunaan Live Music Dalam Mengiringi Tari Pada Pagelaran Seni Dan Budaya Se- Kabupaten Samosir (Studi Kasus: Sanggar Seni Sibunga Jambu)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak penggunaan live music dalam mengiringi tari pada Pagelaran Seni dan Budaya se- Kabupaten Samosir (studi kasus: sanggar seni sibunga jambu) penyajian live music dalam mengiringi tari, proses latihan sanggar seni Sibunga Jambu, kendala yang dihadapi sanggar seni Sibunga Jambu selama latihan dan upaya untuk mengatasi kendala yang dihadapi selama proses latihan.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta yang terlibat dalam pagelaran seni dan budaya se- Kabupaten Samosir. Sampel pada penelitian ini anggota sanggar seni sibunga jambu dan orang pemusik yang disiapkan oleh paniti sehingga berjumlah 14 orang.
Untuk melengkapi data-data dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi lapangan, wawancara, dan dokumentasi audiovisual, dan studi kepustakaan. Penelitian ini dilakukan di Pangururan Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara.
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati dan ucapan syukur penulis persembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus, Holy Mary, dan Keluarga yang telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi dengan judul ”Dampak Penggunaan Live Music Dalam
Mengiringi Tari Pada Pagelaran Seni Dan Budaya Se- Kabupaten Samosir (Studi
Kasus: Sanggar Senbi Sibunga Jambu)”.
Skripsi ini merupakan hasil pemikiran penulis secara ilmiah yang dibangun berdasarkan teori-teori penelitian di lapangan. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Dalam proses penelitian skripsi, banyak pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu dengan sepenuh hati penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof Dr.Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas
Negeri Medan, beserta jajarannya.
2. Ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan, beserta stafnya.
3. Ibu Dra. Tuti Rahayu, M.Si selaku Ketua Jurusan Sendratasik yang
memberikan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Bapak Panji Suroso, S.Pd., M.Si selaku Ketua Prodi Seni Musik yang
juga telah banyak membantu dan memberikan motivasi kepada penulis
dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Ibu Dra. Theodora Sinaga, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah penulis anggap sebagai orangtua sendiri, yang banyak membantu dan memberikan masukan, arahan, bimbingan, doa, serta motivasi yang
luar biasa kepadapenulis agar dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Ibu Nurwani, S.S.T., M.Hum selaku Dosen pembimbing Akademik
penulis yang telah banyak memberikan nasehat dan bimbingan selama perkuliahan.
7. Seluruh Dosen Sendratasik selaku sumber ilmu bagi penulis dari semester
awal hingga penghujung. Terkhusus kepada Bapak Lamhot Basani Sihombing, M.Pd yang juga memberikan doa, bantuan kritik dan saran serta pengalaman yang berharga kepada penulis sejak tahun 2007-2013.
8. Teristimewa skripsi ini penulis persembahkan untuk kedua orang tuaku
9. Buat Abang dan adik-adik penulis Sunarto Jackson Fey Simbolon, S.Pd, serta adik-adikku Rulisken Simbolon, A.Md, Naga Timbul TP Simbolon, Cilvya Cindy Christiani Simbolon, Pemil Sonia Memorina Simbolon terimakasih atas dukungan doa dan semangat yang selalu diberikan kepada penulis.
10. Kepada Ibu Marlita Simbolon, S.Pd selaku narasumber dan pemilik
sanggar seni Sibunga Jambu terimakasih atas seluruh bantuan yang telah diberikan kepada penulis untuk melengkapi keperluan penyusunan skripsi ini.
11. Terimakasih buat sahabat-sahabat terbaikku, Olivia Dwi Pebriani Sirait
S.Pd, terimakasih, sudah membantu dalam segi materi, motivasi, dukungan dan doa yang tulus untuk aku. Clara Julieta Lumbantoruan S.Pd terimakasih untuk semua bantuanmu selama ini, dukungan, motivasi. Laura Maryeta Simatupang, S.Pd, Veri Christiani Gulo, terimakasih sudah membantu, kepada Irene Sembiring, terimakasih untuk memeotivasi penulis.
