• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. Perancangan Alat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "2. Perancangan Alat "

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan Prototip Inkubator Perawatan Anak Babi Baru Lahir/ Prematur Otomatis Berbasis Arduino untuk Membantu Permasalahan Peternak Babi di Toraja Winner Nuelson Patodingan, Budihardja Murtianta, Deddy Susilo

1. Pendahuluan

Inkubator merupakan sebuah perangkat tertutup yang dapat mengoptimalkan suhu dan kelembaban yang digunakan untuk mengerami dan menetaskan telur, atau untuk memanaskan bayi yang lahir sebelum waktunya [1]. Inkubator bayi merupakan salah satu alat medis yang berfungsi untuk menjaga suhu sebuah ruangan supaya suhu tetap konstan/stabil [2].

Berdasarkan data dari pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, kondisi topografi Kabupaten Tana Toraja merupakan dataran tinggi yang dikelilingi oleh pegunungan dengan keadaan lerengnya curam yakni rata-rata kemiringannya diatas 25 %. Kabupaten Tana Toraja terdiri dari pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah dan sungai dengan ketinggian yang berkisar antara < 300 m – > 2.500 m di atas permukaan laut. Kabupaten Tana Toraja termasuk daerah yang beriklim tropis basah, temperatur suhu berkisar antara 15°C - 28°C dengan kelembaban udara antara 82% - 86%, curah hujan rata-rata 1500 mm/tahun sampai lebih dari 3500 mm/tahun [3]. Dapat dilihat pada Tabel 1 suhu optimal bagi ternak babi berbeda menurut umur atau bobot badannya, anak babi yang baru lahir memerlukan suhu yang relatif tinggi, sedang babi dewasa memerlukan suhu yang relatif rendah. Suhu lingkungan mikro harus dimodifikasi agar sesuai dengan tuntutan hidup ternak babi yang dipelihara dalam kendang [4]. Anak babi baru lahir membutuhkan tempat atau lingkungan yang memiliki rentang suhu berkisar antara 25°C - 35°C, dengan kelembaban udara kisaran 60 % - 70% agar anak babi dapat tumbuh secara optimal [5].

Diketahui bahwa suhu dan kelembaban yang ada di Toraja cenderung lebih rendah dari yang dibutuhkan anak babi yang baru lahir untuk bertahan hidup serta ada beberapa faktor lainnya mempengaruhi. Anak babi yang baru lahir tak mungkin tahan hidup tanpa memperoleh air susu yang cukup dan temperatur lingkungan yang memadai dan tidak memiliki kekebalan atau pertahanan tubuh terhadap infeksi penyakit [6]. Anak babi umur 3–10 hari mengalami masa kritis. Mereka sangat sensitif dan tidak berdaya menghadapi lingkungan yang berat, kemungkinan–kemungkinan yang biasa dihadapi yaitu : anak babi mudah kedinginan, anak babi banyak mati tertindih dan anak babi mati lemas [7]. Adapun berat anak babi baru lahir lokal berkisar 0,74 – 1,2 kg dengan jumlah anak babi per kelahiran atau Litter Size adalah 8 ekor [8],[9].

Melihat kecenderungan di atas, maka tujuan dari pembuatan inkubator ini adalah untuk memberikan tempat aman dan menjaga tingkat kehangatan dari anak babi yang baru lahir mengingat belum terbiasa beradaptasi dengan suhu diluar kandungan induk sehingga memiliki kekebalan tubuh terhadap infeksi dan penyakit.

