• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pengertian Fasilitas Teknologi Pengelolaan dan Pendistribusian 1. Pengertian Fasilitas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI. A. Pengertian Fasilitas Teknologi Pengelolaan dan Pendistribusian 1. Pengertian Fasilitas"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

7

A. Pengertian Fasilitas Teknologi Pengelolaan dan Pendistribusian 1. Pengertian Fasilitas

Agar tugas dapat dilaksanakan dengan efektif dan efesien, kepada tenaga kerja harus disediakan fasilitas kerja/ fasilitas produksi yang memadai.1 Fasilitas produksi yaitu mesin-mesin produksi dan perangkat penunjang disusun secara berantai mengikuti urutan proses operasi pembuatan produk. Salah satu keuntungan dari tata letak fasilitas yang mengikuti proses operasi.2 titik berat perencanaan fasilitas produksi dalam hal ini adalah pada kapasitas produksi yang akan disediakan dalam perusahaan sehingga perencanaan fasilitas produksi sering disebut sebagai perencanaan kapasitas.

Kapasitas adalah kemampuan untuk menghasilkan maksimum unit output dalam satu jangka waktu atau periode tertentu. Sehubungan dengan perencanaan kapasitas, perlu ditegaskan ukuran waktu yang digunakan, misalnya per hari, per minggu, per bulan, per tahun. Sdengan satuan waktu yang berbeda, mesin dan peralatan produksi akan mempunyai kapasitas yang berbeda pula. Kapasitas yang akan disediakan, atau sering disebut sebagai rencana luas perusahaan, juga harus jelas ukurannya, misalnya 100 unit per hari .3

Desain fasilitas produksi perlu direncanakan dengan baik, karena fasilitas produksi yang baik dan teratur para karyawan dapat bekerja dengan tenang sementara aliran produksi dari mulai bahan mentah sampai brang jadi dapat berlangsung dengan lancar dan teratur. Perencanaan layout merupakan kombinasi yang optimal antara fasilitas produksi (personalia, perlengkapan operasi, luas gudang, penanganan produk serta semua peralatan produksi).

1 D. Wahyu Ariani, Manajemen Operasi Jasa, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2009) Hal. 223

2 Sukaria Sinulingga, pengantar teknik industri, (Yogyakarta : graha ilmu, 2008) hal.195

3 Agus Achyari, Manajemen Operasi, (Jakarta : Universitas Terbuka, 2009) Hal. 4.3

(2)

Fungsi pemeliharaan dan penanganan bahan merupakan dua fungsi pelayanan yang sangat penting dalam kegiatan produksi. Pemeliharaan fasilitas produksi jika dilaksanakan secara teratur akan beroperasai secara efektif yang berada dibawah kepala teknisi. Jenis-jenis pemeliharaan yaitu pemeliharaan preventif, perbaikan dan pemeliharaan kondisional.4

a. Tata Letak Fasilitas

Tata letak fasilitas yang dapat menentukan sejumlah efesiensi baik dalam produksi maupun operasi. Perusahaan harus menentukan tujuan yang hendak dicapai dan pertimbangan lainya dalam penentuan layout yaitu :

1) Perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat, baik lokasi pabrik, gudang, kantor pusat maupun kantor cabang.

2) Mempertimbangkan urutan produksi dari proses bahan baku, setengah jadi, sampai barang jadi.

3) Perusahaan dapat menentukan kapasitas atau metode persediaan yang paling baik untuk dijalankan sesuai dengan bidang usaha yang dijalankan.

4) Perusahaan dapat menentukan tata letak (layout) yang sesuai dengan mesin atau teknologi yang digunakan dan dapat menjamin tersedianya lahan untuk pengembangan.

5) Kemudahan dalam perawatan dan fleksibilitas.

6) Dapat menentukan kualitas dan keselamatan kerja yang dibutuhkan karyawan baik sekarang maupun mendatang.

7) Posisi sinar matahari pendingin dan kebisingan suara.

8) Dan pertimbangan lainnya yang memberikan efesiensi.5

4 Widiyono & Mukhaer pakkama, Pengantar Bisnis Terhadap Dinamika Global, (Jakarta : Mitra Wacana Media, 2013) Hal. 90

5 Suharyadi dkk, kewirausahaan: membangun usaha sukar sejak usia muda, (Jakarta : Salemba empat, 2012) Hal. 146

(3)

b. Tata letak (lay out) bagi industri jasa : 1) Pertimbangan spesial

Aspek-aspek seperti warna, tekstur proposi, simetri, dan lainya hendaknya dipertimbangkan, dikombinasikan, dan dikembangkan untuk memancing respons intelektual maupun emosional dari para pemakai atau orang yang melihatnya.

2) Perencanaan ruangan

Unsur ini mencangkup perancangan interior dan arsitektur, seperti penempatan perabotan dan perlengkapanya dalam ruangan, desain aliran sirkulasi, dan lainnya.

3) Perlengkapan/ perabotan

Unsur ini memiliki beberapa fungsi, antara lain sebagai sesuatu yang menunjukan status pemilik atau penggunanya.

4) Tata cahaya

Unsur ini selain berfungsi sebagai penerang ruangan, hendaknya juga diperhatikan aktivitas-aktivitas apa saja yang dilakukan di ruangan tersebut agar sesuai dengan presepsi penyedia jasa dan pelanggan mereka.

