• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP PEMBINAAN MORAL SISWA DI KELAS XII SMA NEGERI 1 KISARAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP PEMBINAAN MORAL SISWA DI KELAS XII SMA NEGERI 1 KISARAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER

TERHADAP PEMBINAAN MORAL SISWA

DIKELAS XI SMA N 1 KISARAN

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh :

DEDEK RAMAYANI TANJUNG NIM. 309111013

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Dedek Ramayani Tanjung. NIM 309111013. “Efektivitas Penerapan Pendidikan Karakter Terhadap Pembinaan Moral Siswa di Kelas XII SMA Negeri 1 Kisaran Tahun pelajaran 2012/2013”. Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan. 2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pendidikan karakter terhadap pembinaan moral siswa yang nantinya akan dibawakan pada mata pelajaran PKn.Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kisaran. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas XII SMA Negeri 1 Kisaran Tahun Pelajaran 2012/2013 yaitu sebanyak 387 orang, dan jumlah sampel dalam penelitan ini adalah 38 orang.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan penyebaran angket. Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Statistik Korelasi Product Momen Perason. Korelasi antara variabel x dan variabel y menunjukkan bahwa nilai rhitung > rtabel

atau 3,634 > 0,320 pada taraf signifikan 5% terdapat pengaruh antara pendidikan karakter terhadap pembinaan moral siswa dikelas XI SMA Negeri 1 Kisaran, dan untuk menguji hipotesis apakah hipotesis alternatif (Ha) diterima atau ditolak dilakukan uji statistika t.

Dari analisis hasil penelitian diperoleh thitung > ttabel atau 5,78 > ,021 pada taraf

(5)

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdullilahi Rabbil ‘Alamin, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,

karena dengan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi ini. Shalawat beriringan salam juga penulis persembahkan kepada

junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah membawa khabar tentang

pentingnya ilmu bagi kehidupan di dunia dan di akhirat kelak.

Penulis dalam hal ini memberanikan diri untuk menyusun sebuah skripsi

dalam judul : “Efektivitas Penerapan Pendidikan Karakter Terhadap Pembinaan

Moral Siswa Dikelas XI SMA Negeri 1 Kisaran”.

Dalam merampungkan tugas akhir ini penulis banyak menghadapi

hambatan baik dari segi teknis, waktu, tenaga, serta biaya. Namun dengan

petunjuk dan rahmat Allah SWT serta bantuan bimbingan dan fasilitas yang

diberikan kepada penulis dari berbagai pihak, maka penulisan skripsi ini dapat

diselesaikan sebagaimana adanya.

Dalam kesempatan ini, dengan ketulusan hati penulis, mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku rektor Universitas

(6)

2. Bapak Drs. Restu, M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si, selaku pembantu Dekan III Jurusan

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

4. Ibu Dra. Yusna Melianti, M.H, selaku ketua Jurusan Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan.

5. Bapak Parlaungan G. Siahaan SH, M.Hum, selaku sekretaris Jurusan

6. Bapak Drs. Buha Simamora, SH, M.H selaku dosen pembimbing

akademik, terima kasih atas bimbingan yang selama ini telah bapak

berikan kepada penulis.

7. Bapak Dr. Deny Setiawan M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah berkenan dan bersusah payah membimbing penulis sejak awal

hingga selesainya penulisan skripsi ini.

8. Para staf pengajar/dosen dan pegawai Jurusan Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan yang

telah memberikan bekal ilmu sehingga penulis dapat menyelesaikan

studinya.

9. Bapak Jhony sebagai pegawai Administrsi yang telah banyak berjasa

dalam membantu penulis.

10.Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kisaran beserta Guru SMA

Negeri 1 Kisaran yang telah memberi ijin penulis untuk mengadakan

(7)

11.Teristimewa pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima

kasih dan rasa hormat kepada Ibunda Erna Wati rangkuti yang atas jerih

payahnya telah mengasuh dan memberikan bantuan serta dorongan baik

moril maupun materil serta doa yang tiada putus-putusnya sehingga

penulis dapat menyelesaikan studi di Jurusan PP-Kn Fakultas Ilmu

Sosial Universitas Negeri Medan.