Tabel 1. Suhu dan kelembaban untuk babi Status Babi Bobot badan

(kg)

Suhu Optimal (℃)

Kelembaban (%)

Baru Lahir/ Prematur 1 - 2 35 70

Menyusu 2 - 5 25 – 34 70

Lepas Sapih/ Fase Bertumbuh 5 – 40 18 – 24 70

Fase Bertumbuh – Pengakhiran 40 – 90 12 – 22 70

Babi Bunting 130 - 250 14 – 20 70

Induk Menyusukan Anak 130 - 250 5 - 18 70

(2)

Perancangan Prototip Inkubator Perawatan Anak Babi Baru Lahir/ Prematur Otomatis Berbasis Arduino untuk Membantu Permasalahan Peternak Babi di Toraja Winner Nuelson Patodingan, Budihardja Murtianta, Deddy Susilo

2. Perancangan Alat

Gambar 1. Diagram blok sistem inkubator anak babi

Dalam penelitian ini, alat yang dibuat terdiri atas 2 bagian yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), pada Gambar 1 merupakan diagram blok dari sistem inkubator anak babi. Komponen yang digunakan dalam pembuatan alat ini antara lain :

• Arduino uno

Modul ini sebagai mikrokontroler untuk mengontrol sensor , relay, dan komponen lainnya yang digunakan dalam pembuatan alat ini.

• Catu daya

Catu daya sebagai sumber tegangan listrik untuk mengaktifkan peralatan listrik pada alat ini.

• Modul XL-4015

Komponen ini digunakan untuk menurunkan tegangan dari 12V menjadi 5V sebagai sumber tegangan untuk menyalakan Arduino Uno.

• Relay 4-Channel

Relay digunakan untuk mengontrol aktif dan tidak aktifnya heater, kipas heater, blower mini, kipas 1 dan kipas 2.

• DHT22

DHT22 digunakan untuk membaca dan mendeteksi suhu dan kelembaban udara didalam kotak penghangat inkubator. Hasil dari pembacaan sensor ini menjadi tolak ukur untuk mengontrol aktif dan tidaknya heater, kipas heater, blower mini, kipas 1 dan kipas 2, kemudian hasil pembacaannya ditampilkan pada LCD I2C 16x2..

• LCD I2C 16x2

(3)

Perancangan Prototip Inkubator Perawatan Anak Babi Baru Lahir/ Prematur Otomatis Berbasis Arduino untuk Membantu Permasalahan Peternak Babi di Toraja Winner Nuelson Patodingan, Budihardja Murtianta, Deddy Susilo

LCD digunakan untuk menampilkan data hasil pembacaan sensor pada alat ini.

• Push Button

Push button berfungsi untuk mengontrol alat ini secara manual apabila suhu dan kelembaban dalam inkubator sulit untuk dicapai.

• Kipas DC

Pada alat ini terdapat 3 kipas DC. Kipas 1 digunakan untuk mengeluarkan udara panas, kipas 2 digunakan untuk memasukan udara segar dan kipas heater digunakan untuk meniup heater untuk menyalurkan udara panas.

• Blower Mini

Blower mini digunakan untuk membantu menyalurkan udara panas dari kotak penghasil panas masuk kedalam kotak penghangat inkubator

• PTC Air Heater

PTC air heater digunakan untuk sumber panas yang akan disalurkan ke dalam kotak penghangat inkubator.

(4)

Perancangan Prototip Inkubator Perawatan Anak Babi Baru Lahir/ Prematur Otomatis Berbasis Arduino untuk Membantu Permasalahan Peternak Babi di Toraja Winner Nuelson Patodingan, Budihardja Murtianta, Deddy Susilo

Gambar 2. Tampilan inkubator perawatan anak babi

Inkubator terdiri atas 2 bagian yaitu tutup kotak dan kotak penghangat seperti yang dilihat pada Gambar 2. Pada bagian dalam tutup kotak terdapat kipas 2, bohlam yang digantung sekitar 20 cm dari atas tutup untuk memberikan penerangan dan sumber panas, kotak kontroler, lubang ventilasi dan kaca untuk melihat kondisi perkembangan anak babi. Lalu pada kotak penghangat terbuat dari material kayu pinus dengan ukuran 63cm x 50cm x 40cm (p x l x t) yang dapat menampung 7 – 8 ekor anak babi. Pada bagian depan terdapat pintu untuk anak babi masuk dan keluar menyusu, bagian kanan terdapat kipas 1. Pada bagian belakang dipasang sensor DHT22 dan 2 lubang pipa PVC untuk memasukan udara panas yang berasal dari kotak penghasil panas. Adapun peletakan sensor, kipas, pintu, dan ventilasi disesuaikan agar alat berfungsi dengan optimal.