5) Warna

Pemilihan warna dalam ruangan menjadi penting, karena dapat membangkitkan perasaan dan emosi bagi yang melihatnya

6) Pesan-pesan yang disampaikan secara grafis

Aspek yang penting dan saling terkait dalam unsur ini adalah penampilan visual, penempatan, pemilihan bentuk fisik, pemilihan warna, pencahayaan, dan pemilihan bentuk perwajahan lambang atau tanda yang digunakan untuk maksud tertentu (misalnya, penunjuk arah/ tempat, keterangan/informasi, dan sebagainya).6

6 Agus Sucipto, Studi Kelayakan Bisnis, (Malang : Aditya Media , 2010) Hal. 100

(4)

2. Teknologi

Pemilihan teknologi yang akan digunakan dalam proses peroduksi baik untuk barang atau jasa hendaknya disesuaikan dengan kemajuan teknologi yang terus berkembang. dengan demikian, kemajuan teknologi diharapkan dapat menjadikan proses produksi akan mejdai lebih efesien yang sekaligus dapat menghasilkan produktivitas yang tinggi. Teknologi yang digunakan selayaknya harus disesuaikan dengan lingkungan internal maupun eksternal perusahaan.

Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan agar teknologi yang digunakan sesuai dengan derajat mekanisasi yang diinginkan dan manfaat ekonomi yang diharapkan, antara lain:

a. Kesesuaian teknologi dengan bahan mentah yang digunakan b. Keberhasilan pemakaian teknologi di tempat lain

c. Kemampuan mengantisipasi perkembangan teknologi lanjutan d. Besarnya biaya investasi serta biaya pemeliharaan

e. Peraturan pemerintah terkait dengan kebijakan ketenagakerjaan7

Dengan teknologi, masalah-masalah yang berkaitan dengan jumlah, keragaman dan mutu produksi yang dihasilkan semakin mudah diatasi dalam arti hasil yang diperoleh manusia dari proses produksi alamiahnya semakin mendekati harapan. Namun demikian, kepuasan manusia terhadap apa yang telah dicapai seakan-akan tidak pernah terpenuhi seutuhnya. Teknologi yang telah digunakan untuk menunjang proses produksi terus dituntut agar semakin mudah digunakan, Proses penyesuaian teknologi agar lebih berdaya guna (efesien) dan berhasil guna (efektif) dalam proses produksi.8

Perusahaan yang tidak mengikuti kemajuan teknologi akan menghadapi kesulitan dalam waktu jangka pendek. Disamping itu, perusahaan yang tidak menyadari perubahan teknologi yang mungkin terjadi dalam 5 sampai 10 tahun mendatang, akan menderita kerugian.

7 Agus Sucipto, Studi Kelayakan Bisnis,..., Hal. 101

8 Sukaria Sinulingga, pengantar teknik industri,..., hal. 1-3

(5)

Sebaliknya, organisasi yang menghadapi lingkungan yang berubah, seringkali menemukan banyak rintangan, sehingga sangat sulit membuat adaptasi yang optimis.9 Persediaan bahan merupakan salah satu input atau faktor produksi penting dan diperlukan oleh suatu perusahaan, terutama perusahaan manufaktur. Tanpa bahan baku, bahan penolong yang tersedia dengan baik, tidak mungkin pengelolaan atau proses produksi perusahaan dapat berjalan dengan lancar.10

3. Teknologi Pengelolaan (Proses Produksi) a. Pengertian Pengelolaan/ Proses Produksi

Pada masa lalu pengertian proses produksi hanya dikaitkan dengan tarif usaha fabrikasi yaitu yang menghasilkan barang-barang nyata seperti mobil, perabot, semen, dan sebagainya namun pengertian produksi sering diartikan sebagai aktivitas yang ditunjukan untuk meningatkan nilai masukan (input) menjadi keluaran (output). Secara garis besar, Proses produksi adalah kegiatan mengolah masukan (input, sumber daya produksi) dalam proses dengan menggunakan metode tertentu untuk menghasilkan keluaran (output, barang maupun jasa) yang ssesuai dengan ketentuan. Dengan demikian maka kegiatan usaha jasa seperti dijumpai pada perusahaan angkutan, asuransi, bank, pos, telekomunikasi, menjalankan juga kegiatan produksi. Secara skematis sistem produksi dapat digambarkan sebagai berikut:

Material

Manusia Barang

Modal Jasa

Energi

Input Output

9fremont E.kast & james E rosenzweig, Organisasi dan Manajemen, (Jakarta : Bumi Aksara, 1985) Hal. 688

10 Suyadi Prawirosentono, Manajemen Operasi, (Jakarta : Bumi Aksara, 2007) hal.199

Proses Transformasi

Produksi (pengelolaan)

(6)

b. Secara garis besar transformasi produksi dapat diklasifikasikan:

1) Transformasi fabrikasi, yaitu suatu transformasi yang bersifat dskrit dan menghasilkan produk nyata.

2) Transformasi proses, yaitu suatu transformasi yang bersifat berkelanjutan (continue) dimana di anatar operasi yang satu dengan operasi lain kyrang dapat dibedakan secara nyata, seperti dijumpai pada pabrik pupuk semen.

3) Transformasi jasa, yaitu suatu tranformasi yang tidak mengubah secara fisik keluaran akan sama dengan masukan, namun transformasi jenis ini akan meningkatkan nilai masukannya, misalnya pada perusahaan angkatan. Sistem transformasi jasa sering disebut sebagai sistem operasi.

Keputusan yang termasuk dalam kategori ini pada prinsipnya berkaitan dengan penentuan wahan atau fasilitas fisik yang dipergunakan untuk terjadinya tranformasi input menjadi produk/ jasa. Keputusan yang dimaksud meliputi:

a) Teknologi produksi b) Tipe peralatan

c) Jenis proses dan aliran proses produksi d) Tata letak fasilitas.11

c. Ada dua Jenis proses produksi, yaitu :

1) Proses produksi secara terus menerus (continuous process), pola produksi yang urutanya pasti, tidak berubah-ubah, dan berkelanjutan sehingga pola pelaksanaan produksinya selalu sama.

