• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIK, AUDITORI, VISUAL, DAN INTELEKTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 028229 KOTA BINJAI T.A 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIK, AUDITORI, VISUAL, DAN INTELEKTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 028229 KOTA BINJAI T.A 2012/2013."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIK, AUDITORI, VISUAL,

INTELEKTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN DAN

PENGURANGAN PECAHAN PADA SISWA

KELAS IV SD NEGERI 028229

PAYAROBA KOTA BINJAI

T.A. 2012/2013

SKRIPSI

OLEH:

MELISSA CITRAWATY NIM. 109111042

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

▸ Baca selengkapnya: dalam menilai musik kita juga memerlukan pendekatan auditori dan visual mengapa demikian

(2)

PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIK, AUDITORI, VISUAL,

INTELEKTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN DAN

PENGURANGAN PECAHAN PADA SISWA

KELAS IV SD NEGERI 028229

PAYAROBA KOTA BINJAI

T.A. 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan

Menerima Gelar S1 Progam Pendidikan Sekolah Dasar

OLEH:

MELISSA CITRAWATY NIM. 109111042

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena berkat

rahmat-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Adapun skripsi ini berjudul

“Penerapan Pendekatan Somatik, Auditori, Visual, dan Intelektual (SAVI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 028229 Kota Binjai T.A 2012/2013”.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

pendidikan akhir Program S-1 PGSD di Universitas Negeri Medan. Dalam

penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan serta

arahan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku rektor UNIMED.

2. Bapak Drs. Nasrun, MS selaku dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku PD 1 Fakultas Ilmu Pendidikan

UNIMED.

4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku ketua jurusan PPSD Fakultas Ilmu

Pendidikan UNIMED dan Drs. Ramli Sitorus, M.Ed selaku sekretaris jurusan

PPSD Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED.

5. Ibu Dra. Rosliana Sitompul, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang

(7)

dorongan kepada penulis sejak awal pengajuan judul hingga penyelesaian

skripsi ini.

6. Bapak Drs. Akden Simanihuruk, M.Pd, Ibu Dra. Eva Betty S, M.Pd, Bapak

Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku dosen penyelaras dan penguji skripsi.

7. Ibu Dra. Piti Singarimbun, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik.

8. Seluruh dosen-dosen akademik dan seluruh staf administrasi Fakultas Ilmu

Pendidikan UNIMED.

9. Ibu Kepala Sekolah SDN 028229 Kota Binjai, beserta seluruh guru dan

stafnya yang telah memberikan izin dan bantuan sepenuhnya pada saat

penulis melakukan penelitian.

10. Ayahanda dan Ibunda tercinta Bapak Paiman Teguh dan Ibu Hj. Setiawati

S.Pd, kedua kakak tersayang Melianne Welawaty dan Megasari Siskawaty

yang selama ini selalu memberikan perhatian dan kasih sayang yang begitu

besar kepada penulis baik moril maupun materil yang tiada hentinya sehingga

penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

11. Teman-teman seperjuangan PGSD Unimed 09 khususnya kelas B Reguler

yang telah memberikan banyak bantuan, informasi, dan dukungannya dalam

penulisan skripsi ini.

12. Sahabat-sahabat terbaikku yang luar biasa Deby Servinta, Emilia Arianti, dan

Elysabeth Yesica yang selalu ada dalam suka dan duka bersama sepanjang

masa perkuliahan.

Semoga bantuan dan jasa yang telah diberikan kepada penulis mendapat

(8)

kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang

bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih. Semoga skripsi ini berguna

bagi kita semua khususnya bagi para pembaca dan dunia pendidikan.

Medan, Juni 2013

Penulis

MELISSA CITRAWATY

(9)

ABSTRAK

MELISSA CITRAWATY. 109111042. Penerapan Pendekatan Somatik, Auditori, Visual, dan Intelektual (SAVI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 028229 Kota Binjai T.A 2012/2013. Skripsi. Jurusan PPSD. Program Studi PGSD. FIP-UNIMED Tahun 2013.

