• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KARAKTERISTIK PENGGUNA MODA DAN TINGKAT KEPUASAN TERHADAP BUS DAMRI AKSES BANDARA INTERNASIONAL SILANGIT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS KARAKTERISTIK PENGGUNA MODA DAN TINGKAT KEPUASAN TERHADAP BUS DAMRI AKSES BANDARA INTERNASIONAL SILANGIT"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KARAKTERISTIK PENGGUNA MODA DAN TINGKAT KEPUASAN TERHADAP BUS DAMRI AKSES

BANDARA INTERNASIONAL SILANGIT

TUGAS AKHIR

diajukan untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar Sarjana S1 pada Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara

SONDANG THERESA LASMARITO P 16 0404 135

BIDANG STUDI TRANSPORTASI DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2022

(2)

ANALISIS KARAKTERISTIK PENGGUNA MODA DAN TINGKAT KEPUASAN TERHADAP BUS DAMRI AKSES BANDARA INTERNASIONAL SILANGIT

TUGAS AKHIR

diajukan untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar Sarjana S1 pada Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara

SONDANG THERESA LASMARITO P 16 0404 135

Pembimbing

Ir. Indra Jaya Pandia, MT NIP. 19560618 198601 1 001

Penguji Pertama Penguji Kedua

Dr. M. Ridwan Anas, S.T., M.T. Ir. Adina Sari Lubis, ST. MT NIP : 19760805200812 1 002 NIP : 19680429 199512 2 001

(3)

PERNYATAAN

Judul Tugas Akhir

“ANALISIS KARAKTERISTIK PENGGUNA MODA DAN TINGKAT KEPUASAN TERHADAP BUS DAMRI AKSES BANDARA

INTERNASIONAL SILANGIT”

Dengan ini penulis menyatakan bahwa Tugas Akhir ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil karya penulis sendiri.

Adapun pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan Tugas Akhir ini, telah penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabila di kemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian Tugas Akhir ini bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian tertentu, penulis bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, 2022

Penulis Dosen Pembimbing

Sondang Theresa Lasmarito P Ir. Indra Jaya Pandia, MT 16 0404 135 NIP. 19560618 198601 1 001

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan Tugas akhir ini.

Penulisan Tugas akhir yang berjudul “ANALISIS KARAKTERISTIK PENGGUNA MODA DAN TINGKAT KEPUASAN TERHADAP BUS DAMRI AKSES BANDARA INTERNASIONAL SILANGIT” ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat penyelesaian Pendidikan sarjana di Bidang Studi Transportasi Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Univesitas Sumatera Utara.

Dalam penyusunan dan penulisan tugas akhir ini hingga dapat terselesaikan tidak terlepas dari keterlibatan berbagai pihak. Penulis menyadari tanpa bimbingan, semangat dan bantuan dari berbagai pihak, tugas akhir ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak yang berperan yaitu:

1. Orangtua tercinta, kakak dan adik tersayang yang selalu mendoakan dan mendukung penulis.

2. Alm. Bapak Medis Sejahtera Surbakti ST., MT., Pd.D selaku dosen pembimbing pertama penulis yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing penulis dalam tugas akhir.

3. Bapak Ir. Indra Jaya Pandia, MT selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaga untuk memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian tugas akhir ini.

4. Bapak Dr. Ridwan Anas, ST., MT., selaku Ketua Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Ir. M. Agung Putra Handana, S.T., M.T, selaku Sekretaris Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

6. Bapak Ir. Zulkarnain A.Muis, M.Eng, Sc. selaku Koordinator Bidang Studi Transportasi Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

(5)

ii 7. Bapak Dr. Ridwan Anas, ST., MT., dan Ibu Ir. Adina Sari Lubis, ST. MT selaku dosen pembanding yang telah memberikan kritikan dan masukan yang membangun dalam tugas akhir ini.

8. Seluruh Bapak/Ibu Dosen staf pengajar Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

9. Seluruh pegawai administrasi Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

10. Pegawai Bandara Internasional Silangit yang membimbing penulis dalam pengambilan data tugas akhir.

11. Agnessa selaku teman baik penulis yang meluangkan waktu dan tenaga untuk membantu penulis dalam pengambilan data tugas akhir.

12. Febri, Maria C, Maria D, dan Juwita teman-teman selama masa perkuliahan di Teknik Sipil USU.

13. Tetty, Agnes, Indah, Marta, Murni, Agatha, Johanna yang selalu memberi dukungan dan semangat selama penyelesaian tugas akhir ini.

14. Teman teman Teknik Sipil USU 2016 dan teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah mendukung dan membantu penulis selama masa perkuliahan hingga selesainya tugas akhir ini.

Saya menyadari banyak kekurangan pada penulisan ini dan masih jauh dari kesempurnaan, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan tugas akhir ini. Akhir kata, saya berharap kiranya tulisan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembacanya.

Medan, Oktober 2021 Penulis,

SONDANG THERESA LASMARITO P 16 0404 135

(6)

iii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR NOTASI ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

ABSTRAK ... i

BAB 1. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 2

1.3. Tujuan Penelitian... 2

1.4. Batasan Masalah ... 3

1.5. Manfaat Penelitian... 3

1.6. Sistematika Penulisan ... 3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1. Moda Transportasi... 5

2.1.1. Moda transportasi darat ... 5

2.1.2. Bandar Udara... 6

2.1.3. Bus ... 6

2.1.4. Bus Damri ... 8

2.2. Kualitas Pelayanan ... 8

2.3. Kepuasan Penumpang ... 10

2.3.1. Customer Statisfasion Index ... 10

2.3.2. Metode Importance Performance Analysis ... 11

2.3.3. Uji Validitas dan Uji Reabilitas ... 14

2.3.4. Metode Scalling ... 16

2.4. Teknik Survei Revealed Preference ... 17

2.5. Studi Terdahulu ... 18

BAB 3. METODE PENELITIAN... 22

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian... 22

3.2. Gambaran Umum Bus Damri ... 23

3.3. Penentuan Populasi dan Jumlah Sampel ... 23

3.4. Pengumpulan Data ... 25

(7)

iv

3.5. Pengolahan Data ... 27

3.6. Tahap Analisa Data ... 29

3.7. Diagram Alir Penelitian ... 31

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN... 32

4.1. Hasil Penelitian ... 32

4.1.1. Karakteristik Penumpang Bandara ... 32

4.1.2. Pelayanan bus Damri ... 40

4.1.3. Uji Instrumen Penelitian ... 42

4.2. Pembahasan ... 45

4.2.1. Tingkat kepuasan penumpang bus ... 45

4.2.2. Metode Importance Performance Analysis ... 47

4.2.3. Hasil Analisis Kuadran ... 50

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN ... 51

5.1. Kesimpulan ... 51

5.2. Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 53

LAMPIRAN A ... 56

LAMPIRAN B DATA HASIL SURVEI ... 60

LAMPIRAN C HASIL UJI VALIDITAS DENGAN SPSS 20... 66

FOTO DOKUMENTASI ... 68

(8)

v

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kapasitas Bus Penumpang ... 7

Tabel 2.2 Kriteria Customer Satisfaction Index (CSI) ... 11

Tabel 2.3 Nilai r product moment ... 15

Tabel 2.4 Studi Terdahulu ... 18

Tabel 3.1 Data Jumlah Pergerakan Pesawat dan Jumlah Penumpang Bandara Internasional Silangit ... 24

Tabel 3.2 Penerbangan di Bandara Internasional Silangit ... 26

Tabel 3.3 Trayek Bus Damri Bandara Internasional Silangit ... 26

Tabel 3.4 Penerbangan di Bandara Internasional Silangit ... 27

Tabel 3.5 Item Pertanyaan Kuesioner ... 27

Tabel 4.1 Distribusi responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 32

