PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIK, AUDITORI, VISUAL,
INTELEKTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN DAN
PENGURANGAN PECAHAN PADA SISWA
KELAS IV SD NEGERI 028229
PAYAROBA KOTA BINJAI
T.A. 2012/2013
SKRIPSI
OLEH:
MELISSA CITRAWATY NIM. 109111042
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
▸ Baca selengkapnya: dalam menilai musik kita juga memerlukan pendekatan auditori dan visual mengapa demikian
(2)PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIK, AUDITORI, VISUAL,
INTELEKTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN DAN
PENGURANGAN PECAHAN PADA SISWA
KELAS IV SD NEGERI 028229
PAYAROBA KOTA BINJAI
T.A. 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan
Menerima Gelar S1 Progam Pendidikan Sekolah Dasar
OLEH:
MELISSA CITRAWATY NIM. 109111042
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena berkat
rahmat-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Adapun skripsi ini berjudul
“Penerapan Pendekatan Somatik, Auditori, Visual, dan Intelektual (SAVI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 028229 Kota Binjai T.A 2012/2013”.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
pendidikan akhir Program S-1 PGSD di Universitas Negeri Medan. Dalam
penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan serta
arahan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku rektor UNIMED.
2. Bapak Drs. Nasrun, MS selaku dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED.
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku PD 1 Fakultas Ilmu Pendidikan
UNIMED.
4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku ketua jurusan PPSD Fakultas Ilmu
Pendidikan UNIMED dan Drs. Ramli Sitorus, M.Ed selaku sekretaris jurusan
PPSD Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED.
5. Ibu Dra. Rosliana Sitompul, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang
dorongan kepada penulis sejak awal pengajuan judul hingga penyelesaian
skripsi ini.
6. Bapak Drs. Akden Simanihuruk, M.Pd, Ibu Dra. Eva Betty S, M.Pd, Bapak
Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku dosen penyelaras dan penguji skripsi.
7. Ibu Dra. Piti Singarimbun, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik.
8. Seluruh dosen-dosen akademik dan seluruh staf administrasi Fakultas Ilmu
Pendidikan UNIMED.
9. Ibu Kepala Sekolah SDN 028229 Kota Binjai, beserta seluruh guru dan
stafnya yang telah memberikan izin dan bantuan sepenuhnya pada saat
penulis melakukan penelitian.
10. Ayahanda dan Ibunda tercinta Bapak Paiman Teguh dan Ibu Hj. Setiawati
S.Pd, kedua kakak tersayang Melianne Welawaty dan Megasari Siskawaty
yang selama ini selalu memberikan perhatian dan kasih sayang yang begitu
besar kepada penulis baik moril maupun materil yang tiada hentinya sehingga
penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
11. Teman-teman seperjuangan PGSD Unimed 09 khususnya kelas B Reguler
yang telah memberikan banyak bantuan, informasi, dan dukungannya dalam
penulisan skripsi ini.
12. Sahabat-sahabat terbaikku yang luar biasa Deby Servinta, Emilia Arianti, dan
Elysabeth Yesica yang selalu ada dalam suka dan duka bersama sepanjang
masa perkuliahan.
Semoga bantuan dan jasa yang telah diberikan kepada penulis mendapat
kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih. Semoga skripsi ini berguna
bagi kita semua khususnya bagi para pembaca dan dunia pendidikan.
Medan, Juni 2013
Penulis
MELISSA CITRAWATY
ABSTRAK
MELISSA CITRAWATY. 109111042. Penerapan Pendekatan Somatik, Auditori, Visual, dan Intelektual (SAVI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 028229 Kota Binjai T.A 2012/2013. Skripsi. Jurusan PPSD. Program Studi PGSD. FIP-UNIMED Tahun 2013.
