• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PEMERINSAAN PAJAK TERHADAP PENINGKATAN PENERIMAAN PAJAK PADA KPP PRATAMA MAKASSAR SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PEMERINSAAN PAJAK TERHADAP PENINGKATAN PENERIMAAN PAJAK PADA KPP PRATAMA MAKASSAR SELATAN"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PEMERINSAAN PAJAK TERHADAP PENINGKATAN PENERIMAAN

PAJAK PADA KPP PRATAMA MAKASSAR SELATAN

LAPORAN TUGAS AKHIR KARYA TULIS ILMIAH (KTI)

Diaj uk an seba gai p ers yarata n d ala m Me mp erol eh Gel ar Ahli Ma d ya (A.Md) pa da Progr a m DIII -Perp ajak an

Oleh :

MUHAMMAD AFDHAL ARIFUDDIN 105751100719

PROGRAM STUDI D-III PERPAJAKAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2019

(2)

ii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Motto

Punna Tojeng-Tojengko, Majuko!. Punna Stanggah-Stanggahko, Mundurko!

Persembahan

Alhamdulillahi Rabbil Alamin

Puji syukur kepada Allah SWT atas Ridho dan Karunia-Nya sehingga Tugas Akhir Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Karya Tulis ini saya persembahkan kepada Kedua Orangtua

Ayahanda Muh Arifuddin

Dan Ibunda Asmawati Suddin

Saudara saya Muhammad Anshori Arifuddin

Beserta Saudari Seperjuangan saya Asrah Puapita Ningsih, A.Md., Pjk.

Dan Orang-Orang Tersayang dan Terkasih Lainnya.

Pesan

Mari membangun, mari membela melangkahlah demi Muhammadiyah

(3)

iii

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Alamat : Jalan Sultan Alauddin No. 259 fax (0441) 860 132 Makassar 90221

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Penelitian : Efektivitas Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak Terhadap Peningkatan Penerimaan Pajak Pada KPP Pratama Makassar Selatan

Nama Mahasiswa : Muhammad Afdhal Arifuddin No. Stambuk/NIM : 105751100719

Program Studi : D3 Perpajakan Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar Telah dilaksanakan Ujian Tutup Pada Tanggal 06 Juni 2022

Makassar, 06 Juni 2022

Menyetujui Pembimbing I

Dr. Rustan, SE., M.Si., Ak., CA., CPAI., CPA., ASEAN CPA NIDN: 0901126503

Pembimbing II

Andi Arifwangsa Adiningrat, SE., S.Pd., M.Ak NIDN: 0916028901

Mengetahui Dekan Feb Unismuh Makassar

Dr. H. Andi Jam’an, SE., M.Si NBM: 651057

Ketua Program Studi DIII- Perpajakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Dr. H. Andi Rustam, SE., MM., Akt., CA., CPAI., CPA., ASEAN CPA NBM: 1165 156

(4)

iv

LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah atas Nama Muhammad Afdhal Arifuddin, NIM :

105751100719, diterima dan disahkan oleh panitia Ujian Karya Tulis Ilmiah berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor : 0007/SK- Y/61403/091004/2022, Tanggal 06 Zulkaidah 1443 H/ 06 Juni 2022, sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya pada Prodi Perpajakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 06 Zulkaidah 1443 H 06 Juni 2022 M PANITIA UJIAN

1 Pengawas Umum : Prof Dr. H.Ambo Asse, M.Ag (Rektor Unismuh Makassar)

(…………..)

2 Ketua : Dr. H. Andi Jam’an, SE., M.Si

(Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis)

(…………..)

3 Sekretaris : Agusdiwana Suarni, SE., M.Acc (WD 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis)

(…………..)

4 Penguji : 1 Dr. H. Andi Jam’an, SE., M.Si (…………..)

: 2 Dr. Rustan, SE., M.Si., Ak., CA., CPAI., CPA., ASEAN CPA (…………..)

: 3 Asri Jaya, SE., MM (…………..)

: 4 Andi Arifwangsa Adiningrat, SE., S.Pd., M.Ak (…………..) Disahkan oleh,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

Dr. H. Andi Jam’an, SE., M.Si NBM:.651507

(5)

ii

SURAT PERNYATAAN

Nama Mahasiswa : Muhammad Afdhal Arifuddin No. Stambuk/NIM : 105751100719

Prodi : Perpajakan (D-III)

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar

Dengan Judul : Efektivitas Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak Terhadap Peningkatan Penerimaan Pajak Pada KPP Pratama Makassar Selatan

Dengan ini menyatakan bahwa :

Karya Tulis lmiah (KTI) yang saya ajukan didepan Tim Penguji adalah ASLI Hasil Karya Sendiri, Bukan Hasil Jiplakan dan tidak dibuat oleh siapapun.

Dengan pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, 06 Mei 2022 Yang Membuat Pernyataan

(Muhammad Afdhal Arifuddin) Mengetahui,

Pembimbing I

Dr. Rustan, SE., M.Si., Ak., CA., CPAI., CPA., ASEAN CPA NIDN: 0901126503

Pembimbing II

Andi Arifwangsa Adiningrat, SE., S.Pd., M.Ak NIDN: 0916028901

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis penjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakalah penulis Laporan Tugas Akhir D3 Perpajakan yang berjudul

“Efektivitas Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak Terhadap Peningkatan Penerimaan Pajak Pada KPP Pratama Makassar Selatan”. Tugas Akhir Karya Tulis Ilmiah yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Progam Diploma (D3) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Pada proses terjadinya penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini Penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak dan oleh sebab itu maka kesempatan ini penulis menghaturkan terima kasih kepada.

1. Bapak Prof Dr H Ambo Asse M.Ag. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar beserta staf dan jajarannya.

2. Bapak Dr.H Andi Jam’an, SE.,M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Ibu Agusdiana Suarni,SE.,M.Acc. selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Ibu Dr. Muchriana Muchran, SE.,M.Si.,Ak.,CA selaku Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Bapak Abdul Muttalib, SE.,MM

(7)

iv

selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Dr. H. Andi Rustam., SE., MM., Akt., CA., CPA., ASEAN CPA selaku Ketua Prodi Program D-III Perpajakan dan segenap dosen Beserta Staf Prodi Perpajakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Dr. Rustan, SE., M.Si., Ak., CA., CPAI., CPA., ASEAN CPA selaku Pembimbing I dan Bapak Andi Arifwangsa Adiningrat, SE.,S.Pd., M.Ak selaku Pembimbing II yang menyempatkan waktu ditengah kesibukan dan aktivitas telah bersedia membimbing dan membantu penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Bapak Dr. Rustan, SE., M.Si., Ak., CA., CPAI., CPA., ASEAN CPA selaku penasehat akademik yang bersediah meluangkan waktunya membimbing penulis selama menempuh studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

6. Seluruh Dosen dan segenap Civitas akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan ilmu dan nasehat kepada penulis serta bantuan lainnya.

7. Terimakasih sebesar-besarnya penulis haturkan kepada Aparat KPP Pratama Makassar Selatan yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian.

8. Terima Kasih kepada kedua orang tua saya yang paling saya cintai, Ayahanda Muh Arifuddin dan Ibunda Asmawati Suddin semoga

(8)

v

senantiasa di Ridhoi oleh Allah SWT. Dengan didikan dan bimbingan keduanya maka penulis bisa melalui semua ini

9. Terima Kasih kepada saudara kandung saya yang paling saya cintai, Muhammad Anshori Arifuddin atas doanya, semoga senantiasa di Ridhoi oleh Allah SWT. Dengan doa dari beliau makan penulis dapat melalui ini.

10. Terima kasih kepada Saudari dan Support System Saya Asrah Puspita Ningsih A.Md Pjk yang mau saya repotkan dan telah memberikan dukungan, saran serta doa kepada penulis

Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran dan masukan yang

membangun dari berbagai pihak. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak serta dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya terkait dengan judul yang sama.

Makassar, 06 Juni 2022 Penulis,

Muhammad Afdhal Arifuddin

(9)

vi

ABSTRAK

MUHAMMAD AFDHAL ARIFUDDIN, 2022. Efektivitas Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak untuk Meningkatkan Penerimaan Pajak Pada KPP Pratama Makassar Selatan. Karya Tulis Ilmiah (KTI), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Bapak Dr. Rustan dan Pembimbing 2 Bapak Andi Arifwangsa Adiningrat.

Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui sejauh mana keefektivan pelaksanaan, pemeriksaan dan perencanaan terhadap peningkatan penerimaan pajak . Objek penelitian Tugas Akhir ini adalah “Efektivitas Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak untuk Meningkatkan Penerimaan Pajak Pada KPP Pratama Makassar Selatan ”. Jenis penelitian yang dilakukan dengan pendekatan kualitatif terapan. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan metode kepustakaan, studi dokumetasi, observasi, dan wawancara.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa keefektivan dalam pelaksanaan pemeriksaan pajak di KPP Pratama Makassar Selatan sudah mencapai target sebagaimana mestinya.

Kata Kunci : Efektivitas Pemeriksaan Pajak, Penerimaan Pajak

(10)

vii

ABSTRACK

MUHAMMAD AFDHAL ARIFUDDIN, 2022. Effectiveness of Tax Audit Implementation to Increase Tax Revenue at KPP Pratama South Makassar.

Scientific Writing (KTI), Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar. Supervised by Advisor I Mr. Dr. Rustan and Advisor 2 Mr. Andi Arifwangsa Adiningrat.

The purpose of this study is to determine the effectiveness of the implementation, inspection and planning of increasing tax revenue. The object of this final project is "Effectiveness of the Implementation of Tax Audit to Increase Tax Revenue at KPP Pratama South Makassar". This type of research is carried out with an applied qualitative approach. Data collection techniques used are library methods, documentation studies, observations, and interviews.

The results of this study indicate that the effectiveness in the implementation of tax audits at KPP Pratama Makassar Selatan has reached the target as it should be.

Keywords: Effectiveness of Tax Audit, Tax Revenue

(11)

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN PERSEMBAHAN... ii

HALAMAN PERSETUJUAN... iii

LEMBAR PENGESAHAN ... iv

SURAT PERNYATAAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT……….……….x

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL………...xiii

DAFTAR GAMBAR...………xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan Penelitian ... 2

D. Manfaat Penelitian... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 4

A. Landasan Teori ... 4

a. Konsep Pajak dan Sistem Pemungutan Pajak ... 4

b. Penerimaan Pajak ... 6

c. Pemasukan Pajak... 8

d. Jenis dan Jangka Waktu Pemungutan Pajak ... 10

(12)

ix

e. Pemeriksaan Pajak ... 12

f. Efektivitas Pemeriksaan Pajak ... 13

B. Karangka Konseptual ... 15

C. Metode Pelaksanaan Penelitian ... 16

a. Tempat dan Waktu ... 16

b. Teknik Pengumpulan Data ... 16

c. Jenis dan Sumber Data ... 17

d. Teknik Analisis Data ... 18

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 19

A. Sejarah Ringkas ... 19

B. Struktur Organisasi dan Job Description... 20

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 23

D. Hasil Penelitian ... 23

E. Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak Pada KPP Pratama Makassar Selatan .. 29

F. Efektivitas Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak Pada KPP Pratama Makassar Selatan ... 31

G. Pembahasan ... 34

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 37

A. Kesimpulan ... 37

B. Saran ... 38

Daftar Pustaka ... 49 LAMPIRAN

(13)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Indikator Pengukuran Efektifitas ... 14 Tabel 3.1 Data Target dan Realisasi Penerimaan Pajak atas Hasil Pemeriksaan Pajak dan Data Penyelesaian SP2 WP di KPP Pratama Makassar Selatan... 24 Tabel 3.2 Data Target dan Realisasi Penerimaan Pajak dan Data Penyelesaian SP2 WP di KPP Pratama Makassar Selatan ... 25 Tabel 3.3 Perhitungan Efektivitas Pemeriksaan Pajak Berdasarkan SP2 ... 33 Tabel 3.4 Perhitungan Efektivitas Pemeriksaan Pajak Berdasarkan Realisasi Penerimaan Pemeriksaan Pajak... 34

(14)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Karangka Konseptual ... 15 Gambar 3.1 Struktur Organisasi ... 20 Gambar 3.2 Data Target dan Realisasi Penerimaan Pajak atas Hasil Pemeriksaan

Pajak dan Data Penyelesaian SP2 Wajib Pajak di KPP Pratama Makassar Selatan ... 24

(15)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Penelitian ke Ketua LP3M UNISMUH Makassar ... 44

Lampiran 2 Struktur Organisasi KPP Makassar Selatan ... 45

Lampiran 3 Surat Balasan DPMDPTSP Prov SULSEL ... 46

Lampiran 4 Surat Balasan KANWIL DJP SULSEL... 47

Lampiran 5 Surat Telah Melaksanakan Penelitian... 48

Lampiran 6 Data Target dan Realisasi Penerimaan dan Data Penyelesaian SP2 Wajib Pajak di KPP Pratama Makassar Selatan ... 49

Lampiran 7 Data Target dan Realisasi Penerimaan dan Data Penyelesaian SP2 Wajib Pajak di KPP Pratama Makassar Selatan ... 50

Lampiran 8 Perhitungan Efektivitas Pemeriksaan Pajak Berdasarkan SP2 Tahun 2020-2021 ... 51

Lampiran 9 Perhitungan Efektivitas Pemeriksaan Pajak Berdasarkan Realisasi Penerimaan Pemeriksaan Pajak ... 52

Lampiran 10 Hasil Wawancara ... 53

Lampiran 11 Hasil Wawancara ... 54

Lampiran 12 Tabel Wawancara ... 55

Lampiran 13 Dokumentasi ... 57

(16)

ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pemerintah dengan tujuan akhir untuk meningkatkan pendapatan di daerah beban, melalui Direktorat Jenderal Pajak, terus melakukan lompatan ke depan untuk meningkatkan pendapatan di daerah ini melalui strategi yang diberikan.

Salah satu cara yang ditempuh oleh Direktorat Jenderal Pajak adalah melakukan perubahan di bidang pemungutan pajak (charge change), dimana pada perubahan bea masuk tahun 1983, kerangka pemilahan biaya mengalami perubahan yang sangat besar, khususnya perubahan dari kewenangan.

kerangka penilaian menjadi self assessment system.

Sejak pelaksanaan kerangka penilaian diri, kesadaran dan konsistensi warga diharapkan untuk melakukan komitmen beban sesuai pedoman tugas yang relevan. Salah satu alasan kerangka biaya untuk menemukan kesuksesan adalah kemampuan orang pada umumnya untuk memiliki pilihan untuk memastikan penilaian mereka sendiri. Instrumen yang digunakan dalam menghitung biaya adalah pembukuan. Dalam peraturan perpajakan dikenal dengan istilah pembukuan, istilah yang sesuai dengan pembukuan adalah akuntansi. Pemahaman akuntansi yang memadai akan memudahkan warga negara untuk mengerjakan tugasnya sendiri. Kerangka penilaian diri juga mengharuskan Wajib Pajak untuk siap menghadapi pengujian kepatuhan yaitu

(17)

2

pemeriksaan pajak. Alasan pemilihan judul adalah untuk mengetahui sejauh mana ke-evektifan KPP Pratama Makassar Selatan untuk meningkatkan penerimaan Pajak di Kota Makassar.

Berangkat dari landasan tersebut, penyusun mengambil judul: Efektivitas Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak Untuk Meningkatkan Penerimaan Pajak Pada KPP Pratama Makassar Selatan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan landasan yang diungkapkan, masalah utama dalam pemeriksaan ini adalah: “Sejauh mana efektifitas pelaksanaan pemeriksaan pajak dalam rangka meningkatkan penerimaan pajak pada KPP Pratama Makassar Selatan?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan dari penelitian ini adalah untuk mengukur sejauh mana efektifitas pelaksanaan pemeriksaan pajak dalam rangka meningkatkan penerimaan pajak pada KPP Pratama Makassar Selatan.

(18)

D. Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat penelitian yang diharapkan adalah:

1. Bagi Penulis, mengembangkan informasi tentang penilaian pajak, terutama melihat lebih mendalam pelaksanaan tinjauan biaya untuk meningkatkan pendapatan pajak

2. Bagi dinas terkait, sebagai bahan data korelatif atau kontribusi serta pertimbangan KPP terkait untuk selalu fokus pada setiap komponen yang dapat mempengaruhi pendapatan pembebanan..