Tabel 4.2 Distribusi responden berdasarkan Usia ... 33

Tabel 4.3 Distribusi responden berdasarkan Pekerjaan ... 34

Tabel 4.4 Distribusi responden berdasarkan Jenis kendaraan ... 34

Tabel 4.5 Distribusi responden berdasarkan Maksud/Tujuan melakukan Perjalanan ... 35

Tabel 4.6 Distribusi responden berdasarkan Waktu tempuh menuju bandara ... 36

Tabel 4.7 Distribusi responden berdasarkan Biaya yang dikeluarkan ... 36

Tabel 4.8 Distribusi responden berdasarkan Jarak menuju bandara ... 37

Tabel 4.9 Distribusi responden berdasarkan Jumlah penerbangan 1 bulan ... 38

Tabel 4.10 Distribusi responden berdasarkan Waktu tunggu penerbangan ... 38

Tabel 4.11 Distribusi responden berdasarkan Ada/tidaknya transportasi umum ... 39

Tabel 4.12 Rekapitulasi Kuesioner ... 41

Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Kepuasan Responden terhadap Pelayanan Bus ... 42

Tabel 4.14 Hasil Uji Validitas Tingkat Kepentingan Kualitas Pelayanan ... 43

Tabel 4.15 Hasil Uji Reabilitas Kepuasan Responden terhadap Kinerja bus ... 43

Tabel 4.16 Hasil Uji Reabilitas Tingkat Kepentingan Kualitas Pelayanan... 44

Tabel 4.17 Hasil Penilaian Tingkat Kepuasan dan Tingkat Kepentingan ... 45

Tabel 4.18 Hasil pengukuran tingkat kepuasan menggunakan CSI ... 46

Tabel 4.19 Tingkat Kesesuaian Pelayanan terhadap Penumpang ... 47

Tabel 4.20 Perhitungan Faktor-faktor Kepuasan Penumpang ... 48

(9)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram Kartesius ... 13

Gambar 3.1 Lokasi Bandara Internasional Silangit ... 22

Gambar 3.2 Bandara Internasional Silangit ... 22

Gambar 3.3 Peta Trayek Bus Damri ... 23

Gambar 3.4 Bus Damri di Bandara Internasional Silangit ... 23

Gambar 3.5 Diagram Alir Penelitian ... 31

Gambar 4.1 Presentase responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 32

Gambar 4.2 Presentase responden berdasarkan Usia ... 34

Gambar 4.3 Presentase responden berdasarkan Pekerjaan ... 34

Gambar 4.4 Presentase responden berdasarkan Jenis kendaraan ... 35

Gambar 4.5 Presentase responden berdasarkan Tujuan melakukan Perjalanan .... 35

Gambar 4.6 Presentase responden berdasarkan Waktu tempuh menuju bandara . 36 Gambar 4.7 Presentase responden berdasarkan Biaya yang dikeluarkan ... 37

Gambar 4.8 Presentase responden berdasarkan Jarak menuju bandara ... 37

Gambar 4.9 Presentase responden berdasarkan Jumlah penerbangan 1 bulan ... 38

Gambar 4.10 Presentase responden berdasarkan Waktu tunggu penerbangan ... 39

Gambar 4.11 Presentase responden berdasarkan Ada/tidaknya transportasi umum39 Gambar 4.12 Diagram Kartesius untuk faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan ... 49

(10)

vii

DAFTAR NOTASI

𝑒 Persen kelonggaran ketidaktelitian

K Jumlah butir pertanyaan dalam instrument N Ukuran populasi

N Jumlah sampel

r11 Reliabilitas instrumen

rxy Indeks korelasi antara dua belah instrument Tki Tingkat kesesuaian responden

Xi Skor penilaian kinerja atau kepuasan 𝑥𝑖 Jumlah nilai pelaksanaan kinerja nilai i 𝑥̅ 𝑖 Rata-rata nilai pelaksanaan kinerja variabel i

𝑥̿𝑖 Rata-rata dari nilai pelaksanaan kinerja seluruh variable 𝑦𝑖 Jumlah nilai kepentingan nilai i

Yi Skor penilaian kepentingan atau harapan 𝑦̅𝑖 Rata-rata nilai kepentingan variabel i

𝑦̿𝑖 Rata-rata dari nilai kepentingan seluruh variabel α Koefisien Reliabilitas

𝜎𝑡2 Varians total

Σ𝜎𝑏2 Jumlah varians butir-butir pertanyaan

(11)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A Formulir Kuesioner Penelitian LAMPIRAN B Data Hasil Penelitian

LAMPIRAN C Hasil Uji Validitas Menggunakan SPSS 20 LAMPIRAN D Foto Dokumentasi

(12)

ABSTRAK

Danau Toba sebagai destinasi pariwisata super prioritas yang dicanangkan pengembangannya oleh pemerintah diharapkan memberi pengaruh pada pertumbuhan ekonomi nasional dari segi sektor pariwisata. Bandara Internasional Silangit merupakan salah satu akses terdekat menuju destinasi pariwisata Danau Toba, dimana didukung oleh moda transportasi lain yaitu mobil pribadi, bus Damri, dan mobil sewa/travel. Terdapat dugaan bahwa penumpang pesawat yang berada di bandara lebih banyak datang menggunakan mobil pribadi dibandingkan menggunakan bus Damri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik penumpang dan tingkat pelayanan bus Damri sebagai salah satu angkutan menuju Bandara Internasional Silangit.

Penelitian dilakukan dengan melakukan survei kepada 100 penumpang bandara untuk memperoleh data primer yaitu data karakteristik penumpang, data karakteristik perjalanan dan penilaian pelayanan bus Damri. Teknik survei penelitian menggunakan teknik revealed preference yaitu memilih responden.

Untuk mengetahui pelayanan bus maka pada penelitian ini menggunakan metode Importance Performance Analysis dan tingkat kepuasanpenumpang diukur menggunakan Customer Statisfasion Index.

Hasil penelitian menunjukkan karakteristik responden yang menggunakan mobil pribadi dan bus Damri dominan responden dengan jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 36 responden dan 17 responden. Responden yang menggunakan mobil pribadi dan bus Damri berusia antara 18-25 tahun sebanyak 21 responden dan berusia antara 38-47 tahun sebanyak 10 responden. Responden memiliki pekerjaan yang berbeda-beda dengan maksud perjalanan mayoritas responden untuk tujuan sosial/silahturahmi. Penilaian tingkat kepuasan dilihat dari nilai CSI adalah 74,1% yang masuk dalam kriteria puas. Berdasarkan hasil penelitian pelayanan yang dirasakan sudah memuaskan adalah faktor keramahan dan kesopanan petugas dalam melayani penumpang. Pelayanan yang dirasa kurang memuaskan adalah faktor kondisi kebersihan bus Damri dan faktor kondisi jaminan keselamatan bus Damri. Sehingga faktor-faktor ini menjadi prioritas utama pelayanan bus Damri yang perlu ditingkatkan kinerjanya.

kata kunci: kepuasan penumpang, revealed preference, customer statisfasion index, importance performance analysis

(13)

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pariwisata ialah salah satu sektor yang dapat menambah pendapatan negara melalui kunjungan wisatawan dikarenakan Indonesia memiliki banyak keindahan alam, budaya dan seni. Dalam rapat terbatas Kabinet 15 Juli 2019 Presiden mencanangkan pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas dimana Danau Toba menjadi salah satu dari lima destinasi tersebut. Pengembangan Danau Toba diharapakan oleh pemerintah akan memberi pengaruh pada pertumbuhan ekonomi nasional dari segi sektor pariwisata (www.setkab.go.id, 2019).

Dalam rapat terbatas tersebut Presiden juga menyampaikan arahan untuk mendukung pengembangan destinasi pariwisata nasional salah satunya ialah akses dan konektivitas terminal, bandara dan runway pesawat menuju/keluar destinasi wisata. Salah satu akses menuju destinasi pariwisata Danau Toba adalah Bandara Internasional Silangit yang terletak di Kecamatan Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara. Bandara Internasional Silangit diharapkan akan menjadi solusi yang efektif dan efisien bagi masyarakat dan wisatawan mancanegara yang akan berkunjung ke Danau Toba.

