• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH METODE BERNYANYI TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK DI PAUD AL-HIDAYAH SUMBERSARI JEMBER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH METODE BERNYANYI TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK DI PAUD AL-HIDAYAH SUMBERSARI JEMBER"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

35 PENGARUH METODE BERNYANYI TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA

ANAK DI PAUD AL-HIDAYAH SUMBERSARI JEMBER

Al Dhea Vigarani Cahyaninati 1), Nostalgianti Citra Prystiananta 2,a)

1,2PG PAUD, FIP, IKIP PGRI Jember, Jl. Jawa No. 10 Jember, Indonesia

a)Email: [email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh metode bernyanyi terhadap perkembangan bahasa anak usia dini Kelompok A di PAUD AL-HIDAYAH di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Desain penelitian ini menggunakan desain pre eksperimen, sampel penelitian ini adalah anak kelompok A PAUD AL-HIDAYAH sebanyak 17 siswa. Metode pengambilan data dengan observasi dan tes perkembangan bahasa anak dengan melakukan pre-test dan post-test. Penelitian ini menggunakan One Group Pretest-Posttest Design. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan dan sesudah diberi perlakuan.

Berdasarkan hasil perhitungan statistik, dengan taraf signifikansi 5% didapatkan nilai t hitung > dari t tabel, yakni 16,386 > 2,12 dengan demikian maka ada pengaruh metode bernyanyi terhadap perkembangan bahasa anak di PAUD AL-HIDAYAH Sumbersari Jember Tahun Pelajaran 2016/2017.

Kata Kunci: Metode bernyanyi, Perkembangan Bahasa, Anak Usia Dini Abstract

This study aims to determine whether the singing method has an effect on the language development of early childhood group A in PAUD AL-HIDAYAH in Sumbersari District, Jember Regency. The research design used a pre-experimental design, the sample of this study was 17 students of group A PAUD AL- HIDAYAH. Methods of data collection by observation and tests of children's language development by doing pre-test and post-test. This research uses One Group Pretest-Posttest Design. Thus the results of treatment can be known to be more accurate, because it can compare with the conditions before being treated and after being given treatment. Based on the results of statistical calculations, with a significance level of 5%, the value of t count> from t table, which is 16.386 > 2.12, thus there is an effect of the singing method on children's language development in PAUD AL-HIDAYAH Sumbersari Jember 2016/2017 Academic Year.

Keywords: Singing Method, Language Development, Early Childhood

PENDAHULUAN

Pendidikan anak usia dini sangat penting dilaksanakan sebagai dasar bagi pembentukan kepribadian manusia secara utuh yaitu budi pekerti, cerdas, ceria, terampil, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Menurut Rosadi (Asmani (2009), pengembangan manusia yang utuh dimulai sejak anak dalam kandungan dan memasuki masa keemasan atau golden age pada usia 0-6 tahun. Oleh karena itu masa keemasan ini masa yang sangat penting,

sebab dalam masa ini terjadi pembentukan pondasi dan dasar kepribadian anak menuju usia selanjutnya. Perkembangan anak pada masa usia dini sangat pesat baik dari aspek sosial, emosi, moral, dan sebagainya. Pada usia dini anak akan belajar dari keluarga, sekolah, dan lingkungannya, Jika sedikit saja salah langkah dalam mendidik anak maka akan fatal akibatnya.

Hasil penelitian Osbon, White, dan Bloom (Iswara, 2013) disebutkan pada usia 4 tahun pertama separuh kecerdasan

(2)

36 JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive Education), Vol. 3, No. 1, Desember 2019

manusia sudah terbentuk. Artinya jika pada usia tersebut otak anak tidak mendapat rangsangan secara maksimal, maka potensi anak tidak akan berkembang secara optimal. Secara keseluruhan sampai usia 8 tahun 80% kapasitas kecerdasan manusia sudah terbentuk, artinya kapasitas kecerdasan anak hanya bertambah 30%

setelah usia 4 tahun hingga mencapai usia 8 tahun, selanjutnya kecerdasan anak tersebut akan menjadi 100% setelah berusia sekitar 18 tahun.

Berdasarkan hal tersebut pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk individu yang berkualitas dan sangat menentukan dalam kemajuan suatu bangsa. Hal tersebut telah jelas tertera dalam UUD 45 yang mengamanatkan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang.