12. Untuk Danni Ivanno Ritonga, M.Pd, Pahala Silalahi, Marin, Lidianto,
Rizky Situmeang, Ery Yohanes Saragih, Lilian Sinaga, Hans Roynov Sitompul, Elia Girsang, terimakasih sudah banyak membantu.
13. Buat KMK St. Martinus UNIMED, makasih semuanya, buat bantuan, dan
sudah memberikan penulis tempat untuk berkarya.
14. Thanks for beloved Maheswaran Kasinathan. Thanks for giving me
support, motivation, help. Thank you for love that u give to me sincerely. Semoga Tuhan memberikan berkat yang melimpah kepada seluruh pihak yang telah memberikan bantuan, baik moral maupun materil kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi peneliti lain maupun pembaca dalam usaha peningkatan mutu pendidikan dan kebudayaan, khususnya di bidang seni musik sekolah di masa yang akan datang.
Medan, Maret 2013 Penulis,
i
ii
BAB IV HASIL PENELITIAN ...
A. Keberadaan Sanggar Seni Sibunga Jambu ... 37
B. Pagelaran Seni dan Budaya Kabupaten Samosir ... 38
C. Proses Latihan Sanggar Seni Sibunga Jambu ... 40
1. Tahap Latihan... 40
2. Tahap Latihan Sanggar Seni Sibunga Jambu dalam Rangka Pagelaran Seni dan Budaya Kabupaten Samosir... 41
D. Penyajian live music dalam Mengiringi tor-tor saoan... 44
E. Dampak Penggunaan Live Music Dalam Mengiringi Tari... 58
F. Kendala yang Dihadapi Sanggar Seni Sibunga Jambu Selama Latihan dan Cara Mengatasinya... 60
BAB V PENUTUP ...
A. Kesimpulan ... 64B. Saran ... 65
DAFTAR PUSTAKA ... 66
iii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 4.1 Letak kota Pangururan ... 38
Gambar 4.2 Panggung Pagelaran Seni dan Budaya Kab. Samosir ... 40
Gambar 4.3 Penari latihan menggunakan cawan ... 43
Gambar 4.4 Pemusik dari sanggar seni Sibunga Jambu ... 44
Gambar 4.5 Taganing ... 46
Gambar 4.6 Penari bersiap memasuki panggung ... 48
Gambar 4.7 Penari memasuki pentas ... 49
Gambar 4.8 Pagelaran Seni dan Budaya Kabupaten Samosir... 50
Gambar 4.9 Pagelaran Seni dan Budaya Kabupaten Samosir... 51
Gambar 4.10 Pola Gerakan Tor-tor Saoan ... 52
Gambar 4.11 Tor-tor saoan. ... 54
Gambar 4.12 Membentuk Rotasi ... 55
Gambar 4.13 Penari membentuk barisan ... 56
Gambar 4.13 Marembas ... 57
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Nama Peserta... 68
Lampiran 2. Dokumentasi Penelitian... 69
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar BelakangSeni tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia, sebab selalu hadir
dan berkembang di tengah-tengah kehidupan manusia itu sendiri. Seni
berkembang dari perasaan manusia, seperti marah, benci, kecewa, cinta, kagum
dan perasaan kita yang lainnya yang dapat dituangkan dalam bentuk karya seni,
kedalam bentuk suara, gerak, kata-kata. Hasil karya seni dapat dinikmati oleh
siapa saja.
Musik adalah sebuah bentuk medium suara, yang terdiri dari unsur- unsur
umum musik yang meliputi pitch, dinamika, kualitas sonik dari timbre dan
tekstur. Dimana pitch merupakan tinggi rendah relatif yang terdengar dari suatu
bunyi. Kata musik berasal dari bahasa Yunani yaitu mousike. Musik sudah ada
sejak manusia mengenal peradaban. Setiap budaya di dunia ini memiliki musik
yang khusus diperdengarkan atau dimainkan berdasarkan peristiwa-peristiwa
bersejarah dalam perjalanan hidup anggota masyarakat.
