DODI .[3NU
FIAN3AL
itt
<+li-+43fi,LVt;,
MM 3>vl:,titi3
''-*q
( i,r-JU,ll
p6ll:..:r Olf
l)fr#dl
elll.ir.-
LAI"U
6:2t,-
Judul asli
:
Jundullah Tsaqafatan wa Akhlaqan.Oleh : 'Syaikh Sa'id Hawwa
Penerbit
:
Daar al-Kutub al-'Ilmiyah, BeirutPenerjernah
:
Abu Ridha Penyunting:
Ahmad M. Agoeng Penerbil:Al
Ishlahyhes,
Jakarta, Rabi'ul Akldr 1408 H Nopember 1987 MPENGANTAR
PENERBITAlSalamu'Alaikum
wa Rahmatullah wa Barakatuh Segalapuji
bagiAllah
yang telah memberikan jalanbagi terbitnya buku JUNDULLAH kedua
yangkami beri judul INTELEKTUAUTAS
JLJNDU-LLAH.
Dengan demikian, penyakit-penyakit Ummat yang
telah
didiagnosis dalambuku JUNDULLAH
seri pertamatelah
terjawab bagaimana mengantisipasi- nya.Dari rangkaian
proses mengantisipasi penyakit-penyakit tersebut, maka yang kami
hidangkan dihadapan sidang pembaca adalah beberapa cabang ilmu untuk meningkatkan intelektualitas.Semoga
sidang
pembacadiberikan
kemudahan- kemudahanoleh Allah SWT dalam
memahami risalahini
Wa Billah al-Taufiq wa al-Hidayah
Wassalamu 'alaikum wa Rahmatullah wa Barakatuh
Ta'
zhim kamiPenerbit
DAFTAR ISI
Kondisi Intelektualitaslundullah
. .(l) Ilmu
Ushul al-Tsalatsah(2) Al
Qut'an(3) Al
Sunnah(4) Ilmu
UshulFiqh
.(5)
Aqidah,Akhlak
dan Fiqh AqidahAkhlak Fiqh
.(6)
Sejarah UmmatIslam
.(7) Ilmu
BahasaArab
.(8)
Deislamisasi(9)
Studi Islam Modern(10)
Fiqh Da'wah dan Gerakan(l l)
Beberapa Catatan dan Saran(12)
Catatankaki
.I 38 44 111 148 153 158 159 161 213 220 227 237 241 247 2s7
KONDISI OBYEKTIF
INTELEKTUALITAS
KAUM MUSLIMINIslam diturunkan Allah
kepadaNabi
Muham-mad
SAW Seluruh kandungan Islam dijelaskan di dalam al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah. Dan Allahmensifati Kitab-Nya
sebagai penjelas segala se-suatu. Firman
Allah
:,lASqs$vfu+\4i*trLe*
<4qr.p;115p |UAd%tFit
"Dan Kami turunkan kepadamu
ql-Kitab(al-Qur'an) untuk
menjelaskan segala sesuatu danpetunjuk serta rahmat dan kabar gembira
bagi orang-orang yang berserahdiri."
(QS.al-Nahl.
89)(,wrAWiub;+pdj.aa636r
*'i-'e1|il9,r6t4!;iS3tft ; m,#/4r;effiu{ss
"Sesungguhnya
pada
kisah-kisah mereknitu
terdapat pengaiaran bagi orang-orang yang mem-punyai akal. Al-Qur'an itu
bukan cerita yang di- buat-buat, akan tetapi membensrknn (kitab-kitab)yang sebelumnya dan menjelaslun segala sesuatu,
dan
sebagaipetunjuk dan rahmat bagi
kaum beriman." (QS. Yusuf:
l1 I)
Dari kedua ayat tersebut dan ayat-ayat lainnya,
serta dari Sunnah
Rasulullah SAWyang
senadadengannya,
kaum Muslimin dapat
memahami,bahwa tidak
adasatu
persoalanpun yang
tidakditentukan hukumnya oleh Allah. Hukum
Allahini dapat diketahui dari Kitabullah dan
Sunnah Rasulullah. Ketentuanhukum ini
ada yang dise-but
secara langsung dan jelas dan ada yang secaraistimbath
(pemahamanhukum).
Totalitas hukumAllah inilah
yang disebut Islam. Orang Islam ada-lah
orang yangtunduk
dan menerima secara total terhadaphukum-hukum Allah." Firman Allah
:^VAUyYu*-46:bAr{6 4
v ot.cl'-allb
"Dan siapakah yang lebih baik
aganxanyadaripada orang
yang ikhlas
menyerahknn dirinya kepadaAllah."
(QS.al-Nisa:
125)Orang Islam sendiri banyak yang masih beltrm
memahami
keuniversalanhukum Islam
sebagaihukum-hukum yang mencakup seluruh
persoal-an
manusia. Bahkan mayoritas mutlak kaum mus-limin
dewasaini
beranggapan bahwa Islam hanya syahadatain, shalat,zalut,
shaum dan haiii, padahalhadits Umar yang
menjelaskan masalahini
jelas- jelas menunjukkan bahwa yanglima
tersebut me-.rupakan Rukun Islatn,
pila.l-pilarnya,bukan
ke-seluruhan lslam. Islam bukan sekedar
rukun.Ia
mencakup bangunanyang
ditegakkandi
atas rukun-rukun t0rsebut. Rasulullah saw mengatakan,"Islam
dibangun diataslima". Ini
jelas menun-jukkan
bahwa rukun-rukun tersebut merupakan se-bagian dari Islam.
Jika dikatakan, "rumah ini
dibangundi
atasempat tiang," artinya :
rumah tersebut memilikiempat tiang yang diiadikan
penyangga bangunan (rumah)di
atasnya.Jika
seseorang kemudian me- mahami bahwa rumah tersebut adalah tiang-tiangyang empat tadi, maka
pemahaman sepertiitu jelas keliru. Demikian pula
pemahaman terhadap kata-kata R_a"sulullah SAW tersebut, makahal itu berarti di
sanaada
Islamdan
ada pilar-pilar pe- nyangganya.Ini jelas tidak berarti
menganglaprukun-rukun itu bukan Islam.
Sebabkita
tahu, tiang-tiangrumah
adalah bagianterpenting
dari bangunan rumah. Begitu juga pilar-pilar Islam ada-lah bagian terpenting dari bangunan Islam. Rukun-
rukun inilah
yang berfungsi sebagai fondasi Islamyang di
atasnya dibangun bangunan Islam yangmencakup hukum-hukum Allah dalam
berbagai persoalankehidupan :
kemasyarakatan, akhlaq,politik,
perdamaian, peperangan, kebud ayaan, ilmu pengetahuan dan lain debagainya.Sebagian orang
telah
mengetahui keuniversal-.an hukum Islam, tetapi
sebagianlainnya
masihbanyak yang belum
mengetahui. Setelahbukti- bukti (hujjah)
keuniversalanhukum
Islamini
di- tegakkan, tiadalagi
alasantidbk tahu.
Barangkaliinilah yang
membedakan pengertian Islam antarakaum Muslimin
dengankaum yang lain,
dimana Islam tetap hakiki, dulu hingga sekarang.Pemahaman
kaum Muslimin terhadap
Islamharus utuh dan menyeluruh. Karena itu, jika
seorang
Muslim tidak pernah
membayangkan adanya satu persoalan yang boleh bertahkim pada selainAllah,
atau adanya satu persoalan yang ter- lepas dari hukum-hukum-Nya,itu
merupakan suatuhal badihi (aksiomatik).
Mengapatidak?