Gambar 3. Tampilan kotak penghasil udara panas

Kotak penghasil udara panas berbentuk balok dengan dimensi 45cm x 15cm x 17cm (p x l x t) dengan bahan baku kayu pinus dengan ketebalan 1 cm yang pada bagian dalammya dilapisi Aluminium foil. Pada Gambar 3 dapat dilihat isi dalam kotak penghasil panas ini ada 3 yang terbagi dalam 3 sekat, pada sekat pertama digunakan untuk menarik udara dari luar dan dari dalam inkubator kemudian kipas heater akan meniupkan angin ke sekat 2 yang didalammnya terdapat heater dan pada sekat 3 terdapat blower mini untuk membantu menyalurkan udara panas melalui pipa PVC masuk kedalam inkubator.

Gambar 4. Tampilan kotak kontroler dan datastream LCD 16x2

Pada Gambar 4, penulis membuat kotak kontroler. Memiliki dimensi 20cm x 20cm x 13cm (p x l x t) yang terbuat dari material triplex dengan ketebalan 0,5cm. Berikut isi dari

(5)

Perancangan Prototip Inkubator Perawatan Anak Babi Baru Lahir/ Prematur Otomatis Berbasis Arduino untuk Membantu Permasalahan Peternak Babi di Toraja Winner Nuelson Patodingan, Budihardja Murtianta, Deddy Susilo

kotak kontroler yaitu Arduino Uno, modul stepdown XL-4015, modul relay 4-channel, catu daya 12V, LCD I2C 16x2, push button, button swich, jack DC female, jack 3,5mm female, kabel jumper, dan breadboard.

Pada alat ini penulis menggunakan perangkat lunak (software) Arduino IDE untuk membuat program dan memasukkan program ke Arduino Uno. Berikut merupakan skematik serta pin dari komponen-komponan yang digunakan seperti yang ditunjukan pada Gambar 5, Tabel 2, dan Tabel 3.

. Gambar 5. Skema rangkaian kontroler

Tabel 2. Tabel pin arduino uno

Jenis Pin Pin Arduino Uno Keterangan terhubung dengan

Power

5V 5V(LCD, DHT22, Relay 4-Channel, LED)

Gnd Gnd (Arduino Uno, LCD, DHT22, Relay 4-

Channel, push button, XL-4015)

Vin 5V ( XL 4015),Vin (Arduino Uno)

GPIO

2 Data DHT22

3 IN4 (relay 4-channel)

4 IN3 (relay 4-channel)

5 IN2(relay 4-channel)

6 IN1 (relay 4-channel)

7 LED HUB (Kipas Heater dan Blower Mini

8 LED Heater

9 LED Kipas 2

10 LED Kipas 1

A0 Push Button

(6)

Perancangan Prototip Inkubator Perawatan Anak Babi Baru Lahir/ Prematur Otomatis Berbasis Arduino untuk Membantu Permasalahan Peternak Babi di Toraja Winner Nuelson Patodingan, Budihardja Murtianta, Deddy Susilo

A1 Push Button

A2 Push Button

A3 Button Switch

SCL SCL LCD

SDA SDA LCD

Tabel 3. Tabel pin catu daya

Jenis Pin Power Supply Keterangan terhubung dengan

Power

12V In+(XL 4015), Kipas 1, Kipas 2, HUB (Kipas Heater dan Blower Mini)

Gnd Gnd (Arduino Uno, LCD,DHT22, Relay 4- Channel, pushbutton, Kipas 1, Kipas 2, HUB (Kipas Heater dan Blower Mini), LED, MistMaker, Kipas, XL 4015)

220 Power Supply, Heater

0 Power Supply, Heater

Alat ini menjalankan fungsinya untuk mengontrol dan monitoring suhu dan kelembaban udara di dalam inkubator dalam 2 mode. Pada Gambar 6 merupakan pengontrolan mode manual dengan menggunakan push button yang terpasang pada kotak kontroler. Lalu mode otomatis, menampilkan hasil pembacaan suhu dan kelembaban melalui LCD, kemudian menggunakan relay untuk mengontrol kipas 1, kipas 2, kipas heater, blower mini dan heater sebagaimana yang ditunjukan pada Gambar 7.

