• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LATIHAN PUSH UP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH LATIHAN PUSH UP"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LATIHAN PUSH UP TERHADAP KETEPATAN MEMBIDIK DALAM OLAHRAGA PANAHAN PADA ATLET

UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM) PANAHAN STKIP BINA BANGSA GETSEMPENA

BANDA ACEH

Skripsi

diajukan sebagai salah satu syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

T. Mauliza 1511040047

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BINA BANGSA GETSEMPENA

BANDA ACEH

2019

(2)
(3)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN ... iv

LEMBAR MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Pembatasan Masalah ... 6

1.4 Rumusan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Penelitian... 6

1.6 Manfaat Penelitian... 6

1.7 Hipotesis Penelitian ... 8

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pengaruh ... 9

2.2 Hakikat Olahraga Panahan ... 9

2.2.1 Pengertian Olahraga Panahan ... 9

2.2.2 Teknik Olahraga Panahan ... 13

2.3 Hakikat Latihan ... 19

2.3.1 Pengertian Latihan ... 19

2.3.2 Prinsip Latihan ... 21

2.3.3 Tujuan Latihan ... 22

2.3.4 Ciri-ciri Latihan ... 24

2.3.5 Proses Latihan ... 24

2.4 Latihan Push Up ... 25

2.5 Hakikat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) ... 27

2.5.1 Pengertian Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) ... 27

2.5.2 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Panahan STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh ... 29

(4)

x

2.6 Kajian Penelitian yang Relevan ... 30

2.7 Kerangka Berfikir ... 32

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian ... 34

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 34

3.3 Variabel Penelitian ... 36

3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 36

3.5 Teknik Analisis Data ... 39

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian ... 42

4.2 Pengolahan Data ... 43

4.3 Pembahasan ... 48

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 50

5.2 Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 51

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 53

(5)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Panahan merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah terdaftar sebagai cabang olahraga yang dipertandingankan di olimpiade. Olahraga panahan saat ini mulai digemari dari kalangan bawah dan atas, di kota maupun di desa yang dilakukan anak-anak, remaja maupun orang tua. Hal ini tentu saja memacu berbagai event. Prestasi yang paling tinggi hanya dapat dicapai dengan latihan- latihan yang direncanakan dengan sistematis dan dilakukan terus menerus disertai pengawasan, displin dan bimbingan pelatih profesional. Untuk mencapai prestasi yang maksimal dalam panahan, maka perlu perhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi melalui pendekatan ilmu-ilmu terkait.

Panahan pada awalnya digunakan sebagai alat untuk berburu dan mempertahankan hidup. Namun kini olahraga panahan telah terdaftar sebagai cabang olahraga dalam setiap event. Olahraga panahan merupakan jenis olahraga yang lebih dorongan berlanjut atau tarik objek eksternal. Kecepatan laju anak panah tergantung pada berat, desain dan kelenturan busur, panjang tarikan dan teknik dalam melepaskan panah. Arah laju panah diatur oleh kekuatan lengan, teknik pelepasan, tahanan udara dan kecocokan panah (Hidayatullah M.F, 2001:

3).

Menurut Prasetyo (2011: 5) panah adalah semacam senjata yang berupa barang panjang, tajam pada ujungnya dan diberi bulu pada pangkalnya yang dilepaskan dengan busur, sedangkan memanah adalah melepaskan anak panah

(6)

2

terhadap target atau sasaran. Kemudian menurut Ramdan dan Nadya (2017:3) olahraga panahan adalah suatu kegiatan menggunkan busur untuk menembakkan anak panah. Jika busur ditarik, maka akan menghasilkan potensi energi. Pada saat pelepasan potensi energi diubah menjadi energi kinetik, maka energi diberikan ke panah. Untuk tembakan yang efisien pemanah harus menghasilkan tenaga maksimum dimana ia mampu melakukan secara efisien dan aman. Kegagalan dalam memberikan tenaga yang memadai dari busur ke panah akan menghasilkan tembakan yang lemah dan tidak dapat melaju sampai jauh.

Prestasi panahan dapat dicapai jika ditunjang adanya faktor-faktor yang mendukung. Menurut Ramdan dan Nadya (2017:107) bahwa faktor-faktor yang diperlukan untuk mencapai prestasi panahan adalah: (1) Faktor fisik. (2) Faktor teknik. (3) Faktot taktik. (4) Faktor psikologi. (5) Sport Injuries. (6) Pengaturan makanan pada atlet panahan. Selain itu perlu juga di perhatikan juga pelatih yang berkualitas, baik dilihat dari segi fisik, teknik, mental maupun dalam hal pengalaman berlomba dan pengalaman melatih, adanya prasarana dan peralatan panahan yang baik dan lingkungan sosial yang mendukung atau sekurang- kurangnya masyarakat bersifat positif terhadap panahan.

