2.1 Identifikasi Data
2.1.1. Data Perusahaan 2.1.1.1. Nama Perusahaan
Pada awal tahun 1990, es krim De Boliva dikenal dengan nama Cinxana, sebuah produksi rumahan yang mengkhususkan pada es krim yang penyebarannya hanya sebatas teman dan keluarga. Dari situ, mulai berkembang dari mulut ke mulut.
Pada tahun 2000, seorang pengusaha muda mulai mengganti nama dengan es krim De Boliva. Dari awalnya, es krim ini telah diproduksi dengan menggunakan bahan-bahan pilihan sehingga mendukung kesuksesan produk ini. Es krim Boliva menyediakan es krim dalam rasa vanilla, mocha, chocolate dan strawberry, dan dengan pengalaman yang cukup dalam mix and match, beberapa menu spesial dari De Boliva ini merupakan campuran antara es krim dengan beberapa minuman beralkohol seperti Kahlua, Baileys, Margarita, Tequila dan lain sebagainya.
Outlet De Boliva dibangun pada bulan Desember 2001. Disini, pelanggan dapat menikmati es krim bebas kolesterol berkualitas terbaik baik dari segi rasa, bahan dan penyajian, sambil mendengarkan musik. Mendukung kesuksesan outlet di jl. Mayjend HR Mohammad ini, kemudian pada bulan Mei 2003, dibangun sebuah outlet baru yang lebih luas di jl. Raya Gubeng.
Tiap tahun, pemilik berharap dapat memperbesar pemasaran produk dengan terus membuka outlet baru yang menjangkau seluruh kawasan di Surabaya dan Indonesia.
De Boliva ini merupakan satu-satunya outlet es krim di Surabaya yang memiliki konsep café yang menyediakan es krim sehat dan rendah kolesterol dengan berbagai macam rasa dan pilihan, dengan harga yang relative terjangkau.
2.1.1.2. Pengelola Perusahaan
Perusahaan ini merupakan perusahaan keluarga yang dikelola oleh dua orang kakak beradik sebagai pemilik sekaligus manajer yang mengawasi dan memonitor pelayanan yang dilakukan untuk pelanggan, serta mengatur dan membuat strategi baru. Manajer ini membawahi supervisor yang bertanggung jawab terhadap kegiatan operasional setiap hari, dan supervisor tersebut juga membawahi beberapa bagian.
Perusahaan ini dimulai dengan dibukanya outlet di Mayjend Sungkono, namun kini, telah dibuka outlet di Raya Gubeng dengan kapasitas yang lebih besar.
2.1.1.3. Potensi Perusahaan
De Boliva memproduksi es krim rendah kolesterol sebagai makanan ringan dan hidangan penutup yang aman untuk dikonsumsi kini mulai digemari masyarakat. Outlet es krim dengan nuansa café belum banyak ditemukan di Surabaya, hal tersebut memberikan peluang besar kepada de Boliva untuk menjadi outlet es krim bebas kolesterol pertama dengan konsep café dan berpeluang untuk melakukan peningkatan distribusi dengan membuka outlet baru tentunya mendukung untuk menuju kesuksesan dan tidak menutup kemungkinan De Boliva dapat memperluas jaringan distribusinya dengan membuka cabang-cabang lain di Surabaya dan di kota-kota lain di pulau jawa.
2.1.1.4. Posisi Perusahaan
De Boliva telah banyak dikenal masyarakat di Surabaya sebagai tempat untuk bersantai dan menikmati
hidangan penutup, antara lain es krim dan hidangan lain yang terjamin kualitas dan kandungan gizi-nya. Hidangan sehat yang disajikan oleh de Boliva ini menjadikan de Boliva sebagai salah satu plihan untuk melewatkan waktu luang untuk bersantai.
2.1.1.5. Lokasi Perusahaan
Factory : Jl. Dharmahusada Utara VII/3-A, Surabaya Tel : +62 31 5932288
Fax : +62 31 5932279
Gambar 2.1.1.5.1 Outlet 1
Outlet 1 : Jl. H.R.Mohammad 360, Surabaya Tel : +62 31 9996631
Gambar 2.1.1.5.2 Outlet 2
Outlet 2 : Jl. Raya Gubeng 36, Surabaya Tel : +62 31 5029545
Penempatan lokasi yang salah atau kurang tepat dapat menghambat kelancaran dan kemajuan perusahaan.
Lokasi suatu perusahaan yang tepat dapat menunjang kelancaran dan kemajuan perusahaan. Outlet de Boliva terletak di daerah dimana rumah makan, café, restoran berkumpul. Hal ini memudahkan konsumen untuk mencapai outlet de Boliva, mengingat hidangan yang disajikan oleh De Boliva adalah hidangan penutup yang dinikmati setelah makan.
