TUGAS AKHIR
ANALISIS SISTEM INFORMASI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA RUMAH SAKIT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
OLEH:
EVRIANI BR MANIK 152101017
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan pada Program Studi Diploma III
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul
”Analisis Sistem Informasi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara”. Penulisan tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III Jurusan Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan dan penyelesaian tugas akhir ini, khususnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si. selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan selaku Dosen Penguji pada tugas akhir ini.
3. Ibu Yasmin Chairunisa Muchtar, SP, MBA, selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan waktunya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Manik dan Ibunda tercinta Mistinah serta Saudari Penulis, yaitu Adinda Futriani Br Manik yang selalu memberikan Motivasi dan Doa tiada henti kepada Penulis.
6. Seluruh sahabat-sahabat yang Penulis sayangi yang tidak dapat Penulis sebutkan satu-persatu yang sudah banyak memberikan semangat dan Doa kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Peneliti menyadari tugas akhir ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan tugas akhir ini. Akhir kata peneliti berharap semoga tugas akhir ini dapat menambah dan memperluas pengetahuan kita semua, terima kasih.
Medan, Agustus 2018 Peneliti
Evriani Br Manik NIM. 152101017
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR GAMBAR ... iii
DAFTAR TABEL... iv
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 4
1.3. Tujuan Penelitian... 5
1.4. Manfaat Penelitian... 5
1.5. Jadwal Kegiatan ... 6
1.6. Sistematika Penulisan ... 6
BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Ringkas Perusahaan... 8
2.2. Visi dan Misi Rumah Sakit USU ... 10
2.2.1 Visi Rumah Sakit USU ... 10
2.2.2 Misi Rumah Sakit USU ... 10
2.2.3 Motto Rumah Sakit USU ... 10
2.2.4. Tujuan Rumah Sakit USU... 11
2.3. Struktur Organisasi Rumah Sakit USU ... 11
2.4. Job Description Rumah Sakit USU ... 14
2.5. Jaringan Usaha atau Kegiatan ... 19
2.6. Kinerja Usaha Terkini ... 21
2.7. Rencana Usaha ... 22
BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Kas... 23
3.2. Sifat-Sifat dan Ciri Kas ... 27
3.3. Pengertian Sistem Informasi ... 27
3.4. Sistem Informasi Penerimaan Kas RS USU ... 29
3.5. Sistem Informasi Pengeluaran Kas RS USU ... 34
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1.Kesimpulan... 39
4.2 Saran ... 40 DAFTAR PUSTAKA
3.4 Bagan Prosedur Penerimaan Kas RS USU... 33 3.6 Bagan Prosedur Pengeluaran Kas RS USU... 36
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman 1.5 Jadwal Kegiatan/Observasi ... 6 2.1 Pencapaian Kegiatan Rumah Sakit USU ... 9
1.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dan pertumbuhan perusahaan sangat didukung oleh kesatuan dan keselarasan dari keseluruhan komponen yang ada dalam perusahaan yang mampu memberikan respon positif terhadap pengaruh eksternal perusahaan.
Faktor internal perusahaan merupakan keadaan yang dapat dipengaruhi oleh perusahaan itu sendiri, karena keberhasilan perusahaan tidak terlepas dari kemampuan perusahaan dalam menjaga dan mengendalikan kualitas pengelolaan pada perusahaan tersebut. Disamping operasional perusahaan yang menjadi kunci keberhasilan perusahaan maka kebijakan keuangan merupakan hal yang tidak kalah penting dalam mendukung pertumbuhan perusahaan.
Setiap Perusahaan baik yang bersifat orientasi laba maupun nirlaba,kas merupakan aktiva yang paling lancar. Kas merupakan aktiva yang paling aktif dan sangat penting bagi perusahaan, dibandingkan aktiva-aktiva yang dimiliki perusahaan. Dalam hal ini hampir semua transaksaksi perusahaan akhirnya akan mempengaruhi kas, baik itu menyangkut penerimaan kas maupun pengeluaran kas. Kas adalah alat tukar yang umum dan standard yang dibutuhkan oleh setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha nya untuk membiayai operasi perusahan sehari-hari. Perusahaan membutuhkan kas untuk melaksanakan usaha, untuk melunasi kewajiban, dan lain-lain. Kas sebagai bagian dari akuntansi memegang peranan penting dalam laporan keuangan. Kas paling banyak terlibat
2
dalam transaksi-transaksi perusahaan yang mencakup harga dan kondisi yang memerlukan penyelesaian dalam bahasa media tukar.
Kas merupakan hal paling penting dalam setiap transaksi perusahaan.
Untuk itu diperlukan sistem informasi yang mengatur mengenai sistem informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang dirancang sedemikian rupa, sehingga setiap arus yang berhubungan dengan kas dapat dicatat dengan baik. Kas merupakan objek yang sering diselewengkan, karena kas merupakan aktiva yang paling likuid dari aktiva lainnya dan juga karena bentuknya yang kecil, tidak diketahui pemiliknya, dapat dipindah tangankan dengan cepat serta diperlukan setiap orang.
Biasanya kas dengan mudah diselewengkan pada saat siklus transaksi kas.
Kas sebagai suatu alat pembayaran yang likuid harus dikelola dengan baik untuk menghindarkan penyelewengan-penyelewengan atas kas tersebut.
Penyelewengan terhadap kas dapat dihindarkan dengan adanya suatu sistem informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang baik. Dengan adanya sistem informasi dan pengawasan intern kas yang baik, maka perusahaan akan terhindar dari keinginan pihak-pihak tertentu untuk menggelapkan, menyelewengkan maupun memboroskan harta perusahaan. Sistem informasi yang terdiri dari sistem informasi penerimaan kas dan sistem informasi pengeluaran kas yang sangat baik mutlak diperlukan dan dilaksanakan oleh perusahaan karena dapat menghasilkan informasi menegenai siklus penerimaan kas dan pengeluaran kas yang tepat dan berguna dalam waktu yang relatif singkat, tepat, dan akurat sehingga akan membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan yang berkenaan dengan investasi, pendanaan maupun operasional.
Sistem informasi sangat berperan, karena dapat memberikan informasi yang diperlukan pihak manajemen. Selain itu, dapat memeberikan bantuan dalam menyajikan suatu pertanggung jawaban keuangan bagi pihak-pihak yang berkepentingan, melalui laporan keuangan antara lainnya neraca dan perhitungan laba rugi. Berdasarkan informasi yang diberikan akuntansi, manajemen dapat mengambil keputusan dan kebijakan serta pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Agar informasi yang dimaksud benar dan tepat penyajiannya, maka syaratnya adalah menyusun prosedur yang baik.