Sebab,firman-firman Allah berikut
selalu terdengar dan terbaca.75ffiffi66;i**ilifrf;fri\(U
drri?.!.6/13,
"Hai
orang-orangyang beriman,
ianganlahkamu
mendahuluiAllah dan Ra;ul-Nya." *
(QS, al-Hujurat:
1)'r6Jig:,{5,i${{rw-{\wv
J:e"e"i*:USLJ "it"c"y:u3L\iHb/4i,Xito ,rS-J14,;fo
&y6i'+9"0.'{i:l>i,itf Yryftng"r.'{i:l>i,if f Wt: l$t:
+^";4it!,,!6%64";4VaV
3giq$#(sk31sg'ifi
*bW{;'*J-t&r,t;tu;tfi:
{ji*VH fi !;gt rst €}r6t1 :
*6JA*;a;6Ail'$i',r
do1- 1-rst--.:rl t"b
"Hai
orang-orang yang beriman, taatilah Allahdan
taatilah Rasul(Nya),dan Ulil Amri di
antarakamu.
Kemudianjika kamu
berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kebalikanlah kepada Allah(al-Qur'an) dan
Rasul (al-Sunnah),jika
kamu be- nar-benar b:eriman kepadaAllah
danhari
kemudi-an.
Yang demikianitu lebih
utama(bagimil
dan lebih bai.k akibatnya.Apakah kamu tidak
mernperhatikan orang- orang yang mengakudirinya tehh
beriman kepa-da apa yang diturunkan
kepadamudan
kepada apd yangditurunkan
sebelum kamu? Mereka hen-dak berhakim
kepadathaghut,
padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghutitu.
Dan sye-tan bermaksud
menyesatknnmereka
(dengan) penyesatan sejauh-iauhnya." t(QSal-Nisa :
59-60.)Tetapi jika Anda
menanyakan tentang Islam kepada generasi Muslim dewasaini,
jawaban apa-kah yang akan Anda
dapatkan?Kami
berulangkali coba
menanyakantentang
Islam kepada be- berapa Muslimdari
berbagaitingkat
pengetahuan.Ternyata dalam satu pertegruan saja terdapat pan- dangan yang menunjukkan kedangkalannya dalam mendefinisikan
Islam. Ini jelas
sebagai indikator sejauh mana pemahaman mayoritas Muslim terha- dap agamanya. Mereka, dalam mengartikan Islam, selain kacau dantidak
satu- terbukti
banyaknyaperbedaan
dalam mendefinisikan Islam -
jugadangkal dan
bersifat parsial. Ini tampak
jelas dalam cara mereka mendehnisikan Islam. Merekamendefinisikan
dengan bagiandari Islam,
tidak denganhakikat
Islam,baik isi
ataupun peristilah- annya.Selain pemahaman sebagian besar
kaum
Mus-limin
terhadap Islam kacau,juga
tentang kepada siapa seoranB'-'Muslimboleh
menimba hukum-hu-kum
Islam. Pada dasarnya, seorangMuslim
tidak akan menimbahukum Allah
kecualidari
sumberyang tsiqhl
(terpercaya),ahli dan
berkompetenmemberikan dan
menjelaskan . masalah-masalah hukum Islam. salah seorang sahabat pernah menga- takan "sesungguhnyailmu ini
adalah agama, ma-ka
lihatlahdaii
siapa kamu mengambil agamamu**Allah
memutuskan seluruh hubungan dengan seorang muslim yang memberikan ketaatan kepada selninAllah
dan Rasul-Nya. Firman Allahd, r',r,{.:hj
Ib ii$+$Lb #q3
"Dan
janganlahkami ikuti
setiap orang yang banyak bersumpah lagihina."
(QS. al-Qalarn:
10)wlal-az J s -.
"Dan janganlah kamu mentaati perintah orang- orang yang melewati batas." (8S.abSyu'ara
:
151)F, \ i L: ; &r;6ri igtai,!!,tS
?
r^ rqyi' rwl,\f3 p*,fng3
"Dan
janganlahkamu menuruti
orongorangkafir
dan orang-orang murwfik itu, janganlah kamuhiraukan ganggwtn mereka dan
bertawakkallah kepada Allah..Dan
cukuplahAllah
sebagai Pelin- dung." (QS. al-Ahzab:
48)6;6'{tG@)iiah;tbAg$6js
'(2-g(p,Qy'4'({gg^Ail
d,1.. .A)ldl>
"Hai
orang-orangyang beriman, iika
kamumengikuti
sebagiandari
orangorangyang
diberiKitab,
niscaya mereka akan mengembalikan kamumenjadi
orangkafir
sesudahberiman."
(QS.Ali Imran:
100)qt
$rj5645igtv)*i':ttt&fi i6)u
'
) L1 rr:V d;6,#g\btif 'A\?;JY
"Hai
orang-orsngyang beriman, jika
kamumentaati
ordng-orangkafir itu,
niscaya merekamengembalikan kamu ke belakang (kepada kekafir-
an), lalu iadilah kamu orang{rang yang rugi."
(QS.
Ali Imran:
149),#eA3;u;:tb.e4^g35
6#y5t&t'5be\$&t#6i,1
d tttrlt-r-'-t'ttF
"Dan iiki^kamu menuntti
kebanyakan orang- orang yangdi
muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmudari jalan Allah. Mereka
tidaklain hanyalah mengikuti
persangkaan belaka, dan merekatidak
lain hanyalah berdusta (terhadapAllah)."
(QS. al-An'am:
I I 6)Bahkan kaum Muslimin sendiri tidak semuanya dapat mengambil dan menentukan hukum-hukum
Allah.
Karenaitu Allah
memerintahkan mengem-balikan
semua persoalankaum Muslimin
kepada orang yang berkeahlian dalam beristimbatft hukum.Allah berfirman :
* &':ir *3Al #*t &1 tt;(, 5S
tai:,Srj*\ )it [f ffii C fiJ3 3 13
Hli,t's;a*jt(bK11 tr!
{46915v161'&*Iry,"
<,,1v/,ttr pt-;rlt.p
"Dan apabila datang kepada mereka
suatuberita tentung
keamanan-ataupun
ketakutan,mereka lalu
menyiarkannya.Dan kalau
mereka menyerahkannyakepada Rasul dan Ulil Amri
di antara mereka, tentulah
orang-orang yangingin mengetahui
kebenarannya(akan
dapat)mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil
Amril.
Kalau
tidak"thh karunia dan rahmatAllah
kepadakamu, tentulah kamu mengikuti
syetan, kecunli sebagiankecil
saia(di
antaramu)r" (QS,al,Nisa
:83)
Dalam
istilahFiqh, orang{rang yang
pandaiberistimbath ini, disebut Muitahid. Kaum
mus-limin, dalam kaitan
dengan masalahini,
sangatmemegang
prinsip.
Karenanya orang yang mela-kukan iitihad
menentukanhukum Allah,
tetapidia tidak memiliki kelaikan
sebagai Muitahid, dipandang sebagai sesat, menyesatkandan
tidak bolehdiikuti,
walaupun dia shalih dan ahli ibadah.Ironisnya, kaum muslimin
sekarang sudahsampai pada tingkat
mempercayaiapa
sajayang dikatakan orang kepadanya. Misalnya seorang
dungu
mengatakan,"Ini Islam.
Yang saya kata-kan ini tidak
bertentangan dehganIslam,"
Lalu denganmudah kaum muslimin
menerima kata-kata tersebut. Atau
seorangorientalis
pendustadan
pengkhianatilmu
mengatakan,"Ini
Islam."Kaum Muslimin tidak
segan-segan menelan penda-pat orientalis tersebut. Di pihak lain,
seorangpolitikus fasiq
daniahil
terhadap agamanya, yang bangga clengan kemaksiatannya,yang
meninggal- kan ibadat kepadaAllah
mengatakan,"Ini
Islam."Kemudian mayoritas
Muslimin
serempak mengia-kannya, meskipun yang
dikatakannyaitu
jelas-jelas digali dari lumpur iahiliyah.
Akibatnya,banyak kaum Muslimin memberikan
loyalitasdan
menyerahkan kepemimpinan kepada tokoh-tokoh kufur.
."JVlerekamengira
propaganda danseruan tokoh-tokoh kufur tersebut
berasal darijantung
Islam. Tambah kacau lagi, banyak orang- orang yang berpredikat ulama, namun pemahaman- nya terhadap Islam masih dangkal dan masih mem- berikan loyalitasnya kepada kekufuran dan orang- orangkafir.