Sebenarnya permasalahan dalam pencapaian prestasi panahan adalah berpusat pada kemampuan atlet itu sendiri, akan tetapi tanpa ditunjang oleh pelatih yang berkualitas, prasarana dan sarana serta kondisi lingkungan sosial yang mendukung prestasi dalam panahan akan sulit untuk dicapai. Unsur-unsur yang mendukung terhadap pencapaian prestasi tersebut perlu diupayakan secara keseluruhan, agar dapat menunjang terhadap pencapaian prestasi secara optimal.

(7)

3

Di Indonesia cabang olahraga panahan dibagi menjadi 4 macam ronde, yaitu; ronde nasional, ronde tradisional, ronde recurve FITA, dan ronde recurve compound. Pada setiap ronde memliki jarak dan ukuran sasaran target yang

berbeda, namun untuk jarak 50 meter dan 30 meter pada ronde nasional, ronde recurve FITA, dan ronde recurve compound menggunakan ukuran sasaran yang

sama dengan ukuran sasaran 60 cm. Pada penelitian ini akan menggunakan jarak 50 meter untuk melihat akurasi tembakan, karena jarak ini merupakan jarak yang cukup jauh tentu diperlukan akurasi dan penguasaan teknik yang baik, banyak faktor yang mempengaruhi akurasi tembakan antara lain jauh dekatnya sasaran dan besar kecilnya sasaran (Artanayasa I.W, 2014:3).

Kemampuan teknik memanah merupakan salah satu unsur penting yang harus dikuasai atlet, dalam upaya untuk mencapai prestasi. Teknik dasar memanah yang harus dikuasai atlet atau pemanah yang dapat mendukung pencapaian prestasi menurut Ramdan dan Nadya (2017:33-46) adalah sebagai berikut: (1).

Sikap/cara berdiri (stance) (2). Memasang ekor panah (nocking) (3). Tarikan awal (set-up) (4). Menarik tali busur (drawing) (5). Menjangkarkan tangan penarik (anchoring) (6). Menahan sikap memanah (tighten) (7). Membidik (aiming) (8).

Melepas tali busur (release) (9). Menahan sikap memanah (after hold). Teknik dasar memanah tersebut harus diperhatikan dan dilakukan dengan baik agar hasil yang dicapai lebih optimal. Faktor penentu ketepatan (accuracy) adalah penguasaaan teknik.

Untuk dapat melakukan teknik dasar memanah dengan baik bagi seorang pemanah di antaranya dengan peningkatan latihan teknik dasar memanah yang

(8)

4

terprogram dengan baik, sistematis dan berkelanjutan. Selain itu faktor kondisi fisik juga memegang peranan penting di dalam pencapaian prestasi optimal.

Menurut Mochamad Sajoto (2002:8) kondisi fisik adalah satu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaanya. Mochamad Sajoto (2002: 57) komponen kondisi fisik tersebut antara lain; (1) kekuatan (strength), (2) daya tahan (endurance), (3) daya otot (muscular endurence), (4) kecepatan (speed), (5) daya lentur (flexibility), (6) kelincahan (agility), (7) koordinasi (coordination), (8) keseimbangan (balance), (9) ketepatan (accuracy), (10) reaksi (reaction).

Begitu juga agar ketepatan dalam memanah dapat tercapai dengan baik, ada beberapa faktor penentu diantaranya kekukatan otot lengan, hal sesuai dengan hasil Penelitian dari Humaid H (2014:30) menyatakan bahwa; (1) Kekuatan otot lengan mempunyai pengaruh langsung terhadap teknik memanah, (2) Panjang tarikan memiliki pengaruh langsung terhadap teknik memanah, (3) Kekuatan otot lengan mempunyai pengaruh langsung terhadap prestasi pemanah ronde recurve FITA, (4) Panjang tarikan memiliki pengaruh langsung terhadap prestasi ronde recurve FITA, (5) Teknik memanah mempunyai pengaruh langsung terhadap prestasi memanah dalam ronde recurve FITA. Banyak metode-metode latihan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan otot lengan yang salah satunya adalah melalui latihan push up. Menurut Marchamah (2009: 29) gerakan push-up merupakan gerakan mengangkat tubuh dengan kedua tangan mulai dari bawah atau lantai ke atas dalam posisi tengkurap.

Selama ini pelaksanaan model latihan ketepatan membidik pada atlet

(9)

5

panahan UKM (Unit Kegiatan Mahsiswa) STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh masih kurang bervariatif dan cenderung monoton bagi atlet sehingga berdampak pada kemampuan ketepatan membidik atlet. Berdasarkan hasil dari pengamatan yang telah dilakukan pada UKM (Unit Kegiatan Mahsiswa) STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh, model latihan untuk meningkatkan ketepatan membidik yang diterapkan pelatih masih kurang sehingga berdampak pada kemampuan ketepatan membidik atlet, hal ini terbukti selama atlet mengikuti kejuaraan-kejuaraan seperti Kejuaraan Aceh Sumatera Achery dan Festival Aceh Memanah atlet masih sulit dalam membidik sasaran, ketepatan membidik atlet masih rendah sehingga berdampak pada hasil hasil bidikan.

