• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KLASIKAL SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2022/2023

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KLASIKAL SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2022/2023"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BANGSRI

KABUPATEN JEPARA

Jalan Jerukwangi Bangsri (59453),  (0291) 771186 Fax (0291) 772217 Email: sman1bangsri@gmail.com, Website: www.sman1bangsri.sch.id

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KLASIKAL

SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2022/2023

A Komponen Layanan Dasar

B Bidang Layanan Sosial

C Topik / Tema Layanan Penyesuaian Diri Remaja di Sekolah Baru D Fungsi Layanan Pemahaman

E Caapaian Layanan Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan sosial yang lebih luas

F Aspek Perkembangan / SKKPD

Kesadaran Tanggung Jawab Sosial

G Tujuan Umum Peserta didik/konseli dapat mengenal aspek-aspek penyesuaian diri serta dapat menerapkan sikap dan kebiasaan dengan lingkungannya

H Tujuan Khusus

1.

Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian dan proses penyesuaian diri (C2)

2.

Peserta didik/konseli menganalisis karakteristik penyesuaian diri (C4)

3.

Peserta didik/konseli dapat menyesuaikan diri di sekolah (C3)

I Profil Pelajar Pancasila Gotong Royong J Sasaran Layanan Kelas X

K Fase Capaian E

L Materi Layanan

1.

Pengertian dan proses penyesuain diri

2.

Karakteristik penyesuaian diri

3.

Cara menyesuaikan diri di sekolah M Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit

N Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMA-MA kelas 10, Yogyakarta, Paramitra Publishing

2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling bidang sosial, Yogyakarta, Paramitra

3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama 4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games)

dalam Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra O Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab

P Moda Pembelajaran Daring /Luring

Q Media / Alat LCD, Power Point, Alat tulis R Pelaksanaan

1. Tahap Awal /Pedahuluan

(2)

a. Pernyataan Tujuan 1. Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa (PPK Religius)

2. Membina hubungan baik dengan peserta didik

(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking) (Communicative, Creative)

3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai b. Penjelasan tentang

langkah-langkah kegiatan

1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung jawab peserta didik (PPK : Mandiri, Critical thinking)

2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan baik.

c. Mengarahkan kegiatan (konsolidasi)

Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang akan dibicarakan

d. Tahap peralihan ( Transisi)

Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti 2. Tahap Inti

a. Kegiatan peserta didik

1.

Mengamati tayangan slide ppt (tulisan, gambar, video) (Literasi, PPK : Mandiri, Critical Thinking)

2.

Melakukan Brainstorming/curah pendapat

3.

Siswa lain menanggapi dengan komunikasi yang bagus (Communicative, Collaborative)

b. Kegiatan Guru BK/Konselor

1.

Menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan

2.

Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat (Communicative, Creative)

3.

Meminta siswa lain untuk memberikan tanggapan yang sopan

4.

Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan

3. Tahap Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan

2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan

3. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut 4. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak

peserta didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam

S Penilaian

1. Penilaian Proses Guru BK atau konselor melakukan penilaian dengan memperhatikan proses yang terjadi :

1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.

2. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan

3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau bertanya

4. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan terhadap pertanyaan guru BK

2. Penilaian Hasil Penilaian dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :

1. Penilaian tentang suasana pertemuan dengan instrumen:

menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak

menyenangkan. (HOT’S : Mengpenilaian)

2. Penilaian terhadap topik yang dibahas : sangat

(3)

penting/kurang penting/tidak penting

3. Penilaian terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami 4. Penilaian terhadap kegiatan yang diikuti :

menarik/kurang menarik/tidak menarik untuk diikuti

Bangsri, Juni 2022 Mengetahui

Kepala Sekolah SMA N 1 BANGSRI Guru BK

Nur Yahya S.Pd, M.Pd Tri Supriyani, S.Pd

NIP 196410281987031010 NIP 1986101520222120191

(4)

PENYESUAIAN DIRI REMAJA LINGKUNGAN SEKOLAH BARU

a. Pengertian dan Proses Penyesuaian Diri Penyesuaian dapat diartikan sebagai berikut :

1. Penyesuaian berarti beradaptasi; dapat mempertahankan eksistensiya, atau bisa survive dan memperoleh kesejahteraan jasmaniah dan rohaniah, dan dapat mengadakan relasi yang memuaskan dengan tuntutan sosial.

2. Penyesuaian dapat juga diartikan sebagai konformitas yang berarti menyesuaikan sesuatu dengan standar atau prinsip.

3. Penyesuaian dapat diartikan sebagai penguasaan, yaitu memiliki kemampuan untuk membuat rencana dan mengorganisasi respon-respon sedemikian rupa, sehingga bisa mengatasi segala macam konflik, kesulitan dan frustasi secara efisien. Individu memiliki kemampuan menghadapi realitas hidup dengan cara yang adekuat.