Bandara sebagai salah satu akses masuk daerah kawasan pariwisata Danau Toba serta daerah Tapanuli tidak terlepaskan dengan moda transportasi pendukung menuju bandara yang membantu masyarakat untuk menuju bandara. Moda transportasi darat yang ada di Bandara Internasional Silangit adalah mobil pribadi, bus Damri, dan mobil sewa/travel.

Damri adalah suatu perusahaan layanan transportasi milik negara dibawah naungan Badan Usaha Milik Negara. Damri memiliki beberapa jenis pelayanan transportasi, yaitu angkutan kota, angkutan antar kota, angkutan lintas batas negara, angkutan perintis, angkutan pemadu moda, dan angkutan pariwisata. Bus Damri bandara merupakan angkutan pertama di Bandara Internasional Silangit melayani trayek menuju Ajibata (via Sibisa) saja. Kemudian setelah Keputusan Menteri Perhubungan Nomor

(14)

2 KM 150 tahun 2019, tentang penugasan kepada Perum Damri untuk menyelenggarakan angkutan penumpang umum pada Kawasan Strategis Pariwisata, Perum Damri melalui Kementerian Perhubungan menyediakan 2 trayek lain yang melayani Bandara Internasional Silangit. Bus Damri yang sudah melayani Bandara Internasional Silangit tersedia 3 trayek, yaitu Silangit-Ajibata (via Sibisa), Silangit-Tarutung dan Silangit- Doloksanggul.

Bandara Internasional Silangit memiliki potensi tinggi untuk memajukan dan mengembangan daerah pariwisata disekitarnya dengan menjadikan bus Damri sebagai transportasi yang terjangkau bagi penumpang dan wisatawan. Terdapat dugaan bahwa penumpang pesawat yang berada di bandara lebih banyak datang menggunakan mobil pribadi dibandingkan menggunakan bus Damri. Maka untuk itu perlu diketahui bagaimana tingkat pelayanan bus Damri yang telah dirasakan oleh penumpang yang menuju Bandara Internasional Silangit.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah yang diangkat pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimana karakteristik pengguna moda akses Bandara Internasional Silangit?

2. Bagaimana tingkat kepuasan penumpang akan bus Damri Bandara Internasional Silangit?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui karakteristik pengguna moda akses Bandara Internasional Silangit.

2. Mengetahui tingkat kepuasan penumpang akan bus Damri Bandara Internasional Silangit.

(15)

3 1.4. Batasan Masalah

Untuk menyederhanakan permasalahan yang muncul selama studi tugas akhir, maka dibuat batasan-batasan masalah yang akan dibahas. Adapun batasan masalah tersebut antara lain:

1. Lokasi penelitian dilakukan di Bandara Internasional Silangit.

2. Kuisioner dibagikan kepada penumpang yang menunggu penerbangan di ruang keberangkatan Bandara Internasional Silangit.

3. Moda angkutan yang dijadikan pembanding adalah mobil pribadi dan Bus Damri yang tersedia di Bandara Internasional Silangit.

4. Metode survei untuk analisis preferensi karakteristik perjalanan menggunakan Revealed Preference

5. Metode pengukuran tingkat kepuasan menggunakan Customer Statisfasion Index dan analisis pelayanan bus Damri menggunakan metode Importance Performance Analysis.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan antara lain:

1. Dapat memberikan gambaran tentang kualitas pelayanan bus Damri di bandara serta berbagai faktor yang mempengaruhi tingkat kualitas pelayanan sehingga dapat membantu penyedia layanan untuk mengelola lebih baik.

2. Sebagai masukan untuk pihak PT. Angkasa Pura II dalam memanfaatkan moda transportasi yang tersedia untuk meningkatkan pelayanan bagi penumpang.

1.6. Sistematika Penulisan

Untuk memperjelas tahapan yang dilakukan dalam studi ini, penulisan tugas akhir ini dikelompokkan ke dalam 5 (lima) bab yaitu:

BAB 1. PENDAHULUAN

Bab pendahuluan terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

(16)

4 Bab tinjauan pustaka berisi teori yang relevan dan akan digunakan sebagai dasar untuk pemecahan masalah.

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

Bab metodologi penelitian merupakan kerangka pemecahan masalah dalam penelitian yang berbentuk metode-metode yang digunakan untuk memperoleh jawaban dari permasalahan dan tujuan penelitian serta cara pengolahan data yang akan digunakan untuk pemecahan masalah yang diteliti.

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab hasil dan pembahasan berisikan hasil dari survei dan pembahasan yang berkenaan dengan pemecahan masalah yang dikaji, menurut data yang telah dikumpulkan..

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

Bab kesimpulan dan saran berisi penutup tentang kesimpulan yang telah diperoleh dari pembahasan pada bab sebelumnya, dan saran mengenai hasil penelitian yang dapat dijadikan masukan.

(17)

5

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Moda Transportasi

Transportasi merupakan usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut, atau mengalihkan objek dari tempat asal ke tempat tujuan dimana objek dapat lebih bermanfaat (Miro, 2005). Moda transportasi adalah alat angkut yang digunakan untuk berpindah dari tempat asal ke tempat tujuan, dapat dikelompokkan menjadi moda transportasi darat, udara, dan laut.

2.1.1. Moda transportasi darat

Moda transportasi menurut Miro (2005) dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu:

1. Kendaraan pribadi

Kendaraan pribadi merupakan moda transportasi yang dikhususkan buat pribadi seseorang dan seseorang itu bebas memakainya ke mana saja, di mana saja dan kapan saja, bahkan mungkin juga seseorang tersebut tidak memakainya sama sekali. Keuntungan yang diperoleh adalah perjalanan menjadi lebih cepat, bebas, tidak tergantung waktu, dapat membawa barang dan anak dengan lebih aman, bebas memilih rute sesuai keinginan pengemudi (Warpani, 1990).

2. Kendaraan umum

Kendaraan umum merupakan moda transportasi yang diperuntukkan buat orang banyak, kepentingan bersama, menerima pelayanan bersama, mempunyai arah dan titik tujuan yang sama, serta terikat dengan peraturan trayek yang sudah ditentukan dan jadwal yang sudah ditetapkan dan para pelaku perjalanan harus wajib menyesuaikan diri dengan ketentuan-ketentuan tersebut apabila angkutan umum ini sudah mereka pilih. Kendaraan umum dapat dibagi menjadi beberapa kendaraan yang lebih spesifik berikut: ojek sepeda, sepeda motor, becak, bajaj, bemo, mikrolet, bus umum (kota dan antar kota), kereta api (kota dan antar kota), kapal feri, kapal sungai, kapal laut, dan pesawat yang digunakan bersama.

(18)

6 2.1.2. Bandar Udara

Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 39 Tahun 2019 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional, Bandar Udara adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas- batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas pendukung lainnya.

Berdasarkan penggunaan Bandar udara, terdiri dari:

- Bandar Udara Internasional adalah bandar udara yang ditetapkan sebagai bandar udara yang melayani rute penerbangan dalam negeri dan rute penerbangan dari dan keluar negeri.

- Bandar Udara Dosmetik adalah bandar udara yang ditetapkan sebagai bandar udara yang melayani rute penerbangan dalam negeri.

Berdasarkan Hierarki Bandar udara, terdiri dari:

- Bandar Udara Pengumpul (Hub) adalah bandar udara yang mempunyai cakupan pelayanan yang luar dari berbagai bandar udara yang melayani penumpang dan/atau kargo dalam jumlah besar dan mempengaruhi perkembangan ekonomi secara nasional atau berbagai provinsi

- Bandar Udara Pengumpan (spoke) adalah bandar udara yang mempunyai cakupan pelayanan dan mempengaruhi perkembangan ekonomi terbatas.