(19)

ii BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Konsep Pajak dan Sistem Pemungutan Pajak

a. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang sifatnya memaksa berdasarkan Undang Undang, dengan tidak mendapat timbal balik secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.”

Adapun ciri-ciri yang melekat pada definisi pajak dalam buku Perpajakan Teori dan Kasus Siti Resmi (2014:2), yaitu:

1. Pajak dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan undang-undang serta aturan pelaksanaannya.

2. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya kontraprestasi individual oleh pemerintah.

3. Pajak dipungut oleh negara, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

4. Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah yang bila dari pemasukannya masih terdapat surplus, digunakan untuk membiayai public investment.

(20)

Sistem pemungutan perpajakan dapat dikatakan sebagai metode pengelolaan utang pajak yang dibayarkan oleh yang bersangkutan agar dapat masuk kas negara. Di Indonesia, terdapat 3 jenis sistem perpajakan. Sistem pemungutan perpajakan di Indonesia sesuai dengan asas pemungutan pajak menganut self assessment system dan withholding system. Berikut ini adalah penjelasan tentang system pemungutan pajak :

a) Self Assessment System

Self Assessment System merupakan salah satu sistem pemungutan pajak yang berlaku di Indonesia dimana sistem ini membebankan penentuan besaran pajak yang perlu dibayarkan oleh Wajib Pajak bersangkutan secara mandiri Ciri-Ciri Self Asssessment System penentuan atas besaran pajak terutang dilakukan oleh Wajib Pajak itu sendiri Wajib Pajak memiliki peran aktif dalam memenuhi dan menuntaskan kewajiban perpajakan mulai dari menghitung, membayar hingga melapor pajak.

b) Official Assessment System

Official Assessment System merupakan sistem pemungutan perpajakan yang memberikan wewenang kepada Wajib Pajak untuk menentukan besarnya pajak terutang pada fiskus atau aparat perpajakan sebagai pemungut pajak. Dalam sistem ini, Wajib Pajak bersifat pasif dan pajak terutang baru ada setelah dikeluarkannya Surat Ketetapan Pajak oleh fiskus.

(21)

6

Dalam sistem ini, petugas pajak sepenuhnya memiliki inisiatif dalam menghitung dan memungut pajak. Penerapan official assessment system ini pun ditujukan kepada masyarakat selaku Wajib Pajak, yang dinilai belum mampu untuk diberikan tanggung jawab dalam menghitung serta menetapkan pajak.

c) Withholding System

Ciri dari sistem pajak ini adalah pihak ketiga memiliki wewenang dalam menentukan berapa besar pajak yang harus dibayar.

Besarnya pajak pada withholding system dihitung oleh pihak ketiga bukan Wajib Pajak dan bukan Aparat Pajak atau Fiskus. Sistem ini disebut juga dengan jenis pajak potong pungut dan dinilai adil bagi masyarakat.

2. Penerimaan Pajak

Berdasarkan Pemungut Pajak maka penerimaan perpajakan diklasifikasikan menjadi 2(dua) yaitu :

a. Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat;

b. Penerimaan Perpajakan Pemerintah Daerah. (UU No. 14/2015 tentang APBN Tahun Anggaran 2016) Penerimaan Perpajakan Pemerintah Daerah adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang- Undang. (UU No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah). Penerimaan Perpajakan Pemerintah Daerah terdiri dari:

(22)

a. Jenis Pajak provinsi terdiri atas:

1) Pajak Kendaraan Bermotor;

2) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;

3) Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor;

4) Pajak Air Permukaan; dan 5) Pajak Rokok.

b. Jenis Pajak kabupaten/kota terdiri atas:

1) Pajak Hotel;

2) Pajak Restoran;

3) Pajak Hiburan;

4) Pajak Reklame;

5) Pajak Penerangan Jalan;

6) Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan;

7) Pajak parkir;

8) Pajak air tanah;

9) Pajak sarang burung walet;

10) Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan;

11) Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan c. Jenis Retribusi daerah:

1) Retribusi Jasa Umum 2) Retribusi Jasa Usaha

3) Retribusi Perizinan Tertentu

(23)

8

3. Pemasukan Pajak

Penerimaan pajak adalah penghasilan yang dperoleh oleh pemerintah yang bersumber dari pajak rakyat. Tidak hanya sampai pada definisi singkat di atas bahwa dana yang diterima di kas negara tersebut akan dipergunakan untuk pengeluaran pemerintah untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, sebagaimana maksud dari tujuan negara yang disepakati oleh para pendiri awal negara ini yaitu menyejahterakan rakyat, menciptakan kemakmuran yang berdasarkan kepada keadilan sosial (Suherman, 2011). Adapun Sumber penerimaan pajak Adalah sebagai berikut:

a. Pajak Penghasilan (PPh)

Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 Pajak Penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun. Pajak penghasilan juga merupakan pungutan resmi oleh pemerintah yang ditujukan kepada masyarakat yang berpenghasilan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah.

(24)

b. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Berdasarkan Undang-Undang No. 42 tahun 2009 PPN adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean (dalam wilayah Indonesia). Orang Pribadi, pengusaha, maupun pemerintah yang mengkonsumsi Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak dikenakan PPN. Pada dasarnya, setiap barang dan jasa adalah Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak, kecuali ditentukan lain oleh Undang-Undang PPN.

c. Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

Selain dikenakan PPN, atas pengkonsumsian Barang Kena Pajak tertentu yang tergolong mewah, juga dikenakan PPnBM. Barang ini dikonsumsi oleh individu tertentu atau secara keseluruhan barang dagangan ini dikonsumsi oleh individu gaji liga utama.

d. Bea Meterai

Berdasarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 1985 Bea Meterai adalah pajak yang dikenakan atas pemanfaatan dokumen, seperti surat perjanjian, akta notaris, serta kwitansi pembayaran, surat berharga, dan efek, yang memuat jumlah uang atau nominal di atas jumlah tertentu sesuai dengan ketentuan.

(25)

10

4. Jenis dan Jangka Waktu Pemungutan Pajak

Ada dua jenis tinjauan pengeluaran, yaitu tinjauan lapangan khusus dan tinjauan kantor. Mengingat Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.03/2007 diubah menjadi Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia 17/PMK/03/2013 tentang Sistem Peninjauan Biaya, maka dalam interaksi peninjauan kembali tersebut tambahan dikelola tentang;

a. Kriteria Pemeriksaan

Kriteria dalam melakukan pelaksanaan yaitu:

1) Pemeriksaan Lapangan

Pemeriksaan yang dipimpin di rumah atau tempat tinggal Wajib Pajak, pergerakan lingkungan usaha atau pekerjaan bebas Wajib Pajak, serta tempat-tempat lain yang dipertimbangkan oleh pemeriksa tugas.

2) Pemeriksaan Kantor

Pemeriksaan yang dilakukan di Kantor Direktorat Jendral Pajak.

(26)

b. Jangka Waktu dan Pemeriksaan

Proses pemeriksaan diatur tentang jangka waktu pemeriksaannya, yaitu:

1) Kajian untuk Menguji Kepatuhan Pemenuhan Kewajiban Pajak Wajib Pajak. Pemeriksaan kantor dilakukan dalam waktu paling lama 90 hari, yang dapat dicapai dalam batas waktu setengah tahun yang ditentukan sejak tanggal Wajib Pajak datang untuk memenuhi permintaan pemeriksaan tempat kerja sampai dengan tanggal Laporan Hasil Pemeriksaan. Penilaian lapangan diselesaikan dalam waktu paling lama 4 bulan dan dapat diperpanjang paling lama 8 bulan, yang ditentukan sejak tanggal permintaan pemeriksaan sampai dengan tanggal Laporan Hasil Pemeriksaan.

2) Penilaian untuk berbagai tujuan dalam rangka pelaksanaan pengaturan Peraturan Perpajakan. Jangka waktu pemeriksaan kantor yang berhubungan dengan pemeriksaan untuk objek yang berbeda adalah batas waktu 7 hari dan dapat diperpanjang sampai dengan batas waktu 14 hari yang ditentukan sejak Wajib Pajak datang untuk memenuhi permintaan Pemeriksaan Kantor sampai dengan tanggal Pemeriksaan. Laporan Hasil.