Selain mereka masih ada lagi manusia- manusiayang sok alim.
Merekatidak
punya ke-laikan
memberikanfatwa
tentang hukum-hukumAllah,
bahkan sebagian sama sekalitidak
menge-tahui hukum Allah, tetapi
mereka sering seenak-nya
memberifatwa tentang hukum.
Akibatnyafatwa-fatwa
mereka seringmengotori Islam
dankaum muslimin.
Mereka,bahkan tidak
mempu-nyai kelaikan dalam
membawarisalah
Allah.Pada dasarnya interaksi seorang Muslim dengan . Islam serta bagian-bagiannya. harus
utuh
dan sem-purna. Karena
itu
seorang Muslim, selain berinte- raksi dengan Syahadatain, |uga berinteraksi denganshalat. Interaksinya dengan shalat
mendorongberinteraksi
dengan persaudaraanIslam,
sebagai perwujudan firmanAllah
:.<r.,.,rl#trTAAAfi6:
"sesungguhnya orang-orang beriman
itu
ber- saudara." (QS. al-Huiurat: I0)
Interaksi dengan
persaudaraanseiman ini
dibarengipr{a
denganinteraksi
bersama al-Wala.Mereka tidlk akan
memberikan al-Wala (loyali- tas) kecuali kepada orang-orang beriman, berdasar- kan firmanAllah
:#LgSWbvsx;($#r,5
<,vl tl-r. J'atllr
"Dan orang{rang yang beriman, lelaki
danperempuan,
sebaginnmereka (adalah)
meniadipenolong bagi
sebagianyang lain."
(QS. al-Tau' bah:
71)Demikianlah, selain
seorangMuslim
berinte-raksi
denganma'na
al-Wala,ia juga
berinteraksi denganjihad.
Interaksi denga4jihad ini
dibarengijuga
dengan interaksi denganhukum
halal haramdalam masalah harta dan
lain
sebagainya, Ringkas-ily&,
seorangmuslim harus berinteraksi
dengan seluruhhukum
Islam danisi
al-Qur'an, serta dila- kukan dengan utuh dan setnpurna.Suatu
ketika
Umarbin
Khathab mengusulkansupaya yang membunuh
orang-orang musyrikdalam suatu
peperangandiambil dari
kalangan keluarga dekatnya yang sudah Muslim.Abu
Bakar pernahtampil
berhadapan dengan anaknya yang masih musyrik dalam suatu perang tanding. Keduaperistiwa
tersebutjelas
menunjukkan kedalamandua tokoh itu dalam
berinteraksi dengan ayat6!s!4rat;$*,tpJ$itr363*t
'i;ti;.v{\ jtUig'r4;6;:iar,oyfry?
'g#a6arg$g;;6'6.s,
+q&:n54die,gGst$t
We,;6@S-lFlro,"*it&bGe
# *tS +a i fi (,|'i t7 $;'^-,,, ;f ;,
4yv,iJ'LIl , t?ilil
"Kamu tidak akan mendapati suatu
kauntyang
beriman kepadaAllah
danhari akltirat,
sa- .ling berkasih sayang
dengan oranS-orang yang menentangAllah
dan Rasul-llva, sekalipun orang'orang itu
bapak-bapak, atau anak-anak, atau sau- dara-saudara,ataupun
keluarga mereka. Merekaitulah
orang{)rang yangAllah
telah menanantkankeimanan dalarn hati mereka dan
menguntkan mereka rJengan pertolongan y-ang datang dari-Nya."(QS. sl-Muiadilah : 22)
Khalid bin Walid dipecat
sebagai PanglimaMiliter
dan menjadiprajurit
biasa. Tetapi ia tidak pernah merasasakit hati dan tidak
merasa hina.Ini
jelas sebagai indikator kedalaman dan interaksi- nya dengan ayat :'t6!(dig:$.r!,iu3,1i)!#B-frt6U
4 o1
r"t ;rlt.:ar'#4;{-ry;6
"Hai
orangQrang yang beriman, taatilah Allahdan taatilah
Rasul(Nyd,
danUlil Amri di
antara kamu." (QS.al-Nisa:
59)Suatu
ketika, hampir
seluruh penduduk Madi- nahmemboikot tiga
penduduk yangtidak
mema-tuhi
aturan.Ini
jelas menunjukkan kepekaan daninteraksi Muslim terhadap ide kedisiplinan
dan ketaatan. Allah berfirman :Jsl(rfi;;.r:*jqitt;fr,1,|sho 3:i,e-Grr4\W5;;\GLt3,
"Dan orang yang beriman berkata :
"Mengapatidak diturunkan
suatu surat. Maka apabila ditu-runkan stntu surat yang jelas
maksudnya dan disebutkan di..dalamnya (perintah) perang, kamulihat
orang-orang yang adapenyakit di
dalam hati-nya
memandangkepadamu seperti
pandanganorang yang pingsan karena
takut
mati, dan kecela- kaan bagi mereka."Taat
dan mengucapkan perkataan yang baik (adalah lebih baik bagi mereka).Uata
apabila telaht e t ap p e rin t ah p eran g ( m e re kn t id a k me ny u kainy a ).
Tetapi jikalai mereka benar (imannya)
kepadaAllah
niscayayang demikian itu lebih baik
bagi mereka"
(QS.Muhammad 20 - 21)Apabila Rasulullah SAW
menegur beberapasahabat agar mengurangi keterlaluan
merekatiqb3filwiu6l6d"*Lt{}rtC
dalam beribadat,
ini jelas
menunjukkan interaksi seorang Muslim dengan firmanAllah
:"ftr;'$\!,;,r#tjW:tt#V-:lt&-f U
<
vv .c/r u'olLti ?4\Agrtirir"t
"Hai orangerang yang beriman,
ruku'lahkamu, sujudlah kamu
sembahlahRqbbmu
danperbuatlah kebajikan, supaya kamu
mendapat kemenangan." (QS. al-Haji:
77)Interaksi generasi Muslim teladan
pertama denganIslam
sangat sempurnadan utuh.
Untuk mengetahui kadar interaksiini
baiklahkita
perha- tikan sejenak ayatberikut
:...i(
i&Ati
^
L5 14t5,! *'1;:4
"i3
54<,Ji, ii!n{(^/' \*1' $'i W. Lw
u{ u @A a #\&:\iI{'L'; i:'i
wep*f
7'aa'&i;ji({y;(l:,iii; itffy.itiy;$s
zzz.l
*.W,ts:t6 {€t ".t;'6;\i lLb ui'r
3-frtisi&%1'egE:{J'L614-
Wg,;tit(&+4W,W"6r
<Y1rc.:rijt.f"
"Muhammad itu adalah utusan Allah
dan orang{rang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orangerangkafir,
tetapi berka,sih sayang sesama merekn; kamu lihat merekaruktt'
dansrlud
mencari karuniaAllah
dan keridhaan-lVya, tanda-tanda mereka tampak pada muka
mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sil'at merelka dalamTaurat dan sifat-sifat
merekndalam Injil,
yaituseperti tanaman yang mengeltarkan
tunasnya, maka tunasitu
menjadikan tanamanitu kuat
lalu meniadi besarlahdia dan
tegak lurusdi
atas po-koknya;
taramanitu
menyenangkan hati penanam- penanamnya karenaAllah
hendak menjengkelkanhati orangerqw kafir
(dengankekuatan
orang- orangmu'min). Allah
menjanjikan kepada orang- orang yang beriman dan beramalshalilt di
antara mereka ampunan dan pahala besar." (QS. al-Fath : 2e)Fikrah (ide) itu
bagaibenih.
Manusia tempat persemaiannya.Jika fikrah ini
kebetulan menda-pat
tempatdi hati
dan bertemu denganiklim
yang cocok, makaia
akantumbuh.
Tetapi,jika
fikrah- nya sendiri rusak, maka akan mewariskan kerusak- an.Sehubungan dengan
ini al-Qur'an
menyebut kebalikannya.Dan ini
benar. Para sahabat dium-pamakan tananlan. A,rtinya mereka sebagai benih.