2.1.3. Bus

Bus merupakan sarana transportasi yang dapat menampung banyak penumpang dan bisa menjangkau beberapa titik lokasi yang didalamnya dilengkapi dengan tempat duduk dan gantungan pegangan untuk penumpang berdiri. Pengoperasian bus sesuai dengan trayek dan jadwal yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Menurut Peraturan Jenderal Perhubungan Darat (2002), kapasitas bus penumpang berdasarkan klasifikasi trayek, jenis pelayanan, dan jenis angkutan dapat dilihat pada Tabel 2.1.

(19)

7 Tabel 2.1 Kapasitas Bus Penumpang

(Sumber: Peraturan Jenderal Perhubungan Darat, 2002)

Berdasarkan klasifikasi trayek dibagi menjadi 4 jenis, yaitu utama, cabang, ranting dan langsung. Berdasarkan jenis pelayanan bus sebagai angkutan umum terbagi 2, yaitu:

- Bus Ekonomi: bus kecil, sedang, maupun besar dengan tingkat pelayanan sekurang-kurangnya tanpa menggunakan fasilitas tambahan.

- Bus Non Ekonomi: bus kecil, sedang, maupun besar dengan tingkat pelayanan menggunakan sekurang-kurangnya fasilitas pelayanan tambahan berupa pendingin udara (AC).

Berdasarakan kapasitas bus terbagi 3, yaitu:

- Bus kecil: mobil bus yang dilengkapi sekurang-kurangnya Sembilan sampai dengan sembilan belas tempat duduk, tidak termasuk tempat duduk pengemudi.

Klasifikasi Trayek

Jenis Pelayanan Jenis Angkutan Kapasitas Penumpang per Hari/Kendaraan Utama • Non

Ekonomi

• Ekonomi

• Bus besar (lantai ganda)

• Bus besar (lantai tunggal)

• Bus sedang

• 1500 – 1800

• 1000 – 1200

• 500 – 600 Cabang • Non

Ekonomi

• Ekonomi

• Bus besar

• Bus sedang

• Bus kecil

• 1000 – 1200

• 500 – 600

• 300 – 400 Ranting • Ekonomi • Bus sedang

• Bus kecil

• Bus MPU (hanya roda empat)

• 500 – 600

• 300 – 400

• 250 – 300

Langsung • Non Ekonomi

• Bus besar

• Bus sedang

• Bus kecil

• 1000 – 1200

• 500 – 600

• 300 – 400

(20)

8 - Bus sedang: mobil bus yang mempunyai kapasitas sampai dengan tiga puluh orang termasuk yang duduk dan berdiri, tidak termasuk tempat duduk pengemudi.

- Bus besar: mobil bus yang mempunyai kapasitas tujuh puluh sembilan orang termasuk yang duduk dan berdiri, tidak termasuk tempat duduk pengemudi.

2.1.4. Bus Damri

Perusahaan yang didirikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1982 tentang pengalihan bentuk perusahaan negara angkutan motor Damri menjadi Perusahaan Umum (Perum) dan diatur kembali dengan peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2002 tentang Perusahaan Umum (perum) Damri memiliki maksud dan tujuan untuk turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program pemerintah pusat dan pemerintah daerah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya terutama di bidang pengusahaan jasa angkutan jalan. Dalam memenuhi maksud dan tujuan tersebut Damri menyediakan beberapa layanan, sebagai berikut: angkutan kota yang melayani trayek perkotaan baik reguler maupun BRT (Bus Rapid Transit),angkutan antar kota, angkutan lintas batas negara, angkutan bandara yang melayani trayek dari dan menuju bandara, angkutan travel/pariwisata melayani angkutan travel/pariwisata dengan menggunakan kendaraan minibus dan bus besar, angkutan logistik yang melayani pengiriman barang dengan menggunakan truk, dan angkutan perintis merupakan penugasan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan transportasi agar anak-anak dapat bersekolah, biaya logistik dapat berkurang, dan hasil bumi dapat terdistribusi.

2.2. Kualitas Pelayanan

Kualitas adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar atau konsumen, dan kualitas juga artikan kepuasan pelanggan sepenuhnya.

Menurut Tjiptono (2011), kualitas berkaitan erat dengan kepuasan

(21)

9 pelanggan. Kualitas memberikan dorongan khusus bagi para pelanggan untuk menjalin ikatan relasi saling menguntungkan dalam jangka panjang dengan perusahaan. Jadi, kualitas pelayanan dapat didefinisikan sebagai tingkat ketidaksesuaian antara apa yang diharapkan dengan apa yang dirasakan.

Pengukuran kualitas jasa terbagi atas 5 dimensi jasa yang dapat dirincikan sebagai berikut (Tjiptono, 2011):

1. Tangible (berwujud), kemampuan suatu perusahaan dalam menyediakan sarana dan prasarana fisik harus dapat diandalkan.

Seperti tersedianya fasilitas fisik, perlengkapan dan material dan lainnya untuk menyediakan suatu pelayanan.

2. Reliability (keandalan), kemampuan memberikan pelayanan dengan tepat, akurat, memuaskan, dapat dipercaya (dependably), sesuai dengan yang telah dijanjikan dan tanpa melakukan kesalahan.

3. Responsiveness (ketanggapan), kemampuan para karyawan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang dibutuhkan konsumen dengan cepat. Daya tanggap meliputi layanan yang tepat pada pelanggan, mengusahakan pelanggan tetap terinformasi, keinginan untuk membantu pelanggan dan kesiapan untuk menanggapai permintaan pelanggan.

4. Emphati (empati), meliputi sikap karyawan maupun perusahaan untuk memahami kebutuhan maupun kesulitan konsumen, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, kemudahan dalam melakukan komunikasi.

Yaitu sikap karyawan yang menunjukkan perhatian yang tulus dalam melayani pelanggan.

5. Assurance (jaminan), perilaku karyawan mampu menumbuhkan kepercayaan konsumen terhadap perusahaan, dan dapat menciptakan rasa aman bagi konsumen. Meliputi pengetahuan, keterampilan, keramahan, sopan dan sifat dapat dipercaya untuk menghilangkan sifat keragu–raguan konsumen.

(22)

10 2.3. Kepuasan Penumpang

Kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja/hasil yang dirasakan dengan harapannya, kepuasan pelanggan banyak ditentukan oleh kualitas performa pelayanan dilapangan (Tjiptono, 2014). Bila pelayanan tidak sama atau tidak sesuai dengan harapan pelanggan, maka pelayanan yang diberikan dinilai jelek oleh pelanggan. Maka, untuk sampai pada tingkat kepuasan, pelanggan terlebih dahulu mempunyai harapan–harapan yang ingin dipenuhi dari perusahaan yang menawarkan produk atau jasa. Pelanggan yang merasa sangat puas akan memiliki ikatan emosional dengan layanan yang digunakan dan akan menjadi loyal. Kepuasan pelanggan sangat penting karena berkaitan dengan tingkat keberhasilan penyedia jasa.

2.3.1. Customer Statisfasion Index

Pengukuran tingkat kepuasan penumpang digunakan Customer Statisfasion Index (CSI). CSI merupakan index yang digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna jasa secara menyeluruh dengan melihat tingkat kinerja dan tingkat kepentingan dari atribut-atribut pelayanan jasa. Untuk mengetahui besarnya CSI, maka langkah-langkah pengukuran yang dilakukan sebagai berikut (Irawan, 2004):

1. Menentukan Mean Importance Score (MIS) dan Mean Statisfaction Score (MSS). MIS adalah rata-rata dari skor tingkat kepentingan suatu atribut. MSS adalah rata-rata dari skor tingkat kepuasan yang berasal dari kinerja jasa yang dirasakan oleh penumpang.