(27)

12

5. Pemeriksaan Pajak

Sistem pemungutan pajak yang diterapkan di Indonesia adalah self assessment system. Sistem ini membuka celah bagi Wajib Pajak untuk tidak jujur dalam pengisian SPT. Direktorat Jenderal Pajak berkewajiban melakukan pengawasan dan pembinan terhadap Wajib Pajak baik melalui pengawasan administratif maupun melalui pemeriksaan pajak.

Metode yang digunakan adalah metode data model Miles and Huberman. Lokasi penelitian dalam penelitian ini adalah KPP Pratama Makassar Selatan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecukupan tinjauan penilaian mencakup mentalitas warga, petugas peninjau yang bertanggung jawab, waktu tinjauan yang singkat, ilmu otak warga, kantor kantor, korespondensi, dan dukungan dari inisiatif dan partisipasi yang besar antar bagian.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur tingkat efektivitas pelaksanaan pemeriksaan pajak berdasarkan penyelesaian SP2 dan berdasarkan realisasi penerimaan pemeriksaan pajak. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

(28)

6. Efektivitas Pemeriksaan Pajak

Menurut Beni (2016: 69) Efektivitas adalah hubungan antara

output dan tujuan atau dapat juga dikatakan merupakan ukuran seberapa jauh tingkat output, kebijakan dan prosedur dari organisasi. Efektivitas merupakan hubungan antara keluaran dengan tujuan atau sasaran yang harus dicapai. Dikatakan efektif apabila proses kegiatan mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan (spending wisely). Semakin besar output yang dihasilkan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang ditentukan, maka semakin efektif proses kerja suatuunit organisasi.

Dari pengertian-pengertian efektivitas tersebut, cenderung beralasan bahwa kecukupan adalah suatu tindakan yang menyatakan seberapa jauh tujuan (jumlah, kualitas dan waktu) telah tercapai, dimana tujuan tersebut telah diselesaikan terlebih dahulu.

Rumus yang digunakan untuk melakukan pengukuran efektivitas pelaksanaan pemeriksaan pajak yaitu dengan menggunakan Indikator Kinerja Utama sesuai dengan Keputusan Direktorat Jenderal Pajak nomor 105 tahun 2012 yaitu menggunakan rumus polarisasi maximize .

Indeks Capai IKU = REALISASI/TARGET X 100%

Setelah dilakukan penilaian kelayakan pelaksanaan peninjauan kembali, hasil perhitungan selanjutnya dikelompokkan ke dalam tabel urutan kecukupan aturan menurut Ditjen Pajak sesuai dengan Keputusan Dirjen Pajak Nomor 105 Tahun 2012:

(29)

14

Tabel 2.1

Indikator Pengukuran Efektifitas

Presentase Kriteria

>100% Sangat Efektiv

90% - 100% Efektiv

80% - 90% Cukup Efektiv

60% - 80% Kurang Efektiv

<60% Tidah Efektiv

Sumber Eliya Frotentin 2013

Dengan asumsi gagasan kelayakan dilakukan dengan penilaian, apa yang tersirat oleh kecukupan adalah seberapa banyak pengakuan dapat dicapai pada tujuan yang ditetapkan oleh pihak KPP Pratama Makassar Selatan setiap tahun untuk memenuhi tujuan yang telah ditetapkan.

Kecukupan menunjukkan hasil sejauh mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan tidak menyatakan berapa biaya yang akan dikeluarkan. Jika akibat dari pelaksanaannya mendekati sasaran, berarti semakin tinggi kecukupannya, serta untuk mengukur kelayakan yang berhubungan dengan pemungutan pajak adalah pemeriksaan antara pengakuan pendapatan taksiran dan potensi pajak.

(30)

B. Kerangka Konseptual

Dalam suatu negara terdapat pendapatan yang salah satu jenis pendapatannya berasal dari pungutan. Pentingnya pungutan dalam iklim organisasi atau organisasi disebabkan oleh pungutan sebagai salah satu jenis pungutan pendapatan negara. Setiap pengeluaran pendapatan untuk otoritas publik seharusnya meningkatkan pendapatan dengan potensi dan target yang telah ditetapkan karena retribusi sangat berguna untuk semua kemajuan publik yang dilakukan sedikit demi sedikit sebagai tujuan bantuan pemerintah kepada individu. Dengan cara ini, jika tidak ada aset yang memadai untuk melakukan perbaikan, selain itu, sebagian besar aset kemajuan di negara kita berasal dari pendapatan pajak. Jadi baik otoritas publik dan daerah diharapkan untuk menjaga pentingnya penyelesaian retribusi. Asesmen yang dihimpun oleh otoritas publik merupakan salah satu penerimaan negara terbesar, baik pendapatan pusat maupun pendapatan daerah.

Karangka konseptual pada gambar penelitian ini dapat di lihat pada

=

Gambar 2.1 Karangka konseptual Efektivitas Pelaksanaan

Pemeriksaan Pajak untuk Meningkatkan Penerimaan Pajak

Meningkatkan Penerimaan Pajak Pada KPP Pratama Makassar Selatan.

(31)

16

H. Metode Pelaksanaan Pelitian 1. Tempat dan Waktu

Penelitian ini lakukan di kantor kementrian keuagan republik indonesia direktorat jenderal pajak, kantor pelayanan penyuluhan dan konsultasi perpajakan Jl. Urip Sumoharjo No.KM.04, Karuwisi Utara, Kec. Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90232.

2. Tehnik Pengumpulan Data a) Kepustakaan

Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan informasi opsional dari buku, buku harian, dan catatan penting untuk menumbuhkan ide-ide eksplorasi dalam mengungkap objek penelitian.

b) Studi Dokumentasi

Tinjauan naratif ini digunakan untuk mengumpulkan informasi tambahan yang terkait dengan objek pusat pemeriksaan. Informasi tambahan ini diambil dari informasi tersusun yang kini dapat diakses di tempat kerja Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Pajak KPP Pratama, Makassar Selatan.

c) Observasi

Eksplorasi ini juga mengarahkan persepsi lapangan langsung untuk mendapatkan tambahan responden dari daerah sekitar terkait pemeriksaan.

(32)

d) Wawancara Terbuka

Wawancara adalah bentuk komunikasi antar dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu. Beberapa alasan yang menjadi pertimbangan peneliti memilih teknik wawancara tak terstruktur atau wawancara terbuka adalah sebagai berikut ini;

1) Wawancara terbuka memungkinkan responden menggunakan cara - cara unik mendefinisikan dunia.

2) Wawancara terbuka mengasumsikan bahwa tidak ada urutan tetap pertanyaan yang sesuai untuk semua responden.

3. Jenis dan Sumber Data a) Data Primer

Informasi penting menggabungkan informasi yang dibuat oleh analis untuk motivasi tertentu di balik penanganan masalah dalam penelitian. Informasi dikumpulkan oleh spesialis langsung dari sumber utama atau di mana objek pemeriksaan selesai.

b) Data Sekunder

Dalam ulasan ini, sumber informasi tambahan adalah buku, buku harian, artikel, dan situs web yang terkait dengan eksplorasi yang diarahkan. Untuk mengatasi masalah dalam penelitian.

(33)

18

4. Teknik Analisis Data

Pemeriksaan yang sebenarnya menggunakan strategi eksplorasi subyektif yang diterapkan karena teknik ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran total dari artikel yang diteliti. Melalui eksplorasi ini, pemeriksaan subjektif mencoba untuk menggambarkan masalah dan memberikan pengaturan. Rencana eksplorasi subjektif dimulai dengan mengumpulkan informasi sebagai klarifikasi kata-kata yang diperoleh secara langsung dari tempat terbuka, buku harian, dan tujuan survei.

Penelitian juga mencari data apa yang diharapkan untuk mengetahui seberapa besar kelayakan pelaksanaan kajian biaya terhadap peningkatan pendapatan retribusi di KPP Pratama Makassar Selatan..