Musik secara khusus mempunyai peran pada masyarakat secara luas, baik
sebagai hiburan, pertunjukan, kebutuhan religi, dan kebutuhan lainnya. Musik
tidak hanya bisa diperdengarkan atau dimainkan, tetapi juga bisa dipertontonkan
secara langsung dihadapan para penonton. Hal tersebut dikenal dengan istilah live
music.Live musicadalah cara terbaik untuk menyajikan musik sebagai pengiring
tarian. Indonesia sudah mengenal live music sejak dulu dan live music selalu
2
penggunaan musik ini tidak selamanya menjadi pilihan utama dalam menampilkan musik
sebagai pengiring tarian. Terlebih beberapa tahun belakangan seiring perkembangan zaman
dalam penggunaanya live music sudah digantikan oleh penggunaan oleh minus one yang
dapat dioperasikan melalui media komputer saja. seperti pada mengiringi anggota tim sorak
(cheerleader) yang menggunakan kasetatau DVD player yang mana ini termasuk penggunaan
minus one.Sehingga penggunaannya lebih praktis jika dibandingkan dengan penggunaan
musik secara live. Demikian halnya dengan acara-acara musik yang bertema budaya yang
pada saat ini lebih banyak menggunakan cara minus one dari pada live music.
Namun, masih ada sekelompok masyarakat yang kuat mempercayai, melaksanakan
dan melestarikan seni budaya tersebut. Ini bisa dilihat dari banyaknya berdiri
komunitas-komunitas yang menggalakkan kembali budaya leluhur yang terancam punah. Salah satu
contoh komunitas yang tetap berusaha untuk melestarikan budaya leluhur adalah sanggar
seni. Sanggar seni merupakan sebuah lembaga pendidikan informal yang bergerak dibidang
bakat dan kreatifitas seni seseorang. Berdirinya sangar seni-sanggar seni saat ini sangat
membantu untuk hal ini. Sanggar seni ini dikhususkan bagi para remaja yang ingin
mengembangkan bakat yang dimiliki. Anggota-anggotanya dilatih dan dipersiapkan untuk
berbagai acara baik komersial ataupun hanya sebagai hiburan semata. Tidak jarang sanggar
seni-sanggar seni mengajarkan/membina lebih dari satu cabang seni. Misalnya ada sanggar
seni yang mengajarkan seni musik dan tari, seni musik dan rupa, musik dan drama teater dan
sebagainya.
Musik memegang peranan yang penting untuk melengkapi dan menyempurnakan
cabang kesenian yang lainnya, seperti musik sebagai iringan tari. Seperti yang dilakukan oleh
sanggar seni Sibunga Jambu. Sanggar seni ini tidak hanya dikhususkan untuk musik saja,
tetapi memadukan antara musik dan tari. Tari akan lebih hidup bila ada iringan musik. Musik
3
disesuaikan dengan bentuk irama dalam gerak dan tema dalam tari. Walau musik berfungsi
hanya sebagai pengiring atau membantu dalam menguatkan ekspresi (penjiwaan) dalam
karya tari, tidak berarti keberadaannya tidak penting. Karena dalam prakteknya perpaduan
antara musik dan tari adalah suatu kesatuan yang utuh dan merupakan dua elemen yang
saling berhubungan satu sama lain, sehingga pada pementasan hasil karya tari, selalu ada
musik yang mengiringinya.
Tari merupakan salah satu cabang seni dimana media ungkap yang digunakan adalah
tubuh. Tari mendapat perhatian besar dimasyarakat. Tari merupakan alat ekspresi manusia
sebagai media universal yang dapat dinikmati siapa saja dan kapan saja. Tari diungkapkan
melalui gerakan tubuh yang diperhalus secara estetika. Musik dalam mengiringi tari berfungsi
untuk membantu mempertegas irama tarian, memberikan ilustrasi atau gambaran suasana
hati, membantu mempertegas ekspresi gerakan dan memberi semangat kepada penari dengan
tariannya. Musik juga dapat membantu mengingatkan penari ketika penari tiba-tiba lupa
dengan gerakan tarinya, dengan musik, penari juga bisa melahirkan improvisasi.