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 028229 Payaroba Kota Binjai. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas IV ditemukan bahwa hasil belajar siswa kelas IV SDN 028229 masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan pendekatan somatik, auditori, visual, dan intelektual (SAVI) pada materi penjumlahan dan pengurangan pecahan di kelas IV SD 028229 Kota Binjai T.A 2012/2013, dan untuk mengetahui perbedaan belajar siswa yang menerapkan pendekatan somatik, auditori, visual, dan intelektual (SAVI) dengan yang tidak menerapkan pendekatan somatik, auditori, visual, dan intelektual (SAVI) pada pembelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan pecahan di kelas IV SD Negeri 028229 Kota Binjai.

Menurut Munawar, (2008) berdasarkan teori Taksanomi Bloom hasil belajar dicapai melalui tiga kategori yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Untuk mendukung pernyataan tersebut, Idris Harta, (2007:35) menyatakan bahwa “Pembelajaran dengan pendekatan SAVI adalah pembelajaran dengan menggabungkan gerakan fisik dan aktifitas intelektual serta melibatkan semua indera yang berpengaruh besar dalam pembelajaran.”

Penelitian ini menggunakan desain PTK dengan tindakan menerapkan pendekatan somatik, auditori, visual, dan intelektual (SAVI) dalam pembelajaran. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN 028229 Kota Binjai T.A 2012/2013 yang berjumlah 34 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan tes dan observasi. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, yakni siklus I dan siklus II. Data dianalisis dengan menggunakan persentase dan analisis kualitatif.

(10)

DAFTAR ISI

2.1.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 11

2.1.3. Cara Mengukur Hasil Belajar ... 16

2.1.4. Pengertian SAVI ... 17

(11)

2.1.6. Langkah-langkah Penerapan SAVI ... 24

2.1.7. Keunggulan dan Kelemahan SAVI ... 28

2.1.8. Pengertian Bilangan Pecahan ... 30

2.1.9. Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan ... 32

2.2. Kerangka Konseptual ... 34

2.3. Hipotesis Penelitian ... 36

BAB III METODE PENELITIAN ... 37

3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian ... 37

3.2. Subjek dan Objek Penelitian ... 37

3.3. Variable Penelitian dan Defenisi Operasional ... 38

3.4. Desain Penelitian ... 38

4.2.3. Pelaksanaan dan Temuan Penelitian pada Siklus II ... 65

4.3. Rekapitulasi Nilai Pre Test, Siklus I, dan Siklus II ... 74

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ... 77

(12)

5.1. Kesimpulan ... 80

5.2. Saran ... 81

DAFTAR PUSTAKA ... 83

Surat Izin Penelitian dari Fakultas

(13)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penerapan Pendekatan SAVI ... 27

Tabel 3.1 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa dalam % ... 48

Tabel 3.2 Kriteria Persentase Perubahan Hasil Observasi ... 49

Tabel 3.3 Jadwal Kegiatan Penelitian ... 50

Tabel 4.1 Tabel Item Soal Nilai Pre Tes Siswa ... 52

Tabel 4.2 Persentase Nilai Pre Tes Siswa ... 55

Tabel 4.3 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Selama Siklus I ... 59

Tabel 4.4 Tabel Item Soal Nilai Siklus I Siswa ... 61

Tabel 4.5 Persentase Nilai Siklus I Siswa ... 64

Tabel 4.6 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru selama Siklus II ... 68

Tabel 4.7 Tabel Item Soal Nilai Siklus II Siswa ... 70

Tabel 4.8 Persentase Nilai Siklus II Siswa ... 73

Tabel 4.9 Rekapitulasi Nilai Pre Tes, Siklus I, dan Siklus II ... 75

Tabel 4.10 Tabel Rata-rata Hasil Belajar Siswa ... 76

(14)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Pecahan ... 30

Gambar 3.1 Siklus Model Kemmis dan Taggart ... 39

Gambar 4.1 Grafik Nilai Rata-rata Peningkatan Hasil Belajar Siswa ... 76

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I dan II ... 85

Lampiran 2 Kisi-kisi Penulisan Soal ... 97

Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa ... 101

Lampiran 4 Soal Post Test ... 102

Lampiran 5 Kunci Jawaban ... 104

Lampiran 6 Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus I dan II ... 106