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 028229 Payaroba Kota Binjai. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas IV ditemukan bahwa hasil belajar siswa kelas IV SDN 028229 masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan pendekatan somatik, auditori, visual, dan intelektual (SAVI) pada materi penjumlahan dan pengurangan pecahan di kelas IV SD 028229 Kota Binjai T.A 2012/2013, dan untuk mengetahui perbedaan belajar siswa yang menerapkan pendekatan somatik, auditori, visual, dan intelektual (SAVI) dengan yang tidak menerapkan pendekatan somatik, auditori, visual, dan intelektual (SAVI) pada pembelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan pecahan di kelas IV SD Negeri 028229 Kota Binjai.
Menurut Munawar, (2008) berdasarkan teori Taksanomi Bloom hasil belajar dicapai melalui tiga kategori yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Untuk mendukung pernyataan tersebut, Idris Harta, (2007:35) menyatakan bahwa “Pembelajaran dengan pendekatan SAVI adalah pembelajaran dengan menggabungkan gerakan fisik dan aktifitas intelektual serta melibatkan semua indera yang berpengaruh besar dalam pembelajaran.”
Penelitian ini menggunakan desain PTK dengan tindakan menerapkan pendekatan somatik, auditori, visual, dan intelektual (SAVI) dalam pembelajaran. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN 028229 Kota Binjai T.A 2012/2013 yang berjumlah 34 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan tes dan observasi. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, yakni siklus I dan siklus II. Data dianalisis dengan menggunakan persentase dan analisis kualitatif.
DAFTAR ISI
2.1.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 11
2.1.3. Cara Mengukur Hasil Belajar ... 16
2.1.4. Pengertian SAVI ... 17
2.1.6. Langkah-langkah Penerapan SAVI ... 24
2.1.7. Keunggulan dan Kelemahan SAVI ... 28
2.1.8. Pengertian Bilangan Pecahan ... 30
2.1.9. Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan ... 32
2.2. Kerangka Konseptual ... 34
2.3. Hipotesis Penelitian ... 36
BAB III METODE PENELITIAN ... 37
3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian ... 37
3.2. Subjek dan Objek Penelitian ... 37
3.3. Variable Penelitian dan Defenisi Operasional ... 38
3.4. Desain Penelitian ... 38
4.2.3. Pelaksanaan dan Temuan Penelitian pada Siklus II ... 65
4.3. Rekapitulasi Nilai Pre Test, Siklus I, dan Siklus II ... 74
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ... 77
5.1. Kesimpulan ... 80
5.2. Saran ... 81
DAFTAR PUSTAKA ... 83
Surat Izin Penelitian dari Fakultas
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Penerapan Pendekatan SAVI ... 27
Tabel 3.1 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa dalam % ... 48
Tabel 3.2 Kriteria Persentase Perubahan Hasil Observasi ... 49
Tabel 3.3 Jadwal Kegiatan Penelitian ... 50
Tabel 4.1 Tabel Item Soal Nilai Pre Tes Siswa ... 52
Tabel 4.2 Persentase Nilai Pre Tes Siswa ... 55
Tabel 4.3 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Selama Siklus I ... 59
Tabel 4.4 Tabel Item Soal Nilai Siklus I Siswa ... 61
Tabel 4.5 Persentase Nilai Siklus I Siswa ... 64
Tabel 4.6 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru selama Siklus II ... 68
Tabel 4.7 Tabel Item Soal Nilai Siklus II Siswa ... 70
Tabel 4.8 Persentase Nilai Siklus II Siswa ... 73
Tabel 4.9 Rekapitulasi Nilai Pre Tes, Siklus I, dan Siklus II ... 75
Tabel 4.10 Tabel Rata-rata Hasil Belajar Siswa ... 76
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Pecahan ... 30
Gambar 3.1 Siklus Model Kemmis dan Taggart ... 39
Gambar 4.1 Grafik Nilai Rata-rata Peningkatan Hasil Belajar Siswa ... 76
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I dan II ... 85
Lampiran 2 Kisi-kisi Penulisan Soal ... 97