Islam tempat menyemai benih-benih
tersebut.Sedangkan
benih tidak akan tumbuh kecuali
di- tanamdi
tanah subur, berinteraksi dengan sempur- na,di
sampingfaktorpupuk iklim
dan lain sebagai- nya.Interaksi
sahabatdengan Islam
benar-benarutuh dan
sempurna. Karenaitu
mereka menjadi(seperti) pohon y^ng
berbenihfithrah
merekasendiri. Kemudian
turnbuh
bersama air,iklim
dan udara Islamidi
tanah trslam yang subur.Itulah
kenyataan yang pemah terjadi. Tetapi, interaksikaum Muslimin
sekarang dengan Islam kenyataannyatidak utuh.
Merekatidak
lagi mela-kukan
interaksi menyeluruh seperti sahabat. Aki- batn5ra,banyak orang Islam yang
berinteraksi dengan shalat,tetapi tidak
dengan zakat.Berinte
raksi dengan,-zakat,tidak
denganarnr ma'ruf
dannahi munkar. Berinteaksi
denganamar ma'ruf
dannahi munkar, tidak
denganprinsip
halalha
ram. Berinteraksi dengan semua
itu, tidak
denganiihad
siyasi,mali, karbi
danta'limi.
Danjika
ia berinteraksi dengan keseluruhanjihad ini,
penam- pilannya kumal dan kusut masai.Kenyataan obyektif di atas
menggambarkanmayoritas mutlak kaum Muslimin hanya berir' teraksi
dengan sebngianIslam. Inipun
dilakukan dengantidak utuh pula.
Misalnya shalat, sehan$-nya rukun,
syarat, kewqiiban, sunnahdan
adab adabnya ditegakkan secara sempurna. Dapat merr cegah kekejian dan kemunkaran. Apabila ditimpapersoalan
berat dijadikan
tempat rnengadu. Menr- pakan penyejukhati.
Dan menjadi tiang penegak Islam yang harus ditegakkan..Ternyata shalat dan segala konsekuensinyamasih belum
ditegakkan secarautuh. Artinya, interaksi mereka
dengan shalat masih setengah-setengah Begitu juga masalahkeyakinan akan hidup dan mati. Orang
Islarn berkeyakinan bahwahidup
danmati
sepenuhnya beradadalam
genggamanllahi. Ajal tidak
akanmaju dan tidak akan mundur walau
sedetik.Ini
menjadikan orang yang meyakininya tenang dalam segala macam cuaca,tidak
pernahtakut,
baik da-lam
pertempuranataupun di luar
pertempuran.Ternyata keyakinan inipun belum
sepenuhnya mampu ditegakkan oleh kaum Muslimin.Keyakinan bahwa syahadah (menuju
mati syahid) sebagaijalan
hidup, juga tidak sepenuhnyatertanam dalafn hati kaum muslimin.
Padahal,keyakinan ini
semestinyamewujud
dalam sikapsetiap Muslim.
Laksana seorangkakek
pincangyang bersikeras
untuk
tetapturut
dalam safu per-tempuran, meskipun anak cucunya
mencegah.Bahkan keyakinan akan syahadaft
ini
telah menjadi semacam bahan pembicaraan dan keyakinan kaurn Muslimin belaka, sama sekalitiddc
tercermin pada tingkah lakunya.Allah memerintahkan ummat Islarn
supayamengambil Islam
secaratotal. Firman Allah
:f{4iAt (;t6ffirffi3-$u
d( )or ,fLitt > (;]3i
"sesungguhnya orangordng yang memecah be-
lah
agamanya dan mereka meniadikan bergolong-an, tidak
adasedikit pun
tanggungiawabmuter'
hadap mereka. Sesungguhnya urusan mereka ha-nyalah (terserah)
kepadaAllnh,
kemudian Allnhakan
memberitahukan kepada mereka apa yangtelnh mereka perbuat." (QS. al-An'am :
159)-Wr2?9t@8i'J;4{"1#U
--,,r':.ii*rJliifjj;4\W3r::fil
{4ol 6:3'J.t>
"Apakah kamu
mengimani sebagian al-Kitabdan mengingkari
sebaginnydng lain?
Ticlaklah balasanbagi orang yang
berbuat demikian dari-mu,
melainkan kenistaan dalam kehidupandi
du-nia, dan
padahari kiamat
merekn dikembalikan kepada siksa yang sangatberat."
(QS.al-Baqarah :8s)
?t ;$ 6*t'iiS 6;ru. W ru, iy
/$trt"rtgUo6g!)_!#I_'it{^rrl;
d.t.llr5y'tJl.F
"Dan
hendaklahkamu
memutuskan perkaradi antara
merekamenurut
apayang
diturunkanAllah,
dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap merelwsupaya
merel<atidak memalingkan kamu
dari sebagianapa yang telah diturunkan AIIah
kepa-damu"'(QS.
ahMaidah : 49)w#)!6ssL+{AAWJi$43
+w,3:"{e atEtfr;" is& i q,:
t.d.vo
/
vL tsW, u *"#l# jt'^2q tL
"Dan kalau Kami tidak
m,emperkuat(hati) mu,
niscayaknmu
hampir-hampir condong sedi-kit
kepada mereka.Kahu
teriadi demikian, benar- benarlahKami akan
rasakan kepadamu (siksaan) berlipat gandadi
duniaini
dan begitu(pula
siksa-an)
berlipat ganda sesudahmati,
dankamu
tidak alcan mendapat seorangpenolong pun
terhadap lrami." (QS. al-Isra:
74-
75)Selain ummat Islam diperintah
mengambil Islam secara keseluruhan,juga
diperintahkan agar kuat-kuat memegang keseluruhan Islamini.
FirmanAllah
:3'!ki'6;'r1J'Ji;4*gti,$6
#FW,!*4i:a61\6!a
.{,1r
r{r;Jt-F 'i6rt
"Dan ingatlah ketika Kami
mengambilianji dari kamu dan Kami
angkat gunung (Thurisina)di
atasmu (serayaKomi berfirman) :
"Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berilcan kepadamu daningatlah
setaluapa yang ada dt
dalamnya, agpr kamu bertaqwa." (8S.al-Baqarah:
63)343it($;g;ftii,Gr4r'
,'f{3i;i)"!;!e 11+ + aaau'-jjtp
"Dan ikutilah
sebaik-baik'apayang telah
di-turunkan
kepadamu dari Rabbmu sebelum datangadzab
kepadamu dengantiba,tiba,
sedang kamu tidak menyadarinya." (QS.al-Zumar:
55)Dengan
demikian,
kaum Muslimin dewasaini
sekaligus telah kehilangan duahal
yang harus di- wujudkan.Pada
dasarnya,suatu
masyarakat ideologismemiliki
ketahanan-
walau secara lahiriah, seba-gai akibat tekanan umum.
Masyarakat Muslim,secara
praktis, teoritis dan historis
merupakan masyarakatyang
paling tahan dalam menghadapi gelombangpemikiran jahili. $anya
saja, akibathilangnya interaksi
total kaumMuslimin
terhadapIslam -
seperti tergambardi
atas, mereka telahkehilangan daya tahannya. Gejalanya,
tampak hampir meratadi
seantero Dunia Islam. Tidak adabagian
dunia yang tidak kena
serbuan berbagaiideologi
sesat. Masing-masingideologi
memiliki pendukung,tokoh,
propagandis,juru
bicara danpara pembela yang
mengobrak-abrik pemikiranummat Islam.
SehinggaDunia Islam
menjadi kubanganpenuh lumpur yang
mengandung ber- bagaiVirus
ideologidunia.
Sementarakaum
Mus-liman tidak
mampu bertahan sebagaimana mesti-nya. Lebih tragis lag, kaum Muslimin
bahkan membukakanpintu hati
selebar-lebarnya untukdiserbu berb'ilai gelombang pemikiran
sesat.Secara aksiomatik, seorang Muslim memandang
hukum Allah
sebagai satu-satunyahukum
yang benar danbaik,
mengingat firmanAllah berikut
:'L3,b
^&'rSe lrt{r 3t ; }'i ii:e
.d, )YAr 6Jjll t,
"Shibghah
Allnh.