Lampiran 7 Lembar Observasi Aktifitas Siswa Siklus I dan II ... 108

Lampiran 8 Daftar Nama Siswa Kelas IV SDN 028229 ... 110

Lampiran 9 Nilai Pretes ... 111

Lampiran 10 Nilai Siklus I ... 112

Lampiran 11 Nilai Siklus II ... 113

Lampiran 12 Rekapitulasi Nilai Pretes, Siklus I, dan Siklus II ... 114

Lampiran 13 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 115

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Matematika dari dulu hingga sekarang merupakan mata pelajaran yang sarat

fenomena, baik bagi guru maupun bagi siswa. Fenomena yang dihadapi guru

adalah sulitnya memberikan penjelasan kepada siswa tentang ilmu hitung,

sedangkan fenomena bagi siswa adalah benyaknya siswa kurang menyenangi

mata pelajaran tersebut karena siswa selalu beranggapan bahwa matematika

sebagai mata pelajaran yang paling sulit, penuh dengan angka-angka. Ini cukup

beralasan karena jika diamati hasil evaluasi khususnya pada nilai rapor pada

beberapa mata pelajaran di sekolah dasar, tampaknya matematika sebagai mata

pelajaran yang paling rendah nilainya.

Bahwa Menurut Herman (2007:2), “ Dalam mengajarkan Matematika, guru

harus memahami bahwa kemampuan setiap siswa berbeda-beda, serta tidk semua

siswa menyenangi mata pelajaran Matematika. Langkah Guru hendaknya dapat

menyajikan pembelajaran yang efektif dan efisien, sesuai dengan kurikulum dan

pola piker siswa.” Pada KTSP dijelaskan bahwa pembelajaran matematika

bertujuan agar siswa memiliki kemampuan memahami konsep matematika,

menjelaskan keterkaitan antar konsep, dan mengaplikasikan konsep atau algoritma

secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah dan juga siswa

memiliki kemampuan memecahkan masalah yang meliputi kemampuan

memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model, dan

(17)

2

diharapkan memiliki kemampuan mengomunikasikan gagasan dengan simbol,

tabel diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. Tujuan

lainnya adalah agar siswa memiliki sikap menghargai kegunaan matematika

dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam

mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan

masalah.

Begitu idealnya pembelajaran yang diinginkan oleh para perancang

kurikulum tersebut, yang jika pembelajaran ideal tersebut dapat dilaksanakan

sebagaimana yang seharusnya, maka tidaklah heran kalau pendidikan Indonesia

mampu mencetak generasi-generasi muda yang handal.

Namun kenyataan yang terjadi pada pembelajaran tidak demikian. Masih

kerap ditemui pembelajaran yang terpusat pada guru, siswa hanyalah sebagai

objek pembelajaran yang hanya melakukan aktivitas 3D (duduk, diam, dengar).

Sebenarnya berbagai upaya telah dilakukan guru untuk meningkatkan hasil belajar

matematika siswa di antaranya melatih siswa membahas soal-soal, memberikan

pengajaran dengan media, dan lain-lain. Namun hasilnya belum seperti yang

diharapkan.

Matematika adalah aktivitas manusia (human activity), dan oleh karenanya

matematika dapat kita pelajari dengan baik bila disertai dengan mengerjakannya

(doing mathematics). Jelaslah bahwa pembelajaran matematika tidak cukup hanya

dengan mendengarkan penjelasan guru, kemudian uji coba soal dan pembelajaran

pun berakhir dengan mengerjakan soal dari guru.

Salah satu faktor kesulitan guru memberikan pelajaran kepada siswa adalah

(18)

3

motivasi belajar siswa. Metode yang sering diterapkan guru dalam pembelajaran

matematika adalah metode ceramah dan latihan. Metode ini jika terus dilakukan

akan memberikan kebosanan belajar kepada siswa dan siswa menjadi malas

belajar dan hasil belajarnya pun kurang memuaskan.

Ironisnya, hal tersebut berimbas pada pemahaman siswa mengenai materi

penjumlahan dan pengurangan pecahan yang masih sangat kurang. Dari data awal

yang didapat diperoleh keterangan bahwa dari 36 siswa kelas IV, tidak ada satu

pun yang mampu melewati batas ketuntasan minimal, yaitu 70% dari nilai ideal

100. Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan kepada guru yang

mengajar di kelas IV SD Negeri 028229 Payaroba Kota Binjai tersebut, diperoleh

keterangan mengenai penyebab rendahnya pemahaman siswa tersebut. Beberapa

penyebab utama rendahnya pemahaman siswa terhadap materi pokok bahasan

penjumlahan dan pengurangan pecahan tersebut, di antaranya yaitu pembelajaran

masih terpusat pada guru, siswa kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran,

motivasi siswa terhadap pembelajaran matematika masih rendah. Kemudian masih

banyak siswa yang menganggap bahwa matematika adalah pelajaran yang

membuat mereka menjadi pusing dan pelajaran yang sulit untuk dipahami. Selain

itu pembelajaran tersebut tidak menggunakan media sebagai alat untuk

mengkonkretkan materi pelajaran, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam

memahami materi mengenai konsep membandingkan pecahan sederhana.