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa ... 101
Lampiran 4 Soal Post Test ... 102
Lampiran 5 Kunci Jawaban ... 104
Lampiran 6 Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus I dan II ... 106
Lampiran 7 Lembar Observasi Aktifitas Siswa Siklus I dan II ... 108
Lampiran 8 Daftar Nama Siswa Kelas IV SDN 028229 ... 110
Lampiran 9 Nilai Pretes ... 111
Lampiran 10 Nilai Siklus I ... 112
Lampiran 11 Nilai Siklus II ... 113
Lampiran 12 Rekapitulasi Nilai Pretes, Siklus I, dan Siklus II ... 114
Lampiran 13 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 115
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Matematika dari dulu hingga sekarang merupakan mata pelajaran yang sarat
fenomena, baik bagi guru maupun bagi siswa. Fenomena yang dihadapi guru
adalah sulitnya memberikan penjelasan kepada siswa tentang ilmu hitung,
sedangkan fenomena bagi siswa adalah benyaknya siswa kurang menyenangi
mata pelajaran tersebut karena siswa selalu beranggapan bahwa matematika
sebagai mata pelajaran yang paling sulit, penuh dengan angka-angka. Ini cukup
beralasan karena jika diamati hasil evaluasi khususnya pada nilai rapor pada
beberapa mata pelajaran di sekolah dasar, tampaknya matematika sebagai mata
pelajaran yang paling rendah nilainya.
Bahwa Menurut Herman (2007:2), “ Dalam mengajarkan Matematika, guru
harus memahami bahwa kemampuan setiap siswa berbeda-beda, serta tidk semua
siswa menyenangi mata pelajaran Matematika. Langkah Guru hendaknya dapat
menyajikan pembelajaran yang efektif dan efisien, sesuai dengan kurikulum dan
pola piker siswa.” Pada KTSP dijelaskan bahwa pembelajaran matematika
bertujuan agar siswa memiliki kemampuan memahami konsep matematika,
menjelaskan keterkaitan antar konsep, dan mengaplikasikan konsep atau algoritma
secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah dan juga siswa
memiliki kemampuan memecahkan masalah yang meliputi kemampuan
memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model, dan
2
diharapkan memiliki kemampuan mengomunikasikan gagasan dengan simbol,
tabel diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. Tujuan
lainnya adalah agar siswa memiliki sikap menghargai kegunaan matematika
dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam
mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan
masalah.
Begitu idealnya pembelajaran yang diinginkan oleh para perancang
kurikulum tersebut, yang jika pembelajaran ideal tersebut dapat dilaksanakan
sebagaimana yang seharusnya, maka tidaklah heran kalau pendidikan Indonesia
mampu mencetak generasi-generasi muda yang handal.
Namun kenyataan yang terjadi pada pembelajaran tidak demikian. Masih
kerap ditemui pembelajaran yang terpusat pada guru, siswa hanyalah sebagai
objek pembelajaran yang hanya melakukan aktivitas 3D (duduk, diam, dengar).
Sebenarnya berbagai upaya telah dilakukan guru untuk meningkatkan hasil belajar
matematika siswa di antaranya melatih siswa membahas soal-soal, memberikan
pengajaran dengan media, dan lain-lain. Namun hasilnya belum seperti yang
diharapkan.
Matematika adalah aktivitas manusia (human activity), dan oleh karenanya
matematika dapat kita pelajari dengan baik bila disertai dengan mengerjakannya
(doing mathematics). Jelaslah bahwa pembelajaran matematika tidak cukup hanya
dengan mendengarkan penjelasan guru, kemudian uji coba soal dan pembelajaran
pun berakhir dengan mengerjakan soal dari guru.
Salah satu faktor kesulitan guru memberikan pelajaran kepada siswa adalah
3
motivasi belajar siswa. Metode yang sering diterapkan guru dalam pembelajaran
matematika adalah metode ceramah dan latihan. Metode ini jika terus dilakukan
akan memberikan kebosanan belajar kepada siswa dan siswa menjadi malas
belajar dan hasil belajarnya pun kurang memuaskan.