2.1.2. Data Pemasaran
2.1.2.1. Strategi Pemasaran
Dalam memasarkan produk es krim, De Boliva memiliki beberapa kebijakan-kebijakan antara lain, harga yang ditetapkan de Boliva disesuaikan dengan bahan baku yang digunakan. Promosi digunakan untuk membangun citra jangka panjang bagi de Boliva. Adapun sarana yang digunakan untuk menunjang promosi de Boliva adalah melalui media cetak, penyebaran brosur, turut berpatisipasi dalam acara yang diadakan oleh media elektronik daerah.
Dalam menhadapi pesaing de Boliva selalu berusaha meningkatkan pelayanan yang terbaik kepada konsumen.
Berusaha menjaga kualitas es krim, makanan minuman dan ruangan. Apabila produk yang diberikan ternyata tidak sesuai dengan standar kualitas maka akan diganti dengan dengan yang baru sesuai dengan dengan yang telah dipesan sebelumnya.
Pada awalnya target utama dari de Boliva adalah anak muda yang relatif sudah mapan dalam bidang ekonomi.
Namun dalam usaha memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, de Boliva melayani semua segmen dan strata masyarakat yang tidak terbatas untuk kalangan muda namun juga menjadi pilihan bagi segmen pasar orang tua.
2.1.2.2. Wilayah Pemasaran
Es krim De Boliva sementara ini dibuka di dua tempat yaitu di jalan Mayjend HR. Mohammad dan Raya Gubeng, jadi pemasaran produk es krim ini hanya berkisar pada pengunjung yang datang ke outlet tersebut. Namun untuk jangka kedepan, akan di produksi es krim De Boliva dalam kemasan khusus yang bisa di bawa pulang/take away dan di delivery sebagai pesanan yang dikirim langsung ke konsumen.
2.1.2.3. Potensi Pasar
Es krim de Boliva berpotensi untuk menjadi outlet es krim pertama kali yang berkonsep café , yaitu sebagai tempat untuk bersantai, menikmati musik dan hidangan es krim yang rendah kolesterol sehingga aman untuk dikonsumsi. Dengan promosi, maka de Boliva ini dapat berkembang menjadi
2.1.2.4. Produk yang Dipasarkan
Regular Flavor: Vanilla, Mocca, Chocolate, Strawberry.
Special Flavor: Vanilla de Cookies, Mocca de Cocochip, Vanilla de Nougat, Durian
Dengan spesifikasi ukuran dan harga antara lain:
1. T150 [length:30cm, width:22cm, height:6cm] Price Rp.150.000
2. T100 [length:22cm, width:16cm, height:7cm] Price Rp.100.000
3. T 80 [length:20cm, width:14cm, height:6cm] Price Rp.80.000
4. L900 [volume: 900ml] Price Rp. 40.000 5. L400 [volume: 400ml] Price Rp. 20.000 6. C55 [volume: 55ml] Price Rp. 3.000
Es krim tersebut disajikan dengan beberapa campuran liquor dan topping yang membuat rasa dan penyajian lebih bervariatif dan menarik.
Seluruh rasa dan jenis es krim yang ditawarkan mengandung lemak kurang lebih 3% hingga 4% sehingga dapat dikatakan bahwa es krim de Boliva merupakan es krim low fat yang rendah kolesterol sehingga aman untuk dikonsumsi oleh tua dan muda.
Macam-macam penyajian es krim yang ditawarkan antara lain:
Non-Alcoholic Alcoholic
- Cool and thick Milk Shakes - Crepes in Dark Rhum
- Emilia - Marinelli Kahlua - Flaminia - Margarita Strawberry
- Pudding and Ice Cream - Fregoli
- Corfino
- Hot Coffee Float - Veneto
Gambar 2.1.4.2.1. Menu
Gambar 2.1.4.2.2. Menu
Gambar 2.1.4.2.3. Menu
Gambar 2.1.4.2.4. Menu
2.1.2.5. Posisi Produk
Es krim de Boliva merupakan es krim bebas kolesterol sehingga digemari oleh masyarakat dengan harga yang relatif terjangkau dibandingkan dengan es krim bebas kolesterol lain yang ada.
2.1.2.6. Pesaing
Mengingat perkembangan bisnis ice cream yang semakin meningkat, menimbulkan persaingan yang ketat pula. Agar berhasil dalam persaingan yang kompetitif ini , maka perusahaan selalu menjaga kualitas produk dan pelayanan. Saat ini pesaing utama indirect de Boliva yang berada di Surabaya adalah Zangrandi, Jasmine , Orlando, Il Gelato dan Jasmine es krim. Sedangkan pesaing direct yang juga memproduksi es krim low fat adalah produk es krim dari Mon Cheri, Coco Frio Baskin Robbin, New Zealand
Direct Kompetitor:
- Mon Cheri
1. Harga hampir sama dengan de Boliva 2. Tempat dan suasana cenderung kurang.
3. Es krim low fat hanya tersedia dalam bentuk sorbet yang tidak mengandung susu dengan 3 pilihan rasa, jadi pilihan rasa lebih terbatas.