2) Proses produksi secara terputus-putus (intermittent process), dalam proses produksi terdapat beebrapa pola dan urutan pelaksanaan proses produksi, pola dan urutan bulan ini mungkin tidak digunakan untuk pola

11 Rudy Prihantoro, Konsep Pengendalian Mutu, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012) Hal.122-132.

(7)

dan urutan bulan depan sehingga jenis produk yang dihasilkan setiap bulan berbeda.12

d. Rancanngan operasi produksi dan sistem pengendalian meliputi hal-hal sebagai berikut :

1) Perencanaan dan pengendalian persediaan bahan, sesuai dengan tingkat produksi (rate of production) yang ditetapkan. Selain dari itu, penentuan alokasi optimum, dari kapasitas yang tersedia untuk mencapai hasil usaha yang optimum. Hal ini dapat digunakan alat perencanaan seperti program linear (CPM dan sebagainya).

2) Rancangan tentang pemeliharaan (maintenance) seluruh fasilitas produksi, agar dapat menunjang kelancaran proses produksi. Disini pun termasuk pemeliharaan atas tenaga kerja sebagai salah satu sumber daya produksi .

3) Pengendalian mutu, yakni produk yang dihasilkan sesuai dengan mutu barang yang direncanakan.

4) Pengendalian biaya (cost control).13

Dengan demikian manajemen operasi berkaitan dengan pengelolaan faktor-faktor produksi sedemikian rupa sehingga keluaran (output) yang dihasilkan sesuai dengan permintaan konsumen baik kualitas, harga maupun waktu penyampaianya. Sekias telah disebutkan dari uraian di atas bahwa manajemen produksi operasi bertanggung jawab atas dihasilkan keluaran (output), baik yang berupa produk maupun jasa yang sesuai dengan permintaan dan kebutuhan konsumen dengan kualitas yang baik dan harga yang terjangkau serta disampaikan pada waktunya. 14

12 Hendro, Dasar-dasar Kewirausahaan, (Bagian produksi penerbit erlangga, 2011) Hal 336.

13 Suyadi Prawirosentono, Manajemen Operasi, ..., hal.70

14 Rudy Prihantoro, Konsep Pengendalian Mutu,..., Hal 122-125.

(8)

4. Teknologi Pendistribusian

Teori Philip Kotler : distribusi merupakan sekumpulan organisasi yang membuat sebuah proses kegiatan penyaluran suatu barang atau jasa siap untuk di pakai atau di konsumsi oleh para konsumen (pembeli).

a. Pengertian pendistribusian

1) Pendistribusian Menurut bahasa ialah proses, cara atau perbuatan mendistribusikan.15 Distribusi adalah cara perusahaan menyalurkan baranya mulai dari perusahaan sampai ketangan konsumen akhir.

2) Pendistribusian Menurut Muhammad Abdul Mannan.

Mannan (1984a: 197) memandang bahwa “keterlibatan Isalm yang bersifat pragmatis dan realistis bagi si miskin adalah sedemikian tulusnya sehingga distribusi pendapatan merupakan pusat berputarnya pola dan organisasi produksi di dalam suatu negara Islam”. Ia tambahkan bahwa “pertimbangan distribusilah yang hasrus memengaruhi prioritas produksi barang dan jasa, dan dengan demikian ia juga menjadi indikator konsumsi.16

b. Fungsi saluran distribusi adalah sebagai berikut:

1) Fungsi transaksi, adalah fungsi yang meliputi bagaimana perusahaan menghubungi dan mengomunikasikan produknya dengan calon pelanggan.

2) Fungsi logistik, adalah fungsi yang meliputi pengangkutan dan penyortiran barang, termasuk sebagai tempat menyimpan, memelihara dan melindungi barang.

3) Fungsi Fasilitas, adalah meliputi penelitian dan pembiayaan. Penelitian yakni mengumpulkan informasi tentang jumlah anggota saluran dan anggota lainya. Pembiayaan adalah memastikan bahwa anggota saluan

15 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, (Jakarta : Gramedia pustaka utama, 2008) hal.336

16 Mohamed Aslam Haneef, Pemikiran Ekonomi Islam Kontemporer, (Jakarta : Rajawali Pers, 2010) Hal 26

(9)

tersebut mempunyai uang yang cukup guna memudahkan aliran barang melalui saluran distribusi sampai ke konsumen akhir.17

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi distribusi yaitu:

1) Pertimbangan pembeli atau faktor pasar

Karaketeristik pelanggan memengaruhi keputusan apakah perlu menggunakan suatu pendekatan distribusi langsung. Perusahaan harus mempertimbangkan jumlah dan frekuensi pembelian; sasaran pelanggan, apakah sasaranya pasar konsumen atau pasar industri; serta lokasi geografis dan ukuran pasar.

2) Karekteristik produk

Produk yang kompleks, dibuat khusus, dan mahal cenderung menggunakan saluran distribusi yang pendek dan langsung daur hidup produk jugan menentukan pilihan distribusi. Pada tahap awal pembuatan, produk dijual secara langsung, tetapi dalam pekembanganya dapat digunakan jasa pemasaran kepekaan produk, produk yang tidak tahan lama memerlukan saluran distribusi yang pendek.

3) Faktor produsen atau pertimbangan pengawasan dan keuangan produsen yang memiliki sumber daya keuangan, manajerial, dan pemasaran yang besar lebih baik menggunakan saluran langsung.

Sebaliknya, perusahaan yang kecil dan lemah lebih baik menggunakan jasa perantara.

d. Beberapa alternatif saluran distribusi langsung produsen ke konsumen:

1) Saluran distribusi langsung produsen ke konsumen.

2) Produsen-pengecer-konsumen.

3) Produsen-pedagang besar-pengecer-konsumen.

4) Produsen agen penjualan-konsumen.