Merujuk pada lebih dari satu fakta yang menunjukkan rendahnya hasil

belajar matematika dan pentingnya matematika maka berbagai pihak terkait perlu

berupaya untuk meningkatkan mutu pembelajaran matematika. Upaya ini dapat

(19)

4

untuk meningkatkan kemampuan menerjemahkan matematika, meliputi

kemampuan ide-ide matematika pada konteks permasalahan dan kemampuan

bekerja sama untuk menyusun dan menyelesaikan permasalahan.

Gaya belajar seorang siswa dikaitkan dengan persepsi dan indranya. Cara

melihat, mendengarkan, memperhatikan, menyimak, melakukan dan meniru

gerakan tubuh selama belajar berpengaruh terhadap peningkatan kompetensi.

Indra siswa yang terlatih dengan baik akan mempercepat daya tangkap dan

mengaktifkan memori jangka panjang. Pendekatan SAVI adalah salah satu

pendekatan yang mengintegrasikan unsur somatik, auditori, visual dan intelektual

dalam pembelajaran.

Setiap orang memiliki kecepatan yang berbeda-beda dalam mempelajari

matematika. Sebuah konsep yang dapat dikuasi dalam satu kali pertemuan saja

oleh seseorang, dapat memerlukan waktu berhari-hari atau bahkan

berminggu-minggu bagi yang lainnya, dan mungkin menjadi tak dapat terpecahkan oleh

mereka yang kurang pemahamannya tentang konsep-konsep yang diperlukan

untuk memahami konsep tersebut. Hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang

sangat besar dalam pencapaian belajar matematika di antara anak yang usianya

sama.

Meninjau kenyataan tersebut, perlu adanya suatu tindakan yang tepat guna

memperbaiki proses pembelajaran di kelas tersebut. Sehingga diperoleh hasil yang

lebih baik pada pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang

dipelajarinya. Dalam hal ini digunakanlah pendekatan Somatik, Auditori, Visual,

dan Intelektual (SAVI) sebagai solusi terhadap permasalahan tersebut. Mengingat

(20)

5

pasif. Pada hakikatnya siswa memiliki berbagai modalitas yang harus

dioptimalkan dalam pembelajaran, sehingga diperoleh hasil yang maksimal.

Beberapa modalitas tersebut yaitu modalitas visual, modalitas auditorial, dan

modalitas kinestetik (somatis). Ketiga modalitas tersebut adalah faktor yang

mempengaruhi gaya belajar masing-masing siswa. Pelajar visual belajar melalui

apa yang mereka lihat, pelajar auditori lebih dominan belajar melalui apa yang

mereka dengar, dan pelajaran kinestetik cenderung belajar lewat gerak dan

sentuhan. Selain ketiga gaya belajar di atas masih ada satu lagi gaya belajar siswa

yaitu gaya belajar intelektual. Gaya belajar intelektual ini bercirikan sebagai

pemikir. Siswa menggunakan kecerdasannya untuk merenungkan suatu

pengalaman dan menciptakan hubungan, makna, rencana, dan nilai dari

pengalaman tersebut.

Untuk itu perlu dilakukan penelitian apakah penerapan pendekatan SAVI

efektif diterapkan dalam meningkatkan hasil belajar matematika pokok bahasan

penjumlahan dan pengurangan pecahan? Permasalahan tersebut menarik untuk

diangkat dalam penelitian tindakan kelas yang berjudul: “Penerapan Pendekatan

Somatik, Auditori, Visual, Intelektual (SAVI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Matematika Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Pada Siswa Kelas IV SD

Negeri 028229 Payaroba Kota Binjai T.A 2012/2013.”

1.2.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa

(21)

6

1. Siswa kurang termotivasi belajar dengan menggunakan metode

pembelajaran konvesional.

