Environmental Monitoring Report – Part 3
# Semiannual Report January-June 2018 June 2018
INO: West Kalimantan Power Grid Strengthening Project
Prepared by Pusat Manajemen Proyek (Pusmanpro) for the PT PLN and the Asian Development Bank.
CURRENCY EQUIVALENTS (as of 30 June 2018)
Currency unit – Indonesian rupiah (Rp)
Rp1.00 = $0.0000700869
$1.00 = Rp14,268
NOTE (i) In this report, "$" refers to US dollars.
This environmental monitoring report is a document of the borrower. The views expressed herein do not necessarily represent those of ADB's Board of Directors, Management, or staff, and may be preliminary in nature.
In preparing any country program or strategy, financing any project, or by making any designation of or reference to a particular territory or geographic area in this document, the Asian Development Bank does not intend to make any judgments as to the legal or other status of any territory or area.
APPENDIX III
THE MITIGATION IMPLEMENTATIONS OF
150 KV TAYAN EXTENSIONS, SANGGAU AND SEKADAU
SUBSTATIONS
3.a Vegetation Clearing
Clearing vegetation using hand and chainsaw Site clearing around Sanggau Substation using heavy equipment
Prohibition around the work site Local people are allowed to collect the remain vegetation in Sanggau Substation
3.b Soil Erosion
Soil compaction in embankment area in the
Sanggau Substation Soil compaction in the Sekadau Substation
Sediment Trap conditions during hot weather, there
is a sediment of soil that settles beneath the surface Sediment trap in the substation area
3.c Water Quality Impacts
PLN DIVK3L letter No.0199/KLH.01.02/KDIVK3L/2017 (dated 15 May 2017) on Repairing and Organizing Material Storage Containing Hazardous Material
3.c Water Quality Impacts
Oil changing and engine maintenance was done in local workshop
Hazardous waste temporary storage area Prohibition of herbicide usage around the work site
3.d Air Quality Impact
Cleaning accumulated soil and debris from adjacent asphalt
Warning signs are prohibited from burning garbage
3.e Construction Waste Management
The remaining clearing material is discharged to the
nearest final disposal The final disposal for site clearing materials
The final disposal near Sekadau Substation Warning signs are prohibited from burning garbage
3.f Domestic waste management
Worker camp Sanitation facilities in the work camp
Domestic waste container Domestic waste disposal
3.g Roads and Infrastructure Impacts
The road access in Sanggau Substation 3.h Encroachment into Protected Forests
Prohibition of hunting in construction area
3.h Permanent Alienation of Land and Vegetation
Letter from the Ministry of Forestry No.S386 / BPKH.III-2/2015 dated May 13, 2015 regarding the Result of Technical Review of the Function of Forest Areas against the location of SUTT
KEMENTERIAN KEHUTANAN
DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN
BALAI PEMANTAPAN KAWASAN HUTAN WILAYAR ifi
Jalan Jenderal Achmad Yani No. 121 Pontianak 78124
4
Tetepori (0561) 736502, 743373, Faksimile (0561) 734283Website:http:J/bpkh3.dephut.go.id
Nomor S. M/BPKH.III-2/2015 /3 Mel 2015
Lampiran : 1 (satu) lembar peta
Hal : HasH Telaah Tekr,is Fungsi Kawasan Hutan Terhadap Lokasi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTr), Provinsi Kalimantan Barat.
Yth. Manager PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Konstruksi Jaringari Kalimantan I
di - Pontianak
Sehubungan dengan surat Saudara Nomor 148/KON.02,02/UPK RING KAL 1/2015 tanggal 20 April 2015 perihal Permohonan Peta Kawasan Hutan SUiT 150 kV Tayan - Sanggau - Sekadau - Sintang, bersama ml kami sampaikan sebagai berikut:
1. Letak areal yang dimohon mengacu pada lampiran surat berupa data koordinat Tower SUTI Tayan - Sanggau - Sekadau - Sintang, berada di 3 (tiga) Kabupaten yaltu Kabupaten Sanggau, Kabupaten Sekadau dan Kabupaten Smntang, Provinsi Kalimantan Barat sejumlah 541 titik.
2. Mengacu pada Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P. 62/Menhut-11/2013 tanggal 15 November 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P44/Menhut-II/2012 tanggal 11 Desember 2012 tentang Pengukuhan Kawasan Hutan Pasal 58 Ayat 1, maka berdasarkan Peta Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Kalimantan Barat skala 1 : 250.000 (Lampiran Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor : SK. 259/Kpts-II/2000 tanggal 23 Agustus 2000), Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK. 936/Merihut-II/2013 tanggal 20 Desember 2013 tentang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan Menjadi Bukan Kawasari Hutan, Perubahan Fungsi Kawasan Hutan serta Penunjukan Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Hutan serta Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 5K. 733/Menhut-II/2014 tanggal 2 September 2014 tentang Peta Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Kalimantan Barat menunjukan bahwa Lokasi Rencana Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) seluruhnya berada pada Areal Penggunaan Lain (APL).
3. Berdasarkan data dan informasi pemanfaatan kawasan hutan, lokasi yang dimohon tidak tumpang tindih dengan perizinan sektor kehutarian lamnnya.