2. Menghitung Weight Factor (WF), bobot ini merupakan persentase nilai MIS per indikator terhadap total MIS seluruh indikator

3. Menghitung Weight Score (WS), bobot ini merupakan perkalian antara WF dengan rata-rata tingkat kepuasan.

4. Menentukan Customer Satisfaction Index (CSI).

(23)

11 Tabel 2.2 Kriteria Customer Satisfaction Index (CSI)

Nilai Kriteria

81%-100% Sangat Puas

66%-80,99% Puas

51%-65,99% Cukup Puas

35%-50,99% Kurang Puas

0%-34,99% Tidak Puas

(Sumber:Irawan, 2004)

Nilai maksimum CSI lebih kecil 50% menandakan kinerja pelayanan yang kurang baik. Nilai CSI lebih besar 80% mengidentifikasikan bahwa penumpang merasa puas dengan kinerja pelayanan yang dirasakan.

2.3.2. Metode Importance Performance Analysis

Metode Importance Performance Analysis (IPA) pertama kali dikembangkan oleh Martilla dan James (1977) bertujuan untuk mengukur hubungan antara persepsi konsumen dan prioritas peningkatan kualitas produk. Metode Importance Performance Analysis digunakan untuk menentukan ambang batas yang membedakan kepentingan dan kinerja masing-masing atribut dengan menggunakan skor pelanggan rata-rata.

Berikut tahap dalam metode IPA, yaitu:

1. Tingkat Kesesuaian

Tingkat kesesuaian adalah hasil perbandingan skor kinerja/pelaksanaan dengan skor kepentingan. Tingkat kesesuaian akan menentukan urutan prioritas peningkatan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Pengukuran tingkat kesesuaian dilakukan untuk mengetahui besar kepuasan yang dirasakan konsumen/pelanggan terhadap kinerja penyedia jasa tersebut.

Rumus yang digunakan untuk menghitung tingkat kesesuaian adalah:

𝑇𝑘𝑖 =𝑋𝑖

𝑌𝑖 × 100% (2.1)

Keterangan:

𝑇𝑘𝑖 = tingkat kesesuaian reponden

(24)

12 𝑋𝑖 = skor nilai pelaksanaan kinerja nilai i

𝑌𝑖 = skor nilai kepentingan nilai i

2. Diagram Kartesius

Diagram kartesius digunakan untuk mengetahui indikator jasa pelayanan memuaskan atau tidak memuaskan konsumen yang digambarkan pada sumbu vertikal dan sumbu horizontal. Sumbu mendatar (X) akan diisi oleh skor tingkat kinerja, sedangkan sumbu tegak (Y) akan diisi oleh skor tingkat kepentingan. Dalam penyederhanaan rumus, maka untuk setiap atribut yang mempengaruhi kepuasan konsumen dapat diketahui dengan rumus (Supranto, 2006):

𝑥̅ =𝑖 ∑ 𝑥𝑖

𝑛 (2.2)

𝑦̅ =𝑖 ∑ 𝑦𝑖

𝑛 (2.3)

Keterangan:

𝑥̅ = rata-rata nilai pelaksanaan kinerja variabel i 𝑖 𝑥𝑖 = jumlah nilai pelaksanaan kinerja nilai i 𝑦̅𝑖 = rata-rata nilai kepentingan variabel i 𝑦𝑖= jumlah nilai kepentingan nilai i n = jumlah sampel

Kemudian untuk menghitung rata-rata tingkat kepentingan dan kinerja rumus yang digunakan adalah:

𝑥̿𝑖 = ∑ 𝑥𝑘𝑖 ̅𝑖

𝑘 (2.4)

𝑦̿ =∑ 𝑦̅𝑖

𝑘 𝑖

𝑘 (2.5)

Keterangan:

𝑥̿𝑖= rata-rata dari nilai pelaksanaan kinerja seluruh variabel 𝑦̿𝑖= rata-rata dari nilai kepentingan seluruh variabel

k = banyaknya variabel yang mempengaruhi kepuasan pelanggan

Selanjutnya tingkat unsur-unsur tersebut akan dijabarkan dan dibagi ke dalam empat bagian dalam diagram kartesius sebagai berikut:

(25)

13 Gambar 2.1 Diagram Kartesius

Keterangan gambar:

1. Kuadran 1 (Attributes to Improve)

Merupakan wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap penting oleh responden namun pada kenyataannya belum sesuai seperti yang diharapkan (kepuasan yang diperoleh masih sangat rendah). Atribut-atribut yang masuk dalam kuadran ini harus ditingkatkan.

2. Kuadran 2 (Maintain Performance)

Merupakan wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap penting oleh responden yang sudah sesuai dengan yang dirasakan sehingga tingkat kepuasannya relatif lebih tinggi. Karenanya atribut- atribut yang masuk dalam kuadran ini harus dipertahankan.

3. Kuadran 3 (Attributes to Maintain)

Merupakan wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap kurang penting oleh responden dan pada kenyataannya kinerjanya tidak terlalu istimewa.

4. Kuadran 4 (Attributes to De-emphasize)

Merupakan wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap kurang penting oleh responden dan dirasakan terlalu berlebihan.

𝑥̿𝑖 𝑥ҧ

𝑦̿

𝑦̅

Attributes to improve

Maintain performance

Attributes to maintain

Attributes to De-emphasize Importance

Performance

(26)

14 2.3.3. Uji Validitas dan Uji Reabilitas

Instrument penelitian adalah alat ukur yang digunakan dalam penelitian untuk mengukur variabel yang diamati. Pengujian instrument dilakukan untuk memperoleh data yang baik dan andal dimana memenuhi syarat Uji Validitas dan Uji Reabilitas.

1. Uji Validitas

Validitas data adalah suatu ukuran yang mengacu kepada derajat kesesuaian antara data yang dikumpulkan dan data sebenarnya pada sumber data. Data yang valid akan diperoleh apabila intrument pengumpulan data juga valid. Oleh karena itu, untuk menguji validitas data dilakukan pengujian terhadap instrument pengumpulan data (Sinulingga, 2011).

Validitas dapat dibedakan menjadi validitas faktor dan validitas item. Validitas faktor diukur bila item yang disusun menggunakan lebih dari satu faktor (antara satu faktor dengan faktor lain ada kesamaan).

Pengukuran validitas faktor dengan cara mengkorelasi antara skor faktor (penjumlahan item dalam satu faktor) dengan skor total faktor, sedangkan pengukuran validitas item dengan mengkorelasikan antara skor item dengan skor total item.

Uji validitas item ditunjukkan dengan adanya korelasi atau dukungan terhadap item total (skor total), perhitungan dilakukan dengan cara mengkorelasi antara skor item dengan skor total item. Bila menggunakan satu faktor berarti pengujian validitas item dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor faktor, kemudian dilanjutkan mengkorelasi antara skor item dengan skor total faktor (penjumlahan dari beberapa faktor). Dari hasil perhitungan korelasi akan didapat suatu koefisien korelasi yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu item dan untuk menentukan apakah suatu item layak digunakan atau tidak. Nilai r product moment dapat dilihat pada Tabel 2.2.