5) Produsen-agen penjualan-pengecer-konsumen.18

17 Kasmir, Kewirausahaan,(Jakarta : Rajawali Perss, 2010) Hal. 180-181

18 Jay Heizer & Barry render, Manajmen Operasi : manajemen keberlangsungan dan rantai pasokan, (jakarta: Salemba Empat, 2015) Hal. 146

(10)

Direct distribution (distribusi langsung) terdapat dua macam, yaitu straight and corporate. Straight direct distribution terjadi ketika perusahaan langsung mendistribusikan barangnya ke customer (tanpa perantara).

Corporate direct distribution terjadi jika menggunakan saru perusahaan untuk mendistribusikan produknya, Keuntungan direct distribution adalah kontrol perusahaan manggabesar sedang kelemahannya adalah dibutuhkan investasi tang besar terutama digunakan untuk pembelian fixed asset (asset tetap seperti gedung, komputer, mobil, gudang, dan lain lain).19

Mendistribusikan produk/jasa kepada pelanggan dengan biaya yang rendah, kualitas yang baik, dan waktu yang tepat. Dalam proses distribusi tidak banyak dilibatkan variabel kinerja yang dapat diukur.20

e. Sistem Distribusi

1) Angkutan kereta api : merupakan sistem transportasi yang paling murah, dengan kapasitas angkut cukup besar.

2) Angkutan udara : merupakan sistem transportasi yang paling cepat, tetapi memiliki keterbatasan, seperti biaya cukup mahal, kapasitas terbatas.

3) Angkutan sungai dan laut : merupakan sistem transportasi yang paling murah stelah kereta api, dan dapat mencangkup sekeliling dunia, kecuali untuk Eropa Timur harus dikombinasi dengan kereta api.

4) Saluran pipa (BBM): sistem pengiriman mempergunakan saluran pipa, pada umumnya adalah untuk bahan bakar, seperti minyak tanah (carossine), bensin (gasoline) atau Liquit Natural Gas (LNG). Untuk sistem pengiriman air bersih juga dapat dipergunakan pipa, seperti perusahaan air minum mengirim air bersih ke pelanggan dengan menggunakan pipa. Sistem ini dilakukan dengan cara kontrak

19Holy icun yunarto, Business Concepts Implementation Series In Sales And Distribution Management, ( jakarta: PT alex media komputindo, 2006) Hal. 5

20Dermawan wibisono, manajemen kinerja,(Jakarta: Penerbit Erlangga, 2006) Hal 119

(11)

penjualan, yang ditentikan dalam jangka waktu tertentu atau sampai suatu jumlah kubik tertentu.21

B. Pengertian Efektivitas Produksi

Menurut Sofyan Assauri : produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan (utility) sesuatu barang atau jasa, untuk kegiatan mana dibutuhkan faktor-faktor produksi dalam ilmu ekonomi berupa tanah, tenaga kerja, dan skill).22

1. Pengertian efektivtas

Mampu mencapai tujuan dengan baik. Jika efesiensi lebih memfokuskan diri pada proses penghematan maka keefektifan (effectiveness) lebih memfokuskan diri pada output atau hasil yang diharapkan. Hasil yang diharapkan dapat diukur secara kuatitatif dan kualitatif.

Keefektifan dapat dilihat dari 3 perspektif:

a. Keefektifan individual (input) b. Keefektifan kelompok (proses) c. Keefektifan organisasi.23

Prinsip efesiensi dan efektivitas adalah bagian dari prinsip-prinsip manajemen atau administrasi. Titik tolak pelaksanaan manajemen dalam organisasi semaksimal mungkin memanfaatkan semua sumber, tenaga, dana dan fasilitas yang ada secara efesien.24

2. Pengertian Produksi

Pengertian produksi adalah penciptaan barang-barang dan jasa-jasa.

Manajemen produksi adalah kegiatan yang bertalian dengan penciptaan barang-barang dan jasa-jasa melalui pengubahan masukan atau faktor produksi menjadi keluaran atau hasil produksi, kegiatan mana memerlukan perencanaan,

21 Manahan P.Tampubolon, Manajemen Operasional, (Jakarta : Ghalia Indonesia) Hal.

187.

22 Sofyan Assauri, Manajemen Produksi, (Jakarta : FE-UI, 1980) Hal 7

23 Husaini usman, manajemen, (jakarta: sinar grafika offset, 2008) hlm 3

24 Anton athoillah, Dasar-dasar Manajemen, (Bandung: Pustaka setia, 2010) Hal. 90-91

(12)

pengorganisasian, pengarahan, pengoordinasian, dan pengawasan agar tujuan- tujuan dapat dicapai secara efesien dan efektif. Adapun tujuan produksi adalah produktivitas, sedangkan tujuan manajemen produksi adalah pencapaian produktivitas dengan efesien dan efektivitas (Sukanto Relsohadiprodjo, 1995).

Dimana tujuan produksi tersebut antara lain : a. Memperbanyak jumlah barang dan jasa

b. Menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas tinggi c. Memenuhi kebutuhan sesuai dengan peradaban d. Mengganti barang-barang yang rusak atau habis

e. Memenuhi pasar dalam negeri untuk perusahaan dan rumah tangga f. Memenuhi pasar international

g. Meningkatkan kemakmuran

Atau dalam pengertian produksi yang lain, yaitu produksi adalah menciptakan manfaat dan bukan menciptakan materi, maksudnya adalah bahwa manusia mengolah materi untuk mencukupi berbagai kebutuhanya, sehingga materi itu mempunyai manfaat. Apa yang bisa dilakukan manusia dalam “memproduksi” tidak sampai pada mengubah substansi benda. Yang dapat dilakukan manusia berkisar pada misalnya mengambilnya dari tempat yang asli dan mengeluarkan atau mengeksploitasi (ekstratif).

