19
BAB IV
HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS
Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian sistem serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah mengetahui kemampuan sistem yang telah dibahas pada Bab III dan mengetahui tingkat keberhasilan setiap spesifikasi yang telah diajukan.
4.1. Pengujian Jarak Deteksi Maksimal Reader RFID
Pada datasheet, reader RFID Pegasus PF-5210 memiliki jarak deteksi 3-15 meter dan directivity tipe omni-directional. Tag RFID Pegasus PFH-300 akan digunakan sebagai kartu pengenal pegawai, sehingga pada pengujian tag diletakkan di dada (sekitar 1,2 meter dari tanah). Pengujian dilakukan dengan menjauhkan tag dari reader, kemudian jarak maksimalnya diukur.
Gambar 4.1. Ilustrasi pengujian jarak deteksi tag RFID
Tabel 4.1. Pengujian jarak deteksi maksimal tag RFID Reader RFID Jarak deteksi maksimal
A 20,1 m
20
Dalam pengujian ini ditemukan bahwa reader A memiliki jarak deteksi lebih jauh dari spesifikasi yang tercantum pada datasheet. Sedangkan reader B memiliki jarak deteksi yang sangat pendek dan tidak sesuai dengan datasheet. Kemungkinan reader B mengalami kerusakan sehingga jarak deteksinya sangat pendek.
4.2. Pengujian Deteksi dan Identifikasi Tag RFID
Tag RFID Pegasus PFH-300 terdeteksi saat memasuki area deteksi reader RFID Pegasus PF-5210. Masing-masing tag memiliki kode unik yang dikirimkan reader ke komputer saat tag terdeteksi. Pengujian ini dilakukan dengan mengaktifkan tag dalam jarak deteksi reader RFID dan pengujian dilakukan sebanyak 25 kali untuk tiap tag.
Gambar 4.2. Tampilan tag yang terdeteksi pada aplikasi pencatat data.
Tabel 4.2. Kode tag RFID Pegasus PFH-300
21
Tabel 4.3. Pengujian deteksi tag RFID Nomor Tag Jumlah Percobaan
(kali)
Dalam pengujian ini seluruh tag dapat terdeteksi dan teridentifikasi dengan baik. Selanjutnya kode tag disimpan pada database, karena hanya tag yang tersimpan dalam database yang memiliki akses untuk membuka pengunci ruangan.
4.3. Pengujian Deteksi Pada Ruangan
Pengujian dilakukan dengan 1 tag pada titik-titik simulasi dan 2 reader secara bergantian. Tag diletakkan pada titik A-H untuk menyimulasikan ruangan 3 meter × 3 meter × 3 meter (sesuai dengan spesifikasi) seperti gambar berikut:
22
Tabel 4.4. Pengujian ruangan dengan reader A.
Titik Jumlah Percobaan
(kali)
Tabel 4.5. Pengujian ruangan dengan reader B.
Titik Jumlah Percobaan
23
4.4. Pengujian Pengunci Ruangan
Setiap tag RFID memiliki password yang sudah disimpan dalam database. Pengunci ruangan berupa solenoid door lock yang terbuka saat tag terdeteksi dan password yang dimasukkan melalui keypad sesuai dengan database.
24
Tabel 4.6. Pengujian pengunci ruangan dengan modul pengunci A. Nomor Tag Jumlah Percobaan
(kali)
Tabel 4.7. Pengujian pengunci ruangan dengan modul pengunci B. Nomor Tag Jumlah Percobaan
(kali)
Dari Tabel 4.6. dan Tabel 4.7. dapat dilihat bahwa kedua modul pengunci pintu yang dirancang dapat berfungsi dengan baik dengan berhasil membuka solenoid door lock dengan tingkat keberhasilan 100%.
4.5. Pengujian Deteksi Tag RFID Keluar Ruangan
25
Tabel 4.8 Pengujian deteksi tag keluar ruangan. Nomor Tag Jumlah Percobaan
(kali)
4.6. Pengujian Deteksi Tag RFID Dalam Ruangan
Pengujian ini dilakukan untuk memastikan tidak ada kesalahan deteksi ruangan. Yang dimaksud kesalahan deteksi adalah tag masih berada dalam ruangan tapi dianggap telah keluar ruangan karena tidak terdeteksi ulang selama 30 detik. Dalam pengujian ini 5 tag RFID diaktifkan secara bersamaan pada kedua reader dengan waktu uji yang bervariasi dan jarak 50 cm. Pengujian dilakukan 10 kali untuk tiap waktu deteksi.
26
Tabel 4.10. Pengujian deteksi tag dengan reader B. Waktu deteksi