4. Berdasarkan Penetapan Peta Indikatif Penundaan Pemberian Ijin Baru Pemanfaatan Hutan, Penggunaan Kawasan Hutan dan Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan dan Areal Penggunaan Lain (Revisi VII) sebagaimana lampiran Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK. 6.982/Menhut-VII/IPSDH/2014 tanggal 13 Nopember 2014, Lokasi Rencana Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) ada yang terindikasi berada pada lahan gambut sebanyak 14 titik, yaltu titik T8, T9, T10, T11, T12, T91, T92, T93 T94, T96, T97, T98, T99, dan T100.
5. Dalam hal terdapat indikasi perbedaan antara peta indikatif penundaan pemberian izin baru dengan kondisi fisik dilapangan maka untuk lahan gambut dapat dilakukan survei oleh Balal Besar Penelitian clan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian, Kementerian Pertanian.
6. Hasil telaahari hariya merupakan telaahan awal diatas peta clan data sekunder lainnya, untuk mengetahui kepastian tentang letak clan luas wilayah Lokasi Rencana Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) terhadap batas kawasan yang pasti perlu dilakukan pengukuran di lapangan.
7. Diharapkan
7. Dharapkan kepada pihak yang terkait untuk tidak melakukan kegiatan - kegiatan yang bertentangan dengan peraturan perundangan clan kebijakan teknis lainnya yang berlaku sebelum ijin resmi diperoleh.
Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
Kepala Bala
Ir.
4e,
Z-PO199'403
NIP. 1962 1 002
Tembusan
1. Direktur Jenderal Planologi Kehutanan (sebagal taporan) 2. Gubernur Kalimantan Barat
3. Direktur Penggunaan Kawasan Hutan
4. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat
5. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Kalimantan Barat 6. Bupati Sanggau
7. Bupati Sekadau S. Bupati Sintang
9. <epala Dinas Kehutanan clan Perkebunan Kabupaten Sanggau 10, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Sekadau 11. Kepala Dinas Kehutanan clan Perkebunan Kabupaten Sintang
3.i Impacts on Cultural Heritage Sites
Ngudas ceremony in Sekadau Substation
Ngudas ceremony in Sanggau Substation
3.j Occupational Health and Safety OSH Plan for Package 5 Provided by PT Siemens
SIEMENS
KSO PT.Siemens Indonesia & Siemens
Malaysia Sdn Bhd
150 kV AIS Sanggau New Project
Environmental Health and Safety Plan
Perncanaan Pelaksanaan K3LUnrestricted No Contract:
0691.PJ/DAN.02.02/DIR/2017 No. Copy: 00 Page: 1 of 52
(4)SGG-L84041-G00-004-A No. Revision: 01 Issue Date: 12 February 2017
Environmental, Health and Safety Plan / Perencanan Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) &
Lingkungan
Project name / Nama projek : 150 kV AIS Sanggau Project
Contract No. /No. Kontrak : 0691.PJ/DAN.02.02/DIR/2017
End Customer / Pelanggan Akhir : PT. PLN Persero
Customer / Pelanggan : PT. PLN Persero
Location/lokasi : Sanggau, West Kalimantan
Doc. Issue date/ tanggal pengeluaran dok.: 12 February 2018
Distribution List / List Distribusi Name / Nama
RC-ID EM TS Jitendra Pratap Singh
RC-ID EM TS PE Patrick Hirter
Name, Company and Organization Unit Signature Date
Prepared by
Rahmat Amar
Prepared by Reviewed by Reviewed by Reviewed by Reviewed by
Approved by Heru Aprijadi Approved by
Approved by
150 kV AIS Sanggau New Project
SIEMENS
KSO PT.Siemens Indonesia & Siemens
Malaysia Sdn Bhd
150 kV AIS Sanggau New Project
Environmental Health and Safety Plan
Perncanaan Pelaksanaan K3LUnrestricted No Contract:
0691.PJ/DAN.02.02/DIR/2017 No. Copy: 00 Page: 2 of 52
(4)SGG-L84041-G00-004-A No. Revision: 01 Issue Date: 12 February 2017 Table of Contents
Daftar Isi
1. Introduction / Pembukaan 7 of 50
1.1 Objective 7 of 50
Tujuan
1.2 Scope of Work 8 of 50
Ruang Lingkup Pekerjaan
1.3 Organization 8 of 50
Organisasi
2. Definition 8 of 50
Definisi
3. Key Personnel and Responsibilities 9 of 50
Personil Utama dan Tanggung-jawab
4. Reference 12 of 50
Referensi
5. Process Details 13 of 50
Rincian Proses
5.1 Hazard Communication Program 13 of 50
Program Komunikasi Bahaya
5.1.1 Purpose 13 of 50
Tujuan
5.1.2 List of Hazardous Chemicals and Material 14 of 50
Daftar Bahan Kimia Berbahaya dan Material Berbahaya
5.1.3 Labeling 14 of 50