Gambar 6. Flowchart sistem manual

(7)

Perancangan Prototip Inkubator Perawatan Anak Babi Baru Lahir/ Prematur Otomatis Berbasis Arduino untuk Membantu Permasalahan Peternak Babi di Toraja Winner Nuelson Patodingan, Budihardja Murtianta, Deddy Susilo

Gambar 7. Flowchart sistem otomatis

Sensor DHT 22 digunakan untuk mendeteksi suhu dan kelembaban dalam inkubator kemudian nilainya dibandingkan dengan nilai titik pengukuran yang diatur untuk menyalakan dan mematikan kipas 1, kipas 2, kipas heater, blower mini dan PTC air heater.

Untuk pengaturannya seperti berikut; Ketika suhu >= 35°C di dalam inkubator maka kipas heater, blower mini, dan heater akan dinonaktifkan dan diaktifkan ketika di dalam inkubator suhu < 27°C. Ketika suhu > 35°C dan kelembaban udara > 70% di dalam inkubator maka kipas 1 akan diaktifkan untuk mengeluarkan udara panas dari dalam inkubator. Ketika suhu > 35°C dan kelembaban udara > 65% di dalam inkubator maka kipas 2 akan diaktifkan untuk mamasukkan udara segar ke dalam inkubator.

(8)

Perancangan Prototip Inkubator Perawatan Anak Babi Baru Lahir/ Prematur Otomatis Berbasis Arduino untuk Membantu Permasalahan Peternak Babi di Toraja Winner Nuelson Patodingan, Budihardja Murtianta, Deddy Susilo

LCD I2C 16x2 dipasang pada kotak kontroler yang digunakan untuk menampilkan hasil pembacaan suhu dan kelembaban juga menampilkan aktif dan non-aktifnya kipas DC 1, kipas DC 2, kipas heater, blower mini dan PTC air heater.

Penggunaan push button pada kotak kontroler ini berfungsi sebagai kontrol manual kipas 1, kipas 2, kipas heater, blower mini dan heater. Untuk tombol mode otomatis/ manual menggunakan button switch dengan menekan satu kali untuk pindah mode otomatis ke mode manual, dan tekan dua kali untuk pindah mode manual ke mode otomatis. Lalu untuk tombol kipas 1, kipas 2, kipas heater, blower mini dan heater menggunakan push button dimana ketiganya akan aktif ketika ditekan sekali dan ditekan selama 3 detik untuk menon-aktifkannya.

3. Hasil Pengujian

Dalam pengujian alat ini, penulis lakukan di Mengkendek, Kab. Tana Toraja, dimana daerah ini merupakan daerah pegunungan yang memiliki suhu udara rendah dan kelembaban yang cukup tinggi. Pengujian dilakukan sebanyak 47 kali dalam kurung waktu 10 hari di mulai dari tanggal 5 Agustus 2022 - 14 Agustus 2022. Penulis menggunakan 14 ekor anak babi baru lahir dimana 7 ekor anak babi dimasukkan ke dalam inkubator dan 7 ekor anak babi ditempatkan bersama induknya tanpa menggunakan inkubator. Hal ini menjadi parameter keberhasilan dari alat yang dirancang sehingga dapat digunakan kedepannya.

Berikut adalah tampilan dari LCD I2C 16x2 yang menampilkan data pembacaan sensor dan indikator aktif dan non-aktifnya kipas 1, kipas 2, kipas heater, blower mini dan heater.

Gambar 8. Tampilan LCD

Pada Gambar 8, pada tampilan LCD terdapat keterangan berupa huruf dan kata yang penulis sudah tentukan untuk menunjukan hasil pembacaan sensor. “SUHU” untuk data suhu dalam inkubator, “KEL” untuk data kelembaban udara dalam inkubator, “FI” untuk kipas 1, “FO” untuk kipas 2 dan “FH/HT” untuk kipas heater, blower mini dan heater.