Memindahkanya dari tempat yang tidak membutuhkan ke tempat yang membutuhkannya, atau menjaganya dengan cara menyimpan agar bisa dimanfaatkan dimasa yang akan datang atau mengolahnya dengan memasukan bahan-bahan tertentu, menutupi kebutuhan tertentu, atau mengubahnya dari satu bentuk menjadi bentuk yang lainnya dengan melakukan sterilisasi, pemintalan, pengukiran, atau penggilingan, dan sebagainya. Atau mencampurnya dengan cara tertentu agar menjadi sesuatu yang baru.25

Beberapa ruang lingkup produksi yauti :

25 Danang Sunyoto, Etika Bisnis, (Yogyakarta : CAPS, 2016) Hal. 233-234

(13)

a. Membuat dan menentukan desain (rancang bangun) dari produk yang akan dihasilkan

b. Penentuan teknologi yang digunakan

c. Tata letak mesin dan desain bangunan pabrik harus diatur secara memadai.

d. Pengerahan tenaga kerja yang diperlukan termasuk keahlianya.

e. Persediaan bahan baku, bahan penolong atau spare-part yang harus diadakan agar menunjang proses produksi secara efesien dan efektif.

f. Menentukan daerah pemasaran yang harus memperhatikan segi efesiensi dan efektivitas operasi produksi, agar barang yang dihasilkan laku dioasar dengan hrga yang terjangkau.

g. Dan yang penting adalah penentuan organisasi sebagai wadah untuk menunjang operasi produksi.

Ada kalanya, suatu perusahaan meskipun memilki keunggulan kompetitif dalam memproduksikan barang atau jasa unggulan tertentu, perusahaan mungkin saja memutuskan dalam strategi induknya untuk melakukan diversifikasi produk. Yang jelas, strategi mana yang dipilih, konsentrasi pada satu produk tertentu atau divertifikasi, diperlukan strategi yang sifatnya bidang fungsional produksi yang merupakan rincian dari strategi dasar. Artinya, strategi fungsional dibidang produksi harus mampu memberikan arah dan tuntunan operasional dalam melakukan berbagai kegiatan dibidang produksi.

Hal-hal yang perlu terlihat secara jelas dalam strategi fungsional tersebut antara ialah:

a. Tahap-tahap dalam proses produksi

b. Bentuk dan jenis teknologi yang akan digunakan

c. Jumlah produk yang akan dihasilkan pada satu kurun waktu tertentu

d. Biaya yang harus dikeluarkan untuk satuan produk dan untuk seluruh proses produksi

e. Mutu produk dan teknik pengawasanya.26

26 Sondang P.Siagian, Manajemen Strategik, (jakarta : Bumi Aksara , 1995) Hal.217

(14)

Fungsi produksi merupakan penghubung antara pengguna input dan tingkat output yang bisa dicapai. Jadi, fungsi produksi secara formal menjelaskan hubungan antara input dan output. Dengan teknologi tertentu, jumlah output yang bisa diproduksi tergantung kepada jumlah berbagai input yang digunakan dalam berproduksi.

Definisi: fungsi produksi adalah tabel atau hubungan matematis, atau grafik yang menunjukkan output maksimum yang bisa diproduksi dengan input tertentu.27

Dalam melakukan kegiatan produksi ada berbagai faktor yang harus dikelola yang sering disebut sebagai faktor-faktor produsi yaitu:

a. Material atau bahan b. Mesin atau peralatan c. Manusia atau karyawan d. Modal atau uang

e. Maanjemen yang mengfusionalkan keempat faktor yang lain28

Faktor produksi tetap adalah faktor produksi yang jumlah pengguanaanya tdiak tergantung pada jumlah produksi. Ada atau tidak adanya kegiatan produksi, faktor produksi itu harus tetap tersedia. Mesin-mesin pabrik adalah salah satu contoh. Sampai tingkat interval produksi tertentu jumlah mesin tidak perlu ditambah. Tetapi jika tingkat produksi menurun bahkan sampai nol unit (tidak berproduksi), jumlah mesin tidak bisa dikurangi.29

Perencanaan produksi atau sering juga disebut perencanaan aggregat ialah suatu proses tentang penentuan jumlah output yang harus diproduksi, tingkat persediaan yang harus dijaga sepanjang rentang/ jangkauan waktu rencana. Maksud dan tujuan perencanaan ialah untuk memberikan otoritas penguraian rencana produksi ke dalam jadwal induk produksi (master

27 Yoopi abimanyu, Ekonomi manajerial, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2012) Cet.1, Hal. 30

28 Rudy Prihantoro, Konsep Pengendalian Mutu,...,Hal.144

29 Prathama Rahardja & Mandala manurung, Teori Ekonomi Mikro, (Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI, 2010) Hal.107

(15)

production schedule), menyediakan input untuk mendukung rencana induk produksi dan menjaga kestabilan kegiatan produksi terhadap fluktuasi permintaan.

Pengendalian produksi yaitu, Misalkan sebuah mesin digunakan untuk memproduksi beberapa jenis produk yang berbeda. Mesin tersebut memerlukan biaya set up setiap kali terjadi pergantian tipe produk yang dikerjakan. Juga misalkan bahwa makin lama mesin tersebut menyeleisaikan satu produk sebelum digunakan untuk membuat produk lain, makin banyak persediaan dari produk tersebut harus disimpan karena waktu yang lebih lama sebelum stasiun kerja tersebut kembali membuat produk tersebut. Dalam situasi ini terlihat unsur biaya yang bertolak belakang yaitu antara biaya set up (set up cost) dan biaya persediaan (inventory holding costs).30

C. Hukum Jual Beli Sumber Daya Air Setelah Melalui Proses Pengolahan dan Pendistribusian Menurut Perspektif Islam

1. Penciptaan Alam Semesta untuk Kesejahteraan dan Kemakmuran Manusia.









































“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu.”

