21
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengumpulan dan Data Penelitian
Uji hipotesis pada analisis regresi akan dilakukan dengan menggunakan uji-t untuk menguji hipotesis yang diangkat pada penelitian ini. Uji ini dilihat dengan melihat apakah nilai signifikansi (Sig.) < 0.05 untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen dalam penelitian ini. Jika nilai hasil signifikansi (Sig.) > 0.05, maka hipotesis pada penelitian ini akan ditolak. Sebaliknya, jika nilai signifikansi < 0.05, maka hipotesis pada penelitian ini akan diterima.
B. Statistik Deskriptif
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Variabel N Kisaran
Teoritis
Kisaran Aktual
Mean Standar Deviasi Program
Pengungkapan Sukarela
102 5 – 25 Minimum - Maksimum
5 – 25 Minimum - Maksimum
17,99 4,386
Kepatuhan Wajib Pajak
102 5 – 25 Minimum - Maksimum
5 – 25 Minimum - Maksimum
17,92 5,646
Sumber : Data diolah, 2022
Berdasarkan Tabel 4.1, Karakteristik Program Pengungkapan Sukarela (PPS) memiliki kisaran teoritis antara 5–25, kisaran aktual antara 5–25,
dengan rata-rata 17,99, standar deviasi sebesar 4,386, Hal ini menunjukkan bahwa Program Pengungkapan Sukarela dari penelitian relatif tinggi.
Pada variabel Kepatuhan Wajib Pajak, didapatkan kisaran teoritis antara 5–
25, kisaran aktual antara 5–25 dengan rata-rata 17,92 standar. deviasi sebesar 5,646, Hal ini menunjukan bahwa Kepatuhan Wajib Pajak dari data penelitian relatif tinggi.
C. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Uji Validitas dan reliabilitas dijalankan untuk mengetahui bahwa alat/kuesioner yang digunakan untuk mengumpulkan data bersifat abash, andal, dan valid sehingga dapat dipertanggungjawabkan interpretasi datanya. Hasil dari uji validitas dan reliabilitas ini akan digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menghapus butir yang tidak valid atau tidak reliabel dalam penelitian ini.
1. Hasil Uji Validitas
Berikut merupakan hasil dari uji validitas yang telah dilakukan untuk memvalidasi keabsahan dari instrumen yang akan digunakan. Hasil pengamatan pada r tabel dari sampel yang sudah didapatkan (N = 102) adalah sebesar 0,195 pada taraf signifikansi 5%. Merujuk pada hasil yang ditunjukkan pada Tabel 4.2, seluruh variabel yang ada pada instrumen menghasilkan nilai r hitung > r tabel. Dari perhitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa setiap butir yang ada pada instrumen yang akan digunakan untuk pengambilan data telah tervalidasi.
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Item pertanyaan
Program Pengungkapan Sukarela
R hitung
R tabel
Keterangan
P1.1 0,703 0,195 Valid
P1.2 0,763 0,195 Valid
P1.3 0,790 0,195 Valid
P1.4 0,687 0,195 Valid
P1.5 0,711 0,195 Valid
Kepatuhan Wajib Pajak
0,195
K1.1 0,835 0,195 Valid
K1.2 0,880 0,195 Valid
K1.3 0,826 0,195 Valid
K1.4 0,825 0,195 Valid
K1.5 0,810 0,195 Valid
Sumber: Data diolah, 2022 2. Hasil Uji Reliabilitas
Berikut merupakan hasil dari uji reliabilitas yang telah dilakukan untuk memvalidasi keabsahan dari instrumen yang akan digunakan. Hasil pengamatan pada uji reliabilitas berdasarkan pada Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa variabel Program Pengungkapan Sukarela, dan Kepatuhan Wajib Pajak telah memenuhi nilai kritis 0,60 dengan ini semua variabel atau penelitian reliabel.
Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas
Sumber : Data diolah, 2022 3. Hasil Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk melihat apakah data yang akan diujikan pada Variabel atau Jumlah Koef. Nilai Predikat
Penelitian Butir Pertanyaan
Cronbach Alpha
Kritis Koef.