Percobaan terhadap 14 ekor anak babi ini dilakukan dengan mendapatkan perlakuan yang sama namun, untuk 7 ekor anak babi baru lahir tanpa menggunakan inkubator telah disiapkan ruang di dalam kandang induk. Ini dilakukan mengingat ini merupakan salah satu cara untuk membuat babi tetap hangat yang telah lama dilakukan.

Pada Tabel 4 dan Tabel 5, merupakan perbandingan data suhu dan kelembaban udara yang di baca sensor DHT22 dengan simbol “D” dan alat ukur termometer dengan simbol

“TM”. Percobaan dilakukan 5 kali sehari dengan jam yang sudah ditentukan yaitu pada pukul 07.00, 11.00, 15.00, 19.00, dan 23.00 untuk mencatat suhu dan kelembaban udara.

Untuk garis strip (-) pada Tabel 4 dan Tabel 5 menandakan tidak adanya data dikarenakan

(9)

Perancangan Prototip Inkubator Perawatan Anak Babi Baru Lahir/ Prematur Otomatis Berbasis Arduino untuk Membantu Permasalahan Peternak Babi di Toraja Winner Nuelson Patodingan, Budihardja Murtianta, Deddy Susilo

pada jam tersebut anak babi belum lahir sedangkan untuk Tabel 7 garis strip (-) berarti anak babi mati.

Berdasarkan rumus persamaan (1) dan (2) diperoleh rataan per 4 jam dan rataan akhir yang dapat dilihat pada Tabel 4 dan Tabel 5 :

𝑅𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 4 𝑗𝑎𝑚 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑟 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚

10 (1)

𝑅𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 4 𝑗𝑎𝑚

5 (2)

Dilihat dari data pada Tabel 4, di dalam inkubator pada pukul 07.00 rata-rata suhunya 29,3℃, pukul 11.00 rata-rata suhunya 31,0℃, pukul 15.00 rata-rata suhunya 30,2℃, pukul 19.00 rata-rata suhunya 30,4℃, pukul 23.00 rata-rata suhunya 30,3℃ dan suhu rata-rata akhirnya adalah 30,2℃. Sedangkan di luar inkubator pukul 07.00 rata-rata suhunya 21,2℃, pukul 11.00 rata-rata suhunya 26,2℃, pukul 15.00 rata-rata suhunya 25,0℃, pukul 19.00 rata-rata suhunya 22,0℃, pukul 23.00 rata-rata suhunya 21,1℃ dan suhu rata-rata akhirnya adalah 23,1℃. Terdapat perbedaan nilai atau ralat yang dibaca oleh DHT22 dengan termometer rataan sebesar 0,3%, dimana ralat tersebut berdasarkan persamaan (3) dan (4).

𝑅𝑎𝑙𝑎𝑡 = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑜𝑟 −𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎

𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 × 100% (3)

𝑅𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑙𝑎𝑡 = ∑ 𝑟𝑎𝑙𝑎𝑡

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ (4)

Tabel 4.Tabel perbandingan suhu

No. Tanggal

07.00 11.00 15.00 19.00 23.00 Rataan Akhir

D (℃)

TM (℃)

D (℃)

TM (℃)

D (℃)

TM (℃)

D (℃)

TM (℃)

D (℃)

TM (℃)

D (℃)

TM (℃)

1. 5/8/2022 - - - - - - 33,0 21,0 35,0 23,0

2. 6/8/2022 30,0 21,0 31,0 25,0 30,0 22,0 33,0 21,0 32,0 20,0 3. 7/8/2022 32,0 23,0 34,0 26,0 33,0 24,0 31,0 23,0 31,0 22,0 4. 8/8/2022 30,0 20,0 32,0 24,0 29,0 21,0 31,0 22,0 30,0 22,0 5. 9/8/2022 29,0 21,0 30,0 23,0 31,0 23,0 32,0 23,0 28,0 21,0 6. 10/8/2022 27,0 20,0 31,0 25,0 30,0 26,0 30,0 24,0 32,0 22,0 7. 11/8/2022 31,0 22,0 30,0 31,0 27,0 24,0 29,0 21,0 28,0 20,0 8. 12/8/2022 27,0 23,0 30,0 28,0 33,0 33,0 27,0 20,0 29,0 21,0 9. 13/8/2022 28,0 21,0 28,0 26,0 32,0 27,0 28,0 23,0 30,0 20,0 10. 14/8/2022 30,0 20,0 33,0 28,0 27,0 25,0 30,0 22,0 28,0 20,0

