BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tipe Penelitian
Metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Moleong, 2007). Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami (Creswell, 2002).
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif merupakan penelitian yang berusaha menggambarkan gejala sosial. Dengan kata lain penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat penelitian. Penelitian deskriptif merupakan sebuah metode yang efektif untuk tujuan mendeskripsikan
atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat ilmiah maupun fenomena hasil
3.2. Unit Analisis
Tabel. 3.2.1 Berikut ini adalah tabel unit analisis.
Unit Perspektif Teoritis - Pengetahuan seks
-Perilaku seksual
- Pengetahuan seksual pranikah remaja terdiri dari pemahaman tentang seksualitas yang dilakukan
sebelum menikah yang terdiri dari pengetahuan
tentang fungsi hubungan seksual, dampak seksual pranikah, dan faktor yang mendorong seksual pranikah (Sarwono, 2006). Perilaku seksual adalah perilaku yang muncul karena adanya dorongan seksual seperti :
Berfantasi, pegangan tangan, cium kering, cium basah, meraba,
berpelukan, mastrubasi, oral seks, petting,
3.3. Partisipan Penelitian
Pengambilan sampel pada penelitian kualitatif harus disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitian (Poerwandari, 2009). Masalah dan tujuan penelitian ini adalah menggambarkan pengetahuan seks dan perilaku seksual pada remaja Pekerja Seks Komersial.
Cara penentuan atau pengambilan partisipan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tehnik purposive sampling yaitu teknik pengambilan partisipan sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011). Dalam penelitian ini istilah yang digunakan untuk menunjuk pada sumber data adalah riset partisipan. Riset partisipan dalam penelitian ini adalah 5 orang remaja berumur 12-21 tahun yang bekerja sebagai PSK di Kota Palangkaraya.
Lokasi penelitian yang akan dilakukan bertempat di Kota Palangkaraya. Peneliti memilih di Kota Palangkaraya karena di kota itulah peneliti melakukan wawancara dengan
salah satu guru di salah satu sekolah yang mengatakan bahwa di Kota Palangkaraya terdapat remaja yang bekerja
minggu di Kota Palangkaraya, pada tanggal 15-29 Juni 2015.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Lofland (dalam Moleong, 2010), sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen, video, rekaman, dan gambar. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan observasi.
Pada awal penelitian, peneliti akan melakukan observasi terhadap tempat, waktu serta partisipan dan menentukan partisipan penelitiannya, kemudian peneliti akan melakukan wawancara terhadap partisipan penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun sebelumnya dengan menggunakan jenis wawancara semi terstruktur yang termasuk dalam kategori in-depth interview,
dan setelah itu peneliti akan mencatat atau melakukan pendokumentasian terkait dengan semua hasil yang
diperoleh dari observasi dan wawancara.
Wawancara mendalam (in-depth interview) adalah
[image:4.516.85.447.191.552.2]menyangkut masalah yang diajukan dalam penelitian. Wawancara mendalam dilakukan kepada responden yang dianggap menguasai masalah penelitian. Tujuan dari wawancara mendalam adalah untuk menemukan permasalahan secara terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapatnya (Sugiyono, 2010).
Alasan peneliti menggunakan teknik wawancara mendalam adalah agar peneliti dapat menggali perasaan, pikiran dan pengalaman riset partisipan tentang pengetahuan seks dan perilaku seksual pada remaja PSK. 3.5 Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik analisis data menurut Miles dan Hubermen dalam Sugiyono (2010) yang dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas.
Tahap pertama yang dilakukan peneliti adalah membuat transkrip wawancara dengan cara mendengar
berulang-ulang hasil rekaman wawancara dan kemudian menyusun hasil wawancara. Hasil wawancara yang telah
lima (5, 10, 15, 20, 25,dst…) untuk menunjukkan baris pada
hasil wawancara sehingga memudahkan untuk pencarian data. Sementara untuk kode partisipan, peneliti menggunakan angka latin juga (1, 2, 3, 4, 5). Kemudian peneliti mengidentifikasi dan menganalisis semua data yang diperoleh ke dalam beberapa aspek atau tema disertai dengan pernyataan partisipan terhadap tema-tema tersebut. Dari data tersebut peneliti membuat interpretasi untuk mengungkap arti yang terdalam.
3.6 Uji Keabsahan
Keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan member-checkin. Peneliti melakukan konfirmasi