(Q.S. 2 Al-Baqarah :29)

Dalam tafsir Al-Maraghi dikemukakan bahwa secara hakikat, kandungan ayat di atas ialah Allah menyampaikan kepada manusia yang berpotensi ingkar kepada Allah Swt., mengenai awal penciptaan manusia dan alam semesta, sekaligus menunjukkan kekuasaan Allah sebagai pemberi rizki dan nikmat-nikmatnya. Mereka juga harus menyadari

30 Sukaria Sinulingga, pengantar teknik industri, ..., Hal.88-108.

(16)

sepenuhnya bahwa semua ciptaan-Nya itu diperuntukkan dan agar didayagunakan oleh umat manusia untuk kesejahteraan dan kemakmurannya.31

Kebutuhan-kebutuhan pokok sperti air, rumput, dan sinar matahari merupakan bagian dari barang-barang yang berhak dimilki oleh semua manusia. Karenanya tidak diperbolehkan bagi satu orang untuk memilikinya dengan melarang orang lain dari kepemilikan terhadapnya.

Hal ini disebabkan oleh kebutuhan-kebutuhan primer yang diperoleh tidak harus melalui usaha keras yang mengharuskan seorang individu untuk mengeksplorasinya terlebih dahulu, bidang ini tidak boleh di monopoli karena hanya akan mempersulit orang lain untuk mengaksesnya. Tanah yang dapat dipergunakan itu dapat dimanfaatkan dengan cara membajak, menanami, mengairi, dan semua langkah itu memerlukan air.32

2. Jasa Pengelolaan dan Pendistribusian Sumber Mata Air Dalam Perspektif Ekonomi Syarah

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Cirebon adalah perusahaan yang menyediakan jasa atas penyaluran dan pengelolaan sumber mata air dari bumi menjadi air minum yang layak pakai melalui proses pengelolaan dan pendistribusian menggunakan teknologi. Dalam kasus ini Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Cirebon adalah sebuah perusahaan yang menawarkan jasa penyaluran dan pengelolaan air minum. Prusahaan menawarkan sebuah pekerjaan untuk diberi upah oleh konsumen yang menginginkan air bersih untuk kebutuhan kehidupan mereka sehari-hari. Menurut perspektif Islam kegiatan itu dapat dimaksudkan juga dengan Ju’alah (Ujr).

31 Arfin Hamid, Hukum Ekonomi Islam, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2007), Hal. 38

32Lukman Hakim, Prinsip-prinsip Ekonomi Islam, (Surakarta : Erlangga, 2012) , Hal. 50

(17)

a. Pengertian Ju’alah (Ujr)

Secara etimologis, al-ju’lu berarti upah. Ja’altu lahu ju’lan artinya aku membuat upah untuknya. Ji’alah juga dapat dibaca ja’alah. Ibnu Faris menyatakan bahwa al-ja’lu, al-ja’alah artinya sesuatu pekerjaan yang ia lakukan. Adapun secara etimologis ji’alah yaitu memberikan upah (ja’l) kepada orang yang telah melakukan pekerjaan untuknya.

b. Dasar hukum Ju’alah

Akad ju’alah dibolehkan dalam hukum Islam. Dalilnya adalah :



























“ penyeru-penyeru itu berkata: "Kami kehilangan piala Raja, dan siapa yang dapat mengembalikannya akan memperoleh bahan makanan (seberat) beban unta, dan aku menjamin terhadapnya".

(Q.S. Yusuf 12:72)

Selain itu, Hadis Riwayat Abu Sa’ad al-Khudriy r.a. bahwa sejumlah sahabat Rasulullah Saw mendatangi sebuah perkampungan Arab. Namun penduduknya tidak menerima mereka sebagai tamu. Ketika itu, pemimpin mereka digigit ular (atau disengat serangga). Lalu mereka bertanya, “Apakah di antara kalian ada yang ahli rukiah?” para sahabat menjawab, “kalian tidak mengakui kami sebagai tamu maka kami pun tidak berbuat apa-apa pada kalian, kecuali kalian memberikan imbalan. Lalu, mereka menjanjikan sejumlah kambing (kira-kira 30 ekor) kepada para sahabt sebagai upah. Seorang sahabat mulai membaca surat Al- fatihah, kemudian ia mengumpulkan ludahnya dan diusapkan (pada bagian yang luka). Lalu, orang itu sembuh dan mereka pun memberikan sejumlah kambing itu kepada para sahabat. Naumn, para sahabat berkata, “kami tidak akan mengembalikan kambing- kambing tersebut sampai kami bertanya kepada Rasulullah Saw.

Beliau tertawa dan bersabda, “kalian tahu dari mana bahwa surat

(18)

itu adalah rukiah? Ambilah upah tersebut dan berilah aku bagian.”

(H.R. Imam Bukhari).33

Dalam hal ini maka, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Cirebon mendapatkan upah atau bayaran dari konsumen karena jasa pekerjaan mereka. Yaitu mengelola kembali sumber mata air menjadi layak pakai lalu menyalurkannya kepada konsumen atau warga yang menginginkannya. dengan jumlah menghasilkan air bersih, dihitung perkubik meter air yang di produksi. bukan dalam arti menjual sumber mata air yang sudah ada Namun, menjual jasa dalam mengelola sumber mata air yang biasa menjadi terjamin layak pakai untuk kehidupan sehari-hari bahakan mengelola sumber mata air menjadi layak minum.

c. Rukun Ju’alah.

1) Aqidain (dua orang yang berakad) 2) Shigat

3) Pekerjaan 4) Upah

Ju’alah sah dengan ucapan atau perbuatan yang menunjukan izin melakukan pekerjaan dengan bayaran tertentu.

d. Syarat-syaratJu’alah

1) Pekerjaan yang diminta dikerjakan adalah mubah. Tidak sah transaksi ju’alah pada sesuatu yang tidak mubah, seperti khamar.