(34)

ii BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Ringkas

Penataan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 67/PMK.01/2008 tanggal 6 Mei 2008 sebagai salah satu wujud pelaksanaan Sistem Administrasi Perpajakan Modern yang mengubah konstruksi dan pergaulan dan tata kerja organisasi vertikal yang bermanfaat di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Makassar Selatan merupakan unit kerja ke atas di bawah Kanwil DJP Sulawesi Selatan, Barat, dan Tenggara yang merupakan hasil konsolidasi dari KPP Makassar Selatan, KPP Makassar Utara, Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Makassar. (PBB), dan Kantor Inspeksi dan Inspeksi Makassar. Pemeriksaan Pajak Makassar. KPP Pratama Makassar Selatan mengadministrasikan Wajib Pajak di empat kecamatan,yaitu Kecamatan Rappocini, Makassar, Panakkukang, dan Manggala. Kantor PelayananPajak Pratama Makassar Selatan berkedudukan di Kompleks Gedung Keuangan Negara I,Jalan Urip Sumoharjo Km. 4 Makassar. Terhitung mulai Tanggal 27 Mei 2008 sesuai denganKeputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-95/PJ/UP.53/2008 tanggal 19 Mei 2008, KPPPratama Makassar Selatan efektif beroperasi dan diresmikan oleh Menteri Keuangan padatanggal 9 Juni 2008.

(35)

20

B. Struktur Organisasi dan Job Description 1. Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

2. Job Description

a. Kepala kantor

Mempunyai tugas sebagai berikut:

1) Mengkoordinasi pelaksanaan penyuluhan, pelayanan, dan pengawasan Wajib Pajak di bidang PPh, PPN, PPnBM, pajak tidak langsung lainnya dan PBB serta BPHTB dalam wilayah Kota Makassar.

2) Bertanggung jawab mengamankan penerimaan pajak di Kota Makassar.

3) Melakukan pembinaan terhadap para pegawai.

(36)

b. Sub Bagian Umum dan Kepatuhan Internal

Membantu dan menunjang kelancaran tugas kepala kantor dalam mengkoordinasikan tugas dan fungsi pelayanan dan kesekretariaan terutama dalam hal pengaturan kegiatan tata usaha kepegawaian, keuagan, rumah tangga serta perlengkapan.

c. Seksi Penjaminan Kualitas Data

Membantu dan menunjang kelancaran tugas kepala kantor dalam mengkoordinasikan tugas dan fungsi pelayanan dan kesekretariaan terutama dalam hal pengaturan kegiatan tata usaha kepegawaian, keuagan, rumah tangga serta perlengkapan.

d. Seksi Pemeriksaan, Penelian dan Penagihan

Membantu tugas kepela kantor mengkoordinasikan pelaksaan penyusunan rencana pemeriksaan, pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan, penerbitan, penagihan aktif, piutang pajak, penundaan, dan angsuran tunggakan pajak, usulan penghapusan. dan pendistribusikan surat perintah pemeriksaan serta administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya

e. Seksi Pengawasan dan Konsultasi

Membantu tugas kepala kantor mengkoordinasikan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak (PPH, PPN, PBB, BPHTB, dan pajak lainnya), bimbigan atau himbauan kepada Wajib Pajak dan konsultasi teknis perpajakan

(37)

22

f. Kelompok Jabatan Fungsional

Pejabat funsional terdiri atas pejabat funsional pemeriksa dan pejabat funsional penelian yang bertanggunga jawab secara langsung kepada kepala KPP pratama. Penjabat funsional pemeriksa bertugas melakukan pemeriksaan perpajakan terhadaap Wajib Pajak da lingkugan KPP Pratama Makassar Selatan. Dalam melaksanakan tugasnya, pejabat funsional pemetriksaan berkoordinasi dengan seksi pemetriksaan.

3. Visi dan Misi

a. Visi Direktorat Jendral Pajak

Visi dari Direktorat Jendral Pajak adalah Menjadi Institusi Penghimpun Penerimaan Negara yang Terbaik demi Menjamin Kedaulatan dan Kemandirian Negara.

b. Misi Direktorat Jendral Pajak

Menjamin penyelenggaraan negara yang berdaulat dan mandiri dengan:

1. Mengumpulkan penerimaan berdasarkan kepatuhan pajak sukarela yang tinggi dan penegakan hukum yang adil;

2. Pelayanan berbasis teknologi modern untuk kemudahan pemenuhan kewajiban perpajakan.

3. Aparatur pajak yang berintegritas,kompeten dan professional; dan

4. Kompensasi yang kompetitif berbasis sistem manajemen kinerja.

(38)

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Hasil Penelitian

Hasil penelitan yang diperoleh dari KPP Pratama Makassar Selatan sebagai berikut:

Table 3.1

Data Target dan Realisasi Penerimaan Pajak atas Hasil Pemeriksaan Pajak dan Data Penyelesaian SP2 Wajib Pajak di

KPP Pratama Makassar Selatan

(Sumber : KPP Pratama Makassar Selatan) Tahun Target

SP2

Realisasi SP2

Target Penerimaan (Rp)

Realisasi Penerimaan (Rp)

2020 659 628 30.405.183.000 8.080.359.296

2021 703 679 71.616.680.336 1.221.851.730

(39)

24

Gambar 3.2

Data Target dan Realisasi Penerimaan Pajak atas Hasil Pemeriksaan Pajak dan Data Penyelesaian SP2 Wajib Pajak di

KPP Pratama Makassar Selatan

(Sumber : KPP Pratama Makassar Selatan)

Pada data diatas, penulis melakukan perhitungan tingkat efektivitas pemeriksaan pajak dari dua segi yaitu berdasarkan Surat Perintah Pemeriksaan (SP2) yang diterbitkan dan berdasarkan penerimaan pajak atas hasil pemeriksaan pajak serta mencari tahu penyebab meningkatnya Surat Perintah Pemeriksaan (SP2) dan mencari tahu penyebab tidak tercapainya target penerimaan pajak atas pelaksanaan pemeriksaan pajak pada KPP Pratama Makassar Selatan tahun 2020 sampai dengan tahun 2021 beserta hambatan-hambatan selama melakukan pemeriksaan pajak dan upaya-upaya yang dilakukan petugas pemeriksa pajak KPP Pratama Makassar Selatan dalam meminimalkan Surat Perintah Pemeriksaan (SP2) yang diterbitkan sehingga penerimaan pajak pada KPP Pratama Makassar Selatan dapat ditingkatkan agar tingkat efektivitas pemeriksaan pajak dapat tercapai.

Target SP2 Realisasi SP2 Target Penerimaan (Rp)

Realisasi Penerimaan (Rp)

659 628

304

80

709 679 716

12 2020 2021

(40)

a. Bentuk pemeriksaan yang dilakukan di KPP Pratama Makassar Selatan.

Dalam hal ini Pemeriksaan yang dilakukan di KPP Pratama Makassar Selatan adalah pemeriksaan yang disetujui oleh kantor pusat Direktorat Jenral Pajak (DJP). Dimana Pemeriksaan yang dilakukan terkait pemeriksaan yang terindikasi temuan adanya laporan ataupun transaksi yang dilapor atau dibayar oleh Wajib Pajak.

b. Prosedur Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak di KPP Pratama Makassar Selatan Dalam hal ini semua proses pemeriksaan yang dilakukan oleh tim pemeriksa KPP Pratama Makassar Selatan telah dilaksanakan sesuai dengan Standar Operasional Peosedur (SOP) yang berlaku terkait dengan pemeriksaan.

c. Kendala bagi petugas pemeriksa pajak dalam melakukan pemeriksaan Dalam hal ini, ada tiga factor yang menjadi kendala

d. Wajib Pajak tidak ditemukan dikarenakan alamat yang tercantum tidak sesuai dengan kenyataan dilapangan.

e. Wajib Pajak Tidak kooperatif dalam hal peminjaman berkas atau dokumen yang diminta oleh prtugas pajak.

f. Jumlah petugas pemeriksa yang masih belum cukup memadai.

1. Keefektivan KPP Makassar Selatan untuk meningkatkan penghasilan pajak.

Dalam hal ini KPP Pratama Makassar Selatan sudah efektif dikarenakan tercapainya target penerimaan pajak yang telah ditentukan.

2. Penyebab realisasi penerimaan pajak tidak tercapai.

(41)

26

Dalam hal ini penyebab realisasi penerimaan pajak tidak tercapai yaitu tingginya target penerimaan pemeriksaan, Wajib Pajak yang tidak kooperatif dalam melaksanakan peninjauan dan jumlah peninjauan yang terhenti dengan cepat karena banyaknya jumlah warga negara yang diperiksa yang mengikuti program Amnesti Pajak.