- Coco Frio
1. Harga lebih murah diandingkan dengan de Boliva 2. Tempat dan suasana sudah mengarah ke nuansa café
namun dibandingkan dengan de Boliva,
3. Sudah tersedia berbagai macam pilihan es krim low fat.
4. Lokasi outlet es krim cocofrio lebih susah dijangkau.
- Baskin Robbins
1. Harga lebih mahal dari de Boliva 2. Tempat berupa stan di plaza dan mall
3. Es krim low fat tersedia dalam 3 pilihan rasa, yaitu MoiBrownies, Orange sorbet dan Capuccino ice cream.
4. Macam penyajian cenderung lebih sedikit.
Indirect Kompetitor - Zangrandi:
1. Harga sedikit lebih murah dibandingkan dengan de Boliva (Rp.10.000,00 – Rp 20.000,00)
2. Tempat lebih strategis karena ada di plaza dan mall 3. Rasa dan kualitas es krim cenderung kurang
dibandingkan dengan es krim de Boliva.
2.1.2.7. Sarana Komunikasi Visual yang Telah Ada.
Selama ini, de Boliva es krim belum pernah mengadakan promosi above the line. Promosi yang telah dilakukan antara lain adalah:
- Catalogs / Brochure - Website
- Menu
- Corporate ID / Logo - Namecard
2.2 Analisa Data dan Usulan Perancangan Media Komunikasi Visual 2.2.1 Analisa Data
2.2.1.1 Tinjauan Teoritis Analisa Data - Teori Pemasaran
Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Proses pertukaran melibatkan kerja, penjual harus mencari pembeli, mengenali kebutuhan, merancang produk yang tepat, mempromosikan produk tersebut, menyimpan, mengangkut, menegosiasikan dan lain sebagainya, kegiatan seperti pengembangan produk, pencarian, komunikasi, distribusi, penerapan harga dan pelayanan merupakan inti dari kegiatan pemasaran.1
Didalam sebuah pemasaran terdapat beberapa alat pendukung yang kita sebut dengan bauran pemasaran (marketing mix), yang terdiri dari produk (product), harga (price), tempat (place) dan promosi (promotion2).
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan oleh individu, rumah tangga maupun organisasi kedalam pasar untuk diperhatikan, digunakan, dibeli maupun dimiliki.
Harga adalah sejumlah nilai yang dipertukarkan untuk memperoleh suatu produk. Biasanya harga dihitung dengan nilai uang.
Tempat dalam bauran pemasaran istilah tempat adalah menyediakan prodk kepada konsumen pada tempat yang tepat, kualitas yang tepat, dan jumlah yang tepat. Tempat yang dimaksud adalah dimana konsumen biasanya membeli produk tersebut.
1 Kotler, Philip Dasar-dasar Pemasaran, PT. Midas Surya Grafindo, Jakarta, 1987, hal 15
2 Simamora, Bilson Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001, hal 29
Promosi
Promosi adalah segala bentuk komunikasi yang digunakan untuk menginformasikan (to inform), membujuk (to persuade) atau mengingatkan orang-orang tentang produk yang dihasilkan organisasi, individu ataupun rumah tangga (Evans dan Bernan, 1992)3.
Didalam sebuah promosi terdapat lima metode promosi yaitu iklan (advertising), penjualan personal (personal seling), hubungan masyarakat (public relation), promosi penjualan (sales promotion) dan pemasaran langsung (direct marketing)4
• Iklan
Iklan adalah pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media5. Melalui iklan maka ada beberapa hal yang ingin dicapai, yaitu:
o Membawa pesan yang ingin disampaikan oleh produsen kepada khalayak ramai. Dimana iklan mampu menjangkau berbagai daerah yang sulit dijangkau secara fisik oleh produsen, diantaranya melalui siaran TV atau radio. Sekalipun memerlukan biaya yang besar, namun bagi produser yang dapat memanfaatkan kreatifitas dalam dunia iklan, strategi iklan yang tepat dapat menjadi murah.6
o Iklan mampu memperluas alternative bagi konsumen.
Dengan adanya iklan konsumen dapat mengetahui adanya berbagai produk, yang pada gilirannya menimbulkan pilihan.
o Iklan juga mampu menimbulkan kepercayaan bagi konsumennya. Sering dikatakan “tak kenal maka tak
3 Ibid, hal 285
4 Ibid, hal 294
5 Rheinald Kasali, Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya di Indonesia ( Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1993), hal. 9.
6 Ibid, hal. 11
sayang “. Iklan-iklan yang secara gagah tampil di hadapan masyarakat dengan ukuran besar dan logo yang cantik menimbulkan kepercayaan yang tinggi bahwa perusahaan yang membuatnya bonafid dan produknya bermutu.
o Iklan juga membuat orang kenal, ingat, dan percaya.7 o Iklan juga mampu membujuk orang untuk membeli
sesuatu.
Adapun tujuan iklan yaitu8:
o Sebagai alat bagi komunikasi dan koordinasi
o Tujuan memberikan tuntutan bagi pihak-pihak yang terlibat, yakni pengiklan (klien), account executive dari pihak biro , dan tim kreatif untuk saling berkomunikasi.