2) Upah dalam ju’alah berupa harta yang diketahui jenis dan ukurannya karena upah yang tidak diketahui tidak sesuai dengan tujuan transaksi jualah.

3) Upah dalam ju’alah harus suci, dapat diserahkan, dan dimiliki oleh peminta jualah.

4) Pekerja menyelesaikan pekerjaan yang diminta dala ju’alah dan menyerahkannya kepada yang menyuruhnya.34

33Mardani, Fiqh Ekonomi Syari’ah: Fiqh Muamalah, (Jakarta: Kencana, 2012) Hal. 313- 314

(19)

D. Penelitian Terdahulu

1. Achmad Said, Joko Susetyo,35

hasil analisis dan pembahasan mesin bubut pada tahun 2006 dan 2007 mengalami :

a. penurunan nilai OEE perusahaan dari 87,75 % menjadi 74,58 %, penurunannya di bawah standar OEE world class. Penurunan tersebut disebabkan nilai Availability yang rendah.

b. Keterkaitan antara Autonomous Maintenance dengan Overall Equipment Effectiveness adalah pada perawatan dini yang dilakukan operator terhadap mesin, agar mesin tersebut bisa berfungsi dengan baik. Dengan kata lain autonomous maintenance merupakan langkah awal yang diharuskan oleh operator dengan cara melakukan pengecekan mesin sebelum mesin tersebut dioperasikan, sehingga dapat mengurangi six big losses dari mesin.

2. Sumarman,36

Besarnya biaya kompensasi yang dibayarkan Kota Cirebon ke Kabupaten Kuningan harus reasonable, untuk mendapatkan nilai besaran dana/biaya kompensasi berdasarkan alternatif formula regresi dan alternatif perubahan formula yang ada dalam perjanjian kerja sama No. 44 tahun 2004 tentang pemanfaatn air dari sumber mata air Cipaniis dengan mempertimbangkan kinerja menejemen pengelolaan air bersih oleh PDAM Kota Cirebon. Berdasarkan hasil analisis perhitungan kedua formula yang didapat, besarnya dana/biaya kompensasi yang dibayarkan Pemerintah Kota Cirebon ke Pemerintah Kabupaten Kuningan diambil yang paling rendah (kecil), dana yang diterima oleh Kabupaten Kuningan penggunaanya

34 Mardani, Fiqh Ekonomi Syari’ah: Fiqh Muamalah, ..., Hal.315

35 Achmad Said, “Analisis Total Productive Maintenance Pada Lini Produksi Mesin Perkakas Guna Memperbaiki Kinerja Perusahaan”, (Skripsi, Fakultas Teknologi Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta, 2008), Kesimpulan.

36 Sumarman, “Kajian Kompensasi Air Baku Untuk Air Bersih Dari Pemerintah Kota Cirebon Ke Pemerintah Kabupaten Kuningan”, (Tesis, Magister Teknik Sipil UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG, 2006) Abstrak.

(20)

melalui pembagian porsi, untuk pembangunan daerah sebesar 62,5 %, untuk rehabilitasi catchment area sebesar 30 % dan untuk desa-desa pemilik, disekitar dan pemanfaat sumber mata air Cipaniis sebesar 7,5 %. Perjanjian kerja sama perlu direvisi dengan penambahan pihak propinsi sebagai penengah dan pengawas perjanjian pemanfaatan sumber air lintas wilayah.

3. Faidatun Nasikhah,37

Berdasarkan hasil penelitian dilapangan bahwa pengelolaan dan penyaluran dana ZIS dapat berdamak positif terhadap peningkatan ekonomi mustahiq meskipun belum begitu maksimal.

a. Jika dananya lebih dari yang ditargetkan sebelumnya, maka Zakat Center akan menambah jumlah mustahiq yang berhak mendapatkan bantuan.

b. Menyalurkan dana-dana yang sudah terkumpul dibagikan kepada delapan asnaf yang sudah terlampir dalam Al-qur’an yang telah dibagikan dalam berbagai program disetiap bidang.

c. Dengan melihat dari adanya peningkatan daya beli para mustahiq serta berkembangnya usaha para mustahiq ketika mendapatkan bantuan dan binaan dari Zakat Center itu sendiri.

4. Luomanul Hakim,38

Peran LAZISWA At-Taqwa Cirebon dalam menghimpun dan menyalurkan dana zakat kepada yang berhak menerimanya (mustahiq zakat).

Lazimnya peran strategi penghimpun zakat tak lepas dari lembaga amil zakat (LAZ) itu sendiri, sejauh mana instansi amil zakat tersebut aktif dalam menghimpun, merekrut, dan mengumpulkan dana zakat untuk kesejahteraan umat.

37 Faidatun Nasikhah,“Pengelolaan Dan Penyaluran Dana ZIS Dalam Mewujudkan Kesejahteraan Ekonomi Mustahiq”, (Skripsi, jurusan Syari’ah STAIN Cirebon, 2008) Kesimpulan.

38Luomanul Hakim, “Strategi Penghimpunan Dan Pendistribusian Zakat Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat At-Taqwa Cirebon”(Skripsi, fakultas Syari’ah jurusan MEPI, 2013) Kesimpulan.

(21)

5. Said Wahid,39

Untuk persamaan regresi linear sederhana yang diperoleh Y= - 1358,089+166.386x diamana nilai a sebesar -1358.089 merupakan konstanta, koefesien nilai yang berbanding lurus antara kedua variabel tersebut, artinya apabila pembiayaan dikelola dengan profesional maka efesiensi juga akan mengalami peningkatan. Untuk uji keberartian regresi didapat F hitung = 11,137 lebih besar dari nilai F tabel = 4,30 artinya pengelolaan pembiayaan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan rasio efisiensi.