Pelabelan
5.1.4 MSDS 14 of 50
LDKB
5.1.5 Control and Training 14 of 50
Pengawasan dan Pelatihan
5.1.5.1 Hazardous Chemical and Material 15 of 50
Material dan Bahan Kimia Berbahaya
5.1.5.2 Additional Training 15 of 50
Pelatihan Tambahan
5.1.5.3 Record keeping 15 of 50
Penyimpanan Rekaman
SIEMENS
KSO PT.Siemens Indonesia & Siemens
Malaysia Sdn Bhd
150 kV AIS Sanggau New Project
Environmental Health and Safety Plan
Perncanaan Pelaksanaan K3LUnrestricted No Contract:
0691.PJ/DAN.02.02/DIR/2017 No. Copy: 00 Page: 3 of 52
(4)SGG-L84041-G00-004-A No. Revision: 01 Issue Date: 12 February 2017
5.2 Carcinogen Policy 16 of 50
Kebijaksanaan Pada Carcinogen
5.3 General Hazards 16 of 50
Bahaya Umum
5.3.1 Commuters and Heavy Equipment 16 of 50
Angkutan Penumpang dan Alat Berat
5.3.2 Noise 17 of 50
Kebisingan
5.3.3 Physical Hazards 17 of 50
Bahaya Fisik
5.3.4 Smoke Hazards 17 of 50
Bahaya Asap
5.4 Personal Protective Equipment 17 of 50
Alat Pelindung Diri
5.5 Exposure to Elements 18 of 50
Terpapar Unsur Bahaya
5.6 Flammable Materials 18 of 50
Bahan Mudah Terbakar
5.7 Safety, Health and Environmental Training 19 of 50
Pelatihan Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan
5.7.1 Purpose 19 of 50
Tujuan
5.7.2 Supervisor OHSE Induction / Orientation 19 of 50
Orientasi K3 bagi Pengawas
5.7.3 Employees OHSE Induction / Orientation 19 of 50
Orientasi K3 untuk Karyawan
5.7.4 Toolbox Meeting 20 of 50
Pertemuan Toolbox
5.8 General Safework Practices 20 of 50
Pelaksanaan Kerja yang Aman
5.9 Detailed Descriptions 21 of 50
Penjelasan Secara Rinci
5.9.1 Abrasive Wheels (Grinding) 21 of 50
Piringan Gosok (Gerinda)
5.9.1.1 Ring Test 22 of 50
Test Ring
5.10 Buried Services 22 of 50
Sarana Yang Dikubur
SIEMENS
KSO PT.Siemens Indonesia & Siemens
Malaysia Sdn Bhd
150 kV AIS Sanggau New Project
Environmental Health and Safety Plan
Perncanaan Pelaksanaan K3LUnrestricted No Contract:
0691.PJ/DAN.02.02/DIR/2017 No. Copy: 00 Page: 4 of 52
(4)SGG-L84041-G00-004-A No. Revision: 01 Issue Date: 12 February 2017
5.11 Compressed Gas Cylinders 23 of 50
Tabung Gas Bertekanan
5.12 Electricity 24 of 50
Kelistrikan
5.13 Fire Prevention 25 of 50
Pencegahan Kebakaran
5.14 Hand Tools 26 of 50
Perkakas Tangan
5.15 Power Tools 27 of 50
Perkakas Bertenaga
5.16 Heavy Lifting Equipment 27 of 50
Alat Angkat Berat
5.17 Scaffolding and Ladder 28 of 50
Perancah dan Tangga
5.18 Illumination 30 of 50
Illuminasi
5.19 Housekeeping 30 of 50
Housekeeping
5.20 Work Planning and Job Safety Analysis (JSA) 30 of 50
Rencana Kerja dan Analisa Keselamatan Kerja (JSA)
5.20.1 Purpose 30 of 50
Tujuan
5.20.2 Requirement 31 of 50
Persyaratan
5.20.3 Personnel 31 of 50
Personil
5.20.4 Procedure 32 of 50
Prosedur
5.21 Medical Surveillance 34 of 50
Pengawasan Medis
5.21.1 Medical Assessment 34 of 50
Penilaian Medis
5.21.2 Medical Record Administration 34 of 50
Administrasi Rekaman Medis
5.22 OHSE Inspection / Audits 35 of 50
Inspeksi / Audit K3
5.22.1 OHSE Inspections 35 of 50
Inspeksi K3
SIEMENS
KSO PT.Siemens Indonesia & Siemens
Malaysia Sdn Bhd
150 kV AIS Sanggau New Project
Environmental Health and Safety Plan
Perncanaan Pelaksanaan K3LUnrestricted No Contract:
0691.PJ/DAN.02.02/DIR/2017 No. Copy: 00 Page: 5 of 52
(4)SGG-L84041-G00-004-A No. Revision: 01 Issue Date: 12 February 2017
5.22.2 OHSE Audits 35 of 50
Audit K3
5.23 Emergency Response and Procedure 36 of 50
Prosedur dan Tanggap Darurat
5.23.1 Emergency Action Plan (EAP) Availability 36 of 50
Ketersediaan Rencana Tindakan Darurat (EAP)
5.23.2 Emergency Management Organization 36 of 50
Organisasi manajemen Kondisi Darurat
5.24 Recordkeeping and Reports 36 of 50
Pemeliharaan Rekaman dan Laporan
5.25 Emergency Preparedness 37 of 50
Kesiapan Keadaan Darurat
5.25.1 Responsibilities 37 of 50
Tanggung-jawab
5.25.2 Incident Coordinators 37 of 50
Koordinator Insiden
5.25.3 Available Communication System 38 of 50
Ketersediaan Sistem Komunikasi
5.26 Accident Reporting Procedure 38 of 50
Prosedur Pelaporan Kecelakaan
5.26.1 Definitions 38 of 50
Definisi
5.26.2 Responsibilities 39 of 50
Tanggung-jawab
5.27 Evacuation Procedure 40 of 50
Prosedur Evakuasi