Rataan per 4 jam 29,3 21,2 31,0 26,2 30,2 25,0 30,4 22,0 30,3 21,1 30,2 23,1

(10)

Perancangan Prototip Inkubator Perawatan Anak Babi Baru Lahir/ Prematur Otomatis Berbasis Arduino untuk Membantu Permasalahan Peternak Babi di Toraja Winner Nuelson Patodingan, Budihardja Murtianta, Deddy Susilo

Dilihat dari data pada Tabel 5, di dalam inkubator pada pukul 07.00 rata-rata kelembaban udaranya 69,3%, pukul 11.00 rata-rata kelembaban udaranya 69,1%, pukul 15.00 rata-rata kelembaban udaranya 69,6%, pukul 19.00 rata-rata kelembaban udaranya 69%, pukul 23.00 rata-rata kelembaban udaranya 68,2% dan kelembaban udara rata-rata akhirnya adalah 69,0%. Sedangkan di luar inkubator pukul 07.00 rata-rata kelembaban udaranya 91,3%, pukul 11.00 rata-rata kelembaban udaranya 71,2%, pukul 15.00 rata-rata kelembaban udaranya 76,8%, pukul 19.00 rata-rata kelembaban udaranya 90,2%, pukul 23.00 rata-rata kelembaban udaranya 91,1% dan kelembaban udara rata-rata akhirnya adalah 84,1%. Terdapat perbedaan nilai atau ralat yang dibaca oleh DHT22 dengan hygrometer rataan sebesar 0,1%, dimana ralat tersebut berdasarkan persamaan (3) dan (4).

Tabel 5. Tabel perbandingan kelembaban udara

No. Tanggal

07.00 11.00 15.00 19.00 23.00 Rataan Akhir

D (%)

HM (%)

D (%)

HM (%)

D (%)

HM (%)

D (%)

HM (%)

D (%)

HM (%)

D (%)

HM (%)

1. 5/8/2022 - - - - - - 66,0 82,0 68,0 84,0

2. 6/8/2022 67,0 89,0 65,0 65,0 80,0 89,0 67,0 93,0 69,0 99,0 3. 7/8/2022 68,0 85,0 70,0 67,0 68,0 77,0 70,0 89,0 66,0 89,0 4. 8/8/2022 71,0 94,0 65,0 75,0 63,0 82,0 67,0 99,0 68,0 89,0 5. 9/8/2022 76,0 99,0 78,0 86,0 65,0 92,0 68,0 88,0 70,0 91,0 6. 10/8/2022 69,0 99,0 69,0 79,0 72,0 80,0 69,0 84,0 64,0 89,0 7. 11/8/2022 66,0 86,0 71,0 55,0 83,0 83,0 69,0 99,0 70,0 99,0 8. 12/8/2022 64,0 84,0 66,0 66,0 61,0 54,0 72,0 99,0 69,0 99,0 9. 13/8/2022 71,0 99,0 72,0 73,0 62,0 65,0 72,0 84,0 73,0 86,0 10. 14/8/2022 72,0 87,0 66,0 75,0 72,0 69,0 70,0 85,0 72,0 88,0

Rataan per 4 jam 69,3 91,3 69,1 71,2 69,6 76,8 69,0 90,2 68,2 91,1 69,0 84,1 Hasil data di atas sudah sesuai dengan suhu dan kelembaban udara yang diperlukan untuk anak babi dimana pengaturan suhu dari 27˚C - 35˚C dan kelembaban udara dari 65% - 70%.