E. Kerangka Pemikiran

Setiap perusahaan menjalankan kegiatan usaha dengan menghasilkan barang dan jasa, perusahaan tersebut melakukan kegiatan produksi. Yang dimaksud dengan produksi adalah kegiatan transformasi masukan (input) menjadi keluaran (output), untuk mencapai itu perusahaan melakukan kegiatan manajemen produksi.40

Manajemen produksi berkembang pesat karena:

1. Adanya pembagian kerja.

2. Revolusi Industri

3. Perkembangan alat dan teknologi.

4. Perkembangan ilmu dan metode kerja ilmiah

Bidang produksi mempunyai 5 (lima) tanggung jawab utama yaitu:

1. Proses

Keputusan- keputusan dalam kategori ini menentukan proses fisik atau fasilitas yang dipakai untuk memproduksi barang atau jasa.

39Said Wahid, “Analisis Pengelolaan Pembiayaan Terhadap Tingkat Efesiensi Penanaman Dana Di BMT Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon”,(Skripsi, Program Studi Ekonomi Islam Perbankan Islam, Jurusan Syari’ah STAIN Cirebon,2006) Kesimpulan.

40 Bambang tri cahyono, manajemen produksi, (jakarta: IPWI, 1996), hlm.342

(22)

2. Kapasitas dimasudkan untuk menentukan besarnya kapasitas yang tepat dan penyediaan pada waktu yang tepat.

3. Persediaan

Manajer persediaan membuat keputusan-keputusan dalam bidang produksi, menyangkut apa yang dipesan, berapa banyak yang dipesan serta kapan pemesanan dilakukan.

4. Tenaga kerja

Dalam manajemen produksi penentuan dan pengelolaan tenaga kerja atau sumber daya manusia menempati posisi yang sangat penting. Proses produksi yang menganggap kegiatan untuk menghasilkan produk baik barang atau jasa, keputusan tentang tenaga kerja mencangkup seleksi pengajian, pelatihan, penempatan, penyediaan, atau supervise.

5. Mutu/ Kualitas

Ditandai dengan penekanan tanggung jawab yang lebih besar terhadap mutu atau kualitas barang atau jasa yang dihasilkan.41

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Cirebon adalah perusahaan yang efektivitas dalam produksinya harus terus megalami aktivitas yang baik dan terus menerus. Karena peruasahaan daerah air minum kota cirebon dapat dikatakan sebagai perusahaan yang menyediakan jasa yaitu mengalirkan sumber mata air bersih guna memenuhi kebutuan hidup masyarakat kota Cirebon. Untuk memproduksi secara terus menerus dengan baik maka perusahaan harus menyediakan fasilitas teknologi pengelolaan dan pendistribusian yang baik dan bagus untuk perusahaannya agar efektivitas produksi perusahaan tersebut bisa mengalami kenaikan dan bisa menguntungkan perusahaan dalam bidang bisnis.

41 Moch Endang Djunaeni, manajemen bisnis sebuah pengantar, (yogyakarta: deepublish, 2013) hlm. 124

(23)

F. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari masalah penelitian.

Hipotesis kerja dan hipotesis nol

Hipotesis kerja (Ha) adalah suatu hipotesis yang menyatakan ketidaksamaan, perbedaan atau adanya pengaruh (hubungan) antara dua variable yang dipersoalkan.

Hipotesis nol (Ho) adalah hipotesis yang menyatakan adanya kesamaan atau tidak adanya perbedaan atau tidak adanya pengaruh/hubungan antara dua variable yang dipersoalkan.42

Dalam penelitian ini, hipotesisnya adalah:

Ha = Pengaruh Fasilitas Teknologi Pengelolaan Dan Pendistribusian efektif dalam mempengaruhi Efektivitas Produksi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Cirebon.

Ho = Pengaruh Fasilitas Teknologi Pengelolaan dan Pendistribusian tidak efektif dalam mempengaruhi Efektivitas Produksi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Cirebon.

42 Tika, Moh. Pabundu, Metodologi Riset Bisnis, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), hal.

30

Fasilitas Tekonologi Pengelolaan (X1)

Fasilitas Tekonologi Pengelolaan (X2)

Efektivitas

Produksi (Y)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan melakukan simulasi numerik, akan dibandingkan hasil komputasi dari Metode Newton-Raphson (standar) dengan modifikasi Metode Newton-Raphson untuk asumsi multiplisitas

Penelitian mengenai makna Hinamatsuri di zaman sekarang akan penulis.. uraikan dalam penelitian yang berjudul “Makna Hinamatsuri di

Dari penelitian pada jarak 450 m jumlah isian bahan peledak yang digunakan 102 kg/lubang ground vibration yang didapatkan sebesar 6,156 mm/s.Pada Gambar 1(b) dapat

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa (1) watak tokoh utama sombong, kasar, emarah, selalu ingin dihormati, egois dan sombong; (2) perkembangan watak tokoh yang dimiliki oleh

Dalam penelitian ini akan dimodelkan jumlah penderita kusta di Provinsi Jawa Tengah menggunakan regresi poisson dan GWPR dengan pembobot fungsi kernel gaussian dan kernel

Menurut saya, D-Onde memiliki rasa coklat keju yang tepat atau sesuai dengan selera saya

menunjukkan bahwa agresi pada anak dapat terbentuk karena setiap hari anak sering melihat dan menyaksikan kekerasan dalam rumah tangga baik secara langsung atau

Sebagaimana amanat tersebut dan dalam rangka mendukung pencapaian program-program prioritas Badan POM, Direktorat Penilaian Obat dan Produk Biologi sesuai kewenangan, tugas pokok