Progam kegiatan Taman Kanak – Kanak (TK) disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan tahap perkembangan anak dan kesesuainnya dengan lingkungan kebutuhan pembangunan nasioanal, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian. Taman Kanak–

Kanak pada umumnya merupakan satuan tingkat pendidikan yang menjadi sarana untuk mempersiapkan anak usia dini ke jenjang tingkat sekolah dasar. Kegiatan belajar di Taman Kanak – Kanak dilakukan dengan berbagai metode, alat, media serta permainan – permainan.

Berdasarkan observasi, berbagai teknik mengajarpun diterapkan, salah satunya adalah dengan menggunakan metode bernyanyi seperti yang diterapkan di PAUD AL-HIDAYAH Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Semua guru pada Kelompok A selalu menggunakan nyanyian di setiap pembelajarannya. Nyanyian yang singkat digunakan untuk kegiatan pembiasaan, misalnya untuk menarik perhatian anak,

persiapan mau masuk, pulang, atau melaksanakan aktivitas tertentu.

Honig (Delfia, 2015) mengemukakan bahwa sejak lahir anak secara biologis sudah dilengkapi dengan kesenangan untuk merespon suara-suara orang. Dari pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa bernyanyi merupakan bakat yang bersifat alamiah yang dimiliki serta dibutuhkan oleh setiap individu. Kegiatan bernyanyi merupakan sebuah kegiatan yang dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran.

Bernyanyi merupakan salah satu kegiatan yang sangat digemari oleh anak- anak. Hampir setiap anak sangat menikmati lagu-lagu atau nyanyian yang didengarkan, lebih-lebih jika nyanyian tersebut dibawakan oleh anak-anak seusianya dan diikuti dengan gerakan-gerakan tubuh yang sederhana. Menyanyi merupakan suatu kegiatan yang disukai anak. Dengan menyanyi menirukan suara guru di depan kelas bersama teman – temannya, anak akan semakin senang terhadap apa yang dipelajarinya, terutama dilingkungan sekolah (Ma’rifah, 2009).

Metode bernyanyi adalah suatu metode yang melafazkan suatu kata atau kalimat yang dinyanyikan. Metode bernyanyi merupakan suatu metode yang mempunyai empat faktor pendorong agar lebih efektif dalam penggunaannya, yaitu konsentrasi, jiwa yang tenang, pengulangan, dan motivasi diri. Secara etimologi, metode berasal dari kata method yang artinya suatu cara kerja yang sistematis untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan dalam mencapai suatu tujuan (Fadlillah, 2016).

Menurut Bonnie dan John (Badriyah, 2010) terdapat beberapa manfaat dari metode mernyanyi yaitu membantu mencapai kemampuan dalam daya pikir, membantu menyalurkan emosi seperti senang atau sedih melalui isi syair lagu/nyanyian, dan membantu menambah perbendaharaan kata baru melalui syair lagu/nyanyian.

Bernyanyi tentu saja tidak bisa lepas dari kata dan kalimat yang harus diucapkan.

(3)

37 JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive Education), Vol. 3, No. 1, Desember 2019

Dengan bernyanyi dapat melatih peningkatan kosa kata dan juga ingatan memori otak anak. Manfaat dari kegiatan bernyanyi antara lain menurunkan hormon – hormon yang berhubungan dengan stress karena menjadikan pikiran lebih segar.

Selain metode bernyanyi memiliki manfaat yang penting bagi siswa, metode ini juga memiliki kelebihan dan kelemahan.

Kelebihan dari metode menyanyi yaitu mampu membantu siswa untuk mengembangkan, memperbanyak kesiapan serta penguasaan keterampilan dalam proses kognitif atau pengenalan siswa.

Disamping itu, metode menyanyi dapat membangkitkan semangat kegairahan belajar para siswa, memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan maju sesuai dengan kemampuannya masing – masing, serta mampu mengarahkan cara belajar siswa, sehingga lebih memiliki motivasi yang kuat untuk belajar lebih giat (Masykur dalam Handayani, 2016).