Musik dan tari harus memiliki dinamika agar tidak memberikan kesan yang monoton
dan memiliki sentuhan-sentuhan emosi terhadap penontonnya. Secara langsung atau tidak,
seorang penata tari bertanggung jawab terhadap musik pengiring tarinya. Oleh sebab itu, ia
perlu mengetahui dan memahami elemen-elemen musik seperti ritme, melodi, harmoni dan
bentuk untuk kesesuaian dengan tari yang digarapnya.
Dewasa ini, dengan semakin banyaknya produksi musik-musik rekaman, baik dalam
kaset, DVD, CD, VCD maupun MP3, memberikan kemungkinan kepada penata tari untuk
memilih iringan dari bentuk musik yang sudah ada.Penggunaan kaset atau media pemutar
musik lainnya memanglah tidak buruk. Hal ini memang dapat dilakukan tetapi kelemahan
musik-musik rekaman semacam ini seringkali tidak dibuat khusus sebagai iringan tari. Jika
4
dapat dipadatkan, tanpa harus merusak bentuk dan struktur musiknya. Akan tetapi ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam hal ini yang bisa mempengaruhi penampilan
tarian tersebut.
Perpaduan antara musik dan tari secra live (langsung) dapat dilihat pada suatu acara
pagelaran seni. Sebagai contoh, pagelaran seni dan budaya yang akan diadakan di Kabupaten
Samosir. Pagelaran Seni dan Budaya se- Kabupaten Samosir adalah sebuah kegiatan
pertunjukan seni dan budaya Batak Toba yang ada di Kabupaten Samosir. Program atau
kegiatan ini diadakan setiap tahunnya. Pagelaran ini menggelar pertunjukan tari dan musik.
Beberapa dari tarian yang akan dipertunjukkan merupakan drama tari. Karena tidak
memungkinkan untuk menggunakan musik yang sudah terekam, maka dari itu sanggar seni
Sibunga Jambu memilih untuk menggunakan live music dalam mengringi tarian yang akan
mereka tampilkan yaitu dan tor-tor saoan.
Berdasarkan hal ini, untuk mengetahui bagaimana dampak penggunaan live music
dalam mengiringi tarian, mengapa semakin sedikit yang menggunakan live music sebagai
pengiring tarian, dan khususnya dalam mempertahankan hasil gerakan dan karya tari yang
indah dalam sebuah pementasan seni, maka dari uraian diatas hal tersebut adalah hal yang
menarik dan unik bagi penulis untuk dijadikan bahan penelitian. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini, penulis memilih judul “Dampak Penggunaan Live Music Dalam
Mengiringi Tari Pada Pagelaran Seni Dan Budaya Se- Kabupaten Samosir (Studi
Kasus: Sanggar Seni Sibunga Jambu)”.
B. Identifikasi Masalah
Dari uraian yang terdapat dalam latar belakang, menimbulkan beberapa masalah yang
perlu diidentifikasi. Maka penulis menyimpulkan identifikasi masalah sebagai berikut :
5
2. Bagaimana proses latihan sanggar seni Sibunga Jambu dalam memadukan musik dan
gerakan tarian?
3. Bagaimana bentuk penyajian live music dalam mengiringi tari di sanggar seni Sibunga
Jambu pada pagelaran seni dan budaya se- kabupaten Samosir?
4. Bagaimana dampak penggunaan live music dalam mengiringi tari pada pagelaran seni
dan budaya se- Kabupaten Samosir 2012 studi kasus sanggar seni Sibunga Jambu?
5. Bagaimana kendala yang dihadapi sanggar seni Sibunga Jambu selama latihan untuk
Pagelaran Seni dan Budaya se- Kabupaten Samosir?
6. Bagaimana istilah- istilah musik dalam live music?
C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya cakupan-cakupan masalah dan untuk mempersingkat cakupan,
keterbatasan waktu, dana, kemampuan, maka penulismembatasi masalah yang akan diteliti,
sesuai dengan pendapat Machfoedz (2008 : 34) yang mengatakan bahwa, ”Masalah yang
akan dipecahkan amat banyak, tinggal peneliti memilah-milah dan memilih mana yang ingin
dipecahkan, serta merumuskannya. Itulah sebabnya perlu adanya pembatasan masalah
(limitation)”.