(27)

15 Tabel 2.3 Nilai r product moment

N Taraf Signif

N Taraf Signif

N Taraf Signif

5% 1% 5% 1% 5% 1%

3 0,997 0,999 27 0,381 0,487 55 0,266 0,345

4 0,950 0,990 28 0,374 0,478 60 0,254 0,330

5 0,878 0,959 29 0,367 0,470 65 0,244 0,317

6 0,811 0,917 30 0,361 0,463 70 0,235 0,306

7 0,754 0,874 31 0,355 0,456 75 0,227 0,296

8 0,707 0,834 32 0,349 0,449 80 0,220 0,286

9 0,666 0,798 33 0,344 0,442 85 0,213 0,278

10 0,632 0,765 34 0,339 0,436 90 0,207 0,270

11 0,602 0,735 35 0,334 0,430 95 0,202 0,263

12 0,576 0,708 36 0,329 0,424 100 0,195 0,256 13 0,553 0,684 37 0,325 0,418 125 0,176 0,230 14 0,532 0,661 38 0,320 0,413 150 0,159 0,210 15 0,514 0,641 39 0,316 0,408 175 0,148 0,194 16 0,497 0,623 40 0,312 0,403 200 0,138 0,181 17 0,482 0,606 41 0,308 0,398 300 0,113 0,148 18 0,468 0,590 42 0,304 0,393 400 0,098 0,128 19 0,456 0,575 43 0,301 0,389 500 0,088 0,115 20 0,444 0,561 44 0,297 0,384 600 0,080 0,105 21 0,433 0,549 45 0,294 0,380 700 0,074 0,097 22 0,423 0,537 46 0,291 0,376 800 0,070 0,091 23 0,413 0,526 47 0,288 0,372 900 0,065 0,086 24 0,404 0,515 48 0,284 0,368 1000 0,062 0,081 25 0,396 0,505 49 0,281 0,364

26 0,388 0,496 50 0,279 0,361 (Sumber:Sofyan, 2013)

2. Uji Reabilitas

Reabilitas sebuah alat ukur berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data yang dihasilkan dari proses pengumpulan data dengan menggunakan instrument tersebut. Pengujian reabilitas umumnya dikenakan untuk pengujian stabilitas instrument dan konsistensi internal instrumen. Pengujian terhadap kedua karakteristik tersebut dapat dilakukan dengan beberapa metode. Berikut ini beberapa contoh metode yang umum digunakan oleh peneliti dalam pengujian instrument (Sinulingga, 2011).

1. Formula Sperman-Brown

(28)

16 Dalam formula Sperman-Brown pengujian konsistensi instrument didasarkan pada metode split-half. Korelasi antara belahan pertama dan kedua dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut.

𝑟11= (2)(𝑟𝑥𝑦)

(1+𝑟𝑥𝑦) (2.6)

Keterangan :

r11 = reabilitas instrument

rxy =indeks korelasi antara dua belah instrument 2. Koefisien Alpha-Crobach

Berbeda dengan ukuran reabilitas yang telah dibahas pada metode diatas, dimana instrument menggunakan skor 0 dan 1 untuk setiap butir pertanyaan, koefisien Alpha-Crobach digunakan untuk mengukur reabilitas instrument yang pertanyaan- pertanyaan menggunakan skor dalam rentangan tertentu misalnya antara 1 dan 5 atau antara 1 dan 10 dan sebagainya. Rumus yang digunakan dalam menghitung formula Alpha-Crobach adalah sebagai berikut.

𝑟11= [ 𝑘

𝑘−1] (1 −Σ𝜎𝑏2

𝜎𝑡2) (2.7)

Keterangan:

r11 =reabilitas intrument

k = jumlah butir pertanyaan dalam intrument Σ𝜎𝑏2 = jumlah varians butir – butir pertanyaan 𝜎𝑡2 =varians total

2.3.4. Metode Scalling

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif . Metode pengukuran dengan skala berkenaan dengan penetapan angka atau simbol mengenai pendapat responden kepada objek, kejadian, atau kegiatan yang ditanyakan kepada responden tersebut. Beberapa skala sikap yang dapat digunakan untuk penelititan, sebagai berikut (Sugiyono, 2012).

(29)

17 1. Skala Likert

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala linkert variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.

Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai nilai dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata seperti sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan tidak baik. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor misalnya:

Sangat baik diberi skor 5

Baik diberi skor 4

Cukup baik diberi skor 3 Kurang baik diberi skor 2 Tidak baik diberi skor 1 2. Rating Scale

Mempunyai sejumlah kategori respon dan digunakan untuk medapatkan respon dari objek terkait, lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainnya, seperti skala untuk mengukur status sosial ekonomi, kelembagaan, pengetahuan, dan lain-lain. Hal penting dalam penyusunan instrument dengan rating scale adalah harus dapat mengartikan setiap angka yang diberikan pada alternatif jawaban pada setiap instrument.

Pada penelitian ini metode scalling yang digunakan ialah metode skala likert.

2.4. Teknik Survei Revealed Preference

Menurut ahli ekonomi Paul Samuelson (1983) dikutip dalam Lansana Keita (2012) Teknik survei revealed preference adalah suatu

(30)

18 bentuk survei yang didasarkan pada kenyataan dan keadaan di lapangan.

Teknik survei ini adalah bentuk survei kuesioner yang menayakan para responden mengenai suatu hal yang sudah nyata ada pada objek penelitian.

Sehingga responden diminta memberikan tanggapan satu jawaban terhadap setiap pertanyaan, dari berbagai pilihan jawaban yang disediakan.

Teknik survei revealed preference ini menggunakan konsep non random yaitu memilih responden, tidak mengacak responden.

Berbeda dengan teknik survei stated preference dimana bentuk kuesioner yang menanyakan responden mengenai sesuatu hal yang belum nyata ada di lapangan, jadi masih bersifat berandai- andai. Selain itu teknik stated preference menganut konsep random, dengan mengacak atau tidak memilih responden.

2.5. Studi Terdahulu

Adapun studi terdahulu yang dipakai sebagai acuan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.4 Studi Terdahulu

No. Judul Pembahasan

1. Analisis penggunaan moda akses bandar udara Internasional Ahmad Yani Semarang, Andy Yuly Iryanto (2017)

Studi dilakukan untuk mengetahui karakteristik pemilihan moda antara kendaraan pribadi dan kendaraan umum di bandar udara Ahmad Yani, untuk meramalkan pemilihan moda 10 tahun yang akan datang. Penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik survei revealed preference.

Data diolah menggunakan analisis statistik untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pemilihan moda. Hasil penelitian menunjukkan penumpang angkutan udara lebih memilih menggunakan kendaraan umum dibandingkan dengan kendaraan pribadi.

2. Analisa Kinerja Operasional Bus Trans

Penelitian ini bertujuan untuk meninjau parameter kinerja operasional dan kepuasan

(31)

19 Mebidang (Studi Kasus:

Rute Terminal Binjai - Pusat Pasar Kota Medan)

Maylisa Ratnasari Bakara (2018)

pengguna akan pelaksanaan kinerja bus Trans Mebidang. Parameter kinerja yang ditinjau adalah waktu perjalanan, waktu antara, waktu sirkulasi, faktor muat, dan kenyamanan ruang duduk dan berdiri di dalam bus. Sementara untuk mengetahui kepuasan penumpang atas kinerja pelayanan bus Trans Mebidang, digunakan metode Importance Performance Analysis. Hasil penelitian diperoleh waktu tempuh rata-rata sebesar 76,125 menit, waktu antara sebesar 24 menit, waktu sirkulasi sebesar 204,84 menit, luas tempat duduk sebesar 0,315 m2, luas tempat berdiri sebesar 0,174 m2, faktor muat hari libur sebesar 29,47%, faktor muat hari kerja sebesar 25,42%. Hasil penelitian kepuasan penumpang terhadap kinerja pelayanan bus Trans Mebidang, maka yang perlu mendapat perbaikan adalah kondisi fisik halte serta kenyamanan dan keamanan di halte.

3. Analisis kepuasan penumpang terhadap Pelayanan bus sekolah kota Surabaya dengan Metode Important Performance Analysis Boy Dian Anugra Sandy (2019)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna terhadap pelayanan bus sekolah agar bus sekolah tersebut dapat dioptimalkan fasilitas maupun pelayanannya.

Variabel pelayanan yang diukur adalah kenyamanan, keamanan, kemudahan, lintasan, dan kendaraan. Metode analisa menggunakan metode Importance Performance Analysis yang menghasilkan 4 kuadran penilaian.