Selama guru mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan di kelas, menguasai teknik – teknik dan materi pembelajaran, memotivasi siswa untuk belajar dan membuat belajar lebih menarik, mempertahankan kondisi kelas, dan menciptakan suasana yang dapat menumbuhkan gairah belajar siswa, metode pembelajaran yang diterapkan pendidik di ruang besar dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Namun, dengan menerapkan metode yang bervariasi yaitu metode menyanyi, siswa akan bersemangat dan termotivasi untuk belajar.

Perkembangan bahasa merupakan kemampuan khas manusia yang paling kompleks dan mengagumkan. Sungguhpun bahasa itu sangat kompleks, namun pada umumnya berkembang pada individu dengan keecepatan luar biasa pada awal masa kanak – kanak. Pencapaian bahasa yang amat mengesankan pada anak – anak yang sedang belajar berbahasa adalah sedemikian beraneka ragamnya dan sedemikian rumitnya.

Menurut Suhartono (2005), bahasa merupakan rangkaian bunyi yang melambangkan pikiran, perasaan, dan sikap manusia. Anak-anak belajar bahasa melalui interaksi dengan lingkungannya baik lingkungan rumah, sekolah, atau masyarakat. Di sekolah anak belajar bahasa melalui interaksi dengan guru, teman sebaya dan orang dewasa lainnya. Guru atau pendidik anak usia dini perlu memahami tentang perkembangan dan pengembangan bahasa anak. Menurut Broomly (Dieni, 2005) mendefinisikan bahasa sebagai sistem simbol yang teratur untuk mentransfer berbagai ide maupun informasi yang terdiri dari simbol-simbol visual maupun verbal.

Menurut Jamaris (2006), dalam meningkatkan perkembangan bahasa anak terdapat empat aspek yang berkaitan dengan perkembangan bahasa anak yaitu:

1. Kosa kata

Seiring dengan perkembangan anak dan pengalamannya berinteraksi dengan lingkungannya, kosa kata anak berkembang.

2. Sintak (tata bahasa)

Anak belum mempelajari tata bahasa akan tetapi melalui contoh-contoh berbahasa yang didengar dan dilihat anak dilingkungannya.

3. Semantik

Semantik maksudnya penggunaan kata sesuai dengan tujuannya. Anak- anak sudah dapat mengekspresikan keinginan, penolakan dan pendapatnya dengan mengguanakan kata-kata dan kalimat yang tepat 4. Fonem

Anak-anak sudah memiliki kemampuan untuk merangkaikan bunyi yang didengarkan menjadi salah satu kata yang menggandung arti.

Musfiroh (2011) menyatakan bahwa dalam meningkatkan perkembangan bahasa anak terdapat tiga aspek yang perlu diperhatikan pada masa usia taman kanak- kanak yaitu:

1. Perkembangan kosakata.

(4)

38 JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive Education), Vol. 3, No. 1, Desember 2019

Pada saat memasuki usia TK anak telah mengakuisisi sekitar 300 kata, secara garis besar kata-kata tersebut meliputi : kata benda, kata kerja, kata sifat dan kata kunci

2. Perkembangan struktur anak mengikuti angka tahun pertumbuhannya.

Anak berusia 4 tahun umumnya menghasilkan ujaran empat kata dalam setiap kalimat dan menjadi lima kata dalam usia 5 tahun

3. Perkembangan pragmatik.

Berarti mengajarkan tentang konvensi bertutur pada anak, secara pragmatik dapat dikatakan bahwa anak-anak masa kini mengalami kesulitan berkomunikasi secara sopan, sehingga mereka kehilangan kepekaan berkomunikasi.

Berdasarkan uraian tersebut metode bernyanyi berpengaruh terhadap perkembangan bahasa anak. Akan tetapi seberapa signifikan pengaruhnya perlu dibuktikan melalui kegiatan penelitian.

Oleh sebab itu berdasarkan permasalahan tersebut dilakukan penelitian untuk membuktikannya dengan judul Pengaruh Metode Bernyanyi Terhadap Perkembangan Bahasa Kelompok A di PAUD AL-HIDAYAH Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember Tahun Pelajaran 2016 – 2017.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitaif. Menurut Sugiyono (2010) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpalan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik.

Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen, desain eksperimen merupakan penelitian yang dalam pelaksanaannya peneliti sengaja membangkitkan atau membuat suatu

kejadian yang diteliti justru memang sengaja dibuat untuk diteliti. Terdapat bentuk desain eksperimen yang dapat digunakan, dalam penelitian ini menggunakan bentuk desain penelitian Pre Eksperimental Design.

Pre Eksperimental Design sering disebut juga dengan istilah “quasi eksperimen ” atau eksperimen pura – pura.

Disebut demikian karena eksperimen jenis ini belum memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dikatakan ilmiah mengikuti peraturan - peraturan tertentu.

Bentuk Pre Eksperimental Design dibagi tiga macam yaitu One-shot Case Study, One Group Pretest-Posttest Design, dan Intac-Group Comparision.

Penelitian ini menggunakan One Group Pretest-Posttest Design yaitu desain ini terdapat pretest sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan dan sesudah diberi perlakuan. Desain ini dapat digambarkan seperti berikut:

O1 X O2

O1 = nilai Pretest (Sebelum diberi metode bernyanyi)

O2 = nilai Posttest (Setelah diberi metode bernyanyi)

Pengaruh metode bernyanyi terhadap perkembangan bahasa Kelompok A = (O2- O1). Didalam desain ini observasi dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen.

Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen (O1) disebut pre-test, dan observasi sesudah eksperimen (O2) disebut post-test. Perbedaan antara O1 dan O2 yakni O2 – O1 diasumsikan merupakan efek dari treatment atau eksperimen.

Lokasi penelitian berada di PAUD AL-HIDAYAH untuk melakukan kegiatan penelitian karena, di PAUD AL- HIDAYAH belum pernah diadakan kegiatan penelitian tentang masalah tersebut serta di PAUD AL-HIDAYAH membutuhkan informasi tentang penerapan

(5)

39 JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive Education), Vol. 3, No. 1, Desember 2019

beberapa metode pembelajaran untuk mendukung jalannya pendidikan.

Pada penelitian ini pengambilan sampel berdasarkan tujuan tertentu, tetapi ada syarat – syarat yang harus dipenuhi yaitu:

1. Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri – ciri, sifat – sifat atau karakteristik tertentu, yang merupakan ciri – ciri pokok populasi.

2. Subjek yang diambil sebagai sampel benar – benar merupakan subjek yang paling banyak mengandung ciri – ciri yang terdapat pada populasi (key subjects).

3. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat didalam studi pendahuluan.

Berdasarkan pendapat di atas dan juga karena jumlah subjek penelitian yang sedikit, maka peneliti menggunakan teknik populasi yaitu mengambil seluruh anak kelompok A yang berjumlah 17 anak di PAUD AL-HIDAYAH Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember Tahun Pelajaran 2016/2017 untuk dijadikan subjek penelitian.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Metode Observasi

Menurut Sapari (Sumiharsono, 2009), menyatakan bahwa observasi adalah suatu pengamatan khusus dan pencatatan yang sistematis ditujukan pada satu atau beberapa masalah dalam rangka penelitian dengan maksud untuk mendapatkan data yang diperlukan untuk pemecahan persoalan atau penyelidikan yang mendalam tentang gejala–gejala sosial dengan cara pengamatan yang sistematis dengan memperhatikan metode ilmiah.

2. Metode Dokumenter

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan dokumen–dokumen pendukung yang dibutuhkan dalam penelitian (Sumiharsono, 2009).

3. Metode Wawancara

Menurut Sumiharsono wawancara atau interview adalah suatu bentuk

komunikasi verbal. Jadi semacam percakapan, yang bertujuan memperoleh informasi. Wawancara dapat dibedakan menjadi dua antara lain : 1) Berstruktur yaitu dilakukan berdasarkan daftar pertanyaan dengan maksud dapat mengontrol dan mengatur berbagai dimensi wawancara itu. 2) Bebas (wawancara tak berstruktur) dalam wawancara serupa ini tidak dipersiapkan daftar pertanyaan sebelumnya. Dari uraian diatas maka peneliti menggunakan wawancara bebas atau tak berstruktur.

4. Metode Test

Instrumen Tes digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan objek yang kita teliti. Tes dapat dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar maupun pencapaian atau prestasi misalnya tes IQ, minat, bakat khusus dan sebagainya (Sujarweni, 2014).