2. Pembelajaran masih terpusat pada guru siswa kurang aktif dalam

pembelajaran.

3. Gaya belajar setiap siswa berbeda-beda dalam mempelajari Matematika.

4. Siswa sulit memahami materi penjumlahan dan pengurangan pecahan

yang diterangkan guru.

1.3.

Pembatasan Masalah

Mengingat kompleksnya permasalahan pada identifikasi masalah di atas

serta keterbatasan kemampuan untuk meneliti keseluruhan permasalahan yang

ada, maka perlu dibuat batasan masalahnya. Masalah dalam penelitian ini dibatasi

pada hasil belajar dengan menerapkan pendekatan SAVI pada materi penjumlahan

dan pengurangan pecahan di kelas IV SDN 028229 Kota Binjai T. 2012/2013.

1.4.

Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah

dengan penerapan pendekatan SAVI mampu meningkatkan hasil belajar

matematika pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan pecahan siswa kelas IV

(22)

7

1.5.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian

ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika pada pokok

bahasan penjumlahan dan pengurangan pecahan setelah penerapan pendekatan

SAVI pada siswa kelas IV SD Negeri 028229 Kota Binjai.

1.6.

Manfaat Penelitian

Setelah terealisasinya tujuan penelitian di atas, diharapkan hasil penelitian

ini memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:

1. Bagi siswa; sebagai motivasi bagi siswa untuk meningkatkan hasil

belajar matematika materi penjumlahan dan pengurangan pecahan.

2. Bagi guru; sebagai bahan masukan bagi guru di kelas IV SD Negeri

028229 Payaroba Kota Binjai khususnya yang mengajar di lokasi

penelitian tentang pentingnya penerapan pendekatan SAVI dalam

meningkatkan hasil belajar mata pelajaran matematika pokok bahasan

penjumlahan dan pengurangan pecahan.

3. Bagi Kepala Sekolah; sebagai bahan masukan bagi kepala sekolah SD

Negeri 028229 Payaroba Kota Binjai dalam upaya meningkatkan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran matematika.

4. Bagi peneliti; sebagai penambah pengetahuan bagi peneliti dalam

penulisan karya ilmiah khusunya skripsi.

5. Bagi penelitian yang relevan; sebagai bahan masukan atau perbandingan

bagi peneliti lain yang bermaksud mengadkan penelitian pada

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2011. Pendidikan Karakter Membangun Perilaku Positif Anak Bangsa. Bandung: Yrama Widya.

Cahyo, Agus. 2011. Berbagai Cara Latihan Otak & Daya Ingat Dengan Menggunakan Ragam Media Audio Visual. Yogyakarta: Diva Pers.

DePorter, Bobbi. 2011. Quantum Learning. Bandung: Kaifa.

Dewi, Rosmala. 2010. Profesionalisme Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca Sarjana Unimed.

Dimyati dan Mujiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Harta, Idris. 2007. Bimbingan Pembelajaran Matematika Untuk Guru Sekolah Dasar. Jakarta: Karya Mandiri Nusantara.

Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kamisa. 2007. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Kartika.

Lie, Anita.2010. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.

Munadi. (2008). Media Pembelajaran SebuahPpendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Press.

Oemar, Hamalik. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

Olivia, Femi. 2012. Menstimulasi Otak Anak dengan Stimulasi Auditori. Jakarta: Kompas Gramedia.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Senjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sardiman. 2007. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja. Grafindo Persada.

(24)

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Wahyudin. 2008. Pembelajaran dan Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Ipa Abong.

http://digilib.unej.ac.id/gdl42/gdl.php?mod=browse&op=read&id=gdlhub-gdl-rinaherlin-5435 (diakses Selasa 5 Februari 2013)

http://www.duniapembelajaran.com/2011/01/mengenal-lebih-dekat-pendekatan.html (diakses Senin 4 Februari 2013)

http://indramunawar.blogspot.com/2009/06/hasil-belajar-pengertian-dan-definisi.html (diakses Senin 4 Februari 2013)

http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-savi.html (diakses Selasa 5 Februari 2013)

http://roebyarto.multiply.com/journal/item/21 (diakses Minggu 3 Februari 2013)

(25)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah kita membahas beberapa hal, baik yang berupa teori maupun yang

berupa temuan hasil dari lapangan, maka dalam bagian ini tibalah saatnya peneliti

untuk mengambil suatu kesimpulan yang barang kali bisa kita gunakan untuk

mengemukakan suatu saran, guna meningkatkan kualitas pendidikan terutama

pendidikan matematika di sekolah dasar. Adapun kesimpulan dan saran yang

dapat saya utarakan dalam penelitian ini adalah:

5.1. Kesimpulan

Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini adalah:

1. Setelah pelaksanaan pre test diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar

secara klasikal yaitu 3 orang siswa (8,8%) yang mencapai tingkat

ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata 44,12.