Tabel 3.2

Data Target dan Realisasi Penerimaan Pajak atas Hasil Pemeriksaan Pajak dan Data Penyelesaian SP2 Wajib Pajak di KPP Pratama Makassar Selatan.

Tahun Target

SP2

Realisasi SP2

Target Penerimaan

(Rp)

Realisasi Penerimaan

(Rp)

2020 659 628 30.405.183.000 8.080.359.296

2021 703 679 71.616.680.336 1.221.851.730

Berdasarkan tabel 3.2 di atas, cenderung terlihat bahwa informasi objektif dan pengakuan pendapatan pengeluaran akibat review penilaian dan informasi akhir SP2 di KPP Pratama Makassar Selatan telah berkurang karena perhatian warga dalam membayar kewajiban tugas dan selanjutnya Ditjen Pajak telah menggarap pameran pelaksanaan beban di KPP Pratama Makassar. Selatan. Berdasarkan pertemuan yang dipimpin analis dengan salah satu pekerja Seksi Pemeriksaan KPP Pratama Makassar Selatan, penelaahan yang diselesaikan adalah pemeriksaan yang didukung oleh kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), dimana pemeriksaan yang dilakukan terkait. dengan penilaian yang menunjukkan ditemukannya suatu laporan atau pertukaran yang dipertanggungjawabkan atau dibayar oleh Wajib Pajak. Sebelum memimpin peninjauan, dimulai dengan

(42)

pembentukan kelompok peninjau tugas yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak yang diberi tugas, wewenang, dan kewajiban untuk menyelesaikan peninjauan. Sejak saat itu, Pengawas membuat pengaturan penyelidikan, setelah rencana peninjauan disahkan oleh Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan (UP2), diberikan Surat Perintah Pemeriksaan (SP2). Surat Perintah Pemeriksaan (SP2) adalah suatu gerakan peninjauan kembali yang diajukan atau ditunjukkan oleh kelompok penelaah penilaian dalam menyelesaikan komitmen tugasnya dan untuk memenuhi keistimewaan Wajib Pajak yang akan dievaluasi. Pelaksanaan review penilaian di KPP Pratama Makassar Selatan pada umumnya berpedoman pada pedoman materiil. Seluruh proses pemeriksaan yang dilakukan oleh kelompok pemeriksaan KPP Pratama Makassar Selatan telah dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) terkait dengan penilaian. Pemeriksa penilaian dapat memulai pemeriksaan dengan asumsi Surat Perintah Pemeriksaan (SP2) telah diberikan, disampaikan dan telah diterima oleh Wajib Pajak yang akan dilakukan pemeriksaan.

Pemeriksa tugas harus membuat pengaturan sebelum mengarahkan peninjauan untuk memperoleh gambaran Wajib Pajak yang akan dievaluasi, khususnya:

a) Berkonsentrasi pada catatan Wajib Pajak untuk memperoleh gambaran tentang kegiatan usaha Wajib Pajak, komitmen pembebanan dan lain-lain.

b) Pemeriksaan Surat Pemberitahuan (SPT) dari Laporan Keuangan yang menjadi alasan untuk memutuskan pelaksanaan kerja organisasi yang merupakan jalan masuknya seberapa besar penghasilan yang diperoleh Wajib Pajak.

(43)

28

c) Membedakan hal-hal yang terdapat dalam dokumen informasi Wajib Pajak dan Laporan Keuangan.

d) Mengenali wilayah Wajib Pajak sepenuhnya bermaksud untuk memperoleh kepastian mengenai lokasi, luas, dan denah Wajib Pajak.

e) Putuskan sejauh mana masalah dengan tujuan bahwa inspektur dapat memutuskan tingkat dan posisi analis secara akurat.

f) Membina program review yang akan dilakukan terhadap Wajib Pajak yang akan diperiksa sehingga review selesai dengan tepat.

g) Memutuskan arsip/buku/rekaman yang akan diperoleh diharapkan berusaha untuk tidak mendapatkan yang tidak diperlukan dalam penilaian.

h) Berikan kantor penilaian. Selain hal-hal lain, review KTP, biaya pesanan review, biaya surat pemberitahuan review, surat permintaan untuk mendapatkan laporan, berbagai buku/catatan informasi.

Setelah pemeriksaan tugas selesai, pejabat pemeriksa penilaian membuat Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang diinformasikan dicatat dalam bentuk hard copy kepada Wajib Pajak. Warga mungkin mencatat masalah dengan efek samping dari tinjauan dengan menghubungkan bukti pendukung yang tepat.

Reaksi terhadap hasil review akan dibicarakan oleh kelompok review penilaian sebagai bahan dalam memimpin pembicaraan terakhir hasil pemeriksaan.

(44)

Berdasarkan table 3.3 dapat dilihat bahwa target dan realisasi Surat Perintah Pemeriksaan (SP2) ditahun 2020 sebesar 80 SP2 dimana realisasi telah mencapai target yang telah ditentukan yaitu 80 SP2. Pada tahun 2021 realisasi SP2 sejumlah 90 SP2 juga telah mencapai target yang ditentukan sebesar 90 SP2.

Perintah efektivitas pemeriksaan pajak berdasarkan SP2 yang terealisasi dari tahun 2020-2021 dapat dirumuskan yaitu:

Efektivitas =

X 100%

1. Tahun 2020 Efektivitas =

x 100% = 100%

2. Tahun 2021 Efektivitas =

x 100% = 100%

Table 3.4

Rekapitulasi perhitungana efektivitas SP2 dari tahun 2022-2021 Tahun Realisasi

Pemeriksaan (Lembar)

Target Pemeriksaan (Lembar)

Belum Terealisasi (Lembar)

Efektivitas

2020 80 80 0 100%

2021 90 90 0 100%

Sumber: Data Diolah, 2022

Pada tabel 3.3 di atas, cenderung terlihat bahwa tingkat kecukupan yang telah dicapai pada tahun 2020-2021 adalah 100 persen, termasuk langkah-

(45)

30

langkah yang sangat memaksa. Sangat besar bahwa penyempurnaan tahunan dapat mempengaruhi pengakuan pendapatan tugas di KPP Pratama Makassar Selatan. Apakah tinjauan berhasil tergantung pada presentasi inspektur penilaian. Dalam melakukan review, sangat penting untuk memperhatikan keselarasan antara pengakuan penerbitan dan hasil SP2. Perhitungan kecukupan pemeriksaan dalam SP2 mengacu pada pelaksanaan tugas pemeriksa dengan menggunakan kaidah kelayakan, yaitu secara khusus memperkirakan pencapaian hasil dalam pelaksanaan pemeriksaan sesuai target yang telah ditetapkan.

2. Pembahasan

Pemeriksaan biaya diselesaikan oleh pemeriksa biaya yang merupakan individu dari kelompok pemeriksaan biaya berdasarkan Surat Perintah Pemeriksaan (SP2). Latihan charge review dilakukan untuk menguji konsistensi warga dalam memenuhi komitmen tugasnya sehingga dengan menyelesaikan latihan review penilaian wajar jika konsistensi warga bisa meningkat yang juga mempengaruhi pendapatan charge. Surat Perintah Peninjauan (SP2) yang diberikan di KPP Pratama Makassar Selatan dari tahun 2020 hingga 2021 secara umum akan membangun, hal ini menunjukkan bahwa tingkat pelanggaran warga semakin rendah/berkurang seperti yang terlihat dari tabel 3.2 bahwa perluasan tujuan dan pengakuan SP2 di KPP Pratama Makassar Selatan Hal ini karena kesadaran warga dalam membayar kewajiban pengeluarannya. Pelaksanaan peninjauan

(46)

biaya pemeriksaan biaya mempengaruhi pemeriksaan biaya yang sangat kuat karena kesadaran warga dalam membayar kewajiban penilaian mereka dan selanjutnya perangkat biaya bekerja pada sifat pelaksanaan penilaian penilaian.