Adapun prosedur yang digunakan dalam pelaksanaan metode tes pada penelitian ini meliputi:

1. Melakukan pre - test

Sebelum diberikan pembelajaran dengan menggunakan metode bernyanyi, anak diberikan tes dengan mewawancarai anak untuk mengetahui perkembangan bahasanya.

2. Perlakuan atau treatment

Memberi metode bernyanyi didalam pembelajaran sesuai dengan tema di sekolah.

3. Melakukan post – test

Setelah menggunakan metode bernyanyi didalam pembelajaran, anak diberikan tes yang isi materinya sama dengan soal tes sebelum perlakuan.

Proses menganalisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis statistik yaitu cara ilmiah yang dipersiapkan menyusun, menyajikan dan menganalisa data yang berwujud angka.

Menurut Arikunto (2009) untuk menganalisis hasil eksperimen yang

(6)

40 JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive Education), Vol. 3, No. 1, Desember 2019

menggunakan pre-test dan post-test one group design maka rumusnya adalah:

t = D̅

√∑ D2− (∑ D)2 N (N − 1)N Keterangan :

t = harga t untuk sampel berkolerasi D̅ = (difference), perbedaan antara

sekor tes awal dengan sekor tes akhir untuk setiap individu D = rerata dari nilai perbedaan (D) D2 = kuadrat dari D

N = banyaknya subjek penelitian Subjek penelitian didalam desain pre- test post-test disebut sebagai non independent sampel. Disebut demikian karena yang diuji perbedaannya adalah rerata dari dua nilai yang dimiliki oleh subjek yang sama. Menurut Arikunto (2010), pada umumnya untuk penelitian dibidang ilmu pendidikan digunakan taraf signifikan 0.05 atau 0.01.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Rekapitulasi Data Hasil Observasi Resp. Pretes Postes D D2

1 6 12 +6 36

2 6 12 +6 36

3 5 11 +6 36

4 5 11 +6 36

5 4 10 +6 36

6 4 11 +7 49

7 6 12 +6 36

8 3 10 +7 49

9 4 11 +7 49

10 5 10 +5 25

11 4 10 +6 36

12 4 10 +6 36

13 6 12 +6 36

14 4 9 +5 25

15 4 11 +7 49

16 4 11 +7 49

17 6 12 +6 36

N= 17 105 655

Rerata D = 105 : 17 = 6,176

t = D̅

√∑ D2− (∑ D)2 N (N − 1)N

= 6,176

∑ D2− (∑ D)2 N 17 (17−1)

= 6,176

655−(11.025 ∶17) 17 x 16

= 6,176

√0,023

= 16,386

Berdasarkan hasil dari analisis data diketahui t hitung = 16,386 sedangkan bila dilihat hasil distribusi t dengan responden (N) = 17, dan d.b = N – 1 = 17 - 1 = 16.

Dengan taraf signifikan 5% = 2,12 maka nilai t hitung > dari tabel, yakni 16,386 >

2,12 dengan demikian maka hipotesis nol (Ho) yang berbunyi tidak ada pengaruh metode bernyanyi terhadap perkembangan bahasa anak Kelompok A di PAUD AL- HIDAYAH Sumbersari Jember Tahun Pelajaran 2016/2107 “ditolak” sedangkan hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi ada pengaruh metode bernyanyi terhadap perkembangan bahasa anak Kelompok A di PAUD AL-HIDAYAH Sumbersari Jember Tahun Pelajaran 2016/2107 “diterima”.

Menurut Madyawati (2016) bernyanyi merupakan kegiatan yang sangat digemari anak karena dengan bernyanyi anak bebas mengekspresikan dirinya baik dengan kerasnya suara ataupun ketetapan kata – katanya. Dengan seringnya seorang anak bernyanyi secara tidak langsung telah melatih olah vokal dan artikulasi anak.

Bernyanyi juga dapat menambah perbendaharaan kata – kata karena pada waktu bernyanyi anak dapat mendengar dan menghafal kosakata sehingga anak akan terangsang untuk mengungkapkan/

mengatakannya.

(7)

41 JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive Education), Vol. 3, No. 1, Desember 2019

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari analisis data diketahui t hitung = 16,386 sedangkan bila dilihat hasil distribusi t dengan responden (N) = 17, dan d.b = N – 1 = 17 - 1 = 16.