2. Setelah pelaksanaan siklus I dengan menerapkan pendekatan somatik,

auditori, visual, dan intelektual (SAVI) diperoleh tingkat ketuntasan hasil

belajar secara klasikal yaitu 9 orang siswa (26,4%) yang mencapai tingkat

ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata 53,09.

3. Setelah pelaksanaan siklus II dengan menerapkan pendekatan somatik,

auditori, visual, dan intelektual (SAVI) diperoleh tingkat ketuntasan hasil

belajar secara klasikal sebanyak 32 orang siswa (94,1%) yang mencapai

(26)

86

4. Dengan demikian maka dapat dikatakan penerapan pendekatan somatik,

auditori, visual, dan intelektual (SAVI) dapat meningkatkan hasil belajar

siswa pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan pecahan.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, peneliti menyarankan:

1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran matematika,

hendaknya di dalam setiap mempelajari matematika harus menerapkan

metode pembelajaran yang bervariatif seperti pendekatan somatik,

auditori, visual, dan intelektual (SAVI) agar memudahkan siswa

memahami setiap materi konsep pelajaran yang diajarkan guru supaya

materi pelajaran tersebut tahan lama diingat dalam setiap pribadi siswa

karena penerapan pendekatan somatik, auditori, visual, dan intelektual

(SAVI) ini dapat melibatkan siswa secara langsung untuk aktif dalam

belajar.

2. Kepada guru yang akan menerapkan penerapan pendekatan somatik,

auditori, visual, dan intelektual (SAVI) dalam pembelajaran

matematika khususnya pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan

pecahan sebaiknya lebih mengutamakanpemahaman dan aktivitas

belajar siswa.

3. Pola pembelajaran guru hendaknya tidak monoton dengan metode

ceramah dan pemberian tugas saja, tetapi bisa dikembangkan dengan

(27)

87

menerapkan penerapan pendekatan somatik, auditori, visual, dan

intelektual (SAVI), sehingga siswa termotivasi untuk belajar.

4. Bagi peneliti lain yang melakukan penelitian tindakan kelas, sebaiknya

dapat menerapkan pendekatan somatik, auditori, visual, dan intelektual

dengan pokok bahasan yang berbeda dan dalam mata pelajaran

Gambar

Gambar  2.1  Pecahan
tabel diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. Tujuan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pengujian tarik dan pengamatan struktur mikro diperoleh hasil yang sebanding dengan hasil pengujian ulang komposisi kimia, sehingga dapat disimpulkan telah

Landskap jalan adalah wajah dari karakter lahan atau tapak yang terbentuk pada lingkungan jalan , baik yang terbentuk dari elemen landskap alamiah seperti bentuk topografi lahan

Hasil analisis korelasi hubungan antara frekuensi menjalani terapi hemodialisa dengan tingkat kepatuhan pasien GGK yang menjalani terapi hemodialisa didapatkan nilai p = 0,774

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK DI TK AISYIYAH BUSTANUL ARHFAL 2 USIA 5-6 TAHUN.. Universitas Pendidikan Indonesia |

lateral pada mahasiswa Deutro Melayu FKG USU usia 20-25 Tahun.. Medan: Universitas Sumatera

Papan kunci sebagai penghubung antara pengguna dengan sistem mempunyai fungsi sebagai pengendali sistem dalam proses peng-aktif-an maupun pe-non aktif-an serta sebagai

hatinya dengan betul. Masalah pengajaran bahasa memang kompleks dan rumit. Di ddlamnya terdapat satuan-satuan yang berkaitan satu dengan yang lain, tak ubahnya seperti

Kesimpulan yang diperoleh atas penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada bulan januari, februari dan maret adalah diketahui persediaan akhir dengan menggunakan metode