Dan sinpakah yang lebih baik shibghahnya daripadaAllah?" (QS.
al-Baqarah :t
38)e#1r4\4{'tq6eE;
<,titsr*;lt >
"Dan
sesungguhnya al-Qur'anitu
dalom indukal-Kitab (Lauh
Mahfuzh)di
sisi Kami, adalah be-.nar$ewr (nilainya) tinggi" dan amat
banyak mengandung hikmah." (OS. al-Zukhruf :4)
Sebagai konsekuensi
logis
pandangandi
atas, seorangMuslim
akan memegang teguh suatu hu-kum
apabila ia tahu bahwa hukum tersebut hukumAllah. Bila
belum jelas kedudukan hukumnya, iaakan
menanyakandalil Qur'an dan
Sunnahnya.Tetapi apabila
sudahjelas, ia tidak
akan punyapilihan lain kecuali menerima
dengan sepenuhhati.
Sebab,tanpa
menerimatotal hukum
Allah, mengakibatkania
kehilangan keislamannya. Allah berfirman :ftL6AegL
(.',/-'Al!rl l.: : .
A,?^(.-,ot
1lrltt y!
€7';
^V,)4' ffii 6,; ltcrf_)ff*+ Ag'#',{4
< 1a re[-;dt o\X].Lg{go
"Maka demi
Rabbmu, mereka (pada hakikat-nya) tidak beriftnn hingga
mereka menjadikankamu hqkim terlwfup
perkarayang
merekn per-selisihlan,
kemudian merekatidak
merasa dalamlnti
mereka sest&tu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan merelca menerima dengan sepenuhnya." (QS. al-Nisa:
65)Tetapi, dewasa
ini
aksiomatika sepertidi
atastelah hilang dari pemikiran
sebagian besar kaumMuslimin. Akibatnya,
hilanglgh penerirnaantotal
mereka terhadaphukurn Allah. Akhirnya
hilang pula kelslaman mereka.Mereka
tidak
mau lagi hanya menanyakan da-lil Qur'an dan
Sunnah. Pokoknya, beltrm merasa puas akan kebaikan dan kebenaranhukum
Allahkalau hanya
berdasarkanQur'an dan
Sunnah.Mereka akan terus menanyakan
bukti-bukti
ilrniah, logika, empirik dan lain sebagainya.Sedangkan bagi
kita,
mengetahuibukti
ilmiah atautidak,
secara pasti tetap berkeyakinan bahwa seluruhhukum Allah
adalah benar dan baik, yanglain tidak, apapun orang
mengatakannya. Lalu bagaimanakalau
pengetahuankita
tentangbukti- bukti ilmiah'suatu hukum
sangat terbatas? OrangIslam
sekarang cenderungsok ilmiah,
suka mem-perdebatkan hukum Allah.
Sepertinya hukum-hukum Allah itu mungkin diterima
atau ditolak.Misalnya tentang emas. Orang sering cenderung mempefinasalahkan
tentang
keharaman laki-laki dalam memakai emas. [a berdalih, bukankah emasitu
sejenis perhiasan? Sepertihalnya
emas, juga suteradan musik.
Bahkan dalam masalah musik, banyak orang yang protes. Mengapa mesti diharam-kan?
Bukankahmusik itu
keni'matanhidup,
dandapat
mernbangkitkan kesadaran serta semangat?Padahal
hukum berkenaan
dengan masalah tersebut jelas-jelas hukumAllah,
dan dalilnya punamat jelas. Tetapi tampaknya memang gaya Muslim sekarang
berbeda
dengansikap kaum
Musliminperiode pertama. Orang Islam
sekarang, masihbelum cukup untuk
meninggalkansuatu
closakalau hanya diberi dalil hukum Allah.
Bahkan meski secaraaqli
dan'ilmi
meyakinkan, dia masih saja mempertanyakannya.Muslim
sekarangtelah
kehilangan-
kecualiyang masih berada dalam lindungan Allah
-
aksio-matika yang dapat membangkitkan
kesadarannuraninya.
Suatu kesadaran bahwahukum
Allah-lah yang benar dan baik.
Hilangnya kesadaranini akibat
hingar bingar slogan kebebasan ciptaanYahudi
yang menipu dunia, termasuk orang Islamsendiri. Kemudian, orang
beranggapan semakin banyak mengecap kebebasan akan semakin baik.Maka orang mulai
melepas tanggungjawab, me-nendang monal. dan
menggusur segala bentukkomitmen. Akibatnya.
kekacauanhiCup
menja-di'pemandangan
sehari-hari. Kemungkaran men-jadi
santapan melezatkan. Pemerkosaan. peram-pokan, penyesatan, penipuan,
penyelewengandan sejeni"nya menjadi pekerjaan rutin
yangtidak dirasakan sebagai perbuatan munkar.
Akhirnya
tanpa disadari, manusia meluncur de- ngancepat
kejurang kehancuran-
kecuali orang- orang yang mendapat penjagaan Allah. Kaum Muslimin
sendiri sebagai penyeru kebenaran, meyakini bahwa manusia tidak bebas sebebas-bebasnya, kare- naia
adalah hambaAllah,
yang bertanggungjawabdi
hadapan-Nya,komited
terhadap perintah-Nya,meyakini bila
manusia semakin banyak mengham-bakan diri
kepada-Nya akan semakintinggi
dan . sempurnanilai
kemanusiaanqya,toh tidak luput
dari tipudaya fatamorgana kebebasan. Mereka ber-jalan
terhuyung-huyungdi
bawah bayang-bayang kepalsuandan
meninggalkan kebenaran mutlak yang seharusnyatak
seorangpun boleh meninggal- kannya.Seharusnya
kaum Muslimin
menjadi benteng kemanusiaanyang dapat melindungi dari
segalabentuk kese"atan. Namun pada
kenvataannya merekabanyak yang larut ke dalam
kesesatan.Mereka malah turut menciptakan
slogan-slogan kese"atan.Akibatnya, hilanglah arti
penyerahanseorang
Muslim
kepadaAllah
semata. Sedangkan tanpa penyerahanini
dia akan kehilangan kel"lam- annya.Akhirnya,
secarahakiki, qauli
dan amali,ia telah keluat dari Islam
meskipunia
menolak disebut'orang kafir.
OrangIslam
sekarang tidaklagi
merasamantap
mendasarkansatu
persoalan pada nnsh-nash al-Qur'andan
pendapat-pendapatulama
semata. Bahkan mereka.gulit diajak
men- diskusikan sesuatu dengan dasarini.
Mereka lebihsuka
mengatakan."Kesampingkan Islam.
Mariberfikir
dengan prinsip-prinsipilmiah".
Akhirnya, secaraotomatis mereka tidak mau
membahas sesuatu dengan semata-mata menggunakan kaca mata Islam.Kondisi
sepertiini
diperburuk dengan operasi- operasisistematik -
yangjuga
mendapat perha-tian penuh dari
kalangan generasiMuslim
sen-diri
penghancuran aspek-aspek kebudayaanIslam.
Sehinggaseluruh aspek
kebudayaan diseluruh Dunia Islam tampak dijadikan
obyek pen6fiancuran.Dalam
sejaiah Islam
misalnya, terdapat orang yang berusaha keras menampilkansejarah ini untuk kepentingan
musuh-musuhIslam. Dalam
bahasaArab juga terdapat
orangyang dengan sengaja menyerukan
perubahanbesar-besaran yang berakibat punahnya kebudaya- an Islam. Demikian halnya dengan Sunnah Rasulul
lah
SAW,di
sanaterdapat
orang yang berusahakeras
menghancurkandan mengotorinya.