Cronbach Alpha
Program 5 0,781 0,600 Reliabel
Pengungkapan Sukarela
Kepatuhan 5 0,891 0,600 Reliabel
Wajib Pajak
suatu bentuk statistika inferensial memiliki distribusi yang normal atau tidak. Pada penelitian ini, Uji Normalitas akan dijalankan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dan dengan dasar pengambilan keputusan berupa nilai signifikansi (Sig.) lebih besar dari 0,05.
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas
Keterangan Nilai
Test Statistic 0,81
Asymp. Sig. (2- tailed) 0,095 Sumber : Data diolah, 2022
Berdasarkan pada hasil uji normalitas yang didapatkan pada Tabel 4.4, hasil uji Kolmogorov-Smirnov memperoleh nilai bsebesar 0,095. Nilai tersebut telah memenuhi nilai signifikansi > 0,05. Dapat disimpulkan bahwa data uji normalitas pada penelitian ini memiliki distribusi normal dan dapat menjalankan uji parametrik untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis yang telah diajukan pada penelitian ini.
3.1 Uji Hipotesis
Tabel 4.5 Hasil Uji Hipotesis
Variabel Koefisien Nilai t P value Kesimpulan (Constant) 8,444
Kepatuhan 0,533 9,420 0,000 Diterima Wajib
Pajak
F test (Sig.):
88,737 (0,000) R2: 0,470
Sumber : Data diolah, 2022
Program Pengungkapan Sukarela berpengaruh positif terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
Hipotesis (Ha) menyatakan Program Pengungkapan Sukarela berpengaruh positif terhadap Kepatuhan Wajib Pajak diterima. Bedasarkan Tabel 4.5 dapat diperoleh nilai t sebesar 9,420 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai t tabel sebesar 1,659 dan nilai Sig lebih kecil daripada
0,05. Hasil pengujian ini menunjukan bahwa Program Pengungkapan Sukarela berpengaruh positif terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Berdasarkan hal tersebut maka dapat dinyatakan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak.
E. Pembahasan Hipotesis
Bedasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan, hipotesis Ha berhasil diterima dan Ho ditolak.
Hipotesis pertama (Ha) diterima, artinya Program Pengungkapan Sukarela memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di Palembang. Hal ini sebanding dengan penelitian terdahulu oleh (Aruan, R., Sujana, I. N., & Tripalupi, 2017) yang menjelaskan bahwa adanya pengaruh dari Program Pengungkapan Sukarela terhadap persepsi wajib pajak. Pengaruh tersebut berasal dari tujuan dan manfaat dilaksanakannya Program Pengungkapan Sukarela yang ditunjukkan dengansikap positif atau setuju dari wajib pajak atas terlaksananya kebijakan Program Pengungkapan Sukarela.
Pengetahuan, pengamatan, dan pengalaman merupakan faktor internal dalam teori atribusi yang dapat dijadikan salah satu acuan wajib pajak dalam menentukan persepsinya terkait Program Pengungkapan Sukarela, seperti yang dijelaskan dalam penelitian (Alfiyah dan Latifah, 2017) wajib pajak dapat belajar melalui pencarian informasi terkait kebijakan tersebut, ikut serta penyuluhan/sosialisasi terkait kebijakan tersebut, serta pengamatan langsung dan pengalaman untuk dapat mengetahui manfaat atas kebijakan tersebut. Menurut (Suchman, 1995) menyebutkan bahwa legitimasi dapat dianggap sebagai menyamakan persepsi atau asumsi bahwa tindakan yang dilakukan oleh entitas adalah merupkan tindakan yang diinginkan, pantas ataupun sesuai dengan sistem norma,nilai,kepercayaaan.
Program Pengungkapan Sukarela yang telah dikeluarkan oleh pemerintah ini disambut baik oleh masyarakat. Sebagian besar orang wajib pajak memanfaatkan momentum ini untuk memperbaiki data pajaknya yang masih belum dilaporkan, karena pemerintah memberikan penghapusan denda bagi wajib pajak yang belum atau kurang melaporkan hartanya. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil peneletian (Malherbe, 2010) yang menunjukkan bahwa Program Pengungkapan
sukarela berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dengan nilai siginifikansi lebih kecil dari 0,05. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian (Ngadiman dan Huslin, 2015) yang menyatakan bahwa program pengungkapan sukarela berpengaruh positif terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dengan signifikansi 0,000 yang artinya program pengungkapan sukarela berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak, karena nilai sigfinikasi lebih kecil dari 0,05.