5.27.1 Introduction 40 of 50
Pengenalan
5.27.2 Definitions 41 of 50
Definisi
5.27.3 Responsibilities 41 of 50
Tanggung-jawab
5.28 Medical Emergency Response Plan 42 of 50
Rencana Tanggap Medis Darurat
5.28.1 Introduction 42 of 50
Pengenalan
5.28.2 Definitions 42 of 50
Definisi
SIEMENS
KSO PT.Siemens Indonesia & Siemens
Malaysia Sdn Bhd
150 kV AIS Sanggau New Project
Environmental Health and Safety Plan
Perncanaan Pelaksanaan K3LUnrestricted No Contract:
0691.PJ/DAN.02.02/DIR/2017 No. Copy: 00 Page: 6 of 52
(4)SGG-L84041-G00-004-A No. Revision: 01 Issue Date: 12 February 2017
5.28.3 Responsibilities 43 of 50
Tanggung-jawab
5.29 Severe Weather Response Plan 43 of 50
Rencana Tanggap Cuaca Berbahaya
5.29.1 Definitions 43 of 50
Definisi
5.29.2 Responsibilities 44 of 50
Tanggung-jawab
5.29.3 Procedure 44 of 50
Prosedur
5.30 Fire Response Plan 46 of 50
Rencana Tanggap Kebakaran
5.30.1 Definitions 46 of 50
Definisi
5.30.2 Responsibilities 46 of 50
Tanggung-jawab
5.30.2.1 Incipient Fires 46 of 50
Kebakaran Yang Baru mulai
5.30.2.2 Incipient Fires Major Fires 47 of 50
Kebakaran Besar Yang Baru
5.31 Fuel Spill Response Plan 48 of 50
Rencana Tanggap Bahan Bakar Yang Tumpah
5.31.1 Definitions 48 of 50
Definisi
5.31.2 Responsibilities 48 of 50
Tanggung-jawab
5.32 Unexpected discovery 50 of 50 Penemuan Tak Terduga
5.32.1 Definition 50 of 50
Definisi
5.32.2 Responsibilities 50 of 51
Tanggung Jawab
6. Annexes 52 of 52
Lampiran
3.j Occupational Health and Safety
PPE mandatory in the Sanggau Substation PPE usage for the workers
Safety Induction before works The accident report includes accident, disease and indecent
3.k Community Health And Safety
Provide Fire Extinguisher in GI Tayan Extension Emergency vehicle services
Safety sign around construction site Safety sign around construction site
3.l Physical Cultural Resources
EHS Plan Document page 50 chapter 5.32 about Unexpected Discovery
SIEMENS
KSO PT.Siemens Indonesia & Siemens
Malaysia Sdn Bhd
150 kV AIS Sanggau New Project
Environmental Health and Safety Plan
Perncanaan Pelaksanaan K3LUnrestricted No Contract:
0691.PJ/DAN.02.02/DIR/2017 No. Copy: 00 Page: 49 of 52
(4)SGG-L84041-G00-004-A No. Revision: 01 Issue Date: 12 February 2017 10 gallons of material) the Initial Responder /
originator shall perform the following :
Notify SM of spill location including what was spilled and the approximate quantity.
Let SM know if material spilled is still flowing or not.
If material is still flowing from the source and the source of the leak can be shut off by a pump or a remote valve, shut off the pump or turn the valve off unless it is deemed unsafe to do so. Do not attempt to stop a leak if a remote means of shut-off is not available.
Start creating a containment barrier around the spilled material until help arrives.
Secondary Responder:
The Incident Coordinator with appropriately trained personnel, which have correct Personal Protective Equipment (PPE) will complete containment, containerization and disposal of fuel, oil or hydraulic fluid.
Customer will decide the final method of disposal.
5.32 Unexpected discovery
Management actions may include changes to project design (such as finding an immovable cultural or archaeological relic), or the protection, preservation, restoration and / or rescue of such sites or objects.
Decisions on the management of findings will be communicated in writing by the local cultural
management agency.
Project work can be continued only
berkepentingan menjauhi lokasi.
Bila yang tumpah adalah tumpah yang merupakan bahaya besar (lebih besar dari 10 galon) penindak awal melakukan tindakan berikut ini:
Memberitahukan SM mengenai lokasi termasuk apa yang tumpah dan kira-kira jumlah.
Memberitahukan SM apakah material yang tumpah mengalir atau tidak.
Bila material yang tumpah mengalir dari sumber dan sumber kebocoran dapat ditutup dengan pompa atau katup jarak jauh, matikanlah pompa atau putarlah katup tersebut, kecuali bila dirasa tidak aman untuk melakukannya. Jangan mencoba untuk menutup kebocoran bila alat penutup yang dikendalikan jarak jauh tidak tersedia.