Disamping penyelewengan uang kas, sering pula timbul kerugian yang disebabkan oleh penggunaan uang kas yang tidak efektif. Dalam hal ini diperlukan adanya suatu administrasi dan pengawasan yang baik untuk menghindari pengeluaran uang yang tidak berkaitan dengan perusahaan. Oleh karena itu hampir semua jenis perusahaan baik perusahaan dagang maupun jasa sepakat untuk memusatkan perhatiannya pada penataan intern perusahaan itu sendiri. Penataan intern perusahaan dapat meliputi pemberian sistem informasi yang baik, menciptakan prosedur-prosedur yang dapat mencegah timbulnya praktek-praktek dan peyelewengan yang merugikan perusahaan.
Rumah sakit merupakan salah satu perusahaan jasa, dimana perusahaan ini adalah perusahaan jasa yang memasarkan produk tidak nyata yang tidak dapat kita lihat atau raba melainkan hanya dapat kita rasakan saja. Jasa adalah setiap tindakan atau aktivitas dan bukan benda yang dapat ditawarkan oleh seseorang kepada orang lain atau suatu pihak kepada pihak yang lain yang pada dasarnya
4
bersifat intangible (tidak berwujud fisik). Misalnya rumah sakit, kantor pengacara, perusahaan tekhnik, perusahaan arsitektur.
Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara telah menerapkan sistem komputerisasi dalam pengolahan data. Tugas unit ini membutuhkan suatu perencanaan kas yang efektif dan dan efisien. Dengan berperannya kas dalam kegiatan perusahaan, maka perusahaan harus memastikan bahwa penerimaan dan pengeluaran kas sudah berjalan dengan baik.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis ingin melakukan pembahasan melalui tugas akhir ini dengn meneliti “Sistem Informasi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara”
1.2. Rumusan Masalah
Sistem informasi penerimaan dan pengeluaran kas memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan efisiensi dalam perusahaan/instansi pemerintah, khususnya efisiensi dibidang keuangan. Sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas dapat memberikan bahan kepada SUB bagian keuangan dalam melakukan atau menyusun prosedur agar berjalan dengan baik dana terkoordinasi dengan baik untuk menghindari penyelewengan yang akan terjadi. Rumusan masalah yang akan di bahas dalam tugas akhir ini adalah Apakah sistem informasi penerimaan dan pengeluaran kas pada Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara sudah berjalan dengan baik dan memenuhi sistem yang telah ditetapkan oleh perundang-undangan?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulis mengadakan penelitian ini adalah:
1. Untuk mendapat gambaran apakah dengan adanya sistem informasi penerimaan dan pengeluaran kas dapat menigkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan.
2. Untuk mengetahui apakah struktur penerimaan dan pengeluaran kas yang disusun telah digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kerja oleh bagian-bagian terkait didalam perusahaan.
3. Untuk mengetahui efektivitas penerapan sistem pengawasan penerimaan dan pengeluaran kas pada Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian yaitu :
1. Bagi Peneliti
Sebagai bahan masukan jika di kemudian hari diminta pertanggung jawaban dan pendapat mengenai mengidentifikasi sistem dan prosedur penerimaan dan pengeluaran kas
2. Bagi Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara
Sebagai pertimbangan dalam melakukan sistem informasi Akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas di masa sekarang atau masa berikutnya.
3. Bagi pembaca
Dapat berguna sebagai bahan perbandingan dan informasi bagi rekan- rekan yang akan melakukan penelitian.
6
1.5. Jadwal Kegiatan/Observasi
Penelitian dilaksanakan pada Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara yang beralamat di Jalan Doktor Mansyur No.66, Merdeka, Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara.
Tabel 1.5
Jadwal Kegiatan/Observasi
No KEGIATAN OBSERVASI MEI JUN JUL AGS
1 Tahap Persiapan Penelitian 2 Penyusunan dan Pengajuan Judul 3 Pengumpulan Data
4 Analasisis Data 5 Penyusunan Laporan
1.6. Sistematika Penulisan
Penulis membuat suatu perincian sederhana tentang isi dari masing-masing bab dalam Tugas Akhir yang disusun secara sistematis sehingga uraian dapat lebih terarah. Untuk itu penulis membagi pokok pembahasan dalam 4 bab yaitu sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini merupakan bab permulaan yang menguraikan mengenai Latar Belakang Masalah, Permasalahan, Tujuan dan Manfaat serta Sistematika Penelitian dimana dalam Sistematika penelitian akan dijelaskan mengenai Jadwal Penelitian dan Laporan Penelitian.
BAB II : PROFIL PERUSAHAAN
Bab ini menjelaskan gambaran umum dari Perusahaan meliputi Sejarah Ringkas, Struktur Organisasi dan Personalia, Job Description, JaringanUsaha/Kegiatan, Kinerja Usaha Terkini, serta Rencana Kegiatan.
BAB III : TOPIK PENELITIAN
Bab ini membahas tentang hasil tugas akhir mengenai segala hal yang berhubungan dengan judul tugas akhir. Pembahasan berupa pengertian kas, dan sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara
BAB IV : PENUTUP
Bab ini membahas tentng kesimpulan yang merupakan inti dari pembahasan penulisan dan saran yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi kemajuan Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara yang akan datang.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Ringkas Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara
Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara sebenarnya telah dimulai pada tahun 2003 dengan diajukan nya usulan proyek pembangunan Pusat Penelitian dan Diagnostik Kesehatan (PPDK) Universitas Sumatera Utara ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional yang kemudian direvisi menjadi usulan Pembangunan Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Universitas Sumatera Utara.
Pada tahun 2004, diperoleh rekomendasi/dukungan Menteri Pendidikan Nasional kepada Badan Perencanaan Pembangunan Nasional untuk mendirikan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Sumatera Utara. Rekomendasi/dukungan Menteri Kesehatan kepada Rektor Universitas Sumatera Utara diperoleh pada tahun 2005. Pada tahun yang sama Islamic Development Bank (IDB) menawarkan pinjaman Modal untuk membangun Rumah Sakit Pendidikan Universitas Sumatera Utara. Terjadi negoisasi antara Islamic Development Bank (IDB) dengan Pemerintah tentang pinjaman pembiayaan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Sumatera Utara tersebut. Islamic Development Bank (IDB) menyetujui pemberian pinjaman pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Sumatera Utara pada tanggal 1 Februari 2006. Pada tahun 2007-2009 berlangsung proses lelang pelaksanaan pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Sumatera Utara yang akhirnya menetapkan PT Waskita Karya sebagai pelaksana pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Sumatera Utara
pada tanggal 19 Juli 2009. Pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Sumatera Utara berlangsung antara tahun 2009-2011 dan sementara itu mulai pula disusun usulan rencana pengadaan alkes/non alkes dan usulan ketenagaan.