Customer Satisfaction Index (CSI) yang didapat adalah 0.9157, kepuasan pelanggan masuk kriteria 0.80–1.00

4. Analisis tingkat Penelitian bertujuan mengetahui karakteristik

(32)

20 kepuasan pengguna

transportasi umum

“Suroboyo Bus” rute halte Raja wali-terminal Purabaya dengan metode Importance Performance Analysis (IPA)

Rizky Ade Firmansyah (2019)

dan kepuasan pengguna “Suroboyo Bus”

menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA). Hasil analisis data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan karakteristik penggguna “Suroboyo Bus” adalah: berdasarkan jenis kelamin yang lebih dominan adalah perempuan, dari pekerjaan yang lebih dominan sebagai pegawai swasta, dari penghasilan yang dominan belum berpenghasilan, dari maksud dan tujuan digunakan sebagai wisata, dari sifat perjalanan adalah bersama keluarga, dari intesitas perjalanan adalah kadang-kadang, dan dari alasan menggunakanya karena murah. Hasil analisa dari tingkat kepuasan pengguna yang perlu ditingkatkan, yaitu: tempat duduk, tempat menunggu bus/halte bus, proses pembayaran yang mudah, ketepatan waktu keberangkatan, kepastian keberangkatan armada, jaminan asuransi bila ada kecelakaan.

5. Kajian Tingkat Kepuasan Pengguna Trans Metro Bandung Koridor 2 Menggunakan Pendekatan Importance Performance Analysis Ardi Suhendra (2020)

Penentuan tingkat kepuasan pengguna TMB koridor 2 dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada pengguna TMB koridor 2.

Hasil dari kuesioner tersebut kemudian digambarkan dalam diagram kartesius Importance-Performance Analysis (IPA) serta nilai Customer Satisfaction Index (CSI) yang menunjukkan kepuasan pengguna secara keseluruhan. Diagram kartesius IPA menunjukkan bahwa atribut keamanan dan kenyamanan penumpang, kepedulian petugas terhadap penumpang, serta kebersihan di dalam bus adalah hal yang harus ditingkatkan oleh

(33)

21 TMB koridor 2. Tingkat kepuasan pengguna secara keseluruhan ditunjukkan dengan nilai CSI sebesar 71,74% yang berarti pengguna masih belum puas dengan pelayanan TMB koridor 2.

6. Importance Performance Analysis (IPA) of bus service attributes: A case study in a developing country

Javad Esmailpour, Mohammad Abrari Vajari (2020)

Untuk menyelidiki kepuasan penumpang dengan kualitas layanan bus, survei penumpang terhadap pengguna bus dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Survei dilakukan di enam terminal bus dengan jumlah lalu lintas tertinggi di Tehran, Iran. Penelitian ini menggunakan Importance Performance Analysis dan analisis Faktor Eksplorasi (EFA) dan membagi sampel menggunakan Cluster Analysis (CA).

Hasil Exploratory Factor Analysis (EFA) menunjukkan terdapat 4 komponen penting yaitu kemudahan, kenyamanan, keandalan, dan keamanan. Hasil CA mengelompokkan sampel menjadi 3 bagian berdasarkan sosio-demografi dan karakteristik perjalanan. Hasil analisa kepuasan pelayanan bus, menunjukkan bahwa hal yang perlu diperbaiki ialah kenyamanan didalam bus antara lain ventilasi bus, kebersihan bus, dan ketersediaan fasilitas untuk orangtua dan orang berkebutuhan khusus.

(34)

22

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Bandara Internasional Silangit yang berada di Desa Silando, Kecamatan Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara. Bandara Internasional Silangit berjarak kira-kira 8 km dari pusat Kota Siborong-borong. Penelitian dilakukan hari Jumat 19 Februari 2021, dan Sabtu 20 Februari 2021. Penyebaran kuesioner dilakukan di ruang tunggu keberangkatan Bandara Internasional Silangit.

Gambar 3.1 Lokasi Bandara Internasional Silangit (Sumber: Google, 2021)

Gambar 3.2 Bandara Internasional Silangit (Sumber : Google, 2021)

BANDARA INTERNASIONAL SILANGIT

(35)

23 3.2. Gambaran Umum Bus Damri

Gambar 3.3 Peta Trayek Bus Damri (Sumber: Google maps, 2021)

Gambar 3.4 Bus Damri di Bandara Internasional Silangit

Bus Damri yang beroperasi di Bandara Internasional Silangit melayani dua trayek yaitu trayek Silangit-Parapat (via Sibisa): Silangit- Balige-Porsea-Parapat dengan jarak 79 km, dan trayek Silangit-Tarutung dengan jarak 36 km.

3.3. Penentuan Populasi dan Jumlah Sampel

Populasi adalah wilayah umum yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

Keterangan :

Trayek Silangit- Parapat Trayek Silangit- Tarutung

(36)

24 peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penumpang pesawat di Bandara Internasional Silangit yang dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Data Jumlah Penumpang Pesawat 2020 di Bandara Internasional Silangit

Bulan Penumpang (orang) Kedatangan Keberangkatan

Januari 27635 18923

Februari 12854 14561

Maret 12146 10743

April 2517 11336

Mei - -

Juni 890 1135

Juli 2838 2861

Agustus 5002 5007

September 5270 4826

Oktober 6412 7236

November 7192 6648

Desember 17258 8312

(Sumber: BPS Kabupaten Tapanuli Udara, 2021)

Sampel bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono, 2012).

Dari buku Research Methods for Business (1982:253), diberikan saran-saran tentang ukuran sampel untuk penelitian, sebagai berikut:

1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500

2. Bila sampel dibagi dalam kategori (misal: pria-wanita, pegawai negeri-swasta, dan lain-lain) maka jumlah anggota sampel setiap kategori inimal 30

3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate (korelasi atau regresi ganda) maka jumlah anggota minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti

(37)

25 4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana yang menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota sampel masing-masing antara 10 sampai dengan 20

Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel adalah menggunakan rumus Slovin, dengan perhitungan sebagai berikut:

𝑛 = 𝑁

1+(𝑁×𝑒2) (3.1)

Keterangan:

𝑛 : Ukuran Sampel 𝑁 : Ukuran Populasi

𝑒 :Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditoleransi misalnya 5% dan 10%

Jumlah penumpang terbanyak tahun 2020 ialah di Bulan Januari, dengan jumlah penumpang kedatangan sebanyak 27.635 orang. Adapun jumlah rata-rata penumpang harian ialah 921 penumpang. Jumlah sampel berdasarakan Slovin dengan e = 10% untuk penelitian ialah:

𝑛 = 𝑁

1 + (𝑁 × 𝑒2)

𝑛 = 921

1 + (921× 0,12) 𝑛 = 90,205680705190

Untuk jumlah sampel digunakan 100 responden, yaitu penumpang yang berada di ruang tunggu keberangkatan bandara.

3.4. Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian dengan revealed preference dilakukan penyebaran kuesioner kepda responden. Responden pada penelitian ini adalah penumpang pesawat yang menunggu di ruang keberangkatan bandara. Pada penelitian ini jenis data yang digunakan ialah data primer dan data sekunder, sebagai berikut:

1. Data Primer

(38)

26 Data primer penelitian yaitu data karakteristik pelaku perjalanan, data karakteristik perjalanan dan data penilaian kepuasan dan kinerja bus Damri. Data ini diperoleh dengan survei langsung kepada penumpang pesawat yang menunggu di ruang tunggu keberangkatan Bandara Internasional Silangit.

2. Data Sekunder

Data sekunder penelitian berupa data jumlah pergerakan pesawat di bandara, data jumlah pergerakan penumpang di bandara dalam beberapa tahun sebelumnya yang dapat dilihat pada Tabel 3.2, dan Tabel 3.3.

Tabel 3.2 Trayek Bus Damri Bandara Internasional Silangit

No. Trayek Jadwal Harga Tiket

1.