Berdasarkan pendapat tersebut, penulis membatasi masalah yang akan diteliti sebagai
berikut :
1. Bagaimana keberadaan sanggar seni Sibunga Jambu?
2. Bagaimana proses latihan sanggar seni Sibunga Jambu dalam memadukan musik dan
gerakan tari?
3. Bagaimanakah bentuk penyajian live music dalam mengiringi tari di sanggar seni
sibunga jambu pada pagelaran seni dan budaya se- kabupaten Samosir?
4.Bagaimana dampak penggunaan live music dalam mengiringi tari pada pagelaran seni
6
5. Apa saja kendala yang dihadapi sanggar seni Sibunga Jambu selama proses latihan
untuk Pagelaran Seni dan Budaya se-Kabupaten Samosir.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan suatu titik fokus dari sebuah penelitian yang hendak
dilakukan, mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban
pertanyaan, maka dari itu perlu dirumuskan dengan baik, sehingga dapat mendukung untuk
menemukan jawaban. Berdasarkan pendapat tersebut serta uraian yang terdapat pada latar
belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka permasalahan dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : ”Bagaimana Dampak Penggunaan Live
Music Dalam Mengiringi Tari Pada Pagelaran Seni Dan Budaya Se- Kabupaten Samosir
(Studi Kasus: Sanggar Seni Sibunga Jambu)?”
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian. Tanpa
adanya tujuan yang jelas, maka arah kegiatan yang dilakukan tidak terarah karena tidak tahu
apa yang akan dicapai dalam kegiatan tersebut. Maka dapat disimpulkan bahwa suatu
kegiatan yang memiliki tujuan yang jelas akan mampu memecahkan
permasalahan-permasalahan yang timbul dalam penelitian. Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan
penelitian ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui keberadaan sanggar seni Sibunga Jambu.
2. Untuk mengetahuiproses latihan sanggar seni Sibunga Jambu dalam memadukan musik
dan gerakan tari.
3. Untuk mengetahui bentuk penyajian live music dalam mengiringi tari di sanggar seni
7
4. Untuk mengetahui dampak penggunaan live music dalam mengiringi tari pada
pagelaran seni dan budaya se- kabupaten Samosir studi kasus sanggar seni Sibunga
Jambu.
5. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi sanggar seni Sibunga Jambu selama proses
latihan untuk pagelaran Seni dan Budaya se- Kabupaten Samosir.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan kegunaan dari penelitian yang dapat dijadikan sumber
informasi dalam mengembangkan kegiatan penelitian selanjutnya.
Beberapa manfaat penelitian yang diambil dari kegiatan penelitian ini, yaitu :
1. Bahan informasi kepada masyarakat atau lembaga yang memerlukan informasi tentang
live music dalam penggunaannya sebagai pengiring tarian.
2. Menambah wawasan penulis dalam menuangkan gagasan maupun ide ke dalam suatu
karya tulis
3. Sebagai bahan acuan, referensi atau perbandingan bagi penulis berikutnya yang berniat
melakukan penelitian
4. Sebagai salah satu syarat untuk meyelesaikan tugas akhir peneliti
5. Menambah sumber kajian bagi kepustakaan Seni Musik Unimed
6. Sebagai bahan masukan bagi penulis, yang bermaksud mengadakan penelitian pada
permasalahan yang sama atau berhubungan dengan permasalahan yang akan atau sedang
ditelitinya.
7. Sebagai bahan referensi dan motivasi untuk sanngar seni yang lain agar lebih
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat
disimpulkan:
1. Sanggar seni Sibunga Jambu adalah salah satu sanggar seni yang
terdapat di kota Pangururan Kabupaten Samosir Pronvinsi Sumatera
Utara yang menjadi sarana bagi para remaja untuk menyalurkan bakat
tari dan musik. Sanggar seni Sibunga Jambu sebelumnya hanya
beranggotakan siswa/i SMA Negeri 1 Pangururan yang kemudian
terbuka untuk masyrakat umum khususnya para remaja yang ingin
mengembangkan bakat dan kemampuannya.