Departemen Pendidikan Nasional mengalokasi sejumlah tenaga berstatus PNS (Pegawai Negeri Sipil) untuk ditetapkan sebagai tenaga kerja di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Sumatera Utara.
Pada tahun 2011-2013 berlangsung pengadaan alkes/non alkes Rumah Sakit Pendidikan Universitas Sumatera Utara. Dengan berbagai persiapan operasional tersebut, diharapkan Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara dapat segera beroperasi secara penuh. Pembukaan Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara dilaksanakan pada tanggal 04 Desember 2014 dan pembukaan operasional penuh baru dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2016.
Tabel 2.1
Pencapaian Kegiatan Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara
Tanggal Kegiatan
2003 Pengusulan Proyek
2004 2006
Masuk dalam perencanaan Bappenas
Persetujuan pinjaman pembangunan RS USU oleh IDB Desember 2013 Alat-alat kesehatan masuk ke RS USU
17 November 2014 Penandatanganan MoU RS USU, Fakultas Kodokteran USU, dan RSUP H Adam Malik
04 Desember 2014 Pembukaan RS USU (Pembukaan layanan Rawat Jalan) 28 Maret 2016 Soft Launcing RS USU (Ooerasional RS USU)
01 April 2016 RS USU melayani pasien BPJS
28 Desember 2016 RS USU meraih Akreditasi PARIPURNA 09 Januari 2017 Grand Opening RS USU
10 Maret 2017 RS USU jalin kerjasama dengan BPJS Tenaga kerjaan 01 April 2017 RS USU buka praktek bersama Dokter Spesialis 10 Oktober 2017 Peresmian ruang rawat anak Talesemia
Sumber:www.rumahsakit.usu.ac.id(2018)
10
2.2. Visi, Misi dan Motto Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara
2.2.1. Visi Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara
Visi Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara adalah sebagai Pusat Pengembangan IPTEKDOK 2025 di wilayah Indonesia Barat.
2.2.2. Misi Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara
Misi Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara adalah meningkatkan mutu Dokter, Dokter Spesialis dan tenaga kesehatan serta mutu Pelayanan Kesehatan khususnya di Sumatera Bagian Utara. Mengembangkan IPTEKDOK secara terpadu antara berbagai cabang ilmu kedokteran dan kesehatan maupun ilmu-ilmu lain yang menunjang.
2.2.3. Motto Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara
Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara menggunakan Motto : Kualitas, Aman, dan Bersahabat (Quality, Safety, dan Friendly).
Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara memiliki falsafah yaitu kesehatan adalah hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan, kesehatan masyarakat yang paripurna akan terwujud melalui pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau, dan pelayanan kesehatan yang bermutu terselenggarakan melalui proses pengembangan sumber daya kesehatan yang berkualitas. Rumah sakit Universitas Sumatera Utara juga menganut nilai- nilai kesehatan pasien adalah hukum yang utama (Salus aegroti suprema lex), Kesehatan tidak membahayakan pasien (Primium non nocere).
2.2.4. Tujuan Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara
1. Menghasilkan sumber daya manusia bidang kedokteran/kesehatan yang bermutu, handal dan tulus dalam melksanakan serta mengintegrasikan pelayanan pemeliharaan kesehatan, pendidikan dan penelitian.
2. Mewujudkan upaya pelayanan pemeliharaan kesehatan yang menyeluruh, paripurna, terintegrasi, terjangkau, dan berkesinambungan.
3. Menciptakan suasana Akademik yang mendukung pendidikan, penelitian dan pelayananan pemeliharaan kesehatan yang bermutu dan aman.
4. Membina tim kerjasama profesional yang solid dengan perbaikan mutu kinerja berkesinambungan.
5. Menyelenggarakan jejaring rumah sakit yang mengemban tugas pendidikan, penelitian dan pemeliharaan kesehatan serta mampu menjadi pusat rujukan regional rumah sakit di wilayah Sumatera Utara/Sumatera.
6. Meningkatkan kemandirian Universitas dalam pelaksanaan Tridarma dan pengemban otonomi perguruan Tinggi.
2.3. Struktur Organisasi Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara
Struktur organisasi adalah komponen-komponen atau susunan organisasi yang saling berkaitan yang menunjukkan kerangka dan perwujudan pola tetap hubungan dari fungsi-fungsi, bagian-bagian, atau posisi, maupun orang-orang yang mempunyai kedudukan, tugas, dan wewenang, dan tanggung jawab yang berbeda dalam suatu organisasi. Struktur organisasi Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara disusun berdasarkan analisa kebutuhan dan kemampuan
12
organisasi, penyempurnaan tugas dan fungsi, dalam rangka mewujudkan instansi pemerintah yang menerapkan pola pengolahan keuangan badan layanan umum yang berprinsip produktivitas, efektivitas, efisiensi.
Susunan organisasi Rumah sakit Sumatera Utara yaitu terdiri dari unsur-unsur :
1. Pemimpin sebagai pejabat penanggung jawab umum operasional dan keuangan. Litelatur yang digunakan adalah Direktur Utama.
2. Pejabat kauangan sebagai pejabat yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan keuangan. Pejabat keuangan ini dipresentasikan oleh Direktur Utama.
3. Pejabat teknis sebagai pejabat yang bertanggung jawab atas tugas pokok dan fungsi (core business) rumah sakit. Pejabat teknis ini dipresentasikan oleh Direktur Medis dan Keperawatan, Direktur Pelayanan Medis, Direktur Administrasi dan Keuangan.
4. Dewan Komisaris untuk melaksanakan fungsi pengawasan terhadap rencana strategis, rencana bisnis dan anggaran serta Satuan Pemeriksaan Intern sebagai unit kerja dibawah pimpinan Badan Layanan Umun (BLU) untuk melaksanakan fungsi pemeriksaan yang bersifat Internal.
Sumber:www.rumahsakit.usu.ac.id(2018) Gambar 2.3.
Struktur Organisasi Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara Dewan
Komisaris
Direktur Utama
Kepala Bagian Medik dan Keperawatan
Kepala Bagian Sumber Daya Manusia, Umum,
dan Pendidikan
Kepala Bagian Perencanaan, Keuangan
dan Operasional
Kasubbag Pelayanan
Medik Keperawatan Kasubbag Sumber
Daya Manusia dan Umum
Kasubbag Perencanaan
Kasubbag Penunjang Medik
Kassubag Pendidikan Kasubbag Keuangan
14
2.4. Job Description Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara
Berikut ini akan dijelaskan uraian tugas (Job description) yang terdapat pada struktur organisasi Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara.
1. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris layanan umun Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara dalam hal ini bertugas melakukan pengawasan dan pemberian nasihat terhadap pengurusan Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara. Tugas Pokok Dewan Komisaris adalah melakukan pengawasan terhadap pengurusan badan layanan umum yang dilakukan oleh pejabat pengelola Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara mengenai pelaksanaan Rencana Bisnis dan Anggaran, Rencana Strategis Bisnis Jangka Panjang dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Direktur Utama
Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara dipimpin oleh seorang Kepala dengan sebutan Direktur Utama.
Tugas pokok Direktur Utama adalah :
a. Memimpin pelaksanaan tugas rumah sakit dalam menyelenggaran upaya penyembuhan dan pemulihan secara paripurna. Pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan secara serasi, terpadu, dan berkesinambungan dengan upaya peningkatan kesehatan lainnya serta
melaksanakan upaya rujukan, penyiapan rencana strategis bisnis badan layanan umum.
b. Penyiapan rencana bisnis anggaran (RBA) tahunan
c. Pengusulan calon pejabat teknis sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
d. Pertanggung jawaban kinerja operasional dan keungan badan layanan umum.
Dalam memimpin tugas Rumah sakit Universitas Sumatera Utara, Direktur Utama menyelenggarakan fungsi :
a. Pelayanan medis
b. Pelayanan dan keperawatan c. Penunjang medis
d. Pengelolaaan sumber daya manusia
e. Penelitian dan penelitian secara terpadu dalam bidang profesi kedokteran dan pendidikan kedokteran berkelanjutan.
f. Pendidikan dan pelatihan di bidang kesehatan lainnya.
g. Penelitian dan pengembangan.
h. Pelayanan rujukan.
i. Administrasi umum dan keuangan.
Dalam menjalankan tugasnya, Direktur Utama dibantu oleh tiga oleh Direktur dibawahnya yang terdiri dari Direktur Medis, Keperawatan, Direktur Administrasi dan Keuangan, Direktur Pelayanan dan Satuan Pemeriksaan Intern.
16
a. Kepala Bagian Medik dan Keperawatan
Kepala Bagian Medik dan Keperawatan dipimpin oleh seorang Direktur yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
Kepala Bagian Medik dan Keperawatan memiliki wewenang dalam mengawasi, mengevaluasi dan mengarahkan aktivitas keperawatan dengan tolak ukur asuhan keperawatan yang berlaku serta memperlancar hubungan kerja dengan unit-unit kerja lainnya di lingkungan Rumah Sakit. Kepala Bagian Medik dan Keperawatan juga bertanggung jawab kepada General Manager Medis.
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Bagian Pelayanan Medik dan Keperawatan dibantu oleh dua orang kepala sub bagian yaitu :
1) Kepala Sub Bagian Pelayanan Medik dan Keperawatan
Kepala Sub Bagian Pelayanan Medik memiliki wewenang dalam memimpin dan mengkoordinasi pelaksanaan dan kegiatan teknis bagian keperawatan serta membantu Kepala Pelayanan Medik dalam perencanaan dan kegiatan teknis bagian keperawatan.
2) Kepala Sub Bagian Penunjang Medik
Kepala Sub Bagian Penunjang Medik memiliki tugas mengkoordinasi, mengatur, mengendalikan kegiatan penunjang medis, pemenuhan kebutuhan perlengkapan dan fasilitas penunjang medis, pembinaan dan bimbingan pelaksanaan penunjang medis meliputi kegiatan di Unit
Farmasi, Unit Laboratorium, Unit Radiologi, Unit Rekam Medis, Unit Gizi, dan Unit Akupuntur, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. Kepala Bagian Perencanaan, Keuangan dan Operasional
Kepala Bagian Perencanaan, Keuangan dan Operasional dipimpin oleh seorang Direktur yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Tugas Kepala Bagian Perencanaan Keuangan dan Operasional adalah melaksanakan penyusunan program dan anggaran, pengelolaan perbendaharaan, mobilisasi dana, akuntansi dan verifikasi.
Dalam menjalankan tugasnya, Kepala Bagian Perencanaan, Keuangan dan Operasional memiliki fungsi :
1) Penyusunan rencana program dan anggaran
2) Koordinasi dan pelaksanaan urusan perbendaharaan dan mobilisasi dana, serta akuntansi dan verifikasi.
3) Pengendalian, pengawasan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengelolaan program dan anggaran perbendaharaan dan mobilisasi dana, serta akuntansi dan verifikasi.
Kepala Bagian Perencanaan, Keuangan dan Operasional membawahi dan dibantu oleh :
1) Kepala Sub Bagian Perencanaan
Kepala Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi perencanaan yang mencakup visi misi Rumah Sakit.
18
Pengembangan pembinaan Rumah Sakit dan rencana kebutuhan pelayanan kesehatan.
2) Kepala Sub Bagian Keuangan
Kepala Sub Bagian Keuangan memiliki tugas menyusun anggaran, melakukan verifikasi dan akuntansi keuangan Rumah Sakit, serta melakukan mobilisasi keuangan Rumah Sakit.
c. Kepala Bagian Sumber Daya Manusia, Umum dan Kependidikan
Kepala Bagian Sumber Daya Manusia, Umum dan Kependidikan memiliki tugas membantu Direktur Keuangan dan Umum dalam mengkoordinasi kegiatan pengelolaan kepegawaian, pengembangan sumber daya manusisa serta pengelolaan rumah tangga kantor, dan pemeliharaan.
Dalam menjalankan tugasnya, Kepala Bagian Sumber Daya Manusia, Umum dan Kependidikan mempunyai fungsi :
1) Penyusunan rencana kebutuhan sumber daya manusia, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan.
2) koordinasi dan pelaksanaan pengelolaan sumber daya manusia
3) Koordinasi pelaksanaan pendidikan pelatihan serta penelitian dan pegembangan.
4) Pengendalian, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan sumber daya manusia, pendidikan dan pelatihan dan pengembangan.
Dalam menjalankan tugasnya Kepala Bagian Sumber Daya Manusia, Umum dan Pendidikan dibantu oleh dua bawahannya yaitu :
1) Kepala Sub Bagian Sumber Daya Manusia dan Umum
Kepala Sub Bagian Sumer Daya Manusia dan Umum memiliki tugas mengkoordinasikan perumusan perencanaan dan pemberdayaan pegawai sesuai kebutuhan perusahan serta mengkoordinasikan perumusan sistem pengadaan, penempatan dan pengembangan pegawai.
2) Kepala Sub Bagian Pendidikan
Kepala Sub Bagian Pendidikan bertugas melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan pelayanan pendidikan dan penelitian serta pengembangan Rumah Sakit.
d. Satuan Pemeriksaan Intern
Satuan Pemeriksaan Intern adalah satuan kerja fungsional yang bertugaas melaksnakan pemeriksaan intern rumah sakit. Satuan Pemeriksaan Intern berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Tugas pokok Satuan Pemeriksaan Intern adalah melakukan pemeriksaan internal di lingkungan rumah sakit.