Mulai membuat penghalang disekitar material yang tumpah hingga bantuan datang.
Tanggap Kedua :
Koordinator insiden dengan personil yang cukup terlatih, yang mempergunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang tepat akan menyelesaikan pembendungan, penampungan, dan pembuangan bahan bakar, minyak, atau cairan hidraulik.
Langganan akan memutuskan cara terakhir pembuangan.
5.32 Penemuan tak terduga
Tindakan-tindakan pengelolaan dapat meliputi perubahan rancangan proyek (seperti ketika menemukan sebuah peninggalan kultural atau arkeologis yang tidak dapat dipindahkan), atau perlindungan, pelestarian, restorasi dan / atau penyelamatan situs atau benda tersebut.
Keputusan mengenai pengelolaan temuan akan dikomunikasikan secara tertulis oleh instansi pengelolaan budaya lokal.
SIEMENS
KSO PT.Siemens Indonesia & Siemens
Malaysia Sdn Bhd
150 kV AIS Sanggau New Project
Environmental Health and Safety Plan
Perncanaan Pelaksanaan K3LUnrestricted No Contract:
0691.PJ/DAN.02.02/DIR/2017 No. Copy: 00 Page: 50 of 52
(4)SGG-L84041-G00-004-A No. Revision: 01 Issue Date: 12 February 2017 after written instructions are given by
the local cultural management agency. Everyone must comply with the conditions set forth in the written instructions.
Project / owner developers are responsible for working with local cultural management agencies and local officials to monitor all work and ensure that adequate safeguards and cultural heritage sites are protected.
5.32.1Definitions
Sources of physical culture are sites, objects or artifacts that have archaeological, paleontological, historical, architectural, religious, aesthetic or cultural, religious or spiritual values on a larger community, religious group, ethnic group, and / or public. These include moving or immovable objects, sites, structures, groups of structures, and natural and landscape features, for example:
Holy place
Sacred burial sites or human bones
Site or pilgrimage route
Fossils
Painting on stone
Ancient buildings
Worship place
5.32.2Responsibility
If someone working on the project finds a physical cultural resource (site or thing) the following procedures should be implemented:
1. Stopping activities within the discovery area;a
2. Marking the site or area found (eg fencing);
3. Secure the site to prevent further disruption, damage or loss. In the case of removable antiques or sensitive relics, place a guard or supervisor to supervise
Pekerjaan proyek dapat dilanjutkan hanya setelah instruksi tertulis diberikan oleh instansi pengelolaan budaya lokal tersebut. Setiap orang harus mematuhi kondisi-kondisi yang tertera dalam instruksi tertulis tersebut.
Pengembang proyek / pemilik bertanggung jawab untuk bekerja sama dengan instansi pengelolaan budaya lokal dan pejabat lokal untuk memantau semua pekerjaan dan memastikan bahwa tindakan-tindakan perlindungan telah memadai dan situs warisan budaya terlindungi.
5.32.1 Defenisi
Sumber budaya fisik adalah situs, obyek atau artefak yang memiliki nilai arkeologis, paleontologis, historis, arsitektural, religius, estetika atau budaya, keagamaan atau spiritual terhadap suatu komunitas, kelompok keagamaan, kelompok etnik, dan / atau publik yang lebih luas atau negara. Termasuk di dalamnya adalah obyek bergerak maupun tidak bergerak, situs, struktur, kelompok struktur, dan fitur alami dan lanskap, misalnya:
Tempat suci
Situs pemakaman suci atau tulang- belulang manusia
Situs atau rute ziarah
Fosil
Lukisan di batu
Bangunan kuno
Tempat ibadah 5.32.2 Tanggung jawab
Jika seseorang yang bekerja di proyek tersebut menemukan sebuah sumber daya kultural fisik (situs atau benda) prosedur-prosedur berikut harus dijalankan:
1. Menghentikan kegiatan dalam area penemuan; a
2. Menandai situs atau area yang ditemukan (misalnya: memagari);
SIEMENS
KSO PT.Siemens Indonesia & Siemens
Malaysia Sdn Bhd
150 kV AIS Sanggau New Project
Environmental Health and Safety Plan
Perncanaan Pelaksanaan K3LUnrestricted No Contract:
0691.PJ/DAN.02.02/DIR/2017 No. Copy: 00 Page: 51 of 52
(4)SGG-L84041-G00-004-A No. Revision: 01 Issue Date: 12 February 2017 the site until an authorized local official
takes over;
4. Prohibit the collection of objects by
labor orotherpersons;
5. Notify the nearest local cultural management agency and local officials
within 24hours;
6. Remind all project personnel of the findings and carry out temporary
protection measures;
7. Any object found shall be submitted to the local cultural management agency.
8. Record all unexpected discoveries and
actions taken.
9. Local cultural management officials have the responsibility to study and evaluate the sites / areas of cultural heritage and document the requirements for protection and conservation. This will require the services of archaeologists to evaluate these findings.