4. Penyesuaian dapat diartikan penguasaan dan kematangan emosional. Kematangan emosional maksudnya ialah secara positif memiliki respon emosional yang tepat pada setiat situasi.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penyesuaian adalah usaha manusia untuk mencapai keharmonisan pada diri sendiri dan pada lingkungannya.

Proses Penyesuaian Diri

Penyesuaian diri adalah proses bagaimana individu mencapai keseimbangan diri daam memenuhi kebutuhan sesuai dengan lingkungannya. Respon penyesuaian, baik atau buruk secara sederhana dapat dipandang sebagai suatu upaya individu untuk mereduksi taua menjauhi ketegangan dan untuk memelihara kondisi-kondisi keseimbangan yang lebih wajar. Dalam proses penyesuaian itu dapat saja muncul konflik, tekanan, dan frustasi dan individu didorong meneliti berbagai kemungkinan perilaku untuk membebaskan diri dari ketegangan.

Elemen-elemen umum dan esensial dalam semua situasi frustasi ialah : motivasi, frustasi, respon yang bervariasi, dan pemecahan untuk mereduksi masalah, ketegangan dengan beberapa bentuk respon.

Motivasi mengambil variasi bentuk dan setiap bentuk dapat diarahkan kepada rintangan atau frustasi yang disebabkan oleh beberapa aspek realitas, misalnya : pembatasan orang tua, hambatan fisik, aturan social, dan semacamnya.

Individu dikatakan berhasil dalam melakukan penyesuaina diri apabila ia dapat memenuhi kebutuhannya dengan cara-cara yang wajar atau apabila dapat diterima oleh lingkungan tanpa merugikan atau mengganggu lingkungannya.

b. Karakteristik Penyesuaian Diri

Mereka yang tergolong mampu melakukan penyesuaian diri secara positif ditandai hal-hal sebagai berikut :

1. Tidak menunjukkan adanya ketegangan emosional

2. Tidak menunjukkan adanya mekanisme-mekanisme psikologis 3. Tidak menunujukkan adanya frustasi pribadi

4. Memiliki pertimbangan rasional dan pengarahan diri 5. Mampu dalam belajar

6. Menghargai pengalaman 7. Bersikap realistik dan objektif

Dalam melakukan penyesuaian diri secara positif, individu akan melakukan dalam berbagai bentuk, antara lain :

1. Penyesuaian dengan menghadapi masalah secara langsung

Dalam situasi ini, individu secara langsung menghadapi masalah dengan segala akibat-akibatnya. Ia melakukan segala tindakan sesuai dengan masalah yang dihadapinya.

(5)

2. Penyesuaian dengan melakukan eksplorasi

Dalam situasi ini individu mencari bahan pengalaman untuk dapat menghadapi dan memecahkan masalahnya.

3. Penyesuaian dengan trial and error (coba-coba)

Dalam cara ini, Individu melakukan suatu tindakan coba-coba dalam arti kalau menguntungkan diteruskan dan kalau gagal tidak diteruskan

4. Penyesuaian dengan substitusi

Jika individu merasa gagal dalam menghadapi masalah, maka ia dapat memperoleh penyesuaian dengan jalan mencari pengganti.

5. Penyesuaian diri dengan menggali kemampuan pribadi

Individu mencoba menggali kemampuan-kemampuan khusus dalam dirinya, dan kemudian dikembangkan sehingga dapat membantu penyesuaian diri.

6. Penyesuaian diri dengan belajar

Dengan belajar, individu akan banyak memperoleh pengetahuan dan ketrampilan yang dapat membantu menyesuaikan diri.

7. Penyesuaian diri dengan inhibisi dan control diri

Dalam situasi ini, individu berusaha memilih tindakan mana yang harus dilakukan, dantindakan mana yang tidak perlu dilakukan.

8. Penyesuaian diri dengan perencanaan yang cermat

Dalam situasi ini, tindakan yang dilakukan merupakan keputusan yang diambil berdasarkan perencanaan cermat.

Faktor - faktor yang Mempengaruhi Proses Penyesuaian Diri

Secara keseluruhan kepribadian mempunyai fungsi sebagai penentu primer terhadap penyesuaian diri. Penetu berarti factor yang mendukung, mempengaruhi, atau menimbulkan efek pada proses penyesuaian.