Ajibata (via

Sibisa)-Silangit 06.00, 07.00, 12.00, 13.00 WIB

Rp65.000 Silangit-Ajibata

(via Sibisa) 09.00, 10.00, 15.00 WIB 2. Tarutung-Silangit 07.00, 08.00, 11.00, 12.00 WIB

Rp40.000 Silangit-Tarutung 09.00, 10.00, 13.00, 14.00 WIB

(Sumber: Website Damri, 2021)

Tabel 3.3 Data Jumlah Pergerakan Pesawat dan Jumlah Penumpang Pesawat di Bandara Internasional Silangit

NO. TAHUN

JUMLAH PERGERAKAN PESAWAT JUMLAH PENUMPANG KEDATANGAN KEBERANGKATAN KEDATANGAN

(orang)

KEBERANGKATAN (orang)

1 2017 1788 1888 219303 140984

2 2018 2392 2392 214013 307421

3 2019 1817 1817 165431 162684

4 2020 958 958 100014 91588

(Sumber: BPS Kabupaten Tapanuli Udara, 2021)

(39)

27 Tabel 3.4 Penerbangan di Bandara Internasional Silangit

(Sumber: Website Bandara Internasional Silangit, 2021)

3.5. Pengolahan Data

Pengolahan data pada penelitian ini dibantu dengan Ms. Excel dan program SPSS. Semua item pertanyaan yang diajukan dapat dikelompokkan menjadi 5 dimensi kualitas pelayanan, dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut:

Tabel 3.5 Item Pertanyaan Kuesioner

Dimensi Indikator

Tangible Kondisi fisik bus Damri Kondisi kebersihan bus Damri

Kondisi ruang tunggu di shelter bus Damri Reability Jadwal Kedatangan bus Damri

Informasi mengenai keterlambatan bus

Responsiveness Keramahan dan kesopanan petugas dalam melayani penumpang

Emphaty Sikap petugas dalam menolong penumpang untuk mendapatkan tempat duduk

Sikap petugas dalam membantu penumpang untuk mengangkat barang bawaan

Assurance Kondisi jaminan keselamatan bus Damri

Kondisi kenyaman dan keamanan menggunakan bus Damri

Pengolahan data dengan melakukan uji instrumen meliputi uji validitas dan uji reabilitas. Jika setiap item adalah valid dan dapat diandalkan, maka dilanjutkan analisis data dengan menggunakan metode Importance Performance Analysis.

BARANGKAT TIBA

JAKARTA - SILANGIT 11.00 WIB 13.05 WIB SETIAP HARI SILANGIT -JAKARTA 13.45 WIB 15.55 WIB SETIAP HARI 10.20 WIB 12.20 WIB SETIAP HARI 11.25 WIB 13.20 WB SETIAP HARI 12.50 WIB 14.50 WIB SETIAP HARI 13.50 WIB 16.00 WIB SETIAP HARI

HARI

CITILINK INDONESIA

SILANGIT -JAKARTA JAKARTA - SILANGIT

WAKTU

BATIK AIR

MASKAPAI RUTE

(40)

28 1. Uji Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang telah disediakan peneliti. Kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup, dimana responden menjawab pertanyaan sesuai dengan jawaban yang telah ditetapkan dalam kuesioner.

Setiap pertanyaan diberi skor dengan modifikasi Skala Likert. Skor untuk pertanyaan mengenai kepuasan penumpang terhadap bus yaitu sangat baik = 5, baik = 4, cukup baik = 3, kurang baik = 2, dan tidak baik = 1. Skor untuk pertanyaan mengenai kepentingan pelayanan bus, yaitu sangat penting = 5, penting = 4, cukup penting = 3, kurang penting = 2, tidak penting = 1.

2. Customer Statisfasion Index (CSI)

Pengukuran tingkat kepuasan menggunakan Customer Statisfasion Index (CSI) dengan melakukan perhitungan sebagai berikut:

a. Menentukan Mean Importance Score (MIS) dan Mean Statisfaction Score (MSS), dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑀𝐼𝑆 =[∑ 𝑌𝑖

𝑛𝑖=1 ]

𝑛 (3.2)

𝑀𝑆𝑆 =[∑ 𝑋𝑖

𝑛

𝑖=1 ]

𝑛 (3.3)

Keterangan:

𝑌𝑖 : nilai kepentingan atribut Y ke-i 𝑋𝑖 : nilai kepuasan atribut X ke-i 𝑛 : jumlah responden

b. Menghitung Weight Factor (WF), dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑊𝐹 = 𝑀𝐼𝑆𝑖

𝑝𝑖=1𝑀𝑆𝐼𝑖× 100% (3.4) Keterangan:

𝑀𝑆𝐼𝑖 : nilai rata-rata kepentingan atribut ke-i 𝑊𝐹 : faktor tertimbang

c. Menghitung Weight Score (WS), dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑊𝑆 = 𝑊𝐹𝑖 × 𝑀𝑆𝑆 (3.5)

(41)

29 Keterangan:

𝑊𝐹𝑖 : faktor tertimbang ke-i 𝑀𝑆𝑆 : rata-rata tingkat kepuasan

d. Menentukan Customer Satisfaction Index (CSI).

𝐶𝑆𝐼 = 𝑊𝑆

𝑝 𝑖=1

𝐻𝑆 × 100% (3.6)

Keterangan:

𝑊𝑆 : total

𝐻𝑆 : skala tertinggi

3. Metode Importance Performance Analysis

Pengolahan data tingkat kepuasan pelayanan terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas dan reabilitas. Setelah pengujian validitas dan reabilitas dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS.

Setelah itu dilanjutkan pengolahan data menggunakan metode Importance Performance Analysis.

Berikut langkah–langkah dalam penggunaan metode Importance Performance Analysis:

a. Menghitung penilaian terhadap tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan

b. Menghitung nilai tingkat kesesuaian untuk tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan.

c. Menghitung nilai rata-rata tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan menjadi batas dalam diagram kartesius

d. Menjabarakan item pertanyaan dalam diagram kartesius Importance Performance Analysis.

Hasil dari pengolahan data kemudian disajikan kedalam bentuk deskprisi yang lebih mudah dimengerti.

3.6. Tahap Analisa Data

1. Analisis statistik deskriptif

Hasil kuesioner berupa data-data karakteristik penumpang digambarkan melalui gambar dalam bentuk diagram lingkaran. Diagram

(42)

30 lingkaran tersebut menggambarkan karakteristik pengguna angkutan intermoda dan karakteristik perjalanan. Dari diagram tersebut dapat diketahui presentase proporsi karakteristik pengguna angkutan udara.

2. Analisis tingkat kepuasan pelayanan bus Damri

Analisa tingkat kepuasan menggunakan CSI dan metode IPA untuk menunjukkan tingkat kepuasan yang dirasakan oleh penumpang dan faktor-faktor pelayanan yang mempengaruhi kepuasan penumpang.

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena sangat pentingnya kepuasan konsumen bagi perusahaan maka perusahaan harus bisa mendorong motivasi yang kreatif untuk menciptakan berbagai inovasi-inovasi

Pembahasan dalam penelitian ini akan mengkaji pengaruh medan magnet terhadap presipitasi CaCO 3 saat sirkulasi (presipitasi tahap I) dan sesudah sirkulasi dan filtrasi

Pemberian bakteri penambat nitrogen berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan tanaman kedelai yang ditanam pada media tanah kapur dan bio arang (biochar) yang dilihat

Gambar 5 menunjukkan bahwa total vitamin C yang rendah diperoleh pada tomat dengan tingkat kematangan 0-10% kulit merah yang berbeda nyata dengan perlakuan

Segala puji hanya untuk MU ya Allah, atas segala rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul: ”Peningkatan Hasil Belajar

Perencanaan merupakan perhitungan dan penentuan tentang apa yang akan dijalankan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, dimana hal tersebut menyangkut tempat, oleh

Bab 1 berisi pengantar konsep maqasid al syariah, bab 2 membahas tentang maqasid al syariah dan doktrin maslahah, bab 3 membahas tentang maqasid al syariah dan kekayaan,

Dari uraian diatas, dibutuhkan sarana kesehatan yang mudah di akses, dan berkuaitas sehingga dapat memberikan alternatif bagi masyarakat dalam pelayanan kesehatan, baik