3. Mengamankan situs untuk mencegah gangguan, kerusakan atau kerugian lebih lanjut. Dalam kasus barang-barang antik yang bisa dipindahkan atau peninggalan- peninggalan yang sensitif, tempatkan penjaga atau pengawas untuk mengawasi situs tersebut hingga pejabat lokal yang berwenang mengambil alih;
4. Melarang pengumpulan benda- benda oleh tenaga kerja atau orang lain;
5. Memberitahu instansi pengelolaan budaya lokal terdekat dan pejabat lokal dalam jangka waktu 24 jam;
6. Mengingatkan semua personil proyek akan temuan tersebut dan melakukan tindakan-tindakan perlindungan sementara;
7. Obyek apapun yang ditemukan harus diserahkan pada instansi pengelolaan budaya lokal.
8. Mencatat semua penemuan tak terduga dan tindakan yang dilakukan.
9. Pejabat pengelolaan budaya lokal memiliki tanggung jawab untuk mempelajari dan mengevaluasi situs / area peninggalan budaya dan mendokumentasikan persyaratan- persyaratan untuk perlindungan dan pelestarian. Hal ini akan membutuhkan jasa arkeolog untuk melakukan evaluasi terhadap temuan-temuan tersebut.
APPENDIX IV
THE MITIGATION IMPLEMENTATIONS OF
150 KV TAYAN – SANGGAU - SEKADAU TRANSMISSION LINE
4.a Vegetation Clearing
Vegetation clearing using hand tools and chainsaw Prohibition for herbicide usage, burning vegetation
Local people are allowed to collect the remain vegetation
4.a Vegetation Clearing
Minutes of Meeting monthly HSE on May 4, 2018
4.b Soil Erosion
Turap installation to prevent land slide
Turap installation to prevent land slide
4.c Water Quality Impact
Hazardous waste shelter near construction area
Oil changing and engine maintenance near
construction site Refuelling engine using external drum
4.d Construction Waste Management
Provision of trash bag in the site to collect the
construction waste Garbage collection from construction sites
Garbage disposal to the Sei Kosak final disposal, in Sanggau
Garbage disposal to the Sekadau final disposal, in Sekadau
4.e Domestic Waste Management
Worker camp for Package 6 workers Worker camp for Package 7 workers
Toilet in the worker camp Clean water for domestic purpose in the worker camp
4.f Roads and Infrastructure Impacts
Repaired road access to tower 112 and 113 Road condition after repairmen 4.g Encroachment into Protected Forest
Setting hunting prohibition in the site in Package 6 Setting hunting prohibition in the site in Package 7
4.h Impacts on Cultural Heritage Sites
Ngudas ceremony in Binjai Vilage
Ngudas ceremony in Semuntai Village
4.i Occupational Health and Safety
HSE Plan document provided by PT Krakatau Engineering
Dikeluarkan oleh : HSE & Management
System Division
HSE PLAN
PROJECT PACKAGE 6 DESIGN, SUPPLY INSTALLATION, TESTING AND COMMISSIONING
OF 150 kV TAYAN-SANGGAU PT.PLN (Persero)
No. Dok : 3714-HSE-KE-PLN- P6-8001
Revisi : 00
Tanggal : 09- 01– 2017 Halaman : 2 dari 35
DAFTAR ISI
1. TUJUAN ... 5
2. REFERENSI ... 5
3. DEFINISI ... 5
3.1 QHSE Objective ... 5
3.2 Jam Kerja Aman ... 5
3.3 Lagging Indicator ... 6
3.4 Management Walk Through ... 6
3.5 Project HSE Close Out Report ... 6
3.6 Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) ... 6
3.7 Job Health Safety Environment Analysis (JSEA) ... 6
3.8 Ijin Kerja (Work Permit)... 6
3.9 Pekerjaan Panas (Hot Work) ... 6
3.10 Alat Pelindung Diri (APD) ... 7
3.11 Insiden ... 7
3.12 Bahan Berbahaya& Beracun (B3) ... 7
3.13 Lembar Data Keselamatan Bahan (Material Safety Data Sheet/MSDS) ... 7
3.14 Limbah Bahan Berbahaya& Beracun (B3) ... 7
3.15 Secondary Containment ... 8
4. KEPEMIMPINAN &KOMITMEN... 8
4.1 Kebijakan HSE ... 8
4.2 Kebijakan Larangan Penggunaan Obat Terlarang & Minuman Keras ... 8
5. ORGANISASI &TANGGUNG JAWAB HSE ... 8
5.1 Organisasi ... 8
5.2 Tanggung Jawab HSE ... 8
6. PERENCANAAN & PROSEDUR KERJA ... 12
6.1 Program Kerja Proyek ... 12
6.2 Program Kerja HSE ... 12
6.3 Prosedur & Instruksi Kerja ... 12
7. PENGENDALIAN PEKERJAAN ... 12
7.1 Prosedur Kerja ... 12
Dikeluarkan oleh : HSSE & Management
System Division
HSE PLAN
PROJECT PACKAGE 6 DESIGN, SUPPLY INSTALLATION, TESTING AND COMMISSIONING