Secara sekunder, proses penyesuaian ditentukan oleh faktor-faktor yang menentukan kepribadian itu sendiri baik internal maupun eksternal. Penentu-penentu tersebut dikelompokkan sebagai berikut : 1. Kondisi jasmaniah yang meliputi, pembawaan, konstitusi fisik, susunan saraf, kelenjar, system otot,

kesehatan dan sebagainya.

2. Perkembangan dan kematangan, terutama kematangan intelektual, sosial, moral, dan emosional 3. Penentu psikologis, yang meliputi pengalaman, belajar, pembiasaan, determinasi diri, frustasi, dan

konflik

4. Kondisi lingkungan, terutama rumah, keluarga dan sekolah 5. Penentu kulutural dan agama

c. Cara Menyesuaikan Diri di Sekolah

Berikut cara untuk menyesuaikan diri remaja di sekolah, antara lain : 1. Pelajari Situasi

Penting dan perlu kalian perhatikan pertama yaitu; sebelum masuk sekolah, belajar untuk mengenal lebih dekat lingkungan sekolah, baik letak geografis sekolah, arah perjalanan dari rumah ke sekolah, lingkungan sekitar sekolah, dan sebagainya. Anda biasakan untuk mengenal situasi baru dan beradaptasi di dalamnya. Anda tidak perlu takut pada situasi yang baru, pastikan Anda aman berada di lingkungan sekolah tersebut.

2. Berbaik sangka

Hilangkan segera pikiran kalian bahwa lingkungan sekolah baru nanti kurang menyenangkan termasuk kekhawatiran tentang teman-teman yang tidak bersahabat atau guru-guru kurang ramah. Ganti

(6)

kalimat tersebut, penuhi otak dengan kalimat-kalimat positif seperti lingkungan sekolah baru akan sangat menyenangkan, teman-teman mengasyikkan dan guru-gurunya pun ramah.

3. Sesuaikan keadaan Sekolah

Sebaiknya dari jauh-jauh hari, siapkan informasi tentang sekolah barunya. Entah peraturan sekolah atau kebiasaan guru-guru mengajar. Nah, tetapkan keteraturan kegiatan sekolah dengan di rumah.

Misalnya, sesuaikan jadwal bangun dengan jadwal masuk sekolah.

4. Mengetahui Aturan

Segera kalian sadari bahwa memasuki sekolah baru berarti memasuki tempat yang telah mempunyai aturan. Peraturan sekolah bisa saja berbeda dengan sekolah sebelumnya. Ikuti dan patuhi peraturan yang ada

5. Mengikuti MOS

Mengikuti kegiatan MOS sangat penting bagi kalian. Masa orientasi sekolah adalah salah satu masa yang bisa dimanfaatkan untuk mengenal lingkungan sekolah. Pada kegiatan tersebut akan diperkenalkan siapa saja elemen lingkungannya seperti kepala sekolah, guru-guru, staf tata usaha, peraturan yang berlaku, kegiatan formal sekolah yang wajib diikuti dan kegiatan ektrakurikuler yang bisa dipilih setiap siswa, dan sekaligus momen yang bisa digunakan untuk mengenal teman baru.

6. Kenali dan hormati guru

Kalian harus kenali dan hormat kepada guru yang ada. Lalu bagaimana cara beradaptasi dengan guru. Guru adalah orang tua saat di sekolah sehingga perlakukan layaknya sedang berhadapan dengan orang tua di rumah. Selain itu, guru adalah individu-individu yang mempunyai karakter yang berbeda- beda. bertanya pada kakak kelas apa yang tidak disukai oleh guru-guru di sekolah sehingga bisa diantisipasi lebih dulu. Pada dasarnya setiap orang senang diperlakukan dengan baik serta dihargai sesuai porsi dan perannya. Sebagai siswa, membiasakan diri untuk bertutur kata sopan dan bersikap santun terhadap guru-guru. Hal ini akan membuat guru-guru merasa dihargai. Jangan ragu untuk menyapa dan memberi salam setiap guru yang berpapasan.

7. Menghargai sesama

Siapa yang menanam kebaikan maka akan mendapatkan kebaikan pula, begitu juga siapa yangmenghargai orang lain, maka akan dihargai pula oleh orang lain. kalimat itu harus kalian ingat dan terapkan. Selama bisa saling menghargai dan menghormati teman baru maka tidak perlu takut. Tidak semua orang dapat dengan cepat menerima orang lain. Dengan memmulai percakapan sederhana yang ringan sehingga dapat mencairkan suasana, tetapi hindari memaksakan pendapat dan kehendak pada teman baru. Semakin bisa menghargai teman baru, semakin cepat keakraban terjalin.