Berdasarkan uraian permasalahan di atas serta perlu adanya penelitian tentang pengaruh latihan push up terhadap ketepatan membidik, maka penulis ingin mengadakan penelitian yang berjudul: “Pengaruh Latihan Push Up terhadap Ketepatan Membidik dalam Olahraga Panahan pada Atlet UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Panahan STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Atlet UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Panahan STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh masih belum bisa melakukan teknik membidik dengan baik.

2. Metode latihan yang diterapkan di UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Panahan STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh cenderung kurang.

(10)

6

3. Masih rendahnya kekuatan otot lengan pada atlet UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Panahan STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka pembatasan pada penelitian ini adalah: “Pengaruh latihan push up terhadap ketepatan membidik dalam olahraga panahan pada atlet UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Panahan STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh”.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka peneliti dapat merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah terdapat pengaruh latihan push up terhadap ketepatan membidik dalam olahraga panahan pada atlet UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Panahan STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh?.

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: “Untuk mengetahui pengaruh latihan push up terhadap ketepatan membidik dalam olahraga panahan pada atlet UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Panahan STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh.

1.6 Manfaat Penelitian 1.6.1 Secara Teoritis

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat dalam memberikan suatu informasi pada bidang ilmu pengetahuan, terutama bidang Ilmu Keolahragaan yang dikaitkan dengan pengaruh latihan push up terhadap ketepatan membidik, serta sebagai bahan informasi ilmiah untuk kepentingan peneliti selanjutnya.

(11)

7

1.6.2 Secara Praktis 1. Bagi Pelatih

a. Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun program latihan ketepatan membidik pada atlet panahan dengan menggunakan metode latihan lari push up.

b. Memberikan sumbangan informasi yang berguna bagi pelatih untuk mengembangkan metode latihan yang bervariasi.

2. Bagi Peneliti

a. Kegiatan penelitian akan melahirkan pengalaman yang bermanfaat untuk melengkapi pengetahuan yang telah diperoleh dibangku kuliah.

b. Dengan kegiatan penelitian ini, peneliti mendapat jawaban yang konkrit tentang suatu masalah yang berkaitan dengan judul penelitian.

3. Bagi Atlet

a. Memberikan pengaruh terhadap peningkatan kemampuannya.

b. Menjadi pendorong bagi atlet untuk rajin berlatih.

1. Sebagai acuan dan motivasi untuk berlatih lebih baik lagi agar dapat mencapai prestasi yang maksimal.

4. Bagi Kampus

a. Sebagai salah satu kunci pembinaan selanjutnya dalam kegiatan UKM panahan STKIP BBG Banda Aceh.

b. Sebagai dasar peningkatan kemampuan pada aspek yang lain dalam UKM Panahan STKIP BBG Banda Aceh.

(12)

8

1.7 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari sebuah rumusan masalah dalam sebuah penelitian. Menurut Sugiyono (2010:84) “Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian”. Berdasarkan pernyataan di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Rumusan Hipotesis Nol (Ho)

Tidak terdapat pengaruh yang signifikan latihan push up terhadap ketepatan membidik dalam olahraga panahan pada atlet unit kegiatan mahasiswa (UKM) panahan STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh.

2. Rumusan Hipotesis Alternatif (Ha)

Terdapat pengaruh yang signifikan latihan push up terhadap ketepatan membidik dalam olahraga panahan pada atlet unit kegiatan mahasiswa (UKM) panahan STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Referensi

Dokumen terkait

Menyajikan laporan pengamatan tentang cara menghasilka Menyajikan laporan pengamatan tentang cara menghasilka Menyajikan laporan pengamatan tentang cara

di dalamnya merupakan suatu arena diselenggarakannya berbagai kegiatan balap kendaraan bermotor (otomotif) dengan menggunakan jalan atau lintasan yang permanen dalam artian

Untuk mendapatkan jadwal pemeliharaan yang lebih baik, maka diusulkan perencanaan pemeliharaan metode Markov Chain yang didapat dari probabilitas transisi status

Dapat disimpulkan bahwa untuk mempelajari bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari ada dua hal yang harus diperhatikan, yakni penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan penggunaan

Penentuan indeks rigor penyimpanan 6 jam, dilakukan untuk menentukan waktu yang diperlukan pada tiga kondisi ikan saat memasuki fase rigormortis, sesaat setelah ikan mati

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap penerapan metode permainan Secret Message pada pembelajaran sakubun mahasiswa

Manfaat yang diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain Bagi Siswa dapat meningkatkan minat siswa pada pelajaran IPS dan mempercepat penguasaan materi dan

Oleh karena nilai F hitung > F tabel (4,766 > 2,641) maka hipotesa nol (Ho) ditolak dan menerima hipotesa alternatif (Ha) sehingga dapat disimpulkan