2.5. Jaringan Usaha
Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara menyelenggarakan kegiatan :
1. Pelayanan Kesehatan prerventif, promotif kuratif, maupun rehabilitatif secara paripurna terhadap pasien.
2. Fungsi pendidikan tenaga kesehatan dan non kesehatan meliputi jenis tenaga dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis, dan tenaga
20
keperawatan/bidang, tenaga farmasi, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga gizi, dan kegiatan penelitian.
3. Pengembangan pelayanan kesehatan yang akan dilakukan di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara terdiri dari pelayanan medis dan diagnostik serta pelayanan lain.
1. Kegiatan pelayanan medis di instalasi rawat jalan : a. Pelayanan Spesialis penyakit dalam
b. Poliklinik anak c. Poliklinik THT d. Poliklinik Mata
e. Pelayanan Medical Check Up
f. Pelayanan Spesialis Bedah g. Pelayanan Bedah Syaraf h. Pelayanan Bedah Plastik 2. Pelayanan Penunjang Medis
a. Instalasi Radiologi b. Instalasi Farmasi c. Instalasi Jenazah d. Laboratorium
e. Instalasi Obsterti dan Ginekologi f. Instalasi Urologi
g. Instalasi Prologi Klinis h. Instalasi Psikologi Klinis
i. Instalasi Anastesiologi j. Instalasai Psikiatri
3. Pelayanan Penunjang Non Medis a. Instalasi Gizi
b. Apotek
c. Instalasi Diklat d. Ambulance
2.6. Kinerja Usaha Terkini
Kinerja Pelayanan dan organisasi atau Sumber daya manusia serta sarana prasaranan Rumah sakit Universitas Sumatera Utara.
1. Pelayanan
a. Kinerja Pelayanan medic mulai meningkat b. Kunjungan rawat jalan meningkat
c. Dilaksanakan nya pengembangan pelayanan Medical Check up 2. Organisasi dan Sumber daya manusia
a. Komite medic berperan aktif dalam mendukung pelayanan
b. BPJS membuka akses center yang merupakan unit pelayanan administrasi terpadu untuk melayani para pasien.
3. Sarana dan Prasarana a. Tersedianya BPJS
b. Tersedianya medical check up c. Tersedianya Pelayanan Safety
22
2.7. Rencana Usaha
Rencana Kegiatan yang akan dijalankan Rumah Sakit Universtas Sumatera Utara adalah :
1. Meningkatkan mutu pelayanan yang unggul dan mutakhir di bidang medik dan penunjang medik.
2. Mengembangkan pelayanan yang lengkap dan terpadu di bidang kesehatan 3. Meningkatkan pemanfaatan fasilitas pelayanan
4. Meningkatkan efisiensi pemakaian sumber daya 5. Meningkatkan kerjasama tim di bidang kesehatan 6. Mengembangkan sistem jejaring pelayanan kesehatan
7. Mengembangkan tata kelola organisasi efektif, efisien dan taat azas
8. Meningkatkan kegiatan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia sesuai analisis kompetensi yang dibutuhkan.
9. Menyelenggaran penelitian dibidang kesehatan 10. Meningkatkan pelayanan perpustakaan.
Kas merupakan perkiraan aktiva yang paling likuid dibandingkan dengan perkiraan-perkiraan aktiva lainnya. Apabila kita lihat pada neraca, maka perkiraan kas ditempaatkan pada urutan teratas pada posisi aktiva lancar. Ini menunjukkan bahwa kas merupakan perkiraan yang paling likuid, karena susunan aktiva lancar disusun berdasarkan tingkat likuiditas nya sebuah perkiraan. Semua perusahaan pasti membutuhkan kas untuk kegiatan operasionalnya, karena dampak dari sebuah transaksi baik langsung maupun tak langsung pasti mempengaruhi kas.
Kas juga merupakan perkiraan yang paling digemari oleh setiap orang. Apabila kita lemah dalam pengendalian kas, maka sama saja membuka peluang bagi setiap orang untuk memanipulasi kas. Hal ini tentu sangat berdampak pada keuangan perusahaan yang pada akhirnya membawa kehancuran bagi perusahaan. Alasan inilah yang menyebabkan pengendalian terhadap kas dilakukan ekstra hati-hati.
Untuk mendukung pengendalian kas, maka ada beberapa hal yang dilakukan yaitu merancang pengendalian itu sendiri, menyelenggarakan dana kas kecil, dan menggunakan jasa bank untuk menyimpan dananya. (Hadri, 2009 : 184)
Kas adalah alat pertukaran (pembayaran). Aset harus memenuhi dua kriteria agar ia dapat disebut kas. Pertama, ia harus siap digunakan setiap saat untuk membayar semua kewajiban yang ada sekarang. Kedua, ia harus bebas dari ikatan-ikatan apa pun yang membatasi penggunaan nya untuk melunasi
24
kewajiban. Kas merupakan aset yang menjadi permulaan siklus operasi perusahaan. Oleh karena itu kas merupakan titik awal untuk sistem pengendalian akuntansi. Kas memiliki tiga karakteristik yang menarik, yaitu dapat ditukar sewaktu-waktu menjadi aset non kas karena sifatnya sebagai alat pertukaran atau pembayaran, mudah digelapkan karena bentuknya kecil dan mudah dipindahkan karena bobotnya ringan, dan tidak ada identitas pemiliknya. Ciri-ciri yang dimiliki oleh kas ini menyebabkan hampir setiap orang suka memiliki dan oleh karena itu, mungkim tergiur untuk melakukan penggelapan jika ada kesempatan. (Slamet, 2013 : 4)
Kas menurut standar akuntansi keuangan terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro. Selain dari kas itu sendiri, ada perkiraan yang dapat
dikatakan setara dengan kas yaitu berupa investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan. Setara kas ini dimiliki perusahaan untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek, jadi bukan untuk investasi atau tujuan lain. Oleh sebab itu untuk memenuhi persyaratan setara kas, investasi harus dapat diubah menjadi kas dalam jumlah yang telah diketahui tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan. Dengan demikian suatu investasi baru dapat memenuhi syarat sebagai setara kas hanya jika segera akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya.