Ironisnya, hal tersebut berimbas pada pemahaman siswa mengenai materi
penjumlahan dan pengurangan pecahan yang masih sangat kurang. Dari data awal
yang didapat diperoleh keterangan bahwa dari 36 siswa kelas IV, tidak ada satu
pun yang mampu melewati batas ketuntasan minimal, yaitu 70% dari nilai ideal
100. Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan kepada guru yang
mengajar di kelas IV SD Negeri 028229 Payaroba Kota Binjai tersebut, diperoleh
keterangan mengenai penyebab rendahnya pemahaman siswa tersebut. Beberapa
penyebab utama rendahnya pemahaman siswa terhadap materi pokok bahasan
penjumlahan dan pengurangan pecahan tersebut, di antaranya yaitu pembelajaran
masih terpusat pada guru, siswa kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran,
motivasi siswa terhadap pembelajaran matematika masih rendah. Kemudian masih
banyak siswa yang menganggap bahwa matematika adalah pelajaran yang
membuat mereka menjadi pusing dan pelajaran yang sulit untuk dipahami. Selain
itu pembelajaran tersebut tidak menggunakan media sebagai alat untuk
mengkonkretkan materi pelajaran, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam
memahami materi mengenai konsep membandingkan pecahan sederhana.
Merujuk pada lebih dari satu fakta yang menunjukkan rendahnya hasil
belajar matematika dan pentingnya matematika maka berbagai pihak terkait perlu
berupaya untuk meningkatkan mutu pembelajaran matematika. Upaya ini dapat
4
untuk meningkatkan kemampuan menerjemahkan matematika, meliputi
kemampuan ide-ide matematika pada konteks permasalahan dan kemampuan
bekerja sama untuk menyusun dan menyelesaikan permasalahan.
Gaya belajar seorang siswa dikaitkan dengan persepsi dan indranya. Cara
melihat, mendengarkan, memperhatikan, menyimak, melakukan dan meniru
gerakan tubuh selama belajar berpengaruh terhadap peningkatan kompetensi.
Indra siswa yang terlatih dengan baik akan mempercepat daya tangkap dan
mengaktifkan memori jangka panjang. Pendekatan SAVI adalah salah satu
pendekatan yang mengintegrasikan unsur somatik, auditori, visual dan intelektual
dalam pembelajaran.
Setiap orang memiliki kecepatan yang berbeda-beda dalam mempelajari
matematika. Sebuah konsep yang dapat dikuasi dalam satu kali pertemuan saja
oleh seseorang, dapat memerlukan waktu berhari-hari atau bahkan
berminggu-minggu bagi yang lainnya, dan mungkin menjadi tak dapat terpecahkan oleh
mereka yang kurang pemahamannya tentang konsep-konsep yang diperlukan
untuk memahami konsep tersebut. Hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang
sangat besar dalam pencapaian belajar matematika di antara anak yang usianya
sama.
Meninjau kenyataan tersebut, perlu adanya suatu tindakan yang tepat guna
memperbaiki proses pembelajaran di kelas tersebut. Sehingga diperoleh hasil yang
lebih baik pada pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang
dipelajarinya. Dalam hal ini digunakanlah pendekatan Somatik, Auditori, Visual,
dan Intelektual (SAVI) sebagai solusi terhadap permasalahan tersebut. Mengingat
5
pasif. Pada hakikatnya siswa memiliki berbagai modalitas yang harus
dioptimalkan dalam pembelajaran, sehingga diperoleh hasil yang maksimal.
Beberapa modalitas tersebut yaitu modalitas visual, modalitas auditorial, dan
modalitas kinestetik (somatis). Ketiga modalitas tersebut adalah faktor yang
mempengaruhi gaya belajar masing-masing siswa. Pelajar visual belajar melalui
apa yang mereka lihat, pelajar auditori lebih dominan belajar melalui apa yang
mereka dengar, dan pelajaran kinestetik cenderung belajar lewat gerak dan
sentuhan. Selain ketiga gaya belajar di atas masih ada satu lagi gaya belajar siswa
yaitu gaya belajar intelektual. Gaya belajar intelektual ini bercirikan sebagai
pemikir. Siswa menggunakan kecerdasannya untuk merenungkan suatu
pengalaman dan menciptakan hubungan, makna, rencana, dan nilai dari
pengalaman tersebut.