OF 150 kV TAYAN-SANGGAU PT.PLN (Persero)
No. Dok : 3714-HSE-KE-PLN- P6-8001
Revisi : 00
Tanggal : 09- 01– 2017 Halaman : 3 dari 37
7.2 Registrasi K3L ... 12
7.3 Job Health Safety Environment Analysis (JSEA) ... 13
7.4 Ijin Kerja ... 13
7.5 Komunikasi ... 14
7.6 Inspeksi ... 16
7.7 Alat Pelindung Diri (APD) ... 16
7.8 Housekeeping ... 16
7.9 Pengelasan... 17
7.10 Alat Pemadam Api Ringan (APAR) ... 18
7.11 Pekerjaan Listrik (Electrical Work) ... 19
7.12 Bekerja di Ketinggian ... 20
7.13 Tangga ... 21
7.14 FullBodyHarness ... 22
7.15 Penggalian ... 22
7.16 Crane & Lifting Operations ... 23
7.17 Manual Handling ... 24
7.18 Traffic Safety ... 24
7.19 Tools & Equipment ... 25
7.20 Pengelolaan Material & Limbah Bahan Berbahaya & Beracun (B3) ... 25
7.21 Pekerjaan Saat Commissioning ... 26
7.22 Manajemen Lingkungan ... 27
7.23 Keamanan dan Keselamatan Masyarakat ... 33
8. KEADAAN DARURAT ... 34
8.1 Prosedur Keadaan Darurat ... 34
8.2 Tim Tanggap Darurat (TTD) ... 34
8.3 Informasi Keadaan Darurat ... 35
8.4 Pelatihan Keadaan Darurat ... 35
8.5 Peralatan Tanggap Darurat ... 35
9. PELAPORAN... 35
9.1 Laporan HSE ... 35
9.2 Laporan Bahaya ... 36
Dikeluarkan oleh : HSSE & Management
System Division
HSE PLAN
PROJECT PACKAGE 6 DESIGN, SUPPLY INSTALLATION, TESTING AND COMMISSIONING
OF 150 kV TAYAN-SANGGAU PT.PLN (Persero)
No. Dok : 3714-HSE-KE-PLN- P6-8001
Revisi : 00
Tanggal : 09- 01– 2017 Halaman : 4 dari 37
9.3 Laporan Insiden ... 36
9.4 Laporan Penyelidikan Insiden ... 36
10. AUDIT ... 37
10.1 Audit Internal... 37
10.2 Audit Eksternal ... 37
11. SUBKONTRAKTOR ... 37
11.1 Pernyataan Kesanggupan Untuk Melaksanakan HSE ... 37
11.2 Evaluasi Subkontraktor ... 38
12. LAMPIRAN ... 38
4.i Occupational Health and Safety
HIV/AIDS training Special storage facility to accommodate hazardous waste
PPE usage during construction Fire extinguisher and first aid kit
4.j Community Health and Safety
Emergency vehicle services Assembly point in the construction work
Safety sign in the construction site Safety sign and safety line in the tower 99
4.k Physical Cultural Resources
HSE Plan document concerning Environmental Management sub clause Find Chance Procedures on page 31
Dikeluarkan oleh : HSSE & Management
System Division
HSE PLAN
PROJECT PACKAGE 6 DESIGN, SUPPLY INSTALLATION, TESTING AND COMMISSIONING
OF 150 kV TAYAN-SANGGAU PT.PLN (Persero)
No. Dok : 3714-HSE-KE-PLN- P6-8001
Revisi : 00
Tanggal : 09- 01– 2017 Halaman : 31 dari 37 Kontraktor harus memastikan lokasi pekerjaan selalu bersih baik ketika sedang bekerja maupun setelah selesai pekerjaan. Semua peralatan dan material yang tidak digunakan harus segera disingkirkan dan dirapikan agar tidak menggangu pekerjaan berikutnya. Kontraktor harus menangani sampah dan limbah yang disebabkan oleh kegiatan proyek sesuai dengan regulasi yang berlaku di lokasi proyek berada.
Perlindungan Flora Fauna di Lokasi Proyek
Kontraktor harus memastikan pengerjaan proyek tidak mengganggu atau melewati daerah yang berstatus sebagai hutan lindung, suaka margasatwa, Taman Nasional ataupun kawasan lain yang memiliki manfaat ekologi khusus. Dampak pengerjaan proyek dalam skala yang kecil pun seperti berburu, menyalakan api &
mengumpulkan kayu harus dipantau dan diminamalisir dampaknya.
Sebelum melakukan pekerjaan pastikan proyek sudah memiliki perizinan dari pihak terkait dan melakukan sosialisasi proyek kepada masyarakat setempat.
Pengontrolan Kerusakan Jalan dan Infrastruktur
Kegiatan konstruksi dan pengangkutan bahan bangunan (batuan, pasir dan semen) dari pasokan dan alat berat dapat menyebabkan kerusakan pada jalan dan infrastruktur lokal lainnya. Infrastruktur yang rusak akibat transportasi alat berat dapat menyebabkan kerusakan jalan dan kerusakan infrastruktur lainnya. Untuk mengurangi dampaknya, kontraktor harus memperbaiki kerusakan setidaknya dengan standar dan kondisi yang sama seperti sebelumnya. Pemetaan lokasi mobilisasi alat berat perlu mempertimbangkan lokasi permukiman. Ini dilakukan untuk memantau potensi kerusakan pada jalan yang ada.