FiqhIslam,
sebagaiproduk hukum yang
bersumberdari Qur'an dan
Sunnah,juga tidak luput
dari orang yang berusaha menjauhkan dan meragukannilai-nilainya. Al-Qur'an,
sebagaisumber
nilaiIslam pertama, juga diserang
secara membabibuta.
Tentartgbentuk studi
Sejarah Islam, dila-kukan dengan semakin mempertajam
isolasi antarkaumMuslimin.
Selainitu
digalakkan pula usaha memburuk-burukkan namabaik
para akti-vis
gerakanIslam,
membekukandan
membung-kam
suaranya. Pokoknya setiap'Islamini
terlihattegak di atas
landasaniman
kepadaAllah
dan Rasul-Nya, akan dihadang oleh berbagai gelombang pendangkalan besar-besaranterhadap dua
dasar tersebut,dan dilakukan
dalambentuk
yang ber-aneka
ragam. Semua aspekIslam hampir
tidak adayang luput
kena serbuandan
hantaman ke-ras.
Berbarengan denganitu,
bermunculan pula propaganda aliran-aliran sesat yang berusaha men-dudukkan
dirinya
sebagai pengganti Islam. Munculdengan
bermacam-macambentuk dan
gerakanyang sistematis.
Sekarang, musuh-musuh
" Islam itu
mampu menembus pusat-pusatpendidikan resmi.
Men-ciptakan sejumlah
besar orang-orangyang
setia melakukan programdan
sistem pendidikan. Dan menjadikanbuku-buku
pelajaran mereka sebagaibuku wajib. Akibatnya
segalabentuk
yang ber-kait dengan Islam tercoreng moreng
olehnya.Kaum Muslimin menjadi
kehilangan keindahankebudayaannya. Akhirnya, kebudayaan
Islam terhapus dari negerinya.Sebagai
akibat
logisdari
semuaitu,
terjadilah kekacauannilai.
Neracabaik
danburuk
menjadijungkir balik. Setiap Muslim
mempunyai tolokukur
sendiri-sendiri yang berbeda satu sama lain-nya.
Neraca.-Qur'andan
Sunnah hampir-hampirhilang dari
genggamankaum Muslimin.
Misal-nya,
tentangkejujuran. Dalam
ayat-ayat berikut Allah mengisyaratkan :e.!i,h,tb'."iLt46 |fJq Jr*\ 5t
t3 t(#tft # WLg. J.it e1 6I;,
.(yt' .qvb, uit:#
"Di
antara orang-orangMu'min itu
ada orang- orangyang
menepati apa yang telah mereka jan-iikan
kepadaAllnh;
makadi
antara mereka adayang gugur. Dan
di
antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu,dan
merekasedikit pun
tidak mengubahjanjinya."
(QS.al-Ahzab : 23)Dari ayat
tersebut dapat ditangkap satu isya-rat
bahwa orangjujur
dan benar adalah orang yang menepatijanjinya
kepadaAllah
sampaiia
terbu-nuh di jalan Allah, atau
menunggu-nunggu ter-bunuh di jalan Allah
dengantidak
pernah meng- ubahjanjinya.
Dalamayat lain Allah
berfirrnan :ry.,6jifil{;*y.i;"gSrtji$r6:
6:!'itb*,6.664,6Ys!76
dtota\aJtuirb;6f ys
"sesung{fihnya orang yang beriman hanyalah orang-orang
yang
beriman kepadaAllah
dan Ra-suhNya
kemudian.mereka tidak
ragu-ragu dan merekaberjihad
denganharta dan jiwa
mereka padajalan Allah,
mereka itulah. orang-orang yang benar." (QS.al-Hujurat:
15)Ayat di
atas jelas menunjukkan bahwa orangjujur dan
benarialah
orang yang imannya man-tap dan
melaksanakanjihad
secara konsekuen.Sedangkan
dalam ayat lain Allah
menyatakan :$va#,sH,ig,'36{6iig
4t$V#rbAi; by li^t # gi A3 ,\gioa't:/i$Jrii'aj!#t!*6b j36y66,)1Ati5(;t4;EAY'
b 4 6i;$S 64' i,-{ i ;,'aVW *6i',
-..1^
O d, -at-tJ
Et=5
,.s@6 +6Vi >t6i! 5 !,$r!
33ifi&'eii
Qi'8,t$i56li)tt)
\3l€jfri6jtng,
4( lvvs 6-+Jl P
"Bukanlah
menghadapkanwajahmu ke
arahtimur dan barat itu
suatu kebaktian, akan tetapi sesungguhnyt'kebaktianitu
ialah kebaktian orang yang beriman kepadaAllah, hari
kemudian, malai- kat-malaikat,kitab-kitab,
nabi-nabi dan memberi-kan harta yang dicintainya
kepada kerabatnya,arak-anak yatim,
orangorangmiskin
(memerlu-kan
pertolongan), musaftrdan
orangorang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba saha-ia, mendirikan shalat, dan
menunaikan zakat;dan
orang-orangyang
menepatijanjinya
apabilaia
berjanii, dan orangorong yang sabar dalam ke-sempitan, penderitaan dan dalam
peperangan.Mereka
itulah
orangarang yang benar, dan merekaitulah orang{rang
yang bertaqwa." (QS. ahBaqa-rah:
177)Dengan ayat tersebut, Allah
menggariskanbahwa orang yang benar dan jujur ialah
orang yang melaksanakan semua kandunganayat
terse-but
secarautuh, disertai
dehgankejujuran
lisan- nya.Ironisnya,
sebagianMuslim
sekarang, berang- gapan bahwa kebenaran dan kejujuran ialah ingat kepadaAllah
saja.Yang lain
beranggapan, keju-juran ialah
benar danjujur
dalam berbicara saja.Yang
lain lagi
beranggapanlain. Hampir
masing-masing Muslim mempunyai
pandangan sendiri-sendiri
terhadap kejujuran dan kebenaran.Akhir- nya,
neraca dasar mengenai masalahini
lepas dari genggaman kaum Muslimin.Contoh lain, tolok ukur
keimanan seseorangdalam Islam telah ditentukan seperti dalam
al- Qur'an dan al-Sunnahberikut
:l.
Sabda Rasulullah Saw :"Siapa yong melihat kemungkaran,
makaubahlah
dengan tangannya,kalau tidak
mampumaka ubahlah dengan lisannya, kalau tidak mampu
maka ubahtah
denganhatinya' Dan itu
adahh selemah-lemah iman." l)
Dalam hadits di
atasdapat diambil
satu pe-ngertian bahwa tolok ukur
keimanan seseorang berkaitanerat
dengan sikap menghadapi kemung- karan yang dilihatnya.2.
Rasulullah Saw bersabda :"Tidak
ada dari Nabi yans diutusAllah
dalamummat
sebelumku, kecualidari
ummatnya terda-pat
orang-orangyang
membelanyadan
sahabat- sahabat yang melaksanakan sunnahnya dan mene-ladani perintahnya. Kemudian
setelahitu
akandatang
orang-orangyang
mbngatakanapa
yahgtidak
merekalakukan dan
melnkukan apa yangtidak
diperintahknn. Siapa yang berjihad melawan mereka dengan tangannya, maka iaMu'min.
Sia-pa yang beriihad
melawan mereka dengan lisan-nya,
maknia Mu'min.
Siapa yang beriihad mela-wan mereka
denganhatinya, maka ia
Mu'min.Setelah
itu tidak
adalagi
iman walaupun sebesarbiii iagung." 2)
Dengan demikian,
jelas
bahwanilai iman
se-seorang
terletak dalam jihad
menghadapi para pembangkang perintah Allah.3.
FirmanAllah
:..,-'t
'& i6 gt l&Ht,*-1, t& A,Ul :
34A46Gs r13 !:5'"41 W $'ifi
4t'd)a;'bt> iilg$
"Sesungguhnya
orang{rang
yang berimanitu
adalah merekayang apabih
disebutAllah
geme- tarlahhati
mereka, dan apabila dibacakan kepada merekaayatoyat-Nya,
bertambahlahiman
mere-ka
(knlrenanya) dan kepada Rabbilah merekn ber- tawkkal."