2. Pagelaran Seni dan Budaya se- Kabupaten Samosir adalah sebuah
upaya yang diadakan untuk melestarikan budaya Batak Toba dengan
menjalin kerjasama antara seniman-seniman yang ada di wilayah
Samosir dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
3. Penggunaan live music dalam mengiringi tari pada Pagelaran Seni dan
Budaya se- Kabupaten Samosir sangatlah berdampak. Baik terhadap
penari, hasil pemusik dan penonton yang secara tidak langsung juga
berdampak terhadap hasil tarian.
4. Tari yang dibawakan oleh sanggar seni Sibunga Jambu pada saat
Pagelaran Seni dan Budaya se- Kabupaten Samosir adalah tor-tor
5. dibawakan pada acara atau perlombaan-perlombaan yang diikuti sebelumnya dan
terbatasnya waktu yang tersedia untk melakukan persiapan.
6. Alat musik yang digunakan pada Pagelaran Seni dan Budaya se- Kabupaten
Samosir untuk mengiringi tor-tor saoan adalah taganing, sulim, ogung dan
keyboard.
B. Saran
Dari beberapa kesimpulan diatas, penulis mengajukan beberapa saran, antara lain :
1. Penggunaan live music dalam mengiringi tari agar tetap dilestarikan karena
berdampak positif untuk berbagai pihak.
2. Agar generasi muda tidak merasa malu untuk tetap mempelajari instrumen musik
Batak Toba yang sudah sangat jarang ada dimainkan sehingga tidak mengalami
kepunahan.
3. Masyarakat Batak Toba yang berdomisili di Samosir juga sangat mengharapkan
agar pemerintah daerah juga turut berperan dalam upaya pelestarian alat-alat musik
tradisional Batak Toba yang pada saat ini sudah semakin sedikit jumlahnya dan
DAFTAR PUSTAKA
Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik. Yogyakarta : Kanisius
Barus, Coki. 2012. Peranan Ansambel Gendang Lima Sedalanen Dalam Mengiringi Tari Ndikkar Pada Perguruan Pencak Silat Teratai Suci Di Kelurahan Gung Leto Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo. Medan : Universitas Negeri Medan
Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta : Kencana.
Elfindri. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta :Baduose Media.
Hurd, Michael. 1979. The Oxford Illustrated Dictionary of Music. Wellington: Oxford University Press
Irwansyah. 2011. Bentuk Dan Peranan Musik Dalam Pertunjukan Debus Di Aceh. Medan: Universitas Negeri Medan
Jones, George. 1974. Music Theory. New York: Barners and Nobel Books
Kennedy, Michael. 1985. The Consise Oxford Dictionary of Music. New York: Oxford University Press
Machfoedz, Ircham. 2008. Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Fitramaya.
Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara.
Margono, S. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Pakpahan, Fernandus. 2011. Struktur Tor- Tor Dalam Upacara Pernikahan Masyarakat Batak Toba Di Kecamatan Siborong- Borong. Medan : Universitas Negeri Medan
Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu
Sihombing, L. 2008. Pendidikan Musik Fakultas Ilmu Pendidikan. Medan : Universitas Negeri Medan.
Simanjuntak, Berry. 2009. Peranan Musik Pada Kegiatan Dansa Berbaris Di The Universal Line Dance. Medan : Universitas Negeri Medan
Sinaga, Febrialdi. 2012. Dampak Koreografi Terhadap Pitch Control Paduan Suara Remaja Kontingen Sumatera Utara Dalam Menyanyikan Lagu
Pesparawi Nasional Ke- X Di Kendari Sulawesi Tenggara. Medan : Universitas Negeri Medan
Soemarwoto, Hadi. 2003. Hubungan Sebab Akibat. Jakarta : Bumi Aksara
Sutopo, A. 2006. Teknik Pengumpulan Data. Jakarta : Kencana