Untuk itu perlu dilakukan penelitian apakah penerapan pendekatan SAVI
efektif diterapkan dalam meningkatkan hasil belajar matematika pokok bahasan
penjumlahan dan pengurangan pecahan? Permasalahan tersebut menarik untuk
diangkat dalam penelitian tindakan kelas yang berjudul: “Penerapan Pendekatan
Somatik, Auditori, Visual, Intelektual (SAVI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Pada Siswa Kelas IV SD
Negeri 028229 Payaroba Kota Binjai T.A 2012/2013.”
1.2.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa
6
1. Siswa kurang termotivasi belajar dengan menggunakan metode
pembelajaran konvesional.
2. Pembelajaran masih terpusat pada guru siswa kurang aktif dalam
pembelajaran.
3. Gaya belajar setiap siswa berbeda-beda dalam mempelajari Matematika.
4. Siswa sulit memahami materi penjumlahan dan pengurangan pecahan
yang diterangkan guru.
1.3.
Pembatasan Masalah
Mengingat kompleksnya permasalahan pada identifikasi masalah di atas
serta keterbatasan kemampuan untuk meneliti keseluruhan permasalahan yang
ada, maka perlu dibuat batasan masalahnya. Masalah dalam penelitian ini dibatasi
pada hasil belajar dengan menerapkan pendekatan SAVI pada materi penjumlahan
dan pengurangan pecahan di kelas IV SDN 028229 Kota Binjai T. 2012/2013.
1.4.
Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah
dengan penerapan pendekatan SAVI mampu meningkatkan hasil belajar
matematika pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan pecahan siswa kelas IV
7
1.5.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika pada pokok
bahasan penjumlahan dan pengurangan pecahan setelah penerapan pendekatan
SAVI pada siswa kelas IV SD Negeri 028229 Kota Binjai.
1.6.
Manfaat Penelitian
Setelah terealisasinya tujuan penelitian di atas, diharapkan hasil penelitian
ini memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:
1. Bagi siswa; sebagai motivasi bagi siswa untuk meningkatkan hasil
belajar matematika materi penjumlahan dan pengurangan pecahan.
2. Bagi guru; sebagai bahan masukan bagi guru di kelas IV SD Negeri
028229 Payaroba Kota Binjai khususnya yang mengajar di lokasi
penelitian tentang pentingnya penerapan pendekatan SAVI dalam
meningkatkan hasil belajar mata pelajaran matematika pokok bahasan
penjumlahan dan pengurangan pecahan.
3. Bagi Kepala Sekolah; sebagai bahan masukan bagi kepala sekolah SD
Negeri 028229 Payaroba Kota Binjai dalam upaya meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran matematika.
4. Bagi peneliti; sebagai penambah pengetahuan bagi peneliti dalam
penulisan karya ilmiah khusunya skripsi.
5. Bagi penelitian yang relevan; sebagai bahan masukan atau perbandingan
bagi peneliti lain yang bermaksud mengadkan penelitian pada
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. 2011. Pendidikan Karakter Membangun Perilaku Positif Anak Bangsa. Bandung: Yrama Widya.
Cahyo, Agus. 2011. Berbagai Cara Latihan Otak & Daya Ingat Dengan Menggunakan Ragam Media Audio Visual. Yogyakarta: Diva Pers.
DePorter, Bobbi. 2011. Quantum Learning. Bandung: Kaifa.
Dewi, Rosmala. 2010. Profesionalisme Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca Sarjana Unimed.
Dimyati dan Mujiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Harta, Idris. 2007. Bimbingan Pembelajaran Matematika Untuk Guru Sekolah Dasar. Jakarta: Karya Mandiri Nusantara.
Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kamisa. 2007. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Kartika.
Lie, Anita.2010. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.
Munadi. (2008). Media Pembelajaran SebuahPpendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Press.
Oemar, Hamalik. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.
Olivia, Femi. 2012. Menstimulasi Otak Anak dengan Stimulasi Auditori. Jakarta: Kompas Gramedia.
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Senjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sardiman. 2007. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja. Grafindo Persada.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Wahyudin. 2008. Pembelajaran dan Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Ipa Abong.
http://digilib.unej.ac.id/gdl42/gdl.php?mod=browse&op=read&id=gdlhub-gdl-rinaherlin-5435 (diakses Selasa 5 Februari 2013)
http://www.duniapembelajaran.com/2011/01/mengenal-lebih-dekat-pendekatan.html (diakses Senin 4 Februari 2013)
http://indramunawar.blogspot.com/2009/06/hasil-belajar-pengertian-dan-definisi.html (diakses Senin 4 Februari 2013)
http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-savi.html (diakses Selasa 5 Februari 2013)
http://roebyarto.multiply.com/journal/item/21 (diakses Minggu 3 Februari 2013)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah kita membahas beberapa hal, baik yang berupa teori maupun yang
berupa temuan hasil dari lapangan, maka dalam bagian ini tibalah saatnya peneliti
untuk mengambil suatu kesimpulan yang barang kali bisa kita gunakan untuk
mengemukakan suatu saran, guna meningkatkan kualitas pendidikan terutama
pendidikan matematika di sekolah dasar. Adapun kesimpulan dan saran yang
dapat saya utarakan dalam penelitian ini adalah:
5.1. Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini adalah:
1. Setelah pelaksanaan pre test diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar
secara klasikal yaitu 3 orang siswa (8,8%) yang mencapai tingkat
ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata 44,12.
2. Setelah pelaksanaan siklus I dengan menerapkan pendekatan somatik,
auditori, visual, dan intelektual (SAVI) diperoleh tingkat ketuntasan hasil
belajar secara klasikal yaitu 9 orang siswa (26,4%) yang mencapai tingkat
ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata 53,09.
3. Setelah pelaksanaan siklus II dengan menerapkan pendekatan somatik,
auditori, visual, dan intelektual (SAVI) diperoleh tingkat ketuntasan hasil
belajar secara klasikal sebanyak 32 orang siswa (94,1%) yang mencapai
86
4. Dengan demikian maka dapat dikatakan penerapan pendekatan somatik,
auditori, visual, dan intelektual (SAVI) dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan pecahan.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, peneliti menyarankan:
1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran matematika,
hendaknya di dalam setiap mempelajari matematika harus menerapkan
metode pembelajaran yang bervariatif seperti pendekatan somatik,
auditori, visual, dan intelektual (SAVI) agar memudahkan siswa
memahami setiap materi konsep pelajaran yang diajarkan guru supaya
materi pelajaran tersebut tahan lama diingat dalam setiap pribadi siswa
karena penerapan pendekatan somatik, auditori, visual, dan intelektual
(SAVI) ini dapat melibatkan siswa secara langsung untuk aktif dalam
belajar.
2. Kepada guru yang akan menerapkan penerapan pendekatan somatik,
auditori, visual, dan intelektual (SAVI) dalam pembelajaran
matematika khususnya pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan
pecahan sebaiknya lebih mengutamakanpemahaman dan aktivitas
belajar siswa.
3. Pola pembelajaran guru hendaknya tidak monoton dengan metode
ceramah dan pemberian tugas saja, tetapi bisa dikembangkan dengan
87
menerapkan penerapan pendekatan somatik, auditori, visual, dan
intelektual (SAVI), sehingga siswa termotivasi untuk belajar.
4. Bagi peneliti lain yang melakukan penelitian tindakan kelas, sebaiknya
dapat menerapkan pendekatan somatik, auditori, visual, dan intelektual
dengan pokok bahasan yang berbeda dan dalam mata pelajaran