Dari penelitian yang telah dilakukan di KPP Makassar Selatan, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kurang efektinya pemeriksaan dalam pelaksanaan pemeriksaaan pajak . Adapun faktor yang menyebabkan meningkatnya Surat Perintah Pemeriksaan (SP2), sebagai berikut:

a) Adanya usul peninjauan kembali yang diajukan kepada pusat administrasi atau Kanwil Direktorat Jenderal Pajak yang dijatuhkan atau disahkan oleh Wajib Pajak yang melakukan kekeliruan atau kepalsuan dalam mengungkapkan SPT, dengan tujuan agar pejabat pemeriksa biaya memberikan daya pikat untuk menunjukkan realitas SPT yang disusun oleh Wajib Pajak.

b) Pembukaan NPWP, karena Wajib Pajak tidak lagi mempunyai usaha atau tidak mempunyai penghasilan, Wajib Pajak memasukkan/menggabungkan NPWP orang penting lainnya, Wajib Pajak yang telah meninggal dunia atau masih hidup dan telah meninggalkan Indonesia sampai dengan akhir waktu.

c) Besaran SPT (LB) Lebih Bayar yang disatukan oleh Wajib Pajak sehingga penting dilakukan penilaian untuk menunjukkan kebenaran SPT yang disampaikan oleh Wajib Pajak.

(47)

32

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di KPP Makassar Selatan, keuntungan yang didapatkan apabila efektivitas pemeriksaan pajak telah mencapai target adalah ;

a. Masyarakat mampu menikmati kemudahan dalam berusaha. Program pembangunan usaha yang dilakukan pemerintah melalui pajak juga hanya bisa dinikmati oleh pengusaha yang membayar pajak.

b. Masyarakat mampu melakukan segala aktivitas dengan mudah.

Kepemilikan NPWP biasanya menjadi syarat tertentu dalam melakukan aktivitas tertentu. Pinjaman misalnya.

c. Masyarakat memiliki peluang yang besar untuk berkembang melalui pendidikan dan ketersediaan lapangan kerja dan usaha.

d. Bagi perusahaan, kewajiban pajak mampu mempermudah perusahaan dalam mengembangkan usahanya.

e. Melindungi masyarakat dari produksi luar negeri agar bisa lebih bersaing di dalam negeri. Misalnya pemberlakuan pajak impor atau barang mewah.

f. Masyarakat dapat menikmati kebijakan pemerintah dalam kondisi genting.

Misalnya subsidi atau bantuan sosial.

Eksplorasi ini juga diperkuat oleh peneliti sebelumnya Devi Septia Anggraini (2016) yang menyatakan bahwa tingkat kelayakan pelaksanaan tinjauan penilaian tergantung pada pengakuan penerimaan tinjauan biaya, berdasarkan faktor-faktor yang telah ditentukan sebelumnya. Kecukupan tinjauan biaya mencakup mentalitas Wajib Pajak, Petugas Pemeriksaan Pajak,

(48)

Waktu Pemeriksaan yang Singkat, Fasilitas Kantor, Komunikasi dan dukungan dari administrasi dan partisipasi yang besar antar divisi.

(49)

ii BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian Efektivitas Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak Terhadap Peningkatan Penerimaan Pajak Pada KPP Pratama Makassar Selatan penulis menyimpulkan bahwa:

Penyebab meningkatnya Surat Perintah Pemeriksaan (SP2) di KPP Pratama Makassar Selatan yaitu banyaknya usulan yang disampaikan ke kantor pusat ataupun Kanwil DJP yang disetujui, penghapusan NPWP bagi Wajib Pajak yang sudah tidak memenuhi kriteria memilki NPWP, dan banyaknya SPT Lebih Bayar yang disampaikan oleh Wajib Pajak. Selain itu realisasi penerimaan pemeriksaan pajak di KPP Pratama Makassar Selatan dari tahun 2020 sampai dengan tahun 2021 belum mencapai target yang telah ditetapkan, hal ini dikarenakan Wajib Pajak tidak kooperatif, dan banyaknya pemeriksaan yang dihentikan seketika dikarenakan banyaknya Wajib Pajak terperiksa yang mengikuti program Tax Amnesty. Hasil perhitungan yang telah disimpulkan dapat diketahu bahwa tingkat efektivitas pemeriksaan pajak dari segi penyelesaian Surat Perintah Pemeriksaan (SP2) di KPP Pratama Makassar Selatan dari tahun 2020 sampai dengan tahun 2021 diatas 80% yang memenuhi kriteria cukup efektif namun dari segi realisasi penerimaan pajak, tingkat efektivitas pemeriksaan pajak dari tahun 2020 sampai dengan tahun 2021 <80% yang termasuk dalam kategori tidak efektif.

(50)

B. SARAN

Berdasarkan tujuan yang telah dicapai, para analis memberikan ide-ide yang dapat digunakan sebagai kontribusi terhadap KPP Pratama Makassar Selatan.

1. KPP Pratama Makassar Selatan perlu memperluas sosialisasi kepada warga mengenai pentingnya melakukan komitmen beban agar warga meningkatkan dan melunasi pengeluarannya, serta memadukan data penilaian terkini agar warga mendapatkannya dan kewaspadaan dapat diantisipasi sehingga pendapatan biaya dapat diperluas.

2. KPP Pratama Makassar Selatan perlu meningkatkan kualitas dan jumlah penyidik asesmen agar review bisa lebih maju.

(51)

36

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku dan Artikel

Aini, Nur & Fidiana. (2017). Pengarauh modernisasi sistem administrasi perpajakan, pengetahuaan, dan saksi terhadap kepatuhan wajib pakjak.

Jurnal ilmu dan riset akuntansi. Volume 6 nomor 9. ISSN: 2460-058 .

Andre wahyu riyanto, O. (2015). Impelementasi metode Quality control circle untuk menurunkan tinkat cacat pada produk alloy whee, journal of engineering and managemet industial system, pp, 104-110. Doi:

10.21776\ub.jemis.2015.003.02.7.

Devi Satria Angreani. (2016). Efektivitas Pemeriksaan Pajak dalam rangka Meningkatkan Penghasilan Pajak. Jurnal ilmu dan riset akuntansi. Volume nomor 9.

Fajar Billy Sandy. 2017. “ Rertribusi daerah:Pengertian, Jenis, Tarif dan Perbendaannya” Juanal Akuntansi S1 (vol 6 No. 3 Tahun 2016)

Sogiyono. 2011 metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, R&D. Bandung: Alfabeta surono.

Wahyuni, Made Ari. 2017. “ Pengaruh Penerapan e-Syistem Perpajakan Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Orang Pribadi dalam Membayar Pajak pada Kantor Pelayanaan Pajak (KPP) Pratama Singaraja. Jurnal Akuntansi Prpgram S1 (vol 7 No.1 Tahun 2017)

Zakiya, Intan. 2020. “Pengaruh Penerapan E-System Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Probadi dan Kualitas Pelayanan Perpajakan Sebagai Variabel Intervening”. Konferensi ilimuah mahasiswah Universitas Sultan Agung Semarang. (vol 9 No. 3 Tahun 2017)

(52)

Sumber Internet dan Website

https://id.scribd.com/document/431043926/Sejarah-KPP-Pratama-Makassar- Selatan. Diakses pada tanggal 12 bulan 05 2022.

http://repository.untag-sby.ac.id/1761/3/Bab%202.pdf. Diakses pada tanggal 12 bulan 05 2022.

https://www.rusdionoconsulting.com/fungsi-dan-manfaat-

pajak/#:~:text=Pajak%20memiliki%20manfaat%20bagi%20negara,yang%

20bersifat%20tidak%20self-liquiditing. Diakses pada tanggal 12 bulan 05 2022.

https://eprints.uny.ac.id/21787/5/5.%20BAB%20III.pdf. Diakses pada tanggal 12 bulan 05 2022.

https://www.online-pajak.com/tentang-pajak-pribadi/retribusi-daerah.Diakses pada tanggal 12 bulan 05 2022.

Sumber Undang-Undang

Undang-undang No 16 tahun 2009 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan.

Undang-undang nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik.

Undang-undang pajak penghasilan (PPh) nomor 36 tahun 2018 tentang subjek Wajib Pajak orang pribadi.