Saham juga dapat dikategorikan sebagai setara kas. (Hadri, 2009 : 184)
Sistem informasi terkomputerisasi dan terintegrasi juga mempunyai peranan penting dalam organisasi. Semakin berkembangnya suatu organisasi
menyebabkan transaksi menjadi semakin banyak dan kompleks. Dalam hal ini menyebabkan pencatatan manual sudah tidak memungkinkan lagi untuk melakukan otomatisasi laporan. Sistem informasi akuntansi adalah komponen penting yang dapat memenuhi kebutuhan yang tepat dan akurat. Sistem informasi akuntasi itu adalah suatu subsistem dari sistem informasi manajemen yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan, juga informasi lain yang diperoleh dari pengolahan rutin atas transaksi akuntansi (Syahfudi dkk, 2006:6)
James et al. (2015 : 397) Berpendapat “ yang dimaksud dengan kas (cash) adalah meliputi uang logam, uang kertas, cek, giro, wesel, dan simpanan uang yang tersedia untuk ditarik kapan saja dari bank maupun lembaga keuangan lainnya. Biasanya, yang dianggap kas oleh sebagian besar orang adalah semua jenis uang yang diterima oleh bank untuk disimpan di rekening tabungan. Dalam praktiknya, sebuah perusahaan dapat memiliki beberapa rekening bank, misalnya satu digunakan untuk pembayaran secara umum dan satunya lagi untuk pembayaran gaji. Untuk melindungi kas dari pencurian dan penyalah gunaan, perusahaan haarus mengendalikan kas sejak diterima sampai kas disimpan di bank. Kas diterima oleh perusahaan melalui dua sumber yaitu, Pelanggan yang membeli barang atau jasa dan pelanggan yang membayar piutangnya “.
Bukti transaksi intern adalah bukti transaksi yang khusus dibuat oleh intern dan dibuat untuk intern perusahaan. Yang termasuk bukti intern, yaitu :
26
1. Bukti kas keluar (Cash Voucher)
Bukti kas keluar adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah mengeluarkan uang tunai seperti pembelian dengan tunai atau pembayaran gaji, pembayaran utang atau pengeluaran-pengeluaran yang lainnya. Jika pengeluaran uang menggunakan warkat giro atau cek, maka struk yang tertinggal pada buku warkat tersebut dapat pula berfungsi sebagai bukti kas keluar. Sebagai ilustrasi, diumpamakan bahwa suatu perusahaan jasa warung internet (warnet) pada tanggal 3 Desember 2015 mengeluarkan uang sebesar Rp 200.000,- kepada Tuan Amin untuk membayar biaya keamanan bulan Desember 2015. Sebagai bukti uang telah diterima, maka Tuan Amin mengeluarkan kuitansi kepaada warung internet (warnet) dan menjadi dokumen ekstern yang mendukung bukti kas keluar. Namun demikian, bukti kas keluar dapat menjadi satu bukti transaksi bilamana kuitansi tidak ada.
2. Bukti Kas Masuk (official Receipt)
Bukti kas masuk adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah menerima uang secara cash atau secara tunai. Bukti ini dikeluarkan bila perusahaan menerima uang kas dari penjualan produk, penerimaan pembayaran piutang atau penjualan aktiva perusahaan lainnya. Bagi pihak luar, bukti penerimaan kas masuk ini dapat berfungsi sebagai kuitansi dan merupakan dokumen ekstern.
(Winwin & Ilham, 2010 : 67)
Banyak transaksi perusahaan baik langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi penerimaan dan pengeluaran kas, tidak hanya terbatas pada uang
tunai yang tersedia dalam perusahaan jasa saja, melainkan meliputi semua jenis- jenis aset yang dapat dipergunakan dengan segera untuk membiayai seluruh kegiatan perusahaan. Sebagai harta yang likuid kas adalah media pertukaran dan dasar bagi pengukuran dan akuntansi untuk semua pos lainnya. Agar dapat dilaporkan sebagai kas, pos yang bersangkutan harus siap sedia unuk pembayaran kewajiban lancar.
3.2. Sifat-sifat dan Ciri Kas
Sifat-sifat dan ciri-ciri kas adalah sebagai berikut :
1. Alat tukar yang standar
2. Dipakai sebagai dasar untuk mengukur dan menghitung
3. Merupakan harta yang paling likuid dan biasanya diklasifikasikan sebagai harta lancar.
4. Untuk dapat digolongkan sebagai kas haruslah siap (tersedia) untuk pembayaran kewajiban-kewajiban lancar dan bebas dari batasan-batasan penggunaannya.
3.3. Pengertian Sistem Informasi
Tidak seperti kebanyakan subjek lainnya, sistem informasi tidak memiliki struktur pengetahuan yang didefinisikan dengan baik dimana terdapat persetujuan umum untuk itu. Sistem informasi akuntansi mengakui bahwa informasi adalah salah satu sumber daya bisnis. Seperti sumber daya bisnis lainnya, bahan mentah, modal dan tenaga kerja, informasi merupakan sumber daya vital bagi kelangsungan hidup organisasi bisnis kontemporer. Setiap hari dalam bisnis, arus
28
informasi dalam jumlah yang sangat besar mengalir ke pengambil keutusan dan pemakai lainnya untuk memenuhi berbagai kebutuhan internal. Selain itu informasi mengalir keluar dari organisasi ke pemakai eksternal, seperti pelanggan, pemasok, dan para stakeholders yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan.
Semua kelompok pemakai memiliki ciri informasi yang unik, Tingkat kelengkapan dan hakikat informasi yang mereka terima pada dasarnya berbeda.
Misalnya, para manajer tidak menggunakan informasi yang rinci seperti yang diperlukan oleh personel operasi. Informasi manajemen lebih bersifat rangkuman dan berorientasi pada pelaporan keseluruhan kinerja dan masalah-masalah daripada operasi rutin. Stakeholders eksternal, disisi lain memerlukan informasi yang sangat berbeda dari manajemen dan personel operasi. Informasi laporan keuangan mereka, yamg didasarkan pada prinsip-primsip akuntansi yang diterima umum, berbasiskan akrual dan merupakan agregasi dari informasi yang digunakan pemakai internal.
Bagi kebanyakan orang, istilah sistem menimbulkan gambaran mental tentang komputer dan program. Namun pada kenyataannya, istilah sistem memiliki makna yang lebih luas. Sebagian sistem muncul secara alami, sementara sebagian lain secara artifisial. Tanpa memperhatikan asal-usulnya, semua sistem memiliki beberapa elemen yang sama. Definisinya yaitu sebuah sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (inter related) atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose).
Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi, dan di distribusikan kepada para pengguna informasi. Penghasil informasi merupakan proses mengumpulkan, mengatur, memformat, dan menyajikan informasi untuk para pengguna informasi.
Informasi dapat berupa dokumen operasional seperti pesanan penjualan, suatu laporan yang terstruktur, atau pesan di layar komputer. Tanpa memperhatikan bentuk fisiknya, informasi yang berguna memiliki karakteristik seperti relevan, tepat waktu, akurat, dan lengkap. (James A, 2010 : 4)
Menurut Marshall & Paul (2009 : 3) “ Sistem informasi sangat penting bagi organisasi manapun. Tanpa perangkat untuk mengawasi aktivitas-aktivitas yang terjadi, tidak akan ada cara untuk memutuskan seberapa baik kinerja perusahaan. Sistem informasi akuntansi dapat menambah nilai bagi organisasi dengan cara memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu “.