Pengujian ini membandingkan hasil penimbangan dan perkembangan dari 14 ekor anak babi dimana 7 ekor anak babi dirawat di dalam inkubator dan 7 ekor lainnya tanpa menggunakan inkubator. Penimbangan dilakukan sebanyak kali yaitu saat hari anak babi lahir, hari ke-7 dan hari ke-10 kemudian hasilnya dapat dilihat pada Tabel 6 dan Tabel 7.

Berdasarkan rumus persamaan (5) dan (6) diperoleh pertambahan bobot badan per 10 hari dan mortalitas anak babi yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 6 dan Tabel 7 :

𝑃𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐵𝑎𝑑𝑎𝑛 𝐻𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 = 𝑟𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 7 𝑒𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑛𝑎𝑘 𝑏𝑎𝑏𝑖

10 ℎ𝑎𝑟𝑖 (5)

(11)

Perancangan Prototip Inkubator Perawatan Anak Babi Baru Lahir/ Prematur Otomatis Berbasis Arduino untuk Membantu Permasalahan Peternak Babi di Toraja Winner Nuelson Patodingan, Budihardja Murtianta, Deddy Susilo

𝑚𝑜𝑟𝑡𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑛𝑎𝑘 𝑏𝑎𝑏𝑖 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑛𝑎𝑘 𝑏𝑎𝑏𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑎𝑡𝑖

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑛𝑎𝑘 𝑏𝑎𝑏𝑖 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑙𝑎 × 100% = (6)

Tabel 6. Tabel pertambahan bobot badan (PBB) anak babi baru lahir sampai 10 hari di dalam inkubator

Hari dan

Tanggal Hari ke -

Anak Babi

(gram) Berat rataan

(gram)

1 2 3 4 5 6 7

Jantan Betina Betina Betina Jantan Jantan Betina Jumat,

05/08/22

1 (Lahir)

1100,0 1080,0 1075,0 1250,0 1275,0 1100,0 1055,0 1133,5

Kamis, 11/08/22

7 1975,0 1980,0 1815,0 2135,0 1925,0 1790,0 1985,0 1937,1

Minggu, 14/08/22

10 2690,0 2670,0 2415,0 2790,0 2545,0 2320,0 2685,0 2587,8

Pertambahan Bobot Badan per 10 hari 1886,2

Pada Tabel 6, dapat dilihat berat rata-rata dari anak babi di dalam inkubator pada hari ke-1 adalah 1133,5 gram dimana anak babi baru lahir ini memiliki ciri ukuran kepala dan kakinya lebih besar dibandingkan badannya, tubuh menggigil dan mengalami rudimeter (buta). Pada hari ke-7 berat rata-rata adalah 1937,1 gram tidak seperti saat baru lahir anak babi sudah tidak mengalami rudimeter (buta), tubuh menggigil sudah berkurang dan bisa menyusu dengan baik. Pada hari ke-10 berat rata-rata adalah 2587,8 gram dan pertambahan bobot badan harian anak babi adalah 188,62 gram/hari terlihat anak babi bentuk badannya semakin bulat, sehat dan tidak ada kematian. Hasil dari perawatan anak babi ini dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Hasil perkembangan anak babi saat hari ke-1, hari ke-7 dan hari ke-10 di dalam inkubator

(12)

Perancangan Prototip Inkubator Perawatan Anak Babi Baru Lahir/ Prematur Otomatis Berbasis Arduino untuk Membantu Permasalahan Peternak Babi di Toraja Winner Nuelson Patodingan, Budihardja Murtianta, Deddy Susilo

Tabel 7. Tabel pertambahan bobot badan (PBB) anak babi baru Lahir sampai 10 hari di luar inkubator

Hari dan

Tanggal Hari ke -

Anak Babi

(gram) Berat rataan

(gram)

1 2 3 4 5 6 7

Jantan Jantan Betina Betina Jantan Jantan Betina Jumat,

05/08/22

1 (Lahir)