Dengan taraf signifikan 5% = 2,12 maka nilai t hitung > dari tabel, yakni 16,386 >

2,12 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol (Ho) yang berbunyi tidak ada pengaruh metode bernyanyi terhadap perkembangan bahasa anak Kelompok A di PAUD AL-HIDAYAH Sumbersari Jember Tahun Pelajaran 2016/2107 “ditolak” sedangkan hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi ada pengaruh metode bernyanyi terhadap perkembangan bahasa anak Kelompok A di PAUD AL- HIDAYAH Sumbersari Jember Tahun Pelajaran 2016/2107 “diterima”.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Asmani, J. M. 2009. Manajemen Strategi Pendidikan Anak Usia Dini.

Yogyakarta: Diva Press.

Badriyah, S. (2014). Pengaruh Metode Bernyanyi Terhadap Peningkatan Kosakata Pada Anak TPQ Wardatul Ishlah Joyoraharjo Malang.

(Skripsi). Malang: Universitas Islam Negeri Maulan Malik Ibrahim.

Delfia, E. (2015). Menganalisis Metode Bernyanyi. (Artikel). Padang:

Universitas Negeri Padang.

Dhieni, N. (2008). Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.

Fadlilah, M. (2016). Desain Pembelajaran PAUD. Yogjakarta: AR-RUZZ Media.

Handayani, S.H.R. (2017). Joyfull Learning dengan Senimatika.

(Online). Diakses dari https://radarsemarang.com/2017/12/

17/126058/joyfull-learning-dengan- senimatika/2/ Februari 2017

Iswara, P.P.; Latifah, D; & Budiwati, D.S.

(2013). Studi Tentang kegiatan Bernyanyi pada Pembelajaran Calistung untuk Anak Usia Dini di TK Sekolah Alam Bandung. (Online).

Diakses dari

https://media.neliti.com/media/publi cations/191702-ID-none.pdf

Jamaris, M. (2006). Perkembangan Dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Grasindo.

Ma’rifah, A. (2009). Aspek-aspek Perkembangan Anak. Bandung:

Andhika Eka.

Madyawati, L. (2016). Strategi Pengembangan Bahasa. Jakarta:

Prenamedia Group.

Musfiroh, T. (2011). Pengembangan Kecerdasan Majemuk. Jakarta:

Universitas Terbuka.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Suhartono. (2005). Pengembangan Ketrampilan Bicara Anak Usia Dini.

Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Sujarweni, W.V. (2014). Metodelogi Penelitian Lengkap, Praktis, dan mudah dipahami. Yogyakarta:

Pustaka Baru Press.

Sumiharsono, R. (2009). Metodologi Penelitian. Jember: IKIP PGRI Jember.

Gambar

Tabel 1. Rekapitulasi Data Hasil Observasi  Resp.  Pretes   Postes   D  D 2

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menyatakan bahwa dengan kegiatan mengkreasikan piring kertas dapat meningkatkan kreativitas anak PAUD AL HIDAYAH Lorog Kecamatan Tawangsari Tahun

Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perkembangan bahasa anak di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Safira Desa Gelang Kecamatan Rakit Kabupaten

Terdapat hubungan stimulasi terhadap perkembangan motorik halus anak usia prasekolah di PAUD Al-Mubaroqah Ampang Kecamatan Kuranji Padang Tahun 2011, dimana semakin

Tujuan penelitian yaitu mengetahui gambaran perkembangan bahasa dan bicara anak usia prasekolah di Paud Rw 06 Kelurahan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Kota Malang.. Desain

Profil Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Anak Usia Dini di Kelompok B TK Darussalam Sebelum diterapkan Pembelajaran Bahasa Inggris Melalui Metode Bernyanyi

Hasil dari upaya meningkatkan bahasa anak usia dini melalui metode bernyanyi menggunakan kartu gambar pada anak usia 4-5 tahun di Raudlatul Athfal Al-Furqon Totokaton,

Setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi terhadap penelitian tesis yang berjudul: IMPLEMENTASI METODE BERNYANYI TIGA BAHASA UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN BAHASA DAN

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan peran guru PAUD dalam Perkembangan bahasa pada anak usia 5-6 tahun melalui metode bercerita dan untuk mendeskripsikan bentuk perkembangan