3.4. Sistem Informasi Penerimaan Kas Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara
Dalam pelaksanaan transaksi penerimaan kas nya, Rumah Sakit universitas Sumatera Utara telah menyusun sistem penerimaan kas yang teratur meliputi serangkaian proses pencatatan yang berkaitan dengan penerimaan kas serta pertanggung jawaban kembali.
Adapun sistem penerimaan kas yang dilakukan oleh Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut :
1. Pasien berobat dan membeli karcis harian di loket.
30
2. Petugas keuangan mencatat seluruh harga karcis kedalam poliklinik.
3. Petugas keuangan mencatat seluruh harga karcis kedalam tanda bukti setor.
4. Petugas keuangan melapor kepada koordinator rawat jalan atau rawat inap.
5. Koordinator menandatangani buku klinik dan tanda bukti setor yang telah di cek kebenarannya.
6. Petugas keuangan menyetor harga karcis ke Bank di badan pelayanan kesehatan Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara atau juga dapat langsung dilakukan pembayaran oleh pihak pasien.
7. Petugas keuangan menyerahkan tanda bukti setor yang telah ditandatangani petugas bank kepada koordinator rawat jalan atau rawat inap.
8. Koordinator rawat jalan menghimpun semua tanda bukti setor dan diserahkan kepada kasir penerimaan Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara.
9. Bendahara Penerimaan Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara memeriksa rekening koran bank guna untuk menyesuaikan/mencocokkan (rekonsiliasi).
10. Bendahara penerimaan Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara mencatat seluruh penerimaan kedalam tanda bukti setor ke pemegang kas.
11. Bendahara penerimaan membukukan penerimaan kedalam kas umum.
12. Kasir penerimaan menyerahkan tand bukti setor yang telah ditandatangani petugas Bank kepada :
a. Lembar pertama untuk ksair penerimaan b. Lembar kedua dan ketiga untuk petugas bank c. Lembar keempat kepada Ka. Akuntansi Keuangan d. Lembar keenam untuk pihak ketiga
e. Lembar ketujuh untuk pemegang kas
Unit-unit yang terkait dalam penerimaan dan penyetoran ini adalah sebagai berikut :
1. Sub bagian Akuntansi
2. Kasir penerimaan/bendahara penerimaan 3. Rekam medic
4. Pihak Bank
5. Pemegang kas Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara.
Dengan menggunakan formulir seperti bukti penerimaan kas dan buku harian Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara mencatat menganalisa dan melaporkaan penerimaan kas. Dokumen-dokumen tersebut diberi nomor, di tanda tangani dan di cek setiap harinya melalui laporan harian kas. Setelah diadakan perbandingan antara teori dengan penerapannya di perusahaan, maka menurut penulis bahwa sistem informasi penerimaan kas yang diterapkan Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara sudah efektif dan memadai. Hal ini jelas terlihat dari diadakannya pemisahan fungsi pencatatan, penerimaan, dan pengeluaran kas sehingga akan terjadi saling mengecek di antara fungsi-fungsi yang terlibat.
32
Jenis-jenis penerimaan kas pada Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara bersumber dari :
1. Penerimaan dari karcis harian
2. Penerimaan dari biaya kesehatan IGD
3. Penerimaan dari biaya pelayanan kesehatan Apotek dan Rawat Inap
4. Penerimaan dari pembayaran biaya pelayanan kesehatan pasien Rawat Inap dan Rawat Jalan.
5. Penerimaan dari pembayaran biaya pelayanan Askes Sosial
6. Penerimaan dari pembayaran biaya pelayanan kesehatan Askes Plus
Sumber:www.rumahsakit.usu.ac.id(2018) Gambar 3.4.
Bagan Prosedur Penerimaan Kas Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara Pasien berobat dan
Pembelian Karcis
Pencatatan Setoran biaya Pasien dan
Setoran Rawat
Pelaporan Koordinator R. Inap/R. Jalan
Penyerahan Karcis Kepada Pasien Bank
Petugas Keuangan
Koordinator Menghimpun Tanda
Bukti Setor
Bendahara Penerimaan Pasien Membayar
Mencatat Tanda Bukti Setor
Menyerahkan Tanda Bukti Setor
34
3.5. Sistem Informasi Pengeluaran Kas Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara
Pengeluaran kas tidak dapat dilakukan sembarang saja karena merupakan suatu keharusan bagi perusahaan dalam menjalankan operasionalnya. Adapun sistem pengeluaran kas yang diterapkan oleh Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara adalah :
1. Rekanan mengajukan dokumen surat permohonan pembayaran dengan melengkapi surat perintah kerja/kontrak, berita acara serah terima barang, faktur barang, surat setoran pajak, faktur pajak dan kuitansi ke Direktur Utama.
2. Direktur Utama mendisposisikan disposisi dokumen surat permohonan pembayaran ke Direktur Keuangan.
3. Direktur Keuangan meneliti disposisi dokumen surat setoran pajak dan mendisposisikan ke bagian akuntansi dan verifikasi untuk diverifikasi dokumen surat setoran pajak.
4. Bagian Akuntansi dan Verifikasi melakukan verifikasi dokumen surat setoran pajak dan mengirimkan bagiab perbendaharaan mobilisasi dana.
5. Bagian Perbendaharaan dan Mobilisasi dana meneliti dan melengkapi berkas penagihan, berita acara pembayaran, surat permohonan pembayaran, rincian pekerjaan, kuitansi, ringkasan kontrak dan mengirimkan ke direktur keuangan untuk diteliti dan menandatangani kuitansi dan menandatangani dokumen surat permohonan pembayaran serta perintah membayarkan ke bendahara Badan Layanan Umum.
6. Bendahara Badan Layanan Umum melakukan pembayaran ke rekanan.
7. Dan selanjutnya prosedur pengeluaran oleh Bendahara Badan Layanan Umum dalam membayar kontrak kepada rekanan adalah sebagai berikut : a. Kontrak diterima perbendaharaan dari panitia pengadaan untuk di
proses.
b. Kalau sudah lengkap Kwitansi, Faktur Barang, Permohonan pembayaran, Faktur pajak.
c. Berkas dan kontak diajukan ke direktur utama untuk didisposisi ke direktur keuangan untuk di proses.
d. Selanjutnya berkas tersebut di proses ke bagian akuntansi dan verifikasi untuk di verifikasi.
e. Setelah itu di disposisi ke kepala bagian perbendaharaan untuk proses selanjutnya dan melengkapi berkas.
f. Setelah semua berkas telah lengkap bendahara mengajukan pembayaran kontrak ke rekanan.