12.Buat Keluarga Besar A. Rangkuti. Penulis mengucapkan terima kasih

atas doa dan semangatnya.

13.Buat ayahanda tercinta Awaluddin tanjung besera keluarga yang selalu

memberikan doa dan dukungan.

14.Buat adikku tercinta Lili chairani Tanjung dan Tiwi Agusti Tanjung.

15.Buat rekan mahasiswa-mahasiswi stambuk 2009 dan teristimewa kepada

sahabat-sahabat tercinta : Tetti Karlina, Siti Rahmi, Nur Halimah, Dina

Mariana, Maysita damayanti, Saddam Arni, Putri Ramadani,M. Maulana

Rizky, Agus Andreas Tambubolon.

16.Buat abang Pandi Setiawan S.Pd yang selalu membantu demi kelancaran

terselesainya skripsi ini.

17.Teristimewa untuk sahabat-sahabatku Ridayani Simanjuntak S.Pd, Dewi

Syahfitri, Emma Fahriza Lubis, Arini Amanja Lubis, yang telah setia

menjadi sahabat terbaik dalam suka maupun duka.

18.Buat ibu Sumarlin Butar-Butar terimakasih atas semangat serta dorongan

(8)

19.Buat teman-teman PPL-T 2012 Yayasan Perguruan Al-ma’shum, terima

kasih buat doa dan semangatnya.

20.Buat adik-adik siswa Yayasan Perguruan Al-ma’shum.

21.Teristimewa untuk Trio Andika beserta Keluarga Besar yang telah

memberikan doa, dukungan dan semangat setiap saat kepada penulis.

Akhirnya semua jasa dan budi baik penulis terima di atas, penulis

kembalikan kepada Allah SWT dengan harapan dan doa semoga Allah SWT

memberikan imbalan kebajikan yang berlipat ganda. Semoga menjadi berkesan

sepanjang masa dan dijadikan intan kehidupan untuk selama-lamanya. Amin.

Medan, Mei 2012

` Hormat Saya,

(9)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

KATA PENGANTAR ... ii

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

1. Pengertian Efektifitas ... 7

2. Pengertian Pendidikan ... 7

3. Pengertian Karakter ... 9

4. Pengertian Pendidikan Karakter ... 10

5. Pengertian Pembinaan ... 12

6. Pengertian Moral ... 13

7. Penerapan Pendidikan Karakter yang Efektif agar terciptanya Moral ... 16

B. Kerangka Berfikir... 17

1. Pendidikan Karakter ... 17

(10)

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN ... 19

A. Lokasi Penelitian ... 19

B. Populasi dan Sampel ... 20

1. Populasi ... 20

2. Sampel ... 20

C. Variabel Penelitian dan Indikator Penelitian... 21

D. Definisi Operasional... 22

1. Pendidikan Karakter ... 22

2. Pembinaan Moral ... 23

E. Teknik Pengumpulan Data ... 23

1. Observasi ... 23

2. Angket ... 23

F. Teknik Analisis Data ... 24

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 26

A. Deskripsi Hasil Penelitan ... 26

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 88

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 93

A. Kesimpulan ... 93

B. Saran ... 94

DAFTAR PUSTAKA ANGKET

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Angket

2. Daftar Nilai-Nilai Distribusi t

3. Tabel Nilai-Nilai r-Product moment

4. Nota Tugas

5. Surat Ijin Penerbitan Penelitian dari Jurusan

6. Surat Keterangan Ijin Mengadakan Penelitian dari Fakultas

7. Surat Keterangan Mengadakan Penelitian dari SMA Negeri 1 Kisaran

8. Surat Keterangan Bebas Pustaka dari Perpustakan UNIMED

9. Kartu Kendali Bimbingan Skripsi

10.Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian

11.Surat Keterangan dari Laboratorium PP-Kn

12.Surat Keterangan Penyerahan Buku dan Tidak Ada Masalah dengan

Perpustakaan Fakultas

13.Surat Keterangan Telah Menyerahkan Satu Buah Skripsi Dari Tempat

Penelitian

14.Pernyataan Keaslian Tulisan

(12)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan

Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan

yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan

berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.

Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter

kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau

kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap

Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun

kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil. Dalam pendidikan karakter di

sekolah, semua komponen (stakeholders) harus dilibatkan, termasuk

komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan

penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran,

pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler,

pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga dan

lingkungan sekolah.

Terlepas dari berbagai kekurangan dalam praktik pendidikan di Indonesia,

apabila dilihat dari standar nasional pendidikan yang menjadi acuan

pengembangan kurikulum (KTSP), dan implementasi pembelajaran dan penilaian

di sekolah, tujuan pendidikan di SMA sebenarnya dapat dicapai dengan baik.

(13)

dikuasai serta direalisasikan oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.

Permasalahannya, pendidikan karakter di sekolah selama ini baru menyentuh pada

tingkatan pengenalan norma atau nilai-nilai, dan belum pada tingkatan

internalisasi dan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Pendidikan karakter dapat diintegrasikan dalam pembelajaran pada setiap

mata pelajaran. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai

pada setiap mata pelajaran perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dikaitkan dengan

konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pembelajaran nilai-nilai

karakter tidak hanya pada tataran kognitif, tetapi menyentuh pada internalisasi,

dan pengamalan nyata dalam kehidupan peserta didik sehari-hari di masyarakat.

Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan

dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan

karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai

standar kompetensi lulusan.

Pendidikan karakter pada tingkatan institusi mengarah pada pembentukan

budaya sekolah, yaitu nilai-nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan

keseharian, dan simbol-simbol yang dipraktikkan oleh semua warga sekolah, dan

masyarakat sekitar sekolah. Budaya sekolah merupakan ciri khas, karakter atau

watak, dan citra sekolah tersebut di mata masyarakat luas.

Cita-cita bangsa Indonesia adalah menjadi negara besar, kuat, disegani dan

dihormati keberadaannya ditengah-tengah bangsa-bangsa di dunia. Setelah 68

(14)

berbagai macam tantangan. Era globalisasi dan teknologi ini disatu sisi telah

membantu percepatan kemajuan bangsa.

Namun, pada saat ini situasi dan kondisi siswa kita menghadapkan pada

suatu keprihatinan dan sekaligus mengundang kita (pendidik) untuk ikut

bertanggung jawab atas mosaik Indonesia yang retak bukan sebagai ukiran

melainkan membelah dan meretas jahitan busana tanah air, tercabik-cabik dalam

kerusakan yang menghilangkan keindahannya.

Kondisi masih jauhnya bangsa ini dari cita-cita yang ditujunya antara lain

bersumber dari karakter yang dimiliki bangsa ini terutama anak-anak didik.

Perilaku dan tindakan yang kurang atau bahkan tidak berkarakter telah menjerat

semua komponen kalangan baik itu pejabat, rakyat biasa terlebih lagi siswa-siswi

yang masih dalam bimbingan. Pada masa sekarang ini, sifat-sifat kepahlawanan,

perilaku mengutamakan kepentingan masyarakat luas dan mempertahankan

keutuhan bangsa sering kali bergeser ke arah sifat-sifat yang mementingkan

kepentingan individu dan kelompok. Akibatnya berlangsung kekeliruan orientasi

yang merusak tatanan kehibupan berbangsa di negara ini.

Fenomena merosotnya karakter peserta didik dapat disebabkan lemahnya

pendidikan karakter dalam meneruskan nilai-nilai kebangsaan pada saat alih

generasi. Disamping itu lemahnya inmplementasi nilai-nilai berkarakter di sekolah

dan kemasyarakatan ditambah oleh masuknya arus globalisasi sehingga

menghilangkan kaidah moral budaya bangsa yang sesungguhnya bernilai tinggi.