Tujuan juga membantu koordinasi bagi setiap kelompok kerja, seperti suatu tim yang terdiri dari copywriter, spesialis radio, pembeli media, dan spesialis tim riset.
o Memberikan kriteria dalam pengambilan keputusan o Jika ada dua alternatif dalam kampanye iklan, salah
satu dari padanya harus dipilih. Berbeda dengan keputusan yang dilakukan berdasarkan selera secara eksekutif (atau istrinya), mereka semua harus kembali pada tujuan dan memutuskan mana yang lebih cocok.
o Sebagai alat bagi evaluasi.
o Tujuan juga digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap hasil suatu kampanye periklanan. Oleh karena itu timbul kebutuhan untuk mengaitkan beberapa ukuran seperti pangsa pasar atau kesadaran merek dengan tujuan kampanye periklanan.
• Penjualan Personal
7 Ibid, hal. 16
8 Ibid, hal. 45
Metode ini sangat efektif pada tahap akhir dalam proses pembelian, terutama dalam membentuk preferensi, keyakinan, dan aksi. Dibandingkan dengan iklan, ada 3 manfaat penjualan personal:
1. Berhadapan langsung: Setiap pihak dapat menelaah kebutuhan pihak lain secara langsung dan membuat keputusan dengan segera.
2. Persahabatan : penjualan personal memungkinkan bertumbuhnya hubungan antar-pribadi, mulai dari hubungan bisnis sampai pada hubungan prbadi yang dekat.
3. Respons: penjualan personalan mengkondisikan pembeli dalam situasi wajib mendengarkan penjelasan sales representative.
• Hubungan Masyarakat
Daya tarik hubungan masyarakat didasarkan pada 3 kelebihan tersendiri, yaitu:
1. Kredibilitas tinggi
2. Kemampuan untuk menembus pertahanan konsumen 3. Dramatisasi
• Promosi Penjualan
Promosi Penjualan adalah metode promosi yang ditujukan untuk mmperoleh respons pembelian konsumen sesegera mungkin dengan cara memberikan rangsangan melalui:
kupon, kontes, hadiah, potongan harga, bonus, dan benefit lainnya. Berikut ini manfaat dari penjualan, yaitu:
1. Komunikasi 2. Insentif 3. Undangan
• Pemasaran Langsung
Pemasaran langsung adalah kombinasi dari berbagai metode promosi yang ditujukan langsung kepada pasar sasaran dan berusaha untuk memperoleh respon langsung.
- Brand
Brand merupakan sebuah nama, istilah, tanda, simbol, atau desain, atau kombinasi dari semuanya yang mencerminkan pembuat atau penjual produk atau jasa itu sendiri.9
Brand akan digunakan untuk membentuk persepsi publik.
Tentunya, sebuah brand tidak hanya salah satu alat yang digunakan untuk membentuk persepsi publik. Tetapi hal ini sangat menjadi efektif dalam mengemudikan arah sebuah keinginan.
5 prinsip dasar dalam membentuk sebuah brand. Tiga yang pertama bersifat sangat fungsional dan yang sisanya bersifat emosional:
1. Kekuatan utama
Sebuah kata selalu lebih baik dibanding beberapa dalam pembentukan kekuatan brand. Misal: Disney, Levis, Coke, Microsoft.
2. Kesederhanaan.
Sebuah kesederhanaan sangatlah masuk akal.
Sebuah rekomendasi kepada Federal Express bahwa mereka harus menyederhanakan sesuai dengan brandingnya. Sebagai hasilnya, sebah perusahaan dikuatkan melalui brandingnya dan memimpin dalam market yang kemudian jadi pelopor.
3. Kemampuan untuk mengerti.
9 Philip Kotler, Gary Armstrong, Principlesof Marketing 7e (New Jersey: Prentice-Hall,Inc., Upper Saddle River), hal 301
Dalam dunia yang ramai, konsumen tidak memiliki waktu atau kesabaran dalam mencoba mencari tahu apa yang perusahaan tawarkan kepada mereka. Jika penawaran membingungkan dan tidak segera dimengerti, mereka tidak menghabiskan waktu berharganya untuk mencari tahu.
4. Diferensiasi.
Kekuatan brand membutuhkan identitas yang memiliki perbedaan nyata dari sebuah kompetisi.
Sebuah identitas yang membuat mereka berpisah dalam pikiran konsumen namun masih dapat relevan dari sebuah keutuhan mereka. Misalkan Perusahaan Lucent Technologies yang diusahakan untuk membedakan secara jelas dari kompetisi dalam industri telekomunikasi yang sama-sama memiliki istilah dari nama dan identitas visual.
Sejarah kasus Lucent tesebut pada akhirnya dipakai oleh Harvard Business School sebagai studi klasik dalam branding yang sukses.