(53)

38

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(54)

LAMPIRAN 1. Surat Penelitian ke Ketua LP3M Universitas Muhammadiyah Makassar (11/02/22)

(55)

40

LAMPIRAN 2. Surat Balasan dari DPMDPTSP Prov Sulsel (06/02/2022)

(56)

LAMPIRAN 3. Surat Balasan Dari Kantor Kanwil DJP Sul-Sel (9/03/22)

(57)

42

LAMPIRAN 4. Surat Telah Melaksanakan Penelitian

(58)

LAMPIRAN 5. Daftar Pertanyaan Wawancara

1. Pemeriksaan bagaimana yang dilakukan di KKP Pratama Makassar Selatan?

………

………

2. Apakah prosedur pelaksanaan pemeriksaan pajak yang dilakukan di KKP Makassar Selatan sudah sesuai dengan ketentuan umum dan tata cara perpajakan (KUP)?

………

………

3. Apa yang menjadi kendala atau hambatan bagi petugas pemeriksaan pajak dalam melaksanakan penelitian?

………

………

4. Sejauh mana keefektifan KKP Makassar Selatan untuk meningkatkan penghasilan pajak?

………

………

5. Apa yang menyebabkan tidak tercapainya target penerimaan atas pelaksanaan penerimaan pajak?

(59)

44

LAMPIRAN 6. Hasil Wawancara

Berikut hasil wawancara dengan salah satu Aparat Pajak di KPP Pratama Makassar Selatan:

1. Untuk situasi ini, review yang dipimpin di KPP Pratama Makassar Selatan adalah penilaian yang disahkan oleh pusat administrasi Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Dimana penelaahan dilakukan sesuai dengan pemeriksaan yang ditunjukkan dengan ditemukannya suatu laporan atau pertukaran yang dipertanggungjawabkan atau dibayar oleh Wajib Pajak.

2. Untuk situasi ini, semua proses investigasi yang diselesaikan oleh kelompok penilai KPP Pratama Makassar Selatan telah dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) terkait dengan penilaian.

3. Dalam hal ini, ada tiga factor yang menjadi kendala

a. Wajib Pajak tidak ditemukan dikarenakan alamat yang tercantum tidak sesuai dengan kenyataan dilapangan.

b. Wajib Pajak tidak kooperatif dalam hal meminjam berkas atau dokumen yang diminta oleh petugas pajak.

c. Jumlah petugas pemeriksa yang masih belum cukup memadai.

4. Dalam hal ini KPP Pratama Makassar Selatan sudah efektif dikarenakan tercapainya target penerimaan pajak yang telah ditentukan.

5. Dalam hal ini penyebab realisasi penerimaan pajak tidak tercapai yaitu tingginya target penerimaan pemeriksaan.

(60)

LAMPIRAN 7. Table Wawancara

No Pertanyaan Hasil wawancara

1. Pemeriksaan bagaimana yang dilakukan di KKP Pratama Makassar Selatan?

Untuk situasi ini, pemeriksaan yang dipimpin di KPP Pratama Makassar Selatan merupakan pemeriksaan yang didukung oleh pusat administrasi Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Dalam hal pemeriksaan yang dilakukan dapat dibandingkan dengan pemeriksaan yang ditunjukkan dengan ditemukannya suatu laporan atau pertukaran yang dipertanggungjawabkan atau dibayar oleh Wajib Pajak.

2. Apakah prosedur pelaksanaan pemeriksaan pajak yang dilakukan di KKP Makassar Selatan sudah sesuai dengan ketentuan umum dan tata cara perpajakan (KUP)?

Dalam semua proses penyidikan yang dilakukan oleh tim pemeriksa di KPP Pratama Makassar Selatan, telah diselesaikan sesuai dengan materi Standar Operasional (SOP) yang berhubungan dengan penilaian.

3. Apa yang menjadi kendala atau hambatan bagi petugas pemeriksaan pajak dalam melaksanakan penelitian?

Dalam hal ini, ada tiga factor yang menjadi kendala, yaitu

a. Warga tersebut tidak ditemukan karena lokasi yang terekam tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.

b. Warga tidak membantu sejauh mendapatkan catatan atau arsip yang disebutkan oleh otoritas yang bertanggung jawab.

c. Jumlah pengawas masih belum memadai.

4. Sejauh mana keefektifan KKP Makassar Selatan untuk meningkatkan penghasilan pajak?

Keeftifan di KPP Pratama Makassar Selatan sudah efektif dikarenakan tercapainya target penerimaan pajak yang telah ditentukan.

5. Apa yang menyebabkan tidak tercapainya target penerimaan atas

Penyebab realisasi penerimaan pajak tidak tercapai yaitu tingginya target

(61)

46

pelaksanaan penerimaan pajak? penerimaan pemeriksaan, Wajib Pajak yang tidak kooperatif dalam melaksanakan pemeriksaan dan banayknya pemeriksaan yang dihentikan seketika dikarenakan banyaknya Wajib Pajak terperiksa yang mengkuti program Tax Amnesty.

(62)

LAMPIRAN 8. Data Keefektivan Pemeriksaan Pajak di KPP Pratama Makassar Selatan

(63)

48

LAMPIRAN 9. Dokumentasi

Keterangan Gambar 1 : Tampak depan KPP Pratama Makassar Selatan

Keterangan Gambar 2 : Tampak Dalam KPP Pratama Makassar Selatan

(64)

Keterangan Gambar 3 : Sedang melakukan wawancara bersama Aparat Pajak di KPP Pratama Makassar Selatan

(65)

50

BIOGRAFI PENULIS

Nama lengkap penulis Muhammad Afdhal Arifuddin Daeng Gassing, lahir pada tanggal 15 November 1999 di Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan. Yang merupakan buah hati dari Ayahanda Muh Arifuddin dan Ibunda Asmawati Suddin. Sebagai anak pertama dari dua bersaudara. Penulis berkebangsaan Indonesia dan beragama Islam. Penulis memulai jenjang pendidikan di TK Aisyiyah Bustanul Athfal pada tahun 2004 dan lulus 2005. Setelah tamat TK, penulis melanjutkan pendidikan di SD IMP BER Mamajang III tahun 2006 dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SMP Muhammadiyah 1 Makassar dan lulus pada tahun 2015. Kemudian melanjutkan pendidikan di MAN 2 Model Makassar pada tahun 2015 dan lulus pada tahun 2018. Melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi di Universitas Muhammadiyah Makassar dengan mengambil jurusan D-III Perpajakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Penulis sangat bersyukur atas limpahan nikmat dan karunia yang telah diberikan oleh ALLAH SAW yang telah memberikan kesehatan, kesempatan, kesabaran dan umur yang panjang sampai saat ini sehingga penulis dapat melewati masa-masa tersulit dihidup. Harapan penulis semoga ilmu yang didapatkan selama ini dapat bermanfaat bagi diri sendiri, orang terdekat, maupun masyarakat luas dan tujuan penulis yang paling penting dari perjalanan selama ini adalah untuk membahagiakan kedua orang tua, saudara penulis dan orang tersayang terkhusus Asrah Puspita Ningsih.

(66)
(67)

52

(68)
(69)

54

Referensi

Dokumen terkait

Pada fasilitas ini yang disediakan Pemerintah dan Pemerintah Daerah, sampah kering yang telah dipilah dapat dimanfaatkan oleh pihak lainnya yang menjadi kemitraan atau

Untuk mengambil keputusan apakah mereka akan mengganti bahan bakar, perlu dilakukan analisis secara teknis dan ekonomis dengan menghitung kebutuhan kalor boiler, konsumsi

[r]

Simpulan dan Saran: Pendidikan kesehatan P4K memberikan pengaruh terhadap tingkat pengetahuan, namun tidak memberikan pengaruh pada sikap ibu hamil primigravida

Hasil pengujian simultan (uji statistik F) pada tabel 4.16 menunjukkan nilai F-hitung 18,953 dengan nilai signifikansi 0,000 (lebih kecil dari 0,05) sehingga

Tujuan yang ingin di- capai dalam penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh suhu dan waktu pemba- karan terhadap efisiensi pembakaran, kualitas asap dan abu

Perawatan luka pro- fesional yang dimaksud disini adalah menggunakan tehnik lem- bab yang menurut Gitarja (2002), tehnik lembab mampu memper- tahankan keadaan

Untuk mempermudah kinerja dalam pemrosesan pengolahan data-data pasien khususnya rawat inap pada Rumah Bersalin XAVERIUS, penulis membuat suatu sistem baru dengan