Akibatnya, perilaku tidak normatif semakin jauh merasuk ke dalam dan berakibat

(15)

Kondisi di atas tentu saja mencemaskan berbagai pihak, terutama apabila

merujuk pendapat Thomas Lickona (1992), bahwa terdapat sepuluh tanda perilaku

manusia yang menunjukkan arah kehancuran suatu bangsa, yaitu :

“meningkatnya kekerasan di kalangan remaja; ketidakjujuran yang membudaya; semakin tingginya rasa tidak hormat kepada orang tua, guru dan figur pemimpin; pengaruh peer group terhadap tindakan kekerasan; meningkatnya kecurigaan dan kebencian; penggunaan bahasa yang memburuk; penurunan etos kerja; menurunnya rasa tanggung jawab individu dan warga negara; meningginya perilaku merusak diri; dan semakin kaburnya pedoman moral”.

Dunia pendidikan mempunyai peranan penting dalam membentuk karakter

unggul pada generasi muda, karena pendidikan merupakan proses sadar untuk

memperbaiki martabat membentuk perilaku ke arah yang lebih baik. Fungsi

pendidikan tidak hanya memfasilitasi para siswa dalam ranah kognitif saja, tetapi

pendidikan juga seharusnya mengajarkan bagaimana cara bersikap dan berprilaku

sesuai dengan norma, etika, dan moral yang berlaku. Pendidikan tidak akan berarti

apa-apa jika hanya melahirkan orang-orang yang cerdas, tetapi dalam aspek

moralnya tidak baik. Oleh karena itu, pendidikan harus diarahkan untuk

membangun karakter siswa yang unggul secara intelektual, anggun secara moral,

kompeten menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta memiliki komitmen

tinggi untuk berbagai peran sosial.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi identifikasi masalah

dalam penelitian ini adalah :

1. Permasalahan tidak terciptanya pendidikan karakter

2. Dampak tidak diterapkannya pendidikan karakter

(16)

4. Penerapan pendidikan karakter dikaitkan dengan pembinaan moral siswa

C. Pembatasan Masalah

Setelah masalah diidentifikasi, belum merupakan jaminan bahwa masalah

tersebut layak dan sesuai untuk diteliti. Dari masalah yang telah diidentifikasi

maka dipilih yang paling layak dan sesuai untuk diteliti. Dengan demikian

mengingat begitu luasnya masalah penerapan pendidikan karakter terhadap

pembinaan moral, maka saya memberi batasan yaitu Penerapan pendidikan

karakter dikaitkan dengan pembinaan moral siswa

D. Rumusan Permasalahan

Dalam rumusan masalah, penulis membuat rumusan spesifikasi terhadap

hakikat masalah yang diteliti. Berdasarkan uraian diatas penulis membuat

rumusan masalah sebagai berikut : Apakah penerapan pendidikan karakter

berpengaruh terhadap pembinaan moral siswa ?

E. Tujuan Penelitian

Menetapkan tujuan penelitian merupakan hal yang sangat penting karena

setiap penelitian harus mempunyai tujuan serta bernilai praktis yang akan

dijadikan dasar pemecahan masalah yang dimaksud.

Berdasarkan permasalahan di atas maka penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui pengaruh penerapan pendidikan karakter terhadap pembinaan

moral

2. Menanamkan kesadaran pentingnya moral dalam kehidupan

(17)

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitan ini adalah :

1. Dapat meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya moral dalam

menjalankan kehidupan sebagai makhluk sosial.

2. Dapat membantu sekolah SMA Negeri 1 Kisaran dalam menerapkan

pendidikan karakter.

3. Dapat mengerti dan memahami prilaku siswa serta dapat menambah

wawasan dan pengalaman selama mengadakan penelitian.