Prosedur Penemuan Tak Terduga
Sumber budaya fisik adalah situs, obyek atau artefak yang memiliki nilai arkeologis, paleontologis, historis, arsitektural, religius, estetika atau budaya, keagamaan atau spiritual terhadap suatu komunitas, kelompok keagamaan, kelompok etnik, dan / atau publik yang lebih luas atau negara. Termasuk di dalamnya adalah obyek bergerak maupun tidak bergerak, situs, struktur, kelompok struktur, dan fitur alami dan lanskap, misalnya:
Dikeluarkan oleh : HSSE & Management
System Division
HSE PLAN
PROJECT PACKAGE 6 DESIGN, SUPPLY INSTALLATION, TESTING AND COMMISSIONING
OF 150 kV TAYAN-SANGGAU PT.PLN (Persero)
No. Dok : 3714-HSE-KE-PLN- P6-8001
Revisi : 00
Tanggal : 09- 01– 2017 Halaman : 32 dari 37
Tempat suci
Situs pemakaman suci atau tulang-belulang manusia
Situs atau rute ziarah
Fosil
Lukisan di batu
Bangunan kuno
Tempat ibadah
Jika seseorang yang bekerja di proyek tersebut menemukan sebuah sumber daya kultural fisik (situs atau benda) prosedur-prosedur berikut harus dijalankan:
1. Menghentikan kegiatan dalam area penemuan;
2. Menandai situs atau area yang ditemukan (misalnya: memagari);
3. Mengamankan situs untuk mencegah gangguan, kerusakan atau kerugian lebih lanjut. Dalam kasus barang-barang antik yang bisa dipindahkan atau peninggalan-peninggalan yang sensitif, tempatkan penjaga atau pengawas untuk mengawasi situs tersebut hingga pejabat lokal yang berwenang mengambil alih;
4. Melarang pengumpulan benda-benda oleh tenaga kerja atau orang lain;
5. Memberitahu instansi pengelolaan budaya lokal terdekat dan pejabat lokal dalam jangka waktu 24 jam;
6. Mengingatkan semua personil proyek akan temuan tersebut dan melakukan tindakan-tindakan perlindungan sementara;
7. Obyek apapun yang ditemukan harus diserahkan pada instansi pengelolaan budaya lokal.
8. Mencatat semua penemuan tak terduga dan tindakan yang dilakukan.
9. Pejabat pengelolaan budaya lokal memiliki tanggung jawab untuk mempelajari dan mengevaluasi situs / area peninggalan budaya dan mendokumentasikan persyaratan-persyaratan untuk perlindungan dan pelestarian. Hal ini akan membutuhkan jasa arkeolog untuk melakukan evaluasi terhadap temuan- temuan tersebut.
Dikeluarkan oleh : HSSE & Management
System Division
HSE PLAN
PROJECT PACKAGE 6 DESIGN, SUPPLY INSTALLATION, TESTING AND COMMISSIONING
OF 150 kV TAYAN-SANGGAU PT.PLN (Persero)
No. Dok : 3714-HSE-KE-PLN- P6-8001
Revisi : 00
Tanggal : 09- 01– 2017 Halaman : 33 dari 37 Tindakan-tindakan pengelolaan dapat meliputi perubahan rancangan proyek (seperti ketika menemukan sebuah peninggalan kultural atau arkeologis yang tidak dapat dipindahkan), atau perlindungan, pelestarian, restorasi dan / atau penyelamatan situs atau benda tersebut.
Keputusan mengenai pengelolaan temuan akan dikomunikasikan secara tertulis oleh instansi pengelolaan budaya lokal.
Pekerjaan proyek dapat dilanjutkan hanya setelah instruksi tertulis diberikan oleh instansi pengelolaan budaya local tersebut. Setiap orang harus mematuhi kondisi- kondisi tertera dalam instruksi tertulis tersebut.
Pengembangan proyek/ pemilik bertanggung jawab untuk bekerjasama dengan instansi pengelolaab budaya local dan pejabat local untuk memantau semua pekerjaan dan memastikan bahwa tindakan – tindakan perlindungan telag memada dan situs warisan budaya terlindungi
7.23 Keamanan dan Keselamatan Masyarakat
Pembangunan tower transmisi dan gardu induk dapat menimbulkan risiko bagi masyarakat lokal, seperti kebakaran atau tumpahan limbah, perambahan oleh masyarakat ke dalam lingkungan kerja yang berbahaya dan lalu lintas konstruksi.
Untuk mengurangi dampak-dampak potensial ini, kontraktor harus mampu menangani beberapa risiko keamanan dan keselamatan masyarakat. Berikut yang harus dilakukan oleh kontraktor untuk memastikan kesehatan dan keselamatan masyarakat:
Menyusun prosedur untuk mengidentifikasi dan meminimalkan penyebab potensi bahaya terkait Proyek kepada masyarakat lokal, termasuk penyakit menular dan penyakit bawaan vektor
membuat prosedur tanggap darurat yang spesifik terhadap risiko proyek di masyarakat
Menyediakan kontak darurat dan sistem komunikasi untuk masyarakat, misalnya seperti layanan kendaraan darurat
Menjalin kerjasama dengan petugas darurat dan kesehatan lokal maupun regional