Bila ditanjau dari sudut pengeluaran kas, Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara ini juga sudah melaksankan suatu sistem pengeluaran yang terstruktur dan memadai. Bukti-bukti pengeluaran kas sudah diotorisasi oleh pejabat yang berwenang. Pada Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara pengeluaran kas didukung dengan adanya bukti-bukti kas dan bukti bank yang berisikan besarnya kas yang dikeluarkan untuk operasional. Selanjutnya kasir akan memeriksa bukti dan mempersiapkan pengeluaran kas dan kemudian membukukan ke dalam buku kas atau buku bank.
36
Sumber:www.rumahsakit.usu.ac.id(2018) Gambar 3.5
Bagan Prosedur Pengeluaran Kas pada Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara.
Menerima Berkas Pembayaran Rekanan
Direktur Utama mendisposisikan
Direktur Keuangan Mendisposisikan DDSP
Akuntansi dan Verifikasi DDSP
Perlengkapan Berkas Pembayaran Bendahara
Pengesahan Direktur Keuangan
Pembayaran Kontrak Rekanan
Jenis-jenis pengeluaran kas pada Rumah Sakit Sumatera Utara secara umum mencakup :
A. Belanja Modal
B. Belanja Operasional yang meliputi : a. Tunjangan Dokter dan Perawat
b. Pemeliharaan Fasilitas pelayanan kesehatan 1) Pemeliharaan Fasilitas pelayanan kesehatan
1. Kantor
2. Ruang Rawat Inap 3. Ruang UGD
4. Ruang Laboratorium 5. Ruang Poliklinik 6. Ruang Bedah 7. Ruang ICU 8. Ruang Apotek
2) Pemeliharaan kendaraan bermotor 1. Ambulance
2. Sewa kendaraan bermotor 3. Bahan bakar minyak 3) Pemeliharaan peralatan Kantor
1. Peralatan Medis 2. Gudang
38
C. Belanja operasional lainnya meliputi : 1. Honor dan biaya tenaga medis 2. Pemakaian perlengkapan medis 3. Bahan makanan
4. Biaya pengolahan data pasien
5. Rupa-rupa persediaan biaya dan service kecil 6. Biaya keamanan
7. Konsumsi
8. Perjalanan dinas dokter 9. Pos, telegram dan telepon 10. Pemakaian listrik, gas dan air 11. Alat keperluan bedah
12. Biaya bank
13. Pajak bumi dan bangunan 14. Asuransi
15. Iuran abodemen dan iklan
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang dilakukan penulis terhadap sistem informasi penerimaan dan pengeluaran kas pada Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat pemisahan antara fungsi penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran kas yang dipisahkan dengan memberikan fungsi tersebut pada jabatan yang berbeda dengan orang yang berbeda.
2. Setiap pengeluaran kas terlebih dahulu telah mendapatkan persetujuan dari pihak-pihak yang berwenang.
3. Prosedur penerimaan dan pengeluaran kas telah dilaksanakan dengan baik dimana bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran kas dilaporkan dan disimpan oleh yang berwenang selain itu pencatatan dimulai dari jurnal, buku besar ssampai laporan keuangan.
4. Penggunaan formulir pada Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara telah dirancang dengan baik sesuai dengan data informasi yang dibutuhkan dan berkaitan dengan proses operasional Rumah Sakit.
4.2. Saran
Setelah mengemukakan kesimpulan atas tugas akhir ini penulis mencoba memberi saran kiranya dapat bermanfaat. Berdasarkan hasil penelitian dan analisa
40
yang dilakukan penulis terhadap sistem informasi penerimaan dan pengeluaran kas pada Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara dapat diambil saran sebagai berikut :
1. Sebaiknya dalam pengeluaran kas, baik dengan kas kecil maupun cek diadakan pembagian tugas yang jelas antara fungsi kas dan fungsi akuntansi. Dimana fungsi kas bertanggung jawab atas semua hal yang berkenaan dengan penerimaan dan pengeluaran kas, sedangkan fungsi akuntansi yang membuat jurnalnya. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kecurangan (fraud) yang dapat dilakukan oleh para pegawai.
2. Sebaiknya pengeluaran kas yang telah mendapatkan persetujuan dari pihak-pihak berwenang memiliki bukti-bukti yang dapat dipertanggung jawabkan.
3. Kebijakan yang telah digariskan hendaknya dijadikan pedoman dan pengalaman di masa yang akan datang serta memperhtikan prinsip-prinsip akuntansi berlaku umum dan juga memperhatikan apakah ada kemungkinan penambahan terhadap sistem akuntansi tersebut melihat perkembangan saat ini.
4. Perusahaan harus memperhatikan apakah sisrem yang diterapkan oleh perusahaan benar-benar dilaksankan sebagaimana mestinya,
5. Perusahaan hendaknya melakukan pemeriksaan secara mendadak terhadap seluruh aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan kas dan disarankan agar yang memeriksa adalah seorang akuntan yang mempunyai kemampuan yang cukup dalam bidang akuntansi.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Faisal. 2009. Manajemen Perbankan. Edisi Revisi. Universitas Malang : Malang
Hasibuan, Malay S.P. 2008. Dasar-Dasar Perbankan. Cetakan Kelima. Bumi Aksara : Jakarta
Ghozali, Imam. 2007. Manajemen Risiko Perbankan. Semarang : Badan Penerbit Erlangga
Hermawan, Darmawi. 2010. Manajemen Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara Irham Fahmi, Yovi Lavianti. 2010. Pengantar Manajemen Perkreditan. Cetakan
Kesatu. Alfabeta: Bandung
Kasmir, 2012. Dasar-Dasar Perbankan. Edisi Revisi, Jakarta PT Rajagrafindo Persada
Kasmir, 2010. Manajemen Perbankan. Edisi Revisi, Jakarta : Rajawali Pers Kuncoro, Mudrajad. 2010. Manajemen Perbankan. Edisi Pertama. Yogyakarta :
BPFE Yogyakarta
Supramono, Gatot. 2009. Perbankan dan Masalah Kredit : Suatu Tinjauan di Bidang Yuridis, Rineka Cipta, Jakarta
Sutrisno, M. M. 2009. Manajemen Keuangan. Edisi Revisi, Jakarta : Bumi Aksara Suyatno, Thomas dkk. 2009. Dasar-Dasar Perkreditan. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama
Veithzal Rival. 2013. Manajemen Perkreditan. Edisi Revisi, Jakarta : Rajawali Pers
Bank Sumut.com (online) diakses 10 Agustus 2018
http://www.bi.go.id diakses pada tanggal 10 Agustus 2018
www.google.com. Manajemen Likuiditas. Diakses pada tanggal 10 Agustus 2018