5. Daya ingat.
Branding harus mudah diingat. Hal itu harus menjadi sebuah jangkauan dalam brand perusahaan dalam benak konsumen
2.2.1.2. Pembahasan Hasil Survey
KUESIONER TUGAS AKHIR
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL PENDUKUNG PROMOSI ES KRIM BEBAS KOLESTEROL DE BOLIVA DI SURABAYA
Nama :……….(L/P) Usia:
ڤ
15 – 20 tahunڤ
25 - 29 tahunڤ
21 - 25 tahunڤ
> 30 tahun Pekerjaan:ڤ
Mahasiswa/Pelajarڤ
Ibu Rumah Tanggaڤ
Wiraswastaڤ
Karyawanڤ
Lainnya, sebutkan...Pengeluaran tiap bulan:
ڤ
> Rp500.000,-ڤ
Rp 500.000,- sampai Rp 1000.000,-ڤ
<Rp 1000.000,-1. Apa yang anda lakukan waktu senggang?
ڤ
Menonton Televisiڤ
Membaca Koran/Majalahڤ
Mendengarkan Radioڤ
Jalan-jalanڤ
Lain-lain, sebutkan………2. Apakah anda suka menikmati hidangan penutup setelah makan?
ڤ
Yaڤ
Tidak3. Jika ya, hidangan penutup jenis apa yang anda suka?
ڤ
Kueڤ
Es krimڤ
Buah-buahanڤ
Lain-lain, Sebutkan…………..4. Apakah anda suka makan es krim?
ڤ
Yaڤ
Tidak5. Seberapa sering anda makan es krim?
ڤ
Sebulan sekaliڤ
Seminggu sekaliڤ
Sebulan 2-3 kaliڤ
Sangat jarangڤ
Lainnya, sebutkan……….6. Apa yang membuat anda suka makan es krim? (urutkan dari yang terpenting dengan angka 1-5)
ڤ
Rasaڤ
Macam/Jenisڤ
Bentuk penyajianڤ
Pengaruh iklanڤ
Gizi dan kesehatan7. Apa yang membuat anda tidak suka makan es krim?
ڤ
Harga mahalڤ
Kandungan lemakڤ
Malas pergi untuk membeliڤ
Lainnya, sebutkan………8. Es krim merk apa yang biasa anda beli?
ڤ
CocoFrioڤ
Il Gelatoڤ
Zangrandiڤ
Orlandoڤ
De Bolivaڤ
Mon Cheriڤ
Jasmineڤ
Baskin Robbinڤ
New Zealandڤ
Lainnya, sebutkan…………..9. Apa yang membuat anda membeli es krim merk tertentu?
ڤ
Kualitasڤ
Rasaڤ
Tempat/Suasanaڤ
Hargaڤ
Tinggi-rendah kandungan lemakڤ
Lainnya, sebutkan………….10. Apa yang membuat anda tertarik untuk mencoba es krim merk baru?
ڤ
Iklanڤ
Diskonڤ
Ajakan temanڤ
Lokasiڤ
Tempat yang menarikڤ
Lainnya, sebutkan……….11. Dari merk es krim berikut, mana yang anda ketahui sebagai es krim low fat?
ڤ
Baskin Robbinڤ
Haagen Dazsڤ
New Zealandڤ
Il Gelatoڤ
Mon Cheriڤ
Lainnya, sebutkan……….11. Dari mana anda mengetahui tentang De Boliva?
ڤ
Temanڤ
Promosi/iklanڤ
Tahu sendiriڤ
Lainnya, sebutkan…………..12. Apakah anda mengetahui bahwa es krim De Boliva merupakan es krim dengan kandungan lemak yang rendah?
ڤ
Yaڤ
Tidak13. Setelah anda mengetahui bahwa es krim De Boliva merupakan es krim low fat, apakah anda
ڤ
Tertarik untuk membeliڤ
Terkesanڤ
Biasa sajaڤ
Tidak tertarik 14. Es krim De Boliva jenis apa yang paling anda sukai?Non-Alcoholic Alcoholic
ڤ
Cool and thick Milk Shakesڤ
Crepes in Dark Rhumڤ
Emiliaڤ
Marinelli Kahluaڤ
Flaminiaڤ
Margarita Strawberryڤ
Pudding and Ice Creamڤ
Fregoliڤ
Corfinoڤ
Hot Coffee Floatڤ
Veneto15. Media promosi apakah yang banyak mempengaruhi anda untuk membeli suatu merk es krim?