(QS. al-Anfal :2)
Itulah tolok ukur
dannilai
iman menurut al-Qur'an
dan al-Sunnah. Sedangkan kaum Muslirnin.sekarang, sebagian
menganggapiman
adalahhanya
masalah keyakinanbelaka.
Sebagian lain menganggap semata-mata kebersihanjiwa.
Yanglain lagi
beranggapan sebagai ucapan lisan belaka.Akibatnya, sebagian ajaran Islam dibesar-besar-
kan, dan
bagianlainnya malah
disembunyikan.Yang fardhu terlupakan,
sedangyang
sunnah malah seolah-olah menjadifardhu.
Begitu seterLi.-nya.
Pelaksanaanibadah tidak
proporsional lagi.Misalnya, membangun Masjid dalam satu per- kampungan yang sudah
memiliki
50 Masjid adalah sunnah danbaik.
Siapa yang melakukannya akan mendapat pahala.Tetapi
kefardhuan menegakkanpersatuan Islam,
menegakkanhukum Allah
di setiap negeri Islam, menegakkan Daulah Islamiyahuntuk
dapat"melaksanakan seluruh syari'at Islam, harnpirtelah
dilupakan orang.Jika
orang menye-ru ke
arahitu,
hanyasedikit
saja yang memberi- kan tanggapanpositif.
Dan lebih sedikit lagi orangyang
mau menginfaqkan sebagian uangnya untuktujuan tersebut.
Sedangkanuiitrrk proyek
pem-bangunan Masjid yang bersifat sunnah
tadi,
orangdengan mudah saja
mengeluarkaninfaq
nya.Jika orang diseru untuk
memperindah dan menghiasMasjid Umar di
Palestina,dana
akan mudah mengalirdari
berbagaipihak.
Tetapijika
diseru mempertahankan dan melindunginya, para sponsor akan mengeluh kekurangan dana. Akhir-flya, Masjid dengan
segala perhiasannyajatuh
ke tangan Yahudi. Maka
lenyaplah angan-angankaum
Musliminuntuk
menghiasi Masjid tersebut.Kesatuan
kaum Muslimin,
mencintai, bersau-dara dan bekerja sama dalam kebaikan
adalahfardhu.
Mengangkat mereka sebagai teman dan pe-mimpin, dan tidak
mengangkat orang-orangkafir
sebagai pemimpin jugafardhu.
Tetapi,di
tengah- tengahkaum
Muslimin dewasaini
kefardhuanini hampir telah menjadi
sesuatu yang boleh dilaku-kan atau ditinggalkan. Jadinya,
sesam.a Muslim saling membenci karena masalahkhilafiyah
yangbersifat
sunnah. Mereka berpecah belah hanya dalam masalah yang elementer. Sebagian mereka memberikan loyalitasnya kepada orang-orangkafir dan menolak memberikan loyalitasnya
kepada orang-orangberiman.
Seolah-olah perbuatan kejiseperti itu telah menjadi
keharusan sehari-hari dalamhiduprljia.
Padahal Rasulullah SAW bersab-da:
"Tidak
akan masuk surga sehingga kamu ber- iman,dan'tidak
akan beriman sehingga kamu ber- kasih sayang sesama Mu'min." 3)
.'d!'4{3",1,,@t(tf #L:\'e.g,$t
3"ftiffi ,fi ,,LrLv\At_-i.yil
+tt+* $'tbt\
bYtigi'rf +
4,lr^ rcL;rl ll'
"Kabarkanlah kepada orang{rang
munafiq bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih. .(yaitu)
orang-orangyang
mengambil orang-orang kafir menjadi
teman-teman penolong, de- ngan meninggalkanorang{rang Mu'min.
Apakah merekn mencari kekuatandi
sisi orang<trangkafir itu? Maka
sesungguhnya kekuatansemwnya
ke- punyaanAllah."
(QS. al-Nisa:
138-
139)Di
sisilain kaum
Muslimin yang masih konsis-ten
dalam keislamannya, belum sepenuhnya ber- usahamelindungi
berbagai sisi kebudayaan (tsa-qafah) Islam yang
sudahtidak
diperdulikan oleh sebagian besar kaum muslimin dewasaini.
Sehing-ga terjadi di
kalangankaum Muslimin
seorang mendalamiilmu fiqh, tetapi
dalamwaktu
samadia
melupakanilmu-ilmu lainnya. Di pihak
lain, seorangMuslim
kelihatan begitutekun
mempela-jari hadits, tetapi dia
melupakanilmu
lainnya.Yang
lain
begitu antusias mendalami perkembang-an Islam'modern,
tetapi .ia melupakan ilmu-ilmupenting lainnya.
Selainitu
adapula
orang Islamyang
menenggelamkandiri
mbnggeluti masalah- masalahyang
menyangkut dengan persekongkol-an dan
rencanajahat
musuh-musuh Islam, tetapiia dengan mudah saja
mengabaikan ilmu-ilmu Islam lainnya.Suatu
hal
yangtidak
dapatkita
pungkiri,kita sangat memerlukan munculnya para
spesialisMuslim dalam
berbagaidisplin ilmu, tetapi
se-tiap
Muslimtetap dituntut,
dalam kadar tertentu,mengetahui dasar-dasar
umum
kebudayaan (tsa- qafah) Islam dan cabang-cabangnya.Apabila untuk
mencapai"kondisi seperti itu tidak mudah untuk
setiapMuslim,
maka palingtidak,
setiap orang yang bertanggungjawab dalammemajukan Islam,
seyogyanyamemiliki
penge- tahuan kelslaman secukupnya.Tinjauan di
atas merupakan analisis sepintas tentangkondisi intelektual kaum
muslimin dewa- saini. Buku ini ditulis
dalam upaya memberikanterapi
terhadappenyakit ummat.
Karenaitu
pe-nulis
tuangkan pandangan penulis dalam kebuda-yaan Islam dan akhlak
asasi yang harus menjadikarakter setiap Muslim. Buku ini
terbagi dalamdua bagian. Pertama, Intelekttnlitas
Jundullah(Jundullah Tsaqafatan) dan Akhlaq
Jundullah (Jundullah Akhlaqan).Sebelum
dua
masalah tersebut dibahas secararinci, baiklah di sini
dicantumkan beberapa ilmuIslam
yang'harusdimiliki
o.leh setiap Muslim de- wasaini.
l. Ilmu
Ushul al-Tsalatsah(Ailah,
al-Rasul dan al- Islam)2. Al-Qur'an 3. Al-Sunnah 4.
Ilmu
Ushul Fiqh 5.Ilmu
al-Aqa'id 6.Ilmu
al-Fiqh7 Ilmu
al-Akhlaq8.
Sirah
Rasulullah SAW danTarikh
Ummat Is- lam9. Bahasa Arab
10.
Sistem Musuh dalam
Menghancurkan Islam (Deislamisasi)I
l.
Studi Islam Modern 12. Fiqh al-Da'wahJika Muslim
sekarang mengetahui dasardasarilmu
tersebut,di
harapkandia
dapat. mengetahuijalan keluar
dalam melepas kemelut yang mence- kamini.
Seterusnya dapat berjalan dengan bashirah (pandangan matahati
yang cemerlang) dalam pro-ses penyelamatan ummat.
Untuk itu,
marilahikuti
uraian berikut dengantuntas.
Penulis sangat berterima kasih atas segalakritik
dan pandanganbaik
dalam rangka penyem- purnaan urafhn ini.*)
Maksudnya orang-orang mu'min tidak boleh menetapkan zuatu hukum sebelum ada ketetapan dari Allah dan Razul-Nya.** )
Kata*ata Muhammad bin Sirin al-Anshari. Wafat 110 H Muslim meriwayatkan dalam Muqaddimah Shahih Muslim.1. ILMU
USHULAL_TSALATSAH (IMAN)
Ketika llmu
Ushul al-Tsalatsah(iman) ini
di-jadikan ilmu
pertama yang harus diketahui setiap manusia,banyak orang
merasaaneh.