8. Menjadi diri sendiri

Berada di lingkungan baru seperti sekolah baru, kalian memang sebaiknya ramah terhadap teman- teman yang baru dikenal, namun yang terpenting tetaplah menjadi diri sendiri. Jangan melakukan sesuatu yang sebetulnya tidak mencerminkan siapa diri sesungguhnya. Hal-hal yang dilakukan tidak sesuai dengan kepribadian hanya akan membuat diri kurang nyaman yang bisa saja terbaca oleh teman baru.

Menjadi diri sendiri akan memudahkan berinteraksi lebih natural yang mungkin saja mempermudah teman baru untuk mengenal lebih dalam.

(7)

Lampiran 2

OBSERVASI PELAKSANAAN LAYANAN LAYANAN : ...

HARI / TANGGAL : ...

JAM KE : ...

WAKTU : 1 jam pelajaran

NO NAMA SISWA

SIKAP PESERTA DIDIK

KETERANGAN AKTIF KREATIF MENGHARGAI

1 2 3 4 5

DST

(8)

INSTRUMEN PENILAIAN PROSES

(Mengacu Pada Laporan Pelaksanaan)

NO PROSES YANG DINILAI

HASIL

PENGAMATAN KET YA TIDAK

A Keterlaksanaan program

1. Program layanan terlaksana sesuai dengan RPL 2. Waktu pelaksanaan sesuai dengan RPL

3. Metode yang digunakan variatif dan menarik 4. Menggunakan media layanan BK

5. RPL minimal terdiri dari Tujuan, Materi Layanan, Kegiatan, Sumber, Bahan dan Alat, Penilaian B Perolehan Siswa Pasca Layanan

1. Peserta didik memperoleh pemahaman baru 2. Peserta didik mempunyai perasaan positif 3. Peserta didik berkurang masalahnya 4. Peserta didik terentaskan masalahannya 5. Berkembangnya PTSDL

C Perhatian Peserta Didik

1. Peserta didik antusias mengikuti materi layanan BK 2. Peserta didik aktif bertanya

3. Peserta didik aktif menjawab

4. Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan konselor 5. Peserta didik hadir semua

D Kesesuaiaan Program

1. Program disusun sesuai dengan kebutuhan peserta didik 2. Materi layanan sesuaikebutuhan peserta didik

3. Materi layanan sesuai tugas perkembangan peserta didik 4. Materi layanan mengacu pada sumber yang jelas

5. Program dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditentukan

(9)

INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)

1. Apa yang Anda ketahui mengenai penyesuaian diri?

2. Tuliskandan jelaskan mengenai karakteristik penyesuaian diri 3. Bagaimana cara Anda melakukan penyesuaian diri di sekolah?

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)

Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

NO PERNYATAAN SETUJU TIDAK

SETUJU 1. Saya merasa senang menerima materi layanan BK

tentang penyesuaian diri 2.

Setelah menerima materi layanan BK tentang penyesuaian diri saya menjadi akrab dengan teman-teman saya

3.

Setelah menerima materi layanan BK tentang penyesuaian diri, saya menjadi senang untuk berangkat sekolah.

A. KETRAMPILAN (ACTION)

Setelah menerima materi layanan mengenai penyesuaian diri saya akan lebih mudah

beradaptasi dilingkungan yang baru.

Referensi

Dokumen terkait

Peserta didik/konseli dapat memahami hal yang harus diperhatikan untuk memasuki kehidupan berkeluarga G Sasaran Layanan Kelas 123. H Materi Layanan

Aspek ketiga adalah pengaturan emosi yang mengacu pada kemampuan untuk memulihkan kondisi emosi secara cepat dari kondisi emosi tertentu yang mengendalikan tindakan

Guru BK meminta siswa untuk duduk sesuai kelompoknya (Kel. Tagore, dan Kel. Lincoln) yang terdiri dari 4-5 orang peserta didik. Kelompok sesuai dengan nama House

Karena anak masih dalam status sebagai siswa yang tugas pokoknya belajar ( menimba ilmu ) demi persiapan masa depannya, maka kegiatan utama yang perlu diselesaikan

Gaya belajar visual adalah tipe belajar yang lebih banyak menggunakan indra mata sebagai alat untuk menyerap informasi (belajar dengan cara melihat).. Hal ini kaitannya

Dari Hasil observasi dan konsultasi dengan pembina osis serta wali kelas, banyak siswa yang masih sering terlambat datang ke sekolah, dalam belajar sering tidak mengumpul tugas

Remaja itu Adlosence yaitu : suatu fase perkembangan yang dialami seseorang ketika memasuki usia 12 - 22 tahun. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke

1) Jangan membiarkan hewan berkeliar di dalam rumah atau di tempat kita bermain. Mandilah setelah bekerja keras dan berkeringat. Sering mandi akan mencegah