1195,0 1175,0 1075,0 1255,0 1060,0 1020,0 1075,0 1122,1

Kamis, 11/08/22

7 1855,0 1850,0 - 1910,0 1790,0 1785,0 - 1312,8

Minggu, 14/08/22

10 2415,0 2410,0 - - 2370,0 2295,0 - 1356,4

Pertambahan Bobot Badan per 10 hari 1263,6 Pada Tabel 7, dapat dilihat berat rata-rata dari anak babi di luar inkubator pada hari pertama adalah 1122,1 gram dimana anak babi baru lahir ini memiliki ciri ukuran kepala dan kakinya lebih besar dibandingkan badannya, tubuh menggigil dan mengalami rudimeter (buta). Pada hari ke-7 berat rata-rata adalah 1312,8 gram disini 2 ekor anak babi mati disebabkan karena anak babi mati kedinginan pada hari ke-3. Pada hari ke-10 berat rata-rata adalah 1356,4 gram dan pertambahan bobot badan harian anak babi adalah 126,36 gram/ hari disini hanya 4 anak babi dapat hidup dan tumbuh sehat, hasilnya dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Hasil perkembangan anak babi saat hari ke-1, hari ke-7 dan hari ke-10 di luar inkubator

(13)

Perancangan Prototip Inkubator Perawatan Anak Babi Baru Lahir/ Prematur Otomatis Berbasis Arduino untuk Membantu Permasalahan Peternak Babi di Toraja Winner Nuelson Patodingan, Budihardja Murtianta, Deddy Susilo

4. Kesimpulan

Tugas akhir ini merancang dan merealisasikan prototipe inkubator perawatan anak babi baru lahir/ prematur otomatis berbasis Arduino. Menggunakan sensor DHT22 untuk mendeteksi suhu dan kelembaban udara di dalam inkubator kemudian data hasil pembacaan sensor akan ditampilkan di LCD I2C 16x2. Alat ini memungkinkan untuk melakukan monitoring dan mengontrol suhu dan kelembaban secara otomatis dan manual dengan menggunakan push button yang terpasang di kotak kontroler. Berdasarkan hasil data serta peneliatian yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa alat ini sudah bekerja sesuai spesifikasi yang diharapkan dimana suhu dan kelembaban didalam inkubator sudah stabil untuk menghangatkan serta membantu proses perawatan anak babi. Ini dibuktikan melalui penelitian selama 10 hari anak babi yang di rawat didalam inkubator memiliki bobot badan yang bagus dimana ketika anak babi mendapatkan kehangatan yang cukup maka anak babi akan lebih sering menyusu sehingga dapat tumbuh dengan baik, sehat dan tidak ada yang mati. Berbeda dengan tanpa menggunakan inkubator, pertumbuhan anak babi cenderung tidak merata ditandai adanya anak babi yang mati akibat kedinginan dan ketindihan oleh induknya.

Referensi

Dokumen terkait

Universitas Negeri Yogyakarta Jl... Universitas Negeri

• Rancangan Acak kelompok adalah suatu rancangan acak yang dilakukan dengan mengelompokkan satuan percobaan ke dalam grup-grup yang homogen yang dinamakan kelompok dan

Variabel yang memiliki pengaruh terhadap karet alam Indonesia ke Amerika Serikat adalah kuantitas perdagangan, harga karet alam, harga karet alam pada tahun

Hasil dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini, adalah peserta yang terdiri atas para pemuda atau karang taruna yang mengikuti workshop mampu membuat foto

(6) Uang yang terdapat lebih tersebut oleh Kas Negara penerima diserahkan atau dikirim dengan Wesel-Pemerintah (atau dalam sampul tercatat) kepada Kepala Kantor Pengawas

THE EFL STUDENTS‘COMPOSITION A STUDY OF ERROR ANALYSIS,‖ Iqra‟: Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan 1, no.. lain yang tidak beradab sedangkan mereka adalah pemegang

[r]

Seperti halnya dalam perjanjian kontrak kerja antara Manajemen Klub Persiba Bantul dengan Pemain Persiba Bantul dalam hal pembayaran gaji yang terjadi suatu