Sebabnyatidak
lain, mereka telah melupakanKitab
dan Sun-nah.
Dengan memperhatikanKitab
dan Sunnah orang akantahu,
bahwa pertamakali
yang harusdiketahui oleh
setiap orang ialahilmu
iman. Ilmuyang
membahastiga
dasarpokok (Ushul
al-Tsa-latsah); Allah,
al-Rasuldan al-Islam.
RasulullahSAW dalam mendidik
sahabat-sahabatnya perta-ma kali
memperkenalkan ketiga dasarpokok
ter-sebut,
sebagaimanadinyatakan Ibnu Umar
danJandab. Ibnu
umar,menurut riwayat
Thabrani dalam al-Ausath dengan sarnd shahih mengatakan :"Menurut pengalamanku,^salah seorang dari ka-
mi
beriman sebelum (mempelajari) al-Qur'an. Ke- mudianturun
satu Surat kepada Nabi MuhammadSAW kami
mempelajari tentang halal dan haram serta yang sepatutnyakami
bersiknp terhadapnyadari Surat
tersebut. Kemudian akulihat
beberapa orang, salah satunya mempelajari al-Qur an sejak Surat al-Fatihah sampaiakhir
Surat, tetapi ia tidaktahu
apayang
diperintahkandan yang
dilarang, serta yang sepatutnya bersikap terhadapnya".AlQur'an
menjelaskan,orang yang
hatinya mengidappenyakit kufur dan nifaq tidak
akandapat
menangkap esensihidayah (petunjuk)
al-Qur'an. Ini
menunjukkan,'keberhasilan iman me-rupakan titik awal untuk dapat
menangkap isial-Qur'an. Ayat-ayat
berkenaan dengan masalahini
banyak sekali, antara lain :'r!"95'e:f 6269;'l,gd5t-fit51
4tL,d6>/i&q{t$!*'!g
"Katakanlah
:
"Al-Qur'anitu
adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga
mereka ada sumbatan, sedang al-Qur'anitu
suatu kegelap- an bagi mereka." (QS. Fushshilat : 44)e'iy; t;635 d (z(/.
r#'6 &tl+u :
(( t,I yt'4',;6,i'ir6) & $3 Gi
4 ou..ir'$tb
"Sesungguhnya
Kami
telah meletakkan tutup-an di
atashati
mereka. (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan(kami
letakkan pula) sumbat- andi
telinga mereka; dan kendatipun kamu menye-ru
merekn kepadapetuniuk,
niscaya mereka tidakakan
mendapatpetuniuk
selama-lamanya." (QS.al-Kahfi
:
57)@:.#igftlU#g3-$6v
s;l-:Jifu ittLiKrirwn&;t
'yL6ifjT9;ytkl.ir#:j6l
qt\ t/
tr o zL;;sr > (il,H$ &E;'{j'g
"Dan adapun orang-orang yatxg
di
dalam hati-' nya
adapenyakit,
maka dengan suratitu
bertam-bah kekafiran
merekn,di
sumping kekafirannyo,
(yang telah ada) dan merekamati
dalam keadaan kafir.Dan tidaklah
mereka(orangorang
munafiq) memperhatikan_"bahwa merekadiuii seknli
ataudw kali setiap tahun, kemudian
n"ereka tidak(1uga) bertaubat dan tidak (pulil
mengambilpelaiaran"
(QS.al-Taubah:
125 - 126)Hakikat ilmu iman ialah
mengenalAllah,
al-Rasul dan allslam
sebaik-baiknya,serta
ridha terhadapnya. Rasulullah SAW bersabda :"Orang yang
merasakanni'matnya iman
ia-lah
orangyang ridha
bahwaAllah
adalah Rabb, Islam sebagai Din, dan Muhammad sebagai Rasulul-lah."
4)I
Mengetahui secara
jelas ketiga
dasar pokok tersebut sangat esensial, terutama dalam era penuh syubhat (salah paham) sekarangini.
Dan tiga dasarpokok ini harus
diketahui " denganmantap
danbaik,
selain harus menyeluruh, mencakup semua sisi yang harus diketahui.Seorang Muslim harus dapat
menegakkanhujjah
dengan jelasketika
menghadapi pertarung-an abadi dengan
musuh-musuhnya,selain
me-nelanjangi hujjah musuh. Ini dapat
dilakukanapabila Muslim
tersebut memahamibetul
ketiga dasar pokok tersebut.Sayang,
studi
Islamklasik
belum mampu me- nyuguhkan pembahasan menyeluruh dan terpadu dalam masalahini.
Sedangkanstudi
Islam modern pada umumnyabaru
mampu menyugtrhkan Islam secaraparsial, hanya
mempelajari bagian-bagiantertentu
dari"lslam.Untuk
memenuhi kekosonganinilah seri al-Ushul
al-Tsalatsahditulis.
Mudah-mudahan dapat memenuhi keperluan
tersebut.Walaupun.
dalam
pembahasannyatidak
akan lu-put dari
berbagai kekurangan, namunini
tnerupa-kan
upayabaru
dalam menyuguhkan Islam secarakonferhensif yang penulis dapat lakukan.
IlmuUshul al-Tsalatsah ini mencakup
pembahasantentang
Allah
Jalla Jalaluh, al-Rasttl dan al-Islam.Untuk lebih jelasnya baiklah di sini
disebutkanpokok-pokok
pembahasandalam tiga buku
ter- sebut.Buku pertama,
Allah
Jalla Jalaluhu, membahas keberadaanAllah dan
cara-cara mengenal-Nya.Antara lain
denganrnelalui
studi al-Kaun (univer- sum). Kemudian dijelaskan sifat-sifat dan fenome-na kauniyah.
Setiap fenomena kauniy'ah menun-jukkan
keesaanAllah. Di
bahaspula
mengenai masalah-masalahtauhid, alam dan
kausalitas.Baru kemudian dijelaskan tentang fenomena alam yang menunjukkan sifat-sifat dan asma Allah SWT.
Terakhir dibahas konsep ketuhanan
menurut Islam, agama-agamalain
dan beberapa pemikiran sesat yang sekarang sedang populer. Tentunya da-larn
pembahasannya digunakanstudi
komparatif.Buku
kedua, membicarakan Rasulullah SAW.Pembahasan
pertama berkisar tentang
manusiadan kedudukannya di alam ini, serta
metode memahamidan
mengenal Rasul-rasul. Setelahitu baru
dibahas secararinci
masalah-masalah yang menyangkut risalah Rasulullah SAW. Pembahasan- nya mencakup.Jima bab .Sifat-sifat Rasulullah SAW.
MuJizat Rasulullah.
Nubuwwat Rasulullah.
Warisan Rasulullah.
B
isyarat
(r'amalan-ramalan) Rasulullah.Semua masalah tersebut dijelaskan secara rin-
ci.
Sehingga orang dapat menentukan dengan pasti bahwa Muhammad adalah Rasulullah.Seri Ushul
al-Tsalatsahketiga
membahas tentang Islam. Pembahasan didahului denganma
-na hakiki Islam. Buku ini
mengandung empatbab.
Bab pertama berisi pembahasan analisis ten-Bab pertama Bab kedua Bab ketiga Bab keempat Bab kelima
tang Rukun Islam. Bab kedua,
membahas dua manhaj (sistem)hidup,
sosial danmoral.
Sedang-kan
dalambab ketiga
dibahas manhajhidup
se-'cara
umum.
Pada babteralthir,
dibahas beberapa penopang tegaknya Islam.Secara umum, penyuguhan secara komprehensif seperti
ini
dimaksudkan agar seluruh bagian-bagianIslam terkait
denganinduknya,
menciptakan pe- mahaman Islam secara komprehensif membenarkan Rasulnya,dan
memperkuatiman
kepada Allahyang telah
menurunkan Islam. Upaya sepertiini
sepenuhnya mencontoh pola sahabat dalam upayamemahami Islam.
Hanya sajatentunya
terda-pat
perluasan pembahasandi
sanasini.
Pengem-bangan