ڤ
Iklan Majalah/Koranڤ
Display produkڤ
Penawaran diskonڤ
Billboard ( papan iklan)ڤ
Lainnya, sebutkan...16. Bagaimana pendapat anda mengenai:
Kualitas es krim de Boliva:
ڤ
Sangat Baikڤ
Cukupڤ
Baikڤ
KurangHarga es krim de Boliva:
ڤ
Mahalڤ
Murahڤ
SedangAdanya es krim de Boliva dengan kemasan take away (bisa dibawa pulang):
ڤ
Tertarikڤ
Tidak Tertarikڤ
Biasa saja- Terima kasih atas kesediaan anda mengisi kuesioner ini -
Analisa Hasil Kuesioner
Jenis Kelamin Responden:
Tabel 2.2.1.2.1 Data Responden
Jumlah Laki-laki 28
Perempuan 22
56%
44%
Laki-laki Perempuan
Usia Responden:
Tabel 2.2.1.2.2 Data Responden Jumlah
< 15 th 3
16 – 20 th 9
21 – 25 th 21 26 – 30 th 16
> 31 th 1
6%
18%
42%
32%
2%
< 15 th 16 -20 th 21 - 25 th 26 - 30 th
>31 th
Pekerjaan:
Tabel 2.2.1.2.3 Data Responden Jumlah Mahasisa/Pelajar 26 Wiraswasta 12 Ibu Rumah Tangga 6
Karyawan 4 Lainnya 2
52%
24%
12%
8% 4%
Mahasiswa/Pelajar Wiraswasta Ibu rumah tangga Karyawan Lainnya
Pengeluaran perbulan:
Tabel 2.2.1.2.4 Data Responden
Jumlah
< Rp 500.000,- 10
Rp500.000,- hingga Rp 1.000.000,- 29
> Rp 1000.000,- 11
20%
58%
22%
<Rp500.000,-
RP500.000 - Rp1.000.000,-
>Rp1.000.000,-
1. Apa yang anda lakukan pada waktu senggang?
Tabel 2.2.1.2.5 Analisa Hasil Kuesioner Jumlah
Menonton televisi 17 Membaca Koran/majalah 11 Mendengarkan radio 3
Jalan-jalan 16 Lainnya 3
15%
28%
8%
41%
8%
Menonton televisi Membaca Koran/majalah Mendengarkan radio Jalan-jalan
Lainnya
2. Apa anda suka menikmati hidangan penutup setelah makan?
Tabel 2.2.1.2.6 Analisa Hasil Kuesioner Jumlah
Ya 37 Tidak 13
74%
26%
Ya Tidak
3. Jika ya, hidangan penutup jenis apa yang anda suka?
Tabel 2.2.1.2.7 Analisa Hasil Kuesioner Jumlah
Kue 9
Es krim 11
Buah-buahan 27
Lainnya 3
18%
22%
54%
6%
Kue Es krim Buah-buahan Lainnya
4. Apakah anda suka makan es krim?
Tabel 2.2.1.2.8 Analisa Hasil Kuesioner Jumlah
Ya 38 Tidak 12
76%
24%
Ya Tidak
5. Seberapa sering anda makan es krim?
Tabel 2.2.1.2.9 Analisa Hasil Kuesioner Jumlah Seminggu sekali 5 Sebulan 2-3 kali 7 Sebulan sekali 22
Sangat jarang 9
Lainnya 7
10%
14%
44%
18%
14%
Seminggu sekali Sebulan 2-3 kali Sebulan sekali Sangat jarang Lainnya
6. Apa yang membuat anda suka makan es krim? (dari yang terpenting) Tabel 2.2.1.2.10 Analisa Hasil Kuesioner
Jumlah
Rasa 24 Bentuk penyajian 9
Gizi dan kesehatan 10
Macam/Jenis 4
Pengaruh Iklan 3
48%
18%
20%
8% 6%
Rasa
Bentuk Penyajian Gizi dan kesehatan Macam/Jenis Pengaruh iklan
7. Apa yang membuat anda tidak suka makan es krim?
Tabel 2.2.1.2.11 Analisa Hasil Kuesioner
Jumlah
Harga mahal 22
Malas untuk pergi membeli 13
Kandungan lemak 11
Lainnya 4
44%
26%
22%
8% Harga mahal
Malas untuk pergi membeli Kandungan lemak
Lainnya
8. Es krim merk apa yang biasa anda beli?
Tabel 2.2.1.2.12 Analisa Hasil Kuesioner Jumlah
CocoFrio 11 Zangrandi 13
De Boliva 11
Jasmine 2 Orlando 0
Mon Cheri 10
New Zealand 2
Baskin Robbin 1
Il Gelato 0
22%
26%
22%
0%4%
20%
4% 2%0%
CocoFrio Zangrandi de Boliva Jasmine Orlando Mon Cheri New Zealand Baskin Robbin Il Gelato