4. Sebagai bahan referensi bagi perpustakaan di jurusan PPKn di Fakultas

(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data serta pengujian hipotesis

dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan pendidikan karakter

terhadap pembinaan moral siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kisaran. Hal ini

dibuktikan dari rhitung > rtabel yaitu 3,634 > 0,320 pada taraf signifikan 5%.

2. Pengaruh antara variabel (x) penerapan pendidikan karakter terhadap

variabel (y) membinaan moral siswa tergolong sangat kuat, diperoleh dari

perhitungan nilai korelasi 3,634 yang memiliki interprestasi nilai korelasi

pada tingkat hubungan yang sangat kuat.

3. Keberartian hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan uji

“t” dan diperoleh harga thitung adalah sebesar 5,78 dan harga ttabel 2,021

karena thitung > ttabel pada taraf signifikan 5% maka hipotesis Ha dapat

(19)

B. Saran

Dalam penelitian ini, peneliti mengharapkan kiranya :

1. Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kisaran agar lebih menekankan pendidikan

karakter karena pendidikan karakter adalah modal utama untuk

menanamkan karakter, kepribadian serta meerupakan modal untuk

menanamkan moral kepada siswa.

2. Penelitian ini dapat menjadi bahan masukan kepada guru SMA Negeri 1

Kisaran untuk dapat meningkatkan moral siswa melalui pendidikan

karakter.

3. Diharapkan bagi seluruh siswa agar memiliki kerja sama yang baik dengan

guru dalam menumbuhkan moral dan interaksi yang aktif dalam proses

belajar dan mengajar.

Diharapkan kepada pemerintah agar selalu memberikan perhatian terhadap

penerapan pendidikan karakter disekolah, misalnya menekankan sebuah peraturan

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Adisusilo, Sutarjo. 2012. Pembelajaran Nilai-Karakter. Jakarta : PT Raja Gravindo Persada

Arikunto, Suharsini, 2003, Penelitian Pendidikan, Prosedur dan Strategi. Bandung: PT Bhineka Aksara Brata

Budimansyah, D. (2010). Penguatan pendidikan kewarganegaraan untuk

membangun karakter bangsa. Bandung: Penerbit Widya Aksara

Press

Husin, Suady. 2013. Kapita Selekta Kewarganegaraan. Medan : Jurusan PP-Kn Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Koesoema A, Doni (2007). Pendidikan Karakter. jakarta: Grasindo.

Lickona, Thomas (1992). Educating For Character How Our Schools Can

Teach Respect and Responsibility. New

York-Toronto-London-Sydney-Auckland: Bantam Books.

Prayitno dan Belferik Manulang. 2010. Pendidikan Karakter dalam

Membangun Bangsa. Medan : Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Balai Pustaka

Samani, Muchlas dan Hariyanto. 2012. Pendidikan Krakter . Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji paired t-test terhadap skor rata-rata pengetahuan menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pengetahuan sebelum dan

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Deputi Bidang Pengkajian dan Materi.. menyelenggarakan

Quantum Learning dengan Teknik Clustering untuk Meningkatkan Kemmampuan Menulis Puisi Siswa Sekolah Dasar”.. Pengantar Semantik Bahasa

Terdapat tiga aspek yang diteliti dalam penelitian ini, yaitu penerapan kode etik jurnalisme lingkungan terkait pemberitaan kabut asap, jenis-jenis berita, posisi penempatan serta

[r]

Permasalahan Pengungsi Lingkungan merupakan termasuk kepada permasalahan kemanusiaan karena dalam kasus ini kebanyakan negara yang menandatangani konvensi pengungsi 1951

rekam medis pasien yang masih aktif digunakan dalam pelayanan pasien. Dokumen rekam medis in-aktif ialah dokumen rekam medis pasien yang. sudah tidak digunakan

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... Metode dan Desain Penelitian ... Populasi dan Sampel Penelitian ... Variabel Penelitian ... Teknik Pengumpulan Data ... Uji Coba Instrumen.