9. Apa yang membuat anda membeli es krim merk tertentu?
Tabel 2.2.1.2.13 Analisa Hasil Kuesioner
Jumlah Kualitas 7
Tempat/Suasana 17 Tinggi rendah kandungan lemak 9
Rasa 11 Harga 5 Lainnya 0
10. Apa yang membuat anda tertarik untuk mencoba es krim merk baru?
Tabel 2.2.1.2.14 Analisa Hasil Kuesioner Jumlah
Iklan 5
Ajakan teman 7
Tempat yang menarik 16
Diskon 14 Lokasi 8 Lainnya 0
10%
14%
32%
28%
16% 0%
Iklan Ajakan teman Tempat yang menarik Diskon
Lokasi Lainnya 14%
36%
18%
22%
10% 0%
Kualitas Tempat/Suasana Tinggi rendah kandungan lemak
Rasa Harga Lainnya
11. Dari merk es krim berikut, mana yang anda ketahui sebagai es krim rendah kolesterol?
Tabel 2.2.1.2.15 Analisa Hasil Kuesioner Jumlah
Baskin Robbin 20
New Zealand 1
Haagen Dazs 3
Il Gelato 1
Mon Cheri 0
Lainnya 25
40%
6% 2%
2%
0%
50%
Baskin Robbin New Zealand Haagen Dazs Il Gelato Mon Cheri Lainnya
12. Dari mana anda mengetahui tentang de Boliva?
Tabel 2.2.1.2.16 Analisa Hasil Kuesioner Jumlah
Teman 31 Promosi 9
Tahu sendiri 10
Lainnya 0
18% 62%
20% 0%
Teman Promosi Tahu sendiri Lainnya
13. Apakah anda mengetahui bahwa es krim de Boliva merupakan es krim rendah kolesterol?
Tabel 2.2.1.2.17 Analisa Hasil Kuesioner Jumlah
Ya 22 Tidak 28
44%
56%
Ya Tidak
14. Setelah anda mengetahui bahwa es krim de Boliva merupakan es krim rendah kolesterol, apakah anda
Tabel 2.2.1.2.18 Analisa Hasil Kuesioner
Jumlah Tertarik untuk membeli 19
Terkesan 13
Biasa saja 12
Tidak tertarik 6
38%
26%
24%
12%
Tertarik untuk membeli Terkesan
Biasa saja Tidak tertarik
15. Es krim de Boliva jenis apa yang paling anda sukai?
Tabel 2.2.1.2.19 Analisa Hasil Kuesioner
Jumlah Non-Alcoholic 28
Alcoholic 22
56%
44%
Non-Alcoholic Alcoholic
16. Media promosi apakah yang banyak mempengaruh anda untuk membeli suatu merk es krim?
Tabel 2.2.1.2.20 Analisa Hasil Kuesioner
Jumlah Iklan majalah/Koran 9
Penawaran diskon 17 Display produk 11 Billboard (papan iklan) 3
Lainnya 0
23%
42%
27%
8% 0%
Iklan majalah/koran Penawaran diskon Display produk Billboard (papan iklan) Lainya
17. Bagaimana pendapat anda mengenai:
Kualitas es krim de Boliva:
Tabel 2.2.1.2.21 Analisa Hasil Kuesioner
Jumlah
Sangat baik 15
Baik 33 Cukup 2 Kurang 0
30%
66%
4% 0%
Sangat baik Baik Cukup Kurang
Harga es krim de Boliva
Tabel 2.2.1.2.22 Analisa Hasil Kuesioner
Jumlah Mahal 21 Sedang 25 Murah 4
42%
50%
8%
Mahal Sedang Murah
Adanya es krim de Boliva dengan kemasan take away (bisa dibawa pulang):
Tabel 2.2.1.2.23 Analisa Hasil Kuesioner
Jumlah Tertarik 23
Biasa saja 19
Tidak tertarik 8
46%
38%
16%
Tertarik Biasa saja Tidak tertarik
2.2.1.3. Asumsi Hasil Kuesioner
Dari hasil analisa kuesioner yang telah disebarkan, didapatkan bahwa sebagian besar konsumen yang datang ke outlet de Boliva adalah pria dan wanita dengan usia 18 hingga 28 tahun dan keluarga. Sebagian besar pengunjung berprofesi sebagai mahasiswa dan wiraswasta dengan pengeluaran sekitar Rp.500.000,- hingga Rp.1.000.000,- per bulan.
Keunggulan es krim de Boliva ini menurut sebagian besar responden adalah dari segi rasa dan suasana. Kesehatan dan kandungan lemak pada es krim menjadi faktor ke dua dalam memilih suatu produk es krim, sedangkan keberadaan es krim de Boliva sebagai produk low fat hanya diketahui oleh sebagian dari responden.
Kualitas produk es krim de Boliva telah dianggap cukup baik diantara para kompetitornya, namun cukup mahal dari segi harga. Es krim Boliva kurang dianggap bervariasi baik dari penyajian maupun rasa.
Kurangnya promosi es krim de Boliva ini membuat sebagian besar responden mengetahui produk dan outlet de Boliva ini dari teman, dan sebagian mengetahui saat lewat didaerah dekat outlet.
2.2.1.4. Analisa SWOT
Setelah melalui kegiatan pengumpulan yang meliputi wawancara, observasi dan survei, ditemukan hasil-hasil pengamatan yang menarik dari sebuah outlet ice cream. Bahwa di dalam lingkungan internal dan eksternal perusahaan terdapat potensi-potensi dan ancaman-ancaman yang dapat mempengaruhi operasional perusahaan dalam menyusun strategi dalam mempromosikan produk untuk bersaing dan mengembangkan perusahaan serta dalam bertahan dan mencapai laba yang maksimal. Sepanjang kurun waktu sampai saat ini de Boliva berada pada posisi yang masih eksis dan dapat lebih dikembangkan.
1 Peluang (opportunities)
- Belum adanya outlet ice cream di Surabaya yang memiliki konsep café dengan ruangan yang berkapasitas besar 100 orang untuk outlet Gubeng dan kapasitas 75 orang untuk di outlet HR Muhammad. Dalam hal ini menciptakan peluang bagi de28 Boliva ice cream dengan menjadi outlet ice cream dengan kapasitas terbesar dan menjadi perintis untuk pengadaan outlet ice cream yang benar-benar nyaman dan eksklusif di Surabaya.
- Ice cream yang selama ini identik dengan makanan yang memiliki kadar lemak yang besar membentuk pengelompokan bahwa ice cream lebih cocok dikonsumsi oleh orang yang masih muda dan sehat. Dalam hal ini konsumen khususnya orang yang menderita sakit dan kelebihan berat badan menjadi membatasi diri untuk mengkonsumsi ice cream. Dalam hal ini de Boliva mampu melihat peluang tersebut dan menciptakan ice cream yang memiliki kadar lemak rendah (low Fat) sehingga sehat untuk dikonsumsi semua kalangan.
- de Boliva ice cream memiliki kerjasama dengan berbagai pihak, seperti stasiun radio HardRock FM dan stasiun televise JTV dimana terjalin kerjasama yang cukup baik. Dalam hal ini de Boliva menjadi sponsor dalam pengadaan acara-acara dan sebaliknya pihak-pihak tersebut menjadi sarana penting promosi de Boliva.
2 Ancaman (threats)
- Bertumbuhnya outlet ice cream baru yang mengusung konsep yang sama dengan konsep yang selama ini dipelopori oleh de Boliva. Dalam hal ini de Boliva dituntut lebih inovatif dan kreatif dalam melakukan pengembangan- pengembangan usaha kearah depan agar tidak menjadi tertinggal dengan competitor yang telah ada maupun yang akan bermunculan.
3. Kekuatan (strengths) 29
- Lokasi de Boliva yang strategis dan mudah dijangkau, yakni berada diantara restoran, café, rumah makan di daerah strategis di Surabaya.
- Merupakan outlet ice cream dengan suasana café yang menyediakan es krim rendah kalori (low fat) yang pertama di Surabaya.
- Suasana outlet yang nyaman dan menyenangkan membuat banyak konsumen lebih memilih menikmati ice cream di outlet de Boliva.
- Berdasarkan hasil kuesioner, konsumen menyatakan rasa ice cream de Boliva unggul dalam rasa.
- Loyal guest menurut data yang ada de Boliva memiliki anggota sejumlah 245 orang yang terdaftar di kartu anggota pelanggan.
- Adanya website di internet membantu de Boliva dalam mempromosikan produknya.
4. Kelemahan (weaknesses)
- Lahan parkir yang kurang luas sehingga para konsumen agak kesulitan untuk mencari parkir.
- Banyak konsumen yang menyatakan porsi terlalu kecil.
- Variasi menu untuk makanan yang kurang bervariasi.
2.2.2. Kesimpulan Analisis Data
Gambaran mengenai karakter konsumen
Konsumen dari es krim De Boliva adalah dari segala jenis kelamin, usia muda dan dewasa.
2.2.2 Demografi
Konsumen yang datang ke de Boliva pria dan wanita usia muda dan dewasa, yang sesuai dengan target konsumen de Boliva es krim pada awal berdirinya de Boliva bahwa target market dari de Boliva adalah pelajar/mahasiswa dan wiraswasta dengan usia kira- kira 18 tahun hingga 40 tahun, dari kalangan menengah hingga menengah keatas yaitu C,B dan A yang memiliki tingkat pendidikan yang cenderung tinggi.
2.2.3 Geografis
Sebagian besar pengunjung dari de Boliva bertempat tinggal di daerah Surabaya barat dan timur, yang merupakan daerah dekat lokasi outlet de Boliva, mengingat es krim de Boliva selama ini hanya dijual di outlet yang ada. Kebanyakan dari mereka, tinggal di daerah perumahan jauh dari keramaian. Namun tidak menutup kemungkinan bagi pengunjung di luar daerah tersebut untuk menikmati es krim de Boliva ini pula.
2.2.4 Psikografis
Target market dan audience dari es krim de Boliva ini suka memanfaatkan waktu luangnya dengan bercengkrama dengan keluarga, teman dan relasi bisnis. Mereka cenderung mengutamakan rasa dan kualitas dalam memilih produk dan berani dalam “membeli”
suasana untuk kenyamanan diri.
2.2.5 Behavior
Sebagian besar konsumen dari es krim de Boliva yang berasal dari kalangan menengah dan menengah keatas ini suka bepergian saat waktu luang, berkumpul dengan keluarga, menemui teman saat waktu luang.